Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Basis Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Likuiditas Terhadap Tingkat Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia

(1)

S K R I P S I

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, BASIS PERUSAHAAN,

PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN LIKUIDITAS, TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

OLEH:

WINDA V SILITONGA 070503187

PROGRAM STUDI STRATA I AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Basis Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Likuiditas Terhadap Tingkat Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, dan diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi program studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya, dan bila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh universitas.

Medan, 24 Juni 2011

Yang membuat pernyataan,

Winda V Silitonga


(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji, hormat, dan ucapan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah mencurahkan kasih karuniaNya yang begitu besar bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Adapun skripsi ini berjudul Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Basis Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Likuiditas Terhadap Tingkat Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia.

Penulisan skripsi ini bermanfaat dalam menambah wawasan penulis, khususnya mengenai masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Selain itu penelitian ini juga dilaksanakan dalam memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana Ekonomi pada Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan skripsi ini hingga seleai, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bpk.Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc. selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bpk. Drs. Firman Syarif, MSi, Ak selaku ketua program studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bpk. Drs. Syahrul Rambe, MM, Ak selaku dosen pembimbing penulis. Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan atas waktu,


(4)

kesempatan, bimbingan, dan arahan yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

4. Ibu Dra. Sri Mulyani MBA, Ak selaku dosen pembanding I dan Bpk. Drs. Sucipto, MM, Ak selaku dosen pembanding II. Terima kasih penulis ucapkan atas saran-saran dan arahan yang telah diberikan yang bermanfaat bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Orangtua yang terkasih, H.M. Silitonga dan Rosita Aritonang yang selalu setia mendoakan penulis dan memberikan motivasi dalam perkuliahan serta dalam penyelesaian skripsi.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari sempurna karena keterbatasan kemampuan penulis, sehingga penulis mengaharapkan saran dan kritik dalam penulisan ke depan. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 24 Juni 2011 Penulis,

Winda V Silitonga NIM : 070503187


(5)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen ukuran perusahaan, basis perusahaan, profitabilitas, leverage, dan likuiditas terhadap variabel dependen pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan.

Metode penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Penelitian ini mengambil sampel 10 perusahaan perkebunan dan pertambangan yang terdaftar di BEI pada 2007 sampai 2009. Pengujian data dilakukan dengan menggunakan analisis statistic yaitu analisis regresi linier berganda, uji t, dan uji F. Uji t digunakan untuk menguji variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Sedangkan uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan(SIZE), basis perusahaan(BASIS), profitabilitas(PROFIT), leverage(LEV), dan likuiditas(LIKUID) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan. Sedangkan dari hasil uji F, dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel independen ukuran perusahaan(SIZE), basis perusahaan(BASIS), profitabilitas(PROFIT), leverage(LEV), dan likuiditas(LIKUID) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan.

Kata Kunci: Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial, CSR, Ukuran Perusahaan, Basis Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Likuiditas.


(6)

ABSTRACT

The objectives of this research is to know the influence of independent variables company size, corporate basic, profitability, leverage, and liquidity to social responsibility disclosure in annual report.

The research use assosiative method. The data used are in form of annual report from 10 companies used as sample for the year 2007 to 2009. The analysis method used statistical method which is double linier regression, t Test, and F Test. T Test is used to analyze the partial influence of independent variable to the dependent variable. F Test is used to analyze the simultaneous of independent variable to dependent variable.

The result of this research shows that company size, corporate basic, profitability, leverage, and liquidity have negative and not significant influence to the social responsibility disclosure. The result of F-test shows that independent variables have no simultaneous influence to the dependent variable, social responsibility disclosure in annual report.

Key Words: Social Responsibility Disclosure, CSR, Company Size, Corporate Basic, Profitability, Leverage, and Liquidity.


(7)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 6

C. Batasan Penelitian ... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis


(8)

2. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

(Corporate Social Responsibily) ... 10

3. Pengungkapan Sosial(Social Disclosure) dalam Laporan Tahunan ... 13

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung- jawab Sosial perusahaan ... 14

B. Tinjauan Peneliti Terdahulu ... 18

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis ... 20

D. Hipotesis Penelitian... 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 24

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 24

C. Jenis Data dan Sumber Data ... 26

D. Metode Pengumpulan Data ... 27

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 27

F. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif ... 32

2. Uji Asumsi Klasik ... 32

3. Pengujian Hipotesis ... 35

G. Jadwal Penelitian ... 39


(9)

A. Hasil Penelitian

1. Analisis Deskriptif ... 40

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data ... 42

b. Uji Multikolinearitas ... 46

c. Uji Autokorelasi ... 48

d. Uji Heterokedastisitas ... 49

3. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis a. Persamaan Regresi ... 51

b. Uji Hipotesis ... 54

c. Koefisien Determinasi ... 57

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 64

B. Keterbatasan Hasil Penelitian ... 66

C. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 68


(10)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitia……….20

Gambar 4.1 Histogram………...45

Gambar 4.2 Normal P-Plot……….46


(11)

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Halaman

Tabel 2.1 Tinjauan Peneliti Terdahulu ... 18

Tabel 3.1 Daftar populasi dan sampel emiten ... 25

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ... 31

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ... 39

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif ... 40

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas I... 43

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas II ... 44

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ... 47

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi ... 48

Tabel 4.6 Variabel Entered/Removed ... 51

Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 52

Tabel 4.8 Hasil Uji F ... 56


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Judul

Lampiran i Daftar Populasi dan Sampel Emiten Lampiran ii Daftar Item Pengungkapan Informasi CSR Lampiran iii Data Total Aktiva Perusahaan

Lampiran iv Data Variabel Independen ukuran perusahaan(Ln_Total Aktiva)

Lampiran v Data Variabel Independen Basis Perusahaan Lampiran vi Data Laba bersih, penjualan, dan Net Profit Margin

Lampiran vii Data Variabel Independen Profitabilitas(Net Profit Margin) Lampiran viii Data Total Kewajiban, total aset dan LAR(liabilities to

asset ratio)

Lampiran ix Data Variabel Independen Leverage(LAR)

Lampiran x Data Variabel Independen Likuiditas(Quick Ratio)

Lampiran xi Data Asset lancar, persediaan, kewajiban lancar, dan Rasio Cepat(QR)

Lampiran xii Data Variabel Dependen Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility Index) Lampiran xiii Daftar Hasil Checklist Item Pengungkapan Tanggungjawab

Sosial Perusahaan Lampiran xiv Statistik Deskriptif Lampiran xv Hasil Uji Normalitas Lampiran xvi Hasil Uji Multikolinearitas Lampiran xvii Hasil Uji Autokorelasi Lampiran xviii Hasil Uji Heterokedastisitas Lampiran xix Hasil Uji Hipotesis t-Test


(13)

Lampiran xx Hasil Uji Hipotesis f-test Lampiran xxi Model Summary(R2)


(14)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen ukuran perusahaan, basis perusahaan, profitabilitas, leverage, dan likuiditas terhadap variabel dependen pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan.

Metode penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Penelitian ini mengambil sampel 10 perusahaan perkebunan dan pertambangan yang terdaftar di BEI pada 2007 sampai 2009. Pengujian data dilakukan dengan menggunakan analisis statistic yaitu analisis regresi linier berganda, uji t, dan uji F. Uji t digunakan untuk menguji variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Sedangkan uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan(SIZE), basis perusahaan(BASIS), profitabilitas(PROFIT), leverage(LEV), dan likuiditas(LIKUID) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan. Sedangkan dari hasil uji F, dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel independen ukuran perusahaan(SIZE), basis perusahaan(BASIS), profitabilitas(PROFIT), leverage(LEV), dan likuiditas(LIKUID) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan.

Kata Kunci: Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial, CSR, Ukuran Perusahaan, Basis Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Likuiditas.


(15)

ABSTRACT

The objectives of this research is to know the influence of independent variables company size, corporate basic, profitability, leverage, and liquidity to social responsibility disclosure in annual report.

The research use assosiative method. The data used are in form of annual report from 10 companies used as sample for the year 2007 to 2009. The analysis method used statistical method which is double linier regression, t Test, and F Test. T Test is used to analyze the partial influence of independent variable to the dependent variable. F Test is used to analyze the simultaneous of independent variable to dependent variable.

The result of this research shows that company size, corporate basic, profitability, leverage, and liquidity have negative and not significant influence to the social responsibility disclosure. The result of F-test shows that independent variables have no simultaneous influence to the dependent variable, social responsibility disclosure in annual report.

Key Words: Social Responsibility Disclosure, CSR, Company Size, Corporate Basic, Profitability, Leverage, and Liquidity.


