PENGARUH PERAN KEPEMIMPINAN KETUA PROGRAM STUDI DAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERHADAP AKURASI FORMULASI RENCANA STRATEJIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

(1)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh

Defta Akauna Oktafiga 1200878

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

ii

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I

______________________ Dr. Hj. Aan Komariah. M.Pd.

Pembimbing II

______________________ Dr. Asep Suryana. M.Pd.

Mengetahui

Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pasca Sarjana UPI

_____________________________


(3)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv

PENGARUH PERAN KEPEMIMPINAN KETUA PROGRAM STUDI DAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

TERHADAP AKURASI FORMULASI RENCANA STRATEJIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Rencana stratejik merupakan suatu hasil formulasi langkah-langkah strategi yang telah mempertimbangkan berbagai aspek. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik korporat UPI. Penelitian ini penting dilakukan karena formulasi rencana stratejik yang akurat dapat meningkatkan sustainabilitas dan tingkat kompetitif UPI.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain survei yang menggunakan angket sebagai alat pengumpulan data. Data penelitian ini diperoleh dari ketua program studi yang ada di UPI. Selain angket, penelitian ini juga menggunakan teknik interview sebagai alat pengumpul data. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik yang kemudian dibandingkan dengan kajian teori dan hasil penelitian terdahulu.

Berdasarkan analisis data, ditemukan bahwa peran kepemimpinan ketua program studi memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap akurasi formulasi rencana stratejik korporat UPI dengan kategori rendah (sebesar 17%). Selain itu, pemanfaatan sistem informasi manajemen juga memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap akurasi formulasi rencana stratejik korporat UPI dengan kategori sedang (sebesar 31%). Secara simultan, peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap akurasi formulasi rencana stratejik korporat UPI dengan kategori rendah (sebesar 13%).

Kesimpulan dari penelitian ini adalah baiknya tingkat akurasi formulasi rencana stratejik korporat UPI dipengaruhi oleh variabel peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen sebesar 13% secara simultan. 87% lainnya dipengaruhi oleh variabel lainnya.

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam formulasi rencana stratejik korporat UPI di masa yang akan datang pada umumnya. Secara khusus, penelitian ini menyarankan agar pelibatan stakeholders eksternal dalam formulasi rencana stratejik korporat UPI dapat lebih ditingkatkan lagi.


(4)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF DEPARTMENT HEAD LEADERSHIP ROLES AND USE OF MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM

ON ACCURACY OF STRATEGIC PLANNING FORMULATION AT INDONESIA UNIVERSITY OF EDUCATION

Strategic planning is the product of formulation of strategic moves that have considered important aspects. The purpose of the study is to analyze the influence of

department’s head leadership roles and use of management information system on

accuracy of corporate strategic planning formulation of UPI. This research is important because the accurate strategic planning formulation is able to improve sustainability and competitiveness level of UPI.

This study employed quantitative-survey method with questionnaires as

data-collecting instruments. The data is obtained from department’s head at UPI. Besides

questionnaires, this research employed interview for collecting the data. The obtained data was analyzed statistically and compared to the theoretical framework and previous research.

Based on the analysis, it was found that the department’s head leadership roles

influence the accuracy of corporate strategic planning formulation of UPI positively and significantly at low category (i.e., 17%). Also, the use of management information system influences the accuracy of corporate strategic planning formulation of UPI positively and significantly at medium category (i.e., 31%). Simultaneously, the department head leadership roles and use of management information system influence the accuracy of corporate strategic planning formulation of UPI positively and significantly at low category (i.e., 13%).

In conclusion, the accuracy of corporate strategic planning formulation of UPI

is influenced by department’s head leadership roles and use of management information system as much as 13%. The other 87% is influenced by extraneous variables.

These research findings, hopefully, can give contribution in terms of corporate strategic planning formulation in the future. Especially, this research suggests that corporate strategic planning formulation of UPI should improve external stakeholders involvement.


(5)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I: PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian ... 8

E. Struktur Organisasi Tesis... 9

BAB II: KAJIAN PUSTAKA ... 11

A. Konsep Utama Bidang Penelitian ... 11

1. Rencana Stratejik dalam Konteks Pendidikan Tinggi ... 11

2. Rencana Stratejik sebagai bagian dari Manajemen Stratejik . 15 3. Rasionalisasi Rencana Stratejik dalam Konteks Institusi Perguruan Tinggi ... 23

4. Formulasi Rencana Stratejik sebagai bagian Penting dari Rencana Stratejik ... 27

5. Peranan Pemimpin dalam Konteks Formulasi Rencana Stratejik ... 35

6. Peranan Informasi dalam Konteks Formulasi Rencana Stratejik ... 39

7. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen dalam Konteks Formulasi Rencana Stratejik ... 40


(6)

x

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x

B. Penelitian terdahulu yang Relevan dengan Bidang Penelitian ... 42

1. Peranan Pemimpin dalam Formulasi dan Implementasi Strategi .. 42

2. Kepemimpinan dan Rencana Stratejik: Kunci Sukses dalam Lingkungan yang selalu Berubah ... 45

3. Peranan Sistem Informasi Manajemen dalam Perencanaan dan Perubahan ... 47

4. Formulasi Strategi sebagai Bagian dari Kepemimpinan Pendidikan ... 48

C. Posisi Teoritik Penelitian ... 50

1. Kerangka Pikir Penelitian ... 50

2. Hipotesis Penelitian ... 50

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ... 53

A. Populasi, Sampel, dan Lokasi Penelitian ... 54

B. Desain Penelitian ... 59

C. Metode Penelitian ... 59

D. Definisi Operasional ... 60

E. Instrumen Penelitian ... 61

F. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian ... 62

G. Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 65

H. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 67

I. Teknis Analisis Data ... 69

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 78

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 79

1. Deskripsi Akurasi Formulasi Rencana Stratejik ... 79

2. Deskripsi Peran Kepemimpinan Ketua Program Studi ... 81

3. Deskripsi Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen ... 83

B. Uji Persyaratan Analisis ... 84

1. Uji Normalitas Data ... 84


(7)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xi

C. Hasil Pengujian Hipotesis ... 86

1. Uji Hipotesis Pertama ... 86

2. Uji Hipotesis Kedua ... 87

3. Uji Hipotesis Ketiga ... 87

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 89

1. Analisis Deskripsi Penelitian ... 90

a. Akurasi Formulasi Rencana Stratejik ... 90

b. Peran Kepemimpinan Ketua Program Studi dalam Konteks Formulasi Rencana Stratejik ... 103

c. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen dalam Konteks Formulasi Rencana Stratejik ... 113

2. Analisis Pengujian Hipotesis ... 117

a. Pengaruh Peran Kepemimpinan Ketua Program Studi terhadap Akurasi Formulasi Rencana Stratejik ... 117

b. Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen terhadap Akurasi Formulasi Rencana Stratejik ... 120

c. Pengaruh Peran Kepemimpinan Ketua Program Studi dan Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen terhadap Akurasi Formulasi Rencana Stratejik secara Simultan ... 123

BAB V: KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 126

A. Kesimpulan ... 126

B. Rekomendasi ... 129

DAFTAR PUSTAKA ... xiii


(8)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab pertama dari tesis ini akan membahas latar belakang penelitian, identifikasi-perumusan masalah, tujuan penelitian, dan signifikansi penelitian. Bab ini diakhiri dengan struktur organisasi tesis.

1.1.Latar Belakang Penelitian

Keadaan lingkungan yang selalu berubah menuntut organisasi untuk mampu bersikap proaktif terhadap perubahan tersebut (IIEP, 2010:8; Covey, 2004:122). Sebagai organisasi, institusi pendidikan tinggi atau Higher Education Institutions (HEIs) memerlukan persiapan untuk menghadapi kedinamisan lingkungan. Hal ini ditujukan supaya HEIs dapat memperbaiki sustainabilitasnya dan meningkatkan daya saingnya dalam lingkungan yang selalu berubah (Keller, 2008:23; Watson, 2000:14). Peningkatan sustainabilitas dan daya saing HEIs merupakan indikator tentang kualitas HEIs tersebut. Peningkatan sustainabilitas dan daya saing memerlukan persiapan yang matang.

Peningkatan kualitas organisasi pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara (Hoy & Miskel, 2008). Salah satunya dengan meningkatkan perencanaan stratejik organisasi pendidikan tersebut. (Sa’ud & Makmun, 2005; Bryson, 2004:4; Kaufman, et.al., 2003:67; Fidler, 2002:34). Menurut Allison dan Kaye (2005:8), rencana stratejik merupakan suatu persiapan yang perlu dimiliki oleh organisasi – termasuk HEIs – untuk menghadapi perubahan. Hal ini bermakna bahwa rencana stratejik HEIs mampu meningkatkan kesiapan HEIs terhadap perubahan. Dengan kata lain, HEIs yang siap menghadapi perubahan adalah HEIs yang memiliki rencana stratejik yang berkualitas.


