DESAIN AREAL PARKIR PADA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN ACEH BARAT Juwardi1, Meidia Refiyanni2, Andi Yusra3 1) Jurusan Teknik Sipil, Universitas Teuku Umar Meulaboh Aceh Barat, email: juwardi_mbo@yahoo.co.id 2,3) Fakultas Teknik, Universitas Te

  

DESAIN AREAL PARKIR PADA DINAS PENDIDIKAN DAN

KEBUDAYAAN KABUPATEN ACEH BARAT

  1

  2

  3 Juwardi , Meidia Refiyanni , Andi Yusra 1)

  

Jurusan Teknik Sipil, Universitas Teuku Umar

Meulaboh Aceh Barat, email: juwardi_mbo@yahoo.co.id 2,3)

  

Fakultas Teknik, Universitas Teuku Umar

Meulaboh Aceh Barat

ABSTRAK

  Penulisan Tugas Akhir ini berjudul “Desain Areal Parkir Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan

  

Kabupaten Aceh Barat”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik parkir, kebutuhan ruang

  parkir, pengaruh terhadap kinerja perparkiran serta bentuk sudut parkir yang tepat digunakan pada perkarangan perkantoran. Adapun data primer yang digunakan adalah kondisi eksisting areal parkir dan data pengamatan volume parkir sebagai data pembanding dengan volume parkir yang diperoleh berdasarkan asumsi, sedangkan data sekunder berupa data Site Plan lokasi. Data yang sudah terkumpul selanjutnya dihitung berdasarkan volume parkir yang dinyatakan sebagai jumlah kendaraan yang termasuk beban parkir per periode waktu tertentu. Dari hasil perhitungan pengamatan volume parkir dengan interval waktu 1 jam Volume puncak harian rata-rata yang terjadi selama 5 hari pengamatan untuk kendaraan roda 2 sebesar 88 unit kendaran/jam terjadi pada hari Rabu pukul 12.00-13.00 WIB. Sedangkan kendaraan roda 4 diperoleh sebesar 57 unit kendaraan/jam, terjadi pada hari Selasa pukul 09.00-10.00 WIB. Berdasarkan hasil penjelasan di atas maka kapasitas areal parkir tergantung pada lamanya penggunaan areal parkir oleh kendaraan tersebut. Berdasarkan perhitungan sudut parkir, untuk kendaraan roda 2 (dua) kapasitas kendaraan sebanyak 47 unit kendaraan/jam dengan sudut 60° sedangkan untuk kendaraan roda 4 (empat) kapasitas kendaraan sebanyak 42 unit kendaraan/jam dengan sudut 90°.

  Kata Kunci : Karakteristik, Pengaruh Kinerja dan Bentuk Sudut Parkir

  

DESIGN AREAL PARKING IN EDUCATION AND DEPARTMENT

CULTURAL DISTRICT ACEH WEST

  1

  2

  3 Juwardi , Meidia Refiyanni , Andi Yusra 1)

  

Departement of civil Engineering,University Teuku Umar

Meulaboh Aceh West, email: juwardi_mbo@yahoo.co.id 2,3)

  

Faculty of Engineering, University Teuku Umar

Meulaboh Aceh West

ABSTRACT

  The writing of this final project entitled "Design Parking Area At Education And Culture Office of West

  

Aceh Regency". This study was conducted to determine the characteristics of parking, parking space

requirements, the effect on the parking performance and the proper form of parking angle used in office lawn.

  The primary data used is the existing condition of parking area and observation data of parking volume as comparison data with parking volume obtained by assumption, while secondary data is Site Site location data. The collected data is then calculated based on the volume of parking expressed as the number of vehicles including the parking load per certain period of time. From the calculation result of observation of parking volume with interval time 1 hour Daily average peak volume that happened during 5 days observation for vehicle of 2 equal to 88 unit of vehicle / clock happened on Wednesday at 12.00-13.00 WIB. While the wheel vehicle 4 obtained by 57 units of vehicles / hour, occurred on Tuesday at 09:00 to 10:00 am. Based on the above explanation, the capacity of the parking area depends on the length of use of the parking area by the vehicle. Based on the calculation of parking angle, for vehicle of 2 (two) vehicle capacity is 47 vehicle / hour with angle 60 ° while for vehicle of 4 (four) vehicle capacity is 42 vehicle / hour with angle 90 °.

  Keywords: Characteristics, Effect of Performance and Parking Angle

  PENDAHULUAN Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Barat. Staf/

  karyawan maupun tamu memarkirkan kendaraannya

1.1 Latar Belakang

  secara bebas baik di dalam maupun di luar perkarangan perkantoran bahkan pada lahan-lahan Kegiatan pada suatu perkantoran/instansi kosong di sekitar bangunan perkantoran Dinas pemerintahan bukan hanya meliputi proses kerja atau Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat. layanan publik saja yang menjadi perhatian, namun

  Ketidakteraturan parkir kendaraan staf/karyawan dari sisi layanan pendukung juga menjadi hal yang maupun tamu yang berkunjung ke Dinas Pendidikan sangat diperhitungkan. Salah satu layanan pendukung dan Kebudayaan Aceh Barat inilah yang menjadi yang perlu diperhitungkan dalam keberadaan suatu dasar penelitian dilakukan. perkantoran adalah penyediaan areal parkir dari instansi/perkantoran tersebut. Karena setiap

  1.2 Rumusan Masalah

  kendaraan tidak dapat berjalan atau bergerak terus menerus apabila telah sampai ke tempat tujuan maka Adapun rumusan masalah dalam penelitian harus diparkir. Suatu layanan pendukung yang ini adalah : disediakan pada perkantoran sudah seharusnya dalam

  1. Berapa banyak kebutuhan ruang parkir yang harus keadaan baik dan memuaskan staf/karyawan maupun disediakan pada perkarangan kantor Dinas tamu yang berkunjung ke instansi/perkantoran Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh tersebut.

