PENGARUH PROFITABILITAS DAN DIVIDEN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.
PENGARUH PROFITABILITAS DAN DIVIDEN TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI
YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
USULAN PENELITIAN
Diajukan oleh :
Eka Dyta Pratiwi
0913010197/ FE / AK
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PENGARUH PROFITABILITAS DAN DIVIDEN TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI
YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang Diajukan Oleh
Eka Dyta Pratiwi
0913010197/ FE / AK
Telah disetujui untuk diseminarkan oleh
Pembimbing Utama
Dr s. Ec. H. Muslimin,MSi
Tanggal : ……………….
Mengetahui
Ketua Jurusan Progam Studi Akuntansi
Dr. Hero Priono SE.MSi.AK
NIP. 196110111992031001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PENGARUH PROFITABILITASDAN DIVIDEN TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI
YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
J urusan Akuntansi
Diajukan oleh :
Eka Dyta Pratiwi
0913010197/ FE / AK
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PENGARUH PROFITABILITASDAN DIVIDEN TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI
YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan oleh :
Eka Dyta Pratiwi
0913010197/ FE / AK
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
PENGARUH PROFITABILITAS DAN DEVIDEN TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI
YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
Disusun Oleh :
Eka Dyta Pratiwi
0913010197/ FE / AK
Telah Dipertahankan Dihadapan Dan Diterima Oleh Tim Penguji Skripsi Program
Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 31 Mei 2013
Pembimbing Utama :
Tim Penguji
Ketua
Dr s. Ec. H. Muslimin,MSi
Dr.Sri Trisnaningsih,MSi
Sekretaris
Dr s. Ec. H. Muslimin,MSi
Anggota
Dr s.Ec. Syafi’i.Ak.MM
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur
Dr. Dhani Ichsanudin Nur. SE,MM.
NIP. 196309241989031001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PENGARUH PROFITABILITAS DAN DEVIDEN TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI
YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajukan
Eka Dyta Pratiwi
0913010197/ FE / AK
Disetujui untuk mengikuti Ujian Lisan oleh
Pembimbing Utama
Dr s. Ec. H. Muslimin,MSi
Tanggal :................................
Mengetahui
Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Dr s. Ec. H. R. A. Suwaedi, MS
NIP.196003301986031003
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
USULAN PENELITIAN
PENGARUH PROFITABILITAS DAN DEVIDEN TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI
YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajukan
Eka Dyta Pratiwi
0913010197/ FE / AK
Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh
Pembimbing Utama
Dr s. Ec. H. Muslimin,MSi
Tanggal :................................
Mengetahui
Ketua Jurusan Progam Studi Akuntansi
Dr. Hero Priono SE.MSi.AK
NIP. 030 217 165
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang
merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur dengan judul “ PENGARUH PROFITABILITAS DAN
DIVIDEN
TERHADAP
HARGA
SAHAM
PADA
PERUSAHAAN
TRANSPORTASI YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA”
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, maka
akan sulit bagi penulis untuk dapat menyusun skripsi ini. Sehubungan dengan hal
itu, maka dalam kesempatan istimewa ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam
mendukung kelancaran penulisan skripsi baik berupa dukungan, doa maupun
bimbingan yang telah diberikan. Secara khusus penulis dengan rasa hormat yang
mendalam mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP, selaku Rektor Univesitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2.
Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, SE. MM, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.
3.
Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi, selaku Wakil Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.
4.
Bapak Dr. Hero Priono M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5.
Bapak Drs. Ec. H. Muslimin, MSi, selaku dosen pembimbing yang
telah membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat penulis harapkan guna
meningkatkan mutu dari penulisan skripsi ini. Penulis juga berharap, penulisan
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Surabaya, Mei 2013
Penulis
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi
ABSTRAKSI ............................................................................................... vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................. 7
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................... 7
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................. 8
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................... 9
2.2. Landasan Teori......................................................................... 13
2.2.1. Saham di Pasar Modal .................................................... 13
2.2.2. Kebijakan Dividen .......................................................... 21
2.2.3. Profitabilitas ................................................................... 23
2.2.5. Pengaruh Profitabilitas Return Saham ............................. 25
2.2.6. Pengaruh Dividen Terhadap ReturnSaham ...................... 26
2.3. Kerangka Pikir ......................................................................... 27
2.4. Hipotesis .................................................................................. 28
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB
III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................
29
3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian .........................................
30
3.3 Jenis Data dan Sumber Data ...............................................
32
3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ......................................
35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Objek Penelitian ..............................................
38
4.2. Deskripsi Variabel ........................................................
47
4.3. Uji Normalitas
........................................................
49
4.4. Asumsi Klasik
........................................................
51
4.5. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis...................................
54
4.5.1. Persamaan Regresi ........................................................
54
4.5.2. Koefisien Determinasi ....................................................
55
4.5.3. Uji Hipotesis
........................................................
56
4.6. Pembahasan
........................................................
58
4.7. Pengembangan Ilmu Pengetahuan ...................................
60
4.8. Keterbatasan Penelitian ...................................................
61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ............................................................................. 62
5.2. Saran
.................................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Data Profitabilitas Perusahaan Otomotives Tahun 2009-2012 ......... 47
Tabel 4.2. Data Dividen Perusahaan Otomotives Tahun 2009-2012 ................ 48
Tabel 4.3. Data Harga Saham Perusahaan Otomotives Tahun 2009-2012 ....... 49
Tabel 4.4. Normalitas Data Masing-masing Variabel ...................................... 50
Tabel 4.5 : Hasil Pengujian Multikolinieritas .................................................. 51
Tabel 4.6 : Hasil Pengujian Heteroskedastisitas............................................... 52
Tabel 4.7. Data Autokorelasi .......................................................................... 53
Tabel 4.8. Koefisien Regresi ........................................................................... 54
Tabel 4.9 Nilai Koefisien Determinasi ........................................................... 55
Tabel 4.10 : Hasil Uji F .................................................................................. 56
Tabel 4.11 : Hasil Uji t ................................................................................... 57
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Pikir ............................................................................ 28
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PENGARUH PROFITABILITAS DAN DIVIDEN
TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN
TRANSPORTASI YANG GO PUBLIC DI
BURSA EFEK INDONESIA
Eka Dyta Pr atiwi
ABSTRAK
Return saham akan selalu mengalami fluktuasi dan akan dipublikasikan kepada
publik agar investor dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan dengan harga pasar
saham dapat mengetahuinya untuk dijadikan bahan evaluasi dalam pengambilan
keputusan masing-masing. Dan hal ini akan mempengaruhi investor untuk menanamkan
modalnya. Pembagian dividen kepada pemegang saham juga menyebabkan posisi kas
suatu perusahaan semakin berkurang. Hal ini juga mengakibatkan leverage (rasio antara
hutang terhadap ekuitas) akan semakin besar. Dampak yang timbul adalah para pelaku
pasar akan berpikiran negatif terhadap perusahaan transportasi. menyatakan bahwa
pembagian dividen tunai kepada pemegang saham akan menyebabkan harga saham
jatuh. . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menguji dan membuktikan
secara empiris pengaruh profitabilitas dan dividen terhadap Return saham pada
perusahaan transportasi yang go public di Bursa Efek Indonesia
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Transportasi yang go
public di PT. Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2012 Teknik penentuan sampel
yang dipergunakan dalam penelitian adalah purposive sampling, yaitu penentuan sampel
dengan kriteria tertentu dengan jumlah 10 perusahaan. Model yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji regresi linier berganda.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta pembahasan hasil penelitian pada
bab terdahulu dapat diambil beberapa kesimpulan dari penelitian, yaitu sebagai berikut:
Profitabilitas dan Deviden tidak berpengaruh terhadap Return Saham.
Keywords :
profitabilitas, dividen dan return saham
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pasar modal di Indonesia dalam perkembangnnya telah memberikan
kontribusi yang cukup bagi pertumbuhan ekonomi. Untuk meningkatkan
aktivitas pasar modal,
pemerintah memberikan kemudahan-kemudahan
dengan mengeluarkan paket-paket deregulasi seperti paket Desember 1987,
paket Oktober 1988 dan paket Desember 1988 serta ditunjang dengan
peraturan pemerintah Nomor 46 tahun 1996 dan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Investor maupun calon investor dapat memperkirakan berapa tingkat
pengembalian yang diharapkan (expected return) dan seberapa jauh
kemungkinan hasil yang sebenarnya nanti akan menyimpang dari hasil yang
diharapkan. Apabila kesempatan investasi mempunyai tingkat risiko yang
lebih tinggi, maka investor akan mengisyaratkan tingkat keuntungan yang
lebih tinggi pula. Dengan kata lain, semakin tinggi risiko suatu kesempatan
investasi maka akan semakin tinggi pula tingkat keuntungan (return) yang
diisyaratkan oleh investor (Jogiyanto, 2000).
Dalam berinvestasi, seorang investor memerlukan informasi tentang
perusahaan
mana yang dapat memberikan keuntungan kemudian hari.
Analisis investasi saham merupakan hal yang mendasar untuk diketahui para
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
pemodal, mengingat tanpa analisis yang baik dan rasional para pemodal akan
mengalami kerugian. Keputusan membeli saham terjadi bila nilai perkiraan
suatu saham diatas return saham. Sebaliknya keputusan menjual saham terjadi
bila nilai perkiraan suatu saham dibawah return saham yang dapat timbul dari
adanya
fluktuasi pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang
bersangkutan.
Investor mempunyai tujuan utama dalam menanamkan dananya
kedalam perusahaan yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat kembalian
investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun
pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital
gain). Dalam hubungannya dengan pendapatan dividen, para investor
umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil, karena
dengan stabilitas diveden dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap
perusahaan sehingga menguragi ketidakpastian investor dalam menanamkan
dananya kedalam perusahaan. Di sisi lain, perusahaan yang akan membagikan
dividen dihadapkan pada berbagai macam pertimbangan antara lain: perlunya
menahan
sebagian
laba
untuk
re-investasi
yang
mungkin
lebih
menguntungkan, kebutuhan dana perusahaan, likuiditas perusahaan, sifat
pemegang saham, target tertentu yang berhubungan dengan rasio pembayaran
diveden dan faktor lain yang berhubungan dengan kebijakan deviden.
