PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU DI MTS N 1 TANGGAMUS - Raden Intan Repository

  PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU DI MTS N 1 TANGGAMUS

  Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat guna Mendapat gelar sarjana Pendidikan (S.Pd.) dalam Ilmu Tarbiyag dan Keguruans

  Oleh RIYAN ANDIKA NPM. 1411030195 Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

  PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU DI MTS N 1 TANGGAMUS Skripsi

  Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat guna Mendapat gelar sarjana Pendidikan (S.Pd.) dalam Ilmu Tarbiyag dan Keguruans

  Oleh RIYAN ANDIKA NPM. 1411030195 Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam

Pembimbing I : Dr.H. Subandi, MM

Pembimbing II : Drs. Yosep Aspat Alamsyah, M. Ag

  FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

  ABSTRAK PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU DI MTSN 1 TANGGAMUS Oleh:

  Riyan Andika Guru dalam dunia pendidikan menjadi sebuah teladan atau contoh utama, jika terdapat ketidak profesinalan guru dalam melaksanakan tugasnya berimplikasi luas terhadap produk pendidikan. Padahal, produk pendidikan selayaknyalah mengindikasikan apakah seorang guru, profesional atau tidak dalam menjalankan tugas profesionalnya. Profesionalisasi guru adalah simbol dan lambang sekaligus untuk mengetahui apakah sistem pendidikan mampu mengakomodir aspirasi dan inspirasi guru dalam melaksanakan tugas, yang bertujuan kepada anak peserta didik. Profesi guru dapat dijadikan simbol masyarakat, guru adalah lambang bagi kebudayaan yang dianut oleh suatu komunitas atau masyarakat yang telah membangsa.

  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan profesionalitas guru di MTSN 1 Tanggamus, Kec. Kotaagung, Kab. Tanggamus.

  Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian lapangan (field research), data primer dikumpulkan melalui observasi, interview, dokumetasi dan triangulasi. Analisis data dilakukan melalui data reduksi, data display, dan

  

Conclusion drawing/verification. Analisis dilakukan secara kualitatif dengan

metode berfikir induktif.

  Berdasarkan wawancara dan riset yang dilakukan oleh penulis di MTSN 1 Tanggamus telah melakukan kegiatan guna menunjang pembinaan dan pengembangan profesionalitas guru meskipun sebagian besar kegiatan dilakukan di luar sekolah.

  Kesimpulan dari penelitian ini bahwa kegiatan pembinaan dan pengembangan profesionalitas guru di MTSN 1 Tangggamus dilakukan dengan sekolah sendiri dengan memperhatikan apa kekurangan dari guru untuk saling menjadi bahan koreksi dan perbaikan. Akan tetapi program pembinaan dan pengembangan profesionalitas guru yang dilakukan belum secara maksimal melainkan masih membutuhkan bimbingan serta sarana guna tercapainya program tersebut.

KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

  JL. Letkol H. Endro Suratmin Sukarame, Bandar Lampung, Telp (0721)703531, 780421

PERSETUJUAN

Judul Skripsi : PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN

  PROFESIONALITAS GURU DI MTS N 1 TANGGAMUS Nama Mahasiswa : Riyan Andika NPM : 1411030195 Program Studi : MPI (MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM) Fakultas : TARBIYAH DAN KEGURUAN

MENYETUJUI

  Untuk dimunaqasyahkan dan dipertahankan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan KeguruanUIN Raden Intan Lampung

  Pembimbing I Pembimbing II

  

Dr. H. Subandi, MM Drs. Yosep Aspat Alamsyah, M.Ag

NIP. 196308081993121002 NIP.196704201998031002

  Ketua Jurusan

KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

  

Jl. Letkol. H. EndroSuratmin,Sukarame Bandar Lampung Telp. (0721) 703260

PENGESAHAN

  Skripsi dengan judul : PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS

  

GURU DI MTS N 1 TANGGAMUS disusun oleh RIYAN ANDIKA, NPM : 1411030195

  Jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI), telah diujikan dalam sidang munaqasa Fakultasn Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung, pada hari/tanggal: Kamis, 01

  November 2018

TIM MUNAQASAH

Ketua : Drs. H. Amiruddin, M.Pd.I

  (……..…………....) Sekretaris : Indarto, M.Sc (……..…………....) Penguji Utama : Dr. Ahmad fauzan, M.Pd (……..…………....) Penguji Pendamping I :Dr.H. Subandi, MM (……..…………....) Penguji Pendamping II : Drs. Yosep Aspat Alamsyah, M. Ag (…..……..………..)

