PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN TAMBANG DI BURSA EFEK INDONESIA.

PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN
DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN
TANGGUNG J AWAB SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN
PERUSAHAAN TAMBANG
DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Oleh :
MARULAK ELIANG
08130150004 / FE / EA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN

PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN
DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN
TANGGUNG J AWAB SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN
PERUSAHAAN TAMBANG
DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajuka n

MARULAK ELIANG
08130150004 / FE / EA

Telah diseminar kan dan disetujui untuk menyusun skr ipsi

Pembimbing Uta ma

Dr a. Ec, Tituk Diah W, M.Aks
NIP. 19670123 199303 2001

Mengetahui
Kapr ogdi Akuntansi


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Ta nggal………………

Dr . Her o Pr iono M.Si, Ak
NIP. 19611011 1992031 001

SKRIPSI
PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN
DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN
TANGGUNG J AWAB SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN
PERUSAHAAN TAMBANG
DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajukan

MARULAK ELIANG
08130150004 / FE / EA

disetujui untuk Ujian Lisan oleh


Pembimbing Uta ma

Dr a. Ec, Tituk Diah W, M.Aks
NIP. 19670123 199303 2001

Tanggal………………

Mengetahui
Wakil Dekan I

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dr s. Ec. Rahman A. Suwaidi, MS
NIP. 19600330 198603 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI
PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP
PENGUNGKAPAN TANGGUNG J AWAB SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN
TAMBANG DI BURSA EFEK INDONESIA

Disusun Oleh :

Mar ulak Elia ng
0813015004/FE/EA

Telah Diper tahankan dan Diter ima Oleh
Tim Penguji Skripsi Pr ogram Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal 31 Mei 2013
Pembimbing :
Pembimbing Utama

Tim Penguji
Ketua


Dra. Ec. Tituk Diah W, M.Aks

Dra. Ec. Tituk Diah W, M.Aks
Sekretaris

Dra. Ec. Sari Andayani, M.Aks
Anggota

Dra.Erry Andhaniwati, M.Aks, Ak

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran
J awa Timur

Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, M.M
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan karuniaNya yang tak terhingga sehingga penulis berkesempatan
menimba ilmu hingga jenjang Perguruan Tinggi. Berkat rahmatNya pula
memungkinkan penulis untuk menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH
TINGKAT LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS
TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB
LAPORAN

TAHUNAN

PERUSAHAAN

TAMBANG

DI

SOSIAL


DALAM

BURSA

EFEK

INDONESIA”
Sebagaimana diketahui bahwa penulisan skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). Walaupun dalam
penulisan skripsi ini penulis telah mencurahkan segenap kemampuan yang dimiliki,
tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan maupun dorongan dari beberapa
pihak maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat tersusun sebagaimana mestinya.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, M.P selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak. Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya.


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Bapak. Drs. Ec. H. R.A Suwaidi, M.S selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
4. Bapak Dr. Hero Priono, SE, M.Si, Ak selaku Ketua Program studi Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
5. Ibu Dra. Ec, Tituk Diah W, M.Aks selaku Dosen Pembimbing yang dengan
kesabaran dan kerelaan telah membimbing dan memberi petunjuk yang sangat
berguna sehingga terselesaikannya skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen program studi akuntansi fakultas ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan ilmu
pengetahuan selama di bangku kuliah.
7. Berbagai pihak yang turut membantu dan menyediakan waktunya demi
terselesainya skripsi ini yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam penulisan skripsi
ini, oleh karenanya penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran bagi perbaikan
di masa mendatang. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat
bagi pembaca.

Surabaya, Mei 2013

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................

i

DAFTAR ISI ..............................................................................................

iii


DAFTAR TABEL…………………………………………………………...

vi

DAFTAR GAMBAR......................................................................................

vii

ABSTRAKSI...................................................................................................

viii

BAB

BAB

I

II


PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................

1

1.2 Perumusan Masalah ...........................................................

8

1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................

8

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................

9

TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu .................................................

10

2.2. Landasan Teori ..................................................................

13

2.1.1. Pasar Modal .............................................................

13

2.2.2. Laporan Keuangan ...................................................

21

2.2.3. Rasio Keuangan .......................................................

24

2.2.4. Corporate Social Responsibility (CSR) ....................

27

2.2.5. Pengungkapan sosial sebagai tanggung
jawab perusahaan ....................................................

30

2.2.6. Leverage .................................................................

35

2.2.7. Ukuran Perusahaan (Size) .......................................

37

2.2.8. Profitabilitas ............................................................

39

2.2.9. Pengaruh Leverage Terhadap Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ........................

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

40

2.2.10. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan .......................

41

2.2.11. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Pengungkapan

BAB

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan .......................

43

2.3. Kerangka Pikir ...................................................................

44

2.4. Hipotesis ............................................................................

45

III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional ........................................................

46

3.2. Populasi dan Sampel ........................................................

48

3.3. Teknik Pengumpulan ........................................................

49

3.3.1. Jenis dan Sumber data ...............................................

49

3.3.2. Metode Pengumpulan data .......................................

49

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ......................................

50

3.4.1. Teknik Analisis ........................................................

51

3.4.2. Uji Normalitas ........................................................

51

3.4.3. Uji Asumsi Klasik ....................................................

51

3.4.4. Pengujian Hipotesis ..................................................

53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN KESIMPULAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ................................................