  Barat. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu

  2. Bagaimana bentuk pola sudut parkir yang tepat kendaraan yang bersifat sementara karena digunakan pada halaman Perkantoran Dinas ditinggalkan oleh pengemudinya. Parkir merupakan Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh salah satu unsur prasarana transportasi yang tidak Barat. terpisahkan dari sistem jaringan transportasi, sehingga pengaturan parkir akan mempengaruhi kinerja suatu

  3. Bagaimana desain areal parkir yang sesuai pada jaringan, terutama jaringan jalan raya. Daerah Perkantoran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan perkotaan dengan kepadatan penduduk dan tingkat Kabupaten Aceh Barat. ekonomi yang tinggi mengakibatkan tingkat kepemilikan kendaraan pribadi yang tinggi pula.

  Kebutuhan ruang parkir cenderung meningkat dari

  1.3 Tujuan Penelitian

  tahun ke tahun seiring dengan bertambahnya jumlah Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini kendaraan pribadi. adalah :

  Bagi setiap pemilik kendaraan pasti pernah

  1. Menganalisa kebutuhan ruang parkir yang harus menggunakan sarana parkir dan menginginkan disediakan serta pengaruh terhadap kinerja kendaraannya parkir di tempat yang mudah dicapai. perparkiran. Kemudahan yang diinginkan tersebut adalah parkir di

  2. Menentukan bentuk pola sudut parkir yang tepat luar perkantoran agar mudah saat keluar. Namun digunakan pada perkarangan perkantoran Dinas kenyataan yang ada pada saat ini, keadaan dari areal Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh parkir yang tersedia tidak di gunakan sebagaimana

  3. Mengetahui desain areal parkir yang sesuai pada Berdasarkan perhitungan sudut parkir, Perkantoran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk kendaraan roda 2 (dua) kapasitas kendaraan Kabupaten Aceh Barat. sebanyak 47 unit kendaraan/jam dengan sudut 60° sedangkan untuk kendaraan roda 4 (empat) kapasitas kendaraan sebanyak 42 unit kendaraan/

1.4 Batasan Masalah jam dengan sudut 90°.

  Adapun batasan pembahasan dalam penelitian ini adalah :

  1. Variabel-variabel yang akan ditinjau antara lain luas areal parkir, volume parkir, akumulasi

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

  parkir, kapasitas parkir, dan penentuan bentuk pola perparkiran. Pada bab ini akan diuraikan mengenai

  2. Survey dilakukan (parkir dalam pekarangan beberapa landasan teori dan rumusan yang akan kantor) selama 5 (lima) hari kerja mulai dari digunakan dalam menyelesaikan masalah yang jam 07.00 WIB s/d 17.00 WIB kantor dalam berkaitan dengan penelitian. seminggu yaitu hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis,

  2.1 Penempatan Areal Parkir

  dan hari Jum’at sedang hari Sabtu dan Minggu Menurut Hobbs (1995), idealnya satu kantor tutup. pelataran parkir sebaiknya di tempatkan pada titik tengah dari tempat-tempat tujuan yang dimintai oleh

1.5 Hasil Penelitian

  para pemarkir. Titik tengah ini dapat ditentukan Melalui penelitian ini dapat memberikan dengan menggunakan metode momen, dengan hasil penelitian memperhitungkan jarak perjalanan parkir ke tempat

  Dari hasil perhitungan pengamatan volume tujuan. parkir dengan interval waktu 15 menit waktu

  Menurut Anonim (1988), mengemukakan puncak parkir terjadi pada hari rabu pukul 12.00- bahwa lokasi lapangan parkir harus

  12.15 WIB dan 09.30-09.45 WIB, untuk mempertimbangkan kepentingan dari pemarkir karena kendaraan roda 2 sebesar 33 unit kendaraan/jam setiap orang memiliki aktivitas tersendiri dengan terjadi pada pukul 12.00-12.15 WIB, sedangkan jangka waktu tertentu. Untuk itu perlu diperhatikan kendaraan roda 4 diperoleh sebesar 17 unit jarak berjalan yang dapat dijangkau oleh permarkir ke kendaraan/jam terjadi pada hari selasa pukul tempat tujuan. 09.30-09.45 WIB. Berdasarkan komulatif dari waktu pengamatan tiap 15 menit diperoleh volume

  Menurut Warpani (1985), jarak ideal suatu parkir puncak selama 1 jam sehingga dapat dilihat lapangan parkir dari tempat yang ingin dituju oleh waktu puncak parkir tertinggi yang terjadi pada pemarkir kurang lebih 300 m sampai 400 m, karena hari rabu pukul 12.00-13.00 WIB untuk kendaraan jarak tersebut dianggap masih mampu dicapai oleh roda dua sebesar 88 unit kendaraan/jam, pejalan kaki. sedangkan untuk kendaraan roda empat terjadi

  Dalam mengatur perparkiran, bukan pada hari selasa pukul 09.00-10.00 WIB sebesar kepentingan teknis semata yang menjadi perhatian, 57 unit kendaraan/jam. Secara umum dapatlah dikatakan bahwa pengendalian atau pengelolaan perparkiran diperlukan untuk mencegah atau menghilangkan hambatan lalu lintas, mengurangi kecelakaan, menciptakan kondisi agar petak parkir digunakan secara efektif dan efisien, memelihara keindahan lingkungan, dan menciptakan mekanisme penggunaan jalan secara efektif dan efisien, terutama pada ruas jalan tempat kemacetan lalu lintas. Kapasitas, kemudahan akses, keamanan dan kenyamanan merupakan parameter pelayanan yang harus dipenuhi agar pengguna nantinya dapat memanfaatkan pelayanan parkir sebaik-baiknya.

