Pencegahan Toxoplasmosis Pada Manusia (Studi Pustaka).
ABSTRAK
Toxoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit intraseluler yang dikenal dengan nama Toxoplasma gondrr . Pada umumnya infeksi Toxoplasma pada manusia tidak menimbulkan gejala klinik yang membahayakan secara langsung. Namun apabila infeksi tsb mengenai penderita imunodefisiensi dan wanita hamil dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang cukup serius.
Dengan mengenal toxoplasmosis lebih baik lagi terutama cara-cara infeksi dan pencegahannya pada manusia, diharapkan kekhawatiran akan dampak dan penyebaran dari infeksi Toxoplasma dapat diatasi.
Infeksi Toxopalsma terjadi pada manusia melalui berbagai cara oleh semua stadium infektif dari Toxoplasma gondrr (ookista, trofozoit, kista jaringan). Toxoplasmosis pada manusia dipenganihi oleh beberapa faktor yaitu: keadaan geografis, status immunologis (umur), pekerjaan, riwayat kontak dengan hospes definitif, dan kebiasaan hidup seseorang. Pencegahan terhadap infeksi Toxoplasma pada prinsipnya dilakukan dengan mencegah masuknya staduim- stadium infektif dari Toxoplasma gondrr. Tindakan-tindakan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain: makan daging yang matang, minum susu yang telah dipasteurisasi, mencegah kontaminasi makanan dan minuman dari tinja kucing, dan selalu mencuci sayur-sayuran dan buah-buahan dengan bersih.
Mengingat penyebarannya yang sangat luas dan dampak yang ditirnbulkannya maka perlu ditingkatkan upaya-upaya penanggulangannya secara tepat. Upaya pencegahan kiranya merupakan langkah awal yang tepat dalam upaya penangbwlangannya.
Dalam rangka menurunkan angka kasus toxoplasmosis di Indonesia kiranya diperlukan kerjasama yang baik antara berbagai pihak (pemerintah, petugas kesehatan, masyarakat).
(2)
A BSTRA CT
Toxoplasmosis is an infection caused by intracellular paracites known as Toxoplasma gondii. Generally Toxoplasma to humans doesn ‘t cause any dangerous clinical signs directly. Hut
if
happens to those who suffers from immunodeficiency and pregnant women could cause se veral serious health problems.By knowing toxoplasmosis better especially its infection and its prevention methods to humans, it is expected anxiety
of
the dangers and spreadingsof
Toxoplasma can be overcome.Toxoplasma could infect humans by all means
of infective stadia (oocyst,
tachyzoite, tissue cyst). The infection process to humans i s affected by several factors namely geographical conditions, immunology status (age), occupations, contact history with definitive host, and one ