Pengaruh perubahan laba per lembar saham terhadap perubahan harga saham : studi empiris pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2002 dan 2003 - USD Repository

  

PENGARUH PERUBAHAN LABA PER LEMBAR SAHAM

TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

Studi Empiris pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di

Bursa Efek Jakarta tahun 2002 dan 2003

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Akuntansi

  

Oleh:

Dian Anggraini. S Nim: 002114022

  

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati,

nyalanya adalah nyala api seperti nyala api Tuhan. Air yang

banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat

menghanyutkannya.

  

Cinta menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu,

mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

  

Hasil karya dan jerih payahku ini kupersembahkan untuk cinta

dalam hidupku: Papa dan Mamaku Kakak dan Adikku Orang yang mencintaiku lebih dari dirinya dan dengan apa adanya aku.

HALAMAN MOTO

  

“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan ia

memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak

dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai

akhir. (Pengkhotbah 3 : 11)”

“Sesungguhnya, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut

akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya,

untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup

mereka pada masa kelaparan (Mazmur 33 : 18-19)”

“Tuhan itu dekat kepada orang yang patah hati dan Ia

menyelamatkan orang yang remuk jiwanya. (Mazmur 34 : 19)”

  

ABSTRAK

PENGARUH PERUBAHAN LABA PER LEMBAR SAHAM

TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

Studi Empiris perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di

Bursa Efek Jakarta tahun 2002 dan 2003

  

Dian Anggraini Subroto

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2007

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perubahan laba per lembar saham mempengaruhi perubahan harga saham. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah studi empiris.

  Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah laba per lembar saham tahun 2002 dan tahun 2003 dan harga saham harian tahun 2002 dan 2003 serta tanggal penutupan akhir tahun tahun 2002 dan tahun 2003. Penelitian ini dilakukan terhadap 17 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Dalam mengolah data yang telah diperoleh digunakan teknik analisis regresi sederhana.

  Kesimpulan yang diperoleh dari analisis data adalah Perubahan Laba per Lembar Saham mempunyai pengaruh terhadap Perubahan Harga Saham.

  

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF EARNING PER SHARE CHANGE ON SHARE’S

PRICE CHANGE

  

An Empirical Study of Food and Beverage Companies listed

in Jakarta Stock Exchange for the years 2002 and 2003

Dian Anggraini Subroto

Sanata Dharma University

  

Yogyakarta

2007

  This research aimed to know whether the change of earning per share influenced the change of share’s price. The type of research used by the researcher was empirical study.

  The data needed in this research were earning per share in 2002 and 2003 and the daily share’s price in 2002 and 2003 and also the closing year date of 2002 and 2003. This research was conducted toward 17 companies listed in Jakarta Stock Exchange. In processing the data obtained it was used the technique of simple regression analysis.

  The conclusion which was obtained from the data analysis was that the change of earning per share influenced the Changes of Share’s price.

KATA PENGANTAR

  Pertama-tama saya memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan karunia-Nya sehingga dengan segala keterbatasan yang ada penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Skripsi ini berjudul “Pengaruh Perubahan Laba Per Lembar

  

Saham Terhadap Perubahan Harga Saham”. Studi empiris pada Bursa Efek

  Jakarta ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Strata Satu pada program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis sangat menyadari sepenuhnya akan keterbatasan yang dimiliki, sehingga dalam menyusun skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Penulis menyadari pula bahwa selesainya penulisan skripsi ini karena bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada : 1.

   Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Akt. selaku Ketua Program Studi Akuntansi.

  3. Drs. Y.P Supardiyono, M.Si., Akt. selaku pembimbing I yang disela- sela kesibukannya masih bersedia membimbing pembuatan skripsi ini sehingga dapat selesai.

  4. Eduardus Maryarsanto Padmosulistyo, S.E., Akt., terima kasih karena disela-sela kesibukannya masih bersedia membantu pembuatan skripsi ini sehingga dapat selesai.

  5. Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si., Akt, terima kasih atas koreksi dan masukan yang telah diberikan.

  6. Drs. P. Rubiyatno, M.M, terima kasih, karena disela kesibukannya masih mau bersedia membantu dalam pembuatan skripsi ini.

  7. Papa, Mama, Kakak dan Adik tercinta, yang telah memberikan banyak perhatian dan dukungan baik moral maupun materiil kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas kehidupan yang sangat membahagiakan dan penuh warna. Terima kasih buat semua doa yang tidak pernah terhenti terucap dari bibir kalian.

  8. Mynnorku, terima kasih buat segala perhatian, sayang, cinta, dukungan dan doa yang kamu beri untukku.

  9. Upik, Isti, Kirun, Vino, Pitaya, terima kasih sudah menjadi teman, sahabat dan saudara dalam hidupku.

  10. Nopek, Jampes, Kriting, Wagiyo, Omme, tak ada kata-kata yang bisa menggambarkan kalian, terima kasih sudah menjadi teman ceritaku.