  Pada hakikatnya orang selalu meminimumkan usaha atau kerja untuk maksud tertentu, misalnya pengguna kendaraan selalu ingin memarkir kendaraannya sedekat mungkin dengan tempat tujuannya agar tidak perlu jauh berjalan kaki. Jadi mudah dipahami apabila di sekitar pusat kegiatan selalu dijumpai banyak kendaraan diparkir. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa kebutuhan tempat parkir adalah fungsi kegiatan. Parkir dibutuhkan oleh berbagai pihak, dan dalam pengadaan tempat parkir perlu diperhatikan keragaman tuntutan atau keinginan para pelaku lalu lintas yang cenderung saling berebutan.

  Menurut Tamin (2003), menyebutkan secara umum parkir dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu :

  a) Parkir di badan jalan (on-street parking)

  b) Parkir di luar jalan (off-street parking) Parkir tepi jalan adalah jenis parkir yang mengambil tempat sepanjang jalan dengan atau tanpa melebarkan jalan untuk pembatas parkir. Parkir tepi ini menguntungkan bagi pengunjung yang menginginkan dekat dengan tempat yang dituju. Tapi idealnya parkir sistem ini harus dihindari, karena akan diperlukan untuk kendaraan bergerak. Sedangkan parkir di luar jalan adalah fasilitas parkir kendaraan di luar tepi jalan umum yang dibuat khusus atau penunjang kegiatan dapat berupa tempat parkir/atau gedung parkir. Sistemnya dapat berupa pelataran atau taman parkir, dan bangunan bertingkat khusus untuk parkir.

  Keberadaan fasilitas parkir untuk umum berupa gedung parkir atau taman parkir harus menunjang keselamatan dan kelancaran lalu lintas, sehingga penetapan lokasinya terutama menyangkut akses keluar masuk fasilitas parkir harus dirangcang agar tidak mengganggu kelancaran lalu lintas. Penetapan lokasi dan pembangunan fasilitas parkir untuk umum, dilakukan dengan memperhatikan: a) Rencana umum tata ruang;

  b) Keselamatan dan kelancaran lalu lintas;

  c) Kelestarian lingkungan;

  d) Kemudahan bagi pengguna jasa;

  e) Tersedianya tata guna lahan; f) Estetika kota.

  Luas yang dibutuhkan untuk pelataran parkir bergantung pada dua hal pokok, yaitu ukuran kendaraan yang diperkirakan parkir dan sudut parkir. Pemilihan sudut parkir bertujuan agar pemarkir merasa nyaman dan tidak ada hambatan pada saat masuk ke dalam ruang parkir ataupun saat akan keluar.

2.2 Sistem Parkir

  2.3 Penentuan Satuan Ruang Parkir (SRP)

  Ukuran luas efektif untuk meletakkan kendaraan (mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda motor), termasuk ruang bebas dan lebar buka pintu untuk hal-hal tertentu bila tanpa penjelasan, SRP adalah SRP untuk mobil penumpang. Penentuan satuan ruang parkir didasarkan sebagai berikut :

  1. Dimensi kendaraan standar untuk mobil penumpang.

  2. Ruang bebas kendaraan.

  e. Hotel dan tempat penginapan; Ruang bebas kendaraan parkir diberikan

  f. Rumah sakit; pada arah lateral dan longitudinal kendaraan.

  g. Sekolah atau universitas; Ruang bebas arah lateral ditetapkan pada saat posisi pintu kendaraan dibuka, yang diukur dari h. Bioskop atau tempat pertunjukan lainnya; ujung paling luar pintu ke badan kendaraan parkir i. Tempat pertandingan olah raga, dan lain-lain. yang ada di sampingnya.

  Ruang bebas ini diberikan agar tidak terjadi benturan antara pintu kendaraan dan kendaraan

  2.5 Pola Parkir

  yang parkir di sampingnya pada saat penumpang Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu turun dari kendaraan. Ruang bebas arah

   yang bersifat sementara karena

  memanjang diberikan di depan kendaraan untuk ditinggalkan oleh pengemudinya. Secara menghindari benturan dengan di dinding atau dilarang untuk parkir di tengah namun kendaraan yang lewat jalur gang. Jarak bebas arah parkir di sisi jalan umumnya diperbolehkan. Fasilitas lateral diambil sebesar 5 cm dan jarak bebas arah parkir dibangun bersama-sama dengan kebanyakan longitudinal sebesar 30 cm. gedung, untuk memfasilitasi kendaraan pemakai 3. Lebar bukaan pintu kendaraan. gedung. Termasuk dalam pengertian parkir adalah setiap kendaraan yang berhenti pada tempat-tempat

  Ukuran lebar bukaan pintu merupakan tertentu baik yang dinyatakan dengan fungsi karakteristik pemakai kendaraan yang

  ataupun tidak, serta tidak semata-mata untuk memanfaatkan fasilitas parkir.

  kepentingan menaikkan dan/atau menurunkan orang dan/atau barang. (Anonim, 2014) Fasilitas parkir untuk umum di luar badan

2.4 Kebutuhan Ruang Parkir

  jalan dapat berupa taman parkir dan/atau gedung parkir. Penetapan lokasi dan pembangunan fasilitas Kebutuhan tempat parkir untuk kendaraan parkir untuk umum, dilakukan dengan memperhatikan baik kendaraan pribadi, angkutan penumpang umum, rencana umum tata ruang daerah, keselamatan dan sepeda motor maupun truk adalah sangat penting. kelancaran lalu lintas, kelestarian lingkungan, dan

  Kebutuhan tersebut sangat berbeda dan bervariasi kemudahan bagi pengguna jasa. tergantung dari bentuk dan karakteristik masing- masing kendaraan dengan desain dan lokasi parkir.