(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan sebagai bagian dari masyarakat bisnis dunia seringkali diperhadapkan dengan berbagai tuntutan, khususnya dalam menyetarakan kepentingan dari pihak-pihak dalam komunitas bisnis tersebut, seperti: pelanggan/konsumen, pemasok/supplier, competitors, lembaga keuangan, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya. Adapun tuntutan dari pihak-pihak tersebut diperhitungkan sebagai suatu tanggung jawab sosial yang harus diemban perusahaan dalam seluruh rangkaian operasi bisnisnya. Namun, dalam kenyataannya seringkali perusahaan mengabaikan tanggung jawab sosial ini sehingga dalam beberapa kasus menimbulkan konflik di tengah-tengah lingkungan masyarakat atau di tubuh perusahaan sendiri. Misalnya saja masalah yg terjadi antara masyarakat kota Balige, Sumatera Utara, dengan PT. Toba Pulp Lestari yang beroperasi di area tersebut. Pada tahun 2007 yang lalu terjadi kasus pencemaran lingkungan oleh limbah PT. Toba Pulp Lestari yang menimbulkan dampak negative bagi masyarakat dan lingkungan sekitar perusahaan. Pencemaran limbah tersebut mengakibatkan tanah pertanian di sekitar perusahaan menjadi tandus/kering, habitat ikan-ikan di danau Toba terganggu bahkan sebagian ikan mati, dan polusi udara dari bau limbah yang menyengat mengganggu kehidupan warga. Contoh kasus lainnya terjadi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dimana sekitar 4000 hektar lahan perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh


(17)

PT. Natura Pasifik, ditelantarkan sampai bertahun-tahun. Setelah kayu diambil, lahan dibiarkan terbuka. Hanya sebagian ditanami sawit, namun terkesan asal tanam dan asal digeletakkan. Kayu-kayu sisa tebangan dari pembukaan lahan yang sudah mengering menjadi pemandangan buruk di sepanjang jalan. Di sisi lain, area perkebunan tersebut sesungguhnya merupakan area yang telah ditetapkan sebagai area percontohan program pengurangan emisi karbon(REDD+), namun menjadi rusak akibat pembukaan lahan perkebunan sawit yg tidak bertanggungjawab.

Sebenarnya rendahnya penerapan tanggung jawab sosial perusahaan(corporate social reponsibility) di Indonesia , suatu hal yang sangat riskan sekali, dimana di luar, dunia internasional kesadaran tentang pentingnya mempraktikkan tanggung jawab sosial perusahaan ini menjadi tren global seiring dengan makin maraknya kepedulian komunitas global terhadap poduk-produk yang ramah lingkungan dan diproduksi dengan memperhatikan kaidah-kaidah sosial dan prinsip-prinsip hak asasi manusia. Mengingat pada keadaan ini, semakin besar tuntutan dari masyarakat khususnya kalangan pebisnis, bagi perusahaan untuk menyatakan secara gamblang praktik tanggung jawab sosial perusahaan secara tertulis, dalam bentuk laporan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Sejauh ini perkembangan akuntansi konvensional(mainstream accounting) telah banyak dikritik karena tidak dapat mengakomodir kepentingan masyarakat secara luas, sehingga muncul suatu konsep akuntansi baru yang disebut sebagai Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial(Social Responsibility Accounting).


(18)

Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial(Social Responsibility Accounting) didefinisikan sebagai proses seleksi variable-variabel tingkat perusahaan, ukuran, dan prosedur pengukuran, yang secara sistematis mengembangkan informasi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja sosial perusahaan dan mengkomunikasikan informasi tersebut kepada kelompok sosial yang tertarik, baik di dalam maupun diluar perusahaan. Selama ini produk akuntansi dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban manajemen kepada para pemegang saham, kini paradigma itu diperluas menjadi pertanggungjawaban kepada semua stakehoiders. (Rosmasita,2007)

Pelaporan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan pada dasarnya merupakan bagian dari pembangunan berkelanjutan (sustainable development), yang artinya memenuhi kebutuhan saat ini dengan mengusahakan keberlanjutan pemenuhan kebutuhan bagi generasi selanjutnya, dan ini mengisyaratkan adanya suatu alih teknologi bagi hubungan antar generasi. Artinya untuk memberikan kesempatan bagi generasi selanjutnya dalam memenuhi kebutuhannya bukan saving sumber daya alam, akan tetapi dalam bentuk alih teknologi. Selanjutnya pertanggungjawaban sosial perusahaan ini diungkapkan dalam laporan yang disebut sustainability reporting, yaitu pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya dalam konteks pembangunan berkelanjutan(sustainabledevelopment).

Mengenai pelaporan pertanggungjawaban sosial perusahaan ini, DPR telah mengeluarkan suatu ketentuan yang tertuang dalam UU No.40 tahun 2007 pasal 74 ayat 3, yang berisi bahwa perusahaan yang tidak melaksanakan program


(19)

tanggung jawab sosial dalam laporan keuangan akan dikenai sanksi sesuai dengan peraturan undang-undang. Dalam UU No.40 tahun 2007 pasal 66 ayat 2, yang menyatakan bahwa setiap perusahaan perseroan di Indonesia diwajibkan untuk memuat laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan. Selain peraturan perundang-undangan yang berlaku tersebut, perihal mengenai kewajiban perusahaan dalam mengungkapkan tanggungjawab sosialnya dalam laporan tahunan juga didukung oleh Keputusan ketua Bapepam dan LK No. Kep-134/BL/2006 tanggal 7 Desember 2006, dinyatakan bahwa salah satu kewajiban bagi perusahaan dalam menyusun laporan tahunan untuk melampirkan uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan.

Sejauh mana suatu perusahaan akan mengungkapkan tanggung jawab sosial perusahaannya dalam laporan tahunan dapat ditinjau dari berbagai aspek. Dalam penelitian ini, peneliti akan menguji pengaruh dari beberapa aspek, diantaranya Ukuran Perusahaan, Basis Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Likuiditas, terhadap tingkat pengungkapan tanggung tawab sosial perusahaan. Ukuran perusahaan dan basis perusahaan merupakan aspek-aspek yang lebih bersifat general dan berbasis sosial, karena aspek-aspek ini cenderung melibatkan pandangan serta penilaian publik atau pihak eksternal terhadap perusahaan. Dalam kenyataannya, aspek-aspek inilah yang cenderung menjadi referensi bagi publik untuk merespon dan menilai wujud tanggung jawab sosial perusahaan. Sementara profitabilitas, leverage, dan likuiditas merupakan aspek-aspek yang lebih bersifat internal. Dimana aspek-aspek ini seringkali menjadi parameter kinerja atau


(20)

pencapaian suatu perusahaan, termasuk dalam hal tanggung jawab sosial perusahaan.

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Sembiring (2005), yang meneliti tentang karakteristik perusahaan dan pengungkapan tanggung jawab sosial dalam study empiris pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Dalam penelitian ini, beliau menggunakan variabel independen yaitu size perusahaan, profitabilitas, profile perusahaan, ukuran dewan komisaris, dan leverage. Beliau menemukan bahwa secara simultan tingkat pengaruh variabel independen yaitu size perusahaan, profitabilitas, profile, ukuran dewan komisaris, dan leverage mempengaruhi pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. Secara parsial variabel independen size perusahaan, profile, dan ukuran dewan komisaris, juga berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggungjawaban sosial perusahaan.

Rosmasita (2007), yang dalam penelitiannya menggunakan variable independen yaitu kepemilikan manajemen, leverage, size perusahaan, dan profitabilitas, menemukan bahwa secara simultan variabel independen tersebut berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Sementara secara parsial variabel leverage, profitabilitas, dan size perusahaan berpengaruh negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Anggraini (2006), meneliti tentang pengungkapan informasi sosial dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan informasi sosial dalam laporan tahunan dalam study empiris pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, beliau menggunakan


(21)

variabel independen persentase kepemilikan manajemen, ukuran perusahaan, tingkat leverage, tipe industri, biaya politis, dan profitabilitas. Penelitian ini memberikan hasil bahwa variabel persentase kepemilikan manajemen dan tipe industri berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan informasi sosial perusahaan. Tetapi, variabel ukuran perusahaan, leverage, dan profitabilitas, tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan informasi sosial perusahaan.

Dari hasil penelitian peneliti-peneliti sebelumnya tersebut, dapat dilihat ketidakkonsistenan terhadap hasil penelitian mereka. Penelitian ini akan mengembangkan dan menguji kembali secara ilmiah keterkaitan antara faktor-faktor ukuran perusahaan, basis perusahaan, profitabilitas, leverage, dan likuiditas terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan objek penelitian perusahaan perkebunan dan pertambangan yang go public di Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2009 dalam skripsi yang berjudul Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Basis Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Likuiditas Terhadap Tingkat Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia “.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis membuat perumusan masalah sebagai berikut:


(22)

a. Apakah variable ukuran perusahaan, basis perusahaan, profitabilitas, leverage, dan likuiditas secara parsial berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan?

b. apakah variable-variabel tersebut secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan?

