ANALISIS PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE CAMPBELL DUDECK SMITH, PALMER DAN DANNENBRING UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN DI PT. MADJU WARNA STEEL SURABAYA.

ANALISIS PENJ ADWALAN PRODUKSI DENGAN
METODE CAMPBELL DUDECK SMITH, PALMER DAN
DANNENBRING UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN
DI PT. MADJ U WARNA STEEL SURABAYA

SKRIPSI

Oleh :
PRIM PRASASTI
0832010115

J URUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS PENJ ADWALAN PRODUKSI DENGAN

METODE CAMPBELL DUDECK SMITH, PALMER DAN
DANNENBRING UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN
DI PT. MADJ U WARNA STEEL SURABAYA

Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
J urusan Teknik Industri

Oleh :

PRIM PRASASTI
NPM : 0832010115

J URUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS PENJ ADWALAN PRODUKSI DENGAN
METODE CAMPBELL DUDECK SMITH, PALMER DAN
DANNENBRING UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN
DI PT. MADJ U WARNA STEEL SURABAYA

SKRIPSI
Disusun oleh :

PRIM PRASASTI
NPM : 0832010115
Telah Dipertahankan Dihadapan dan Diterima oleh Dosen Penguji
Pada Tanggal 11 Desember 2013

Dosen Penguji :

Dosen Pembimbing :

1.


1.
Ir. Akmal Suryadi, MT

Ir. Budi Santoso, MMT

NIP. 19650112 199003 1 001

NIP. 19561205 198703 1 001

2.

2.
Ir. Yustina Ngatilah, MT

Suseno Budi P. ST, MT

NIP. 19570306 198803 2 001

NIP. 19760503 200501 1 02


Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J atim Surabaya

Ir. Sutiyono, MT
NIP. 19600713 198703 1 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS PENJ ADWALAN PRODUKSI DENGAN
METODE CAMPBELL DUDECK SMITH, PALMER DAN
DANNENBRING UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN
DI PT. MADJ U WARNA STEEL SURABAYA

SKRIPSI
Disusun oleh :

PRIM PRASASTI

NPM : 0832010115
Telah Dipertahankan Dihadapan dan Diterima oleh Dosen Penguji
Pada Tanggal 11 Desember 2013

Dosen Penguji :

Dosen Pembimbing :

1.

1.
Ir. Akmal Suryadi, MT

Ir. Budi Santoso, MMT

NIP. 19650112 199003 1 001

NIP. 19561205 198703 1 001

2.


2.
Ir. Yustina Ngatilah, MT

Suseno Budi P. ST, MT

NIP. 19570306 198803 2 001

NIP. 19760503 200501 1 02

Mengetahui,
Kepala Progdi Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J atim Surabaya

Dr. Ir. Minto Waluyo, MM
NIP. 19611130 199003 1 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian
dengan

judul

“ANALISIS

PENJ ADWALAN

PRODUKSI

DENGAN

METODE CAMPBELL DUDECK SMITH, PALMER DAN DANNENBRING
UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN DI PT. MADJ U WARNA STEEL
SURABAYA”. Penelitian ini merupakan tugas wajib dan sebagai syarat untuk
menyelesaikan program sarjana strata satu (S-1) di Jurusan Teknik Industri

Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.
Dalam menyusun penelitian ini, penulis tidak lepas dari banyak pihak, yang
secara langsung maupun secara tidak langsung telah turut membimbing dan
mendukung penyelesaian tugas penelitian ini yang semuanya sangat besar artinya
bagi penulis. Oleh karena itu, tidak lupa penulis menyampaikan rasa hormat dan
rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.

Allah SWT. pencipta alam semesta

2.

Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP. Selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.

Bapak Ir. Sutiyono, MT. Selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


4.

Bapak Dr. Ir. Minto Waluyo, MM . Selaku Kepala Jurusan Teknik Industri

5.

Bapak Drs. Pailan, Mpd. Selaku Sekretaris Jurusan Teknik Industri,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6.

Bapak Ir. Budi Santoso, MMT selaku dosen pembimbing I.

7.


Bapak Suseno Budi Prasetyo, ST, MT selaku dosen pembimbing II.

8.

Bapak Made selaku pembimbing lapangan di perusahaan.

9.

Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri
yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.

10.

Orang Tua, khususnya Alm. Papa, adek Rayi dan Ega, bude dan saudarasaudara yang memberi doa dan dorongan secara material maupun spiritual
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

10.

Untuk Duta tersayang beserta keluarga terima kasih atas doa, semangat dan
bantuannya yang sudah diberikan kepada saya.


11.

Kepada seluruh teman-teman Jurusan Teknik Industri angkatan 2008 dan
teman-teman Kost Wisma Pusparini yang telah memberikan doa dan
motivasi dalam proses penyusunan sehingga terselesaikan skripsi ini,
khususnya mbak Lobo, Diana, Windy, Tissa, Maria, Ernin dan semua yang
telah membantu, yang tidak bisa penyusun sebut satu-persatu.
Akhir kata semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak yang berkepentingan dan semoga Tuhan memberikan balasan kepada semua
pihak yang telah membantu penulis.

Surabaya, 15 Juli 2013

Penulis

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

LEMBAR SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ........................................................................................i
DAFTAR ISI ………………………………………….....……………….. ........iii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………....…vi
DAFTAR TABEL ………………………………………………………...........vii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………….ix
ABSTRAKSI ..........................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang ……………………………………………………............1

1.2

Rumusan Masalah ………………………………………………...............2

1.3

Batasan Masalah ………………………………………………………......3

1.4

Tujuan Penelitian ………………………………………………………....3

1.5

Manfaat Penelitian ..............……………………………………………....3

1.6

Asumsi-Asumsi ...…………………….……………………………….…..4

1.7

Sistematika Penulisan ………………………………………………….….4

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Penjadwalan Produksi ………………………………......……....7
2.2 Tujuan Penjadwalan ………………………………………………..……...10
2.3 Fungsi Penjadwalan ……………..………………………………………...10
2.4 Klasifikasi Penjadwalan Produksi …………………………….…………...12
2.5 Istilah-Istilah Dalam Penjadwalan Produksi …………………..……………15

