PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAGI MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI Pengembangan Kemampuan Berbagi Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Di TK Aisyiyah 3 Mojo Andong Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAGI MELALUI METODE
BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI
TK AISYIYAH 3 MOJO ANDONG BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat
Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

ZUBAIDAH ROYANI
A53C 090 025

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

ABSTRAK

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAGI MELALUI METODE

BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH 3
MOJO ANDONG BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Zubaidah Royani, A53C090025, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta 2013.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kemampuan berbagi pada
anak kelompok B TK Aisyiyah 3 Mojo tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian ini bersifat kolaboratif
antara peneliti dan guru. Subjek penelitian ini berjumlah 20 anak. Analisis data
dilakukan secara komparatif untuk membandingkan data. Dalam penelitian ini
peneliti berperan sebagai pelaksana tindakan, sedangkan guru kelas sebagai
observer. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan
penugasan. Data yang telah terkumpul dianalisis untuk mengembangkan
kemampuan berbagi pada anak kelompok B TK Aisyiyah 3 Mojo Tahun Pelajaran
2012/2013. Keabsahan data diperiksa dengan trianggulasi. Hasil penelitian ini
menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berbagi pada anak kelompok B di
TK Aisyiyah 3 Mojo Tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini terbukti sebelum
dilaksanakan penelitian tindakan kelas rata-rata kemampuan berbagi anak
sebesar 34,9%. Setelah dilakukan tindakan Siklus I rata-rata kemampuan anak
menjadi 69,9%. Siklus II meningkat menjadi 84,12%. penelitian tindakan kelas ini

sudah memenuhi indikator pencapaian pada siklus I rata-rata pencapaian anak
dalam satu kelas mencapai 75%, pada siklus II pencapaian anak mencapai 90%.
Berdasarkan data hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa penggunaan metode bermain peran
dapat meningkatkan kemampuan berbagi pada anak kelompok B TK Aisyiyah 3
Mojo Kecamatan Andong Tahun Pelajaran 2012/2013 terbukti dan dapat
diterima kebenarannya.
Kata kunci: bermain peran, kemampuan berbagi

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini menjadi Fundamen terpenuhinya sumber daya
manusia yang berkualitas. Pendidikan ini mengantarkan anak siap mengikuti
pendidikan lebih lanjut dan siap memasuki lingkungan lebih luas. Pendidikan ini
merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak yang
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Dirjen PAUDNI,
2011:11)
Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58 tahun 2009

tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, terdapat beberapa aspek
perkembangan dalam ruang lingkup kurikulum sebuah PAUD. Aspek
perkembangan tersebut diantaranya adalah nilai-nilai agama dan moral, fisik,
kognitif, bahasa, sosial emosional anak, mulok, dan pengembangan diri anak
(Dirjen PAUDNI, 2010:6).
Kemampuan memahami perilaku mulia anak merupakan aspek dari
lingkup perkembangan nilai-nilai agama dan moral. Perilaku tersebut diantaranya
adalah jujur, penolong, sopan, hormat dan sebagainya. Perilaku ini dikembangkan
dengan

tujuan

untuk

mempersiapkan

anak

sedini


mungkin

dalam

mengembangkan sikap, perilaku dan menanamkan nilai-nilai keagamaan sebagai
warna awal dalam kehidupan mereka.

Berdasarkan pengamatan dari peneliti diketahui banyak anak-anak yang
mendapatkan nilai bermain peran dalam menerapkan kemampuan berbagi.
Mencermati kenyataan tersebut dapat dikatakan bahwa pembelajaran bermain
peran belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Demikian pula yang
terjadi pada anak kelompok B di TK Aisyiyah 3 Mojo Andong Boyolali Tahun
Pelajaran 2012/2013 semester II Berdasarkan 20 anak yang mampu berbagi baru 6
anak, baru 30% anak yang berkembang sangat baik dalam kemampuan berbagi,
80% belum berkembang dalam kemampuan berbagi. Hal ini dibuktikan dengan
banyaknya anak tidak mau menolong temannya saat sakit, kurangnya rasa sayang,
kurang sopan saat guru ada tamu, dan tidak mau berbagi makanan dengan
temannya. Selain itu kurangnya variasi pembelajaran yang disiapkan oleh guru,
dimana guru lebih mendominasi pembelajaran sehingga perkembangan anak
kurang terstimulus dan anak cenderung bosan dengan pembelajaran yang sudah

ada.
Peningkatan kemampuan berbagi dipandang perlu dilaksanakan, karena di
dasarkan pada alasan bahwa berbagi merupakan aspek pengembangan pada anak
di sekolah dan memiliki peranan penting dalam membekali keterampilan
berkomunikasi pada anak. Peningkatan kemampuan berbagi dapat dilakukan
dengan menggunakan penerapan bermain peran. Atas dasar pemikiran di atas
perlu dilaksanakan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Pengembangan
Kemampuan Berbagi Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B di
TK Aisyiah 3 Mojo Andong, Boyolali Tahun Pelajaran 2012 / 2013”.