(9)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan berbagai hasil penelitian, terdapat hubungan yang positif antara perencanaan stratejik pendidikan dengan kualitas pendidikan (Bryson, 2004:7; Fidler, 2002:28; Bell, 2002:13; Center for Studies in Education and Development, 1980). Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa kualitas pendidikan di HEIs tidak bisa terlepas dari kualitas perencanaan stratejik yang dimiliki oleh HEIs tersebut. Perumusan rencana stratejik HEIs itu sendiri biasanya bersifat bottom-up. Hal ini bermakna bahwa rencana stratejik HEIs merupakan kumpulan dari langkah-langkah stratejik yang telah disusun oleh masing-masing program studi. Aponte (2011:3) dan Bacig (2002:5) menyatakan hal senada tentang hal ini – rencana stratejik perguruan tinggi biasanya disusun secara bottom-up.

Untuk mampu merumuskan perencanaan stratejik secara akurat, diperlukan variabel-variabel kunci (Sa’ud & Makmun, 2005; Bryson, 2004:6; Fidler, 2002:7; Courtney, 2002:24). Beberapa variabel kunci tersebut antara lain: kepemimpinan, kemampuan ekonomi organisasi pendidikan, sosial, kebijakan, politik, dan sistem informasi manajemen. Setiap variabel kunci tersebut berinteraksi secara integratif dan komprehensif dalam formulasi rencana stratejik.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan Kepala Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Universitas Pendidikan Indonesia sebagai studi pendahuluan, terdapat dua variabel kunci penting dalam memformulasikan rencana stratejik HEIs, yaitu peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen. Hal ini sejalan dengan konsep yang diajukan oleh beberapa ahli bahwa formulasi rencana stratejik dalam sebuah organisasi pendidikan dipengaruhi oleh peran kepemimpinan dan bagaimana data-informasi yang tersimpan dalam sistem informasi manajemen dimanfaatkan untuk mendukung keputusan (Sa’ud & Makmun, 2005; Bryson, 2004:56; Fidler, 2002:37; Courtney, 2002:56; dan Davis, 1974). Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk meneliti dua


(10)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

variabel kunci – peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen – terhadap akurasi formulasi rencana stratejik di sebuah institusi pendidikan tinggi. Hal tersebut didasarkan pada dua alasan.

Pertama, perencanaan stratejik merupakan suatu proses yang harus berorientasi pada masa depan (Bryson, 2004:25; Fidler, 2002:38; Davis, 1974). Orientasi masa depan tersebut biasanya identik dengan visi organisasi. Sedangkan penentuan visi program studi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah institusi pendidikan tinggi biasanya sangat dipengaruhi oleh peran ketua program studi sebagai pemimpin program studi. Dengan demikian, ketua program studi memegang peranan inti dalam merumuskan rencana stratejik di perguruan tinggi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Azhar, et.al. (2012:13) yang menyatakan bahwa pemimpin organisasi pendidikan memiliki peran yang penting terhadap akurasi formulasi rencana stratejik organisasi pendidikan tersebut.

Kedua, perencanaan stratejik merupakan suatu proses yang perlu mempertimbangkan keadaan lingkungan agar keputusan yang direncanakan bersifat strategis (Kenny, 2005:67; Bryson, 2004:33; Fidler, 2002:34; Certo, Peter, dan Ottensmeyer, 1995). Terkait dengan keadaan lingkungan, ketua program studi memerlukan suatu sistem yang mampu mendukung pengambilan keputusan agar keputusan yang diambil merupakan jenis keputusan yang akurat. Sistem informasi manajemen yang mampu mendukung para pemimpin organisasi dalam mengambil keputusan disebut juga sebagai sistem pendukung keputusan atau Decision Supporting System (DSS) (Jao, 2012;24; Jogiyanto, 2005:36). Kenyataannya, perencanaan stratejik yang dibuat di HEIs selama ini belum didasarkan pada data, informasi, dan hasil penelitian sebelumnya atau rekam jejak (Eacott, 2008:16). Menurut Fidler (2002:25), hal ini mungkin dikarenakan oleh belum adanya atau kurang dimanfaatkannya sistem yang mendukung pimpinan


(11)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

organisasi pendidikan untuk mengambil keputusan dalam penyusunan rencana stratejik organisasi pendidikan tersebut. Terkait dengan permasalahan tersebut, penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai pentingnya data dan informasi yang dikelola dengan sistem informasi manajemen untuk mengambil keputusan dalam penyusunan rencana stratejik di HEIs.

Berdasarkan latar belakang yang didasarkan pada data empirik, hasil penelitian sebelumnya, dan kajian pustaka tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk meneliti besarnya pengaruh dua variabel bebas

– peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen – terhadap akurasi formulasi rencana stratejik di sebuah intitusi pendidikan tinggi.

1.2.Identifikasi dan Perumusan Masalah

Secara umum, rencana stratejik merupakan suatu produk yang dihasilkan berdasarkan analisis lingkungan dan proyeksi masa depan (Bryson, 2002:5). Lebih rinci lagi, Courtney (2002:34) menyebutkan bahwa formulasi rencana stratejik banyak dipengaruhi oleh berbagai variabel, seperti politik, ekonomi, kepemiminan, sosial, budaya, teknologi, dan kebijakan. Selain faktor-faktor tersebut, Collins dan Porras (2011:94) menambahkan bahwa sistem informasi manajemen merupakan variabel yang penting terhadap formulasi rencana stratejik suatu organisasi. Secara khusus – dalam konteks pendidikan tinggi di Indonesia – beberapa variabel kunci yang mempengaruhi formulasi rencana stratejik antara lain: demokrasi sebagai jalur politik Indonesia, ekonomi Pancasila, kepemimpinan, sosial-budaya Indonesia, dan teknologi.

Kurangnya peran ketua program studi di perguruan tinggi dalam mempertimbangkan variabel-variabel kunci tersebut menyebabkan berbagai permasalahan terkait dengan akurasi formulasi rencana stratejik (Renstra).


(12)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

Berdasarkan hasil studi pendahuluan, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi antara lain: formulasi Renstra yang kurang didasarkan pada data dan informasi, formulasi Renstra yang kurang didasarkan pada proyeksi masa depan, formulasi Renstra yang kurang mempertimbangkan analisis lingkungan eksternal dan internal, formulasi Renstra yang kurang memperhatikan kepentingan stakeholders dan formulasi Renstra yang kurang memperhatikan kebijakan pemerintah.

Secara visual, keterkaitan antar variabel-variabel kunci yang mempengaruhi formulasi rencana stratejik dan permasalahan-permasalahan yang ditemukan di lapangan terkait dengan akurasi formulasi rencana stratejik tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1.1: Identifikasi Masalah (Diadaptasi dari Bryson, 2002:5; Courtney, 2002:34; Collins dan Porras, 2011:94)

Terkait dengan bidang penelitian ini dan berdasarkan hasil studi pendahuluan, terdapat dua permasalahan inti yang dapat diidentifikasi secara lebih rinci. Pertama, masalah yang sering muncul dalam formulasi Renstra


(13)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terletak pada kurangnya peran kepemimpinan program studi di institusi pendidikan tinggi yang kurang mampu memproyeksikan kecenderungan di masa yang akan datang. Proyeksi masa depan tersebut meliputi: (a) penentuan ideologi inti; (b) penentuan nilai-nilai inti; (c) penetuan tujuan-tujuan utama; (d) penentuan visi; (e) penentuan tujuan umum; (f) penentuan tujuan-tujuan khusus; (f) penentuan kekuatan program studi di perguruan tinggi; (g) penentuan kelemahan program studi di perguruan tinggi; (h) penentuan peluang bagi program studi di perguruan tinggi; (i) penentuan ancaman bagi program studi di perguruan tinggi; dan (j) penentuan rencana tindak.

Kedua, masalah lain yang sering muncul dalam formulasi Renstra terletak pada kurang dimanfaatkannya data dan informasi untuk membantu ketua program studi di HEIs dalam mengambil keputusan yang akan dituangkan dalam formulasi Renstra itu sendiri. Kurangnya data dan informasi tersebut meliputi: (a) tidak tersedianya data yang akurat dan faktual untuk formulasi rencana stratejik; (b) tidak tersedianya sistem pendukung keputusan sebagai bagian dari sistem informasi manajemen pendidikan yang mengelola data tersebut menjadi informasi bagi ketua program studi di perguruan tinggi; (c) tidak tersedianya sarana dan prasarana untuk membangun sistem informasi manajemen; (d) kurangnya pemanfaatan sistem informasi manajemen oleh ketua program studi di HEIs.