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.6 Kriteria Dalam Penjadwalan Produksi …………………………………….20
2.7 Penjadwalan Mesin …………………………………………….………….21
2.8 Penjadwalan Flow Shop ...............................................................................23
2.9 Asumsi dari Penjadwalan .............................................................................25
2.10 Pengukuran Waktu Kerja .............................................................................26
2.10.1 Waktu Siklus .....................................................................................27
2.10.2 Waktu Normal ..................................................................................28
2.10.3 Waktu Baku ......................................................................................28
2.11 Diagram Gannt .............................................................................................29
2.12 Metode-Metode Penjadwalan Produksi .......................................................30
2.12.1 Metode Campbell Dudeck Smith (CDS) ...........................................30
2.12.2 Metode Palmer .................................................................................32
2.12.3 Metode Dannenbring ........................................................................33
2.13 Penelitian-Penelitian Terdahulu ....................................................................34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian …..……………………......……..................37
3.2 Identifikasi Masalah ……...............................................………………….37
3.3 Metode Pengumpulan Data ……………………………………..................38
3.4 Metode Pengolahan Data ……………………………………...…………..39
3.4.1 Pengukuran Waktu Kerja ……………………………………………39
3.4.2 Penjadwalan n job m mesin ………………………………………….41
3.5 Langkah-Langkah Pemecahan Masalah ………………………………...…42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan Data …………………………………………………………..51

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.1.1 Data Permintaan ………………………………………………………51
4.1.2 Data Jumlah Mesin Tiap Stasiun Kerja ……………………………….51
4.1.3 Standart Operasional Produksi Masing-Masing Job ………………….52
4.1.4 Data Pengamatan Waktu Proses ……………………………………...53
4.2 Pengolahan Data ……………………………………………………………..54
4.2.1 Uji Keseragaman Data Waktu Kerja ………………………………….54
4.2.2 Uji Kecukupan Data Waktu Kerja ……………………………………56
4.2.3 Perhitungan Waktu Siklus ……………………………………………57
4.2.4 Perhitungan Waktu Normal …………………………………………..57
4.2.5 Perhitungan Waktu Baku ……………………………………………..58
4.2.6 Perhitungan Waktu Pengerjaan Job …………………………………59
4.2.7 Proses Penjadwalan …………………………………………………61
4.2.7.1 Penjadwalan Perusahaan ……………………………………61
4.2.7.2 Penjadwalan Dengan Metode CDS …………………………65
4.2.7.3 Penjadwalan Dengan Metode Palmer ………………………75
4.2.7.4 Penjadwalan Dengan Metode Dannenbring …………………80
4.3 Hasil Dan Pembahasan ………………………………………………………85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan …………………………………………………………….........86
5.2 Saran ………………………………………………………………………....86
DAFTAR PUSTAKA

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Jalur Proses Flow Shop ............................................................ 13

Gambar 2.2

Aliran Pure Floor Shop ........................................................... 13

Gambar 2.3

Aliran General Flow Shop ....................................................... 13

Gambar 2.4

Jalur Proses Job Shop .............................................................. 14

Gambar 2.5

Permasalahan Penjadwalan Prosesor Pararel ............................ 22

Gambar 2.6

Permasalahan Penjadwalan Prosesor Seri ................................ 23

Gambar 2.7

Diagram Gannt ........................................................................ 29

Gambar 2.8

Aliran Algoritma CDS ............................................................. 32

Gambar 3.1

Langkah-Langkah Pemecahan Masalah ................................... 45

Gambar 4.1

Peta Kontrol Proses Cetak Pada Job 1 ..................................... 56

Gambar 4.2

Peta Penjadwalan Bulan Maret 2013 Dengan Metode FCFS .... 63

Gambar 4.3

Peta Penjadwalan Bulan Maret 2013 Dengan Metode
Campbell Dudeck Smith (CDS) ............................................... 73

Gambar 4.4

Peta Penjadwalan Bulan Maret 2013 Dengan Metode Palmer .. 78

Gambar 4.5

Peta Penjadwalan Bulan Maret 2013 Dengan Metode
Dannenbring ........................................................................... 83

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1

Data Permintaan ...................................................................... 51

Tabel 4.2

Data Jumlah Mesin Tiap Stasiun Kerja .................................... 51

Tabel 4.3

Data Pengamatan Waktu Proses Pada Stasiun Kerja Cetak Job
1 .............................................................................................. 53

Tabel 4.4

Data Pengamatan Waktu Proses Pada Stasiun Kerja Peleburan
Job 1 ....................................................................................... 53

Tabel 4.5

Data Pengamatan Waktu Proses Pada Stasiun Kerja Tuang Job
1 .............................................................................................. 53

Tabel 4.6

Data Pengamatan Waktu Proses Pada Stasiun Kerja Queching
Job 1 ....................................................................................... 54

Tabel 4.7

Data Pengamatan Waktu Proses Pada Stasiun Kerja Finishing
Job 1 ........................................................................................ 54

Tabel 4.8

Tabel Faktor Penyesuaian Stasiun Kerja Cetak ........................ 57

Tabel 4.9

Tabel Faktor Kelonggaran Pada Stasiun Kerja Cetak ............... 58

Tabel 4.10

Tabel Hasil Pengolahan Data Lampiran B ............................... 59

Tabel 4.11

Total Waktu Pengerjaan Job Pada Tiap-Tiap Stasiun Kerja ..... 61

Tabel 4.12

Hasil Makespan Dengan Metode FCFS Dengan Urutan Job 12-3-4-5 .................................................................................... 62

Tabel 4.13

Hasil Makespan Dengan Metode Campbell Dudeck Smith
Tahap 1 Dengan Urutan Job 5-3-1-2-4 .................................... 67

Tabel 4.14

Hasil Makespan Dengan Metode Campbell Dudeck Smith
Tahap 2 Dengan Urutan Job 5-1-3-4-2 .................................... 69

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tabel 4.15

Hasil Makespan Dengan Metode Campbell Dudeck Smith
Tahap 3 Dengan Urutan Job 5-1-3-4-2 .................................... 72

