PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI BAGI KOMUNITAS (Studi Deskripsi Kualitatif Penggunaan Facebook Sebagai Sarana Komunikasi Bagi Komunitas Roodebrug Surabaya).

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA
KOMUNIKASI BAGI KOMUNITAS
(Studi Deskripsi Kualitatif Penggunaan Facebook Sebagai Sarana Komunikasi
Bagi Komunitas Roodebrug Surabaya)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana
pada FISIP UPN “Veteran” J awa Timur

Oleh :
SILVIA DWI CHARISMA
NPM: 1043010125

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI
BAGI KOMUNITAS
(Studi Deskripsi Kualitatif Penggunaan Facebook Sebagai Sarana
Komunikasi Bagi Komunitas Roodebrug Surabaya)
Disusun Oleh :
Silvia Dwi Charisma
NPM : 1043010125
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
J urusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal 12 J uni 2014
PEMBIMBING

Tim Penguji :
1.

Dr s. Kusnarto, M.Si

Ir. Didiek Tranggono, M.Si


NIP. 19580801 198402 1001

NIP. 19581225 199001 1001
2.

Dra. Dyva Claretta, M.Si
NIP.
3.

Dr s. Kusnarto, M.Si
NIP. 19580801 198402 1001
Mengetahui,
DEKAN

Dra. Ec.Hj. SUPARWATI, M.Si
NIP. 1 95507 181983 022 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI
BAGI KOMUNITAS
(Studi Deskripsi Kualitatif Penggunaan Facebook Sebagai Sarana
Komunikasi Bagi Komunitas Roodebrug Surabaya)

Disusun Oleh :
Silvia Dwi Charisma
NPM : 1043010125

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui,
Pembimbing Utama

Dr s. KUSNARTO, M.Si
NIP. 19580801 198402 1001

Mengetahui,
DEKAN


Dra. Ec.Hj. SUPARWATI, M.Si
NIP. 1 95507 181983 022 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas berkat
rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul

“PENGGUNAAN

KOMUNIKASI

BAGI

MEDIA


SOSIAL

KOMUNITAS”

(Studi

SEBAGAI

SARANA

Deskripsi

Kualitatif

Penggunaan Facebook Sebagai Sarana Komunikasi Bagi Komunitas
Roodebrug Surabaya).
Pembuatan skripsi ini ditempuh selama kurang lebih 2 bulan.

Pada


kesempatan ini juga peneliti ingin menyampaikan banyak terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini, diantaranya:
1.

Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, M.P sebagai Rektor UPN “Veteran” Jatim.

2.

Dra. Hj. Suparwati, M.Si, sebagai Dekan FISIP UPN “Veteran” Jatim.

3.

Juwito S.Sos, M.Si, sebagai Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP
UPN “Veteran” Jatim.

4.

Drs. Syaifudin Zuhri, M.Si sebagai Sekertaris Program Studi Ilmu
Komunikasi FISIP UPN “Veteran” Jatim.


5.

Drs. Kusnarto, M.Si selaku Dosen Pembimbing skripsi penulis, Terima
Kasih atas segala waktu, masukan, bimbingan yang terkait dengan
penelitian skripsi penulis.

6.

Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi maupun Staf Karyawan
FISIP hingga UPN “Veteran” Jatim.
i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7.

Keluarga penulis, kedua orang tua, mbak, dan kedua ponakanku bima,
yudhis. Terima kasih selalu menghibur dan memberi semangat tiada

hentinya dan doa yang diberikan untuk penulis.

8.

Rizky Andrian Firmansyah, terimakasih untuk segala doa, perhatian,
semangat, dan kesetiaan menemani penulis selama ini. Because of you, I
didn’t give up.

9.

Happy Family yang telah mengisi hari-hari penulis selama kuliah yaitu
Doni, Rima, Shilby, Ela, Dana, Gholeb, Angger, Gusti, Misbah, dan Wepe.
Love you damn much guys !

10.

Kelima informan mas Indra, mas Prima, mas Satrio, mbak Nia, dan Mas
Ady yang telah bersedia menjadi informan dalam penelitian ini.

11.


Seluruh pihak yang tak dapat penulis sebutkan atas keterbatasan halaman
ini, untuk segala bentuk bantuan yang diberikan, penulis ucapkan terima
kasih.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan.

Oleh sebab itu kritik maupun saran selalu penulis harapkan demi tercapainya hal
terbaik dari skripsi ini. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat sekaligus menambah pengetahuan bagi berbagai pihak.
Amin.
Surabaya, Mei 2014

Penulis

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................

i

DAFTAR ISI…...............................................................................................

iii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………… .........

vi

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

vii

ABSTRAKSI ...............................................................................................

viii


BAB I

BAB II

PENDAHULUAN........................................................................

1

1.1

Latar Belakang Masalah ....................................................

1

1.2

Perumusan Masalah .. ........................................................

8

1.3

Tujuan Penelitian ...............................................................

9

1.4

Manfaat Penelitian .............................................................

9

1.4.1 Secara Teoritis ...............................................................

9

1.4.2 Secara Praktis ................................................................

9

KAJ IAN PUSTAKA ................................................................

10

2.1

Penelitian Terdahulu….............…………….……………....

2.2

10

Landasan Teori .................................................................. .

13

2.2.1 Komunikasi Massa ........................................................ .

13

2.2.1.1 Definisi Komunikasi Massa....................................

13

2.2.1.2 Ciri-Ciri Komunikasi Massa ...................................

16

2.2.2 Internet ..........................................................................

19

2.2.2.1 Manfaat Internet .....................................................

20

2.2.3 Internet sebagai Media Komunikasi ...............................

21

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.4 Media Sosial ..................................................................

