DAMPAK PROGRAM TANAM SERENTAK TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI GAMPONG SEUNELOP KECAMATAN MANGGENG KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
DAMPAK PROGRAM TANAM SERENTAK TERHADAP
PENDAPATAN PETANI PADI DI GAMPONG SEUNELOP
KECAMATAN MANGGENG KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
SKRIPSI
DEDI DARMANSYAH
08C10404106
DAMPAK PROGRAM TANAM SERENTAK TERHADAP
PENDAPATAN PETANI PADI DI GAMPONG SEUNELOP
KECAMATAN MANGGENG KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
SKRIPSI
OLEH :
DEDI DARMANSYAH
08C10404106
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar Meulaboh
ABSTRAK
Dedi Darmansyah. Dampak Program Tanam Serentak Terhadap Pendapat Petani
Padi di Gampong Seunelop Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya.
Dibawah bimbingan Diswandi Nurba, S.TP., M.Si dan Meiza Aulia, SP.Saat ini, program tanam serentak padi merupakan salah satu kegiatan yang sedang
dilaksanakan rutin setiap musim tanam padi di Kabupaten Aceh Barat Daya.
Penelitian ini dibuat untuk mengetahui sejauh mana dampak dari program
tersebut. Penelitian ini menggunakan tehnik pengumpulan data wawancara,
penyusunan data skunder dan observasi dalam mencari sumber data.
Pembahasannya meliputi proses pelaksanaan kegiatan, biaya petani dan
pendapatan petani sebelum dan setelah pelaksanaan program. Secara finansial,
hasil penelitian ini memiliki dampak positif berdasarkan pendapatan petani dan
nilai signifikan dari program. Hasil dari penelitian ini menyarankan pemerintah
daerah Aceh Barat Daya untuk segera memperluas area persawahaan dari lahan
yang masih belum berfungsi menjadi lahan produktif agar mendukung
pelaksanaan kegiatan tanam serentak dan meningkatkan kesejahteraan petani padi.
Kata Kunci: Program, Produksi, Pendapatan, Dampak.
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi : DAMPAK PROGRAM TANAM SERENTAK
TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DIGAMPONG SEUNELOP KECAMATAN MANGGENG KABUPATEN ACEH BARAT DAYA Nama Mahasiswa : DEDI DARMANSYAH NIM :
08C10404106 Program Studi : AGRIBISNIS
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Ketua Anggota Diswandi Nurba, S.TP., M.Si Meiza Aulia, SP.
NIDN. 01–2804-8202 NIDN. 01–2305-8402
Mengetahui,
LEMBAR PENGESAHAN PENELITIAN
Skripsi dengan judul :
DAMPAK PROGRAM TANAM SERENTAK TERHADAP PENDAPATAN
PETANI PADI DI GAMPONG SEUNELOP KECAMATAN MANGGENG
KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
Yang Disusun Oleh : Nama Mahasiswa : Dedi Darmansyah NIM : 08C10404106 Fakultas : Pertanian Program Studi : AgribisnisTelah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 04 September 2013 dan
dinyatakan memenuhi syarat untuk melakukan penelitian.SUSUNAN DEWAN PENGUJI
1. Diswandi Nurba, S.TP., M.Si. ...................................................
(Dosen Pembimbing Ketua)
2. Meiza Aulia, SP. ...................................................
(Dosen Pembimbing Anggota)3. Khairun Nisa, SP.,MP ...................................................
(Dosen Penguji I)RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Meulaboh. Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten
Aceh Barat pada tanggal 17 februari 1990, adalah anak pertama dari empat
bersaudara, dari Ayahanda Alm.Masriadi dan Ibunda Darnila. Pada tahun 2001
penulis menamatkan pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri 25 Meulaboh. Tahun
2004 penulis menyelesaikan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Model
Meulaboh, kemudian penulis melanjutkan pendidikan pada Madrasah Alyah
Negeri (MAN) 1 Meulaboh dan menamatkannya pada tahun 2007. Pada tahun
yang sama penulis diterima sebagai Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU) melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa
Baru (SPMB) dan pada tahun 2008 penulis pidah pada Universitas Teuku Umar.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “DAMPAK
PROGRAM TANAM SERENTAK TERHADAP PENDAPATAN PETANI
PADI DI GAMPONG SEUNELOP KECAMATAN MANGGENG
KABUPATEN ACEH BARAT DAYA.” dengan baik dan ucapan terimakasih
kepada Ibu untuk doa, kasih sayang, dan kesabaran, serta dukungan moral dan
materil yang selalu diberikan kepada penulis. Penulisan skripsi ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pertanian program studi Agribisnis pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku
Umar. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit
bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Diswandi Nurba, S.TP.,M.Si selaku dosen pembimbing I sekaligus Dekan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar dan Bapak Meiza Aulia, SP pengalaman berharga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsinya dengan baik.
