YULIDAYANA NPM. 1786108070 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

  

KONSEP KEPEMIMPINAN

KEPALA MADRASAH MUHAMMADIYAH

TESIS

  Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

  Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd)

  Oleh

  

YULIDAYANA

NPM. 1786108070

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

  

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1439 H / 2019

  

KONSEP KEPEMIMPINAN

KEPALA MADRASAH MUHAMMADIYAH

TESIS

  Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

  Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Manajemen Pendidikan (M.Pd)

  Oleh

  

YULIDAYANA

NPM. 1786108070

  Pembimbing I : Dr. Zulhannan, MA Pembimbing II : Dr. A. Fauzan, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

  

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1439 H / 2019

PERNYATAAN ORISINALITAS

  Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama Mahasiswa : YULIDAYANA Nomor Pokok Mahasiswa : 1786108070 Program Studi : Pendidikan Agama Islam

  KONSEP

  Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang berjudul : “

KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH MUHAMMADIYAH

  

adalah benar-benar karya asli saya, kecuali yang disebutkan sumbernya. Apabila

terdapat kesalahan dan kekeliruan di dalamnya menjadi tanggung jawab saya.

  Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Bandar Lampung, Januari 2019 Yang Menyatakan, YULIDAYANA NPM. 1786108070

  

ABSTRAK

  Kepala madrasah Muhamadiyah terdiri dari tiga kata yaitu “kepala” ,

  “madrasah” dan “Muhammadiyah”. Kata “kepala” dapat diartikan sebagai “ketua” atau “pemimpin” dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedangkan “madrasah” adalah sebuah lembaga pendidikan Islam dimana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran pendidikan dan ilmu pengetahuan. Sementara Muhammadiyah adalah salah satu organisasi sosial yang terjun dalam bidang dakwah keagamaan.

  Dengan demikian, kepala madrasah muhammadiyah dapat didefinisikan sebagai “seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu madrasah dimana diselenggarakan proses pembelajaran, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memeberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran pada institusi pendidikan muhammadiyah khususnya. Sedangkan menurut ngalim purwanto Kepala madrasah muhammadiyah adalah “seseorang yang diangkat khusus untuk menduduki jabatan tertentu yang memiliki tugas pokok dan tanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran dimadrasah.

  Kepala madrasah muhammadiyah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seseorang yang dipercaya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan pada institusi pendidikan Muhammadiyah khususnya.

  

PERSETUJUAN

  Judul Tesis :

KONSEP KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH MUHAMMADIYAH

  Nama Mahasiswa : YULIDAYANA Nomor Pokok Mahasiswa : 1786108070 Program Studi : Pendidikan Agama Islam Telah disetujui untuk diujikan dalam Ujian tertutup pada Program Pascasarjana (PPs) UIN Raden Intan Lampung.

  Bandar Lampung, Januari 2019 Menyetujui

  Komisi Pembimbing Pembimbing I Pembimbing II

  Dr. A. Fauzan, M.Pd Dr. Zulhanan, MA

  NIP. 19720818 200604 1 006 NIP. 19670924 199603 1 001 Mengetahui,

  Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam

  Prof. Dr. H. Achmad Asrori, MA

  NIP. 19550710 198503 1 003

  

PENGESAHAN

  Tesis yang berjudul “ KONSEP KEPEMIMPINAN KEPALA

  , ditulis oleh :

MADRASAH MUHAMMADIYAH YULIDAYANA ,

  

  NPM : 1786108070 telah diujian dalam Ujian Tertutup pada Program Pascasarajana (PPs) UIN Raden Intan Lampung.

  

TIM PENGUJI

Ketua : Prof. Dr. H. Achmad Asrori, MA .....................................

  Sekretaris : Dr. A. Fauzan, M.Pd ..................................... Penguji I : Dr. Nasir, S.Pd., M.Pd ..................................... Penguji II : Dr. Zulhannan, MA .....................................

  Tanggal Lulus Ujian Tertutup : Januari 2019

  

PERSETUJUAN

  Judul Tesis :

KONSEP KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH MUHAMMADIYAH

  Nama Mahasiswa : YULIDAYANA Nomor Pokok Mahasiswa : 1786108070 Program Studi : Pendidikan Agama Islam Telah disetujui untuk diujikan dalam Ujian Terbuka pada Program Pascasarjana (PPs) UIN Raden Intan Lampung.

  Bandar Lampung, Februari 2019 Menyetujui

  Komisi Pembimbing Pembimbing I Pembimbing II

  Dr. A. Fauzan, M.Pd Dr. Zulhanan, MA

  NIP. 19720818 200604 1 006 NIP. 19670924 199603 1 001 Mengetahui,

  Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam

  Prof. Dr. H. Achmad Asrori, MA

  NIP. 19550710 198503 1 003

  

PENGESAHAN

  Tesis yang berjudul “ KONSEP KEPEMIMPINAN KEPALA

  , ditulis oleh :

MADRASAH MUHAMMADIYAH YULIDAYANA ,

  

  NPM : 1786108070 telah di ujikan dalam Ujian Terbuka pada Program Pascasarajana (PPs) UIN Raden Intan Lampung.