Ketiga, ketua program studi di HEIs mungkin mengambil keputusan yang keliru untuk diformulasikan dalam Renstra jika tidak didukung oleh data-informasi yang tersimpan dalam sistem informasi manajemen. Hal ini bermakna bahwa terdapat hubungan antara peran kepemimpinan dan pemanfaatan sistem informasi manajemen dengan akurasi formulasi rencana stratejik di HEIs.

Berdasarkan identifikasi dan uraian tentang masalah penelitian, variabel-variabel penelitian, dan kaitan antara satu variabel dengan variabel lainnya tersebut, peneliti akan meneliti seberapa besar pengaruh peran


(14)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik (Renstra) di Universitas Pendidikan Indonesia. Dalam bentuk pertanyaan, rumusan masalah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Bagaimana akurasi formulasi rencana stratejik yang ada di Universitas Pendidikan Indonesia?

2. Bagaimana peran kepemimpinan ketua program studi dalam akurasi formulasi rencana stratejik di Universitas Pendidikan Indonesia?

3. Bagaimana pemanfaatan sistem informasi manajemen dalam akurasi formulasi rencana stratejik di Universitas Pendidikan Indonesia?

4. Seberapa besar pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi terhadap akurasi formulasi rencana stratejik di Universitas Pendidikan Indonesia?

5. Seberapa besar pengaruh pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik di Universitas Pendidikan Indonesia?

6. Secara simultan, seberapa besar pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik di Universitas Pendidikan Indonesia?

1.3.Tujuan Penelitian

Secara umum, berdasarkan rumusan penelitian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik di Universitas Pendidikan Indonesia. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Terdeskripsikannya akurasi formulasi rencana stratejik yang ada di Universitas Pendidikan Indonesia.


(15)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Terdeskripsikannya peran kepemimpinan ketua program studi dalam akurasi formulasi rencana stratejik di Universitas Pendidikan Indonesia. 3. Terdeskripsikannya peran pemanfaatan sistem informasi manajemen

dalam akurasi formulasi rencana stratejik di Universitas Pendidikan Indonesia.

4. Teranalisisnya pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi terhadap akurasi formulasi rencana stratejik di Universitas Pendidikan Indonesia.

5. Teranalisisnya pengaruh pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik di Universitas Pendidikan Indonesia.

6. Teranalisisnya pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik di Universitas Pendidikan Indonesia secara simultan.

1.4.Manfaat/Signifikansi Penelitian

Secara garis besar dan berdasarkan tujuan penelitian, penelitian ini akan memiliki empat aspek manfaat setidaknya. Pertama, secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk memperluas dan memperdalam kajian administrasi pendidikan pada umumnya. Secara khusus, penelitian ini dapat menjadi sumber rujukan untuk kajian perencanaan pendidikan. Hal ini dikarenakan masih jarangnya penelitian dalam ruang lingkup administrasi pendidikan yang membahas perencanaan stratejik pendidikan tinggi dalam konteks Indonesia secara khusus.

Kedua, penelitian ini memiliki manfaat dalam aspek kebijakan. Hal ini dikarenakan perkembangan kebijakan formal dalam perencanaan stratejik pendidikan yang ada di HEIs selama ini masih hanya bersifat birokratis, kurang didasarkan pada proyeksi masa depan, dan informasi yang akurat dari lapangan. Hal ini berdampak pada tidak meningkatnya kualitas pendidikan


(16)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9

yang ada di HEIs secara signifikan. Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk membuat kebijakan yang tepat dalam menyusun rencana stratejik sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di HEIs secara signifikan.

Berikutnya, secara praktis, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi para pemimpin organisasi pendidikan agar mampu menyusun rencana stratejik yang berkualitas – perencanaan yang didasarkan pada data, informasi, dan visi. Dengan memiliki rencana stratejik yang berkualitas, maka kualitas pendidikan tinggi pun dapat ditingkatkan.

Terakhir, penelitian ini akan memberikan manfaat dalam aspek metode penelitian yang dipilih. Hal ini dikarenakan metode yang dipilih dalam penelitian formulasi rencana stratejik belum banyak digunakan dalam ilmu administrasi pendidikan. Berakar dari metode yang dipilih tersebut, penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan beberapa temuan metodologi yang bermanfaat.

1.5.Struktur Organisasi Tesis

Tesis ini akan disajikan dalam lima bab, sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bagian ini memaparkan latar belakang penelitian, identifikasi-perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi tesis.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Teori, konsep, dan hasil penelitian sebelumnya yang relevan dipaparkan dalam bab ini. Secara umum, bab ini menjelaskan definisi rencana stratejik dalam konteks administrasi pendidikan, rasional rencana stratejik dalam konteks administrasi pendidikan, formulasi rencana stratejik sebagai bagian penting dari rencana stratejik, peranan pemimpin dalam konteks formulasi


(17)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rencana stratejik, dan peranan sistem informasi manajemen dalam konteks formulasi rencana stratejik.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini memberikan penjelasan yang rinci tentang metode penelitian yang digunakan sebagai alat untuk menjawab pertanyaan penelitian yang dirumuskan dalam penelitian ini.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menyajikan dan menganalisis data yang diperoleh selama penelitian. Data yang diperoleh tersebut akan dianalisis secara statistik dan dibandingkan dengan kajian pustaka dan metode penelitian dari penelitian terdahulu yang ada di bab-bab sebelumnya.

BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab ini menyajikan kesimpulan dan beberapa rekomendasi yang didasarkan pada hasil analisis di bab empat.

DAFTAR PUSTAKA

Pustaka yang relevan dengan penelitian ini disusun di bagian ini. LAMPIRAN

Bab ini menyajikan beberapa lampiran penting yang terkait dengan penelitian ini.

Berdasarkan pemaparan di bab pertama tersebut, kajian pustaka yang komprehensif sangat diperlukan untuk dapat mengeksplorasi pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik di institusi pendidikan tinggi atau Higher Education Institutions (HEIs). Oleh karena itu, bab dua dari tesis ini akan membahas dan menganalisis kajian pustaka yang digunakan dalam penelitian ini.


(18)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

53

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik di Universitas Pendidikan Indonesia, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Melalui pendekatan kuantitatif ini, penelitian ini menjawab pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana akurasi formulasi rencana stratejik di Universitas Pendidikan Indonesia?

2. Bagaimana peran kepemimpinan ketua program studi dalam akurasi formulasi rencana stratejik di Universitas Pendidikan Indonesia?

3. Bagaimana pemanfaatan sistem informasi manajemen dalam akurasi formulasi rencana stratejik di Universitas Pendidikan Indonesia?

4. Seberapa besar pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi terhadap akurasi formulasi rencana stratejik di Universitas Pendidikan Indonesia? 5. Seberapa besar pengaruh pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap

akurasi formulasi rencana stratejik di Universitas Pendidikan Indonesia? 6. Secara simultan, seberapa besar pengaruh peran kepemimpinan ketua proram

studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik di Universitas Pendidikan Indonesia?

Berdasarkan enam pertanyaan penelitian tersebut, yang juga merupakan tujuan penelitian ini, pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang tepat untuk memperoleh jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut. Sub bab pertama dari bab ini menjelaskan mengenai populasi, sampel, dan lokasi penelitian. Secara keseluruhan, bab ini memaparkan tentang desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, uji validitas dan reliabilitas instrumen, teknik


(19)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengumpulan data, dan analisis data. Penjelasan rinci mengenai masing-masing sub bab tersebut dipaparkan sebagai berikut.

A. Populasi, Sampel, dan Lokasi Penelitian

Data penelitian yang diperlukan dalam penelitian ini adalah informasi yang terkait dengan akurasi formulasi rencana stratejik, peran kepemimpinan ketua program studi, dan pemanfaatan sistem informasi manajemen. Semua informasi tersebut diperoleh melalui instrumen penelitian yang berupa angket. Terkait dengan informasi yang dibutuhkan, hal penting pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan populasi penelitian. Hal ini ditujukan supaya penelitian ini mendapatkan kejelasan mengenai subyek penelitian (Sugiyono, 2013:23).

