PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI BERMAIN KARTU BILANGAN, PADA KELOMPOK A DI TK ABA DENGKENG Peningkatan Kemampuan Berhitung Melalui Bermain Kartu Bilangan, Pada Kelompok A Di TK ABA Dengkeng Wedi Klaten Tahun Ajaran 2011/2012.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI BERMAIN
KARTU BILANGAN, PADA KELOMPOK A DI TK ABA DENGKENG
WEDI KLATEN TAHUN AJARAN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat
Sarjana S-1
Pendidikan Anak Usia Dini

Disusun Oleh:
DESI UMIYATI
A 520 080 057

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

ABSTRAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI BERMAIN

KARTU BILANGAN PADA KELOMPOK A DI TK ABA DENGKENG
WEDI KLATEN TAHUN AJARAN 2011/2012
Desi Umiyati, A520080057, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2012, 60 halaman

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan berhitung
melalui bermain kartu bilangan pada kelompok A di TK ABA Dengkeng Wedi
Klaten Tahun Ajaran 2011/2012.Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Subyek penelitian ini adalah anak
didik kelompok A TK ABA Dengkeng Wedi Klaten Tahun Ajaran 2011/2012,
sejumlah 19 anak.Data kemampuan berhitung dikumpulkan melalui observasi,
dokumentasi, catatan lapangan dan metode wawancara sedangkan data
pelaksanaan bermain kartu bilangan dikumpulkan melalui observasi yang berupa
check list. Hasil analisis pencarian fakta menunjukkan peningkatan kemampuan
berhitung dari pra siklus 43,27%, pada siklus I mencapai 68,42%, pada siklus II
mencapai 73,63%, dan pada siklus III mencapai 83,92%. Dengan demikian
melalui bermain kartu bilangan dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak
kelompok A di TK ABA Dengkeng Wedi Klaten Tahun Ajaran 2011/2012.
Kata Kunci :Berhitung, Bermain Kartu Bilangan

Pendahuluan
Dalam Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pasal 28, menyatakan bahwa Pendidikan

anak usia dini

diselenggarakan sebelum pendidikan dasar, melalui pendidikan formal, nonformal, dan informal. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah
pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),
kecerdasan daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, sosio
emosional, sikap, perilaku serta agama, bahasa, dan komunikasi, sesuai dengan
keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan-anak–usia-dini).

Berdasarkan

pada

Permendiknas No. 58 tahun 2009, bidang pengembangan kemampuan dasar di TK


terdiri dari 1.Bidang pengembangan pembiasaan: Aspek perkembangan moral
dan nilai-nilai agama, Aspek perkembangan sosial dan kemandirian; 2. Bidang
pengembangan kemampuan dasar: Berbahasa, kognitif, dan fisik motorik.
Berhitung merupakan salah satu aspek pengembangan kemampuan dasar kognitif.
Kemampuan berhitung di TK diperlukan untuk mengembangkan kemampuan
dasar matematika, sehingga anak secara mental siap mengikuti pembelajaran
matematika lebih lanjut di SD. Seperti pengenalan konsep bilangan, lambang
bilangan, warna, bentuk, ruang, dan posisi melalui berbagai bentuk alat dan
kegiatan bermain yang menyenangkan. Berdasarkan survey awal; TK Aisyiyah
Bustanul

Athfal

Dengkeng

merupakan

suatu

lembaga


PAUD

Formal.

Kemampuan kognitif anak di TK ABA Dengkeng masih rendah terutama dalam
berhitung, hal ini disebabkan karena media yang digunakan dalam proses
pembelajaran kurang menarik dan metode pembelajaran belum bervariasi. Secara
umum tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan
kemampuan berhitung pada anak melalui bermain kartu bilangan. Sedangkan
secara khusus tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui
peningkatan kemampuan berhitung melalui bermain kartu bilangan pada anak
kelompok A di TK ABA Dengkeng Wedi Klaten. Manfaat Penelitian adalah (1)
Secara teoritis temuan-temuan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat
memperkaya pengetahuan dari kajian mengenai keterampilan pendidikan
menggunakan alat peraga berupa kartu bilangan dan relevansi dengan pencapaian
prestasi belajar anak TK. (2) Secara praktis: (a) Penelitian dapat digunakan
sebagai bahan masukan bagi guru, calon guru dan penelitian PAUD bahwa
mengajar dengan metode bermain kartu bilangan dapat digunakan untuk
mengembangkan kemampuan berhitung. (2) Memberikan motivasi pada para guru

PAUD untuk mengembangkan ide dengan menciptakan permainan baru yang
dapat mengembangkan kecerdasan anak.