63

4.2. Uji Kualitas Data ...............................................................

63

4.2.1. Hasil Pengujian Normalitas ......................................

63

4.2.2. Hasil Pengujian Asumsi Klasik ................................

64

4.2.3. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda .................

65

4.2.4. Teknik Analisis ........................................................

70

4.3. Analisis Hasil Penelitian ....................................................

71

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan .............................................................................

74

5.2. Saran

74

.................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel:
1.1.

: Data Perusahaan Tambang yang melakukan kegiatan sosial………

7

4.1.

: Hasil Pengujian Normalitas………………………………………..

64

4.2.

: Hasil Pengujian Multikolinieritas...………………………………..

65

4.3.

: Hasil Pengujian Hetetoskedastisitas..……………………………..

66

4.4.

: Hasil Pengujian Autokorelasi……………………………………..

67

4.5.

: Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda………………………..

68

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar:
2.1.

: Diagram Kerangka Pikir……………………………………………

44

4.1.

: Kurva hasil pengujian Durbin Watson……………………………..

67

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN
DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN
TANGGUNG J AWAB SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN
PERUSAHAAN TAMBANG
DI BURSA EFEK INDONESIA
Mar ulak Eliang
Abstr ak
Tujuan utama pelaporan keuangan guna memberikan informasi kepada para
pemegang saham dan kreditur menjadi ikut bergeser pula kearah kecenderungan
bahwa perlunya pelaporan yang bersifat dari luar organisasi perusahaan (externality)
dalam rangka memberikan informasi kepada beberapa kelompok orang luar (investor)
yang berkepentingan terhadap perusahaan. Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami
bahwa ide dasar yang melandasi perlunya dikembangkan akuntansi sosial (sosial
accounting), secara umum adalah perlunya perluasan tanggung jawab sosial
perusahaan. Penelitian ini mempunyai tujuan mengetahui pengaruh, dan menguji
secara empiris pengaruh kepemilikan manajemen, tingkat leverage, ukuran
perusahaan dan profitabilitas terhadap pengungkapan sosial dalam laporan tahunan
Perusahaan Tambang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh perusahaan sub sektor Tambang
yang terdaftar (listing) di BEI. Data yang digunakan dalam penelitian ini jenis data
sekunder. Penelitian ini berlandaskan pendekatan kuantitatif dengan tekhnik analisis
regreri linier berganda.
Berdasarkan hasil penelitian pada bab terdahulu dapat diambil beberapa
kesimpulan yaitu: Leverage tidak berpengaruh terhadap Pengungkapan Biaya Sosial.,
Ukuran Perusahaan dan Profitability berpengaruh terhadap Pengungkapan Biaya
Sosial.

Kata

kunci:

Tingkat Leverage,
Pengungkapan Sosial

Ukuran

Perusahaan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Profitabilitas

Dan

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Eksistensi suatu perusahaan tidak bias dipisahkan dengan
masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik
antara perusahaan dengan masyarakat. Perusahaan dan masyarakat
adalah pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan.
Kontribusi dan harmonisasi keduanya akan menentukan keberhasilan
pembangunan bangsa (Susiloadi, 2008:123). Dua aspek (ekonomi dan
sosial) penting harus diperhatikan agar tercipta kondisi sinergis antara
keduanya sehingga keberadaan perusahaan membawa perubahan ke arah
perbaikan dan peningkatan taraf hidup masyarakat.
Aspek ekonomi, perusahaan harus berorientasi mendapatkan
keuntungan (profit) dan dari aspek sosial, perusahaan harus memberikan
kontribusi secara langsung kepada masyarakat yaitu meningkatkan
kualitas

kehidupan

masyarakat

dan

lingkungannya

(Susiloadi,

2008:123). Perusahaan tidak hanya dihadapkan pada tanggung jawab
yang berpijak pada perolehan keuntungan perusahaan semata, tetapi juga
harus memperhatikan tanggung jawab sosial dan lingkungannya. Jika
masyarakat (terutama masyarakat sekitar) menganggap perusahaan tidak
memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya serta tidak merasakan
kontribusi secara langsung bahkan merasakan dampak negatif dari
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

beroperasinya sebuah perusahaan maka kondisi itu akan menimbulkan
resistensi masyarakat atau gejolak sosial (Susiloadi, 2008:123)
Menurut World Council for Sustainable Development definisi
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen berkelanjutan
dari bisnis untuk berperilaku dan berkontribusi bagi pembangunan
ekonomi, sekaligus meningkatkan kualitas hidup karyawannya, serta
masyarakat

local

Responsibility

ataupun

(CSR)

masyarakat

merupakan

luas.