  

TIM PENGUJI

Ketua : Prof. Dr. H. Achmad Asrori, MA .....................................

  Sekretaris : Dr. Fauzan, M.Pd ..................................... Penguji I : Dr. Nasir, S.Pd., M.Pd ..................................... Penguji II : Dr. Zulhannan, MA .....................................

  Direktur Program Pascasarjana (PPs) UIN Raden Intan Lampung

  

Prof. Dr. H. Idham Kholid, M.Ag

  NIP. 19601020 198803 1 005 Tanggal Lulus Ujian Terbuka : Februari 2019

  

MOTTO

َ

ُ َ َ

  َ أ ذ لۡٱ أَو َلوُسذرلٱ أَو َ ذللّٱ أ ْآوٌَُِاَء ََيِ لَّٱ اَهُّي أَٰٓ َي

  ْاوُعيِط ْاوُعيِط نِإَف ۡۖأًُكٌِِ ِلِْو ِرأم

  أ َ ِمأوَ لۡٱ َو ِ ذللّٱ َو ِ ذللّٱ

  ِلوُسذرلٱ لَِإ ُهوُّدُرَف ٖء أ ِب َنوٌُِِأؤُث أًُجِ ُن نِإ َشَ ِفِ أًُجأعَزََٰنَث أ َ ] ٩٥ ,

  ءاسنىا ةروس [ ٥٩ أَث َُ َسأح أَو ٞ أيَۡخِر َمِلََٰذ لۡأٓٱ الًيِو ِرِخِر

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil

amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,

maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika

kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu

lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya

  

PERSEMBAHAN

  Teriring doa dan rasa syukur ku persembahkan tesis dengan penuh rasa cinta dan kasih kepada :

  1. Suami tercinta M.Rezki,SH.MIP yg telah membimbingku dan selalu memotivasi hingga selesainya study ku

  2. Anak-anak ku tercinta yg yg selalu mendoakan ibu dan teromakasih atas pengertiannya.

  3. Papah dan ibu mertua ku yg penuh pengerian dan selalu mendoakanku.

  4. Dosen-dosen pasca UIN Raden Intan Lampung yang telah memberikan ilmu dan bimbingan hingga berhasilnya study ku ini

5. Teman-teman ku pasca UIN Raden Intan Lampung semuanya yg suka dukanya telah sama2 kita jalani hingga berhasil menyelesaikan studi ini.

RIWAYAT HIDUP

  Penulis bernama Yulidayana di lahirkan di kotabumi pd tgl 31 juli 1969 menyelesaikan studi SD Islam pringsewu pada tahun 1983, kemudian melanjutkan di SMP N 2 pringsewu pada tahun 1985, kemudian penulis meljutkan di SMA PGRI kotabumi pada tahun 1988, setelah itu penulis melanjutkan kejenjang strata satu di IAIN Raden Intan pada tahun 1995, kemudian penulis melanjutkan ke Pacsasarjana di UIN Raden Intan Lampung selesai pada tahun 2019.

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

  Madah Madah atau vocal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasi berupa huruf dan tanda yaitu : Pedoman transliterasi ini dimodifikasi dari : Tim Puslitbang Lektur

  Keagamaan, Pedoman Transliterasi Arab

  • – Latin, Proyek Pengkajian dan Pengembangan Lektur Pendidikan Agama, Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Departemen Agama RI, Jakarta 2003.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah SWT, Yang telah melimpahkan taufik dan hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini, kemudian shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, Yang telah membawa manusiadari alam yang gelap menujualam yang terang benderang yakni Agama Islam, yang telah membawa ajaran yang paling sempurna dan diantaranya yaitu menganjurkan kepada manusia untuk menuntut ilmu pengetahuan agar dapat dimanfaatkan dalam segala aspek kehidupan.

  Dalam usaha penyelesaian tesis tersebut, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan, petunjukdari berbagai pihak, baik berupa material maupun spiritual, untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah menyumbangkan tenaga, pikiran maupun ilmu pengetahuan. Begitu pula kepada seluruh dosen/asisten serta seluruh karyawan dan karyawati program pascasarjana UIN Raden Intan Lampung, dan penulis ucapkan terimakasih kepada yang terhormat:

  1. Bapak Prof. Dr. H. Idham Kholid, M. Ag. Sebagai Direktur Program Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung.

  2. Bapak Prof. Dr. H. Achmad Asrori, MA dan bapak Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd. sebagai Ketua dan Sekretaris Prodi Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung.

  3. Bapak Dr. Zulhannan, MA. Sebagai Pembimbing 1 yang telah memberikan, dan mengarahkan penulis dalam penyusunan tesisi ini hingga selesai tanpa aral yang berarti.

  4. Bapak Dr. A. Fauzan, M.Ag Sebagai Pembimbing II yang telah banyak membantu Penulis dalam PenulisanTesis ini.

  5. Seluruh Dosen dan Asisten Dosen Program Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung yang membimbing penulis selama mengikuti kegiatan perkuliahan.

