PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE INKUIRI DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI GERAK LURUS DI KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 2 MEDAN T.P. 2012/2013.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE INKUIRI
DANPEMBELAJARANKONVENSIONALDALAMPEMBELAJARAN
FISIKA PADA MATERI GERAK LURUS DI KELAS VII
SEMESTERIISMPNEGERI2MEDAN T.P2012/2013
Oleh :
Lylis Bahriani
NIM 409421010
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan
kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Inkuiri
Dan Pembelajaran Konvensional Dalam Pembelajaran Fisika Pada Materi Gerak
Lurus Di Kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Medan T.P 2012/2013”, disusun
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengeahuan Alam, UniversitasNegeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada: Bapak
Drs. Abd. Hakim S, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran serta motivasi kepada penulis sejak awal rencana
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.Ucapan terimakasih juga
penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Karya Sinulingga, M.Si, Bapak Drs. Nurdin
Siregar, M.Si, Bapak Drs. Pintor SimamoraM.Si, selaku penguji, serta BapakDrs.
Rahmatsyah, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik. Selanjutnya ucapan
terimakasih juga penulis ucapkan kepada BapakProf. Drs.Motlan,M.Sc,Ph.D,
selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Ibu
Dr. Derlina, M.Si, selaku ketua Jurusan Fisika, serta Bapak Drs. Abd.Hakim S, M.
Si selaku sekretaris Jurusan Fisika. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan
kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA
UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada
Kepala SMP Negeri 2 Medan, Bapak Drs. H.Muslim Lubis SH. MA yang telah
banyak membantu selama penelitian ini.
Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Ayahanda Bakhrial,
Ibunda Meini Hamzah Sihotang S.Ag dan keluarga tercinta yaitu dr.Yeni
Bahriani, Indah Bahriani S.H, Rahmah Bahriani dan Akbar Zahriali yang takhenti
mengukirdo’a, dan terus memotivasi penulis dalam menyelesaikan studi di
v
Universitas Negeri Medan. Kepada rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Fisika
Dik B 2009, terima kasih atas saran-saran dan masukkannya. Kepada Sartika,
Suci, Fajar, Maya, Tika, Asnidar, Tifa, Nurul, Deska dan seluruh Asisten
Laboratorium Fisika Umum, terima kasih untuk masukan dan motivasinya.
Penulis menyadari, masih banyak kelemahan,
untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari pembaca demi sempurnanya
skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.
Medan, Agustus 2013
Penulis,
LylisBahriani
NIM. 409421010
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE INKUIRI
DANPEMBELAJARANKONVENSIONALDALAMPEMBELAJARAN
FISIKA PADA MATERI GERAK LURUS DI KELAS VII
SEMESTER II SMP NEGERI 2 MEDAN T.P 2012/2013
LYLIS BAHRIANI (NIM: 409421010)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
dengan metode inkuiri dan pembelajaran konvensional pada materi pokok gerak
lurus kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Medan T.P 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian
adalah seluruh siswa kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Medan yang terdiri dari
7 kelas berjumlah 315 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster
random sampling dengan mengambil 2 kelas yang terpilih yaitu kelas VII-5
sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 45 orang dan kelas VII-7 sebagai kelas
kontrol yang berjumlah 45 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui
hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan
jumlah 20 soal dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi yang
dilakukan oleh dua observer.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 26,22
dengan standar deviasi 11,59 dan nilai rata-rata kelas kontrol 25,56 dengan
standar deviasi 10,88. Pada hasil uji t pretest diperoleh nilai pretest thitung > ttabel
yaitu 0,304 ttabel maka
Ha diterima, dengan demikian diperoleh ada perbedaan yang signifikan antara
hasil belajar siswa dengan metode inkuiri dan pembelajaran konvensional pada
materi gerak lurus kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Medan T.P 2012/2013.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Defenisi Operasional
1
1
3
3
4
4
4
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Aktivitas Belajar
2.1.3. Hasil Belajar
2.1.4. Metode Mengajar
2.1.5. Metode Pembelajaran Inkuiri
2.1.5.1. Tujuan Metode Inkuiri
2.1.5.2. Tahapan Metode Inkuiri
2.1.5.3. Keunggulan Dan Kelemahan Metode Inkuiri
2.1.6. Pembelajaran Langsung (Konvensional)
2.1.6.1. Pengertian Pembelajaran Langsung (Konvensional)
2.1.6.2. Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Langsung
2.1.6.3. Manfaat Pembelajaran Langsung
2.1.6.4. Sintaks Pembelajaran langsung
2.1.7. Materi Pembelajaran
2.1.8. Penelitian Terdahulu
2.2. Kerangka Konseptual
2.3. Hipotesis Penelitian
6
6
6
7
7
8
9
11
11
15
16
16
16
18
18
19
24
25
26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
27
27
27
27
28
vii
3.5. Prosedur Penelitian
3.6. Instrumen Penelitian
3.7. Teknik Analisis Data
29
32
35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.1.2. Pengujian Analisa Data
4.1.2.1. Uji Normalitas Data
4.1.2.2. Uji Homogenitas Data
4.1.3. Uji Hipotesis Penelitian
4.1.4. Observasi
4.2.