  11. Mas Fanny yang mengerti keadaanku, terima kasih ya, cerita hidupku tidak akan berarti kalau aku tidak ketemu kamu.

  12. Wisma Widya: Monic, Novi, M’Cimot, M’Nanda, M’Intan, Dhek Mayland, Nietha, Gheena, Erna, Dyaz, Anna, Yulli dan Adji beserta Putri yang lucu, Dewi, M’Fany, Nilla, Tatto, Udin, Hakim, M’Iwan terima kasih sudah menghiburku dan selalu ada dihari-hariku.

  13. Teman-teman Sanata Dharma : Rica, Ririen dan Anton, Tunjung, Emma, Nana, Yoyo, M’Ade, M’Arek, Wahyu, Rasmi, Dedi dan Ria, Bina, Fanny, Achonk, Beller, Anak-anak Akt A, dan semua yang tak dapat ku sebutkan satu per satu, terima kasih sudah menambah ceritaku.

  Semoga segala ketulusan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang melimpah dari Tuhan Yesus Kristus.

  Akhir kata penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi semua pembaca dan pihak-pihak yang membutuhkannya.

  Yogyakarta, Agustus 2007 Penulis

  

D A F T A R I S I

Hal.

  HALAMAN JUDUL……………………………………………….. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………. ii HALAMAN PENGESAHAN …………………………………….. iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………. iv HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………. v MOTTO…………………………………………………………….. vi ABSTRAK………………………………………………………….. vii ABSTRACT………………………………………………………… viii KATA PENGANTAR…………………………………………….. . ix DAFTAR ISI …………………………………………………….... xii DAFTAR TABEL ………………………………………………... .. xv BAB I : PENDAHULUAN ………………………………………. ..

  1 A.

  1 Latar Belakang Masalah ………………………………..

  B.

  4 Rumusan Masalah …………………………………… ..

  C.

  4 Batasan Masalah …………………………………….. ..

  D.

  4 Tujuan Penelitian ……………………………………. ..

  E.

  4 Manfaat Penelitian ……………………………………..

  F.

  5 Sistematika Penulisan ………………………………….. BAB II : LANDASAN TEORI ………………………………………

  7 A.

  7 Saham …………………………………………………...

  B.

  9 Harga Saham …………………………………………….

  C.

  14 Laba Per Lembar Saham ………………………………...

  D.

  16 Perubahan Laba Per Lembar Saham …………………….

  E.

   Hubungan antara Laba Per Lembar Saham terhadap Harga

  Saham ……………………………………………………

  18 BAB III : METODE PENELITIAN …………………………….........

  21 A.

  21 Jenis Penelitian ………………………………………….

  B.

  21 Populasi dan Sampel …………………………………… C.

  22 Tempat dan Waktu Penelitian …………………………..

  D.

   Subjek dan Objek Penelitian ……………………………. 23 E. Teknik Pengumpulan Data ……………………………… 23 F. Data Yang Dibutuhkan ………………………………….. 23 G.

   Teknik Analisis Data ……………………………………. 24 BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ………………….

  28 A.

   Bursa Efek Jakarta ………………………………………… 28 B. Data Perusahaan …………………………………………… 29

BAB V : DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..…. 49 A. Deskripsi Data ……………………………………………… 49 Tabulasi Data ………………………………………….. 53

  B.

   Analisis Data ……………………………………………… 58

  Perhitungan perubahan laba per lembar saham dan perubahan harga saham ……………………………….. 59 C.

   Pembahasan ………………………………………………. 65 BAB VI : PENUTUP ………………………………………………….

  71 A.

   Kesimpulan ………………………………………………… 71 B. Keterbatasan Penelitian ……………………………………... 71 C. Saran ……………………..………………………………….. 72

  DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….. 73 LAMPIRAN ……………………………………………………………. 75

  D A F T A R T A B E L Hal.

Tabel 5.1 Daftar Emiten ………………………………………...

  51 Tabel 5.2 Laba Per Lembar Saham Tahun 2002 dan 2003 ……..

  52 Tabel 5.3 Harga Saham 2002 …………………………………...

  53 Tabel 5.4 Harga Saham 2003 …………………………………...

  54 Tabel 5.5 Perubahan Harga Saham ……………………………...

  56 Tabel 5.6 Perubahan Laba Per Lembar Saham ………………….

  59

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan selalu dihadapkan pada dua masalah kegiatan yang penting

  dan saling berkaitan, yaitu kegiatan investasi dan konsumsi. Penundaan konsumsi saat ini dapat diartikan sebagai investasi untuk konsumsi di masa datang. Pemain saham atau investor perlu memiliki sejumlah informasi yang berkaitan dengan dinamika harga saham agar bisa mengambil keputusan tentang saham perusahaan yang layak untuk dipilih.