C. Batasan Penelitian

Supaya penelitian ini terfokus pada topik yang dipilih, maka peneliti memberi batasan masalah sebagai berikut:

a. Objek penelitian adalah perusahaan perkebunan/plantation dan pertambangan/mining yang go public di BEI

b. Periode penelitian yang diamati adalah tahun 2007-2009

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui pengaruh dari variable-variabel independen apakah secara parsial berpengaruh terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan.

b. Untuk mengetahui pengaruh dari variable-variabel independen apakah secara simultan berpengaruh terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan.


(23)

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan: a. Pihak peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan peneliti sehubungan dengan pengaruh dari faktor-faktor yang diteliti terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial di perusahaan

b. Pihak stakeholder perusahaan

Penelitian ini bermanfaat sebagai pertimbangan atau referensi dalam pelaporan tanggung jawab sosial perusahaannya bagi kebaikan perusahaan dan masyarakat

c. Pihak masyarakat

Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan atau sumber informasi mengenai tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas bisnisnya, di mana masyarakat merupakan sasaran dari output yang diproduksi perusahaan.

d. Pihak akademisi

Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi dan informasi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang sejenis.


(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial (Social Responsibility Accounting)

Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial mempunyai arti suatu proses pemilihan variable-variabel yang akan menentukan tingkat kinerja sosial perusahaan, serta prosedur pengukurannya. Akuntansi pertanggungjawaban sosial dapat memberikan informasi mengenai sejauh mana suatu organisasi ataupun perusahaan memberikan kontribusi positif maupun negatif terhadap kualitas hidup manusia dan lingkungannya.

Menurut Parker (1988) dalam Sitepu (2008), akuntansi pertanggungjawaban sosial memiliki dua karakteristik utama, yaitu:

a. Akuntansi pertanggungjawaban sosial tidak hanya menilai dampak kegiatan perusahaan terhadap lingkungan perusahaannya, tetapi juga mengukur efektifitas program sosial perusahaan.

b. Akuntansi pertanggungjawaban sosial melaporkan serta menyediakan sistem informasi untuk pihak internal dan eksternal yang memungkinkan dilakukan penilaian yang komprehensif terhadap semua sumberdaya organisasi dan dampaknya baik secara ekonomi maupun secara sosial.


(25)

Adapun tujuan dari akuntansi pertanggungjawaban sosial tersebut, yaitu: a. Mendefinisikan dan mengukur kontribusi neto periodik suatu

perusahaan kepada masyarakat, yang meliputi bukan hanya manfaat dan biaya sosial yang diinternalisasikan ke perusahaan, namun juga yang timbul dari eksternal yang mempengaruhi segmen-segmen sosial yang berhubungan.

b. Membantu menentukan apakah strategi dan praktek perusahaan yang secara langsung mempengaruhi relativitas sumberdaya dan status kekuatan individu, masyarakat, dan segmen-segmen sosial adalah konsisten dengan prioritas sosial yang diberikan secara luas pada satu pihak dan keinginan individu pada pihak lain.

c. Memberikan dengan cara yang optimal kepada semua kelompok sosial, informasi yang relevan dengan tujuan, kebijakan, program, strategi dan kontribusi suatu perusahaan terhadap tujuan-tujuan sosial.

2. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan(Corporate Social Responsibility)

Tanggung jawab sosial memiliki arti bahwa perusahaan harus bertanggungjawab atas tindakannya yang mempengaruhi masyarakat, lingkungan, dan komunitasnya. Tanggung jawab sosial tidak hanya meliputi tanggungjawab terhadap dirinya sendiri dengan melindungi


(26)

kepentingan-kepentingannya sendiri, tetapi juga bertanggungjawab terhadap masyarakat atas akibat yang ditimbulkan dari aktivitas-aktivitas yang ditimbulkan perusahaan. Dari sini tersirat suatu pernyataan bahwa sasaran usaha adalah komunitas secara lebih luas menjadi inti dari CSR, dijelaskan bahwa anggota komunitas yang lebih luas termasuk di dalamnya adalah karyawan perusahaan, anggota keluarga karyawan serta komunitas lingkungan sosial dari perusahaan itu sendiri.

The World Business Council for Sustainable Development(WBCSD) dalam Rudito dan Famiola (2007) mendefinisikan CSR sebagai komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komunitas-komunitas setempat/lokal, dan komunitas secara keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan. Selain itu terdapat juga konsep CSR yang digambarkan sebagai proses penting dalam pengaturan biaya yang dikeluarkan dan keuntungan kegiatan bisnis dari stakeholders. Kegiatan yang dilakukan tersebut, baik dapat bersifat internal (pekerja, shareholders, dan penanam modal) maupun eksternal (kelembagaan pengaturan umum, anggota-anggota komunitas, kelompok komunitas sipil, dan perusahaan lain). Pernyataan ini lebih mengarah kepada suatu keuntungan sosial yang akan diperoleh perusahaan apabila melakukan CSR.


(27)

Pada dasarnya bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dapat beraneka ragam dari yang bersifat charity sampai pada kegiatan yang bersifat pengembangan komunitas, dari yang bernuansa abstrak sampai pada bentuk yang konkrit. Bentuk strategi pelaksanaan program yang dilakukan oleh perusahaan dalam konteks tanggung jawab sosialnya dapat dikategorikan dalam tiga bentuk, di antaranya:

a. Public Relation, merupakan usaha untuk menanamkan persepsi positif kepada komunitas tentang kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan ini lebih mengarah pada menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan komunitas, khususnya menanamkan sebuah persepsi yang baik tentang perusahaan terhadap komunitas. b. Strategi defensif, merupakan usaha yang dilakukan perusahaan

guna menangkis anggapan negatif komunitas luas yang sudah tertanam terhadap kegiatan perusahaan terhadap karyawannya, dan biasanya untuk melawan serangan negatif dari anggapan komunitas atau komunitas yang sudah terlanjur berkembang.

c. Keinginan tulus untuk melakukan kegiatan yang baik yang benar-benar berasal dari visi perusahaan.

Kegiatan perusahaan dalam konteks ini adalah sama sekali tidak mengambil suatu keuntungan secara materil tetapi berusaha untuk menanamkan kesan baik bagi komunitas berkaitan dengan kegiatan perusahaan. (Rudito dan Famiola,2007)


(28)

3. Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) Dalam Laporan Tahunan

Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan suatu tuntutan yang semakin dirasakan relevansinya dalam operasi bisnis modern, apabila dipandang dari segi tuntutan bisnis serta tuntutan etis. Berikut ini adalah alasan-alasan perusahaan mengungkapkan kinerja sosialnya, yaitu

a. Internal decision making

Manajemen membutuhkan informasi untuk menentukan efektivitas informasi sosial tertentu dalam mencapai tujuan sosial perusahaan. Walaupun hal ini sulit diidentifikasi dan diukur, namun analisis secara sederhana lebih baik daripada tidak sama sekali.

b. Product Differentiation

Manajer perusahaan memiliki insentif untuk membedakan diri dari pesaing yang tidak bertanggungjawab secara sosial kepada masyarakat. Akuntansi kontemporer tidak memisahkan pencatatan biaya dan manfaat aktivitas sosial perusahaan dalam laporan keuangan, sehingga perusahaan yang tidak peduli sosial akan terlihat lebih sukses daripada perusahaan yang peduli. Hal ini mendorong perusahaan yang peduli sosial untuk mengungkapkan informasi tersebut, sehingga masyarakat dapat membedakan mereka dari perusahaan lain


(29)

c. Enlightened Self Interest

Perusahaan melakukan pengungkapan sosial untuk menjaga keselarasan sosialnya dengan para stakeholder, karena mereka dapat mempengaruhi pendapatan penjualan dan harga saham perusahaan. Teori legitimasi menganjurkan perusahaan untuk meyakinkan bahwa aktivitas dan kinerjanya dapat diterima oleh masyarakat. Dengan adanya penerimaan dari masyarakat diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan. (Deegan,2004) teori legitimasi menegaskan bahwa perusahaan terus berupaya untuk memastikan bahwa mereka beroperasi dalam bingkai dan norma yang ada dalam masyarakat atau lingkungan dimana perusahaan berada, di mana mereka berusaha untuk memastikan bahwa aktivitas mereka (perusahaan) diterima oleh pihak luar sebagai “sah”.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan

a. Ukuran Perusahaan

Menurut Meek, Robert, dan Gray (1995) dalam Sitepu (2008) perusahaan besar mempunyai kemampuan untuk merekrut karyawan yang ahli, serta adanya tuntutan dari pemegang saham dan analis, sehingga perusahaan besar memiliki insentif untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas dari perusahaan kecil. Semakin besar perusahaan maka


(30)

semakin banyak pula jumlah karyawan yang direkrut. Dengan jumlah karyawan yang besar itu akan semakin besar pula tanggung jawab manajemen untuk memperhatikan kepentingan tenaga kerja. Selain itu, perusahaan besar merupakan emiten yang banyak disoroti. Rizal (2004) dalam Putra (2009) menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara ukuran perusahaan dengan tingkat pengungkapan informasi sosial. Hal ini berkaitan dengan agency theory, yaitu manajemen sebagai agen akan menyelenggarakan operasi perusahaan seperti yang diinginkan principal, termasuk karyawan, dan masyarakat. Selain itu perusahaan besar memiliki tekanan politis, dan menjadi sorotan masyarakat luas untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas.