Pembahasan
39
39
39
42
42
43
43
45
56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
61
61
61
DAFTAR PUSTAKA
63
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Posisi benda pada suatu garis lurus
19
Gambar 2.2. Vektor perpindahan sejajar sumbu X
20
Gambar 2.3. Jarak dan perpindahan suatu benda pada suatu garis lurus
21
Gambar 2.4. Grafik hubungan kecepatan-waktu pada GLB
22
Gambar 2.5. Grafik hubungan percepatan-waktu pada GLBB
23
Gambar 2.6. Grafik hubungan kecepatan dengan waktu pada GLBB
24
Gambar 3.1. Skema rancangan penelitian
31
Gambar 4.1. Diagram batang data pretes kelas eksperimen
39
Gambar 4.2. Diagram batang data pretes kelas kontrol
40
Gambar 4.3. Diagram batatang data postes kelas eksperimen
40
Gambar 4.4. Diagram batang data postes kelas kontrol
41
Gambar 4.5. Diagram batang kemampuan kongnitif siswa pada pretes
41
Gambar 4.6. Diagram batang kemampuan kongnitif siswa pada postes
42
Gambar 4.7. Diagram batang kriteria nilai pretest, aktivitas dan postest
47
Gambar 4.8. Grafik nilai pretes, aktivitas dan postest berdasarakan kategori 57
dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi.
Gambar 4.9. Grafik nilai pretes, nilai aktivitas dan nilai postes siswa pada 58
kelas eksperimen
Gambar 4.10. Grafik nilai pretes, aktivitas dan postes siswa pada kelas
59
eksperimen berdasarkan urutan nilai rata-rata kelompok
terendah sampai tertinggi
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa
Lampiran 3. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar
Lampiran 4. Tes Hasil Belajar
Lampiran 5. Deskriptor Observasi Aktivitas Belajara Siswa
Lampiran 6. Lembar Observasi Aktivitas
Lampiran 7. Kode Siswa
Lampiran 8. Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Lampiran 9. Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Lampiran 10. Rekapitulasi Nilai Kelas Pretest Eksperimen
Lampiran 11. Rekapitulasi Nilai Kelas Postest Eksperimen
Lampiran 12. Rekapitulasi Nilai Kelas Pretest Kontrol
Lampiran 13. Rekapitulasi Nilai Kelas Postest Kontrol
Lampiran 14. Rekapitulasi Nilai Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen
Lampiran 15. Rekapitulasi Nilai Pretes Dan Postes Kelas Kontrol
Lampiran 16. Perhitungan Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians
Lampiran 17. Uji Normalitas
Lampiran 18. Uji Homogenitas
Lampiran 19. Uji Hipotesis
Lampiran 20. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
Lampiran 21. Tabel Wilayah Luas Dibawah Kurva Normal 0 ke z
Lampiran 22. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F
Lampiran 23. Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t
Lampiran 24. Dokumentasi Penelitian
65
94
100
113
119
121
122
124
130
132
135
138
141
144
146
148
151
154
157
161
162
163
165
166
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia
untuk mengasah kemampuan kepribadiannya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, kecerdasan, akhlak mulia yang diperlukan dirinya dan lingkungan
masyarakat. Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam pembentukan sumber
daya manusia yang berkualitas dan pendidikan juga penting bagi kelangsungan
dan kemajuan hidup bangsa. Namun berbagai penjelasan di media masa baik
media cetak maupun media elektronik sering dikemukakan bahwa kualitas
pendidikan di Indonesia masih sangat rendah. Rendahnya kualitas pendidikan itu
antara lain dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa setelah
akhir pelajaran, dan juga ditegaskan melalui data dalam Education For All (EFA),
Armed Conflict and Education yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu
Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yaitu
berdasarkan data tahun 2008 yaitu menempatkan pendidikan Indonesia di posisi
ke-69 dari 127 negara di dunia. Napitupulu, E.L, (2011).
