RPIJM Kabupaten Trenggalek Tahun 2016-2020

V. KERANGKA STRATEGI
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
BIDANG CIPTA KARYA
RENCANA PROGRAM INFRASTUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA

Sesuai PP No. 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota,
diamanatkan bahwa kewenangan pembangunan bidang Cipta Karya merupakan tanggung
jawab Pemerintah Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten/Kota terus
didorong untuk meningkatkan belanja pembangunan prasarana Cipta Karya agar kualitas
lingkungan permukiman di daerah meningkat.
baru,

pemerintah

daerah

perlu

juga


Di

samping

membangun

prasarana

p erlu mengalokasikan anggaran belanja untuk

pengoperasian, pemeliharaan dan rehabilitasi prasarana yang telah terbangun.
Akan
dalam

tetapi,

seringkali

pemerintah


daerah

memiliki

keterbatasan

fiskal

mendanai pembangunan infrastruktur permukiman. Pemerintah daerah cenderung

meminta

dukungan

pendanaan

pemerintah

pusat,


namun

perlu

dipahami

bahwa

pembangunan yang dilaksanakan Ditjen Cipta Karya dilakukan sebagai stimulan dan
pemenuhan standar pelayanan minimal. Oleh karena itu, alternatif pembiayaan dari
masyarakat dan sektor swasta perlu dikembangkan untuk mendukung pembangunan bidang
Cipta Karya yang dilakukan pemerintah daerah. Dengan adanya pemahaman mengenai
keuangan daerah, diharapkan dapat disusun langkah-langkah peningkatan investasi
pembangunan bidang Cipta Karya di daerah.
Pembahasan aspek pembiayaan dalam RPIJM bidang Cipta Karya pada dasarnya
bertujuan untuk :
a. Mengidentifikasi

kapasitas


belanja

pemerintah

daerah

dalam

melaksanakan

pembangunan bidang Cipta Karya;
b. Mengidentifikasi alternatif sumber pembiayaan antara lain dari masyarakat dan

RPIJM Kabupaten Trenggalek Tahun 2016-2020

V-1

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TRENGGALEK


sektor swasta untuk mendukung pembangunan bidang Cipta Karya; serta
c. Merumuskan rencana tindak peningkatan investasi bidang Cipta Karya.

5.1

POTENSI PENDANAAN APBD
A. Profil APBD Kabupaten Trenggalek
Bagian ini menggambarkan struktur APBD Kabupaten/Kota selama 3 (tiga) sampai

dengan 5 (lima) tahun terakhir dengan sumber data berasal dari dokumen Realiasasi APBD
dalam 5 tahun terakhir. Komponen yang dianalisis berdasarkan format Permendagri Nomor
13 Tahun 2006 adalah sebagai berikut:
a. Belanja Daerah yang meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tak Langsung.
b. Pendapatan

daerah

yang

meliputi:


Pendapatan

Asli

Daerah,

Dana

Perimbangan, dan Pendapatan Lain yang Sah.
c. Pembiayaan Daerah meliputi: Pembiayaan Penerimaan dan Pembiayaan Pengeluaran.

RPIJM Kabupaten Trenggalek Tahun 2016-2020

V-2

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TRENGGALEK

Tabel 5. 1 Perkembangan Pendapatan Daerah dalam 5 Tahun Terakhir
Pendapatan Daerah

(1)
Pendapatan Asli Daerah

Tahun - 1
Rp
%
(2)
(3)

Tahun - 2
Rp
%
(4)
(5)

Tahun - 3
Rp
(6)

%

(7)

Tahun - 4
Rp
(8)

%
(9)

Tahun - 5
Rp
(10)