b. Basis Perusahaan

Basis perusahaan di suatu negara atau daerah tertentu menggambarkan kapasitas dan kekuatan perusahaan dalam menjalankan dan mengembangkan bisnisnya. Dalam penelitian ini basis industri diproxikan dengan porsi kepemilikan saham oleh publik. Diasumsikan semakin besar jumlah saham yang dimiliki masyarakat akan semakin besar informasi yang diungkapkan merupakan tuntutan dari publik/masyarakat terhadap transparansi perusahaan


(31)

seluas-luasnya. Terdapat perbedaan dalam proporsi saham yang dimiliki investor luar dapat mempengaruhi kelengkapan pengungkapan sosial perusahaan. Hal ini dikarenakan semakin banyak pihak yang membutuhkan informasi tentang perusahaan, semakin banyak pula detail yang dituntut untuk diungkap secara lebih luas.

c. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan suatu indicator yang menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan profit dalam suatu periode tertentu. Profit margin yang tinggi akan mendorong manajer untuk memberikan informasi yang lebih terinci, sebab mereka ingin meyakinkan para investor terhadap profitabilitas perusahaan dan mendorong kompensasi terhadap manajemen. Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi sosial. Dalam penelitian ini, untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan peneliti menggunakan rasio margin laba bersih(net profit margin) sebagai parameter yang akan dihubungkan dengan tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.


(32)

d. Leverage

Leverage merupakan proporsi total hutang terhadap ekuitas pemegang saham. Rasio tersebut digunakan untuk memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat risiko tak tertagihnya suatu hutang. Suatu pendapat mengatakan bahwa semakin tinggi leverage, kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pelanggaran terhadap kontrak hutang, maka manajer akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi dibandingkan laba di masa depan, supaya laba yang dilaporkan tinggi maka manajer harus mengurangi biaya-biaya,dan tidak menutup kemungkinan salah satunya ialah biaya tanggungjawab sosial.

e. Likuiditas

Likuiditas perusahaan merupakan kapasitas atau tingkat kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya atau yang akan jatuh tempo. Sebagai parameter dari likuiditas perusahaan, peneliti menggunakan rasio cepat (quick ratio) atau rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan membayar kembali kewajibannya kepada para krediturnya dengan aktiva tunai yang dimilikinya. Rendahnya nilai rasio ini dapat


(33)

mengindikasikan bahwa suatu perusahaan mengalami kesulitan kas sehingga suatu waktu dapat menimbulkan rush atau kegagalan pembayaran kepada krediturnya. Hal ini diasumsikan dapat menurunkan tingkat kepercayaan diri perusahaan dalam mengungkapkan informasi tanggung jawab sosialnya, karena untuk melakukan suatu kegiatan sosial perusahaan harus mengeluarkan sejumlah biaya. Pada umumnya dalam kondisi keuangan seperti ini perusahaan akan lebih memilih untuk menutupi kebutuhan-kebutuhan operasional agar bisnis bisa tetap berjalan.

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti

Variabel Hasil Penelitian Judul

penelitian

Sembiring (2005)

Independen : size perusahaan, profitabilitas, profile, ukuran dewan komisaris, dan leverage Dependen : pengungkapan sosial

Hasil penelitian secara simultan tingkat pengaruh variabel independen, yaitu size perusahaan, profitabilitas, profile, ukuran dewan komisaris,

dan leverage mempengaruhi

pertanggungjawaban sosial persahaan.

Secara parsial, tiga variabel yaitu size, profile, dan ukuran dewan komisaris, berpengaruh signifikan terhadap pertanggungjawaban Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung

Jawab Sosial : Studi empiris pada Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta


(34)

sosial perusahaan. Anggraini (2006) Independen : persentase kepemilikan manajemen,ukuran perusahaan tingkat leverage, tipe industri, biaya politis, dan profitabilitas. Dependen : pengungkapan informasi sosial Variabel persentase kepemilikan manajemen dan tipe industri berpengaruh signifikan terhadap

pertanggungjawaban sosial perusahaan.

Sedangkan ukuran perusahaan, leverage, dan

profitabilitas, tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Pengungkapan Informasi Sosial dan faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada perusahaan-perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI )

Marpaung (2009) Independen : leverage, profitabilitas, size perusahaan, umur perusahaan, ukuran dewan komisaaris Dependen : pengungkapan

sosial dalam laporan tahunan

Variabel independen financial leverage, profitabilitas, dan size

perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan tahunan.

Analisis factor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan Penelitian di perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI


(35)

C. Kerangka Konseptual

H1

H2

H3

H4

H5

H6

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Berdasarkan kerangka konseptual tersebut, terlihat bahwa hubungan antara variabel independen dan variabel dependen adalah hubungan kausatif(sebab akibat). Di mana variabel independen yang telah ditentukan diasumsikan akan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Menurut Erlina (2007;70), hubungan kausatif atau sebab akibat terjadi, jika variabel dependen dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel

Size perusahaan

(X1)

Basis perusahaan

(X2) Profitabilitas

(X3)

Leverage (X4)

Likuiditas (X5)

Pengungkapan tanggung jawab

sosial perusahaan


(36)

independen tertentu, maka dapat dinyatakan bahwa variabel X menyebabkan variabel Y.

Dalam penelitian ini, bagaimana ukuran perusahaan dapat mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan adalah semakin besar ukuran suatu perusahaan maka semakin besar pula tanggung jawab sosial yang harus dipenuhi, sejalan dengan semakin bertambahnya jumlah tenaga kerja dan konsumen perusahaan. Selain itu perusahaan besar mempunyai tekanan politis dan menjadi sorotan masyarakat luas untuk melakukan pengungkapan yang lebih besar. Teori stakeholder dan teori legitimasi meramalkan bahwa perusahaan akan lebih banyak mengungkapkan informasi tanggungjawab sosialnya ketika mereka sadar bahwa mereka diawasi oleh pihak eksternal(stakeholder). Misalnya, Perusahaan dengan jumlah cabang yang lebih banyak dianggap memiliki visibilitas yang tinggi dan diharapkan pula akan lebih banyak mengungkapkan informasi tanggung jawab sosial.

Basis perusahaan dalam penelitian ini diproxikan dengan porsi kepemilikan saham oleh publik. Perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh public diduga akan melakukan pengungkapan lebih besar dibandingkan perusahaan yang sahamnya tidak dimiliki oleh public. Menurut Yularto dan Chariri (2003) dalam Putra (2009) menyatakan bahwa semakin besar jumlah saham yang dimiliki masyarakat, maka akan semakin besar informasi yang dapat diungkapkan merupakan tuntutan dari public/masyarakat terhadap transparansi perusahaan seluas-luasnya.


(37)

Pengertian public disini adalah pihak individu yang ada diluar manajemen dan tidak ada hubungan istimewa dengannya.

Profitabilitas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan, kemungkinan besar perusahaan akan mengalokasikan sejumlah dana untuk kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Profit margin yang tinggi akan mendorong para manajer untuk memberikan informasi yang lebih terinci, sebab mereka ingin meyakinkan investor terhadap profitabilitas perusahaan dan mendorong kompensasi terhadap manajemen.

Selanjutnya bagaimana leverage mempengaruhi pengungkapan sosial perusahaan. Leverage menunjukkan tingkat pendanaan hutang terhadap operasi bisnis perusahaan. Semakin tinggi leverage, mengindikasikan kontrak hutang perusahaan yang semakin banyak dan semakin besar kemungkinan terjadinya pelanggarn kontrak hutang. Hal ini dapat mengganggu eksistensi perusahaan dan tidak menutup kemungkinan tidak dilakukannya tanggung jawab sosial perusahaan karena umumnya dalam kondisi seperti ini perusahaan akan lebih mengutamakan kegiatan operasional untuk kelangsungan perusahaan.

Likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan mengindikasikan kondisi keuangan perusahaan yang semakin baik dan bertumbuh. Ini dapat meningkatkan kepercayaan diri perusahaan untuk mengungkapkan informasi sosial.


(38)

D. Hipotesis

Hipotesis menurut Erlina (2007:41), menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan preposisi yang dapat diuji secara empiris.

Dari kerangka konseptual dan tinjauan teoritis tersebut, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut :

H1: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan secara parsial

H2: Basis perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan secara parsial

H3: Profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan secara parsial

H4: Leverage berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan secara parsial

H5: Likuiditas berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan secara parsial

H6: variabel independen ukuran perusahaan, basis perusahaan, profitabilitas, leverage, dan likuiditas berpengaruh secara simultan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.