Menurut McMillan dan Schumacher (2001:45), populasi merupakan sekelompok orang dengan karakteristik yang kurang lebih sama. Hal ini bermakna bahwa karakteristik orang-orang tersebut dapat digeneralisasikan. Selain itu, Arikunto (2006:67) menyatakan bahwa populasi merupakan seluruh subyek penelitian. Berdasarkan pengertian populasi dari tiga ahli tersebut, populasi dapat diartikan sebagai seluruh subyek penelitian yang memiliki kemiripan karakretistik sehingga dapat digeneralisasikan. Dalam konteks penelitian ini, populasi merujuk pada seluruh ketua program studi (dalam hal ini 103 ketua program studi) yang ada di Universitas Pendidikan Indonesia. Populasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

Fakultas Program Studi

Fakultas Ilmu Pendidikan 1. Administrasi Pendidikan

2. Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

3. Pendidikan Luar Sekolah

4. Pendidikan Luar Biasa

5. Teknologi Pendidikan

6. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

7. Pendidikan Guru Anak Usia Dini

8. Psikologi

9. Pendidikan Non Guru Perpustakaan dan Informasi

10. PJJ Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PJJ-PGSD)


(20)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

55

Fakultas Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial

12. Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn)

13. Pendidikan Sejarah

14. Pendidikan Geografi

15. Survey Pemetaan dan Informasi Geografi

16. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

17. Manajemen Pemasaran Turisme

18. Manajemen Industri Katering

19. Manajemen Resort dan Leasure

20. Ilmu Pendidikan Agama Islam

21. Pendidikan Sosiologi

Fakultas Pendidikan

Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam

22. Pendidikan Biologi

23. Pendidikan Fisika

24. Pendidikan Kimia

25. Pendidikan Matematika

26. Pendidikan Ilmu Komputer

27. Biologi

28. Fisika

29. Kimia

30. Matematika

31. Ilmu Komputer

32. International Program on Science Education (IPSE)

33. Pendidikan Biologi (S1-Kompetensi Ganda)

34. Pendidikan Fisika (S1-Kompetensi Ganda)

35. Pendidikan Matematika (S1-Kompetensi Ganda)

Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

36. Pendidikan Bahasa Indonesia

37. Pendidikan Bahasa Daerah

38. Pendidikan Bahasa Inggris

39. Pendidikan Bahasa Jerman

40. Pendidikan Bahasa Arab

41. Pendidikan Bahasa Jepang

42. Pendidikan Bahasa Perancis

43. Pendidikan Seni Musik

44. Pendidikan Seni Tari

45. Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan

46. Bahasa dan Sastra Indonesia

47. Bahasa dan Sastra Inggris

48. Pendidikan Bahasa Inggris (S1-Kompetensi Ganda)

Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan

49. Pendidikan Teknik Bangunan

50. Pendidikan Teknik Arsitektur

51. Pendidikan Teknik Mesin

52. Pendidikan Listrik Tenaga

53. Pendidikan Elektronika Kom

54. Pendidikan Tata Boga

55. Pendidikan Tata Busana

56. Teknik Sipil D3

57. Teknik Arsitektur

58. Teknik Perumahan

59. Teknik Mesin

60. Teknik Elektro

61. Pendidikan Teknik Produksi dan Perancangan

62. Pendidikan Teknik Otomotif


(21)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

64. Pendidikan Teknologi Agro Industri

65. Teknik Sipil Indistri

66. Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

67. Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi

68. Pendidikan Jasamani PGSD

69. Pendidikan Kepelatihan OR

70. Ilmu Keolahragaan

71. Keperawatan

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

72. Pendidikan Akuntansi

73. Pendidikan Manajemen Bisnis

74. Pendidikan Manajemen Perkantoran

75. Pendidikan Ekonomi

76. Manajemen

77. Akuntansi

Sekolah Pascasarjana 78. Administrasi Pendidikan

79. Pengembangan Kurikulum

80. Bimbingan dan Konseling

81. Pendidikan Luar Sekolah

82. Pendidikan Umum

83. Pendidikan Kebutuhan Khusus

84. Pendidikan IPA

85. Pendidikan Matematika

86. Pendidikan Bahasa Indonesia

87. Pendidikan Bahasa Inggris

88. Pendidikan Bahasa Jepang

89. Pendidikan Bahasa Perancis

90. Pendidikan IPS

91. Pendidikan Kewargaan Negara

92. Pendidikan Kesenian

93. Pendidikan Teknik Kejuruan

94. Pendidikan Olahraga

95. Magister Manajemen Bisnis

96. Linguistik

97. Pendidikan Sejarah

98. Pendidikan Geografi

99. Pendidikan Biologi

100. Pendidikan Dasar

101. Penjaminan Mutu Pendidikan

102. Pendidikan Bahasa dan Budaya Sunda

103. Pendidikan Ekonomi

Karena jumlah populasi yang cukup besar, penelitian ini tidak menggunakan seluruh subyek penelitian – penelitian ini menggunakan sampel yang mewakili populasi. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Sugiyono (2013:56; 2009:37) dan Arikunto (2006:69) yang menyatakan bahwa jika penelitian tidak dapat dilakukan pada seluruh populasi, maka peneliti perlu menggunakan sampel yang mewakili populasi. Terkait dengan


(22)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

57

sampel yang digunakan, penelitian ini menggunakan teknik sampel acak (random sampling). Hal ini dikarenakan anggota populasi yang homogen. Teknik ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2009:60) tentang random sampling yang menyatakan bahwa sampel acak dapat digunakan apabila anggota populasi relatif homogen. Terkait dengan jumlah sampel yang digunakan, penelitian ini menggunakan rumus yang dinyatakan oleh Isaac dan Michael (dalam Sugiyono, 2013:67) sebagai berikut:

Dimana:

s = Jumlah sampel

² = Chi kuadrat yang harganya tergantung derajat kebebasan (dk) dan tingkat kesalahan (α). Dalam penelitian ini, dk = 1 dan α = 5%. Berdasarkan tabel chi kuadrat, nilai ² = 3.841

N = Jumlah populasi (dalam hal ini 103) P = Peluang benar (dalam hal ini 0.5) Q = Peluang salah (dalam hal ini 0.5)

d = Perbedaan antara rata-rata sampel dan rata-rata populasi. Menurut Isaac dan Michael (dalam Sugiyono, 2013:68), perbedaannya bisa 0.01; 0.05; atau 0.10. Dalam penelitian ini, perbedaan yang digunakan adalah 0.05

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus penentuan sampel tersebut, penelitian ini menggunakan jumlah sampel sebanyak 80 ketua program studi yang ada di Universitas Pendidikan Indonesia sebagai lokasi penelitian. Berikut adalah sampel yang digunakan dalam penelitian ini.


