PENGEMBANGAN BAHAN AJAR YANG TERINTEGRASI DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK KETERAMPILAN MENULIS PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SD KELAS IV SEMESTER GASAL

  

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR YANG TERINTEGRASI

DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK

KETERAMPILAN MENULIS PADA MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA SD KELAS IV SEMESTER GASAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  Oleh:

  

Margareta Erna Wijayanti

NIM : 091134105

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2013

  

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR YANG TERINTEGRASI

DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK

KETERAMPILAN MENULIS PADA MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA SD KELAS IV SEMESTER GASAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  Oleh:

  

Margareta Erna Wijayanti

NIM : 091134105

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2013

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

  HALAMAN PENGESAHAN

  

PERSEMBAHAN

  Karya sederhana ini peneliti persembahkan kepada: Tuhan Yesus Kristus sumber segala rahmat yang selalu memberikan kelancaran dan kemudahan disetiap langkah.

  Bapak dan ibuk tercinta, Agustinus Prapto dan Yuliana Winarni yang senantiasa memberikan dukungan, doa dan cinta serta semangat yang luar biasa.

  Kakak tercinta, kakek dan nenek serta seluruh keluarga besar Darmorejo yang selalu memberikan dukungan .

  Sahabat-sahabat ku tercinta, yang setia menemani, memberikan bantuan, dukungan, motivasi, serta keceriaan di setiap hari yang ku lalui. Kalian sungguh luar biasa.

  

MOTTO

Tuhan pasti memberikan kemudahan kepada mereka yang mau berusaha.

  Motivasi dan kegigihanlah yang membuat impian besar itu tercapai.

  • -Merry Riana- Because I am a woman I must make unusual efforts to succeed.
    • --Clare Booth Luce- Orang yang mampu membuat semua hal yang sulit menjadi mudah dipahami, yang rumit menjadi mudah dimengerti, atau yang sukar menjadi mudah dilakukan, itulah pendidik yang sejati.

  • -Ralph Waldo Emerson-

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 9 Juli 2013 Peneliti, Margareta Erna Wijayanti PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma: Nama : Margareta Erna Wijayanti Nomor Mahasiswa : 091134105 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

  

Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter

untuk Keterampilan Menulis pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas

  IV Semester Gasal.

  Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk apa saja mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya sebagai peneliti. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Yogyakarta, 9 Juli 2013 Yang menyatakan, Margareta Erna Wijayanti

  

ABSTRAK

  Wijayanti, Margareta Erna. (2013). Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi

  dengan Pendidikan Karakter untuk Keterampilan Menulis pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV Semester Gasal . Skripsi. Yogyakarta: Universitas

  Sanata Dharma.

  Kata kunci: pendidikan karakter, bahan ajar, keterampilan menulis.

  Pendidikan karakter yang diintegrasikan dengan bahan ajar khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD belum banyak dikembangkan. Pengintegrasian pendidikan karakter pada mata pelajaran bertujuan untuk menanamkan dan mengembangkan karakter baik yang ada pada diri siswa. Penelitian ini difokuskan untuk memenuhi kebutuhan akan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter pada mata pelajaran Bahasa Indonesia keterampilan menulis untuk SD kelas

  IV. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD semester gasal.

  Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) oleh Borg and Gall dan menggunakan prosedur pengembangan bahan ajar oleh Jerold Kemp. Prosedur penelitian dan pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil modifikasi antara model pengembangan bahan ajar Jerold Kemp dan penelitian R&D oleh Borg and Gall, yang menghasilkan 7 langkah, yaitu: (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain Produk, (4) Validasi desain, (5) Revisi Desain, (6) Uji coba desain, serta (7) Revisi desain hingga menghasilkan desain produk final berupa bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD semester gasal.

  Produk yang dihasilkan dari penelitian ini adalah bahan ajar. Bahan ajar dievaluasi menggunakan instrumen yang disusun berdasarkan teori Cunningsworth agar menghasilkan bahan ajar yang baik. Unsur-unsur yang digunakan untuk mengevaluasi bahan ajar meliputi 6 aspek, yaitu: 1) tujuan dan pendekatan, 2) desain dan pengorganisasian, 3) isi, 4) keterampilan berbahasa, 5) topik, dan 6) metodologi. Berdasarkan hasil validasi oleh pakar pendidikan karakter, pakar Bahasa Indonesia, 2 orang guru Bahasa Indonesia kelas IV, dan siswa kelas IV SDN Jolosutro Piyungan bahan ajar memperoleh skor rata- rata 4,15 dengan kategori “baik”. Dengan demikian pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter pada mata pelajaran Bahasa Indonesia keterampilan menulis kelas IV semester gasal layak untuk digunakan dalam pembelajaran.