53545.07

63084.03

70197.61

77799.52


132951.07

6926.39

8860.20

9348.83

10930.56

22945.80

Hasil Retribusi Daerah

18320.27

18999.96

22819.46


25757.64

32335.71

Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang
dipisahkan

1843.53

2877.39

2204.63

3814.94

4004.40

Lain-lain PAD yang sah


26454.88

32346.48

35824.69

37296.37

73665.15

586027.87

650484.60

773763.7

865666.37

940434.48

52960.05

53471.44

65591.2

62877.09

63241.65

Dana Alokasi Umum

472359.82

535245.06

654342.62

737814.63

815508.14

Dana Alokasi Khusus

60708.00

61768.10

53829.88

64974.66

61684.69

154941.08

234649.29

215622.1

263212.05

424964.82

62.73

922.52

754.8

2000.00

3000.00

6016.49

0.00

0

0

0.00

Dana Bagi Hasil Pajak Dari
Provinsi dan Pemerintah
Daerah Lainnnya

36055.99

37944.37

36815.58

44264.34

77928.01

Dana Penyesuaian dan
Otonomi Khusus

94041.97

173888.01

147647.1

193892.01

290528.32

18763.90

21894.39

30404.62

23055.7

53508.49

794514.02

948217.91

1059583.42

1206677.94

1498350.37

Pendapatan Pajak Daerah

Dana Perimbangan
Dana Bagi Hasil Pajak/
Bukan Pajak

Lain-lain Pendapatan
Daerah yang sah
Pendapatan Hibah
Dana Darurat

Bantuan Keuangan Dari
Provinsi atau Pemerintah
Lainnya
Total Pendapatan

Sumber : BPKAD, Kabupaten Trenggalek

RPIJM Kabupaten Trenggalek Tahun 2016-2020

V-3

%
(11)

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TRENGGALEK

Tabel 5. 2 Perkembangan Belanja Daerah dalam 5 Tahun Terakhir
Belanja Daerah
(1)

Tahun - 1
Rp
%
(2)
(3)

Tahun - 2
Rp
%
(4)
(5)

Tahun - 3
Rp
(6)

%
(7)

Tahun - 4
Rp
(8)

%
(9)

Tahun - 5
Rp
(10)

598947.7

643847.83

718290

774782.53

876254.88

pegawai
Subsidi
Hibah
Bantuan Sosial

53649.37
950
23546.66
12908.05

571040.81
425.74
15367.91
12884.91

657708.8
337.94
10867.26
3753.62

702299.1
481.26
17273.46
2170.39

791215.82
337.49
15090.9
6084.07

Belanja Bagi Hasil Kpd
Provinsi/ Kabupaten/
Kota dan Pemerintah
Desa

2552.78

2400.22

2905.58

3295.45

7046.55

34979.51

40098.43

42133,11

48602.69

56480.06

343.33

1629.5

583.78

660.18

203153

294469.99

325817.7

390051.96

21687.73

29349.01

30942.35

33924.31

36721.64

91970.49
89494.8
802100.7

138877.63
126243.35
938317.52

160117
134758.4
1044108

149367.26
206760.39
1164834.49

178683.56
280962.37
1372622.45

Belanja Tidak Langsung

Belanja
Belanja
Belanja
Belanja

Belanja Bantuan
Keuangan kepada
provinsi/ Kabupaten/
Kota dan Pemerintah
Desa
Belanja tidak terduga
Belanja Langsung

Belanja Pegawai
Belanja Barang dan jasa
Belanja Modal
Total Belanja

496367.57

Sumber : BPKAD, Kabupaten Trenggalek

RPIJM Kabupaten Trenggalek Tahun 2016-2020

V-4

%
(11)

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TRENGGALEK

Tabel 5. 3 Perkembangan Pembiayaan Daerah dalam 5 Tahun Terakhir
Belanja Daerah
(1)

Tahun - 1
R
%
p
(2
(3)
)

Penerimaan
86758.40
Pembiayaan
Sisa lebih perhitungan
Anggaran Tahun Anggaran
76133.54
sebelumnya
8140.14
Pencairan Dana Cadangan
Hasil Penjualan Kekayaan
0.00
Daerah yang dipisahkan
Penerimaan Kembali
2484.72
Pemberian Pinjaman
Pengeluaran
250.00
Pembiayaan
Pembentukan Dana
0.00
Cadangan
Penyertaan Modal
(Investasi) Pemerintah
250.00
Daerah
0.00
Pembayaran Pokok Utang
Pembentukan Dana
78921.69
Cadangan
Sisa lebih perhitungan
Pembiayaan Anggaran 86758.40
Tahun Berkenaan
Pembiayaan Daerah
86508.40
(Pembiayaan Netto)

Tahun - 2
Rp
%
(4)
(5)

Tahun - 3
Rp
(6)

%
(7)

Tahun - 4
Rp
(8)

%
(9)

Tahun - 5
Rp
(10)

