EFEKTIVITAS MODEL PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP SISWA KELAS VII MTS NEGERI HAMPARAN PERAK TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

(1)

EFEKTIVITAS MODEL PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP

PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP SISWA KELAS VII MTs NEGERI HAMPARAN PERAK

TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

Oleh: Mukhaira NIM 409141062

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2013


(2)

(3)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi yang berjudul “Efektivitas Model Pendekatan Guided Discovery Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup Kelas VII MTs Negeri Hamparan Perak T.P 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Ir. Herkules, M.S selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan berupa ilmu, pengalaman, ketekunan, keikhlasan dan kasih sayang kepada penulis sejak awal penyusunan proposal penelitian hingga selesai berbentuk skripsi. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Puji Prastowo, M.Si, Bapak Drs. Hudson Sidabutar, M.S, dan Ibu AYD. Lumban Gaol, M.Kes sebagai dosen penguji yang juga banyak memberikan kritik, saran dan bimbingan demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih selanjutnya, penulis sampaikan kepada Ibu Dra. Mariaty Sipayung M.Si selaku dosen pembimbing akademik atas bimbingan dan arahan yang telah diberikan dalam perjalanan perkuliahan selama ini. Terima kasih juga kepada Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si, selaku ketua jurusan Biologi FMIPA UNIMED, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D, selaku dekan FMIPA UNIMED dan seluruh Bapak dan Ibu dosen, atas ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan, semoga penulis nantinya dapat mengaplikasikan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Terima kasih kepada Kepala Sekolah MTs Negeri Hamparan Perak, Ibu Dra. Siti Hamidah Siregar, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian, guru bidang studi IPA Ibu Dra. Etty Fetty Ramadani dan para guru MTs Negeri Hamparan Perak yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.


(4)

Teristimewa kepada yang tercinta Ayahanda Ibnu Affan dan Ibunda yang tersayang Hj. Siti Aminah A.md yang begitu banyak memberikan kasih sayang yang berlimpah, do’a, dorongan, motivasi, semangat serta dukungan moral dan material kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED. Serta kepada kakanda tersayang Raudhatul Karimah S.PdI dan Uswatun Hasanah, abangda Ibnu Sajari dan Abu Hanifah S.T, S.PdI, Sofyan Sauri S.PdI, serta seluruh keluarga yang tak hentinya memberikan doa, dukungan, semanagat dan kasih sayangnya kepada penulis dalam menyelesaikan studi.

Ucapan terima kasih juga kepada teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan doa dan dukungan yaitu Putri Sariti, Neni, Leni, Aminan, Eva, Novi, Fitri, Umriah, serta semua teman-teman sekelas Biologi Reguler A’2009 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Tidak lupa juga ucapan terima kasih kepada Group PCCIB (Perkumpulan Cewek Cantiek Imoet Biologi) yang tersayang (Nila, Kemy, Tia, Asnila, Ika Can, Ipeh, Dila, Yow, Winda, Tika, Kak Iftah, Elita, Mbak Fitri dan Teresia) yang senantiasa mendukung dan menemani penulis dalam suka maupun duka. Begitu juga teman-teman PPLT di SMP N 3 Kisaran dan seluruh pihak yang tidak bisa penulis tuliskan namanya satu per satu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan kita.

Medan, Juli 2013 Penulis


(5)

iii

EFEKTIVITAS MODEL PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP

PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP SISWA KELAS VII MTs NEGERI HAMPARAN PERAK

TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

MUKHAIRA (NIM 409141062) ABSTRAK

Tujuan penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hasil nilai ketercapaian aktivitas keterampilan proses sains siswa dan persentase peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran materi klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan model pendekatan Guided Discovery pada siswa kelas VII MTs Negeri Hamparan Perak Tahun Pembelajaran 2012/2013.

Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 1 kelas yang diambil dengan teknik purposive sampling (sampel bertujuan). Penelitian ini bersifat deskriptif, jadi dalam analisis data yang digunakan adalah analisis data secara deskriptif. Instrumen penelitian ini terdiri atas 2 aspek penilaian. Pertama, penilaian keterampilan proses sains mencakup Lembar penilaian yaitu memuat tabel pernyataan mengenai jenis-jenis keterampilan proses sains yang diharapkan muncul antara lain observasi, mengukur/menghitung, mencari hubungan antar ruang dan waktu, merumuskan hipotesis, mengiterpretasikan data, membuat kesimpulan, dan penerapan/aplikasi. Masing-masing dari jenis penelitian ini terdapat 4 deskriptor penilaian. Kedua, penilaian pemahaman konsep atau hasil belajar yaitu sebanyak 30 soal dalam bentuk pilihan berganda dengan pemberian skor satu untuk jawaban yang benar dan skor nol untuk jawaban yang salah.

Berdasarkan hasil analisis data, secara deskriptif dapat digambarkan bahwa untuk nilai aktivitas keterampilan proses sains secara klasikal telah tercapai dengan persentase 77,41% termasuk dalam kategori aktif. Sedangkan pemahaman konsep atau hasil belajar dengan ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai dengan persentase 80,64%, penguasaan materi siswa secara klasikal telah terpenuhi dengan persentase 80,64% kategori tinggi, dan ketuntasan pencapaian TPK telah tercapai dengan persentase 75,66% telah tuntas. Dengan hasil analisis data ini, dapat dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif dengan menggunakan pendekatan Guided Discovery terhadap keterampilan proses sains dan pemahaman konsep siswa pada sub materi pokok klasifikasi makhluk hidup di kelas VII MTs Negeri Hamparan Perak adalah efektif.


(6)

EFFECTIVENESS MODEL APPROACH FOR GUIDED DISCOVERY SCIENCE PROCESS SKILLS AND UNDERSTANDING OF THE

CONCEPT LIVING IN THE MATERIAL CLASSIFICATION OF STUDENTS IN CLASS VII MTs HAMPARAN PERAK

YEAR STUDY 2012/2013

MUKHAIRA (NIM 409141062) ABSTRACT

The purpose of this study was conducted to determine the value of the results of activities of science process skills achievement of students and the percentage increase in student learning outcomes in learning the material classification of living things by using the Guided Discovery approach models the students of class VII MTs Hamparan Perak Year Study 2012/2013.

The sample in this study is as much as 1 class taken by using purposive sampling (samples intended). This is a descriptive study, so the data used in the analysis is descriptive data analysis. The research instrument consisted of two aspects of the assessment. First, the assessment of science process skills include assessment sheet that contains a table statements regarding the types of science process skills that are expected to appear include observation, measure / calculate, for the relationship between space and time, formulate hypotheses, mengiterpretasikan the data, making inferences, and application / the application. Each one of these studies, there are 4 types of assessment descriptors. Second, assessment or understanding of the concept of learning outcomes as many as 30 in the form of multiple-choice questions with scoring one for the correct answer and a score of zero for a wrong answer.

Based on the analysis of data, descriptive can be drawn that for the value of the activity in the classical science process skills have been achieved with a percentage of 77.41% is included in the active category. While the concept of understanding or mastery of learning outcomes with students in the classical learning has been achieved with a percentage of 80.64%, in the classical student mastery of the material has been met with a percentage of 80.64% high category, and completeness TPK achievement has been reached with the percentage of 75.66% has been completed. With the results of the data analysis, it can be said that the cooperative learning by using Guided Discovery approach to science process skills and understanding of the concept of students in the subject matter sub classification of living things in class VII MTs Hamparan Perak District is effective.


(7)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 3

1.4. Rumusan Masalah 3

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 5

2.1.1. Hakekat Efektivitas Pembelajaran 5

2.1.2. Keterampilan Proses Sains 8

2.1.3. Pemahaman Konsep 10

2.1.4. Pendekatan Discovery 11

2.2. Tinjauan Materi Pembelajaran 15

2.2.1. Sistem Nama Ilmiah dan Klasifikasi 15 2.2.2. Sistem Klasifikasi Lima Kingdom 16

2.2.2.1. Kingdom Monera 16

2.2.2.2. Kingdom Protista 17

2.2.2.3. Kingdom Fungi 18

2.2.2.4. Kingdom Plantae 19

2.2.2.5. Kingdom Animalia 20

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 21

3.1.1. Lokasi Penelitian 21

3.1.2. Waktu Penelitian 21

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 21

3.2.1. Populasi Penelitian 21

3.2.2. Sampel Penelitian 21


(8)

