Hubungan antara kesesuaian citra merek dengan citra diri (self congruity) dan niat membeli sepatu lari Nike.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA KESESUAIAN CITRA MEREK DENGAN CITRA
DIRI (SELF CONGRUITY) DAN NIAT MEMBELI SEPATU LARI NIKE
Studi Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Ignatia Yulistyowati

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara kesesuaian citra
merek dengan citra diri (self congruity) dan niat membeli sepatu Nike. Hipotesis pada penelitian
ini adalah terdapat hubungan yang positif antara self congruity dan niat membeli sepatu Nike.
Penelitian ini melibatkan 279 subjek yaitu konsumen remaja dan dewasa awal dengan rentang usia
12 tahun sampai 30 tahun. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan skala Semantic
Differential pada kedua variabel. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik
korelasi Spearman’s rank correlation coefficient dalam program SPSS for windows versi 22.0
dikarenakan sebaran data dari variabel self congruity dan niat membeli tidak normal. Hasil
menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif, signifikan, dan cukup kuat (r: 0,319; p: 0,000 <
0,05) pada usia remaja dan (r: 0,426; p: 0,000 < 0,05) pada usia dewasa antara self congruity dan
niat membeli. Hal ini berarti semakin tinggi self congruity konsumen maka semakin tinggi juga

niat membeli konsumen terhadap sepatu Nike dan begitu juga sebaliknya.

Kata kunci : niat membeli, self congruity, citra diri, citra merek,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF CONGRUITY AND PURCHASE
INTENTION OF NIKE RUNNING SHOES
Study in Faculty of Psychology in Sanata Dharma University

Ignatia Yulistyowati

ABSTRACT
This research aimed to determine the correlation between self congruity and purchase
intention. The hypothesis in this research there is a positive correlation between self congruity and
purchase intention. This research involve 279 subjects were consumer of adolescences and early
adulthoods with the range of age about 12-30 years old. Data collected by use Semantic
Differential scale for both variable. Data analysed by Spearman’s rank correlation coefficient in
SPSS for windows version 22.0 because the distribution of data from self congruity variable and
purchase intention variable were abnormal. The result showed that there was a positive,

significant, and strong enough relationship (r: 0,319; p: 0,000 < 0,05) at the age of adolescent
and (r: 0,426; p: 0,000 < 0,05) at the age of early adulthoods between self congruity and purchase
intention. That result means the higher of self congruity, the higher of purchase intention too and
also on the other way.

Keywords : purchase intention, self congruity, brand image, self image

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA KESESUAIAN CITRA MEREK DENGAN CITRA
DIRI (SELF CONGRUITY) DAN NIAT MEMBELI SEPATU LARI NIKE

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi

Disusun oleh:
Ignatia Yulistyowati

119114055

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

JANGAN TUNDA !

Bila hidup terkadang membosankan laluilah semua dengan
senyuman, biarkanlah itu mengalir apa adanya….

SEMANGAATTT NAATT !!! SEMANGAAATT DEEKK !!! 


Amsal 23:18
Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak
akan hilang

Roma 12: 12
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam
kesesakan, dan bertekunlah dalam doa.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lukas 1:37
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil

Pengkhotbah 3:11a
Ia membuat segala sesuatu
indah pada waktu-Nya


Terimakasih yang tak terhingga untuk Yesus Kristus
Penolong dan Penerangku, aku tahu Engkau tidak pernah
meninggalkanku. Aku mencintai-Mu, Yesus 

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA KESESUAIAN CITRA MEREK DENGAN CITRA
DIRI (SELF CONGRUITY) DAN NIAT MEMBELI SEPATU LARI NIKE

Studi Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Ignatia Yulistyowati

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara kesesuaian citra merek

dengan citra diri (self congruity) dan niat membeli sepatu Nike. Hipotesis pada penelitian ini
adalah terdapat hubungan yang positif antara self congruity dan niat membeli sepatu Nike.
Penelitian ini melibatkan 279 subjek yaitu konsumen remaja dan dewasa awal dengan rentang usia
12 tahun sampai 30 tahun. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan skala Semantic
Differential pada kedua variabel. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik
korelasi Spearman’s rank correlation coefficient dalam program SPSS for windows versi 22.0
dikarenakan sebaran data dari variabel self congruity dan niat membeli tidak normal. Hasil
menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif, signifikan, dan cukup kuat (r: 0,319; p: 0,000 <
0,05) pada usia remaja dan (r: 0,426; p: 0,000 < 0,05) pada usia dewasa antara self congruity dan
niat membeli. Hal ini berarti semakin tinggi self congruity konsumen maka semakin tinggi juga
niat membeli konsumen terhadap sepatu Nike dan begitu juga sebaliknya.
Kata kunci : niat membeli, self congruity, citra diri, citra merek

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF CONGRUITY AND PURCHASE
INTENTION OF NIKE RUNNING SHOES
Study in Faculty of Psychology in Sanata Dharma University

Ignatia Yulistyowati

ABSTRACT
This research aimed to determine the correlation between self congruity and purchase
intention. The hypothesis in this research there is a positive correlation between self congruity and
purchase intention. This research involve 279 subjects were consumer of adolescences and early
adulthoods with the range of age about 12-30 years old. Data collected by use Semantic
Differential scale for both variable. Data analysed by Spearman’s rank correlation coefficient in
SPSS for windows version 22.0 because the distribution of data from self congruity variable and
purchase intention variable were abnormal. The result showed that there was a positive,
significant, and strong enough relationship (r: 0,319; p: 0,000 < 0,05) at the age of adolescent
and (r: 0,426; p: 0,000 < 0,05) at the age of early adulthoods between self congruity and purchase
intention. That result means the higher of self congruity, the higher of purchase intention too and
also on the other way.
Keywords : purchase intention, self congruity, brand image, self image

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas berkat dan
karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi yang
berjudul “Hubungan Kesesuaian Citra Merek dengan Citra Diri (Self Congruity)
dan Niat Membeli Sepatu Lari Nike”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi, Universitas
Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang mendukung dan
membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Oleh karena itu,
penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si. selaku Kepala Program Studi Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu P. Henrietta P. D. A. D. S., S.Psi., M.A. selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang mendukung sepenuhnya dalam membantu penulis mengerjakan
skripsi, merevisi, menjelaskan terkait bahan skripsi, memberikan motivasi dan
menyempatkan waktu walaupun sibuk untuk anak-anak bimbingannya.

