Tingkat disiplin diri siswi kelas II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dalam tata tertib sekolah tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

  

TINGKAT DISIPLIN DIRI SISWI KELAS II SMA

STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA DALAM TATA

TERTIB SEKOLAH Tahun Ajaran 2006/2007

  

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Satu Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi bimbingan dan konseling

  Oleh: Yohanes Bayu Asmoro

  NIM: 991114039

  

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

TINGKAT DISIPLIN DIRI SISWI KELAS II SMA

STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA DALAM TATA

TERTIB SEKOLAH Tahun Ajaran 2006/2007

  

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Satu Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi bimbingan dan konseling

  Oleh: Yohanes Bayu Asmoro

  NIM: 991114039

  

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

MOTTO dan PERSEMBAHAN

“Tuhan Memberkati engkau dan melindungan engkau;

  “Bapakku” tersayang yang selalu jadi semangat serta

  “sahabat2ku”Anton dan Ika,Nasa,mas Budi.makasih atas

  kalian saudaraku yang selalu ku sayang untuk selamanya; makasih atas Doa kalian.

  “kakakku serta Adikku”(Endah,Chandra,dan Tanti)

  dukungan serta dorongan, makasih juga atas pengertian dan kesabaranmu.aku sayang kamu

  “Ria”(kekasihku) yang aku cinta dan sayang; makasih atas

  motivasiku; maafkan aku

  Surgawi”terima kasih atas Doa dan Kasih Sayangmu selama ini

  “Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia ; “Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera”

  Dengan penuh Cinta dan Kasih Sayang kupersembahkan skripsi ini kepada: “Ibuku” tersayang yang berada di rumah “Bapa

  “Berterimakasihlah Pada Orang Yang Menguatkanmu Yakni Orang YangMenyakitimu”

  

Ia Membuat Segala Sesuatu Indah Pada Waktunya

Hendaklah Kita Selalu Bersyukur dan Berterima Kasih Kepada Tuhan Terhadap

Apa Yang Telah Kita Terima; Seperti Pada Saat Kita Memohon Kepada-Nya

  Buah dari “Cinta” adalah “Pelayanan” Buah dari “Pelayanan” adalah “Kedamaian”

PERCAYALAH.....................................................................................................

  Buah dari “Doa” adalah “Iman” Buah dari “Iman” adalah “Cinta”

  (Bilangan 6:24-26) Buah dari “keheningan” adalah “Doa”

  dukungan dan Doa kalian GBU

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena pertolongan dan kasihN ya yang besar, penulis berhasil menyusun skripsi ini. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini berhasil disusun berkat adanya bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan masukan- masukan yang berharga bagi penulis.

  Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. Wens Tanlain, M. Pd pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran dalam membimbing saya menyelesaikan skripsi.

  2. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M. Si, Ketua Program studi Bimbingan dan Konseling yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk menulis skripsi.

  3. Para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan saya bekal ilmu untuk kehidupan di masyarakat.

  4. Para siswi SMA Stella Duce 2 yang telah bersedia membentu saya dalam penelitian.

  5. Para Guru SMA Stella Duce 2 yang telah mengijinkan saya melakukan penelitian.

  6. Ibuku yang berada di surgawi, terima kasih atas doa dan tauladan yang engkau berikan.makasih atas semuanya, aku sayang untuk selamanya,

  7. Bapakku yang aku sayang, terima kasih atas kesabaran dan dorongan dalam mengarungi hidup.

  8. Kakakku Mba Endah, serta adik-adikku Chandra dan Tanti juga keponakanku yang lucu Aku sayang kalian.

  9. Untu kekasihku yang sangat aku sayangi, terima kasih atas dukungan, doa, semangat serta kesabaran yang engkau berikan. Aku sayang Puspa 10. untuk semua Sahabat serta Saudaraku Anton; Nasa; mas Budi; Venan ma Vero;

  Vincen; Leni; Mia makasih atas semangat dan bantuan yang kalian berikan. Jangan lupa untuk tetap semangat dan saling komunikasi ok!!!

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………..……….…………………………………………… i

HALAMAN PEGESAHAN…...…………………………………………………… ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………..…………………………… iii

MOTTO……………………………….…………………………………………….iv

KATA PENGANTAR ................................................................................................v

DAFTAR ISI……………………...……………...……………………………........vi

ABSTRAKSI…………………………………………………………………….....viii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..ix

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………..x

  

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………...…………… 1

A. Latar Belakang ……………………………………………………………1 B. Rumusan Masalah ………………………………………………………..3 C. Tujuan Penelitian………………………………………………………… 3 D. Manfaat hasil Penelitian .......................................………………………..3 E. Definisi Operasional…………………………………………………….. 4 BAB II Kajian Teoritis..........

  6 ……………………………………….……..