22

2.2.4.1 Definisi Media Sosial .............................................

22

2.2.4.2 Karakteristik Media Sosial .....................................

23

2.2.4.3 Klasifikasi Media Sosial.........................................

25

2.2.5 Facebook .......................................................................

26

2.2.5.1 Profile ....................................................................

29

2.2.5.2 Private Messaging..................................................

29

2.2.5.3 New Feeds .............................................................

29

2.2.5.4 Groups ...................................................................

29

2.2.5.5 Photo’s...................................................................

29

2.2.5.6 Events ....................................................................

30

2.2.5.7 Status Update .........................................................

30

2.2.5.8 Chat .......................................................................

30

2.2.5.9 Wall .......................................................................

30

2.2.6 Komunikasi Kelompok ..................................................

31

2.2.7 Komunitas .....................................................................

31

2.2.8 Sejarah ..........................................................................

32

2.2.9 Roode Brug Surabaya ....................................................

33

2.2.10 Teori Computer Mediated Communication (CMC) .....

34

2.3
BAB III

Kerangka Berpikir .............................................................

40

METODE PENELITIAN ........................................................

43

3.1

Metode Penelitian ..............................................................

43

3.2

Definisi Konseptual ...........................................................

44

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV

3.2.1 Penggunaan ...................................................................

44

3.2.2 Facebook .......................................................................

44

3.2.3 Sarana Komunikasi........................................................

48

3.2.4 Komunitas .....................................................................

48

3.2.5 Karakteristik Media Sosial .............................................

49

3.3

Lokasi Penelitian……………………. ...............................

50

3.4

Informan…………… ........................................................

50

3.5

Teknik Pengumpulan Data……………………………….. .

51

3.6

Teknik Analisis Data………….. ........................................

52

PENYAJ IAN DAN ANALISIS DATA ....................................

54

4.1

Gambaran Umum Objek Penelitian....................................

54

4.1.1 Facebook .......................................................................

54

4.1.2 Komunitas Roodebrug ...................................................

57

4.1.3 Kota Surabaya ...............................................................

59

4.2

Penyajian Data……………………. ...................................

61

4.2.1 Identitas Informan……………………. ..........................

61

4.3

Analisis Data ....................................................................

65

4.3.1.1 Facebook sebagai Status and Self Esteem ...............

65

4.3.1.2 Facebook sebagai Expressing Identity ....................

68

4.3.1.3 Facebook sebagai Giving and Getting Help ............

71

4.3.1.4 Facebook sebagai Affiliation and Belonging ...........

74

4.3.1.5 Facebook sebagai Sense of Community……………

76

4.3.1.6 Fitur-Fitur yang Digunakan untuk Berkomunikasi… 79

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3
BAB V

Pembahasan………….. .....................................................

94

KESIMPULAN DAN SARAN.................................................. 102
5.1

Kesimpulan ....................................................................... 102

5.2

Saran ................................................................................. 102

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 104
LAMPIRAN………….. ............................................................................... 107

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI
SILVIA DWI CHARISMA, PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI
SARANA KOMUNIKASI BAGI KOMUNITAS (Studi Deskr ipsi Kualitatif
Penggunaan Facebook Sebagai Sar ana Komunikasi Bagi Komunitas
Roodebr ug Sur abaya)
Dengan media sosial, seseorang dapat berpartisipasi dalam berkomunikasi,
berbagi informasi, dan menjalin persahabatan melalui akun Facebook. Roodebrug
Surabaya adalah salah satu komunitas sejarah yang bertujuan untuk berbagi
pengetahuan dan wawasan secara gratis. Roodebrug Surabaya mencoba untuk
menggunakan media sosial sebagai alat berkomunikasi dalam mensosialisasikan
kegiatan-kegiatannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja penggunaan media
sosial sebagai sarana komunikasi bagi komunitas Roodebrug Surabaya. Penelitian
ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, dan menggunakan teori
Computer Mediated Communication (CMC). Pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media sosial
Facebook sebagai sarana komunikasi untuk Roodebrug Surabaya digunakan
untuk mendapat status and self esteem, sebagai expressing identity, sebagai
giving and getting help, sebagai affiliation and belonging, dan sebagai Sense of
Community Fitur-fitur Facebook yang sering digunakan untuk berkomunikasi
adalah private message, news feed, photo’s, event’s, status update, wall dan chat.
ABSTRACT
SILVIA DWI CHARISMA, USE SOCIAL MEDIA AS A MEANS OF
COMMUNICATION FOR COMMUNITY (Description Qualitative Study
Using Facebook As A Means of Communication For Roodebrug Community
Surabaya)
With the social media, a person can participate in communicating, sharing
information, and to attract the friendship through the account of facebook. In
indonesia, in particular, the current social media presence able to bring its own
influence over how conversation conducted by a community. Roodebrug
Surabaya is one of the community 's history, aims to share knowledge and
insights for free. Roodebrug Surabaya trying to keep sharing using social media
as a means of communicate in disseminating its activities.
This research aims to find out what are the uses of social media as a means
of communication for the community of Roodebrug Surabaya. This research uses
descriptive qualitative research, and use the theory of computer mediated
communication. Data was collected through interviews and documentation.
The result of this research shows that the use of social media Facebook as
a means of communication for the Roodebrug Surabaya is used as status and self
esteem, as expressing identity, as giving and getting help, as affiliation and
belonging, and a Sense of Community. Features that are often used to
communicate is private messages, news feeds, photo's, event's, status updates,
wall and chat.