Terimakasih mbak Ettaaa..
4. Bapak Y. Heri Widodo, M.Psi., selaku Dosen Pembimbing dari semester 1
hingga 4.
5. Ibu Debri Pristinella M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik dari semester
5 hingga 10 yang selalu mendukung penulis untuk menyelesaikan penulisan
x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

skripsi dengan segera dan melancarkan serta memberikan jalan terbuka untuk
penulis agar dapat melanjutkan ke tahap berikutnya  Thank you so much Ibu
cantikkss..
6. Segenap Dosen Fakultas Psikologi yang telah memberikan dukungan, ajaran,
didikan, ilmu pengetahuan, pengalaman, dan segala hal yang baru yang saya
dapatkan dari Bapak dan Ibu semua sehingga saya mampu menyelesaikan
studi di Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
7. Segenap Dosen Fakutas Pendidikan Matematika dan Dosen Fakultas
Matematika Murni yang telah bersedia dan berbaik hati meluangkan waktunya
untuk memberikan penjelasan serta pemahaman kepada penulis.
8. Segenap karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma (Bu Nanik,

Mas Gandung, Mas Muji, Mas Donny, Pak Gik dan lain-lainnya) atas
kebaikan, keramahan, dan bantuan, dalam memberikan informasi demi
kelancaran studi penulis.
9. Bapak, Ibu, Mas Eris, Mbak Atha, Nael dan Mas Dimas yang selalu
mendukung baik fisik, finansial, jiwa, raga, dan ketulusan kalian yang
membuat penulis menjadi selalu ingat akan skripsi, semangat, bahagia, dan
semua-muanya yang sudah kalian berikan pada saya.. I LOVE YOU SO
MUCH  
10. Semua saudara-saudara yang telah mendukung melalui semangat, doa dan
bantuan. Serta seluruh subjek penelitian dimanapun kalian berada, terimakasih
telah bersedia mengisi skala penelitian saya 

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11. Haiii Antonius Putra Wahyudi, S.T. terima kasih untuk doa, dukungan baik
fisik, batin, pikiran, finansial, hiburan, suka, duka dan energimu yang telah
diberikan dengan tulus untuk saya. Makasih yaaa … 
12. Seluruh teman-teman satu bimbingan Mbak Etta: yunis, yosi, rara, lia, ayik,

iga, elis, ika, betrik, andrini, anoy, ajik, sikak, awang yang mendukung dan
setia bersama dalam menunggu mbak Etta, berbagi informasi dan cerita.
Semangat buat kita semua !
13. Teman-teman satu Psikologi dari berbagai angkatan manapun.. Terima kasih
atas dukungan, doa, semangat, ejekannya pada saya ketika sedang menunggu
dosen, bolak-balik ruangan dosen karena itu membuat waktu saya terasa lebih
cepat saat menunggu Dosen. Hihihihii…
14. Makasih juga buat Mandana, S.Psi yg ujiannya barengan di hari Kartini :D
yang sama-sama juga merpus bareng, gossyip bareng hahaha REWEL !
15. Untuk the Gengs anak Kosan baik yang tempoe doeloe (HAAII Meettaaa,
S.Far, Reni, S.Pd, Erica, S.Pd, VinaPinul, S.Far dan Niken, S.Far) kosan baru
(Delpin anak Toraja, Maria si pikunan, Ayuk si nyablak) Tararengkyuuu
untuk kebersamaan kalian buat akuu, semangat kalian, canda kalian. Buat
Vivin, Putri, Elen (Sariayuers), buat May yg lemay (eci), Anas miss PHP dan
rempong terimakasih atas hiburan yang kalian buat selama ini. Keep it
TOUCH !
16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu, untuk semua baik
atau buruk yang telah kalian berikan kepada saya terimakasihhhh..

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................ vii
ABSTRACT ............................................................................................. viii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................................ x
DAFTAR ISI ............................................................................................ xiv
DAFTAR TABEL .................................................................................. xviii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xx
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xxi
BAB I: PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 11
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 11
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 11
1. Manfaat Teoritis ...................................................................... 12
2. Manfaat Praktis ....................................................................... 13
BAB II: LANDASAN TEORI .................................................................. 14
xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

A. Niat Membeli ................................................................................ 14
1. Pengertian Niat Membeli Konsumen ...................................... 14
2. Elemen Niat Membeli ............................................................. 15
3. Faktor-Faktor Niat Membeli ................................................... 16
B. Self Congruity ............................................................................... 31
1. Pengertian Self Congruity ....................................................... 31
2. Komponen Self Congruity ....................................................... 36
3. Dampak dari Self Congruity .................................................... 37
4. Dinamika Hubungan antara Self Congruity dan Niat Membeli
terhadap Sepatu Lari Nike....................................................... 39
5. Hipotesis.................................................................................. 43
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 44
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 44
B. Variabel Penelitian ........................................................................ 44
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................... 44
1. Self Congruity ......................................................................... 44
2. Niat Membeli Sepatu Lari Nike .............................................. 46
D. Subjek Penelitian........................................................................... 46
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ............................................ 47
1. Skala Self Congruity................................................................ 48
2. Skala Niat Membeli Sepatu Lari Nike .................................... 51
F. Validitas dan Reliabilitas .............................................................. 54
1. Validitas .................................................................................. 54
xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Seleksi Item ............................................................................. 54
a. Skala Self Congruity.......................................................... 55
b. Skala Niat Membeli........................................................... 56
3. Reliabilitas .............................................................................. 57
a. Skala Self Congruity.......................................................... 58
b. Skala Niat Membeli........................................................... 59
G. Metode Analisis Data .................................................................... 59
1. Uji Asumsi .............................................................................. 59
a. Uji Normalitas ................................................................... 59
b. Uji Linearitas ..................................................................... 59
2. Uji Hipotesis ........................................................................... 60
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 62
A. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 62
B. Deskripsi Subjek ........................................................................... 62
C. Dekskripsi Data Penelitian ............................................................ 64
D. Hasil Penelitian ............................................................................. 66
1. Uji Asumsi .............................................................................. 66
a. Uji Normalitas ................................................................... 66
b. Uji Linearitas ..................................................................... 71
2. Uji Hipotesis ........................................................................... 73
3. Analisis Tambahan .................................................................. 76
E. Pembahasan ................................................................................... 79
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 82
xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

