IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NILAI MORAL DALAM PENGEMBANGAN PERILAKU SOSIAL ANAK USIA DINI : Studi pada Kelompok Bermain Rancage Kabupaten Sumedang.

(1)

i

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NILAI MORAL DALAM PENGEMBANGAN PERILAKU SOSIAL

ANAK USIA DINI

(Studi pada Kelompok Bermain Rancage Kabupaten Sumedang)

TESIS

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh Gelar Magister Pendidikan Umum

Oleh

Mutiara Swandhina NIM : 1008913

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN UMUM/NILAI SEKOLAH PASCA SARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

ii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul : Implementasi

Pendidikan Nilai Moral dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia

Dini” (Studi pada Kelompok Bermain Rancage Kabupaten Sumedang) ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri, dan saya tidak menjiplak atau mengutip dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku pada masyarakat ilmuwan. Atas pernyataan ini, saya sanggup menanggung resiko/sanksi apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dari karya saya ini.

Bandung, Pebruari 2014 yang membuat pernyataan,


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NILAI MORAL DALAM PENGEMBANGAN PERILAKU SOSIAL ANAK USIA DINI

(Studi pada Kelompok Bermain Rancage Kabupaten Sumedang)

Disetujui dan Disahkan oleh Pembimbing :

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd

Pembimbing II

Dr. Kama Abdul Hakam, M.Pd

Diketahui oleh

Ketua Program Studi Pendidikan Umum

Prof. Dr. H. Dasim Budimansyah, M.Si NIP: 19620316 1988031 003


(4)

iv

KATA PENGANTAR Bissmillaahirrahmaanirrahiim

Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam yang setia

membimbing hamba-hamba-Nya. Atas pertolongan dan tuntunan-Nya penyusunan tesis yang berjudul “ Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini ” (Studi pada Kelompok Bermain Rancage Kabupaten Sumedang) dapat diselesaikan. Tidak lupa salawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya dan seluruh umatnya.

Tesis ini terdiri dari lima bab. Bab pertama berisi pendahuluan yang mengemukakan latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab dua berisi kajian teori tentang hakikat pendidikan nilai moral, pendidikan nilai sebagai pendidikan umum, hakikat anak usia dini dan implementasi pendidikan nilai moral. Bab tiga menyajikan tentang lokasi dan subjek penelitian, dan pendekatan penelitian. Bab empat mengemukakan hasil penelitian dan pembahasannya. Bab lima merupakan simpulan dan rekomendasi penelitian yang ditujukan kepada berbagai pihak yang berkepentingan terhadap pendidikan nilai moral pada anak usia dini.

Dalam tesis mengungkapkan tentang pemahaman guru terhadap pendidikan nilai moral pada anak usia dini, perencanaan, pelaksanaan dan penilaian


(5)

v

pendidikan nilai moral serta beberapa macam metode dan pendekatan yang digunakan oleh guru di Kelompok Bermain Rancage.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam tulisan ini, maka dari itu untuk mengatasi segala kekurangan dan kelemahan dari hasil penelitian ini, diharapkan adanya masukan, kritikan dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca. Akhir kata atas kebaikan dan bantuan semua pihak, penulis menghaturkan terima kasih semoga Allah membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda Amin . . .

Bandung, Pebruari 2014

Penulis,

Mutiara Swandhina

NPM. 1008913


(6)

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan tesis ini. Dalam menyusun tesis ini, penulis banyak memperoleh bantuan, arahan dan bimbingan serta do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Prof.Dr..H.Dasim Budimansyah, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Umum sekaligus penguji 1 yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.

2. Prof.Dr.H. Sofyan Sauri, M.Pd selaku pembimbing 1 sekaligus pembimbing akademik yang telah memberi dorongan pada penulis untuk mengembangkan keilmuan khususnya tentang Pendidikan Umum.

3. Dr. Kama Abdul Hakam, M.Pd selaku pembimbing 2 yang telah berusaha dengan sabar dan cermat membimbing dan mengarahkan penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.

4. Dr. Yadi Ruyadi, M.Si selaku penguji 2 yang telah memberi petunjuk dan arahan kepada penulis untuk perbaikan tesis ini

5. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Umum Sekolah Pascasarjana UPI yang telah menyampaikan dan membuka wawasan ilmu pengetahuan khususnya di bidang pendidikan umum/nilai.

6. Ibu Maya Sofiana, M.H selaku Pimpinan Yayasan Rancage beserta Kepala Sekolah dan Guru-guru Kelompok Bermain Rancage yang telah memberikan


(7)

vii

bantuan dan kesempatan seluas-luasnya untuk melakukan penelitian hingga selesainya tesis ini.

7. Kakanda Hj. Elma H. Iskandar atas kesempatan, motivasi dan do’a yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan studi ini.

8. Suamiku Baski Novman yang setia telah rela meluangkan waktunya, mendampingi dan mendorong penulis untuk melanjutkan kuliah hingga selesai 9. Anak-anakku Adhytia Wiguna dan Satria Nugraha yang telah merelakan

kebersamaannya demi ibunda menyelesaikan studinya.

10.Rekan-rekan dosen serta staff Yayasan Rancage yang telah memberikan do’a dan dorongan moril pada penulis hingga terselesaikannya tesis ini.

11.Sahabat-sahabatku seperjuangan “lima sekawan” angkatan 2010 yang telah menghabiskan waktu bersama selama mengikuti perkuliahan atas motivasi,

do’a dan dorongan moril kepada penulis hingga dapat menyelesaikan studi ini.

Semoga segala kebaikan yang telah diberikan menjadi amal ibadah dan mendapat ganjaran yang berlipat ganda dari Allah SWT, akhir kata dengan rasa syukur dan mengharap ridho Allah, semoga karya ini memberikan manfaat bagi semua khususnya bagi penulis sendiri. Amin . . .

Bandung, Pebruari 2014 Penulis,

Mutiara Swandhina


(8)

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ………. i

LEMBAR PERNYATAAN ……….. ……….. ii

KATA PENGANTAR ……….. iii

UCAPAN TERIMA KASIH ……… v

ABSTRAK ……… vii

DAFTAR ISI ……… viii

DAFTAF TABEL ……… xii

DAFTAR LAMPIRAN ……… xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………. 1

B. Identifikasi Masalah ……….………... 6

C. Perumusan Masalah ………. 7

D. Tujuan Penelitian ………. 8

E. Manfaat Penelitian ………... 9

F. Organisasi Penulisan ………..……. 10

BAB II KONSEP PENDIDIKAN NILAI MORAL DAN PERILAKU SOSIAL ANAK USIA DINI A. Hakikat Pendidikan Nilai Moral 1. Pengertian Pendidikan Nilai ……….. 12

2. Tujuan Pendidikan Nilai ……….... 19

3. Nilai Moral ……….……....……….. 23

B. Pendidikan Nilai sebagai Pendidikan Umum 1. Pengertian Pendidikan Umum ……….…..…. 26


(9)

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tujuan Pendidikan Umum ………. 27

3. Pendidikan Nilai sebagai Pendidikan Umum ………...…. 29

C. Hakikat Anak Usia Dini 1. Pengertian Anak Usia Dini ……….…… 31

2. Karakteristik Anak Usia Dini ……….…… 32

3. Perkembangan Anak Usia Dini ……….. 34

4. Perilaku Sosial AnakUsia Dini ……… 36

4.1 Pola Perilaku Sosial Anak Usia Dini ……….… 37

4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pekembangan Sosial Anak Usia Dini ………... 39

4.3 Upaya Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini … 42

D. Implementasi Pendidikan Nilai Moral ……….. 44

BAB III Prosedur Penelitian A. Lokasi dan Subjek Penelitian ………. 52

B. Pendekatan dan Metode Penelitian ……….… 53

C. Sumber Data ……….. 54

D. Tehnik Pengumpulan Data ………..….. 55

E. Tehnik Analis Data ……… 58

BAB IV HASIL PEMBAHASAN dan PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ……….………. 60

1. Latar Belakang ……….….. 61

2. Visi dan Misi ……….… 62

3. Tujuan dan Fungsi ……….… 63


(10)

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Peserta Didik ……….… 64

6. Sarana dan Prasarana ……….…… 64

B. Deskripsi HasilPenelitian

1. Gambaran Pemahaman Guru Kelompok Bermain Rancage

terhadap Pendidikan Nilai Moral ……… 66

a) Pemahaman Guru tentang Nilai Moral ……… 67

b) Pemahaman Guru tentang Konsep Pendidikan Nilai

Moral …...………... 68

c) Pemahaman Guru akan Pentingnya Pendidikan Nilai

Moral bagi Anak ……….. 68

d) Kaitan Visi dan Misi Kelompok Bermain Rancage

Pendidikan dengan Nilai Moral ……… 70 2. Gambaran Perencanaan Pendidikan Nilai Moral di Kelompok

Bermain Rancage ……….………. 71

3. Gambaran Pelaksanaan Pendidikan Nilai Moral di Kelompok

Bermain Rancage ……….. 74

4. Gambaran Penilaian Pendidikan Nilai Moral di Kelompok

Bermain Rancage ……….. 83

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Analisis Pemahaman Guru Kelompok Bermain Rancage

terhadap Pendidikan Nilai Moral ……… 85

2. Analisis Perencanaan Pendidikan Nilai Moral di Kelompok

Bermain Rancage ……… 91

3. Analisis Pelaksanaan Pendidikan Nilai Moral di Kelompok

Bermain Rancage ……….. 94

4. Analisis Penilaian Pendidikan Nilai Moral di Kelompok

Bermain Rancage ………. 99


(11)

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Simpulan ………. 104

B. Rekomendasi ……….. 108

DAFTAR PUSTAKA ………. 110


(12)

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hubungan Objek Penelitian dengan Teknik Pengumpulan

Data ……….… 61

Tabel 4.2 Status Tenaga Pendidik Kelompok Bermain Rancage ... 64

Tabel 4.3 Peserta didik Kelompok Bermain Rancage ………...… 64

Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana Pendidikan di Kelompok Bermain

Rancage ……….….... 65

Tabel 4.5 Data Hasil Wawancara Gambaran Pemahaman Guru terhadap

Pendidikan Nilai Mora ………...… 66 Tabel 4.6 Data Hasil Wawancara Gambaran Perencanaan Pendidikan

Nilai Moral ... 71 Tabel 4.7 Data Hasil Wawancara Pelaksanaan Kegiatan/Pembelajaran

Pendidikan Nilai Moral ……… 75 Tabel 4.8 Data Hasil Wawancara Gambaran Penilaian Pendidikan Nilai

Moral ………. 83


(13)

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPRAN

1. SK Direktur Pascasarjana UPI Nomor : 0895/UN40.7/KM/2012 tentang Pengangkatan Pembimbing Penulisan Tesis Program Magister (S2)

angkatan 2010 ………... 117

2. SK Direktur Pascasarjana UPI Nomor : 2768/UN40.7/KM/2012 tentang Pengangkatan Pembimbing Penulisan Tesis Program Magister (S2) angkatan 2010 ……….. 119

3. Surat Permohonan Izin Observasi/Penelitian ……….. 120

4. SK Nomor : 003/Kober Rancage/V/2013 Melakukan/Penelitian di Kelompok Bermain Rancage Kecamatan Sumedang Selatan ….... 121

5. Pedoman Wawancara ….……….. 122

6. Pedoman Observasi Tempat Belajar dan Lingkungan Sekolah ….. 124

7. Pedoman Observasi Kegiatan Guru danKepala Sekolah …………. 125

8. Pedoman Observasi Kegiatan Anak di Kelompok Bermain Rancage 126

9. Catatan Lapangan ………. 128

10.Dokumen Hasil Wawancara ………. 131

11.Jadwal Kegiatan Rutinitas Pembelajaran Kober Rancage ………… 139

12.Program Semester (prosem) ……….. 141

13.Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) ………... 146

14.Rencana Kegiatan Harian (RKH) ………. 147

15.Foto-foto Kegiatan di Kober Rancage ……….. 199


(14)

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini


(15)

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Mutiara Swandhina, Implementasi Pendidikan Nilai Moral dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini sebuah studi di Kelompok Bermain Rancage Kabupaten Sumedang.

Pendidikan anak usia dini memegang peranan sangat penting dan menentukan bagi sejarah perkembangan anak selanjutnya, mengingat potensi kecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang terbentuk pada rentang usia ini. Demikian pentingnya masa usia ini sehingga sering disebut masa keemasan (the golden age). Secara umum tujuan program pendidikan anak usia dini adalah untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal dan menyeluruh dengan norma-norma dan nilai kehidupan yang dianut. Melalui program pendidikan yang dirancang dengan baik anak akan mampu mengembangkan segenap potensi yang dimiliki, dari aspek fisik, sosial, moral, emosi kepribadian dan lain-lain.

Penelitian ini melibatkan kepala sekolah, tiga orang guru dan siswa di Kelompok Bermain Rancage sebagai subjek penelitian, yang mengkaji empat hal, yaitu: (1) Bagaimana pemahaman guru di Kelompok Bermain Rancage terhadap pendidikan nilai moral, (2) Bagaimana perencanaan pendidikan nilai moral dalam pengembangan perilaku sosial anak usia dini, (3) Bagaimana pelaksanaan pendidikan nilai moral dalam pengembangan perilaku sosial anak usia dini dan (4) Bagaimana penilaian terhadap pendidikan nilai moral dalam pengembangan perilaku sosial anak usia dini.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tehnik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Kredibilitas data di cek dengan prosedur triangulasi, member cek, dan teman sejawat. Sedangkan dependabilitas dan konfirmabilitas dilakukan oleh pembimbing sebagai dependen auditor.

Adapun hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) guru di Kelompok Bermain Rancage memahami dengan baik akan pentingnya pendidikan nilai moral pada anak usia dini meskipun belum mendalam, (2) perencanaan pendidikan nilai moral diKelompok Bermain Rancage disusun berpedoman pada Permen Dikinas no.58 tahun 2009, mulai dari program semester yang dirumuskan dalam bentuk rencana kegiatan mingguan (RKM) selanjutnya dijabarkan ke dalam satuan rencana kegiatan harian (RKH) yang dijadikan pegangan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. (3) pelaksanaan pendidikan nilai moral di Kelompok Bermain Rancage dilakukan menggunakan strategi pembelajaran terpadu, yaitu sistem pembelajaran yang berpusat pada anak dengan metode yang bervariasi. (4) pelaksanaan penilaian dilakukan dengan cara pengamatan lansung perilaku/sikap, hasil karya anak dan catatan anekdot anak selama kegiatan berlansung. tersusun secara sistematis ditulis dalam format yang telah disiapkan oleh lembaga dan hasil penilaian dijadikan laporan perkembangan anak kepada orang tua.


(16)

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara umum, tujuan pendidikan anak usia dini adalah mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pendidikan anak pun bisa dimaknai sebagai usaha mengoptimalkan potensi-potensi luar biasa anak yang bisa dibingkai dalam pendidikan, pembinaan terpadu, maupun pendampingan.

“Perkembangan secara optimal selama masa usia dini memiliki dampak terhadap pengembangan kemampuan untuk berbuat dan belajar pada masa-masa

berikutnya” (Nurani,2009, hlm.17). Tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyatakan bahwa:

Pendidikan anak usia dini adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan untuk anak sejak lahir sampai dengan enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut (Pasal 1 butir 14).

Dari kutipan diatas, menunjukkan bahwa untuk mengembangkan potensi anak menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab hendaknya dilakukan sejak usia dini, yaitu dengan memberikan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki


(17)

2

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kehidupan selanjutnya dalam bermasyarakat. Demikian pentingnya masa usia ini sehingga sering disebut masa keemasan (the golden age).

Berbagai hasil penelitian menyimpulkan bahwa perkembangan yang diperoleh pada usia dini sangat mempengaruhi perkembangan anak pada tahap berikutnya dan meningkatkan produktivitas dimasa dewasa. Montessori (Anita, 2011, hlm. 8) meyakini bahwa dalam tahun-tahun awal kehidupan, seorang anak mempunyai masa peka (sensitive periods). Masa peka dapat digambarkan sebagai satu situasi atau waktu siap berkembangnya pembawaan atau potensi yang dimiliki anak. Setiap anak memiliki masa peka yang tidak sama, selama periode ini anak mulai peka (sensitive) untuk menerima berbagai rangsangan, pada saat itu anak telah siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. namun jika masa peka telah muncul dalam diri seorang anak, orang tua, pendidik, atau orang dewasa yang bertanggungjawab terhadap pengasuhannya wajib untuk menyediakan alat-alat latihan.

