DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Pengambilan Keputusan Pada Remaja di SMA N 2 Sukoharjo.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar. (2003). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
. (2007). Dasar-Dasar Psikometri. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.
. (2014).Pengukuran Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
. (2015).Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
. (2007). Metodologi Research (jilid 3). Yogyakarta: Andi offset.
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta:
Rineka Cipta
Bala, S. (2014). Prevalence Of Emotional Maturity And Effectiveness Of
Counseling On Emotional Among Professional Students Of Selected
Institutions At Mangalore, South India. Journal of Biology, Agriculture
and Healthcare, 4(6), 33
Bintari, S., Rumiati, K., & Ardani, L. (2002).Penelitian Pengambilan Keputusan
di SMA Negeri 3 Singaraja. Jurnal Psikologi,1( 2), 32
Chaplin. (1981).Kamus Lengkap Psikologi.Jakarta: Rajawali Pers Manajemen PT
RajaGrafindo Perkasa.
Daradjat, Z. (2002). Penyesuain Diri dan Peranannya dalam Kesehatan Mental.
Jakarta: Bulan Bintang.
Daryanto, (2007).Evaluasi Pendidikan, Jakarta: RinekaCipta.
Geeta S. Pastey and Vijayalaxmi A. Aminbhavi. (2006). Impact of Emotional
Maturity on Stress and Self Cofidence of Adolescents. Journal of the
Indian Academy of Applied Psychology, 32(1), 66
Goleman, D. (2009). Kecerdasan Emosional : Mengapa EI lebih penting
daripada IQ. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hadi, S. (2004). Metodologi Research (jilid 1). Yogyakarta: Andi Offset.
58
59
Hasan, H.G. (2002). Pengaruh Kematangan Emosi Terhadap Pemilihan Strategi
Coping Pada Remaja. Skrips. .Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang, Malang.
Hidayat, T. (1997). Psikologi Remaja. Surakarta: UNS.
Hurlock, E.B. (2001).Psikologi Perkembangan
soedjarwo). Jakarta : Erlangga.
(terjemah:istiwidayanti
. (2007). Personality Development(ed.3). London: Me Growhill co, Ltd.
Jackson, S. A. (2014). Individual Differences In Decision-Making And
Confidence: Capturing Decision Tendencies In A Fictitious Medical Test.
Journal metacognition and Learning, 9 (1), 2-7
Kartini Kartono. 1986. Psikologi Wanita . Jilid I. Bandung : Alumni.
Khotimah, K. (2006). Hubungan Dukungan Sosial dan Kematangan Emosi
denganPost Partum Depression Pada Ibu yang Melahirkan Anak Pertama.
skripsi(tidak dipublikasikan). Fakultas Psikologi Universitas Negeri
Semarang, Semarang.
Khrishan Lal. (2014). Emotional Maturity, Self Confidence And Academic
Echievement Of Adolescents In Relation To Their Gender And UrbanRural Background. American International Journal Of Research In
Humanities, Arts And Social Science. 5(2), 188-189
Mappiare,A. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Marliyah, L.,Dewi, F.J.R.,&Suyasa. (2004). Persepsi Terhadap Dukungan Orang
Tua dan Pembuatan Keputusan Karir Remaja. Jurnal Provitae, 1(3), 18
Maryati, H., Alsa, A & Rohmatun. (2007). Kaitan Kematangan Emosi dengan
Kesiapan Menghadapi Perkawinan pada Wanita Dewasa Awal di
Kecamatan Semarang Barat. Jurnal PsikologiProyeksi,2 (2), 27-35
Meichati, S. (2001). Penyelidikan Tentang Anggapan Remaja Mengenai Diri dan
Kehidupan. Skripsi (tidak dipublikasikan). Fakultas Psikologi Universitas
Surabaya, Surabaya.
Moerika, M. (2008).Proses Pengambilan Keputusan pada Individu Dewasa Muda
yang Melakukan Konversi Agama karena Pernikahan.skripsi.Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia, Jakarta.
60
Mussen, D. 1979. Child Development and Personality. New York : Herper &
Row Publisher.
Peilouw, J. F., & Nursalim, M. (2013). Hubungan Antara Kematangan Emosi
dengan Self-Efficacy. Character,psychological Journal, 1(2), 1-4
Punithavathi S. (2013). Emotional Maturity and Decision Making Styles Among
Arts and Science and Engineering College Women Students. Asia Pasipic
Journal Marketing & Management Review, 2 (4), 47
Rakhmat, J. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Santrock, J.W. (2013). Life Span Development(ed.4). New York: McGraw.
Sari, E.P., & Nuryanto, S. (2002). Penerimaan Diri Pada Lanjut Usia Ditinjau
Dari Kematangan Emosi. Jurnal Psikologi. 1(3). 19
Sarwono, S.W. (2005). Psikologi Dalam Praktek. Jakarta: Restu Agung.