  

ABSTRACT

Wijayanti, Margareta Erna. (2013).

  Learning Materials’ Development Integrated with Character Education for The Writing Skill of Indonesian Subject in The th

  Odd Semester of The

  4 Grade of Elementary School . A Thesis. Yogyakarta: Elementary School’s Teacher Education Study Program of Sanata Dharma University.

  Keywords: Character Education, Learning Materials, Writing Skill.

  Character education, which was integrated with the learning materials especially in Indonesian subject of elementary school, was not developed yet. The integration of character education was purposed to plant and develop good characters on the students itself. This research was foc used on the fulfillment of the learning materials’ needs integrated with character education in Indonesian subject especially in the writing skill to the fourth grade of elementary school. The main purpose of this research was to design the learning materials which were integrated with character education for the writing skill in Indonesia subject especially in the odd semester of the fourth grade of elementary school.

  This research was used research method and development (R & D) by Borg and Gall. Besides, this research also was used the procedure of the learning materials’ development by Jerold Kemp. The procedure of research and development, which was used in this research, was the modification result between Jerold Kemp’s learning materials model and Borg and Gall’s R&D research. The modification was result seven steps. Those were (1) Potentials and problems, (2) Data collection, (3)

  Product design, (4) Design validity, (5) Design revision, (6) Design Experiment and (7) Design revision which results final product design in the form of the learning materials integrated with character education for the writing skill in Indonesia subject especially in the odd semester of the fourth grade of elementary school.

  The product of this research was learning materials. The learning materials were evaluated by using instruments which are arranged based on Cunningsworth Theory so that it results good learning materials. The instruments which were used to evaluate the learning materials include six aspects. Those aspects were (1) Purposes and approaches, (2) Design and arrangement, (3) the materials itself, (4) Speaking skill, (5) Topics and (6) Methodology. Based on the validity result by the expert of character education, the expert of Indonesia subject, the two teachers of Indonesia subject who teaches the fourth grade of elementary school and the fourth grade students of SDN Jolosutro Piyungan, the learning materials averagely have scored 4.15 with “good” category. Therefore, the learning materials’ development, which was integrated with character education in the writing skill of Indonesia subject especially in the odd semester of the fourth grade of elementary school, was decent to use in the learning process.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkat-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan

  

Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter Untuk Keterampilan

Menulis pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal dapat

  peneliti selesaikan dengan baik.

  Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Peneliti menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak maka skripsi ini tidak akan selesai dengan baik. Karena itu, dengan kesungguhan hati peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, bantuan, dan dukungan demi terlaksananya penelitian ini hingga penyusunan skripsi.

  Ucapan terima kasih ini peneliti sampaikan kepada: 1. Rohandi Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

  2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

  3. Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku dosen pembimbing I, terima kasih atas bimbingan, dukungan, dan kesabaran yang telah diberikan selama proses penyusunan skripsi ini.

  4. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing II, yang telah mengarahkan saya selama menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  5. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd, selaku validator pembelajaran bahasa yang telah memberikan kritik dan saran untuk perbaikan kualitas produk yang dikembangkan dalam penelitian ini.

  6. Rusmawan, S.Pd., M.Pd, selaku validator pendidikan karakter yang telah memberikan masukan yang sangat bermanfaat bagi peneliti untuk meningkatkan kualitas produk yang dikembangkan.

  7. Sunarni, S.Pd., selaku kepala sekolah SDN Jolosutro Piyungan yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini.

  8. Elizabet Novena R.M., S.Pd., selaku guru kelas IV SDN Jolosutro Piyungan yang telah memberikan masukan dan saran juga berperan serta dalam penelitian sehingga peneliti dapat melaksanakan penelitian dengan baik.

  9. Siswa kelas IV SDN Jolosutro Piyungan tahun ajaran 2012/2013 yang telah berperan serta dan mendukung pelaksanaan penelitian.

  10. Para dosen PGSD, yang selalu memberikan bimbingan dan senantiasa memberikan ilmu yang bermanfaat selama peneliti study di PGSD.

