KRITIK TERHADAP PEMIKIRAN ABDUL MUNIR MULKHAN MENGENAI KONSEP KETUHANAN DAN PLURALISME SYEKH SITI JENAR Kritik Terhadap Pemikiran Abdul Munir Mulkhan Mengenai Konsep Ketuhanan Dan Pluralisme Syekh Siti Jenar.
1
KRITIK TERHADAP PEM IKIRAN ABDUL M UNIR M ULKHAN
M ENGENAI KONSEP KETUHANAN DAN PLURALISM E SYEKH SITI JENAR
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada
Program St udi M agist er Pemikiran Islam Universit as M uhammadiyah Surakart a unt uk M emenuhi Salah Sat u Syarat Guna M emperoleh Gelar M ast er
dalam Ilmu Agama Islam (Pemikiran dan Peradaban Islam)
Oleh
M uhammad M uslih NIM : O 000070011
Pembimbing: Dr. Adian Husaini
PROGRAM STUDI M AGISTER PEM IKIRAN ISLAM PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA 2014
(2)
2
NASKAH PUBLIKASI BERJUDUL
KRITIK TERHADAP PEM IKIRAN ABDUL M UNIR M ULKHAN
M ENGENAI KONSEP KETUHANAN DAN PLURALISM E SYEKH SITI JENAR
TELAH DISETUJUI OLEH
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Adian Husaini ...
UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA
2014
(3)
3
ABSTRAK
M uhammad M uslih
Krit ik t erhadap Pemikiran Abdul M unir M ulkhan M engenai Konsep Ket uhanan dan Pluralisme Syekh Sit i Jenar
Paham pluralisme agama menjadi salah sat u t ant angan serius bagi pemikiran Islam kont emporer. Paham ini pada dasarnya menyat akan bahw a semua agama adalah jalan yang sama-sama sah menuju Tuhan yang sama. Salah seorang yang cukup akt if menyebarkan paham ini adalah Abdul M unir M ulkhan. M elalui buku-buku t ent ang Syekh Sit i Jenar, Abdul M unir M ulkhan berupaya mencari pembenaran bahw a paham pluralisme agama berasal dari ajaran lokal.
Penelit ian ini bert ujuan menguraikan bagaimana pemahaman Abdul M unir M ulkhan t erhadap konsep Ket uhanan dan Pluralisme Syekh Sit i Jenar. M et ode yang digunakan adalah met ode penelit ian kualit at if. Pendekat annya adalah pendekat an deskript if yang dilakukan dengan menelit i st at us sekelompok manusia, suat u obyek, suat u set kondisi, suat u sist em pemikiran at aupun suat u kelas perist iw a pada masa sekarang.
Berdasarkan penelit ian ini, Abdul M unir M ulkhan salah paham t erhadap ajaran Syekh Sit i Jenar sehingga menganggapnya sebagai pembenaran dari paham pluralisme agama dan penolakan t erhadap syariat Islam. Pemahaman Abdul M unir M ulkhan t erhadap ajaran Syekh Sit i Jenar memiliki persamaan dengan ajaran para anggot a SI M erah yang berideologi komunis. Keduanya menyandarkan ajaran Syekh Sit i Jenar dari Serat Syekh Sit i Jenar karya Raden Panji Nat arat a. Akan t et api, keduanya juga berbeda pemahaman dengan sang penulis Serat Syekh Sit i Jenar, yakni R.P. Nat arat a.
(4)
4
ABSTRACT
M uhammad M uslih
Crit ics of Abdul M unir M ulkhan Thought Regarding t he Concept s of Sheikh Sit i
Jenar’s Divinit y and Pluralism
Religious pluralism became one serious challenge t o cont emporary Islamic t hought . Basically, it st at ed t hat all religions w ere t he same valid w ay t o t he same God. One fairly act ive spreading t his underst anding w as Abdul M unir M ulkhan. Through t he books of Sheikh Sit i Jenar, Abdul M unir M ulkhan at t empt ed t o just ify religious pluralism t hat underst anding came from local t eachings.
The aim of t he st udy w as t o describe how Abdul M unir M ulkhan
underst anding of t he concept of Sheikh Sit i Jenar’s divinit y and pluralism. The
met hod used w as a qualit at ive research met hod. The approach w as descript ive approach t hat carried out by examining t he st at us of a group of people, an object , a set of condit ions, a syst em of t hought or a class of event s in t he present .
Based on t his st udy, Abdul M unir M ulkhan had misunderst ood t he t eachings of Sheikh Sit i Jenar so t ook it as a just ificat ion of underst anding of religious pluralism and reject ion of Islamic law . Abdul M unir M ulkhan’s underst anding about Sheikh Sit i Jenar’s t eachings had sim ilarit ies w it h t he t eachings of t he members of t he Red SI t hat affiliat ed t o communist ideology. Bot h of t hem based t he t eachings of Sheikh Sit i Jenar on Serat Syekh Sit i Jenar t hat w rit t en by Raden Panji Nat arat a. How ever, bot h of t hem disagreed w it h t he aut hor's underst anding of Serat Syekh Sit i Jenar, namely RP Nat arat a
(5)
5
A. LATAR BELAKANG M ASALAHPaham pluralisme agama menjadi salah sat u t ant angan serius bagi pemikiran Islam kont emporer. Paham ini pada dasarnya menyat akan bahw a semua agama adalah jalan yang sama-sama sah menuju Tuhan yang sama. M enurut penganut paham ini, semua agama adalah jalan yang berbeda-beda menuju Tuhan yang sama. Kebenaran adalah milik bersama semua agama. Dalam set iap agama t erdapat Kebenaran dan banyak jalan menuju kebenaran. Jadi, Kebenaran bukan milik Islam semat a at au hanya milik sat u agama t ert ent u.1 Dengan paham ini, maka t idak boleh ada “ t rut h claim ” bahw a hanya sat u agama saja yang benar. Dengan paham ini pula, maka masing-masing agama t idak dibolehkan mengklaim memiliki kebenaran secara mut lak, karena masing-masing mempunyai met ode, jalan, at au bent uk unt uk mencapai “ Tuhan” .2
Pada beberapa t ahun t erakhir, penyebaran paham ini di t engah-t engah umat Islam semakin marak. Berbagai buku maupun art ikel dit ulis unt uk mendukung dan mempromosikan paham ini. Sebut saja sebagai misal Fiqih Lint as Agama (Paramadina, 2004) yang dit ulis oleh Nurcholis M adjid, Islam dan Pluralism e;
Akhlaq Quran M enyikapi Perbedaan (Serambi, 2006) yang dit ulis oleh Jalaluddin Rakhmat , Sat u Tuhan Seribu Tafsir (Kanisius, 2007) yang dit ulis oleh Abdul M unir M ulkhan, Argum en Pluralism e Agam a; M embangun Toleransi Berbasis Al-Qur’an (Kat akit a, 2009) yang dit ulis oleh Abdul M oqsit Ghazali, dan sebagainya.
1
Adnin Arm as, Pluralisme Agama; Telaah Kritis Cendekiawan M uslim, (Jakart a: INSISTS, 2013), hlm . xi.
2
Adian Husaini, Pluralisme Agama: Haram; Fat wa M UI yang Tegas dan Tidak Kont roversial, (Jakart a: Pust aka Al-Kaut sar, 2005), hlm . 35.