80964.02

88719.53

84778.97

120182.66

78921.69

87598.36

84370.13

119622.42

0.00

0.00

0.00

0.00

500.00

0.00

0.00

0.00

1542.33

1121.17

408.84

560.24

3250.00

19825.09

7000.00

8000.00

0.00

0.00

4000.00

3000.00

3250.00

17000.00

3000.00

5000.00

0.00

2825.09

0.00

0.00

87614.42

84370.13

119622.42

237910.58

80964.02

88719.53

84778.97

120182.66

77714.02

68894.45

77778.97

112182.66

Sumber : BPKAD, Kabupaten Trenggalek

RPIJM Kabupaten Trenggalek Tahun 2016-2020

V-5

%
(11)

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TRENGGALEK

B. Potensi dan Permasalahan
Pendapatan

Asli

Daerah

cukup

memberikan

kontribusi

dalam

membiayai

penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan, namun masih terdapat
beberapa permasalahan yang dihadapi dibidang Pendapatan Daerah :
a. Terbatasnya

kewenangan

yang

dimiliki

dalam

pemungutan

terhadap

Pendapatan Daerah
b. Belum optimalnya supremasi dan penegakan hukum dibidang pendapatan baru
sebatas pembinaan belum sampai kepada pengenaan sanksi
c. Kualitas aparatur pemerintah yang didukung oleh penguasaan, pemanfaatan
dan pengembangan IPTEK terutama

dalam bidang pelayanan

masih perlu

ditingkatkan.
d. Masih

terbatasnya

memberikan

Sarana

kenyamanan

dan

wajib

Prasarana
pajak

dan

pendukung
wajib

terutama

retribusi

serta

untuk
dalam

pengembangan pengelolaan potensi dan sumber-sumber pendapatan.

Dalam upaya mengoptimalkan Pendapatan Daerah dan untuk mengatasi berbagai
masalah pokok yang masih dihadapi, maka Arah Kebijakan Umum Pendapatan Daerah yang
ditempuh antara lain sebagai berikut :
a. Menggali Potensi yang ada dan mewujudkan Peraturan Perundang-Undangan
serta kebijakan Teknis dibidang Pendapatan Asli Daerah sebagai dasar hukum
pemungutan
b. Mengadakan

sosialisasi

dan

Penyuluhan

kepada

masyarakat

melalui

Pameran Pembangunan, Media Cetak dan Media Elektronik
c. Meningkatkan kemampuan Sumber daya aparatur dibidang pendapatan melalui
Bintek secara bertahap
d. Menyiapkan/

membangun/

melakukan penggantian

mengadakan

terhadap

Sarana

dan

sarana
Prasarana

pendukung
yang

serta

melampaui

Umur Teknis dan Ekonomis secara bertahap sesuai dengan kemampuan anggaran
e. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat wajib pajak dan wajib
Retribusi serta wajib lainnya.

RPIJM Kabupaten Trenggalek Tahun 2016-2020

V-6

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TRENGGALEK

C. Pengelolaan Belanja Daerah
Kebijakan

belanja

daerah

ditekankan

dalam

rangka

meningkatkan

kualitas

pelayanan masyarakat dan upaya memenuhi kebutuhan dasar sarana dan prasarana
pelayanan. Untuk meningkatk an kualitas
bergeser

dan

menjadi

lebih

pelayanan

dekat

diupayakan

agar

pelayanan

kepada masyarakat. Untuk itu, peningkatkan

alokasi anggaran pada jajaran pemerintahan tingkat Kota madya/Kabupaten ke bawah
terus menjadi perhatian seiring dengan pendelegasia n kewenangan pada unit-unit kerja
pemerintahan dimaksud. Oleh sebab itu, langkah kebijakan pengelolaan belanja daerah
adalah:

a. Menyelaraskan alokasi belanja seiring dengan pendelegasian wewenang.
b. Meningkatkan

alokasi

anggaran

pada

bidang-bidang

yang

menjadi

pusat

perhatian masyarakat (public interest).
c. Mengakomodir sebanyak-banyaknya aspirasi dan kepentingan masyarakat dalam
skala mikro (bottom up).
d. Memantapkan akuntabilitas publik dan efisiensi pengelolaan belanja.