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Teknologi bersifat dinamis dan terus berkembang termasuk
teknologi informasi dan komunikasi, salah satunya adalah internet.
Menurut Laquey (1997), internet merupakan jaringan dari ribuan komputer
yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah
menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah
sumber daya perangkat keras komputer yang mahal. Namun, sekarang
internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat
dan efektif sehingga menyimpang jauh dari misi awalnya. Dewasa ini
internet telah tumbuh menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat
informasi dan komunikasi yang tak dapat diabaikan (Ardianto, 2004: 140141).
Internet turut mengubah bentuk masyarakat dunia, dari masyarakat
dunia lokal menjadi masyarakat dunia global. Sebuah dunia yang sangat
transparan terhadap perkembangan teknologi dan informasi yang begitu
cepat dan besar dalam mempengaruhi peradaban umat manusia. Terdapat
desa yang besar dengan masyarakatnya saling mengenal serta menyapa
satu sama lain, sehingga dunia disebut sebagai the big village.

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Berdasarkan pernyataan Marshall McLuhan di buku Understanding
Media: The Extensions of Man, mengemukakan ide bahwa “pesan media
ya medianya itu sendiri” (Marshall, 1999:7). McLuhan menganggap media
sebagai perluasan manusia dan media yang berbeda-beda mewakili pesan
yang berbeda-beda. Media juga mempengaruhi cakupan serta bentuk dari
hubungan-hubungan dan kegiatan-kegiatan manusia. Pengaruh media telah
berkembang dari individu ke masyarakat. Dengan media, setiap bagian
dunia dapat dihubungkan menjadi “global village” atau desa global.
Perkembangan teknologi informasi tidak hanya mampu menciptakan
masyarakat dunia global, namun secara materi dapat mengembangkan
ruang gerak kehidupan baru bagi masyarakat. Tanpa disadari, komunitas
manusia telah hidup dalam dua dunia kehidupan, yakni kehidupan
masyarakat nyata dan masyarakat maya (cybercommunity).
Masyarakat nyata ialah sebuah kehidupan masyarakat yang secara
indrawi dapat dirasakan sebagai sebuah kehidupan nyata, hubunganhubungan

sosial

sesama

anggota

masyarakat

dibangun

melalui

pengindraan. Dalam masyarakat nyata, kehidupan manusia dapat
disaksikan sebagaimana apa adanya. Kehidupan masyarakat maya
merupakan suatu kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara
langsung diindera melalui penginderaan manusia, namun mampu
dirasakan serta disaksikan sebagai sebuah realitas.
Pembentukan kelompok-kelompok masyarakat dalam dunia maya,
tentunya terdiri atas individu-individu maya. Individu tersebut memiliki

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

aspek yang beragam baik dari segi material ataupun immaterial.
Keberagaman aspek tersebut turut mendapatkan fasilitas dunia maya.
Mengingat dunia maya sebagai media sosial online yang sangat
memungkinkan sosialisasi antar individu atau kelompok secara maya.
Mengakses internet saat ini sudah menjadi rutinitas masyarakat.
Tidak hanya dengan menggunakan komputer/laptop saja tetapi dapat
mengaksesnya melalui handphone dengan berbagai kemudahan yang
ditawarkan oleh sejumlah provider telepon selular. Saat ini masyarakat
tidak hanya menggunakan internet untuk berinteraksi dengan orang lain,
namun juga menggunakannya sebagai sebuah

sarana

sosialisasi,

membentuk hubungan yang lebih bertahan lama, bahkan malah dapat
berkembang secara nyata di dalam kehidupan sosial. Penemuan yang
disampaikan oleh manajer umum dari perusahaan penelitian Hitwise, Bill
Tancer mengungkapkan bahwa semakin meluasnya audience pengguna
internet, mengungkap fakta bahwa trafik pencarian untuk situs jejaring
sosial atau situs pertemanan seperti Friendster, FB, MySpace, Hi5, Orkut,
tagged dan sebagainya, telah mengalahkan para pencari situs porno. Ini
menjadi indikator trend besar apa yang ada di masa mendatang (Tancer,
2008).
Situs jejaring sosial yang sangat populer saat ini adalah Facebook.
Situs jejaring sosial ini lahir di Cambridge, Massachusets 14 Februari 2004
oleh mahasiswa Harvard bernama Mark Zuckerberg. Facebook

(FB)

merupakan salah satu situs pertemanan atau jejaring sosial yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

belakangan sangat berkembang pesat dibanding situs pertemanan lainnya.
FB sendiri adalah website jaringan sosial dimana para pengguna dapat
bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah untuk
melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain. Orang juga dapat
menambahkan teman‐ teman mereka, mengirim pesan, dan memperbarui
profil pribadi agar orang lain dapat melihat tentang dirinya. Saat ini
penggunaan FB di Indonesia sudah menjadi rutinitas sehari‐ hari, mulai
dari pelajar, mahasiswa, guru, dosen, pengusaha,

pengacara,

politisi,

artis, tokoh‐ tokoh dunia, dan lain‐ lain, dan dari berbagai kelas dan
golongan karena masalah penggunaan internet sudah bukan barang yang
mahal (Sahana, 2008).
Keistimewaan FB terletak pada fasilitasnya yang variatif dan
cenderung mudah dipelajari. FB muncul dengan segala sesuatu yang
belum pernah ada sebelumnya, lewat berbagai aplikasi yang seru dalam
era Web 2.0. Keberadaan fitur chat, notes, atau sistem tag, merupakan
sebuah inovasi tersendiri. Bahkan kini, FB menjadi hosting foto terbesar,
mengalahkan situs foto seperti Flickr atau Picasso (Enda Nasution,
2008). Lebih dari sekadar mencari teman dan memasukkannya dalam
friendlist, situs ini bisa menawarkan lebih dari itu. Sharing untuk media
seperti

audio,

video,

foto,

dan notes, merupakan salah satu wujud

kebebasan yang memungkinkan siapa saja dapat mengunggah apa saja
dengan segala risiko yang juga ada. Sedang untuk jaminan keamanannya
bisa diatur untuk foto dan profil dalam privacy setting.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Facebook disebut sebagai salah satu bentuk CMC yakni termasuk
dalam World Wide Web (WWW) atau yang dimaksud dengan Web. Situs
jejaring sosial ini dapat membawa orang untuk saling berkomunikasi
walaupun dipisahkan oleh ruang dalam kegiatan sehari-hari. CMC sangat
membantu banyak orang untuk berkomunikasi terbukti dengan banyaknya
anggota Facebook yang berasal dari penjuru dunia.
Karena fasilitas yang ditawarkan memberikan kemudahan dan
manfaat yang besar serta lebih komprehensif bentuk tampilannya, maka
difusi pemakaian internet bagi penggunanya begitu cepat tersebar
diberbagai tempat/negara, termasuk Indonesia. Saat ini jumlah koneksi
pertemanan (friend connections) di Indonesia mencapai 36 juta pengguna
diperingkat

ke

delapan.