Anak usia dini memiliki proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik. Secara fisik pertumbuhan anak usia dini sangat pesat, begitu pula pertumbuhan otaknya, otak merupakan pusat koordinasi kemampuan manusia tumbuh sangat pesat pada masa usia dini. Menurut hasil penelitian di bidang

neurologi yang dilakukan oleh Bloom (Kurniasih,2009, hlm. 5) diketahui bahwa

pertumbuhan sel jaringan otak pada anak usia 0-4 tahun mencapai 50%, hingga usia anak mencapai 8 tahun kapasitas kecerdasan manusia sudah terbentuk 80%. Apabila pada usia tersebut otak anak tidak mendapat rangsangan yang maksimal,


(18)

3

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maka otak anak tidak akan berkembang secara optimal. Pemberian stimulasi pendidikan pada anak saat pertumbuhan fisik yang pesat dan otak yang sedang tumbuh pada usia kematangannya akan mendapat hasil yang maksimal dibandingkan pada usia sesudahnya. Dapat dipastikan anak yang mendapatkan pembinaan dan pendidikan sejak usia dini memiliki harapan besar untuk meraih keberhasilan dimasa yang akan datang hingga pada akhirnya anak mampu untuk lebih mandiri dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki.

Melalui program pendidikan yang dirancang dengan baik anak akan mampu mengembangkan segenap potensi yang dimiliki, dari aspek fisik, social, moral, emosi kepribadian dan lain-lain. Pada usia dini perkembangan masing-masing aspek memiliki karakteistik khusus yang berbeda pada usia-usia tertentu. Berbagai macam aspek yang berkembang sering dikelompokan sebagai perkembangan fisik (motorik halus dan kasar), inteligensi (daya pikir dan daya cipta), bahasa (kosa kata, komuikasi), social-emosional (sikap, kebiasaan, perilaku, moral).

Dalam pendidikan anak usia dini salah satu kawasan yang harus dikembangkan adalah nilai moral, karena nilai moral sangat dibutuhkan bagi anak dalam mengembangkan perilakunya. Penanaman nilai moral pada perkembangan perilaku anak di usia dini merupakan tahap untuk memperkenalkan kepada anak tentang realita. Seperti yang diungkapkan oleh Hasan (2008, hlm. 261)

Perkembangan moral pada anak merupakan tahap awal berkembangnya moralitas, yaitu kepastian atau kemampuan untuk membedakan yang benar dan salah, bertindak atas pebedaan tersebut dan mendapatkan penghargaan diri ketika melakukan yang benar dan merasa bersalah atau malu ketika melanggar standar tersebut.


(19)

4

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari kutipan tadi dijelaskan bahwa membangun kecerdasan moral sangat penting dilakukan sejak anak usia dini, agar suara hati anak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, dengan demikian mereka dapat menolak pengaruh buruk dan melawan tekanan buruk dari luar tanpa bantuan orang tua. Meski pada usia tersebut mereka belum mempunyai kemampuan kognitif untuk melakukan penalaran moral yang cukup kompleks, pada saat itulah dasar-dasar kebiasaan moral seperti melatih kontrol diri, bersikap adil, menunjukkan rasa hormat, berbagi dan berempati mulai diperkenalkan.

Menurut Hurlock (Moeslihatoen, 1998, hlm.8) pembentukkan perilaku pada anak usia dini tidak dapat diajarkan secara langsung, melainkan harus ditanamkan pada anak melalui pembiasaan melalui perbuatan dan tidak hanya ucapan saja, pembentukan perilaku bisa dilaksanakan dengan cara :

1. Mendorong anak bertingkah laku sesuai yang diharapkan dan menghilangkan tingkah laku yang tidak diharapkan

2. Tingkah laku yang diharapkan apabila dilakukan anak akan memberikan konsekwensi yang menyenangkan, sedang tingkah laku yang tidak diharapkan akan menimbulkan penyesalan pada diri anak

3. Tingkah yang diharapkan apabila dibina secara terus menerus pada saatnya akan terjadi dengan sendirinya, atas prakarsa anak sendiri tidak ada pengawasan dari guru.

4. Anak perlu mendapat kesempatan untuk mengubah tingkah laku yang tidak diharapkan

Keluarga dan sekolah merupakan wahana penyemaian nilai-nilai yang akan dijadikan acuan (pegangan) oleh anak dalam bertutur kata dan dalam setiap


(20)

5

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tindakannya. Bila anak merasa nyaman dan aman ketika berada di rumah dan di sekolah, mereka akan terdorong untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai seorang anak atau siswa dengan baik dan penuh tanggung jawab. Dengan demikian optimalisasi perkembangan intelektual, emosional, dan spiritualnya terjadi sesuai dengan yang diharapkan. Lebih dari itu, anak akan dengan sukarela dan penuh tanggung jawab menerima dan mengamalkan nilai-nilai positif yang menjadi keyakinannya dan keluarganya.

Kelompok Bermain Rancage adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan non-formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak dua tahun sampai dengan empat tahun. Kelompok Bermain Rancage yang bernaung dibawah Yayasan Rancage terletak di Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang. Sesuai dengan motto Rancage “nyantri, nyakola, nyunda, nyeni” pendidikan moral, budaya dan nilai-nilai agama ditanamkan melalui pembiasaan. Penjabaran kompetensi pendidikan moral, budaya dan nilai-nilai agama, sebagaimana dijabarkan oleh kurikulum pendidikan anak usia dini menunjukkan bahwa pendidikan moral, budaya dan nilai-nilai agama ditanamkan tidak hanya dalam kegiatan ibadah agama yang sifatnya rutinitas tetapi secara luas melalui berbagai aktifitas anak dalam kehidupan sehari-hari, mencakup bagaimana penanaman kasih sayang dengan sesama, tanggung jawab, sopan santun, kebersihan dan kerapian dan ketertiban dalam aturan.

Keberhasilan dalam pendidikan tidak lepas dari besarnya kompetensi yang dimiliki oleh seorang pendidik. Hal ini ditunjukkan dengan keberhasilan


(21)

6

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kelompok Bermain Rancage yang menjadi juara dua di tingkat Provinsi Jawa Barat. Kelompok Bermain Rancage dibina oleh beberapa guru/tutor yang bertanggung jawab membimbing dan mendidik anak. Untuk menjad guru/tutor yang baik tidak cukup hanya menguasai materi yang akan diajarkan dan keterampilan metodologinya, melainkan perlu memiliki wawasan yang luas dalam bidangnya dan karakteristik pribadi yang cocok. Unsur-unsur pribadi tersebut akan menjadi sarana yang secara integratif akan memfasilitasi terjadinya proses pembelajaran dan perkembangan pada anak.

Untuk memahami lebih lanjut tentang pembinaan perilaku sosial pada anak usia dini diperlukan adanya penelitian bagaimana mekanisme pendidikan nilai moral pada anak usia 3 – 5 tahun di Kelompok Bermain Rancage. Oleh karena itu penelitian ini dituangkan dalam tesis yang difokuskan pada: “Implementasi Pendidikan Nilai Moral dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini di Kelompok Bermain Rancage Kabupaten Sumedang

B. Identifikasi Masalah

Tingkah laku bermoral tidak tumbuh begitu saja melainkan melalui proses yang cukup panjang karena aspek moral seorang anak merupakan sesuatu yang berkembang dan perlu dikembangkan. Dalam proses perkembangan tentu saja sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, antara lain lingkungan keluarga, lingkungan teman sebaya lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.


(22)

7

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Telah diuraikan sebelumnya bahwa pendidikan anak usia dini di berbagai lingkungan secara umum bertujuan untuk mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pengalaman untuk berinteraksi sosial dengan anak lain dan bahkan dengan orang dewasa tidak hanya memfasilitasi keterampilan anak dalam bersosialisasi, tetapi lebih dari itu turut mengembangkan aspek-aspek lainnya, seperti perkembangan kognitif, emosi, fisik dan moral anak. Pergaulan sosial ini merupakan pengalaman yang berharga dalam hidupnya, sehingga mampu mendorong segenap aspek perkembangan anak secara terintegrasi dan menyeluruh. Keseluruhan pengalaman di sekolah dimanfaatkan untuk mengembangkan perilaku yang baik bagi anak didik (Zuchdi, 2003, hlm. 4). Dalam hal ini tentu saja faktor pendidik menjadi sangat penting terutama dalam cara atau pola yang digunakan dalam menyampaikan pesan-pesan moral pada anak usia dininya.

C. Perumusan Masalah

Dengan memahami latar belakang yang telah diungkapkan diatas, serta alasan dalam pemilihan masalah, maka permasalahan pokok dalam penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: Bagaimana Implementasi Pendidikan Nilai Moral dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini di Kelompok Bermain Rancage Kabupaten Sumedang ?


(23)

8

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya berdasarkan permasalahan pokok tersebut dapat dirinci kedalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pemahaman guru di Kelompok Bermain Rancage terhadap pendidikan nilai moral?