  11. Kedua orang tua yang saya cintai, Agustinus Prapto dan Yuliana Winarni yang selalu memberikan dukungan penuh baik secara materiil maupun moril, juga doa dan semangat yang luar biasa. Kakak ku tercinta Ignatia Hesti beserta keluarga yang selalu memberikan semangat, kakek dan nenek juga segenap keluarga besar Darmorejo yang selalu memberikan dukungan dan semangat.

  12. Teman-temanku satu perjuangan skripsi payung Bahasa Indonesia Yohhana, Deny, Agnes, Rischa, Wulan, Windy, Intan, Pungky, Fr. Gorius, dan Domi yang selalu mengingatkan, memberi dukungan, semangat dan keceriaan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  13. Sahabat-sahabatku tercinta Alma sigit, Ndaru Arumsari, Agnes Arinjani, Vitalis esti yang selalu menemani, memberikan dukungan, motivasi dan semangat yang luar biasa dalam menyelesaikan skripsi ini.

  14. Segenap pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang turut memberikan bantuan dan dukungan, peneliti ucapkan terimakasih.

  Peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk berbagai pihak dan bermanfaat untuk dunia pendidikan. Peneliti juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan skripsi agar lebih sempurna. Terima kasih.

  Peneliti, Margareta Erna wijayanti

  

DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar 2.1 Siklus Pengembangan Perangkat Model Kemp .........................

  21 Gambar 3.1 Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar .........................

  30

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 3.1 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif Skala Lima ....................

  38 Tabel 3.2 Kriteria Skor Skala Lima ..............................................................

  40 Tabel 4.1 Kriteria Skor Skala Lima ..............................................................

  54 Tabel 4.2 Komentar Pakar Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Revisi ....... 55 Tabel 4.3 Komentar Pakar Pendidikan Karakter dan Revisi .........................

  57 Tabel 4.4 Komentar Guru Bahasa Indonesia dan Revisi .............................. 58

Tabel 4.5 Perolehan Skor Validasi Produk ................................................... 65

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1. Daftar Pertanyaan survai Kebutuhan .........................................

  73 Lampiran 2. Silabus ......................................................................................

  74 Lampiran 3. Hasil Wawancara ......................................................................

  78 Lampiran 4. RPP ............................................................................................

  80 Lampiran 5. Instrumen Validasi Pakar dan Guru .......................................... 104 Lampiran 6. Instrumen Persepsi Siswa ......................................................... 108 Lampiran 7. Hasil Validasi Pakar dan Guru ................................................. 110 Lampiran 8. Hasil Validasi Lapangan ........................................................... 126 Lampiran 9. Rekapitulasi Hasil Validasi Pakar Bahasa Indonesia ............. 146 Lampiran 10. Rekapitulasi Hasil Validasi Pakar Pendidikan Karakter ...... 150 Lampiran 11. Rekapitulasi Hasil Validasi Guru Bahasa Indonesia ............ 154 Lampiran 12. Rekapitulasi Hasil Validasi Lapangan .................................... 162 Lampiran 13. Rekapitulasi Hasil Validasi Pakar dan Lapangan .................. 163 Lampiran 14. Surat Ijin Melakukan Penelitian ............................................. 164 Lampiran 15. Surat Ijin Telah Melakukan Penelitian ................................... 167 Lampiran 16. Foto-foto Kegiatan .................................................................. 168 Lampiran 17. Biodata Peneliti ...................................................................... 172

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Menurut UU DIKNAS tahun 2 003 “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Pada dasarnya pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa yang termuat dalam UU No. 23 tahun 2003. Pendidikan yang baik saat ini adalah pendidikan yang mampu menghasilkan SDM yang seimbang antara segi intelektual dengan segi moralitas (Suwija, 2012: 67), maka sekarang ini pemerintah melalui kementerian Pendidikan Nasional mulai merancang penetapan pendidikan karakter untuk semua tingkatan pendidikan. Untuk itu, penyelenggaraan pembelajaran sebisa mungkin dikaitkan dengan pengembangan karakter.