Tabel 4.16

Hasil Penjadwalan Dengan Metode Campbell Dudeck Smith
(CDS) ...................................................................................... 73

Tabel 4.17

Hasil Makespan Dengan Metode Palmer Dengan Urutan Job
2-4-3-1-5 ................................................................................. 77

Tabel 4.18

Hasil Makespan Dengan Metode Dannenbring Dengan Urutan
Job 5-1-3-4-2 .......................................................................... 82

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN B

PERHITUNGAN WAKTU BAKU

LAMPIRAN C

PETA KONTROL X

LAMPIRAN D

FAKTOR PENYESUAIAN DAN KELONGGARAN

LAMPIRAN E

PERHITUNGAN MAKESPAN

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI
Dalam suatu kegiatan produksi, untuk mendapatkan hasil yang optimum,
maka seluruh aktivitas-aktivitas produksi terlebih dahulu harus direncanakan
dengan baik. Penjadwalan produksi diupayakan untuk mendapatkan suatu
penugasan pekerjaan yang efektif pada setiap stasiun kerja, agar tidak terjadi
penumpukan job sehingga dapat mengurangi waktu menganggur atau waktu
menunggu untuk proses pengerjaan berikutnya.
PT. Madju Warna Steel merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak
dalam bidang industri pengecoran logam. Salah satu produk yang dihasilkan
adalah alat pemecah batu di pertambangan dengan jenis Jaw Plate, Body Swing
Jaw, Tougle Block, Tougle Plate, Seat Belt. Aktivitas produksi perusahaan ini
berdasarkan pemesanan (job order), sistem penjadwalan secara FCFS (First Come
First Served) yaitu job yang pertama kali datang yang pertama kali dilayani.
Dalam memenuhi permintaan dari konsumen dirasa kurang efisien karena masih
ada beberapa job yang belum dapat diselesaikan dalam waktu yang diinginkan
oleh pelanggan. Hal ini diakibatkan karena aktivitas produksi yang kurang efektif,
sehingga dapat mengurangi kepuasaan dan kepercayaan pelanggannya.
Berdasarkan permasalahan perusahaan tersebut, dapat dilihat dalam
pengiriman produk ke beberapa konsumen masih mengalami keterlambatan maka
perlu dilakukan alternatif penjadwalan produksi secara optimal. Ada beberapa
metode yang dapat digunakan yaitu Campbell Dudeck Smith, Palmer, dan
Dannenbring. Metode-metode ini dapat digunakan untuk merencanakan
penjadwalan produksi untuk meminimumkan makespan pada PT. Madju Warna
Steel. Metode ini diterapkan agar diperoleh alternatif penjadwalan produksi untuk
meminimumkan makespan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
jadwal yang optimal atau hasil makespan minimum yaitu dengan metode
Campbell Dudeck Smith (CDS) dan Dannenbring dengan urutan pengerjaan job J5
– J1 – J3 – J4 – J2 yaitu Seat Belt, Jaw Plate, Tougle Block, Tougle Plate, Body
Swing Jaw dengan makespan sebesar 96.7195 jam, karena makespannya lebih
kecil dibandingkan kondisi riil perusahaan yaitu 109.1255 jam, sehingga terjadi
penghematan makespan sebesar 11.4 % dari kondisi semula.

Kata kunci : Penjadwalan Produksi, Minimasi Makespan, Campbell Dudeck
Smith (CDS)

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRACT
In a production activity, to obtain optimum results, all activities should be
planned first production well. Production scheduling strived to get an effective job
assignment at each work station, in order to avoid the buildup of jobs in order to
reduce idle time or waiting time for the next working processes.
PT. Madju Color Steel is a manufacturing company engaged in the metal
casting industry. One of the products that are produced in mining rock breaker
with type Jaw Plate, Body Swing Jaw, Tougle Block, Tougle Plate, Seat Belt. The
company's production activities by reservation (job order), the scheduling system
FCFS (First Come First Served) the job is first come first served. In meeting the
demand of consumers is less efficient because there are still some jobs that can
not be completed within the customer wants. It is caused due to a less effective
production activities, thereby reducing customer satisfaction and confidence.
Based on the company's problems, can be seen in the delivery of the
product to the consumer is still experiencing some delays there should be an
optimal production scheduling alternatives. There are several methods that can be
used is Dudeck Campbell Smith, Palmer, and Dannenbring. These methods can be
used to plan production scheduling to minimize makespan on PT. Madju Color
Steel. This method is applied in order to obtain alternative production scheduling
to minimize makespan.
Based on the research that has been done, it can be concluded that the
optimal schedule or minimum makespan results with the method of Campbell is
Dudeck Smith (CDS) and the sequence of construction job Dannenbring J5 - J1 J3 - J4 - J2 ie Seat Belt, Jaw Plate, Tougle Block , Tougle Plate, Body Swing Jaw
with makespan at 96.7195 hours, because makespannya smaller than the real
condition of the company is 109.1255 days, resulting in savings of makespan by
11.4% from its original state.

Keywords: Production Scheduling, Minimize makespan, Dudeck Campbell
Smith (CDS)

xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI
Dalam suatu kegiatan produksi, untuk mendapatkan hasil yang optimum,
maka seluruh aktivitas-aktivitas produksi terlebih dahulu harus direncanakan
dengan baik. Penjadwalan produksi diupayakan untuk mendapatkan suatu
penugasan pekerjaan yang efektif pada setiap stasiun kerja, agar tidak terjadi
penumpukan job sehingga dapat mengurangi waktu menganggur atau waktu
menunggu untuk proses pengerjaan berikutnya.
PT. Madju Warna Steel merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak
dalam bidang industri pengecoran logam. Salah satu produk yang dihasilkan
adalah alat pemecah batu di pertambangan dengan jenis Jaw Plate, Body Swing
Jaw, Tougle Block, Tougle Plate, Seat Belt. Aktivitas produksi perusahaan ini
berdasarkan pemesanan (job order), sistem penjadwalan secara FCFS (First Come
First Served) yaitu job yang pertama kali datang yang pertama kali dilayani.
Dalam memenuhi permintaan dari konsumen dirasa kurang efisien karena masih
ada beberapa job yang belum dapat diselesaikan dalam waktu yang diinginkan
oleh pelanggan. Hal ini diakibatkan karena aktivitas produksi yang kurang efektif,
sehingga dapat mengurangi kepuasaan dan kepercayaan pelanggannya.
Berdasarkan permasalahan perusahaan tersebut, dapat dilihat dalam
pengiriman produk ke beberapa konsumen masih mengalami keterlambatan maka
perlu dilakukan alternatif penjadwalan produksi secara optimal. Ada beberapa
metode yang dapat digunakan yaitu Campbell Dudeck Smith, Palmer, dan
Dannenbring. Metode-metode ini dapat digunakan untuk merencanakan
penjadwalan produksi untuk meminimumkan makespan pada PT. Madju Warna
Steel. Metode ini diterapkan agar diperoleh alternatif penjadwalan produksi untuk
meminimumkan makespan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
jadwal yang optimal atau hasil makespan minimum yaitu dengan metode
Campbell Dudeck Smith (CDS) dan Dannenbring dengan urutan pengerjaan job J5
– J1 – J3 – J4 – J2 yaitu Seat Belt, Jaw Plate, Tougle Block, Tougle Plate, Body
Swing Jaw dengan makespan sebesar 96.7195 jam, karena makespannya lebih
kecil dibandingkan kondisi riil perusahaan yaitu 109.1255 jam, sehingga terjadi
penghematan makespan sebesar 11.4 % dari kondisi semula.

Kata kunci : Penjadwalan Produksi, Minimasi Makespan, Campbell Dudeck
Smith (CDS)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRACT
In a production activity, to obtain optimum results, all activities should be
planned first production well. Production scheduling strived to get an effective job
assignment at each work station, in order to avoid the buildup of jobs in order to
reduce idle time or waiting time for the next working processes.
PT. Madju Color Steel is a manufacturing company engaged in the metal
casting industry. One of the products that are produced in mining rock breaker
with type Jaw Plate, Body Swing Jaw, Tougle Block, Tougle Plate, Seat Belt. The
company's production activities by reservation (job order), the scheduling system
FCFS (First Come First Served) the job is first come first served. In meeting the
demand of consumers is less efficient because there are still some jobs that can
not be completed within the customer wants. It is caused due to a less effective
production activities, thereby reducing customer satisfaction and confidence.
Based on the company's problems, can be seen in the delivery of the
product to the consumer is still experiencing some delays there should be an
optimal production scheduling alternatives. There are several methods that can be
used is Dudeck Campbell Smith, Palmer, and Dannenbring. These methods can be
used to plan production scheduling to minimize makespan on PT. Madju Color
Steel. This method is applied in order to obtain alternative production scheduling
to minimize makespan.
Based on the research that has been done, it can be concluded that the
optimal schedule or minimum makespan results with the method of Campbell is
Dudeck Smith (CDS) and the sequence of construction job Dannenbring J5 - J1 J3 - J4 - J2 ie Seat Belt, Jaw Plate, Tougle Block , Tougle Plate, Body Swing Jaw
with makespan at 96.7195 hours, because makespannya smaller than the real
condition of the company is 109.1255 days, resulting in savings of makespan by
11.4% from its original state.

Keywords: Production Scheduling, Minimize makespan, Dudeck Campbell
Smith (CDS)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Persaingan industri yang sangat ketat pada saat ini menyebabkan

pertumbuhan industri yang mempengaruhi perusahaan untuk meningkatkan
produktivitas dalam kegiatan produksinya. Dalam suatu kegiatan produksi, untuk
mendapatkan hasil yang optimum, maka seluruh aktivitas-aktivitas produksi
terlebih dahulu harus direncanakan dengan baik. Penjadwalan produksi
diupayakan untuk mendapatkan suatu penugasan pekerjaan yang efektif pada
setiap stasiun kerja, agar tidak terjadi penumpukan job sehingga dapat mengurangi
waktu menganggur atau waktu menunggu untuk proses pengerjaan berikutnya.
PT. Madju Warna Steel merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak
dalam bidang industri pengecoran logam. Salah satu produk yang dihasilkan
adalah alat pemecah batu di pertambangan dengan jenis Jaw Plate, Body Swing
Jaw, Tougle Block, Tougle Plate, Seat Belt. Aktivitas produksi perusahaan ini
berdasarkan pemesanan (job order). PT. Madju Warna Steel menerapkan sistem
penjadwalan FCFS (First Come First Served) yaitu job yang pertama kali datang
yang pertama kali dilayani. Dalam memenuhi permintaan dari konsumen dirasa
kurang efisien karena masih ada beberapa job yang belum dapat diselesaikan
dalam waktu yang diinginkan oleh pelanggan. Hal ini diakibatkan karena aktivitas
produksi yang kurang efektif, sehingga dapat mengurangi kepuasaan dan
kepercayaan pelanggannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Berdasarkan permasalahan perusahaan tersebut, dapat dilihat dalam
pengiriman produk ke beberapa konsumen masih mengalami keterlambatan maka
perlu dilakukan alternatif penjadwalan produksi secara optimal. Ada beberapa
metode yang dapat digunakan yaitu Campbell Dudeck Smith, Palmer, dan
Dannenbring. Metode-metode ini dapat digunakan untuk merencanakan
penjadwalan produksi untuk meminimumkan makespan pada PT. Madju Warna
Steel. Metode ini diterapkan agar diperoleh alternatif penjadwalan produksi untuk
meminimumkan makespan.
Dimana metode Campbell Dudeck Smith adalah proses penjadwalan atau
penugasasn kerja berdasarkan waktu kerja yang terkecil, dan memilik kelebihan
dapat memberikan banyak alternatif penjadwalan. Metode Palmer adalah proses
penjadwalan dimana job yang memiliki indeks prioritas terbesar akan dijadwalkan
terlebih dahulu, dan memilik kelebihan hanya memberikan satu alternatif
penjadwalan yang lebih simple. Metode Dannenbring adalah penggabungan
pendekatan Campbell Dudeck Smith dan Palmer, ini hanya memberikan satu
urutan pengerjaan.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada di perusahaan berkaitan dengan

penjadwalan produksi, maka dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:
“Bagaimana melakukan penjadwalan produksi untuk meminimumkan
makespan di PT. Madju Warna Steel ?”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.3

Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1.

