PERTANGGUNGJAWABAN KOPERASI ATAS ADANYA GUGATAN WANPRESTASI OLEH ANGGOTANYA PADA KOPERASI SERBA USAHA LANGIT BIRU MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN.

PERTANGGUNGJAWABAN KOPERASI ATAS ADANYA GUGATAN
WANPRESTASI OLEH ANGGOTANYA PADA KOPERASI SERBA
USAHA LANGIT BIRU MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 25
TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN
Nathania Olinda
110110090276
ABSTRAK
Dewasa ini kegiatan koperasi tidak selalu sesuai dengan asas
kekeluargaan yang dicita-citakan oleh UUD 1945, sebab dalam praktek bisa
saja terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh organnya sendiri. Salah satu
penyimpangan yang telah terjadi adalah penyimpangan pada Koperasi
Serba Usaha Langit Biru. Anggota ditawarkan keuntungan yang berlipat-lipat
dengan cara membeli paket investasi daging yang ditawarkan, tetapi
keuntungan yang dijanjikan itu lama kelamaan tidak diterima oleh anggota.
Penelitian yang mengambil tema pertanggungjawaban koperasi atas adanya
gugatan
wanprestasi
ini
akan
mengungkapkan
mengenai

pertanggungjawaban pihak-pihak dalam koperasi atas adanya wanprestasi
serta perlindungan bagi para anggotanya. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menganalisis tentang pertanggungjawaban koperasi sebagai badan
hukum terhadap wanprestasi berdasarkan peraturan perundang-undangan
dan untuk menjelaskan perlindungan terhadap anggota yang dijanjikan
keuntungan oleh koperasi.
Metode yang digunakan pada penelitian skripsi ini adalah yuridis
normatif, penulis menganalisis kasus serta peraturan perundang-undangan
yang berkesinambungan dengan persoalan wanprestasi pada suatu badan
hukum, kemudian spesifikasi dalam penelitian yang dipergunakan dalam
penulisan ini bersifat deskriptif analitis, yaitu spesifikasi penulisan yang
memberikan data atau gambaran mengenai objek dan permasalahan, berupa
fakta-fakta disertai analisis yang akurat dengan teori-teori hukum dan praktek
pelaksanaan hukum positif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
mengumpulkan data sekunder, baik itu yang berupa bahan hukum primer
maupun yang berupa bahan hukum sekunder, selain itu digunakan studi
kepustakaan.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa koperasi
harus bertanggungjawab kepada anggota, dan tidak menutup kemungkinan
bagi pengurus dan pengawas untuk bertanggungjawab juga serta anggota

berhak untuk meminta ganti rugi dan sita jaminan kepada koperasi.