3. Teman-teman yang selalu memberi masukan kepada penulis baik selama masa
pendidikan ataupun dalam penyelesaian laporan skripsi ini.
4. Untuk Rezki Rianda, Tia Maskharira, Masdar Maulana dan Rini Suprianti yang
selalu memberikan support dan kasih sayang yang tulus kepadaku.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini dapat memberi
sumbangan ilmu pengetahuan untuk civitas Universitas Teuku Umar.Meulaboh, 2013 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN TUJUAN ................................................................................... ii ABSTRAK ...................................................................................................... iii LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ viKATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI................................................................................................... ix DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian............................................................................. 3
1.4. Kegunaan Penelitian ........................................................................ 4
1.5. Hipotesis .......................................................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 5
2.1. Tanam Serentak ............................................................................... 5
2.2. Padi .................................................................................................. 5
2.3. Pendapatan....................................................................................... 5
2.4. Tingkat Penduduk dan Produksi Beras di indonesia ....................... 6
III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 8
3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................... 8
3.2. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ................................. 8
V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 24
5.1. Kesimpulan...................................................................................... 24
5.2. Saran ................................................................................................ 25
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 26
DAFTAR TABEL
Halaman1. Tingkat Penduduk dan Produksi Beras di Indonesia....................................... 6
2. Data Pengambilan Sampel kelompok Gampong Seunelop, Kecamatan
Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya ....................................................... 10
3. Jumlah rumah tangga menurut lapangan usaha utama kepala keluarga
di Gampong Seunelop tahun 2011 ................................................................. 16
5. Rata-rata biaya tetap dan tidak tetap usaha tani dengan luas lahan rata- rata 0,7Ha teneman padi di daerah penelitian sebelum dan setelah
tanam serentak ................................................................................................ 20
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman 1. Data wawancara sampel..........................................................................27 2. Tabel Biaya Sebelum dan Setelah Tanam Serentak................................
57 3. Tabel Penerimaan Sebelum dan Setelah Tanam Serentak ......................
58 4. Tabel Pendapatan Sebelum dan Setelah Tanam Serentak ......................
59 5. Tabel Peningkatan Setiap 1 Periode Pelaksanaan Tanam serentak ........
60 6. Uji t SPSS ...............................................................................................
61
7. Tabel Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Padi Seluruh Provinsi indonesia pada Tahun 2012 ......................................................
62 8. Jadwal turun sawah Kecamatan Manggeng 2013 ...................................
63
9. Penetapan jadwal tanam serentak padi pada lahan sawah dalam Kabupaten Aceh Barat Daya musim tanam: 2009/2010 .........................
64 10. Surat edaran Bupati Aceh Barat Daya Nomor: SE – 521/269.a/2012 ....
67 11. Surat edaran Bupati Aceh Barat Daya Nomor: SE – 521/333/2008 .......
69 12. Tabel t .....................................................................................................
72 13. Daftar nama kelompok dan nama petani Gampong Seunelop ................
73
DAFTAR GAMBAR Halaman
1. Struktur Keujrun Kabupaten Aceh Barat Daya ........................................... 19
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan jumlah dan tingkat pertumbuhan
penduduk yang tinggi. Jumlah penduduk di Indonesia pada desember tahun 2011
sudah sebanyak 241 juta jiwa. Jumlah tersebut naik 3 persen dibandingkan tahun
2010. Saat ini laju pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai 1,5 persen
pertahun atau bertambah sekitar 3,5 juta jiwa. Jika diakumulasikan, maka hingga
akhir tahun 2012 jumlah penduduk Indonesia di perkirakan akan mencapai 245
juta jiwa. (Tempo.co, 2013) Pertumbuhan penduduk harus diimbangi dengan peningkatan produksipangan, salah satunya beras sebab beras merupakan hal mendasar penduduk
dalam memenuhi kebutuhan hidup. Data BPS 2011 menunjukkan bahwa tingkat
konsumsi beras mencapai 139kg perkapita lebih tinggi dibanding dengan
Malaysia dan Thailand yang hanya berkisar 65kg - 70kg perkapita pertahun.