(6)
6
Para pendukung paham pluralisme agama mengemukakan pernyat aan-pernyat aan mereka dengan sangat berani. Dalam M ajalah Gat ra, 21 Desember 2002, Ulil Abshar Abdalla mengat akan, “ Semua agama sama. Semuanya menuju jalan kebenaran. Jadi, Islam bukan yang paling benar.” Ide Ulil t ent ang agama ini berimbas pada masalah hukum perkaw inan ant aragama. Dalam art ikelnya di Kompas (18/ 11/ 2002) yang berjudul “ M enyegarkan Kembali Pem aham an Islam ” , Ulil menyat akan, “ Larangan kaw in beda agama, dalam hal ini ant ara perempuan Islam dengan lelaki non-Islam, sudah t idak relevan lagi.”3Selain Ulil, seorang pendukung pluralisme agama lainnya, Jalaluddin Rakhmat , menyat akan,
“ Semua agama it u kembali kepada Allah. Islam, Hindu, Budha, Nasrani, Yahudi, kembalinya kepada Allah. Adalah t ugas dan w ew enang Tuhan unt uk menyelesaikan perbedaan di ant ara berbagai agama. Kit a t idak boleh mengambil alih Tuhan unt uk menyelesaikan perbedaan agama dengan cara apa pun, t ermasuk dengan fat w a.”4
Pendukung pluralisme agama lainnya yang cukup akt if menyampaikan gagasannya dalam buku-bukunya adalah Abdul M unir M ulkhan. Dalam salah sat u bukunya, dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakart a yang juga t okoh M uhammadiyah ini menulis,
“ Jika semua agama memang benar sendiri, pent ing diyakini bahw a surga Tuhan yang sat u it u sendiri, t erdiri banyak pint u dan kamar. Tiap pint u adalah jalan pemeluk t iap Agama memasuki kamar surganya. Syarat memasuki surga ialah keikhlasan pembebasan manusia dari kelaparan, penderit aan, kekerasan dan ket akut an,
3
Ibid, hlm. 38.
4
Jalaluddin Rakhm at , Islam dan Pluralisme: Akhlak Quran M enyikapi Perbedaan, (Jakart a: Seram bi, 2006), hlm. 34.
(7)
7
t anpa melihat agamanya. Inilah jalan universal surga bagi semuaagama. Dari sini kerjasama dan dialog pemeluk berbeda agama jadi mungkin.5
Pernyat aan-pernyat aan di at as sekadar cont oh unt uk menunjukkan bet apa bahaya paham pluralisme agama t erhadap akidah Islam. Konsekuensi logis dari paham pluralisme agama adalah pandangan yang relat if t erhadap kebenaran dan ot ent isit as kit ab suci Al-Qur’an. Sebab, kaum pluralis melihat , keyakinan umat Islam yang mut lak t erhadap kebenaran dan kesucian Al-Qur’an adalah sumber pemahaman yang eksklusif, seolah-olah hanya Islam dan kit ab sucinya saja yang suci dan benar. Oleh karena it u, jika dicermat i dengan sungguh-sungguh t ulisan-t ulisan yang mereka ulisan-t erbiulisan-t kan, kaum pluralis sejaulisan-t inya ulisan-t idak percaya bahw a Al-Qur’an adalah kalam ullah, sat u-sat unya kit ab suci yang masih suci, dan mukjizat Nabi M uhammad shallallâhu ‘alaihi w a sallam. Lebih dari it u, mereka juga t idak segan-segan melakukan penghujat an t erhadap Al-Qur’an (M ushaf Ut smani) dan menyebarkan keraguan kepada umat Islam akan kesucian Al-Qur’an t ersebut .6
Apabila konsep akidah dirombak, konsep t ent ang kesucian Al-Qur’an diobrak-abrik, maka konsekuensinya, konsep syariat pun dibubarkan. Ini bisa dilihat dari dampak yang dit im bulkan oleh paham pluralisme agama t erhadap konsep syariat Islam yang sudah baku dan dikenal (m a‘ruf) oleh umat Islam selama rat usan t ahun. Kaum pluralis kemudian juga berusaha mencipt akan syariat baru dan memaksakannya kepada Islam melalui sat u perundang-undangan. Dit erbit kannya
5
Abdul M unir M ulkhan, Ajaran dan Jalan Kematian Syekh Sit i Jenar, (Yogyakart a: Kreasi Wacana, 2002), hlm. 44.
6
Adian Husaini, op. cit ., hlm . 49. Dalam buku ini, Adian juga m engem ukakan berbagai hujat an para pendukung pluralisme agam a t erhadap Al-Qur’an (hlm. 49-55).
(8)
8
buku Pem baruan Hukum Islam : Count er Legal Draft Kom pilasi Hukum Islam (2004) oleh Tim Pengarusut amaan Gender Depart emen Agama Republik Indonesia danFikih Lint as Agam a (2003) sekadar cont oh bukt i m engenai hal it u.7
M enanggapi maraknya paham pluralisme agama, M ajelis Ulama Indonesia (M UI) dalam M unas ke-7, yang berlangsung pada 26-29 Juli 2005, mengeluarkan fat w a pada 29 Juli yang mengharamkan umat Islam mengikut i paham pluralisme, sekularisme, dan liberalisme. Dengan t egas, M UI menyat akan bahw a paham pluralisme agama bert ent angan dengan ajaran Islam. M eskipun demikian, t ernyat a fat w a ini mendapat kan reaksi negat if dari beberapa kalangan umat Islam sendiri. Ada yang menghujat fat w a ini, bersikap acuh t ak acuh, dan t et ap menyebarkan paham pluralisme agama.8
Salah sat u bukt inya adalah masih menyebar dan banyak diminat inya buku-buku karya Abdul M unir M ulkhan yang mempromosikan paham pluralisme agama. Sebut saja sebagai misal; Syekh Sit i Jenar; Pergum ulan Islam-Jawa, M akrifat Sit i
Jenar Teologi Pinggiran dalam Kehidupan Wong Cilik, Ajaran dan Jalan Kemat ian Syekh Sit i Jenar, sert a M akrifat Burung-Burung Surga dan Ilm u Kasampurnan Syekh
Sit i Jenar. M elalui buku-buku t ent ang Syekh Sit i Jenar ini, Abdul M unir M ulkhan berupaya mencari pembenaran bahw a paham pluralisme agama berasal dari ajaran lokal. Pembaca digiring unt uk mengambil kesimpulan seakan paham ini sudah menyebar dan dit erima di kalangan umat Islam negeri ini sejak lama.
7
Ibid, hlm. 55-61.
