Sekolah Musik Modren

(1)

 

SEKOLAH MUSIK MODREN

Arsitektur Metafora

LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 – TUGAS AKHIR

SEMESTER A TAHUN AJARAN 2014 / 2015

Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur

Oleh JUWITA NANDA

09 0406 094

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014

             


(2)

 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena kasih karunia-Nya yang selalu menyertai sehingga saya dapat menyelesaikan seluruh proses penyusunan Laporan Tugas Akhir ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur, Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

Laporan Studio Tugas Akhir ini berisikan antara lain : pengumpulan data melalui studi literatur dan dari berbagai narasumber, telaah, analisa dan penyusunan landasan - landasan teoritis (konseptual) bagi tahap perancangan serta gambar - gambar rancangan.

Selama proses hingga selesainya laporan ini, penulis tidak terlepas dari berbagai pihak yang turut andil dalam menyukseskannya. Oleh sebab itu, pada

kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

• Bapak Firman Eddy, ST. MT. sebagai Dosen Pembimbing atas bimbingan, dukungan, dan semangat yang sangat berarti dan selalu memberikan motivasi dari awal hingga akhir.

• Ibu Wahyuni Zahrah, ST. MS. selaku Ketua Koordinator Studio Tugas Akhir Semester A TA. 2013/2014 yang selalu memberikan bimbingan dan selalu menyemangati, tidak hanya untuk saya tetapi juga untuk seluruh mahasiswa Tugas Akhir. Nasehat dan ajaran Ibu akan selalu saya ingat.

• Bapak Ir. N. Vinky Rahman, MT. Sebagai Ketua Jurusan Arsitektur USU.

• Bapak Ir. Rudolf Sitorus, MLA. Sebagai Sekretaris Jurusan Arsitektur USU.

• Seluruh Staf pengajar Bapak Ibu Dosen Arsitektur Universitas Sumatera Utara atas semua kritik dan sarannya selama asistensi.

• Orang tua saya yang tercinta Ibu Ir Alfriadayati dan Bapak Drs. Muhammad Marwan. Terima kasih buat doa, cinta, dan dukungan yang selalu menyertai selama saya hidup.

• Adik saya Reza Wanda. yang selalu memberikan dukungan dan doa.

• Sahabat-sahabat saya, pengingat dan pendamping di kala suka dan duka Salwa, Putri, Ayu, Diana.

• Teman-teman Arsitektur 2009 yang saya cintai, terimakasih atas dukungan dan semangat, kebersamaan dan suka duka selama kuliah di Arsitektur USU.

• Abang dan kakak senior dan alumni, terutama angkatan 2006, yang telah memberikan semangat dan masukan buat adik-adiknya.


(3)

 

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang sifatnya m embangun sangat diharapkan untuk kelengkapan dan terwujudnya kesempurnaan sebagaimana dimaksud.

Akhir kata, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur USU.

Hormat Penulis,


(4)

 

DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK AKHIR (SHP2A) ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 2

1.2 Maksud dan Tujuan ... 2

1.3 Masalah Perancangan ... 2

1.4 Pendekatan ... 2

1.5 Lingkup dan Batasan Proyek ... 3

1.6 Kerangka Berpikir ... 4

1.7 Sistematika Penulisan Laporan ... 5

BAB II DESKRIPSI PROYEK ... 6

2.1 Terminologi Judul ... 6

2.2 Tinjauan Umum ... 7

2.2.1 SIstem Pendidikan di Indonesia ... 7

2.2.1.1 Jalur Pendidikan ... 7

2.2.1.2 Jalur Perguruan tinggi ... 11

2.2.2 Musik ... 14

2.2.2.1 Pengertian Musik ... 14

2.2.2.2 Sejarah Musik ... 17

2.2.2.3 Pendidikan Musik ... 22

2.2.2.4 Kurikulum Pendidikan Musik ... 22

2.3 Lokasi Proyek ... 30

2.3.1 Kondisi Lingkungan ... 30

2.3.2 Peruntukan Lahan ... 30

2.3.3 Kriteria Pemilihan Lokasi ... 31

2.3.4 Alternatif Pemilihan Lokasi ... 33

2.4 Tinjauan Fungsi Bangunan ... 36

2.4.1 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan ... 36

2.4.2 Deskripsi Prilaku ... 38

2.4.3 Deskripsi Kebutuhan Ruang ... 39

2.4.4 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang ... 42

2.4.5 Studi Banding Arsitektur Dengan Fungsi Sejenis ... 44


(5)

 

3.1.1 Pengertian ... 52

3.1.2 Interpretasi Tema ... 52

3.1.3 Keterkaitan Tema dengan Judul ... 52

3.2 Studi Banding Arsitektur yang Mempunyau Tema Sejenis ... 53

3.3 Besaran Ruang ... 56

BAB IV ANALISA ... 61

4.1 Analisa Tapak ... 61

4.1.1 Analisa Lokasi Tapak ... 61

4.1.2 Analisa Tata Guna Lahan ... 61

4.1.3 Analisa Sirkulasi ... 63

4.1.4 Analisa Pencapaian ... 63

4.1.5 Analisa Vegetasi ... 64

4.1.6 Analisa Matahari ... 64

4.1.7 Analisa Kebisingan ... 65

4.1.8 Analisa View Masuk ... 65

4.1.9 Analisa View Keluar ... 66

4.1.10 Analisa Instalasi Bangunan ... 66

4.1.11 Analisa Generator Aktivitas ... 67

4.2 Analisa Bangunan ... 67

4.2.1 Bentuk ... 67

4.2.2 Orientasi dan View ... 68

4.2.3 Sirkulasi dan Penzoningan ... 69

4.3 Struktur ... 73

4.3.1 Bahan Struktur ... 74

4.3.2 Bahan Material ... 75

4.4 Utilitas ... 76

4.5 Analisa Fungsional ... 82

4.5.1 Pola Kegiatan ... 82

4.5.2 Analisa Jumlah Mahasiswa ... 83

4.5.3 Kebutuhan Area Parkir ... 84

DAFTAR PUSTAKA ...


(6)

 

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir ... 4

Gambar II.1 Struktur Organisai Sekolah Tinggi Musik Modern ... 13

Gambar II.2 History Musik ... 21

Gambar II.3 Pengembangan Potensi wilayah Kota Medan ... 30

Gambar II.4 Lokasi SIte ... 34

Gambar II.5 Lokasi Site ... 36

Gambar II.6 Skema Kegiatan Mahasiawa ... 38

Gambar II.7 Skema Kegiatan Dosen ... 38

Gambar II.8 Skema Kegiatan Pengunjung ... 39

Gambar II.9 Walt Disney Concert Hall ... 46

Gambar II.10 Sketsa Walt Disney Concert Hall ... 47

Gambar II.11 Interior Walt Disney ... 48

Gambar II.12 Denah Walt Disney ... 48

Gambar II.13 Potongan Walt Disney ... 49

Gambar II.14 Detail Arsitektural Walt Disney ... 49

Gambar II.15 Denah Skematik Walt Disney ... 50

Gambar II.16 Salah satu Interior Walt Disney ... 50

Gambar II.17 Salah satu Interior2 Walt Disney ... 51

Gambar II.18 Musik School in Karlsruhe, Germany ... 51

Gambar II.19 Musik School in Karlsruhe, Germany2 ... 52

Gambar III.1 Stasiun TGV Lyon ... 54

Gambar III.2 Sydney Opera House ... 55

Gambar III.3 T.W.A Kennedy Airport, New York, USA ... 56

Gambar IV.1 Lokasi Site Sekolah Tinggi Musik Modern ... 62

Gambar IV.2 Analisa Tata Guna Lahan ... 63

Gambar IV.3 Analisa SIrkulasi ... 64

Gambar IV.4 Analisa Pencapaian ... 64

Gambar IV.5 Analisa Vegetasi ... 65

Gambar IV.6 Analisa Matahari ... 66

Gambar IV.7 Analisa Kebisingan ... 66

Gambar IV.8 View Masuk ... 67

Gambar IV.9 View Keluar ... 67

Gambar IV.10 Instalasi Bangunan ... 68

Gambar IV.11 Generator Aktivitas ... 68

Gambar IV.12 Skema Kegiatan Mahasiswa ... 84

Gambar IV.11 Skema Kegiatan Dosen ... 84


(7)

 

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Tabel Kurikulum Pilihan Gitar ... 23

Tabel II.2 Tabel Kurikulum Pilihan Drum ... 24

Tabel II.3 Tabel Kurikulum Pilihan Piano ... 26

Tabel II.4 Tabel Kurikulum Pilihan Biola ... 27

Tabel II.5 Tabel Kurikulum PilihanVoice ... 28

Tabel II.6 Tabel RUTRK Medan ... 31

Tabel II.7 Tabel Kriteria Pemilihan Lokasi ... 32

Tabel II.8 Tabel Analisa Pengembangan Derah Masing-masing Site ... 35

Tabel II.9 Tabel Pembagian jenis ruangan ... 40

Tabel II.6 Tabel Persyaratan dan Kriteria Ruang ... 42

Tabel III.1 Tabel Besaran Ruang ... 58

Tabel IV1 Tabel Jenis bentuk yang dapat diterapkan dalam rancangan ... 69

Tabel IV.2 Tabel Arah Sirkulasi ... 70

Tabel IV.3 Tabel Penzoningan ... 72

Tabel IV.4 Tabel Pembagian Sub-Zona ... 72

Tabel IV.5 Tabel Struktur Atas ... 75

Tabel IV.6 Tabel Struktur Bawah ... 75

Tabel IV.7 Tabel Bahan Struktur ... 76

Tabel IV.8 Tabel Bahan Material ... 76

Tabel IV.9 Tabel Jenis Isolasi ... 82


(8)

 

Sekolah Musik Modren

Juwita Nanda, Firman Eddy

Departemen Arsitektur Fakultas Teknik USU

Abstract. School of Music Modren designed with style metaphor Architecture, inspiring design shape of the key tone to be one of lansecap city field. Design chosen land in areas located on Sunggal for residential population began to grow. The existence of the School of Music Modren expected to be a self-learning tool for the general public include students, and all societies. Moreover, as a driver of economic growth in the city of Medan.

Keyword: School, Music, Metafora

Abstrak. Sekolah Musik Modren didisain dengan gaya Metafor Architecture, menginspirasi bentuk disain dari kunci nada agar menjadi salah satu lansecap kota medan. Lahan disain dipilih pada daerah Sunggal karena terletak strategis pada pemukiman penduduk yang mulai berkembang. Keberadaan Sekolah Musik Modren diharapkan dapat menjadi sarana belajar mandiri bagi masyarakat luas meliputi pelajar, dan semua kalangan masyarakat. Terlebih lagi sebagi pemacu pertumbuhan ekonomi di kota Medan.