  A. Peraturan Sekolah..……………………………………………….……... 6

  B. Perkembangan Disiplin Diri Siswi…........................………….………... 9

  

BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………..……………….……...12

A. Jenis Penelitian……………………………………...…………………...12

  B. Alat Pengumpul Data......……………………………………………......12

  C. Populasi Penelitian.....................……………………………………...... 16

  D. Teknik Analisis Data................................................................................16

  

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................................18

A. Hasil Penelitian.........................................................................................18 B. Pembahasan Penelitian.............................................................................20

BAB V PENUTUP....................................................................................................24

A. Kesimpulan..............................................................................................24 B. Saran.........................................................................................................25

Daftar Pustaka.........................................................................................................27

Lampiran..................................................................................................................28

  

ABSTRAK

TINGKAT DISIPLIN DIRI SISWI KELAS II SMA STELLA DUCE 2

YOGYAKARTA DALAM TATA TERTIB SEKOLAH TAHUN AJARAN

2006/2007

YOHANES BAYU ASMORO

  Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang tingkat disiplin diri siswi pada SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Tingkat disiplin diri siswi di sekolah terdiri dari lima bagian, yaitu disiplin diri para siswi dalam bidang akademik ( I ), disiplin diri para siswi dalam bidang administratif ( II ), disiplin diri para siswi dalam bidang peraturan pemeliharaan dan perawatan diri siswi ( III ), disiplin diri para siswi dalam bidang peraturan kegiatan sekolah ( IV ), disiplin diri para siswi dalam bidang peraturan lingkungan sekolah ( V ). Tingkat disiplin diri siswi digolongkan dalam dua kategori yaitu tinggi (T) dan rendah ( R ).

  Sample penelitian ini adalah siswi kelas II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang berjumlah 77 siswi; skripsi ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan penyebaran angket atau kuesioner untuk memperoleh informasi.

  Hasil penelitian adalah:1. Secara keseluruhan untuk bidang peraturan lingkungan sekolah jumlah siswi yang tinggi disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang rendah disiplin diri;2.Secara keseluruhan untuk bidang peraturan kegiatan sekolah jumlah siswi yang tinggi disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang rendah disiplin diri;3.Secara keseluruhan untuk bidang peraturan akademik jumlah siswi yang tinggi disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang rendah disiplin diri;4.Secara keseluruhan untuk bidang peraturan pemeliharaan dan perawatan diri siswi jumlah siswi yang tinggi disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang rendah disiplin diri;5.Secara keseluruhan untuk bidang peraturan administratif jumlah siswi yang tinggi disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang rendah disiplin diri.

  

ABSTRACT

THE SECOND GRADE STUDENTS SELF DISCIPLINE IN SMA STELLA

DUCE 2

YOGYAKARTA ON SCHOOL REGULATION YEAR 2006/2007

YOHANES BAYU ASMORO

  This researched was to get information about the second grade students self discipline SMA STELLA DUCE 2 Yogyakarta, The second grade students self discipline in this school was defined in five parts: self discipline in academic (I), self discipline in school administration (II), self discipline in taking care and student self care (III), self discipline in rules of school activities (IV), and self discipline in rules of school environment (V).

  The second grade students self discipline in to catagorized; high (T) and low (R).

  The sample were the second grade students in SMA STELLA DUCE 2 Yogyakarta 77 students. This paper was a description research which used que stion to get information from students.

  The result of research were :I. Overall, for part of academic rules, the number of students having high self discipline were more than those of low self discipline; II.

  Overall, for part of administration rules, the number of students having low self discipline were more than high self discipline; III. Overall, for part of taking care and student self care, the number of students having low self discipline were more than those of high self discipline; IV. Overall, for part of school activities rules, the number of students having high self discipline were more than those of low self discipline; V. Overall, for part of environment school rules the number of students having low self discipline were more than those of high self discipline.

  

DAFTAR TABEL

Tabel

  1. Tabel 1 Kuesioner Perilaku Siswi di Sekolah dan Sebaran Item- item..............................................................................................................................13

  2. Tabel I koefisien reliabilitas dan validitas penelitian tingkat disiplin diri siswi kelas II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta..................................................................................15

  3 Tabel III Klasifikasi Koefisien Reliabilitas dan Validitas Alat Ukur.........................15

  4. Tabel IV Tingkat disiplin diri para siswi kelas II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dalam tiap bidang peraturan sekolah...........................................................................19

  Distribusi Skor-skor Ganjil Genap untuk Perhitungan Koefisien Reliabilitas

  5. Tabel V

  Kuesioner ...............................................................................................................................33

  6. Tabel VI Tingkat Skor - skor Disiplin Diri siswi kelas II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tiap bidang peraturan..............................................................................35

  

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

  1. Kuesioner Tingkat Disiplin Diri Siswi Kelas II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Dalam Tata Tertib Sekolah..........................................................................................27

  2. Distribusi Skor-skor Ganjil Genap untuk Perhitungan Koefisien Reliabilitas

  Kuesioner.......................................................................................... ..................................33

  3. Skor - skor Disiplin Diri siswi kelas II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tiap bidang peraturan .....................................................................................................................35

  4. Surat Ijin Penelitian.....................................................................................................39

BAB I PENDAHULUAN Uraian bab ini mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, definisi operasional beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian. A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dalam bidang informasi membawa perubahan dalam

  cara berpikir dan bertingkah laku banyak orang. Perubahan dalam cara berpikir juga dialami oleh para siswi di sekolah, termasuk siswi SMA. Informasi yang mudah didapat oleh siswi menyebabkan wawasan yang dimiliki oleh siswi pun semakin luas dan informasi yang diperoleh semakin banyak. Hal ini menandakan bahwa siswi masih mampu menyeleksi dengan baik informasi yang dia peroleh terutama di sekolah. Golmen, 1995 mengatakan bahwa untuk mencapai identitas diri yang jelas, diperlukan pemahaman yang baik tentang diri sendiri, kemampuan mengelola dengan baik, dan kemampuan memotivasi diri sendiri (Armstrong, 2003). Siswi yang berwawasan luas diharapkan dapat pula mengatur dan mengendalikan diri secara tetap. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dia punya disiplin diri.