(http://www.tempo.co/read/news/2014/02/04/072551048/10-TahunFacebook-Masih-Berjaya diakses tanggal 21 Februari 2014).

Gambar 1.1 Data Pengguna Facebook Februari 2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Menurut C. Widyo Hermawan (2009: 1-2), adanya penggunaan
internet melalui media sosial telah menghadirkam sebuah web forum yang
dapat membentuk suatu komunitas online. Layaknya forum diskusi,
sebuah web forum dapat juga menampung ide, pendapat, dan segala
informasi dari para anggotanya sehingga dapat saling berkomunikasi atau
bertukar pikiran antara satu sama lainnya. Sebuah forum web online
biasanya hanya memiliki suatu pokok bahasan tertentu, tetapi tidak
menutup kemungkinan dapat meluas hingga ke berbagai bidang. Pada
dasarnya forum online merupakan sebuah papan pengumuman yang
tersedia dalam bentuk online. Namun seiring berjalannya waktu sebuah
forum online mengalami perluasan fungsi, yaitu tidak hanya sekedar
berbagi informasi melainkan sebagai sarana akomodasi antar sesama
pengguna dan pihak yang memiliki forum tersebut.
Pembentukan kelompok-kelompok masyarakat dalam dunia maya,
tentunya terdiri atas individu-individu maya. Individu tersebut memiliki
aspek yang beragam baik dari segi material ataupun immaterial.
Keberagaman aspek tersebut turut mendapatkan fasilitas dunia maya.
Mengingat dunia maya sebagai media sosial online yang sangat
memungkinkan sosialisasi antar individu atau kelompok secara maya.
Salah satu fasilitas bagi individu ataupun masyarakat dunia maya
dalam bersosialisasi secara online dapat dilakukan melalui media sosial
online. Media sosial online merupakan media yang didesain untuk
memudahkan interaksi sosial bersifat interaktif dengan berbasis teknologi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

internet yang mengubah pola penyebaran informasi dari sebelumnya
bersifat broadcast media monologue (satu ke banyak audiens) ke social
media dialogue (banyak audiens ke banyak audiens). Media sosial online
turut

mendukung

terciptanya

demokratisasi

informasi

dan

ilmu

pengetahuan yang mengubah perilaku audiens dari yang sebelumnya
pengonsumsi konten beralih ke pemroduksi konten.
Komunitas Roodebrug Surabaya merupakan salah satu komunitas
bagi pecinta & penikmat sejarah, kolektor-kolektor benda-benda antik atau
replika, kolektor buku atau film sejarah, pemerhati sejarah, blogger
sejarah, penikmat uniform atau gear militer jaman dulu, dan sebagainya
yang berbau tentang sejarah. Roodebrug yang didirikan pada tanggal 1
November 2010 di Surabaya awalnya beranggotakan tidak sampai 10
orang, namun dengan kehadiran Facebook, saat ini Roodebrug mempunyai
anggota sebanyak 3276 yang bergabung di Facebook milik Roodebrug
Surabaya.

Penggunaan

Facebook

lebih

diminati oleh

komunitas

Roodebrug Surabaya daripada media sosial lainnya karena Facebook
memiliki berbagai macam fitur yang dapat digunakan sebagai sarana
berkomunikasi.
Roodebrug

Surabaya

mempunyai

visi

dan

misi

untuk

mempertahankan & melestarikan warisan budaya serta eksistensi predikat
Surabaya sebagai kota Pahlawan, karena saat ini banyak masyarakat
Surabaya yang belum mengetahui tentang sejarah maupun bangunanbangunan bersejarah yang berada di Surabaya. Dalam usahanya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

mewujudkan visi misi tersebut, Komunitas Roodebrug mengajak
masyarakat berjalan-jalan dengan istilah blusukan ke tempat-tempat
bersejarah yang juga merupakan Cagar Budaya Surabaya. Karena saat ini
banyak bangunan Cagar Budaya yang rusak tidak terawat contohnya
seperti penjara Kalisosok.
Komunitas ini memiliki banyak kegiatan nyata yang mana sebisa
mungkin segala pengetahuan kesejarahan yang ada dibagikan seluasluasnya kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan yang secara
langsung dan tidak langsung memberikan edukasi kesejarahan dan
kebangsaan.
Dalam kegiatannya, Komunitas Roodebrug Surabaya tentu tidak
terlepas oleh adanya penggunaan media sosial sebagai sarana untuk
berkomunikasi dengan para anggotanya dan siapapun yang terlibat di
dalamnya. Oleh karena itu penulis memilih Komunitas Roodebrug
Surabaya untuk dijadikan sebagai objek penelitian, yang nantinya akan
dikaitkan dengan penggunaan media sosial sebagai sarana saluran
komunikasi bagi komunitas tersebut.
1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. “Bagaimana kegunaan media sosial facebook sebagai sarana
komunikasi bagi komunitas Roodebrug Surabaya?”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

2. “Fitur apa saja yang digunakan komunitas Roodebrug Surabaya dalam
Facebook sebagai sarana komunikasi ?”
1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penggunaan media
sosial facebook sebagai sarana komunikasi bagi komunitas Roodebrug
Surabaya dan fitur yang digunakan oleh komunitas Roodebrug Surabaya.