Pembayaran dividen dalan bentuk tunai lebih banyak diinginkan
investor daripada dalam bentuk lain, karena pembayaran dividen tunai
membantu mengurangi ketidakpastian investor dalam aktivitas investasinya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
kedalam perusahaan. Demikian pula stabilitas dividen yang dibayarkan juga
akan mengurangi ketidakpastian dari earning per share perusahaan, sehingga
stabilitas dividen juga merupakan faktor penting yang barus dipertimbangkan
manajemen
Bertitik tolak dari faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh
manajemen dan kepentingan investor yang didasarkan pada kinerja keuangan
maka berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dapat diidentifikasi variabelvariabel yang mungkin berpengaruh terhadap pendapatan dividen.
Menurut Marlina (2009 : 1) bahwa kebijakan pembayaran dividen
mempunyai pengaruh bagi pemegang saham dan perusahaan yang membayar
dividen. Para pemegang saham umumnya menginginkan pembagian dividen
yang relatif stabil karena hal tersebut akan mengurangi ketidakpastian akan
hasil yang diharapkan dari investasi yang mereka lakukan dan juga dapat
meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan sehingga
nilai saham juga dapat
meningkat. Bagi perusahaan,pilihan untuk
membagikan laba dalam bentuk deviden akan mengurangi sumber dana
internal nya, sebaliknya jika perusahaan menahan labanya dalam bentuk laba
ditahan maka kemampuan pembentukan dana internalnya akan semakin besar
yang dapat digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehingga
mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap dana eksternal dan sekaligus
akan memperkecil resiko perusahaan. Kebijakan dividen perusahaan
tergambar pada dividend payout rationya yaitu persentase laba yang
dibagikan dalam bentuk deviden tunai,artinya besar kecilnya dividend payout
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
ratio akan mempengaruhi keputusan investasi para pemegang saham dan
disisi lain berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaan.
Pertimbangan mengenai dividend payout ratio ini diduga sangat
berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan. Bila kinerja keuangan
perusahaan bagus maka perusahaan tersebut akan mampu menetapkan
besarnya dividend payout ratio sesuai dengan harapan pemegang saham dan
tentu saja tanpa mengabaikan kepentingan perusahaan untuk tetap sehat dan
tumbuh.
Dalam
kebijakan
dividen,
manajemen
hendaknya
mempertimbangkan kelangsungan hidup perusahaan (going concern) dan
dengan pertumbuhan perusahaan yang stabil dari tahun ke tahun. Laba usaha
yang diperoleh perusahaan sebaiknya tidak seluruhnya dibagikan dalam
bentuk dividen bila perusahaan hendak melakukan reinvestasi pada proyekproyek yang akan memberikan keuntungan dimasa datang.
Tolak ukur peningkatan nilai perusahaan adalah dengan peningkatan
return saham. Tinggi rendahnya return saham merupakan penilaian sesaat
yang dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu faktor internal dan faktor.
eksternal (Nirawati, 2003). Return saham suatu perusahaan mencerminkan
nilai perusahaan dimata investor, apabila return saham suatu perusahaan
tinggi, maka nilai perusahaan dimata investor juga baik dan begitu juga
sebaliknya, oleh karena itu return saham menunjukkan hal yang penting bagi
perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
Peneliti mengambil sampel perusahaan Tranportasi yang tercatat di
BEI, yaitu perusahaan Transportasi yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia
antara tahun 2009 hingga tahun 2012. Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa harga
saham perusahaan Transportasi yang terdaftar di BEI mengalami fluktuasi
dari tahun 2009 hingga 2012.
Tabel 1: harga saham Perusahaan Transportasi yang Go Publik di Bursa Efek
Indonesia
Per usahaan
2008
2009
2010
2011
Arpeni Pratama Oceanline
165
120
120
50
Berlian Laju
526
330
189
196
Centris Multipersada Pratama
250
175
820
1500
Humpuss Intermoda Transportasi Tbk.
600
400
295
285
Pelayaran Tempuran Emas
210
183
199
370
Rig Tenders
710
730
495
455
3800
4125
3700
4025
115
115
87
85
Zebra Nusantar
50
50
115
50
Indonesia Air
50
50
50
195
Samudera Indonesia
Steady Safe
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Berdasarkan kejadian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat
peningkatan dan penurunan (fluktuasi) return saham disetiap masing-masing
perusahaan. PT. Arpeni Pratama Oceanline pada tahun 2011 return saham
sebesar 120 dan menurun pada tahun 2012 sebesar 50, Rig Tenders pada
tahun 2011 return saham sebesar 495 dan menurun pada tahun 2012 sebesar
455, PT. Steady Safe pada tahun 2011 return saham sebesar 87 dan menurun
pada tahun 2012 sebesar 85, PT. Pelayaran Tempuran Emas pada tahun 2011
return saham sebesar 199 dan menurun pada tahun 2012 sebesar 170, PT.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
Zebra Nusantara pada tahun 2011 return saham sebesar 115 dan menurun
pada tahun 2012 sebesar 50, PT. Indonesia Air pada tahun 2011 return saham
sebesar 195 dan menurun pada tahun 2012 sebesar 50, PT. Rukun Raharja
pada tahun 2011 return saham sebesar 605 dan menurun pada tahun 2012
sebesar 560, Berlian Laju pada tahun 2011 return saham sebesar 196 dan
menurun pada tahun 2012 sebesar 186, PT. Humpuss pada tahun 2011 return
saham sebesar 295 dan menurun pada tahun 2012 sebesar 285, PT. Panorama
pada tahun 2011 return saham sebesar 197 dan menurun pada tahun 2012
sebesar 156.
Return saham akan selalu mengalami fluktuasi dan akan dipublikasikan
kepada publik agar investor dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan
dengan harga pasar saham dapat mengetahuinya untuk dijadikan bahan
evaluasi dalam pengambilan keputusan masing-masing. Dan hal ini akan
mempengaruhi investor untuk menanamkan modalnya.
Pembagian dividen kepada pemegang saham juga menyebabkan
posisi kas suatu perusahaan semakin berkurang. Hal ini juga mengakibatkan
leverage (rasio antara hutang terhadap ekuitas) akan semakin besar. Dampak
yang timbul adalah para pelaku pasar
akan berpikiran negatif terhadap
perusahaan transportasi. menyatakan bahwa pembagian dividen tunai kepada
pemegang saham akan menyebabkan return saham jatuh.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
Dengan demikian, maka penelitian yang dilakukan ini mengambil
judul “Pengaruh Profitabilitas dan Dividen Terhadap Return saham
Pada Perusahaan Transportasi Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia”
1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut :
Apakah profitabilitas dan dividen berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan transportasi yang go public di Bursa Efek Indonesia ?
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui, menguji dan membuktikan secara empiris pengaruh
profitabilitas dan dividen terhadap return saham pada perusahaan transportasi
yang go public di Bursa Efek Indonesia
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini akan diperoleh manfaat antara lain :
1. Bagi peneliti
Penelitian ini sangat berguna karena memberikan gambaran,
memperluas wawasan serta untuk dapat membandingkan antara teori
akuntansi tentang return saham, profitabilitas dan dividen dalam laporan
keuangan yang telah diterima dengan yang terjadi dalam praktek.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
2. Bagi universitas
Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan informasi dan
tambahan referensi penelitian lain tentang materi yang berhubungan
dengan return saham.
3. Bagi perusahaan
Diharapkan
dapat
menambah
pengetahuan
perusahaan dalam pengambilan keputusan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bagi
manajemen
9
BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Hasil
penelitian terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan
yang sedang dibahas dalam penelitian ini dan menjadi acuan bagi peneliti
diantaranya:
1.
Arief Wilianto, 2011, Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage Keuangan
Dan Profitabilitas Terhadap Return saham Perusahaan Manufaktur Di
BEI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebijakan
dividen, leverage keuangan dan profitabilitas terhadap return saham.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dokumentasi dan teknik pengambilan sampel menggunakan metode
purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan maka ditarik simpulan bahwa uji regresi secara parsial,
dimana uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh DPR, DER dan ROE
terhadap return saham. Diketahui bahwa hanya kebijakan dividen (DPR)
dan leverage keuangan (DER) yang berpengaruh signifikan terhadap
return saham karena DPR dan DER merupakan ukuran yang dilihat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
investor sebelum melakukan investasi pada perusahaan tersebut.
Sedangkan ROE tidak mempunyai pengaruh yang tidak signifikan
2.
Nur mala, 2006, Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Return saham
Perusahaan-Perusahaan Otomotive Di Bursa Efek Jakarta
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen
terhadap return saham perusahaan Otomotive. Populasi penelitian ini
adalah perusahaan Otomotive yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ)
selama lima tahun berturut-turut (tahun 1996 sampai tahun 2000) yang
mengumumkan Earning Per Share, Dividen Per Share dan Closing Price.
Setelah dilakukan penelitian di BEJ, terdapat 3 perusahaan Transportasi
yang memenuhi kriteria yakni PT. Goodyear Indonesia Tbk, PT. Selamat
Sempurna Tbk, PT. Tunas Ridean Tbk. Berdasarkan analisis yang telah
dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman dan
pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa tingginya return saham tidak
mempengaruhi kebijakan dividen yang diterapkan oleh ketiga perusahaan
Transportasi tersebut, karena return saham bukan satu-satunya faktor
yang dapat mempengaruhi kebijakan dividen.
3.
Clarensia, 2011, Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Pertumbuhan
Penjualan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Return saham (Studi
Empirik pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2007-2010)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
Penelitian
ini
profitabilitas,
bertujuan
untuk
Pertumbuhan
mengetahui
Penjualan,
dan
apakah
likuiditas,
kebijakan
dividen
berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur tahun 2007-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data
penelitian memenuhi syarat uji asumsi klasik. Pengaruh antara variabel
bebas (likuiditas, profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, dan kebijakan
dividen) terhadap variabel terikat (return saham) secara simultan
menunjukkan pengaruh yang signifikan. Secara parsial, hanya variable
Pertumbuhan Penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap return
saham.
4.
Syaiful Susanto, 2011, Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas,
Ukuran Perusahaan Terhadap Return saham Perusahaan Farmasi Di BEI
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa secara simultan (bersama-sama) variabel likuiditas,
profitabilitas, solvabilitas, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap harga pasar saham. Secara parsial (individu) variabel likuiditas,
profitabilitas, solvabilitas, tidak mempunyai pengaruh pada harga pasar
saham
sektor
industri
farmasi.