A. Kesimpulan ................................................................................... 82
B. Saran .............................................................................................. 82
1. Bagi Konsumen Remaja dan Dewasa Awal ........................... 82
2. Bagi Peneliti Selanjutnya ........................................................ 83
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 85
LAMPIRAN .............................................................................................. 89

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 1.

Sebaran Item Skala Self Congruity ......................................... 50

Tabel 2.

Sebaran Item Skala Niat Membeli Sebelum Tryout................ 52

Tabel 3.

Sebaran Item Skala Niat Membeli Setelah Tryout .................. 56

Tabel 4.

Kriteria Koefisien Korelasi ..................................................... 61

Tabel 5.

Deskripsi Identitas Jenis Kelamin dan Usia Subjek................ 62

Tabel 6.

Deksripsi Pendidikan atau Pekerjaan Subjek .......................... 63

Tabel 7.

Data Teoritis dan Empiris Kedua Variabel ............................. 64

Tabel 8.

Uji One Sample t-test Self Congruity ...................................... 65

Tabel 9.

Uji One Sample t-test Niat Membeli ....................................... 65

Tabel 10.

Uji Normalitas Niat Beli dan Self Congruity pada Usia
Remaja..................................................................................... 67

Tabel 11.

Uji Normalitas Niat Beli dan Self Congruity pada Usia
Dewasa .................................................................................... 69

Tabel 12.

Hasil Uji Linearitas pada Usia Remaja ................................... 71

Tabel 13.

Hasil Uji Linearitas pada Usia Dewasa ................................... 72

Tabel 14.

Hasil Uji Korelasi pada Usia Remaja...................................... 74

Tabel 15.

Hasil Uji Korelasi pada Usia Dewasa ..................................... 75

Tabel 16

Hasil Analisis Tambahan Niat Beli antara Usia Remaja dan
Usia Dewasa ............................................................................ 76

Tabel 17

Hasil Analisis Tambahan Self Congruity antara Usia Remaja
dan Usia Dewasa ..................................................................... 77

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 18

Hasil Analisis Tambahan Niat Beli antara Jenis Kelamin
Laki-Laki dan Perempuan ....................................................... 78

Tabel 19

Hasil Analisis Tambahan Self Congruity antara Jenis Kelamin
Laki-Laki dan Perempuan ....................................................... 78

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.

Faktor Dasar Teori Perilaku Terencana .................................. 18

Gambar 2.

Teori Perilaku Terencana ........................................................ 19

Gambar 3.

Skema Hubungan antara Self Congruity dan Niat Membeli
Sepatu Lari Nike ..................................................................... 42

Gambar 4.

Histogram dan Kurva Variabel Self Congruity pada Usia
Remaja..................................................................................... 68

Gambar 5.

Histogram dan Kurva Variabel Niat Membeli pada Usia
Remaja..................................................................................... 68

Gambar 6.

Histogram dan Kurva Variabel Self Congruity pada Usia
Dewasa .................................................................................... 70

Gambar 7.

Histogram dan Kurva Variabel Niat Membeli pada Usia
Dewasa .................................................................................... 70

Gambar 8.

Scatter Plot Uji Linearitas pada Usia Remaja......................... 72

Gambar 9.

Scatter Plot Uji Linearitas pada Usia Dewasa ........................ 73

xx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.

Skala Tryout ............................................................................ 89

Lampiran 2.

Hasil Reliabilitas dan Seleksi Item Self Congruity ................. 98

Lampiran 3.

Hasil Reliabilitas dan Seleksi Item Niat Membeli ................ 100

Lampiran 4.

Skala Penelitian ..................................................................... 101

Lampiran 5.

Hasil Uji Beda Mean One Sample t-test ............................... 109

Lampiran 6.

Hasil Uji Normalitas ............................................................. 110
1. Hasil Uji Normalitas Niat Beli dan Self Conguity pada
Usia Remaja .................................................................... 110
2. Hasil Uji Normalitas Niat Beli dan Self Congruity pada
Usia Dewasa .................................................................... 110

Lampiran 7.

Hasil Uji Linearitas ............................................................... 111
1. Hasil Uji Linearitas Niat Beli dan Self Congruity pada
Usia Remaja .................................................................... 111
2. Hasil Uji Linearitas Niat Beli dan Self Congruity pada
Usia Dewasa .................................................................... 112

Lampiran 8.

Hasil Uji Hipotesis ................................................................ 113
1. Hasil Uji Korelasi Niat Beli dan Self Congruity pada
Usia Remaja .................................................................... 113
2. Hasil Uji Korelasi Niat Beli dan Self Congruity pada
Usia Dewasa .................................................................... 113

Lampiran 9.