Kata Kunci: Sekolah, Musik, Metafora

                             


(9)

 

Sekolah Musik Modren

Juwita Nanda, Firman Eddy

Departemen Arsitektur Fakultas Teknik USU

Abstract. School of Music Modren designed with style metaphor Architecture, inspiring design shape of the key tone to be one of lansecap city field. Design chosen land in areas located on Sunggal for residential population began to grow. The existence of the School of Music Modren expected to be a self-learning tool for the general public include students, and all societies. Moreover, as a driver of economic growth in the city of Medan.

Keyword: School, Music, Metafora

Abstrak. Sekolah Musik Modren didisain dengan gaya Metafor Architecture, menginspirasi bentuk disain dari kunci nada agar menjadi salah satu lansecap kota medan. Lahan disain dipilih pada daerah Sunggal karena terletak strategis pada pemukiman penduduk yang mulai berkembang. Keberadaan Sekolah Musik Modren diharapkan dapat menjadi sarana belajar mandiri bagi masyarakat luas meliputi pelajar, dan semua kalangan masyarakat. Terlebih lagi sebagi pemacu pertumbuhan ekonomi di kota Medan.

Kata Kunci: Sekolah, Musik, Metafora

                             


(10)

 

BAB I PENDAHULUAN    

       

1.1   Latar belakang 

Musik  sudah  menjadi  salah  satu  bagian  umum  di  dalam  kehidupan  masyarakat. Kita sering menjumpai musik ketika kita berada di dalam ruangan  maupun  di  luar  ruangan.  Manusia  sudah  mengenal  musik  sejak  berabad‐abad  sekitar  180.000  hingga  100.000  tahun  yang  lalu,  membuat  dari  tulang‐tulang  hewan  dan  kayu  hutan  untuk  menghasilkan  suara  yang  menakutkan  atau  menyenangkan. 

Musik  selalu  mengiringi  perkembangan  zaman,  di  awali  dari  musik  klasik  pada  zaman  Renaissance  (1500)  ,  hingga  sampai  sekarang  yang  di  kenal  dengan  musik  modern  (1900‐  ).  Musik  juga  mempunyai  beberapa  jenis  pengelompokan musik sesuai dengan era musik itu berkembang. 

Di  zaman  yang  sangat  berkembang  ini  mempunyai  pengaruh  besar  untuk anak muda yang mempunyai berbagai macam kreatifitas termasuk salah  satunya seni musik. Musik modern mempunyai banyak macam jenis pembagian  musik.  Setiap  pembagian  jenis  music  yang  ada  di  era  modern  ini  selalu  di  hasilkan dari karya anak muda. 

Medan  adalah  salah  satu  kota  terbesar  ke  tiga  di  Indonesia.  Dalam  pertumbuhan  kota  medan  mengalami  cukup  pesat  pada  beberapa  sektor  salah  satunya di sektor musik, yang di tandai dengan semakin banyaknya anak muda  di  kota  medan  mempunyai  minat  cukup  besar  tentang  seni  termasuk  musik.  Dengan  banyaknya  anak  muda  yang  berminat  di  bidang  musik  di  iringi  juga  semakin  banyaknya  studio  musik  ,tempat  kursus  dan  perguruan  tinggi  music  yang ada di Medan. 

Berlatar  belakang  kondisi  di  atas,  dibutuhkan  alternatif  fasilitas  yang  mampu  menghadapi  tantangan  tersebut.  Alternatif  yang  di  tawarkan  adalah  Sekolah Musik Moderen yang mempunyai fasilitas yang memperkenalkan lebih 


(11)

 

1.2  Maksud dan Tujuan Proyek 

a. Maksud

Maksud dari penyusunan Landasan dari Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini adalah mendapatkan Landasan dalam merencanakan dan merancang suatu fasilitas Sekolah Musik Modern di Medan.

b. Tujuan

Merencanakan dan Merancang Sekolah Musik Modern di Medan, yang diharapkan bisa menjadi sarana pendidikan formal di bidang musik. Tempat diadakannya berbagai kegiatan pertemuan music ataupun berbagai seminar dan pelatihan.

1.3 Masalah Perancangan

Berdasarkan Latar belakang di atas, permasalahan yang timbul adalah:

a. Kurangnya tempat, sarana dan fasilitas tentang pendidikan formal di bidang musik di kota Medan.

b. Bagaimana memahami dan menerapkan tema yang di angkat dan mewujudkan pada bangunan melalui proses perancangan.

c. Merancang desain bangunan yang aktraktif sehingga meningkatkan citra kota medan.

1.4 Pendekatan

Metode yang digunakan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Sekolah Musik Modern di Kota Medan ini adalah dengan Metode deskriptif dokumentatif, yaitu suatu metode yang dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui :

a. Obeservasi Lapangan

b. Studi Kepustakaan dan Literatur c. Analisa

Guna mendapatkan solusi dari permasalahan yang di temukan, selain itu juga memanfaatkan potensi yang ada sehingga diperoleh suatu output yang berupa


(12)

 

alternative pemecahan permasalahan berupa Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur.

1.5 Lingkup/ Batasan

a. Substansial

Perencanaan dan Perancangan Sekolah Musik Modern di Kota Medan yang menunjang aktivitas-aktivitas didalamnya, dan termasuk kedalam kategori bangunan.

b. Spasial

Sekolah Musik Modern di Kota Medan dengan berbagai sarana yang di rancang akan memiliki fungsi sebagai tempt belajar dan mengajar musik modern yang memiliki standart internasional.


(13)

 

1.6 Kerangka Berfikir

                                                       

Gambar I.1 Kerangka Berfikir LATAR BELAKANG MAKSUD DAN TUJUAN IDENTIFIKASI MASALAH MASALAH PERANCANGAN PENGUMPULAN DATA ANALISA PRA DESAIN KONSEP DESAIN AKHIR STUDI LITERATUR STUDI BANDING HASIL SURVEY MASALAH POTENSI PROSPEK


(14)

 

1.7 Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan ini meliputi bagian sebagai berikut: BAB I. Pendahuluan

Menjelaskan secara garis besar apa yang menjadi dasar perumusan perancangan yang meliputi: latar belakang, maksud dan tujuan pembahasan, sasaran, pendekatan, batasan masalah, kerangka berpikir dan sistematika pembahasan.

BAB II. Deskripsi Proyek

Berisi terminologi judul, alternatif lokasi, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis.

BAB III. Elaborasi tema

Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis.

BAB IV. Analisa

Berisi analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi, analisa dan penerapan tema dan kesimpulan.

BAB V. Konsep Perancangan

Berisi konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah.

BAB VI. Hasil Perancangan

Merupakan hasil gambar rancangan arsitektur dan maket .

Daftar Pustaka

Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai literatur selama proses perencanaan dan perancangan kasus proyek.


(15)

 

BAB II DESKRIPSI PROYEK

2.1 Terminologi Judul

Pada pembahasan ini akan diuraikan pengertian judul “ Sekolah Musik Modern”.

Pengertian Sekolah

Sekolah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya)

(http://kbbi.web.id/sekolah)

Sekolah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa /

murid di bawah pengawasan guru.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah)

Pengertian Musik

Musik ilmu atau seni menyusun nada atau suara dl urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yg mempunyai kesatuan dan kesinam-bungan. (http://kbbi.web.id/musik) Musik nada atau suara yg disusun demikian rupa sehingga

mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (terutama yg menggunakan alat-alat yg dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu)

(http://kbbi.web.id/musik)

Musik suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama.

(http://id.wikipedia.org/wiki/musik)

Pengertian Modern

Modern terbaru, Mutakhir, sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dng tuntutan zaman.


(16)

 

Sekolah Musik Medan adalah lembaga belajar mengajar yang memberikan ilmu atau seni menyusun nada atau suara yang menghasilkan komposisi terbaru.

2.2. Tinjauan Umum

Tinjauan umum membahas tentang system pendidikan secara keseluruhan dan musik secara umum.

2.2.1 Sistem Pendidikan di Indonesia

SIstem pendidikan di Indonesia diatur oleh Departemen Pendidikan Indonesia. Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional . Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

2.2.1.1 Jalur pendidikan

Jalur pendidikan yang terdapat di Indonesia antara lain: 1. Pendidikan Formal

Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

a. Pendidikan dasar

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

1) Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat.

2) Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat.


(17)

 

b. Pendidikan Menengah

Pendidikan menengh merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas :

1) Sekolah Menengah Atas (SMA) 2) Madrasah Aliah (MA)

3) Sekolah Menengah Kejurusan (SMK)

4) Madrasah Aliyah Kejurusan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

c. Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi merupakanjenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doctor yang di selenggarakan oleh perguruan tinggi.

Perguruan tinggi dapat berbentuk: 1) Akademik

2) Politeknik 3) Sekolah Tinggi 4) Institut

5) Universitas

2. Pendidikan Non Formal

Pendidikan nonformal adaah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secar terstuktur dan berjenjang. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai serta dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyertaan oleh lembaga yang di tunjukan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standart nasional pendidikan. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pemdidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang di tunjukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.


(18)

 

Menurut Departemen Pendidikan Nasional, Pendidikan nonformal meliputi :

a. Pendidikan kelcakapan hidup b. Pendidikan anak usia dini c. Pendidikan kepemudaan

d. Pendidikan pemberdayaan perempuan e. Pendidikan keaksaraan

f. Pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja g. Pendidikan kesetaraan

h. Pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.

Satuan pendidikan nonformal terdiri atas: a. Lembaga kursus

b. Lembaga pelatihan c. Kelompok belajar

d. Pusat kegiatan blajar masyarakat

e. Majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.

Kursus dan pelatihan diselenggaakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintahan Daerah dengan mengacu pada standart nasional pendidikan.

3. Pendidkan Informal

Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.


(19)

 

Di samping jalur pendidikan tersebut berbagai jenis penidikan lainnya menurut Departemen Pendidikan Nasional, antara lain :

1) Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.

Pendidkan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk : a. Taman Kanak-kanak (TK)

b. Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.

Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk :

a. Kelompok Bermain (KB)

b. Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajad. c. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal

berbentuk pendidikan kelurga atau pendiidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.

2) Pendidikan Kedinasan

Pendidikan kedinasan merupakan endidikan profesi yang di selenggarakan oleh departemen atau lembaga nondepartemen. Pendidikan kedinasan berfungsi meningkatkan kemampuan dan ketreampilan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai da calon pegawai negeri suatu deprtemen atau lembaga pemerintah nondepartemen. Pendidikan kedinasan diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal dan nonformal.