2. Bagaimana perencanaan pendidikan nilai moral yang dilakukan guru di Kelompok Bermain Rancage dalam upaya pengembangan perilaku sosial anak usia dini?

3. Bagaimana pelaksanaan pendidikan nilai moral di Kelompok Bermain Rancage dalam upaya mengembangkan perilaku sosial anak usia dini?

4. Bagaimana penilaian terhadap pendidikan nilai moral yang dilakukan oleh guru di Kelompok Bermain Rancage dalam upaya mengembangkan perilaku sosial anak usia dini?

D.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan permasalahan yang telah dirumuskan berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, yaitu untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang pendidikan nilai moral sebagai upaya dalam mengembangkan perilaku sosial anak usia dini di Kelompok Bermain Rancage. Secara khusus penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan pemahaman guru di Kelompok Bermain Rancage terhadap pendidikan nilai moral


(24)

9

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Untuk mendeskripsikan perencanaan pendidikan nilai moral yang dilakukan guru di Kelompok Bermain Rancage dalam upaya mengembangkan perilaku sosial anak usia dini;

3. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pendidikan nilai moral di Kelompok Bermain Rancage dalam upaya mengembangkan perilaku sosial anak usia dini;

4. Untuk mendeskripsikan penilaian terhadap pendidikan nilai moral yang dilakukan oleh guru di Kelompok Bermain Rancage dalam upaya mengembangkan perilaku sosial anak usia dini

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis bermanfaat untuk memperdalam konsep pendidikan nilai moral dalam lingkungan pendidikan di sekolah, khususnya pendidikan anak usia dini. Pendidikan nilai moral merupakan kajian yang sangat penting dalam upaya mengembangkan perilaku sosial dan pembentukan kepribadian anak usia dini. Secara teoritis pendidikan nilai moral perlu ditanamkan sejak anak usia dini baik dalam lingkungan pendidikan di sekolah maupun dalam lingkungan pendidikan di keluarga.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi peneliti, guru/tutor, orang tua anak usia dini juga bagi Lembaga/Kelompok Bermain, untuk selengkapnya dijelaskan sebagai berikut:


(25)

10

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a) Bagi peneliti

Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi peneliti untuk lebih memahami dan mendalami pendidikan nilai moral dalam upaya mengembangkan perilaku sosial anak usia dini. Dalam hal ini peneliti dapat mengetahui secara mendalam tentang perencanaan, pelaksanaan dan penilaian terhadap pendidikan nilai moral yang tepat dalam upaya mengembangkan perilaku sosial anak usia dini. Disamping itu peneliti juga memperoleh manfaat secara langsung dari lapangan tentang pembinaan nilai-nilai moral bagi anak usia dini, sehingga menambah wawasan dalam memperkuat konsep dan teori pendidikan anak usia dini.

b) Bagi guru/tutor

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan guru/tutor dalam pembelajaran dikelas mengenai pentingnya penerapan nilai-nilai moral pada anak usia dini dalam upaya mengembangakan perilaku sosial yang akan membentuk kepribadian anak. Sehingga meningkatkan keyakinan lebih mendalam bahwa pendidikan nilai moral harus ditanamkan sejak dini.

c) Bagi Lembaga/Kelompok Bermain Rancage

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan lembaga untuk mengembangkan upaya/cara yang sesuai dalam menerapkan nilai-nilai moral pada anak usia dini dalam mengembangkan perilaku sosialnya.


(26)

11

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN, berisi semua uraian yang berhubungan dengan penelitian meliputi latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian; rumusan masalah penelitian; tujuan penelitian; manfaat penelitian; sistematika penulisan tesis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, berisi tori-teori yang mendukung penelitian meliputi empat bagian besar pada kajian pustakan dalam penelitian ini. Pertama hakikat pendidikan nilai moral; kedua pendidikan nilai sebagai pendidikan umum;

ketiga hakikat anak usia dini; keempat pendidikan anak usia dini; kelima

implementasi pendidikan nilai moral

BAB III METODE PENELITIAN, berisi hal-hal yang berkaitan dengan penelitian meliputi pendekatan penelitian, sumber data, tehnik pengumpulan data; tehnik pengolahan data dan sistematika penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, berisi paparan data-data yang sesuai untuk menjawab pertanyaan penelitian. Selain gambaran umum tentang lokasi dan sumber data penelitian, bab ini juga berisi tentang hasil penelitian dan pembahasannya.

BAB V PENUTUP, berisi simpulan yang disampaikandari hasil peneltian dan rekomendasi yang didasari atas kelemahan yang ditemukan dalam penelitian tersebut.


(27)

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Kelompok Bermain (Kober) Rancage yang terletak di Kecamatan Sumedang Selatan tepatnya di Jl. Pangeran Kornel No.212 Sumedang Jawa Barat Telp / Fax 0261 – 202539.

Dasar pemikiran pemilihan Kelompok Bermain Rancage sebagai objek penelitian karena Kelompok Bermain Rancage termasuk kelompok bermain percontohan yang senantiasa menjaga kearifan lokal dalam seni dan budaya menggunakan Permen Diknas No.58 tahun 2009 sebagai standar pendidikan anak usia dini yang dikeluarkan oleh Depdiknas dan rencana strategis yayasan, pembentukan perilaku yang diperoleh anak didik melalui pembiasaan yaitu kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan keteladanan dari guru dengan harapan anak dapat tumbuh dan berkembanga sesuai dengan visi Kober Rancage

yang “nyantri, nyakola, nyunda, nyeni”.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian kualitatif menurut Nasution (1996: 32) adalah

“ … sumber yang dapat memberikan informasi dapat berupa hal, peristiwa,


(28)

53

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran di Kober Rancage dan beberapa orang tua siswa.

B. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penedekatan penelitian yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif analitik

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll. Secara holistik dan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2011, hlm. 6)

Penelitian ini tidak bermaksud untuk menggambarkan karakteristik populasi, melainkan berfokus pada representasi terhadap fenomena sosial, bertolak dari asumsi tentang realitas atau fenomena sosial yang bersifat unik dan kompleks. Untuk itu penelitian ini lebih banyak mementingkan proses dari pada hasil, dengan melihat dan mengamati kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung diharapkan dapat menemukan, mendeskripsikan dan menganalisis data secara menyeluruh dan utuh tentang pendidikan nilai moral dalam pengembangan perilaku sosial pada anak usia dini di Kelompok Bermain Rancage Kabupataen Sumedang. Peneliti berinteraksi secara alami dengan subjek penelitian dalam hal ini kepala sekolah, guru, siswa Kober Rancage dan beberapa orang tua siswa. Kemudian melakukan perencanaan yang matang untuk


(29)

54

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengumpulkan, mengidentifikasi, menganalisis, menafsirkan dan memaknai data yang diperoleh di lapangan sajak awal sampai proses akhir penelitian. Alwasilah

(2002, hlm.116) mengungkapkan bahwa “dalam penelitian kualitatif, peneliti

sendiri berperan sebagai instrumen sementara itu data yang dikumpulkan mencakup data subjektif”

Langkah-langkah yang ditempuh dalam rancangan penelitian studi ini dilakukan secara bertahap dan stimultan. Peristiwa-peristiwa khusus dan penting yang terjadi selama observasi di Kelompok Bermain Rancage diamati, dicatat, dikategorisasikan untuk dianalisis dan dimaknai. Dengan pendekatan kualitatif, peneliti dapat memahami secara empirik konsep-konsep, visi dan misi, pandangan-pandangan, nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan, ide-ide dan keyakinan yang membudaya di Kelompok Bermain Rancage Kabupaten Sumedang, sehingga tidak terjadi salah penafsiran atau pemaknaan terhadap subjek yang diteliti. Penelitian dilanjutkan sampai pada tingkat keyakinan dan kejenuhan data, dan selama proses itu pula dilakukan kategorisasi sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian untuk membuat suatu konsepsi tentang pendidikan nilai moral dalam rangka pengembangan perilaku sosial anak usia dini.