konsep

Corporate
dimana

Social

perusahaan

mengintegrasikan masyarakat dan lingkungan dalam kegiatan bisnis dan
interaksi mereka, dengan para stakeholder dengan dasar sukarela
(Handayati,2009:7)
Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan
perwujudan
memberikan

komitmen
kontribusi

yang
pada

dibangun

oleh

peningkatan

perusahaan
kualitas

untuk

kehidupan

masyarakat. Adanya CSR di Indonesia diatur dalam Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pasal 74 ayat 1
Undang-undang

tersebut

menyebutkan

bahwa

”Perseroan

yang

menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/ atau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan
lingkungan”. Dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal, pasal 15 (b) menyatakan bahwa ”setiap penanam
modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”.
(Susiloadi, 2008:2).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Seiring dengan perkembangan konsep manejemen, para akuntan
juga membicarakan bagaimana permasalahan tanggung jawab sosial ini
dapat diadaptasikan dalam ruang lingkup akuntansi (Maksum dalam
Kholis, 2002:28), sehingga tujuan utama pelaporan keuangan guna
memberikan informasi kepada para pemegang saham dan kreditur
menjadi ikut bergeser

pula kearah kecenderungan bahwa perlunya

pelaporan yang bersifat dari luar organisasi perusahaan (externality)
dalam rangka memberikan informasi kepada beberapa kelompok orang
luar (investor) yang berkepentingan terhadap perusahaan. Berdasarkan
uraian diatas dapat dipahami bahwa ide dasar yang melandasi perlunya
dikembangkan akuntansi sosial (sosial accounting), secara umum adalah
perlunya perluasan tanggung jawab sosial perusahaan.
Beberapa penulis seperti Henderson dalam Kholis, (2002:28),
menggambarkan beberapa contoh konkrit yang dapat dianggap sebagai
externality, antara lain seperti melaporkan jumlah karyawan, jaminan
kesehatan, informasi tentang upaya pencegahan lingkungan, standar
kualitas, pengepakan produk ramah lingkungan, penyaluran beasiswa
pendidikan, dan kepudulian sosial kepada masyarakat di sekitar daerah
industri.
Permasalahan penting lainnya yang menjadi isu dikalangan para
akuntan sehubungan dengan erxternality adalah mengenai seberapa jauh
perusahaan

harus

bertanggung

jawab terhadap sosial ekonomi

seluruhnya, dan bagaimana perlakuan akuntansi yang tepat untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

menggambarkan transaksi yang terjadi antara perusahaan dengan
lingkungan sosialnya tersebut. Di pihak lain, banyak perusahaan dan
asosiasi industri berperang untuk mengubah peraturan pemerintah yang
baru atau mencoba mengikisnya melalui ketidakpatuhan. Dalam kasus
ini, menejemen mungkin merasa bahwa beberapa dari peraturan tersebut,
seperti undang-undang perlindungan lingkungan, akan memiliki dampak
ekonomi negative terhadap perusahaan mereka karena biaya untuk
mematuhi undang-undang tersebut tidak sesuai dengan manfaatnya.
Perusahaan dituntut untuk memberikan informasi mengenai
aktivitas sosialnya. Sejauh ini perkembangan akuntansi konvensional
(mainstream accounting) telah banyak dikritik karena tidak dapat
mengakomodir kepentingan masyarakat secara luas, sehingga muncul
konsep akuntansi baru yang disebut sebagai Social Responsibility
Accounting

(SRA)

atau

Tanggungjawab

sosial

tanggungjawab

pada

Akuntansi

diartikan
tindakan

Pertanggungjawaban

bahwa
yang

Sosial.

perusahaan

mempunyai

mempengaruhi

konsumen,

masyarakat, dan lingkungan (Ivancevic, 1992). Selama ini produk
akuntansi dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban manajemen kepada
pemilik

saham,

kini

paradigma

tersebut

diperluas

menjadi

pertanggungjawaban kepada seluruh stakeholders.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI), sebagaimana tertulis dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (Revisi 1998) paragraph kesembilan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

secara implisit menyarankan untuk mengungkapkan tanggung jawab
akan masalah lingkungan dan sosial.
Penelitian ini menggunakan variabel Kepemilikan manajemen,
tingkat leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas dan pengungkapan
sosial. Hal ini dikarenakan konflik kepentingan antara manajer dengan
pemilik menjadi semakin besar ketika kepemilikan manajer terhadap
perusahaan semakin kecil (Jensen & Meckling, 1976:44). Dalam hal ini
manajer akan berusaha untuk memaksimalkan kepentingan dirinya
dibandingkan kepentingan perusahaan. Manajer perusahaan akan
mengungkapkan informasi sosial dalam rangka untuk meningkatkan
image perusahaan, meskipun ia harus mengorbankan sumber daya untuk
aktivitas tersebut (Gray, et al. 1988:5).
Teori keagenan memprediksi bahwa perusahaan dengan rasio
leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi,
karena biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu
lebih tinggi (Jensen & Meckling, 1976:43). Oleh karena itu perusahaan
dengan rasio leverage yang tinggi memiliki kewajiban untuk melakukan
ungkapan yang lebih luas daripada perusahaan dengan rasio leverage
yang rendah. Supaya laba yang dilaporkan tinggi maka manajer harus
mengurangi biaya-biaya (termasuk biaya untuk mengungkapkan
informasi sosial).
Teori biaya politis, yang menyatakan bahwa semakin besar biaya
politis yang dihadapi oleh perusahaan, maka manajer akan memilih