  Menurut Imam Bernadib (1986: 26), disiplin adalah menyangkut pengawasan diri (self control). Disiplin diri yang dilandasi rasa percaya diri akan dapat mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan sehingga tercapai hasil kerja yang efektif.

  Saya melakukan penelitian ini karena merasa prihatin dengan keadaan siswi yang sekarang, banyak siswi yang mengalami tugas perkembngan tidak dengan baik dan seakan-akan menyimpang. Siswi SMA dalam proses mencari identitas banyak melakukan penyesuaian diri dengan standar kelompok, seperti dalam pakaian, berbicara, dan berperilaku. Pembentukan identitas diri merupakan tugas perkembangan siswi. Ada siswi yang memakai anting-anting dua buah di kiri dan tiga buah di kanan, ada yang melukis tubuhnya dengan tato, memakai rok di atas lutut, ada yang tidak memakai kaos dalam dengan alasan panas, ada yang mengecat rambutnya dengan berbagai macam warna dan ada yang berteriak-teriak seolah-olah sedang berpuisi di depan teman-temannya.

  Pembentukan identitas pada siswi merupakan tugas perkembangan yang penting dan membutuhkan disiplin diri. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai peranan dalam pengembangan kepribadian siswi. Sekolah merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian anak (siswi), baik dalam cara berpikir, bersikap, maupun dalam cara berperilaku (Yusuf, 2001). Sekolah berperan sebagai pengganti keluarga, dan guru sebagai pengganti orang tua. Sekolah mempunyai peranan atau tanggung jawab penting dalam membantu siswi mencapai tugas perkembangannya.

  Kegiatan sekolah dilaksanakan secara sistematik mencakup program bimbingan, pengajaran, dan latihan. Program bimbingan dapat membantu siswi, agar mampu mengatur diri dalam melaksanakan tugas perkembangannya.

  B. Perumusan Masalah

  Masalah pokok disip lin diri siswi di atas dirinci menjadi lima bidang yaitu :

  1. Bagaimanakah kecenderungan disiplin diri para siswi kelas II dalam bidang akademik?

  2. Bagaimanakah kecenderungan disiplin diri para siswi kelas II dalam bidang administratif?

  3. Bagaimanakah kecenderungan disiplin diri para siswi kelas II dalam bidang pemeliharaan dan perawatan diri siswi?

  4. Bagaimanakah kecenderungan disiplin diri para siswi kelas II dalam bidang kegiatan sekolah?

  5. Bagaimanakah kecenderungan disiplin diri para siswi kelas II dalam bidang lingkungan sekolah?

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan mendeskripsi disiplin diri siswi kelas II dalam bidang-bidang peraturan sekolah di SMA Stella Duce 2 Tahun Ajaran 2006/2007.

  D. Manfaat Hasil Penelitian

  Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi guru pembimbing, untuk mengembangkan pelayanan bimbingan siswi di sekolah.

  E. Definisi Operasional Definisi operasional variabel – variabel penelitian ini adalah sebagai berikut.

  1. Batasan istilah

  a. Tata tertib sekolah adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur kehidupan sekolah sehari-hari dan harus dipatuhi serta dilaksanakan oleh siswi.

  b. Disiplin adalah suatu tindakan yang menandakan kepatuhan terhadap aturan yang telah disepakati bersama.

  2. Batasan Variabel

  a. Tingkat disiplin diri siswi dalam bidang akademik mencakup kegiatan belajar, penggunaan waktu belajar, dan pelaksanaan ujian serta ditunjuk oleh skor kuesioner yang diperoleh siswi, ada kategori rendah dan tinggi.

  b. Tingkat disiplin diri siswi dalam bidang administratif mencakup surat – surat perijinan belajar siswi serta ditunjuk oleh skor kuesioner yang diperoleh siswi, ada kategori rendah dan tinggi.

  c. Tingkat disiplin diri siswi dalam bidang pemeliharaan dan perawatan diri siswi mencakup pemeliharaan dan perawatan tubuh, dan kerapihan berpakaian serta ditunjuk oleh skor kuesioner yang diperoleh siswi, ada kategori rendah dan tinggi.

  d. Tingkat disiplin diri siswi dalam bidang kegiatan sekolah mencakup kegiatan ekstrakurikuler, upacara bendera, dan kegiatan hari besar nasional dan keagamaan serta ditunjuk oleh skor kuesioner yang diperoleh siswi, ada kategori rendah dan tinggi.

  e. Tingkat disiplin diri siswi dalam bidang lingkungan sekolah mencakup kebersihan dan kerapihan lingkungan, hubungan dengan aparatur sekolah, dan hubungan dengan siswi lain serta ditunjuk oleh skor kuesioner yang diperoleh siswi, ada kategori rendah dan tinggi.