3) Pendidikan Keagamaan

Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah dan/ atau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pendidikan keagamaan berbentuk : a. Pendidikan Dinyah


(20)

 

b. Pesantren c. Pasraman

d. Pabhaja samanera, dan bentuk lain yang sejenis.

4) Pendidikan Jarak Jauh

Pendidikan jarak jauh dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secsra tetap muka atau regular.

5) Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus

Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, social, dan / atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

2.2.1.2 Jenis Perguruan Tinggi

perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiwa, sedangkan tenaga pendidik perguruna tinggi disebut dosen.

Menurut Departemen Pendidikan Nasional, perguruan tinggi dapat berbentuk : 1. Akademi

2. Politeknik 3. Sekolah Tinggi 4. Institut

5. Universitas

1. Akademi

Pendidikan akademi adalah pendidkan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan , teknologi, dan/atau seni tertentu, yang mencakup program pendidikan sarjana, magister, dan doktor.


(21)

 

2. Politeknik

Politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus.

3. Sekolah Tinggi

Sekolah tinggi adalah merupakan bentuk kelambagaan pergruan tinggi yang hanya menyelenggarakan satu program profesi saja yang sesuai dengan spesialisasinya. dalam lingkungannya sekolah tinggi memiliki

kesamaan dengan universitas maupun institut dalam hal

penyelenggaraan baik program pendidikan strata maupun diploma.

4. Institut

Institute adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidkan akadimik dan/atau vokasi dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

5. Univeritas

Universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

Beberapa jenis lembaga pendidikan lainnya yang tergolong dalam perguruna tinggi yang terdapat di Indonesia antara lain :

1. Pendidikan vokasi

Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang ditujukan untuk kepentingan praktis dimulai dari D-I, D-II, D-III, Sarjana Terapan, Magister Terapan dan Doktor Terapan yang berfungsi mengembangkan peserta didik agar memiliki pekerjaan keahlian terapan tertentu melalui program vokasi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.


(22)

 

2. Pendidikan Profesi

pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.

2.2.1.3Struktur Organisasi

Dari hasi studi banding literatur dan survey yang didapat, stuktur organisasi dari Sekolah Musik Indonesia yang akan dibangun nantinua adalah sebagai berikut :

Gambar II.I Struktur Organisasi Sekolah Tinggi Musik Modern

Ketua 

Pembantu Ketua  I 

Unit  Perpustakaan 

Pembantu Ketua  II 

Bagian  Administrasi  Kemahasiswaan 

dan Umum 

Jurusan  Pendidikan 

Musik 

Pembantu Ketua  III 


(23)

 

2.2.2 Musik

2.2.2.1 Pengertian Musik

1. Musik Secara Etimologi kata musik berasal dari negara Yunani mousikê (tekhnê). Musik pada hakikatnya adalah bagian dari seni yang menggunakan bunyi sebagai media penciptaannya.

(http://perdanataufan.blogspot.com/2012/06/pengertian-musik.html)

2. Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama. (http://id.wikipedia.org/wiki/Musik)

3. Musik pada hakikatnya adalah bagian dari seni yang menggunakan bunyi sebagai media penciptaannya.

4. Musik adalah Suatu hasil Karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi music yang mengungkapkan fikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur music yaitu irama, melodi, harmoni, bntuk dan struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan ( Jamalus- 1988,1 )

5. Musik adalah pengalaman estetis yang tidak mudah dibandingkan pada setiap orang, sebagaimana seseorang dapat mengatakan sesuatu dengan berbagai cara (Ewen 1963, vii-viii).

6. Aristoteles berpendapat bahwa music merupakan curhatan kekuatan tenaga penggambaran yang berasal dari gerakan rasa dalam suatu rentetan suara (melodi) yang berirama.

7. Kosasih (1982:1) berpendapat bahwa: Musik merupakan tempat dimana manusia dapat mencurahkan perasaan hati, tempat melukiskan getaran jiwa khayal yang timbul dalam pikiran yang mana tak dapat dicetuskan dengan perantaraan kata-kata, perbuatan atau dengan perantaraaan salah satu bidang seni lain.

8. Menurut Syafiq(2003:203) dalam bukunya yang berjudul Ensiklopedia Musik Klasik, ”musik adalah seni pengungkapan gagasan melalui bunyi yang unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni dengan unsur pendukung berupa bentuk gagasan, sifat dan warna bunyi”.

9. Bernstein & Picker (1972) mengatakan bahwa musik adalah suara-suara yang diorganisasikan dalam waktu dan memiliki nilai seni dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengekspresikan ide dan emosi dari komposer kepada pendengarnya.


(24)

 

10. Pendapat lain dari Eagle mengatakan musik sebagai organisasi dari bunyi atau suara dan keadaan diam (sounds and silences) dalam alur waktu dan ruang tertentu (Eagle Jr, 1996).

Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa musik adalah bunyi yang diatur menjadi sebuah pola yang tersusun dari bunyi atau suara dan keadaan diam

(sounds and silences) dalam alur waktu dan ruang tertentu dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal yang berkesinambungan sehingga mengandung ritme, melodi, warna bunyi, dan keharmonisan yang biasanya dihasilkan oleh alat musik atau suara manusia yang dapat menyenangkan telinga dan mengekspresikan ide, perasaan, emosi atau suasana hati.

Alat musik merupakan suatu instrumen yang dibuat atau dimodifikasi untuk tujuan menghasilkan musik. Pada prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi

suara, dan dengan cara tertentu bisa diatur oleh musisi, dapat disebut sebagai alat

musik. Walaupun demikian, istilah ini umumnya diperuntukkan bagi alat yang khusus ditujukan untuk musik.

Jenis-jenis alat music berdasarkan sumber bunyinya

• Idiofon adalah alat musik sumber bunyi yang berasal dari bahan dasarnya.

• Aerofon adalah alat musik sumber bunyi yang berasal dari hembusan udara pada rongga.

• Chordofon adalah alat musik yang sumber bunyi yang berasal dari dawai.

• Membranofon adalah alat musik yang sumber bunyi yang berasal dari selaput atau membrane.

• Elektriofon adalah alat music yang sumber bunyinya di bangkitkan oleh tenaga listrik (elektonik).

Musik memiliki berbagai elemen ataupun unsur yang menjadi bagian dari tubuh music music itu sendri. Berbagai elemen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Suara


(25)

 

Adapun unsur-unsur suara adalah : a. Tinggi Rendah Nada (Pitch)

b. Keras Lembutnya Nada dimainkan (Dinamics) c. Tanda Dinamika (Dinamic Indications)

2. Performing Media (Media Tampilan)

a. Voices : suara manusia

b. Instruments : alat music yang digolongkan berdasarkan sumber bunyinya. 3. Ritme

Ritme adalah Pengaturan bunyi dalam waktu. Ritme mempunyai beberapa unsur unsur yaitu:

a. Ketukan Konstan.

b. Birama atau satuan hitungan.

c. Ketukan berat dalam satuan hitungan (birama) : hitungan 1 dan 3

d. Tempo, cepat lambatnya lagu di mainkan. Adapun jenis tempo adalah lambat, sedang, cepat, disamping itu juga ada perubahan kecepatan, yaitu , makin cepat

4. Notasi (symbol)

Adapun jenis- jenis notasi adalah : a. Notasi tinggi rendah nada b. Notasi irama

c. Tanda diam

d. Tanda birama 5. Melodi

Melodi adalah serangakian nada dalam waktu. Rangkaian itu dapat dibunyikan sendiri yaitu tanpa iringan, atau dapat merupakan rangkaian akord dalam waktu.

6. Harmoni

Keselarasan : Apabila dua nada atau lebih dibunyikan secara bersama-sama menghasilakn suara yang selaras.

7. Kunci

a. Tangga nada Mayor

b. Tangga nada minor c. Tangga kunci


(26)

 

d. Tangga nada Kromatis

e. Perubahan tangga nada f. Nada dasar.

2.2.2.2 Sejarah Musik

Dalam sejarah musik klasik, musik klasik dapat dibagi menjadi 3 periode utama yaitu

1. Early Music Period, yang meliputi:

•Medieval Merupakan awal mula musik tradisional Eropa yang dimulai sejak berakhirnya kerajaan Romawai (sekitar tahun 500) sampai awal Era Renaissance tahun 1400. Nyanyian Monophonic (Monophonic Chant), yang disebut juga plainsong ataupun Nyanyian Gregorian (Gregorian Chant), sangat dominan pada era ini sampai sekitar tahun 1100. Selanjutnya, sepanjang akhir era ini sampai awal era Renaissance Nyanyian Polyphonic (Polyphonic Chant), atau yang sering disebut nyanyian dengan beberapa suara, banyak dikembangkan hingga menjadi beberapa suara yang lebih kompleks dari sebelumnya.

•Renaissance Era Renaissance ini berlangsung dari 1400-1600. Era ini ditandai dengan penggunaan alat musik yang lebih banyak dan pada era ini juga pertama kalinya notasi musik dalam garis paranada dan ornamen-ornamen musik lainnya mulai terbentuk. Penemuan partitur lagu tersebut memudahkan para pemusik lain untuk dapat memainkan karya orang lain tanpa perlu menghadirkan penggubah lagunya. Pada zaman ini juga sedang berkembang luas pesta-pesta dansa dimana musik sudah menjadi hal yang mendasar untuk mengiringi pesta dansa tersebut. Alat musik strings yang digunakan pada early music period ini meliputi harpa, kecapi, vielle, dan gambus, sedangkan untuk alat musik tiup meliputi flute, recorder, shawm (awal mula oboe), trumpet, dan bagpipe. Simple pipeorgan juga digunakan namun lebih berkembang di kalangan musik gereja.


(27)

 

2. Common Practice Period, yang meliputi:

•Baroque (1600-1750) Karakteristik musik pada era Baroque ini menggunakan tonal counterpoint yang kompleks dan bass line. Musik dalam era ini sudah mulai kompleks dibandingkan periode sebelumnya. Pada era ini harpsicord dan pipe organ menjadi lebih populer. Opera yang berupa drama musikal mulai membentuk image yang berbeda dari bentuk awal pertunjukan yang musikal dan dramatis, dan bentuk vokal seperti cantata dan oratorio menjadi lebih umum. Alat musik dalam ensemble juga sudah mulai dibedakan dan distandardisasi berdasarkan bentuknya. Hal ini yang menjadi cikal bakal terbentuknya musik orkestra.