(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Peneliti menggunakan desain kausal atau hubungan sebab-akibat. Desain penelitian kausal ini berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya (Umar,2003:30). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, basis perusahaan, profitabilitas, leverage, likuiditas sebagai variabel independen, dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai variabel dependen.

B. Populasi dan Sample Penelitian

Populasi adalah sekelompok entitas yang lengkap yang dapat berupa orang, kejadian atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu(Erlina,2008:74). Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan dari sektor perkebunan dan pertambangan yang terdaftar di BEI pada periode penelitian 2007-2009.

Sample adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi (Erlina,2008:75). Dimana sample yang diambil harus betul-betul representatif(mewakili). Sample yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling, yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu (Erlina,2008:83). Adapun


(40)

kriteria-kriteria sampel yang ditentukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan perkebunan dan pertambangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2009

2. Perusahaan-perusahaan tersebut telah mengeluarkan laporan tahunan secara lengkap untuk tahun 2007-2009, dan mempublikasikan laporan tahunan tersebut berturut-turut.

3. Dalam laporan tahunan tersebut, tercantum laporan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Setelah dilakukan penyaringan sampel berdasarkan kriteria tersebut, maka dari jumlah populasi sebanyak 28 perusahaan perkebunan dan pertambangan yang terdaftar di BEI diperoleh sebanyak 10 perusahaan sampel dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1

Daftar Perusahaan Sampel

No Perusahaan K1 K2 K3 Sampel

1 PT. Astra Agro Lestari, Tbk √ - √ Populasi 2 PT. Bakrie Sumatera Plaantation, Tbk √ √ √ Sampel 1

3 PT. Gozco Plantation, Tbk - - √ Populasi

4 PT. London Sumatera, Tbk √ √ √ Sampel 2

5 PT. Sampoerna Agro, Tbk √ √ √ Sampel 3

6 PT. SMART, Tbk √ √ √ Sampel 4

7 PT. Tunas Baru Lampung √ - - Populasi

8

PT. Adaro Energy, Tbk - - √ Populasi

9 PT. ATPK Resources, Tbk √ √ - Populasi

10 PT. Bayan Resources, Tbk - - √ Populasi

11 PT. Bumi Resources, Tbk √ √ √ Sampel 5

12 PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk - - √ Populasi 13 PT. Perdana Karya Perkasa, Tbk - - - Populasi

14 PT. Petrosea, Tbk √ - √ Populasi


(41)

16 PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk

√ √ √ Sampel 6

17 PT. Apexindo Pratama Duta, Tbk √ - √ Populasi

18 PT. Elnusa, Tbk - √ √ Populasi

19 PT. Energi Mega Persada, Tbk √ √ √ Sampel 7 20 PT. Medco Energi Internasional, Tbk √ √ √ Sampel 8 21 PT. Radiant Utama Interinsco, Tbk √ - - Populasi

22 PT. Aneka Tambang, Tbk √ - - Populasi

23 PT. Cita Mineral Investindo,Tbk √ - - Populasi

24 PT. INCO, Tbk √ √ √ Sampel 9

25 PT. Timah, Tbk √ √ √ Sampel 10

26 PT. Central Corporindo Internasional, Tbk

√ - - Populasi

27 PT. Citatah, Tbk √ - - Populasi

28 PT. Mitra Investindo, Tbk √ - - Populasi Sumber data: diolah oleh penulis

C. Jenis Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data atau oleh pihak lain (Umar,2003:69). Jenis data yang digunakan berupa:

1. Laporan tahunan dan laporan keuangan dari setiap perusahaan yang menjadi sample penelitian

2. Laporan pertanggungjawaban sosial perusahaan

3. Informasi keuangan lainnya yang berkaitan dengan variabel penelitian.

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia(BEI) dari tahun 2007 sampai 2009.


(42)

D. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data eksternal. Data eksternal adalah data yang dicari dengan cara mendapatkannya dari luar peusahaan. Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama dilakukan dengan studi pustaka, yaitu jurnal akuntansi, skripsi, atau buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Tahap kedua, yaitu pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari media internet dengan mendownload dari situs untuk memperoleh data mengenai laporan keuangan yang dipublikasikan.

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel dependen

Variable dependen yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengungkapan informasi sosial dalam laporan tahunan pada perusahaan yang menjadi objek penelitian. Pengukuran variable ini dengan mengukur pengungkapan sosial laporan tahunan yang dilakukan dengan pengamatan mengenai ada tidaknya suatu item informasi yang ditentukan dalam laporan tahunan tersebut. Apabila item informasi tidak ada dalam laporan tahunan perusahaan maka diberi skor 0,dan jika item informasi yang ditentukan ada dalam laporan tahunan maka diberi skor 1. Skor yang didapat dari setiap item dijumlahkan unutk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan. Setelah itu dilakukan perhitungan untuk


(43)

mendapatkan indeks pengungkapan tanggung jawab sosial dari setiap perusahaan sample. Rumus perhitungan Indeks Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial(Corporate Social Responsibility index) adalah sebagai berikut:

CSRIj = ∑Xij

nj

Keterangan:

CSRIj = Indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahan j

nj = jumlah item informasi untuk perusahaan j, nj = 57 item

Xij = dummy variable: 1= jika item diungkapkan; 0 = jika item tidak

diungkapkan. Dengan demikian, 0≤CSRIj≤1.

Pengungkapan tanggung jawab sosial merupakan data yang diungkapkan perusahaan berkaitan dengan aktivitas sosialnya meliputi kategori: Lingkungan, Energi, Sumber Daya Manusia, Produk dan Pelanggan, Keterlibatan Komunitas/Masyarakat, dan Umum.

Kategori informasi pengungkapan tangung jawab sosial dalam penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian Branco-Rodriguez(2006) dan Hackston-Milne(1996) dalam Yuniarti (2007) serta indicator GRI(Global Reporting initiative). Berikut ini beberapa aspek dari item pengungkapan tanggung jawab sosial yang digunakan dalam penelitian :

a. Lingkungan( Environmental), terdiri dari 9 item; b. Energi(Energy), terdiri dari 10 item;


(44)

c. Sumber Daya Manusia(Human Resource), terdiri dari 19 item;

d. Produk dan Pelanggan(Products and Consumers), terdiri dari 6 item;

e. Keterlibatan Komunitas/Masyarakat(Community Involvement), terdiri dari 10 item;

f. Umum(Other), terdiri dari 3 item. Total 57 item pengungkapan tanggung jawab sosial.

2. Variabel Independen

Variabel independen yaitu variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah size perusahaan, tipe industri, basis perusahaan, profitabilitas, likuiditas, dan leverage.

a. Ukuran perusahaan

Pada penelitian ini, variable ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan proxy untuk variable ini yaitu total aktiva perusahaan. Total aktiva tersebut dalam milyaran rupiah sehingga perlu disederhanakan untuk mendapatkan data yang lebih mudah untuk dihitung. Total aktiva akan ditransformasikan dalam bentuk Logaritma natural.


(45)

b. Basis Perusahaan

Pengukuran variable basis perusahaan dalam penelitian ini diproxikan dengan persentase kepemilikan saham oleh public yang tertera dalam laporan tahunan perusahaan.

c. Profitabilitas, yang diukur dengan,

Margin Laba Bersih (Net profit Margin), yang menunjukkan proporsi laba setelah pajak untuk setiap (satuan uang) penjualan. Margin laba bersih dapat dihitung dengan rumus:

Laba Bersih Penjualan

d. Leverage, yang diukur dengan,

Liability to Asset Ratio, menghitung persentase jumlah dana yang disediakan oleh kreditor. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:

Total kewajiban Total aktiva

e. Likuiditas, yang diukur dengan,

Rasio Cepat (Quick Ratio), mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan penjualan dari persediannya. Rasio cepat dapat diukur dengan rumus:

Aktiva lancar – persediaan Kewajiban lancar


(46)

Operasionalisasi Variabel

Table 3.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Pengukuran Skala data Sumber data Variabel Dependen: pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan Data yang diungkap oleh perusahaan sehubungan dengan aktivitas sosialnya

Jumlah item yang diungkapkan perusahaan/jumlah item yang diharapkan Indeks tanggungjawab sosial (CSRI) Annual Report Variabel Independen: Ukuran perusahaan Ukuran perusahaan

LN (Total aktiva) Rasio Annual report Basis perusahaan Porsi kepemilikan saham oleh public Persentase kepemilikan saham oleh publik

Rasio Annual

report

Profitabilitas Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba Laba bersih setelah pajak/ penjualan

Rasio Annual

Report

Leverage Kemampuan

perusahaan dalam menyelesaikan kewajibannya Total kewajiban /total aktiva

Rasio Annual

Report

Likuiditas Kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek Aktiva lancar/kewajiban lancar

Rasio Annual

Report

Sumber: diolah oleh penulis

F. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan software statistik SPSS 17. peneliti melakukan uji asumsi klasik sebelum melakukan uji hipotesis.