BAB II KAJIAN TEORITIS Dalam bab ini disajikan dua pokok pembahasan, yaitu: pertama, Peraturan Sekolah; dan kedua, Perkembangan Disiplin Diri Siswi. A. PERATURAN SEKOLAH

1. Pengertian Peraturan Sekolah

  Peraturan sekolah adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur kehidupan sekolah sehari- hari siswi dan akan dikenakan sanksi, baik sanksi ringan seperti diskors selama beberapa hari atau minggu maupun sanksi berat seperti di keluarkan dari sekolah bagi para siswi bila ada yang melanggar (Nawawi, 1986).

  Peraturan sekolah diperlukan guna terwujudnya lingkungan sekolah yang baik, sehingga dapat mempengaruhi aktivitas siswi yang pada akhirnya bisa mempengaruhi prestasi belajar sis wi menjadi semakin meningkat.

  Pendidikan di sekolah bertujuan supaya para siswi berprestasi dengan menegakkan tata tertib dan disiplin di sekolah secara menyeluruh meliputi aktivitas akademik. Tata tertib dan disiplin diri membuat proses berjalan lancar, sehingga para siswi dapat berprestasi di bidang akademik secara optimal. Kedisiplinan guru dan pegawai akan sangat mempengaruhi tingkat kedisiplinan para siswi, karena memberi contoh yang baik (Slamet, 1995).

2. Bidang-bidang Kehidupan Siswi di Sekolah dan Peraturannya.

  Peraturan-peraturan yang harus ditaati dan diikuti oleh siswi selama berada di dalam lingkungan sekolah menurut Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 1 Mei 1974 No. 14/U/1974, dan menurut peraturan sekolah memuat hal- hal yang harus dipatuhi oleh siswi. Hal- hal tersebut dapat digolongkan dalam bidang-bidang berikut :

  a. Bidang akademik. Peraturan bidang akademik menyangkut perihal yang berhubungan dengan kegiatan belajar setiap siswi diwajibkan datang ke sekolah sebelum dimulainya jam pelajaran. Menurut sekolah, pada pukul 06:55. Waktu belajar kegiatan belajar mengajar di sekolah biasanya berlangsung dari pagi sampai siang. Menurut sekolah, siswi dilarang meninggalkan kelas serta terlambat saat pelajaran tanpa seijin guru, dan dalam pelaksanaan ujian siswi menurut sekolah, wajib mengikuti proses pembelajaran semua mata pelajaran sesuai jadwal dan memiliki nilai evaluasi dalam raport.

  b. Bidang administratif. Peraturan bidang administratif menyangkut peraturan perijinan masuk dan tidak masuk sekolah. Menurut sekolah, siswi wajib memiliki presentase kehadiran 90% dari efektif setiap semester, peraturan mengenai pembayaran SPP menurut sekolah harus tepat waktu yang sudah ditentukan, dan peraturan mengenai sanksi-sanksi bagi siswi. Menurut sekolah, siswi harus mematuhi peraturan sekolah apabila dilanggar akan diberikan sank si berupa teguran, skorsing dan pengeluaran siswi dari sekolah.

  c. Bidang pemeliharaan dan perawatan diri siswi. Peraturan bidang ini menyangkut tentang perihal memelihara dan merawat tubuh. Menurut sekolah, siswi dilarang memakai cat rambut, memelihara kuku panjang, memakai cat kuku, bertato, dan menindik selain dua tindikan di telinga dan tidak memakai perhiasan yang mencolok bagi siswi.

  d. Bidang kegiatan sekolah. Peraturan bidang ini menyangkut peraturan yang berhubungan dengan kegiatan sekolah seperti kegiatan ekstrakurikuler.

  Menurut sekolah, siswi wajib mengikuti dan memiliki nilai ekstrakurikuler, kegiatan upacara bendera dan kegiatan peringatan hari- hari besar nasional atau keagamaan menurut sekolah siswi wajib mengikuti.

  e. Bidang lingkungan sekolah secara umum. Peraturan di bidang ini mengenai hubungan siswi dengan perangkat sekolah dan dengan siswi lain. Menurut sekolah siswi wajib bersikap sopan pada siapapun dan dimanapun berada, serta peraturan siswi dalam menjaga kebersihan dan lingkungan sekolah menurut sekolah siswi wajib menjaga keutuhan, kerapihan, dan kebersihan kelas, inventaris kelas, serta kenyamanan lingkungan sekolah.

  Semua tingkah laku individu merupakan upaya untuk mencapai tujuan yaitu untuk membentuk wanita sejati. Wanita sejati adalah wanita yang menyadari bahwa dirinya Citra Allah (memiliki kematangan moral), yang menyadari dirinya sebagai anggota masyarakat (memiliki kematangan sosial dan kultural), dan memiliki kepribadian utuh (kematangan intelektual dan personal).

  Tata tertib sekolah sangat bermanfaat bagi siswi yaitu siswi menyesuaikan diri dalam lingkungan sekolah sehingga siswi dapat melakukan kegiatan untuk mengembangkan diri dan disiplin diri.

B. PERKEMBANGAN DISIPLIN DIRI SISWI

1. Persepsi Disiplin Diri Siswi

  Disiplin diri siswi adalah berupa perkataan dan perbuatan yang sesuai atau tidak sesuai dengan tiap bidang peraturan-peraturan sekolah baik bidang akademik, bidang administratif, bidang pemeliharaan dan perawatan diri siswi, bidang kegiatan sekolah, dan bidang lingkungan sekolah.