  Pasar modal dalam arti populernya adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki dana menganggur, dengan pihak yang membutuhkan dana (Jogiyanto, 2000:11). Pada dasarnya pasar modal mirip dengan pasar- pasar lain, jika jumlah orang yang ingin membeli lebih banyak dibanding yang ingin menjual, maka harga akan menjadi tinggi. Demikian sebaliknya, bila tidak ada seorangpun yang membeli, tetapi banyak yang mau menjual maka harga akan jatuh.

  Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi. Di banyak negara, terutama negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar, pasar modal telah menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi, sebab pasar modal dapat menjadi sumber dana alternatif bagi perusahaan-perusahaan.

  Salah satu keunggulan yang dimiliki pasar modal adalah perusahaan tidak perlu menyediakan agunan. Hanya dengan menunjukkan prospek yang baik, surat berharga perusahaan akan laku dijual di pasar modal. Selain itu, dengan memanfaatkan dana dari pasar modal, perusahaan tidak perlu menyediakan dana setiap bulan atau setiap tahun untuk membayar bunga. Sebagai gantinya, perusahaan harus membayar dividen kepada investor. Tetapi dividen tidak harus dibayarkan apabila perusahaan sedang menderita kerugian (Widoatmodjo, 1996).

  Prospek keuntungan yang diharapkan dapat diperkirakan dengan melihat harga saham yang naik turun di bursa dan dari informasi akuntansi yang dikeluarkan oleh perusahaan go public. Informasi akuntansi tersebut berupa laporan keuangan seperti laporan posisi keuangan dan laporan arus kas yang berisi kinerja perusahaan go public. Kinerja perusahaan dapat dilihat dari laporan laba rugi perusahaan tersebut, karena laporan laba rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode tertentu. Informasi tentang laba rugi perusahaan ini berguna untuk mengestimasi keuntungan, serta untuk menaksir risiko dalam investasi.

  Ada berbagai informasi yang dipublikasikan di pasar modal baik informasi yang mempengaruhi sebagian perusahaan maupun memiliki pengaruh terhadap seluruh perusahaan yang ada di pasar modal. Beberapa informasi atau fakta material yang terdapat di pasar modal misalnya penggabungan perusahaan, laba per lembar saham, pembagian dividen, dan pemecahan saham.

  Harga saham bisa berubah-ubah, banyak faktor yang mempengaruhi harga saham. Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham adalah pengaruh pertumbuhan, dimana perusahaan tersebut dapat diartikan sebagai perkembangan laba. Perkembangan laba umumnya digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh lembaga-lembaga keuangan dan para pemegang saham. Pertumbuhan laba atau keuntungan secara normal diukur melalui kenaikan pendapatan per lembar saham (Halim dan Sarwoko, 1995:10).

  Laba per lembar saham menunjukkan lebih jelas prestasi yang telah dicapai oleh manajemen dalam menaikkan kemakmuran pemegang saham.

  Pemegang saham berkepentingan pada informasi laba per lembar saham karena laba per saham merupakan jumlah yang sebenarnya menjadi hak pemegang saham terhadap laba yang dicapai manajemen. Informasi laba per lembar saham memiliki bobot lebih besar bila dibandingkan dengan laporan laba total.

  Laba per lembar saham mencerminkan pendapatan di masa depan. Di dalam perdagangan saham, laba per lembar saham sangat berpengaruh pada harga saham. Makin tinggi laba per lembar saham, makin mahal harga suatu saham begitu juga sebaliknya (Widoatmodjo, 1996).

  Pendapatan adalah faktor yang dapat mempengaruhi perubahan harga saham karena pendapatan akan berpengaruh terhadap laba perusahaan.

  Kenaikan laba per lembar saham akan terus meningkat apabila laba perusahaan meningkat. Apabila laba per lembar saham meningkat dari waktu ke waktu, maka harga saham yang bersangkutan di pasar sekunder akan mengalami kenaikan.

  B. Rumusan Masalah

  Peneliti merumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut: “Apakah perubahan laba per lembar saham mempengaruhi perubahan harga saham.”

  C. Batasan Masalah

  Harga saham dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham antara lain : suku bunga, kondisi politik, peraturan pemerintah, deviden dan pendapatan atau laba per lembar saham. Penelitian ini membatasi masalah pada laba per lembar saham.

  D. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perubahan laba per saham mempengaruhi perubahan harga saham.

  E. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian diharapkan berguna bagi : 1.

   Para pemegang saham / investor

  Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang tepat dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan keputusan untuk melakukan investasi.

  2. Penulis Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk menerapkan teori yang telah diperoleh selama kuliah dengan objek yang sesungguhnya terjadi di pasar modal.

  3. Universitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi pada perpustakaan Universitas Sanata Dharma dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan bagi penelitian selanjutnya.

F. Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan.

  Bab ini berisikan latar belakang masalah, batasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II : Landasan Teori. Bab ini menguraikan teori-teori yang melandasi penelitian, meliputi : saham, harga saham, laba per lembar saham, perubahan laba per lembar saham, hubungan antara laba per lembar saham dengan harga saham.

  BAB III : Metode Penelitian. Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, data yang dibutuhkan, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.