C. Sumber Data

Sumber data utama guna mendapatkan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini adalah kata-kata dan perilaku/sikap kepala sekolah, guru dan siswa yang dijadikan subjek penelitian serta informan lain yang mendukung dalam


(30)

55

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian ini. Selain itu sumber data berupa peristiwa atau suasana yang terkait dengan aktivitas keseharian yang rediri dari interaksi guru dengan siswa, interaksi antar siswa, interaksi guru dengan guru yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan nilai moral dalam pengembangan perilaku sosian anak usia di Kelompok Bermain Rancage. Hasil analisis dokumentasi juga merupakan sumber data yang menunjang dalam penelitian ini

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data secara holistik dan integratif serta memperhatikan relevansi data dengan focus dan tujuan, maka dalam pengumpulan data penetitian ini digunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu; (1) wawancara mendalam (indepth interview), (2) observasi partisipan (participent observation), (3) studi dokumentasi (study of documents). Ketiga teknik ini digunakan saling melengkapi untuk mengumpulkan data yangsesuai dengan fokus penelitian

Peneliti menfokuskan perhatian untuk memahami implementasi pendidikan nilai moral dalam upaya mengembangkan perilaku sosial anak usia dini di Kober Rancage Kabupaten Sumedang. Hal tersebut dilakukan untuk memahami kenyataan yang terjadi di lapangan mengenai :

1. pemahaman guru terhadap pendidikan nilai moral;

2. perencanaan pendidikan nilai moral yang dilakukan guru dalam upaya pengembangan perilaku sosial anak usia dini;


(31)

56

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. pelaksanaan pendidikan nilai moral dalam upaya pengembangan perilaku sosial anak usia dini;

4. pelaksanakan penilaian terhadap pendidikan nilai moral dalam upaya pengembangan perilaku sosial anak usia dini

Pelaksanaannya tergantung pada situasi dan kondisi pada saat ke lapangan, ada kalanya peneliti langsung melakukan observasi kemudian hasil observasi tersebut diperdalam dan dipertajam dengan wawancara. Kadang-kadang juga dimulai dari studi dokumentasi, kemudian diperjelas dengan wawancara dan observasi.

1. Wawancara mendalam (indepth interview)

Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab terhadap beberapa informan sebagai responden. Tujuan dari teknik wawancara adalah untuk mengumpulkan informasi yang tidak mungkin diperoleh melalui observasi demikian diungkapkan Alwasilah (2009, hlm.155). Dalam penelitian ini peneliti mengajukan beberapa pertanyaan kepada pihak sekolah (kepala sekolah dan guru) dan beberapa orang tua untuk mengumpulkan data melalui komunikasi langsung agar memperoleh informasi yang sesusai dengan permasalahan yang diteliti. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara semi terstruktur karena lebih fleksibel dan tanpa kehilangan arah meskipun dalam pelaksanaannya tidak begitu terkait dengan pedoman tersebut. Kegiatan ini dilakukan baik pada waktu yang dikhususkan, wawancara partisipatif, mau pun bersamaan dengan pelaksanaan observasi atau pada perjumpaan dengan responden secara tidak sengaja (casual


(32)

57

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

interview). Informasi yang diperolah melalui wawancara dituangkan dalam

bentuk catatan lapangan yang disusun secara sistematis untuk memudahkan analisis sebelumnya.

2. Observasi partisipan (participent observation)

Menurut Alwasilah (2009, hlm. 155) tujuan observasi adalah peneliti melihat sendiri pemahaman yang tidak terucap (tacit understanding), bagaimana teori digunakan langsung (theory-in-use), dan sudut pandang responden yang mungkin tidak tercukil lewat wawancara atau survey.

Obsevasi partisipan dilakukan dalam tiga tahap. Pertama, observasi deskriptif

(descriptive observations) secara komprehensif dengan menggambarkan secara

umum situasi sosial yang terjadi di lokasi penelitian. Kedua observasi terfokus

(focused observations) untuk menemukan kategori-kategori seperti sisten nilai

yang dimiliki para pengelola sekolah dan pola-pola perilaku yang mencerminkan nilai moral. Ketiga observasi selektif (selective observations) bertujuan untuk menganalisis dan mengulangi secara berulang-ulang untuk mencari perbedaan diantara kategori-kategori yang sesuai dengan masalah penelitian.

3. Studi Dokumentasi (study of documents).

Studi dokumentasi dilakukan dengan cara menelaah dan mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan yang diteliti berupa program semester, RKM, RKH, daftar nilai siswa, daftar hadir guru dan siswa serta profil dari Kelompok Bermain Rancage serta dokumen foto kegiatan. Dengan dokumentasi ini diharapkan aspek-aspek yang menjadi penekanan pada penelitian


(33)

58

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan nilai moral dalam pengembangan perilaku sosial anak menjadi lengkap dan dapat mendeskrip hasil penelitian ini sesuai dengan permasalahannya.

E. Teknik Analisis Data

Pengertian analisis data dalam penelitian kualitatif menurut Patton adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan ujian dasar (Moleong, 2011, hlm. 103). Dalam menganalisis data hasil penelitian, Nasution (1966, hlm. 129) menganjurkan langkah-langkah seagai berikut :

1. Reduksi data

Reduksi data diartikan sebagai pemilihan, pemusatan perhatian pada proses penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar dari catatan-catatan lapangan. Data yang diperoleh di lapangan yang terdiri atas catatan-catatan lapangan, transkrip wawancara, dokumen tertulis, dokumen foto-foto kegiatan dan lainnya kemudian disusun dalam bentuk laporan yang terinci. Laporan yang disusun akan terus menerus dianalisis dan terus bertambah seiring dengan


(34)

59

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kebutuhan penelitian, sehingga memberikan gambaran yang lebih tajam dan akurat dari hasil pengamatan.

2. Display Data

Penyajian data dalam penelitian ini dimaksud untuk menemukan suatu makna dari data-data yang telah diperoleh, kemudian disusun secara sistematis, dari bentuk informasi yang kompleks menjadi sederhana namun selektif. Sebagaimana dikemukakan oleh Alwasilah (2009: 164-165) melalui display gagasan dan interpretasi peneliti menjadi lebih jelas dan permanen sehingga memudahkan berpikir. Data yang diperoleh dari penelitian ini berbentuk kata-kata, kalimat-kalimat, atau paragraf-paragraf. Penyajian data yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah data dalam bentuk teks naratif walaupun tidak praktis, namun akan lebih baik apabila didukung dengan data yang disajikan dalam grafik, jaringan dan bagan.

3. Kesimpulan dan Verifikasi

Dalam sebuah penelitian, peniliti berusaha untuk mencari makna dari data yang dikumpulkan. Kesimpulan yang mula-mula bersifat tentatif, kabur, diragukan, maka dengan bertambahnya data kesimpulan akan lebih “grounded”. Jadi kesimpulan harus selalu di verifikasi selama penelitian berlangsung, verifikasi dapat dilakukan dengan mencari data baru.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas mengenai analisis data, maka peneliti melakukan analisis data selama penelitian dilaksanakan dari bulan Januari 2013 hingga Juni 2013. Aktivitas yang dilakukan diawali dengan proses penyusunan,


(35)

60

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengkatagorian, atau pengklasifikasian data dalam mencari suatu pola atau tema yang akhirnya memahami makna yang terkandung di dalamnya. Dengan langkah-langkah tersebut diharapkan mendapat temuan yang berdasar pada “grounded” atas data lapangan. Upaya untuk mengembangkan temuan berdasarkan data lapangan inilah yang menjadi ciri dalam penelitian kualitatif.


(36)

61

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini


(37)

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Kajian masalah terfokus pada proses implementasi pendidikan nilai moral dalam pengembangan perilaku sosial anak usia dini yang dilakukan di Kelompok Bermain Rancage Kabupaten Sumedang, dengan sumber data mencakup kata-kata dan perilaku/sikap kepala sekolah, guru dan siswa yang dijadikan subjek dalam penelitian, selain itu hasil analisis dokumentasi juga merupakan sumber data yang menunjang dalam penelitian ini. Simpulan dalam penelitian ini berdasarkan pada tujuan penelitian, hasil temuan penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab IV. Beberapa simpulan baik yang umum maupun khusus tersaji sebagai berikut :

A. Kesimpulan Umum

1. Pemahaman guru-guru tentang pendidikan nilai moral termasuk dalam kategori baik, meskipun belum terlalu mendalam. Pemahaman tersebut merupakan dampak dari adanya keterkaitan visi Kelompok Bermain Rancage dengan

nilai-nilai moral yaitu “nyantri, nyakola, nyunda dan nyeni” yang memiliki makna sangat mendalam. Dalam mengembangkan visi tersebut para guru di Kelompok Bermain Rancage berupaya untuk menyelaraskan program pendidikannya dengan nilai-nilai moral yang sangat dibutuhkan dalam pembentukan karakter anak,


(38)

105

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sehingga keempat responden mengerti dan memahami akan pentingnya pendidikan moral diterapkan sejak anak masih usia, karena pendidikan nilai merupakan pendidikan yang sangat mendasar dalam pembentukan pribadi anak sehingga diharapkan anak memiliki sikap atau perilaku yang baik sebagai bekal kehidupan masa depannya.