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

prosedur akuntansi yang dapat menghasilkan laba sekarang lebih rendah
dibandingkan laba masa depan. Dengan demikian semakin tinggi biaya
politis yang dihadapi perusahaan maka perusahaan akan semakin banyak
mengeluarkan biaya untuk mengungkapkan informasi sosial sehingga
laba yang dilaporkan menjadi lebih rendah (Watt & Zimmerman,
1990:44)
Profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi
bebas dan fleksibel untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial
kepada pemegang saham (Heinze dalam Hackston & Milne, 1996:42).
Sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin
besar pengungkapan informasi sosial (Bowman dalam Hackston &
Milne 1996:22).
Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada
berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit
diprediksikan oleh para investor. Resiko merupakan tingkat kerugian
yang

ditanggung

investor

dalam melakukan

aktivitas

investasi

sedangkan ketidakpastian adalah suatu hal yang dapat menunjukkan
trend negatif dalam pergerakan saham akibat dari factor makro ekonomi.
Untuk mengurangi kemungkinan resiko dan ketidakpastian yang akan
terjadi, investor memerlukan berbagai macam informasi, baik informasi
yang diperoleh dari kinerja perusahaan maupun informasi lain yang
relevan seperti kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara.
Informasi yang diperoleh dari perusahaan lazimnya didasarkan pada

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

kinerja perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan. Sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 1999 mewajibkan bagi
setiap perusahaan (terutama perusahaan publik) wajib menyajikan
laporan keuangan, baik laporan keuangan interim/ quarter (unaudit)
maupun laporan keuangan tahunan/ annual (audited). Laporan keuangan
tahunan (yang telah di audit) antara lain dipublikasikan oleh Indonesian
Capital Market Directory (ICMD) yang memuat laporan neraca dan
laporan laba rugi, serta catatan yang berhubungan dengan laporan
keuangan tersebut. Berdasarkan laporan keuangan, investor dapat
mengetahui

kinerja

perusahaan

dalam

kemampuannya

untuk

menghasilkan profitabilitas dan besarnya pendapatan dividen perlembar
saham (dividend per share).
Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti
laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value
added statement), khususnya bagi industri dimana faktor-faktor
lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang
menganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yang
memegang peranan penting.
Begitu

juga

dengan

perusahaan

tambang,

yang

banyak

mengeksploitasi sumber daya alam. Hal ini seharusnya bisa diatasi
dengan pengeluaran biaya sosial perusahaan. Tetapi pada kenyataannya
banyak perusahaan tambang yang belum mencantumkan biaya sosial
dalam laporan keuangannya. Berdasarkan tiga belas perusahaan tambang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia hanya empat perusahaan tambang
atau sekitar 30,7% yang melakukan pengungkapan biaya sosial. Oleh
karena itu pada penelitian ini menggunakan perusahaan tambang sebagai
obyek penelitian.
Hal ini berarti bahwa perusahaan tambang sebagian besar tidak
mendukung Undang – Undang Perseoran Terbatas Nomor 40 Tahun
2007 Pasal 74 juga mencantumkan kewajiban CSR bagi korporasi yang
bergerak pada bidang sumber daya alam. Adanya bentuk kewajiban ini,
oleh sebagian korporasi dianggap sebagai beban, selain pajak yang
merupakan mandatory atau pengungkapan wajib bagi pelaku bisnis di
Indonesia. Pajak merupakan sumber pendanaan bagi pemerintah dalam
melaksanakan tanggung jawab Negara untuk mengatasi masalah sosial,
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran serta menjadi kontrak
sosial antara warga Negara dengan Pemerintah.

Berikut

ini

adalah

beberapa

perusahaan

tambang

yang

mencantumkan kegiatan sosial :
Tabel. 1. Data Perusahaan Tambang Yang Melakukan Kegiatan Sosial
Per usahaan
PT Aneka Tambang Tbk
PT. Elnusa Tbk
PT. Tambang Batubara Bukit Asam
Tbk
PT. Timah Tbk

2007
Ribuan (Rp)
3.175.522.000
2.200.645.408

2008
2009
Ribuan (Rp) Ribuan (Rp)
3.594.773.199
301.826
1.879.129.065
237.379

4.708.796.127
8.383.522.564

1.423.160.862
6.629.663.755

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

141.85
220.582

2010
Ribuan (Rp)
15.787.000
26.764.000
62.105.000
12.774.000

9

PT. Bumi Resources Tbk
PT. Central Korporindo
PT. Citatah Industri Marmer Tbk
PT. Petrosea Tbk

9.296.622.428

1.203.468
1.474.000
13.656.780

250.038.447

1.365.498
1.323.000
11.053.000

288.247

18.653.000

2.866.780
586.678
12.394.000

1.467.400
2.460.000
15.832.000

Sumber : PT. Bursa Efek Indonesia
Masih

banyaknya

perusahaan

tambang

yang

belum

mengungkapkan biaya sosial, membuat beberapa peneliti mengungkapkan
adanya pengaruh yang signifikan dalam Perusahaan Tambang, diantaranya
adalah pada penelitian Cooke (1992) yang menyebutkan “Pengaruh antara
size, status listing, dan jenis industri terhadap luas pengungkapan dalam
laporan tahunan”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa size, status
listing adalah variabel penjelas yang penting, dan Perusahaan Tambang
secara signifikan mengungkapkan informasi lebih banyak daripada
perusahaan Non Tambang.
Atas dasar penelitian tersebut, maka penulis ingin mengetahui
sejauh mana pengaruh karakteristik perusahaan, yang diantaranya adalah
Pengaruh tingkat leverage, ukuran perusahaan, dan profitabilitas
Terhadap pengungkapan tanggung jawab social dalam laporan
tahunan perusahaan tambang di Bursa Efek Indonesia

1.2. Rumusan Masalah
Perusahaan Tambang adalah perusahaan pengolahan barang
mentah menjadi barang jadi, perusahaan ini perlu melakukan
pengungkapan sukarela (pengungkapan sosial). Karena, Perusahaan
Tambang selain dekat dengan investor, kreditor, dan pemerintah,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

perusahaan juga dekat dengan lingkungan sosial. Maka dari itu perlu
adanya pengungkapan sosial dalam prakteknya. Untuk itu rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
Apakah tingkat

leverage,

ukuran perusahaan dan profitabilitas

berpengaruh terhadap pengungkapan sosial dalam laporan tahunan
Perusahaan Tambang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?

