PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PADA MATA PELAJARAN PPKN.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PPKn
KELAS X BERBASIS KURIKULUM 2013

TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

MUHAMAD RIDWAN
NIM: 8126122029

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PPKn
KELAS X BERBASIS KURIKULUM 2013


TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

MUHAMAD RIDWAN
NIM: 8126122029

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

ABSTRACT
MUHAMAD RIDWAN, Development Teaching Learning Material in moral Subjects
(PPKn). Thesis: Postgraduate Program: Technology Education Studies State University of
Medan, UNIMED. 2014.
This study aims to: (1) Develop a sequence of the subject matter of class X SMA

PPKn appropriate and systematic reference to the curriculum content standards in 2013 (2)
Develop instructional materials PPKn high school class X standard for in use in the classroom
teaching high school PPKn X
This research is the developing of a product development model Borg & Gall
combined with a model of learning development Dick & Carey. This learning product
development model is a model with a pre-arranged in a systematic order and meet the
characteristics of learners in learning. This model includes six stages, namely: literature,
planning / design development, product development, expert validation, testing, revision, final
product. The subject of the trial consisted of two subject matter experts PPKn, and ninety
students for field testing. Data on the quality of the product was collected by questionnaire
development. The data collected were analyzed using qualitative descriptive analysis
techniques.
The findings of the study are: (1) The average range obtained to validation the
feasibility of the content of teaching materials PPKn curriculum-based high school class X in
2013 according to the validator expert at 3.75, (2) the average range obtained to validate the
feasibility of presenting teaching materials PPKn X-based high school class curriculum in
2013 according to expert validator of 3.43, (3) average range obtained to validate the
feasibility of the content of teaching materials PPKn curriculum-based high school class X in
2013 according to the user (teacher) of 3.57, (4) The average range of validation obtained for
the feasibility of presenting teaching materials PPKn curriculum-based high school class X in

2013 according to the user (teacher) of 3.56, (5) The average range obtained to validate the
feasibility of high school language teaching materials PPKn class X-based curriculum in 2013
according to the user (teacher ) equal to 3.60, the range of the final validation of the results of
the development of teaching materials PPKn obtained by 3.58, which means that the results of
the development of teaching materials PPKn declared invalid.
The final product of the development of learning materials is followed by testing the
effectiveness of the product. The study was conducted in class X semester of the school year
2014 - 2015 in Vocational Senior High School 1 Young, Aceh Tamiang. The study sample
consisted of 60 students of grade 30 students as an experiment that was treated using the
results of the development of teaching materials PPKn and 30 students as the control class
that uses a textbook that lasts as long as this in the learning process.
The result of hypothesis proves that the study results of the students taught using the
significant differences between the learning outcomes of students who learned with using the
results of the development of teaching materials PPKn the learning outcomes of students who
learned with using textbooks. This is indicated by the results of data processing in which the
obtained tcount 8,666, while t table = 2.042, at α =0,05 with the variables dk of 98 gives. The
results of calculations where tcount > ttable, (8,666 > 2,042). It can be concluded that the average
number of values posttest learning outcomes of students who learned with the group using the
results of the development of teaching materials PPKn amounted to 80,667 and higher than
the group of students who learned with using textbooks, that is equal to 55,333.


i

ABSTRAK
MUHAMAD RIDWAN, Pengembangan Bahan ajar Pada Mata Pelajaran PPKn . Tesis: Teknoligi
Pendidikan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, UNIMED 2014. Penelitian ini bertujuan
untuk: (1) Menyusun urutan materi pelajaran PPKn SMA kelas X yang sesuai dan sistematis

mengacu pada standar isi pada kurikulum 2013 (2) Mengembangkan bahan ajar PPKn SMA
kelas X yang standar untuk di pergunakan dalam pengajaran PPKn SMA kelas X
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan
produk Borg & Gall yang dipadu dengan model pengembangan pembelajaran Dick & Carey. Model
pengembangan produk pembelajaran ini merupakan model yang disusun secara terprogram dengan
urutan yang sistematis dan memenuhi karakteristik peserta didik dalam belajar. Model ini meliputi
enam tahapan, yakni: studi literatur, perencanaan /desain pengembangan, pengembangan produk,
validasi ahli, uji coba, revisi, produk akhir. Subyek uji coba terdiri dari dua ahli materi pelajaran
PPKn, dan sembilan puluh siswa untuk uji lapangan. Data tentang kualitas produk pengembangan ini
dikumpulkan dengan angket. Data-data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif
kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan; (1) Rata-rata rentang validasi yang diperoleh untuk kelayakan

isi bahan ajar PPKn SMA kelas X berbasis kurikulum 2013 menurut validator ahli sebesar 3,75, (2)
Rata-rata rentang validasi yang diperoleh untuk kelayakan penyajian bahan ajar PPKn SMA kelas X
berbasis kurikulum 2013 menurut validator ahli sebesar 3,43, (3) Rata-rata rentang validasi yang
diperoleh untuk kelayakan isi bahan ajar PPKn SMA kelas X berbasis kurikulum 2013 menurut
pengguna (guru) sebesar 3,57, (4) Rata-rata rentang validasi yang diperoleh untuk kelayakan penyajian
bahan ajar PPKn SMA kelas X berbasis kurikulum 2013 menurut pengguna (guru) sebesar 3,56, (5)
Rata-rata rentang validasi yang diperoleh untuk kelayakan bahasa bahan ajar PPKn SMA kelas X
berbasis kurikulum 2013 menurut pengguna (guru) sebesar 3,60, rentang validasi akhir dari bahan
ajar PPKn hasil pengembangan diperoleh sebesar 3,58, yang artinya bahan ajar PPKn hasil
pengembangan dinyatakan valid.
Produk akhir dari pengembangan bahan pembelajaran ini dilanjutkan dengan uji keefektifan
produk. Penelitian dilakukan pada siswa kelas X semester ganjil tahun pelajaran 2014 – 2015 di SMA
Negeri 1 Kejuruan Muda, Aceh Tamiang. Sampel penelitian sebanyak 60 siswa yang terdiri dari 30
siswa sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan bahan ajar PPKn hasil
pengembangan dan 30 siswa sebagai kelas kontrol yang menggunakan buku teks sebagaimana yang
berlangsung selama ini dalam proses pembelajaran.
Hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil
belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan bahan ajar PPKn hasil pengembangan dengan
hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan buku teks. Hal ini ditunjukkan dengan
hasil pengolahan data dimana diperoleh thitung sebesar 8,666 sedangkan ttabel = 2,042 , pada α = 0,05

dengan dk 98 . Hasil perhitungan dimana thitung > ttabel, thitung yaitu 8,666 > 2,042. Disimpulkan
bahwa jumlah rata-rata nilai postes hasil belajar kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan bahan ajar PPKn hasil pengembangan adalah sebesar 80,667 dan lebih tinggi dari
kelompok siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan buku teks, yaitu sebesar 55,333.

ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar
PPKn SMA Kelas X berbasis kurikulum 2013. Tesis ini disusun untuk memenuhi persyaratan
untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan bagi mahasiswa Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari tesis ini belum sempurna sehingga kritik dan
saran dari berbagai pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan tesis ini.
Selama penyusunan tesis ini penulis banyak menerima bantuan, bimbingan, motivasi
dan saran dari berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada: Bapak Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd. selaku
pembimbing I, Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd selaku pembimbing II yang penuh
kesabaran dalam memberi bimbingan, saran, nasehat dan motivasi kepada penulis. Terima
kasih kepada para narasumber Bapak Dr. Deny setiawan, M.Si dan Bapak Dr. R. Mursyid,
M.Pd dan Bapak Prof.Dr. Abdul Hamid K, M.Pd yang telah banyak mengkritisi,

membimbing dan mengarahkan penulis sebagai validator ahli . Terima kasih juga penulis
ucapkan kepada Bapak Prof.Dr Harun Sitompul, M.Pd selaku ketua Prodi TP dan sekretaris
prodi TP Bapak R. Mursyid, M.Pd. beserta seluruh dosen dan Staf Pegawai yang telah
memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini.
Kepada Kedua orangtua penulis, penulis ucapkan terima kasih atas kasih sayang,
perhatian, didikan, bimbingan serta doa yang telah menyertai perjalanan hidup penulis,
semoga keduanya selalu dalam lindungan Allah, SWT. Kepada yang tersayang keluarga
besar penulis yang tidak tertuliskan namanya satu persatu, terima kasih atas segala doa, dan
dukungannya. Yang tercinta Afrida Epa Yanti, M.Pd, Muhammad Ihsan Azzurri, Muthia
Nadhifa Rifda dan Muhammad Zidane Alkhairi, terima kasih untuk semua perhatian yang
telah diberikan, mohon maaf penulis untuk waktu kebersamaan kita banyak terabaikan.
Terima kasih kepada Kepala sekolah SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 3 Kejuruan
Muda dan seluruh guru PPKn Kabupaten Aceh Tamiang yang telah memberi izin kepada
penulis untuk mengadakan penelitian dan atas kerjasama yang baik selama penelitian ini
berlangsung.
Teman-teman prodi Teknologi pendidikan angkatan XXII kelas TP B-2 yang tidak
tertuliskan namanya, serta terimakasih untuk Pemkab Aceh Tamiang, rekan-rekan guru di
SMA N 3 Kejuruan Muda atas izin, bantuan, motivasi, masukan dan kerjasama yang
diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini. Terima kasih juga saya
sampaikan kepada semua pihak yang telah memberi bantuannya dalam penulisan tesis ini.

Semoga kita semua orang-orang yang mencintai dan dicintai penulis tetap dalam lindungan
Allah SWT.
Medan,
Penulis,

Oktober 2014

Muhamad Ridwan
Nim. 8106142001

iii

DAFTAR ISI

ABSTRACT………………………………………………………………

Hal
i

ABSTRAK…………………………………………………………………


ii

DAFTAR ISI................................................................................................

iii

DAFTAR TABEL .......................................................................................

iv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................

v

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

vi

BAB I


PENDAHULUAN ......................................................................

1

1.1.

Latar Belakang Masalah ...................................................

1

1.2.

Identifikasi Masalah ..........................................................

1

1.3.

Pembatasan Masalah .........................................................


11

1.4.

Rumusan Masalah .............................................................

12

1.5.

Tujuan Penelitian ..............................................................

13

1.6.

Manfaat Penelitian ............................................................

13

TINJAUAN PUSTAKA ... …………………………………….

15

2.1. Hakikat Penelitian Pengembangan .......................................

15

2.2. Bahan Ajar ............................................................................

23

2.3. Kurikulum 2013 ....................................................................

27

BAB II

2.3.1. Faktor Pengembangan dan Pola Pikir
Kurikulum 2013 ................................................................

27

2.3.2. Karakteristik Kurikulum 2013 ...........................................

30

iii

2.3.3. Landasan Kurikulum 2013 .................................................

31

2.4. Struktur Kurikulum 2013 .....................................................

34

2.5. Kompetensi Dasar Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn) ................................

36

2.6. Peranan Bahan Ajar Dalam Proses Belajar Mengajar ........

42

2.6.1. Bahan Ajar Sebagai Sumber dan Media Belajar ...............

43

2.7. Standar Bahan Ajar PKn Menurut BNSP ............................

46

2.7.1. Standar Kelayakan Isi ........................................................

48

2.7.2. Standar Kelayakan Bahasa ................................................

49

2.7.3. Standar Kelayakan Penyajian .............................................

50

2.7.4 Standar Kelayakan Kegrafikan ...........................................

50

2.8. Kerangka Berpikir ................................................................

51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..............................................

54

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................

54

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................

54

3.3. Metode Penelitian ...............................................................

54

3.4. Prosedur Penelitian ...............................................................

55

3.5 . Teknik Analisis Data ...........................................................

60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN .................

59

4. 1. Hasil Penelitian Pengembangan Produk ..............................

59

4.1.1.Proses Desain Produk Awal……………………………….