Sedangkan
ukuran
perusahaan
mempunyai pengaruh secara individu terhadap return saham di sektor
industri farmasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
Tahun
Nama
2008
Arief Wilianto
2011
Nurmala
2006
Clarensia
2011
Syaiful Susanto
2013
EKA DYTA
PRATIWI
Var iabel
Alat Uji
Objek
Penelitian
Perusahaan
manufaktur
Kebijakan Dividen,
Leverage Keuangan
Profitabilitas Dan Return
saham
Kebijakan Dividen dan
Return saham
Analisis
Regresi Linear
Berganda
Analisis
Regresi Linear
Berganda
Perusahaan
Otomotive
Likuiditas, Profitabilitas,
Pertumbuhan Penjualan,
Kebijakan Dividen dan
Return saham
Likuiditas, Profitabilitas,
Solvabilitas, Ukuran
Perusahaan dan Return
saham
Kebijakan Dividen,
Profitabilitas Dan Return
saham
Analisis
Regresi Linear
Berganda
Perusahaan
Manufaktur
Analisis
Regresi Linear
Berganda
Perusahaan
Farmasi
Analisis
Regresi Linear
Berganda
Perusahaan
Transportasi
Sumber : Dari berbagai Jurnal penelitian
Setelah menelaah penelitian terdahulu, dapat diambil kesimpulan
bahwa penelitian tersebut mempunyai persamaan dengan penelitian ini yang
membahas mengenai return saham. Hanya saja terdapat perbedaan antara
penelitian terdahulu dengan penelitian ini, yaitu dalam hal obyek, tahun
pengamatan, dan waktu penelitian. Jadi penelitian ini bukan merupakan
replikasi penelitian terdahulu.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Saham di Pasar Modal
Saham menurut Tandellin (2001:26) dapat dibedakan menjadi 2
yaitu:
1. Saham Preferen
Adalah Saham yang mempunnyai kombinasi karakteristik gabungan
dari obligasi maupun saham biasa, karena saham preferen memberikan
pendapatan yang tetap seperti halnya obligasi, dan juga mendapatkan
hak kepemilikan seperti pada saham biasa.
2. Saham Biasa
Adalah Sekuritas yang menunjukkan bahwa pemegang saham biasa
tersebut mempunnyai hak kepemilikan atas asset-aset perusahaan.
Oleh karena itu, pemegang saham mempunnyai hak suara (voting
rights) untuk memilih direktur maupun manajemen perusahaan dan
ikut berperan dalam pengambilan keputusan penting perusahaan
dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
Jika dilihat menurut tingkatannya dalam perdagangan saham
tersebut menurut Sitompul (1996:4-6), saham-saham dapat dibedakan
atas:
a. Saham Utilitas (Utility Stock)
Saham ini merupakan saham yang dikeluarkan oleh perusahaan yang
menyelenggarakan kegiatan di bidang sarana dan prasarana umum
misalnya telekomunikasi, listrik, energi dan yang berkaitan dengan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
kepentingan umum lainnya. Saham-saham dari perusahaan ini banyak
diminati pata pemodal sebab kebanyakan dari perusahaan tersebut
memegang monopoli dari pemerintah, dengan demikian beresiko kecil
meskipun tidak dapat dikatakan tidak mempunnyai resiko.
b. Saham Blue Chip (Blue Chip Stock)
Saham yang dikategorikan dalam jenis ini adalah saham-sahan dari
perusahaan-perusahaan besar yang sudah sangat mapan misalnya
perusahaan-perusahaan besar terutama perusahaan multinasional
seperti IBM, General Electric dan sebagainya, di Indonesia dapat
dikatakan antara lain Astra. Namun demikian bukannya tanpa resiko
menanamkan modal diperusahaan tersebur, Karena dengan besarnya
perusahaan, maka deviden yang diterima para pemodal akan kecil
jumlah persahamnya, sehongga bgi pemodal-pemodal kecil tidak
begitu menguntungkan.
c. Saham Establish Growth
Yaitu saha dari perusahaan yang sedang berkembang dengan pesat,
saham perusahaaan seperti ini menjanjikan keuntungan yang besar di
masa depan, perusahaan tersebut memiliki pertumbuhan yang baik
namun kekuatan finansial kurang, sehingga memerlukan investasi
yang relative besar untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya.
Menanamkan modal pada perusahaan ini penuh resiko, namun bila
pertumbuhan berhasil baik maka para pemodal akan mendapat
keuntungan yang besar sesuai dengan resiko yang dihadapi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
d. Saham Emerging Growth
Saham dari perusahaan yang baru berkembang dan baru memasuki
pasar untuk produk atau jasa yang dihasilkan. Penghasilan yang
didapat perusahaan ini digunakan untuk mendukung pemasaran
produk atau jasanya. Resiko pemodal di perusahaan ini lebih besar,
karena dapat saja dalam prakteknya perusahaan seperti ini tidak
mampu mengembangkan diri dan mengalami kematian.
e. Saham Penny (Penny stock)
Perusahannya juga biasa disebut perusahaan Penny, yaitu perusahaan
yang baru memulai usahanya dan tentunya memerlukan dana yang
besar untuk menjalankan bisnisnya. Pemidal yang memiliki saham
perusahaan ini harus siap menerima resiko kehilangan seluruh
investasi.
2.2.1.1. Keuntungan Membeli Saham
Pada dasarnya, ada dua keuntungann yang diperoleh investor dengan
membeli atau memiliki saham, yaitu :
1. Deviden, adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan
penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.
Deviden diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang
saham dalam RUPS.
Investor yang berhak menerima deviden
adalah investor yang memegan saham hingga batas waktu
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
ditentukan oleh perusahaan pada saat pengumuman deviden.
Umumnya merupakan salah satu daya tarik bagi pemegang saham
dengan orientasi jangka panjang, misalnya investor institusi, dana
pensiun, dan lain-lain. Deviden yang dibagikan perusahaan dapat
berupa deviden tunai (Dividend), yaitu kepada setiap pemegang
saham diberikan deviden berupa uang tunai dalam jumlah rupiah
tertentu untuk setiap saham, atau dapat pula berupa deviden saham
(stock dividend), yaitu kepada setiap pemegang saham diberikan
deviden dalam bentuk saham sehingga jumlah saham yang dimiliki
seorang investor akan bertambah dengan adanya pembagian
deviden tersebut.
2. Capital Gain, merupakan selisih antara harga beli dan harga jual.
Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham
di pasar sekunder.
Misalnya, seorang investor membeli saham
Telkom (TLKM) dengan harga per saham Rp 3.000, kemudian
menjualnya kembali dengan harga per saham Rp 3.500, maka
investor tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk
setiap saham yang dijualnya. Umumnya investor dengan orientasi
jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain. Investor
seperti ini bisa saja membeli saham pada pagi hari, lalu menjualnya
lagi pada siang hari jika saham mengalami kenaikkan.
3. Saham Bonus (jika ada), adalah saham yang dibagikan perusahaan
kepada para pemegang saham yang diambil dari agio saham. Agio
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
saham adalah selisi antara harga jual terhadap harga nominal
saham pada saat perusahaan melakukan penawaran umum di pasar
perdana. Misalnya, setiap saham dengan nominal Rp 500 dijual
dengan harga Rp 800, maka setiap saham akan memberikan agio
kepada perusahaan sebesar Rp 300.
2.2.1.2. Karakteristik Saham
1. Saham Preferen, mempunyai beberapa karateristik antara lain :
o Memiliki hak lebih dahulu memperole deviden.
o Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal
saham lebih dahulu setelah kreditor, apabila perusahaan
tersebut dilikuidasi (dibubarkan).
o Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian
laba perusahaan disamping penghasilan yang diterima secara
tetap.
o Dalam hal perusahaan dilikuidasi, memiliki hak memperoleh
pembagian kekayaan perusahaan diatas pemegang saham biasa
setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.
Kelebihan Dan Kelemahan Saham Preferen
o Kelebihannya adalah lebih aman daripada saham biasa karena
memiliki hak klaim terhadap kekayaan perusahaan dan
pembagian deviden terlebih dahulu.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
o Kelemahannya yaitu :
Dibandingkan dengan investasi dalam bentuk pinjaman/
utang, saham preferen kurang aman karena deviden
secara hukum bukan kewajiban.
Tidak memiliki waktu jatuh tempo.
Sulit diperjualbelikan dibanding saham biasa karena
biasanya jumlah saham preferenyang beredar jauh lebih
sedikit.
Pada saaat perusahaan dilikuidasi, yang dibayarkan
hanyalah nilai nominalnya.
2. Saham Biasa, mempunyai beberapa karakteristik, antara lain :
o Deviden dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba.
o Memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (satu
saham satu suara atau one share one vote).
o Memiliki hak terakhir (junior) dalam hal pembagian kekayaan
perusahaan
jiak
perusahaan
dilikuidasi
setelah
semua
kewajiban perusahaan dilunasi.
o Hak untuk memiliki saham baru yang diterbitkan oleh
perusahaan terlebih dahulu (preemptive right).
Saham dikenal dengan karakteristik “imbal hasil tinggi, resiko tinggi” (high risk,
high return).
Artinya, saham merupakan surat berharga yang memberikan
peluang keuntungan dan potensi resiko yang tinggi.
Saham memungkinkan
investor untuk mendapatkan imbal hasil atau capital gain yang besar dalam waktu
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
singkat. Namun, seiring berfluktuasinya return saham, maka saham juga dapat
membuat investor mengalami kerugian besar dalam waktu singkat.
Resiko
investor yang memiliki saham diantaranya :
1. Tidak mendapat deviden
Perusahaan
akan
membagikan
deviden
jika
operasinya
menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan tidak dapat
membagikan deviden jika mengalami kerugian. Dengan demikian,
potensi keinginan investor untuk mendapatkan deviden ditentukan
oleh kinerja perusahaan tersebut.
2. Capital loss
Dalam aktivitas perdagangan saham, investor tidak selalu
mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang
dijualnya. Ada kalanya investor harus menjual saham dengan harga
jual lebih rendah dari harga beli. Dengan demikian, seorang
investor mengalami capital loss. Misalnya, seorang investor
membeli saham Indosat (ISAT) dengan harga Rp 9.000, namun
beberap waktu kemudian dijual dengan harga Rp 8.000 per saham,
maka investor tersebut mengalami capital loss Rp 1.000 untuk
setiap saham yang dijual. Dalam jual beli saham, terkadang untuk
menghindari potensi kerugian yang ssemakin besar seiring terus
menurunnya return saham, maka seorang investor rela menjual
sahamnya dengan harga rendah.
penghentian kerugian (cut loss).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Istilah ini dikenal dengan
20
3. Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi
Jika sebuah perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak
langsung terhadap saham perusahaan tersebut.