3.4. Prosedur Penelitian 22

3.4.1. Tahap Perencanaan 22

3.4.2. Tahap Pelaksanaan 22

3.4.3. Analisis Data 23

3.5. Instrument atau Alat Pengumpulan Data 23 3.5.1. Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains 23 3.5.2. Test Hasil Belajar atau Pemahaman Konsep 25

3.5.2.1. Uji Validitas 26

3.5.2.2. Uji Reliabilitas 27

3.5.2.3. Uji Tingkat kesukaran 28

3.5.2.4. Uji Daya Beda 28

3.6. Teknik Analisis Data 29

3.6.1. Menghitung Nilai Hasil Aktivitas Keterampilan Proses Sains Siswa 29 3.6.2. Menghitung Ketuntasan Hasil Belajar Pada Pemahaman Konsep 30

Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 33

4.1.1. Deskripsi Data Instrumen Penelitian 33

4.1.2. Keterampilan Proses Sains 34

4.1.3. Pemahaman Konsep 36

4.2. Pembahasan 41

4.2.1. Keterampilan Proses Sains 41

4.2.2. Pemahaman Konsep 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 44

5.2. Saran 44


(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1. Distribusi frekuensi Nilai Aktivitas Keterampilan Proses Sains 35 Gambar 4.2. Distribusi frekuensi Nilai Post-test 37 Gambar 4.3. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Setelah Penerapan Pendekatan 38

Guided Discovery Melalui Aktivitas Keterampilan Proses Sains Pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran 47

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 50

Lampiran 3. Lemabar Kerja Siswa I 59

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa II 60

Lampiran 5. Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains 62

Lampiran 6. Lembar Soal Siswa 63

Lampiran 7. Kunci Jawaban 68

Lampiran 8. Tabulasi Validitas Dan Reliabilitas 69 Lampiran 9. Perhitungan Validitas Instrumen Penelitian 70 Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Penelitian 73 Lampiran 11. Tabulasi Tingkat Kesukaran Dan Daya Beda 75 Lampiran 12. Perhitungan Tingkat Kesukaran 76

Lampiran 13. Perhitungan Daya Beda 78

Lampiran 14. Tabulasi Data Hasil Aktivitas Observasi Keterampilan 80 Proses Sains

Lampiran 15. Tabulasi Data Hasil Nilai Aktivitas Keterampilan 81 Proses Sains

Lampiran 16. Tabulasi Nilai Pre-test 83

Lampiran 17. Tabulasi Test Hasil Belajar (Post-test) Siswa 84 Lampiran 18. Perhitungan Rata-rata Hasil Belajar 85 Lampiran 19. Tingkat Penguasaan Hasil Belajar Siswa 86 Lampiran 20. Ketuntasan Pemahaman Konsep Hasil Belajar Siswa 88 Lampiran 21. Hasil Nilai Pre-test dan Post-test Terhadap Hasil 90

Belajar Siswa

Lampiran 22. Tabulasi Hasil Belajar Siswa Tiap Indikator 91 Lampiran 27. Perhitungan Hasil Belajar Siswa Tiap Indikator 92


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu rumpun ilmu yang mempunyai objek berupa benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapanpun dan dimanapun. Ilmu pengetahuan alam juga sering disebut sebagai sains alam. Kuslan Stone dalam Kusuma (2011) menyebutkan bahwa sains adalah kumpulan pengetahuan, cara-cara untuk mendapatkan Discovery dan mempergunakan (kontektualisasi) pengetahuan tersebut. Dengan demikian IPA sebagai sains bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru dan siswa MTs Negeri Hamparan Perak, pembelajaran biologi yang berlangsung masih berupa pembelajaran teacher center (berpusat pada guru), guru yang aktif dan siswa cenderung pasif. Pembelajaran yang diterapkan adalah metode mengajar dalam bentuk ceramah secara informatif. Pengajar lebih banyak berbicara dan bercerita untuk menginformasikan semua fakta dan konsep sedangkan siswa hanya mendengarkan, mencatat terkadang mendiskusikan hal-hal yang disampaikan pengajar tersebut. Siswa akan memiliki banyak konsep tetapi tidak dilatih untuk menemukan dan mengembangkan konsep. Besar kecilnya keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar sebanding dengan kesempatan untuk mengalami proses belajar tersebut. Sehingga pembelajaran yang kurang melibatkan peran serta siswa akan menghambat siswa dalam memahami pelajaran tersebut sehingga prestasi belajar cenderung rendah.