59

iv

4.1.2.Deskripsi Produk Awal ……………………………………

60

4.2. Validasi Bahan Ajar Hasil Pengembangan …………………

69

4.2.1.Deskripsi Data Hasil Validasi
menurut Validator Ahli…………………………………..

69

4.2.2.Deskripsi Data Hasil Validasi
menurut Validator Pengguna……………………………..

72

4.3. Penilaian Bahan Ajar PPKn Hasil Pengembangan….……..

72

4.3.1. Penilaian Berdasarkan Standar Kelayakan Bahasa………

75

4.3.2.Penilaian Berdasarkan Standar Kelayakan Penyajian…….

78

4.3.3.Penilaian Berdasarkan Standar Kelayakan Bahasa ...…….

78

4.4. Penilaian Akhir Bahan Ajar PPKn ….……………………..

80

4.5. Efektifitas Bahan Ajar Hasil Pengembangan Dalam
Pembelajaran PPKn SMA………………………………..

81

4.5.1. Validasi Instrumen Penelitian….….……………………..

82

4.5.2. Normalitas Dan Homogenitas Test… ….………………..

82

4.5. 3.Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar PPKn
Hasil Pengembangan Dalam Pembelajaran………………... 83

BAB V

4.6. Keterbatasan Penelitian…………..….……………………..

85

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ………..……

88

5.1. Kesimpulan

……………………………………….

88

5.2. Implikasi

……………………………………….

89

5.3. Saran

……………………………………….

89

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 91
LAMPIRAN ....................................................................................................... 95
v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1.

Prosedur pelaksanaan penelitian pengembangan bahan ajar PPKn SMA
kelas X berbasis kurikulum 2013

55

Gambar 4.1

Rentang validitas dari masing-masing sub komponen standar kelayakan
bahasa bahan ajar pelajaran PPKn SMA kelas X berbasis kurikulum 2013

77

Gambar 4.2

Rentang validitas dari masing-masing sub komponen standar kelayakan
penyajian bahan ajar pelajaran PPKn SMA kelas X berbasis kurikulum
2013

80

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.

Langkah Penelitian Penegmbangan Borg & Gall

Tabel 3.1

Rentang Validitas Analisis Nilai Rata-rata Hasil Perhitung 55
Berdasarkan Penilaian Validator terhadap materi pengembagan baha
ajar Pelajaran PPKn SMA kelas x sesuai kurikulum 2013

Tabel 4.1.

Deskripsi data analisis kebutuhan

59

Tabel 4.2

Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran
PPKn SMA kelas X berdasarkan kurikulum 2013

61

Tabel 4.3.

Urutan usulan Materi Pelajaran PPKn SMA kelas X berdasarkan
kurikulum 2013

64

Tabel 4.4.

Penilaian usulan Materi Pelajaran PPKn SMA kelas X berdasarkan
kurikulum 2013

65

Tabel 4.5.

Penilaian Bahan ajar Pelajaran PPKn SMA kelas X berdasarkan
standar kelayakan isi oleh validator ahli

70

Tabel 4.6

Penilaian Bahan ajar Pelajaran PPKn SMA kelas X berdasarkan
standar kelayakan penyajian oleh validator ahli

71

Tabel 4.7.

Penilaian Bahan ajar Pelajaran PPKn SMA kelas X berdasarkan
standar kelayakan isi oleh validator pengguna

74

Tabel 4.8

Penilaian Bahan ajar Pelajaran PPKn SMA kelas X berdasarkan
standar kelayakan bahasa oleh validator pengguna

76

Tabel 4. 9

Penilaian Bahan ajar Pelajaran PPKn SMA kelas X berdasarkan
standar kelayakan penyajian oleh validator pengguna

79

Tabel 4.10.

Rentang validasi akhir bahan ajar PPKn SMA kelas X sesuai
kurikulum 2013

81

Tabel 4.11.

Data perhitungan Kolmogorove-Smirnove test pada kelas kontrol

83

vi

14

Tabel 4.12.

Data perhitungan
eksperimen

Kolmogorove-Smirnove

Tabel 4.13.

Data Homogenitas Test

84

Tabel 4.14.

Data prestasi belajar siswa berdasarkan pencapaian hasil belajar
siswa pada pembelajaran menggunakan bahan ajar PPKn hasil
pengembangan

85

vii

test

pada

kelas

83

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran

94

Lampiran 2

Deskriptif Butir Penilaian bahan ajar mata pelajaran PPKn berdasarkan
standar kelayakan isi dari BSNP

95

Lampiran 3

Deskriptif Butir Penilaian bahan ajar mata pelajaran PPKn berdasarkan
standar kelayakan bahasa dari BSNP

102

Lampiran 4

Deskriptif Butir Penilaian bahan ajar mata pelajaran PPKn berdasarkan
standar kelayakan penyajian dari BSNP

105

Lampiran 5

Instrumen I Penilaian bahan ajar mata pelajaran PPKn berdasarkan
standar kelayakan isi dari BSNP

108

Lampiran 6

Instrumen Penilaian bahan ajar mata pelajaran PPKn berdasarkan
standar kelayakan bahasa dari BSNP

112

Lampiran 7

Instrumen Penilaian bahan ajar mata pelajaran PPKn berdasarkan
standar kelayakan penyajian dari BSNP

116

Lampiran 8

Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran PPKn
berdasarkan kurikulum 2013

121

Lampiran 9

Silabus mata pelajaran PPKn kelas X SMA

Lampiran 10

RPP mata pelajaran PPKn kelas X SMA dengan Materi Pembelajaran Hak
Asasi Manusia

Lampiran 11

Instrument test hasil belajar peserta didik

Lampiran 12

Nilai tes hasil belajar peserta didik

Lampiran 13

Lembar dan Kunci jawaban instrumen tes hasil belajar peserta didik

Lampiran 14

Angket analisis kebutuhan

Lampiran 15

Dokumentasi analisis kebutuhan

Lampiran 16

Dokumentasi uji coba produk bahan ajar

Lampiran 17

Produk bahan ajar PPKn hasil pengembangan berbasis kurikulum 2013

vi

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah
Berlakunya kurikulum 2013 yang telah direvisi melalui Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran,
khususnya jenjang pendidikan formal. Oleh karena itu, kualitas pendidikan harus menjadi
perhatian dan sektor utama dalam proses pembangunan bangsa. Makna manusia yang
berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yaitu manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, pendidikan nasional harus berfungsi
secara optimal sebagai wahana utama dalam pembangunan bangsa dan karakter.
Diberlakukannya Kurikulum 2013 sejak Juli 2013 bertujuan untuk mempersiapkan
manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut: pola
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan
terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama; pola pembelajaran
interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media lainnya);
pola pembelajaran menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu
dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet); pola
pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan

2

model pembelajaran pendekatan sains); pola belajar kelompok (berbasis tim); pola
pembelajaran berbasis alat multimedia. (BSNP, 2013)
Diharapkan dengan pemanfaatan sumber belajar berupa bahan pembelajaran, proses
komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung lebih efektif dan efisien (Gagne,
1985). Hasil studi PISA (Program for International Student Assessment), yaitu studi yang
memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan IPA, menunjukkan peringkat Indonesia
baru bisa menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil studi TIMSS (Trends in
International Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada
ranking amat rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi yang komplek, (2) teori,
analisis dan pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan
(4) melakukan investigasi. Hasil studi ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi
kurikulum dengan tidak membebani peserta didik dengan konten namun pada aspek
kemampuan esensial yang diperlukan semua warga negara untuk berperanserta dalam
membangun negara pada masa mendatang.
Dalam pengembangan kurikulum 2013 berbasis

kompetensi, menurut Mulyasa

(2013) hal yang perlu diperhatikan, yaitu: penetapan kompetensi yang akan dicapai,
pengembangan strategi untuk mencapai kompetensi, dan evaluasi. Mangal (2002)
menyatakan ada tiga unsur yang mempengaruhi belajar, yaitu “ siswa yang perilakunya akan
diubah atau dimodifikasi, bentuk-bentuk pengalaman atau latihan yang dipilih , dan sumber
daya (orang, media dan alat)”.

Menurut Supriadi (2000) buku sekolah khususnya buku

pelajaran merupakan media instruksional yang dominan peranannya di kelas. Buku
merupakan salah satu alat penyampaian materi yang tertuang dalam kurikulum. Materi yang
terdapat dalam buku yang bermutu akan dapat dengan mudah diserap oleh siswa dengan
bantuan guru sesuai tuntutan kompetensinya.

3

Pengembangan bahan ajar salah satu upaya untuk mengatasi kesenjangan antara
kondisi ideal dengan kondisi riil yang ada di lapangan. Kondisi ideal yang dimaksud adalah
seperti: ketersediaan model bahan ajar harus sesuai dengan karakteristik konsep bidang mata
pelajarannya untuk meningkatkan hasil pendidikan yang terpadu tidak hanya dari segi
kognitif (pengetahuan), akan tetapi dilengkapi dengan pendidikan karakter sesuai tuntutan
kurikulum yang berlaku
Menurut Holliday (2002), ada lima hal yang harus dipertimbangkan dalam buku
pelajaran siswa menengah yaitu : isi dari buku dan informasi terkait, penjelasan buku
pelajaran

yang baik dan masuk akal, menarik dan memotivasi siswa untuk belajar ,

pertimbangan dihubungkan dengan siswa yang unik, sekolah, komunitas dan materi
pendukung yang dirancang untuk siswa dan buku yang dihasilkan guru dibiayai oleh penerbit
yang bereputasi. Agar buku mempunyai asas manfaat yang tinggi, pengarang juga
menyajikan ketajaman dan jangkauan informasi yang dapat dipelajari melalui bukunya. Buku
yang baik memuat visi (arah), misi (pesan), konteks (kaitan), konten (isi) dan proses dari
suatu informasi (Martono, 2005). Buku pelajaran dapat juga menjadi media pembelajaran
yang sangat berarti apabila buku pelajaran tersebut digunakan sebagai alat komunikasi untuk
membawa informasi akurat dari sumber belajar kepada pembelajar. (Silitonga dan
Situmorang, 2009).
Yamin (2009), Buku pelajaran sangat efektif sebagai media pembelajaran karena (1)
Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan, (2) Proses pembelajaran menjadi lebih
menarik dan interaktif, (3) Jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi, (4) Kualitas
belajar siswa dapat ditingkatkan, (5) Proses belajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja,
(6) Sikap positif siswa terhadap bahan pelajaran maupun terhadap proses belajar dapat
ditingkatkan, (7) Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif dan produktif.

4

Melalui buku teks pelajaran peserta didik diharapkan dapat memperoleh informasi
yang lebih terjamin keakuratannya karena informasi tersebut diperoleh dari sumber lain
selain dari guru. Sejalan dengan paradigma pendidikan bergeser dari guru sebagai pusat pembelajaran (teacher centered) kepada peserta didik sebagai pusat pembelajaran (student
centered), peserta didik perlu didorong dan diberi peluang untuk mencari informasi dari
berbagai macam sumber, seperti buku teks pelajaran, secara mandiri. Oleh karena itu, buku
teks pelajaran sebagai sumber informasi seyogjanya memiliki kualitas yang baik, yang
memenuhi kriteria standar tertentu.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 tentang Buku Teks
Pelajaran Pasal 1 menyatakan bahwa “buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk
digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan
dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun
berdasarkan standar nasional pendidikan” Selanjutnya Pasal 3 ayat (1) menyatakan bahwa
“buku teks pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang digunakan pada satuan pendidikan
dasar dan menengah dipilih dari buku-buku teks pelajaran yang telah ditetap- kan oleh
Menteri berdasarkan rekomendasi penilaian kelayakan dari Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP)”.
Standar buku pelajaran merupakan dasar menentukan kualitas buku pelajaran.
Menurut PP No. 19/2005 pasal 43 menyatakan bahwa jumla buku teks

pelajaran

diperpustakaan dinyatakan dalam rasio minimal jumlah buku teks pelajaran untuk masingmasing mata pelajaran di perpustakaan satuan pendidikan untuk setiap peserta didik. Dan
pada ayat (5) menyatakan bahwa : Kelayakan isi, bahasa penyajian dan kegrafikan buku teks
pelajaran dinilai oleh BSNP dan ditetapkan oleh Peraturan Menteri. MENDIKNAS
No.2/2008 tentang buku maka buku pelajaran harus memiliki kelayakan isi, bahasa,