  Mengetahui, Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

  MOTTO                  

            

  58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang

  berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah

  1 adalah Maha mendengar lagi Maha melihat. PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan sebagai tanda cinta dan kasih sayang, serta hormat yang tak terhingga kepada:

  1. Kedua orang tua saya yaitu Bapak Madri dan Ibu Rodiah karena berkat kesabaran beliau, cinta dan kasih sayang beliau, dukungan moral, spiritual dan materi, serta senandung d o’a yang ikhlas sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  2. Adikku Media Lisa dan Rido Remanda yang selalu memberikan hiburan, semangat yang luar biasa, serta selalu memberikan pertolongan dengan ikhlas sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  RIWAYAT HIDUP Penulis bernama Riyan Andika, lahir pada tanggal 01 Maret 1994 di

  Kecamatan kotaagung barat, Ibu bernama Rodiah dan Ayah Madri. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara yaitu Media Lisa dan Rido Remanda.

  Riwayat pendidikan penulis yaitu Sekolah Dasar di SDN 1 Kandang Besi, Kecamatan Kotaagung Barat Kabupaten tanggamus tahun 2001-2007, kemudian penulis melanjutkan sekolah menengah pertama di MTSN 1 Tanggamus, Kecamatan Kotaagung Pusat Kabupaten tanggamus sejak tahun 2007-2010. Penulis menemuh jenjang pendidikan sekolah menengah atas di MAN 1 Tanggamus Kecamatan Kotaagung Pusat Kabupaten tanggamus sejak tahun 2010- 2013. Dan mengambil Pendidikan lanjut di UIN Raden Intan Lampung, Fakultas Tarbiyah dan keguruan jurusan manajemen pendidikan islam (MPI), sejak tahun 2014-sekarang.

  KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada kita sehingga penilis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi dengan judul “PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU DI MTSN 1 TANGGAMUS, KEC. KOTAAGUNG.

  Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari sangat banyak kekurangan dan kelemahan, namun dengan bimbingan berbagai pihak maka skripsi ini dapat terselesaikan sebagaimana adanya. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis akan mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag. Selaku Rektor UIN Raden Intan Lampung 2.

  Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd Selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung 3. Dr. H. Amiruddin, M.Pd.I Selaku ketua jurusan MPI dan Dr. Muhassin,

  M.Hum Selaku Sekretaris jurusan MPI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung 4. Dr. H. Subandi, MM dan Drs. Yosep Aspat Alamsyah, M.Ag Selaku dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II yang dengan penuh kesabaran dan keteladanan telah berkenan meluangkan waktu dan memberikan pemikiran serta bimbingannya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini

  5. Bapak dan Ibu dosen dan seluruh Civitas Akademik Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung yang telah memberikan ilmu pengetahuan

  6. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan yang luar biasa kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan S1

  7. Kepala sekolah dan guru di MTSN 1 Tanggamus yang telah bersedia menjadi narasumber dalam penelitian ini

  8. Semua rekan-rekan MPI 2014, KKN kelompok 20 desa Purwotani, PPL, LSM (Lembaga Sharing Mahasiswa) yang telah mensuport dan membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

  9. Almamater tercinta Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung yang telah mendidik, mengajarkan dan mendewasakan dalam berfikir dan bertindak secara baik Semoga semua amal ibadah dan kebaikan yang telah diperbuat akan mendapat ridho dari Allah SWT dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

  Amin ya Robal’Alamin.

  Bandar Lampung, September, 2018 Penulis

  Riyan Andika

  Npm:1411030195

  DAFTAR ISI

  ABSTRAK ................................................................................................. i PERSETUJUAN ....................................................................................... ii PENGESAHAN ....................................................................................... iii MOTTO.................................................................................................... iv PERSEMBAHAN ..................................................................................... v RIWAYAT HIDUP .................................................................................. vi KATA PENGANTAR ............................................................................ vii DAFTAR ISI ........................................................................................... ix DAFTAR TABEL .................................................................................. xiii

  BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul ...................................................................... 1 B. Alasan Memilih Judul ............................................................. 2 C. Latar Belakang Masalah ......................................................... 2 D. Fokus .................................................................................... 13 E. Sub Fokus Penelitian ............................................................. 14 F. Rumusan Masalah ................................................................. 14 G. Tujuan dan Kegunaan Peneltian............................................ 15 BAB II LANDASAN TEORI A. Profesionalitas Guru .............................................................. 16 1. Pengertian Profesionalitas Guru ...................................... 16

  3. Dasar Hukum Guru dalam Al-Qur’an ............................. 19 4.

  Hubungan Guru dengan Jabatannya................................ 20 B. Pembinaan Dan Pengembangan Profesionalitas Guru .......... 25 1.