8
M engenai hujat an terhadap fat w a M UI, lihat Adian Husaini, Pluralisme Agama: Haram; Fatw a M UI
(9)
9
Dalam t esis ini, penulis hendak mengungkap konsep Ket uhanan dan Pluralisme dalam pemikiran Abdul M unir M ulkan, t erut ama dalam penafsiran Serat Syekh Sit i Jenar. Selama ini, Abdul M unir M ulkan dianggap sebagai orang yang menget ahui ajaran Syekh Sit i Jenar. Anand Krishna bahkan dalam pengant ar buku karya Ashad Kusuma Djaya yang berjudul Pew aris Ajaran Syekh Sit i Jenar menyat akan bahw a Abdul M unir M ulkan merupakan t it isan dari Syekh Sit i Jenar.9M asalah sebagaimana yang t elah dipaparkan t adi pent ing unt uk dikaji lebih lanjut dan lebih mendalam. Hal it u karena beberapa alasan. Pert am a, Abdul M unir M ulkhan adalah salah sat u t okoh M uhammadiyah. M uhammadiyahn sendiri adalah ormas Islam yang mempunyai banyak massa; baik di dalam maupun di luar negeri. Dengan demikian, t ent u pemikiran Abdul M unir M ulkhan mempunyai pengaruh yang t idak kecil di kalangan w arga M uhammadiyah khususnya maupun di kalangan umat Islam pada umumnya.
Kedua, sepenget ahuan penulis, belum banyak orang yang mengkrit ik pemikiran Abdul M unir M ulkhan. Krit ik yang sudah ada baru sebat as art ikel pendek, sepert i Paham “ Relat ivism e” di Balik M ult ikult uralism e (M enanggapi Buku
Abdul M unir M ulkhan) karya Qasim Nurseha Dzulhadi10, padahal pemikiran Abdul M unir M ulkhan dit uliskan bukan hanya dalam w ujud art ikel; namun banyak pula dalam w ujud buku. Oleh karena it u, pent ing dilakukan krit ik t erhadapnya dalam w ujud penelit ian ilmiah.
9
Ashad Kusum a Djaya, Pewaris Ajaran Syekh Sit i Jenar (Yogyakart a: Kreasi Wacana, 2008), hlm. xii.
10
ht t p:/ / idrusali85.w ordpress.com / 2008/ 07/ 29/ faham-relat ivism di-balik-m ult ikult uralism e-m enanggapi-buku-abdul-e-m unir-e-mulkhan/ Diakses pada 19 Desem ber 2013 jam 06.21 WIB.
(10)
10
Ket iga, pluralisme agama adalah paham yang sangat berbahaya t erhadap akidah Islam sehingga umat Islam harus diingat kan darinya. Peringat an it u merupakan bagian dari upaya am ar m a‘ruf nahi m unkar agar umat Islam t erhindar dari hukuman Allah. Sebab, pluralisme agama jelas merupakan kemungkaran besar yang dihadapi umat pada hari ini.
B. PERUM USAN M ASALAH
Berdasarkan paparan yang t elah dikemukakan pada lat ar belakang masalah di at as, maka perlu dirumuskan permasalahan yang menjadi sent ral kajian dalam t esis ini. Rumusan masalah dalam penelit ian ini adalah sebagai berikut .
1. Bagaimana konsep Ket uhanan dan Pluralisme Syekh Sit i Jenar?
2. Bagaimana pemahaman Abdul M unir M ulkhan t erhadap konsep Ket uhanan dan Pluralisme Syekh Sit i Jenar?
3. Bagaimana krit ik t erhadap pemahaman Abdul M unir M ulkhan t erhadap konsep Ket uhanan dan Pluralisme Syekh Sit i Jenar?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelit ian ini adalah unt uk memberikan jaw aban at as pert anyaan-pert anyaan yang t elah diajukan dalam perumusan masalah. Lebih rinci, penelit ian ini bert ujuan unt uk:
1. M emberi penjelasan dan uraian mengenai konsep Ket uhanan dan Pluralisme Syekh Sit i Jenar.
(11)
11
2. M emberi penjelasan dan uraian mengenai pemahaman Abdul M unir M ulkhant erhadap konsep Ket uhanan dan Pluralisme Syekh Sit i Jenar.
3. M emberi penjelasan dan uraian mengenai krit ik t erhadap pemahaman Abdul M unir M ulkhan t erhadap konsep Ket uhanan dan Pluralisme Syekh Sit i Jenar.
D. BATASAN M ASALAH
Kajian ini dibat asi pada pemikiran Abdul M unir M ulkhan mengenai konsep Ket uhanan dan Pluralisme Syekh Sit i Jenar. Pemikiran Abdul M unir M ukhan mengenai masalah lain at au berhubungan dengan Syekh Sit i Jenar namun bukan mengenai konsep Ket uhanan dan Pluralismenya t idak dibahas dalam kajian ini. Sebab, hal it u t idak sesuai dengan t ujuan penelit ian ini.
E. M ETODE PENELITIAN 1. Jenis Penelit ian
Penelit ian ini berjenis penelit ian kualit at if, yait u penelit ian yang bermaksud unt uk memahami fenomena t ent ang apa yang dialami oleh subyek penelit ian, misalnya perilaku, persepsi, mot ivasi, t indakan, dll, secara holist ik dan dengan cara deskripsi yang dalam bent uk kat a-kat a dan
(12)
12
bahasa, pada kont eks khusus yang alamiah dan dengan memanfaat kan berbagai met ode alamiah.112. Pendekat an Penelit ian
Penelit ian ini bersifat deskript if, yait u suat u met ode dalam menelit i st at us sekelompok manusia, suat u obyek, suat u set kondisi, suat u sist em pemikiran at aupun suat u kelas perist iw a pada masa sekarang.12 Tujuannya unt uk membuat deskripsi, gambaran at au lukisan secara sist emat is, fakt ual dan akurat mengenai fakt a-fakt a, sifat -sifat sert a hubungan ant ar fenomena yang diselidiki.13
Adapun berdasarkan jenis masalah yang diselidiki, t eknik dan alat yang digunakan dalam menelit i sert a t empat dan w akt u, penelit ian dengan menggunakan penelit ian st udi kasus yait u penelit ian t ent ang st at us subyek penelit ian yang berkenaan dengan suat u fase spesifik at au khas dari keseluruhan personalit as.14 Tujuannya adalah unt uk memberikan gambaran secara mendet ail t ent ang lat ar belakang, sifat -sifat sert a karakt er-karakt er yang khas dari kasus, at aupun st at us dari individu, yang kemudian dari sifat-sifat yang khas di at as akan dijadikan suat u hal yang bersifat-sifat umum.15
3. Sumber Dat a
11
Lexy J M oleong, M et odologi Penelit ian Kualit atif, (Bandung, Rosdakarya: 2007), cet akan kedua puluh empat , hlm. 5.
12
M oh. Nasir, M et ode Penelit ian, (Jakart a, Ghalia Indonesia: 1988), cet akan ketiga, hlm. 63.
13
Ibid, hlm. 63.
14
Ibid, hlm. 66.
15
(13)
13
Oleh karena bersifat deskript if, maka dalam penelit ian ini, dat a diambil dari berbagai lit erat ur kepust akaan, referensi, ensiklopedi, dokumen at au berbagai t ulisan yang berkait an dengan t ema yang dit elit i.16 Dalam penelit ian ini, penulis mengumpulkan dat a dari Perpust akaan Pusat Universit as M uhammadiyah Surakart a, Perpust akaan Pascasarjana Universit as M uhammadiyah Surakart a, Perpust akaan Pusat Universit as Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakart a, Perpust akaan Kolese St . Ignat ius Yogyakart a, Perpust akaan Islam Kart opuran Surakart a, dan koleksi pribadi. Dat a-dat a t ersebut diharapkan mampu memberikan gambaran yang ut uh t erhadap masalah yang dit elit i sert a mampu menganalisis dengan baik persoalan-persoalan yang ada t erkait dengan penelit ian.4. M et ode Pengumpulan Dat a
Tahap aw al penelit ian ini dimulai dengan proses pengumpulan dat a, dalam bent uk buku, art ikel maupun t ulisan yang berkait an dengan t opik penelit ian. Selanjut nya dari bahan-bahan it u dilakukan penyeleksian sehingga dapat dikat egorikan mana yang t ermasuk dat a primer dan mana yang t ermasuk dat a sekunder.
