PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP KECUKUPAN MODAL PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI.

(1)

No. Daftar: 316/UN 40.7.D1/LT/2013

PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP KECUKUPAN MODAL PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen

Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh:

Rilna Desti (0906404)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Pengaruh Likuiditas terhadap

Kecukupan Modal pada PT Bank

Syariah Mandiri

Oleh Rilna Desti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Rilna Desti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP KECUKUPAN MODAL PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI

RILNA DESTI 0906404

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh: Dosen Pembimbing

Dr. Ikaputera Waspada, M.M NIP. 19610420 1987703 1 002

Mengetahui, Ketua Program Studi

Dr. Vanessa Gaffar, SE.,Ak.,MBA. NIP. 19740307 200212 2 001


(4)

ABSTRAK

Rilna Desti (0906404), “Pengaruh Likuiditas terhadap Kecukupan Modal pada PT Bank Syariah Mandiri”, dibawah bimbingan Dr. Ikaputera Waspada M.M.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai kecukupan modal yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan likuiditas yang diukur dengan Financing to Deposit Ratio (FDR) serta untuk mengetahui sejauh mana pengaruh likuiditas terhadap kecukupan modal pada PT Bank Syariah Mandiri. Aspek yang diteliti meliputi dua hal yaitu likuiditas dan kecukupan modal.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah

purposive sample. Data penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan

Keuangan Publikasi PT Bank Syariah Mandiri dari tahun 2008 sampai dengan 2012. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi dan dengan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Hipotesis diuji dengan menggunakan uji t.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial FDR berpengaruh signifikan terhadap CAR pada Bank Syariah Mandiri periode 2008 sampai dengan 2012 dengan nilai probabilitas kurang dari 0,05. Hasil perhitungan korelasi yaitu sebesar -0,367 menunjukkan tingkat hubungan antara likuiditas dengan kecukupan modal adalah rendah dan tidak searah. Hasil perhitungan analisis regresi linier sederhana didapat persamaan Y= 20,314 – 0,0906X dan koefisien determinasi 13,4% artinya likuiditas berpengaruh terhadap kecukupan modal sebesar 13,4% sedangkan sisanya 86,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.


(5)

ABSTRACT

Rilna Desti (0906404), "Liquidity Effects of the Capital Adequacy at PT Bank Syariah Mandiri", under the guidance of Dr. Ikaputera Waspada M.M.

This study aims to describe the capital adequacy as measured by the Capital Adequacy Ratio (CAR) and liquidity as measured by Financing to Deposit Ratio (FDR) as well as to determine the extent of the effect of liquidity on capital adequacy at PT Bank Syariah Mandiri. Aspects studied include two matter that is liquidity and capital adequacy.

The method used in this research is descriptive and verification methods. The sampling technique used was purposive sample. The data of this study are secondary data from financial statements of PT Bank Syariah Mandiri Publications from 2008 to 2012. The analysis technique used is simple linear regression, correlation coefficient, coefficient of determination and with the classical assumption that normality test, multikolonieritas, heteroscedasticity test and autocorrelation test. Hypotheses were tested using the t test.

Results of this study showed that partially FDR significant effect on CAR at Bank Syariah Mandiri period 2008 to 2012 with a probability value of less than 0.05. The calculation result is equal to -0.367 correlation indicates the relationship between the level of liquidity with capital adequacy is low and not unidirectional. Calculation results obtained simple linear regression analysis equation Y = 20.314-.0906 X and coefficient of determination of 13.4% means that the liquidity effect on the capital adequacy of 13.4% while the remaining 86.6% is influenced by other factors not examined in this study.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 10

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 10

1.2.2 Rumusan Masalah ... 12

1.3 Tujuan Penelitian ... 12

1.4 Kegunaan Penelitian ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 14

2.1.1 Bank ... 14

2.1.1.1 Pengertian Bank ... 14

2.1.2 Bank Syariah ... 15

2.1.2.1 Pengertian Bank Syariah ... 15

2.1.2.2 Fungsi dan Peran Bank Syariah ... 16

2.1.2.3 Tujuan Bank Syariah ... 17

2.1.2.4 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional ... 18

2.1.2.5 Produk Bank Syariah ... 21

2.1.3 Kesehatan Bank ... 28

2.1.3.1 Pengertian Kesehatan Bank ... 28

2.1.3.2 Aturan Kesehatan Bank ... 29

2.1.3.3 Rasio Keuangan Bank ... 32

2.1.4 Likuiditas Bank Syariah ... 33

2.1.4.1 Pengertian Likuiditas Bank Syariah ... 33

2.1.4.2 Indikator Penilaian Likuiditas ... 34


(7)

2.1.5 Modal Bank Syariah ... 39

2.1.5.1 Pengertian Modal Bank Syariah ... 39

2.1.5.2 Sumber Modal Bank Syariah ... 39

2.1.5.3 Fungsi Modal Bank ... 45

2.1.5.4 Kecukupan Modal ... 46

2.1.5.5 Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ... 47

2.2 Pengaruh Likuiditas terhadap Kecukupan Modal ... 50

2.3 Penelitian Terdahulu ... 51

2.4 Kerangka Pemikiran ... 53

2.5 Paradigma Penelitian ... 55

2.6 Hipotesis ... 56

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 57

3.2 Metode dan Desain Penelitian ... 57

3.2.1 Metode Penelitian ... 57

3.2.2 Desain Penelitian ... 58

3.3 Operasional Variabel ... 59

3.4 Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 60

3.4.1 Jenis dan Sumber Data ... 60

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 61

3.5 Populasi dan Sampel ... 61

3.5.1 Populasi ... 61

3.5.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 62

3.5.2.1 Sampel ... 62

3.5.2.2 Teknik Penarikan Sampel ... 62

3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 63

3.6.1 Rancangan Analisis Data ... 63

3.6.2 Analisis Deskriptif ... 63

3.6.3 Analisis Statistik ... 64

3.6.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 64

3.6.3.2 Analisis Koefisien Korelasi ... 66


(8)

3.6.3.4 Analisis Regresi ... 67

3.6.4 Uji Hipotesis ... 69

3.6.4.1 Menetapkan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif ... 69

3.6.4.2 Uji t ... 70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 72

4.1.1 Gambaran Umum PT Bank Syariah Mandiri ... 72

4.1.1.1 Profil PT Bank Syariah Mandiri ... 72

4.1.1.2 Visi dan Misi PT Bank Syariah Mandiri ... 74

4.1.1.3 Nilia-nilai Perusahaan ... 75

4.1.1.4 Manajemen PT Bank Syariah Mandiri ... 75

4.1.2 Hasil Analisis Deskriptif ... 77

4.1.2.1 Deskripsi Likuiditas pada PT Bank Syariah Mandiri ... 77

4.1.2.2 Deskripsi Kecukupan Modal PT Bank Syariah Mandiri ... 83

4.1.3 Statistik Deskriptif ... 90

4.1.4 AnalsisStatistik ... 90

4.1.4.1 Uji Asumsi Klasik ... 91

4.1.4.2 Analisis Koefisien Korelasi ... 94

4.1.4.3 Analisis Koefisien Determinasi ... 95

4.1.4.4 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 96

4.1.4.5 Uji Hipotesis ... 98

4.1.4.5.1 Uji t ... 98

4.2 Pembahasan ... 99

4.2.1 Pengaruh Likuditas (FDR) tarhadap Kecukupan Modal (CAR)... 99

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 103

5.2 Saran ... 104

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kinerja CAR pada Bank Umum Syariah Periode 2010-2012 ... 5