  Pengertian Pembinaan dan Pengembangan Profesionalitas Guru ........................................................ 25 2. Tujuan dan Dasar Pengembangan Profesionalitas Guru . 27 3. Prinsip-prinsip Pengembangan Profesionalitas Guru...... 29 4. Faktor Pengembangan Profesionalitas Guru ................... 40 5. Tahapan dan Alur Pengembangan Profesionalitas

  Guru................................................................................ .44 6. Usaha Membina dan Mengembangkan Profesionalitas

  Guru............................................................................... ..48 7. Landasan Hukum dan Pengembangan Profesionalitas

  Guru................................................................................. 60

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ....................................................................... 64 B. Sumber Data Penelitian .......................................................... 64 1. Sumber Data Primer ........................................................ 65 2. Sumber Data Sekunder .................................................... 65

  2. Observasi ......................................................................... 67 3.

  Dokumentasi ................................................................... 68 4. Triangulasi....................................................................... 68

  D. Analisis Data .......................................................................... 69 1.

  Reduksi Data Penyajian Data .......................................... 70 2. Penyajian Data ................................................................ 70 3. Verifikasi Data dan Menarik Kesimpulan....................... 70

  BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Singkat MTSN 1 Tanggamus ............................... 73

  1. Sejarah Singkat Berdirinya MTSN 1 Tanggamus .............. 73

  2. Visi dan Misi MTSN 1 Tanggamus .................................... 76

  3. Tujuan MTSN 1 Tanggamus .............................................. 77

  B. Deskripsi dan Analisis Data Pembinaan dan Pengembangan Profesionalitas Guru di MTS N 1Tanggamus.…….……. 79

  BAB V KESIMPULAN DAN PENUTUP A. Kesimpulan............................................................................. 97 B. Saran ....................................................................................... 99

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  Tabel Halaman

  1.1 Pelaksanaan Pembinaan dan pengembangan Profesionalitas Guru .... 6

  1.2 Data Guru dan Pegawai di MTSN1 Tanggamus ................................. 8

  1.3 Pembinaan dan Pengembangan Profesionalitas guru di MTS N 1 Tanggamus ......................................................................... 72

  1.4 Pembinaan dan Pengembangan Profesionalitas guru di MTS N 1 Tanggamus ......................................................................... 84

  1.5 Jenis Pelatihan ................................................................................... 90

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Demi memudahkan pemahaman tentang judul skripsi ini agar tidak

  menimbulkan kekeliruan dan kesalah pahaman, maka akan menguraikan secara singkat istilah-istilah yang terdapat dalam skripsi yang berjudul

  “PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU di MTSN 1 TANGGAMUS” sebagai berikut : 1.

  Pembinaan diartikan sebagi proses, cara, perbuatan membina, pembaruan, penyempurnaan, usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

  2. Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan pelatihan.

  1 3.

  Profesionalitas adalah Profesi pada dasarnya adalah suatu pernyatan atau janji terbuka yang menyatakan bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pelayanan karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat dan melaksanakan pekerjaan tersebut.

  2

  1 Departemen pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia, kamus besar bahasa indonesia kontemporer (Jakata: Balai puska, 2015), h. 414. 2 Departemen pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia, kamus besar bahasa indonesia

  4. Guru adalah orang yang pekerjaannya mendidik mengajar, dan mengasuh

  3 .

  Guru adalah setiap orang yang bertugas dan berwenang dalam dinia pendidikan dan pengajaran pada lembaga pendidikan folmal Adapun maksud dari judul skripsi ini adalah mengetahui bagaimana proses dan tahapan serta pembinaan dan upaya pengembangan terkait dengan profesionalitas guru yang ada di MTSN 1Tanggamus supaya lebih baik lagi dan dapat tercapai dengan sepenuhnya.

  B. Alasan Memilih Judul Ada beberapa alasan yang menjadi motivasi untuk memilih judul ini sebagai bahan untuk penelitian, di antaranya sebagai berikut:

  1. Ingin mengetahui bagaimana pembinaan dan pengembangan profesionalitas guru di MTSN 1 Tanggamus.

  2. Untuk mengetahui realisasi atau pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesionalitas guru di MTSN 1 Tanggamus.

  C. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses dan sarana yang mempengaruhi perkembangan keperibadian dari individu dalam masyarakat. Pendidikan akan dapat mencapai tujuan apabila telah terpenuhinya sarana, prasarana baik fisik 3 Departemen pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia, kamus besar bahasa indonesia maupun non fisik beserta struktur organisasi dari dunia pendidikan itu sendiri. Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi bangsa, apalagi bangsa yang sedang berkembang. Pembangunan hanya dapat dilakukan oleh manusia

  4 yang untuk itu dipersiapkan melalui dunia pendidikan.

  Keberhasilan di dunia pendidikan dipengaruhi oleh lingkungan peserta didik itu sendiri, dan juga dipengaruhi oleh tenaga pendidik (guru). Peranan guru di dalam dunia pendidikan sangat menentukan tingkat keberhasilan peserta didik pada saat proses belajar mengajar sehingga mencapai tingkat pemahaman yang diharapkan. Karena guru menduduki posisi yang sangat penting membentuk moral dan keperibadian siswa tentu saja untuk menciptakan peserta didik yang memiliki pemahaman dan prestasi belajar juga dibutuhkan tenaga pendidik yang kompeten, profesional di dalam bidangnya dan seorang guru harus senantiasa mengembangkan potensi yang ada pada dirinya sehingga akan meningkatkan profesionalitas serta produktifitas yang dimiliki.