Dari data yang didapat, banyak siswa mendapat nilai dibawah rata-rata yaitu dibawah standard nilai yang sudah ditentukan. Adapun nilai standart yang harus dicapai (KKM) adalah 72, banyak siswa mendapat nilai 65 dan ada juga siswa yang nilainya 60, walaupun sudah dibuat remedial kepada siswa untuk


(12)

memperbaiki nilai tersebut. Pembelajaran teacher centered juga menghalangi siswa mencapai tujuan sains itu sendiri yaitu mengetahui cara-cara untuk mendapatkan/menemukan dan mengaplikasikan.

Pembelajaran discovery atau Penemuan merupakan pembelajaran dimana siswa mengkonstruk pemahaman sendiri. Dalam pendekatan ini guru berperan menciptakan situasi dimana siswa dapat belajar sendiri. siswa harus belajar melalui kegiatan mereka sendiri dengan memasukkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dimana meraka harus didorong untuk mempunyai pengalaman dan melakukan eksperimen dan membiarkan mereka untuk menemukan prinsip-prinsip bagi mereka sendiri.

Menurut Muhibbin (2010) berdasarkan psikologisnya kemampuan berpikir SMA (Remaja Akhir) barada pada tingkat Operasional formal yaitu asosiasi, differensiasi, komparasi dan kausalitas. Namun berbeda dengan siswa SMP (Remaja Awal), siswa SMA sudah mampu membuat generalisasi yang lebih konklusif dan komprehensif. Hal ini sangat memungkinkan untuk siswa SMA belajar dengan menemukan sendiri suatu fakta-fakta, prinsip-prinsip dan konsep-konsep. Kondisi psikologis tersebut sangat mendukung diterapkannya pembelajaran discovery pada siswa SMP (Remaja Awal). Komponen-komponen pembelajaran discovery adalah komponen-komponen penemuan ilmiah yang sangat memungkinkan untuk memunculkan Keterampilan Proses Ilmiah dalam suatu paket pembelajaran. Selain itu Pembelajaran Discovery juga membuat siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Pengguanaan model penemuan terbimbing (Guided Discovery) dengan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman materi biologi, minat belajar biologi, keberanian bertanya siswa kepada guru, rasa ingin tahu siswa dan rasa tertarik terhadap pelajaran biologi.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengadakan penelitian yang berjudul, “Efektivitas Model Pendekatan Guided Discovery Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Pemahaman Konsep Siswa pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup kelas VII MTs Negeri Hamparan Perak Tahun Pembelajaran 2012/2013”.


(13)

3

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, yang menjadi identifikasi masalah adalah :

1. Adanya kecenderungan bahwa kegiatan pembelajaran biologi yang berlangsung terpusat pada guru (Teacher Centered).

2. Partisipasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran biologi yang masih sangat terbatas mengakibatkan siswa cenderung kurang terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga hasil belajar nya rendah.

3. Pembelajaran biologi cenderung hanya disampaikan dengan metode ceramah, metode mengajar secara informatif ataupun kooperatif, sehingga kemampuan siswa dalam melakukan metode ilmiah atau keterampilan proses pada saat pembelajaran biologi masih berkurang.

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini antara lain :

1. Pembelajaran biologi yang dapat mengembangkan keterampilan proses sains siswa dan meningkatkan pemahaman konsep materi yaitu dengan menggunakan pendekatan guided discovery.

2. Keterampilan proses sains yang diharapkan muncul dalam penelitian ini adalah keterampilan proses sains yaitu observasi, mengukur/menghitung, menarik hubungan antar ruang dan waktu, merumuskan hipotesis, menginterpretasikan data, membuat kesimpulan, penerapan (aplikasi) dan komunikasi.