Dat a primer adalah dat a ut ama yang menyangkut langsung dengan kemungkinan unt uk menjaw ab secara langsung berbagai persoalan yang dit elit i. Sement ara it u, dat a sekunder adalah sebagai pelengkap diri analisa dan bersifat sebagai pendukung dat a primer.
16
(14)
14
F. M ETODOLOGI ANALISA DATAAnalisis dat a adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan dat a, mengorganisasikan dat a, memilah-milahnya menjadi sat uan yang dapat dikelola, mensint esiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang pent ing dan apa yang dipelajari dan memut uskan apa yang dapat dicerit akan kepada orang lain.17
Oleh karena t ermasuk kat egori penelit ian kualit at if, maka dat a yang dimaksudkan adalah dat a yang disajikan dalam bent uk kat a verbal, bukan dalam bent uk angka. Dat a dalam bent uk kat a verbal sering muncul dalam kat a yang berbeda dengan maksud yang sama at au sebaliknya.18
Dari sinilah kemudian diadakan analisis dengan memadukan dat a-dat a dari hasil kerja met ode t ersebut , kemudian dilakukan int erpret asi t erhadapnya unt uk menangkap makna dan hubungan ant ara mereka dibalik informasi dat a t ersebut .
G. M ANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat penelit ian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara akademis, penelit ian ini bermanfaat unt uk mengembangkan dan melengkapi khasanah kajian pemikiran dan peradaban Islam, t erut ama krit ik t erhadap paham pluralisme agama yang marak disebarkan kepada umat Islam.
17
Lexy J M oleong, M et odologi Penelit ian Kualit atif, (Bandung, Rosdakarya: 2007), cet akan kedua puluh empat , hlm. 248.
18
(15)
15
2. Secara prakt is, penelit ian ini bermanfaat bagi keperluan dakw ah. Kesadaran t erhadap t ant angan pemikiran kont emporer di kalangan akt ivis dakw ah khususnya dan umat Islam umumnya masih sangat rendah. Penelit ian ini diharapkan bisa memberikan pemahaman kepada umat Islam seput ar diskursus t ent ang “ pemahaman” Syekh Sit i Jenar. Dengan demikian diharapkan umat t idak mudah t erjebak dalam st at emen-st at emen kelompok-kelompok yang memanfaat kan pemahaman t ersebut dalam rangka menghancurkan aqidah.H. SISTEM ATIKA PENELITIAN
Pembahasan dalam penelit ian ini memakai sist emat ika sebagai berikut : BAB I berupa pendahuluan yang mencakup beberapa pembahasan, yait u lat ar belakang masalah, rumusan masalah, t ujuan dan manfaat penelit ian, t injuan pust aka, met ode penelit ian, dan sist imat ika penulisan.
BAB II mengungkap gambaran umum t ent ang riw ayat hidup (biografi) Syekh Sit i Jenar besert a konsep keagamaannya. Bab ini t erbagi menjadi lima sub bab. Sub bab pert ama mengenai riw ayat hidup Syekh Sit i Jenar. Sub bab kedua mengenai konsep Ket uhanan Syekh Sit i Jenar. Sub bab ket iga mengenai konsep syari’at Syekh Sit i Jenar. Sub bab keempat mengenai sejarah serat Syekh Sit i Jenar. Sub bab kelima mengenai pengarang serat Syekh Sit i Jenar (R.P. Nat arat a).
BAB III merupakan dasar pijakan secara t eorit is t esis ini. Bab ini menguraikan lat ar belakang dan perjalanan hidup Abdul M unir M ulkhan; pandangan Abdul M unir M ulkhan t ent ang konsep Ket uhanan Syekh Sit i Jenar, yait u
(16)
16
konsep M anunggaling Kawula Gust i; pandangan Abdul M unir M ulkhan t ent ang syari’at , dan pandangan Abdul M unir M ulkhan t ent ang ajaran pluralisme Syekh Sit i Jenar.BAB IV merupakan int i dari pembahasan. Bab ini mengangkat krit ik konsep Ket uhanan Abdul M unir M ulkhan, krit ik konsep syariat Abdul M unir M ulkhan, dan krit ik konsep pluralisme Abdul M unir M ulkan yang dia dasarkan dari ajaran Syekh Sit i Jenar.
BAB V adalah penut up. Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
I. HASIL PENELITIAN
Syekh Sit i Jenar adalah seorang t okoh yang dianggap pernah hidup dan ajarannya sempat berkembang di Jaw a. Konst ruk pemikiran yang dinisbahkan kepada sosok Sit i Jenar bersifat kont roversial sehingga membuat nama t ersebut dikenal. Ia diperkirakan hidup sekit ar abab ke-15 pada saat aw al berdirinya Kerajaan Demak. Asal-usulnya dari Ast ana Japura, sebelah t enggara Cirebon. Ia lahir pada t ahun 829 H/ 1348 C/ 1426 M dan meninggal sekit ar t ahun 1480 M . Syekh Sit i Jenar mempunyai beberapa nama, di ant aranya: Syekh Lemah Abang, Syekh Sit ibrit , Syekh Abdul Jalil, dan San Ali Ansar.
Ajaran Syekh Sit i Jenar adalah penyat uan Tuhan dengan hamba-Nya. Ia menyat akan dirinya Tuhan dan Tuhan adalah dirinya. Karena Syekh Sit i Jenar t elah menganggap dirinya sebagai penjelmaan dari dzat Tuhan dan yakin t elah memiliki
(17)
17
sifat -sifat Tuhan, maka berkesimpulan bahw a Tuhan it u serupa at au secit ra dengan dirinya.Penyimpangan ajaran Syekh Sit i Jenar t ent ang konsep ket uhanan mempunyai kemiripan dengan konsep Hululiyah Abu M anshur al-Hallaj. Keduanya mengarah pada kesesat an. Dokt rin yang diajarkan oleh Sit i Jenar, yait u konsep M anunggaling Kaw ula Gust i, dapat dimaknai sebagai kondisi beradanya manusia dalam Tuhan.
Ajaran Sit i Jenar bersifat mengesampingkan syariah dari kehidupan sehari-hari. Ia lebih merujuk pada kenyat aan “ kesat uan” dengan Tuhan it u sendiri dimana kesat uan it u lebih mengacu ke arah kehidupan sejat i di akhirat . Oleh karenanya, syariat Islam dipandang belum diperlukan di dunia ini sebagai alam kemat ian. Dalam pandangan Syekh Sit i Jenar, kew ajiban syariat rit ual-rit ual formal, sepert i shalat , puasa, zakat dan haji, t idak lagi diperlukan ket ika puncak penyat uan hamba-Pencipt anya it u t ercapai. Sebab, int i t erdalam dari syariat adalah membebaskan manusia dari segala beban hukum.