Sesuai dengan
peraturan pencatatan saham di bursa efek, jika sebuah perusahaan
bangkrut maka secara otomatis saham perusahaan akan dikeluarkan
dari bursa atau di-delist. Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi,
maka pemegang saham menempati posisi lebih rendah dibanding
kreditor atau pemegang obligasi. Ini berarti setelah semua aset
perusahaan dijual hasil penjualan terlebih dahulu dibagikan kepada
para kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa,
baru dibagikan kepada para pemegang saham.
4. Saham dikeluarkan dari bursa (delisting)
Jika saham perusahaan dikeluarkan dari pencatatan Bursa Efek
atau di-delist. Saham perusahaan dikeluarkan dari bursa umumnya
dikarenakan kinerja yang buruk, misalnya dalam kurun waktu
tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian
beberapa tahun, tidak membagikan deviden secara berturut-turut
selama beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai
Peraturan Pencatatan Efek di Bursa.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
2.2.2. Kebijakan Dividen
Ang (1997) menyatakan bahwa dividen merupakan nilai
pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi dengan laba ditahan
(retained earnings) yang ditahan sebagai cadangan bagi perusahaan.
Deviden ini untuk dibagikan kepada para pemegang saham sebagai
keuntungan dari laba perusahaan. Cadangan yang diambil dari EAT
dilakukan sampai cadangan mencapai minimum dua puluh persen dari
modal yang ditempatkan. Modal yang ditempatkan adalah modal yang
disetor penuh ditambah dengan modal yang belum disetor sehubungan
dengan penerbitan saham baru seperti rights dan warran. Keputusan
mengenai jumlah laba yang ditahan dan deviden yang akan dibagikan
diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Kebijakan deviden berkaitan dengan penentuan pembagian
pendapatan (earning) antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan
kepada para pemegang saham sebagai deviden atau untuk digunakan di
dalam perusahaan, yang berarti pendapatan tersebut harus ditahan dalam
perusahaan (Riyanto, 1995). Dalam merumuskan kebijakan deviden
manajer dihadapkan pada masalah investasi dan memilih paduan utangmodalnya untuk mendanai investasi. Keputusan untuk membayar deviden
besar berarti secara simultan memutuskan untuk menahan sedikit laba,
jikalau ada; ini nantinya menghasilkan ketergantungan yang lebih besar
pada pendanaan modal eksternal. Sebaliknya dengan investasi dan
keputusan pendanaan perusahaan, pembayaran deviden yang kecil akan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
berarti penahanan laba yang tinggi dengan lebih sedikit kebutuhan dana
modal yang dihasilkan dari luar. Setiap perusahaan selalu menginginkan
adanya pertumbuhan bagi perusahaan tersebut di satu pihak dan juga dapat
membayarkan deviden kepada para pemegang saham di lain pihak, tetapi
kedua tujuan tersebut selalu bertentangan.
Kebijakan deviden perusahaan bisa dianggap oleh pemilik sebagai
alat monitor. Dengan mengasumsikan bahwa pembayaran deviden
mensyaratkan manajemen untuk menerbitkan saham untuk mendanai
investasi baru atau memenuhi kebutuhan dana dari hutang, investor baru
atau kreditur mungkin tertarik pada perusahaan hanya jika perusahaan
memberikan informasi yang meyakinkan bahwa modal atau pinjaman akan
digunakan agar menguntungkan. Maka pembayaran deviden secara tak
langsung menghasilkan monitor yang lebih ketat pada kegiatan investasi
manajemen.
Dengan perkataan lain, kebijakan dividen menyediakan informasi
mengenai performa (performance) perusahaan. Oleh karena itu, masingmasing perusahaan menetapkan kebijakan dividen yang berbeda-beda,
karena kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan
Transportasi dalam membayar dividen kepada para pemegang sahamnya,
maka perusahaanmungkin tidak dapat mempertahankan dana yang cukup
untuk membiayai pertumbuhannya di masa mendatang. Sebaliknya, maka
saham perusahaan menjadi tidak menarik bagi perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
Pembagian dividen kepada pemegang saham menyebabkan posisi
kas suatu perusahaan semakin berkurang. Hal ini juga mengakibatkan
leverage (rasio antara hutang terhadap ekuitas) akan semakin besar.
Dampak yang timbul adalah para pelaku pasar akan berpikiran negatif
terhadap perusahaan. Campbell menyatakan bahwa pembagian dividen
tunai kepada pemegang saham akan menyebabkan return saham jatuh pada
waktu ex-dividend date.
2.2.3. Profitabilitas
Menurut Pradhono (2004) profitabilitas adalah laba bersih yang
dihasilkan dari sebuah proses akuntansi selama satu tahun buku
sebagaimana tercantum dalam laporan laba rugi yang juga merupakan
bagian dari laporan keuangan. Earnings digunakan investor untuk menilai
perusahaan. Prinsip yang dipegang investor yakni jika perusahaan tersebut
memperoleh laba yang besar maka perusahaan tersebut pasti mempunyai
prospek yang bagus di masa mendatang.
Generally accepted accounting principle (GAAP) menyatakan
bahwa pengakuan pendapatan terjadi pada saat transfer of title, tanpa
memperdulikan apakah
perusahaan
sudah
atau belum
menerima
pembayaran tunai (accrual basis). Biaya yang berkaitan langsung dengan
pendapatan dan akan diakui pada periode yang sama dengan pengakuan
pendapatan. Biaya lain yang tidak berkaitan langsung dengan pendapatan
akan diakui pada periode terjadinya. (Pradhono, 2004).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
Perusahaan yang
memiliki profitabilitas tinggi cenderung
menggunakan hutang relatif kecil karena laba ditahan yang tinggi sudah
memadai untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan
(Asuhanrembulan, 2008). Arifin (2001) dalam Asuhanrembulan (2008)
menyatakan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap struktur modal.
Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas
investasi menggunakan utang yang relatif kecil profitabilitas adalah hasil
bersih dari berbagai kebijaksanaan dan keputusan (Riyanto, 1993),
sedangkan Machtoedz (1994) dalam Eko
(2006) mendefinisikan
profitabilitas sebagai suatu indicator kinerja yang dilakukan manajemen
dalam mengelola kekayaan perusahaan (Asuhanrembulan, 2008).
Profitabilitas
menunjukkan
kemampuan
yangdiinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
keuntungan bagi
dari
modal
menghasilkan
investor. Myers (1984) dalam Taswan (2008)
menyatakan bahwa manajer mempunyai pecking order didalam menahan
laba sebagai pilihan pertama, diikuti oleh pembiayaan dengan hutang,
kemudian dengan equity. Dengan demikian terdapat hubungan negatif
antara profitabilitas dengan debt ratio. Hasil studi Moh'd et al (1998),
Myers (1984) dan Jensen et at (1992) menemukan bahwa firm profitability
mempunyai hubungan negatif dan signifikan dengan debt ratio.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
2.2.5. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Return saham
Profitabilitas merupakan faktor yang dapat mengukur besarnya
laba yang diberikan kepada pemegang saham, jika laba perlembar saham
lebih tinggi, maka prospek perusahaan lebih baik, sementara jika laba per
saham lebih rendah berarti kurang baik, dan laba per saham negatif berarti
tidak baik (Samsul, 2006 : 167).
Menurut Sutrisno (2003: 255),
merupakan ukuran kemampuan
laba per lembar
saham
perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan perlembar saham pemilik .
Menurut Stice dan Skousen (2005: 647), terdapat hubungan yang
signifikan antara perubahan earning dan
perubahan saham. Apabila
profitabilitas tinggi, investor menganggap perusahaan
mempunyai
prospek yang baik di masa yang akan datang, karena investor percaya
bahwa nilai suatu saham akan bergantung pada kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba setiap lembar saham. Apabila profitabilitas yang
dihasilkan
sesuai dengan harapan investor, maka
keinginan investor
untuk menanamkan modalnya juga meningkat dan akan meningkatkan
return saham seiring dengan tingginya permintaan akan saham.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
2.2.6. Pengaruh Dividen Terhadap Return saham
Menurut Hin (2001:34), pengertian dividen adalah pembagaian
bagian keuntungan kepada para pemegang saham. Besarnya dividen yang
dibagikan perusahaan di tentukan oleh para pemegang saham pada saat
berlangsungnya RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
Pembagian dividen kepada pemegang saham menyebabkan posisi
kas suatu perusahaan semakin berkurang. Hal ini juga mengakibatkan
leverage
(rasio antara hutang terhadap ekuitas)
akan semakin besar.
Dampak yang timbul adalah para pelaku pasar akan berpikiran negatif
terhadap perusahaan. (Campbell and Beranek’s 1995) menyatakan bahwa
pembagian dividen tunai kepada pemegang saham akan menyebabkan
return saham jatuh
Kebijakan
dividen
sangat
penting
karena
mempengaruhi
kesempatan investasi perusahaan, return saham, struktur finansial, arus
pendanaan dan posisi likuiditas. Dengan perkataan lain, kebijakan dividen
menyediakan informasi mengenai performa perusahaan. Oleh karena itu,
masing-masing perusahaan menetapkan kebijakan dividen yang berbedabeda, karena kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan
Transportasi dalam membayar dividen kepada para pemegang sahamnya,
maka perusahaan mungkin tidak dapat mempertahankan dana yang cukup
untuk membiayai pertumbuhannya di masa mendatang. Sebaliknya, maka
saham perusahaan menjadi tidak menarik bagi perusahaan. Oleh karena
itu,
perusahaan Transportasi harus dapat mempertimbangkan antara
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
27
besarnya laba yang akan ditahan untuk mengembangkan perusahaan
Transportasi. Untuk itu, peranan seorang manajer keuangan sangat penting
dalam memutuskan apakah kebijakan yang diambil oleh perusahaan baik
bagi nilai perusahaan dimasa mendatang di mata para investor. (Nurmala,
2006:18)
2.3. Kerangka Pikir
Return saham akan selalu mengalami fluktuasi dan akan dipublikasikan
kepada publik agar investor dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan
dengan harga pasar saham dapat mengetahuinya untuk dijadikan bahan
evaluasi dalam pengambilan keputusan masing-masing. Dan hal ini akan
mempengaruhi investor untuk menanamkan modalnya.