3. Materi pokok dibatasi pada materi pokok Klasifikasi Makhluk Hidup semester genap dikelas VII siswa MTs Negeri Hamparan Perak.

1.4. Rumusan Masalah

Dari batasan masalah yang diajukan, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain :

1. Bagaimana ketercapaian hasil nilai aktivitas keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran materi Klasifikasi Makhluk Hidup dengan menggunakan model pendekatan Guided Discovery pada siswa kelas VII MTs Negeri Hamparan Perak Tahun Pembelajaran 2012/2013?


(14)

2. Bagaimana peningkatan ketuntasan hasil belajar terhadap pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran materi klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan model pendekatan Guided Discovery pada siswa kelas VII MTs Negeri Hamparan Perak Tahun Pembelajaran 2012/2013?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain untuk mengetahui : 1. Untuk mengetahui hasil nilai ketercapaian aktivitas keterampilan proses sains

siswa dalam pembelajaran materi klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan model pendekatan Guided Discovery pada siswa kelas VII MTs Negeri Hamparan Perak Tahun Pembelajaran 2012/2013.

2. Untuk mengetahui peningkatan ketuntasan hasil belajar terhadap pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran materi klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan model pendekatan Guided Discovery pada siswa kelas VII MTs Negeri Hamparan Perak Tahun Pembelajaran 2012/2013.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Menjadi bahan masukan bagi guru dalam menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan.

2. Menjadi bahan pertimbangan bagi pengajar pada umumnya dan pengajar sains pada khususnya dalam menentukan pendekatan yang sesuai untuk memunculkan keterampilan proses sains.

3. Memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa mengenai penemuan ilmiah yang dapat dikembangkan untuk masalah-masalah lain dalam kehidupan.


(15)

44

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.1. Kesimpulan

Adapun yang menjadi kesimpulan dalam penelitian ini adalah:

1. Ketercapaian hasil nilai aktivitas keterampilan proses siswa yaitu dari rentang nilai 61-64 sebanyak 7 orang sebesar 22,58% temasuk dalam kategori cukup aktif, dari rentang nilai 71-82 sebanyak 12 orang sebesar 38,71% termasuk kategori aktif, dan dari rentang nilai 86-93 sebanyak 12 orang sebesar 38,71% termasuk dalam kategori aktif.

2. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa dalam pendekatan Guided Discovery terhadap keterampilan proses sains dan pemahaman konsep siswa pada materi klasifikasi makhluk hidup kelas VII MTs Negeri Hamparan Perak tahun pembelajaran 2012/2013 sebesar 33,12% dimana nilai rata-rata pre-testnya sebesar 42,04 dan nilai rata-rata post-tesnya 75,16 dengan persentase ketuntasan 80,64% pada tingkat penguasaan kategori tinggi.

3. Pembelajaran dengan pendekatan Guided dicovery pada materi klasifikasi makhluk hidup efektif digunakan dalam meningkatkan hasil belajar/pemahaman konsep dan melatih keterampilan proses sains.

5.1.2. Saran

1. Bagi guru, kiranya menjadikan pendekatan Guided Discovery sebagai salah satu alternatif pembelajaran biologi mengingat bahwa dalam penerapan pendekatan ini terjadi peningkatan hasil belajar.

2. Dalam pelaksanaan pendekatan Guided Discovery ini diperlukan persiapan yang cukup banyak dengan berbagai kreasi agar proses penemuan yang dilakukan siswa terasa menyenangkan.

3. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut melihat perbandingan keterampilan proses sains dan pemahaman konsep siswa dengan menggunakan Guided Discovery dengan pendekatan non Guided Discovery ataupun non Discovery.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2006), Prosedur Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., (2007), Evaluasi Program Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Dimyati, dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Hariaty, M.,(2009), Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan, Penerbit Gaung Persada Press, Jakarta.

Hasruddin., (2000), Penerapan Metode Penemuan Terbimbing dengan Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Biologi di SMUN 1 Binjai, Jurnal Penelitian, 7, 402-409.