2. Perencanaan pembelajaran dan pendidikan nilai moral disusun berdasarkan musyawarah yang melibatkan pihak Yayasan dan seluruh guru Kelompok Bermain Rancage. Hasil musyawarah dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan atau kekurangan atas apa yang telah dilakukan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan pembelajaran di tahun ajaran yang akan datang. Perencanaan pembelajaran berpedoman pada Permen Diknas No.58 Tahun.2009 dan rencana strategis yayasan, dimulai dengan menyusun program kegiatan semester (prosem) rencana kegiatan mingguan (RKM), dan rencana kegiatan harian (RKH). Keempat responden menyatakan bahwa dengan adanya persiapan pembelajaran yang matang sangat membantu dan memudahkan para guru dalam melaksanakan tugasnya.

3. Strategi pembelajaran di Kelompok Bermain Rancage menggunakan strategi terpadu, dengan media dan metode pembelajaran bervariasi yang mudah dipahami oleh anak sesuai dengan tema yang dipilih. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dalam tiga tahapan sesuai dengan RKH yang telah dibuat sebelumnya. Dimulai dengan kegiatan awal/pembukaan, kegiatan inti, dan kegitan akhir yang


(39)

106

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik sebagai umpan balik dan kegiatan tindak lanjut. Penanaman nilai dalam pendidikan karakter pada anak usia dini sesuai Permen No.58 Tahun 2009 mencakup empat aspek yaitu (1) aspek spiritual, (2) aspek personal, (3) aspek sosial dan (4) aspek lingkungan. Dari hasil pengamatan selama pelaksanaan kegiatan guru lebih fokus pada pengembangan

bidang kemampuan dasar anak yang menitik beratkan pada pengembangan kemampuan berbahasa, kognitif, fisik/motorik dan seni. guru seringkali terlalu terfokus pada aturan yang terdapat dalam silabus atau kurikulum pemerintah. Kendala lain yang penulis temukan adalah kurangnya dukungan dari orang tua dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai moral yang diterapkan oleh guru di sekolah, terlihat dari sikap beberapa orang tua dihadapan anaknya seperti cara berkomunikasi yang kurang baik, yang menunjukan kurangnya wawasan orang tua akan pentingnya pendidikan nilai bagi anak, selain itu kurangnya fasilitas belajar di sekolah seperti alat permainan edukatif yang lebih khusus tentang pengembangan perilaku sosial anak.

4. Penilaian bertujuan untuk mengetahui dan menindak lanjuti pertumbuhan dan perkembangan yang dicapai peserta didik selama mengikuti pendidikan. Pelaksanaan penilaian pendidikan nilai moral di Kelompok Bermain Rancage dilakukan melalui pengamatan tingkah laku anak dalam kehidupan sehari-hari secara terus menerus, dan pencatatan anekdot yang merupakan sekumpulan catatan tentang perilaku anak dalam situasi tertentu. Penilaian lebih


(40)

107

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengutamakan proses atau upaya yang dilakukan oleh anak bukan melihat hasil yang diperoleh anak dengan kata lain penilaian terhadap pendidikan nilai di Kelompok Bermain Rancage lebih menitik beratkan pada keberhasilan penerapan nilai-nilai dalam sikap dan perilaku anak sesuai dengan nilai-nilai moral yang diterapkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penilaian dibuat menggunakan format kualitatif dalam bentuk tulisan yang disampaikan kepada orang tua, terutama yang berkitan dengan sikap atau perilaku anak dalam kategori sebagai berikut BB (Belum Berkembang), MB (Mulai Berkembang), BSH (Berkembang Sangat Baik) dan BSH (Berkembang Sesuai Harapan)

B. Simpulan Khusus

1. Pemahaman guru-guru tentang pendidikan nilai moral termasuk dalam kategori baik, meskipun belum terlalu mendalam. Keterkaitan visi Kelompok Bermain Rancage “nyantri, nyakola, nyunda, nyeni” dengan pendidikan nilai menjadikan dasar pemahaman bagi guru-guru akan pentingnya pendidikan nilai pada anak usia dini.

2. Perencanaan pembelajaran/pendidikan nilai moral di Kelompok Bermain Rancage berpedoman pada Permen Diknas No.58 Tahun.2009 dan rencana strategis yayasan, dimulai dengan menyusun program kegiatan semester (prosem) rencana kegiatan mingguan (RKM), dan rencana kegiatan harian (RKH).


(41)

108

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Strategi pembelajaran di Kelompok Bermain Rancage menggunakan strategi terpadu, dengan media dan metode pembelajaran bervariasi yang mudah dipahami oleh anak sesuai dengan tema yang dipilih.

4. Penilaian terhadap pendidikan nilai di Kelompok Bermain Rancage lebih menitik beratkan pada keberhasilan penerapan nilai-nilai dalam sikap dan perilaku anak sesuai dengan nilai-nilai moral yang diterapkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

C. Rekomendasi

Rekomendasi yang penulis kemukakan di bawah ini mengacu pada hasil penelitian yang telah dilakukan untuk menjadi pertimbangan dan masukan bagi pihak terkait terutama pihak sekolah yang menjadi objek penelitian.

1. Lembaga Pendidikan, untuk meningkatkan sumber daya guru dalam

pengembangan instrumen pendidikan nilai moral di sekolah diantaranya lebih sering mengikuti kegiatan-kegiatan seminar, workshop atau pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh dinas terkait atau dari lembaga perguruan tinggi dalam pelaksanaan pendidikan nilai moral di sekolah kaitannya dengan konsep moral, etika dan akhlak yang harus ditanamkan kepada anak. Untuk meningkatkan wawasan orang tua akan pentingnya pendidikan nilai bagi anak usia dini sebaiknya lembaga membuat program parenting bekerja sama dengan pihak terkait


(42)

109

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pemerintah, hendaknya Dinas Pendidikan setempat memfasilitasi pentingnya

pendidikan nilai dilingkungan pendidikan anak usia dini melalui kebijakan-kebijakan maupun sarana dan prasarana yang mendukung terhadap pengembangan perilaku sosial anak.

3. Peneliti Lain, hasil penelitian ini masih jauh dari yang diharapkan dengan

banyaknya kekurangan yang disebabkan keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian, namun demikian penelitian ini dapat memperlihatkan gambaran permukaan tentang pendidikan nilai moral dalam pengembangan perilaku sosial dilapangan dalam tingkat satuan anak usia dini. Untuk itu diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan kajian berkaitan dengan pendidikan nilai moral secara mendalam dari segi efektifitas penggunaan metode atau media pembelajaran yang relevan dengan tahap perkembangan anak dalam mengembangkan perilaku sosial yang baik, sebagai landasan pembentukan karakter dan kepribadian manusia yang paripurna.


(43)

110

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini


(44)

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, I. (2000) Metode Pembelajaran Orang Dewasa. Bandung: Cipta Intelektual

Alberty, H.B. & Alberty (1965). Reorganizing the Hight School Curiculum Third

Edition, New York:The Mcmillan Company

Alwasilah, A.C. (2002) Pokoknya Kualitatif; Dasar-dasar Merancang dan

Melakukan Penelitian Kualitatif. Bandung: PustakaJaya

Anita, Y. (2011). Model Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana, Prenada Media Goup.

Anonimous. (2008). Dari Non Vitae sed Scholae Discimus Menuju Non Scholae

sed

Vitae Discimu. tersedia di: http://krisnaster.blogspot.com,

Atmadi, A & Setyaningsih, Y. (2000). Transformasi Pendidikan Memasuki

Milenium

Ketiga. Yogya:Kanisius

Ayudha, Art-Ong J. Na. (2008). Model Pembelajaran Nilai-Nilai Kemanusiaan

Terpadu. Yayasan Pendidikan Sathya Sai Indonesia

Balitbang. (2002). Kurikulum dan Hasil Belajar (Kompetensi Dasar PAUD). Jakarta:

Pusat Kurikulum Depdiknas

Beaty, J.J, (1998). Observing Development of The Young Children, Fourth Edition.