1.4

Manfaat Penelitian

1.4.1 Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu komunikasi sebagai bahan
masukan maupun referensi untuk penelitian selanjutnya.
1.4.2 Secara Pr aktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
masukan pada masyarakat terutama pengguna situs media sosial Facebook
dalam komunitas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1

Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua penelitian terdahulu
sebagai bahan referensi dalam pembuatan penelitian ini. Penelitian yang
pertama berjudul “Penggunaan Media Sosial Sebagai Sarana Komunikasi
Bagi Komunitas (Studi Deskripsi Kualitatif Penggunaan Media Sosial
Twitter, Facebook, dan Blog sebagai Sarana Komunikasi bagi Komunitas
Akademi Berbagi Surakarta)” oleh Novia Ika Setyani dari program studi
Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Penelitian Novia Ika Setyani yang berjudul “Penggunaan Media
Sosial Sebagai Sarana Komunikasi Bagi Komunitas (Studi Deskripsi
Kualitatif Penggunaan Media Sosial Twitter, Facebook, dan Blog sebagai
Sarana Komunikasi bagi Komunitas Akademi Berbagi Surakarta)”
membahas tentang kehadiran media sosial yang telah membawa pengaruh
tersendiri terhadap kegiatan yang dilakukan oleh manusia saat ini. Adanya
penggunaan internet melalui media sosial telah menghadirkan sebuah web
forum yang dapat membentuk suatu komunitas online. Salah satunya
adalah komunitas Akademi Berbagi Surakarta. Komunitas ini adalah salah
satu komunitas di bidang pendidikan yang bertujuan untuk berbagi

10
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

pengetahuan dan wawasan secara gratis. Media sosial yang digunakan
komunitas Akademi Berbagi Surakarta yaitu microblogging (Twitter),
Facebook, dan blog sebagai sarana komunikasi dalam mensosialisasikan
kegiatannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja
kegunaan media sosial sebagai sarana berkomunikasi bagi komunitas
Akademi Berbagi Surakarta.
Dalam penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif dan
menggunakan teori komunikasi massa, komunitas, internet mediated
communication, media sosial, hubungan komunitas dengan media sosial,
dan penelitian yang mendukung. Pengumpulan data melalui wawancara
dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan penggunaan
media sosial twitter, Facebook, dan blog sebagai sarana berkomunikasi
bagi Akademi Berbagi Surakarta digunakan untuk menyediakan informasi,
pendaftaran, guru, pencarian tempat, koordinasi voluntir, sapaan, tweet
langsung, kerjasama, berbagi foto, komunikasi dengan kota lain,
berkomunikasi dengan akun lain. Penggunaan media sosial sebagai sarana
komunikasi bagi Akademi Berbagi Surakarta cukup efektif karena
informasi dengan mudah dan cepat disosialisasikan kepada audiens tanpa
harus memikirkan jarak, ruang, dan waktu.
Penelitian kedua yang digunakan penulis berjudul “Penggunaan
Media Sosial Sebagai Media Komunikasi Di Kalangan Mahasiswa (Studi
pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Brawijaya Malang Pengguna Facebook, Twitter,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Foursquare, dan Flickr)” yang ditulis oleh Ayu Azmi Muffiddah dari
jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Brawijaya Malang.
Penelitian kedua tersebut membahas tentang kegiatan komunikasi
manusia dengan manusia lain melalui berbagai cara dan media, salah
satunya adalah dengan media Internet. Komunikasi dalam Internet disebut
sebagai computer mediated communication (CMC). CMC mendukung
berbagai macam situs yang terakomodasi melalui web di Internet, seperti
situs berita, situs perbankan, dan situs media sosial atau social media.
Mahasiswa dipilih sebagai subjek dalam penelitian Ayu Azmi Muffiddah
karena kalangan mahasiswa diasumsikan sebagai net generation yang telah
familiar dengan Internet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui alasan, preferensi, dan aktivitas yang dilakukan mahasiswa
Ilmu Komunikasi FISIP UB menggunakan masing-masing situs Facebook,
Twitter, Foursquare, dan Flickr.
Dalam

penelitian

ini

menggunakan

metode

kualitatif

dan

menggunakan teori Computer Mediated Communication (CMC), teori
Media Richness, dan teori Sosial Presence. Pengumpulan data melalui
observasi, wawancara (in-depth-interview) dan media uses diaries. Hasil
dari penelitian ini menunjukkan penggunaan media sosial Facebook,
twitter, foursquare, dan flickr sebagai media komunikasi di kalangan
mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Brawijaya Malang digunakan untuk mendapatkan hiburan dan
eksistensi diri, mengikuti tren, menjalin komunikasi dan bersosialisasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

dengan orang lain, mencari dan membagi informasi. Penggunaan media
sosial sebagai media komunikasi di kalangan mahasiswa membuat
pengguna bisa saling bereaksi, berinteraksi, dan berkomunikasi dengan
apapun konten yang dibagikan dalam keempat situs jejaring sosial
tersebut.
Berdasarkan kedua penelitian diatas, penulis menyimpulkan kedua
penelitian tersebut mempunyai persamaan dengan penelitian yang penulis
teliti yaitu metode penelitian dan kedua penelitian ini menggunakan
metode deskripsi kualitatif yang digunakan oleh penulis dalam penelitian
ini.
2.2