  Penyelenggaraan fasilitas parkir untuk Jenis-jenis kebutuhan ruang parkir antara lain untuk umum dilakukan oleh pemerintah, badan hukum kebutuhan : negara atau warga negara. Penyelenggara fasilitas parkir untuk umum dapat memungut biaya terhadap

  a. Gedung perkantoran, pusat perdagangan; penggunaan fasilitas yang diusahakan. Fasilitas parkir b. Pusat pemerintahan; berbentuk dan parkir di luar badan jalan.

  c. Tempat rekreasi;

  Ada tiga jenis utama parkir, yang parkir adalah parkir serong yang memudahkan berdasarkan mengaturan posisi kendaraan, kendaraan masuk ataupun keluar dari ruang parkir. Pada yaitu parkir tegak lurus, dan parkir pelataran ataupun gedung parkir yang luas, diperlukan serong. gang yang lebih sempit bila dibandingkan dengan parkir tegak lurus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

  1. Parkir paralel

  Lampiran Gambar A.2.5 sampai dengan Lampiran Parkir sejajarparkir diatur dalam

  Gambar A.2.8 Halaman 37 sampai dengan Halaman 38 sebuah baris, dengan bumper depan mobil menghadap serta Lampiran Gambar A.2.11 Halaman 39, Gambar salah satu bumper belakang yang berdekatan. Parkir A.2.13 Halaman 40 dan Lampiran Gambar A.2.15 dilakukan sejajar dengan tepi jalan, baik di sisi kiri sampai dengan Lampiran Gambar A.2.17 Halaman 41. jalan atau sisi kanan atau kedua sisi bila hal itu memungkinkan. Parkir paralel adalah cara paling

  2.6 Perhitungan Karakteristik Parkir

  umum dilakasanakan untuk parkir mobil di pinggir Perhitungan karakteristik parkir dilakukan jalan. Cara ini juga digunakan di pelataran parkir dengan menghitung jumlah kendaraan yang masuk ataupun gedung parkir khususnya untuk mengisi dan keluar dalam interval waktu tertentu. ruang parkir yang parkir serong tidak memungkinkan.

  Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran

  a. Volume parkir adalah jumlah total kendaraan yang Gambar A.2.4 Halaman 36. masuk ke areal parkir ditambah dengan jumlah kendaraan yang telah ada sebelumnya selama

  2. Parkir tegak lurus periode waktu tertentu.

  Dengan cara ini mobil diparkir tegak lurus, berdampingan, menghadap tegak lurus ke lorong/ b. Akumulasi parkir kendaraan yang berada di area gang, trotoar, atau dinding. Jenis mobil ini parkir parkir pada saat tertentu dihitung dengan cara lebih terukur dari pada parkir paralel dan karena itu menambah jumlah kendaraan yang sudah ada, biasanya digunakan di tempat di pelataran parkir atau dikurangi jumlah kendaraan keluar dalam gedung parkir. Sering kali, di tempat parkir mobil interval tertentu. menggunakan parkir tegak lurus, dua baris tempat

  Akumulasi = E i – Ex +X parkir dapat diatur berhadapan depan dengan depan, dengan atau tanpa gang di antara keduanya. Bisa juga

  ………………………………..(2.1) parkir tegak lurus dilakukan dipinggirsepanjang Keterangan : jalanparkir ditempatkan cukup lebar untuk kendaraan keluar atau masuk ke ruang parkir. Untuk

  E i = Entry (kendaraan masuk lokasi); lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran Gambar A.2.9 Halaman 38 dan Gambar A.2.10 serta Gambar

  E x = Exit (kendaraan keluar lokasi); A.2.12 Halaman 39, Gambar A.2.14 Halaman 40 dan X = kendaraan yang sudah parkir. Lampiran Gambar A.2.18 Halaman 42 sampai dengan Lampiran Gambar A.2.21 Halaman 43.

  3. Parkir serong

  Salah satu cara parkir yang banyak digunakan c. Parking Turn Over (pergantian parkir) menunjukkan tingkat penggunaan ruang parkir dan diperoleh dengan membagi volume parkir dengan ruang parkir yang tersedia untuk periode waktu tertentu (Hobbs, 1995).

  Ruang tersedia yang parkir Jumlah diparkir yang kenderaan " Over Turn " 

  Dimana, L = panjang jalan (m); N = jumlah parkir yang dapat diparkir.

  N= L−177 354

  N= L−125 500

  N= L 600

  Dimana, L = panjang jalan (m); N = jumlah parkir yang dapat diparkir.

  3. Sudut parkir 45 ………………………………………...(2.7)

  Dimana, L = panjang jalan (m); N = jumlah parkir yang dapat diparkir.

  2. Sudut parkir 30 …………………………………………(2.6)

  1. Sudut parkir 0 /180 …………………………………(2.5)

  …………….......(2.2)

  Dalam penentuan kapasitas lahan parkir dipengaruhi oleh sudut parkir dan lebar kenderaan. Sehingga kapasitas lahan parkir dapat diketahui menurut masing-masing sudut parkir kenderaan

  …………(2.4)

  Parkir Indeks

  

100 x

Jumlah tersedia yang teoritis Jumlah terisi yang

  e. Indeks Parkir adalah prosentase jumlah kendaraan yang menempati ruang parkir yang tersedia yaitu nilai perbandingan akumulasi parkir terhadap ruang parkir yang tersedia dalam interval waktu tertentu.

  Keterangan : Ex time = saat kendaraan keluar; En time = saat kendaraan masuk.

  d. Durasi parkir adalah rentang waktu ( lama waktu ) kendaraan yang parkir. Durasi = Ex time – En time…………………………………….....(2.3)

2.7 Penentuan Kapasitas Parkir

  4. Sudut parkir 60 Tabel 2.1 Daya Tampung Areal Parkir yang

  Tersedia Untuk Kendaraan Roda 2 (dua) dan Roda 4 (empat) L−177 N=

  ………………………………

  354

  N N (2.8)

  Kendaraan (unit (unit Bentuk

  Cara Parkir Yang di kend) kend) Parkir

  Tampung Roda Roda

  2

  4 Dimana, L = panjang jalan (m); N = jumlah parkir yang dapat diparkir.

  Sudut 0 /180 0,2 0,1

  5. Sudut parkir 90

  L L−178 N = N=

  ……………………………… o

  600 290

  Sudut 30 95,8 78,8 (2.9)

  L−125

  Dimana, o N=

  500

  Sudut 45 95,5 78,5 L = panjang jalan (m);

  L−177 N = jumlah parkir yang dapat diparkir. N= o 354

  Sudut 60 95,5 78,5

  L−177 N= o 354

  Sudut 90 95,4 78,4

  L−178

  Sumber : Warpani (1990)

  N= 290

  Keterangan : L = panjang jalan (m); N = jumlah parkir yang dapat di parkir.