  Pendidikan karakter merupakan pola pendidikan yang lebih berkaitan dengan bagaimana menanamkan nilai-nilai tertentu dalam diri anak didik di sekolah (Doni Koesoema A, 2011:124). Pendidikan karakter perlu ditanamkan sejak dini yaitu mulai dari Sekolah Dasar (SD), karena SD merupakan lembaga formal awal bagi anak. Pengembangan pendidikan karakter dapat dilakukan dengan memadukan pendidikan karakter dalam mata pelajaran. Pendidikan karakter bisa diintegrasikan dalam semua mata pelajaran, salah satunya adalah Bahasa Indonesia. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pranowo (2009: 3) mengungkapkan bahwa kesantunan dalam berbahasa menggambarkan sikap, perilaku, ujaran, tulisan maupun penampilan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Indonesia dapat membantu pembentukan karakter siswa di SD. Bagi anak usia sekolah dasar, bahasa memegang peran penting dalam mengatur tingkah laku atau karakternya. Pemerintah dalam KTSP juga menyatakan bahwa bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya (Depdiknas, 2006: 113). Beberapa pernyataan di atas menunjukan pentingnya Bahasa Indonesia dalam mengembangkan karakter peserta didik.

  Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa adalah menulis. Pranoto (2004: 9) berpendapat, bahwa menulis berarti menuangkan buah pikiran ke dalam bentuk tulisan atau menceritakan sesuatu kepada orang lain dalam bentuk tulisan. Menulis juga dapat diartikan sebagai ungkapan atau ekspresi perasaan yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Dengan kata lain, melalui proses menulis kita dapat berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis atau mengarang merupakan kegiatan yang kompleks. Kompleksitas menulis terletak pada tuntutan kemampuan untuk menata dan mengorganisasikan ide secara runtut dan logis, serta menyajikannya dalam ragam bahasa tulis dan kaidah penulisan lainnya. Dalam menulis tidak hanya aspek kognitif saja yang perlu dikembangkan, dari segi aspek afektif/ karakter dapat dikembangkan melalui kegiatan menulis, misalnya kecermatan siswa dalam menulis kalimat, juga tanggung jawab siswa dalam membuat tulisan. Kegiatan menulis dapat dijadikan sarana untuk menanamkan nilai karakter yang baik pada siswa.

  Bahan ajar merupakan salah satu komponen penting yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. Bahan ajar digunakan dalam pembelajaran sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran. Prastowo (2012: 43) menjelaskan, bahan ajar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari peserta didik dalam rangka mencapai kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan, maka dalam bahan ajar harus memuat isi yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penanaman pendidikan karakter pada siswa merupakan salah satu dari tujuan pendidikan oleh karena itu pembuatan bahan ajar perlu diintegrasikan dengan pendidikan karakter, dengan begitu tujuan dari pembelajaran akan tercapai baik dari segi pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Bahan ajar yang dirancang akan lebih baik jika berfokus pada aktivitas siswa dan melibatkan siswa secara penuh sehingga siswa mendapat pengetahuan melalui kegiatan yang mereka lakukan. Siswa akan lebih memahami pengetahuan yang mereka dapatkan melalui sebuah kegiatan nyata yang mereka lakukan.

  Bahan ajar diintegrasikan dengan pendidikan karakter yang secara khusus mengembangkan karakter tanggung jawab, kerjasama, dan cermat.

  Peneliti berfokus mengembangkan tiga karakter yaitu tanggung jawab, kerjasama, dan cermat, karena ketiga karakter tersebut masih kurang nampak pada diri siswa. Berdasarkan pengamatan informal yang dilakukan peneliti ketika pembelajaran, peneliti melihat bahwa karakter tanggung jawab yang dimiliki siswa masih kurang, nampak ketika siswa mendapatkan tugas ada beberapa siswa yang tidak mengerjakan malah asik bermain. Alasan memilih karakter kerjasama untuk dikembangkan karena siswa dalam pembelajaran belum mampu bekerjasama dengan baik, nampak ketika diskusi kelompok siswa cenderung memilih teman diskusi yang disukai bahkan tidak mau saling membantu dalam kegiatan kelompok. Berikutnya alasan peneliti memilih karakter cermat untuk dikembangkan karena karakter cermat sesuai jika dikembangkan dalam keterampilan menulis. Beberapa siswa masih kurang teliti dalam menyusun sebuah kalimat, terlihat ketika menulis ada beberapa huruf yang hilang. Peneliti berharap dengan mengembangkan karakter cermat siswa mampu menulis dengan teliti, hati-hati, dan tepat dalam menggunakan tanda baca.

  Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV SD Jolosutro Piyungan pada hari Jumat 30 November 2012. Guru kelas IV memaparkan bahwa dari dinas pendidikan memang telah menganjurkan untuk mengintegrasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas. Guru juga menyadari pentingnya pendidikan karakter bagi anak. Pada kenyataannya, pengintegrasian pendidikan karakter kedalam pembelajaran belum sepenuhnya dilakukan hanya beberapa mata pelajaran yang mudah dikaitkan dengan pendidikan karakter seperti agama,

  IPS dan PKN, sedangkan beberapa pelajaran lain misalnya matematika, Bahasa Indonesia, IPA guru merasa sulit untuk mengintegrasikan dengan pendidikan karakter. Guru kelas juga memaparkan bahwa mengintegrasikan pelajaran dengan pendidikan karakter itu tidak mudah, guru harus menyiapkan berbagai hal untuk membuat bahan ajar yang bisa memuat pendidikan karakter. Sejauh ini, guru hanya mengintegrasikan pendidikan karakter pada materi tertentu dan itupun hanya sekilas tidak dibuat bahan ajar secara khusus tentang pengintegrasikan pendidikan karakter. Guru juga mengatakan bahwa belum terlalu memahami benar mengenai pengintegrasian pendidikan karakter. Guru merasa sedikit terbebani jika harus menyiapkan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. Guru merasa kurang mampu jika harus membuat bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter, karena selama ini tidak ada buku pedoman atau contoh yang dapat digunakan untuk membuat bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. Guru kelas dan kepala sekolah memaparkan bahwa mereka sangat membutuhkan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter yang bisa digunakan sebagai panduan dalam pembelajaran di kelas.

  Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh guru peneliti menyimpulkan bahwa bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter belum ada di sekolah dan guru menyatakan bahwa membutuhkan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter, maka peneliti mengembangkan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. Peneliti berfokus untuk mengadakan penelitian pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV semester gasal pada keterampilan menulis KD 4.1 Melengkapi percakapan yang belum selesai dengan memperhatikan penggunaan ejaan (tanda titik dua, dan tanda petik) dengan karakter yang akan dikembangkan yaitu karakter cermat, tanggung jawab, dan kerjasama.

  1.2 Rumusan Masalah 1.

  Bagaimanakah prosedur pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal? 2. Bagaimanakah hasil validasi kualitas produk pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal?

  1.3 Tujuan Penelitian 1.

  Untuk memaparkan prosedur pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal.

  2. Untuk mendeskripsikan hasil validasi kualitas produk bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal.

  1.4 Manfaat Penelitian 1.

  Bagi mahasiswa Mahasiswa mempunyai pengalaman dalam membuat bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter secara khusus pada mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek menulis.

2. Bagi guru

  Guru mempunyai wawasan dan pengetahuan yang dalam menginte- grasikan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya keterampilan menulis dengan pendidikan karakter.

  3. Bagi siswa Siswa dapat mengembangkan nilai-nilai moral yang baik melalui bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter.

  4. Bagi sekolah Sekolah mempunyai pengetahuan dan pandangan dalam hal pengelolaan proses pembelajaran yang berbasis pendidikan karakter dan merancang bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter.

  5. Bagi Prodi PGSD Bagi Program studi PGSD semoga dengan produk yang peneliti hasilkan semakin memperhatikan perkembangan nilai-nilai moral melalui pendidikan karakter.

1.5 Batasan Istilah 1.

  Pendidikan Karakter Sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut.

2. Bahan ajar

  Bahan ajar adalah bagian dari buku ajar yang dikembangkan dari setiap kompetensi dasar (KD) yang terdiri dari unsur topik, SK, KD, Indikator, tujuan pembelajaran, uraian materi, kegiatan belajar, refleksi, tindakan siswa, rangkuman materi, penilaian, tindak lanjut, daftar kata penting, dan daftar pustaka. Bahan ajar adalah bahan yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

3. Keterampilan menulis

  Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dengan orang lain yang bertujuan untuk memberikan informasi maupun pendapat.

1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

  1.6.1 Produk yang dikembangkan pada penelitian ini yaitu bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal.

  1.6.2 Karakter yang dikembangkan dalam bahan ajar yaitu tanggung jawab, cermat, dan kerjasama.

  1.6.3 Bahan ajar memuat materi tentang melengkapi percakapan yang belum selesai/ percakapan rumpang.

  1.6.4 Bahan ajar berisi kompetensi yang akan dicapai (SK dan KD), indikator, tujuan pembelajaran, uraian materi, kegiatan siswa, postes, refleksi, tindakan siswa, pekerjaan rumah, rangkuman, soal evaluasi, kunci jawaban, penilaian, glosarium, dan daftar pustaka.