Minimnya bahan pokok yang tersedia merupakan masalah utama nasional yang
penanggulangannya tidak dapat ditunda dan harus menjadi prioritas utama dalam
pelaksanaan pembangunan kesejahteraan masyarakat. (BPS, 2011)2
petani Aceh sebanyak 46,19 Ku/Ha, sementara beberapa provinsi lain dapat
menghasilkan produksi melebihi 50 Ku/Ha.(BPS, 2012) Langkah-langkah
pemerintah sangatlah berperan dalam melakukan kebijakan demi meningkatkan
kesejahteraan para petani melalui pendampingan sehingga petani dapat mengelola
lahan dengan semaksimal mungkin.Permasalahan ini terus berantai dengan banyaknya masyarakat yang tidak
tertarik dan lebih memilih untuk beralih dari profesi petani sawah ke lahan
perkebunan sehingga timbul persoalan yang baru dimana negara indonesia
semakin kekurangan masyarakat yang berprofesi sebagai petani sawah, hal ini
disebabkan oleh penilaian masyarakat pada tingkat kesejahteraan tinggi tidaklah
menjanjikan jika menjadi petani sawah.Kendala mendasar yang dihadapi petani sawah adalah kurangnya modal
dan masih banyak petani dengan tehnik pengelolaan yang belum optimal. Untuk
mengatasi dan menyelesaikan permasalahan tersebut, salah satu Kabupaten di
Provinsi Aceh yaitu Aceh Barat Daya melakukan Program Tanam Serentak Padi
yang fokus pada peningkatan produksi beras.Akan tetapi peran pemerintah dalam melakukan kebijakan tidak selamanya
3
pengawasan dan evaluasi merupakan bagian dari proses pembangunan. Untuk itu
diperlukan evaluasi yang berhubungan dengan dampak terhadap pendapatan
petani sawah dari pelaksanaan Program tanam serentak.Selanjutnya setelah dilakukannya evaluasi maka akan dapat diketahui
Dampak dalam pelaksanaan selama ini yang di rasakan oleh petani padi Gampong
Seunelop sehingga akan bisa direncanakan kebijakan yang tepat untuk
pelaksanaan ditahun berikutnya. Bertitik tolak dari paparan diatas maka
dilakukanlah penelitian dengan judul “Dampak Program Tanam Serentak
Terhadap Pendapatan Petani Padi di Gampong Seunelop Kecamatan Manggeng
Kabupaten Aceh Barat Daya”.1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan
diteliti dampak dari pelaksanaan Program tanam serentak padi di Gampong
Seunelop Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya sebagai berikut:1. Berapa besar biaya yang dikeluarkan oleh petani padi baik sebelum tanam serentak dan setelah melakukan tanam serentak?
2. Berapa besar pendapatan petani padi sebelum pelaksanaan tanam serentak dan setelah pelaksanaan tanam serentak?
4
2. Untuk mengetahui besar pendapatan petani padi sebelum pelaksanaan tanam serentak dan setelah pelaksanaan tanam serentak.
3. Buntuk mengetahui dampak pelaksanaan program tanam serentak terhadap pendapatan petani sawah.
1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai sumbangan informasi bagi kelompok tani agar dapat menjadi bahan pemikiran dalam berpartisipasi pada programaa penyuluhan.
2. Sebagai bahan informasi bagi lembaga atau instansi terkait dalam
mengambil kebijaksanaan terhadap program-program pertanian.
3. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut, masalah yang erat hubungannya dengan masalah penelitian.
1.5. Hipotesis
Pelaksanaan tanam serentak memiliki dampak yang signifikan terhadap
peningkatan pendapatan petani padi di Gampong seunelop Kecamatan manggeng
Kabupaten Aceh Barat Daya.II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tanam Serentak Tanam serentak adalah kegiatan pola tanam dalam waktu yang bersamaan,
baik itu proses penyemaian, dormansi, penanaman dan pemupukan. Tujuan dari
kegiatan tanam serentak antara lain efisiensi atau penghematan penggunaan air,
pengendalian hama dan pengurangan penggunaan bahan an-organik.2.2. Padi Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya
terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman
budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga
(genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi diduga berasal
dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang yang
migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM.Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah
jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama
bagi mayoritas penduduk dunia. (Wikipedia Indonesia, 2006)2.3. Pendapatan Dalam bisnis, pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh
6
antara lain: 1) Pendapatan pribadi, yaitu; semua jenis pendapatan yang diperoleh
tanpa memberikan suatu kegiatan apapun yang diterima penduduk suatu Negara.