  Perkembangan disiplin siswi nampak dalam perkembangan kehidupan siswi. Perilaku siswi menjadi baik, menjadi sesuai dengan peraturan menandakan adanya disiplin diri siswi. Ketertiban sekolah yang laksanakan siswi adalah penyesuaian diri dengan lingkungan sekolah. Siswi dapat mengembangkan diri dengan mengaktualisasikan diri sesuai dengan bakat dan minat. Para siswi yang memiliki disiplin diri dapat mengontrol segala kegiatannya menjadi baik, sebab mereka memiliki kont rol diri internal (internal

  

locus control ). Disiplin diri dimulai dengan mengetahui dan memahami tata

  tertib sekolah dan manfaat dari tata tertib sekolah. Pemahaman akan manfaat tata tertib sekolah digunakan untuk membentuk suasana hati dan tingkah laku.

2. Perilaku Disiplin Siswi

  Lokus kontrol adalah ruang kendali dalam menentukan perilaku. Lokus kontrol dapat dari dalam diri (internal) dan dapat dari luar (eksternal). Lokus kontrol diartikan sebaga i anggapan seseorang tentang sejauh mana ia merasa ada tidaknya hubungan antara usaha-usaha yang dilakukan dengan yang diterima. Seseorang yang merasa ada hubungan antara tindakannya dengan akibat dari tindakannya tersebut disebut sebagai lokus kontrol internal.

  Sedangkan seseorang yang merasa tidak ada hubungan antara tindakannya dengan akibat dari tindakannya tersebut, disebut individu yang berlokus kontrol eksternal.

  Individu dengan lokus kontrol eksternal menganggap seluruh akibat yang terjadi dari tind akannya disebabkan oleh faktor-faktor di luar kontrol dirinya.

  Dengan kata lain, individu dengan lokus kontrol internal berkeyakinan bahwa peristiwa yang terjadi dalam kehidupan dipengaruhi oleh dirinya sendiri, sedangkan individu dengan lokus kontrol eksternal berkeyakinan bahwa peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya dipengaruhi oleh kekuatan dari luar dirinya.

  Brice (1978) berpendapat bahwa anak yang mempunyai lokus kontrol internal lebih tertantang untuk menyelesaikan tugas dan aktif mencari informasi serta menggunakan informasi tersebut untuk mengontrol lingkungannya.

  Interaksi sosial siswi di sekolah dan perkembangan lokus kontrol ditentukan oleh pemahaman diri dan lingkungan sekolah dan masyarakat dapat mempengaruhi perkembangan siswi dalam prestasi belajar. Siswi yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan akan lebih baik dalam mematuhi peraturan sekolah, sehingga dapat tercipta disiplin diri. Perkembangan lokus kontrol disampaikan kepada siswi melalui Kepala Sekolah, guru piket, guru wali, serta ketua kelas melalui disiplin diri.

3. Bimbingan Pribadi dan Sosial

  Bimbingan diartikan sebagai proses membantu siswi dalam memahami dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya. Kegiatan bimbingan siswi bertujuan siswi bertambah kemampuan bertanggung jawab atas dirinya, serta dapat mengatasi persoalan sendiri.

  Pembimbing membantu siswi memahami tata tertib sekolah dan menggunakan dalam kegiatan siswi sehingga siswi untuk menyesuaikan diri di sekolah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, alat pengumpul data, populasi penelitian, dan teknik analisis data. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan

  metode survei. Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang suatu gejala pada saat penelitian dilakukan. Penelitian ini diarahkan untuk menetapkan sifat suatu situasi pada waktu penyelidikan itu dilakukan (Furchan, 1982:415). Tujuan survei adalah mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan informasi tentang individu (Furchan, 1982:418).

B. ALAT PENGUMPUL DATA

1. Kuesioner Disiplin Diri Siswi di Sekolah

  Penelitian ini menggunakan kuesioner perilaku siswi di sekolah sebagai alat untuk mengungkapkan disiplin diri siswi. Kuesioner ini terdiri dari 98 item. Kuesioner diambil dari alat pengumpul data saudara Bernandus Dwi Antara tahun 2002, dan sudah dimodifikasi oleh peneliti dengan menambahkan beberapa item baru. Rincian aspek dan nomer- nomer item pernyataan adalah sebagai berikut.

  Tabel 1. Kuesioner Perilaku Siswi di Sekolah dan Sebaran Item- item

  

No Aspek No Item Jumlah Item

1 Peraturan akademik

  a. Kegiatan belajar 3, 4, 9, 10, 21, 22, 36, 46, 48, 47, 50, 53, 54, 55, 61, 62, 65, 69, 73, 23 74, 75, 76, 94 b. Penggunaan waktu belajar 2, 6, 28, 35, 37, 42, 49, 51, 52, 56, 57, 58, 59, 60, 64, 66, 67, 68,