Landasan Teori

2.2.1 Komunikasi Massa
2.2.1.1 Definisi Komunikasi Massa
Komunikasi massa pada dasarnya merupakan suatu bentuk
komunikasi dengan melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan
teknologi media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, dan televisi.
Hadirnya media baru seperti internet memberikan perspektif pandangan
yang baru terhadap komunikasi massa. Kenyataan menunjukkan bahwa
penggunaan internet memiliki peluang untuk memberikan tanggapan atau
umpan balik (feedback) secara segera (immediately), misalnya e-mail dan
maillist yang berbeda dengan surat kabar atau majalah dimana umpan
baliknya lebih bersifat tertunda (delayed). (Pawito, 2007: 16)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Pengertian komunikasi massa, merujuk kepada pendapat Tan
Wright, dalam Liliweri.1991, merupakan bentuk komunikasi yang
menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan
komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh
(terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu.
Definisi komunikasi massa menurut Freidson dibedakan dari jenis
komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa
dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok, dan bukan
hanya satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi.
Komunikasi massa juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alatalat khusus untuk menyampaikan komunikasi agar komunikasi itu dapat
mencapai pada saat yang sama semua orang yang mewakili berbagai
lapisan masyarakat. (Rakhmat, seperti yang disitir Komala, dalam
Karlinah, dkk. 1999).
Freidson dapat menunjukkan ciri komunikasi massa yang lain yaitu
adanya unsur keserempakan penerimaan pesan oleh komunikan, pesan
dapat mencapai pada saat yang sama kepada semua orang yang mewakili
berbagai lapisan masyarakat. Karena dalam proses komunikasi massa ada
sifat keserempakan dalam penerimaan pesan. (Ardianto, 2004 : 3-7).
Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media
massa (media cetak dan elektronik). Media massa menunjuk pada hasil
produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa. Dalam
perkembangan komunikasi massa yang sudah sangat modern dewasa ini,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

ada satu perkembangan tentang media mssa, yakni ditemukannya internet.
Jika ditinjau dari ciri, fungsi, dan elemennya, internet jelas masuk dalam
bentuk komunikasi massa. (Nurudin, 2007 : 3-5).
Menurut Littlejohn, komunikasi massa merupakan proses organisasi
media menciptakan dan menyebarkan pesan-pesan pada masyarakat luas
dan proses pesan terebut dicari, digunakan, dipahami dan dipengaruhi oleh
audiens. Dalam artikel klasik tahun 1948, Laswell menghadirkan model
komunikasi sebagai berikut2 :
• Siapa (Who)
• Mengatakan Apa (Says What)
• Di Saluran Mana (In Which Channel)
• Untuk Siapa (to Whom)
• Dengan Pengaruh Apa (With What Effect)
Berdasarkan model ini, Laswel mengidentifikasikan fungsi utama
media

komunikasi,

yaitu

pengamatan (surveillance),

memberikan

informasi tentang lingkungan; memberikan pilihan untuk memecahkan
masalah, atau hubungan (correlation); dan sosialisasi serta pendidikan
yang dikenal dengan transmisi (transmision).
Berbagai metafora diciptakan untuk mengartikan aspek-aspek media.
Dennis McQuail mengacu pada delapan metafora: media merupakan
jendela (windows) yang memungkinkan kita untuk melihat lingkungan kita
lebih jauh, penafsir (interpreters) yang membantu kita memahami
pengalaman, landasan (platforms) atau pembawa yang menyampaikan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

informasi, komunikasi interaktif (interactive communication) yang
meliputi opini audiens, penanda (signposts) yang memberi kita instruksi
dan petunjuk, penyaring (filters) yang membagi pengalaman dan fokus
pada orang lain, cermin (mirrors) yang merefleksikan diri kita, dan
penghalang (barriers) yang menutupi kebenaran.
Joshua Meyrowitz menggambarkan tiga metafora yang mewakili
berbagai sudut pandang mengenai media. Metafora pertama, ”media
sebagai vessel” adalah gagasan bahwa media adalah pembawa pesan
(content) yang netral. Metafora kedua, ”media sebagai bahasa” adalah
masing-masing media memiliki unsur-unsur struktural atau tata kalimat,
seperti sebuah bahasa. Media cetak, misalnya, memiliki rancangan
halaman, gaya huruf tertentu, dan sebagainya. Metafora ketiga ”media
sebagai lingkungan” dilandasi gagasan bahwa kita hidup dalam
lingkungan yang penuh dengan berbagai informasi yang disebarkan oleh
keberadaan media dengan beragam kecepatan, ketepatan, kemampuan
melakukan

interaksi,

persyaratan

fisik,

dan

kemudahan

belajar.

Lingkungan media tersebut membentuk pengalaman pada manusia dengan
cara-cara yang signifikan dan sering kali tanpa disadari.
2.2.1.2 Ciri-Ciri Komunikasi Massa
1. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga
Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan
orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja satu
sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud menyerupai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

sebuah sistem. Sistem adalah sekelompok orang, pedoman, dan media
yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide,
gagasan, simbol, lambang menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk
mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan
mengolah pesan itu menjadi sumber informasi.
2. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen
Herbert Blumer pernah memberikan ciri tentang karakteristik auidence/
komunikan sebagai berikut :
a. Audience dalam komunikasi massa sangatlah heterogen. Artinya, ia
mempunyai heterogenitas komposisi atau susunan. Jika ditinjau
dari asalnya, mereka berasal dari berbagai kelompok dalam
masyarakat.
b. Berisi individu-individu yang tidak tahu atau mengenal satu sama
lain. Di samping itu, antar individu itu tidak berinteraksi satu sama
lain secara langsung.
3. Pesannya bersifat umum
Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang
atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesannya
ditujukan pada khalayak yang plural.
4. Komunikasinya berlangsung satu arah
Dalam media massa, komunikasi hanya berjalan satu arah. Kita tidak bisa
langsung memberikan respons kepada komunikatornya. Kalaupun bisa,
sifatnya tertunda. Jadi komunikasi yang hanya berjalan satu arah akan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