Produk yang diteliti adalah Jaw Plate, Body Swing Jaw, Tougle Block, Tougle
Plate, Seat Belt.

2.

Penelitian dilakukan pada masing-masing waktu proses tiap stasiun kerja
dengan menggunakan metode Campbell Dudeck Smith ( CDS ), Palmer,
Dannenbring.

3.

Tidak memperhitungkan masalah biaya dalam segala bentuknya.

4.

Penjadwalan job ini berdasarkan data pesanan bulan Maret 2013.

5.

Proses produksi secara First Come First Serve (FCFS).

6.

Data yang diambil berdistribusi normal maka tingkat kepercayaan yang
digunakan adalah 95% dengan nilai k = 2 dan nilai S (derajat ketelitian) 5%.

1.4

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
Memperoleh penjadwalan waktu produksi untuk meminimumkan makespan.

1.5

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian tugas akhir ini adalah :

a.

Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan penerapan teori-teori yang diperoleh selama kuliah
guna memecahkan permasalahan yang ada dan juga untuk memenuhi salah
syarat memperoleh gelar kesarjanaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

b.

Bagi Lembaga Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai perbendaharaan perpustakaan
(referensi) agar dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dalam menambah ilmu
pengetahuan.

c.

Bagi Perusahaan
Hasil pengukuran yang diperoleh bisa dijadikan bahan evaluasi untuk
pendanaan dan dasar untuk meningkatkan produktivitas di PT. Madju Warna
Steel di masa yang akan datang demi terciptanya kemajuan di perusahaan
tersebut.

1.6

Asumsi-Asumsi
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1.

Proses berlangsung dalam kondisi normal, dalam arti tidak ada gangguan
selama pengamatan berlangsung.

2.

Selama proses berlangsung tidak ada perubahan pesanan dari customer.

3.

Job yang dikerjakan, dilakukan tuntas di satu mesin baru diselesaikan di
mesin lain.

1.7

Sitematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I

PENDAHULUAN
Pada bab I berisi tentang latar belakang masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, asumsi, dan sistematika
penulisan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab II berisi tentang landasan teori-teori yang digunakan dalam
pelaksanaan penelitian sebagai penunjang untuk mengolah dan
menganalisa data-data yang diperoleh secara langsung maupun tidak
langsung yaitu teori tentang penjadwalan produksi, metode Campbell
Dudeck Smith, Palmer, dan Dannenbring.

BAB III

METODE PENELITIAN
Pada bab III berisi tentang langkah-langkah dalam melakukan
penelitian, mulai dari lokasi pencarian data, metode pengambilan data,
identifikasi variabel, dan metode pengolahan data, yang dilakukan
untuk mencapai tujuan dari penelitian selama pelaksanaan penelitian.

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV berisi tentang data-data yang telah terkumpul, kemudian
diolah dengan

menggunakan

metode

yang

digunakan

untuk

menyelesaikan masalah yang ada.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab V merupakan penutup tulisan yang berisi kesimpulan dan
saran mengenai analisa yang telah dilakukan sehingga dapat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

memberikan suatu rekomendasi sebagai masukan ataupun perbaikan
bagi pihak perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Pengertian Penjadwalan Produksi
Pembahasan yang akan diambil dalam penulisan skripsi ini adalah tentang

penjadawalan produksi, maka demi lancarnya pembuatan skripsi yang akan
dijalankan diperlukan beberapa teori penunjang yang sekiranya perlu dicantumkan
di bab ini yang diharapkan dapat digunakan sebagai pembanding antara teori dan
kenyataan ataupun digunakan untuk memecahkan masalah yang terjadi di
perusahaan. Beberapa teori yang akan diulas di dalam bab ini adalah segala sesuatu
yang berhubungan dengan penjadwalan produksi dan berbagai macam jenis
penjadwalan serta metode-metode yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini.
Penjadwalan adalah aspek yang penting dalam pengendalian operasi baik
dalam industri manufaktur atau jasa, dalam usaha meningkatkan pasar dan volume
produksi untuk meningkatkan kepuasan terhadap konsumen, dengan penjadwalan
yang efektif dapat meningkatkan keuntungan dalam fungsi operasi di waktu yang
akan datang.
Penjadwalan adalah suatu proses pengambilan keputusan yang memainkan
peranan penting dalam kebanyakan bidang manufaktur dan pelayanan industri,
penjadwalan digunakan dalam pengadaan bahan dan produksi dalam bidang
transportasi dan distribusi serta dalam proses informasi dan komunikasi.
Penjadwalan didefinisikan sebagai pengaturan waktu dari suatu kegiatan yang
mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan atau tenaga kerja bagi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi.
Penjawalan juga dapat diartikan sebagai proses pengalokasian sumber-sumber
guna melaksanakan sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu.
Kebanyakan perusahaan menyelesaikan pekerjaan secara bersamaan, karena
itu perlu menggabungkan beberapa jadwal kerja. Penggabungan ini dimungkinkan
apabila tanggal penyerahan atau selesai untuk setiap pekerjaan dapat diketahui
dan seluruh penggabungan tersebut akan dilaksanakan oleh setiap bagian proses
sepanjang periode yang direncanakan. Proses penggabungan ini disebut
Penjadwalan (scheduling) dan hasilnya secara sederhana disebut jadwal
(schedule) atau jadwal produksi (production schedul ) secara keseluruhan. Salah
satu kunci keberhasilan dalam meningkatkan efisiensi dalam unit operasi adalah
kemampuan untuk menyusun jadwal secara efektif (Adiaksa, 2010).
Namun dalam menyusun jadwal secara efektif terdapat beberapa kesulitan,
yaitu :
1.

Kesulitan dalam mengidentifikasi tujuan dari jadwal yang

sedang

dilaksanakan.
2.