  6. Terimakasih untuk Almamaterku terkasih Jurusan Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung.

  Penulis menyadari dalam penulisan tesis ini masih banyak kesalahan dan kekurangan karena terbatasnya kemampuan penulis. Kritik konstruktif penulis harapkan dari parapembaca untuk perbaikan tesis ini. Semoga tesis ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

  Bandar Lampung, Januari 2019 Penulis,

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

PERNYATAAN ORISINALITAS .......................................................... iii

ABSTRAK ................................................................................................ iv

PERSETUJUAN ....................................................................................... v

PENGESAHAN ........................................................................................ viii

PEDOMAN LITERASI ........................................................................... ix

KATA PENGANTAR .............................................................................. x

DAFTAR ISI ............................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ................................................

  1 B. Penegasan Judul .............................................................

  7 1. Kepemimpinan ........................................................

  8 2. Kepala Madrasah Muhammadiyah .........................

  8 C. Alasan Memilih Judul ....................................................

  9 D. Latar Belakang ...............................................................

  10 E. Sub Fokus Penelitian .....................................................

  17 F. Fokus Penelitian .............................................................

  18 G. Rumusan Masalah ..........................................................

  19 H. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................

  19 BAB II LANDASAN TEORI A. Kepemimpinan Kepala Madrasah Muhammadiyah ......

  21 1. Pengertian Kepemimpinan ......................................

  21

  2. Hakikat Kepemimpinan Kepala Madrasah Muhammadiyah ......................................................

  48 3. Prinsip-prinsip Kepemimpinan ...............................

  58 4. Indikator Kepemimpinan ........................................

  60 5. Pengertian Kepala Madrasah Muhammadiyah .......

  63 6. Kompetensi Kepala Madrasah Muhammadiyah .....

  65

  7. Peran Kepala Madasah Muhammadiyah ................

  69 B. Penelitian Yang relevan .................................................

  71 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ..........................................................

  79 1. Jenis Penelitian .......................................................

  79 2. Sifat Penelitian ........................................................

  80 3. Sumber Data ...........................................................

  80 B. Teknik Pengumpulan Data Dokumentasi ......................

  80 C. Metode Analisis Data ....................................................

  80 1. Reduksi Data ...........................................................

  82 2. Penyajian Data ........................................................

  82 3. Verifikasi Data ........................................................

  82 D. Ujia Keabsahan Data (Tringulasi) .................................

  83 BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN DATA A. HIstoritas Muhammadiyah ............................................

  87 B. Konesp Kepemimpinan Kepala Madrasah Muhammadiyah ............................................................

  92 B.1 Sebagai Lader .......................................................

  92 B.2 Sebagai Manajer ...................................................

  95 B.3 Sebagai Administrator ..........................................

  97 B.4 Sebagai Inovator ................................................... 104 B.5 Sebagai Supervisor ............................................... 114 B.6 Sebagai Motivator ................................................ 120

  BAB V PENUTUP A. Simpulan ........................................................................ 127 B. Rekomendasi .................................................................. 128 DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan diyakini salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas

  dan harkat manusia, serta martabat bangsa. Tolok ukur bangsa berkualitas dapat dilihat dari sejauh mana keberhasilan pendidikan dilaksanakan. Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat pada suatu bangsa, maka bangsa tersebut dianggap telah maju dibandingkan dengan bangsa-bangsa yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Menyadari betapa pentingnya pendidikan, hampir semua Negara secara berkesinambungan berusaha memperbaiki sistem pendidikan kearah yang lebih baik dengan tidak mengabaikan karakteristik budaya bangsa masing-masing.

  Kedudukan pendidikan di Indonesia merupakan hal yang penting dan mendasar, karena melalui pendidikan usaha-usaha memperjuangkan kehidupan rakyat yang adil dan makmur sebagai cita-cita seluruh bangsa dapat diwujudkan secara memadai. Secara eksplisit hal tersebut tertuang dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar (UUD) 1945, yang menegaskan bahwa salah satu tujuan kemerdekaan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Lebih tegas lagi, pentingnya pendidikan termaktub dalam pasal 31 ayat

  1 dan 2 UUD 1945 yang berbunyi, “Tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran, dan Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan Undang- Undang”. Dewasa ini penyelenggaraan pendidikan nasional di Indonesia dilaksanakan melalui 2 (dua) jalur yaitu jalur pendidikan formal (sekolah) dan jalur pendidikan non formal (luar sekolah). Menurut pasal 14 Undang- Undang No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, bahwa jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

  Pembagian jenjang pendidikan kedalam beberapa tingkatan ini bertujuan untuk mempermudah proses penyampaian transformasi ilmu kepada peserta didik. Pada tingkat pendidikan dasar, diharapkan dapat membentuk dasar- dasar kepribadian yang kokoh dan beriman, sementara pada tingkat pendidikan menengah dan pendidikan tinggi merupakan pengembangan pendidikan dasar. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan pada tingkat pendidikan menengah dan pendidikan tinggi harus tetap didasarkan pada etika agama, dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.

  Idealitas pendidikan tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Pendidikan yang dikembangkan tersebut tidak hanya menghasilkan sosok manusia yang melek ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga dilandaskan pada keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dalam pasal 31 ayat 3 UUD 1945 disebutkan, bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia di dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang- undang. Rumusan ini kemudian dijabarkan dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menyebutkan bahwa, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yaitu berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

  Pelaksanaan pendidikan dasar pada jalur pendidikan formal (sekolah) menurut pasal 17 ayat 2 Undang-Undang No 20 tahun 2003 adalah pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat (Diknas, 2003: 14).