Herdian, (2013), Metode Pembelajaran Discovery,

http://herdy07.wordpress.com/2013/05/27//macam-macam-metode-pembelajaran.html (Diakses 31 januari 2013).

Kusuma, M., (2011), Ilmu Pengetahuan Alam, www.klikedukasi.com.

Lavine, R., (2005), Guided Discovery Learning with Videotaped Case Presentation in Neurobiology, JIAMSE, 15, 4-7.

Oloyede, O., (2010), Comparative Effect of the Guided Discovery and Concept Mapping Teaching Strategies On Sss Students’ Chemistry Achievement, Humanity & Social Journal, 5, 1-6.

Rijanto, T., (2008), Paradigma dan Revolusi Sains, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 017, 393-403.

Ruslan, R., (2006), Metode Penelitian, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sagala, S., (2012), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta,

Bandung.

Sianturi, P. dan Simatupang, Z., (2011), Telaah Kurikulum Biologi, FMIPA : UNIMED.

Sudijono, A., (2008), Pengantar Evaluasi Pendidikan, Penerbit PT Grafindo Persada, Jakarta.


(17)

46

Sugiyarto, M., (2011), Ilmu Pengetahuan Alam, www.klikedukasi.com.

Suherman, dkk. (2001). Common TexBook Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika UPI Bandung. Suryosubroto, (2008), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Penerbit Rineka

Cipta, Jakarta.

Syah, M., (2010), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Trihastuti, S. dan Rimy, Y., (2012), Pembelajaran Keterampilan Proses, Inquiry dan Discovery Learning, www.mahmuddin.wordpress.com.

Uno, H., (2011), Model Pembelajaran, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Usman, M., (2005), Menjadi Guru Profesional, Penerbit Rosada Karya, Bandung. Widodo, A., (2007), Kontruktivisme dan Pembelajaran Sains, Jurnal Pendidikan

dan Kebudayaan, 064, 91-103.

Zamrud, (2012), LKS Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu Untuk SMP/MTs Semester 2, Putra Nugraha. Surakarta.


(1)

memperbaiki nilai tersebut. Pembelajaran teacher centered juga menghalangi siswa mencapai tujuan sains itu sendiri yaitu mengetahui cara-cara untuk mendapatkan/menemukan dan mengaplikasikan.

Pembelajaran discovery atau Penemuan merupakan pembelajaran dimana siswa mengkonstruk pemahaman sendiri. Dalam pendekatan ini guru berperan menciptakan situasi dimana siswa dapat belajar sendiri. siswa harus belajar melalui kegiatan mereka sendiri dengan memasukkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dimana meraka harus didorong untuk mempunyai pengalaman dan melakukan eksperimen dan membiarkan mereka untuk menemukan prinsip-prinsip bagi mereka sendiri.

Menurut Muhibbin (2010) berdasarkan psikologisnya kemampuan berpikir SMA (Remaja Akhir) barada pada tingkat Operasional formal yaitu asosiasi, differensiasi, komparasi dan kausalitas. Namun berbeda dengan siswa SMP (Remaja Awal), siswa SMA sudah mampu membuat generalisasi yang lebih konklusif dan komprehensif. Hal ini sangat memungkinkan untuk siswa SMA belajar dengan menemukan sendiri suatu fakta-fakta, prinsip-prinsip dan konsep-konsep. Kondisi psikologis tersebut sangat mendukung diterapkannya pembelajaran discovery pada siswa SMP (Remaja Awal). Komponen-komponen pembelajaran discovery adalah komponen-komponen penemuan ilmiah yang sangat memungkinkan untuk memunculkan Keterampilan Proses Ilmiah dalam suatu paket pembelajaran. Selain itu Pembelajaran Discovery juga membuat siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Pengguanaan model penemuan terbimbing (Guided Discovery) dengan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman materi biologi, minat belajar biologi, keberanian bertanya siswa kepada guru, rasa ingin tahu siswa dan rasa tertarik terhadap pelajaran biologi.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengadakan penelitian yang berjudul, “Efektivitas Model Pendekatan Guided Discovery Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Pemahaman Konsep Siswa pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup kelas VII MTs Negeri Hamparan Perak Tahun Pembelajaran 2012/2013”.