Jumlah yang sangat besar dari jadwal yang mungkin.
Ada beberapa tipe berbeda dari masalah penjadwalan yang dihadapi oleh

perusahaan adalah sebagai berikut :
1.

Job Shop Scheduling
Job shop scheduling secara umum dikenal sebagai shopfloor control yang
merupakan kegiatan penyusunan input (memasang yang diperlukan) menjadi
input.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.

Personal Scheduling
Personal Scheduling adalah hal yang penting dalam industri manufaktur dan
jasa, walaupun penjadwalan pembagian waktu dalam lantai produksi lebih
diutamakan dari pengendalian dalam lantai produksi itu sendiri, tenaga kerja
juga merupakan masalah yang besar, sebagai contoh adalah penjadwalan
tenaga medis di dalam rumah sakit, penentuan waktu seperti jam kerja penuh,
shift pagi atau malam serta sub kontrak menjadi masalah dalam penjadwalan
tenaga kerja ini.

3.

Facilities Scheduling
Penjadwalan ini menjadi sangat penting ketika fasilitias menjadi hal yang
utama, sebagai contoh adalah penjadwalan ruang operasi pada rumag sakit
untuk

meningkatkan

pelayanan

kesehatan.

Beberapa

rumah

sakit

menggunakan fasilitas ini.
4.

Vehicle Scheduling
Perusahaan manufaktur harus mengirim produk mereka dengan biaya dan
waktu yang efisien, contoh dari penjadwalan ini adalah penjadwalan
pengiriman peralatan, pos, jasa pengantaran bank, pengiriman untuk
pelanggan ditempat yang berbeda

5.

Vendor Scheduling
Perusahaan dengan system JIT (Just In Time) dimana penjadwalan adalah hal
yang penting. Bagian penjualan harus mengkoordinasikan dengan sistem
jumlah produk yang akan dikirim untuk menjamin bahwa JIT berfungsi
dengan efisien.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6.

Project scheduling
Sebuah proyek dapat menjadi suatu set tugas yang saling berinterelasi,
walaupun beberap tugas dapat dikerjakan bersama-sama tetapi beberapa tugas
tidak dapat dikerjakan hingga tugas yang sebelumnya selesai.
Secara umum penjadwalan merupakan suatu proses dalam perencanaan dan

pengendalian produksi yang merencanakan produksi serta pengalokasian sumber
daya pada suatu waktu tertentu dengan memperhatikan kapasitas sumber daya
yang ada.

2.2

Tujuan Penjadwalan
Tujuan penjadwalan yaitu (Ariyani, 2008) :

1.

Meningkatkan penggunaan sumber daya atau mengurangi waktu tunggunya
suatu proses sehingga total waktu proses dapat berkurang dan produktivitas
dapat meningkat.

2.

Mengurangi persedian dalam proses atau meminimasi waktu pekerjaan yang
ada dalam sistem.

3.

Mengurangi beberapa keterlambatan pada pekerjaan yang mempunyai batas
waktu penyelesaian sehingga akan meminimasi penalty cost (biaya
kelambatan) atau meminimasi keterlambatan.

2.3

Fungsi Penjadwalan
Penjadwalan produksi memiliki beberapa fungsi dalam sistem produksi,

aktifitas fungsi tersebut adalah (Adiaksa, 2010) :
1.

Loading (pembebanan) bertujuan mengkompromikan antara kebutuhan yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

diminta dengan kapasitas untuk mementukan fasilitas, operator dan peralatan.
2.

Sequencing

(penentuan urutan)

bertujuan

membuat

prioritas urutan

pengerjaan dalam pemrosesan order-order yang masuk.
3.

Dispathing, pemberian perintah-perintah kerja ketiap mesin atau fasilitas
lainnya.

4.

Pengendalian kinerja penjadwalan

5.

Updating schedule, pelaksanan jadwal selalu ada masalah baru yang berbeda
dalam proses pembuatan jadwal
Input tersebut harus dilengkapi dengan parameter pembatas kapasitas, yaitu:

1.

Teknologi pemrosesan (urutan aktifitas)

2.

Limit Kapasitas (kapasitas normal dan kemampuan maksimal)

3.

Rencana Agregrat untuk :


Persediaan



Jumlah tenaga kerja



Batasan lembur, subkontrak,dll.

4.

Kebutuhan pemeliharaan

5.

Kelayakan dan jumlah persediaan antar tingkat
Variabel keputusan dalam penjadwalan produksi dalam penyiapan,

pengendalian, updating jadwal memuat:
1.

Kuantitas pasti dari tenaga kerja yang digunakan harian.

2.

Setting adjustable tingkat produksi aktual untuk overtime dan undertime.

3.

Alokasi spesifik dari permintan ke sumber daya (tenaga kerja, mesin, dll)

4.

Urutan, time phasing, dari pesanan sampai unit produksi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.4

Klasifikasi Penjadwalan Produksi
Penjadwalan produksi dapat berbeda-beda dilihat dari kondisi yang

mendasarinya. Beberapa model penjadwalan sering terjadi di dalam proses
produksi berdasarkan beberapa keadaan antara lain :
1.

Berdasarkan mesin yang dipergunakan dalam proses :
a. Penjadwalan pada mesin tunggal (Single Machine Shop).
b. Penjadwalan pada mesin jamak (m machine)

2.