5

penyajian dan kegrafikan pada jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK. mulai
tahun 2006 hingga tahun 2009 BSNP telah melakukan penilaian semua buku teks pelajaran
untuk SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK, kecuali Bahasa Asing, Agama SD-SMP-SMA,
dan PKn SMA.
Implementasi kurikulum merupakan sebuah upaya untuk melakukan transfer
perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional. Dengan kata lain implementasi
kurikulum adalah sebuah penerapan, ide, konsep, program, atau tatanan kurikulum ke dalam
praktek pembelajaran atau berbagai aktivitas baru, sehingga terjadi perubahan yang
diharapkan. Dengan kata lain, implementasi kurikulum adalah penerapan atau pelaksanaan
program kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya, kemudian
diujicobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan, dan senantiasa dilakukan penyesuaian
terhadap situasi di lapangan dan karakteristik siswa, baik perkembangan intelektual,
emosional, serta fisiknya.
Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan sumber belajar dan media
pembelajaran yang dibutuhkan dan yang sudah tersedia, sehingga memungkinkan siswa
memperoleh pengalaman belajar secara nyata, bermakna, luas, dan mendalam dalam kegiatan
pembelajaran, salah satunya melalui ketersedian bahan ajar. Pada hakikatnya pembelajaran
adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan
perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam pembelajaran tersebut tugas guru yang paling utama
adalah mengondisikan lingkungan agar menunjang terjadiya perubahan perilaku bagi peserta
didik.
Hamalik (2008) menyatakan tiga faktor yang memengaruhi keberhasilan suatu
implementasi kurikulum, yakni dukungan kepala sekolah, dukungan rekan sejawat guru, dan
dukungn internal dalam kelas. Dari faktor-faktor tersebut guru merupakan faktor penentu
utama dalam keberhasilan implementasi kurikulum, karena guru lah yang berperan sebagai

6

implementator utama dalam pembelajaran, yakni sebagai manajer pembelajaran dalam kelas..
Guru sebagai manajer pembelajaran yang baik dalam proses pembelajaran tentu harus
memiliki kreatifitas yang tinggi dalam mengelola kelasnya, salah satunya adalah dalam hal
pemilihan dan penggunaan media dan sumber belajar untuk kepentingan proses
pembelajaran.
Implementasi kurikulum 2013 direncanakan dilengkapi dengan buku siswa dan
pedoman guru yang disediakan oleh Pemerintah. Strategi ini memberikan jaminan terhadap
kualitas isi/bahan ajar dan penyajian buku serta bahan bagi pelatihan guru dalam
keterampilan melakukan pembelajaran dan penilaian pada proses serta hasil belajar peserta
didik. Pada bulan Juli 2013 yaitu pada awal implementasi Kurikulum 2013 buku seharusnya
sudah dimiliki oleh setiap peserta didik dan guru. Namun kenyataannya dilapangan
pengembangan kurikulum tidak sejalan dengan pengembangan terhadap sarana prasarana
yang dibutuhkan tersebut. Pemerintah sudah melunjurkan kurikulum 2013 tersebut tetapi
buku pedoman guru dan pegangan siswa belum mampu terpenuhi.
Pada tahun 2006/2007 BSNP melakukan evaluasi buku teks pelajaran untuk Sekolah
Menengah Atas dengan tujuan agar bahan ajar yang digunakan guru dan siswa dikelas sesuai
dengan standar isi yang damanatkan oleh kurikulum yang berlaku agar tercapai tujuan
pembelajaran. Temuan penulis, beberapa buku pelajaran yang menjadi buku pegangan siswa
SMA menyajikan materi tidak sesuai dengan standar isi yang ada dalam kurikulum yang
diberlakukan. Suriani (2011) dalam penelitiannya

menyimpulkan bahwa

materi yang

disajika dari lima buku SMA kelas XI semester 1 berdasarkan kelayakan isi, kelimanya
berbeda, baik jumlah bab maupun sub babnya. Hasil analisis dan standarisasi buku ajar SMK
Teknologi yang dilakukan oleh Afrida EY (2012) menunjukkan materi yang disajikan pada
umumnya tidak sesuai dengan urutan SK dan KD yang ada pada kurikulum yang berlaku
(KTSP).

7

Buku sebagai salah satu sumber harus dapat mendukung proses dan pencapaian tujuan
belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa. Selain buku teks yang
kurang sesuai standar kompetensi dan kompetensi dasar, kurangnya kemampuan guru untuk
menyediakan bahan ajar sebagai salah satu media dan sumber belajar, kemampuan
menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran terkesan
monoton dan tidak diperkaya dengan hal-hal baru yang melibatkan siswa dalam kegiatan
pembelajaran,sehingga siswa cenderung hanya menerima dan menghapal konsep yang
diberikan tanpa mengetahui hubungan antara pengetahuan yang diperoleh dengan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam bertindak, berperilaku dan
memecahkan masalah yang ada disekitarnya (Angelina, 2010).