•Classical (1750-1830) Dalam periode Classical ini dibentuk norma-norma dalam menciptakan komposisi, penyajian, dan style nya. Piano juga menjadi alat musik utama yang digunakan. Karakteristik musik dalam periode ini lebih ringan, tidak terlalu kompleks, dan lebih jelas dibandingkan musik pada era Baroque. Variasi kunci, melodi, rhythm, dan dinamika (menggunakan crescendo, diminuendo, sforzando) digunakan bersamaan dengan perubahan mood sang penggubah lagu. Opera terus dikembangkan di negara-negara Eropa. Orkestra tidak lagi menggunakan harpsichord dan digantikan oleh piano atau fortepiano. Awalnya musik piano digunakan karena memiliki karakter suara yang lebih ringan, dan sering dimainkan dengan iringan Alberti bass.

•Romantic (1815-1910) Penggubah lagu pada era Romantic ini meningkatkan perhatian pada baris melodi yang lebih panjang, dengan sentuhan emosi dan ekspresi yang seiringan dengan romantisme dalam bentuk seni yang berbeda. Musiknya menjadi lebih chromatic, dissonant, dan tonally yang penuh warna dengan penekanan pada berbagai key signature. Pada abad ke-19 ini institut musik mulai bermunculan. Para musisi dan penggubah lagu juga mulai memiliki kehidupan yang cukup terpandang. Meningkatnya ketertarikan masyarakat Eropa menengah akan musik memacu munculnya organisasi untuk mengajar, penampilan, dan pelestarian musik klasik. Dalam era ini alat musik piano sangat populer di kalangan masyarakat, sehingga banyak bermunculan pembuat piano.


(28)

 

Musik modern ditandai dengan banyaknya penggubah lagu yang mulai menolak nilai-nilai dari era-era sebelumnya seperti traditional tonality, melodi, pemilihan alat musik, dan struktur. Para penggubah lagu, akademikus, dan musisi mengembangkan perpanjangan dari teori musik dan teknik. Musik klasik 20th century (1900-2000) meliputi berbagai komposisi Post-Romantic secara luas termasuk komposisi bergaya akhir era Romantic, Modern, dan Post-Modern. Istilah “contemporary music” terkadang digunakan untuk menggambarkan komposisi musik di akhir abad ke-20 sampai dengan sekarang.

Musik Amerika Latin lahir sejak 1857

Ciptaan-ciptaan pencipta pada waktu itu dengan pengaruh latin adalah antara lain dari George Bizets Hababera dari opera Carmen (1875); Scott Joplin’s Mexican Serenade, Solace (1902); Maurice Ravels Rapsodie Espagnole (1907), dan Bolero (1928).

Musik pop latin dimulai sejak dansa latin dikenal, yaitu sejak tahun 1920 juga. Dansa Tango menjadi salah satu balroom dance yang terkenal pada tahun 1920 di Amerika maupun Eropa, di mana lagu Tango yang bertangga nada minor dan melankolik, serta step dansa yang agresif. Setelah itu tahun 1930 dan 1940 berkembang menjadi salah satu musik yang digemari di dunia, dengan tokoh seperti Xavier Cugat, Peres Prado, dlsb. Irama yang berkembang pada waktu itu adalah Rhumba, Samba, Conga, Salsa, Mambo, dlsb.

Musik Ragtime di Amerika Serikat sejak 1890

Musik Ragtime atau Cincang-Babi, adalah musik Amerika yang dipengaruhi oleh etnis Afrika-Amerika dan musik klasik Eropa. Musik ini mulai terkenal di daratan Amerika sekitar tahun 1890 hingga 1920. Musik ini mempuyai tempo atau irama yang cepat dengan dominasi sinkopasi, namun ada juga yang berirama agak lamban.

Biasanya musik ini dimainkan khusus dengan piano, gaya cincang-babi, dan para pianis dan pencipta antara lain Scott Joplin (1868-1917), James Scott (1885-1938), dan Joseph Lamb (1887-1959).


(29)

 

Musik Blues juga lahir dari etnis Afrika-Amerika di semenanjung Delta Mississippi pada akhir abad XIX sekitar tahun 1895 dan berlangsung hingga kini. Musik ini lahir dari kehidupan para budak yang bekerja sebagai buruh tani ras Afrika di Amerika, di mana pada saat mereka bekerja atau istirahat sore hari mereka mengalunkan lagu-lagu sedih (blues) yang khas melodi ras Afrika, dan tentu saja dengan lirik-lirik budak yang tertindas pada waktu itu. Pada awalnya lagu blues hanya dinyanyikan tanpa iringan instrument, kemudia baru meraka mempergunakan alat petik gitar sebagai iringan.

Belakangan musik blues ini memengaruhi perkembangan musik jazz, country, dan rock. Perhatikan bahwa irama dan melodi musik blues sangat kental dengan ras Afrika. Kadang-kadang dalam syair timbul cerita tentang kesedihan mereka sebagai budak dan buruh tani, dan tentu saja perkembangannya sangat dipengaruhi lingkungan urban maupun desa Amerika, di mana ras Afrika mendominasi gaya musik blues.

Para pemusik blues dan pencipta blues, rata-rata orang hitam Amerika, adalah di mana W.C. Handy (1873-1958) adalah bapak blues. Lagu Aunt Hagar's Children dan Saint Louis Blues diterbitkan masing-masing pada tahun 1914 dan 1921.

Musik Pop di Amerika Serikat mulai 1920

Setelah Perang Dunia I berakhir (1918), maka musik baru di benua Amerika lahir yang disebut dengan Musik Populer. Musik ini terutama sebagai musik lantai dansa yang pada waktu itu menjadi populer sekali dan digemari oleh masyarakat seluruh dunia.

Musik Country sejak 1920

Musik Country sering diidentitaskan dengan musik cowboy (penggembala sapi). Musik ini lahir pada rekaman permainan biola country John Carson dengan rekaman "Little Log Cabin in the Lane" oleh Okeh Records pada tahun 1923. Kemudian lahir rekaman oleh Columbia pada tahun 1924 "Old Familiar Tunes". Seperti diketahui steel guitar masuk country pada tahun 1922, di mana Jimmie Tarlton bertemu dengan Hawaiian guitarist Frank Ferera pada pantai barat Amerika.

Mulai tahun 1927, selama 17 tahun Carters merekam sekitar 300 old-time ballads, lagu traditional, lagu country, dll. Selanjutnya pada tahun 1930-an dan 1940-an lagu cowboy menjadi populer di semua film Hollywood. D1940-an tahun 1939 irama


(30)

 

Boogie-woogie menjadi terkenal.

(sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Musik_populer

Gambar II.2 History Musik( http://theresiadeborah.wordpress.com/2012/04/13/sejarah-perkembangan-musik-klasik/)


(31)

 

Pendidikan yang terkait pengajaran dan pembelajaran musik. Didalam bidang ini mencakup semua aspek pembelajaran, termasuk psikomotor (pengembangan kemampuan), kognitif (pemerolehan pengetahuan), dan afektif, termasuk apresiasi musik dan sensitivitasnya.

Sekolah tinggi di bidang musik juga biasa disebut dengan Conservatory. Dalam bahasa Perancis Conservatory adalah lembaga perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan musik formal di bidang performance, teori musik, sejarah musik, memainkan alat music dan penulisan lagu. Berbagai macam gelar pendidkan music yang umum di luar negeri adalah Bachelor of art in Music, Bachelor of Art in Music Education, Master of Art in Music, Doctor of Music.

Pendidikan Musik di Indonesia dapt digolongkan menjadi pendidikan music formal yang berupa perguruan tinggi musik, akademik musik, institut musik, dan lembaga pendidikan formal lainnya. Sedangkan untuk pendidikan musik non formal berupa lembaga pendidikan kurus musik yang banyak terdapat di berbagai kota Indonesia.

2.2.2.4 Kurikulum Pendidikan Musik

Program kegiatan yang diadakan oleh Sekolah Tinggi Musik Modern adalah program studi 4 tahun yang dirancang untuk membimbing, melatih, dan menyiapkan mahasiswa untuk menempuh karir di industri musik professional.

Dari Hasil Studi banding yang diperolah, dapat disimpulkan bahwa kurikulum musik dapat dibagi kedalam dua pembagian utama menurut sifatnya, yaitu teori musik dan praktek musik.

Teori atau materi perkuliahan tidak hanya diberikan didalam kelas saja, mahasiswa akan dilatih untuk meng-aplikasikan materi yang sudah mereka dapat di kelas ke dalam dunia musik yang sebenarnya melalui berbagai mata kuliah dan kegiatan performance.

Dari hasil studibanding matakuliah yang termasuk kedalam bagian teori musik antara lain :

1. Music History (2 SKS) 2. English for Musician (2 SKS) 3. Basic Aranging (2 SKS) 4. Song Writing (2 SKS)


(32)

 

6. Ear Training (4x2 SKS = 8 SKS) 7. Expression & Interpretation (2 SKS) 8. Final Project (8 SKS)

9. Rhythm Learning (4 x 3 SKS = 12 SKS) 10. Sight Reading (2 x 4 SKS = 8 SKS) 11. Studio Class (2 x 8 SKS = 16 SKS)

12. Literatur Perfomance (2 x 3 SKS = 6 SKS) 13. Music Industry ( 2 SKS)

14. Bahasa Indonesia (2 SKS) 15. Religious Study (2 SKS) 16. Junior Recital (4 SKS) 17. Senior Recital (6 SKS)

18. Introduction To Music Education (2 SKS) 19. Harmony (2 x4 SKS = 8 SKS)

20. Ear Training & Solfeggio (2 x 4 SKS = 8 SKS) 21. Musician Leadership (2SKS)

Jumlah SKS untuk mata kuliah teori = 108 SKS

Praktek musik Berupa pembelajaran musik secara praktikal. Yang termasuk dalam praktek musik adalah sebaiak berikut :

• Guitar

Kemampuan dalam pendidikan mengapresiasi karya-karya dan komposisi gitar sesuai dengan gaya dan jamannya. Penguasaan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan dalam membuat komposisi/ arangsemen gitar.mencari identitas bermusik dan di latih untuk siap terjun ke dalam industri musik.

Tabel II.1 Kurikulum Piihan Gitar

Music Degree Electives

Course Number Course Title Credits

Performance Style For All Instruments 2

Jazz Funk


(33)

 

Latin Rock

Blues & Early Rock

Perfomance Instruments Esemble 2

Drums & Percusion Ensemble

Guitar Ensemble Acapella / Vocal Group Keyboard Ensemble

Perfomance Elective 2

Guitar Playing Tecnique Fingerstyle

Chord Melody 1-2

Introduction of Sound Equipment

Minor Piano 3-5 Minor Vocal 1-3

Choir 1-2

Open Electives 2

Basic Notation Software Music Management 1-2 Counterpoint

Improvisation 1-2 Music & Society Orchestration 1-2 Philosophy of art

• Drums

Sebuah program pendidikan bagi para drummer yang tidak hanya di pelajari melauli teori yang mengikuti ritme tetapi juga akan terlibat langsung dengan alat musiknya sendiri di bawah pembimbing langsung .