  23 70, 71, 91, 92, 97

c. Pelaksanaan ujian 23, 45

  2

2 Peraturan administratif 13, 14, 24, 26, 29, 34, 38, 39, 40,

  14 41, 43, 90, 95, 98

  3 Peraturan pemeliharaan dan perawatan diri siswi a. Pemeliharaan dan perawatan tubuh

b. Kerapian berpakaian 1, 5, 11, 33, 85

  5

4 Peraturan kegiatan sekolah

  a. Kegiatan ekstrakurikuler 12, 15, 93, 96

  4

  b. Upacara bendera 7, 82

  2

  c. Kegiatan hari besar 17, 78, 79 3 nasional dan keagamaan

  5 Peraturan lingkungan sekolah secara umum a. Kebersihan dan kerapihan 8, 18, 19, 25, 27, 30, 72, 80, 81,

  15 lingkungan 83, 84, 86, 87, 88, 89 b. Hubungan dengan aparatur 20, 44, 77

  3 sekolah c. Hubungan dengan siswi lain 31, 32, 35, 63

  4 TOTAL

  98

  2. Skoring

  Masing- masing alternatif jawaban memiliki skor. Jawaban “selalu” mendapat skor 4, jawaban “banyak kali” mendapat skor 3, jawaban “kadang-kadang” mendapat skor 2, dan jawaban “tidak pernah” mendapat skor 1.

  3. Reliabilitas dan Validitas

  a. Reliabilitas suatu alat ukur adalah derajat keajegan alat tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya (Furchan:1982).

  b. Validitas Validitas adalah tingkat sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang dianggap orang seharusnya diukur oleh alat tersebut (Furchan, 1982:281). Dalam penelitian ini digunakan validitas isi untuk menunjukkan sejauh mana instrumen tersebut mencerminkan isi sebagaimana dicantumkan dalam teori. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional atau lewat professional judgement dalam hal ini adalah dosen pembimbing. Validitas isi ingin mengungkapkan sejauh mana kuesioner mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur atau sejauh mana isi kuesioner mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur (Azwar, 2003). Koefisien reliabilitas dan validitas kuesioner tingkat disiplin diri siswi kelas II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dalam tata tertib sekolah disajikan dalam tabel berikut : Tabel 2 Koefisien reliabilitas dan validitas penelitian tingkat disiplin diri siswi kelas

  II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Koefisien Penelitian

  Relibilitas 0,97 Validitas 0,99

  Penafsiran tentang fungsi atau rendahnya validitas dan reliabilitas kuesioner didasarkan pada pandangan Garrett. Garrett (1976:176) mengemukakan suatu deskripsi tentang penafsiran koefisien korelasi sebagai berikut : Tabel 3 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas dan Validitas Alat Ukur :

  Koefisien Korelasi Klasifikasi ±0,70 - ±1,00 Tinggi - Sangat Tinggi ±0,40 - ±0,70 Cukup

  ±0,20 – ±0,40 Rendah 0,00 ± 0,20 Tidak ada atau Sangat Rendah

  Berdasarkan tabel kualifikasi tersebut disimpulkan bahwa reliabilitas dan validitas kuesioner tingkat disiplin diri siswi kelas II SMA Stella Duce 2 yogyakarta dalam tata tertib sekolah termasuk kualifikasi tinggi atau sangat tinggi.

  C. SAMPEL PENELITIAN

  Sampel para siswi kelas II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007, berjumlah 77 orang dengan rincian populasi penelitian sebagai berikut, siswi kelas II IPS 2 sebanyak 36 orang, siswi kelas II Bahasa sebanyak 18 orang, dan siswi kelas II IPA sebanyak 23 orang. Sampel diambil dari jumlah siswi 106 siswi, yang terdiri dari empat kelas.

  D. TEKNIK ANALISIS DATA

  Analisis data secara kuantitatif dengan cara tabulasi, kategorisasi, perhitungan frekuensi, dan persentase.

1. Koefisien reliabilitas kuesioner perilaku siswi di sekolah ditentukan dengan:

  Langkah I: menghitung koefisien korelasi skor item ganjil dan skor item genap dengan teknik korelasi Produk-Momen dari Pearson, dengan rumus:

  N

  XY

  X Y − ∑ ( ∑ )( ) ∑ r

  = xy

  2

  2

  2

  2 N

  X X N Y Y − −

  ( ) ( ∑ ) ∑ ∑

   ∑  { }

   

  keterangan: r xy : Koefisien korelasi skor item ganjil genap N : Jumlah subjek X : Skor belahan item ganjil Y : Skor belahan item genap

  Langkah II: Menghitung koefisien reliabilitas skor item ganjil dan item genap kuesioner perilaku siswi di sekolah dengan rumus Spearma n dan Brown.

  2 r

  × xy

  r tt =

  • 1 r xy keterangan : r tt : koefisien reliabilitas r : koefisien korelasi skor – skor item ganjil genap

  xy

  Langkah III: Menghitung koefisien validitas dengan rumus (Garrett, 1967:349) : r = t tt r

  ∞

  keterangan : r : Koefisien validitas t

  ∞

  r : Koefisien reliabilitas tt

2. Perhitungan Mean untuk siswi kelas II SMA Stella Duce 2

  X

  M =

  N

  Skor < Mean termasuk kategori rendah (R) dan skor = Mean termasuk kategori tinggi (T).

E. PENGUMPULAN DATA

  Pengumpulan data penelitian dilaksanakan 2 hari sesuai jadwal bimbingan konseling di masing- masing kelas II dengan rician yang daisajikan pada tabel 4.

  Tabel 3 Jadwal Penelitian Kelas Hari/Tanggal Waktu

  II Bahasa Senin/20Maret2007 07:45-08:30

  II IPS 2 Selasa/21Maret2007 08:30-09:15

  II IPA Selasa/21Maret2007 09:30-10:15 Dalam melaksanakan penelitian ini kuesioner diedarkan sendiri oleh peneliti.