(2)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, yang menjadi identifikasi masalah adalah :

1. Adanya kecenderungan bahwa kegiatan pembelajaran biologi yang berlangsung terpusat pada guru (Teacher Centered).

2. Partisipasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran biologi yang masih sangat terbatas mengakibatkan siswa cenderung kurang terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga hasil belajar nya rendah.

3. Pembelajaran biologi cenderung hanya disampaikan dengan metode ceramah, metode mengajar secara informatif ataupun kooperatif, sehingga kemampuan siswa dalam melakukan metode ilmiah atau keterampilan proses pada saat pembelajaran biologi masih berkurang.

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini antara lain :

1. Pembelajaran biologi yang dapat mengembangkan keterampilan proses sains siswa dan meningkatkan pemahaman konsep materi yaitu dengan menggunakan pendekatan guided discovery.

2. Keterampilan proses sains yang diharapkan muncul dalam penelitian ini adalah keterampilan proses sains yaitu observasi, mengukur/menghitung, menarik hubungan antar ruang dan waktu, merumuskan hipotesis, menginterpretasikan data, membuat kesimpulan, penerapan (aplikasi) dan komunikasi.

3. Materi pokok dibatasi pada materi pokok Klasifikasi Makhluk Hidup semester genap dikelas VII siswa MTs Negeri Hamparan Perak.

1.4. Rumusan Masalah

Dari batasan masalah yang diajukan, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain :

1. Bagaimana ketercapaian hasil nilai aktivitas keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran materi Klasifikasi Makhluk Hidup dengan menggunakan model pendekatan Guided Discovery pada siswa kelas VII MTs Negeri Hamparan Perak Tahun Pembelajaran 2012/2013?


(3)

2. Bagaimana peningkatan ketuntasan hasil belajar terhadap pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran materi klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan model pendekatan Guided Discovery pada siswa kelas VII MTs Negeri Hamparan Perak Tahun Pembelajaran 2012/2013?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain untuk mengetahui : 1. Untuk mengetahui hasil nilai ketercapaian aktivitas keterampilan proses sains

siswa dalam pembelajaran materi klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan model pendekatan Guided Discovery pada siswa kelas VII MTs Negeri Hamparan Perak Tahun Pembelajaran 2012/2013.

2. Untuk mengetahui peningkatan ketuntasan hasil belajar terhadap pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran materi klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan model pendekatan Guided Discovery pada siswa kelas VII MTs Negeri Hamparan Perak Tahun Pembelajaran 2012/2013.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Menjadi bahan masukan bagi guru dalam menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan.

2. Menjadi bahan pertimbangan bagi pengajar pada umumnya dan pengajar sains pada khususnya dalam menentukan pendekatan yang sesuai untuk memunculkan keterampilan proses sains.

3. Memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa mengenai penemuan ilmiah yang dapat dikembangkan untuk masalah-masalah lain dalam kehidupan.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.1. Kesimpulan

Adapun yang menjadi kesimpulan dalam penelitian ini adalah:

1. Ketercapaian hasil nilai aktivitas keterampilan proses siswa yaitu dari rentang nilai 61-64 sebanyak 7 orang sebesar 22,58% temasuk dalam kategori cukup aktif, dari rentang nilai 71-82 sebanyak 12 orang sebesar 38,71% termasuk kategori aktif, dan dari rentang nilai 86-93 sebanyak 12 orang sebesar 38,71% termasuk dalam kategori aktif.

2. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa dalam pendekatan Guided Discovery terhadap keterampilan proses sains dan pemahaman konsep siswa pada materi klasifikasi makhluk hidup kelas VII MTs Negeri Hamparan Perak tahun pembelajaran 2012/2013 sebesar 33,12% dimana nilai rata-rata pre-testnya sebesar 42,04 dan nilai rata-rata post-tesnya 75,16 dengan persentase ketuntasan 80,64% pada tingkat penguasaan kategori tinggi.

3. Pembelajaran dengan pendekatan Guided dicovery pada materi klasifikasi makhluk hidup efektif digunakan dalam meningkatkan hasil belajar/pemahaman konsep dan melatih keterampilan proses sains.