(47)

1. Statistic Deskriptif

Statistik ini digunakan untuk menganalisis data dengan cara menggunakan data yang sudah terkumpul, namun bukan untuk membuat kesimpulan yang bersifat generalisasi (Sugiyono, 2004). Dalam statistic deskriptif ini hanya akan dilihat nilai rata-rata(mean), standar deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum.

2. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian analisis regresi dalam statistic harus bebas dari asumsi-asumsi klasik, seperti normalitas data, heterokedastisitas, autokorelasi, dan sumsi klasik lainnya agar pengujian tidak bersifat bias dan efisien.

a. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas ditujukan untuk mendapatkan kepastian terpenuhinya syarat normalitas yang akan menjamin dapat dipertanggungjawabkannya langkah-langkah analisis statistik sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan. Untuk mendeteksi data berdistribusi normal, digunakan uji statistik Kolmogrov-Smirnov (K-S), yang dijelaskan oleh Ghozali(2005;115). Bila nilai signifikan < 0.05 berarti data tidak normal. Sebaliknya bila nilai signifikan > 0.05 berarti distribusi normal.


(48)

b. Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya (Erlina,2007;106). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena ada observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi diantaranya dengan uji Durbin Watson. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:

i. bila nilai Durbin-Watson (DW) terletak antara batas atas atau upper bound (DU) dan 4-DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.

ii. bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau lower bound (DL), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol, berarti ada autokorelasi positif.

iii. bila nilai DW lebih besar dari pada (4-DL), maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif.

iv. bila nilai DW terletak antara (4-Du) dan (4-DL), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.


(49)

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik harusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Untuk menguji ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi menurut Ghozali (2005;95) dapat dilihat dari :

i. Nilai tolerance dan lawannya ii. Variance inflation factor

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai unutk menunjukkan adanya multikolineritas adalah Tolerance < 0.10 atau sama dengan VIF > 10.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas, dan jika varians berbeda maka disebut Heterokedastisitas.Suatu model


(50)

dikatakan terdapat gejala heterokedastisitas jika koefisien parameter beta dari persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik.

3. Pengujian Hipotesis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis berganda dengan terlebih dahulu menguji variable-variabel dari karakteristik perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mencari tingkat signifikansi yang paling tinggi diantara variable-variabel tersebut. Variable size perusahaan, tipe industry, basis perusahaan, profitabilitas, leverage, dan likuiditas dengan tingkat signifikansi yang paling tinggi akan diregresi dengan indeks pengungkapan tanggung jawab sosial.

a. Metode Regresi Linier Berganda

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variable dependen terhadap dengan satu atau lebih variable independen, dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variable dependen, berdasarkan nilai independen yang diketahui [Gujajari(2003) dalam Ghozali(2005)]. Variable independen dalam penelitian ini adalah Size perusahaan, tipe industry, basis perusahaan, profitabilitas, leverage, dan likuiditas. Sedangkan variable dependennya adalah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Adapun persamaan untuk menguji


(51)

hipotesis secara keseluruhan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = α+β1X1+β2X2+β3X3+β4X4+β5X5+e

Keterangan :

Y = indeks pengungkapan tanggung jawab sosial

α = konstanta

β = koefisien regresi X1 = ukuran perusahaan X2 = basis perusahaan X3 = profitabilitas X4 = leverage X5 = likuiditas e = error

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Menurut Ghozali(2005), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variable independen secara individual dalam menerangkan variable dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0.05

(α = 5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

i. Jika nilai signifikan ≥ 0.05, maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti secara parsial, variable independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variable dependen.

ii. Jika nilai signifikan ≤ 0.05, maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial, variable independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen.


(52)

c. Uji Signifikansi Parameter Simultan (uji statistik F)

Menurut Ghozali (2005) uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variable bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variable dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0.05 (α = 5%). Ketentuan penolakan atau penerimaan hipotesis adalah sebagai berikut:

i. Jika nilai signifikan > 0.05 maka hipotesis diterima(koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara simultan variable independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen.

ii. Jika nilai signifikan < 0.05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara simultan variable independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen.

d. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variable dependen. Nilai koefisien determinasi berada diantara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variable-variabel independen dalam menjelaskan variable dependen amat terbatas.


(53)

Nilai yang mendekati satu berarti variable independen memberikn hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variable dependen (Ghozali,2005). Data dalam penelitian ini akan diolah dengan menggunakan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 17. Hipotesis dalam penelitian ini dipengaruhi oleh nilai signifikansi koefisien variable yang bersangkutan setelah dilakukan pengujian. Kesimpulan hipotesis dilakukan berdasarkan t-test dan F-test untuk menguji signifikansi variable-variabel independen terhadap variable dependen.


(54)

Jadwal Penelitian

Tabel 3.3 Jadwal penelitian

N o

Kegiatan Bulan

Januari 2011 Februar i 2011 Maret 2011 April 2011 Mey 2011 Juni 2011 Juli 2011 1 Pencarian

data awal

2 Bimbingan

proposal

3 Penyelesaian

proposal

4 Seminar

proposal

Penelitian

5 Pengumpula n data

6 Pengolahan

data

7 Analisis data

penelitian

8 Penyusunan

hasil pnilitian

9 Bimbingan dan

penyelesaian skripsi

10 Komprehens if


(55)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dalam penelitian ini hanya mendeskripsikan sampel, dan tidak membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Menurut Ghozali(2005), statistic deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari rata-rata(mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, dan kemenengan distribusi.

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS(2011)

Berikut ini rincian data deskriptif yang telah diolah:

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum CSRI 30 .4503 .11477 .21 .63 BASIS 30 .3558 .20288 .05 .82 LEV 30 .4429 .18556 .18 .83 LIKUID 30 1.8510 1.28424 .38 5.88 SIZE 30 29.8010 .89888 28.37 31.94 PROFIT 28 -1.9359 .96289 -4.83 -.32


(56)

a. Variabel CSRI memiliki nilai rata-rata 0,45; standar deviasi 0,11; nilai minimum 0,21; nilai maksimum 0,63; dan jumlah observasi sebanyak 30.

b. Variabel BASIS memiliki nilai rata-rata 0,35; standar deviasi 0,20; nilai minimum 0,05; nilai maksimum 0,82; dan jumlah observasi sebanyak 30.

c. Variabel LEV memiliki nilai rata-rata 0,44; standar deviasi 0,18; nilai minimum 0,18; nilai maksimum 0,83; dan jumlah observasi sebanyak 30.

d. Variabel LIKUID memiliki nilai rata-rata 1,85; standar deviasi 1,28; nilai minimum 0,38; nilai maksimum 5,88; dan jumlah observasi sebanyak 30.

e. Variabel SIZE memiliki nilai rata-rata 29,8; standar deviasi 0,89; nilai minimum 28,37; nilai maksimum 31,94; dan jumlah observasi sebanyak 30.

f. Variabel PROFIT memiliki nilai rata-rata -1,93; standar deviasi 0,96; nilai minimum -4,83; nilai maksimum -0,32; dan jumlah observasi sebanyak 28.

2. Uji Asumsi Klasik

Salah satu syarat yang mendasari model regresi berganda dengan metode estimasi Ordinary Least Square (OLS) adalah terpenuhinya semua asumsi klasik, agar hasil penelitian tidak bersifat bias dan efisien.


(57)

Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan statistic normalitas data, autokorelasi, heterokedastisitas, dan asumsi klasik lainnya, agar hasil pengujian tidak bersifat bias dan efisien.

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal serta untuk menghindari bias dalam model regresi. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S), dengan hipotesis:

H0 : data residual berdistribusi normal Ha : data tidak berdistribusi normal

Bila signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima, bila signifikansi kurang dari 0,05 maka H0 ditolak.


(58)

Table 4.2

Hasil Uji Normalitas I

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2011)

Dari pengolahan data pada table 4.1 tersebut, diperoleh variabel CSRI, BASIS, LEV, LIKUID, dan SIZE terdistribusi secara normal karena nilai signifikan dari masing-masing variabel tersebut lebih besar dari 0,05. Nilai signifikan yang lebih besar dari 0,05 berarti data terdistribusi normal. Namun, variabel PROFIT pada table 4.1 tersebut memiliki nilai signifikan 0,04 atau lebih kecil dari 0,05, yang artinya pada variabel PROFIT data tidak menunjukkan distribusi normal. Untuk memulihkan ketidaknormalan distribusi data pada variabel PROFIT tersebut dilakukan dengan cara mentransformasikan data variabel PROFIT ke dalam bentuk Logaritma natural(Ln) sehingga diperoleh hasil uji normalitas sebagai berikut:

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CSRI BASIS PROFIT LEV LIKUID SIZE N 30 30 30 30 30 30 Normal Parametersa,,b Mean .4503 .3558 .1511 .4429 1.8510 29.8010 Std. Deviation .11477 .20288 .30575 .18556 1.28424 .89888 Most Extreme

Differences

Absolute .093 .225 .256 .158 .210 .128 Positive .093 .225 .185 .158 .210 .128 Negative -.067 -.114 -.256 -.074 -.126 -.096 Kolmogorov-Smirnov Z .511 1.232 1.400 .867 1.152 .703 Asymp. Sig. (2-tailed) .957 .096 .040 .440 .141 .707 a. Test distribution is Normal.