2) Pendapatan disposibel, yaitu; pendapatan pribadi dikurangi pajak yang harus
dibayarkan oleh para penerima pendapatan, sisa pendapatan yang siap
dibelanjakan inilah yang dinamakan pendapatan disposibel. 3) Pendapatan
nasional, yaitu; nilai seluruh barang-barang jadi dan jasa-jasa yang diproduksikan
oleh suatu Negara dalam satu tahun.Dalam pengertian umum pendapatan adalah hasil pencaharian usaha.
Budiono (1992 : 180) mengemukkan bahwa pendapatan adalah hasil dari
penjualan faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada sektor produksi.
Sedangkan menurut Winardi (1992 : 171) pendapatan adalah hasil berupa uang
atau materi lainnya yang dapat dicapai dari pada penggunaan faktor-faktor
produksi. Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
pendapatan merupakan nilai dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh
suatu badan usaha dalam suatu periode tertentu.2.4. Tingkat Penduduk dan Produksi Beras di Indonesia
Produksi beras terus ditingkatkan pada setiap tahunnya demi
menyeimbangkan pertumbuhan penduduk, hal tersebut dapat terlihat
7 Pada tabel di tersebut terlihat bahwa tahun 1990 sampai tahun 2000 peningkatan
produksi beras belum bisa menyeimbangi pertumbuhan penduduk dan pada tahun
2010 mulai terlihat peningkatan yang mampu menyeimbangi pertumbuhan
penduduk.III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2013 sampai April 2013 di
Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya, tepatnya di Gampong
Seunelop. Pemilihan Gampong Seunelop sebagai lokasi penelitian dikarenakan
pada Gampong tersebut terdapat petani dengan pengelolaan baik dan produksi
tinggi serta mendapat pendampingan dan pelatihan dari pemerintah baik di luar
maupun di dalam daerah Kabupaten Aceh Barat Daya. Objek penelitian ini adalah
petani sebagai sasaran dari pelaksanaan program tanam serentak di Kecamatan
Manggeng Kabupaten Aceh Barat daya. Petani yang dimaksud sebagai objek
penelitian adalah petani yang menanam padi dan mengikuti program tanam
serentak.3.2. Sumber data dan Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data menggunakan tiga teknik yaitu:
1. Wawancara langsung dengan responden petani berdasarkan koesioner yang telah disiapkan. Data dari petani meliputi perbandingan pendapatan disaat tidak melaksanakan kegiatan dan saat melaksanakan kegiatan
9
3.3. Teknik Pengambilan Sampel
Di Gampong Seunelop, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya
berdasarkan data PPL (2013) terdapat dua (2) kelompok tani yang
mengusahakan tanaman padi sebagai makanan pokok dan tanaman musiman.
Adapun nama-nama kelompok tani tersebut adalah Kelompok Tani Suka Senang
dengan anggota 45 orang dan Kelompok Tani Anugerah dengan anggota 45 orang
.Dari dua anggota kelompok tani tersebut yang berjumlah 90 orang diambil
sampel dengan menggunakan metode purposive sampling.Dalam penelitian ini presisi yang digunakan adalah sebesar 15 persen,
menurut Rahmat (1997) untuk mengetahui jumlah sampel petani padi yang akan
diambil sebagai objek penelitian digunakan rumus sebagai berikut : N n =2 N (d) +1
90 n = 90 (0,0225)+1 n = 30 orang
Keterangan:
10 Ni ni n
N
Dimana ni = Jumlah sampel dari strata (kelompok tani) ke-i Ni = Jumlah populasi dari strata (kelompok tani) ke-i n = Besar sampel yang diambil pada seluruh strata N = Jumlah populasi pada seluruh strata Sampel Kelompok Tani Suka Senang
45 ni
30
15
90
Sampel Kelompok Tani Anugerah
45 ni 30
15
90 Tabel 2. Data Pengambilan Sample kelompok Gampong Seuneulop Kecamata Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya.
NO Kelompok Tani Jumlah Anggota Jumlah Sampel
1 Suka senang
45
15
2 Anugerah
45
15 n = 30
N = 90
3.4. Batasan Variabel
11
3. Perbandingan pendapatan adalah perbandingan pendapatan bersih antara pendapatan seorang petani pada saat melakukan kegiatan tanam
serentak dan saat tidak melakukan kegiatan tanam serentak.