memberi konsekuensi umpan balik (feedback) yang sifatnya tertunda atau
tidak langsung (delayed feedback).
5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan
Dalam komunikasi massa ada keserempakan dalam proses penyebaran
pesan-pesannya. Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa
tersebut hampir bersamaan. Keserempakan ini sangat terasa kalau
mengamati media massa lain seperti internet. Melalui perantaraan media
ini, pesan akan lebih cepat disiarkan.
6. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis
Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media
elektronik (mekanik atau elektronik). Dalam jaringan internet di samping
dibutuhkan data sebagai bahan dalam internet, dibutuhkan juga perangkat
komputer, telepon, modem, dan jaringan satelit untuk memudahkan
pengiriman pesan-pesannya.
7. Komunikasi massa dikontrol oleh Gatekeeper
Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi/ palang pintu/
penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran
informasi melalui media massa. Gatekeeper berfungsi sebagai orang yang
ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar
semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami. (Nurudin, 2007:
19-32).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

2.2.2 Internet
Internet (kependekan dari interconnection-networking) ialah sistem
global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan
standar Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP)
untuk melayani milyaran pengguna diseluruh dunia. Rangkaian internet
yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan
kaidah ini dinamakan internetworking (antar jaringan). (Soetejo, 2013: 1).
Internet sangat tepat dikatakan sebagai “jaringan dari jaringan” yang
berkembang dalam kecepatan yang sangat menakjubkan. Jaringan ini
terdiri dari LAN (Local Area Network atau jaringan wilayah lokal),
menghubungkan dua atau lebih komputer, biasanya berada dalam suatu
gedung yang sama, dan WAN (Wide Area Network), menghubungkan
beberapa LAN pada lokasi berbeda.
Saat popularitas internet semakin berkembang, jumlah PJI (
Penyelenggara Jasa Internet) atau ISP (Internet Service Provider) juga
turut meningkat, perusahaan yang menawarkan koneksi internet dengan
biaya bulanan tergantung pada jenis dan jumlah akses yang dibutuhkan.
(Baran, 2008: 394).
Internet media terbaru juga merupakan media yang tumbuh paling
pesat. Sekitar 73% dari semua konsumen adalah online, dan jumlah uang
yang dihabiskan untuk iklan internet meningkat dari $8 miliar pada tahun
2000 menjadi $23 miliar pada tahun 2008. Media internet menjadi medium

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

massa baru sekaligus sistem pengiriman yang terintegrasi bagi media
tradisional cetak, audio, dan video. (Biagi, 2010: 13)
Internet memang dunia tanpa batas, internet memampukan
terciptanya cyber space dan disitulah aktivitas terjadi. Ragam aktivitas
yang biasa terjadi di dunia nyata ditranslasikan dan digitalisasi untuk
membuat mungkin ada dan tercipta di dunia maya ini. Salah satunya
adalah interaksi sosial, yang dulunya hanya berupa komunikasi via e-mail
sekarang muncul dalam bentuk-bentuk yang lebih variatif dan kaya. (Juju,
2010: 48)
2.2.2.1 Manfaat Internet
Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila
seseorang mempunyai akses ke internet. Berikut ini sebagian dari apa yan
tersedia di internet:
1. Informasi untuk kehidupan pribadi: kesehatan, rekreasi, hobby,
pengembangan pribadi, rohani, dan sosial.
2. Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja: sains, teknologi,
perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi,
berbagai forum komunikasi.
Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan internet tidak
mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor-faktor lain
yang dapat menghambat pertukaran pikiran. Manfaat internet diperoleh
melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak
dan waktu. (Soetejo, 2013: 6-7)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

2.2.3 Internet sebagai Media Komunikasi
Internet mengubah definisi komponen-komponen yang berbeda
dalam proses komunikasi, dan sebagai hasilnya, mengubah hubungan
antara komponen yang satu dan yang lain. Pada internet, individu tunggal
dapat berkomunikasi dengan khalayak luas, seperti halnya sebuah
perusahaan raksasa dan multinasional yang memproduksi sebuah program
jaringan televisi. Perusahaan atau korporasi ini cocok dengan definisi
terdahulu sumber komunikasi massa yaitu sebuah perusahaan besar yang
secara hierarkis terstruktur namun tidak demikia dengan pengguna
internet. Umpan balik dalam komunikasi massa secara tradisional
dideskripsikan sebagai umpan balik yang dapat tersimpulkan dan tertunda.
Akan tetapi, umpan balik online dapat saja, dan sangat mungkin, bersifat
segera dan langsung. Ini lebih mirip dengan umpan balik dalam
komunikasi antarpribadi daripada umpan balik komunikasi massa.
Definisi ulang elemen-elemen komunikasi massa yang dipengaruhi
ole internet ini memfokuskan kembali perhatian pada isu-isu seperti
kebebasan berekspresi, privasi, tanggung jawab, dan demokrasi. (Baran,
2008: 403).
Menurut Septiawan Santana Kurnia dalam bukunya Jurnalisme
Kontemporer,

internet

adalah

sebuah

medium

terbaru

yang

mengkonvergensikan seluruh karakteristik media dari bentuk-bentuk yang
terdahulu. Apa yang membuat bentuk-bentuk komunikasi berbeda satu
sama lain bukanlah penerapan aktualnya, namun perubahan dalam proses