5.2

POTENSI PENDANAAN APBN

5.3

ALTERNATIF SUMBER PENDANAAN
Pembiayaan pembangunan bidang Cipta Karya perlu memperhatikan arahan dalam

peraturan dan perundangan terkait, antara lain:
1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah: Pemerintah
daerah diberikan hak otonomi daerah, yaitu hak, wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur

dan

mengurus

sendiri

urusan

pemerintahan

dan

kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
Dalam hal ini, Pemerintah Daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan
Pemerintah Pusat yaitu politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter
dan fiskal nasional serta agama.

RPIJM Kabupaten Trenggalek Tahun 2016-2020

V-7

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TRENGGALEK

2. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Daerah: untuk mendukung penyelenggaraan otonomi daerah,
pemerintah daerah didukung sumber-sumber pendanaan meliputi Pendapatan Asli
Daerah, Dana Perimbangan, Pendapatan
Pembiayaan.
pengeluaran

Penerimaan
daerah

Lain

yang

Sah

daerah ini akan digunakan

yang

dituangkan

dalam

serta

Penerimaan

untuk

mendanai

Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah.
3. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan: Dana
Perimbangan terdiri dari Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi
Khusus. Pembagian DAU dan DBH ditentukan melalui rumus yang ditentukan
Kementerian Keuangan. Sementara DAK digunakan untuk mendanai kegiatan khusus
yang ditentukan Pemerintah atas dasar prioritas nasional. Penentuan lokasi dan
besaran DAK dilakukan berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus dan kriteria
teknis.
4. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota: Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan
daerah, terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib yang menjadi
kewenangan pemerintahan daerah untuk kabupaten/kota merupakan urusan yang
berskala kabupaten/kota meliputi 26 urusan, termasuk bidang pekerjaan umum.
Penyelenggaraan

urusan

pemerintahan

yang

bersifat wajib yang berpedoman

pada standar pelayanan minimal dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh
Pemerintah.

Urusan

wajib

pemerintahan

yang

merupakan

urusan

bersama

diserahkan kepada daerah disertai dengan sumber pendanaan, pengalihan sarana
dan prasarana serta kepegawaian sesuai dengan urusan yang didesentralisasikan.
5. Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah: Sumber
pinjaman daerah meliputi Pemerintah, Pemerintah Daerah Lainnya, Lembaga
Keuangan Bank dan Non-Bank, serta Masyarakat. Pemerintah Daerah tidak dapat
melakukan pinjaman langsung kepada pihak luar negeri, tetapi diteruskan melalui
pemerintah pusat. Dalam melakukan pinjaman daerah Pemda wajib memenuhi
persyaratan:

RPIJM Kabupaten Trenggalek Tahun 2016-2020

V-8

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TRENGGALEK

a. total jumlah pinjaman pemerintah daerah tidak lebih dari 75% penerimaan
APBD tahun sebelumnya;
b. memenuhi

ketentuan

rasio

kemampuan

keuangan

daerah

untuk

mengembalikan pinjaman yang ditetapkan pemerintah paling sedikit 2,5;
c. persyaratan lain yang ditetapkan calon pemberi pinjaman;
d. tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang bersumber
dari pemerintah;
e. pinjaman

jangka

menengah

dan

jangka

panjang

wajib

mendapatkan

persetujuan DPRD.
6. Peraturan
dengan
Perpres

Presiden

No.

Badan Usaha
13/2010

bekerjasama

67

dalam

&

Tahun

2005

Tentang

Penyediaan

Kerjasama

Infrastruktur

Pemerintah

(dengan

perubahan

Perpres 56/2010): Menteri atau Kepala Daerah dapat

dengan

badan

usaha

dalam

penyediaan

infrastruktur.

Jenis

infrastruktur permukiman yang dapat dikerjasamakan dengan badan usaha adalah
infrastruktur air minum, infrastruktur air limbah permukiman dan prasarana
persampahan.
7. Peraturan

Menteri

Dalam

Negeri

No.

13 Tahun

2006

Tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (dengan perubahan Permendagri

Pedoman

59/2007 dan

Permendagri 21/ 2011): Struktur APBD terdiri dari:
a. Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan,
dan Pendapatan Lain yang Sah.
b. Belanja Daerah meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung.
c. Pembiayaan

Daerah

meliputi:

Pembiayaan

Penerimaan

dan

Pembiayaan Pengeluaran.
8. Peraturan Menteri
Penggunaan

PU

Dana

No.