Berdasarkan pola aliran proses :
a. Penjadwalan Flow Shop
Proses produksi dengan aliran flow shop berarti proses produksi dengan
pola aliran identik dari satu mesin ke mesin lain. Dalam flow shop setiap
pekerjaan dari n job harus diproses melalui m machine untuk permintaan
yang sama dan setiap job diproses satu kali untuk setiap mesin. Walaupun
pada flow shop semua tugas akan mengalir pada jalur produksi yang sama
atau bisa diartikan setiap pekerjaan akan melewati setiap mesin yang
terdapat pada aliran proses yang sama, yang biasanya dikenal sebagai pure
flow shop, tetapi dapat pula berbeda dalam dua hal. Pertama, jika flow shop
dapat menangani tugas yang bervariasi. Kedua, jika tugas yang datang ke
dalam flow shop tidak harus dikerjakan pada semua jenis mesin. Jenis flow
seperti ini disebut general flow shop.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 2.1 Jalur Proses Flow Shop

Gambar 2.2 Aliran Pure Floor Shop

Gambar 2.3 Aliran General Flow Shop

b. Penjadwalan Job Shop
Proses produksi dengan aliran job shop berarti proses produksi dengan pola
aliran atau rute proses pada tiap mesin yang spesifik untuk setiap pekerjaan
dan mungkin berbeda untuk tiap job Akibat aliran proses yang tidak searah
ini, maka setiap job yang akan diproses pada satu mesin dapat merupakan
job jadi atau job dalam proses. Dalam job shop tidak semua pkerjaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

diasumsikan akan tepat satu kali menerima m operasi, dan untuk beberapa
pekerjaan membutuhkan beberapa operasi dalam sebuah mesin.

Gambar 2.4 Jalur Proses Job Shop
3.

Berdasarkan pola kedatangan job
a. Penjadwalan statis yaitu job yang datang bersamaan dan siap dikerjakan
pada mesin yang tidak bekerja, dimana tidak ada job yang datang pada saat
jadwal dilaksanakan
b. Penjadwalan Dinamis kedatangan job yang tidak menentu dimana ada job
yang datang pada saat jadwal dilaksanakan sehingga perlu dibuatkan jadwal
baru

4.

Berdasarkan sifat informasi yang diterima
a. Penjadwalan Deterministik
Informasi yang diperoleh pasti, misalnya informasi tentang pekerjaan dan
mesin seprti waktu kedatangan pekerjaan dan waktu proses.
b. Penjadwalan Stokastik
Informasi yang diperoleh tidak pasti tetapi memiliki kecenderungan yang
jelas atau menyangkut adanya distribusi probabilitas tertentu.

5.

Berdasarkan Product Positioning
a. Make to Order
Jumlah dan jenis produk yang dibuat berdasarkan permintaan dari

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

konsumen, dimana salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi biaya
simpan.
b. Make to Stock
Jumlah dan jenis produk terus menerus dibuat untuk disimpan sebagai
persediaan.
Jumlah job yang datang mungkin terdiri dari 1,2,3, sampai n job demikian
juga dengan jumlah mesin yang dapat digunakan. Jenis dari aliran proses produksi
yang digunakan sangat mempengaruhi permasalahan yang akan terjadi pada saat
tahap penjadwalan produksi. Karena penjadwalan digunakan untuk mengatur aliran
kerja yang melalui suatu sistem, maka faktor kunci yang mendominasi strategi
penjadwalan adalah jenis aliran dari desain prosesnya.

2.5

Istilah-Istilah Dalam Penjadwalan Produksi
Secara umum penjadwalan produksi dapat dijelaskan sebagai berikut, jika

ada n job {j1 , j2 , … jn} harus diproses pada m mesin {m1 , m2 , … mn } Proses
pengerjaan j1 disebut dengan operasi Oij. Waktu yang diperlukan untuk memproses
operasi Oij pada mesin mj adalah tij. Beberapa job mungkin memiliki saat
pengerjaan paling awal atau saat kedatangan job ke shop yang disebut release date
(rj), yang mungkin tidak sama dengan noldan juga batas penyelesaian yang disebut
due date (dj).
Dalam membahas masalah penjadwalan biasanya akan dijumpai beberapa
variabel dan istilah, dalam penulisan ini digunakan variabel j = job dan i = operasi.
1.

Processing Time (waktu proses)
Merupakan perkiraan waktu penyelesaian satu pekerjaan. Perkiraan waktu ini

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

meliputi juga perkiraan waktu set up yang dibutuhkan. Simbol yang digunakan
untuk waktu proses pekerjaan i adalah t ij.
2.

Makespan (Ms)
Adalah jangka waktu penyelesaian suatu penjadwalan yang merupakan
jumlah seluruh waktu proses.
Ms = S ti

3.

Ready Time (Rij)
Menyatakan job j operasi ke I siap untuk dijadwalkan.

4.

Waiting Time (Wj)
Adalah waktu tunggu seluruh operasi dari suatu job.
Wj = S Wij

5.

Flow Time (waktu alir)
Merupakan rentang waktu saat pekerjaan tersedia (dapat dimulai) dan saat
pekerjaan selesai. Waktu alir sama dengan waktu proses ditambah waktu
tunggu sebelum pekerjaan diproses. Simbol yang digunakan untuk flow time
adalah Fj.
Fj = tj + Wj

6.

Completion Time (waktu penyelesaian)
Merupakan rentang waktu antara saat pekerjaan dimulai (t = 0), sampai
dengan pekerjaan itu selesai. Disimbolkan dengan Cj.

7.

Rata-rata Flow Time
Fs =

Fi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8.

Due Date (batas waktu)
Merupakan waktu maksimal yang dapat diterima untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut, kelebihan waktu dari waktu yang telah ditetapkan
merupakan suatu kelambatan. Batas waktu ini disimbolkan sebagai dj.

9.

Lateness (kelambatan)
Merupakan penyimpangan antara waktu penyelesaiaan pekerjaan dengan batas
waktu. Suatu pekerjaan akan mempunyai kelambatan positif jika diselesaikan
sesudah batas waktu yang ditentukan dan mempunyai kelambatan negatif jika
diselesaikan sebelum batas waktu yang ditentukan, simbol kelambatan ini
adalah Lj.
Lj = Cj - dj
Lj < 0, jika penyelesaiaan memenuhi batas akhir
Lj > 0, jika penyelesaiaan melewati batas akhir