  BAB IV : Gambaran umum perusahaan. Bab ini berisikan sejarah singkat Bursa Efek Jakarta, jumlah emiten yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sampai dengan 2003, gambaran umum 17 perusahaan yang menjadi sampel penelitian, kode dan nama perusahaan.

  BAB V : Deskripsi, Analisa data dan pembahasan. Bab ini akan menguraikan mengenai deskripsi data, analisis data dan pembahasannya. BAB VI : Penutup. Bab ini berisikan kesimpulan dari analisis data, keterbatasan dalam penelitian, serta saran-saran yang diberikan oleh penulis.

BAB II LANDASAN TEORI A. Saham

  1. Pengertian Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan bahwa seseorang ikut memiliki sebuah perseroan terbatas. Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham, kepemilikan tersebut menyebabkan timbulnya hak-hak tertentu bagi pemegang saham, yaitu hak untuk menghadiri RUPS, hak suara, hak untuk menerima dividen dan hak untuk membeli saham dari sebuah emisi serta hak lain yang ditentukan dalam akta pendirian perusahaan (Jogiyanto, 2000:67).

  2. Jenis-jenis saham Menurut jenisnya, saham dapat digolongkan sebagai berikut (Sudarsono, 1993:265-267):

  a. Ditinjau dari segi nilai nominalnya terdiri dari: 1) Saham yang ada nilai nominalnya

  Saham yang ada nilai nominalnya adalah jenis saham yang nilai nominalnya dicantumkan pada tiap-tiap lembar saham. Besarnya nilai nominal ini tergantung dari jumlah seluruh modal dan jumlah lembar sertifikat sahamnya.

  2) Saham yang tidak ada nilai nominalnya Saham yang tidak ada nilai nominalnya adalah jenis saham yang nilai nominalnya tidak dicantumkan pada tiap-tiap lembar saham.

  Pada saat akan dijual, pengurus atau para pemimpin perusahaan menetapkan harga jualnya.

  b. Ditinjau dari segi haknya, saham terdiri dari: 1) Saham biasa (common stock)

  Saham biasa adalah jenis saham yang tidak mempunyai hak-hak khusus (istimewa).

  2) Saham Preferen (preferred stock) Saham preferen adalah suatu jenis saham yang memperoleh hak- hak khusus (istimewa). Hak-hak khusus itu misalnya dalam pembagian dividen memperoleh pembayaran terlebih dahulu, dan apabila perusahaan dibubarkan, saham preferen dilunasi terlebih dahulu. 3) Saham Treasuri (treasury stock)

  Saham treasuri adalah saham hak milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk disimpan sebagai treasuri yang nantinya dapat dijual kembali.

B. Harga Saham

  Harga saham adalah harga saham yang terjadi di bursa pada saat penutupan (closing price) yang terbentuk pada setiap akhir perdagangan saham. Konsep penentuan saham menjadi sangat penting bagi manajer keuangan dengan memaksimumkan nilai perusahaan terutama bagi pemegang saham, investor dan pialang. Dalam konsep dasar penentuan harga saham ada beberapa variabel ekonomi yang sangat mempengaruhi penentuan harga saham, misalnya laba perusahaan, deviden yang dibagikan, laba per lembar saham (Husnan, 1994:269).

  Harga saham bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal berkaitan dengan kejadian di luar lingkungan perusahaan, seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga, kondisi politik dan peraturan pemerintah, sedangkan faktor internal yang mempengaruhi harga saham seperti (Halim dan Sarwoko, 1995:7-10):

  1 Pengaruh pendapatan Para pemegang saham sangat memperhatikan pendapatan karena pendapatan yang dilaporkan maupun ramalan pendapatan membantu para investor dalam memperkirakan atau meramalkan dividen dimasa yang akan datang.

  2 Pengaruh dividen Banyak studi telah memperlihatkan pengaruh perubahan dividen terhadap penghasilan saham yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara pengumuman-pengumuman yang dihubungkan dengan kenaikan dividen terhadap harga saham.

  3 Pengaruh pertumbuhan Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perkembangan penjualan, perkembangan laba atau perkembangan aktiva. Perkembangan laba umumnya digunakan sebagai ukuran oleh lembaga-lembaga keuangan dan para pemegang saham. Mereka melihat sejauh mana perusahaan mampu mengubah pertumbuhan penjualan dan kegiatan operasinya ke dalam kenaikan penghasilan bagi pemegang saham, pertumbuhan keuntungan secara normal diukur melalui kenaikan pendapatan per lembar saham.

  Menurut Eugene F. Brigham dan Louis C. Gapenski, fluktuasi harga saham sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu (dikutip oleh Anastasia, 2000:15):

  1. Laba Per Lembar Saham yang Diharapkan Investor tentunya mengharapkan saham yang dimiliki memberikan keuntungan yang layak baginya. Keuntungan yang layak ini dapat dilihat dari laba per lembar saham yaitu laba bersih pada periode tersebut. Apabila laba per lembar saham meningkat dari waktu ke waktu, maka harga saham yang bersangkutan di pasar sekunder akan mengalami kenaikan.