(23)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sampel Penelitian

No Program Studi

1. Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

2. Pendidikan Luar Sekolah

3. Pendidikan Luar Biasa

4. Teknologi Pendidikan

5. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

6. Pendidikan Guru Anak Usia Dini

7. Psikologi

8. Pendidikan Non Guru Perpustakaan dan Informasi

9. PJJ Pendidikan Guru Sekolah Dasar

10. Pendidikan Sejarah

11. Pendidikan Geografi

12. Survey Pemetaan dan Informasi Geografi

13. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

14. Manajemen Pemasaran Turisme

15. Manajemen Industri Katering

16. Manajemen Resort dan Leisure

17. Pendidikan Sosiologi

18. Pendidikan Biologi

19. Pendidikan Fisika

20. Pendidikan Kimia

21. Pendidikan Ilmu Komputer

22. Biologi

23. Fisika

24. Kimia

25. Ilmu Komputer

26. International Program on Sains Education (IPSE)

27. Pendidikan Biologi (S1 Kompetensi Ganda)

28. Pendidikan Fisika (S1 Kompetensi Ganda)

29. Pendidikan Matematika (S1 Kompetensi Ganda)

30. Pendidikan Bahasa Indonesia

31. Pendidikan Bahasa Daerah

32. Pendidikan Bahasa Jerman

33. Pendidikan Bahasa Arab

34. Pendidikan Bahasa Jepang

35. Pendidikan Bahasa Perancis

36. Pendidikan Seni Musik

37. Pendidikan Seni Tari

38. Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan

39. Bahasa dan Sastra Indonesia

40. Pendidikan Teknik Bangunan

41. Pendidikan Teknik Arsitektur

42. Pendidikan Teknik Mesin

43. Pendidikan Listrik Tenaga

44. Pendidikan Elektornika Kom

45. Pendidikan Tata Boga

46. Pendidikan Tata Busana

47. Teknik Arsitektur


(24)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

59

49. Teknik Mesin

50. Teknik Elektro

51. Pendidikan Teknik Produksi dan Perancangan

52. Pendidikan Teknik Otomotif

53. Pendidikan Refrigasi dan Tata Udara

54. Pendidikan Teknologi Argo Industri

55. Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

56. Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi

57. Pendidikan Jasmani PGSD

58. Pendidikan Kepelatihan OR

59. Ilmu Keolahragaan

60. Manajemen

61. Pendidikan Akuntansi

62. Pendidikan Manajemen Bisnis

63. Pendidikan Manajemen Perkantoran

64. Pendidikan Ekonomi

65. Akuntansi

66. Bimbingan dan Konseling (SPS)

67. Pendidikan Luar Sekolah (SPS)

68. Pendidikan Umum (SPS)

69. Pendidikan Kebutuhan Khusus (SPS)

70. Pendidikan IPA (SPS)

71. Pendidikan Matematika (SPS)

72. Pendidikan Bahasa Jepang (SPS)

73. Pendidikan Bahasa Perancis (SPS)

74. Pendidikan IPS (SPS)

75. Pendidikan Kesenian (SPS)

76. Pendidikan Sejarah (SPS)

77. Pendidikan Geografi (SPS)

78. Pendidikan Dasar (SPS)

79. Pendidikan Ekonomi (SPS)

80. Pendidikan Bahasa dan Budaya Sunda (SPS)

B. Desain Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah penelitian di bagian sebelumnya, desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Dimana: X1 = Peran

Kepemimpinan Ketua Program Studi X1 X2 Y


(25)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X2 = Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen

Y = Akurasi Formulasi Rencana Stratejik

C. Metode Penelitian

Secara umum, berdasarkan tujuan penelitian ini – menemukan pengaruh dua variabel independen terhadap satu variabel dependen, maka pendekatan yang tepat dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Alasan mengapa peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif adalah karena penelitian ini berusaha menemukan pengaruh satu variabel terhadap variabel lainnya (Cohen, et.al, 2007:89).

Selain itu, metode survei eksplorasi yang digunakan dalam penelitian ini juga bertujuan untuk menggambarkan sikap, pendapat, perilaku, atau karakteristik populasi dari sejumlah sampel yang diambil. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Creswell (2008:76) yang menyatakan bahwa desain penelitian survei merupakan suatu prosedur penelitian kuantitatif dimana peneliti mengadakan survei terhadap sampel untuk menggambarkan keadaan populasi.

Dengan kata lain, penelitian ini melakukan survei kepada sampel yang telah ditentukan untuk dimintai pendapatnya mengenai akurasi formulasi rencana stratejik yang dipengaruhi oleh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan hal penting dalam penelitian karena hal tersebut memberikan kejelasan makna bagaimana definisi-definisi tersebut digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan kajian pustaka di bab Gambar 3.1: Desain Penelitian


(26)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

61

sebelumnya, definisi operasional dalam penelitian ini diperoleh dari langkah-langkah penjabaran definisi operasional (lihat lampiran enam, tujuh, dan delapan). Secara ringkas, variabel-variabel dalam penelitian ini dapat didefinisioperasionalkan sebagai berikut:

Akurasi formulasi rencana stratejik institusi pendidikan tinggi: suatu proses yang ditujukan untuk membuat strategi-strategi pengembangan institusi pendidikan tinggi dengan memperhatikan berbagai aspek terkait secara akurat.

Peran kepemimpinan ketua program studi: serangkaian peran yang meliputi kemampuan (memotivasi, menemukan, dan mengembangkan segenap potensi yang dimiliki oleh program studi di institusi perguruan tinggi) dan keahlian yang dimiliki oleh ketua program studi untuk memformulasikan langkah stratejik yang akan dituangkan dalam rencana stratejik institusi perguruan tinggi.

Pemanfaatan sistem informasi manajemen: sebuah sistem yang dimanfaatkan untuk mengumpulkan dan mengelola data menjadi informasi yang berkualitas serta mengeluarkan informasi tersebut untuk formulasi rencana stratejik institusi perguruan tinggi.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Menurut Cohen, et.al. (2007:101), terdapat berbagai jenis instrumen penelitian, salah satunya adalah angket. Dalam penelitian ini, data akan dikumpulkan dengan menggunakan instrumen penelitian yang berupa angket. Menurut Muhidin dan Abdurahman (2007:35), angket merupakan alat pengumpul data yang dibuat dalam bentuk daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis yang ditujukan untuk diisi oleh para responden penelitian (responden dalam penelitian ini merujuk kepada ketua program studi). Secara rasional dan teoritis, peneliti menggunakan


(27)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

angket sebagai instrumen pengumpul data dikarenakan beberapa alasan yang juga sejalan dengan pendapat Arikunto (2006:67), yaitu: (a) indikator pada masing-masing variabel penelitian cukup kompleks – oleh karena itu, angket merupakan instrumen yang tepat; (b) pertanyaan atau pernyataan dalam angket dapat dibuat homogen (standar) bagi seluruh responden; (c) pertanyaan atau pernyataan dalam angket dapat disusun secara cermat berdasarkan permasalahan yang diteliti; dan (d) angket dapat disebar dan dijawab oleh responden dalam waktu yang relatif singkat sehingga membuat penelitian menjadi lebih efektif dan efisien.

Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teknik wawancara dan studi dokumen sebagai pelengkap angket. Teknik wawancara dan studi dokumen digunakan untuk melakukan cross-check data yang diperoleh melalui angket (Lodico, et.al, 2006:132). Terkait dengan teknik wawancara, narasumber yang ditanyai adalah kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Universitas Pendidikan Indonesia dan beberapa ketua program studi yang ada di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia. Sedangkan dokumen yang digunakan untuk dianalisis adalah rencana stratejik UPI periode 2010-2015.

F. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian

Berdasarkan jenis instrumen penelitian yang digunakan, penelitian ini mengembangkan variabel-variabel penelitian menjadi indikator penelitian yang pada akhirnya menjadi butir-butir pernyataan penelitian. Adapun variabel-variabel tersebut adalah akurasi formulasi rencana stratejik UPI (Y), peran kepemimpinan program studi (X1), dan pemanfaatan sistem informasi manajemen (X2).

Butir pernyataan yang dikembangkan menggunakan skala Likert dengan lima pilihan alternatif jawaban dan bobot yang berbeda, yaitu sangat sesuai dengan fakta yang ada (berbobot 5), sesuai dengan fakta yang ada


(28)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

63

(berbobot 4), tidak tahu atau ragu-ragu (berbobot 3), tidak sesuai dengan fakta yang ada (berbobot 2), dan sangat tidak sesuai dengan fakta yang ada (berbobot 1).

Pengembangan instrumen dilakukan dengan cara mengadaptasi konsep penelitian terdahulu sesuai dengan konteks penelitian ini. Konsep yang diadaptasi dari penelitian yang dilakukan oleh Azhar (2012), Simerson (2011), Eacott (2008), Bryson (2004), dan Distel dan Myers (2002) diterjemahkan sesuai dengan istilah-istilah baku yang berlaku dalam konteks penelitian ini. Setelah diterjemahkan, konsep-konsep tersebut diturunkan menjadi bentuk pertanyaan yang lebih mudah dipahami oleh responden sehingga responden dapat mengisi instrumen penelitian tanpa hambatan.

Secara rinci, angket yang digunakan dalam penelitian ini dikembangkan melalui beberapa tahapan, yaitu: (a) mendefinisioperasionalkan variabel penelitian (lihat lampiran); (b) menyusun indikator variabel penelitian (lihat lampiran); (c) menyusun kisi-kisi instrumen penelitian (lihat lampiran); (d) menyusun instrumen penelitian (lihat lampiran); (e) melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen; (f) perbaikan instrumen; dan (g) penyebaran instrumen. Berikut adalah tabel yang mewakili proses pengembangan instrumen.

Tabel 3.3

Tabel Pengembangan Instrumen

Variabel Indikator Sub Indikator

Peran Kepemimpinan Ketua Program Studi

(X1)

Analyst 1. Ketua program studi mampu melakukan analisis kekuatan dan kelemahan program studi dengan baik

2. Ketua program studi mampu

melakukan analisis peluang dan

ancaman bagi program studi

dengan baik

Strategy Expert 1. Ketua program studi mampu menentukan sweet spots program studi dengan baik

2. Ketua program studi mampu

menstimulasi stakeholders

pendidikan untuk memilih strategi


(29)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu program studi

Guide 1. Ketua program studi mampu menghimpun pendapat dari para stakeholders pendidikan

2. Ketua program studi mampu

memandu para stakeholders

pendidikan untuk

memformulasikan Renstra

Strategy Developer 1. Ketua program studi mampu

mendorong stakeholders

pendidikan untuk berkembang

dengan melakukan inovasi-inovasi pendidikan

2. Ketua program studi mampu

mengajak semua stakeholders

pendidikan untuk melakukan

inovasi demi pengembangan

program studi

Collaborator 1. Ketua program studi mampu

berkolaborasi dengan setiap

stakeholders pendidikan dalam memformulasikan Renstra

2. Ketua program studi mampu

mempengaruhi stakeholders

pendidikan untuk berpikir,

bertindak, dan belajar secara

stratejik.