Alokasi

15

Tahun

2010 Tentang

Khusus Bidang

Petunjuk

Teknis

Infrastruktur: Kementerian

PU

menyalurkan DAK untuk pencapaian sasaran nasional bidang Cipta Karya, Adapun
ruang lingkup dan kriteria teknis DAK bidang Cipta Karya adalah sebagai berikut:
a. Bidang Infrastruktur Air Minum DAK Air Minum digunakan untuk memberikan
akses

pelayanan

sistem

penyediaan

air

minum

kepada

masyarakat

berpenghasilan rendah di kawasan kumuh perkotaan dan di perdesaan

RPIJM Kabupaten Trenggalek Tahun 2016-2020

V-9

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TRENGGALEK

termasuk daerah pesisir dan permukiman nelayan. Adapun kriteria teknis alokasi
DAK diutamakan untuk program percepatan pengentasan kemiskinan dan
memenuhi

sasaran/ target Millenium Development Goals (MDGs) yang

mempertimbangkan:
1) Jumlah masyarakat berpenghasilan rendah;
2) Tingkat kerawanan air minum.
b. Bidang Infrastruktur Sanitasi DAK Sanitasi digunakan untuk memberikan akses
pelayanan sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase) yang layak skala
kawasan kepada masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan yang
diselenggara-kan melalui proses pemberdayaan masyarakat. DAK Sanitasi
diutamakan

untuk

program

peningkatan

derajat

kesehatan

masyarakat

dan memenuhi sasaran/target MDGs yang dengan kriteria teknis:
1) kerawanan sanitasi;
2) cakupan pelayanan sanitasi.
9. Peraturan Menteri PU No. 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan
Kementerian Pekerjaan Umum yang Merupakan Kewenanangan Pemerintah dan
Dilaksanakan Sendiri: Dalam menyelenggarakan kegiatan yang dibiayai dana APBN,
Kementerian PU membentuk satuan kerja berupa Satker Tetap Pusat, Satker Unit
Pelaksana Teknis Pusat, dan Satuan Non Vertikal Tertentu. Rencana program dan
usulan kegiatan yang diselenggarakan Satuan Kerja harus mengacu pada RPIJM
bidang infrastruktur ke-PU-an yang telah disepakati. Gubernur sebagai wakil
Pemerintah

mengkoordinasikan

penyelenggaraan

urusan

kementerian

yang

dilaksanakan di daerah dalam rangka keterpaduan pembangunan wilayah dan
pengembangan lintas sektor.

Berdasarkan peraturan perundangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa lingkup
sumber dana kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya yang dibahas dalam RPIJM bidang
Cipta Karya meliputi:
1. Dana APBN, meliputi dana yang dilimpahkan Ditjen Cipta Karya kepada Satuan
Kerja di tingkat provinsi (dana sektoral di daerah) serta Dana Alokasi Khusus bidang
Air Minum dan Sanitasi.

RPIJM Kabupaten Trenggalek Tahun 2016-2020

V-10

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TRENGGALEK

2. Dana APBD Provinsi, meliputi dana daerah untuk urusan bersama (DDUB) dan dana
lainnya yang dibelanjakan pemerintah provinsi untuk pembangunan infrastruktur
permukiman dengan skala provinsi/regional.
3. Dana APBD Kabupaten/Kota, meliputi dana daerah untuk urusan bersama (DDUB)
dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah kabupaten untuk pembangunan
infrastruktur permukiman dengan skala kabupaten/kota.
4. Dana Swasta meliputi dana yang berasal dari skema kerjasama pemerintah dan
swasta (KPS), maupun skema Corporate Social Responsibility (CSR).
5. Dana Masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat.
6. Dana Pinjaman, meliputi pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.
Dana-dana

tersebut

digunakan

untuk

belanja

pembangunan,

pengoperasian

dan

pemeliharaan prasarana yang telah terbangun, serta rehabilitasi dan peningkatan prasarana
yang telah ada. Oleh karena itu, dana-dana tersebut perlu dikelola dan direncanakan secara
terpadu sehingga optimal dan memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan
pelayanan bidang Cipta Karya.

5.4

STRATEGI PENINGKATAN INVESTASI BIDANG CIPTA KARYA

RPIJM Kabupaten Trenggalek Tahun 2016-2020

V-11