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengembangan metode bermain peran dengan kemampuan
berbagi pada anak kelompok B di TK Aisyiyah 3 Mojo Kecamatan Andong
Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013

LANDASAN TEORI
Kemampuan Berbagi
Kata berbagi sendiri adalah kata depan untuk menyatakan tujuan (untuk
dan buat) dan kata depan untuk menyatakan perihal (akan, hal, tentang).
Sedangkan berbagi sendiri adalah membagi sesuatu bersama dan membagi diri

atau bercabang (Depdikbud, 1997:74-75).
Berbagi merupakan salah satu bagian dari perilaku mulia yang di ajarkan
dalam mata pelajaran nilai-nilai agama dan moral di sekolah. Dalam kehidupan
sehari-hari peranan perilaku mulia melalui berbagi tidak dapat di pungkiri lagi.
Terdapat beberapa peranan yang dapat di sumbangkan oleh kegiatan perilaku
mulia lewat berbagi antara lain: Kegiatan perilaku mulia berbagi dapat membantu
memecahkan masalah, dapat memperkuat suatu keyakinan atau kepercayaan
pembaca,

sebagai

suatu

pelatihan,

meningkatkan

prestasi,

memperluas


pengetahuan dan sebagainya.
Sedangkan kata perilaku dalam bahasa arab disebut akhlak, kata akhlak
adalah bentuk jamak dari kata khulq. Khulq berarti budi pekerti, peringai, tingkah
laku atau tabiat.Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga
dia akan muncul secara spontan bila mana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan dahulu. Serta tidak memerlukan dorongan dari luar
(Ilyas,2011:1-2). Sedangkan mulia dalam bahasa Arab disebut karim yang berarti
baik, terhormat dan terpuji yang tertanam dalam jiwa manusia.
Kemampuan berbagi adalah membagi miliknya sendiri dengan orang lain
dengan berkomunikasi antar teman yang bisa saling menyayangi tanpa dipaksa
dengan senang hati.

Metode Bermain Peran
Bermain peran yaitu suatu metode pendidikan dengan cara menyajikan
bahan pembelajaran dalam bentuk drama didepan kelas atau menegaskan suatu
peranan kepada siswa tentang suatu peristiwa yang dilakukan untuk memerankan
tokoh-tokoh, benda-benda dan peran-peran tertentu sekitar anak. Bermain peran
merupakan menirukan perbuatan orang lain disekitarnya. Dengan bermain peran,

kebiasaan dan kesukaan anak untuk meniru akan tersalurkan serta dapat
mengembangkan daya khayal (imajinasi) dan penghayatan terhadap bahan
kegiatan yang dilaksanakan.
Bermain peran dalam proses pembelajaran ditujukan sebagai usaha
memecahkan masalah (diri, sosial), melalui serangkaian tindakan pemeranan.
Secara eksplisit bila ditinjau dari tujuan pendidikan, maka diharapkan anak dapat :
1. Mengeksplorasi perasaan-perasaan;
2. Memperoleh wawasan (insight) tentang sikap-sikap, nilai dan persepsinya;
3. Mengembangkan keterampilan dan sikap dalam memecahkan masalah yang
dihadapi.

METODE PENELITIAN
1. Setting lokasi adalah TK Aisyiah 3 Mojo Andong Boyolali.
2. Waktunya Penelitian dari hari Kamis 7 Maret 2013 sampai hari Sabtu 16
Maret 2013.
3. Jenis penelitian data perilaku guru, anak dan situasi kelas.
4. Sampel penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas.
5. Alat dan teknik pengumpulan data yaitu teknik observasi, teknik wawancara
dan penugasan.


HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Metode bermain peran dapat mengembangkan kemampuan berbagi anak
karena dengan bermain peran anak akan mampu mengenal adanya komunikasi,
saling menyayangi, sampai akhirnya bisa saling berbagi dengan teman. Maka
pada kegiatan pembelajaran pengembangan kemampuan berbagi pada siklus II
tidak ada kelemahan-kelemahan melainkan kelebihan-kelebihan yang terlihat
nyata. Proses kegiatan pembelajaran pada siklus II guru memfokuskan semua
kegiatan untuk anak, guru hanya sebagai fasilitator. Dengan sendirinya anak tanpa
ragu /berani menerapkan bermain peran dengan cara yang telah dijelaskan oleh
guru dengan lebih berani bahkan mereka berebutan dengan teman-temannya untuk
menyelesaikan tugas kegiatan pembelajaran. Pengembangan kemampuan berbagi
anak semakin meningkat dengan penerapan bermain peran yang divariasi dengan
bernyanyi. Kegiatan pembelajaran berjalan tertib sesuai dengan harapan guru serta
anak-anak semakin aktif dan antusias. Maka prosentase pengembangan

kemampuan berbagi anak dari siklus I sampai Siklus II meningkat dengan
signifikan.

SIMPULAN
1. Metode bermain peran dapat mengembangkan kemampuan berbagi pada anak

kelompok B TK Aisyiyah 3 Mojo Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali
Tahun Pelajaran 2012/2013.
2. Penggunaan metode bermain peran dapat mengembangkan keberanian anak
untuk pembelajaran kemampuan berbagi. Hal ini karena metode bermain
peran memainkan suatu cerita yang sudah dikenal anak sehingga anak lebih
mudah menyerap pembelajaran.
3. Langkah-langkah pembelajaran pengembangan kemampuan berbagi yang
berhasil adalah sebagai berikut:
a.

Guru mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan untuk pelaksanaan
metode bermain peran sesuai cerita yang akan dimainkan.

b.

Guru membuka pembelajaran dengan salam, doa, dan menyanyikan lagu
“Assalamualaikum”.

c.


Guru membagi anak menjadi 3 kelompok yang kelompok 1 ada 6 anak,
kelompok 2 ada 7 anak, dan kelompok 3 juga 7 anak.

d.

Guru memberikan gambaran kepada anak tentang cerita yang akan
dilakukan untuk pelaksanaan metode bermain peran.

e.

Guru menawarkan peran kepada anak berdasarkan kemampuan anak.

f.

Guru mengenalkan media bermain peran yaitu ada suntik, stetoskop, dan
timbangan.

g.

Setelah selesai melaksanakan metode bermain peran guru mengadakan
review dan memberikan salam tentang isi cerita yang telah dimainkan.

SARAN
1. Kepada Kepala Sekolah
Kepala Sekolah mengupayakan berbagai cara untuk meningkatkan mutu
proses dan hasil pembelajaran yang menyeluruh bagi anak didik dan demi
majunya sekolah diantaranya mengembangkan kemampuan berbagi pada
anak.
2. Bagi guru
a. Guru harus lebih bervariasi lagi dalam menggunakan metode pembelajaran
agar anak tidak jenuh dan termotivasi dalam pembelajaran.
b. Mengingat metode bermain peran dapat meningkatkan pengembangan
kemampuan berbagi pada anak, guru hendaknya menggunakan bermain
peran ini, serta sering melakukan pendekatan terhadap anak. Hal ini
bertujuan agar konsep pengetahuan anak dapat berkembang secara
maksimal agar kelak dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari anak.
c. Guru merefleksikan hasil pembelajaran dan mengadakan perbaikan
pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi anak.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Depdiknas. 2003. Dikdaktik Metodik Taman Kanak-Kanak. Jakarta.
Depdiknas.2005. Metodik Khusus Pengembangan Kemampuan Berbagi di Taman
Kanak-kanak. Jakarta.
Dhei, Nurbiana dkk.2007.Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Dirjen PAUDNI. 2010. Pedoman Teknis Penyelenggaraan Program KB. Jakarta:
Kencana Dirjen PAUD.
Dirjen PAUDNI. 2011. Kerangka Besar Pembangunan PAUD Indonesia Periode
2011-2025.Jakarta: Dirjen PAUD.
Hidayat, Otib Satibi. 2006. Metode Pengembangan Moral dan Nilai-nilai Agama.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Ilyas, Yunahar.2011. Kuliah Akhlak. Yogyakarta : LPPI
Muhammad, Hamid.2010.Pedoman Teknis Penyelenggaraan Program KB.
Jakarta : Kencana Dirjen PAUD.
Soedarsono, FX. 2001. Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Universitas
Terbuka.
Soegeng S. 2009. Dasar-dasar Pendidikan TK.Jakarta : Universitas Terbuka.
Yuriastien, Effiana. 2009. Cara Nyata Meningkatkan Kecerdasan Bayi dan Balita
Melalui Terapi Permainan. Jakarta : Wahyu Media.