Manager 1. Ketua program studi mampu mengajak stakeholders pendidikan untuk memanfaatkan sumber daya program studi dengan baik untuk pertimbangan formulasi Renstra

2. Ketua program studi mampu

memilih setiap data-informasi

yang penting untuk formulasi Renstra

Decision Maker 1. Ketua program studi berani mengambil keputusan yang tepat untuk formulasi Renstra

2. Ketua program studi mampu

menimbang trade offs yang perlu dilakukan oleh program studi dalam formulasi Renstra

Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen

(X2)

Information Availability 1. Tersedianya informasi untuk

mengambil keputusan dalam

formulasi Renstra

2. Kemudahan akses informasi untuk

formulasi Renstra

Information Relevancy 1. Kesesuaian informasi yang

dibutuhkan untuk formulasi

Renstra


(30)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

65

Completeness untuk formulasi Renstra

Information Accuracy 1. Ketepatan informasi untuk formulasi Renstra

2. Informasi yang rinci untuk

formulasi Renstra

3. Konsistensi informasi dari

berbagai sumber yang berbeda untuk formulasi Renstra

4. Informasi sebagai bahan

pengambilan keputusan tidak

terdistorsi oleh kepentingan lain

5. Adanya kejelasan sumber

informasi

Actual Information 1. Kesesuaian antara data-informasi dan kondisi yang sebenarnya Information

Management

1. Pengelolaan data menjadi

informasi program studi

menggunakan sistem yang sesuai 2. Adanya proses validasi informasi

untuk formulasi Renstra

Akurasi Formulasi Rencana Stratejik (Y)

Stakeholders Involvement

1. MWA dilibatkan dalam formulasi

Renstra melalui rapat koordinasi pimpinan

2. Dosen dilibatkan dalam formulasi Renstra

3. Perwakilan dunia usaha dan

industri (DUDI) dilibatkan dalam formulasi Renstra

4. Ahli pendidikan tinggi dilibatkan dalam formulasi Renstra

Core Ideology Deliberation

1. Kesejajaran nilai-nilai Pancasila dengan formulasi Renstra

2. Kesejajaran nilai-nilai pendidikan

yang tertuang dalam UU

SISDIKNAS dengan formulasi Renstra

3. Kesejajaran antara tujuan

pendidikan nasional dengan tujuan institusi pendidikan tinggi yang akan diperoleh dari formulasi Renstra

Internal Environmental Scanning

1. Adanya analisis kekuatan

(strengths) program studi untuk formulasi Renstra

2. Adanya analisis kelemahan

(weaknesses) untuk formulasi

Renstra External Environmental

Scanning

1. Adanya analisis kesempatan

(opportunities) untuk formulasi Renstra

2. Adanya analisis tantangan


(31)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Future Projection 1. Dilibatkannya ahli pendidikan tinggi untuk formulasi Renstra Policy Consideration 1. Kesejajaran antara kebijakan

pemerintah pusat dengan formulasi Renstra

2. Kesejajaran antara kebijakan

pemerintah daerah dengan

formulasi Renstra

Data and Information 1. Formulasi Renstra didasarkan pada data dan informasi yang dikelola oleh sistem informasi manajemen di institusi pendidikan tinggi

G. Uji Validitas Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang telah disusun memerlukan pengujian validitas. Hal ini ditujukan supaya penelitian yang dilakukan memiliki kualitas tinggi. Salah satu indikator yang menunjukkan kualitas penelitian adalah tingginya tingkat kebenaran dari data yang diperoleh. Kualitas data penelitian itu sendiri sangat ditentukan oleh instrumen penelitian yang digunakan. Oleh karena itu, uji validitas instrumen penelitian merupakan suatu hal yang harus dilakukan. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Arikunto (2006) dan McMillan dan Schumacher (2001:85) yang menyatakan bahwa uji validitas merupakan suatu ukuran yang mampu menunjukkan tingkat keabsahan suatu instrumen. Dalam penelitian ini, uji validitas instrumen penelitian melibatkan 30 reponden yang di luar sampel penelitian.

Langkah kerja yang dilakukan oleh peneliti dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen penelitian yang akan diuji validitasnya kepada 30 responden di luar sampel penelitian

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen

3. Memeriksa kelengkapan lembaran data yang terkumpul


(32)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

67

5. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh (lihat lampiran 9)

6. Menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu (lihat lampiran 9)

7. Menghitung koefesien korelasi product moment yang jika dilakukan secara manual menggunakan rumus sebagai berikut:

Dimana:

= Koefesien korelasi product moment

= Jumlah responden

= Jumlah perkalian X dan Y

= Jumlah skor tiap item pernyataan = Jumlah skor total tiap responden = Jumlah skor X yang dikuadratkan = Jumlah skor Y yang dikuadratkan

Dalam penelitian ini, perhitungan koefesien korelasi dilakukan dengan SPSS 21.0. Hal ini ditujukan untuk mengurangi human error. Hasil perhitungan koefesien korelasi untuk uji validitas dapat dilihat di lampiran 10.

8. Menentukan nilai tabel r

Dalam penelitian ini, dengan jumlah responden 30, derajat kebebasan (dk) n-2, dan tingkat kesalahan (α) 0.05, maka nilai tabel r yang berlaku adalah 0.361.

9. Menentukan hasil uji validitas

Dalam penelitian ini, kriteria yang digunakan untuk menentukan hasil uji validitas adalah:

 Jika nilai hitung > , maka item pernyataan dinyatakan valid dan dapat digunakan, atau


(33)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Jika nilai hitung < , maka item pernyataan dinyatakan tidak valid dan tidak dapat digunakan

10.Hasil uji validitas instrumen penelitian

Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS 21.0 dan perbandingan dengan (0.361), dari 72 item pernyataan dinyatakan 69 item pernyataan valid dan dapat digunakan. Sedangkan tiga item pernyataan (item nomor 1, 4, dan 65) dinyatakan tidak valid dan tidak dapat digunakan. Terkait dengan tiga item pernyataan yang tidak valid tersebut, peneliti telah mengganti dengan pernyataan yang lebih operasional dan menjadi valid pada akhirnya. Hasil perbandingan antara

dan secara rinci dapat dilihat di lampiran 11.

H. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Selain bersifat valid, instrumen penelirian juga perlu bersifat reliable. Dalam hal ini, reliable merujuk pada kekonsistenan (keajegan) instrumen penelitian. Hal ini sejalan dengan apa yang dinyatakan oleh Cohen, et.al. (2007:182) bahwa reliabilitas suatu instrumen penelitian berarti adanya keajegan dari instrumen penelitian tersebut meski diujikan pada waktu yang berbeda. Tentu saja, reliabilitas instrumen penelitian akan berpengaruh terhadap data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Karena alasan tersebut, maka uji reliabilitas diperlukan dalam penelitian ini. Uji reliabilitas yang dimaksud dalam penelitian ini merujuk pada pendapat yang diajukan oleh Arikunto (2006) dan McMillan dan Schumacher (2001) yang menyatakan bahwa uji reliabilitas instrumen penelitian merupakan suatu cara untuk memastikan bahwa instrumen penelitian yang disusun memiliki kekonsistenan yang tinggi.

Langkah kerja yang dilakukan oleh peneliti dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut:


(34)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

69

1. Menyebarkan instrumen penelitian yang akan diuji validitasnya kepada 30 responden di luar sampel penelitian

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen

3. Memeriksa kelengkapan lembaran data yang terkumpul

4. Memeriksa kelengkapan pengisian item pernyataan instrumen penelitian. 5. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh (lihat lampiran 9)

6. Menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu (lihat lampiran 9)

7. Menghitung varians masing-masing item pernyataan yang jika dilakukan secara manual menggunakan rumus sebagai berikut:

Dimana:

= Varians masing-masing item penyataan

= Jumlah hasil kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden = Jumlah skor yang diperoleh tiap responden

= Jumlah responden

Dalam penelitian ini, perhitungan varians masing-masing item pernyataan dilakukan dengan SPSS 21.0. Hal ini ditujukan untuk mengurangi human error. Hasil perhitungan varians masing-masing item pernyataan untuk uji reliabilitas dapat dilihat di lampiran 10.