1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan :
Mengetahui pengaruh, dan menguji secara empiris tingkat leverage,
ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap pengungkapan sosial
dalam laporan tahunan Perusahaan Tambang yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

1.4. Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
a. Bagi Peneliti
Penyusunan skripsi ini diharapkan dapat memperluas wawasan berfikir
serta pengetahuan penulis dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan
yang sudah diperoleh untuk dilaksanakan di lapangan.
b. Bagi Praktisi
Diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan
penerapan tanggung jawab sosial secara efektif bagi perusahaanperusahaan di Indonesia.
c. Bagi Akademis
Sebagai tambahan khasanah perpustakaan dan bahan masukan bagi
penelitian lebih lanjut dengan topik yang sama.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Hasil Penelitian Ter dahulu
Eddy Rismanda

Sembir ing (2005) menguji tentang “Karakteristik

Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial:

(Studi Empiris

padaPerusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta”, Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui pengaruh positif antara size, profitabilitas, profile, jumlah dewan
komisaris, leverage terhadap pengungkapan tanggung jawab social perusahaan.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sizeperusahaan,profile, dan jumlah dewan komisaris
berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab social perusahaan.
Rivi Hamdani Wakidi1 dan Hasan Sakti Siregar (2011) menguji tentang
”Pengaruh Sisi Internal Dan Eksternal Perusahaan terhadap tanggung jawab sosial
pada perusahaan manufaktur

di bidang otomotif yang terdaftar di bursa efek

Indonesia”, Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh Internal perusahaan
yaitu jumlah Dewan Komisaris dan Eksternal perusahaan yaitu kepemilikan saham
public dan kepemilikan institutional terhadap tanggung jawab social. Hasil penelitian
menunjukkan Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa secara simultan, variabel
ukuran dewan komisaris, kepemilikan saham publik dan kepemilikan institusional
secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggungjawab
sosial.Dalam pengujian secara parsial ditemukan bahwa satu variabel independen
yaitu ukuran dewan komisaris berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan dua variabel lainnya yaitu kepemilikan
saham publik dan kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh signifikan.
Pembahasan terhadap masing-masing variabel dalm pengujian secara parsial akan
dibahas berikut ini
Perbedaan dari penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 2.1 Per bedaan penelitian ter dahulu dan sekarang
No
.
1.

Peneliti

Judul
Sembiring

Karakteristik Perusahaan dan
Pengungkapan
Tanggung
Jawab Sosial: (Studi Empiris
padaPerusahaan yang tercatat
di Bursa Efek Jakarta

2.

Rivi Hamdani Wakidi1 dan
Hasan Sakti Sir egar (2011)

Pengaruh Sisi Internal Dan
Eksternal Perusahaan terhadap
tanggung jawab sosial pada
perusahaan manufaktur yang
terdaftar di bursa efek
Indonesia

3.

Wirmie Eka Putra, Yuliusman
dan Dedy Setiawan (2011)

4.

Marulak Eliang (2013)

Pengaruh size, Profitabilitas,
Leverage,
Kepemilikan dalam negeri dan
kepemilikan asing terhadap
pengungkapan tanggung
jawab social perusahaan
(Survey Pada Perusahaan
Industri Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia
Karakteristik perusahaan dan
pengungkapan
tanggung
jawab social
(studi empiris
Perusahaan
manufaktur di
bidang otomotif yang Go
public dan terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2010
sampai tahun 2012)

Eddy Rismanda
(2005)

Variabel
Size
(X1),
profitabilitas(X2),profile(X3),
ukuran dewan komisaris(X4),
leverage(X 5),
terhadap
pengungkapan tanggung jawab
social perusahaan (Y)
Sisi
Internal
Perusahaan(X1),Sisi Eksternal
Perusahaan(X2), pengungkapan
tanggung
jawab
social
perusahaan (Y)

Obyek
Perusahaan yang tercatat
di BEI

Perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI
Indonesia

Size (X1), profitabilitas(X2),
kepemilikan
leverage(X 3),
dalam negeri dan kepmilikan
terhadap
asing
(X4)
pengungkapan tanggung jawab
social perusahaan (Y)

Pada
Perusahaan
Industri Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia

profitabilitas(X2),
Size(X1),
ukuran dewan
profile(X3),
komisaris(X4),leverage(X 5),
pengungkapan tanggung jawab
social perusahaan (Y)

Perusahaan manufaktur
yang Go public dan
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia

Sumber : peneliti

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2.2. Landasan Teori
2.1.1. Laporan Keuangan
Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja
keuangan dan arus kas suatu entitas. Penyajian yang wajar mensyaratkan
penyajian secara jujur dampak dari transaksi, peristiwa dan kondisi lain sesuai
dengan definisi dan kriteria pengakuan aset, laibilitas, pendapatan dan beban
yang diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan. Penerapan SAK, dengan pengungkapan tambahan jika diperlukan,
dianggap menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar. “Laporan
keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan yang lengkap biasanya
meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan
dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integrasi dari
laporan keuangan”. (PSAK, 2009:14)
Jadi untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dan hasil usaha
suatu perusahaan akan dapat diketahui melalui keuangan yang merupakan
produk

akhir dari

proses

akuntansi

yang terdiri

dari

pencatatan,

penggolongan, dan peringkasan kejadian keuangan selama periode tertentu
yang meliputi neraca, laporan laba rugi dan laporan keuangan lainnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

2.1.1.1.J enis Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2007:15), laporan keuangan yang lengkap biasanya
terdiri dari:
a. Neraca
b. Laporan laba rugi
c. Laporan perubahan posisi keuangan
d. Catatan atas laporan keuangan
Setiap laporan keuangan utama harus diikuti dengan pernyataan
bahwa catatan atas laporan keuangan adalah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. Laporan keuangan
disusun dalam rangka mencapai atau memperoleh penjelasan yang cukup
disebut dengan laporan bentuk pendek. Bila laporan bentuk ini ditambah
dengan penjelasan tambahan yang diperlukan guna penjelasan penuh.
Laporan ini disebut laporan bentuk panjang.
a. Neraca, merupakan laporan yang menggambarkan posisi atau keadaan
keuangan, dengan demikian menunjukkan aktiva, kewajiban dan modal
sendiri dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. neraca mengandung
unsur-unsur sebagai berikut:
1) Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi masa
depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

2) Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari
peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan
arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat
ekonomi.
3) Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi
semua kewajiban.
b. Laporan Laba Rugi, merupakan ringkasan aktivitas usaha perusahaan
pada periode tertentu yang melaporkan hasil usaha bersih atas kerugian
yang timbul dari kegiatan usaha dan aktivitas lainnya. laporan keuangan
laba rugi mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1) Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama
periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva.
2) Beban (expense) adalah penurunan manfaat ekonomi dalam periode
akuntasi tertentu dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva
atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas
yang tidak menyangkut pembagian kepada penanaman modal.
c. Laporan perubahan posisi keuangan, perubahan posisi keuangan dapat
disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya sebagai laporan arus kas
atau laporan arus dana. Bapepam mewajibkan emiten dan calon emiten
menyampaikan laporan keuangan yang dilengkapi dengan laporan
perubahan posisi keuangan yang mengukur perubahan aktiva, kewajiban

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

dan modal sendiri selama suatu periode tertentu dalam bentuk arus kas
(inflow) arus kas keluar (outflow) dana. laporan arus kas harus
melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan
menurut aktivitas, operasi dan pendanaan.
d. Catatan atas laporan keuangan, merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dan memberikan penjelasan kualitatif serta kuantitatif terhadap laporan
keuangan utama, sehingga tidak menyesatkan pembacanya. Kewajiban
untuk pemberian catatan menurut Bapepam harus didasarkan pada
pertimbangan materialitas berdasarkan persentase relatif. Untuk pihakpihak yang sifatnya khusus, baik karena sifat industri maupun
transaksinya perlu diuraikan dalam ikhtisar dan daftar informasi
tambahan.

2.1.1.2.Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan
adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan,
dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna
laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga
menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan
sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

tujuan tersebut, laporan keuangan

menyajikan informasi mengenai entitas

yang meliputi:
(a)

aset;

(b)

liabilitas;

(c)

ekuitas;

(d)

pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian;

(e)

kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya
sebagai pemilik;dan

(f)

arus kas.
Informasi tersebut, beserta informasi lainnya yang terdapat dalam
catatan atas laporan keuangan, membantu pengguna laporan dalam
memprediksi arus kas masa depan dan, khususnya, dalam hal waktu
dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas.

2.1.2. Rasio Keuangan Per usahaan
Menurut Kasmir (2007 : 245) mengelompokkan rasio finansiil yaitu
antara lain :
1) Rasio likuiditas
Adalah rasio-rasio yang dimaksudkan
perusahaan.
2) Rasio leverage

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

untuk mengukur likuiditas

19

Adalah rasio-rasio yang dimaksud untuk mengukur sampai seberapa
jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.
3) Rasio aktivitas
Adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai
seberapa besar ktivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber
dananya.
4) Rasio profitabilitas
Adalah rasio-rasio yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah
kebijaksanaan dan keputusan-keputusan.
Dalam mengadakan analisa rasio finansial pada dasarnya dapat
dilakukan dengan dua macam cara perbandingan (2007 : 254) :
1) Membandingkan rasio sekarang ( present ratio) dengan rasiorasio dari waktu- waktu lalu ( ratio historis) atau dengan rasiorasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang
dari perusahaan yang sama.
2) Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan (rasio
perusahaan / company ratio) dengan rasio-rasio semacam dari
perusahaan lain yang sejenis atau industri (rasio standart )
untuk waktu yang sama.
Sedangkan menurut Kasmir (2007:263) mengelompokkan beberapa
rasio keuangan sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

• Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. Dengan
kata lain dapat membayar kembali pencairan dana deposannya pada saat
ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah diajukan.
(Kasmir, 2007 : 268) Adapun jenis rasio likuiditas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
a). Assets to Loan Ratio (ALR)
Assets to Loan Ratio merupakan rasio untuk mengukur jumlah
kredit yang disalurkan dengan jumlah harta yang dimiliki bank. Semakin
tinggi tingkat rasio, menunjukkan semakin rendahnya tingkat likuiditas
bank. Rumus yang digunakan (Kasmir, 2007 : 270), adalah:
ALR =

Total Loans
x 100%
Total Assets

b). Loan to Deposit Ratio (LDR)
Loan to Deposit Ratio merupakan rasio untuk mengukur komposisi
jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana
masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Rumus yang digunakan
(Kasmir, 2007 : 272), adalah:
LDR =

Loans
x 100%
Total Deposito + Equity

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21



Rasio Solvabilitas
Merupakan ukuran kemampuan bank mencari sumber dana untuk
membiayai kegiatannya. Bisa juga dikatakan rasio ini merupakan alat untuk
melihat kekayaan bank untuk melihat efisiensi bagi pihak manajemn bank
tersebut. (Kasmir, 2007 : 275) Adapun jenis rasio solvabilitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
Penilaian Capital ini didasarkan dengan metode CAR (Capital Adequacy
Ratio). Diukur dengan menggunakan skala rasio dan satuan pengukuran
adalah prosentase (%).(Kasmir, 2007 : 278)
Equity Capitall
x 100%
Total Loans + Securities

CAR =



Rasio Rentabilitas
Rentabilitas rasio sering disebut profitabilitas usaha. Rasio ini

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang
dicapai oleh bank yang bersangkutan, (Kasmir, 2007 : 279). Adapun jenis
rasio rentabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a). Net Profit Margin
Rasio

ini

untuk

mengukur

kemampuan

perusahaan

dalam

menghasilkan net icome ditinjau dari sudut operating income-nya.
Sedangkan tinggi rasio, semakin baik hasil yang ditunjukannya. (Kasmir,
2007 : 280)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

NPM (Net Profit Margin) =

Laba Bersih
x100%
Operating Income

b). Retur n on Equity (ROE)
Mengukur

kemampuan

bank untuk

mengahasilkan

laba dengan

membandingkan laba sebelum pajak dengan equity. (Kasmir, 2003 : 280)
ROE =

Net Income
x100%
Equity Capital

2.2.4. Pengungkapan sosial sebagai tanggung jawab per usahaan
Tanggung jawab adalah suatu kewajiban perusahaan yang tidak hanya
menyediakan barang dan jasa baik bagi masyarakat maupun juga dalam
mempertahankan kualitas lingkungan sosialnya secara fisik maupun
memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan masyarakat dimana
mereka berada. Perusahaan bertanggung jawab secara sosial ketika
manajemennya memiliki visi atas kinerja operasionalnya, tidak hanya
mengutamakan atas laba perusahaan tetapi juga dalam menjalankan
aktivitasnya, memperhatikan lingkungan yang ada disekitarnya. Perusahaan
tidak hanya memandang laba sebagai satu-satunya tujuan dari perusahaan
tetapi ada tujuan yang lainnya yaitu kepedulian perusahaan terhadap
lingkungan, karena perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih luas
dibanding hanya mencari laba untuk pemegang saham (Gray et. Al., 1987).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Pengungkapan tanggung jawab sosial atau sering disebut sebagai
Corporate social reporting adalah proses pengkomunikasian efek-efek
sosial dan lingkungan atas tindakan-tindakan ekonomi perusahaan pada
kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat dan pada masyarakat secara
keseluruhan (Gray et. Al., 1987). Kontribusi negatif perusahaan terhadap
lingkungan

sekitarnya

telah

menyebabkan

hilangnya

kepercayaan

masyarakat adalah dengan mengungkapkan informasi-informasi mengenai
operasi perusahaan sehubungan dengan lingkungan sebagai tanggung jawab
perusahaan.
Gray et. Al. (1995) menyebutkan 3 studi yang menjelaskan mengapa
perusahaan cenderung untuk mengungkapkan informasi yang berkaitan
dengan aktivitasnya dan dampak yang ditimbulkan oleh emiten tersebut,
yaitu:
1.

Decision-userfulnes study
Penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti menemukan bahwa
informasi sosial dibutuhkan users, seperti analis, banker, dan pihak
lain yang terlibat. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa informasi
aktivitas sosial perusahaan berada pada posisi moderately important.

2.

Economic theory study
Studi dalam corporate responsibility reporting ini mendasari pada
Economic agency theory dan Accounting positivism theory yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

menganologikan manajemen sebagai agen dari suatu prinsipal.
Prinsipal diartikan sebagai pemegang saham atau traditional users lain.
Namun, pengertian users tersebut telah berkembang menjadi seluruh
interest

group

perusahaan

yang

bersangkutan

sebagai

agen,

manajemen akan berupaya mengoperasikan perusahaan sesuai dengan
keinginan publik (stakeholder).
3.