(34)

 

Tabel ii.2 Kurikulum Pilihan Drum

Music Degree Electives

Course Number Course Title Credits

Perfomance Style for All Instruments 2

Jazz Funk Latin Rock

Blues & Early Rock

Perfomance Instruments Esemble 2

Drums & Percusion Ensemble Guitar Ensemble

Acapella / Vocal Group Keyboard Ensemble

Perfomance Elective 2

Drums Counterporary Drumming

Double Bass Control Percussion

Drums notation Software

Introduction of Sound Equipment

Minor Piano 3-5 Minor Vocal 1-3

Choir 1-2

Open Electives 2

Basic Notation Software Music Management 1-2 Counterpoint

Improvisation 1-2 Music & Society Orchestration 1-2 Philosophy of art


(35)

 

• Piano

Sebuah Program pendidikan yang mempelajari tentang tenknik bermain piano,dan memberi pelajaran sesuai dengan style dari jazz, latin , dan banyak lainnya yang akan membantu mewujudkan impian menjadi musisi terbaik.

Tabel ii.3 Kurikulum Pilihan Piano

Music Degree Electives

Course Number Course Title Credits

Perfomance Style for All Instruments 2

Jazz Funk Latin Rock

Blues & Early Rock

Perfomance Instruments Esemble 2

Keyboard & Percusion Ensemble

Guitar Ensemble Acapella / Vocal Group

Perfomance Elective 2

Piano Playing Technique

Percussion

Introduction of Sound Equipment

Minor Piano 3-5 Minor Vocal 1-3

Choir 1-2

Open Electives 2

Basic Notation Software Music Management 1-2 Counterpoint


(36)

 

Improvisation 1-2 Music & Society Orchestration 1-2 Philosophy of art

• Biola

Sebuah kurikulum yang di rancang dengan lengkap untuk mengembangkan teknik menggunakan alat musik biola, yang di kombinasi dengan piano dan keyboard. Untuk menggembangkan bermusik dengan lebih baik.

Tabel II.4 Kurikulum Pilihan Biola

Music Degree Electives

Course Number Course Title Credits

Perfomance Style for All Instruments 2

Jazz Funk Latin Rock

Blues & Early Rock

Perfomance Instruments Esemble 2

Pianoee & Percusion Ensemble Guitar Ensemble

Acapella / Vocal Group Keyboard Ensemble

Perfomance Elective 2

Biola Playing technique

Percussion

Introduction of Sound Equipment

Minor Piano 3-5 Minor Vocal 1-3


(37)

 

Choir 1-2

Open Electives 2

Basic Notation Software Music Management 1-2 Counterpoint

Improvisation 1-2 Music & Society Orchestration 1-2 Philosophy of art

• Voice

Sebuah Program Pendidikan yang di lengkapi untuk mengembangkan tehnik, style, juga kepercayaan diri sebagai seorang vocalis. Kombinasi secara teknik dan pengembangan kreatifitas dilengkapi dengan pengalaman nyata di atas panggung.

Tabel II.5 Kurikulum Pilihan Voice

Music Degree Electives

Course Number Course Title Credits

Perfomance Style for All Instruments 2

Jazz Funk Latin Rock

Blues & Early Rock

Perfomance Instruments Esemble 2

Drums & Percusion Ensemble Guitar Ensemble

Acapella / Vocal Group Keyboard Ensemble

Perfomance Elective 2


(38)

 

Minor Piano 3-5 Minor Vocal 1-3

Choir 1-2

Open Electives 2

Basic Notation Software Music Management 1-2 Counterpoint

Improvisation 1-2 Music & Society Orchestration 1-2 Philosophy of art

Jumlah SKS untuk mata kuliah praktek ialah : 40 SKS Total Jumlah SKS untuk seluruh mata kuliah ialah 148 SKS

2.3 Lokasi Proyek 2.3.1 Kondisi Lingkungan

Letak Geografis kota Medan yang dijadikan sebagai lokasi proyek ini merupakan pusat pemerintahan Daerah Tingkat I Sumatera Utara yang terletak pada 1° - 4°


(39)

 

Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur, Luas daratan Provinsi Sumatera Utara 72.981,23 km². Dan berada pada ketinggian 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut. (http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Utara)

Kota Medan memiliki iklim Tropis dengan suhu minimum 22,7°C – 24,1°C dan suhu maksimum 30,5°C – 33,2°C serta kelembaban udara rata-rata 83%-84% (menurut stasiun Polonia Medan).

2.3.2 Peruntukan Lahan

Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota Medan terdiri dari 5 WPP, beserta wilayah per WPP, seperti terlihat pada tabel berikut:

P

Gambar II. 3 Pengembangan Potensi wilayah kota Medan Sumber : Peta WPP Kota Medan

Tinjauan terhadap struktur kota untuk pemilihan alternative lokasi berdasarkan wilayah kota, permukiman, perkantoran, rekreasi dan konservasi merupakan wilyah yang tepat sebagai tempat Pemilihan lokasi Sekolah Tinggi Musik Modren.

Tabel II.6 RUTRK Medan


(40)

 

A 1. Kec. Medan Belawan 2. Kec. Medan Marelan 3. Kec. Medan Labuhan

Belawan Pelabuhan, 39 aritime, pemukiman, rekreasi, 39aritime, usaha kegiatan pembangunan jalan baru, jaringan air minum, septic tank, sarana pendidikan B Kec. Medan Deli Tanjung Mulia Kawasan perkantoran,

perdagangan, rekreasi indoor, pemukiman, pembangunan jalan baru, jaringan air minum, pembuangan sampah, dan sarana pendidikan

C 1. Kec. Medan Timur 2. Kec. Medan

perjuangan 3. Kec. Medan

Tembung

4. Kec. Medan Area 5. Kec. Medan Denai 6. Kec. Medan Amplas

Aksara Pemukiman, perdagangan, dan rekreasi, pembangunan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan

D 1. Kec. Medan Johor 2. Kec. Medan Kota 3. Kec. Medan Baru 4. Kec. Medan

Maimoon

5. Kec. Medan Polonia

Inti Kota Kawasan perdagangan, perkantoran, rekreasi indoor dan pemukiman, dengan program kegiatan pembangunan perumahan permanen, penanganan sampah dan sarana pendidikan

E 1. Kec. Medan Barat 2. Kec. Medan

Petisah 3. Kec. Medan

Sunggal 4. Kec. Medan

Selayang 5. Kec. Medan

Tuntungan

Sei Sikambing Kawasan pemukiman, perdagangan, dan rekreasi dengan program kegiatan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan

(Sumber RUTRK Medan)

2.3.3 Kriteria Pemilihan Lokasi

Tabel II. 7 Kriteria Pemilihan Lokasi

No Kriteria Lokasi


(41)

 

Kota bangunan yang dirancang dengan fungsi komersial dengan skala kota.

(Sumber : RUTRK Kota Medan Tahun 2005). 2 . Pencapaian Dapat diakses dari segala penjuru kota, baik angkutan

umum maupun pribadi (karena itu harus berada di jalan besar atau jalan arteri kota).

(Sumber : NAD dan TSS).

3. Area Pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan seperti fungsi pembelanjaan dan bangunan public lainnya.

4. Keterkaitan dengan tema Bangunan sekitar harus mempunyai keselaransan dengan tema bangunan yang direncanakan.

5. Peraturan Tanah milik pemerintah atau pribadi.

Nilai lahan cukup tinggi untuk daerah komersil. Untuk daerah komersil akan dikembangkan di WPP E.

KDB Bangunan 80% KLB Bangunan 3-5 Lantai.

(Sumber : RUTRK Kota Medan Tahun 2005) (Sumber : RUTRK Medan)

Ukuran Lahan

• Luas minimum lahan yang dibutukan Berdasarkan standar pada umumnya adalah 2-3 kali dari luas dasar bangunan.

• Akan di butuhkan luasan yang lebih besar jika lokasi memiliki kontur yang buruk serta keberadaan pohon maupun batu yang menggangu.

• Ukuran lahan juga harus memungkinkan untuk mengakomodasi kebutuhan parkir yang cukup dan nyaman serta akses terhadap Perlindungan Kebakaran dan Anti-teroris.

• Bila memungkinkan, ukuran lahan dapat dipersiapkan untuk ekspansi perpustakaan ke depan.


(42)

 

Berikut akan diuraikan tentang analisis pemilihan lokasi yang tepat bagi Sekolah Tinggi Musik Modren.

- Alternatif I

Jl Gagak Hitam / Ring Road

Batasan

o Batas Utara : Lahan kosong, Perumahan warga. o Batas Timur : Komp. Taman Setia Budi.

o Batasan Selatan : Lahan Kosong, Perumahan warga.

o Batasan Barat : Medan Focal Point, Jl Gagak Hitam.

o Luas Lahan : ±3.2 Ha

o Kontur : Datar

o KDB : 60 %

o KLB : 3-5 lantai

GSB

Jl Gagak Hitam : 10 meter Samping Lahan : 1.5 meter Belakang Lahan : 1.5 meter

Potensi Lahan

o Site berada pada kawasan Komersil o Jalur transportasi baik

o Luas site mendukung


(43)

 

Gambar II.4 Lokasi Site Medan Sunggal. Sumber :Google Maps Satellite.

- Alternatif Lokasi II

Jl Guru Patimpus Medan Luas Lahan : ± 2.5 Ha

Existing Site : Bangunan Lama

Batas Site

o Utara : Jl Guru Patimpus, Area Pertokoan o Timur : Plaza Deli

o Selatan : Perumahan warga o Barat : Sungai


(44)

 

Tabel II.8 Analisa Pengembangan Daerah Masing-Masing Site No Analisa Alternatif Lokasi

Jl. Ring Road Industri Jl. Karya Wisata 1 Peruntuka Tanah Komersial Komersial

2 Wilayah Administrasi Kecamatan Medan Sunggal

Kecamatan Medan Johor

3 KDB 60% 60%

4 Daerah Pengembangan WPP E

Perumahan, perdagangan, rekreasi, pendidikan, dan kesehatan

WPP D Pusat bisnis (CBD), pusat pemerintahan, perumahan, hutan kota, pusat pendidikan.

5 Kepemilikan Swasta Swasta

6 Luas Wilayah ±2.5 ℎ� ±2,ℎ�

2.3.4.1Deskripsi Lokasi sebagai Tapak Rancangan

Kasus Proyek : Sekolah Tinggi Musik Modern Status Proyek : Fiktif

Pemilik Proyek : Pihak Swasta

Lokasi Tapak : Jalan Gagak Hitam/ Ringroad

Batasan

Batasan Utara : Lahan kosong, Perumahan warga. Batasan Timur : Komp. Taman Setia Budi.