Pembagian dividen kepada pemegang saham juga menyebabkan
posisi kas suatu perusahaan semakin berkurang. Hal ini juga mengakibatkan
leverage (rasio antara hutang terhadap ekuitas) akan semakin besar. Dampak
yang timbul
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI
YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
USULAN PENELITIAN
Diajukan oleh :
Eka Dyta Pratiwi
0913010197/ FE / AK
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PENGARUH PROFITABILITAS DAN DIVIDEN TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI
YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang Diajukan Oleh
Eka Dyta Pratiwi
0913010197/ FE / AK
Telah disetujui untuk diseminarkan oleh
Pembimbing Utama
Dr s. Ec. H. Muslimin,MSi
Tanggal : ……………….
Mengetahui
Ketua Jurusan Progam Studi Akuntansi
Dr. Hero Priono SE.MSi.AK
NIP. 196110111992031001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PENGARUH PROFITABILITASDAN DIVIDEN TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI
YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
J urusan Akuntansi
Diajukan oleh :
Eka Dyta Pratiwi
0913010197/ FE / AK
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PENGARUH PROFITABILITASDAN DIVIDEN TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI
YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan oleh :
Eka Dyta Pratiwi
0913010197/ FE / AK
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
PENGARUH PROFITABILITAS DAN DEVIDEN TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI
YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
Disusun Oleh :
Eka Dyta Pratiwi
0913010197/ FE / AK
Telah Dipertahankan Dihadapan Dan Diterima Oleh Tim Penguji Skripsi Program
Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 31 Mei 2013
Pembimbing Utama :
Tim Penguji
Ketua
Dr s. Ec. H. Muslimin,MSi
Dr.Sri Trisnaningsih,MSi
Sekretaris
Dr s. Ec. H. Muslimin,MSi
Anggota
Dr s.Ec. Syafi’i.Ak.MM
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur
Dr. Dhani Ichsanudin Nur. SE,MM.
NIP. 196309241989031001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PENGARUH PROFITABILITAS DAN DEVIDEN TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI
YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajukan
Eka Dyta Pratiwi
0913010197/ FE / AK
Disetujui untuk mengikuti Ujian Lisan oleh
Pembimbing Utama
Dr s. Ec. H. Muslimin,MSi
Tanggal :................................
Mengetahui
Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Dr s. Ec. H. R. A. Suwaedi, MS
NIP.196003301986031003
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
USULAN PENELITIAN
PENGARUH PROFITABILITAS DAN DEVIDEN TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI
YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajukan
Eka Dyta Pratiwi
0913010197/ FE / AK
Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh
Pembimbing Utama
Dr s. Ec. H. Muslimin,MSi
Tanggal :................................
Mengetahui
Ketua Jurusan Progam Studi Akuntansi
Dr. Hero Priono SE.MSi.AK
NIP. 030 217 165
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang
merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur dengan judul “ PENGARUH PROFITABILITAS DAN
DIVIDEN
TERHADAP
HARGA
SAHAM
PADA
PERUSAHAAN
TRANSPORTASI YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA”
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, maka
akan sulit bagi penulis untuk dapat menyusun skripsi ini. Sehubungan dengan hal
itu, maka dalam kesempatan istimewa ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam
mendukung kelancaran penulisan skripsi baik berupa dukungan, doa maupun
bimbingan yang telah diberikan. Secara khusus penulis dengan rasa hormat yang
mendalam mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP, selaku Rektor Univesitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2.
Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, SE. MM, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.
3.
Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi, selaku Wakil Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.
4.
Bapak Dr. Hero Priono M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5.
Bapak Drs. Ec. H. Muslimin, MSi, selaku dosen pembimbing yang
telah membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat penulis harapkan guna
meningkatkan mutu dari penulisan skripsi ini. Penulis juga berharap, penulisan
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Surabaya, Mei 2013
Penulis
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi
ABSTRAKSI ............................................................................................... vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................. 7
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................... 7
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................. 8
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................... 9
2.2. Landasan Teori......................................................................... 13
2.2.1. Saham di Pasar Modal .................................................... 13
2.2.2. Kebijakan Dividen .......................................................... 21
2.2.3. Profitabilitas ................................................................... 23
2.2.5. Pengaruh Profitabilitas Return Saham ............................. 25
2.2.6. Pengaruh Dividen Terhadap ReturnSaham ...................... 26
2.3. Kerangka Pikir ......................................................................... 27
2.4. Hipotesis .................................................................................. 28
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB
III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................
29
3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian .........................................
30
3.3 Jenis Data dan Sumber Data ...............................................
32
3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ......................................
35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Objek Penelitian ..............................................
38
4.2. Deskripsi Variabel ........................................................
47
4.3. Uji Normalitas
........................................................
49
4.4. Asumsi Klasik
........................................................
51
4.5. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis...................................
54
4.5.1. Persamaan Regresi ........................................................
54
4.5.2. Koefisien Determinasi ....................................................
55
4.5.3. Uji Hipotesis
........................................................
56
4.6. Pembahasan
........................................................
58
4.7. Pengembangan Ilmu Pengetahuan ...................................
60
4.8. Keterbatasan Penelitian ...................................................
61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ............................................................................. 62
5.2. Saran
.................................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Data Profitabilitas Perusahaan Otomotives Tahun 2009-2012 ......... 47
Tabel 4.2. Data Dividen Perusahaan Otomotives Tahun 2009-2012 ................ 48
Tabel 4.3. Data Harga Saham Perusahaan Otomotives Tahun 2009-2012 ....... 49
Tabel 4.4. Normalitas Data Masing-masing Variabel ...................................... 50
Tabel 4.5 : Hasil Pengujian Multikolinieritas .................................................. 51
Tabel 4.6 : Hasil Pengujian Heteroskedastisitas............................................... 52
Tabel 4.7. Data Autokorelasi .......................................................................... 53
Tabel 4.8. Koefisien Regresi ........................................................................... 54
Tabel 4.9 Nilai Koefisien Determinasi ........................................................... 55
Tabel 4.10 : Hasil Uji F .................................................................................. 56
Tabel 4.11 : Hasil Uji t ................................................................................... 57
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Pikir ............................................................................ 28
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PENGARUH PROFITABILITAS DAN DIVIDEN
TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN
TRANSPORTASI YANG GO PUBLIC DI
BURSA EFEK INDONESIA
Eka Dyta Pr atiwi
ABSTRAK
Return saham akan selalu mengalami fluktuasi dan akan dipublikasikan kepada
publik agar investor dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan dengan harga pasar
saham dapat mengetahuinya untuk dijadikan bahan evaluasi dalam pengambilan
keputusan masing-masing. Dan hal ini akan mempengaruhi investor untuk menanamkan
modalnya. Pembagian dividen kepada pemegang saham juga menyebabkan posisi kas
suatu perusahaan semakin berkurang. Hal ini juga mengakibatkan leverage (rasio antara
hutang terhadap ekuitas) akan semakin besar. Dampak yang timbul adalah para pelaku
pasar akan berpikiran negatif terhadap perusahaan transportasi. menyatakan bahwa
pembagian dividen tunai kepada pemegang saham akan menyebabkan harga saham
jatuh. . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menguji dan membuktikan
secara empiris pengaruh profitabilitas dan dividen terhadap Return saham pada
perusahaan transportasi yang go public di Bursa Efek Indonesia
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Transportasi yang go
public di PT. Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2012 Teknik penentuan sampel
yang dipergunakan dalam penelitian adalah purposive sampling, yaitu penentuan sampel
dengan kriteria tertentu dengan jumlah 10 perusahaan. Model yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji regresi linier berganda.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta pembahasan hasil penelitian pada
bab terdahulu dapat diambil beberapa kesimpulan dari penelitian, yaitu sebagai berikut:
Profitabilitas dan Deviden tidak berpengaruh terhadap Return Saham.
Keywords :
profitabilitas, dividen dan return saham
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pasar modal di Indonesia dalam perkembangnnya telah memberikan
kontribusi yang cukup bagi pertumbuhan ekonomi. Untuk meningkatkan
aktivitas pasar modal,
pemerintah memberikan kemudahan-kemudahan
dengan mengeluarkan paket-paket deregulasi seperti paket Desember 1987,
paket Oktober 1988 dan paket Desember 1988 serta ditunjang dengan
peraturan pemerintah Nomor 46 tahun 1996 dan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Investor maupun calon investor dapat memperkirakan berapa tingkat
pengembalian yang diharapkan (expected return) dan seberapa jauh
kemungkinan hasil yang sebenarnya nanti akan menyimpang dari hasil yang
diharapkan. Apabila kesempatan investasi mempunyai tingkat risiko yang
lebih tinggi, maka investor akan mengisyaratkan tingkat keuntungan yang
lebih tinggi pula. Dengan kata lain, semakin tinggi risiko suatu kesempatan
investasi maka akan semakin tinggi pula tingkat keuntungan (return) yang
diisyaratkan oleh investor (Jogiyanto, 2000).
Dalam berinvestasi, seorang investor memerlukan informasi tentang
perusahaan
mana yang dapat memberikan keuntungan kemudian hari.
Analisis investasi saham merupakan hal yang mendasar untuk diketahui para
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
pemodal, mengingat tanpa analisis yang baik dan rasional para pemodal akan
mengalami kerugian. Keputusan membeli saham terjadi bila nilai perkiraan
suatu saham diatas return saham. Sebaliknya keputusan menjual saham terjadi
bila nilai perkiraan suatu saham dibawah return saham yang dapat timbul dari
adanya
fluktuasi pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang
bersangkutan.
Investor mempunyai tujuan utama dalam menanamkan dananya
kedalam perusahaan yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat kembalian
investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun
pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital
gain). Dalam hubungannya dengan pendapatan dividen, para investor
umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil, karena
dengan stabilitas diveden dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap
perusahaan sehingga menguragi ketidakpastian investor dalam menanamkan
dananya kedalam perusahaan. Di sisi lain, perusahaan yang akan membagikan
dividen dihadapkan pada berbagai macam pertimbangan antara lain: perlunya
menahan
sebagian
laba
untuk
re-investasi
yang
mungkin
lebih
menguntungkan, kebutuhan dana perusahaan, likuiditas perusahaan, sifat
pemegang saham, target tertentu yang berhubungan dengan rasio pembayaran
diveden dan faktor lain yang berhubungan dengan kebijakan deviden.