Abdul M unir M ulkhan adalah seorang guru besar di Universit as Islam Negeri Sunan Kalijaga. Ia menulis buku-buku mengenai Syekh Sit i Jenar. Buku-buku t ersebut di ant aranya adalah Syeh Sit i Jenar: Pergum ulan Islam Jaw a dit erbit kan oleh penerbit Bent ang Jogja. Sedangkan buku Ajaran dan Jalan Kem at ian Syeh Sit i
Jenar: Konflik Elit dan Lahirnya M as Karebet dit erbit kan oleh Kreasi Wacana. Buku ini merupakan pemfokusan dari seri pert ama t adi. Sedang buku yang ket iga adalah
(18)
18
M akrifat Burung Surga dan Ilmu Kasam purnaan Syekh Sit i Jenar dit erbit kan oleh Kreasi Wacana, Yogyakart a.
Pemikiran Abdul M unir M ulkhan banyak menyimpang dari ket ent uan agama Islam sert a banyak berseberangan dengan para Ulama Fuqoha dan M ut akallimun. Ia membenarkan konsep ket uhanan Syekh Sit i Jenar t ent ang penyat uan Tuhan dengan hamba-Nya. Ia juga sepakat dengan konsep penolakan syariat dalam ajaran Syekh Sit i Jenar.
Pemikiran Abdul M unir M ulkhan perlu dicermat i karena dapat berpot ensi merusak aqidah umat . Ia menganggap bahw a semua agama dapat menjadi jalan unt uk mencari kebenaran at au dikenal dengan konsep pluralisme. Sebagaimana ia t ulis dalam bukunya, jika semua agama memang benar sendiri, pent ing diyakini bahw a surga Tuhan yang sat u it u sendiri, t erdiri banyak pint u dan kamar. Tiap pint u adalah jalan pemeluk t iap agama memasuki kamar surganya. Syarat memasuki surga ialah keikhlasan pembebasan manusia dari kelaparan, penderit aan, kekerasan dan ket akut an, t anpa melihat agamanya. Inilah jalan universal surga bagi semua agama. Dari sini kerjasama dan dialog pemeluk berbeda agama jadi mungkin.
Abdul M unir M ulkhan yang mempunyai pemikiran yang mengarah pada paham m ulhid at au hulul sert a penolakan syariat dan paham pluralisme dapat dikat egorikan sebagai penganut paham w ujudiyah dhalalah. Penegasan t ersebut mendapat ket erangan dari beberapa ulama, yang membagi golongan W ujudiyyah
(19)
19
t erdiri dari dua kelompok: W ujudiyyah yang M uwahhid (menegaskan Keesaan) danW ujudiyyah yang M ulhid (yang menyimpang).
Para pengikut W ujudiyyah yang M uwahhid berpandangan bahw a “ penyaksian” (m usyahadah) kit a t erhadap w ujud m ajazi kit a sebagai manusia akan t erhapus, hilang, at au lenyap bila dihadapkan dengan “ penyaksian” kit a t erhadap Wujud M ut lak Yang Hakiki. Pengikut M uw ahhid ini menegaskan bahw a, “ Tidak ada w ujud yang sebenarnya melainkan hanya Wujud Allah.” Segala sesuat u selain Allah, menurut golongan ini, pada dasarnya adalah ‘adam al-m ahd (t idak memiliki w ujud murni), w ujudnya bukanlah w ujud yang sebenarnya, karena hal ini sesuai dengan perkat aan dan keyakinan kalangan gnost ik (‘arif/ orang yang mengenal Allah) dan
m uhaqqiq (pembenar) pada t it ik isyarat simbolik dan perum pamaan, dari pengalaman spirit ual (zaw q) dan ekst asi(w ijdan). Dengan demikian, manakala keadaan alam sepert i yang disebut kan it u, t ent ulah ia t idak dapat dit erima dan dilihat oleh mat a kepala, alam it u t idak dapat menjadi sesuat u w ujud yang lainnya unt uk menduakan W ujud al-Haqq. Inilah alasan mengapa para penganut
W ujudiyyah yang M uw ahhid it u mengat akan bahw a al-Haqq dengan alam adalah sat u. Bukan berart i mereka mengakui bahw a ant ara al-Haqq dan alam it u sew ujud dan bersat u dalam ident it as. M ereka just ru mengakui bahw a ant ara al-Haqq dan alam, keduanya berbeda pun t idak, dan bersat u pun t idak. Sebab, bersat u dan berbeda it u memerlukan dua w ujud, padahal alam it u adalah m ilik al-Haqq jua.
M enurut W ujudiyyah yang M ulhid, Wujud it u sat u, dan it ulah Wujud Allah. Wujud Allah Yang Esa ini t idaklah m aujud (ada) secara berdiri sendiri (m ust aqill),
(20)
20
karena ia dibedakan dari makhluk kecuali yang t erkandung dalam makhluk jua. Jadi, makhluk adalah W ujud Allah, dan Wujud Allah adalah wujud makhluk. Dengan kat a lain, alam it u adalah Allah Sw t , dan Allah Sw t adalah alam it u sendiri. Sesungguhnya, golongan ini menegaskan Wujud Allah Yang Esa imanen dalam w ujud segala makhluk, sert a mengat akan, “ Tidak ada yang maujud kecuali hanya Allah.” Jadi, dengan pemahaman sepert i ini, kaum W ujudiyyah yang M ulhid t ersebut menganggap bahw a w ujud mereka adalah sama (sebangsa) dan berada dalam sat u w ujud dengan Wujud Allah. Lebih jauh, mereka juga beranggapan bahw a Zat Allah Sw t akan dapat diket ahui, sert a menjadi jelaslah kayf iyyat dankam m iyyat -Nya, lant aran Ia maujud pada set iap yang t ampak di segala t empat dan w akt u. Lebih jauh, mereka berpendapat bahw a t urun dari ‘alam al-lahut (alam ket uhanan) menuju ‘alam an-nusut (alam manusia), yakni, sebuah t empat dimana Dia menjadi sebuah t ubuh yang bersifat badaniah (jasam). Set elah Allah t urun ke
‘alam an-nasut ini, lalu kembali lagi pada ‘alam al-lahut .
Sungguh pemahaman ini benar-benar pemaham an yang menyimpang at au kufur. Sehingga bila ada yang hendak menakw ilkan bahw a Allah adalah alam dan alam adalah Allah, maka ia sesungguhnya t elah mendust akan al-Haqq dan Rasul-Nya, sert a membenarkan keyakinan Yahudi dan Krist en. Sesungguhnya mereka t elah memiliki pemahaman yang aneh t ent ang Islam. M ereka t elah memberikan penakw ilan yang sangat picik. Keyakinan mereka yang sebenarnya merupakan keyakinan yang t idak lain adalah sesat dan kufur.
(21)
21
Pengujian t ent ang kont roversinya t erhadap pemikiran Abdul M unir M ulkhan pada akhirnya dapat dilihat dalam t iga aspek sebagai berikut :1. Pemikiran konsep ket uhanan Abdul M unir M ulkhan. Sejauh ini Abdul M unir M ulkhan t et ap t eguh t erhadap pemikirannya. Konsep hulul yang disemat kan ident ik dengan ajaran Syekh Sit i Jenar menjadi pembenaran ajaran t ersebut . Walaupun t elah banyak krit ik dari ulama t erhadap konsep t ersebut hingga mengarah kepada keyakinan yang sesat dan kufur, Abdul M unir M ulkhan t idak melakukan revisi dalam pem ikirannya.