Hasil Analisis Tambahan ...................................................... 114

xxi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Hasil Uji-U Niat Membeli antara Usia Remaja dan Usia
Dewasa ............................................................................ 114
2. Hasil Uji-U Self Congruity antara Usia Remaja dan
Usia Dewasa .................................................................... 114
3. Hasil Uji-U Niat Membeli antara Jenis Kelamin LakiLaki dan Perempuan ........................................................ 115
4. Hasil Uji-U Self Congruity antara Jenis Kelamin LakiLaki dan Perempuan ........................................................ 115

xxii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Konsumen tidak pernah lepas dari perkembangan zaman yang terus
berubah dari waktu ke waktu. Hal ini membuat konsumen ingin menampilkan
diri dengan mengesankan gaya hidup yang “up to date”. Konsumen juga ingin
menjadi pusat perhatian dalam mengikuti trend masa kini. Gaya hidup
seseorang biasanya tidak permanen dan cepat berubah menyesuaikan
perubahan yang terjadi dalam hidupnya (Sumarwan, 2011). Oleh karena itu,
tidak heran apabila kebanyakan dari konsumen memiliki gaya hidup yang
semakin modern.
Saat ini, gaya hidup yang modern tidak hanya diukur melalui teknologi
canggih yang digunakan sehari-hari. Akan tetapi, diukur melalui gaya
berpenampilan seseorang dalam mengikuti perkembangan fashion masa kini.
Seseorang yang mengubah kehidupannya atau mengikuti perkembangan, akan
mengubah juga perilaku membeli barang dan jasa yang menjadi pilihannya
(Kotler & Armstrong, 2012). Oleh karena itu, tidak jarang konsumen
mengubah gaya fashion sehari-harinya dengan perkembangan yang lebih “up
to date”.
Salah satu perkembangan fashion dalam beberapa waktu ini ialah sepatu
lari (running shoes) yang menjadi fenomena tersendiri dalam dunia fashion.
Hal ini dikarenakan sepatu lari tersebut bukan hanya untuk berolah raga
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

saja namun juga untuk bergaya sehari-hari (www.talkmen.com). Sepatu lari
tersebut hadir dengan berbagai merek. Salah satu merek yang dikenal dunia
ialah Nike.
Setiap produk Nike menjadi trend dan model sepatu yang selalu
mengikuti perkembangan. Hampir seluruh individu di dunia ini mengenal
Nike sebagai pilihan merek yang diminati oleh banyak konsumen karena
keunggulannya dalam segi kualitas produk. Selain itu, inovasi yang diberikan
juga menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemar Nike (www.kvltmagz.com).
Oleh karena itu, produk Nike tetap menjadi pilihan fashion konsumen. Pada
tahun 2013, perusahaan Nike semakin menunjukkan kelasnya sekaligus
membuktikan bahwa sebuah inovasi akan menghasilkan sesuatu yang besar.
Hal tersebut terbukti setelah Nike meluncurkan pembaharuan Running Shoes
yang

sampai

saat

ini

pun

masih

menjadi

perbincangan

hangat

(www.kvltmagz.com). Nike memiliki produk Running Shoes yang dibedakan
secara khusus untuk laki-laki dan perempuan.Running Shoes tersebut memiliki
berbagai model seperti Nike Air Max, Nike Free, Nike Zoom Air, dan Nike
Zurarlon (www.nike.com) dengan keunikannya masing-masing.
Nike juga dipercaya menjadi pilihan merek bagi banyak konsumen. Hal
ini dibuktikan dengan adanya persentase yang meningkat pada pembelian
konsumen. Berdasarkan data perbandingan tahun top brand index (TBI)
(www.topbrand-award.com), di tahun 2013 Nike menduduki peringkat
pertama dengan persentase 13,8% dibandingkan dengan merek sepatu lari
seperti Adidas yang hanya sebesar 10,9%. Di tahun 2014, Nike juga mendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

persentase pembelian sebesar 17,9% dari total konsumen dibandingkan
dengan Adidas yang hanya 4,9%. Selain itu pada tahun 2015, Nike juga
mendapat persentase pembelian terbanyak sebesar 18,1% dibandingkan
dengan Adidas yang memiliki persentase sebesar 5,4%. Hal ini membuktikan
bahwa Nike merupakan sepatu lari yang menjadi pilihan konsumen
dibandingkan dengan sepatu lari merek lain.
Kelebihan dari produk Nike tersebut mendorong konsumen ingin
membeli sepatu lari Nike. Keinginan berperilaku (behavioral intentions) atau
niat dapat didefinisikan sebagai keinginan konsumen untuk berperilaku
menurut cara tertentu dalam rangka memiliki, membuang, dan menggunakan
produk atau jasa (Mowen & Minor, 2002). Niat atau keinginan seseorang
merupakan prediksi perilaku. Menurut teori Reasoned Action pada Ajzen dan
Fishbein (1980; dalam Peter & Olson, 1999) menyatakan bahwa mengukur
niat membeli konsumen berarti memprediksi perilaku pembelian sebelum
konsumen melakukan pembelian. Niat membantu konsumen untuk mampu
merencanakan dan meramalkan perilaku pembeliannya. Peneliti melakukan
survey pada tanggal 04 juli 2015 untuk melihat keinginan atau rencana
konsumen membeli sepatu lari dengan pilihan merek tertentu. Survey
dilakukan dengan mengisi kuesioner yang berisi 5 pilihan merek sepatu lari
kepada 80 orangdan subjek diminta untuk memilih salah satu merek tersebut.
Survey menunjukkan bahwa konsumen lebih memiliki niat membeli pada
merek Nike dibandingkan merek sepatu lari lain. Nike memiliki persentase
terbesar yaitu 58,75 %, Adidas sebesar 15 %, Reebok sebesar 12,5 %, New