Pembayaran dividen dalan bentuk tunai lebih banyak diinginkan
investor daripada dalam bentuk lain, karena pembayaran dividen tunai
membantu mengurangi ketidakpastian investor dalam aktivitas investasinya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
kedalam perusahaan. Demikian pula stabilitas dividen yang dibayarkan juga
akan mengurangi ketidakpastian dari earning per share perusahaan, sehingga
stabilitas dividen juga merupakan faktor penting yang barus dipertimbangkan
manajemen
Bertitik tolak dari faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh
manajemen dan kepentingan investor yang didasarkan pada kinerja keuangan
maka berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dapat diidentifikasi variabelvariabel yang mungkin berpengaruh terhadap pendapatan dividen.
Menurut Marlina (2009 : 1) bahwa kebijakan pembayaran dividen
mempunyai pengaruh bagi pemegang saham dan perusahaan yang membayar
dividen. Para pemegang saham umumnya menginginkan pembagian dividen
yang relatif stabil karena hal tersebut akan mengurangi ketidakpastian akan
hasil yang diharapkan dari investasi yang mereka lakukan dan juga dapat
meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan sehingga
nilai saham juga dapat
meningkat. Bagi perusahaan,pilihan untuk
membagikan laba dalam bentuk deviden akan mengurangi sumber dana
internal nya, sebaliknya jika perusahaan menahan labanya dalam bentuk laba
ditahan maka kemampuan pembentukan dana internalnya akan semakin besar
yang dapat digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehingga
mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap dana eksternal dan sekaligus
akan memperkecil resiko perusahaan. Kebijakan dividen perusahaan
tergambar pada dividend payout rationya yaitu persentase laba yang
dibagikan dalam bentuk deviden tunai,artinya besar kecilnya dividend payout
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
ratio akan mempengaruhi keputusan investasi para pemegang saham dan
disisi lain berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaan.
Pertimbangan mengenai dividend payout ratio ini diduga sangat
berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan. Bila kinerja keuangan
perusahaan bagus maka perusahaan tersebut akan mampu menetapkan
besarnya dividend payout ratio sesuai dengan harapan pemegang saham dan
tentu saja tanpa mengabaikan kepentingan perusahaan untuk tetap sehat dan
tumbuh.
Dalam
kebijakan
dividen,
manajemen
hendaknya
mempertimbangkan kelangsungan hidup perusahaan (going concern) dan
dengan pertumbuhan perusahaan yang stabil dari tahun ke tahun. Laba usaha
yang diperoleh perusahaan sebaiknya tidak seluruhnya dibagikan dalam
bentuk dividen bila perusahaan hendak melakukan reinvestasi pada proyekproyek yang akan memberikan keuntungan dimasa datang.
Tolak ukur peningkatan nilai perusahaan adalah dengan peningkatan
return saham. Tinggi rendahnya return saham merupakan penilaian sesaat
yang dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu faktor internal dan faktor.
eksternal (Nirawati, 2003). Return saham suatu perusahaan mencerminkan
nilai perusahaan dimata investor, apabila return saham suatu perusahaan
tinggi, maka nilai perusahaan dimata investor juga baik dan begitu juga
sebaliknya, oleh karena itu return saham menunjukkan hal yang penting bagi
perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
Peneliti mengambil sampel perusahaan Tranportasi yang tercatat di
BEI, yaitu perusahaan Transportasi yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia
antara tahun 2009 hingga tahun 2012. Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa harga
saham perusahaan Transportasi yang terdaftar di BEI mengalami fluktuasi
dari tahun 2009 hingga 2012.
Tabel 1: harga saham Perusahaan Transportasi yang Go Publik di Bursa Efek
Indonesia
Per usahaan
2008
2009
2010
2011
Arpeni Pratama Oceanline
165
120
120
50
Berlian Laju
526
330
189
196
Centris Multipersada Pratama
250
175
820
1500
Humpuss Intermoda Transportasi Tbk.
600
400
295
285
Pelayaran Tempuran Emas
210
183
199
370
Rig Tenders
710
730
495
455
3800
4125
3700
4025
115
115
87
85
Zebra Nusantar
50
50
115
50
Indonesia Air
50
50
50
195
Samudera Indonesia
Steady Safe
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Berdasarkan kejadian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat
peningkatan dan penurunan (fluktuasi) return saham disetiap masing-masing
perusahaan. PT. Arpeni Pratama Oceanline pada tahun 2011 return saham
sebesar 120 dan menurun pada tahun 2012 sebesar 50, Rig Tenders pada
tahun 2011 return saham sebesar 495 dan menurun pada tahun 2012 sebesar
455, PT. Steady Safe pada tahun 2011 return saham sebesar 87 dan menurun
pada tahun 2012 sebesar 85, PT. Pelayaran Tempuran Emas pada tahun 2011
return saham sebesar 199 dan menurun pada tahun 2012 sebesar 170, PT.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
Zebra Nusantara pada tahun 2011 return saham sebesar 115 dan menurun
pada tahun 2012 sebesar 50, PT. Indonesia Air pada tahun 2011 return saham
sebesar 195 dan menurun pada tahun 2012 sebesar 50, PT. Rukun Raharja
pada tahun 2011 return saham sebesar 605 dan menurun pada tahun 2012
sebesar 560, Berlian Laju pada tahun 2011 return saham sebesar 196 dan
menurun pada tahun 2012 sebesar 186, PT. Humpuss pada tahun 2011 return
saham sebesar 295 dan menurun pada tahun 2012 sebesar 285, PT. Panorama
pada tahun 2011 return saham sebesar 197 dan menurun pada tahun 2012
sebesar 156.
Return saham akan selalu mengalami fluktuasi dan akan dipublikasikan
kepada publik agar investor dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan
dengan harga pasar saham dapat mengetahuinya untuk dijadikan bahan
evaluasi dalam pengambilan keputusan masing-masing. Dan hal ini akan
mempengaruhi investor untuk menanamkan modalnya.
Pembagian dividen kepada pemegang saham juga menyebabkan
posisi kas suatu perusahaan semakin berkurang. Hal ini juga mengakibatkan
leverage (rasio antara hutang terhadap ekuitas) akan semakin besar. Dampak
yang timbul adalah para pelaku pasar
akan berpikiran negatif terhadap
perusahaan transportasi. menyatakan bahwa pembagian dividen tunai kepada
pemegang saham akan menyebabkan return saham jatuh.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
Dengan demikian, maka penelitian yang dilakukan ini mengambil
judul “Pengaruh Profitabilitas dan Dividen Terhadap Return saham
Pada Perusahaan Transportasi Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia”
1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut :
Apakah profitabilitas dan dividen berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan transportasi yang go public di Bursa Efek Indonesia ?
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui, menguji dan membuktikan secara empiris pengaruh
profitabilitas dan dividen terhadap return saham pada perusahaan transportasi
yang go public di Bursa Efek Indonesia
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini akan diperoleh manfaat antara lain :
1. Bagi peneliti
Penelitian ini sangat berguna karena memberikan gambaran,
memperluas wawasan serta untuk dapat membandingkan antara teori
akuntansi tentang return saham, profitabilitas dan dividen dalam laporan
keuangan yang telah diterima dengan yang terjadi dalam praktek.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
2. Bagi universitas
Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan informasi dan
tambahan referensi penelitian lain tentang materi yang berhubungan
dengan return saham.
3. Bagi perusahaan
Diharapkan
dapat
menambah
pengetahuan
perusahaan dalam pengambilan keputusan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bagi
manajemen
9
BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Hasil
penelitian terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan
yang sedang dibahas dalam penelitian ini dan menjadi acuan bagi peneliti
diantaranya:
1.
Arief Wilianto, 2011, Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage Keuangan
Dan Profitabilitas Terhadap Return saham Perusahaan Manufaktur Di
BEI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebijakan
dividen, leverage keuangan dan profitabilitas terhadap return saham.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dokumentasi dan teknik pengambilan sampel menggunakan metode
purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan maka ditarik simpulan bahwa uji regresi secara parsial,
dimana uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh DPR, DER dan ROE
terhadap return saham. Diketahui bahwa hanya kebijakan dividen (DPR)
dan leverage keuangan (DER) yang berpengaruh signifikan terhadap
return saham karena DPR dan DER merupakan ukuran yang dilihat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
investor sebelum melakukan investasi pada perusahaan tersebut.
Sedangkan ROE tidak mempunyai pengaruh yang tidak signifikan
2.
Nur mala, 2006, Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Return saham
Perusahaan-Perusahaan Otomotive Di Bursa Efek Jakarta
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen
terhadap return saham perusahaan Otomotive. Populasi penelitian ini
adalah perusahaan Otomotive yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ)
selama lima tahun berturut-turut (tahun 1996 sampai tahun 2000) yang
mengumumkan Earning Per Share, Dividen Per Share dan Closing Price.
Setelah dilakukan penelitian di BEJ, terdapat 3 perusahaan Transportasi
yang memenuhi kriteria yakni PT. Goodyear Indonesia Tbk, PT. Selamat
Sempurna Tbk, PT. Tunas Ridean Tbk. Berdasarkan analisis yang telah
dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman dan
pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa tingginya return saham tidak
mempengaruhi kebijakan dividen yang diterapkan oleh ketiga perusahaan
Transportasi tersebut, karena return saham bukan satu-satunya faktor
yang dapat mempengaruhi kebijakan dividen.
3.
Clarensia, 2011, Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Pertumbuhan
Penjualan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Return saham (Studi
Empirik pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2007-2010)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
Penelitian
ini
profitabilitas,
bertujuan
untuk
Pertumbuhan
mengetahui
Penjualan,
dan
apakah
likuiditas,
kebijakan
dividen
berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur tahun 2007-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data
penelitian memenuhi syarat uji asumsi klasik. Pengaruh antara variabel
bebas (likuiditas, profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, dan kebijakan
dividen) terhadap variabel terikat (return saham) secara simultan
menunjukkan pengaruh yang signifikan. Secara parsial, hanya variable
Pertumbuhan Penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap return
saham.
4.
Syaiful Susanto, 2011, Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas,
Ukuran Perusahaan Terhadap Return saham Perusahaan Farmasi Di BEI
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa secara simultan (bersama-sama) variabel likuiditas,
profitabilitas, solvabilitas, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap harga pasar saham. Secara parsial (individu) variabel likuiditas,
profitabilitas, solvabilitas, tidak mempunyai pengaruh pada harga pasar
saham
sektor
industri
farmasi.