Tabel 1.2 Capital Adequacy Ratio (CAR) PT Bank Syariah Mandiri periode 2008 - 2012 ... 6

Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional ... 21

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 60

Tabel 3.2 Nilai Kriteria Hubungan Korelasi ... 67

Tabel 4.1 Perkembangan FDR pada PT Bank Syariah Mandiri Januari 2008 – Desember 2012 ... 78

Tabel 4.2 Perkembangan CAR pada PT Bank Syariah Mandiri Januari 2008 – Desember 2012 ... 84

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif ... 90

Tabel 4.4 Uji Multikolonieritas ... 93

Tabel 4.5 Uji Autokorelasi ... 94

Tabel 4.6 Koefisien Korelasi ... 95

Tabel 4.7 Koefisien Determinasi ... 96

Tabel 4.8 Model Regresi Linier Sederhana ... 97


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Perkembangan CAR pada Bank Umum Syariah Periode 2008

– 2012 ... 7

Gambar 1.2 Grafik Perkembangan FDR pada PT Bank Syariah Mandiri Periode 2008 – 2012 ... 9

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 55

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian ... 56

Gambar 4.1 Grafik Perkembangan FDR Januari 2008 – Desember 2012 ... 83

Gambar 4.2 Grafik Perkembangan CAR Januari 2008 – Desember 2012 ... 89

Gambar 4.3 Uji Normalitas ... 91


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bank merupakan lembaga keuangan yang cukup penting dalam mendukung pertumbuhan perekonomian sebuah negara. Bank yang sehat menunjukkan bahwa bank tersebut mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Fungsi utama dari perbankan adalah intermediasi keuangan, yakni proses pembelian surplus dana dari sektor usaha, pemerintah maupun rumah tangga, untuk disalurkan kepada unit ekonomi yang defisit (Reniwaty, 2012). Apabila fungsi bank telah berjalan dengan baik, maka hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang dinamis dan efisien. Pertumbuhan ekonomi yang baik membuat lembaga keuangan bank dipercaya oleh masyarakat untuk mengelola simpanan mereka.

Menurut Maulana Hamzah dalam La Riba Jurnal Ekonomi Islam, “Bila melihat sistem perbankan Indonesia ditinjau dari sistem perbankan dunia pada umumnya ada perbedaan yang sangat signifikan. Sejak diberlakukannya UU No.10 tahun 1998 di Indonesia dikenal adanya dual banking system, perbankan syariah disatu sisi dan perbankan konvensional disisi lainnya. Walaupun terdapat 2 perbedaan sistem operasional namun secara struktural tetap dibawah naungan Bank Indonesia. Perbedaan sistem ini membuat perbedaan tingkat perkembangan juga, contoh hingga Juni 2009 NPF (Non Performing Financing) bank syariah berada pada kisaran 7,91% sedangkan bank konvensional NPL (Non-Performing


(12)

Loan) 21%. Fakta ini tentu memberi keunggulan pada perbankan syariah,

terutama dalam faktor likuiditas dan daya tahannya ketika menghadapi krisis, selain faktor sistem yang lebih aman, tingkat integrasi bank syariah dengan ekonomi global dapat dibilang lebih kecil ketimbang bank konvensional”.

Menurut M. Syafi‟i Antonio (2001:29), terdapat banyak perbedaan mendasar diantara bank konvensional dan bank syariah. Perbedaan itu menyangkut aspek legal, stuktur organisasi, usaha yang dibiayai dan lingkungan kerja. Dari segi akad dan aspek legalitas, pada bank syariah memiliki konsekuensi duniawi dan ukhrawi karena akad dilakukan berdasarkan hukum islam. Jika dilihat pada struktur organisasi, bank syariah mungkin memiliki persamaan dengan bank konvensional dalam hal komisaris dan direksi, namun unsur yang membedakan adalah adanya Dewan Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi operasional bank dan produknya agar sesuai syariah islam.

Eksposure pembiayaan perbankan syariah yang masih lebih diarahkan kepada aktivitas perekonomian domestik, sehingga belum memiliki tingkat integrasi yang tinggi dengan sistem keuangan global dan belum memiliki tingkat sofistikasi transaksi yang tinggi adalah dua faktor yang dinilai telah

“menyelamatkan” bank syariah dari dampak langsung guncangan sistem

keuangan global. Memiliki kinerja yang baik selama masa krisis membuat kedudukan perbankan syariah menjadi semakin kokoh dan mendapat kepercayaan dari masyarakat serta pemerintah. Pemerintah menunjukkan dukungan dengan adanya pengesahan atas keberadaan dan beroperasinya bank Syariah di Indonesia. Sedangkan masyarakat, khususnya umat Islam memajukan perbankan syariah


(13)

3

melalui pemberdayaan dan pemanfaatan lembaga perbankan syariah sebagai alternatif dalam aktivitas perekonomian. (Arthesa dan Handiman, 2006:80)

Sesuai dengan Undang-undang No.21 Tahun 2008 bahwa perbankan syariah dalam melakukan kegiatan usahanya berasaskan prinsip syariah, demokrasi ekonomi dan prinsip kehati-hatian yang bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat. (www.bi.go.id, 13 Maret 2013)

Kinerja perbankan syariah pada umumnya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Total aset perbankan syariah per Desember 2011 mencapai Rp145,47 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 49,17% yang merupakan pertumbuhan tertinggi sepanjang tiga tahun terakhir. Pertumbuhan aset bank syariah didukung oleh pertumbuhan jaringan kantor, yaitu berjumlah 1.477 kantor pada tahun 2010 menjadi 1.737 kantor pada 2011. Total keseluruhan bank syariah pada tahun 2011 sebesar 11 Bank Umum Syariah (BUS), 24 Unit Usaha Syariah (UUS) dan 155 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Industri perbankan syariah menunjukkan akselerasi pertumbuhan yang tinggi dengan rata-rata sebesar 40,2% pertahun dalam lima tahun terakhir (2007-2011), sedangkan rata-rata pertumbuhan perbankan nasional hanya sebesar 16,7% pertahun. Sehingga industri perbankan syariah dijuluki „the fastest growing industry’, (www.bi.go.id, 13 Maret 2013). Menurut Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia

(BI), Mulya Effendi Siregar, “Tingginya aset turut mendorong pangsa pasar bank syariah ke level 4 persen dibanding total aset perbankan nasional. Pada tahun


(14)

2010, pangsa pasar bank syariah masih berada di level 3,28 persen. Aset bank syariah terus naik setiap tahun”. (www.republika.co.id, 13 Maret 2013)

Menurut Muhammad dan Suwiknyo (2009:71) modal adalah sejumlah sumber daya yang ditanamkan pada suatu usaha yang fungsinya untuk menambah kekayaan perusahaan/usaha dimaksud. Modal merupakan faktor penting bagi bank dalam usaha untuk perkembangan dan kemajuan sekaligus untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Ini karena sebagian besar modal yang diperoleh bank berasal dari dana pihak ketiga. Dalam menentukan jumlah modal yang harus dimiliki bank-bank umum berdasarkan prinsip syariah, Bank Indonesia selaku bank sentral menetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia No.7/13/PBI/2005 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum bahwa bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% dari aktiva tertimbang menurut risiko. Selanjutnya, ketentuan modal minimum ini diukur dengan menggunakan capital adequacy

ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal yang membandingkan antara jumlah

modal bank terhadap aktiva tertimbang menurut risiko.

Selama lebih dua puluh tahun perbankan syariah mewarnai industri perbankan nasional. Kini, seiring dengan berkembangnya industri perbankan, Bank Syariah secara bersama-sama melakukan penambahan modal. Penambahan modal untuk memudahkan ekspansi bisnis tanpa khawatir rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) tergerus. CAR adalah denyut nafas bank. Penurunannya akan membuat kepercayaan masyarakat pada bank berkurang. Ditengah masyarakat tersimpan keyakinan bahwa bank dapat dikatakan sehat bila CAR diatas 12%. Sekarang ini bank syariah umumnya mempunyai CAR diatas 12


(15)

5

persen. Aksi penambahan modal karena tren perekonomian nasional masih prospektif ditengah perlambatan perekonomian global. Tahun ini saja pemerintah masih berani memasang target pertumbuhan 6,5 persen. Bank syariah menangkap tren itu dengan optimis. Untuk mempermudah ekspansi bisnis, maka bank syariah menambah kecukupan modal pada batas yang realistis. (ekonomisyariah.info, 13 Maret 2013)

Adanya penambahan modal pada bank umum syariah akan membantu meningkatkan rasio kecukupan modal serta mendorong kegiatan operasional bank berjalan dengan lancar. Namun, penambahan modal yang tidak dibarengi dengan penambahan ATMR yang seimbang maka akan berdampak pada menurunnya nilai CAR. Tabel 1.1 menunjukkan perkembangan nilai CAR pada Bank Umum Syariah:

Tabel 1.1

Kinerja CAR pada Bank Umum Syariah Periode 2010 -2012

Tahun Modal ATMR CAR

(%) Perubahan Keterangan

2010 9578 57156 16,76 - -

2011 11297 67936 16,63 -0,13 Turun

2012 Januari 11845 72814 16,27 -0,36 Turun

Februari 11970 75228 15,91 -0,36 Turun

Maret 11894 77597 15,33 -0,58 Turun

April 11886 79419 14,97 -0,36 Turun

Mei 12092 90219 13,4 -1,57 Turun

Juni 12864 79798 16,12 2,72 Naik

Juli 12864 79798 16,12 0 Tetap

Agustus 13205 96863 13,63 -2,49 Turun

September 13288 88704 14,98 1,35 Naik

Oktober 13499 92867 14,54 -0,44 Turun

November 13638 93401 14,6 0,06 Naik


(16)

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (data diolah) vol: 11 no. 1 desember 2012 (www.bi.go.id)

Tabel 1.1 diatas menunjukkan perkembangan CAR pada Bank Umum Syariah yang berada diatas 8% sehingga dapat dikatakan kondisi permodalan bank berada pada posisi yang sehat. Namun perkembangan tersebut berfluktuatif, mulai dari tahun 2010 nilai CAR sebesar 16,76% kemudian mengalami penurunan pada tahun 2011 sebesar 0,13 menjadi 16,63%. Pada tahun 2012, penurunan terus terjadi dari bulan pertama hingga bulan kelima sebesar 3,13 dari 16,27% menjadi 13,4%. Kemudian terjadi kenaikan kembali pada bulan keenam dan ketujuh mencapai 16,12%, lalu pada bulan kedelapan turun menjadi 13,63%. Pada bulan kesembilan terjadi kenaikan dengan nilai 14,98% namun setelah itu terjadi penurunan hingga akhir tahun 2012 mencapai 14,14%.

Salah satu bank yang termasuk ke dalam bank umum syariah adalah PT Bank Syariah Mandiri. Data keuangan yang diperoleh selama tahun 2008 hingga tahun 2012 menunjukkan kondisi CAR pada Bank Syariah Mandiri berfluktuatif. Seperti yang terlihat pada gambar berikut:

Tabel 1.2

Capital Adequacy Ratio (CAR)

PT Bank Syariah Mandiri periode 2008 – 2012

Tahun CAR (%) Perubahan (%)

2008 12,66 -

2009 12,39 -0,27

2010 10,60 -1,79

2011 14,57 3,97

2012 13,82 -0,75

Sumber: Laporan Keuangan Publikasi Bank (data diolah)

Pada tabel 1.2, dapat dilihat bahwa CAR pada Bank Syariah Mandiri berfluktuatif. Mulai tahun 2008 hingga 2010 nilai CAR masih berada pada standar


(17)

7

Bank Indonesia yaitu 8%-12%. Akan tetapi mulai tahun 2011 terjadi peningkatan sehingga mencapai 14,57%. Kemudian pada tahun 2012 CAR menurun menjadi 13,82%, walaupun telah memenuhi kecukupan pemenuhan modal minimum akan tetapi dengan CAR yang diatas standar dianggap kurang baik bagi bank. Berikut perkembangan CAR pada Bank Umum Syariah disajikan dalam grafik:

Sumber: Laporan Keuangan Publikasi Bank (data diolah)

Gambar 1.1

Grafik Perkembangan CAR pada Bank Umum Syariah Periode 2008 – 2012

Modal merupakan faktor yang amat penting bagi perkembangan dan kemajuan bank sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu modal menurut Muhammad (2002:210) harus dapat digunakan untuk menjaga kemungkinan terjadinya risiko kerugian atas investasi pada aktiva terutama yang berasal dari dana pihak ketiga atau masyarakat.