Social and political theory studies
Bidang ini menggunakan teori stakeholder, teori legitimasi organisasi,
dan teori ekonomi publik. Teori stakeholder mengamsusikan bahwa
perusahaan berusaha mencari pembenaran dari para stakeholder dalam
menjalankan operasi perusahaannya. Semakin kuat posisi stakeholder,
semakin besar kecenderungan perusahaan mengadaptasi diri terhadap
keinginan stakeholder nya.
Pengungkapan sosial dalam tanggung jawab perusahaan sangat perlu

dilakukan, karena bagaimanapun juga perusahaan memperoleh nilai tambah
dari kontribusi masyarakat di sekitar perusahaan termasuk dari penggunaan
sumber-sumber sosial (social resources). Jika aktivitas perusahaan
menyebabkan kerusakan sumber-sumber sosial maka dapat timbul adanya
biaya sosial (social cost) yang harus ditanggung oleh masyarakat, sedang
apabila perusahaan meningkatkan mutu social resources maka akan
menimbulkan social benefit (manfaat sosial)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

2.2.6. Pelapor an per tanggungjawaban sosial per usahaan
Ada 2 jenis ungkapan dalam pelaporan keuangan yang telah
ditetapkan oleh badan yang memiliki otoritas di pasar modal. Pertama
adalah ungkapan wajib (mandatory disclosure), yaitu informasi yang harus
di ungkapkan oleh emiten yang diatur oleh peraturan pasar modal di suatu
Negara. Sedangkan yang kedua adalah ungkapan sukarela (voluntary
disclosure), yaitu ungkapan yang dilakukan secara sukarela oleh perusahaan
tanpa diharuskan oleh standar yang ada. Pengungkapan sosial yang
diungkapkan perusahaan merupakan informasi yang sifatnya sukarela.
Karenanya, perusahaan

memiliki kebebasan untuk

mengungkapkan

informasi yang tidak diharuskan oleh badan penyelenggara pasar modal.
Keragaman dalam pengungkapan disebabkan oleh entitas yang dikelola oleh
manajer yang memiliki filosofis manajerial yang berbeda dan keluasan
dalam kaitannya dengan pengungkapan informasi kepada masyarakat.
(Anggraini, 2006:4)
Standar pelaporan pertanggungjawaban sosial sampai saat ini belum
mempunyai standar yang baku, hal ini dikarenakan adanya permasalahan
yang berhubungan dengan biaya dan manfaat sosial. Perusahaan dapat
membuat

sendiri

model

pelaporan

(Anggraini, 2006:4)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

pertanggungjawaban

sosialnya.

26

Informasi dalam menyusun dan mengungkapkan tentang aktivitas
pertanggungjawaban
mengidentifikasi

sosial

hal-hal

perusahaan,
yang

berkaitan

Zhegal

&

dengan

Ahmed

(1990)

pelaporan

sosial

perusahaan, yaitu sebagai berikut:
1.

Lingkungan
Bidang ini meliputi aktivitas pengendalian pencemaran dan pelestarian
lingkungan hidup. Meliputi, pengendalian terhadap polusi, pencegahan
atau perbaikan terhadap kerusakan lingkungan, konservasi alam, dan
pengungkapan lain yang berkaitan dengan lingkungan.

2.

Energi
Bidang ini meliputi aktivitas dalam pengaturan penggunaan energi
dalam hubungannya dengan operasi perusahaan dan peningkatan
efisiensi terhadap produk perusahaan. Meliputi, konservasi energi,
efisien energi.

3.

Praktik bisnis yang wajar
Meliputi pemberdayaan terhadap minoritas dan perempuan, dukungan
terhadap usaha minoritas, tanggung jawab sosial

4.

Sumber daya manusia
Bidang ini meliputi aktivitas untuk kepentingan karyawan sebagai
sumber daya manusia bagi perusahaan maupun aktivitas di dalam suatu
komunitas. Aktivitas tersebut antara lain, program pelatihan dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

peningkatan ketrampilan, perbaikan kondisi kerja, upah dan gaji serta
tunjangan yang memadai, pemberian beberapa fasilitas, jaminan
keselamatan kerja, pelayanan kesehatan, pendidikan, seni.
5. Produk
Meliputi keamanan, pengurangan polusi.

2.2.5. Leverage
Semakin tinggi tingkat leverage semakin besar kemungkinan akan
melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan akan berusaha untuk
melaporkan laba sekarang lebih tinggi (Belkaoui dan Karpik (1989)),
supaya laba yang dilaporkan tinggi maka manajer harus mengurangi biayabiaya (termasuk biaya untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial)
Dana dapat diperoleh dan luar perusahaan (external financing)
maupun dan dalam perusahaan (internal financing). Modal internal berasal
dan laba ditahan, sedangkan modal eksternal dapat berasal dan modal
sendiri dan hutang. Hutang adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang akan
timbul dimasa yang akan datang yang disebabkan oleh kewajiban-kewajiban
disaat sekarang dari suatu badan usaha yang akan dipenuhi dengan
mentransfer aktiva atau memberikan jasa kepada badan usaha lain dimasa
datang sebagai akibat dari transaksi-transaksi yang sudah lalu (Baridwan,
2004).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

Perusahaan yang sedang berkembang memerlukan modal yang dapat
diperoleh dan hutang maupun ek

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 110 125

Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 77 128

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Basis Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Likuiditas Terhadap Tingkat Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia

1 35 110

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN.

0 0 43

PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN TAMBANG DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 86

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, TINGKAT LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN TAMBANG DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 102

KATA PENGANTAR - PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, TINGKAT LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN TAMBANG DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 20

PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN TAMBANG DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 17

PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN TAMBANG DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 25

PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011 - UNWIDHA Repository

0 0 29