  2.8 Perencanaan Parkir

  Dalam merencanakan operasional ruang parkir, ada banyak hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan. Ini merupakan suatu proses yang bertujuan mencari hasil perencanaan yang baik, yang mampu memenuhi tuntutan kepentingan semua pihak.

  2.8.1 Pelataran parkir

  Pemilihan disain ruang parkir tergantung pada tata letak yang digunakan, bentuk tapak dan juga mempertimbangkan keuntungan ekonomis. Pernyataan dari Wells yang dikutip dari Saribudi (2008) menjelaskan, bahwa denah fasilitas parkir tergantung pada denah kendaraan. Denah yang paling ekonomis pada setiap bidang parkir adalah memarkir kendaraan-kendaraan tegak lurus (90 ) terhadap garis sumbu.

  Tidak semua pengemudi kendaraan dapat dengan mudah keluar dari petak parkir. Tata Ietak harus sedemikian rupa sehingga kendaraan dapat diparkir dalam satu gerakan, tanpa kemudi kehabisan putaran. Oleh karena itu, pada bidang parkir dapat pula diatur parkir 45 mengikuti pola tulang ikan. Namun pada pelataran parkir, denah pada umumnya ditentukan oleh bentuk dan posisi tempat, namun lebih disukai adalah lorong satu searah.

  2.8.2 Rambu dan marka

  Dalam penyelenggaraan perparkiran, rambu dan marka sangat dibutuhkan untuk kelancaran sistem transportasi. Untuk menyeragamkan pengertian dan pernahaman tentang rambu dan marka, maka perlu diketahui standar disain yang telah ditentukan oleh Departemen Perhubungan.

  Rambu adalah perlengkapan jalan yang berfungsi untuk memberikan informasi kepada pengguna jalan baik bernpa petunjuk, peringatan, perintah maupun larangan. Dalam hubungannya dengan parkir, rambu berfungsi sebagai sistem tanda- tanda jalan yang bertujuan menyampaikan informasi tentang suatu titik parkir. Penempatan rambu-rambu pada ruang parkir dapat membantu perparkir untuk mendapatkan informasi dengan cepat tentang aturan parkir di tempat tersebut. Mengacu pada Pedoman

  Teknis Penyelenggarakan Fasilitas Parkir Tahun 1996, ada beberapa jenis rambu yang sering digunakan sebagai alat bantu bagi peparkir ketika menggunakan fasilitas parkir, agar kegiatan parkir ini dapat berjalan lancar, tertib dan rapi. Adapun contoh penggunaan rambu sesuai dengan jenis dan peruntukkannya di lapangan adalah sebagai berikut : a) Rambu larangan berupa larangan parkir merupakan rambu yang digunakan untuk menyatakan larangan parkir bagi semua kendaraan dan pemakai jalan. Warna dasar rambu larangan adalah warna putih dan untuk lambang atau tulisan berwarna hitam atau merah.

  Untuk lebih jelasnya rambu larangan parkir dapat dilihat pada Lampiran Gambar A.2.22 Halaman 44.

  b) Dalam hal perparkiran, rambu petunjuk digunakan sebagai petunjuk arah dan tempat diperbolehkan parkir. Rambu petunjuk dinyatakan dengan warna dasar hijau dengan lambang dan/atau tulisan warna putih. Untuk rambu petunjuk parkir dinyatakan dengan rambu seperti yang diperlihatkan pada Lampiran Gambar A.2.23 Halaman 44.

  c) Papan tambahan sebagai informasi lengkap, digunakan untuk menyatakan petunjuk, peringatan, larangan atau perintah yang hanya berlaku untuk waktu waktu, hari-hari, jarak-jarak dan jenis kendaraan ataupun perihal lainnya sebagai hasil manajemen dan rekayasa lalu lintas. Contoh dari penggunaan papan tambahan dapat dilihat pada Lampiran Gambar A.2.24 Halaman 45.

1. Rambu pada area parkir

  2. Marka pada ruang parkir

  Pada area parkir, marka berfungsi untuk menyatakan tempat untuk parkir dan juga sebagai batasan antara ruang parkir yang satu dengan yang lain. Dengan adanya marka parkir, akan membantu cepat dan rapi. Untuk lebar garis marka adalah 12 cm dengan lebar dan panjang marka disesuaikan dengan golongan SRP kendaraan yang digunakan. Untuk lebih jelasnya contoh dari penggunaan marka sebagai petunjuk parkir dapat dilihat pada Lampiran Gambar A.2.25 Halaman 45.

2.9 Penelitian Terdahulu

  Khairu (2014), meninjau sistem perparkiran pada BRI Unit Teuku Umar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik parkir, kebutuhan parkir, pengaruh terhadap kinerja parkir serta bentuk sudut parkir yang tepat digunakan pada perkarangan perkantoran. Adapun data primer yang digunakan adalah kondisi eksisting areal parker dan data volume parkir sebagai data pembanding dengan volume parkir yang diperoleh berdasarkan asumsi, sedangkan data sekunder berupa data Site Plan lokasi. Hasil dari penelitian ini yaitu kapasitas parkir bila dihubungkan dengan lamanya waktu parkir satuan jumlah per 15 menit selanjutnya dijadikan satuan jumlah per jam dihasilkan memiliki daya tampung untuk kendaraan roda 2 sebesar 1028 unit kendaraan/jam dan 170 unit kendaraan/jam untuk kendaraan roda 4. Hal ini menunjukkan bahwa kapasitas areal parkir tidak cukup lagi menampung semua kendaraan yang memakai areal parkir untuk kendaraan roda 2 dan kendaraan roda 4.