Melihat besarnya peranan

PPKn dalam kehidupan berbangsa dan berNegara, tuntutan yang muncul untuk guru PPKn
adalah bagaimana guru dapat membelajarkan siswa sehingga pembelajaran PPKn menjadi
bermakna dengan didasarkan pada pilar-pilar belajar (learning to know, learning to do,
learning to be, and learning to live together) dan pembelajaran yang sesuai konteksnya
dengan kehidupan alam, realistik serta menerapkan penilaian (assesmen) berbasis
kompetensi.
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses pembelajaran, dipandang perlu
mengembangkan bahan ajar yang memiliki fungsi sangat penting dalam prtoses
pembelajaran. Jika pembelajaran dapat tercapai dengan baik maka tentunya akan dapat
menunjang terhadap kualitas pendidikan, karena salah satu masalah pokok yang dihadapi
dalam bidang pendidikan sampai saat ini berkaitan dengan masalah kualitas dan efisiensi.
Salah satu kegiatan awal dalam meningkatkan pembelajaran adalah merancang bahan ajar
yang mengacu pada suatu model pengembangan agar memudahkan belajar (Degeng, 1989).
Perancangan pembelajaran dapat dijadikan titik awal upaya perbaikan kualitas pembelajaran.
Ini berarti bahwa perbaikan kualitas pembelajaran haruslah diawali dari perbaikan kualitas

8

desain pembelajaran, dan merancang pembelajaran dengan pendekatan sistem (Degeng,
1999).
Hal penting dalam merancang bahan ajar adalah bahwa organisasi isi bahan ajar harus
berpijak pada karakteristik struktur isi mata pelajaran yang sesuai dengan apa yang diamanat
dalam kurikulum yang berlaku, sehingga dapat meningkatkan perolehan belajar dan retensi
daripada sekedar mengikuti urutan isi buku teks. Reigeluth (1992) juga menyarankan
sebaiknya rancangan bahan ajar memodifikasi salah satu model baku (standard blue print)
yang paling sesuai dengan kebutuhan khusus pembelajaran. Peserta didik yang berhubungan
dengan sumber belajar mempelajari pesan akan melakukan internalisasi dan diduga
meningkatkan ranah kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya.
Perubahan kurikulum 2013 Berorientasi pada karakteristik kompetensi: Sikap
(Krathwohl) : Keterampilan (Dyers) : dan Pengetahuan (Bloom & Anderson). Menggunakan
Pendekatan Saintifik, Karakteristik Kompetensi sesuai Jenjang (SD: Tematik Terpadu, SMP:
Tematik Terpadu-IPA & IPS- dan Mapel, SMA : Tematik dan Mapel . Mengutamakan
Discovery Learning dan Project Based Learning, sehingga perlu menyesuaikan bahan ajar
yang berorientasi pada karakteristik tersebut. Dalam kurikulum 2013, terjadi perubahan pada
elemen proses pembelajaran, , yaitu Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi,
Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta; Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di
lingkungan sekolah dan masyarakat ;Guru bukan satu-satunya sumber belajar; dan Sikap
tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
Berdasarkan Kurikulum 2013 Konsep Umum buku/bahan ajar Mengacu pada
kompetensi inti (KI) yang telah dirumuskan untuk kelas dimana buku/bahan ajar tersebut
ditulis, yaitu: Menjelaskan pengetahuan sebagai input kepada siswa untuk menghasilkan
output berupa keterampilan siswa dan bermuara pada pembentukan sikap siswa sebagai

9

outcome pembelajaran. Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya,
mencoba, menalar, dan menyaji. Menggiring siswa untuk menemukan konsep yang sedang
dipelajari melalui deduksi [discovery learning]. Siswa sebisa mungkin diajak untuk mencari
tahu, bukan langsung diberi tahu. Memuat penilaian capaian pembelajaran secara bertahap
mulai review, exercise, problem, challenge, dan project. Menekankan penggunaan bahasa
yang jelas, logis, sistematis. Keterampilan tidak selalu dalam ranah abstrak, tetapi juga harus
konkret dalam bentuk tindakan nyata. (Kementerian P Dan K, 2013 ).
Berdasarkan latar belakang inilah, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “Pengembangan bahan ajar PPKn SMA Kelas X berbasis kurikulum
2013.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan tersebut dapat
diidentifikasi untuk menemukan masalah. Adapun yang menjadi identifikasi masalah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah materi PPKn yang diajarkan pada siswa SMA kelas X, telah sesuai dengan urutan
materi pelajaran dalam kurikulum 2013 di tingkat SMA?
2. Apakah guru telah menyiapkan pembelajaran yang didasarkan pada teori-teori
perencanaan pembelajaran?
3. Apakah bahan ajar PPKn SMA kelas X yang dipakai dapat membantu meningkatkan hasil
belajar dalam proses belajar mengajar?
4. Bagaimana isi bahan ajar PPKn SMA Kelas X yang baik agar dapat membantu siswa
dalam mengoptimalkan hasil belajarnya utuk mencapai kompetensi dasar sesuai tuntutan
kurikulum 2013?.

10

5. Apakah bahan ajar PPKn yang dikembangkan efektif untuk pembelajaran PPKn SMA
kelas X?

1.3. Pembatasan Masalah
Untuk memperoleh hasil yang baik dan maksimal dalam penelitian ini, berdasarkan
permasalahan yang muncul maka penelitian dibatasi dalam lingkup khusus SMA kelas X,
masalah yang di teliti berkaitan dengan pengembangan bahan pelajaran PPKn SMA kelas X
sesuai tuntutan kurikulum 2013. Oleh karena itu penelitian ini akan dibatasi pada:
1. Kesesuaian isi materi yang dipaparkan pada bahan ajar PPKn SMA

kelas X yang

mengacu pada urutan materi yang terdapat dalam standar isi Kurikulum 2013
2. Menyusun bahan ajar PPKn SMA kelas X berdasarkan standar kelayakan isi, untuk
mengoptimalkan pencapaian Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) serta
indikator pembelajaran sesuai kurikulum 2013

1.4.Rumusan Masalah
Untuk memberikan arah penelitian yang lebih spesifik maka dibuat rumusan masalah.
Adapun rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana urutan materi pelajaran PPKn yang layak dan tepat untuk diajarkan di SMA
kelas X agar sistematis dan mudah dipahami oleh siswa yang memenuhi Kompetensi Inti
(KI) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan kurikulum 2013?.
2. Bagaimana desain bahan ajar PPKn SMA kelas X yang efektif agar dapat membantu
siswa dalam mengoptimalkan hasil belajarnya?