Landasan Teori
Menurut Direktorat Pembinaan TK dan SD (2007:1) berhitung merupakan bagian
dari matematika, diperlukan untuk menumbuh kembangkan keterampilan
berhitung yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep
bilangan yang merupakan bagian juga dasar bagi pengembangan kemampuan
matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar.
Menurut Dwi Sunar (2007: 23) bermain merupakan salah satu bagian dari proses
pembelajaran, dalam bermain itu anak dapat menerima banyak rangsangan selain
dapat membuat dirinya senang juga dapat menambah pengetahuan anak.
Menurut Caufield (2000: 393) kartu bilangan merupakan media yang memiliki
unsur-unsur bilangan yang terdiri dari nama, urutan, lambang dan jumlah. Kartu
bilangan merupakan media tiga dimensi berupa gambar dan simbol bilangan
(angka) yang terbuat dari kertas karton atau sejenisnya yang dilapisi plastik,
berukuran 4 x 4 cm dan sebuah papan berukuran 26 x 11 cm yang terdapat simbol
bilangan

(angka)(http://id.definisi-kartu-bilangan-angka.org/wiki/pendidikan-


anak-usia-dini).
Menurut Eliyawati (2005: 103) mengungkapkan bahwa kegiatan pembelajaran
pada dasarnya merupakan komunikasi. Dalam proses komunikasi tersebut, guru
bertindak sebagai komunikator (Communicator) yang bertugas menyampaikan
pesan pembelajaran (Message) kepada penerima pesan (Communican), yaitu
siswa atau anak. Agar pesan-pesan pembelajaran yang disampaikan guru dapat
diterima dengan baik oleh anak maka dalam proses komunikasi pembelajaran
tersebut diperlukan wahana penyaluran pesan yang disebut media pembelajaran.
Menurut Russell (2005:104) media merupakan saluran komunikasi. Media berasal
dari dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara
harfiah berarti perantara, yaitu perantara sumber pesan (source) dengan penerima
(a receivel) mereka mencontohkan media ini dengan film, diagram, bahan tercetak
(printed materials), instruktur.

Penelitian Nur Arina Milati (2010) dalam skripsinya yang berjudul “Upaya
Peningkatan Kemampuan Berhitung Melalui Tata Angka” menyimpulkan bahwa
kemampuan berhitung dipengaruhi oleh metode yang digunakan guru dalam
mengajar termasuk dengan metode permainan Tata Angka. Anak memperoleh
pengalaman langsung dari permainan yang dilakukan sehingga konsep ilmu

mudah tertanam pada anak .
Penelitian Nurul Qodriyah 2010 dalam skripsinya yang berjudul “Upaya
Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak Melalui Permainan Kubus” Bergambar
menyimpulkan

bahwa

salah

satu

upaya

yang

dilakukan

guru

untuk


mengembangkan kemampuan kognitif anak adalah melalui permainan Kubus
Bergambar.Karena melalui permainan kubus bergambar lebih menarik perhatian
anak. Dalam permainan kubus bergambar anak akan berusaha berfikir untuk
memecahkan masalah terutama dalam berhitung.
Kerangka berfikir
Dari teori-teori yang sudah di kemukakan di atas berhitung adalah ilmu yang
kurang diminati anak.Kurangnya minat anak dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya adalah kurangnya ketertarikan anak dengan alat peraga yang
digunakan guru, metode guru dalam mengajar kurang menarik, Situasi dan
kondisi kelas tidak kondusif.Kemampuan berhitung anak usia dini dapat
ditingkatkan melalui bermain karena bermain merupakan hal yang tidak bisa lepas
dalam kehidupan anak. Dalam prakteknya pembelajaran di TK berlangsung secara
monoton guru sebagai fasilitator memberikan pembelajaran di depan kelas,
dampak dari pembelajaran tersebut adalah anak cenderung pasif di dalam kelas
dan potensi belajar berhitung rendah. Untuk itu guru memiliki peran yang sangat
penting dalam upaya peningkatan kemampuan berhitung anak, salah satunya
menggunakan alat permainan Kartu Bilangan.
Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

jadi hipotesis dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan

masalah

penelitian,

belum

jawaban

yang

empirik.