  Zulfikar (2013), meninjau perparkiran pada badan jalan terhadap tingkat pelayanan pada Jalan Gajah Mada Meulaboh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pelayanan jalan dalam mengatasi kemacetan aliran lalu lintas akibat parkir pada ruas Jalan Gajah Mada yang didasarkan dari mengumpulkan data geometrik jalan, volume parkir, volume lalu lintas, kecepatan lalu lintas, kemudian diolah untuk mendapatkan nilai kapasitas dan tingkat pelayanan jalan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pada Jalan Gajah Mada, Volume puncak smp/jam, kecepatan rata-rata 51,78 km/jam, jumlah kendaraan parkir maksimum terjadi pada hari senin sore sebesar 84 kendaraan/jam untuk roda dua dan 90 kendaraan/ jam untuk roda empat, kapasitas jalan 2900 kendaraan/jam/2 jalur, nilai V/C=0,31, sehingga tingkat pelayanan yang diperoleh berada pada tingkat pelayanan (B). dimana kapasitas jalan masih mampu menampung volume lalu lintas yang ada sehingga arus lalu lintas menjadi lancar.

  Syahri (2014), meninjau sistem perparkiran kendaraan roda dua dan roda empat pada Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan ruang parkir, karakteristik parkir, pengaruh terhadap kinerja perparkiran serta bentuk sudut yang tepat digunakan pada perkarangan perkantoran. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah volume parkir terjadi pada pukul 14.00 WIB-14.15 WIB dan 16.15-16.30 WIB. Volume puncak harian rata-rata yang terjadi selama 5 hari pengamatan untuk kendaraan roda dua sebesar 1384 unit kendaraan/jam terjadi pada pukul 14.00-

  15.00 WIB. Sedangkan kendaraan roda empat diperoleh sebesar 235 unit kendaraan/jam.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan langkah-

  langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang dilaksanakan secara sistematis dan terarah, sehingga dapat menjelaskan tentang metode yang digunakan untuk mendapatkan data jumlah kendaraan roda dua dan roda empat pada areal parkir kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat.

  Data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua macam, yaitu data primer dan data metodologi penelitian ini yang diperlihatkan pada bagan alir penelitian (Flow Chart Penulisan Tugas Akhir) Halaman 46.

  3.1 Lokasi Penelitian

  pengolahannya. Data sekunder yang diperlukan untuk menunjang penelitian ini berupa data Site Plan lokasi kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten

  Volume parkir diperlukan untuk melihat jumlah maksimum kendaraan yang parkir pada suatu lahan parkir tertentu dalam satu-satuan waktu tertentu. Perhitungan waktu parkir kendaraan dilakukan dengan menghitung selisih waktu antara waktu masuk dan waktu keluar untuk sebuah kendaraan. Hasil yang diperoleh dihitung dalam satuan menit.

  3.4.1 Volume parkir

  Tahap analisa data yang dilakukan adalah tahap pengolahan data yang telah di analisa dengan menggunakan literatur yang berhubungan dengan penulisan kemudian dikerjakan dengan menggunakan program Office Excel. Hasil tersebut digunakan untuk menganalisa kebutuhan parkir sehingga nantinya dapat digunakan sebagai dasar perencanaan areal parkir yang sesuai dengan kebutuhan. Dari hasil analisis tersebut akan diperoleh besaran kebutuhan ruang parkir kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat yang kemudian dilanjutkan pada proses pendisainan operasional ruang parkir dengan menggunakan kaidah sistem perparkiran, dengan tujuan agar sistem perparkiran pada kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat menjadi lebih teratur.

  3.4 Metode Analisa Data

  Data yang sudah terkumpul selanjutnya dihitung berdasarkan volume parkir yang dinyatakan sebagai jumlah kendaraan yang termasuk beban parkir per periode waktu tertentu. Setelah data tersebut dijabarkan kemudian dilakukan pengolahan perhitungan untuk mengetahui karakteristik parkir yang diperlukan pada penelitian, dengan menggunakan teori-teori dan persamaan yang telah dijelaskan pada bab tinjauan pustaka sebelumnya.

  3.3 Pengolahan Data

  Internet dapat langsung dipakai tanpa perlu

  Lokasi penelitian dilakukan pada areal parkir perkantoran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat. Survei lokasi bertujuan untuk mengetahui jumlah volume parkir, luas areal parkir, akumulasi parkir dan pola parkir. Pengambilan data dilakukan selama 5 (lima) hari kerja mulai dari jam

  Data sekunder adalah data yang sudah ada yang didapat dari suatu badan atau instansi dan

  3.2.2 Data sekunder

  Data primer yang digunakan pada penelitian ini adalah kondisi eksisting dari areal parkir yang menjadi tinjauan dan data pengamatan volume parkir pada areal kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat sebagai data pembanding dengan volume parkir yang diperoleh berdasarkan asumsi.

  3.2.1 Data primer

  Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer ialah data yang diperoleh dari pendataan langsung di lokasi, sedangkan data sekunder ialah data pendukung yang diperoleh dari beberapa intansi terkait.

  3.2 Metode Pengumpulan Data

  07.00 WIB s/d 17.00 WIB dalam seminggu yaitu hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan hari Jum’at sedang hari Sabtu dan Minggu kantor tutup.