  Pada awal pengenalan di kelas didampingi oleh guru pembimbing, selanjutnya dilakukan sendiri pada hari- hari berikutnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pembahasan dalam bab ini mengenai hasil penelitian dan pembahasan hasil

  penelitian

  1. Gambaran Umum Tingkat Disiplin Diri Para Siswi

  Disiplin diri siswi di sekolah terdiri dari lima bagian, yaitu disiplin diri para siswi dalam bidang akademik ( I ), disiplin diri para siswi dalam bidang administratif ( II ), disiplin diri para siswi dalam bidang peraturan pemeliharaan dan perawatan diri siswi ( III ), disiplin diri para siswi dalam bidang peraturan kegiatan sekolah ( IV ), disiplin diri para siswi dalam bidang peraturan lingkungan sekolah ( V ). Tingkat disiplin diri siswi digolongkan dalam dua kategori yaitu rendah ( R ) dan tinggi (T).

  Siswi yang termasuk kategori tinggi disiplin diri tiap bidang adalah siswi yang memperoleh skor kuesioner = M tiap bidang. Sedangkan siswi yang termasuk kategori rendah disiplin diri tiap bidang adalah siswi yang memperoleh skor kuesioner < M tiap bidang. M I = 121 M II = 53 M III = 53 M IV = 38 M V =

  33. Tingkat disiplin diri para siswi terhadap tiap bidang peraturan sekolah disajikan dalam tabel berikut.

  Tabel 4Tingkat disiplin diri para siswi kelas II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dalam tiap bidang peraturan sekolah : Tingkat Disiplin Diri

  Bidang Total

  R T I 28 (36%) 49 (64%) 77(100%)

  II 39 (51%) 38 (49%) 77(100%)

  III 49 (64%) 28 (36%) 77(100%)

  IV 32 (42%) 45 (58%) 77(100%) V 39 (51%) 38 (49%) 77(100%)

  Berdasarkan data di atas disimpulkan bahwa :

  a. Secara keseluruhan untuk bidang peraturan akademik jumlah siswi yang tinggi disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang rendah disiplin diri.

  b. Secara keseluruhan untuk bidang administrasi jumlah siswi yang rendah disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang tinggi disiplin diri.

  c. Secara keseluruhan untuk bidang pemeliharaan dan perawatan diri jumlah siswi yang rendah disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang tinggi disiplin diri.

  d. Secara keseluruhan untuk bidang peraturan kegiatan sekolah siswi jumlah siswi yang tinggi disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang rendah disiplin diri. e. Secara keseluruhan untuk bidang peraturan lingkungan sekolah jumlah siswi yang rendah disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang tinggi disiplin diri.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

  Berikut disajikan penjelasan dari masing- masing ketidakdisiplinan siswi dalam peraturan sekolah sebagai berikut :

  1. Secara keseluruhan untuk bidang peraturan akademik jumlah siswi yang tinggi disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang rendah disiplin diri, untuk bidang peraturan akademik ketidakdisiplinan menempati peringkat ketiga dalam peraturan sekolah kemungkinan disebabkan oleh masing kurangnya rasa tanggung jawab yang besar dari setiap siswi untuk belajar, baik itu di lingkungan sekolah maupun di rumah. Sebagian besar siswi beranggapan kegiatan sekolah sebagai sesuatu yang membosankan, bukan sebagai sesuatu yang menguntungkan dan menyenangkan. Siswi membutuhkan pandangan yang baik tentang sekolah, peran guru dan orang tua sangat dibutuhkan oleh siswi.

  2. Secara keseluruhan untuk bidang peraturan administratif jumlah siswi yang tinggi disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang rendah disiplin diri, untuk bidang peraturan administratif ketidakdisiplinan menempati peringkat keempat dalam peraturan sekolah kemungkinan disebabkan oleh banyaknya siswi yang berasal dari luar Yogyakarta dan tinggal di kos atau rumah kerabat dekat. Sehingga fungsi kontrol dari orang tua tidak ada, dan mereka bisa melakukan apa saja sesuai dengan kehendak hati tanpa memikirkan akibat di kemudian hari. Contoh : dalam surat perijinan sekolah ketika berhalangan hadir di sekolah banyak siswi yang memanipulasi surat ijin. Disini dibutuhkan kerjasama orang tua dan guru dalam proses mengontrol siswi, tugas guru mengontrol di sekolah sedangkan orang tua di rumah.

  3. Secara keseluruhan untuk bidang peraturan pemeliharaan dan perawatan diri siswi jumlah siswi yang tinggi disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang rendah disiplin diri, untuk bidang peraturan pemeliharaan dan perawatan diri siswi ketidakdisiplinan menempati peringkat keempat dalam tingkat peraturan sekolah ( jumlah siswi yang tidak disiplin diri dan disiplin diri sama dengan peraturan akademik ) kemungkinan disebabkan oleh masih kentalnya kebiasaan di rumah yang dibawa sampai ke lingkungan sekolah. Baju seragam yang sering dikeluarkan dan cara bergaul yang masih manja, dilingkungan rumah merupakan hal yang wajar namun dalam lingkungan sekolah tidak boleh karena merupakan dunia pendidikan. Siswi merupakan masa proses perkembangan, sehingga siswi masih mudah untuk terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Di sini peran guru dan orang tua dibutuhkan sebagai penuntun dalam proses perkembangan siswi