Sedangkan
ukuran
perusahaan
mempunyai pengaruh secara individu terhadap return saham di sektor
industri farmasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
Tahun
Nama
2008
Arief Wilianto
2011
Nurmala
2006
Clarensia
2011
Syaiful Susanto
2013
EKA DYTA
PRATIWI
Var iabel
Alat Uji
Objek
Penelitian
Perusahaan
manufaktur
Kebijakan Dividen,
Leverage Keuangan
Profitabilitas Dan Return
saham
Kebijakan Dividen dan
Return saham
Analisis
Regresi Linear
Berganda
Analisis
Regresi Linear
Berganda
Perusahaan
Otomotive
Likuiditas, Profitabilitas,
Pertumbuhan Penjualan,
Kebijakan Dividen dan
Return saham
Likuiditas, Profitabilitas,
Solvabilitas, Ukuran
Perusahaan dan Return
saham
Kebijakan Dividen,
Profitabilitas Dan Return
saham
Analisis
Regresi Linear
Berganda
Perusahaan
Manufaktur
Analisis
Regresi Linear
Berganda
Perusahaan
Farmasi
Analisis
Regresi Linear
Berganda
Perusahaan
Transportasi
Sumber : Dari berbagai Jurnal penelitian
Setelah menelaah penelitian terdahulu, dapat diambil kesimpulan
bahwa penelitian tersebut mempunyai persamaan dengan penelitian ini yang
membahas mengenai return saham. Hanya saja terdapat perbedaan antara
penelitian terdahulu dengan penelitian ini, yaitu dalam hal obyek, tahun
pengamatan, dan waktu penelitian. Jadi penelitian ini bukan merupakan
replikasi penelitian terdahulu.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Saham di Pasar Modal
Saham menurut Tandellin (2001:26) dapat dibedakan menjadi 2
yaitu:
1. Saham Preferen
Adalah Saham yang mempunnyai kombinasi karakteristik gabungan
dari obligasi maupun saham biasa, karena saham preferen memberikan
pendapatan yang tetap seperti halnya obligasi, dan juga mendapatkan
hak kepemilikan seperti pada saham biasa.
2. Saham Biasa
Adalah Sekuritas yang menunjukkan bahwa pemegang saham biasa
tersebut mempunnyai hak kepemilikan atas asset-aset perusahaan.
Oleh karena itu, pemegang saham mempunnyai hak suara (voting
rights) untuk memilih direktur maupun manajemen perusahaan dan
ikut berperan dalam pengambilan keputusan penting perusahaan
dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
Jika dilihat menurut tingkatannya dalam perdagangan saham
tersebut menurut Sitompul (1996:4-6), saham-saham dapat dibedakan
atas:
a. Saham Utilitas (Utility Stock)
Saham ini merupakan saham yang dikeluarkan oleh perusahaan yang
menyelenggarakan kegiatan di bidang sarana dan prasarana umum
misalnya telekomunikasi, listrik, energi dan yang berkaitan dengan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
kepentingan umum lainnya. Saham-saham dari perusahaan ini banyak
diminati pata pemodal sebab kebanyakan dari perusahaan tersebut
memegang monopoli dari pemerintah, dengan demikian beresiko kecil
meskipun tidak dapat dikatakan tidak mempunnyai resiko.
b. Saham Blue Chip (Blue Chip Stock)
Saham yang dikategorikan dalam jenis ini adalah saham-sahan dari
perusahaan-perusahaan besar yang sudah sangat mapan misalnya
perusahaan-perusahaan besar terutama perusahaan multinasional
seperti IBM, General Electric dan sebagainya, di Indonesia dapat
dikatakan antara lain Astra. Namun demikian bukannya tanpa resiko
menanamkan modal diperusahaan tersebur, Karena dengan besarnya
perusahaan, maka deviden yang diterima para pemodal akan kecil
jumlah persahamnya, sehongga bgi pemodal-pemodal kecil tidak
begitu menguntungkan.
c. Saham Establish Growth
Yaitu saha dari perusahaan yang sedang berkembang dengan pesat,
saham perusahaaan seperti ini menjanjikan keuntungan yang besar di
masa depan, perusahaan tersebut memiliki pertumbuhan yang baik
namun kekuatan finansial kurang, sehingga memerlukan investasi
yang relative besar untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya.
Menanamkan modal pada perusahaan ini penuh resiko, namun bila
pertumbuhan berhasil baik maka para pemodal akan mendapat
keuntungan yang besar sesuai dengan resiko yang dihadapi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
d. Saham Emerging Growth
Saham dari perusahaan yang baru berkembang dan baru memasuki
pasar untuk produk atau jasa yang dihasilkan. Penghasilan yang
didapat perusahaan ini digunakan untuk mendukung pemasaran
produk atau jasanya. Resiko pemodal di perusahaan ini lebih besar,
karena dapat saja dalam prakteknya perusahaan seperti ini tidak
mampu mengembangkan diri dan mengalami kematian.
e. Saham Penny (Penny stock)
Perusahannya juga biasa disebut perusahaan Penny, yaitu perusahaan
yang baru memulai usahanya dan tentunya memerlukan dana yang
besar untuk menjalankan bisnisnya. Pemidal yang memiliki saham
perusahaan ini harus siap menerima resiko kehilangan seluruh
investasi.
2.2.1.1. Keuntungan Membeli Saham
Pada dasarnya, ada dua keuntungann yang diperoleh investor dengan
membeli atau memiliki saham, yaitu :
1. Deviden, adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan
penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.
Deviden diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang
saham dalam RUPS.
Investor yang berhak menerima deviden
adalah investor yang memegan saham hingga batas waktu
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
ditentukan oleh perusahaan pada saat pengumuman deviden.
Umumnya merupakan salah satu daya tarik bagi pemegang saham
dengan orientasi jangka panjang, misalnya investor institusi, dana
pensiun, dan lain-lain. Deviden yang dibagikan perusahaan dapat
berupa deviden tunai (Dividend), yaitu kepada setiap pemegang
saham diberikan deviden berupa uang tunai dalam jumlah rupiah
tertentu untuk setiap saham, atau dapat pula berupa deviden saham
(stock dividend), yaitu kepada setiap pemegang saham diberikan
deviden dalam bentuk saham sehingga jumlah saham yang dimiliki
seorang investor akan bertambah dengan adanya pembagian
deviden tersebut.
2. Capital Gain, merupakan selisih antara harga beli dan harga jual.
Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham
di pasar sekunder.
Misalnya, seorang investor membeli saham
Telkom (TLKM) dengan harga per saham Rp 3.000, kemudian
menjualnya kembali dengan harga per saham Rp 3.500, maka
investor tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk
setiap saham yang dijualnya. Umumnya investor dengan orientasi
jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain. Investor
seperti ini bisa saja membeli saham pada pagi hari, lalu menjualnya
lagi pada siang hari jika saham mengalami kenaikkan.
3. Saham Bonus (jika ada), adalah saham yang dibagikan perusahaan
kepada para pemegang saham yang diambil dari agio saham. Agio
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
saham adalah selisi antara harga jual terhadap harga nominal
saham pada saat perusahaan melakukan penawaran umum di pasar
perdana. Misalnya, setiap saham dengan nominal Rp 500 dijual
dengan harga Rp 800, maka setiap saham akan memberikan agio
kepada perusahaan sebesar Rp 300.
2.2.1.2. Karakteristik Saham
1. Saham Preferen, mempunyai beberapa karateristik antara lain :
o Memiliki hak lebih dahulu memperole deviden.
o Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal
saham lebih dahulu setelah kreditor, apabila perusahaan
tersebut dilikuidasi (dibubarkan).
o Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian
laba perusahaan disamping penghasilan yang diterima secara
tetap.
o Dalam hal perusahaan dilikuidasi, memiliki hak memperoleh
pembagian kekayaan perusahaan diatas pemegang saham biasa
setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.
Kelebihan Dan Kelemahan Saham Preferen
o Kelebihannya adalah lebih aman daripada saham biasa karena
memiliki hak klaim terhadap kekayaan perusahaan dan
pembagian deviden terlebih dahulu.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
o Kelemahannya yaitu :
Dibandingkan dengan investasi dalam bentuk pinjaman/
utang, saham preferen kurang aman karena deviden
secara hukum bukan kewajiban.
Tidak memiliki waktu jatuh tempo.
Sulit diperjualbelikan dibanding saham biasa karena
biasanya jumlah saham preferenyang beredar jauh lebih
sedikit.
Pada saaat perusahaan dilikuidasi, yang dibayarkan
hanyalah nilai nominalnya.
2. Saham Biasa, mempunyai beberapa karakteristik, antara lain :
o Deviden dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba.
o Memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (satu
saham satu suara atau one share one vote).
o Memiliki hak terakhir (junior) dalam hal pembagian kekayaan
perusahaan
jiak
perusahaan
dilikuidasi
setelah
semua
kewajiban perusahaan dilunasi.
o Hak untuk memiliki saham baru yang diterbitkan oleh
perusahaan terlebih dahulu (preemptive right).
Saham dikenal dengan karakteristik “imbal hasil tinggi, resiko tinggi” (high risk,
high return).
Artinya, saham merupakan surat berharga yang memberikan
peluang keuntungan dan potensi resiko yang tinggi.
Saham memungkinkan
investor untuk mendapatkan imbal hasil atau capital gain yang besar dalam waktu
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
singkat. Namun, seiring berfluktuasinya return saham, maka saham juga dapat
membuat investor mengalami kerugian besar dalam waktu singkat.
Resiko
investor yang memiliki saham diantaranya :
1. Tidak mendapat deviden
Perusahaan
akan
membagikan
deviden
jika
operasinya
menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan tidak dapat
membagikan deviden jika mengalami kerugian. Dengan demikian,
potensi keinginan investor untuk mendapatkan deviden ditentukan
oleh kinerja perusahaan tersebut.
2. Capital loss
Dalam aktivitas perdagangan saham, investor tidak selalu
mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang
dijualnya. Ada kalanya investor harus menjual saham dengan harga
jual lebih rendah dari harga beli. Dengan demikian, seorang
investor mengalami capital loss. Misalnya, seorang investor
membeli saham Indosat (ISAT) dengan harga Rp 9.000, namun
beberap waktu kemudian dijual dengan harga Rp 8.000 per saham,
maka investor tersebut mengalami capital loss Rp 1.000 untuk
setiap saham yang dijual. Dalam jual beli saham, terkadang untuk
menghindari potensi kerugian yang ssemakin besar seiring terus
menurunnya return saham, maka seorang investor rela menjual
sahamnya dengan harga rendah.
penghentian kerugian (cut loss).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Istilah ini dikenal dengan
20
3. Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi
Jika sebuah perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak
langsung terhadap saham perusahaan tersebut.