  Berdasarkan hasil tersebut, kemudian dibuat grafik yang menyatakan hubungan antara jumlah kendaraan, akumulasi parkir kendaraan,

  parking turn over (pergantian parkir), durasi parkir/

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dikemukakan hasil yang

  Hasil penelitian yang didapat dari asumsi dan berdasarkan teori dan rumus-rumus yang telah dikemukakan pada Bab II, data yang diperoleh pada penelitian merupakan karakteristik parkir yang meliputi akumulasi parkir, kapasitas parkir, dan indeks parkir (IP), dimana nanti diharapkan dapat diketahui asumsi bagaimana bentuk penentuan pola perparkiran yang cocok pada Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat.

  Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh pada Lampiran Tabel B.4.1 Halaman 54. Untuk pengamatan kenderaan dalam areal parkir dapat dilihat 1 kali waktu puncak tertinggi dengan interval 15 menit volume parkir terlihat bahwa waktu

  Berdasarkan data volume parkir tersebut dapat dibuat suatu grafik untuk menggambarkan besarnya volume parkir total kedua jenis kenderaan yang terjadi dalam interval waktu 15 menit setiap hari pengamatan. Dari hasil pengamatan volume parkir di dalam areal parkir dapat dibuat suatu grafik fluktuasi yang menggambarkan hubungan antara volume parkir dengan waktu pengamatan, dapat dilihat pada Lampiran Gambar A.4.1 sampai dengan Lampiran Gambar A.4.5 Halaman 51 sampai dengan Halaman 53.

  Hasil volume parkir yang diperoleh dari pengamatan di lapangan selama 9 jam 45 menit perhari dengan interval waktu 15 menit di dalam areal parkir diperlihatkan pada Lampiran Tabel B.4.1 Halaman 54, dari tabel tersebut diperoleh volume parkir untuk masing-masing jenis kenderaan dan waktu puncak parkir dengan melihat volume parkir tertinggi.

  Pengamatan dan pencatatan terhadap volume parkir dilakukan selama 9 jam 45 menit perhari dengan interval waktu 15 menit yang membedakan masing-masing jenis kendaraan pada satu lokasi pengamatan yaitu pengamatan terhadap kendaraan yang memarkirkan di dalam areal parkir yang tersedia pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat.

  4.1.1 Volume parkir

  diperoleh dari pengolahan data dan pembahasannya yang mengacu pada teori-teori dan rumus-rumus yang telah diuraikan pada Bab II Tinjauan Kepustakaan serta pembahasan dari pokok permasalahan.

  rentang waktu (lama waktu) kendaraan yang parkir, indeks parkir, dan penentuan kapasitas lahan parkir yang berada pada areal parkir kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat.

  Indeks parkir diperlukan untuk mengetahui perbandingan antara akumulasi parkir dengan kapasitas parkir. Nilai indeks parkir dapat menunjukkan seberapa kapasitas parkir yang terisi.

  3.4.4 Indeks parkir

  Kapasitas parkir merupakan kemampuan maksimum suatu lahan parkir dalam menampung kendaraan. Penentuan dari kapasitas parkir diperoleh dengan menggunakan volume parkir maksimal.

  3.4.3 Kapasitas parkir

  Akumulasi parkir adalah jumlah kendaraan pada suatu tempat pada suatu waktu tertentu. Akumulasi parkir diperoleh dengan cara menjumlahkan kendaraan yang telah menggunakan lahan parkir ditambah dengan kendaraan yang masuk serta dikurangi dengan kendaraan yang keluar.

  3.4.2 Akumulasi parkir

4.1 Hasil

  sibuk parkir untuk 5 (lima) hari pengamatan di dalam areal parkir terjadi pada pukul 12.00-12.15 WIB dan pukul 09.30-09.45 WIB, untuk selanjutnya disebut jam puncak tertinggi.

  Berdasarkan tabel tersebut juga dapat diketahui bahwa volume puncak parkir tertinggi yang terjadi untuk kenderaan roda dua yaitu sebesar 33 unit kenderaan/jam dan untuk kenderaan roda empat diperoleh sebesar 17 unit kenderaan/jam. Berdasarkan komulatif dari waktu pengamatan tiap 15 menit diperoleh volume parkir puncak selama 1 jam sehingga dapat dilihat waktu puncak parkir tertinggi yang terjadi selama pengamatan. Untuk lebih jelasnya tentang rekapitulasi volume parkir tertinggi selama 1 jam dapat dilihat pada Lampiran Tabel B.4.3 Halaman 56.

  Sesuai dengan hasil yang diperoleh dari Lampiran Tabel B.4.3 Halaman 56 terlihat bahwa waktu sibuk parkir untuk 5 (lima) hari pengamatan di dalam areal parkir terjadi pada pukul 12.00-13.00 WIB dan pukul 09.00-10.00 WIB, untuk selanjutnya disebut jam puncak tertinggi.

  Berdasarkan tabel tersebut juga dapat diketahui bahwa volume puncak parkir tertinggi yang terjadi untuk kenderaan roda dua yaitu sebesar 88 unit kenderaan/jam dan untuk kenderaan roda empat diperoleh sebesar 57 unit kenderaan/jam. Perhitungan volume puncak tertinggi dilakukan dengan membagi jumlah dari volume jam puncak parkir tertinggi selama 5 (lima) hari dengan jumlah jam puncak yang terjadi selama 9 jam 45 menit.

  Total volume puncak tertinggi diperoleh dari masing-masing kenderaan yang berada didalam areal parkir. Dari hasil pengamatan tersebut menunjukkan bahwa komposisi volume parkir lebih didominasi oleh kenderaan roda dua.

  Selain dilakukan pengamatan terhadap volume parkir juga diamati lamanya waktu parkir kenderaan dalam menggunakan areal parkir.

  Pengamatan terhadap lamanya waktu parkir dilakukan untuk parkir yang berada didalam areal parkir. Hasil pengamatan terhadap waktu lamanya parkir didalam areal parkir maka diperoleh hasil sebagaimana yang diperlihatkan pada Lampiran Tabel B.4.4 Halaman 57 dan Lampiran Tabel B.4.5 Halaman 58.