  Menurut Sergiovanni sekolah merupakan institusi yang kompleks, dan tidak akan menjadi baik dengan sendirinya kecuali melalui pengelolaan yang baik dan inovasi tertentu. Dalam proses itu, kepala sekolah bersama stafnya berusaha melakukan berbagai usaha agar sekolahnya menjadi lebih baik.

  Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang bermutu sangat berkaitan erat dengan kejelian dan ketepatan dalam mengidentifikasi, memformulasi, mengemas, serta menjabarkan kebijakan, strategi dan program operasional pendidikan. Hal ini berarti kemampuan manajerial kepala madrasah perlu dikembangkan dan difungsikan secara optimal. Oleh sebab itu madrasah sebagai unit kerja terdepan yang langsung berhubungan dengan kebutuhan riil di bidang pendidikan, sudah saatnya untuk memiliki otonomi kerja dalam menjalankan manajemen dengan baik dan penuh tanggung jawab. Di bawah kepemimpinan kepala madrasah yang profesional, madrasah mampu menampilkan dan mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang dimilikinya, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di madrasahnya. Dengan demikian diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan formal menjadi semakin meningkat.

  Tanggung jawab kepala madrasah tidak hanya terbatas pada tugas internal madrasah saja tetapi juga tugas diluar madrasah yaitu berhubungan dan berinteraksi dengan masyarakat dan pihak orang tua murid. Untuk menghadapi berbagai pihak dengan berbagai sifat dan karakter yang berbeda, maka kepala madrasah perlu memiliki kesadaran tentang adanya perbedaan- perbedaan yang terjadi didalam kelompok yang dihadapi. Mereka harus mengetahui dan mengenal dengan baik orang-orang yang dihadapi. Kepala madrasah harus mampu menjadi mediator antara madrasah dengan masyarakat, dengan menyediakan waktu untuk semua pihak agar bisa berdialog dan membuat kesepakatan dan konsensus yang merefleksikan harapan-harapan masyarakat dan kepala madrasah maupun pihak madrasah terhadap madrasah itu sendiri.

  Untuk melaksanakan tugas yang rumit dan banyak tersebut, diperlukan seorang kepala madrasah yang profesional. Satu hal yang perlu disadari bahwa menjadi kepala madrasah yang profesional merupakan satu hal yang tidak mudah. Banyak hal yang harus dipahami, dipelajari, maupun dikuasai, untuk itu diperlukan keahlian kepemimpinan.

  Kepemimpinan kepala madrasah dalam mengelola madrasah yang efektif penuh tanggung jawab akan mampu melaksanakan tugas kepala madrasah dengan baik dan pada akhirnya mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebaliknya kepemimpinan yang tidak efektif akan menyebabkan tidak berhasilnya sebagian atau bahkan tugas kepala madrasah itu sendiri, dan akhirnya menyebabkan tidak tercapainya sebagian atau seluruh tujuan yang telah ditetapkan.

  Kepala madrasah merupakan personel pendidikan yang memiliki peran besar dalam mencapai keberhasilan pengelolaan madrasah.

  Kualitas kepemimpinan kepala madrasah yang didalamnya termasuk pula kepribadian, keterampilan dalam menangani masalah yang timbul di madrasah, kemampuan dalam menjalin hubungan antar manusia serta gaya kepemimpinan situasional sangat menentukan dan memiliki pengaruh yang besar terhadap kualitas proses belajar mengajar di madrasah. Dalam hal ini keberhasilan kepala madrasah dalam memimpin madrasah tampak dari apa yang dikerjakannya. Hal ini penting untuk dikedepankan karena apa yang dikerjakan kepala madrasah melalui kebijaksanaan yang telah ditetapkan akan dipengaruhi kondisi fisik dan psikis guru dan karyawan lainnya. Guru akan dapat melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab apabila ia merasa puas terhadap kepemimpinan kepala madrasah. Oleh karena itu, efektifitas kepemimpinan kepala madrasah dalam mengelola madrasah merupakan kunci keberhasilan pengelolaan madrasah.

  Prestasi kerja guru dan karyawan merupakan hal yang tidak boleh diabaikan dalam mengukur efektifitas kepemimpinan kepala madrasah dalam mengelola madrasah yang dipimpinnya. Dengan adanya kepemimpinan kepala madrasah yang efektif, diharapkan semangat dan gairah kerja guru dan karyawan akan meningkat. Pada gilirannya akan meningkat pula produktivitas kerja guru dan karyawan sehingga akan terhindar dari tindakan-tindakan yang merugikan.

  Kepemimpinan kepala madrasah dalam mengelola madrasah merupakan kunci utama bagi keberhasilan manajemen madrasah. Dengan demikian, Kepala Madrasah bertugas untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh komponen dalam sistem madrasah. Kepala madrasah merupakan tenaga profesional yang memiliki kewenangan untuk memajukan dan mengembangkan madrasah, sehingga mampu menghadapi suasana kompetitif di tengah era globalisasi seperti sekarang ini.