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

Balance sebesar 8,75 % dan Puma memiliki persentase paling kecil sebesar 5
%.
Berkaitan dengan niat membeli konsumen terhadap sepatu Nike, peneliti
juga telah melakukan wawancara pada tanggal 28 April 2015 kepada salah
satu konsumen. Peneliti bertanya mengenai ada atau tidaknya keinginan untuk
membeli sepatu lari Nike. Konsumen tersebut menjawab adanya keinginan
dan rencana untuk membeli sepatu Nike. Suatu rencana yang dimiliki oleh
konsumen meningkatkan kemungkinan bahwa perilaku yang diniatkan
tersebut akan dilaksanakan (Peter & Olson, 2013). Niat tersebut diperkuat
dengan alasan konsumen yang mengatakan bahwa konsumen menyukai
produk dan merek Nike. Selain itu, konsumen juga mengatakan bahwa merek
Nike adalah merek yang sudah terkenal, produk-produk yang dikeluarkan
Nike bagus dari segi kualitas dan “up to date”. Kemudian konsumen
mengatakan keinginan membeli muncul dikarenakan dirinya merasa cocok
dengan produk dan merek Nike. Peneliti juga melakukan wawancara pada dua
orang konsumen di tanggal 26 Mei 2015 dengan pertanyaan mengenai ada
atau tidaknya niat membeli sepatu Nike. Kedua konsumen tersebut menjawab
bahwa ada niat untuk membeli sepatu Nike. Kemudian, peneliti menanyakan
kepada kedua konsumen mengenai apa yang mendasari konsumen untuk
memilih Nike. Keduanya menjawab dengan hal yang serupa yaitu karena
warna dan model sepatu Nike sesuai dengan selera. Salah satu konsumen juga
mengatakan bahwa bentuk sepatu Nike juga cocok dengan kakinya. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

lainnya ialah merek Nike juga sudah terkenal membuat konsumen
berkeinginan untuk membeli.
Niat pembelian merupakan bagian dari perilaku konsumen. Perilaku
konsumen dalam memutuskan produk dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain: atribut produk, merek, packaging, label, dan jasa pendukung produk
(Kotler & Armstrong, 2012). Merek menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi konsumen ketika memilih suatu produk. Hal ini dikarenakan
merek dapat menyampaikan pesan positif atau negatif pada konsumen
mengenai produk (KimandChung, 1997; dalam Bhakar, Bhakar & Bhakar,
2013). Pesan tersebut kemudian akan memunculkan citra merek pada
konsumen.
Keputusan individu dalam memilih merek berkaitan dengan munculnya
niat pembelian yang ada pada konsumen. Pada umumnya, konsumen
memutuskan untuk melakukan pembelian pada merek yang lebih disukai
(Kotler & Armstrong, 2012). Konsumen juga melakukan tahap evaluasi
dengan menggolongkan merek dan membentuk niat pembelian (Kotler &
Armstrong, 2012). Terdapat juga hasil penelitian dari Tariq, Nawaz, Nawaz &
Butt (2013) yang menunjukkan bahwa variabel citra merek, kualitas produk,
pengetahuan produk, keterlibatan produk, atribut produk, dan loyalitas merek
telah diteliti sebagai faktor dari niat pembelian konsumen dan telah ditemukan
bahwa ada hubungan positif dengan niat pembelian.
Pada umumnya, merek adalah nama dan simbol (Mirabi, Akbariyeh, &
Tahmasebifard, 2015). Menurut Keller (1993; dalam Bhakar et al., 2013) citra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

merek sebagai asosiasi atau persepsi konsumen yang dibuat berdasarkan
ingatan konsumen melalui produk. Sedangkan Arslan & Altuna (2010; dalam
Tariq et al., 2013) mendefinisikan citra merek sebagai perasaan positif atau
negatif mengenai merek ketika merek tersebut muncul dalam pikiran
konsumen dengan tiba-tiba atau ketika konsumen mengingat kembali ingatan
terhadap merek.
Nike memiliki nama merek dan simbol yang telah dikenal oleh dunia.
Hal ini dikatakan pada sebuah majalah online (www.kvltmagz.com) bahwa
Nike adalah perusahaan sepatu, pakaian dan alat-alat olahraga Amerika
Serikat yang merupakan salah satu terbesar di dunia. Nike juga memiliki logo
yang simple, unik dan khas sehingga mudah dikenal konsumen. Berdasarkan
produk dan logo yang terkenal tersebut, konsumen membangun sebuah citra
atau gambaran pada merek Nike.
Melalui wawancara pada tanggal 03 Juni 2015, peneliti meminta tiga
konsumen yang telah memiliki dan menggunakan sepatu Nike untuk
menyebutkan sifat atau karakteristik yang ada pada Nike. Sifat-sifat tersebut
antara lain nyaman, stylish, up-to-date, santai, energic, sporty, dan
fashionable. Meenaghan (1995; dalam Tariq et al., 2013) menjelaskan
kaitannya antara citra merek dengan sikap konsumen terhadap merek tertentu,
bahwa citra merek membantu konsumen memikirkan cara dan mengarahkan
konsumen untuk membuat produk pilihannya berbeda dari yang lain.
Konsumen memutuskan untuk memilih dan membeli sepatu Nike dikarenakan
merek Nike memiliki keunikan dan kelebihan dibandingkan berbagai merek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

lainnya. Hal ini dapat dikatakan bahwa membangun citra merek mampu
mengarahkan konsumen pada keputusan pembelian.
Menurut Kotler & Armstrong (2012), perilaku pembelian konsumen
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, yaitu kebudayaan, sosial,
personal, dan karakteristik psikologis. Faktor kebudayaan terdiri dari budaya,
sub-budaya, dan kelas sosial. Faktor sosial terdiri dari kelompok referensi,
keluarga, peranan dan status. Faktor personal terdiri dari usia dan tahap daur
hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep
diri. Sedangkan pada faktor psikologis terdiri dari motivasi, persepsi,
pembelajaran,

keyakinan

dan

sikap.