  2. Arus Waktu Penerimaan Laba Waktu penerimaan laba bagi investor sangat mempengaruhi naik turunnya harga saham di pasar modal. Modal yang ditanamkan oleh investor dari memperoleh laba sekarang dengan modal yang ditanamkan investor yang menerima laba di masa yang akan datang berbeda nilainya jika dihitung dengan nilai sekarang, penerimaan laba sekarang lebih besar jika dibanding dengan laba yang diterima dimasa yang akan datang.

  3. Risiko dari Laba yang Direncanakan Harga saham juga dipengaruhi oleh risiko dari keuntungan yang telah direncanakan atau diharapkan sebelumnya. Dengan adanya jaminan kepastian kenaikan laba, pemodal akan memberikan nilai yang tinggi terhadap saham yang ditawarkan.

  4. Penggunaan Hutang Bagi investor khususnya pemegang saham biasa adanya hutang merupakan risiko tersendiri terhadap kemungkinan rugi yang dihadapi dari penanaman modalnya. Meskipun risiko tersebut diimbangi dengan adanya harapan untuk mendapatkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi sebagai akibat dari penggunaan hutang, namun penggunaan hutang yang berlebihan akan berakibat inisiatif dan fleksibilitas manajemen untuk beralih pada aktivitas yang provitable akan tertutup dan menghadapi banyak hambatan. Hal ini sama saja dengan menurunkan nilai perusahaan dan akibat yang lebih jauh akan menurunkan harga saham.

  5. Kebijakan Dividen Kebijakan dalam pembayaran dividen juga mempengaruhi harga saham di pasar sekunder. Kebanyakan investor tidak hanya menginginkan dividen dalam bentuk uang kas melainkan juga peningkatan aliran laba dimasa yang akan datang.

  Harga saham dapat dikatakan sebagai indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, dimana kekuatan pasar ditunjukkan dengan terjadinya transaksi perdagangan saham perusahaan di pasar modal. Transaksi yang terjadi didasarkan pada hasil pengamatan para investor terhadap prestasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Semakin baik prestasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan maka semakin meningkat permintaan akan saham yang selanjutnya meningkatkan harga saham.

  Nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa. Beberapa harga yang ada di pasar modal (Jogiyanto 2000:88), yaitu :

1. Harga pembukaan

  Nilai harga pembukaan adalah nilai yang diminta oleh penjual atau pembeli pada saat dimulainya hari bursa (di Indonesia setiap hari, dari senin sampai jumat dan dua sesi setiap hari). Nilai ini dapat menjadi nilai pasar yang baru jika langsung ada transaksi.

  2. Harga penutupan Sama halnya dengan harga pembukaan, harga penutupan juga harga yang diminta penjual atau pembeli, namun jika harga pembukaan dimulai pada saat dimulainya hari bursa, maka harga penutupan terjadi pada akhir hari bursa. Harga penutupan dapat juga menjadi harga pasar jika terjadi transaksi pada akhir penutupan bursa.

  3. Harga tertinggi Harga tertinggi dapat terjadi beberapa kali transaksi pada suatu saham di pasar modal dan harga tertinggi yang dimaksud adalah harga yang paling tinggi dari semua transaksi atas saham tersebut. Istilah harga tertinggi sering dipakai pada kurun waktu tertentu, misalnya sehari, sebulan, setahun, atau tergantung keperluan.

  4. Harga terendah Harga ini merupakan kebalikan dari harga tertinggi, penggunaannya sama dengan harga tertinggi yaitu untuk dapat mendeteksi transaksi harian, bulanan atau tahunan.

  5. Harga rata-rata Harga rata-rata merupakan peratarataan dari semua harga transaksi suatu saham atau dari harga tertinggi dan terendah. Ketiga harga ini (harga tertinggi, harga terendah dan harga rata-rata) cukup penting, sebab dari sini dapat diketahui seberapa jauh kekuatan dan kelemahan suatu saham dalam satu hari bursa, satu bulan, atau satu tahun bursa.

C. Laba Per Lembar Saham

  Laba per lembar saham adalah jumlah laba yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar (Baridwan, 2000:346). Jumlah laba per lembar saham seringkali digunakan oleh investor dan kreditor untuk mengevaluasi profitabilitas perusahaan.

  Informasi laba per lembar saham dibutuhkan oleh pihak manajemen untuk menentukan besarnya perubahan dividen. Bagi investor dan calon investor, informasi laba per lembar saham digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dan meramalkan prestasi perusahaan di masa depan.

  Laba per lembar saham merupakan angka yang paling sering digunakan dalam publikasi mengenai kondisi perusahaan yang menjual sahamnya kepada umum. Earning per share sering dipandang sebagai angka yang memberikan ringkasan dari berbagai data akuntansi. Salah satu penyebab EPS sangat populer adalah karena mengandung informasi yang penting untuk melakukan prediksi mengenai besarnya dividen per share di kemudian hari. EPS juga relevan dalam menilai efektivitas manajemen dan kebijakan pembagian dividen.