  Ketidak profesinalan guru dalam melaksanakan tugasnya berimplikasi luas terhadap produk pendidikan. Padahal, produk pendidikan selayaknyalah mengindikasikan apakah seorang guru, profesional atau tidak dalam menjalankan tugas profesionalnya. Profesionalisasi guru adalah simbol dan lambang sekaligus untuk mengetahui apakah sistem pendidikan mampu mengakomodir aspirasi dan inspirasi guru dalam melaksanakan tugas, yang bertujuan kepada anak peserta didik. Profesi guru dapat dijadikan simbol masyarakat, guru adalah lambang bagi kebudayaan yang dianut oleh suatu komunitas atau masyarakat yang telah

  5 membangsa.

  Pengembangan profesi guru hanya bisa tercapai jika didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai dan efektif untuk kegiatan pendukung kebijakan.

  Tentu hal ini bisa mengarahkan kepada sekolah yang berprestasi. Jika ingin sarana pembelajaran yang meningkat, sarana dan prasarana yang dimaksud harus tersedia di sekolah, sebagaimana yang diamanatkan Pasal 45 Ayat (1) UU Sistem Pendidikan Nasional.

  Kepala sekolah sebagai pemimpin kemajuan sekolah bertanggung jawab dalam bentuk mengusahakan instrumen pendidikan yang dibutuhkan sekolah. Aturan atau bentuk instrumen pendidikan, yaitu sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang vital dalam menyelenggarakan pengembangan profesionalitas

  6 guru.

  Di dalam dunia pendidikan, guru adalah seorang pendidik, pembimbing, pelatih, dan pengembangan kurikulum yang dapat menciptakan kondisi suasana belajar yang kondusif, yaitu suasana belajar yang menyenangkan, menarik,

5 Drs. Irwan Nasution dan Amiruddian Siahaan, Manajemen Pengembangan Profesionalitas

  Guru (Bandung: Media Perintis, 2009), h. 16 memberi rasa aman, memberi ruang pada siswa untuk berfikir aktif, kreatif dan

  7 inovatif dalam mengeksplorasi dan mengolaborasi kemampuannya.

  Keberadaan pengembangan dan pembinaan profesionalitas guru mutlak dibutuhkan dalam proses pendidikan sehingga terwujudnya tujuan dari belajar mengajar yaitu yang termuat dalam pasal 3 UU Sisdiknas tahun 2003 tentang pendidikan nasional bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri dan

  8 menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

  Pembinaan dan pengembangan adalah semua upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan melalui peningkatan kemampuan dan

  9

  pengetahuannya dengan mengikuti pembinaan atau pengembangan. Pengertian pembinaan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sedangkan pengembangan merupakan suatu prosess pendidikan jangka panjang. Berikut adalah tabel pelaksanaan pengembangan profesionalitas guru.

  7 8 Rusman, Model-model Pembelajaran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), h. 19.

  Undang-Undang Sikdiknas 2003, (Sinar Grafika, Jakarta, 2003), h.5.

Tabel 1.1 Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesionalitas guru.

  Pelaksanaan MSDM Proses Pembinaan dan Pengembangan Profesionalitas guru 1.

  Program peningkatan kualifikasi pendidikan guru

  2. Program penyetaraan dan sertifikasi 3.

  Program pelatihan terintegrasi berbasis kompetensi

  4. Program supervisi pendidikan 5.

  Program pemberdayaan MGMP (musyawarah guru mata pelajaran) 6. Simposium guru 7. Melakukan penelitian

  10 Adanya rumusan visi dan misi, serta lengkapnya rumusan kandungan isi

  dengan pengolaborasiannya yang rinci dari sutu program pendidikan (penyiapan dan pengembangan) keprofesian keguruan, pada akhir dan ujungnya akan tergantung kepada bagaimana kinerja cara mengimplementasikannya dalam proses dan situasi pendidikannya yang aktual. Hal itu mengimplementasikan bahwa implementasi suatu program pengembangan profesi dan prilaku guru itu bukanlah merupakan suatu hal yang mudah, melainkan memerlukan penanganan yang khusus dan sungguh-sungguh.

11 Menurut sikula, dalam buku Zainal Aqib,

  pengembangan merupakan proses pendidikan jangka panjang dimana para 10 Ondi Saondi, Aris Suherman, Etika Profesi Keguruan (Bandung: PT Revika Aditama 2012), h. 78-81. karyawan manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis guna mencapai tujuan yang umum. Pengembangan profesi adalah kegiatan guru dalam rangka pengamalan ilmu dan pengetahuan, teknologi dan keterampilan untuk meningkatkan mutu, baik bagi proses belajar mengajar dan profesionalitas tenaga kependidikan lainnya maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu yang

  12 bermanfaat bagi pendidikan dan kebudayaan.

