Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit: studi kasus pada KSP Artha Prima Kota Salatiga T1 162009096 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.
Dalam memahami sistem digunakan dua pendekatan yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan
komponen/elemen. Sedangkan metode itu merupakan komponen dari prosedur. Semuanya
merupakan proses yang berkaitan satu dengan lainnya menuju kearah sasaran, maksud atau
tujuan tertentu. Sistem dalam penelitian ini adalah tahapan-tahapan yang harus dipenuhi oleh
nasabah agar pengajuan kredit di proses oleh pihak koperasi sehingga pengajuan kredit bisa
disetujui dan dicairkan.
Sistem pengendalian kredit adalah suatu sistem yang terdiri dari prosedur dan metode
digunakan oleh pihak KSP untuk mencegah atau menghilangkan kemungkinan terjadinya suatu
kerugian yang akan atau telah terjadi, akibat debitur tidak mampu memenuhi kewajiban pokok
pinjaman. Pengajuan kredit ke suatu KSP terdapat prosedur pemberian kredit, adapun langkahlangkah dan persyaratan yang diberlakukan oleh KSP dalam pemberian kredit, mulai dari
pengajuan permohonan kredit sampai dengan pencairan kredit yang diminta.
Koperasi simpan pinjam mempunyai usaha menghimpun dana dari masyarakat atau
anggota dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat atau anggota dalam bentuk
pemberian kredit. Kredit adalah salah satu sumber pembiayaan bagi pembangunan nasional,
karena dengan adanya kredit suatu kegiatan usaha dapat berjalan dan roda perekonomian negara
dapat berputar dehingga hal ini dapat mendorong terciptanya pembangunan nasional.


Membicarakan kredit, sesungguhnya membicarakan resiko yang terkandung dalam setiap
pemberian kredit, koperasipun tidak terhindar dari kredit macet. Koperasi simpan pinjam
bertujuan untuk memberikan kredit yang menguntungkan dengan resiko yang minimum. Saat
masalah atau anggota mengajukan permohonan kredit dan kredit tersebut disetujui, maka atas
fasilitas kredit yang diberikan oleh koperasi, koperasi harus menanggung resiko adanya unsur
ketidakpastian dimasa yang akan datang.
KSP Artha Prima merupakan salah satu koperasi di Kota Salatiga yang kegiatannya
memberikan kredit. Kredit yang diberikan KSP Artha Prima harus dijamin dengan satu angunan,
baik itu angunan kendaraan atau angunan sertifikat. KSP Artha Prima kota Salatiga juga
memiliki keunggulan dalam hal kemudahan pemberian kredit. Berbagai kemudahan ditawarkan
untuk menarik minat nasabah atau anggota dengan mempercepat dan mempermudah proses
kredit serta prosedurnya sederhana.
Koperasi harus memiliki pemikiran yang positif terhadap nasabah atau anggota, seperti
pandangan yang dimiliki KSP Artha Prima. KSP Artha Prima juga sudah menggunakan sistem
pengendalian kredit. Namun pada kenyataannya belum semua kredit berjalan lancar. Muncul
permasalahan akibat ketidaksanggupan peminjam dalam mengembalikan pinjaman yang jatuh
tempo sehingga menimbulkan kredit bermasalah atau kredit macet.
Agar terhindar dari kredit yang bermasalah atau kredit macet, dalam menjalankan
kegiatan yang efisiensi dan efektif, koperasi memerlukan sistem pengendalian intern. Sistem

pengendalian intern merupakan seperangkat kebijakan dan prosedur yang dirancang dengan
tujuan untuk menjaga kekayaan dan catatan perusahaan, untuk mengecek ketelitian dan data

akuntan, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya manajemen. Karena masih terjadi
pengembalian kredit yang tidak tepat dan tidak teratur.
1.2.Fenomena Masalah
KSP Artha Prima sudah menggunakan sistem pengendalian kredit agar terhindar dari
resiko bermasalah atau kredit macet. Namun pada kenyataannya masih ada peminjam yang tidak
sanggup mengembalikan pinjaman sehingga terjadi kredit bermasalah atau kredit macet.
Berdasarkan fenomena tersebut terdapat permasalahan-permasalahan yang harus
dilakukan penelitian di KSP Artha Prima, oleh karena itu dilakukan penelitian tentang Sistem
Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Artha Prima kota Salatiga).

1.3.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perumusan masalah adalah sebagai
berikut :
Bagaimanakah prosedur dan metode sistem pengendalian kredit yang dilakukan di KSP
Artha Prima Kota Salatiga?
1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur dan metode sistem pengendalian

kredit yang dilakukan KSP Artha Prima Kota Salatiga.
1.5. Signifikansi Penelitian

1.5.1

Signifikansi Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat memberikan kontribusi terhadap
akademisi pengetahuan tentang sistem pengendalian kredit.

1.5.2

Signifikansi Praktis
1. Bagi Koperasi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna memberikan informasi yang
berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan KSP pada umumnya.
Harapannya dapat bermanfaat bagi KSP Artha Prima, agar dapat
mengantisipasi kemungkinan terjadinya tunggakan yang kemungkinan akan
dialami nasabah atau anggota saat angsuran kredit dan diharapkan dapat
memberikan sumbangan penelitian atau masukan berupa saran-saran yang
dapat menunjang kinerja KSP Artha Prima selanjutnya. Serta menjadi bahan

evaluasi bagi pihak koperasi terutama dalam bidang sistem pengendalian
kredit.
2. Bagi Penulis
Dengan adanya penelitian ini penulis memperoleh wawasan dan pemahaman
yang baru tentang sistem pengendalian kredit. Bagaimana seharusnya sistem
pengendalian kredit dilaksanakan serta dapat mengetahui tindakan yang
dilakukan oleh suatu lembaga keuangan dalam menanggulangi resiko yang
belum ataupun yang sudah terjadi.

3. Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, untuk mengetahui tindakan yang dilakukan oleh
suatu lembaga keuangan dalam menanggulangi resiko yang belum ataupun
yang sudah terjadi.
1.6. Keterbatasan Masalah
Dikarenakan oleh adanya keterbatasan, dan agar hasil penelitian lebih terfokus, maka
peneliti menentukan fokus penelitian sebagai berikut:
1. Keterbatasan subjek penelitian
Subjek dari penelitian ini dibatasi pada pengendalian kredit pada KSP Artha Prima.
2. Keterbatasan objek penelitian
Objek penelitian dibatasi pada lingkup KSP Artha Prima yaitu ketua, sekretaris dan

karyawan bagian admin.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit: studi kasus pada KSP Artha Prima Kota Salatiga T1 162009096 BAB II

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit: studi kasus pada KSP Artha Prima Kota Salatiga T1 162009096 BAB IV

4 41 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit: studi kasus pada KSP Artha Prima Kota Salatiga T1 162009096 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit: studi kasus pada KSP Artha Prima Kota Salatiga

0 1 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit: studi kasus pada KSP Artha Prima Kota Salatiga

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Tabita Kota Salatiga)

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Tabita Kota Salatiga) T1 162007049 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Tabita Kota Salatiga) T1 162007049 BAB II

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Tabita Kota Salatiga) T1 162007049 BAB IV

1 4 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Tabita Kota Salatiga) T1 162007049 BAB V

0 1 2