4. Malai adalah batang padi yang sudah di potong dengan kondisi padi masih melekat pada jerami
3.5. Metode Analisis
1. Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan yang ingin di lihat adalah tingkat pendapatan petani
padi pada saat sebelum melakukan program tanam serentak dan saat tidak
melakukan tanam serentak, tingkat pendapatan di hitung dengan menggunakan
rumus yang dikemukakan oleh Boediono (2002) sebagai berikut: I = TR –TC Keterangan : I : pendapatan/income (Rp) TR : total penerimaan/total revenue (Rp) TC : total biaya/total cost (Rp)Penerimaan atau Revenue adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan
barang atau outputnya, semakin banyak yang terjual semakin besar penerimaan
12 Biaya total adalah jumlah keseluruhan biaya yang di keluarkan perusahaan untuk
memproduksi barang/jasa. Komponen biaya total terdiri dari biaya tetap dan biaya
variabel. Total biaya usaha tani dihitung berdasarkan rumus yang dikemukakan
oleh sukirno (2006) sebagai berikut: TC = TFC + TVC Keterangan : TC : Total biaya/ total cost (Rp) TFC : Total biaya tetap/total fixed cost (Rp) TVC : Total biaya variabel/total variabel cost (Rp)Benefit cost ratio (B/C R) melihat perbandingan antara Benefit dan Cost. Apabila
nilainya < 1 maka proyek itu tidak ekonomis, dan kalau > 1 berarti proiyek itu
feasible. Kalau B/C ratio = 1 dikatakan proyek itu marginal (tidak rugi dan tidak
untung). Dalam hal ini B/C ratio bukan hanya melihat nilai dalam satu
pelaksanaan tetapi juga membandingkan nilai antara kedua pelaksanaan yang
lebih tinggi baik saat tidak melaksanakan tanam serentak dan saat melaksanakan
tanam serentak dengan menggunakan rumus:B/C Ratio= Benefit/Cost
13 Benefit cost ratio (B/C R) pada masing-masing pelaksanaan dan menggunakan
rumus manual menurut Ranni (2012) melalui rumus uji T yang di bantu dengan
aplikasi SPSS sebagai berikut: a. Rata-rata adalah jumlah keseluruhan pengamatan dibagi dengan jumlah pengamatan. Setelah itu biasanya dihitung simpangan baku (deviasi. standar) untuk menggambarkan bagaimana data-data tersebut tersebar
Nilai rata-rata masing-masing kelompok ditentukan dengan rumus:
X
1
1 X n
1 X
2
2 X
n
2
b. Analisis variansi adalah suatu prosedur untuk uji perbedaan mean beberapa populasi. Variansi masing-masing kelompok di hitung menggunakan rumus:
2 X
2
2
1
X n
1 SD 1 =
1
2 X
2
2
2
X n
2 SD = 2
2
14 X Jumlah pendapa sesudah
_ tan_
2 n 1 = Jumlah sampel sebelum n
2 = Jumlah sampel sesudah
c. Rumus Uji T
1
X t
2 X
1
2
2
2
SD SD
1
2
n 1 n
1
1
2
d. Derajat kebebasan adalah suatu parameter fisika yang independen, biasa
disebut dimensi, dalam deskripsi formal merupakan keadaan suatu sistem fisika. Himpunan semua dimensi dari suatu sistem dikenal sebagai ruang fasaDerajat kebebasan Db = (n 1 + n 2 ) – 2 Keterangan : n = Jumlah sampel sebelum1 n 2 = Jumlah sampel sesudah
e. Mencari nilai t tabel
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Letak Geografis dan Luas Wilayah Penelitian ini dilaksanakan di Gampong Seunelop Kecamatan manggeng
Kabupaten Aceh Barat Daya. Gampong Seunelop merupakan Gampong yang
terletak di sebelah timur Kabupaten Aceh Barat Daya dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut:Sebelah Barat berbatasan dengan Gampong Ujong Padang - Sebelah Timur berbatasan dengan Gampong Meurandeh -
- Sebelah Utara berbatasan dengan Gampong Lhok Puntoy - Sebelah Selatan berbatasan dengan Gampong Keudai Gampong Seunelop merupakan salah satu Gampong di Kecamatan
Manggeng yang terdiri dari 3 Dusun yaitu Dusun Harapan Jaya, Ingin Makmur
dan H.Aton dengan titik koordinat lintang 3.6198 bujur 96.9393 dengan luas desa
130 Ha yang terdiri dari 42 Ha bangunan atau perkarangan dan 88 Ha Kebun dan
tanah sawah.