  1.6.5 Bahan ajar yang dibuat berbasis pada aktivitas siswa dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

  1.6.6 Bahan ajar mengkombinasikan teks, gambar, dan warna-warna. Desain bahan ajar disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak.

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pendidikan Karakter di SD

2.1.1.1 Pengertian Pendidikan Karakter

  Wynne dalam Mulyasa (1991: 3) mengemukakan bahwa “karakter berasal dari Bahasa Yunani yang berarti

  “to mark” (menandai) dan memfokuskan pada

  bagaimana menerapkan nilai-nilai kebaikan dalam tindakan nyata atau perilaku sehari- hari”. Selain itu pendapat dari Dirjen Pendidikan agama Islam Kementrian

  Agama Republik Indonesia (Mulyasa, 2011:4) mengemukakan bahwa “karakter dapat diartikan sebagai totalitas ciri-ciri pribadi yang melekat dan dapat diidentifikasi pada perilaku individu yang bersifat unik, dalam arti secara khusus ciri-ciri ini membedakan antara satu individu dengan yang lainnya”. Doni Koesoema A. (2011:124), menyebutkan bahwa pendidikan karakter merupakan pola pendidikan yang lebih berkaitan dengan bagaimana menanamkan nilai-nilai tertentu dalam diri anak didik di sekolah. Sri Judiani dalam Zubaedi (2011:17) memaknai pendidikan karakter sebagai “pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai karakter pada peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif.

  Narwanti (2011: 14) menjelaskan pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai- nilai tersebut. Megawangi menambahkan bahwa pendidikan karakter merupakan sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya (2004: 95).

  Dari beberapa pendapat yang telah dipaparkan di atas peneliti menarik kesimpulan bahwa karakter merupakan ciri-ciri yang dimiliki seseorang yang tercermin dari tingkah laku dan perbuatannya, sedangkan pendidikan karakter merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh guru maupun orang tua untuk menanamkan nilai-nilai karakter juga mengembangkan nilai-nilai karakter yang sudah ada dalam diri peserta didik untuk dilaksanakan dalam lingkungan juga kehidupan bermasyarakat.

2.1.1.2 Tujuan Pendidikan Karakter

  Mulyasa (2011:9), mengutarakan pendidikan karakter bertujuan “untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter dan ahklak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan”. Pendidikan karakter pada tingkat satuan pendidikan mengarah pada pembentukan budaya sekolah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-hari, serta simbol-simbol yang dipraktikan oleh semua warga sekolah dan masyarakat sekitar.

  Said Hamid, dkk dalam Zubaeda (2011:18) memaparkan adanya lima tujuan pendidikan karakter: a.

  Pertama, mengembangkan kalbu/ nurani/ afektif peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai

  • –nilai karakter bangsa.

  b.

  Kedua, mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius.

  c.

  Ketiga, menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.

  d.

  Keempat, mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan.

  e.

  Kelima, mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas, dan persahabatan, dan dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.

2.1.1.3 Nilai–Nilai Pendidikan Karakter

  Dalam rangka memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter dalam satuan pendidikan maka Kemendiknas (2011) telah mengidentifikasi 25 butir nilai karakter sebagai prioritas penanaman karakter di sekolah yang bersumber dari agama, Pancasilan, budaya, dan tujuan pendidikan nasional, ke 25 butir nilai karakter tersebut adalah: (1) Kereligiusan, (2) Kejujuran, (3) Kecerdasan, (4) Tanggung jawab, (5) Kebersihan dan kesehatan, (6) Kedisiplinan, (7) Tolong- menolong, (8) Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, (9) Kesantunan, (10) Ketangguhan, (11) Kedemokratisan, (12) Kemandirian, (13) Keberanian mengambil risiko, (14) Berorientasi pada tindakan, (15) Berjiwa kepemimpinan, (16) Kerja keras, (17) Percaya diri, (18) Keingintahuan, (19) Cinta ilmu, (20) Kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain, (21) Kepatuhan terhadap aturan-aturan sosial, (22) Menghargai karya dan prestasi orang lain, (23) Kepedulian terhadap lingkungan, (24) Nasionalisme, (25) Menghargai keberagaman.