(59)

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas II

Sumber: Hasil pengolahan SPSS (2011)

Dari hasil pengolahan data, diperoleh variabel CSRI, BASIS, LEV, SIZE, LIKUID, dan PROFIT secara keseluruhan terdistribusi secara normal, dengan nilai signifikan masing-masing variabel lebih dari 0,05. Dengan demikian, data dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya. Untuk lebih jelasnya, berikut turut ditampilkan grafik dan histogram data yang terdistribusi normal

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CSRI BASIS LEV LIKUID SIZE PROFIT N 30 30 30 30 30 28 Normal

Parametersa,,b

Mean .4503 .3558 .4429 1.8510 29.8010 -1.9359 Std. Deviation .11477 .20288 .18556 1.28424 .89888 .96289 Most Extreme

Differences

Absolute .093 .225 .158 .210 .128 .171 Positive .093 .225 .158 .210 .128 .103 Negative -.067 -.114 -.074 -.126 -.096 -.171 Kolmogorov-Smirnov Z .511 1.232 .867 1.152 .703 .905 Asymp. Sig. (2-tailed) .957 .096 .440 .141 .707 .386 a. Test distribution is Normal.


(60)

Gambar 4.1 Histogram

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS(2011)

Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa distribusi data mendekati normal, karena grafik histogram menunjukkan garis diagonal yang tidak menceng(skewness) baik ke kanan maupun ke kiri. Berikut hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot:


(61)

Gambar 4.2 Normal P-Plot

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS(2011)

Grafik P-Plot menunujukkan titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal. Kondisi demikian menunjukkan bahwa data tersebut terdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolinearitas

Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas yaitu dengan menggunakan nilai VIF(Variance


(62)

Inflation Factor). Menurut Ghozali (2006), nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau nilai VIF > 10. Di samping itu, suatu model dikatakan terdapat gejala multikolinearitas, jika korelasi di antara variabel independen lebih besar dari 0,9 atau 90%. Berikut adalah hasil pengujian multikolinearitas.

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF 1

SIZE .498 2.010 BASIS .646 1.549 PROFIT .560 1.786 LEV .275 3.631 LIKUID .624 1.603 a. Dependent Variable: CSRI

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS(2011)

Dari data tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikoliniearitas dengan dasar nilai VIF untuk semua variabel independen. Gejala multikolinearitas terjadi apabila nilai VIF lebih besar dari 10, dan dari data di atas dapat terlihat bahwa nilai VIF untuk semua variabel independen kurang dari 10.


(63)

c. Uji Autokorelasi

Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, peneliti menggunakan uji Durbin-Watson. Hasil pengujian autokorelasi adalah sebagai beriku

Tabel 4.5

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .420a .176 -.011 .11623 1.919

a. Predictors: (Constant), LIKUID, LN_AKT, LN_PROFIT, BASIS, LEV b. Dependent Variable: CSRI

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2011)

Hasil uji autokorelasi di atas menunjukkan nilai statistic Durbin-Watson(DW) sebesar 1,919. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai tabel Durbin-Watson yang menggunakan signifikansi 5% dengan jumlah sampel 30 dan jumlah variabel independen sebanyak 5 variabel.

Pada tabel Durbin-Watson diperoleh nilai batas atas (du) 1,833 dan nilai batas bawah (dl) 1,071. Dari nilai tersebut

diperoleh nilai DW berada pada batas du > d > 4-du, yaitu 1,833 < 1,919 < 2,167, yang artinya tidak terdapat autokorelasi


(64)

d. Uji Heterokedastisitas

Dalam penelitian ini untuk melihat ada tidaknya gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat plot grafik yang dihasilkan dari pengolahan data dengan menggunakan SPSS. Dasar pengambilan keputusannya adalah:

i. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang teratur, maka telah terjadi heterokedastisitas

ii. Jika tidak ada pola tertentu, serta titik-titik yang menyebar tidak tertentu di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas, atau terjadi homokedastisitas.

Berikut ini adalah grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heterokedastisitas atau terjadi homokedastisitas dengan mengamati penyebaran titik-titik pada gambar.


(65)

Gambar 4.3

Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber: hasil pengolahan SPSS(2011)

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. Dengan demikian, model ini layak dipakai untuk memprediksi pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan perkebunan dan pertambangan yang terdaftar di BEI berdasarkan masukan variabel BASIS, SIZE, PROFIT. LEV, dan LIKUID.


(66)

3. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis a. Persamaan Regresi

Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan metode enter, karena metode enter seluruh variabel akan dimasukkan ke dalam analisis untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Data diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS 17, dan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.6

Variabel Entered/Removed

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS(2011)

Dari tabel 4.5 tersebut, menunjukkan analisis statistik deskriptif sebagai berikut:

1. Variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel LIKUID, SIZE, PROFIT, BASIS, dan LEV

Variables Entered/Removed

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method 1 LIKUID, SIZE,

PROFIT, BASIS, LEVa

. Enter a. All requested variables entered


(67)

2. Tidak ada variabel independen yang dikeluarkan

3. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter.

Tabel 4.7

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.772 .944 -.818 .422 SIZE .042 .034 .341 1.243 .227 BASIS .137 .136 .243 1.011 .323 PROFIT -.041 .031 -.339 -1.311 .203 LEV -.401 .253 -.586 -1.589 .126 LIKUID .004 .022 .045 .182 .857 a. Dependent Variable: CSRI

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

Berdasarkan tabel 4.6 tersebut, pada kolom Unstandardized Coefficients bagian B, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = -0,772+0,42X1+0,137X2-- 0,041X3– 0,401X4+0,004X5+e a) Konstanta sebesar -0,772 menyatakan bahwa, apabila

X1,X2,X3,X4, dan X5 sama dengan 0, maka tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial adalah sebesar - 0,772


(68)

b) Koefisien regresi untuk ukuran perusahaan(SIZE) sebesar 0,042 menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan tahunan. Artinya, setiap penambahan 1,00 x pada rasio ukuran perusahaan akan meningkatkan indeks pengungkapan tanggung jawab sosial sebesar 0,042, dan dalam hal ini factor lain dianggap konstan. c) Koefisien regresi untuk basis perusahaan(BASIS) sebesar

0,137 menyatakan bahwa penambahan 1,00 x pada rasio basis perusahaan, akan meningkatkan indeks pengungkapan tanggung jawab sosial sebesar 0,137, dan dalam hal ini faktor lain dianggap konstan.

d) Koefisien regresi untuk profitabilitas(PROFIT) sebesar – 0,041, menyatakan bahwa setiap penambahan 1,00 x pada rasio net profit margin akan mengurangi indeks pengungkapan tanggung jawab sebesar 0,041, dan dalam hal ini faktor lain dianggap konstan.

e) Koefisien regresi untuk Leverage(LEV) sebesar -0,401, menyatakan bahwa setiap penambahan 1,00 x pada rasio leverage akan mengurangi indeks pengungkapan tanggung jawab sosial sebesar 0,401, dan dalam hal ini faktor lain dianggap konstan.


(69)

f) Koefisien regresi untuk likuiditas(LIKUID) sebesar 0,004, menyatakan bahwa setiap penambahan 1,00x pada rasio likuiditas akan meningkatkan indeks pengungkapan tanggung jawab sosial sebesar 0,004, dan dalam hal ini faktor lain dianggap konstan.

b. Pengujian Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ha: Ukuran perusahaan, Basis perusahaan, profitabilitas, leverage, dan likuiditas berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan perusahaan perkebunan dan pertambangan yang go Publik di BEI , baik secara simultan maupun parsial, dengan tingkat kepercayaan 5%.

H0: Ukuran perusahaan, Basis perusahaan, profitabilitas, leverage, dan likuiditas tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan perusahaan perkebunan dan pertambangan yang go Publik di BEI , baik secara simultan maupun parsial, dengan tingkat kepercayaan 5%.

Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi mempunyai pengaruh nyata terhadap variabel dependen, digunakan uji statistic t. Uji t dilakukan untuk menguji


(70)

seberapa jauh variabel independen secara parsial atau individual dalam menerangkan variabel dependen. Uji t yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah variabel ukuran perusahaan(X1), basis perusahaan(X2), profitabilitas(X3), leverage(X4), dan likuiditas(X5) berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada laporan tahunan perusahaan perkebunan dan pertambangan yang terdaftar BEI. Nilai t hitung dapat dibantu dengan alat bantu program statistic seperti pada tabel 4.6.