4.2. Keadaan Penduduk dan Mata Pencaharian Menurut data Statistik tahun 2011 jumlah penduduk Gampong Seunelop
16 Tabel 3. Jumlah rumah tangga menurut lapangan usaha utama kepala keluarga di Gampoeng Seunelop tahun 2011 No Mata Pencaharian Jumlah Persentase (jiwa) (%)
1 Petani 90 54,55
2 Pedagang 15 9,09
3 Pegawai negri sipil 37 22,42
4 Swasta 20 12,12
5 Nelayan 3 1,82 Jumlah 165 100
Sumber : Kecamatan Manggeng dalam angka 2012
4.3. Karakteristik Petani padi
Pada tahun 2008 Kabupaten Aceh Barat Daya memproduksi sebanyak
77.986 ton padi, berikutnya pada tahun 2009 produksi padi terus meningkat
menjadi 85.937,22 ton atau meningkat sebanyak 10,20 persen, dan pada tahun
2010 produksi padi berhasil ditingkatkan mencapai 93,83 persen atau sejumlah
166.569,73 ton. Kemudian pada tahun 2011 tetap terjadi peningkatan sebanyak
177.657,04 ton atau 6,66 persen, sedangkan Kecamatan Manggeng pada tahun
2011 berperan memproduksi padi sebanyak 23.688,24 ton atau 13,33 persen dari
jumlah hasil produksi Kabupaten Aceh Barat Daya. Peningkatan ini tidak terlepas
dari kegiatan tanam serentak, perubahan pola tanam yang lebih baik dan upaya
17 Tingkat pendidikan petani padi di daerah penelitian secara umum masih
berpendidikan rendah, yaitu 53,34 persen tamat dari sekolah dasar (SD) atau
sebanyak 16 orang, dan diikuti oleh petani tamatan sekolah lanjutan tingkat atas
(SLTA) sebanyak 8 orang (26,67 persen), selanjutnya sebesar 13,33 persen tamat
dari sekolah lanjutan tingkatpertama (SLTP) atau sebanyak 4 orang dan sisanya
3,33 persen masing-masing 1 orang petani yang tidak mengikuti pendidikan dan 1
orang petani lulusan perguruan tinggi (sarjana).Persentase jumlah petani yang memiliki pekerjaan sampingan adalah 22
orang yaitu 73,33 persen dan sisanya 8 orang atau 26,67 persen hanya bekerja
sebagai petani padi dan tidak memiliki pekerjaan sampingan dengan alasan sudah
berkecukupan atau sudah tidak mampu lagi untuk bekerja dikarenakan faktor usia.
Hasil penelitian menunjukan 50 persen petani atau 15 orang telah lama berusaha
tani padi yaitu 10 tahun lebih, kemudian di ikuti 33,33 persen (10 orang) berada di
kisaran 6 sampai 10 tahun, serta sisanya sebanyak 16,67 persen (5 orang) pada
kisaran 1 sampai 5 tahun.Persentase petani padi di daerah penelitian memiliki luas lahan rata-rata
0,25 Ha hanya 1 orang, 0,5 Ha sebanyak 10 orang, 0,66 Ha sebanyak 11 orang,
18
dilimpahkan kepada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat Daya
sebagai bahan kesiapan melakukan musyawarah tingkat Kabupaten yang di hadiri
oleh Bupati Aceh Barat Daya, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten
Aceh Barat Daya, Kepala KPPKP Aceh Barat Daya, Kepala Balai Penyuluh
Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Barat Daya, Keujrun Cik, Hob Keujruen dan
Ketua Kelompok Tani.Hal-hal yang menjadi pembahasan pokok dalam musyawarah tingkat
Kabupaten Aceh Barat Daya tersebut terdiri dari tujuh poin yang kemudian
melahirkan surat edaran Bupati Aceh barat Daya sebagai acuan ketertiban dalam
pelaksanaan tanam serentak padi di Kabupaten Aceh Barat Daya.Adapun ketujuh poin yang di bahas dalam musyawarah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Perbaikan saluran irigasi (secara gotong royong) akan di fasilitasi oleh pemerintahdaerah bekerjasama dengan petani.