Dari berbagai macam rasio keuangan yang mempengaruhi kecukupan modal dipilih likuiditas sebagai faktor utama berpengaruh terhadap kondisi kesehatan bank. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Dahlan Siamat (2005:293) bahwa “Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menilai

12,66 12,39

10,6

14,57 13,82

11,44 11,15

13,32

12,05 11,7

0 5 10 15 20

2008 2009 2010 2011 2012


(18)

kecukupan modal bank antara lain Likuiditas”. Bagi dunia perbankan likuiditas merupakan faktor penting dalam menilai kinerja bank. Seberapa besar aset yang dimiliki bank jika kondisi likuiditas terancam maka bank akan mengalami kesulitan dikarenakan penarikan dana yang dilakukan oleh para deposan.

Indikator yang digunakan dalam mengukur likuiditas pada bank salah satunya adalah Financing to Deposit Ratio (FDR) yang menunjukkan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditas (Dendawijaya, 2009:116). Semakin tinggi tingkat FDR menunjukkan semakin jelek kondisi likuiditas bank, karena penempatan pada kredit juga dibiayai dari dana pihak ke tiga yang sewaktu-waktu dapat ditarik. Untuk itu nilai FDR yang terlalu tinggi akan sangat berbahaya bagi kondisi likuiditas bank karena standar FDR menurut Peraturan Bank Indonesia No12/19/PBI/2010 adalah sebesar 78%-100%.

Kondisi likuiditas bank yang berada pada posisi tidak likuid membuat nasabah kehilangan kepercayaan terhadap bank bersangkutan. Sehingga hal tersebut akan mempengaruhi jumlah modal yang ada. Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat maka bank melakukan penambahan modal agar dapat memenuhi kewajibannya pada saat terjadi masalah.


(19)

9

Sumber: Laporan Keuangan Publikasi Bank (diolah kembali)

Gambar 1.2

Grafik Perkembangan FDR pada PT Bank Syariah Mandiri Periode 2008 - 2012

Gambar 1.2 diatas menunjukkan perkembangan FDR Bank Syariah Mandiri. Pada tahun 2008 hingga 2010 FDR mengalami penurunan. Kemudian mengalami peningkatan lagi pada tahun 2011 hingga 2012. Menurut

Dendawiajaya (2009:116) “Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin rendah kemampuan likuiditas bank karena jumlah dana yang diperlukan untuk pembiayaan semakin besar”.

Dalam kondisi yang kurang likuid bank harus bisa mengelola penyaluran dana terhadap dana masyarakat yang dimilikinya agar FDR dapat dijaga pada batas aman. Sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Taswan (2006:73) bahwa

“ketentuan FDR dapat membantu menentukan modal bank. FDR adalah perbandingan antara pembiayaan terhadap dana pihak ketiga. Dengan memperhatikan formula tersebut dan dengan asumsi manajemen bank mampu memprediksi pertumbuhan pembiayaan dan dana, maka selanjutnya bank dapat menentukan kebutuhan modal sendiri”.

89,12

83,07 82,54

86,03

94,4

75 80 85 90 95 100


(20)

Pengaturan tentang kecukupan modal dilakukan agar bank dapat menjaga tingkat likuiditas sehingga dapat mengurangi terjadinya risiko kerugian bagi bank. Ketika suatu bank memiliki likuiditas rendah menunjukkan bahwa bank tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan dana yang dimilikinya. Sebaliknya ketika suatu bank memiliki tingkat likuiditas yang terlalu tinggi maka bank dikatakan dalam kondisi yang sangat likuid yaitu terjadinya penumpukan dana sehingga dapat menimbulkan beban. Oleh sebab itu bank harus mampu menjaga tingkat likuiditas pada batas yang wajar sehingga dapat mengurangi risiko kerugian.

Berdasarkan uraian tentang fenomena di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang kecukupan modal dan likuiditas dengan mengambil judul “ Pengaruh Likuiditas terhadap Kecukupan Modal pada PT Bank Syariah Mandiri”.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Modal merupakan salah satu aspek penting dalam menjalankan aktivitas perbankan untuk memperoleh keuntungan. Pengelolaan modal bank yang baik membuat masyarakat semakin percaya untuk menyimpan dana mereka ke bank. Ini karena dengan adanya setoran dana dari pemegang saham membuat posisi modal semakin baik.

Besaran jumlah modal yang harus dimiliki bank ditentukan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.7/13/PBI/2005 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum bahwa


(21)

11

bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% dari aktiva tertimbang menurut risiko. Selanjutnya, ketentuan modal minimum bank biasanya menggunakan suatu ukuran yang disebut capital adequacy ratio (CAR).

Menurut Kasmir (2012:325) “Capital Adequacy Ratio adalah rasio

untuk mengukur permodalan dan cadangan penghapusan dalam menanggung

perkreditan terutama resiko yang terjadi karena bunga gagal ditagih”.

Faktor likuiditas yang dapat mempengaruhi CAR adalah financing to

deposit ratio (FDR). Menurut Kasmir (2012:319) FDR adalah rasio untuk

mengukur komposisi jumlah pembiayaan yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin rendah kemampuan likuiditas bank karena jumlah dana yang diperlukan untuk pembiayaan semakin besar (Dendawijaya, 2009:116). Oleh karena itu, bank harus bisa mengelola dana yang dimiliki dengan mengoptimalkan penyaluran pembiayaan agar kondisi likuiditas bank tetap terjaga. Sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh

Taswan (2006:73) bahwa “ketentuan FDR dapat membantu menentukan

modal bank. FDR adalah perbandingan antara pembiayaan terhadap dana pihak ketiga. Dengan memperhatikan formula tersebut dan dengan asumsi manajemen bank mampu memprediksi pertumbuhan pembiayaan dan dana, maka selanjutnya bank dapat menentukan kebutuhan modal sendiri”.

Peneliti membatasi masalah yang diteliti terfokus pada pengaruh Likuiditas dengan indikator Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap


(22)

Kecukupan Modal dengan indikator Capital Adequacy Ratio (CAR) pada PT Bank Syariah Mandiri.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka dapat dibuat beberapa rumusan masalah dari penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana gambaran likuiditas pada PT Bank Syariah Mandiri?

2. Bagaimana gambaran kecukupan modal pada PT Bank Syariah Mandiri? 3. Bagaimana pengaruh likuiditas terhadap kecukupan modal pada PT Bank

Syariah Mandiri?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Gambaran likuiditas pada PT Bank Syariah Mandiri.

2. Gambaran kecukupan modal pada PT Bank Syariah Mandiri.

3. Pengaruh likuiditas terhadap kecukupan modal pada PT Bank Syariah Mandiri.

1.4 Kegunaan Penelitian

Diharapkan melalui penelitian ini dapat memberikan kegunaan baik secara teoritis atau praktis sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Diharapkan dengan penelitian ini dapat memperluas khasanah ilmu pengetahuan yaitu ilmu keuangan serta dapat memberi sumbangan pada perkembangan ilmu Manajemen khususnya Manajemen Keuangan yang


(23)

13

menyangkut teori likuiditas dan kecukupan modal. Juga diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pada akademisi untuk pengembangan teori Manajemen Keuangan.