8. Menjumlahkan varians semua item pernyataan

9. Menghitung varians total dengan rumus yang sama pada langkah nomor tujuh

10.Menghitung nilai koefisien alfa yang jika dilakukan secara manual menggunakan rumus sebagai berikut:


(35)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dimana:

= Nilai koefesien alfa = Jumlah item instrumen

= Jumlah varians item pernyataan = Varians total

11.Menentukan hasil uji reliabilitas

Dalam penelitian ini, kriteria yang digunakan untuk menentukan hasil uji reliabilitas adalah:

 Jika nilai hitung alfa > , maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel, atau

 Jika nilai hitung alfa < , maka instrumen penelitian dinyatakan tidak reliabel

12.Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas dengan SPSS 21.0, diketahui nilai alfa sebesar 0.979, dan nilai dalam penelitian ini adalah 0.361. Dengan demikian, nilai hitung alfa > (0.979 > 0.361). Berdasarkan perbandingan tersebut, dapat dinyatakan bahwa instrumen penelitian reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Nilai koefisien alfa yang diperoleh dari perhitungan SPSS 21.0 dapat dilihat di lampiran 10.

I. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan upaya pengolahan data yang telah diperoleh melalui instrumen penelitian yang valid dan reliabel menjadi informasi-informasi yang bermanfaat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian (Creswell, 2008:137). Dengan terjawabnya dan ternalisisnya pertanyaan-pertanyaan penelitian, peneliti menarik kesimpulan yang dapat digeneralisir dari sampel penelitian. Beberapa langkah kerja sistematis diperlukan untuk memperoleh analisis data yang akurat. Terkait dengan


(36)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

71

langkah kerja tersebut, peneliti melakukan langkah-langkah sistematis tersebut sebagai berikut:

1. Pengumpulan data yang dilakukan melalui instrumen penelitian yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya (rujuk sub bab 3.7 dan 3.8)

2. Memeriksa lembaran instrumen penelitian untuk memastikan lembaran penelitian berjumlah lengkap sesuai dengan jumlah saat disebar

3. Memeriksa kelengkapan pengisian item pernyataan instrumen penelitian 4. Pengidentifikasian, pengklasifikasian, dan pengkodean dari setiap item

pernyataan yang terdapat dalam instrumen penelitian menurut variabel-variabel yang diteliti

5. Melakukan tabulasi data ke dalam tabel induk penelitian (lampiran 12) 6. Pengubahan jenis data

Menurut Creswell (2008:152), terdapat beberapa jenis data seperti ordinal dan interval. Dalam konteks penelitian ini, data yang diperoleh melalui instrumen penelitian dari responden merupakan jenis data ordinal. Data ordinal merupakan jenis data yang bersifat kualitatif (McMillan dan Schumacher, 2001:253) (dalam penelitian ini data yang dimaksud berupa pendapat mengenai tingkat kesetujuan responden mengenai pernyataan-pernyataan penelitian). Dikarenakan tujuan penelitian ini adalah menjawab pertanyaan kuantitatif (pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen), maka jenis data ordinal harus dikonversikan menjadi jenis data interval. Hal ini sejalan dengan pendapat yang diajukan oleh Cohen et.al. (2007:154) yang menyatakan bahwa penelitian yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan kuantitatif perlu mengubah jenis data ordinal yang biasanya diperoleh dari instrumen penelitian berupa angket menjadi jenis data interval. Dalam penelitian ini, pengubahan jenis data ordinal menjadi jenis data interval dilakukan melalui Method of Succesive Interval atau yang lebih dikenal dengan MSI. Terkait dengan MSI yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan


(37)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Microsoft Excel 2011 untuk mengkonversi data ordinal menjadi data interval penelitian (lampiran 13). Perhitungan secara manual dilakukan untuk melakukan cross-check dengan perhitungan Microsoft Excel 2011. Perhitungan manual ditempuh melalui beberapa langkah kerja sebagai berikut:

1) Menghitung frekuensi responden yang memberikan respon terhadap kategori jawaban tersedia

2) Menentukan proporsi untuk setiap alternatif jawaban responden tersebut

3) Menentukan proporsi kumulatif untuk setiap alternatif jawaban responden

4) Menentukan nilai z untuk setiap kategori

5) Menghitung nilai skala (scale value) dengan rumus sebagai berikut:

6) Melakukan nilai skala yang ditransformasi (Transform Scale Value) dengan rumus sebagai berikut:

7. Uji normalitas data

Uji normalitas data merupakan salah satu uji yang digunakan sebagai salah satu syarat penggunaan statistik parametrik (Cohen et.al, 2007:198). Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya dan homogen atau heterogennya suatu distribusi data. Dalam penelitian ini, uji normalitas data merupakan hal yang penting karena penelitian ini menggunakan statistik parametrik. Penelitian ini menggunakan SPSS 21.0 untuk menguji normalitas distribusi data – tujuan penggunaan SPSS 21.0 adalah untuk mengurangi human error. Perhitungan manual dilakukan sebagai cross-check terhadap perhitungan SPSS 21.0. Adapun


(38)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

73

langkah kerja yang ditempuh dalam perhitungan manual untuk uji normalitas data adalah sebagai berikut:

1) Membuat tabel distribusi frekuensi yang dibutuhkan 2) Menentukan rata-rata dan standar deviasi

3) Menentukan batas kelas

4) Mencari nilai z skor untuk batas kelas interval dengan rumus sebagai berikut:

5) Mencari luas 0 – Z

6) Mencari luas tiap kelas interval 7) Mencari frekuensi harapan

8) Menentukan nilai Chi-Kuadrat dengan rumus sebagai berikut:

Dimana:

= Chi-Kuadrat

= Frekuensi observasi

= Frekuensi yang diharapkan = Jumlah responden

9) Menentukan hasil uji normalitas

Dalam penelitian ini, kriteria yang digunakan untuk menentukan hasil uji normalitas adalah:

 Jika nilai uji > , maka distribusi data dinyatakan tidak normal, atau

 Jika nilai uji < , maka distribusi data dinyatakan normal 10)Hasil uji normalitas distribusi data


(39)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil pengujian normalitas dengan SPSS 21.0, tampak nilai skewness untuk variabel Y (-0.538), X1 (0.217), X2 (-0.114) mendekati angka 0. Hal ini bermakna bahwa distribusi data dinyatakan normal. Hasil perhitungan uji normalitas dapat dilihat di lampiran 14.

8. Uji linieritas

Uji linieritas merupakan salah satu uji persyaratan analisis yang harus dilakukan dalam penelitian yang menggunakan statistik parametrik sebagai alat analisisnya (McMillan dan Schumacher, 2001). Uji ini ditujukan untuk mencari persamaan garis regresi variabel independen X1 dan X2 terhadap variabel dependen Y. Dalam konteks penelitian ini, uji linieritas dilakukan dengan menggunakan SPSS 21.0. Perhitungan manual dilakukan sebagai cross-check terhadap perhitungan SPSS 21.0. Perhitungan manual yang dilakukan oleh peneliti menempuh langkah-langkah sebagai berikut (Muhidin dan Abdurahman, 2007:89-91):

1) Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y

2) Menghitung jumlah kuadrat regresi ( ) dengan rumus sebagai berikut:

3) Menghitung jumlah kuadrat regresi ( ), dengan rumus sebagai berikut:

4) Menghitung jumlah kuadrat residu ( ) dengan rumus sebagai berikut:


(40)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

75

5) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a ( ) dengan rumus sebagai berikut:

6) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ( ) dengan rumus sebagai berikut:

7) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu ( ) dengan rumus sebagai berikut:

8) Menghitung jumlah kuadrat error ( ) dengan rumus sebagai berikut:

Untuk menghitung urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. 9) Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok ( ) dengan rumus sebagai

berikut:

10)Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok ( ) dengan rumus sebagai berikut:

11)Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error ( ) dengan rumus sebagai berikut:


(1)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xvi

in the Planning of Education in Developing Countries (Volume I). Cambridge: Harvard University Press.

di Gropello, E., Kruse, A., dan Tandon, P. (2011). Skills for the Labor Market in Indonesia: Trends in Demand, Gaps, and Supply. Washington D.C: World Bank.

Distel, D. dan Myers, D. (2002). “Leadership and Strategic Planning: Keys to Success in a Changing Environment”. Makalah pada Annual Quality Congress, Ohio.

Eacott, S. (2008). “Strategy in Educational Leadership: In Search of Unity”. Journal of Educational Administration. 46, (3), 353-375.