2. Kenduri Ulee Lhueng
3. Pengolahan tanah (persiapan lahan)
4. Penaburan/ semai benih
19 salah satunya seperti handtraktor kemudian peran efektif dari BP3K dan Keujruen Chik, Hop Keujruen, dan Keujrun masing-masing Kecamatan sebagai bagian dari pengambil keputusan, pengawas lapangan sekaligus mendampingi pelaksanaan kegiatan. Berikut adalah struktur keujrun Kabupaten Aceh Barat Daya:
Keujrun Chik Hop Keujrun Hop Keujrun
Keujrun Blang Keujrun Blang Keujrun Blang Keujrun Blang Keujrun Blang
Gambar. 1. Struktur keujrun Kabupaten Aceh Barat Daya
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa Keujrun Chik sebagai posisi
tertinggi dalam struktur keujrun. Masing-masing kecamatan memiliki 1 KeujrunChik sementara Hop Keujrun terbagi pada masing-masing mukim yang terdapat pada suatu Kecamatan. Sementara Keujrun blang tidak hanya terdiri dari satu Keujrun blang pada satu Gampong tetapi jumlah Keujrun Blang disesuaikan dengan jumlah luas lahan pertanian yang terdapat pada suatu gampong.
20
4.5. Biaya Produksi petani padi sebelum pelaksanaan dan setelah
pelaksanaan kegiatan tanam serentak Dalam penelitian ini biaya produksi yang diperhitungkan terbagi 2 jenisyaitu biaya variabel dan biaya tetap yaitu seluruh pengeluaran yang dibayar untuk
satu kali musim tanam. Penghitungan di dasarkan atas harga-harga yang berlaku
di daerah penelitian. Sesuai dengan data yang diperoleh bahwa biaya yang di
keluarkan oleh petani sampel dalam berusaha tani padi meliputi biaya sarana
produksi (benih, pupuk, obat-obatan), biaya penyusutan alat seperti cangkul,
parang, karung, handspayer dan biaya tenaga kerja serta biaya lainya. Penerimaan
dan keuntungan rata-rata petani padi Gampong Seunelop Kecamatan Manggeng
Kabupaten Aceh Barat Sebelum dan Setelah pelaksanaan tanam serentak dapat di
lihat pada tabel 4.
Tabel 4. Rata-rata biaya tetap dan tidak tetap usaha tani dengan luas lahan
rata-rata per Ha Tanaman padi di daerah penelitian sebelum dan setelah tanam serentak.
Jenis biaya Biaya Sebelum Biaya Setelah %
(Rp) (Rp) biaya tetapSewa tanah dan air 3.150.000 5.150.000 63%
gaji pekerja 6.517.061 7.648.554 17%
Biaya tidak tetapBenih 252.000 175.000 -31%
21
pekerja dan biaya tidak tetap yaitu pembelian benih, pestisida, pupuk, peralatan
dan zakat. Perubahan biaya pengeluaran sangat terlihat semakin besar pada saat
waktu pelaksanaan tanam serentak dibandingkan sebelum pelaksanaan tanam
serentak, hal ini di sebabkan beberapa harga bahan, peralatan dan nilai sewa
lahan yang di gunakan petani padi terjadi peningkatan di pasaran dan lokasi
daerah.
4.6. Tingkat pendapatan petani padi sebelum pelaksanaan dan setelah
pelaksanaan kegiatan tanam serentak Tingkat pendapatan yang di miliki oleh petani perHa baik pada saat sebelumpelaksanaan kegiatan tanam serentak dan setelah tanam serentak dapat di lihat
sebagai berikut:- Pendapatan petani sebelum pelaksanaan kegiatan I = Rp 18.360.769,96 – Rp 13.223.581,08 = Rp 5.137.188,88
- Pendapatan petani setelah pelaksanaan kegiatan I = Rp 39.717.288,62 – Rp 18.517.228,34
22
tanam serentak menjadi Rp 4.741,67 dan peningkatan produksi dengan jumlah
produksi sebelum tanam serentak 5.305,86Kg/Ha dan jumlah produksi setelah
tanam serentak 8.351,44Kg/Ha sehingga penerimaan setelah tanam serentak
meningkat dari sebelum pelaksanaan tanam serentak. Peningkatan produksi ini
tidak langsung dapat dirasakan oleh petani sebab peningkatan ini terjadi perlahan
setelah 4 kali pelaksanaan kegiatan tanam serentak di mulai pada tahun 2007.
Peningkatan tersebut dapat di lihat pada tabel terlampir.