  Kepala Madrasah sebagai pimpinan madrasah memikul tanggung jawab yang amat besar untuk memenuhi harapan dari berbagai pihak yang terkait. Dengan mengemban tugas pokok Pendidikan Nasional, maka kepala madrasah dituntut untuk mampu mengarahkan, mengatur, memberi teladan anak buahnya untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.

  Keberhasilan dan ketidakberhasilan madrasah dalam mencapai tujuan sangat ditentukan oleh berhasil tidaknya kepala madrasah mengatur atau mengelola madrasah atau seluruh potensi madrasah agar berfungsi optimal dalam mendukung tercapainya tujuan madrasah.

  Dengan demikian, Kepala Madrasah bukan sekedar pelaksana atas berbagai kebijakan atasan, melainkan sebagai pemimpin profesional yang bertanggung jawab penuh dalam menjalankan manajemen madrasah demi tercapainya mutu pendidikan di madrasah yang dipimpinnya.

  Wahjosumidjo mengemukakan bahwa 85% dari masalah perbaikan mutu adalah tanggung jawab manajemen. Kepemimpinan merupakan salah satu aspek penting dalam pengelolaan madrasah agar mutu madrasah tetap terjaga dengan baik.

B. Penegasan Judul

  Sebelum pemulis menguraikan tesis ini lebih lanjut, terlebih dahulu akan dijelaskan pengertian judul tesis “Konseps Kepemimpinan Kepala

  Madrasah Muhammadiyah. Adapun penjelasan istilah-istilah judul tersebut adalah:

  1. Konsep Kepemimpinan

  Kepemimpinan atau leadership merupakan seni dan ketrampilan orang dalam memanfaatkan kekuasaannya untuk memengaruhi orang lain agar melaksanakan aktivitas tertentu yang diarahkan pada tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan merupakan sifat dari pemimpin dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya serta tanggung jawabnya secara moral dan legal formal atas seluruh pelaksanaan wewenangnya yang telah didelegasikan kepada orang-orang yang dipimpinnya. Jadi kepemimpinan lebih bersifat fungsional yang akan dibedakan oleh tipe- tipe tertentu.

  2. Kepala madrasah Muhamadiyah

  Kepala madrasah Muhamadiyah terdiri dari tiga kata yaitu “kepala” , “madrasah” dan “Muhammadiyah”. Kata “kepala” dapat diartikan sebagai “ketua” atau “pemimpin” dalam suatu organisasi atau sebuah lembag

  a. Sedangkan “madrasah” adalah sebuah lembaga pendidikan Islam dimana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran pendidikan dan ilmu pengetahuan. Sementara Muhammadiyah adalah salah satu organisasi sosial yang terjun dalam bidang dakwah keagamaan.

  Dengan demikian, kepala madrasah muhammadiyah dapat didefinisikan sebagai “seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu madrasah dimana diselenggarakan proses pembelajaran, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memeberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran pada institusi pendidikan muhammadiyah khususnya. Sedangkan menurut ngalim purwanto Kepala madrasah muhammadiyah adalah “seseorang yang diangkat khusus untuk menduduki jabatan tertentu yang memiliki tugas pokok dan tanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran dimadrasah.

  Kepala madrasah muhammadiyah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seseorang yang dipercaya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan pada institusi pendidikan Muhammadiyah khususnya.

C. Alasan Memilih Judul

  Adapun yang melatar belakangi penulis membahas tesis ini adalah sebagai berikut:

  1. Kepala madrasah Muhammadiyah sebagai pemimpin akan selalu menemukan berbagai problematika yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas-tugasnya sebagai pemimpin sebuah madrasah. Dalam rangka mencari solusi atas berbagai persoalan tersebut kepla madrasah perlu menjalankan kepemimpinannya agar tahu seberapa kemampuan kepala madrasah muhammadiyah Muhammadiyah dalam memimpin madrasah tersebut agar visi misi institusi dapat tercapai.

  2. Kepala madrasah Muhammadiyah telah melakukan berbagai hal dalam rangka kepemimpinan untuk memajukan madrasahnya, namun upaya tersebut masih belum sepenuhnya memiliki dampak positif terhadap madrasah. Kondisi inilah yang menarik bagi penulis untuk dikaji lebih mendalam tentang kepemimpinan kepala madrasah muhammadiyah Muhammadiyah secara spesifik.

D. Latar Belakang Masalah

  Kepala madrasah muhammadiyah merupakan bagian dari motor penggerak dalam kehidupan madrasah, untuk mencapai tujuan yang telah menjadi visinya tersebut ada dua tugas penting 1) Kepala madrasah muhammadiyah muhammadiyah berperan sebagai kekuatan sentral; 2) Kepala madrasah muhammadiyah muhammadiyah niscaya memahami tugas dan fungsi (para tenaga pendidik) demi keberhasilan madrasah, serta

  1

  memiliki kepedulian kepada staf dan siswa. Kemudian lebih jauh bahwa keberhasilan dalam menjalankan peran kepala madrasah muhammadiyah tersebut, membutuhkan manajemen yang handal dalam berbagai aspek manajerial kepemimpinannya, agar dapat mencapai tujuan yang diemban

  2

  madrasahnya. Wahjosumidjo menjelaskan , manajemen kepemimpinan kepala madrasah muhammadiyah dapat diukur dalam empat aspek pokok yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengawasan/

  3

  evaluasi. Kemudian menurut Martin terdapat enam sumber-sumber kepemimpinan, yaitu kekuatan referensi, kekuatan keahlian, kekuatan legitimasi, kekuatan informasi, kekuatan penghargaan, kekuatan

  4 memaksa.