New Jersey: Mc Millan Company

Bertens, K. (2007). Etika.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Bogdan, R.C & Biklen, S.K (1992). Qualitative Research for Education: An

Introduction to Theory and Metods, Boston: Allyn and Bacon

Bredekamp, S dan Copple, C. (1997). Developmentally Appropriate Practice in

Early

Childhood Programs. Washington:NAEYC


(45)

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Chazan, B. (1985). Contemporary Approaches to Moral Education. Teachers Collages Press

Christina.M [online] Penanaman Nilai Moral AUD melalui Kegiatan Bercerita

Bertema Cerita Rakyat Budaya Lokal

Tersedia: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian

Cumming, K. W. and Assc. (1988) The Revival of Values Education in ASIA

and the West. Pegamon Press

Darmadi, H. (2007) Dasar Konsep Pendidikan Moral. Bandung: Alfabeta

Direktorat PAUD, Dirjen PLS dan Pemuda (2004) Konsep Dasar Anak Usia Dini

Modul Sosialisasi PADU. Jakarta: Depdiknas

Djahiri, A.K. (1992). Menelusuri Dunia Afektif – Nilai Moral dan Pendidikan Nilai

Moral. Bandung: Laboratorium Pengajaran PMP IKIP Bandung

__________. (1996). Dasar-dasar Umum Metodologi dan Pengajaran Nilai

Moral

PVCT.Bandung: Lab. PMPKN FPIPS UPI Bandung

___________. (1985). Strategi Pengajaran Afektif - Nilai – Moral VCT dan Games

Dalam VCT. LPEIPS FKIS IKIP Bandung.

___________. (2004). Hand Out: Dimensi Nilai Moral dan Norma (NMNr). PPS UPI.

Depdiknas. (2003). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No.20

tahun 2003) peraturan dan pelaksanaannya. Jakarta

________ . (2004). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Dirjen PLSP Direktorat PAUD

Elmubarok. Z. (2009) Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung:Alfabeta Fraenkel, J.R. (1977) How to Teach about Values: An Analytic Approach,

Prentice Hall, Inc., New Jersey


(46)

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hainstock, E. G. (2002). Montessori untuk Prasekolah. Jakarta: Pustaka Delapratasa

Hakam, K.A. (2000) Pendidikan Nilai. Bandung: Value Press

Hakam, K.A. (2010) Pengembangan Model Pembudayaan Nilai Moral di

Sekolah

Dasar. Disertasi Doktor pada PU/Nilai UPI Bandung tidak diterbitkan

Hamalik, O. (2006), Teknologi dalam Pendidikan. Bandung: Yayasan Partisipasi Pembangunan Indonesia

Hasan, A.P.(2008) Psikologi Perkembangan Islami. Jakarta: P.T Grafindo Persada Henderson, Stella van Pettern (1959). Introduction to Phylosophy of Education.

Chicago:The University of Chicago

Helms, D.B dan Turner, J.S. (1981) Exploring Child Behavior. New York:CBS College Publishing

Hurlock, E.B. (1990). Psikologi Perkembangan (Terjemahan) judul asli

Child Developement. Grow Hill Book. Co. Inc. N.Y

___________ (1980) Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang RentangKehidupan) Edisi ke 5. Jakarta:Erlangga

Ishak A, 2000, Strategi Membangun Motivasi dalam Pembelajaran Orang

Dewasa

Bandung, CV Andira.

Jamaris, M. (2006). Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-

kanak. Jakarta:Grasindo

Kaelan, (2002), Pendidikan Pancasila, (edisi ke-tujuh). Yogyakarta:Paradigma Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1995). Edisi ke-2. Jakarta:Balai Pustaka Kartono, Kartini. (1995). Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung:

Mandar Maju

Kempson, R. (1977). Teori Semantik: Ringkasan dan Konfigurasi, STJIP Press Kurniasih, I. (2009). Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung: Edukasia


(47)

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lickona, T. (1991) Educating for Character - How Our School Can Teach

Respect

and Responsibility. New York:Bantam Book

Lickona, T. (2000, April) Why is charater education so important for our children

ECT Magazine [on line]

Tersedia di: hhtp://www.scholastic.com/teachers/article/ect-interview-thomas-

lickona-phd-talks-about-character-education

Mc.Connel, T.R. (1952) General Education: An Analysis, in The Fifth-first of

Yearbook the National Society for The Study of Education, Chicago: The

Universityof Chicago Press

Miswahyuningsih [online] Penanaman Moral pada Anak Usia Dini tersedia di: http://miswahyuningsih1201110008.wordpress.com/strategi-mendidik Moeslichatoen. R (1999). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta:

Rineka Cipta

Moleong, L. J. (2011) Metodologi Peneletian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mulyana, R. (2002) Pendidikan Umum Pengembangan Kepribadian dan

Kesadaran Beragama. Bandung: IMA-PU PPS UPI

__________. ( 2004). Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta Muslich, M. 2011.Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis

Multidimensional Jakarta: PT. Bumi Aksara

Nasution, S. (1988) Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung: Tarsito Nawawi. M. (2012). Implementasi Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini.

Tesis Magister pada PU UPI, tidak diterbitkan

Novikasari, M. [online] Teori Belajar dan Pembelajaran Anak. tersedia di : (http://melyloelhabox.blogspot.com/2013/01/


(48)

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nurani, Y.S, Syamsiatin, (2009) Perkembangan Perilaku Anak Usia Dini, Jakarta:Pudiani Press

O’neil, W.F. (2001). Educational Ideologies (Ideologi-Idologi Pendidikan). Alih

Bahasa Omi Intan Naomi. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Paud Terpadu Anak Ceria. [on line] Model-model Pembelajaran di Taman

Kanak-

kanak. tersedia di :http://paudanakceria.wordpress.com

Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. (2011). Pedoman Penulisan Karya

Ilmiah. Bandung: UPI

Permen Diknas No.58 th 2009 “Standar Pendidikan Anak Usia Dini” Dirjen Pendidikan Nonformal dan Informal, Kemendiknas

Phenix P.H. (1964) Relasm of Meaning; A Philosopy of the Curiculumfor General

Education. NewYork: McGraw-Hill Book Company

Pujiana. (2005). Bimbingan pada Anak Usia DIni yang Mengalami Hambatan

Perkembangan Sosial dengan Menggunakan Pendidikan Bermain. Tesis

Pasca UPI

Quraish, S. M. (1996). Wawasan Al Qur’an. Bandung: Mizan

Rahmawati, K.dkk. (2007). Model Penanaman Budi Pekerti bagi Peserta Didik

Kelompok Bermain. (BP-LSP) Regional II Jayagiri

Rilantono. (2002). Konsep Pengasuhan dan Pengembangan Anak Usia Dini. Buletin PADU. Jakarta:Direktorat PADU

Sadulloh,. U. (2009). Pengantar Filsafat Pendidikan Bandung:Alfabeta Sauri, S. (2009). Implementasi Pendidikan Nilai dalam Pedagogik dan

Penyusunan Unsur-unsurnya. Bandung: SPs PU UPI.

Sauri, S dan Herlan. (2010), Meretas Pendidikan Nilai. Bandung: Arfino Raya Sollehuddin. (2000). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung:IKIP Bandung


(49)

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana dan Ibrahim. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar

Baru

Sugiyono. (2006) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

________________ (2002). Pendidikan Pemanusiaan Manusia Manusiawi, Bandung:Alfabeta

Sujiono, B dan Sujiono, Y.N (2005). Mencerdaskan Perilaku Anak Usia Dini. Jakarta:Komputindo

Sukardi, I dkk. (2003). Pilat Islam Bagi Pluralisme Modern. Solo:Tiga Raksa Sumaatmadja, N. (2005) Manuisia dalam Konteks Sosial, Budaya, dan

Lingkungan

Hidup. Bandung:Alfabetha

_________________ (1991) Konsep danEksistensi Pendidikan Umum. Bandung: FPS IKIP

Sumantri, E. (1993). Pendidikan Moral: Suatu Tinjauan dari Sudut Konstruksi

dan

Proporsi. Bandung: FPIPS-UPI.

__________ (2009). Pendidikan Umum. Bandung: Prodi PU SPs UPI

Syah, M. (2001). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: P.T Remaja Rosdakarya

Tafsir, A. (1999). Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: P.T Remaja Rosdakarya

Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1996). Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka

Titus, H. (1959). Living Issues in Philosophy. American Book Company. New York

Trigg, R. (1985). Understanding Social Science. Basil Blackwell Publisher Ltd. Oxford. UK


(50)

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Winewcoff, H. L & Bufford, C. (1985) Toward Improved Instruction, A

Curriculum

Development Handbook for Instructional School, AISA

Wiryasumarta, Y. et al. (2003). “Pentingnya Pendidikan di TK” dalam Perilaku

Anak Usia DIni, Kasus dan Pemecahannya. Yogyakarta, Kanisius

Yusuf. S. (2001) Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:P.T Remaja Rosdakarya

Zubair, C. A. (1990) Kuliah Etika.. Jakarta:Rajawali

Zuchdi, D (2003). Humanisasi Pendidikan (Kumpulan Makalah dan Artikel


(1)

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Chazan, B. (1985). Contemporary Approaches to Moral Education. Teachers Collages Press

Christina.M [online] Penanaman Nilai Moral AUD melalui Kegiatan Bercerita Bertema Cerita Rakyat Budaya Lokal

Tersedia: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian

Cumming, K. W. and Assc. (1988) The Revival of Values Education in ASIA and the West. Pegamon Press

Darmadi, H. (2007) Dasar Konsep Pendidikan Moral. Bandung: Alfabeta

Direktorat PAUD, Dirjen PLS dan Pemuda (2004) Konsep Dasar Anak Usia Dini Modul Sosialisasi PADU. Jakarta: Depdiknas

Djahiri, A.K. (1992). Menelusuri Dunia Afektif – Nilai Moral dan Pendidikan Nilai

Moral. Bandung: Laboratorium Pengajaran PMP IKIP Bandung

__________. (1996). Dasar-dasar Umum Metodologi dan Pengajaran Nilai Moral

PVCT.Bandung: Lab. PMPKN FPIPS UPI Bandung

___________. (1985). Strategi Pengajaran Afektif - Nilai – Moral VCT dan Games

Dalam VCT. LPEIPS FKIS IKIP Bandung.