Pada tabel tersebut dapat dilihat peningkatan produksi pada pelaksanaan
tanam serentak pertama rata-rata 41 persen, pelaksanaan kedua meningkat 7
persen dari pelaksanaan pertama, kemudian pelaksanaan ketiga tidak terjadi
peningkatan karena sama hasil produksi dengan pelaksanaan kedua dan
pelaksanaan keempat meningkat 4 persen dari pelaksanaan sebelumnya.
peningkatan biaya pada saat melakukan tanam serentak pertama adalah 40 persen
kemudian pelaksanaan kedua, ketiga dan keempat biaya tidak meningkat karena
masih tetap sama biaya yang harus di keluarkan oleh petani. peningkatan penerimaan pada pelaksanaan pertama 94 persen pelaksanaankedua meningkat 7 persen dari pelaksanaan pertama, kemudian pelaksanaan
23
serentak sangat bagus dan meningkat produksinya di bandingkan sebelum tanam
serentak, hal ini di sebabkan oleh kurangnya gangguan hama dan penggunaan
insektisida pada tanaman padi pada saat pelaksanaan program tanam serentak.Dari penghitungan dengan menggunakan rumus B/C Ratio maka dapat
terlihat nilai apabila tidak melakukan tanam serentak yaitu 1,39 < nilai melakukan
tanam serentak yaitu 2,14 dan hal tersebut berarti bahwa pelaksanaan tanam
serentak lebih meningkatkan pendapatan petani di bandingkan sebelum
pelaksanaan tanam serentak.
4.7. Tingkat dampak program tanam serentak terhadap pendapatan petani
setelah pelaksanaan program tanam serentak Dari perhitungan rumus uji T menggunakan aplikasi SPSS (terlampir)diketahui bahwa t = 8,613 > t = 2,045 (tanda minus (–) diabaikan), dengan
h5 Persen
demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan/berpengaruh
nyata antara pendapatan petani padi saat melakukan kegiatan tanam serentak
dengan petani padi sebelum kegiatan tanam serentak, dimana petani yang telah
melakukan kegiatan tanam serentak memiliki pendapatan yang lebih tinggi dari
pada petani pada saat sebelum pelaksanaan kegiatan tanam serentak .V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Tanam serentak menjadi salah satu solusi yang di jalankan petani Gampong Seunelop tepatnya di Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya dalam melakukan langkah pemberdayaan masyarakat petani sawah untuk pengembangan wawasan teknik budidaya padi sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.
2. Total biaya setelah pelaksanaan tanam serentak lebih besar yaitu Rp . 18.517.228 dibandingkan sebelum pelaksanaan tanam serentak yaitu Rp . 13.223.581 dengan peningkatan mencapai 40 persen.
3. Pendapatan petani padi pada saat sebelum pelaksanaan kegiatan tanam serentak tepatnya pada tahun 2006 adalah Rp 5.137.188,88 sedangkan pada saat setelah melaksanakan kegiatan tanam serentak yaitu pada tahun 2011 adalah Rp 21.200.060,28 dan Dari penghitungan dengan menggunakan rumus B/C Ratio maka dapat terlihat nilai apabila tidak melakukan tanam serentak yaitu 1,39 < nilai melakukan tanam serentak yaitu 2,14.
25
5.2. Saran
1. Meningkatkan kinerja pemerintahan dan instansi terkait demi pelaksanaan kegiatan tanam serentak yang lebih maksimal baik dari sisi pendampingan pelaksanaan kegiatan maupun penyediaan alsintan , sarana dan prasarana yang mendukung proses pelaksanaan kegiatan tanam serentak.
2. Pentingnya pengawasan terhadap lahan tidur di Gampoeng Seunelop untuk dikelola sebagai lahan yang produktif dengan pengembangan perluasan lahan sawah sehingga hasil produksi padi Gampoeng Seunelop dapat di tingkatkan.
3. Pentingnya pengembangan kualitas benih yang di gunakan dan inovasi tehnik penanaman padi demi tercapainya pemanfaatan lahan yang lebih maksimal dengan mengadakan pelatihan khusus kepada petani dan studi keluar daerah.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2011.Tingkat Konsumsi Beras.
http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.
Badan Pusat Statistik, 2012. Data Produksi Pangan di Indonesia .
http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php?kat=3 Badan Pusat Statistik Aceh Barat Daya. 2012. Produksi padi Aceh Barat Daya.
Boediono. 2002. Pengantar ilmu ekonomi no. 1 (ekonomi mikro). BPFE,