Pendidikan Nasional merupakan sebuah sistem yang didalamnya
mengandung
komponen-komponen
yang
saling
berinteraksi,
jadi
untuk
meningkatkan mutu Pendidikan Nasional tersebut harus dimulai dari peningkatan
mutu komponen-komponen pendidikan itu sendiri. Fisika sebagai salah satu
cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari gejala–gejala alam dan interaksinya yang dapat dimanfaatkan oleh
manusia dalam keperluan hidupnya.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di SMP Negeri
2 Medan melalui hasil wawancara kepada salah satu guru IPA Hormalina Sinaga
S.Pd diperoleh data hasil belajar fisika yang dicapai peserta didik pada umumnya
masih tergolong rendah dan dibawah ketuntasan yaitu 75. Berdasarkan Daftar
Kumpulan Nilai (DKN), nilai rata-rata fisika pada ujian semester I khususnya
siswa kelas VII SMP Negeri 2 Medan tahun ajaran 2012/2013 adalah 64,7. Hal
1
2
tersebut sesuai dengan hasil angket peserta didik SMP Negeri 2 Medan yang
menunjukkan dari 40 orang peserta didik hanya 70% (28 orang) berpendapat
fisika adalah pelajaran yang sulit dipahami, kurang menarik, dan membosankan,
20% (8orang) berpendapat fisika biasa-biasa saja, dan hanya 10% (4 orang) yang
berpendapat
fisika
menyenangkan
dan
menantang.
Data-data
tersebut
menunjukkan bahwa proses pembelajaran belum berlangsung secara efektif dan
banyak peserta didik yang beranggapan fisika itu sulit sehingga keinginan untuk
mengikuti pelajaran menurun, pada umumnya pendidik hanya menerapkan
metode pembelajaran ceramah, tanya jawab, mencatat, dan mengerjakan soal.
Pembelajaran hanya berlangsung satu arah, metode pembelajaran kurang
bervariasi, penggunaan media pembelajaran dan alat-alat laboratorium kurang
digunakan secara optimal. Dengan demikian dalam pembelajaran peserta didik
menjadi penerima informasi pasif, belum mampu berpikir kritis dan belum berani
mengungkapkan pendapat.
Sebagai langkah perbaikan pengajaran maka pemilihan metode dalam
pembelajaran juga mampu menciptakan proses belajar mengajar yang aktif untuk
memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran. Pembelajaran bukan lagi berpusat
pada guru (Teacher Center Learning) tetapi lebih berpusat pada peserta didik
(Student Center Learning). Metode pembelajaran inkuiri menekankan pada
aktivitas peserta didik secara maksimal untuk mencapai dan menemukan, artinya
metode pembelajaran inkuiri menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar.
Dalam proses pembelajaran inkuiri peserta didik tidak hanya berperan sebagai
penerima pelajaran melalui penjelasan pendidik secara verbal, tetapi peserta didik
berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran.
Peningkatan hasil belajar melalui metode pembelajaran inkuiri telah
dilakukan oleh Gulo (2010) pada materi pokok usaha dan energi di kelas XI, yaitu
76,00 dan nilai rata-rata postes kelas kontrol adalah 69,22. Meskipun pada
penelitian tersebut terbukti dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, namun
penelitian
sebelumnya
tersebut
masih
mempunyai
akan
menjadi
pedoman
kelemahan.
untuk
memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut.
Kelemahan-kelemahan
peneliti
berikutnya
dengan
3
Adapun beberapa kelemahan dalam penelitian sebelumnya menyangkut
keterbatasan alokasi waktu untuk setiap langkah pembelajaran, untuk mengatasi
kendala tersebut peneliti akan lebih memanfaatkan waktu dengan maksimal,
adanya beberapa kegiatan peserta didik yang tidak relevan terhadap pelajaran,
solusinya dengan membentuk pengorganisasian kelompok yang bervariasi yang
memiliki perbedaan tingkat pengetahuan sehingga peserta didik bisa saling
transfer
pengetahuan
dan
mempermudah
pendidik
dalam
melakukan
pembimbingan. Dengan demikian diharapkan waktu yang telah ditentukan dapat
digunakan sesuai dengan perencanaan dan meningkatkan aktivitas dalam
kerjasama yang baik antara peserta didik ketika belajar kelompok.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengambil
judul penelitian : “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Inkuiri dan
Pembelajaran Konvensional dalam Pembelajaran Fisika Pada Materi Gerak
Lurus di Kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Medan T.P 2012/2013”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis mengidentifikasi
masalah sebagai berikut :
1. Metode pembelajaran kurang bervariasi
2. Rendahnya hasil belajar siswa.
3. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit, kurang menarik
dan membosankan.
1.3 Batasan masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu
dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode inkuiri.
2. Materi yang diajarkan dibatasi hanya pada materi gerak lurus.
3. Peneliti melakukan penelitian di kelas VII semester II di SMP Negeri 2
Medan.
4
1.4 Rumusan masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi gerak lurus dengan
menggunakan metode inkuiri?
2. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi gerak lurus dengan
menggunakan pembelajaran konvensional?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika siswa pada metode inkuiri dan
pembelajaran konvensional kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Medan
pada materi gerak lurus T.P 2012/2013?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan metode inkuiri
pada materi gerak lurus di kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Medan.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi gerak lurus di kelas VII semester II di SMP
Negeri 2 Medan.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar fisika siswa yang menggunakan
metode inkuiri dengan pembelajaran konvensional pada materi gerak lurus
di kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Medan.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Sebagai informasi hasil belajar dengan menggunakan metode
pembelajaran inkuiri di SMP Negeri 2 Medan pada materi Gerak
Lurus.
2. Sebagai bahan informasi alternatif bagi pengajar fisika dalam memilih
metode pembelajaran.
5
1.7 Definisi Operasional
Inkuiri adalah suatu pendekatan yang dilakukan oleh guru untuk mencapai
tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Pelaksanaan pendekatan inkuiri
berhubungan dengan strategi yang akan dilaksanakan di dalam pembelajaran.
Pelaksanaan strategi pembelajaran inkuiri diterapkan dalam suatu metode. Metode
inkuiri adalah suatu metode pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir
secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari
suatu permasalahan yang dipertanyakan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa dengan metode inkuiri pada materi gerak lurus kelas
VII semester II di SMP Negeri 2 Medan T.P 2012/2013 memiliki rata-rata
63,33.
2. Hasil belajar siswa dengan pembelajaran konvensional pada materi gerak
lurus kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Medan T.P 2012/2013
memiliki rata-rata 56,78.
3. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa
t hitung
>
t tabel
(3,23 >
1,99) maka Ha di terima yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara
hasil belajar siswa dengan metode inkuiri dan pembelajaran konvensional
pada materi gerak lurus kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Medan T.P
2012/2013.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran,yaitu :
1. Penyusunan soal berdasarkan taksonomi bloom masih terdapat kelemahan,
peneliti selanjutnya sebaiknya mampu menyusun soal lebih baik lagi.
2. Jika ditinjau dari aktivitas menurut deskriptor, diperoleh hasil yang
meningkat walaupun peningkatannya kecil, peneliti selanjutnya hendaknya
mempersiapkan deskriptor dengan baik sehingga kelemahan peneliti dapat
dikurangi untuk memperoleh hasil yang lebih baik lagi.
61
62
3. Jika ditinjau secara individu dan secara kelompok, aktivitas berpengaruh
kecil terhadap hasil belajar, peneliti selanjutnya hendaknya mengarahkan
pertanyaan siswa dan meyakinkan jawaban siswa tersebut hanya dengan
kata “ya” atau “tidak” dan hendaknya membuat perencanaan yang lebih
baik pada pengorganisasian kelompok yang lebih heterogen sehingga
kemampuan setiap kelompok sama dan setiap kelompok akan lebih aktif
dalam aktifitas belajarnya.
63
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Arikunto,S., (2009), Manajemen Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Andriana, D. (2010), Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Pokok Gaya dan Hukum Newton di kelas VII Semester I SMP
Negeri 37 Medan T.P 2009/2010., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2011), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan, FMIPA Unimed.
Gulo, W., (2008), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Grasindo, Jakarta.
Gulo, D.K., (2010), Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Usaha dan Energi di kelas XI Semester I
SMA SWASTA GAJAH MADA Medan T.P 2009/2010., Skipsi, FMIPA,
Unimed, Medan.
Handi, A., (2008), Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Materi Pokok Getaran dan Gelombang Kelas VII
Semester II SMP Negeri 4 Binjai T.P 2007/2008., Skipsi, FMIPA, Unimed,
Medan.
Kanginan, M., (2006), IPA FISIKA untuk SMP Kelas VII, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Napitupulu, E.L., (2011), Indeks Pendidikan Indonesia Menurun.
http://edukasi.kompas.com/read/2011/03/02/18555559/Indeks.Pendidikan.In
donesia.Menurun (accessed Maret 2013).
N.K, Rostiyah., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Penerbit Prenada Media, Jakarta.
Sagala, S., (2005), Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Penerbit Alfabeta,
Bandung.
Sudjana, (2009), Metode Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung.
64
Sudijono, A., (2011), Pengantar Evaluasi Pendidikan, RajaGrafindo Persada,
Jakarta.
Sugiarto, T., (2008), Ilmu Pengetahuan Alam 1 : untuk SMP/MTs/kelas VII,
Penerbit Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Silitonga, S.G. (2010), Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gaya Gesekan di SMA
SWASTA JOSUA I Medan T.A 2009/2010., Skipsi, FMIPA, Unimed,
Medan.
Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana,
Jakarta.
Widyastuti, I., (2012), Medan peringkat 2 tak lulus UN SMP.