  Perusahaan yang saham-sahamnya diperdagangkan pada bursa saham harus melaporkan laba per lembar saham dalam laporan rugi labanya. Laba per lembar saham menunjukkan laba yang dihasilkan oleh setiap lembar saham biasa. Jadi laba per lembar saham dilaporkan hanya untuk saham biasa.

  Jika saham preferen tidak ada yang beredar, EPS dapat dihitung sebagai berikut (Niswonger dkk, 1999:532, dikutip oleh Lisa, 2001:22): Jika perusahaan memiliki saham preferen yang beredar, maka laba bersih harus dikurangi dengan jumlah dividen saham preferen, dapat dihitung dengan rumus:

  Perhitungan laba per lembar saham tergantung dari struktur modal perusahaan. Menurut Dyckman, Dukes, dan Davis struktur modal perusahaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu struktur modal sederhana dan struktur modal rumit.

  1. Struktur modal yang sederhana Perusahaan akan memiliki struktur modal sederhana jika ekuitas pemegang saham hanya terdiri dari saham biasa atau jika tidak ada sekuritas dilutif yang potensial atas konversi atau penggunaan akan mendilusi (menurunkan) laba per lembar saham. Perhitungan laba per lembar saham dapat dilakukan dengan rumus (Dyckman dkk, 1996:498):

  Rata-rata Tertimbang Saham yang Beredar Bersih Setelah Pajak Laba

  EPS = Beredar yang Biasa Saham Jumlah

  Preferen Saham Deviden - Bersih Laba EPS =

  Beredar yang Biasa Saham Jumlah Bersih Laba

  EPS =

  2. Struktur modal yang rumit Semua struktur modal selain yang dijelaskan sebagai sederhana adalah struktur modal rumit. Perusahaan akan memiliki struktur modal rumit jika memiliki sekuritas dilutif potensial yang beredar termasuk saham preferen konvertibel, obligasi konvertibel, penerbitan saham biasa kontinjen, hak saham, opsi saham, dan sekuritas lainnya yang memberikan konversi atau pembelian saham biasa.

D. Perubahan Laba Per Lembar Saham

  Perubahan laba per lembar saham merupakan selisih dari jumlah laba yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar pada tahun sekarang dengan jumlah laba yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar pada tahun sebelumnya atau periode yang lalu. Para pemegang saham sangat memperhatikan pendapatan perusahaan, karena baik pendapatan-pendapatan yang dilaporkan maupun ramalan pendapatan membantu investor dalam memperkirakan atau meramalkan penghasilan dimasa yang akan datang.

  Keuntungan perusahaan dipengaruhi oleh penjualan yang cukup tinggi. Dengan berubah-ubahnya tingkat penjualan, laba per lembar saham juga mengalami perubahan. Perkembangan penjualan memberikan arti bahwa perusahaan mampu mengatasi persaingan. Produk atau jasa-jasa perusahaan mengalami kenaikan penjualan di pasar-pasar utama perusahaan.

  Perkembangan laba umumnya digunakan sebagai ukuran untuk lembaga-lembaga keuangan dan para pemegang saham. Pertumbuhan keuntungan ini dapat dilihat melalui kenaikan laba.

  Perubahan laba per lembar saham dapat dihitung dengan cara (Jogiyanto, 2000:108): 1 t 1 t t

  EPS EPS EPS ∆EPS

  − − − =

  Keterangan:

  ∆EPS

  = Perubahan laba per lembar saham i EPSt = Perubahan laba per lembar saham i pada tahun t EPSt-1 = Perubahan laba per lembar saham i pada tahun t-1 Sebagai contoh, misalnya laba per lembar saham pada perusahaan

  ADES pada tahun 1999 adalah Rp. 3000,00 dan pada tahun 2000 sebesar Rp. 1.313.000,00 maka perubahan laba per lembar saham (EPS) adalah sebesar :

  ∆ EPS = 1.313.000 – 3000 3000

  = 436.6667

  E.

  

Hubungan Antara Perubahan Laba Per Lembar Saham dan Harga

Saham

  Investor tentunya mengharapkan saham yang dimilikinya memberikan keuntungan yang layak baginya. Keuntungan yang diharapkan dapat dilihat dari laba per lembar saham yaitu laba bersih pada periode tersebut. Apabila laba per lembar saham meningkat dari waktu ke waktu, maka harga saham yang bersangkutan di pasar sekunder akan mengalami kenaikan. Kenaikan laba per lembar saham akan terus meningkat apabila laba perusahaan juga terus meningkat.

  Pengamatan di pasar modal mengindikasikan bahwa laba merupakan indikator yang dapat mempengaruhi harga saham. Kadang- kadang suatu penurunan harga saham yang drastis, suatu perusahaan akan melaporkan secara mendadak bahwa labanya buruk, ini memberikan bukti bahwa laba mempunyai pengaruh terhadap harga saham.