Engkoswara. dan Komariah, A. (2011). Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Enomoto, E.K. dan Conley, S. (2007). “Harnessing Technology for School Accountability: A Case Study of Implementing a Management Information System”. Planning and Changing. 38, (4), 164-180.

Fidler, B. (1989). “Strategic Management: Where is the School Going?”, dalam Effective Local Management of Schools: A Strategic Approach. Harlow: Longman

Fidler, B. (1996). Strategic Planning for School Improvement. London: Pitman. Fidler, B. (2002). Strategic Management for School Development. London: SAGE

Publications.

Fleming, J. dan Kleinhenz, E. (2007). Towards a Moving School: Developing a Professional Learning and Performance Culture. Victoria: Acer Press. Galliers, R.D. dan Leidner, D.E. (2003). Strategic Information Management

(Third Edition). Singapore: Butterworth-Heinemann.

Garvin, D.A. dan Roberto, M.A. (2011). “Change Through Persuasion”, dalam

HBR’S 10 Must Reads: On Change Management. Boston: Harvard Business

Review Press.

Grace, G. (2005). School Leadership: Beyond Education Management. Washington: The Falmer Press.


(2)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xvii

Harper, J. (2007). Chairing the Board (Revised Edition): A Practical Guide to Activities and Responsibilities. London: Kogan Page.

Hemp, P. dan Stewart, T.A. (2011). “Leading Change When Business is Good”, dalam HBR’S 10 Must Reads: On Change Management. Boston: Harvard Business Review Press.

Herzberg, F. (2011). “One More Time: How do You Motivate Employess?”, dalam HBR’S 10 Must Reads: On Managing People. Boston: Harvard Business Review Press.

Hoy, W.K. dan Miskel, C.G. (2008). Educational Administration: Theory, Research, and Practice (Eight Edition). New York: Mc Graw Hill.

Huber, S.G. (2010). School Leadership – International Perspectives. London: Springer.

Hunger, J.D. dan Wheelen, T.L. (2012). Strategic Management and Bussiness Policy: Toward Global Sustainability (13th Edition). New York: Pearson. International Institute of Educational Planning. (2010a). Strategic Planning:

Concept and Rationale. Paris: IIEP.

International Institute of Educational Planning. (2010b). Strategic Planning: Organizational Arrangements. Paris: IIEP.

International Institute of Educational Planning. (2010c). Strategic Planning: Techniques and Methods. Paris: IIEP.

Jao, C. (2012). Decision Support System. Croatia: InTech.

Jogiyanto, H.M. (2005). Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Johnson, G. dan Scholes, K. (2003). “Understanding Strategy Development”,

dalam Strategic Leadership and Educational Improvement. Buckingham: Open University Press.

Kaplan, R. and Norton, D. (2006). Alignment: Using the Balanced Scorecard to Create Corporate Synergies: How to Apply the Balanced Scorecard to Corporate Strategy. Boston: Harvard Business School Publishing Corporation.

Kaporch, M.R. (2002). The Perceived Status and Styles of Strategic Planning in American Catholic Higher Education. Disertasi Doktor pada Faculty of the


(3)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xviii

School of Human Service Professions of Widener University: tidak diterbitkan.

Kaufman, R. et.al. (2003). Strategic Planning for Success. San Fransisco: Jossey-Bass.

Keller, G. (2008). Higher Education and the New Society. Baltimore, MD: Johns Hopkins University Press.

Keller, G. (2004). Transforming a College. Baltimore, MD: Johns Hopkins University Press.

Keller, G. (1983). Academic Strategy: The Management Revolution in American Higher Education. Baltimore, MD: Johns Hopkins University Press.

Kenny, G. (2005). Strategic Planning and Performance Management. New York: Elsevier.

Kettunen, J. (2006). “Strategic Planning of Regional Development in Higher Education”. Baltic Journal of Management. 1, (3), 259-269.

Komariah, A. dan Triatna, C. (2006). Visionary Leadership: Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Kotter, J.P. (2011). “Leading Change”, dalam HBR’S 10 Must Reads: The Essentials. Boston: Harvard Business Review Press.

Light, P.C. (1998). Sustaining Innovation: Creating Nonprofit and Government Organizations That Innovate Naturally. San Francisco: Jossey-Bass.

Lodico, M.G., Spaulding, D.T., dan Voegtle, K.H. (2006). Methods in Educational Research: From Theory to Practice. San Fransisco: Jossey-Bass.

Mankins, M.C. dan Steele, R. (2011). “Turning Great Strategy into Great Performance”, dalam HBR’S 10 Must Reads: On Strategy. Boston: Harvard Business Review Press.

Maccoby, M. (2011). “Narcissistic Leaders: The Incredible Pros, The Inevitable Cons”, dalam What Makes a Leader. Boston: Harvard Business Review Press.

McMillan, J.H., dan Schumacher, S. (2001). Research in Education: A Conceptual Introduction. New York: Longman.


(4)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xix

Mintzberg, H. (2004). Managers not MBAs. San Fransisco: Berrett-Koehler. Mirfani, A. M. dan Suryadi. (2008). “Sistem Informasi Manajemen”, dalam

Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan. Montgomery, C.A. (2009). “Putting Leadership Back into Strategy”, dalam The

Essemtial Guide to Leadership. Boston: Harvard Business Review Press. Muhidin, S.A., dan Abdurahman, M. (2007). Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur

dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Murdick, R.G., Ross, J.E., dan Claggett, J.R. (2011). Sistem Informasi untuk Manajemen Modern. Edisi Ketiga: Diterjemahkan oleh: Djamil. Jakarta: Erlangga.

Neilson, G.L., Martin, K.L., dan Powers, E. (2011). “The Secrets to Successful Strategy Execution”, dalam HBR’S 10 Must Reads: On Strategy. Boston: Harvard Business Review Press.

Nelson, A.C. dan French, S.P. (2002). “Plan Quality and Mitigating Damage from Natural Disaster”. Journal of the American Planning Association. 68. (2), 194-208.

Newton, C. dan Tarrant, T. (2002). Managing Change in Schools. New York: Routledge.

Nutt, P.C. (2002). Why Decisions Fail. San Fransisco: Berrett-Kohler.

O’Brien, J.A. dan Marakas, G.M. (2011). Management Information Systems. New York: McGraw-Hill.

OECD (Organization for Economics Co-operation and Development). (2006). Schooling for Tomorrow: Think Scenarios, Rethink Education. Paris: OECD.

Oz, E. (2009). Management Information System (Sixth Edition). Pennsylvania: Thomson.

Poister, T.H. (2003). Measuring Performance in Public and Non Profit Organizations. San Fransisco: Jossey-Bass.

Porter, M.E. (2011). “What is Strategy?”, dalam HBR’S 10 Must Reads: The Essentials. Boston: Harvard Business Review Press.


(5)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xx

Rainey, H. G. (2003). Understanding and Managing Public Organizations (3rd

Edition). San Francisco: Jossey- Bass.

Razik, T.A. dan Swanson, A.D. (1995). Fundamental Concepts of Educational Leadership and Management. New Jerssey: Prentice-Hall, Inc.

Rencana Stratejik Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia 2012. Bandung: UPI.

Richards, L. et.al. (2004). “Managing the Concept of Strategic Change within a Higher Education Institution: The Role of Strategic and Scenario Planning Techniques”. Strategic Change. 13, (2), 345-359.

Riduwan. (2007). Pengantar Statistika untuk Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Rosmiati, T. dan Kurniady, D.A. (2008). “Kepemimpinan Pendidikan”, dalam Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan. Sa’ud, U. dan Makmun, A.S. (2005). Perencanaan Pendidikan: Suatu Pendekatan

Komprehensif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Simerson, B.K. (2011). Strategic Planning: A Practical Guide to Strategy Formulation and Execution. Oxford: Praeger.

Snowden, D.AJ. dan Boone, M.E. (2009). “Leader’s Framework for Decision Making”, dalam The Essemtial Guide to Leadership. Boston: Harvard Business Review Press.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung: Alfabeta.

Taylor, J. dan Machado, M. (2006). “Higher Education Leadership and Management: From Conflict to Interdependence through Strategic Planning”. Tertiary Education and Management. 12, 137-160.

Tsiakkiros, A. dan Pashiardis, P. (2002). “Strategic Planning and Education: The Case of Cyprus”. The International Journal of Educational Management. 16, (1), 6-17.


(6)

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xxi

Watson, D. (2000). Managing Strategy. Philadelphia: Open University Press. Williams, J.H. dan Cummings, W.K. (2005). Policy-Making for Education

Reform in Developing Countries: Contexts and Processes. Lanhan: Rowman and Littlefield Publishing Group.