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&i
d=248576:medan-peringk (accessed Maret 2013).
DANPEMBELAJARANKONVENSIONALDALAMPEMBELAJARAN
FISIKA PADA MATERI GERAK LURUS DI KELAS VII
SEMESTERIISMPNEGERI2MEDAN T.P2012/2013
Oleh :
Lylis Bahriani
NIM 409421010
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan
kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Inkuiri
Dan Pembelajaran Konvensional Dalam Pembelajaran Fisika Pada Materi Gerak
Lurus Di Kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Medan T.P 2012/2013”, disusun
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengeahuan Alam, UniversitasNegeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada: Bapak
Drs. Abd. Hakim S, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran serta motivasi kepada penulis sejak awal rencana
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.Ucapan terimakasih juga
penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Karya Sinulingga, M.Si, Bapak Drs. Nurdin
Siregar, M.Si, Bapak Drs. Pintor SimamoraM.Si, selaku penguji, serta BapakDrs.
Rahmatsyah, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik. Selanjutnya ucapan
terimakasih juga penulis ucapkan kepada BapakProf. Drs.Motlan,M.Sc,Ph.D,
selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Ibu
Dr. Derlina, M.Si, selaku ketua Jurusan Fisika, serta Bapak Drs. Abd.Hakim S, M.
Si selaku sekretaris Jurusan Fisika. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan
kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA
UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada
Kepala SMP Negeri 2 Medan, Bapak Drs. H.Muslim Lubis SH. MA yang telah
banyak membantu selama penelitian ini.
Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Ayahanda Bakhrial,
Ibunda Meini Hamzah Sihotang S.Ag dan keluarga tercinta yaitu dr.Yeni
Bahriani, Indah Bahriani S.H, Rahmah Bahriani dan Akbar Zahriali yang takhenti
mengukirdo’a, dan terus memotivasi penulis dalam menyelesaikan studi di
v
Universitas Negeri Medan. Kepada rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Fisika
Dik B 2009, terima kasih atas saran-saran dan masukkannya. Kepada Sartika,
Suci, Fajar, Maya, Tika, Asnidar, Tifa, Nurul, Deska dan seluruh Asisten
Laboratorium Fisika Umum, terima kasih untuk masukan dan motivasinya.
Penulis menyadari, masih banyak kelemahan,
untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari pembaca demi sempurnanya
skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.
Medan, Agustus 2013
Penulis,
LylisBahriani
NIM. 409421010
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE INKUIRI
DANPEMBELAJARANKONVENSIONALDALAMPEMBELAJARAN
FISIKA PADA MATERI GERAK LURUS DI KELAS VII
SEMESTER II SMP NEGERI 2 MEDAN T.P 2012/2013
LYLIS BAHRIANI (NIM: 409421010)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
dengan metode inkuiri dan pembelajaran konvensional pada materi pokok gerak
lurus kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Medan T.P 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian
adalah seluruh siswa kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Medan yang terdiri dari
7 kelas berjumlah 315 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster
random sampling dengan mengambil 2 kelas yang terpilih yaitu kelas VII-5
sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 45 orang dan kelas VII-7 sebagai kelas
kontrol yang berjumlah 45 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui
hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan
jumlah 20 soal dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi yang
dilakukan oleh dua observer.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 26,22
dengan standar deviasi 11,59 dan nilai rata-rata kelas kontrol 25,56 dengan
standar deviasi 10,88. Pada hasil uji t pretest diperoleh nilai pretest thitung > ttabel
yaitu 0,304 ttabel maka
Ha diterima, dengan demikian diperoleh ada perbedaan yang signifikan antara
hasil belajar siswa dengan metode inkuiri dan pembelajaran konvensional pada
materi gerak lurus kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Medan T.P 2012/2013.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Defenisi Operasional
1
1
3
3
4
4
4
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Aktivitas Belajar
2.1.3. Hasil Belajar
2.1.4. Metode Mengajar
2.1.5. Metode Pembelajaran Inkuiri
2.1.5.1. Tujuan Metode Inkuiri
2.1.5.2. Tahapan Metode Inkuiri
2.1.5.3. Keunggulan Dan Kelemahan Metode Inkuiri
2.1.6. Pembelajaran Langsung (Konvensional)
2.1.6.1. Pengertian Pembelajaran Langsung (Konvensional)
2.1.6.2. Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Langsung
2.1.6.3. Manfaat Pembelajaran Langsung
2.1.6.4. Sintaks Pembelajaran langsung
2.1.7. Materi Pembelajaran
2.1.8. Penelitian Terdahulu
2.2. Kerangka Konseptual
2.3. Hipotesis Penelitian
6
6
6
7
7
8
9
11
11
15
16
16
16
18
18
19
24
25
26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
27
27
27
27
28
vii
3.5. Prosedur Penelitian
3.6. Instrumen Penelitian
3.7. Teknik Analisis Data
29
32
35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.1.2. Pengujian Analisa Data
4.1.2.1. Uji Normalitas Data
4.1.2.2. Uji Homogenitas Data
4.1.3. Uji Hipotesis Penelitian
4.1.4. Observasi
4.2.