  Penelitian yang berkaitan antara hubungan laba akuntansi dengan harga saham telah dilakukan oleh Ball dan Brown (1968). Hasil penelitian Ball dan Brown (1968) kemudian menjadi dasar replika dan perluasan dalam berbagai studi yang berkaitan dengan laba. (Halim dan Sarwoko, 1995:8, dikutip oleh Jati,1998:37).

  Beaver (1968), melakukan studi yang sama dengan meneliti reaksi pasar terhadap pengumuman laba tahunan pada 143 perusahaan yang terdaftar di NYSE pada periode 1961-1965. Hasilnya menunjukan bahwa pengumuman laba memberikan informasi baru bagi pasar, sehingga menyebabkan terjadinya perubahan harga saham (dikutip oleh Purwantoro J, 1998:37).

  Christina (2001) juga melakukan penelitian yang sama mengenai perubahan laba per lembar saham terhadap perubahan harga saham.

  Berdasarkan hasil analisa terbukti ada pengaruh yang signifikan perubahan laba per lembar saham terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang go public di BES. Kondisi demikian menunjukan bahwa investor di bursa mempertimbangkan EPS dalam menentukan harga saham. (dikutip oleh Valentinus, 2003:21).

  Haryanto (1998) menguji hubungan perubahan laba per lembar saham dengan perkembangan harga saham. Sampel penelitian yang dilakukan haryanto adalah 50 perusahaan yang listing di BEJ. Dari analisis data mengenai hubungan perubahan laba per lembar saham dengan perkembangan harga saham di pasar modal dengan menggunakan metode regresi linier sederhana diperoleh konstanta yang berhubungan positif dengan perkembangan harga saham yang berarti bahwa perubahan laba per lembar saham berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan harga saham. Hal ini membuktikan hipotesis yang menyatakan bahwa perubahan laba per lembar saham berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan harga saham.

  Mengacu kepada materi dan penelitian diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Ho : Perubahan laba per lembar saham tidak mempengaruhi perubahan harga saham.

  Ha : Perubahan laba per lembar saham mempengaruhi perubahan harga saham.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian empiris yang merupakan

  penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi atau pengalaman.

B. Populasi dan Sampel

  Populasi adalah keseluruhan unsur-unsur yang memiliki satu atau beberapa ciri atau karakteristik yang sama. Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih dan dianggap dapat mewakili keseluruhan dari populasi. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan data laba per lembar saham dan harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Sedangkan pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara purposive

  sampling, yaitu pemilihan sampel yang diambil berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

  Sampel yang diambil adalah 17 perusahaan go public yang terdaftar di BEJ yang bergerak pada industri makanan dan minuman dengan kriteria sebagai berikut:

  1. Perusahaan yang mengumumkan laba per lembar saham, dua tahun berturut-turut yaitu tahun 2002 dan 2003.

  2. Harga pasar saham perusahaan secara harian yang tercatat di BEJ.

  3. Secara periodik mempublikasikan laporan keuangan.

  Sampel yang akan diambil adalah sebagian perusahaan dari keseluruhan perusahaan yang terdaftar di BEJ. Dan sampel tersebut bergerak pada perusahaan makanan dan minuman yang telah memenuhi kriteria dalam pengambilan sampel. Sehingga dapat diartikan sampel yang diambil sama dengan populasi yang ada.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

  1. Tempat penelitian silakukan di Pojok Bursa Efek Jakarta di Yogyakarta, yaitu di Pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Sanata Dharma, dan Pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Islam Indonesia.

  2. Waktu penelitian dimulai pada bulan April 2006 sampai dengan bulan Oktober 2006.

D. Subjek dan Objek Penelitian 1.

   Subjek Penelitian

  Subjek dari penelitian ini adalah orang-orang yang terlibat di dalam penelitian ini, mereka adalah pemberi informasi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

2. Objek Penelitian

  Objek penelitian ini adalah data realisasi laba per lembar saham dan harga saham yang bergerak pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2002 dan tahun 2003.

  E. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data ini diperoleh melalui pencatatan langsung dari data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi atau dalam publikasi dan dikumpulkan serta diperoleh oleh suatu orang atau pihak lain.

  F. Data yang Dibutuhkan

  1. Data laba per saham tahun 2002 dan tahun 2003 yang telah memenuhi kriteria dalam pengambilan sampel.

  2. Data harga saham harian pada saat penutupan dengan periode pengamatan t - 3, saat publikasi laporan keuangan t = 0, dan t + 3.

  3. Data tanggal publikasi laba per lembar saham dan harga saham.

G. Teknik Analisis Data

  Adapun langkah-langkah yang diambil dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:

  1. Tabulasi data Data yang diperoleh berdasarkan kriteria pengambilan sampel akan ditabulasikan berdasarkan jenis data dan tahunnya. Data yang akan ditabulasikan, yaitu:

  a. Tabel data laba per lembar saham dari masing-masing emiten tahun 2002 dan 2003.

  b. Tabel data harga saham dari masing-masing emiten tahun 2002.

  c. Tabel data harga saham dari masing-masing emiten tahun 2003.