___________. (2004). Hand Out: Dimensi Nilai Moral dan Norma (NMNr). PPS UPI.

Depdiknas. (2003). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No.20 tahun 2003) peraturan dan pelaksanaannya. Jakarta

________ . (2004). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Dirjen PLSP Direktorat PAUD

Elmubarok. Z. (2009) Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung:Alfabeta Fraenkel, J.R. (1977) How to Teach about Values: An Analytic Approach,

Prentice Hall, Inc., New Jersey


(2)

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hainstock, E. G. (2002). Montessori untuk Prasekolah. Jakarta: Pustaka Delapratasa

Hakam, K.A. (2000) Pendidikan Nilai. Bandung: Value Press

Hakam, K.A. (2010) Pengembangan Model Pembudayaan Nilai Moral di Sekolah

Dasar. Disertasi Doktor pada PU/Nilai UPI Bandung tidak diterbitkan

Hamalik, O. (2006), Teknologi dalam Pendidikan. Bandung: Yayasan Partisipasi Pembangunan Indonesia

Hasan, A.P.(2008) Psikologi Perkembangan Islami. Jakarta: P.T Grafindo Persada Henderson, Stella van Pettern (1959). Introduction to Phylosophy of Education.

Chicago:The University of Chicago

Helms, D.B dan Turner, J.S. (1981) Exploring Child Behavior. New York:CBS College Publishing

Hurlock, E.B. (1990). Psikologi Perkembangan (Terjemahan) judul asli Child Developement. Grow Hill Book. Co. Inc. N.Y

___________ (1980) Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang RentangKehidupan) Edisi ke 5. Jakarta:Erlangga

Ishak A, 2000, Strategi Membangun Motivasi dalam Pembelajaran Orang Dewasa

Bandung, CV Andira.

Jamaris, M. (2006). Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak- kanak. Jakarta:Grasindo

Kaelan, (2002), Pendidikan Pancasila, (edisi ke-tujuh). Yogyakarta:Paradigma Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1995). Edisi ke-2. Jakarta:Balai Pustaka Kartono, Kartini. (1995). Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung:

Mandar Maju

Kempson, R. (1977). Teori Semantik: Ringkasan dan Konfigurasi, STJIP Press Kurniasih, I. (2009). Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung: Edukasia


(3)

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lickona, T. (1991) Educating for Character - How Our School Can Teach Respect

and Responsibility. New York:Bantam Book

Lickona, T. (2000, April) Why is charater education so important for our children ECT Magazine [on line]

Tersedia di: hhtp://www.scholastic.com/teachers/article/ect-interview-thomas-

lickona-phd-talks-about-character-education

Mc.Connel, T.R. (1952) General Education: An Analysis, in The Fifth-first of Yearbook the National Society for The Study of Education, Chicago: The Universityof Chicago Press

Miswahyuningsih [online] Penanaman Moral pada Anak Usia Dini tersedia di: http://miswahyuningsih1201110008.wordpress.com/strategi-mendidik Moeslichatoen. R (1999). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta:

Rineka Cipta

Moleong, L. J. (2011) Metodologi Peneletian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mulyana, R. (2002) Pendidikan Umum Pengembangan Kepribadian dan Kesadaran Beragama. Bandung: IMA-PU PPS UPI

__________. ( 2004). Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta Muslich, M. 2011.Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis

Multidimensional Jakarta: PT. Bumi Aksara

Nasution, S. (1988) Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung: Tarsito Nawawi. M. (2012). Implementasi Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini.

Tesis Magister pada PU UPI, tidak diterbitkan

Novikasari, M. [online] Teori Belajar dan Pembelajaran Anak. tersedia di : (http://melyloelhabox.blogspot.com/2013/01/


(4)

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nurani, Y.S, Syamsiatin, (2009) Perkembangan Perilaku Anak Usia Dini, Jakarta:Pudiani Press

O’neil, W.F. (2001). Educational Ideologies (Ideologi-Idologi Pendidikan). Alih

Bahasa Omi Intan Naomi. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Paud Terpadu Anak Ceria. [on line] Model-model Pembelajaran di Taman Kanak-

kanak. tersedia di :http://paudanakceria.wordpress.com

Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI

Permen Diknas No.58 th 2009 “Standar Pendidikan Anak Usia Dini” Dirjen Pendidikan Nonformal dan Informal, Kemendiknas

Phenix P.H. (1964) Relasm of Meaning; A Philosopy of the Curiculumfor General Education. NewYork: McGraw-Hill Book Company

Pujiana. (2005). Bimbingan pada Anak Usia DIni yang Mengalami Hambatan Perkembangan Sosial dengan Menggunakan Pendidikan Bermain. Tesis Pasca UPI

Quraish, S. M. (1996). Wawasan Al Qur’an. Bandung: Mizan

Rahmawati, K.dkk. (2007). Model Penanaman Budi Pekerti bagi Peserta Didik Kelompok Bermain. (BP-LSP) Regional II Jayagiri

Rilantono. (2002). Konsep Pengasuhan dan Pengembangan Anak Usia Dini. Buletin PADU. Jakarta:Direktorat PADU

Sadulloh,. U. (2009). Pengantar Filsafat Pendidikan Bandung:Alfabeta Sauri, S. (2009). Implementasi Pendidikan Nilai dalam Pedagogik dan

Penyusunan Unsur-unsurnya. Bandung: SPs PU UPI.

Sauri, S dan Herlan. (2010), Meretas Pendidikan Nilai. Bandung: Arfino Raya Sollehuddin. (2000). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung:IKIP Bandung


(5)

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana dan Ibrahim. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar

Baru

Sugiyono. (2006) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

________________ (2002). Pendidikan Pemanusiaan Manusia Manusiawi, Bandung:Alfabeta

Sujiono, B dan Sujiono, Y.N (2005). Mencerdaskan Perilaku Anak Usia Dini. Jakarta:Komputindo

Sukardi, I dkk. (2003). Pilat Islam Bagi Pluralisme Modern. Solo:Tiga Raksa Sumaatmadja, N. (2005) Manuisia dalam Konteks Sosial, Budaya, dan Lingkungan

Hidup. Bandung:Alfabetha

_________________ (1991) Konsep danEksistensi Pendidikan Umum. Bandung: FPS IKIP

Sumantri, E. (1993). Pendidikan Moral: Suatu Tinjauan dari Sudut Konstruksi dan

Proporsi. Bandung: FPIPS-UPI.

__________ (2009). Pendidikan Umum. Bandung: Prodi PU SPs UPI

Syah, M. (2001). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: P.T Remaja Rosdakarya

Tafsir, A. (1999). Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: P.T Remaja Rosdakarya

Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka

Titus, H. (1959). Living Issues in Philosophy. American Book Company. New York

Trigg, R. (1985). Understanding Social Science. Basil Blackwell Publisher Ltd. Oxford. UK


(6)

Mutiara Swandhina, 2014

Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Winewcoff, H. L & Bufford, C. (1985) Toward Improved Instruction, A Curriculum

Development Handbook for Instructional School, AISA

Wiryasumarta, Y. et al. (2003). “Pentingnya Pendidikan di TK” dalam Perilaku Anak Usia DIni, Kasus dan Pemecahannya. Yogyakarta, Kanisius Yusuf. S. (2001) Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:P.T

Remaja Rosdakarya

Zubair, C. A. (1990) Kuliah Etika.. Jakarta:Rajawali

Zuchdi, D (2003). Humanisasi Pendidikan (Kumpulan Makalah dan Artikel tentang Pendidikan Nilai). Yogyakarta: Program Pascasarjana UNY