Batasan Selatan : Lahan kosong, Perumahan warga. Batasan Barat :Medan Focal Point, Jl Gagak Hitam.

Luas Lahan : ±3.2 Ha

Kontur : Relatif Datar

KDB : 60%

KLB : 3-5 Lantai

GSB

• Jl Gagak Hitam : 10 meter

• Samping Lahan : 1.5 meter

• Belakang Lahan : 1.5 meter Bangunan Eksisting : Lahan Kosong Potensi Lahan


(45)

 

• Site berada pada kawasan Komersil

• Jalur transportasi baik

• Luas site mendukung

Gambar II.5 Lokasi Site Medan Sunggal. Sumber :Google Maps Satellite.

2.4 Tinjauan Fungsi Bangunan 2.4.1 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan

Beberpa pemakai gedung Sekolah Musik Modren ini berdasarkan hasil survey dan data lieratur antara lain adalah :

1. Murid

2. Guru / Staf Pengajar 3. Pengunjung

4. Pengelolah Gedung 5. Asisten DIrut 6. Ketua Jurusan 7. Staff ADM


(46)

 

Beberapa jenis kegiatan yang merupakan kegiatan dari pemakai gedung antara lain sebagai berikut :

1. Kegiatan Latihan

Merupakan kegiatan penyaluran ilmu dan proses pembelajanran dari siswa kepada guru.

• Seni suara

• Teori music

• Alat musik

2. Kegiatan Latihan Gabungan

Kegiatan latihan musik yang lebih dari satu orang (kelompok)

• Latihan Ansamble (Gabungan alat musik)

• Latihan Paduan suara 3. Kegiatan Hiburan/ Pertunjukan

Kegiatan pertunjukan musik yang berperan sebagsi hiburan juga berfungsi sebagai ajang kebolahan siswa sekolah musik

• Pertunjukan musik untuk kalangan mahasiswa

• Pertunjukan musik untuk kalangan umum 4. Perpustakaan

Menyediakan berbagai informasi tentang musik baik dari buku maupun media lainnya.

5. Pengelolah

Kegiatan dimana segala kegiatan berupa administasi, kegiatan teknisi dan perawatan.


(47)

 

2.4.2 Deskripsi Prilaku 1. Mahasiswa

Gambar II.6 Skema Kegiatan Siswa

2. Dosen / Staff Pengajar

Gambar II.7 Skema Kegiatan Dosen /Staff Pengajar

Belajar  

Datang ( Mobil, motor,  jalan kaki) 

Meeting Point  (menunggu, nongkrong ) 

Auditorium 

Taman 

Kantin 

Perpustakaan  Pulang   

Mengajar 

Datang ( Mobil, motor,  jalan kaki) 

Meeting Point  (menunggu, nongkrong ) 

Kantor 

Kantin 

Perpustakaan  Pulang   


(48)

 

3. Pengunjung

GambarII.8 Skema Kegiatan pengunjung

2.4.3 Deskripsi Kebutuhan Ruang

Dalam mewadahi dan memfasilitasi kebutuhan pengguna bangunan, maka ruangan yang dibutuhkan dalam Sekolah Tinggi Musik Modren adalah:

• Ruang kelas

Merupakan fasilitas utama yang dibuat untuk mahasiswa yang belajar.

• Ruang Latihan

Mahasiswa mempunyai ruang latihan yang di khususkan untuk berlatih secara privasi.

• Fasilitas pengelolah

Fasilitas ini digunakan oleh pihak pengelolah gedung. Fasilitas ini disediakan dengan tujuan agar semua kegiatan yang bersangkutan dengan pekerjaan ataupun administrasi dapat terlaksana dengan baik dan terkoordinasi.

Nonton  

Datang ( Mobil, motor,  jalan kaki) 

Meeting Point  (menunggu, nongkrong ) 

Auditorium 

Taman 

Kantin 

Perpustakaan  Pulang   


(49)

 

• Fasilitas Perpustakaan

Untuk mahasiswa yang senang membaca dan ingin mengetahui apapun mengenai musik, baik biografi musisi, instrument-instrument musik, perkembangan musik, dan buku-bukupelajaran lain yang berhubungan dengan musik.

• Musik mart

Untuk para mahasiswa disediakan berbagai merchandise dan souvenir, seperti t-shirt, sticker, topi dan jaket. Disini juga disediakan keperluan khusus alat musik seperti senar, tas, case serta beberapa instrument musik.

Berikiut adalah tabel pembagian jenis ruangan dan hubungannya dengan pengguna, kegiatan di dalamnya, nama ruang beserta klasifikasi zona ruang menurut sifatnya.

Tabel II.9 Pembagian Jenis Ruangan

Jenis Ruang Pengguna Kegiatan Nama Ruang Zona

Ruang Mahasiswa Mahasiswa Belajar vocal R. Kelas Pribadi Semi Publik

Belajar Alat musik R. Kelas Pribadi Semi Publik Latihan Gabungan R. Kelas Bersama Semi Publik Mengadakan Konser

/Pertunjukan

Auditorium Publik

Membaca buku,

majalah dan

mendengar musik

Perpustakaan Semi Publik

Beristirahat Toilet Kantin

Service Publik

Staff Pengajar

Dosen Mengajar Vokal R. Kelas Pribadi Semi Publik

Mengajar Alat Musik R. Kelas Pribadi Semi Publik Mengajar Siswa

Gabungan

R. Kelas Bersama Semi Publik


(50)

 

Pertunjukan

Membaca buku,

majalah dan

mendengar musik

Perpustakaan Semi Publik

beristirahat Toilet Kantin

Service Publik

Pengunjung Pengunjung Berkumpul dan menunggu teman Ruang Penerimaan Publik Menonton pertunjukan

Auditorium Publik

beristirahat toilet Publik

Pengelola Ketua Memimpin Sekolah Tinggi Musik

R. Kantor Privat

Berkoordinasi

dengan Pem. Ketua I, II, III.

R. Rapat Semi Privat

Beristirahat R. Istirahat Toilet R. Makan

Privat

Pembantu Ketua I, II, III.

Membantu Peran Ketua

R. Kantor Privat

Berkoordinasi dengan Kep bagian

R. Rapat Semi Privat

Beristirahat Toilet R.Makan

Service Publik Kepala

Bagian

Menjalankan bidang masing-masing

R. Kantor Privat

Berkoordinasi dengan staff

R. Rapat Semi Privat

Beristirahat Toilet R. Makan

Service Publik


(51)

 

Pegawai ADM

Mengelolah Administriasi

R. Tata Usaha Semi Publik

Arsip dan Logistik

Menyimpan dan mengelolah arsip, pengadaan barang.

R. Arsip & Logistik Privat Pegawai Keuangan Mengelolah Keuangan

R. Keuangan Privat

Teknisi dan cleaning service

Menjaga dan

memperbaikan peralatan dan system utilitas sekolah tinggi, mengurus kebersihan sekolah tinggi.

R. Teknikal R. Perlengkapan

Semi Privat Semi Privat

2.4.4 Deskripsi Persuyaratan dan Kriteria Ruang

Berikut adalah pembagian persyaratan dan kriteria ruang dalam kaitannya dengan kebutuhan ruang ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel II.10 Persyaratan dan Kriteria Ruang

No

Nama Ruang Kriteria Ruang

Cahaya Bersih Tenang Sejuk Strategis View Akustik

1 R. Penerimaan √ √ √ √ √

2 R. Kelas Pribadi √ √ √ √ √ √

3 R. Kelas

Gabungan

√ √ √ √ √ √

4 R. Dosen √ √ √ √

5 Perpustakaan √ √ √ √ √ √ √

6 Auditorium √ √ √ √ √ √ √

7 R. Ketua √ √ √ √

8 R. Pembantu Ketua I,II,III

√ √ √ √


(52)

 

Bagian

10 R. Tata Usaha √ √ √ √

11 R. Rapat √ √ √ √

12 Kantin √ √ √ √

13 R. teknisi dan perlengkapan

√ √

14 Toilet √ √ √

Tabel Persyaratan dan Kriteria Ruang


(53)

 

1. Institut Musik Indonesia (IMI)

Indobnesia Music Institute (IMI) bertujuan untuk Menyediakan suatu sarana pendidikan Formal Yang menekan materi ajaran pada music kontemporer, Indonesia Music Intitute memiliki lima program instrument yaitu : Bass, Gitar, Keyboard, Drum,Vokal dan satu program studi Recording Engineering, Indonesia Music Institute didukung oleh musisi-musisi terbaik Indonesia. Institute ini merupakan sekolah music Kontemporer pertama di Indonesia.

Program pendidkan IMI terdiri dari Profesional Program dan Extension Profesional Program. Pada Profesional Program. Pada Profesional Program,hanya tersedia program penuh 3 tahun (D3). Sedangkan pada Extension Propesional Program di selenggarakan yaitu program extension 6 bulan, program extension 3 bulan (basic), program extension 3 bulan (lanjutan), program kelas persiapan, program satu minggu, program kelas try-out, program konseling privat,program privat klinik,program special class.

Padaa geding IMI terdapat fasilitas sebagai sarana pendukung : - Ruang Kelas

- Perpustakaan

- Laboratorium Sequencing - Laboratorium Ear Training - Ruang Latihan Personal - Studio Rehearesal - Ruang Konser - Music Mart - Studio Recording - Kantin

Fakultas yang terdapat di IMI yaitu - Fakultas Gitar

- Fakultas Vocal

- Fakultas recording & sound engineer - Fakultas drum


(54)

 

- Dan fakultas bass.

2. Sekolah tinggi music Bandung

Sekolah tinggi Musik Bandung berdiri dan di resmikan pada tanggal 18 Oktober 2001. Pada awal berdirinya STIMB menyewa bangunan di Jl. Tengku Angkasa dan sekarang telah pindah ke Jl. Lamping. Cipaganti.

Jurusan yang ada di STIMB

- SI seni Musik ( Orchestra)- 30 orang/ angkatan

- D3 Musik Industri ( Musik elektrik) – 30 orang/ angkatan - D3 musik Programer (masih rencana)

Selain program SI dan D3, STIMB juga memiliki program Kelas Khursus. Kelas Khursus ditunjukkan untuk masyarakat.

Beberapa Fasilitas yang telah ada saati ini, antara lain : - Ruang administrasi

- 2 ruang kelas

- Ruang latihan privat SI terdiri atas ruang praktek perkusi dan 4 ruang praktek piano, biola cello dan flite.