  2. Perhitungan perubahan laba per lembar saham dan Perubahan harga saham a. Menghitung perubahan laba per lembar saham (Jogiyanto, 2000:108).

  − EPS EPS t t − 1 = ∆EPS EPS t − 1 Keterangan: ∆EPS

  = Perubahan laba per lembar saham i EPSt = Perubahan laba per lembar saham i pada tahun t EPSt-1 = Perubahan laba per lembar saham i pada tahun t-1 b. Menghitung perubahan harga saham (Jogiyanto, 2000:108).

  P − P ( ) t t − 1

  = ∆Pt P t − 1 Keterangan: ∆Pt = Perubahan harga saham pada tahun ke t

  Pt = Harga saham pada tahun ke t Pt-1 = Harga saham pada tahun ke t-1 Persamaan regresi linier untuk menduga nilai variabel dependen Y

  (Perubahan Harga Saham) berdasar nilai variabel independen (X) (Perubahan EPS) tertentu, dinyatakan dengan :

  Y = a + bX Keterangan : Y = Perubahan harga Saham a = konstanta b = koefisien regresi X = perubahan laba per lembar saham Peneliti dalam mengolah data penelitian menggunakan alat bantu berupa program olah data statistik SPSS. Hasil lengkap dari regresi dua variabel yang diuji disajikan oleh SPSS dalam satu file output dengan tersusun rapi sesuai dengan langkah yang dilakukan, yaitu:

  1. Descriptive Statistics Pada bagian ini diperlihatkan deskripsi dari kedua variabel yang diregresikan. Yakni variabel Y (Harga Saham) dengan X (Laba Per Lembar Saham). Isi deskripsi tersebut adalah: rata-rata (means), standard deviasi dan jumlah kasus (N).

  2. Correlation Pada bagian dua ini, ditunjukkan hasil koefisien korelasi. Sebab pada dasarnya dalam melakukan uji regresi perlu dicek lebih dahulu tingkat korelasinya.

  3. Model Summary Prosentase sumbangan yang diberikan oleh X (Laba Per Lembar Saham) terhadap Y (Harga Saham) ditampilkan dalam output ini.

4. Coefficient

  Didalam uji ini dikemukakan nilai koefisien a dan b serta harga t- hitung serta tingkat signifikansi. Nilai t merupakan nilai yang berguna untuk pengujian, apakah pengaruh X terhadap Y benar-benar signifikan atau tidak.

  Proses pengujiannya adalah: a.

   Hipotesis:

  Ho : Perubahan laba per lembar saham tidak mempengaruhi perubahan harga saham.

  Ha : Perubahan laba per lembar saham mempengaruhi perubahan harga saham. b.

   Ketentuan: (berdasarkan probabilitas)

  Ho : Ditolak, jika probabilitas < α (0,05). Ha : Diterima, jika probabilitas > α (0,05).

  c.

   Kesimpulan:

  Dalam kesimpulan ini peneliti melakukan perbandingan antara probabilitas (signifikansi) dengan α = 0,05. Jika hasil perbandingan menunjukkan probabilitas kurang dari 0,05, maka Ho : ditolak, dan kesimpulannya adalah Perubahan Laba Per Lembar Saham mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Perubahan Harga Saham. Dan jika hasil perbandingan menunjukkan bahwa probabilitas lebih dari 0,05, maka Ho : diterima, dan kesimpulannya adalah Perubahan Laba Per Lembar Saham tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Perubahan Harga Saham.

  

BAB IV

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap perubahan harga saham perusahaan manufaktur yang listed di Bursa Efek Jakarta (BEJ)

1 22 118

Pengaruh profitablitas dan rasio leverage terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 15 1

Pengaruh dividen dan erning per share terhadap harga saham pada perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 5 1

Pengaruh tingkat pengembalian aktiva dan laba per lembar saham terhadap nilai perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013

0 11 1

pengaruh pengembalian modal sendiri dan laba per lembar saham terhadap harga saham pada PT.Telekomunikasi, Tbk Periode 2004-2010

0 12 114

Pengaruh laba per lembar saham dan rasio pengembalian modal terhadap harga saham : (studi kasus pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di bei Tahun 2010-2011)

0 3 73

Pengaruh rentabilitas modal sendiri (ROW) dan laba per lembar saham (EPS) terhadap harga saham pada perushaan sektor proerti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 33 107

Pengaruh rasio hutang (DER) dan l aba per lembar saham (LPS) terhadap perubahan harga saham pada perusahaan agriculture yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 1

Pengaruh tingkat suku bunga dan rasio harga laba terhadap return saham : (studi kasus pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 8 1

Pengaruh tingkat pengembalian aset dan laba per lembar saham terhadap tingkat pengemalian saham pada perusahaan rokok y ang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 9 106