. (1997). Psikologi Sosial, Individu dan Teori-Teori Psikologi
Sosial. Jakarta: PT. Balai Pustaka.
Shapiro, L.E.(2003). Mengajarkan Emotional Intelegence Pada Anak. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Siagian, S. P. (1991). Sistem Informasi Untuk Pengambilan Keputusan. Jakarta:
Gunung Agung.
. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusiaedisi 7. Jakarta :
Bumi Aksara.
Sulistyowati, A. 1989. Perbedaan Keputusan Pembelian antara Pria dan Wanita
pada Mahasisawa yang Mondok Di Yogyakarta. Skripsi (Tidak
Diterbitkan). Fakultas Psikologi. UGM.
Sumaryanto, (2011).Upaya Pengambilan Keputusan yang Tepat.Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Supriyanto & Santoso, G. A. (2005). Pengambilann Putusan Pindah Kerja (Studi
Deskriptif Proses Pengambilan Putusan Karyawan Yang Pernah Pindah
Kerja). Anima, Indonesian Psychological Journal. 20 (4), 265-376
61
Suryadi, K. & Ramdhani, A. (1998). Sistem Pendukung Keputusan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Tuti, M. D., Tjahjono, E., & Kartika, A. (2006). Pola Pengambilan Putusan Karier
Siswa Berbakat Intelektual. Jurnal Penelitian Anima, 22(1), 58-73
Walgito, B.( 2002). Bimbingan dan Konseling
Yayasan Penerbit.
Perkawinan . Yogyakarta :
. (2003). Psikologi Sosial (Suatu Pengantar).Yogyakarta: Andi.
Widyastuti, R. J. (2013). Pengaruh Self Efficacy dan Dukungan Sosial Keluarga
Terhadap Kemantapan Pengambilan Keputusan Karir Siswa.JurnalBK
UNESA,03 (1), 231 – 238
Yusminunita, Refti. (2010). Hubungan Antara Religiusitas Dengan Kemampuan
Pengambilan Keputusan. Skripsi, Fakultas Psikologi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Yuniarti, Y. N. (2009). Hubungan Persepsi Efektivitas Komunikasi Interpersonal
Orang Tua dan Kematangan Emosi dengan Penyesuaian Diri pada Remaja
Siswa SMAN 1 Polanharjo.Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas
Sebelas Maret Surabaya, Surabaya.
Azwar. (2003). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
. (2007). Dasar-Dasar Psikometri. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.
. (2014).Pengukuran Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
. (2015).Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
. (2007). Metodologi Research (jilid 3). Yogyakarta: Andi offset.
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta:
Rineka Cipta
Bala, S. (2014). Prevalence Of Emotional Maturity And Effectiveness Of
Counseling On Emotional Among Professional Students Of Selected
Institutions At Mangalore, South India. Journal of Biology, Agriculture
and Healthcare, 4(6), 33
Bintari, S., Rumiati, K., & Ardani, L. (2002).Penelitian Pengambilan Keputusan
di SMA Negeri 3 Singaraja. Jurnal Psikologi,1( 2), 32
Chaplin. (1981).Kamus Lengkap Psikologi.Jakarta: Rajawali Pers Manajemen PT
RajaGrafindo Perkasa.
Daradjat, Z. (2002). Penyesuain Diri dan Peranannya dalam Kesehatan Mental.
Jakarta: Bulan Bintang.
Daryanto, (2007).Evaluasi Pendidikan, Jakarta: RinekaCipta.
Geeta S. Pastey and Vijayalaxmi A. Aminbhavi. (2006). Impact of Emotional
Maturity on Stress and Self Cofidence of Adolescents. Journal of the
Indian Academy of Applied Psychology, 32(1), 66
Goleman, D. (2009). Kecerdasan Emosional : Mengapa EI lebih penting
daripada IQ. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hadi, S. (2004). Metodologi Research (jilid 1). Yogyakarta: Andi Offset.
58
59
Hasan, H.G. (2002). Pengaruh Kematangan Emosi Terhadap Pemilihan Strategi
Coping Pada Remaja. Skrips. .Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang, Malang.
Hidayat, T. (1997). Psikologi Remaja. Surakarta: UNS.
Hurlock, E.B. (2001).Psikologi Perkembangan
soedjarwo). Jakarta : Erlangga.
(terjemah:istiwidayanti
. (2007). Personality Development(ed.3). London: Me Growhill co, Ltd.
Jackson, S. A. (2014). Individual Differences In Decision-Making And
Confidence: Capturing Decision Tendencies In A Fictitious Medical Test.
Journal metacognition and Learning, 9 (1), 2-7
Kartini Kartono. 1986. Psikologi Wanita . Jilid I. Bandung : Alumni.