2. Kegunaan Praktis

 Bagi Perusahaan Perbankan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan rasio-rasio keuangan bank serta menjadi pertimbangan bagi bank dalam menetapkan kebijakan dan mempertahankan tingkat rasio keuangan agar kondisi perbankan yang sehat dapat terwujud.

 Bagi penelitian selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk menambah pengetahuan dan memberikan informasi untuk tujuan penelitian selanjutnya.


(24)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Pada penelitian ini, objek yang akan dianalisis adalah likuiditas dan kecukupan modal pada PT Bank Syariah Mandiri. Likuiditas (X) yang diukur dengan menggunakan indikator Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan variabel independen atau variabel bebas yang akan diteliti. Sementara, kecukupan modal (Y) diukur dengan indikator Capital Adequacy Ratio (CAR) menjadi variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan mulai dari Mei sampai Juli 2013.

3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:2) “Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode verifikatif.

Menurut Mohammad Nazir (2005:54) “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Metode deskriptif digunakan karena


(25)

58

sesuai dengan penelitian yang dilakukan yaitu untuk mengetahui gambaran likuiditas dan kecukupan modal pada PT Bank Syariah Mandiri.

Sedangkan pengertian penelitian verifikatif yang dikemukakan oleh Arikunto (2004:7) sebagai berikut: “Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran melalui pengumpulan data di lapangan”. Metode verifikatif digunakan untuk mengetahui pengaruh antara likuiditas dengan kecukupan modal PT Bank Syariah Mandiri.

3.2.2 Desain Penelitian

Zulganef (2008:47) mengemukakan bahwa “Desain penelitian adalah rencana penelaahan/penelitian secara ilmiah dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian atau identifikasi masalah.”

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud desain penelitian adalah rencana penelitian yang disusun secara ilmiah sehingga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah dibuat.

Menurut Iqbal Hasan (2002:32-33), desain penelitian dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

1. Desain eksplanatori

Desain eksplanatori berusaha mencari ide-ide atau hubungan hubungan baru sehingga dapat dikatakan bahwa desain ini bertitik tolak dari variabel bukan dari fakta.

2. Desain deskriptif

Desain deskriptif bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik dari suatu fenomena tertentu.


(26)

3. Desain kausal

Desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel dapat mempengaruhi variabel lainnya.

Adapun desain yang digunakan pada penelitian ini adalah desain kausal. Penelitian yang dilakukan berbentuk hubungan yang bersifat sebab akibat (kausal), yaitu hubungan yang bersifat mempengaruhi dua variabel atau lebih.

3.3 Operasional Variabel

Adapun terdapat dua variabel yang dijadikan penelitian yaitu variabel independen dan variabel dependen:

1. Variabel Bebas (Variable Independent)

Menurut Sugiyono (2012:59) variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Likuiditas (X) yang diukur dengan indikator financing to

deposit ratio .

2. Variabel Terikat (Variable Dependent)

Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012:59). Variabel terikat dalam peneltian ini adalah kecukupan modal sebagai variabel Y.


(27)

60

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Konsep Variabel Indikator Alat Ukur Skala

Likuiditas (X)

Likuiditas bank adalah kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo termasuk permintaan kredit yang di ajukan tanpa adannya penangguhan.(Dendawijaya, 2005:114) FDR merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah pembiayaan yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan.(Kasmir, 2012:319) FDR = Rasio Kecukupan Modal (Y)

Seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari sumber di luar bank seperti dana masyarakat, pinjaman (utang) dan lain-lain.(Dendawijaya, 2005:121) CAR merupakan rasio untuk mengukur permodalan dan cadangan penghapusan dalam menanggung perkreditan, terutama resiko yang terjadi karena bunga gagal ditagih.(Kasmir, 2012:325) CAR = Rasio

3.4 Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis dan Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2004:107) “Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”. Sumber data dapat diperoleh baik secara langsung (primer) atau secara tidak langsung (sekunder) dari objek penelitian.

Menurut Asep Hermawan (2006:168) mengemukakan “Data sekunder adalah struktur data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain.”


(28)

a. Laporan keuangan periode 2008 - 2012 PT Bank Syariah Mandiri. (www.syariahmandiri.co.id)

b. Literatur dan artikel yang berhubungan dengan penelitian.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah:

a. Studi dokumentasi

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan penelaahan dokumen, catatan dan laporan mengenai data yang berhubungan dengan objek penelitian. Yaitu laporan keuangan periode 2008 - 2012 PT Bank Syariah Mandiri.

b. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari berbagai literatur baik melalui buku Manajemen Perbankan, surat kabar, jurnal serta karya ilmiah yang berkaitan dengan likuiditas dan kecukupan modal.

3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012:115) yang dimaksud dengan populasi yaitu “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”


(29)

62

Jadi, berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang disebut populasi itu adalah sekumpulan obyek/subyek yang memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti sehingga dapat ditarik kesimpulan. Maka dari itu, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan PT Bank Syariah Mandiri Periode 2008 - 2012.

3.5.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.5.2.1 Sampel

Menurut Sugiyono (2012:116) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah laporan keuangan PT Bank Syariah Mandiri periode 2008 – 2012 secara bulanan.

Adapun pertimbangan dalam pengambilan sampel ini adalah data-data keuangan yang diperoleh merupakan data aktual dan dipublikasikan dalam laporan keuangan pada Bank Indonesia. Pengambilan sampel dimulai dari periode Januari 2008 – Desember 2012 dikarenakan laporan keuangan yang dipublikasikan di website Bank Syariah Mandiri mulai dari tahun 2008 dan tahun 2012 merupakan data yang paling aktual yang didapatkan oleh penulis.

3.5.2.2 Teknik Penarikan Sampel

Menurut Sugiyono (2012:116) teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Teknik penarikan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

purposive sample yaitu pengambilan subjek didasarkan atas adanya tujuan

tertentu.


(30)

3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.6.1 Rancangan Analisis Data

Setelah memperoleh data-data keuangan yang dibutuhkan maka kemudian dibuat rancangan analisis untuk menginterpretasikan hasil perhitungan serta menjawab masalah yang diteliti dan menarik kesimpulan dari pengolahan data tersebut.

Langkah-langkah analisis data yang perlukan dalam penelitian ini mencakup beberapa hal sebagai berikut:

a. Menyusun kembali data yang diperoleh ke dalam bentuk tabel kemudian disajikan ke bentuk grafik.

b. Analisis deskriptif terhadap Kecukupan Modal dengan menghitung nilai

capital adequacy ratio (CAR).

c. Analisis deskriptif terhadap likuiditas denagan menghitung nilai financing

to deposit ratio (FDR) .

d. Melakukan analisis statistik untuk mengetahui pengaruh likuiditas terhadap kecukupan modal.