  4. Secara keseluruhan untuk bidang peraturan kegiatan sekolah siswi jumlah siswi yang tinggi disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang rendah disiplin diri, untuk bidang peraturan kegiatan sekolah menempati peringkat kedua dalam peraturan sekolah kemungkinan disebabkan oleh tidak berminatnya siswi terhadap kegiatan yang ada di sekolah. Hal ini karena banyaknya siswi yang mempunyai kegiatan sendiri (kursus,les) di luar lingkungan sekolah. Siswi membutuhkan bimbingan dari orang tua saat berada di luar lingkungan sekolah, siswi merupakan tanggung jawab bagi orang tua saat berada dalam luar lingkungan sekolah.

  5. Secara keseluruhan untuk bidang peraturan lingkungan sekolah jumlah siswi yang tinggi disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang rendah disiplin diri, untuk bidang peraturan lingkungan sekolah ketidakdisiplinan menempati peringkat pertama dalam peraturan sekolah kemungk inan disebabkan oleh siswi tidak mempunyai tanggung jawab dan cenderung untuk mementingkan diri sendiri daripada kepentingan bersama. Seperti dalam kebersihan dan kerapihan lingkungan sekolah, siswi belum memiliki kebiasaan yang baik untuk menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan sekolah. Siswi masih dalam proses perkembangan, sehingga perlu adanya bimbingan sehingga siswi dapat berkembang dengan baik.

BAB V PENUTUP Dalam bab ini disajikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang disajikan pada

  bagian ini bardasarkan hasil analisis data dan pembahasan. Sedangkan saran yang akan diberikan dalam penelitian ini berdasarkan hasil penelitian yang ditujukan kepada guru pembimbing SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang terkait.

A. Kesimpulan

  Disiplin diri siswi di sekolah mencakup lima bagian, yaitu disiplin diri para siswi dalam bidang akademik ( I ), disiplin diri para siswi dalam bidang administratif ( II ), disiplin diri para siswi dalam bidang peraturan pemeliharaan dan perawatan diri siswi ( III ), disiplin diri para siswi dalam bidang peraturan kegiatan sekolah ( IV ), disiplin diri para siswi dalam bidang peraturan lingkungan sekolah ( V ). Tingkat disiplin diri siswi digolongkan dalam dua kategori yaitu rendah ( R ) dan tinggi (T).

  Hasil pene litian adalah :

  1. Secara keseluruhan untuk bidang peraturan akademik jumlah siswi yang tinggi disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang rendah disiplin diri.

  2. Secara keseluruhan untuk bidang administrasi jumlah siswi yang rendah disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang tinggi disiplin diri.

  3. Secara keseluruhan untuk bidang pemeliharaan dan perawatan diri jumlah siswi yang rendah disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang tinggi disiplin diri.

  4. Secara keseluruhan untuk bidang peraturan kegiatan sekolah siswi jumlah siswi yang tinggi disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang rendah disiplin diri.

  5. Secara keseluruhan untuk bidang peraturan lingkungan sekolah jumlah siswi yang rendah disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang tinggi disiplin diri. Dari hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa siswi sangat membutuhkan bimbingan yang lebih baik, supaya siswi dapat menjadi sadar diri dalam berdisiplin diri. Siswi saat ini berdisiplin karena tekanan dari luar dan penga ruh pengawasan saja, mereka belum sadar diri dalam penerapan disiplin diri.

B. Saran

  Dua saran yang diajukan kepada guru pembimbing yang terkait dengan masalah yang diteliti.

Dokumen yang terkait

analisis kesulitan beleaar dalam mengerjakan soal-soal akutansi pokok bahasan laporan keuangan pad siswa kelas 1.3 cawu 1 man 2 jember tahun ajaran 2000/2001

0 12 64

Efektifitas penerapan metode ekperimen dengan kerja kelompok pokok bahasa bunyi pada siswa kelas II A Cawu 2 SLTP Negeri 2 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 6 76

Peranan pendidikan akhlak dalam pembinaan disiplin belajar siswa kelas 2 MTs Muhammadiyah I Ciputat

4 33 120

Penerapan tata tertib sekolah sebagai salah satu upaya pembinaan karakter disiplin siswa di SMK Sumpah Pemuda Joglo Jakarta Barat

0 39 0

Efektivitas manajemen pendidikan karakter dalam upaya meningkatkan prestasi akademik siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015

0 0 9

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

2. bahwa untuk mendukung terlaksananya tata tertib sekolah maka perlu menetapkan Tata Tertib SMP 1 Doro Tahun Pelajaran 2015/2016. - TATA TERTIB SISWA

1 3 10

Penerapan metode pembelajaran CIRC dalam meningkatkan keterampilan membaca peserta didik kelas XI IPA 1 SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun ajaran 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 477

Penggunaan media visual berbasis slide dalam meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas VII MTs Mathla'ul Anwar Gisting Tanggamus tahun ajaran 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 1 305

Pelaksanaan Pembelajaran gerabah mata pelajaran seni budaya kelas VII A di SMP Negeri 2 Slogohimo tahun ajaran 2016/2017 - UNS Institutional Repository

0 0 16