1.5.Tujuan Penelitian

11

Tujuan umum penelitian ini adalah menghasilkan bahan ajar PPKn SMA kelas X, dengan
urutan materi pelajaran yang mengacu pada standar isi dalam Kurikulum 2013 dalam upaya
untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa SMA. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah :
1. Menyusun urutan materi pelajaran PPKn SMA kelas X

yang sesuai dan sistematis

mengacu pada standar isi pada kurikulum 2013
2. Mengembangkan bahan ajar PPKn SMA kelas X yang standar untuk di pergunakan dalam
pengajaran PPKn SMA kelas X

1.6. Manfaat penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat secara teoritis dan praktis
kepada semua pihak dalam dunia pendidikan.
1. Bagi peneliti sendiri, merupakan suatu pengalamam yang dapat dimanfaatkan untuk
dapat menganalisis, menyusun dan mengembangkan bahan ajar pelajaran PPKn SMA
dalam upaya meningkatkan kefektifan dan keefisienan dalam proses belajar mengajar.
2. Bagi peneliti lainnya, merupakan informasi dan rujukan tambahan dalam menyusun
penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.
3. Bagi guru, merupakan bahan acuan dan masukan untuk lebih memperhatikan kesesuaian
materi yang disajikan dalam buku pegangan yang dipergunakan dan kesesuainnya
dengan standar isi yang telah ditentukan sesuai dengan tuntutan kurikulum yang
berlaku.
4.

Buku standar yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai buku pegangan bagi guru dan
siswa

5. Bagi pengarang dan penerbit buku, Sebagai bahan masukan untuk lebih memperhatikan
kesesuaian materi yang di sajikan dengan standar isi yang telah ditetapkan BSNP sesuai
kurikulum yang berlaku.

12

6. Bagi siswa, diharapkan akan lebih mudah memahami materi pelajaran PPKn karena
adanya kesesuian materi dengan tuntutan kurikulum yang juga disesuaikan dengan
perkembangan daya pikir dan potensi serta lingkungan siswa.

BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian
pengembangan bahan ajar mata pelajaran PPKn SMA kelas X berbasis kurikulum
2013 yang dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penelitian pengembangan ini mengacu pada model pengembangan Dick &
Carey (2005) dan untuk model pengembangan bahan ajar digunakan model
pengembangan produk Borg & Gall (2005). Oleh karena itu proses dan
prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan langkah dan proses
yang melalui tahapan-tahapan, yaitu: validasi pengguna (guru), validasi
ahli, uji coba terhadap calon pengguna bahan ajar dan

dikembangkan

berdasarkan hasil uji coba dan saran-saran perbaikan serta hasil temuantemuan dilapangan. Oleh karena itu produk pengembangan bahan ajar yang
dihasilkan merupakan hasil perbaikan dan pengembangan sesuai dengan
kurikulum 2013 berdasarkan standar kelayakan dari BSNP dan kebutuhan
pengguna dalam hal ini para peserta didik dan guru.
2. Rentang validasi yang diperoleh pada usulan materi PPKn SMA kelas X
adalah 3,5 berarti usulan materi dari bahan ajar PPKn SMA kelas X yang
diajukan layak digunakan dalam pengembangan bahan ajar pelajaran PPKn
SMA kelas X berbasis kurikulum 2013
3. Bahan ajar pelajaran PPKn SMA kelas X semester 1 sesuai Kurikulum 2013
yang telah dikembangkan terdiri atas empat bab yaitu: Bab 1, Bab 2, Bab 3
dan Bab 4 .
4. Penilaian bahan ajar pelajaran PPKn SMA kelas X berdasarkan empat
kelayakan dari BSNP diperoleh rata-rata rentang validasi 3,54 Ini berarti
bahwa, bahan ajar pelajaran PPKn SMA kelas X berbasis kurikulum 2013
berdasarkan standar kelayakan isi, bahasa, penyajian dn kegrafikan telah
valid dan tidak perlu direvisi kembali.

88

89

5. Penggunaan bahan ajar pelajaran PPKn hasil pengembangan berbasis
kurikulum 2013, efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
pengajaran PPKn. Hal ini dapat dilihat dari hasil perolehan rata-rata
efektifitas pada kelas eksperimen yang menggunakan bahan ajar pelajaran
PPKn hasil pengembangan, yaitu 80,667 lebih tinggi dibandingkan dengan
rata-rata efektifitas pada kelas kontrol tanpa bahan ajar hasil pengembangan,
yaitu 55,333.

B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan dan temuan yang diperoleh dari hasil penelitian
pengembangan bahan ajar pembelajaran PPKn dan uji coba yang dilakukan, dimana
pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar pembelajaran PPKn memiliki
implikasi yang tinggi dibandingkan dengan pembelajaran buku teks yang selama ini
digunakan guru dalam proses pembelajaran, maka dapatlah dikatakan bahwasanya
bahan ajar pembelajaran PPKn akan memberi sumbangan praktis terutama dalam
pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru, yaitu memberikan kemudahan dalam
menyelenggarakan

pembelajaran

yang

berdampak

pada

efektifitas

proses

pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hasil uji coba juga
menunjukan bahwa bahan ajar hasil pengembagan dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi guru dalam penyampaian materi pelajaran PPKn yang sesuai
kurikulum yang berlaku.
5.2.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,

maka peneliti

menyarankan kepada:
1. Para guru khususnya di SMA, untuk menggunakan bahan ajar pelajaran
PPKn yang mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar
(KD) berdasarkan kurikulum yang berlaku, sesuai standar kelayakan isi
dari BSNP.

90

2. Pengguna bahan ajar pelajaran PPKn

untuk lebih memperhatikan

standar kelayakan tambahan dari BSNP (kelayakan bahasa, penyajian
dan kegrafikan) disamping kelayakan isi. Kelayakan Penggunaan bahasa
yang baik dan penyajian yang menarik diharapkan akan dapat membantu
peserta didik dalam proses belajar mengajar dan lebih memudahkan
memahami pelajaran PPKn, khususnya bagi peserta didik di SMA kelas
X semester 1
3. Mengingat hasil kesimpulan dalam penelitian ini masih memungkinkan
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang belum mampu terkontrol, maka
masih perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang
lebih representatif.