3.6.2 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan agar dapat memberikan gambaran tentang kondisi variabel penelitian. Oleh karena itu, dilakukan perhitungan terhadap variabel likuiditas dengan indikator financing to deposit ratio (FDR) dan variabel kecukupan modal dengan indikator capital adequacy ratio (CAR) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


(31)

64

Variabel independen yaitu likuiditas: a. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Standar FDR Bank Indonesia 78%-100% (PBI No 12/19/PBI/2010)

Sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah kecukupan modal: a. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Standar CAR Bank Indonesia minimal 8% (PBI No 7/13/PBI/2005)

3.6.3 AnalisisStatistik

Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Likuiditas dengan indikator financing to deposit ratio (FDR) terhadap Kecukupan Modal dengan indikator capital adequacy ratio (CAR). Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan statistik parameter yaitu analisis regresi linier sederhana, analisis korelasi product

moment pearson dan koefisien determinasi.

3.6.3.1 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan analisis statistik parametris yaitu uji normalitas data. Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Apabila data pengamatan tidak berdistribusi normal maka analisis parametrik


(32)

tidak bisa digunakan karena statistik dalam analisis parametrik diturunkan dari distribusi normal (Sugiyono, 2011:239). Terdapat dua cara untuk mendeteksi residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual sau pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas dan tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolonierits

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF).

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk


(33)

66

menguji keberadaan autokorelasi dalam penelitian ini digunakan metode Durbin-Watson (DW test).

3.6.3.2 Analisis Koefisien Korelasi

Analisis korelasi yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel yang diteliti. Teknik korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi product moment pearson yaitu untuk mengetahui derajat atau kekuatan hubungan timbal balik antara 2 variabel. Hubugan dua variabel terdiri dari dua macam yaitu hubungan yang positif dan hubungan yang negatif. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebur koefisien korelasi (r). Adapun rumus dari koefisien korelasi tersebut adalah sebagai berikut:

(Sugiyono, 2011:228) Keterangan:

r : koefisien korelasi antara variabel X dan Y n : jumlah periode

X : nilai Likuiditas

Y : nilai Kecukupan Modal

∑ ∑ ∑


(34)

Tabel 3.2

Nilai Kriteria Hubungan Korelasi

No Interval Nilai Kekuatan Hubungan

1 0,00 – 0,199 Sangat Lemah

2 0,20 – 0,399 Lemah

3 0,40 – 0,599 Sedang

4 0,60 – 0,799 Kuat

5 0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2011:231)

3.6.3.3 Analisis Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dari likuiditas dengan indikator financing to deposit ratio (FDR) sebagai variabel independen terhadap kecukupan modal dengan indikator capital adequacy ratio (CAR) sebagai variabel dependen, dilakukan perhitungan statistik dengan menggunakan koefisien determinasi (Kd). Rumus dari koefisien determinasi sebagai berikut:

(Sugiyono, 2011:231) Keterangan:

Kd : nilai koefisien determinasi r : nilai koefisien korelasi

3.6.3.4 Analisis Regresi

Sugiyono (2011:260) mengemukakan bahwa, analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen di manipulasi/dirubah-rubah atau dinaik-turunkan. Penelitian


(35)

68

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Likuiditas terhadap Kecukupan Modal. Maka analisis regresi yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana.

Sugiyono (2011:261) mengemukakan bahwa:

“Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen.”

Adapun bentuk persamaan umum regresi linier sederhana sebagai berikut:

(Sugiyono, 2011:261)

Keterangan:

a : konstanta b: koefisien regresi Y : Kecukupan Modal X : Likuiditas

Untuk mencari nilai a dan b menggunakan rumus sebagai berikut:

(Sugiyono, 2011:262)

Keterangan:

a : konstanta

b : koefisien regresi X : Likuiditas

∑ (∑ ) ∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑ ∑ ∑


(36)

Y : Kecukupan Modal n : lamanya periode

3.6.4 Uji Hipotesis

3.6.4.1 Menetapkan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang jawabannya harus diuji secara empiris. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, maka digunakan pengujian hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha). Penetapan hipotesis nol dan alternatif digunakan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antar dua variabel diatas. Hipotesis penelitian yang diajukan adalah hipotesis alternatif, sedangkan untuk keperluan analisis statistik hipotesisnya berpasangan antara hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Hipotesis nol adalah suatu hipotesis tentang tidak adanya hubungan antara kedua variabel. Jika hipotesis nol ditolak maka hipotesis alternatif dapat diterima sedangkan hipotesis alternatif adalah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini.

Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini sebagai berikut:

 H0 : r ≤ 0, likuiditas tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kecukupan modal.

 Ha : r > 0, likuiditas mempunyai pengaruh signifikan terhadap kecukupan modal.


(37)

70

3.6.4.2 Uji t

Uji t digunakan untuk menguji apakah variabel bebas berdampak pada variabel tidak bebas. Pengujian ini dilakukan dengan asumsi bahwa variabel-variabel lain adalah nol. Menurut Sugiyono (2011:97) dalam uji t-statistik ada 2 jenis kriteria pengujian yaitu:

a. Pengujian dua arah (two tail test)

Pengujian dua arah digunakan ketika kita tidak memiliki dasar teori yang kuat mengenai bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas.

b. Pengujian satu arah (one tail test)

Pengujian satu arah digunakan ketika kita memiliki dasar teori yang kuat mengenai bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas.

Untuk mengetahui apakah variabel-variabel koefisien korelasi r signifikan atau tidak maka dilakukan pengujian melalui uji thitung. Rumus thitung dapat dilihat dalam persamaan berikut:

(Sugiyono, 2011:230)

Keterangan:

t : statistik uji korelasi (thitung) r : koefisien korelasi

n : banyaknya sampel r2 : koefisien determinasi


(38)

Adapun pengujian yang dilakukan dengan ketentuan sesuai kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan menurut Sugiyono (2011:97) adalah:

Jika thitung ≤ ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima

Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:

H0 : r = 0, Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara likuiditas (X) dan kecukupan modal (Y)

Ha : r 0, Terdapat pengaruh yang signifikan antara likuiditas (X) dan kecukupan modal (Y)


(39)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perkembangan likuiditas pada PT Bank Syariah Mandiri yang diukur dengan Financing to Deposit Ratio (FDR) selama periode Januari tahun 2008 hingga Desember tahun 2012 cenderung mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa Bank Syariah Mandiri melakukan pembiayaan yang sangat besar sehingga apabila tidak diseimbangkan dengan dana pihak ketiga yang diperoleh maka akan menyebabkan bank mengalami kesulitan likuiditas.

2. Perkembangan kecukupan modal pada PT Bank Syariah Mandiri yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) cenderung mengalami penurunan selama periode Januari 2008 hingga Desember 2012. Namun walaupun terjadi penurunan, nilai CAR masih berada diatas batas yang ditentukan oleh Bank Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan modal bank terhadap aktiva produktif yang mengandung risiko masih belum optimal.