  Dari hasil pengamatan tersebut terlihat adanya perbedaan terhadap lamanya waktu parkir kenderaan. Pengamatan lama waktu parkir kendaraan dapat dibuat suatu grafik fluktuasi yang menggambarkan hubungan antara jumlah kendaraan dengan lama waktu parkir kendaraan.

  Untuk gambar grafik fluktuasi keseluruhan untuk 5 (lima) hari pengamatan di dalam areal parkir Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Barat, dapat dilihat pada Lampiran Gambar A.4.1 sampai dengan Lampiran Gambar A.4.5 Halaman 51 sampai dengan Halaman 53.

  4.1.3 Akumulasi parkir

  Penggunaan dari data volume parkir akan digunakan pada perhitungan akumulasi parkir dalam penentuan jumlah kenderaan yang masuk dan jumlah kendaraan yang keluar. Jumlah kendaraan yang masuk dan keluar diperoleh dari selisih jumlah pengguna roda dua yang dianggap sebagai volume parkir. Perhitungan dari akumulasi parkir dapat dilihat pada Lampiran Tabel B.4.2 Halaman 55. Berdasarkan

4.1.2 Lama waktu parkir

  tertinggi untuk kendaraan roda 2 (dua) terjadi pada hari Rabu pukul 12.00-12.15 WIB sebanyak 44 unit kendaraan/jam sedangkan untuk kendaraan roda 4 (empat) nilai tertinggi terjadi pada hari Selasa pukul 07.15-07.30 WIB sebanyak 9 unit kendaraan/jam.

4.1.4 Kapasitas areal parkir

  Kapasitas areal parkir dapat diartikan dengan jumlah kendaraan yang mampu ditampung oleh areal parkir dalam waktu tertentu. Analisa kapasitas parkir pada umumnya harus mencukupi kemampuan dari kebutuhan akan areal parkir itu sendiri.

  Untuk memenuhi kapasitas areal parkir yang ada dilakukan dengan cara mengukur kembali areal parkir yang tersedia untuk kendaraan roda 2 (dua) maupun kendaraan roda 4 (empat). Berdasarkan perhitungan sudut parkir, untuk kendaraan roda 2 (dua) kapasitas kendaraan sebanyak 47 unit kendaraan/jam dengan sudut 60° sedangkan untuk kendaraan roda 4 (empat) kapasitas kendaraan sebanyak 42 unit kendaraan/jam dengan sudut 90°.

  Adapun berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan pada areal parkir yang tersedia diperoleh hasil sebagai mana diperlihatkan pada tabel 4.1 berikut :

  Untuk kendaraan roda 2 (dua) dan roda 4 (empat) kapasitas parkir dihitung berdasarkan keperluan luas masing-masing kendaraan menurut pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir Direktur Jenderal Perbuhungan Darat. Untuk kendaraan roda 2 memerlukan luas (16 x 3,5) m atau 56 m 2 dan untuk kendaraan roda 4 memerlukan luas

  (17 x 3,5) m atau 60 m 2 . Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa kapasitas yang dapat ditampung secara keseluruhan pada areal parkir yang telah tersedia untuk kendaraan roda 2 (dua) sebanyak 203 unit dan untuk kendaraan roda 4 (empat) sebanyak 184 unit . yang diperoleh dengan satuan jumlah, dalam hal ini kapasitas akan ditinjau berdasarkan satuan jumlah per waktu.

  Dari lamanya waktu parkir tersebut di peroleh kapasitas parkir yang tersedia dalam satuan jumlah per 15 menit untuk selanjutnya dijadikan dalam satuan jumlah per jam.

  Penggunaan areal parkir yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan terhadap volume puncak harian rata-rata dengan interval 1 jam selama 5 hari adalah sebesar 88 unit kendaraan/jam untuk kendaraan roda 2 . Adapun untuk kendaraan roda 4 sebesar 57 unit kendaraan/jam.

  4.2 Pembahasan

  Sesuai dengan pengolahan data yang diperoleh merupakan karakteristik parkir didapat, baik akumulasi parkir, kapasitas parkir, indeks parkir (IP) dan penentuan kapasitas lahan parkir. Dari hasil pengolahan data tersebut maka dilakukan pembahasan yang meliputi volume dan waktu parkir.

  4.2.1 Volume dan waktu parkir

  Berdasarkan hasil yang diperoleh terhadap pengamatan volume di dalam areal parkir dengan interval waktu 15 menit dapat di lihat bahwa waktu puncak parkir terjadi pada hari rabu pukul 12.00-

  12.15 WIB dan hari selasa pada pukul 09.30-09.45 WIB. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan parkir sangat dirasakan pada saat terjadinya pemakaian parkir sacara bersamaan dalam waktu tertentu.

  Dari hasil perhitungan diperoleh volume puncak harian rata-rata yang terjadi selama 5 hari pengamatan untuk kendaraan roda 2 sebesar 88 unit kendaran/jam dengan volume parkir terbesar terjadi pada hari rabu pukul 12.00-13.00 WIB, volume puncak harian rata-rata kendaraan roda 4 diperoleh selasa pukul 09.00-10.00 WIB, didasarkan lamanya waktu parkir dalam hasil pengamatan selama 1 jam. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat diketahui bahwa mampu atau tidaknya kapasitas parkir dalam menampung sejumlah permintaan akan areal parkir tergantung pada lamanya penggunaan areal parkir oleh kendaraan tersebut.

  Kapasitas parkir tersebut diperoleh dengan mengaitkan terhadap lamanya waktu parkir kendaraan roda 2 yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung di lapangan per 15 menit.

  diambil dari hasil perhitungan dan pembahasan yang dilakukan pada Bab IV. Saran-saran yang diberikan sesuai dengan kesimpulan yang ada, dan beberapa saran yang diusulkan untuk melengkapi penulisan Tugas Akhir ini.