2. Pemikiran konsep syariat Abdul M unir M ulkhan mengarah kepada penolakan syariat . Hal ini adalah sebagai kelanjut an konsep ket uhanannya yang condong kepada paham hulul. Abdul M unir M ulkhan lebih mengut amakan hakekat . Syariat dianggap t idak diperlukan ket ika puncak penyat uan hamba-Pencipt anya t ercapai.
3. Pemikiran konsep pluralisme Abdul M unir M ulkhan. Konsep ini sangat berbahaya bila menyebar di masyarakat . Konsep yang menjadi pembenaran ajarannya sangat sarat dengan kepent ingan pribadi yang mengarah pada kampanye paham liberalisme di Indonesia. M elihat kiprahnya di dunia int elekt ual, baik dalam bukunya maupun art ikel media massa, maka konsep pluralisme menjadi ciri dari pemikirannya.
4. M enurut hemat penulis, pemahaman Abdul M unir M ulkhan t erhadap ajaran Syekh Sit i Jenar memiliki persamaan dengan ajaran para anggot a SI M erah yang berideologi komunis. Keduanya meyandarkan ajaran Syekh Sit i
(22)
22
Jenar berasal dari Serat Syekh Sit i Jenar karya Raden Panji Nat arat a. Akan t et api, keduanya juga berbeda pemahaman dengan sang penulis Serat Syekh Sit i Jenar, yakni R.P. Nat arat a.5. M enurut Brat akesaw a (Pengarang buku Falsafah Sit i Jenar) penget ahuan guru (R.P. Nat arat a) yang dit urunkan kepada muridnya belum sungguh-sungguh murni at au t unt as, apalagi jika sekadar membaca serat karangan Raden Panji Nat arat a yang banyak menggunakan bahasa sandi, sehingga dapat dit arik kesimpulan bahw a Serat Syekh Sit i Jenar masih diragukan keoriginalnya sebagai karya yang murni dari Raden Panji Nat arat a. Hal ini, mengakibat kan t idak adanya fundamen ajaran ot ent ik Syekh Sit i Jenar, t ermasuk di dalamnya ajaran Syekh Sit i Jenar dalam pemikiran Abdul M unir M ulkhan.
Berhubungan dengan pemikiran Islam, pemaparan dalam bab-bab t erdahulu dari t esis ini menjelaskan prinsip-prinsip berikut :
1. Tashw ir
Kajian ini mendeskripsikan upaya penyebaran paham pluralisme agama dengan melakukan dist orsi t erhadap t okoh Syekh Sit i Jenar. Agar pluralisme agama mudah menyebar dan dit erima di kalangan aw am, maka dibuat lah sebuah skenario yang m enggam barkan seakan paham ini sudah lama diajarkan oleh Syekh Sit i Jenar di Tanah Jaw a.
2. Ta’shil
(23)
23
ﺍ
ﻖﺤﹾﻟ
ﻦﻣ
ﻚﺑﺭ
ﺎﹶﻠﹶﻓ
ﻦﻧﻮﹸﻜﺗ
ﻦﻣ
ﻦﻳﹺﺮﺘﻤﻤﹾﻟﺍ
Kebenaran it u adalah dari Tuhanmu, sebab it u jangan sekali-kali kam u t erm asuk orang-orang yang ragu. (Al-Baqarah: 147)
ﱠﻥﹺﺇ
ﻦﻳﺪﻟﺍ
ﺪﻨﻋ
ﻪﱠﻠﻟﺍ
ﻡﺎﹶﻠﺳﹺﺈﹾﻟﺍ
Sesungguhnya agam a (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam . (Ali ‘Imran: 19)
ﻦﻣﻭ
ﹺﻎﺘﺒﻳ
ﺮﻴﹶﻏ
ﹺﻡﺎﹶﻠﺳﹺﺈﹾﻟﺍ
ﺎﻨﻳﺩ
ﻦﹶﻠﹶﻓ
ﹶﻞﺒﹾﻘﻳ
ﻪﻨﻣ
ﻮﻫﻭ
ﻲﻓ
ﺓﺮﺧﺂﹾﻟﺍ
ﻦﻣ
ﻦﻳﹺﺮﺳﺎﺨﹾﻟﺍ
Barangsiapa m encari agam a selain agam a Islam , m aka sekali-kali t idaklah akan dit erim a (agam a it u) daripadanya, dan dia di akhirat t ermasuk orang-orang yang rugi. (Ali ‘Imran: 85)
3. Tarsyid
Kajian ini bisa memberi mot ivasi, inspirasi, dan edukasi bagi akt ivis dakw ah khususnya dan umat Islam um umnya. Hal ini lebih lanjut akan diuraikan di bagian saran.
4. Tat hw ir
Ada banyak masalah lain yang bisa dikembangkan secara lebih det ail dan lebih serius dari kajian ini. M isalnya: ot ent isit as sejarah Syekh Sit i Jenar, sejarah penyebaran paham w ihdat ul w ujud di negeri ini, deislamisasi sejarah dan budaya di negeri ini, perkembangan paham pluralisme agama di negeri ini, dan sebagainya. Semua t ema ini menarik dan pent ing unt uk dikaji secara mendalam unt uk pengembangan dakw ah Islam dan bidang pem ikiran Islam.
(24)
24
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Amuli, Sayyid Haidar. 2005. Dari Syariat M enuju Hakikat . Bandung: M izan Pust aka.
Arikunt o, Suharsini. 1998. M et ode Penelit ian; Suat u Pendekat an Prakt ek. Jakart a: Rineka Cipt a.
Armas, Adnin. 2013. Pluralism e Agam a; Telaah Krit is Cendekiaw an M uslim. Jakart a: INSISTS.
Ar-Raniri, Syekh Nur Ad Din. 2003. Hujjah as Siddiq (M enggugat M anunggaling
Kaw ula Gust i). Yogyakart a: Pust aka Sufi.
At jeh, Abubakar. 1965. Ibn Arabi Tokoh Tasawuf dan Filsafat Agam a. Jakart a: Tint amas.
______________. 1984. Pengant ar Sejarah Sufi dan Tasaw uf. Solo: CV Ramadhani.
Azra, Azyumardi. 2002. Jaringan Global dan Lokal Islam Nusant ara. Bandung: M izan.
Brat akesaw a. 1954. Falsafah Syekh Sit i Jenar. Surabaya: Penerbit Keluarga Brat akesaw a.
______________. 1954. Kunci Sw arga. Jilid II. Surabaya: Penerbit Keluarga Brat akesaw a.
Chit t ick, W illiam C. 2001. Dunia Im ajinal Ibnu ‘Arabi. Surabaya: Risalah Gust i.
Djaya, Ashad Kusuma. 2008. Pew aris Ajaran Syekh Sit i Jenar. Yogyakart a: Kreasi Wacana.
Drew es, G.W.J. 2002., Perdebat an W ali Songo Seput ar M akrifat ullah. Surabaya: Alfikr.
Hadriant o, Budi. 2007. 50 Tokoh Islam Liberal Indonesia. Jakart a: Hujjah Press.
(25)
25
Husaini, Adian. 2005. Penyesat an Opini. Jakart a: Gema Insani Press.