Pembahasan
39
39
39
42
42
43
43
45
56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
61
61
61
DAFTAR PUSTAKA
63
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Posisi benda pada suatu garis lurus
19
Gambar 2.2. Vektor perpindahan sejajar sumbu X
20
Gambar 2.3. Jarak dan perpindahan suatu benda pada suatu garis lurus
21
Gambar 2.4. Grafik hubungan kecepatan-waktu pada GLB
22
Gambar 2.5. Grafik hubungan percepatan-waktu pada GLBB
23
Gambar 2.6. Grafik hubungan kecepatan dengan waktu pada GLBB
24
Gambar 3.1. Skema rancangan penelitian
31
Gambar 4.1. Diagram batang data pretes kelas eksperimen
39
Gambar 4.2. Diagram batang data pretes kelas kontrol
40
Gambar 4.3. Diagram batatang data postes kelas eksperimen
40
Gambar 4.4. Diagram batang data postes kelas kontrol
41
Gambar 4.5. Diagram batang kemampuan kongnitif siswa pada pretes
41
Gambar 4.6. Diagram batang kemampuan kongnitif siswa pada postes
42
Gambar 4.7. Diagram batang kriteria nilai pretest, aktivitas dan postest
47
Gambar 4.8. Grafik nilai pretes, aktivitas dan postest berdasarakan kategori 57
dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi.
Gambar 4.9. Grafik nilai pretes, nilai aktivitas dan nilai postes siswa pada 58
kelas eksperimen
Gambar 4.10. Grafik nilai pretes, aktivitas dan postes siswa pada kelas
59
eksperimen berdasarkan urutan nilai rata-rata kelompok
terendah sampai tertinggi
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa
Lampiran 3. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar
Lampiran 4. Tes Hasil Belajar
Lampiran 5. Deskriptor Observasi Aktivitas Belajara Siswa
Lampiran 6. Lembar Observasi Aktivitas
Lampiran 7. Kode Siswa
Lampiran 8. Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Lampiran 9. Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Lampiran 10. Rekapitulasi Nilai Kelas Pretest Eksperimen
Lampiran 11. Rekapitulasi Nilai Kelas Postest Eksperimen
Lampiran 12. Rekapitulasi Nilai Kelas Pretest Kontrol
Lampiran 13. Rekapitulasi Nilai Kelas Postest Kontrol
Lampiran 14. Rekapitulasi Nilai Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen
Lampiran 15. Rekapitulasi Nilai Pretes Dan Postes Kelas Kontrol
Lampiran 16. Perhitungan Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians
Lampiran 17. Uji Normalitas
Lampiran 18. Uji Homogenitas
Lampiran 19. Uji Hipotesis
Lampiran 20. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
Lampiran 21. Tabel Wilayah Luas Dibawah Kurva Normal 0 ke z
Lampiran 22. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F
Lampiran 23. Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t
Lampiran 24. Dokumentasi Penelitian
65
94
100
113
119
121
122
124
130
132
135
138
141
144
146
148
151
154
157
161
162
163
165
166
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia
untuk mengasah kemampuan kepribadiannya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, kecerdasan, akhlak mulia yang diperlukan dirinya dan lingkungan
masyarakat. Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam pembentukan sumber
daya manusia yang berkualitas dan pendidikan juga penting bagi kelangsungan
dan kemajuan hidup bangsa. Namun berbagai penjelasan di media masa baik
media cetak maupun media elektronik sering dikemukakan bahwa kualitas
pendidikan di Indonesia masih sangat rendah. Rendahnya kualitas pendidikan itu
antara lain dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa setelah
akhir pelajaran, dan juga ditegaskan melalui data dalam Education For All (EFA),
Armed Conflict and Education yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu
Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yaitu
berdasarkan data tahun 2008 yaitu menempatkan pendidikan Indonesia di posisi
ke-69 dari 127 negara di dunia. Napitupulu, E.L, (2011).