3. Likuiditas berpengaruh terhadap kecukupan modal pada PT Bank Syariah Mandiri. Nilai korelasi antara likuiditas yang diukur dengan Financing to


(40)

Capital Adequacy Ratio (CAR) menunjukkan tingkat hubungan yang

lemah dan negatif atau tidak searah. Hal ini menunjukkan apabila FDR meningkat maka akan menyebabkan penurunan pada CAR, yang artinya ketika pembiayaan yang dilakukan tinggi sedangkan dana pihak ketiga yang dimiliki tidak mencukupi untuk menutupi penarikan yang tidak terduga dari nasabah maka akan diambil dari modal bank sehingga berdampak pada turunnya CAR.

5.2 Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka beberapa saran yang dapat diberikan oleh penulis sebagai berikut:

1. Bagi pihak PT Bank Syariah Mandiri agar memperhatikan kondisi likuiditas terutama pada Financing to Deposit Ratio (FDR) yang mengalami peningkatan. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan meyalurkan pembiayaan pada batas yang wajar. Dimana bank harus menyesuaikan antara permintaan pembiayaan dengan dana pihak ketiga yang dimiliki bank. Sehingga bank dapat meminimalisir risiko kerugian dan terhindar dari mengalami kesulitan likuiditas pada saat terjadi krisis. 2. Diharapkan pihak PT Bank Syariah Mandiri agar memperhatikan kondisi

Capital Adequacy Ratio (CAR) yang berada diatas batas ketentuan Bank

Indonesia. Bank dapat melakukan upaya dengan mengoptimalkan penggunaan modal milik bank sendiri terhadap aktiva produktif yang mengandung risiko agar kondisi CAR berada pada batas yang wajar.


(41)

105

3. Untuk peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti hubungan antara rasio likuiditas dengan kcukupan modal agar melakukan penelitian lanjutan dengan menambah beberapa rasio likuiditas seperti Quick Ratio, Loan to


(42)

DAFTAR PUSTAKA Sumber dari buku

Abdullah, Faisal. (2003). Manajemen Perbankan. Malang: Penerbit UMM.

Ali, Masyhud. (2004). Asset Liability Management, Menyiasati Risiko Pasar dan

Risiko Operasional dalam Perbankan. Jakarta: PT. Elex Media Kompetindo.

Antonio, Muhammad Syafi’i. (2001). Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta:

Gema Insani.

Arikunto, Suharsimi. (2004). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Bandung: Rineka Cipta.

Arthesa, Ade dan Handiman, Edia. (2006). Bank dan Lembaga Keuangan Bukan

Bank. ________: PT Indeks.

Dendawijaya, Lukman. (2009). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia Greuning, Hennie Van dan Iqbal, Zamir. (2011). Analisis Risiko Perbankan

Syariah. Jakarta: Salemba Empat.

Hasan, Iqbal. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan

Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Hasibuan, Malayu S.P. (2007). Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hermawan, Asep. (2006). Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Cikal Sakti: Grasindo.

Kasmir. (2012). Manajemen Perbankan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Machmud, Amir dan Rukmana. (2010). Bank Syariah; Teori, Kebijakan dan Stusi


(43)

Muhammad dan Suwiknyo, Dwi. (2009). Akuntansi Perbankan Syariah. Yogyakarta: TrustMedia

Muhammad. (2002). Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Nazir, Mohammad. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

Siamat, Dahlan. (2005). Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan

Perbankan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sudarsono, Heri. (2003). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: EKONISIA.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA. Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA.

Taswan. (2006). Manajemen Perbankan: Konsep, Teknik dan Aplikasi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Triandaru, Sigit dan Budisantoso, Totok. (2006). Bank dan Lembaga Keuangan

Lain. Jakarta: Salemba Empat

Zulganef. (2008). Metode Penelitian Sosial dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sumber dari Internet

www.bi.go.id

www.syariahmandiri.co.id www.bsmi.co.id

Siringoringo, Reniwaty. (2012). Karakteristik dan Fungsi Intermediasi Perbankan di Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan [Online]. Tersedia:


(44)

Direktorat Perbankan Syariah. (2009). Perbankan Syariah: Lebih Tahan Krisis Global. Dokumentasi Perbankan Syariah [Online]. Tersedia:

http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/2FA608A9-DDFE-4551-884D-D0B9D5965572/17639/Perbankan_Syariah_Lebih_Tahan_Krisis_Global.pdf [13

Maret 2013]

Admin. (2013). Dua Dekade Perbankan Syariah Indonesia [Online]. Tersedia:

http://ekonomisyariah.info/blog/2013/01/31/dua-dekade-perbankan-syariah-indonesia/ [13 Maret 2013]

Nuraini. (2012, 23 Januari). Aset Perbankan Syariah Naik 49 persen. Republika

[Online]. Tersedia:

http://www.republika.co.id/berita/syariah/keuangan/12/01/23/ly8i2a-aset-perbankan-syariah-naik-49-persen [13 Maret 2013]

Sumber dari Jurnal

Hamzah, Maulana. (2009). Optimalisasi Peran Dual Banking System Melalui Fungsi Strategis JUB Dalam Rangka Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan di Indonesia. La_Riba Jurnal Ekonomi Islam [Online], Vol 3 No.2, 25 halaman. Tersedia: http://journal.uii.ac.id/index.php/JEI/article/viewFile/2563/2351 [13 Maret 2013]

Fitrianto, Hendra dan Mawardi, Wisnu. (2006). Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas dan Efisiensi terhadap Rasio Kecukupan Modal Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Studi Manajemen &

Organisasi [Online], Vol 3 No.1, 11 halaman. Tersedia:


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perkembangan likuiditas pada PT Bank Syariah Mandiri yang diukur dengan Financing to Deposit Ratio (FDR) selama periode Januari tahun 2008 hingga Desember tahun 2012 cenderung mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa Bank Syariah Mandiri melakukan pembiayaan yang sangat besar sehingga apabila tidak diseimbangkan dengan dana pihak ketiga yang diperoleh maka akan menyebabkan bank mengalami kesulitan likuiditas.

2. Perkembangan kecukupan modal pada PT Bank Syariah Mandiri yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) cenderung mengalami penurunan selama periode Januari 2008 hingga Desember 2012. Namun walaupun terjadi penurunan, nilai CAR masih berada diatas batas yang ditentukan oleh Bank Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan modal bank terhadap aktiva produktif yang mengandung risiko masih belum optimal.

3. Likuiditas berpengaruh terhadap kecukupan modal pada PT Bank Syariah Mandiri. Nilai korelasi antara likuiditas yang diukur dengan Financing to


(2)

104

Rilna Desti, 2013

Capital Adequacy Ratio (CAR) menunjukkan tingkat hubungan yang lemah dan negatif atau tidak searah. Hal ini menunjukkan apabila FDR meningkat maka akan menyebabkan penurunan pada CAR, yang artinya ketika pembiayaan yang dilakukan tinggi sedangkan dana pihak ketiga yang dimiliki tidak mencukupi untuk menutupi penarikan yang tidak terduga dari nasabah maka akan diambil dari modal bank sehingga berdampak pada turunnya CAR.