Khotimah, K. (2006). Hubungan Dukungan Sosial dan Kematangan Emosi
denganPost Partum Depression Pada Ibu yang Melahirkan Anak Pertama.
skripsi(tidak dipublikasikan). Fakultas Psikologi Universitas Negeri
Semarang, Semarang.
Khrishan Lal. (2014). Emotional Maturity, Self Confidence And Academic
Echievement Of Adolescents In Relation To Their Gender And UrbanRural Background. American International Journal Of Research In
Humanities, Arts And Social Science. 5(2), 188-189
Mappiare,A. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Marliyah, L.,Dewi, F.J.R.,&Suyasa. (2004). Persepsi Terhadap Dukungan Orang
Tua dan Pembuatan Keputusan Karir Remaja. Jurnal Provitae, 1(3), 18
Maryati, H., Alsa, A & Rohmatun. (2007). Kaitan Kematangan Emosi dengan
Kesiapan Menghadapi Perkawinan pada Wanita Dewasa Awal di
Kecamatan Semarang Barat. Jurnal PsikologiProyeksi,2 (2), 27-35
Meichati, S. (2001). Penyelidikan Tentang Anggapan Remaja Mengenai Diri dan
Kehidupan. Skripsi (tidak dipublikasikan). Fakultas Psikologi Universitas
Surabaya, Surabaya.
Moerika, M. (2008).Proses Pengambilan Keputusan pada Individu Dewasa Muda
yang Melakukan Konversi Agama karena Pernikahan.skripsi.Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia, Jakarta.
60
Mussen, D. 1979. Child Development and Personality. New York : Herper &
Row Publisher.
Peilouw, J. F., & Nursalim, M. (2013). Hubungan Antara Kematangan Emosi
dengan Self-Efficacy. Character,psychological Journal, 1(2), 1-4
Punithavathi S. (2013). Emotional Maturity and Decision Making Styles Among
Arts and Science and Engineering College Women Students. Asia Pasipic
Journal Marketing & Management Review, 2 (4), 47
Rakhmat, J. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Santrock, J.W. (2013). Life Span Development(ed.4). New York: McGraw.
Sari, E.P., & Nuryanto, S. (2002). Penerimaan Diri Pada Lanjut Usia Ditinjau
Dari Kematangan Emosi. Jurnal Psikologi. 1(3). 19
Sarwono, S.W. (2005). Psikologi Dalam Praktek. Jakarta: Restu Agung.
. (1997). Psikologi Sosial, Individu dan Teori-Teori Psikologi
Sosial. Jakarta: PT. Balai Pustaka.
Shapiro, L.E.(2003). Mengajarkan Emotional Intelegence Pada Anak. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Siagian, S. P. (1991). Sistem Informasi Untuk Pengambilan Keputusan. Jakarta:
Gunung Agung.
. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusiaedisi 7. Jakarta :
Bumi Aksara.
Sulistyowati, A. 1989. Perbedaan Keputusan Pembelian antara Pria dan Wanita
pada Mahasisawa yang Mondok Di Yogyakarta. Skripsi (Tidak
Diterbitkan). Fakultas Psikologi. UGM.
Sumaryanto, (2011).Upaya Pengambilan Keputusan yang Tepat.Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Supriyanto & Santoso, G. A. (2005). Pengambilann Putusan Pindah Kerja (Studi
Deskriptif Proses Pengambilan Putusan Karyawan Yang Pernah Pindah
Kerja). Anima, Indonesian Psychological Journal. 20 (4), 265-376
61
Suryadi, K. & Ramdhani, A. (1998). Sistem Pendukung Keputusan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Tuti, M. D., Tjahjono, E., & Kartika, A. (2006). Pola Pengambilan Putusan Karier
Siswa Berbakat Intelektual. Jurnal Penelitian Anima, 22(1), 58-73
Walgito, B.( 2002). Bimbingan dan Konseling
Yayasan Penerbit.
Perkawinan . Yogyakarta :
. (2003). Psikologi Sosial (Suatu Pengantar).Yogyakarta: Andi.
Widyastuti, R. J. (2013). Pengaruh Self Efficacy dan Dukungan Sosial Keluarga
Terhadap Kemantapan Pengambilan Keputusan Karir Siswa.JurnalBK
UNESA,03 (1), 231 – 238
Yusminunita, Refti. (2010). Hubungan Antara Religiusitas Dengan Kemampuan
Pengambilan Keputusan. Skripsi, Fakultas Psikologi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Yuniarti, Y. N. (2009). Hubungan Persepsi Efektivitas Komunikasi Interpersonal
Orang Tua dan Kematangan Emosi dengan Penyesuaian Diri pada Remaja
Siswa SMAN 1 Polanharjo.Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas
Sebelas Maret Surabaya, Surabaya.