  Pengembangan profesionalitas guru dilakukan berdasarkan kebutuhan institusi, kelompok guru, maupun individu guru sendiri. Menurut danim dalam buku udin syaifudin saud dari perspektif institusi, pengembangan guru dimaksudkan untuk meransang, memelihara dan meningkatkan kualitas staff dalam memecahkan masalah-masalah keorganisasian. Selanjutnya dikatakan juga bahwa pengembangan dan pembinaan guru berdasarkan kebutuhan institusi adalah penting, namun hal yang lebih penting adalah berdasarkan kebutuhan individu guru untuk menjalani proses profesionalisasi. Karena substansi kajian dan konteks pembelajaran selalu dikembangkan dan berubah menurut dimensi ruang dan

  13 waktu, guru dituntut untuk selalu meningkatkan kopetensinya.

  MTSN 1 Tanggamus merupakan sekolah yang diminati oleh warga Tanggamus untuk melanjutkan pendidikan pada tahapan selanjutnya karena sudah merupakan madrasah negeri dan sudah terakreditasi dengan baik. Pembinaan dan 12 Zainal Aqib, Elham Rohmanto, Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawasan Sekolah (Bandung: CV. Yrawa Widya, 2007), h. 155. pengembangan guru di MTSN 1 Tanggamus saat ini sudah lebih baik dari sebelumnya. Akan tetapi, pelaksanaan pengembangan guru di sekolah tersebut belum dilaksanakan secara optimal sehingga profesionalitas guru belum bisa dicapai secara seutuhnya.

  Program pembinaan dan pengembangan profesionalitas guru di MTS N 1 Tanggamus sampai dengan saat ini yang sudah dilaksanakan dengan baik adalah program simposium guru karena sekolah menerapkam sistem peyampaian berantai dari guru yang mengikuti program ini dan menyampaikan atau mengulas kepada guru yang tidak mengikuti program simposium.

  Selanjutnya adalah program pemanfaatan MGMP (musyawarah guru mata pelajaran) merupakan salah satu program yang sampai dengan saat ini belum dapat dioptimalkan karena masih mencakup beberapa mata belajaran dan belum bisa diterapkan untuk semua mata pelajaran yang ada di sekolah karena keterbatasan waktu dan tenaga professional.

Tabel 1.2 Data Guru dan Pegawai di MTSN 1 Tanggamus, Kec. Kotaagung, Kab.

  9 Jumaidawati - P SMK

  Beberapa guru juga ada yang bukan berlatar belakang sarjana pendidikan atau S.Pd namun tetap diperbantukan untuk menjadi tenaga pengajar di dalam kelas.

  16 Melia Listiyani, S.E.I - P S.1 Sumber: hasil wawancara dan observasi tanggal 20 Februari 2018.

  15 Hadori L SMA

  14 Meza Susanti - P SMA

  13 Rostina - P SMA

  12 Handi - L SMK

  11 Sri Indayati, A.Md - P D3. Manjmn

  10 Ahmad Haryanto, S.Pd.I - L S1. UML

  8 Anisawati - P SMA

  Tanggamus

  7 Ritawati - P S M E A

  6 Surana, S.Pd.I 19800520 201411 1 001 L SI UML

  5 Maryawati, A.Md 19751207 201411 2 001 P D.3. A 2 L

  4 Sukmaidi, M.Pd.I 19810717 200501 1 006 L S.1 UML

  3 Maulana 19701107 199303 1 002 L S M A

  2 Arif Hartanto 19690419 199201 1 001 L M A N

  1 Imtikhana Nurkhasanah, S.Th.I 19760823 200312 2 002 P S1. IAIN

  IJAZAH

  No Nama NIP. L/P Pendidikan

  Guru yang diperbantukan mengajar ada yang berlatar belakang sarjana ekonomi, tekhnik informatika, serta lulusan sekolah menengah atas. Alasan masih dipergunakannya tenaga pendididik tersebut karena dinilai masih berkompeten dan mampu mengajar dan ada yang sebagian adalah guru senior yang dinilai tidak perlu mengambil sekolah lebih lanjut karena hanya menunggu masa pensiun.

  Selain itu, untuk guru yang masih muda, pihak sekolah juga beralasan bahwa nanti masih ada jalur untuk mereka menempuh pendidikan lanjut.

  Qs. Al-Mujadalah 11                

                  

  Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

  "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang

  14 kamu kerjakan.