Faktor-faktor

tersebut

dapat

mempengaruhi niat membeli konsumen. Salah satunya adalah faktor personal,
khususnya mengenai kepribadian dan konsep diri.
Kepribadian

adalah

karakteristik

unik

secara

psikologis

yang

membedakan seseorang atau kelompok. Kepribadian dapat berguna dalam
menganalisis perilaku konsumen untuk memilih merek atau menentukan
produk. Banyak pemasar yang menggunakan salah satu aspek kepribadian,
yaitu konsep diri seseorang (Kotler & Armstrong, 2012). Konsumen lebih
suka memilih merek dengan kepribadian yang cocok dengan dirinya.
Konsumen juga biasanya melakukan pembelian dengan mengkaitkan antara
citra dirinya dengan barang atau jasa yang akan dibelinya. Citra diri termasuk
ke dalam bagian dari konsep diri yaitu mengenai identitas diri. Oleh karena
itu, barang-barang yang dimiliki konsumen menyumbang dan merefleksikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

identitas mereka, yaitu “kita adalah apa yang kita punya” (Kotler &
Armstrong, 2012).
Menurut Schiffman & Kanuk (2010) citra diri individu ialah unik,
berkembang dari latar belakang dan pengalaman yang dimiliki individu. Hal
ini menunjukkan bahwa setiap konsumen memiliki gambaran terhadap diri
yang berbeda-beda. Pandangan tersebut yang nantinya akan berpengaruh pada
munculnya niat individu dalam membeli. Citra diri tidak hanya mencakup
fisik seseorang tetapi evaluasi dan definisi diri seseorang seperti kuat, jujur,
humoris, canggih, pendiam, adil, bersalah, serta beribu-ribu gambaran lainnya
dan itu merefleksikan di setiap tindakan manusia, termasuk pembelian barang
dan jasa (Evan & Westfall, 1961; dalam Birdwell, 1968). Konsumen
cenderung mempertimbangkan suatu merek atau produk dengan gambaran diri
yang dimiliki. Hal tersebut dilakukan agar konsumen membeli produk dan
merek yang sesuai atau cocok dengan dirinya. Penelitian yang dilakukan oleh
Schembri, Merrilees, dan Kristiansen (2010; dalam Mocanu, 2013)
menunjukkan bagaimana konsumen menggunakan kekhususan dari merek
sebagai teks narasi untuk mengkomunikasikan siapa mereka.
Konsumen cenderung berperilaku ke arah pembelian jika suatu merek
tertentu mampu perhatian konsumen untuk menyukai dan memilih merek
tersebut. Menurut Schiffman & Kanuk (2010), produk dan merek memiliki
nilai simbolis yang dapat dievaluasikan oleh individu untuk membentuk
kesesuaian (kongruen) antara produk dan merek dengan gambaran atau citra
personal yang dimiliki konsumen. Evaluasi yang dihasilkan konsumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

tersebut akan berdampak pada munculnya niat pembelian sepatu Nike. Model
citra diri kongruen menyatakan bahwa konsumen memilih produk ketika
atribut barang tersebut cocok dengan beberapa aspek yang ada pada diri
konsumen (Solomon, 2009).
Terdapat penelitian mengenai perilaku konsumen yang menunjukkan
bahwa konsumen menggunakan suatu produk untuk nilai fungsional dan
simbolis (Sirgy, Grzeskowiak & Su, 2005; Solomon, 1983; dalam Kumar &
Nayak, 2014). Menurut Kressman et al. (2006; dalam Kumar & Nayak, 2014),
kesesuaian fungsional sebagai kecocokan antara harapan ideal konsumen
dengan persepsi konsumen mengenai fitur-fitur atau hal-hal yang sesuai
dengan penilaian konsumen terhadap suatu merek dan produk. Ketika
konsumen ingin memilih sepatu Nike, konsumen melakukan kesesuaian pada
apa yang diharapkan konsumen dengan persepsi yang dimiliki konsumen
mengenai sepatu Nike tersebut. Saleki, Saki, & Nekooi (2014) menyatakan
bahwa kesesuaian fungsional didasarkan pada fitur atau hal-hal secara
fungsional pada produk yang dianggap relevan dengan fitur yang diinginkan
konsumen.
Konsumen lebih cenderung mengevaluasi merek dengan atribut simbolis
terlebih dahulu, yang kemudian diikuti oleh evaluasi atribut fungsional pada
merek (Kressman, Sirgy, Hermann, Huber, & Lee, 2006). Setelah merek
diterima berdasarkan atribut simbolis, konsumen menjadi sangat terlibat
dengan produk (O'Cass, 2000; Zaichkowsky, 1985; dalam Kressman et al.,
2006). Dijelaskan pula oleh (Heet & Scott, 1988; dalam Aghdaie & Khatami,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

2014) bahwa konsumen membeli produk dan merek yang mereka percaya
untuk memproses gambaran simbolis yang mirip atau melengkapi citra diri
mereka, yang nantinya akan mencapai kesesuaian diri. Sirgy et al. (1991) dan
Sirgy dan Su (2000; dalam Kumar & Nayak, 2014) juga mengemukakan
bahwa kesesuaian diri memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan
kesesuaian fungsional. Dengan kata lain, konsumen menemukan kesesuaian
yang lebih besar antara citra produk dan citra diri yang selanjutnya akan
mendorong konsumen untuk mengevaluasi kesesuaian fungsional dari sebuah
produk ke arah yang positif. Pada saat konsumen berniat membeli sepatu Nike
untuk digunakan bergaya sehari-hari, konsumen lebih cenderung melakukan
kesesuaian antara sepatu Nike dengan citra dirinya. Ketika konsumen
memiliki perasaan cocok dengan sepatu Nike tersebut, secara langsung
konsumen akan melakukan evaluasi positif terkait fungsi dari sepatu Nike
yang dipilihnya.
Sirgy (1982) menyatakan bahwa konsumen berpikir untuk lebih memilih
produk dengan gambaran yang kongruen dengan konsep diri mereka. Hal itu
melibatkan proses pertimbangan terkait citra merek yang telah dimiliki
konsumen terhadap suatu produk dengan citra diri yang dimiliki konsumen.
Penelitian Sirgy (1982; dalam Aghdaie & Khatami, 2014) menunjukkan
bahwa konsumen membeli dan mengkonsumsi barang jika mereka melihat ada
kesatuan citra diri mereka dan citra terhadap merek.
Lefkoff-Hagius & Mason (1993; dalam Klipfel, Barclay, &
Bockorny, 2014) menjelaskan mengenai functional congruity dimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