Menurut Ghozali(2005), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas atau independen secara individual menerangkan variabel dependen. Adapun kriteria pengujiannya adalah:

Ha diterima jika t hitung > t tabel, dan signifikansi < 0,05 H0 diterima jika t hitung < t tabel, dan signifikansi > 0,05 Hasil uji t yang ditunjukkan pada tabel 4.6, memperlihatkan nilai probabilitas signifikansi dari masing-masing variabel independen. Variabel ukuran perusahaan(SIZE), basis perusahaan(BASIS), profitabilitas(PROFIT), leverage(LEV), dan likuiditas(LIKUID) memiliki signifikansi masing-masing: 0,227; 0,323; 0,203; 0,126; 0,857 yang berarti lebih dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran perusahaan, basis


(71)

perusahaan, profitabilitas, leverage dan likuiditas secara parsial tidak berpengaruh, atau dengan kata lain H0 diterima.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen dalam modl regresi ini memiliki pengaruh signifikan secara simultan atau tidak terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial, maka dilakukan uji F (F-test).

Menurut Ghozali(2005), uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Nilai F hitung diperoleh dengan menggunakan alat bantu program statistik yang hasilnya ditunjukkan pada tabel 4.7 berikut ini

Tabel 4.8 Hasil uji F

Sumber: hasil pengolahan SPSS(2011)

Salah satu criteria pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis ini adalah Quick Look. Menurut Ghozali(2005), “Quick

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression .064 5 .013 .943 .473a

Residual .297 22 .014 Total .361 27

a. Predictors: (Constant), LIKUID, LN_AKT, LN_PROFIT, BASIS, LEV b. Dependent Variable: CSRI


(72)

Look : bila nilai F lebih besar dari 4, maka H0 ditolak, pada derajat kepercayaan 5%, dengan kata lain hipotesis alternative diterima.”

Dari hasil uji F tersebut, diperoleh F hitung sebesar 0,943 < 4, dengan tingkat signifikansi 0,473 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran perusahaan(X1), basis perusahaan(X2), profitabilitas(X3), leverage(X4), dan likuiditas(X5) secara simultan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (Y).

c. Koefisien Determinasi (R2)

“ Koefisien Adjusted Determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,2005)”. Melalui koefisien determinasi dapat diketahui seberapa jauh variabel ukuran perusahaan, basis perusahaan, profitabilitas, leverage, dan likuiditas mampu menjelaskan pengungkapan tanggung tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan.


(73)

Tabel 4.9 Koefisien Determinasi

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS(2011)

Pada tabel model summary terlihat bahwa nilai R sebesar 0,420 > 0,05 menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan, basis perusahaan, profitabilitas, leverage, dan likuiditas memiliki korelasi yang cukup kuat dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan tahunan yaitu sebesar 42%.

Nilai Adjusted R square atau koefisien determinasi adalah 0,176. Hal ini berarti variasi atau perubahan pada variabel independen ukuran perusahaan, basis perusahaan, profitabilitas, leverage, dan likuiditas hanya mampu menjelaskan variasi atau perubahan pada variabel dependen pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan sebesar 17,6%, selebihnya sebesar 82,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak tercantum dalam penelitian ini.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .420a .176 -.011 .11623 a. Predictors: (Constant), LIKUID, SIZE, PROFIT, BASIS, LEV b. Dependent Variable: CSRI


(74)

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan penyajian data hasil penelitian beserta pengolahannya yang bersumber dari Annual Report perusahaan perkebunan dan pertambangan yang go public di BEI, maka penulis dalam penelitian ini akan membahas hasil penelitian sesuai dengan masalah yang diajukan. Dari hasil pengujian variabel secara parsial ditemukan bahwa tidak ada variabel independen, yaitu ukuran perusahaan, basis perusahaan, profitabilitas, leverage, dan likuiditas yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan.

Dari hasil pengujian bersama-sama atau secara simultan, dapat diketahui bahwa ukuran perusahaan(SIZE), basis perusahaan(BASIS), profitabilitas(PROFIT), leverage(LEV), dan likuiditas(LIKUID) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan. Hal ini ditunjukkan dari F hitung senilai 0,943 < 4, dengan signifikansi sebesar 0,473 > 0,05.

Nilai koefisien determinasi sebesar 0,176 yang artinya variasi dalam perubahan tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial (CSRI) dapat dijelaskan oleh variabel independen ukuran perusahaan(SIZE), basis perusahaan(BASIS), profitabilitas(PROFIT), leverage(LEV), dan likuiditas(LIKUID) sebesar 17,6%, sedangkan sisanya sebesar 82,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dicantumkan ke dalam model. Dengan demikian kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen dapat dikatakan rendah.


(75)

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Sembiring(2005), dimana dari hasil penelitiannya berhasil menemukan hubungan yang secara statistic berpengaruh signifikan antara variabel independen ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap variabel dependen pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Namun penelitian ini sejalan dengan penelitian Anggraini (2006) dan Marpaung(2009) dimana hasil penelitian tersebut tidak berhasil membuktikan pengaruh ukuran perusahaan, leverage, dan profitabilitas terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan.

Dari pengujian yang dilakukan terhadap model regresi, diketahui bahwa nilai signifikan t untuk faktor profitabilitas adalah senilai 0,203 atau lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti profitabilitas perusahaan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan tangung jawab sosial dalam laporan tahunan. NPM(Net Profit Margin) merupakan rasio keuangan yang digunakan oleh perusahaan untuk menganalisis kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan penjualan yang dilakukannya. Sementara, rata-rata perusahaan yang menjadi objek penelitian ini memiliki tingkat NPM yang relative rendah bahkan mengalami kerugian pada tahun tertentu. Rendahnya Tingkat NPM ini dapat disebabkan karena terjadi penurunan jumlah laba bersih akibat beban keuangan yang cenderung lebih tinggi, atau bahkan dalam periode tertentu seperti pada tahun 2008 dan 2009, melebihi jumlah laba kotor yang dihasilkan perusahaan.

Dari pengujian yang dilakukan terhadap model regresi t, diketahui bahwa model signifikan t untuk faktor ukuran perusahaan adalah 0,227 atau lebih besar 0,05. Hal ini berarti faktor ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif atau


(1)

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

CSRI 30 .4503 .11477 .21 .63

BASIS 30 .3558 .20288 .05 .82

LEV 30 .4429 .18556 .18 .83

LIKUID 30 1.8510 1.28424 .38 5.88

SIZE 30 29.8010 .89888 28.37 31.94

PROFIT 28 -1.9359 .96289 -4.83 -.32

Lampiran xv

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CSRI BASIS LEV LIKUID SIZE PROFIT

N 30 30 30 30 30

Normal Parametersa,,b

Mean .4503 .3558 .4429 1.8510 29.8010 -1.9359

Std. Deviation .11477 .20288 .18556 1.28424 .89888 .96289 Most Extreme

Differences

Absolute .093 .225 .158 .210 .128 .171

Positive .093 .225 .158 .210 .128 .103

Negative -.067 -.114 -.074 -.126 -.096 -.1

Kolmogorov-Smirnov Z .511 1.232 .867 1.152 .703 .905

Asymp. Sig. (2-tailed) .957 .096 .440 .141 .707 .386

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(2)

(3)

Lampiran xvi

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF

1

SIZE .498 2.010

BASIS .646 1.549

PROFIT .560 1.786

LEV .275 3.631


(4)

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF

1

SIZE .498 2.010

BASIS .646 1.549

PROFIT .560 1.786

LEV .275 3.631

LIKUID .624 1.603

a. Dependent Variable: CSRI

Lampiran xvii

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .420a .176 -.011 .11623 1.919

a. Predictors: (Constant), LIKUID, LN_AKT, LN_PROFIT, BASIS, LEV b. Dependent Variable: CSRI


(5)

Lampiran xviii

Hasil Uji Heterokedastisitas

Lampiran xix

Hasil Uji Hipotesis t-Test

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.772 .944 -.818 .422

SIZE .042 .034 .341 1.243 .227

BASIS .137 .136 .243 1.011 .323

PROFIT -.041 .031 -.339 -1.311 .203

LEV -.401 .253 -.586 -1.589 .126

LIKUID .004 .022 .045 .182 .857


(6)

Lampiran xx

Hasil Uji Hipotesis F-Test

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .064 5 .013 .943 .473a

Residual .297 22 .014

Total .361 27

a. Predictors: (Constant), LIKUID, LN_AKT, LN_PROFIT, BASIS, LEV b. Dependent Variable: CSRI

Lampiran xxi

Model Summary(R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .420a .176 -.011 .11623

a. Predictors: (Constant), LIKUID, LN_AKT, LN_PROFIT, BASIS, LEV b. Dependent Variable: CSRI


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 110 125

Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 77 128

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2005-2009

1 4 98

Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap profitabilitas dana reputasi perusahaan (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia)

0 14 133

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 15

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN.

0 0 43

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Dewan Komisaris, Leverage, dan Profitabilitas terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia).

0 0 30

PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN TAMBANG DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 88

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Ukuran Dewan Komisaris terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 13

PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN TAMBANG DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 25