  Kepala madrasah Muhammadiyah sangat berperan dalam menggerakkan berbagai komponen di madrasah sehingga proses belajar mengajar di madrasah itu berjalan dengan baik. Oleh karena itu, kepala madrasah muhammadiyah harus memiliki misi dan visi dan tujuan yang jelas, memiliki langkah-langkah atau strategi yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama tersebut. Kepala madrasah muhammadiyah sebagai penanggungjawab pendidikan dan pembelajaran di madrasah hendaknya dapat meyakinkan kepada masyarakat bahwa segala sesuatunya telah berjalan dengan baik, termasuk 1 Wahjosumidjo. Kepemimpinan Kepala madrasah muhammadiyah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya , (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014), h. 81. 2 Mulyasa, E, Menjadi Kepala Madrasah Profesional dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK , (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2013), h. 24. 3 4 Ibid ., h. 179. perencanaan dan implementasi kurikulum, penyediaan dan pemanfaatan sumber daya guru, rekrutmen sumber daya siswa, kerjasama madrasah dan orang tua, serta sosok outcome madrasah yang prospektif. dalam Al- Qur’an dijelaskan tentang tanggung jawab seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya. hal ini sebagaimana dalam Q.S Al Anbiya berbunyi sebagai berikut: 

  أ ِةَٰوَي ذصلٱ َماَكوَإِ لۡٱ أًُهَٰ َنأيَعَجَو ِتََٰرأيَ

  َوأعِف أًِهأ َلِۡإ ٓاَِأيَحأوَأَو اَُِرأمَأِب َنوُدأهَي ٗةذٍِنَأ ٧٣ َلَ ْاوُُ َكََو َنذزلٱ َءٓاَجيوَإِ ِةَٰو

  ََيِدِبَٰ َع اَ

  Artinya: Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin

  yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah

mereka selalu menyembah, (QS. Al-Anbiya (21):73).

  Dengan demikian bahwa pola kepemimpinan yang amanah akan bersikap dinamis untuk menyiapkan berbagai macam program pendidikan.

  Kepala madrasah muhammadiyah yang berhasil apabila memahami keberadaan madrasah sebagai organisasi yang kompleks, serta mampu melaksanakan peranan dan tanggungjawab untuk memimpin madrasah.

  Kepala madrasah muhammadiyah adalah orang yang bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan pendidikan di madrasah dan melakukan kegiatan dalam usaha mempengaruhi orang lain yang ada di lingkungan pada situasi tertentu agar orang lain dapat bekerja dengan penuh rasa tanggungjawab demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Kepala madrasah muhammadiyah adalah orang yang berada di depan guru, karyawan, dan siswa madrasahnya. Kepala madrasah muhammadiyah merupakan orang paling utama mempengaruhi para guru serta aktivitas madrasahnya dalam mewujudkan tujuan pendidikan. hal ini berdasarkan ayat Al-

  Qur’an QS. As-Sajdah menjelaskan tentang pemimpin yang dapat member petunjuk.

  َ َ ٢٤ بِ‍َٔا ْاوُُ َكَ أ أًُهأٌِِ اَِأيَعَجَو َنوُِِكوُي اَِِجَٰ َيَٰت أِب َنوُدأهَي ٗةذٍِن

  َو ْۡۖاوُ َبَ َص اذٍَل اَُِرأم

  Artinya. Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar .

  Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami. (QS. As-Sajdah (32) :24)

  Ayat Al Qur’an tersebut mengandung makna bahwa pimpinan yang dapat menjalankan amanah dan memberi petunjuk merupakan tugas penting bagi kepala madrasah muhammadiyah sehingga mampu mempengaruhi, membimbing, menggerakkan, dan memotivasi individu (guru) yang terlibat dalam tujuan pendidikan yang telah disepakati. Murniati mengemukakan bahwa lemahnya kepemimpinan kepala madrasah muhammadiyah disebabkan berbagai faktor seperti kemampuan memimpin kepala madrasah muhammadiyah, sistem pengawasan kepala madrasah muhammadiyah, dan sistem penyelenggaraan pendidikan secara nasional. Dalam konteks ini, banyak variabel yang berhubungan dengan pengetahuan, mindset dan wawasan, nilai dan sikap termasuk kultur, pola, dan gaya kepemimpinan, serta pembinaan dan penghargaan terhadap kepala madrasah muhammadiyah.