5.2 Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka beberapa saran yang dapat diberikan oleh penulis sebagai berikut:

1. Bagi pihak PT Bank Syariah Mandiri agar memperhatikan kondisi likuiditas terutama pada Financing to Deposit Ratio (FDR) yang mengalami peningkatan. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan meyalurkan pembiayaan pada batas yang wajar. Dimana bank harus menyesuaikan antara permintaan pembiayaan dengan dana pihak ketiga yang dimiliki bank. Sehingga bank dapat meminimalisir risiko kerugian dan terhindar dari mengalami kesulitan likuiditas pada saat terjadi krisis. 2. Diharapkan pihak PT Bank Syariah Mandiri agar memperhatikan kondisi

Capital Adequacy Ratio (CAR) yang berada diatas batas ketentuan Bank Indonesia. Bank dapat melakukan upaya dengan mengoptimalkan penggunaan modal milik bank sendiri terhadap aktiva produktif yang mengandung risiko agar kondisi CAR berada pada batas yang wajar.


(3)

105

3. Untuk peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti hubungan antara rasio likuiditas dengan kcukupan modal agar melakukan penelitian lanjutan dengan menambah beberapa rasio likuiditas seperti Quick Ratio, Loan to Assets Ratio, Cash Ratio dan lainnya.


(4)

Rilna Desti, 2013

DAFTAR PUSTAKA Sumber dari buku

Abdullah, Faisal. (2003). Manajemen Perbankan. Malang: Penerbit UMM.

Ali, Masyhud. (2004). Asset Liability Management, Menyiasati Risiko Pasar dan Risiko Operasional dalam Perbankan. Jakarta: PT. Elex Media Kompetindo. Antonio, Muhammad Syafi’i. (2001). Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani.

Arikunto, Suharsimi. (2004). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Bandung: Rineka Cipta.

Arthesa, Ade dan Handiman, Edia. (2006). Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. ________: PT Indeks.

Dendawijaya, Lukman. (2009). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia Greuning, Hennie Van dan Iqbal, Zamir. (2011). Analisis Risiko Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba Empat.

Hasan, Iqbal. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Hasibuan, Malayu S.P. (2007). Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hermawan, Asep. (2006). Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Cikal Sakti: Grasindo.

Kasmir. (2012). Manajemen Perbankan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Machmud, Amir dan Rukmana. (2010). Bank Syariah; Teori, Kebijakan dan Stusi Empiris di Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.


(5)

Muhammad dan Suwiknyo, Dwi. (2009). Akuntansi Perbankan Syariah. Yogyakarta: TrustMedia

Muhammad. (2002). Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Nazir, Mohammad. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

Siamat, Dahlan. (2005). Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sudarsono, Heri. (2003). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: EKONISIA.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA. Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA.

Taswan. (2006). Manajemen Perbankan: Konsep, Teknik dan Aplikasi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Triandaru, Sigit dan Budisantoso, Totok. (2006). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat

Zulganef. (2008). Metode Penelitian Sosial dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sumber dari Internet

www.bi.go.id

www.syariahmandiri.co.id www.bsmi.co.id

Siringoringo, Reniwaty. (2012). Karakteristik dan Fungsi Intermediasi Perbankan di Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan [Online]. Tersedia:


(6)

Rilna Desti, 2013

Direktorat Perbankan Syariah. (2009). Perbankan Syariah: Lebih Tahan Krisis Global. Dokumentasi Perbankan Syariah [Online]. Tersedia:

http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/2FA608A9-DDFE-4551-884D-D0B9D5965572/17639/Perbankan_Syariah_Lebih_Tahan_Krisis_Global.pdf [13 Maret 2013]

Admin. (2013). Dua Dekade Perbankan Syariah Indonesia [Online]. Tersedia:

http://ekonomisyariah.info/blog/2013/01/31/dua-dekade-perbankan-syariah-indonesia/ [13 Maret 2013]

Nuraini. (2012, 23 Januari). Aset Perbankan Syariah Naik 49 persen. Republika

[Online]. Tersedia:

http://www.republika.co.id/berita/syariah/keuangan/12/01/23/ly8i2a-aset-perbankan-syariah-naik-49-persen [13 Maret 2013]

Sumber dari Jurnal

Hamzah, Maulana. (2009). Optimalisasi Peran Dual Banking System Melalui Fungsi Strategis JUB Dalam Rangka Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan di Indonesia. La_Riba Jurnal Ekonomi Islam [Online], Vol 3 No.2, 25 halaman. Tersedia: http://journal.uii.ac.id/index.php/JEI/article/viewFile/2563/2351 [13 Maret 2013]

Fitrianto, Hendra dan Mawardi, Wisnu. (2006). Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas dan Efisiensi terhadap Rasio Kecukupan Modal Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Studi Manajemen & Organisasi [Online], Vol 3 No.1, 11 halaman. Tersedia: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo


Dokumen yang terkait

Pengaruh Linkage Program Terhadap Rasio Profitabilitas (ROE) dan Rasio Kecukupan Modal (CAR) Pada Bank Syariah Mandiri

4 23 121

Pengaruh Pembiayaan Bermasalah Dan Rasio Likuiditas Terhadap Tingkat Pengembalian Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri

1 10 41

PENGARUH KECUKUPAN MODAL, RISIKO PEMBIAYAAN, EFISIENSIOPERASIONAL, DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS Pengaruh Kecukupan Modal, Risiko Pembiayaan, Efisiensi Operasional, dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Period

0 2 15

PENGARUH KECUKUPAN MODAL, RISIKO PEMBIAYAAN, EFISIENSIOPERASIONAL, DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS Pengaruh Kecukupan Modal, Risiko Pembiayaan, Efisiensi Operasional, dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Period

0 3 19

Pengaruh Kecukupan Modal dan Likuiditas terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah periode 2009-2013.

0 1 17

Pengaruh Likuiditas Terhadap Kecukupan Modal Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode 2004 –2013.

0 0 39

PENGARUH KECUKUPAN MODAL DAN KUALITAS ASET TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT.BANK SYARIAH MANDIRI, Tbk.

1 8 48

PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP KECUKUPAN MODAL (CAR) PT. BANK MUAMALAT INDONNESIA, TBK.

4 17 96

PENGARUH KECUKUPAN MODAL DAN KUALITAS ASET TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT.BANK SYARIAH MANDIRI, Tbk. - repository UPI S PEM 1006118 Title

0 0 3

PENGARUH TINGKAT KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, RISIKO PASAR, RISIKO KREDIT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH

0 0 16