  Furqon (2010: 79-81) juga menyebutkan nilai-nilai karakter kedalam banyak butir karakter diantaranya adil, amanah, pengampunan, antisipatif, arif, baik sangka, kebajikan, keberanian, kebijaksanaan, cekatan, cerdas, cerdik, cermat, pendaya guna, demokratis, dermawan, dinamis, disiplin, efisien, empan papan, empati, fair play, gigih, gotong royong, hemat, hormat, ikhlas, inisiatif, inovatif, dan kejujuran.

  Menurut Doni Koesoema (2011:124), nilai-nilai yang ditanamkan ini dapat berupa nilai yang bersifat individual personal maupun yang lebih sosial.

  Nilai yang bersifat individual personal adalah tanggung jawab, kemurahan hati, penghargaan diri, kejujuran, pengendalian diri, bela rasa, disiplin, daya tahan, percaya diri, dan rasa terimakasih. Nilai yang bersifat lebih sosial adalah tanggung jawab, kewarganegaraan, kerjasama, keadilan dan kesedian mendengarkan.

  Dari sekian banyak karakter yang telah dikembangkan, peneliti mengembangkan 2 karakter yang bersifat individual dan 1 karakter sosial dalam bahan ajar. Fokus pengembangan karakter individual yaitu karakter tanggung jawab dan karakter cermat, sedangkan untuk mengembangkan karakter kepedulian sosial peneliti memilih karakter kerjasama. Berikut akan dijelaskan mengenai ketiga karakter tersebut.

  a. Tanggung Jawab

  Karakter pertama yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Tanggung jawab. Menurut Asmani (2011 : 36) Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan YME.

  Furqon (2010: 87) menjelaskan, tanggung jawab adalah memahami dan melakukan apa yang sepatutnya dilakukan, kemampuan untuk mengambil keputusan yang rasional dan bermoral. Zubaedi (2011: 78) Tanggung jawab (responsibility) maksudnya mampu mempertanggungjawabkan serta memiliki perasaan untuk memenuhi tugas dengan dapat dipercaya, mandiri, dan komitmen.

  Berdasarkan beberapa teori yang telah dijelaskan diatas karakter tanggung jawab perlu ditanamkan dalam diri anak. Nilai tanggung jawab merupakan karakter individual yang penting untuk ditanamkan dalam diri anak, dengan diajarkan karakter tanggung jawab anak mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan mandiri.

  b. Cermat

  Karakter kedua yang akan dikembangkan dalam penelitian ini yaitu nilai cermat. Nilai cermat diturunkan dari nilai karakter kecerdasan. Muchlas (2011: 51) menjelaskan, cerdas yaitu berfikir secara cermat dan tepat, bertindak dengan penuh perhitungan, rasa ingin tahu yang tinggi, berkomunikasi efektif dan empatik, bergaul secara santun, menjunjung kebenaran dan kebajikan. Dari penjelasan tersebut peneliti berfokus untuk mengembangkan karakter cermat yang diturunkan dari karakter kecerdasan.

  Cermat adalah jeli, berhati-hati dalam memakai uang atau mengeluarkan sesuatu barang, hemat, teliti dan hati-hati dalam melakukan sesuatu penuh minat Furqon (2010: 81). Dari pengertian diatas peneliti ingin mengembangkan sikap cermat pada peserta didik khususnya dalam keterampilan menulis Bahasa Indonesia. Nilai cermat sangat sesuai jika dikembangkan pada keterampilan menulis. Dengan memiliki karakter cermat siswa mampu menulis dengan jeli, teliti, tepat, dan hati-hati. Berdasarkan teori diatas dapat diambil 2 indikator yang mencerminkan sikap cermat yaitu teliti dan tepat. Siswa dikatakan cermat ketika ia sudah teliti dalam menulis kalimat tanpa ada kesalahan dan tepat dalam menggunakan tanda baca pada tulisan.

c. Kerjasama Karakter ketiga yang akan dikembangkan adalah nilai kerjasama.