- Ruang latihan D3 yang berisi drum, keyboard, gitar dan bass elektrik.

Pada perencanaan massa baru, fasilitas yang akan diakomodasikan antara lain :

- Recital Hall kapasitas 200 orang (lantai 4) - Ruang kelas dan seminar (lantai 2& 3)

- Ruang praktek privat minimal sejumlah konsentrasi alat music dan setiap ruangan minimal dapat menampung 4 orang.

- Laboratorium multimedia - Perpustakaan audio visual - took alat music


(55)

 

- café

-kelas khursus

plaza, sebagai tempat pertunjukan music terutama di malam minggu. Pada bagunan STIMB pembagian zona ruangan didasarkan pada jenis fungsi ruangan dan peletakannya berdasarkan letak lantai kemudian, fasilitas pertunjukan yang ada tidak hanya berupa indoor namun juga terdapat fasilitas pertnjukan outdoor untuk public yang dikombinasikan dengan fungsi komersial.

3. Walt Disney Concert Hall

Gambar II.9 Walt Disney Concert Hall

Gedung ini dirancang oleh Frank Gehry dengan perancangan akustik yang canggih yang berada pada kompleks Los Angels. Dengan daya tampung 2.265 orang dan mempunyai lahan parker dibagian bawah tanah sebanyak 6 lantai.

Walt Disney Concert Hall merupakan salah satu bangunan Frank Owen Gehry yang menampilkan arsitektur Expressionist. Skema awalnya merupakan sebuah metamorfosis dari bunga mawar (bunga lokal) yang tumbuh subur di sekitar kota Los Angeles. Bangunan ini didirikan dari rangka baja sebagai struktur utama yang dilapisi oleh lembaran baja. Frank Gehry banyak bermain dengan kayu, besi, corrugated wall selain bentuknya yang sangat avant garde pada saat


(56)

 

itu. Dia dijuluki sebagai “the wild man” di dunia perancangan Amerika Serikat.

Bentuk bunga mawar tersebut berasal dari kecintaan kliennya, yaitu Lilian Disney. Ia juga menghendaki sebuah Concert Hall yang terbaik sekaligus, yang nantinya akan menjadi sebuah “giant sculpture” ikon kota Los Angeles.

Gambar II.10 Sketsa Walt Disney Concert Hall


(57)

 

Gambar II.12 Denah Walt Disney


(58)

 

Gambar II.14 Detail Arsitektural Walt Disney


(59)

 

Gambar II.16 Salah Satu Interior Walt Disney

Gambar II.17 Salah Satu Interior 2 Walt Disney

4. Music School in Karlsruhe, Germany

Skolah music ini di desain dengan menggunakan konsep urban design. Berguna didesain dengan bentuk mengelilingi suatu area terbuka hijau.


(60)

 

Gambar II.18 Music School in Karlsruhe, Germany

dengan bagian bangunan luar di penuhi dengan pohon-pohon yang dapat berubah daunnya setiap pergantian musim, sehingga menghasilkan kesan dan suasana yang berbeda.

Gambar II.19 Music School in Karlsruhe, Germany 2


(61)

 

Merupakan tempat berlangsungnya pembelajaran serta performance musik di Los Angeles yang mewadahi keepat organisasi di bawah ini:

• Ahmanson Theater

• Center Theater Group

• Los Angeles Opera

• The los Angeles Master Chorale

Dengan dengah yang berbentuk segi empat dengan terbagi dua daerah utama. Area sebelah barat trdpat suatu massa bangunan berbentuk bulat yang dikelilingi oleh kolam air dan dibatasi dengan arcade dengan kolom-kolom berulang sebagai sirkulasi. Sebelah timur mrupakan bsngunan dengan masa yang massif.


(62)

 

Merupakan tempat berlangsungnya pembelajaran serta performance musik di Los Angeles yang mewadahi keepat organisasi di bawah ini:

• Ahmanson Theater

• Center Theater Group

• Los Angeles Opera

• The los Angeles Master Chorale

Dengan dengah yang berbentuk segi empat dengan terbagi dua daerah utama. Area sebelah barat trdpat suatu massa bangunan berbentuk bulat yang dikelilingi oleh kolam air dan dibatasi dengan arcade dengan kolom-kolom berulang sebagai sirkulasi. Sebelah timur mrupakan bsngunan dengan masa yang massif.


(63)

 

ELABORASI TEMA

3.1 Usulan Tema

3.1.1 Pengertian

Arsitektur :Seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan, jembatan, dsb; Metode dan gaya rancangan suatu konstruksi bangunan.

(sumber : http://kbbi.web.id/arsitektur)

Metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dng arti yg sebenarnya, melainkan sbg lukisan yg berdasarkan persamaan atau perbandingan.

(sumber : http://kbbi.web.id/metafora)

3.1.2 Interpretasi Tema

Pengertian Arsitektur Metafora ialah kiasan atau ungkapan bentuk, diwujudkan dalam bangunan dengan harapan akan menimbulkan tanggapan dari orang yang menikmati atau memakai karyanya.

Metafora terbagi menjadi tiga yaitu :

• Pertama adalah metafora abstrak (Intangible) , dimana metafora itu sendiri adalah hasil konotasi dari suatu wujud, atau sifat, yang mengarah kepada suatu sudut pandang yang tinggi, sehingga, lebih sulit untuk di lihat secara kasat mata pada karya sorang arsitek tersebut terhadap tujuan yang ingin di ungkapkan oleh sang arsitek.

• Kedua adalah metafora kongkret (Tangible) adalah suatu metafora yang terlihat jelas atas apa yang di konotasikan, dan biasanya produk dari hasil konotasi tersebut jelas terlihat oleh mata, dan mungkin secara langsung orang bisa menilai apa yang di konotasikan.


(64)

 

• Ketiga adalah konotasi gabungan, ( mkombinasi ), dimana keduanya di gunakan untuk mencapai titik klimaks dari hasil produk yang ingin di capainya,, namun tetap bisa mengexplore sifat sifat kongkreet dari apa yang ingin dia metafora.

3.1.3 Keterkaitan tema dengan judul

Pada Cinema Center menggunakan metafora kongkret ( Tangible ). Dengan keinginan mengajak pengguna maupun pengamat tertarik serta mampu berimajinasi, menapat inspirasi dan akhirnya mengetahui makna sebenarnya dari Cinema Center ini.

Dari uraian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa metafora sangat mempengaruhi makna dari suatu bangunan. Perlu ditekankan bahwa bangunan arsitektur tersebut dapat berbicara sendiri pada pengamat tentang apa fungsinya atau untuk apa dia ada. Dengan demikian pengamat akan meras lebih mengenal dan ingat akan citra yang ditunjukkan oleh bangunan tersebut.

3.2 Studi banding arsitektur yang mempunyai tema sejenis Stasiun TGV

Stasiun TGV yang terletak di Lyon, Perancis, adalah salah satu contoh karya arsitektur yang menggunakan gaya bahasa metafora konkrit karena menggunakan kiasan obyek benda nyata (tangible). Stasiun TGV ini dirancang oleh Santiago Calatrava, seorang arsitek kelahiran


(65)

 

Spanyol. Melalui pendekatan tektonika struktur,Santiago Calatrava merancang Stasiun TGV dengan konsep metafora seekor burung. Bentuk Stasiun TGV ini didesain menyerupai seekor burung. Bagian depan bangunan ini runcing seperti bentuk paruh burung. Dan sisi-sisi bangunannya pun dirancang menyerupai bentuk sayap burung. metafora arsitektur Stasiun TGV Lyon.

Sydney Opera House

Sydney Opera House adalah salah satu contohnya. Sydney Opera House dirancang oleh Jørn Utzon, seorang arsitek kelahiran Denmark. Setiap orang yang melihat karya arsitektur ini, akan menghasilkan berbagai macam interpretasi sesuai dengan pikiran masing-masing. Ada yang berpendapat bahwa konsep metafora Sydney Opera House berasal dari cangkang siput atau kerang. Ada pula yang berpendapat,

karya arsitektur

ini adalah kiasan layar kapal yang sedang

terkembang. Dan

ada pula yang

berpendapat,

bagaikan bunga

yang sedang

mekar.

Itulah keunikan metafora dalam arsitektur. Setiap orang ‘bebas’ mengapresiasi dan menginterpretasikan sebuah karya arsitektur. Tidak ada yang bisa dikatakan ‘salah’. Arsitek pun dituntut untuk bisa memperhatikan bagaimana masyarakat ‘membaca’ karyanya.

T.W.A. Kennedy Airport, New York, USA

Trans World Airways ( T.W.A.), Kennedy Airport, New York (1962) merupakan salah satu maha karya dari Ereo Saarinen, dengan struktur shell (cangkang) dimana struktur utama terdiri dari empat tumpuan besar, menahan atap berbentuk bagian dari kulit kerang atau kulit telur.


(66)

 

Dalam hal ini selain tumpuan, dalam system struktur terminal T.W.A. Kennedy airport di New York, juga menggunakan balok yang bentuknya melengkung megikuti kelengkungan atapnya, kearah diagonal dari keempat tumpuan tersebut.

Gambar III.3 T. W. A Kennedy Airport, New York, USA

Atapnya terbuat dari lapisan beton yang sangat tipis, bagian yang merupakan penerapan system struktur kulit kerang (shell). System kontruksi ini dibuat

dalam bentuk sculuptural, plastis, melengkung-lengkung bentuk

kurva,termasuk jug di kiri dan kanan. Dengan system ini ruang terminal yang sangat luas dapat bersih tanpa kolom di tengah, sisi-sisinya ditutup sepenuhnya dengan kaca. Karena bentuknya yang aneh, unik dan plastis seperti terbuat dati tanah liat, arsitektur semacam ini sering disebut sebagai aliran, sculpturalism (sculptural form), Plasticism, dan bahkan sering pula disebut pula brutalism.

Struktur cangkan tersebut digunakannya untuk memberikan suatu kesan “drama” pada bangunan tersebut dan untuk memperlihatkan seekor burung yang sedang bersipa- siap untuk terbang, dengan bentuk yang melengkung dan bermacam-macam vista yang berbeda, namun ia tetap memperhatikan fungsi utama bangunan tersebut.

Kesukesan T.W.A. Kennedy Airport dapat dilihat dari image / citra yang ditimbulkan oleh bangunan tersebut sebagai seekor burung/ pesawat terbang yang bersiap-siap untuk lepas landas.