konsumen menginginkan produk yang bukan untuk menunjang secara fisik
tetapi secara manfaat ketika produk tersebut digunakan. Dari penjelasan
tersebut menekankan bahwa self congruity lebih sesuai dalam hubungannya
dengan niat beli konsumen terhadap sepatu Nike pada penelitian ini.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, rumusan masalah
dari penelitian ini adalah:
Apakah ada hubungan antara kesesuaian citra merek dengan citra diri
(self congruity) dan niat membeli sepatu lari Nike?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara
kesesuaian citra merek dengan citra diri (self congruity) dan niat membeli
sepatu lari Nike.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan ilmu khususnya pada ilmu Psikologi terkhusus pada Psikologi
Konsumen.Penelitian ini juga diharapkan dapat mendukung penelitian
mengenai konsumen selanjutnya yang berkaitan dengan niat pembelian
konsumen dan kesesuaian diri (self congruity).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
bagikonsumen mengenai niat membeli dan kesesuaian citra merek dengan
citra diri (self congruity) sebagai bahan evaluasi dan refleksi terhadap
pembelian suatu merek atau produk.Selain itu, diharapkan dapat
membantu konsumen dalam pengenalan atau pemahaman mengenai diri
dan kepribadiannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Niat Membeli
1. Pengertian Niat Membeli Konsumen
Ajzen (2005) mengungkapkan bahwa niat adalah prediktor yang baik
dari berbagai macam perbedaan perilaku. Adanya niat mendorong
seseorang untuk berperilaku secara nyata. Hal ini juga dijelaskan oleh
Schiffman & Kanuk (2010) bahwa niat merupakan kecenderungan
seseorang akan melakukan tindakan tertentu sebagai tindak lanjut dari
sikap individu tersebut terhadap suatu objek. Keller (2013) menambahkan
bahwa niat merupakan rencana seseorang untuk melakukan tindakan yang
diinginkan. Ketika seseorang memilih perilaku seperti apa yang akan
ditampilkan

secara

nyata

sama

artinya

dengan

seseorang

yang

merencanakan perilaku untuk ditampilkan. Berdasarkan penjelasan
mengenai pengertian niat, telah disimpulkan bahwa niat adalah keinginan
seseorang untuk melakukan tindakan dalam mencapai objek yang dituju.
Menurut American Psychology Association (APA) Dictionary
(VandenBos, 2007), perilaku membeli merupakan jumlah total dari proses
mental dan kegiatan fisik yang berhubungan dengan membeli produk atau
jasa. Jadi, niat membeli adalah keinginan seseorang untuk mendapatkan
produk atau jasa yang dituju dengan cara melakukan pembelian.

13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

Dodds et al. (1991; dalam Siddiqui, 2014) mengemukakan dengan
singkat bahwa niat membeli adalah kesediaan untuk membeli. Kesediaan
konsumen untuk membeli selaras dengan keinginan konsumen untuk
berperilaku menurut cara tertentu dalam rangka memiliki, membuang, dan
menggunakan produk atau jasa (Mowen & Minor, 2002). Senada dengan
pengertian

tersebut,

Shao

et

al.

(2004;

dalam

Siddiqui,

2014)

menambahkan bahwa niat pembelian konsumen diartikan sebagai
keinginan konsumen untuk membeli produk dan berlangganan pada jasa
perusahaan.
Menurut teori Reasoned Action pada Ajzen dan Fishbein (1980; dalam
Peter & Olson, 1999), mengukur niat membeli konsumen berarti
memprediksi

perilaku

pembelian

sebelum

konsumen

melakukan

pembelian. Secara khusus, Ajzen (2005) mengungkapkan niat adalah
prediktor yang baik dari berbagai macam perbedaan perilaku. Memprediksi
artinya membantu konsumen untuk membuat pertimbangan antara baik
atau buruk, ingin membeli atau tidak ingin membeli, dan hal lainnya
sebelum melakukan pembelian. Oleh karena itu, niat dikatakan oleh Ajzen
(2005) sebagai prediktor yang baik bagi konsumen sebelum melakukan
pembelian.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa niat
membeli adalah keinginan konsumen untuk membeli produk atau jasa yang
dituju.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

2. Elemen Niat Membeli
Menurut Ajzen (2005), niat merupakan perilaku yang muncul lebih
terdahulu sebelum adanya tindakan yang dilakukan secara nyata. Kedua
tokoh tersebut mengatakan bahwa niat melibatkan empat elemen yang
berbeda, antara lain:
a. Action (tindakan)
Suatu keterlibatan dari perilaku yang dilakukan atau diarahkan pada
objek
b. Target (sasaran)
Objek atau sasaran dimana perilaku diarahkan
c. Contex (konteks)
Tempat kejadian perilaku yang dilakukan pada objek
d. Time (waktu)
Kapan perilaku dilakukan pada objek

Niat melibatkan empat elemen yaitu perilaku atau tindakan, objek
sebagai target dimana perilaku akan diarahkan, konteks atau situasi
dimana perilaku akan ditunjukkan, dan waktu kapan perilaku akan
ditunjukkan. Suatu pengamatan pada sebuah tindakan adalah indikator
perilaku yang sangat spesifik yang melibatkan perilaku yang ditentukan,
diarahkan pada target tertentu, dan ditunjukkan dalam konteks atau situasi
tertentu dan pada suatu titik waktu tertentu. Kecenderungan perilaku pada
elemen target dan tindakan adalah tetap, situasi atau konteks relatif stabil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

dari satu kejadian pada kejadian lainnya dalam arti sesuai untuk terjadinya
perilaku, dan pada elemen waktu adalah luas dan umum.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam
mengukur niat terdapat empat elemen yang dapat memprediksi perilaku
antara lain: action (tindakan), target (sasaran), contex (konteks), dan time
(waktu) yang akan digunakan dalam penelitian ini.