______________. 2005. Pluralism e Agam a: Haram ; Fat w a M UI yang Tegas dan
Tidak Kont roversial. Jakart a: Pust aka Al-Kaut sar.
______________.2008. Pluralism e Agam a Parasit Bagi Agam a-Agam a. Jakart a: M edia Dakw ah.
M oleong, Lexy J. 2007. M et odologi Penelit ian Kualit at if. Bandung: Rosda Karya.
M uhadjir, Noeng. 1966. M et odologi Penelit ian Kualit at if. Yogyakart a: Rake Sarasin.
M ulkhan, Abdul M unir. 1985. Seh Sit i Jenar dan Ajaran W ahdat ul W ujud. Yogyakart a: PT. Percet akan Persat uan.
______________. 2002. Ajaran dan Jalan Kem at ian Syekh Sit i Jenar. Yogyakart a: Kreasi Wacana.
______________. 2007. Syekh Sit i Jenar Pergum ulan Islam-Jawa. Yogyakart a: Bent ang Budaya.
______________. 2008. M akrifat Burung Surga dan Ilm u Kasam purnaan Syekh Sit i
Jenar. Yogyakart a: Kreasi Wacana.
M u’t asim, Radjasa dan Abdul M unir M ulkan. 1998. Bisnis Kaum Sufi. Yogyakart a: Pust aka Pelajar.
Nasir, M oh. 1988. M et ode Penelit ian. Jakart a: Ghalia Indonesia.
Rakhmat , Jalaluddin. 2006. Islam dan Pluralism e: Akhlak Quran M enyikapi
Perbedaan. Jakart a: Serambi.
Saksono, W idji. 1995. M engislam kan Tanah Jaw a. Bandung: M izan.
Sasraw idjaya, Raden. 1958. Serat Sit i Djenar. Yogyakart a: Penerbit Kulaw arga Brat akesaw a.
Simon, Hasanu. 2008. M ist eri Syekh Sit i Jenar. Yogyakart a: Pust aka Pelajar.
Shirashi, Takashi. 1997. Zam an Bergerak. Jakart a: Grafit i.
(26)
26
______________. 2007. Ajaran M a’rifat Syekh Sit i Jenar. Yogyakart a: Narasi.
______________. 2008. M anunggaling Kaw ula Gust i. Yogyakart a: Narasi.
Suw arno, M oh Hari. Tt . Syekh Sit i Jenar. Tk: PT Ant ar Surya Jaya.
Tebba, Sudirman, (2003), Syaikh Sit i Jenar, Penerbit Pust aka Hidayah, Bandung.
Thoha, Anis M alik. 2006. Tren Pluralism e Agam a. Jakart a: Perspekt if.
Woodw ard, M ark R. 2008. Islam Jaw a Kesalehan Norm at if Versus Kebat inan. Yogyakart a: LKiS.
Zuhri, Saifuddin. 1979. Sejarah Kebangkit an Islam dan Perkem bangannya di
Indonesia. Bandung: Al-M a’arif.
B. Jurnal Ilmiah
Abdul Hadi W.M . “ Syeikh Hamzah Fansuri” dalam Jurnal Ilm u dan Kebudayaan
Ulum ul Qur’an. No. 4 Vol. V. (1994).
Badron, Sani. “ Ibn Al-‘Arabi Tent ang Pluralisme Agama” dalam Jurnal Pem ikiran dan
Peradaban Islam Islam ia. Th I, No. 3 Sept ember-November. (2004).
Drew es, G.W.J. “ Javanese Poems Dealing Wit h or At t ribut ed t o The Saint of Bonan” dalam Bijdragen t ot de Taal-, Land- en Volkenkunde. Vol. 124, No. 2 (1968).
Syafrin, Nirw an. “ Islam dan Pluralisme Agama” dalam Jurnal Pem ikiran dan
Peradaban Islam Islam ia. Th I, No. 3 Sept ember-November. (2004).
Simuh. “ Gerakan Kaum Shufi” dalam Prism a. No. 11, Tahun XIV. (1985).
C. W eb
ht t p:/ / idrusali85.w ordpress.com/ 2008/ 07/ 29/ faham-relat ivisme-di-balik-mult ikult uralisme-menanggapi-buku-abdul-munir-mulkhan/ Diakses pada 19 Desember 2013 jam 06.21 WIB.
(27)
(1)
22
Jenar berasal dari Serat Syekh Sit i Jenar karya Raden Panji Nat arat a. Akan t et api, keduanya juga berbeda pemahaman dengan sang penulis Serat Syekh Sit i Jenar, yakni R.P. Nat arat a.5. M enurut Brat akesaw a (Pengarang buku Falsafah Sit i Jenar) penget ahuan guru (R.P. Nat arat a) yang dit urunkan kepada muridnya belum sungguh-sungguh murni at au t unt as, apalagi jika sekadar membaca serat karangan Raden Panji Nat arat a yang banyak menggunakan bahasa sandi, sehingga dapat dit arik kesimpulan bahw a Serat Syekh Sit i Jenar masih diragukan keoriginalnya sebagai karya yang murni dari Raden Panji Nat arat a. Hal ini, mengakibat kan t idak adanya fundamen ajaran ot ent ik Syekh Sit i Jenar, t ermasuk di dalamnya ajaran Syekh Sit i Jenar dalam pemikiran Abdul M unir M ulkhan.
Berhubungan dengan pemikiran Islam, pemaparan dalam bab-bab t erdahulu dari t esis ini menjelaskan prinsip-prinsip berikut :
1. Tashw ir
Kajian ini mendeskripsikan upaya penyebaran paham pluralisme agama dengan melakukan dist orsi t erhadap t okoh Syekh Sit i Jenar. Agar pluralisme agama mudah menyebar dan dit erima di kalangan aw am, maka dibuat lah sebuah skenario yang m enggam barkan seakan paham ini sudah lama diajarkan oleh Syekh Sit i Jenar di Tanah Jaw a.
2. Ta’shil
(2)
23
ﺍ
ﻖﺤﹾﻟ
ﻦﻣ
ﻚﺑﺭ
ﺎﹶﻠﹶﻓ
ﻦﻧﻮﹸﻜﺗ
ﻦﻣ
ﻦﻳﹺﺮﺘﻤﻤﹾﻟﺍ
Kebenaran it u adalah dari Tuhanmu, sebab it u jangan sekali-kali kam u t erm asuk
orang-orang yang ragu. (Al-Baqarah: 147)
ﱠﻥﹺﺇ
ﻦﻳﺪﻟﺍ
ﺪﻨﻋ
ﻪﱠﻠﻟﺍ
ﻡﺎﹶﻠﺳﹺﺈﹾﻟﺍ
Sesungguhnya agam a (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam . (Ali ‘Imran: 19)
ﻦﻣﻭ
ﹺﻎﺘﺒﻳ
ﺮﻴﹶﻏ
ﹺﻡﺎﹶﻠﺳﹺﺈﹾﻟﺍ
ﺎﻨﻳﺩ
ﻦﹶﻠﹶﻓ
ﹶﻞﺒﹾﻘﻳ
ﻪﻨﻣ
ﻮﻫﻭ
ﻲﻓ
ﺓﺮﺧﺂﹾﻟﺍ
ﻦﻣ
ﻦﻳﹺﺮﺳﺎﺨﹾﻟﺍ
Barangsiapa m encari agam a selain agam a Islam , m aka sekali-kali t idaklah akan
dit erim a (agam a it u) daripadanya, dan dia di akhirat t ermasuk orang-orang yang
rugi. (Ali ‘Imran: 85)
3. Tarsyid
Kajian ini bisa memberi mot ivasi, inspirasi, dan edukasi bagi akt ivis dakw ah khususnya dan umat Islam um umnya. Hal ini lebih lanjut akan diuraikan di bagian saran.