  Melalui kepemimpinan kepala madrasah muhammadiyah inilah seorang pemimpin akan mampu mentransfer nilai seperti penekanan pada kelompok, dukungan guru maupun karyawan, toleransi terhadap risiko, kriteria pengubahan dan sebagainya pada lain sisi pegawai akan membentuk suatu persepsi subyektif mengenai dasar-dasar nilai yang ada pada organisasi sesuai dengan nilai-nilai yang ingin disampaikan pimpinan melalui kepemimpinan kepala madrasah muhammadiyah nya untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja karyawannya diperlukan seorang pemimpin yang menggunakan kepemimpinan kepala madrasah muhammadiyah yaitu seorang pemimpin yang selain mempunyai kemampuan pribadi juga mampu membaca keadaan bawahannya serta lingkungan kerjanya.

  Kepala madrasah muhammadiyah bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di madrasah yang dia pimpin. Untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, kepala madrasah muhammadiyah hendaknya memahami, menguasai dan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan tugasnya sebagai manajer pendidikan. Kepala madrasah muhammadiyah merupakan orang yang berada pada garis terdepan dalam mengkoordinasikan berbagai usaha dalam meningkatkan kinerja guru yang bermutu.

  Dengan menguasai kemampuan manajemen pendidikan, kepala madrasah muhammadiyah diharapkan dapat menyusun program madrasah yang efektif dan efisien, menciptakan iklim madrasah yang kondusif dan dapat membangun motivasi kerja personal madrasah, dapat bekerjasama dengan harmonis dengan masyarakat sekitar madrasah, serta dapat membimbing guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. salah satu peranan penting kepala madrasah muhammadiyah dalam menjalankan organisasi kepemimpinannya ialah sebagai leader.

  Dalam implementasinya, kepala madrasah muhammadiyah sebagai

  leader dapat dianalisis dari tiga sifat kepemimpinan, yakni demokratis,

  otoriter dan bebas. Ketiga sifat tersebut sering dimiliki secara bersamaan oleh seorang pemimpin, sehingga dalam melaksanakan kepemimpinannya, sifat-sifat tersebut muncul secara situasional. Oleh karena itu, kepala madrasah muhammadiyah sebagai pemimpin mungkin bersifat demokratis, otoriter dan mungkin bersifat bebas. Meskipun kepala madrasah muhammadiyah ingin selalu bersifat demokratis, namun seringkali situasi dan kondisi menuntut untuk bersikap lain, misalnya harus oteriter. Dalam hal tertentu sifat kepemimpinan oteriter lebih cepat dan tepat digunakan dalam pengambilan suatu keputusan.

  Pada konsep ini kepala madrasah muhammadiyah dalam mempengaruhi setiap kinerja guru yang merupakan bagian dari strategi dalam meningkatkan motivasi kerja guru, guru sehingga guru mampu membawa perubahan sikap, perilaku sesuai dengan tujuan pendidikan.

  5 Sebagaimana Hasil penelitian Waryono bahwa kepala madrasah

  muhammadiyah harus memiliki keterampilan sebagai berikut; 1. Kepala madrasah muhammadiyah mempunyai keterampilan mempengaruhi, menggerakkan, mengembangkan dan memberdayakan dalam peningkatan/motivasi semangat kerja guru; 2. Kepala madrasah muhammadiyah mempunyai keterampilan mempengaruhi, menggerakkan, 5 Waryono, Kepemimpinan kepala madrasah muhammadiyah dalam meningkatkan mengembangkan dan memberdayakan dalam peningkatan kemampuan/ kompetensi guru; 3. Kepala madrasah muhammadiyah mempunyai keterampilan mempengaruhi, menggerakkan, mengembangkan dan memberdayakan dalam peningkatan keefektifan kerja tim guru atau hubungan kerja. Keefektifan kerja tim guru juga dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala madrasah muhammadiyah. Kepemimpinan yang baik akan menekankan kerja sama tim dibandingkan kerja individual. Dengan menekankan kerja sama tim dan didukung dengan pemberian perhatian secara adil terhadap semua anggota, akan membawa dampak meningkatnya keefektifan kerja tim anggota.

  Oleh karena itu, semakin tinggi kepala madrasah muhammadiyah dalam menerapkan sebagai leader secara tepat, maka akan membawa dampak meningkatnya keefektifan kerja guru dalam melaksanakan tugas- tugas madrasah. Keefektifan kerja guru bisa dilihat dari tiga aspek, yaitu kerjasama guru dalam melaksanakan tugas, keterpaduan guru dalam melaksanakan tugas, dan keefektifan hasil yang dicapai guru. Untuk melakukan pembinaan terhadap guru, kepala madrasah muhammadiyah harus mempunyai kompetensi kepemimpinan yang efektif dan efisien, sehingga pembinaan yang dilakukan dapat meningkatkan kinerja guru yang lebih baik.

  6 Menurut Wahjosumidjo, Esensi kepala madrasah muhammadiyah

  adalah kepemimpinan pengajaran. Seorang kepala madrasah muhammadiyah adalah benar-benar seorang pemimpin, seorang motivator 6 dan inovator. Oleh sebab itu kualitas kepemimpinan kepala madrasah muhammadiyah signifikan sebagai kunci keberhasilan sebuah madrasah.