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

komunikasi seperti kecepatan komunikasi, harga komunikasi, persepsi
pihak-pihak yang berkomunikasi, kapasitas storage dan fasilitas tempat
mengakses informasi, jumlah fungsionalitas atau intelijen yang dapat
ditransfer. Jadi menurut Santana, titik esensinya adalah bahwa keunikan
internet terletak pada efisiensinya sebagai sebuah medium (Kurnia, 2005:
135-136)
2.2.4 Media Sosial
2.2.4.1 Definisi Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya
bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi
blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial
dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan
oleh masyarakat di seluruh dunia.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial
sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di
atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan
penciptaan

dan

pertukaran

user-generated

content”.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial diakses tanggal 4 Maret 2014).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Gambar 2.1 Berbagai Media Sosial
Pada dasarnya media sosial merupakan perkembangan mutakhir dari
teknologi-teknologi web baru berbasis internet, yang memudahkan semua
orang untuk berkomunikasi, berpartisipasi, saling berbagi dan membentuk
sebuah jaringan secara online, sehingga dapat menyebarluaskan konten
mereka sendiri. Post di blog, tweet, atau video Youtube dapat direproduksi
dan dapat dilihat secara langsung oleh jutaan orang secara gratis. (Zarella,
2010: 2-3)
2.2.4.2 Karakteristik Media Sosial
1. Status and Self Esteem
Dalam

piramida

kebutuhan psikologis

pengharapan dari orang lain

manusia,

pencapaian

dan

merupakan kebutuhan tertinggi setelah

aktualisasi diri. Bahkan untuk budaya timur, keinginan untuk diakui dan
dihargai mungkin menyamai atau lebih tinggi daripada keinginan
aktualisasi diri.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

2. Expressing Identity
Keinginan mengekspresikan identitasnya yang unik adalah hal yang tidak
terlepas dari sifat dasar manusis, terutama yang menghargai kebebasan.
Setiap individu memiliki keinginan untuk dihargai sebagai seseorang yang
special, berbeda dari yang lain dan memiliki kekhasan yang sulit atau
bahkan tidak mungkin untuk ditiru.
3. Giving and Getting Help
Salah satu motivasi melakukan interaksi sosial adalah mendapatkan
pengakuan dan status, ternyata mencari dan memberikan bantuan juga
merupakan komponen penting dalam setiap interaksi sosial.
4. Affiliation and Belonging
Ada kecenderungan hasrat manusia untuk mendambakan jadi bagian dari
sesuatu yang lebih besar. Sebagai individu, seringkali kita merasa tidak
mampu melakukan perubahan besar. Lain halnya jika menjadi bagian dari
suatu komunitas sosial. Jika salah satu regu olahraga Indonesia berhasil
memenangkan suatu turnamen internasional yang prestisius, banyak warga
negara Indonesia akan turut merasa bangga.
5. Sense of Community
Karakteristik sosial terakhir yang diidentifikasi adalah berkaitan dengan
keinginan berkumpul dan menjadi bagian dari sesuatu yang dapat
menopangnya melalui kesulitan. Keinginan ini juga didorong oleh
perasaan “senasib dan sepenanggungan” yang dialami. Di sini, keinginan
yang harus dipenuhi adalah terjadinya interaksi pribadi yang lebih dari

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

sekedar memenuhi kebutuhan rasional, tapi juga kebutuhan emosional dan
bahkan spiritual. Komunitas online yang akhirnya berkumpul untuk
melakukan

amal

bersama,

memberikan

sense

of

community.

(http://elnicamangi.blogspot.com/2013/09/definisi-dan-karakteristikmedia-sosial.html diakses tanggal 14 Maret 2014).
2.2.4.3 Klasifikasi Media Sosial
Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk
majalah, forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki,
podcast, foto atau gambar, video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan
menerapkan satu set teori-teori dalam bidang media penelitian (kehadiran
sosial, media kekayaan) dan proses sosial (self-presentasi, self-disclosure)
Kaplan dan Haenlein menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis
media sosial dalam artikel Horizons Bisnis mereka diterbitkan dala

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI ANTAR ANGGOTA KOMUNITAS RINGO48 (Studi Pada Komunitas Ringo48 di Kota Malang)

0 8 11

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL OLEH KOMUNITAS COSURA SURABAYA SEBAGAI MEDIA INFORMASI MASYARAKAT (Studi Deskriptif Kualitatif Pemanfaatan Media Sosial Facebook oleh Komunitas Cosura Surabaya sebagai Media Informasi Masyarakat ).

0 8 105

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI KELOMPOK DIFABEL (Studi Fenomenologi Penggunaan Whatsapp dalam Komunikasi Interpersonal Anggota Tunarungu GERKATIN Solo).

1 1 16

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI BAGI KOMUNITAS (Studi Deskriptif Kualitatif Penggunaan Media Sosial Twitter, Facebook, dan Blog sebagai Sarana Komunikasi bagi Komunitas Akademi Berbagi Surakarta).

5 30 14

MEDIA SOSIAL SOUNDCLOUD SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN BAKAT : STUDI KASUS KOMUNITAS SOUNDCLOUD SURABAYA.

0 2 99

pemanfaatan media sosial “facebook” sebagai sarana untuk meningkatkan keterampilan mengajar bagi cal.

0 1 20

PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM EKSISTENSI BUDAYA LOKAL BAGI KOMUNITAS TANAH AKSARA

0 0 12

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL OLEH KOMUNITAS COSURA SURABAYA SEBAGAI MEDIA INFORMASI MASYARAKAT (Studi Deskriptif Kualitatif Pemanfaatan Media Sosial Facebook oleh Komunitas Cosura Surabaya sebagai Media Informasi Masyarakat )

0 1 18

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI BAGI KOMUNITAS (Studi Deskripsi Kualitatif Penggunaan Facebook Sebagai Sarana Komunikasi Bagi Komunitas Roodebrug Surabaya)

1 2 19

PERANCANGAN KAMPANYE PENGGUNAAN MEDIA OLAHRAGA SEBAGAI SARANA SOSIALISASI BAGI REMAJA

0 0 15