Pendidikan Nasional merupakan sebuah sistem yang didalamnya
mengandung
komponen-komponen
yang
saling
berinteraksi,
jadi
untuk
meningkatkan mutu Pendidikan Nasional tersebut harus dimulai dari peningkatan
mutu komponen-komponen pendidikan itu sendiri. Fisika sebagai salah satu
cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari gejala–gejala alam dan interaksinya yang dapat dimanfaatkan oleh
manusia dalam keperluan hidupnya.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di SMP Negeri
2 Medan melalui hasil wawancara kepada salah satu guru IPA Hormalina Sinaga
S.Pd diperoleh data hasil belajar fisika yang dicapai peserta didik pada umumnya
masih tergolong rendah dan dibawah ketuntasan yaitu 75. Berdasarkan Daftar
Kumpulan Nilai (DKN), nilai rata-rata fisika pada ujian semester I khususnya
siswa kelas VII SMP Negeri 2 Medan tahun ajaran 2012/2013 adalah 64,7. Hal
1
2
tersebut sesuai dengan hasil angket peserta didik SMP Negeri 2 Medan yang
menunjukkan dari 40 orang peserta didik hanya 70% (28 orang) berpendapat
fisika adalah pelajaran yang sulit dipahami, kurang menarik, dan membosankan,
20% (8orang) berpendapat fisika biasa-biasa saja, dan hanya 10% (4 orang) yang
berpendapat
fisika
menyenangkan
dan
menantang.
Data-data
tersebut
menunjukkan bahwa proses pembelajaran belum berlangsung secara efektif dan
banyak peserta didik yang beranggapan fisika itu sulit sehingga keinginan untuk
mengikuti pelajaran menurun, pada umumnya pendidik hanya menerapkan
metode pembelajaran ceramah, tanya jawab, mencatat, dan mengerjakan soal.
Pembelajaran hanya berlangsung satu arah, metode pembelajaran kurang
bervariasi, penggunaan media pembelajaran dan alat-alat laboratorium kurang
digunakan secara optimal. Dengan demikian dalam pembelajaran peserta didik
menjadi penerima informasi pasif, belum mampu berpikir kritis dan belum berani
mengungkapkan pendapat.
Sebagai langkah perbaikan pengajaran maka pemilihan metode dalam
pembelajaran juga mampu menciptakan proses belajar mengajar yang aktif untuk
memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran. Pembelajaran bukan lagi berpusat
pada guru (Teacher Center Learning) tetapi lebih berpusat pada peserta didik
(Student Center Learning). Metode pembelajaran inkuiri menekankan pada
aktivitas peserta didik secara maksimal untuk mencapai dan menemukan, artinya
metode pembelajaran inkuiri menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar.
Dalam proses pembelajaran inkuiri peserta didik tidak hanya berperan sebagai
penerima pelajaran melalui penjelasan pendidik secara verbal, tetapi peserta didik
berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran.
Peningkatan hasil belajar melalui metode pembelajaran inkuiri telah
dilakukan oleh Gulo (2010) pada materi pokok usaha dan energi di kelas XI, yaitu
76,00 dan nilai rata-rata postes kelas kontrol adalah 69,22. Meskipun pada
penelitian tersebut terbukti dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, namun
penelitian
sebelumnya
tersebut
masih
mempunyai
akan
menjadi
pedoman
kelemahan.
untuk
memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut.
Kelemahan-kelemahan
peneliti
berikutnya
dengan
3
Adapun beberapa kelemahan dalam penelitian sebelumnya menyangkut
keterbatasan alokasi waktu untuk setiap langkah pembelajaran, untuk mengatasi
kendala tersebut peneliti akan lebih memanfaatkan waktu dengan maksimal,
adanya beberapa kegiatan peserta didik yang tidak relevan terhadap pelajaran,
solusinya dengan membentuk pengorganisasian kelompok yang bervariasi yang
memiliki perbedaan tingkat pengetahuan sehingga peserta didik bisa saling
transfer
pengetahuan
dan
mempermudah
pendidik
dalam
melakukan
pembimbingan. Dengan demikian diharapkan waktu yang telah ditentukan dapat
digunakan sesuai dengan perencanaan dan meningkatkan aktivitas dalam
kerjasama yang baik antara peserta didik ketika belajar kelompok.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengambil
judul penelitian : “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Inkuiri dan
Pembelajaran Konvensional dalam Pembelajaran Fisika Pada Materi Gerak
Lurus di Kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Medan T.P 2012/2013”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis mengidentifikasi
masalah sebagai berikut :
1. Metode pembelajaran kurang bervariasi
2. Rendahnya hasil belajar siswa.
3. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit, kurang menarik
dan membosankan.
1.3 Batasan masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu
dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode inkuiri.
2. Materi yang diajarkan dibatasi hanya pada materi gerak lurus.
3. Peneliti melakukan penelitian di kelas VII semester II di SMP Negeri 2
Medan.
4
1.4 Rumusan masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi gerak lurus dengan
menggunakan metode inkuiri?
2. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi gerak lurus dengan
menggunakan pembelajaran konvensional?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika siswa pada metode inkuiri dan
pembelajaran konvensional kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Medan
pada materi gerak lurus T.P 2012/2013?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan metode inkuiri
pada materi gerak lurus di kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Medan.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi gerak lurus di kelas VII semester II di SMP
Negeri 2 Medan.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar fisika siswa yang menggunakan
metode inkuiri dengan pembelajaran konvensional pada materi gerak lurus
di kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Medan.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Sebagai informasi hasil belajar dengan menggunakan metode
pembelajaran inkuiri di SMP Negeri 2 Medan pada materi Gerak
Lurus.
2. Sebagai bahan informasi alternatif bagi pengajar fisika dalam memilih
metode pembelajaran.
5
1.7 Definisi Operasional
Inkuiri adalah suatu pendekatan yang dilakukan oleh guru untuk mencapai
tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Pelaksanaan pendekatan inkuiri
berhubungan dengan strategi yang akan dilaksanakan di dalam pembelajaran.
Pelaksanaan strategi pembelajaran inkuiri diterapkan dalam suatu metode. Metode
inkuiri adalah suatu metode pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir
secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari
suatu permasalahan yang dipertanyakan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa dengan metode inkuiri pada materi gerak lurus kelas
VII semester II di SMP Negeri 2 Medan T.P 2012/2013 memiliki rata-rata
63,33.
2. Hasil belajar siswa dengan pembelajaran konvensional pada materi gerak
lurus kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Medan T.P 2012/2013
memiliki rata-rata 56,78.
3. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa
t hitung
>
t tabel
(3,23 >
1,99) maka Ha di terima yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara
hasil belajar siswa dengan metode inkuiri dan pembelajaran konvensional
pada materi gerak lurus kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Medan T.P
2012/2013.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran,yaitu :
1. Penyusunan soal berdasarkan taksonomi bloom masih terdapat kelemahan,
peneliti selanjutnya sebaiknya mampu menyusun soal lebih baik lagi.
2. Jika ditinjau dari aktivitas menurut deskriptor, diperoleh hasil yang
meningkat walaupun peningkatannya kecil, peneliti selanjutnya hendaknya
mempersiapkan deskriptor dengan baik sehingga kelemahan peneliti dapat
dikurangi untuk memperoleh hasil yang lebih baik lagi.
61
62
3. Jika ditinjau secara individu dan secara kelompok, aktivitas berpengaruh
kecil terhadap hasil belajar, peneliti selanjutnya hendaknya mengarahkan
pertanyaan siswa dan meyakinkan jawaban siswa tersebut hanya dengan
kata “ya” atau “tidak” dan hendaknya membuat perencanaan yang lebih
baik pada pengorganisasian kelompok yang lebih heterogen sehingga
kemampuan setiap kelompok sama dan setiap kelompok akan lebih aktif
dalam aktifitas belajarnya.
63
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Arikunto,S., (2009), Manajemen Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Andriana, D. (2010), Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Pokok Gaya dan Hukum Newton di kelas VII Semester I SMP
Negeri 37 Medan T.P 2009/2010., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2011), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan, FMIPA Unimed.
Gulo, W., (2008), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Grasindo, Jakarta.
Gulo, D.K., (2010), Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Usaha dan Energi di kelas XI Semester I
SMA SWASTA GAJAH MADA Medan T.P 2009/2010., Skipsi, FMIPA,
Unimed, Medan.
Handi, A., (2008), Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Materi Pokok Getaran dan Gelombang Kelas VII
Semester II SMP Negeri 4 Binjai T.P 2007/2008., Skipsi, FMIPA, Unimed,
Medan.
Kanginan, M., (2006), IPA FISIKA untuk SMP Kelas VII, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Napitupulu, E.L., (2011), Indeks Pendidikan Indonesia Menurun.
http://edukasi.kompas.com/read/2011/03/02/18555559/Indeks.Pendidikan.In
donesia.Menurun (accessed Maret 2013).
N.K, Rostiyah., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Penerbit Prenada Media, Jakarta.
Sagala, S., (2005), Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Penerbit Alfabeta,
Bandung.
Sudjana, (2009), Metode Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung.
64
Sudijono, A., (2011), Pengantar Evaluasi Pendidikan, RajaGrafindo Persada,
Jakarta.
Sugiarto, T., (2008), Ilmu Pengetahuan Alam 1 : untuk SMP/MTs/kelas VII,
Penerbit Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Silitonga, S.G. (2010), Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gaya Gesekan di SMA
SWASTA JOSUA I Medan T.A 2009/2010., Skipsi, FMIPA, Unimed,
Medan.
Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana,
Jakarta.
Widyastuti, I., (2012), Medan peringkat 2 tak lulus UN SMP.
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&i
d=248576:medan-peringk (accessed Maret 2013).