3. Faktor-Faktor Niat Membeli
Menurut Teori Perilaku Terencana dalam Ajzen (2005), faktor penentu
utama dari niat dan perilaku dapat dimengerti melalui ketiga hal ini, yaitu
keyakinan perilaku, normatif dan kontrol. Berbagai variabel diantaranya
terkait atau berpengaruh pada keyakinan yang konsumen pegang antara
lain: usia, jenis kelamin, budaya, status sosial ekonomi, pendidikan,
kebangsaan, agama, kelompok, kepribadian, emosi, mood, nilai dan sikap,
inteligensi, keanggotaan kelompok, pengalaman masa lalu, dukungan
sosial, kemampuan mengatasi masalah, ketersediaan informasi dan hal
lainnya. Individu tumbuh dan berkembang di lingkungan sosial yang
berbeda sehingga dapat memperoleh informasi yang berbeda pula
mengenai keberagaman isu. Seperti contoh, orang tua memperoleh
informasi yang berbeda diantara anak-anak muda dan mood yang berubahubah dapat mempengaruhi seseorang dalam mempersepsikan suatu hal.
Faktor dasar dibagi ke dalam kategori personal, sosial, dan informasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

Teori Perilaku Terencana (Ajzen, 2005) memperkenalkan pentingnya
faktor dasar tersebut. Sikap terhadap perilaku dapat mempengaruhi
performansi dari perilaku spesifik oleh keyakinan perilaku (behavioral
belief). Keyakinan perilaku dapat mempengaruhi sikap terhadap perilaku
dan juga niat dan tindakan. Sikap terkadang ditemukan untuk mendorong
pengaruh dari keyakinan normatif atau kontrol dan secara tidak langsung
mempengaruhi perilaku dengan mengubah norma subjektif (subjective
norm) atau persepsi dari kontrol perilaku (perceived behavior control).
Pengaruh dari faktor dasar tersebut akan berdampak pada ketiga faktor
penentu dari niat. Faktor dasar ini sebagai sikap umum (general attitude)
yang secara tidak langsung mempengaruhi niat dan perilaku karena
mempengaruhi keyakinan perilaku, normatif dan kontrol serta melalui
keyakinan tersebut dapat mempengaruhi sikap, norma subjektif, dan
kontrol yang diterima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Faktor dasar
Personal
- Sikap umum
- Sifat
kepribadian
- Nilai-nilai
- Emosi
- Inteligensi
Sosial
- Usia, jenis
kelamin
- Ras,
kebudayaan
- Pendidikan
- Pendapatan
- Agama
Informasi
- Pengalaman
- Pengetahuan
- Liputan
media

Keyakinan
perilaku

Sikap
terhadap
objek

Keyakinan
normatif

Norma
subjektif

Keyakinan
kontrol

Kontrol
perilaku yang

Niat

Perilaku

diterima

Gambar 1. Faktor Dasar Teori Perilaku Terencana

Teori Perilaku Terencana dalam Ajzen (2005) merupakan model
pengembangan dari Teori Tindakan Beralasan dalam Ajzen dan Fishbein,
(1980; 1975). Teori Perilaku Terencana menunjukkan tiga faktor penentu
dasar ke arah niat untuk mencapai perilaku. Berdasarkan Teori Perilaku
Terencana, niat adalah fungsi dari tiga faktor penentu utama, pertama
adalah faktor personal dari individu tersebut, kedua bagaimana pengaruh
sosial, dan ketiga berkaitan dengan kontrol yang dimiliki individu (Ajzen,
2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Sikap terhadap
Perilaku

Norma Subjektif

Niat

Perilaku

Kontrol Perilaku
yang diterima

Gambar 2. Teori Perilaku Terencana

Teori Perilaku Terencana tersebut menunjukkan dua hal penting
berdasarkan gambar diatas. Pertama, teori mengasumsikan kontrol perilaku
yang diterima dapat berdampak pada niat. Orang yang percaya bahwa
mereka yang tidak memiliki sumber daya atau peluang untuk menunjukkan
perilaku tertentu tidak mungkin membentuk niat berperilaku yang kuat
untuk terlibat bahkan jika mereka memegang sikap terhadap perilaku yang
baik dan percaya bahwa orang lain akan menerima perilaku mereka. Hal ini
digambarkan panah pada kontrol yang diterima terhadap niat. Kedua,
digambarkan panah pada kontrol yang diterima terhadap perilaku. Banyak
dari contoh kinerja dari perilaku yang tidak hanya bergantung pada motivasi
untuk melakukannya tetapi juga pada kontrol yang memadai atas perilaku
yang bersangkutan. Kontrol perilaku yang diterima dapat membantu
memprediksi pencapaian tujuan yang bebas dari niat berperilaku sejauh itu
mencerminkan kontrol yang sebenarnya. Dengan kata lain, kontrol perilaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

yang diterima dapat mempengaruhi perilaku secara tidak langsung, dan
melalui niat dapat digunakan untuk memprediksi perilaku secara langsung.
Ketiga faktor tersebut dapat memprediksi niat individu dalam melakukan
perilaku tertentu, antara lain sikap terhadap perilaku (attitude toward
behavior), norma subjektif (subjective norm), dan kontrol perilaku yang
diterima (perceived behavioral control).
1. Sikap terhadap Objek
Menurut Ajzen (2005), sikap adalah evaluasi positif atau negatif inividu
dalam menunjukkan perilaku tertentu. Sikap terhadap perilaku ditentukan
oleh belief tentang konsekuensi dari sebuah perilaku, yang disebut sebagai
behavioral beliefs (Ajzen, 2005). Behavioral belief adalah belief individu
mengenai konsekuensi positif atau negatif dari perilaku tertentu dan
outcome evaluation merupakan evaluasi individu terhada