91

DAFTAR PUSTAKA
Afrida, EY., (2012), Analisis Dan Standarisasi Buku Pelajaran Kimia Kelas XI
SMK Sesuai KTSP Tesis. Medan; Program Pascasarjana Universitas
Negeri Medan.
Akker J.V (1999). Principles and Methods of Development Research. Pada J. van
den Akker, R.Branch, K. Gustafson, Nieven, dan T. Plomp (eds),
Design Approaches and Tools in Education and Training (pp. 1-14).
Dortrech: Kluwer Academic Publishers.
Angelina. (2010). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap
Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Swasta Gajah Mada Medan. Thesis.
Medan: Program Pascasarjana Unimed.
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek, Jakarta;
Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi
V. Jakarta: Rineka Cipta

Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. (1983). Educational Research: An Introduction,
Fifth Edition. New York: Longman.
Boyce, L.N., Van Tassel, J., Burrus, J.D., Sher, B.T., dan Jhonson, D.T., (1997),
A Problem-Based Curriculum: Parallel Learning Opportunities for
Student and Teacher, Journal of the Education of the Gifted 20: 363366.
BPPBN., (1999), Pembinaan Perbukuan Nasional,
Pendidikan dan Kebudayaan.

Jakarta;

Departemen

BPPK., (2007), Kajian Standar isi Pendidikan Menengah, Jakarta; Departemen
Pendidikan Nasional.
Degeng, I.N.S. 1989. Pengaruh Penstrukturan Isi Teks Ajar dan Strategi Belajar
Terhadap Perolehan Belajar Menginat Fakta dan Memahami
Konsep. Forum Penelitian
Pendidikan, 6, (1), 74-91
Dick, W. dan Carey, L. (1996). The Systematics Design Of Instruction. New York
: Longman

92

Dokumen Kurikulum 2013, (2013), Jakarta; Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan Desember 2012, http://kangmartho.com. Diakses 15 Juli
2013.
.
Emzir., (2008), Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta; PT. Raja Grafindo.
Gay, L.R. (1991). Educational Evaluation and Measurement: Com-petencies for
Analysis and Application. Second edition. New York: Macmillan
Publishing Compan.
Hamalik, Oemar, Prof. Dr. (2008). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Holliday, W.G., (2002), Selecting a Science Textbook, Science Scope 25 (4):
16-20.
Mastutiningsih, T. (2003). Keefektifan Kalimat Pada Wacana Buku Pelajaran
Bahasa Indonesia Untuk Kelas I SLTP Terbitan Swasta (Studi Kasus
Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Terbitan Yudistira dan Erlangga).
Skripsi. Semarang: Unnes
Mangal, S.K., (2002), Advanced Education Psychology, New Delhi; Prentice-Hall
of India.
.
Martono, K., (2005.), Peranan Buku Dalam Proses Belajar Mengajar, (on line),
hhtp//www:ganeca.blokspirit.com/archive. Diakses 20 Desember 2011.
Metsala, J.L., dan Glynn, S., (1996), Teaching with Analogies, Building on the
science textbook, The Reading Teacher 49(6): 490.
.
Mulyasa, E., (2006), Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep, Karakteristik, dan
Implementasi. Bandung; Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E., (2013), Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung; Remaja Rosdakarya.

Napitupulu, S., (2007), Berbagai Pendekatan Dalam Belajar Mengajar, Jakarta;
Bumi Aksara
Roestiyah. N. K., (1989), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta; Bina Aksara.
Reigeluth. (1992). Instructional Design Strategies and Tacties. Educational
Technology Publications. New Jersey: Englewood Cliffs.

93

PP No. 19, (2005), Peraturan Pemerintah tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, www.hukumonline.com. Diakses 12 Juli 2013.
Permen RI 11, (2005), Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pembinaan perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta; Departemen Pendidikan
Nasional, (www.Depdiknas.go.id).
Permen RI 2, (2008), Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 2 Tahun 2008 tentang Standar Penilaian Pendidikan, Jakarta;
Departemen Pendidikan Nasional, (www.Depdiknas.go.id).
Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Ed. 1 Cet. 4, Jakarta; Kencana.
Santyasa, I Wayan. (2009). Metode Penelitian Pengembangan dan Teori
Pengembangan Modul. Makalah disajikan dalam Pelatihan Bagi Para
Guru TK, SD, SMP, SMA, dan SMK, Bali 12-14 Januari 2009.
Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Silitonga, L.L., dan Situmorang, M., (2009), Efektifitas Media Audiovisual
Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa pada Pengajaran Sistem
Koloid. Jurnal Pendidikan Kimia. 1 (1): 45-51.
Sitepu, B.P., (2005), Memilih Buku Pelajaran, Jurnal Pendidikan Penabur.
No.04/Th IV/Juli: 120.
Southwick, F.S., (2007), Theodore E. Woodward Award: Spare Me the
Powerpoint and Bring Back the Medical Textbook, Trans Am Clin
Climatol Assoc. 118: 116.
Sudrajat, A. (2009). Konsep Pengembangan Bahan Ajar. [Online].
(http://akhmadsudrajat.wrodpress.com/2008/03.04/konsep-pengembangan
-Bahan-ajar-2/ diakses tanggal 28 Jui l 2013).
Sudjana. (1992). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.
Alfabeta.
Supriadi, D., (2000), Anatomi Buku Sekolah Di Indonesia, Yogyakarta; adicita.

94

Suriani, R., (2011), Analisis Dan Standarisasi Buku Pelajaran Kimia SMA kelas
XI Semester 1 berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,
Tesis tidak diterbitkan, Medan; PPs Universitas Negeri Medan
.
UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
www.hukumonline.com. Diakses 3 Juli 2013.

Wibowo, M.E., (2005), Hati-hati Menggunakan Buku Pelajaran, (online),
http://www.suaramerdeka.com. Diakses 20 Juli 2013.
.
Yamin, M., (2009), Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan,
Jakarta; Gaung P.
Yaumi, M., (2013), Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.