5.1.2. Saran

1. Bagi guru, kiranya menjadikan pendekatan Guided Discovery sebagai salah satu alternatif pembelajaran biologi mengingat bahwa dalam penerapan pendekatan ini terjadi peningkatan hasil belajar.

2. Dalam pelaksanaan pendekatan Guided Discovery ini diperlukan persiapan yang cukup banyak dengan berbagai kreasi agar proses penemuan yang dilakukan siswa terasa menyenangkan.

3. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut melihat perbandingan keterampilan proses sains dan pemahaman konsep siswa dengan menggunakan Guided Discovery dengan pendekatan non Guided Discovery ataupun non Discovery.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2006), Prosedur Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., (2007), Evaluasi Program Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Dimyati, dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Hariaty, M.,(2009), Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan, Penerbit Gaung Persada Press, Jakarta.

Hasruddin., (2000), Penerapan Metode Penemuan Terbimbing dengan Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Biologi di SMUN 1 Binjai, Jurnal Penelitian, 7, 402-409.

Herdian, (2013), Metode Pembelajaran Discovery,

http://herdy07.wordpress.com/2013/05/27//macam-macam-metode-pembelajaran.html (Diakses 31 januari 2013).

Kusuma, M., (2011), Ilmu Pengetahuan Alam, www.klikedukasi.com.

Lavine, R., (2005), Guided Discovery Learning with Videotaped Case Presentation in Neurobiology, JIAMSE, 15, 4-7.

Oloyede, O., (2010), Comparative Effect of the Guided Discovery and Concept Mapping Teaching Strategies On Sss Students’ Chemistry Achievement, Humanity & Social Journal, 5, 1-6.

Rijanto, T., (2008), Paradigma dan Revolusi Sains, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 017, 393-403.

Ruslan, R., (2006), Metode Penelitian, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sagala, S., (2012), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta,

Bandung.

Sianturi, P. dan Simatupang, Z., (2011), Telaah Kurikulum Biologi, FMIPA : UNIMED.

Sudijono, A., (2008), Pengantar Evaluasi Pendidikan, Penerbit PT Grafindo Persada, Jakarta.


(6)

Sugiyarto, M., (2011), Ilmu Pengetahuan Alam, www.klikedukasi.com.

Suherman, dkk. (2001). Common TexBook Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika UPI Bandung. Suryosubroto, (2008), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Penerbit Rineka

Cipta, Jakarta.

Syah, M., (2010), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Trihastuti, S. dan Rimy, Y., (2012), Pembelajaran Keterampilan Proses, Inquiry dan Discovery Learning, www.mahmuddin.wordpress.com.

Uno, H., (2011), Model Pembelajaran, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Usman, M., (2005), Menjadi Guru Profesional, Penerbit Rosada Karya, Bandung. Widodo, A., (2007), Kontruktivisme dan Pembelajaran Sains, Jurnal Pendidikan

dan Kebudayaan, 064, 91-103.

Zamrud, (2012), LKS Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu Untuk SMP/MTs Semester 2, Putra Nugraha. Surakarta.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN RETENSI BELAJAR MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP MELALUI PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DAN TEAM GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS VII-G SMP NEGERI 18 MALANG

2 28 28

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT OBSERVE EXPLAIN (POE) TERHADAP AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN CIRI MAKHLUK HIDUP

6 59 54

PENGGUNAAN MEDIA REALIA DENGAN METODE DISKUSI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK KLASIFIKASI TUMBUHAN

3 9 67

PENGGUNAAN MEDIA REALIA DENGAN METODE DISKUSI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK KLASIFIKASI TUMBUHAN

1 8 67

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

3 23 60

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

0 0 12

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK MODEL GUIDED DISCOVERY DAN EFEKTIVITASNYA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 BAYAN

0 0 9

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DISERTAI KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP DI KELAS VII SMPN 2 KETAPANG

2 1 7

PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI KOLOID SMA

0 1 9

PENERAPAN MODEL GUIDED DISCOVERY DAN GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL KOGNITIF, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON DI SMPN 3 PALANGKA RAYA

1 2 24