Http//

definisi-

pengertian.blogspot.com/2010/11 pengertian-hipotesis.html. Dengan demikian
hipotesis pada penelitian ini yaitu: “Melalui bermain kartu bilangan dapat

meningkatkan kemampuan berhitung pada anak kelompok A di TK Aisyiyah
Dengkeng Tahun pelajaran 2011/2012”.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di TK ABA Dengkeng yang beralamat di Pengkol
Dengkeng Wedi KlatenSubjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas A
TK Aisyiyah Dengkeng Tahun Ajaran 2011/2012 dengan jumlah murid 19 siswa
Sesuai dengan pokok permasalahan yang dirumuskan dalam judul penelitian,
maka data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah dengan permainan kartu
bilangan dilakukan oleh guru dengan menanamkan konsep melalui kerja
kelompok
Menurut Bungin (2005:122) data sekunder adalah data yang diperoleh dari
sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan. Data sekunder
di klasifikasikan menjadi dua: a. Internal data, adalah: tersedia tertulis pada
sumber data sekunder; b. Eksternal data, adalah: data yang diperoleh dari sumber
luar
Metode pengumpulan data adalah suatu kegiatan untuk memperoleh data yang
dibutuhkan dan dapat diolah menjadi suatu data yang dapat disajikan sesuai
dengan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini
pengumpulan data menggunakan.

1. Observasi
2. Dokumentasi
3. Catatan Lapangan
4. Metode Wawancara

Instrumen Penelitian
1. Menentukan

indikator

yang

akan

digunakan

untuk

mengetahui

peningkatan kemampuan berhitung anak.
2. Menjabarkan indikator yang menunjukkan pencapaian indikator yang
dapat dilakukan anak ketika melaksanakan kegiatan
3. Menentukan deskriptor butir amatan dengan pemberian skor
4. Membuat lembar observasi yang digunakan untuk mencatat hasil
pengamatan setiap melakukan tindakan.
5. Lembar observasi penerapan metode bermain kartu bilangan yang berisi
tentang catatan pelaksanaan pelaksanaan metode bermain kartu bilangan
dalam upaya meningkatkan kemampuan berhitung anak
A. Indikator Pencapaian
Indikator keberhasilan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah :
1. Mengenai konsep banyak sedikit, lebih kurang, sama tidak sama
2. Membilang / menyebutkan urutan bilangan minimal 1-10
3. Membilang dengan menunjukkan benda (mengenal konsep bilangan
benda-benda sampai
4. Menghubungkan / memasang lambang bilangan dengan benda-benda
sampai 5
5. Menyebutkan kembali pengurangan (memisahkan kumpulan benda)
dengan benda sampai 5
Penelitian disebut berhasil apabila dapat mencapai minimal 80%.
Teknik Analisis Data
Analisis penelitian ini dilakukan dengan metode alur yang meliputi reduksi data.
Peneliti melaksanakan reduksi data (membuat rangkuman, memilih hal-hal yang
pokok) yang kegiatan mencakup unsur-unsur sebagai berikut :
1. Memilih data atas dasar relevansi
2. Menyusun data dalam satuan-satuan sejenis
3. Memfokuskan penyederhanaan dan mentransfer dari data kasar ke catatan
lapangan

HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di TK Aisyiyah Dengkeng yang terletak di Pengkol,
Dengkeng, Wedi, Klaten.Berdasarkan pengukuran awal, kemampuan berhitung
anak diperoleh prosentase rata-rata anak dalam satu kelas sebesar 43,27%.
Adapun tabulasi pra siklus dapat dilihat di lampiran 7. Pada tindakan I ini hanya
mencapai 68,42% sehingga perlu adanya tindakan untuk menindaklanjuti
permasalahan tersebut dalam rangka meningkatkan kemampuan berhitung anak.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pada siklus I ini mulai ada
peningkatan kemampuan berhitung anak meskipun hanya 25,15% peningkatan
kemampuan berhitung yang terjadi pada anak. pada tindakan siklus II hanya
mencapai 73,63% sehingga perlu adanya tindakan untuk menindaklanjuti
permasalahan tersebut dalam rangka meningkatkan kemampuan berhitung anak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada siklus II ini mulai ada
peningkatan kemampuan berhitung pada anak yaitu 5,21%.pada tindakan III ini
hanya mencapai 83,92%. Pada siklus III ini ada peningkatan kemampuan
berhitung pada anak meskipun hanya 10,24% peningkatan kemampuan berhitung
yang terjadi pada anak. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas maka peneliti
telah mendukung adanya penelitian yang dilakukan oleh Nur Arina Milati (2010),
menyimpulkan bahwa kemampuan berhitung dipengaruhi oleh metode yang
digunakan guru dalam mengajar termasuk dengan metode permainan tata angka.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa bermain kartu bilangan dapat
meningkatkan kemampuan berhitung pada anak Kelompok A TK ABA Dengkeng
Wedi Klaten.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berhitung merupakan bagian dari matematika terutama pada konsep bilangan dan
benda-benda yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari yang
merupakan dasar bagi pengembangan kemampuan matematika serta kesiapan
untuk mengikuti pendidikan dasar.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan melalui
tindakan dari siklus I, II dan III serta berdasarkan hasil seluruh pembahasan dan
analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan: penerapan berhitung anak
melalui bermain kartu bilangan pada kelompok A TK ABA Dengkeng Wedi
Klaten tahun ajaran 2011/2012. Hal tersebut dibuktikan dari hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan berhitung anak pada pra
siklus 43,27%, siklus I 68,42%, siklus II 73,63% dan siklus III 83,92%.
A. Saran
2. Kepala sekolah
Kepala sekolah dapat menggunakan penelitian ini sebagai referensi atau
masukan bahwa metode pembelajaran dengan menggunakan permainan
kartu bilangan dapat meningkatkan kemampuan berhitung pada anak.
3. Guru kelas
Guru kelas dalam mengajar sudah baik dan metode pembelajaran dengan
menggunakan metode bermain kartu bilangan pada penelitian ini
sebaiknya diterapkan di TK ABA Dengkeng Wedi Klaten dengan tujuan
dapat membantu meningkatkan kemampuan berhitung.
4. Orang tua
Peran orang tua dalam peningkatan kemampuan berhitung anak sebaiknya
dengan memberikan motivasi dan kegiatan berhitung serta fasilitas dan
sarana prasarana yang memadai sehingga dapat meningkatkan kemampuan
berhitung pada anak.
5. Peneliti selanjutnya
Peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian yang sesuai dengan
penelitian ini tetapi dalam materi dan pendekatan yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA
Caufield. 2000. Permainan Berhitung Dengan Kartu Angka. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional.
Direktorat Pembinaan TK dan SD. 2007. Permainan Berhitung di TK. Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional.
http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan_anak_usia_dini diakses pada tanggal 3
Januari 2012. Pukul 15.00 WIB.
Kurikulum Standar Kompetensi TK ABA Dengkeng Wedi Klaten Tahun 2004
Millati, Arina. 2010. Upaya Peningkatan Kemampuan Berhitung Melalui Bermain
Tata Angka (Penelitian Tindakan Kelas). Skripsi. UMS. Tidak
diterbitkan.
Ningsih, Sri. 2006. Permainan Berhitung Anak Usia Dini. Bandung: PT. Kencana
Qodriyah, Nurul. 2010. Upaya Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak Melalui
Permainan Kubus Bergambar. Skripsi. UMS. Tidak Diterbitkan.
Sunar, Dwi. 2007. Membedah Psikologi Bermain Anak. Jogjakarta: Think
Wiria Atmadja, Rochiati. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung :
PT.Remaja Rosdakarya.

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN SHALAT BAGI ANAK USIA DINI DI TK ABA MUZDALIFAH WAGIR KABUPATEN MALANG

1 9 25

HUBUNGAN ANTARA VARIASI BERMAIN DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH KELOMPOK A DI TK PGRI 01 KEDUNGKANDANG MALANG

0 1 11

PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI TK ABA KALIBULUS ROGOBANGSAN BIMOMARTANI NGEMPLAK SLEMAN

1 1 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri, Ukuran dan Warna Melalui Metode Bermain Playdough pada Anak Usia Dini Kelompok A di TK Bangun Putra Tlogo,Tuntang

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri, Ukuran dan Warna Melalui Metode Bermain Playdough pada Anak Usia Dini Kelompok A di TK Bangun Putra Tlogo,Tuntang

0 0 19

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI, UKURAN DAN WARNA MELALUI METODE BERMAIN PLAYDOUGH PADA ANAK USIA DINI KELOMPOK A DI TK BANGUN PUTRA TLOGO,TUNTANG SKRIPSI

0 4 15

Peningkatan Daya Saing TK ABA Berbasis Penguatan Organisasi dan Teknologi Informasi Melalui Program Sister School

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Kartu Bergambar pada Anak Usia 4 Sampai 5 Tahun di Kelompok A TK Kamulyan Terpadu Salatiga

0 0 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN POHON HITUNG USIA 4-5 TAHUN DI TK

0 0 12

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE BERMAIN KARTU BERGAMBAR TK BILINGUAL PONTIANAK TENGGARA

0 1 15