  Adanya tenaga pendidik yang tidak sesuai dengan bidangnya dan tidak dilakukan pembinaan serta pengembangan di sekolah tentunya tidak sesuai dengan hakikat guru profesional. Tenaga pendidik yang tidak sesuai dengan tingkat pendidikan sangat bertentangan dengan kode etik guru yang berbunyi guru adalah setiap orang yang bertugas dan berwenang dalam dunia pendidikan dan

  15 pengajaran pada lembaga formal. 14 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2017), h.

  543.

  Pada umumnya orang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan memiliki wawasan yang lebih luas, terutama penghayatan akan arti produktifitas.

  Tingkat kesadaran tersebut akan mendorong tenaga kependidikan untuk menjadi

  16 lebih produktif.

  Di sisi lain, Serniawan mengemukakan hierarki dari pada profesionalitas tenaga kependidikan yaitu:

  1. Tenaga profesional merupakan tenaga kependidikan yang berkualifikasi pendidikannya sekurang-kurangnya S-1 atau yang setara, dan memiliki wewenang penuh dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian, atau pengemdalian pendidikan/pengajaran. Tenaga kependidikan yang termasuk dalam kategori ini juga berwenang untuk membina tenaga kependidikan yang lebih rendah jenjang profesionalnya, misalnya guru senior membina guru junior.

  2. Tenaga semi profesional merupakan tenaga pendidikan yang berkualifikasi pendidikan tenaga kependidikan D-3 (atau yang setara) yang telah berwenang mengajar secara mandiri. Tetapi masih harus melakukan konsultasi dengan tenaga kependidikan yang lebih tinggi jenjang profesionalnya, baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengendalian pengajaran.

  3. Tenaga pra profesional merupakan tenaga kependidikan yang berkualifikasi pendidikan tenaga kependidikan D-2 kebawah, yang memerlukan pembinaan dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengendalian

  17 pendidikan/pengajaran.

  Berikut adalah kegiatan yang seharusnya bisa dilakukan guru untuk pengembangan profesionalitasnya: a. Mengerjakan karya tulis ilmiah (KTI) di bidang pendidikan

  b. Menemukan teknologi tepat guna di bidang pendidikan

  c. Membuat alat peraga atau alat bimbingan

  d. Menciptakan karya seni seperti lagu, lukisan atau karya lain

  e. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum Terkait dengan indikator pembinaan dan pengembangan profesionalitas guru di MTSN 1 Tanggamus, Kec. Kotaagung, Kab. Tanggamus belum optimal, guru yang mengikuti kegiatan pengembangan profesionalitas hanya beberapa dan tidak semua, itupun hanya guru-guru yang memiliki kedekatan erat dengan kepala sekolah, selain itu untuk pengembangan lebih ditekankan pada guru senior karena mereka dinilai akan lebih cepat tanggap dan mengerti.

  Beberapa pengembangan terhadap guru di MTSN 1 Tanggamus, Kec. Kota Agung, Kab. Tanggamus sudah dilakukan oleh pemerintah, diantaranya adalah 17 Serniawan, Masalah-masalah Tenaga Kependidikan dalam Mimbar Pendidikan, Jurnal program peningkatan kualifikasi pendidikan guru, bahwa kualifikasi pendidikan guru adalah S-1 dari program keguruan, tetapi masih ada guru yang belum memenuhi ketentuan tersebut. Pembinaan dan pengembangan guru di MTSN 1 Tanggamus sudah dilaksanakan namun belum terlaksana dengan baik, contohnya guru belum memiliki kualifikasi sebagai tenaga pendidik.

  Melihat dari pembinaan dan pengembangan profesionalitas guru yang ada di MTSN 1 Tanggamus sudah sebagian diterapkan oleh guru dan kepala sekolah yang ada di sekolah. Namun masih terdapat kekurangan dalam pembinaan dan pengembangan profesionalitas guru yang harus diperbaiki supaya dapat mencapai keberhasilan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan. Karena, pada 3 tahun terakhir di MTSN 1 Tanggamus tidak dilakukan sama sekali kegiatan dan alokasi dana untuk kegiatan pembinaan dan pengembangan profesionalitas guru.

  Hal yang demikian yang menjadikan penulis tertarik untuk melakukan penelitian, karena saat ini pembinaan dan pengembangan guru masih menjadi problematika yang harus dihadapi di MTSN 1 Tanggamus. Selain itu, sikap guru yang hanya pasif dan sekolah juga tidak memberikan pelatihan secara berkala tetapi hanya menunggu program dari pemerintah saja, dan yang dikirim adalah justru yang sudah punya keahlian supaya tidak mempermalukan sekolah dan mereka menjadi lebih bisa. Untuk guru yang biasa saja tetap dalam kondisi biasanya tanpa ada pengembangan dan pembinaan secara khusus.

  Pembinaan dan pengembangan profesionalitas guru mutlak dibutuhkan bagi perkembangan dan kemajuan siswa/siswi yang ada di MTSN 1 Tanggamus, Kec.