  Kerjasama memiliki arti yang sama dengan gotong royong seperti yang dijelaskan dalam buku Muchlas (2011: 51) Gotong royong adalah mau bekerjasama dengan baik, berprinsip bahwa tujuan akan lebih mudah dan cepat tercapai jika dikerjakan bersama-sama, tidak memperhitungkan tenaga untuk saling berbagi dengan sesama. Menurut David W Johnson, dkk dalam buku Colaborative Learning cetakan III (2012:28), kerjasama adalah upaya umum manusia yang secara simultan mempengaruhi berbagai keluaran instruksional. Sedangkan menurut Slavin dalam Cooperative (2005: 4), kerjasama adalah dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Para siswa saling membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing. David W Johnson (2012:8-10) mengungkapkan lima komponen pokok dari kerjasama yaitu:

  1) Interdependensi Positif Setiap anggota kelompok memandang bahwa mereka terhubung antara satu sama lain, sehingga seseorang tidak akan bisa berhasil jika semua orang berhasil. Siswa harus menyadari bahwa usaha dari setiap anggota akan bermanfaat bukan hanya bagi individu yang bersangkutan, tetapi juga bagi semua anggota kelompok. 2) Interaksi yang mendorong

  Siswa saling membantu, mendukung, menyemangati dan menghargai usaha satu sama lain untuk belajar.

  3) Tanggung jawab individual Siswa belajar bersama-sama supaya selanjutnya mereka dapat menunjukkan performa yang lebih baik sebagai individu. Tanggung jawab individual memastikan bahwa semua anggota kelompok tahu siapa saja yang membutuhkan bantuan, dukungan dan dorongan yang lebih besar untuk menyelesaikan tugas. 4) Skills interpersonal dan kelompok kecil

  Siswa dituntut untuk mempelajari pelajaran atau tugas akademik dan juga skil-skil interpersonal dan kelompok kecil yang dibutuhkan agar dapat berfungsi sebagai sebuah tim. Skil-skil yang dimaksudkan seperti kepemimpinan, pengambilan keputusan, membangun kepercayaan, komunikasi dan manajemen konflik harus diajarkan dengan sama bertujuannya dan sama tepatnya dengan skil-skil akademis.

  5) Pemrosesan kelompok Anggota kelompok berdiskusi mengenai seberapa baik mereka telah mencapai tujuan masing-masing dan seberapa baik mereka telah memelihara hubungan yang mereka telah memelihara hubungan yang efektif. Kelompok perlu menggambarkan tindakan anggota manakah yang telah sangat membantu dan tidak membantu dan membuat keputusan tentang sikap mana sajakah yang perlu dilanjutkan atau diubah.

2.1.2. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD 2.1.2.1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

  Bahasa memiliki peranan sentral dalam segala bidang karena bahasa merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang.

  Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar (KTSP). Diharapkan dengan Bahasa Indonesia siswa mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai etika yang berlaku, baik lisan maupun tertulis dan menggunakan bahasa sebagai bahasa persatuan.

  Kurikulum tingkat satuan pendidikan (Depdiknas, 2006:113) memberi gambaran bahwa hakikat pembelajaran Bahasa Indonesia di SD diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran Bahasa Indonesia harus melibatkan keaktifan siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa Indonesia difokuskan pada aktivitas siswa yang dapat menunjang keaktifan siswa dalam pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran dapat mendorong siswa untuk mencari, menemukan bahkan menerapkan keterampilan bahasa yang siswa peroleh.

  KTSP menyebutkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki tujuan sebagai berikut: (1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis, (2) menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara, (3) memahami Bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, (4) menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial, (5) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, (6) menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia (KTSP 2006:113).

  Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa Bahasa Indonesia mempunyai peranan sangat penting dalam kehidupan. Bahasa Indonesia yang mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi tentu sangat berpengaruh bagi seseorang dalam mempelajari berbagai hal. Penggunaan Bahasa Indonesia juga menunjang keberhasilan mata pelajaran lain. Bahasa Indonesia juga dapat mengaktifkan siswa dengan berbagai kegiatan seperti berbicara, menulis, maupun mendengarkan.

2.1.2.2. Keterampilan Menulis Yang Terintegrasi Dengan Pendidikan Karakter.

  Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD mencakup 4 keterampilan pokok yaitu mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara. Dalam keempat keterampilan tersebut terdapat keterkaitan satu sama lain. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dikuasai paling akhir. Menulis dapat dipandang sebagai rangkaian aktivitas yang bersifat fleksibel. Rangkaian yang dimaksud meliputi: pramenulis, penulisan draft, revisi, penyuntingan, dan publikasi atau pembahasan. Seperti halnya perkembangan membaca, perkembangan anak dalam menulis juga terjadi secara perlahan-lahan.