  Berdasarkan hasil Pra-Penelitian saat mengadakan observasi tentang kepemimpinan kepala madrasah muhammadiyah di MTs Muhammadiyah Bandar Lampung, penulis menggunakan indikator sebagai berikut:

  Tabel Indikator Kepemimpinan Kepala Madrasah Muhammadiyah

  Aspek Indikator Terlaksana Tidak Terlaksana

   Bersifat adil  Memberi sugesti  Mendukung tujuan  Katalisator 

  Kepemimpinan Menciptakan rasa aman

   Sebagai wakil organisasi  Sumber inspirasi

   Bersikap menghargai

  (Sumber : Catatan Dokumen Institusi Muhammadiyah)

  Dengan demikian mencermati table di atas dapat disimpulkan bahwa konsepsi Kepemimpinan Kepala madrasah muhammadiyah berdasarkan delapan indikator yang ada sepenuhnya sudah terlaksana dengan baik. Dan sesuai dengan data awal peneliti di institusi madrasah muhammadiyah tersebut.dan kedelapan indikator yang ada sepenuhnya sudah dilakukan dengan baik.

  E. Sub Fokus Penelitian

  Kesuksesan suatu institusi madrasah bergantung kepada kepemimpinan kepala madrasahnya. Jika kepala madrasah muhammadiyah sudah melaksanakan konsep kepemimpinannya dengan baik dan benar maka institusi madrasah dimaksud dapat berjalan dengan baik dalam merealisasikan visi dan misinya. Kepala madrasah muhammadiyah harus mampu melaksanakan indicator suatu kepemimpinan dengan baik. Maka dari itu subfokus dari tesis ini yaitu:

  1. Bersifat adil

  2. Member sugesti

  3. Mendukung tujuan

  4. Katalisator

  5. Menciptakan rasa aman

  6. Sebagai wakil organisasi

  7. Sumber inspirasi

  8. Bersikap menghargai

  F. Fokus Penelitian

  Permasalahan ini muncul karena seorang kepala madrasah muhammadiyah harus memiliki konsep kepemimpinan yang baik dan efektif dalam mengelola institusi madrasah, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis memfokuskan penelitian pada dimensi “Konsep Kepemimpinan Kepala Madrasah

  M uhammadiyah”.

  G. Rumusan Masalah

  Dari paparan fokus dan subfokus di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaiama konsep kepemimpinan Kepala Madrasah Muhammadiyah: ditelisik dari dimensi indikator kepemimpinannya?

  H. Tujuan dan Manfaat Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk menelisik konsep kepemimpinan kepala madrasah muhammadiyah berdasarkan dimensi indikator kepemimpinannya. Adapun menfa’at penelitian ini adalah:

  1. Manfaat akademis : hasil penelitian ini diharapkan dapat menambahkan pengetahuan dan pemahaman penulis tentang substansi konsep kepemimpinan, pengembangan serta pelaksanaannya dalam implementasi manajemen berbasis madrasah.

  2. Manfaat umum : hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan serta menambah paradigm baru bagi istitusi madrasah muhamadiyah khususnya dalam mengembangkan kepemimpinan dengan mengasah kemampuan sumber daya yang ada.

  3. Manfaat untuk pembaca : sebagai salah satu sumber untuk memperkaya pemahaman para pelaksana dilapangan, khususnya kepala madrasah muhammadiyah, para guru, calon guru, para pengawas dan tenaga kependidikan lain yang bertanggung jawab dan terlibat langsung dalam kegiatan pendidikan

BAB II LANDASAN TEORI A. Kepemimpinan Kepala madrasah muhammadiyah

1. Pengertian Kepemimpinan

  Ada beberapa pengertian yang berbeda tentang kepemimpinan yang dikemukakan oleh para ahli. Miftah Toha mengatakan bahwa “Kepemimpinan (leadership) adalah merupakan hubungan antara seseorang dengan orang lain, pemimpin mampu mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja bersama-sama dalam tugas yang berkaitan

  7 untuk mencapai tujuan yang diinginkan”.

  Pengertian kepemimpinan, didefinisikan oleh Robin seperti dikutip Ahmad Fauzan, bahwa kepemimpinan adalah kemampuan

  8 untuk mempengaruhi suatu kelompok kearah pencapaian tujuan.

  Sedangkan Mulyasa mendefinisikan “Kepemimpinan sebagai seni membujuk bawahan agar mau mengerjakan tugas-tugas dengan

  9 yakin dan semangat”.

  Sedangkan kepemimpinan yang dikemukakan oleh Reksoprodjo Handoko mengatakan bahwa “Kepemimpinan (leadership) adalah merupakanhubungan antara seseorang dengan orang lain, pemimpin

  7 Miftah Thoha, Kepemimpinan Dalam Manajemen Suatu Pendekatan Prilaku, (Jakarta : PT. Grafindo Persada, 1999), h. 89 8 Ahmad Fauzan, “Kepemimpinan Visioner Dalam Manajemen Kesiswaan” (Tesis IAIN Raden Intan Lampung, Lampung. 2016,), h. 97. 9 Mulyasa E., Menjadi Kepala madrasah muhammadiyah Profesional, (Bandung : PT. mampu mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja bersama-sama

  10

  dalam tugas yang berkaitan untuk mencapai tujuan yang diinginka n”.