  Kotaagung, oleh karenanya penulis mengadakan data awal penelitian skripsi yaitu mengenai pembinaan dan pengembangan guru di MTSN 1 Tanggamus. Maka dari itu diharapkan madrasah terutama guru dan sekolah supaya mereka agar dapat melakukan pembinaan dan pengembangan profesionalitas guru sesuai dengan yang diharapkan oleh para pihak dalam dunia pendidikan.

  D. Fukus Berdasarkan fokus masalah yang penulis jabarkan, penulis akan mengkaji dan membahas tentang pembinaan dan pengembangan profesionalitas guru di

  MTSN 1 Tanggamus, Kec. Kotaagung, Kab. Tanggamus dari hasil observasi dan wawancara dapat ditelusuri beberapa masalah sebagai berikut: Pembinaan dan pengembangan profesionalitas guru di MTSN 1 Tanggamus, Kec. Kotaagung, Kab. Tanggamus

  E. Sub Fokus Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, fokus dalam penelitian ini yaitu 1. Program peningkatan kualifikasi pendidikan guru.

  2. Program penyetaraan dan sertifikasi.

  4. Program supervisi pendidikan.

  5. Program pemberdayaan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).

  6. Simposium guru.

  7. Melakukan penelitian.

  F. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana pelaksanaan program peningkatan kualifikasi pendidikan guru di MTSN 1 Tanggamus, Kecamatan Kotaagung?

  2. Bagaimana program penyetaraan dan sertifikasi guru di MTSN 1 Tanggamus, Kecamatan Kotaagung sudah dilaksanakan secara maksimal?

  3. Bagaimana pelaksanaan Program pelatihan integrasi berbasis computer di MTSN 1 Tanggamus, Kecamatan Kotaagung?.

  4. Bagaimana program Program supervisi pendidikan di MTSN 1 Tanggamus, Kecamatan Kotaagung telah dilakukan sesuai dengan standar?

  5. Bagaimana pelaksanaan program pemberdayaan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran)?

  6. Bagaimana program Simposium guru di MTSN 1 Tanggamus, Kecamatan Kotaagung dilaksanakan?

  7. Bagaimana program penelitian telah dilakukan secara maksimal di MTSN 1 Tanggamus, Kecamatan Kotaagung?

  G. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

  1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembinaan dan pengembangan profesionalitas guru di MTSN 1 Tanggamus,

  Kec. Kotaagung, Kab. Tanggamus.

  2. Kegunaan Penelitian Sebagai sumbangan pemikiran bagai dewan guru dan kepala sekolah dalam rangka melaksanakan manajemen agar dapat mencapai keberhasilan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan untuk mencapai tujuan serta keberhasilan pembelajaran di MTSN 1 Tanggamus, Kec. Kotaagung, Kab. Tanggamus.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pembinaan dan Pengembangan Profesionalitas Guru

  1. Pengertian Profesionalitas guru Profesionalitas guru berakar pada kata profesi yang berarti pekerjaan yang dilandasi oleh pendidikan dan keahlian. Profesionalitas itu sendiri dapat berarti mutu, kualitas, tindak tanduk yang merupakan cirri dari suatu profesi atau orang yang professional. Profesionalitas guru dapat berarti guru yang professional, yaitu seseorang guru yang mampu merencanakn program belajr mengajar, melaksanakan dan memimpin proses belajar mengajar, menilai kemajuan proses belajar mengajar dan memanfaatkan hasl penilaian kemajuan belajar mengajar dan informasilaiinya dalam penyempurnaan proses belajar mengajar.

  2. Problematika Pegembangan Profesionalitas Guru

  a. Faktor internal Termasuk kedalam faktor internal adalah guru itu sendiri. Guru sebagai subjek merupakan faktor yang paling menentukan terwujudnya profesionalitas guru. Hal-hal yang menyebabkan profesionalime guru tidak berkembang antara lain: Kurangnya kereatifitas guru, Kurangnya minat guru untuk berinovasi, Minimnya niat guru untuk menjadi guru yang profesional (pasrah dengan kemampuan dan keadaan), Guru sudah hafal materi ajar diluar kepala sehingga mengesampingkan tugas-tugas administrasi guru seperti silabus dan RPP, Guru kurang memanfaatkan waktu disekolah untuk bertukar pengalaman dengan guru sejawat dengan pengalaman-pengalaman proses pembelajaran yang baik, Kurangnya persiapan guru sebelum mengajar, Kecenderungan malas untuk meng-

  

update informasi yang berkaitan dengan pengembangan profesinya,

  Kurang aktif dalam organisasi dan sosilisasi profesi, Adanya anggapan bahwa pekerjaan guru adalah rutinitas, bukan pekerjaan yang dinamis.