Sesuai dengan
peraturan pencatatan saham di bursa efek, jika sebuah perusahaan
bangkrut maka secara otomatis saham perusahaan akan dikeluarkan
dari bursa atau di-delist. Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi,
maka pemegang saham menempati posisi lebih rendah dibanding
kreditor atau pemegang obligasi. Ini berarti setelah semua aset
perusahaan dijual hasil penjualan terlebih dahulu dibagikan kepada
para kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa,
baru dibagikan kepada para pemegang saham.
4. Saham dikeluarkan dari bursa (delisting)
Jika saham perusahaan dikeluarkan dari pencatatan Bursa Efek
atau di-delist. Saham perusahaan dikeluarkan dari bursa umumnya
dikarenakan kinerja yang buruk, misalnya dalam kurun waktu
tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian
beberapa tahun, tidak membagikan deviden secara berturut-turut
selama beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai
Peraturan Pencatatan Efek di Bursa.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
2.2.2. Kebijakan Dividen
Ang (1997) menyatakan bahwa dividen merupakan nilai
pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi dengan laba ditahan
(retained earnings) yang ditahan sebagai cadangan bagi perusahaan.
Deviden ini untuk dibagikan kepada para pemegang saham sebagai
keuntungan dari laba perusahaan. Cadangan yang diambil dari EAT
dilakukan sampai cadangan mencapai minimum dua puluh persen dari
modal yang ditempatkan. Modal yang ditempatkan adalah modal yang
disetor penuh ditambah dengan modal yang belum disetor sehubungan
dengan penerbitan saham baru seperti rights dan warran. Keputusan
mengenai jumlah laba yang ditahan dan deviden yang akan dibagikan
diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Kebijakan deviden berkaitan dengan penentuan pembagian
pendapatan (earning) antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan
kepada para pemegang saham sebagai deviden atau untuk digunakan di
dalam perusahaan, yang berarti pendapatan tersebut harus ditahan dalam
perusahaan (Riyanto, 1995). Dalam merumuskan kebijakan deviden
manajer dihadapkan pada masalah investasi dan memilih paduan utangmodalnya untuk mendanai investasi. Keputusan untuk membayar deviden
besar berarti secara simultan memutuskan untuk menahan sedikit laba,
jikalau ada; ini nantinya menghasilkan ketergantungan yang lebih besar
pada pendanaan modal eksternal. Sebaliknya dengan investasi dan
keputusan pendanaan perusahaan, pembayaran deviden yang kecil akan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
berarti penahanan laba yang tinggi dengan lebih sedikit kebutuhan dana
modal yang dihasilkan dari luar. Setiap perusahaan selalu menginginkan
adanya pertumbuhan bagi perusahaan tersebut di satu pihak dan juga dapat
membayarkan deviden kepada para pemegang saham di lain pihak, tetapi
kedua tujuan tersebut selalu bertentangan.
Kebijakan deviden perusahaan bisa dianggap oleh pemilik sebagai
alat monitor. Dengan mengasumsikan bahwa pembayaran deviden
mensyaratkan manajemen untuk menerbitkan saham untuk mendanai
investasi baru atau memenuhi kebutuhan dana dari hutang, investor baru
atau kreditur mungkin tertarik pada perusahaan hanya jika perusahaan
memberikan informasi yang meyakinkan bahwa modal atau pinjaman akan
digunakan agar menguntungkan. Maka pembayaran deviden secara tak
langsung menghasilkan monitor yang lebih ketat pada kegiatan investasi
manajemen.
Dengan perkataan lain, kebijakan dividen menyediakan informasi
mengenai performa (performance) perusahaan. Oleh karena itu, masingmasing perusahaan menetapkan kebijakan dividen yang berbeda-beda,
karena kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan
Transportasi dalam membayar dividen kepada para pemegang sahamnya,
maka perusahaanmungkin tidak dapat mempertahankan dana yang cukup
untuk membiayai pertumbuhannya di masa mendatang. Sebaliknya, maka
saham perusahaan menjadi tidak menarik bagi perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
Pembagian dividen kepada pemegang saham menyebabkan posisi
kas suatu perusahaan semakin berkurang. Hal ini juga mengakibatkan
leverage (rasio antara hutang terhadap ekuitas) akan semakin besar.
Dampak yang timbul adalah para pelaku pasar akan berpikiran negatif
terhadap perusahaan. Campbell menyatakan bahwa pembagian dividen
tunai kepada pemegang saham akan menyebabkan return saham jatuh pada
waktu ex-dividend date.
2.2.3. Profitabilitas
Menurut Pradhono (2004) profitabilitas adalah laba bersih yang
dihasilkan dari sebuah proses akuntansi selama satu tahun buku
sebagaimana tercantum dalam laporan laba rugi yang juga merupakan
bagian dari laporan keuangan. Earnings digunakan investor untuk menilai
perusahaan. Prinsip yang dipegang investor yakni jika perusahaan tersebut
memperoleh laba yang besar maka perusahaan tersebut pasti mempunyai
prospek yang bagus di masa mendatang.
Generally accepted accounting principle (GAAP) menyatakan
bahwa pengakuan pendapatan terjadi pada saat transfer of title, tanpa
memperdulikan apakah
perusahaan
sudah
atau belum
menerima
pembayaran tunai (accrual basis). Biaya yang berkaitan langsung dengan
pendapatan dan akan diakui pada periode yang sama dengan pengakuan
pendapatan. Biaya lain yang tidak berkaitan langsung dengan pendapatan
akan diakui pada periode terjadinya. (Pradhono, 2004).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
Perusahaan yang
memiliki profitabilitas tinggi cenderung
menggunakan hutang relatif kecil karena laba ditahan yang tinggi sudah
memadai untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan
(Asuhanrembulan, 2008). Arifin (2001) dalam Asuhanrembulan (2008)
menyatakan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap struktur modal.
Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas
investasi menggunakan utang yang relatif kecil profitabilitas adalah hasil
bersih dari berbagai kebijaksanaan dan keputusan (Riyanto, 1993),
sedangkan Machtoedz (1994) dalam Eko
(2006) mendefinisikan
profitabilitas sebagai suatu indicator kinerja yang dilakukan manajemen
dalam mengelola kekayaan perusahaan (Asuhanrembulan, 2008).
Profitabilitas
menunjukkan
kemampuan
yangdiinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
keuntungan bagi
dari
modal
menghasilkan
investor. Myers (1984) dalam Taswan (2008)
menyatakan bahwa manajer mempunyai pecking order didalam menahan
laba sebagai pilihan pertama, diikuti oleh pembiayaan dengan hutang,
kemudian dengan equity. Dengan demikian terdapat hubungan negatif
antara profitabilitas dengan debt ratio. Hasil studi Moh'd et al (1998),
Myers (1984) dan Jensen et at (1992) menemukan bahwa firm profitability
mempunyai hubungan negatif dan signifikan dengan debt ratio.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
2.2.5. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Return saham
Profitabilitas merupakan faktor yang dapat mengukur besarnya
laba yang diberikan kepada pemegang saham, jika laba perlembar saham
lebih tinggi, maka prospek perusahaan lebih baik, sementara jika laba per
saham lebih rendah berarti kurang baik, dan laba per saham negatif berarti
tidak baik (Samsul, 2006 : 167).
Menurut Sutrisno (2003: 255),
merupakan ukuran kemampuan
laba per lembar
saham
perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan perlembar saham pemilik .
Menurut Stice dan Skousen (2005: 647), terdapat hubungan yang
signifikan antara perubahan earning dan
perubahan saham. Apabila
profitabilitas tinggi, investor menganggap perusahaan
mempunyai
prospek yang baik di masa yang akan datang, karena investor percaya
bahwa nilai suatu saham akan bergantung pada kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba setiap lembar saham. Apabila profitabilitas yang
dihasilkan
sesuai dengan harapan investor, maka
keinginan investor
untuk menanamkan modalnya juga meningkat dan akan meningkatkan
return saham seiring dengan tingginya permintaan akan saham.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
2.2.6. Pengaruh Dividen Terhadap Return saham
Menurut Hin (2001:34), pengertian dividen adalah pembagaian
bagian keuntungan kepada para pemegang saham. Besarnya dividen yang
dibagikan perusahaan di tentukan oleh para pemegang saham pada saat
berlangsungnya RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
Pembagian dividen kepada pemegang saham menyebabkan posisi
kas suatu perusahaan semakin berkurang. Hal ini juga mengakibatkan
leverage
(rasio antara hutang terhadap ekuitas)
akan semakin besar.
Dampak yang timbul adalah para pelaku pasar akan berpikiran negatif
terhadap perusahaan. (Campbell and Beranek’s 1995) menyatakan bahwa
pembagian dividen tunai kepada pemegang saham akan menyebabkan
return saham jatuh
Kebijakan
dividen
sangat
penting
karena
mempengaruhi
kesempatan investasi perusahaan, return saham, struktur finansial, arus
pendanaan dan posisi likuiditas. Dengan perkataan lain, kebijakan dividen
menyediakan informasi mengenai performa perusahaan. Oleh karena itu,
masing-masing perusahaan menetapkan kebijakan dividen yang berbedabeda, karena kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan
Transportasi dalam membayar dividen kepada para pemegang sahamnya,
maka perusahaan mungkin tidak dapat mempertahankan dana yang cukup
untuk membiayai pertumbuhannya di masa mendatang. Sebaliknya, maka
saham perusahaan menjadi tidak menarik bagi perusahaan. Oleh karena
itu,
perusahaan Transportasi harus dapat mempertimbangkan antara
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
27
besarnya laba yang akan ditahan untuk mengembangkan perusahaan
Transportasi. Untuk itu, peranan seorang manajer keuangan sangat penting
dalam memutuskan apakah kebijakan yang diambil oleh perusahaan baik
bagi nilai perusahaan dimasa mendatang di mata para investor. (Nurmala,
2006:18)
2.3. Kerangka Pikir
Return saham akan selalu mengalami fluktuasi dan akan dipublikasikan
kepada publik agar investor dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan
dengan harga pasar saham dapat mengetahuinya untuk dijadikan bahan
evaluasi dalam pengambilan keputusan masing-masing. Dan hal ini akan
mempengaruhi investor untuk menanamkan modalnya.
Pembagian dividen kepada pemegang saham juga menyebabkan
posisi kas suatu perusahaan semakin berkurang. Hal ini juga mengakibatkan
leverage (rasio antara hutang terhadap ekuitas) akan semakin besar. Dampak
yang timbul