Saarinen mewujudkan bentuk bagunan yang serupa dengan burung dengan sengaja. Talang bangunan digambarkan sebagai paruh burung, sedangkan


(67)

 

pada bagian kiri kanan bangunan yang simetris digambarkan serupa dengan sayap burung. Bahkan lali lintas bagi penumpang dibagian dalam bangunan digambarkan sebagai urat nadi burung dengan jalur-jalur jalan karpet merah yang berkelok-kelok dengan bebas.

Bentuk simbolisme metafora ini merupakan suatu bentuk pengungkapan bentuk dengan cara tidak langsung atau tersamar. Hal ini dapat dilihat dengan adanya tanggapan berbeda dari pengamat terhadap keberadaan bangunan tersebut. Ada yang mengatakan bangunan tersebut tampak seperti seekor burung, ada pula yang menyatakan seperti sebuah pesawat terbang.

3.3 Besaran Ruang

Tabel III.Besaran Ruang 1 Ruang Penerimaan


(68)

 

No Jenis Ruang Kapasitas (org)

Jumlah Ruang

Standart (m2/org)

Luas (m2) Sumber

1 Hall 50 1 1,5 75 DA

2 Main Lobby 100 1 2 200 DA

3 R. Duduk 20 1 2 120 DA

4 Toilet -Pria -Wanita 10 10 1 1 1,2 1,2 12 12 DA DA

Jumlah 339

Sirkulasi 30% 101.7

Total 440.7

Ruang Pendidikan dan Pelatihan No Jenis Ruang Kapasitas

(org)

Jumlah Ruang

Standart (m2/org)

Luas (m2)

Sumber

1 R. Kelas Teori 30 8 0,7 164 E

2 R. Praktek Pribadi

3 Kelas Vokal 2 6 2 24 A

4 Kelas Keyboard 2 10 2.5 50 A

5 Kelas Bass 2 4 2 16 A

6 Kelas Drum 2 4 2.5 20 A

7 Kelas Gitar 2 4 2 16 A

8 R. Praktek Bersama

6 5 1 200 TP

9 Ketua Jurusan 1 5 9 45 TP

10 Wakil K jurusan 1 5 9 45 TP

11 Staff 3 5 3 45 TP

12 R. Dosen 5 5 1,5 37,5 TP

13 R. Tamu 5 1 0,7 3,5 TP

14 R. Istirahat 8 1 1,33 10,46 TP

15 Toilet Pria -Pria 100 1 1 1 TP

1 wc/100 1 urinoir/2 5 1wast/50 org

4 0.7 2,8 TP

16 Toilet Wanita -wanita 200 1 wc/100 org 1 wast/50 org

2 0,45 0,9 TP

Jumlah 681.6

Sirkulasi20% 136.32


(69)

 

Ruang Konser (kapasitas 500 orang) No Jenis Ruang Kapasitas

(org)

Jumlah Ruang

Standart (m2/org)

Luas (m2)

Sumber

1 R.Audience 500 1 0.7 350 DA

2 Stage 100 1 0,7 70 DA

3 R.Persiapan 100 1 0,7 70 DA

4 R. Ganti 30

-15 Pria -15 wanita

2 1,2 72 DA

5 R. Koorsinasi 5 1 - 20 A

6 R. Hijau 10 1 1,5 45 DA

7 R. Latihan 50 1 - 180 A

8 R. Alat Musik - 1 - 25 A

Toilet Penonton Pria 300 1wc/100 1 urinoir/25org 1wast/50org -wanita 300 1wc/100org 1wast/50org 5 20 10 5 10 1 0,7 0,45 1 0,45 5 14 4,5 5 4,5 DA DA DA DA DA

Jumlah 865

Sirkulasi 20% 173

Total 1038

Perpustakaan

No Jenis Ruangan Kapasitas (org)

Jumlah Ruang

Standart (m2/org)

Luas (m2)

Sumber

1 Rak Buku 1 16 16

2 R. Katalog 1 0,6 0,6

3 R. Baca 60 1 2,7 162

4 R. Locker 48 1 0,15 7,2

5 R.

Perminjaman/Registrasi 3 1 2,4 7,2

6 R. Fotocopy - 1 15 15

7 R. Mendengar kaset

dan Video 20 1 2,7 54

8 R. Partitur 1 9 9

9 Lobby 10 1 0.72 7,2

Jumlah 278,2

Sirkulasi 55,64

Total 333,84


(1)

 

Gambar IV.14 Skema Kegiatan Pengunjung

4.5.2 Analisa Jumlah Mahasiswa

Berdasarkan sumber data dari Badan Pusat Statitik kota Medan, jumlah penduduk kota Medan dari tahun 2000 hingga 2009 adalah sebagai 2.121.053 jiwa.

Tabel IV.10 Jumlah Peminat Seni Kota Medan 2009 Gol

Umur

Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Jumlah Seni Tari Seni Musik Seni Drama Seni Lukis Seni Patung Seni Kerajinan Seni Lainnya

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10-19 36,7 5,0 12,4 1,2 0,8 5,3 100%

20-29 40,7 55,2 3,5 1,8 0,6 5,5 4,7 100% 30-39 40,0 51,9 3,5 1,2 0,7 10,0 4,3 100% 40-49 40,3 53,5 7,9 3,0 1,7 6,8 5,8 100% 50-59 42,8 48,8 10,9 2,3 1,1 4,5 7,0 100% Total 39,2 54,1 5,3 5,9 1,1 4,3 7,0 100%

Jumlah peminat seni Musik di kota Medan pada than 2009 adalah 54,1 % x 2,121.053 orang yaitu sebanyak lebih kurang 1147489 orang.

Namun perguruan tinggi tidaklah harus memenuhi semua kebutuhan jumlaj peserta yang ingin kuliah. Menurut penelitian dari suatu lembaga penelitian School Redesign Network at Standford University, mereka menemukan bahwa suatu sekolah perguruan tinggi yang baik adalah dengan jumlah peserta didik yang relative tidak terlalu besar karena sekolah yang tidak terlalu besar memiliki berbagai keuntungan sebagai berikut :

• Angka kehadiran yang lebih baik

• Pencapaian tingkat/ kualitas akadimik yang lebih baik • Angka mahasiswa yang DO lebih kecil

• Jumlah matakuliah yang gagak kebih kecil Nonton   Datang ( Mobil, motor,  jalan kaki)  Meeting Point  (menunggu, nongkrong )  Auditorium  Taman  Kantin  Perpustakaan  Pulang   


(2)

 

• Persentasi jumlah partisipasi pada kegiatan tentunya yang lebih tinggi • Lebih sedikit terjadi tindak criminal dan kekerasan

• Hasil studi yang lebih baik

Jumlah Mahasiswa yang diterima setiap tahunnya diasumsikan adalah sebanyak 30 orang, dengan masa studi adalah 4 tahun ajaran, diasumsikan jumlah mahasiswa seluruhnya di Sekolah Tinggi Musik Indonesia ini adalah sebanyak 4x60 orang/angkatan = 240 orang.

Ruang terbuka

Kapasitas =280 orang

Kebutuhan ruang untuk = 4m2 / orang Total kebutuhan ruang terbuka = 280 x 4 m2 =1120 m2 TOTAL LUAS KEBUTUHAN RUANG = 6738 m2 Sumber : DA : Data Arsitek

TS : Time Saver A : Asumsi E : Studi Banding 4.5.3 Kebutuhan Area Parkir

1. Parkiran Pengunjung

Jumlah pengunjung apabila ada pertunjukan adalah 700 orang • Kendaraan Roda Empat

Mobil Pribadi diasumsikan 40% = 40% x 700 orang =280 orang 1 mobil di asumsikan 4 orang = 280orang/ 4 = 70 mobil

Sirkulasi 1 parkiran mobil luasnya 25 m2, 70 x 25 m2 = 1750 m2

• Kendaraan Roda Dua

Sepeda motor di asumsikan 40% = 40 % x700 orang = 280 orang 1 sepeda motor di saumsikan 2 orang = 280orang/2 = 140 sepeda motor

Sirkulasi 1 parkir sepeda motor 4 m2 = 140 x 4 m2 = 560 m2. • Angkutan umum

• Angkutan umum di asumsikan 20 % = 20% 700 orang = 140 orang.


(3)

 

KONSEP PERANCANGAN

5.1Penerapan Tema Pada Bangunan

Penerapan tema pad bangunan dilakukan dengan mengekpresika elemen-elemen music kedalam bangunan. Elemen music yang digunakan pada bangunan adalah salah satu melodi yaitu kunci G.

5.2Konsep Site

Gambar V.1 Konsep Site

5.3Konsep Masa

Terdapat  sebuah  Ampi  Theater  Untuk  pertunjukan  terbuka  

Bangunan  sekolah  tinggi 


(4)

 

Konsep masa diambil dari bentuk Kunci G terlihat dari tampak depan bangunan.

Gambar V.2 Konsep masa

Gambar V.3 Konsep Masa


(5)

 

Kendaraan roda empat dan roda dua yang ingin menuju kampus masuk dari jalan Gagak Hitam dan pinu keluar menuju jalan Gagak Hitam.

Gambar V.4 Sikulasi Kendaraan

   

    

       

                                   


(6)

 

Badan Pusat Statistik Medan (2010) Medan Dalam Angka.

De Chiara, John, Joseph & Callender. 1973. Times Saver Standard For Building Type. New York: Mc Graw Hill Book Company.

Laporan Tugas Akhir : Perpustakaan Umum Kota Medan Fakultas Teknik, Departemen Arsitektur USU, Medan 2010.

Neufert, Ernst. 1997. Data Arsitek Jilid 1 Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: PT. Erlangga.

Neufert, Ernst. 1997. Data Arsitek Jilid II Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: PT. Erlangga. Pickard, Quentin. 1988.

The Architects’ Handbook. United Kingdom: Science Blackwell Company. Poerwadarminta, W.J.S. 1995.

Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Chink, Francis D.K. 2000. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan Edisi Kedua. Jakarta:

PT. Erlangga.

De Chiara, Joseph & Lee E. Koppelman. 1978. Standar Perencanaan Tapak. Terjemahan Januar Hakim. Jakarta: PT. Erlangga.

Juwana, Jimmy S. 2006. Panduan Sistem Bangunan Tinggi. Jakarta: PT. Erlangga. Rahayuningsih, F. 2007. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Guyer, J. Paul. An Intro to Architectural Design : Libraries.

http://nurul-manfaatpendidikan.blogspot.com/ http://www.artikata.com/arti-106826-library.html http://id.linkedin.com/pub/tri-harso-karyono/34/642/159

Watch, Daniel D., Perkins & Will. Building Type Basics for Research Laboratories. 2001. New York, Chichester, Weinheim, Brisbane, Singapore, Toronto: John Wiley & Sons, Inc.

Mastalerz, J. W. 1977. The Greengouse Enviroment. Jhon Willey and Sons: New York.