  b. Faktor eksternal Selain faktor internal, hambatan pengembangan profesi guru juga ditentukan faktor eksternal, diantaranya lingkungan, birokrasi dan sumber daya. Lingkungan dibedakan menjadi dua, yaitu lingkungan fisik dan sosial lingkungan fisik berkaitan dengan letak geografis yang sulit dijangkau. Hal ini menyebabkan sulitnya guru dalam mengakses informasi mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

  Sarana dan prasarana juga mempengaruhi peroses pembelajaran. Ketidak tersediaan sarana dan prasarana yang memadai atau menunjang proses pembelajaran mengakibatkan pelaksanaan cenderung tidak berkembang. Semestinya strategi pembelajaran dilakukan secara inovatif dan berfariasi dalam alat dan media. Hal ini berahir pada berimbas pada tidak terlaksananya indikator kompetesi pengembangan profesi guru.

  Lingkungan sosial juga ikut mempengaruhi pengembangan profesi guru. Jika masyarakat sekolah (atasan, temen sejawat) tidak mendukung pengembangan profesi, hal ini ikut menghambat perkembangan profesi guru. Untuk mewujudkan guru profesional harus ada kerjasama dan dukungan semua pihak. Guru yang tidak diberi kesempatan mengikuti pertemuan pengembangan kurikulum di tingkat sekolah, kelompok guru (antar sekolah) yang dikelola Diknas kota, provinsi, maupun nasional bahkan internasional membuat guru tidak berkembang dan kurang mengetahui perkembangan yang ada. Selain itu, minimnya program dan kegiatan kolaboratif antara diknas sebagai wadah sekolah dasar dan penengah dengan perguruan tinggi. Padahal sumber daya di perguruan tinggi berlimpah dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi (pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat) dengan pendanaan yang memadai.

  Faktor lain juga penting adalah sumber daya. Salah satunya yaitu tidak terlaksananya penelitian di sebabkan kekurangan dana, tidak memiliki waktu dan sumber daya lainnya, sampai pada tidak adanya pembinaan

3. Dasar Hukum Guru dalam Al-Qur’an 1.

  Qs. Al-Mujaadilah 11

                          

          Artinya: “ Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

  "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang- orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan .

  18 2.

  Al-Alaq 4-5

            Artinya:

  4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

  19

  3. Ar-Rahman 1-4

            

  Artinya : 1. (tuhan) yang Maha pemurah 18 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2017), h.

  543. 19 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2017), h.

   2. yang telah mengajarkan Al Quran.

3. Dia menciptakan manusia.

   4. mengajarnya pandai berbicara.

  20

  4. An-Najm 5-6

          Artinya: 5. yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.

  6. yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) Menampakkan diri dengan rupa yang asli.

  21

4. Hubungan Guru dengan Jabatannya

  Dalam kata gori ini ada beberapa tanggung jawab yang diharapkan akan dijalankan organisasi-organisasi profesi guru ialah:

  1. Memperhatikan kebanggaan yang sejati dalam jabatan guru.

  2. Mendukung dan membantu uasaha-usaha untuk meningkatkan syarat- syarat memasuki jabatan.

  3. Membuat jabatan guru demikian menarik dalam cita-cita dan praktek- praktek sehingga anak-anak muda yang cakap dan bersungguh-sungguh akan ingin memasukinya. 20 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2017), h.

  531. 21 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2017), h.

  4. Berusaha memperoleh tumbuhan profesional secara kontinu dengan kegiatan-kegiatan yang memperluas pandangan pendidikan dan meningkatkan kecakapan-kecakapan mengajar.

  5. Bekerja ke arah tercapainya kondisi-kondisi materiil yang diperlukan bagi pengabdian profesional yang bermutu.

  6. Melaporkan kepada yang berwajb praktek-praktek yang korup dan tak homat yang diketahui.

  Karana tanggung jawab yang sangat berat tapi itulah, karna seorang guru

  22

  wajib berpedoman hal-hal berikut : 1.

  Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia yang pembangunan yang ber-pancasila.

  a.

  Guru menghormati hak individu, agama dan kepercayaan kepada tuhan yang maha Esa dati anak didiknya masing-masing.

  b.

  Guru menghormati dan membimbing keperibadian anak didiknya.

  c.

  Guru menyadari bahwa intelegensi, Moral dan jasmani adalah tujuanutama pendidikan.

  d.

  Guru melatih anak didik memcahkan masalah-masalah dan membina daya kereasinya agar dapat menunjang masyarkat yang membangun. e.

  Guru membantu sekolah di dalam usaha menanamkan pengetahuan dan keterampilan kepada anak didik.

  2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.

  a.

  Guru menghargai dan memperhatikan perbedaan dan kebutuhan anak didiknya masing-masing.

  b.

  Guru hendaknya fleksibel didalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.

  c.

  Guru memberikan pelajaran dan diluar sekolah yang berdasarkan kurikulum yang berlaku tampa membeda-bedakan jenis dan profesi orang tua muridnya.