10. Earliness (Ej)
Adalah saat penyelesaian terlalu awal yaitu sebelum earlines juga disebut
sebagai lateness negative.
Ej = min {Lj, 0}
11. Rata-rata Lateness
Ls = (Gi) - di
12. Tardiness (ukuran kelambatan)
Merupakan ukuran untuk kelambatan positif. Jika suatu pekerjaan diselesaikan
lebih cepat dari batas waktu yang ditetapkan maka mempunyai nilai
kelambatan negatif tetapi jika diselesaikan melewati batas watu yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ditetapkan maka mempunyai nilai kelambatan positif, ukuran ini disimbolkan
dengan Tj dimana Tj adalah maksimum dari (0, Lj)
Tj = max {0, Lj}
13. Rata-rata Tardiness
Ts = Tj
14. Number of Tardiness
NT = dj
dj = 1, jika Tj > 0
dj = 0, jika Tj < 0
15. Slack (kelonggaran)
Merupakan ukuran yang digunakan untuk melihat selisih waktu antara waktu
proses dengan batas waktu yang sudah ditetapkan. Slack dinotasikan sebagai
Sj dan dihitung dengan persamaan Sj = dj - tj
16. Utilitas Mesin (U)
Adalah rasio dari seluruh proses yang dibebankan pada mesin dengan rentang
waktu untuk menyeesaikan seluruh tugas pada semua mesin.
max U =


Dimana m = mesin
Fmax

= Flow Time maximum

17. T max atau L max
T max = max {0, Lmax}
Lmax = max {Lj}

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18. Critical Ratio
CR =

()

aj (t) = dj – t
dimana

aj (t) = allowance
dj = due date
Pj = waktu untuk menyelesaikan operasi j

Pada saat permintaan tiba maka kegiatan pertama dari penjadwalan adalah
menugaskan order-order tersebut kepada bermacam-macam pusat kerja untuk
diproses. Setelah menugaskan permintaan tersebut maka langkah selanjutnya
adalah menetukan urut-urutan prosesnya. Pemrosesan order merupakan hal yang
penting karena mempengaruhi lamanya suatu job akan diproses dalam sistem
tertentu. Lamanya job dalam proses ini akan mempengaruhi batas waktu janji
pengiriman kepada konsumen. Begitu juga dengan pengurutan pengerjaan
merupakan problem yang cukup penting dalam analisis produksi, problem yang
dihadapi karena adanya banyaknya job dan ketersediaan mesin yang terbatas. Job
Sequencing bertujuan mencapai kriteria performance tertentu yang optimal
(Baroto, 2002). Aturan-aturan prioritas sequencing diaplikasikan untuk seluruh job
yang sedang menunggu dalam antrian, bila pusat kerja telah lowong untuk satu job
baru, maka job dengan prioritas terdahulu akan diproses. Beberapa kriteria yang
sering dipakai dalam pengurutan job antara lain (Baroto, 2002) :
1.

Mean Floe Time (MFT) atau rata-rata waktu pekerjaan dalam sistem.

2.

Idle Time atau waktu menganggur dari mesin.

3.

Mean Lateness atau rata-rata keterlambatan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.

Mean Number Job in The System (WIP) atau rata-rata jumlah job dalam
mesin.

5.

Makespan atau total penyelesaian seluruh job.

6.

Jumlah job yang terlambat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan suatu job (Baroto, 2002) :

1.

Jumlah job yang harus dijadwalkan.

2.

Jumlah mesin yang tersedia.

3.

Tipe manufaktur atau jenis aliran produksi (job shor or flow shop).

4.

Pola kedatangan job (static atau dynamic).

2.6

Kr iteria dalam Penjadwalan Produksi

Kriteria dalam penjadwalan terdiri dari (Ariyani 2008) :
1.

Kriteria berdasarkan complecion time
§ Minimasi maksimum flow time (minimasi Fmak)
§ Minimasi Cmak
§ Minimasirata-rata flow time (F)
§ Minimasi rata-rata complecion time (C)

2.

Kriteria dengan dasar due date (batas waktu penyerahan)
§ Minimasi rata-rata lateness (L)
§ Minimasimaksimum lataeness (Lmak)
§ Minimasi rata-rata tardiness (T)
§ Minimasi maksimum tardiness (Tmak)

3.

Kriteria dengan dasar penyimpanan dan ongkos

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

§ Minimasi rata-rata jumlah job yang menunggu pada mesin (Nw) yang
berhubungan dengan in invetoty proses
§ Minimasi rata-rata jumlah job yang selesai d

Dokumen yang terkait

Analisis Penjadwalan Mesin dengan Menggunakan Metode Campbell, Dudek and Smith (CDS) untuk Meminimumkan Makespan (Studi pada PT. "X").

0 0 20

Penjadwalan Produksi dengan Menggunakan Metode Campbell, Dudek and Smith (CDS) untuk Meminimumkan Makespan dan Lateness pada CV. Duamatek.

0 1 20

Analisis Penjadwalan Produksi Dengan Menggunakan Metode Campbell, Dudek and Smith Untuk Minimasi Makespan Di CV.Bina Sarana Jaya.

1 2 20

PENENTUAN PENJADWALAN PRODUKSI GEAR DENGAN METODE CAMPBELL DUDECK SMITH, PALMER DAN DANENNBRING UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN DI PT. TJOKRO PUTRA PERKASA SURABAYA.

0 1 108

ANALISA PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE AMPBELL DUDECK SMITH, PALMER, DAN DANNENBRING DI PT.LOKA REFRAKTORIS SURABAYA.

0 0 13

ANALISIS PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE CAMPBELL DUDECK SMITH, PALMER DAN DANNENBRING DI UD. ANGGUN RAYA WARU - SIDOARJO.

12 28 200

ANALISIS PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE CAMPBELL DUDECK SMITH, PALMER DAN DANNENBRING DI UD. ANGGUN RAYA WARU - SIDOARJO

0 0 17

ANALISIS PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE CAMPBELL DUDECK SMITH, PALMER DAN DANNENBRING UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN DI PT. MADJU WARNA STEEL SURABAYA

0 0 23

PENENTUAN PENJADWALAN PRODUKSI GEAR DENGAN METODE CAMPBELL DUDECK SMITH, PALMER DAN DANENNBRING UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN DI PT. TJOKRO PUTRA PERKASA SURABAYA

1 4 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - PENENTUAN PENJADWALAN PRODUKSI GEAR DENGAN METODE CAMPBELL DUDECK SMITH, PALMER DAN DANENNBRING UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN DI PT. TJOKRO PUTRA PERKASA SURABAYA

0 2 87