4. Tat hw ir
Ada banyak masalah lain yang bisa dikembangkan secara lebih det ail dan lebih serius dari kajian ini. M isalnya: ot ent isit as sejarah Syekh Sit i Jenar, sejarah penyebaran paham w ihdat ul w ujud di negeri ini, deislamisasi sejarah dan budaya di negeri ini, perkembangan paham pluralisme agama di negeri ini, dan sebagainya. Semua t ema ini menarik dan pent ing unt uk dikaji secara mendalam unt uk pengembangan dakw ah Islam dan bidang pem ikiran Islam.
(3)
24
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Amuli, Sayyid Haidar. 2005. Dari Syariat M enuju Hakikat . Bandung: M izan Pust aka.
Arikunt o, Suharsini. 1998. M et ode Penelit ian; Suat u Pendekat an Prakt ek. Jakart a: Rineka Cipt a.
Armas, Adnin. 2013. Pluralism e Agam a; Telaah Krit is Cendekiaw an M uslim. Jakart a: INSISTS.
Ar-Raniri, Syekh Nur Ad Din. 2003. Hujjah as Siddiq (M enggugat M anunggaling Kaw ula Gust i). Yogyakart a: Pust aka Sufi.
At jeh, Abubakar. 1965. Ibn Arabi Tokoh Tasawuf dan Filsafat Agam a. Jakart a: Tint amas.
______________. 1984. Pengant ar Sejarah Sufi dan Tasaw uf. Solo: CV Ramadhani.
Azra, Azyumardi. 2002. Jaringan Global dan Lokal Islam Nusant ara. Bandung: M izan.
Brat akesaw a. 1954. Falsafah Syekh Sit i Jenar. Surabaya: Penerbit Keluarga Brat akesaw a.
______________. 1954. Kunci Sw arga. Jilid II. Surabaya: Penerbit Keluarga Brat akesaw a.
Chit t ick, W illiam C. 2001. Dunia Im ajinal Ibnu ‘Arabi. Surabaya: Risalah Gust i.
Djaya, Ashad Kusuma. 2008. Pew aris Ajaran Syekh Sit i Jenar. Yogyakart a: Kreasi Wacana.
Drew es, G.W.J. 2002., Perdebat an W ali Songo Seput ar M akrifat ullah. Surabaya: Alfikr.
Hadriant o, Budi. 2007. 50 Tokoh Islam Liberal Indonesia. Jakart a: Hujjah Press.
(4)
25
Husaini, Adian. 2005. Penyesat an Opini. Jakart a: Gema Insani Press.______________. 2005. Pluralism e Agam a: Haram ; Fat w a M UI yang Tegas dan Tidak Kont roversial. Jakart a: Pust aka Al-Kaut sar.
______________.2008. Pluralism e Agam a Parasit Bagi Agam a-Agam a. Jakart a: M edia Dakw ah.
M oleong, Lexy J. 2007. M et odologi Penelit ian Kualit at if. Bandung: Rosda Karya.
M uhadjir, Noeng. 1966. M et odologi Penelit ian Kualit at if. Yogyakart a: Rake Sarasin.
M ulkhan, Abdul M unir. 1985. Seh Sit i Jenar dan Ajaran W ahdat ul W ujud. Yogyakart a: PT. Percet akan Persat uan.
______________. 2002. Ajaran dan Jalan Kem at ian Syekh Sit i Jenar. Yogyakart a: Kreasi Wacana.
______________. 2007. Syekh Sit i Jenar Pergum ulan Islam-Jawa. Yogyakart a: Bent ang Budaya.
______________. 2008. M akrifat Burung Surga dan Ilm u Kasam purnaan Syekh Sit i Jenar. Yogyakart a: Kreasi Wacana.
M u’t asim, Radjasa dan Abdul M unir M ulkan. 1998. Bisnis Kaum Sufi. Yogyakart a: Pust aka Pelajar.
Nasir, M oh. 1988. M et ode Penelit ian. Jakart a: Ghalia Indonesia.
Rakhmat , Jalaluddin. 2006. Islam dan Pluralism e: Akhlak Quran M enyikapi Perbedaan. Jakart a: Serambi.
Saksono, W idji. 1995. M engislam kan Tanah Jaw a. Bandung: M izan.
Sasraw idjaya, Raden. 1958. Serat Sit i Djenar. Yogyakart a: Penerbit Kulaw arga Brat akesaw a.
Simon, Hasanu. 2008. M ist eri Syekh Sit i Jenar. Yogyakart a: Pust aka Pelajar.
Shirashi, Takashi. 1997. Zam an Bergerak. Jakart a: Grafit i.
(5)
26
______________. 2007. Ajaran M a’rifat Syekh Sit i Jenar. Yogyakart a: Narasi.______________. 2008. M anunggaling Kaw ula Gust i. Yogyakart a: Narasi.
Suw arno, M oh Hari. Tt . Syekh Sit i Jenar. Tk: PT Ant ar Surya Jaya.
Tebba, Sudirman, (2003), Syaikh Sit i Jenar, Penerbit Pust aka Hidayah, Bandung.
Thoha, Anis M alik. 2006. Tren Pluralism e Agam a. Jakart a: Perspekt if.
Woodw ard, M ark R. 2008. Islam Jaw a Kesalehan Norm at if Versus Kebat inan. Yogyakart a: LKiS.
Zuhri, Saifuddin. 1979. Sejarah Kebangkit an Islam dan Perkem bangannya di Indonesia. Bandung: Al-M a’arif.
B. Jurnal Ilmiah
Abdul Hadi W.M . “ Syeikh Hamzah Fansuri” dalam Jurnal Ilm u dan Kebudayaan Ulum ul Qur’an. No. 4 Vol. V. (1994).
Badron, Sani. “ Ibn Al-‘Arabi Tent ang Pluralisme Agama” dalam Jurnal Pem ikiran dan Peradaban Islam Islam ia. Th I, No. 3 Sept ember-November. (2004).
Drew es, G.W.J. “ Javanese Poems Dealing Wit h or At t ribut ed t o The Saint of Bonan” dalam Bijdragen t ot de Taal-, Land- en Volkenkunde. Vol. 124, No. 2 (1968).
Syafrin, Nirw an. “ Islam dan Pluralisme Agama” dalam Jurnal Pem ikiran dan Peradaban Islam Islam ia. Th I, No. 3 Sept ember-November. (2004).
Simuh. “ Gerakan Kaum Shufi” dalam Prism a. No. 11, Tahun XIV. (1985).
C. W eb
ht t p:/ / idrusali85.w ordpress.com/ 2008/ 07/ 29/ faham-relat ivisme-di-balik-mult ikult uralisme-menanggapi-buku-abdul-munir-mulkhan/ Diakses pada 19 Desember 2013 jam 06.21 WIB.
(6)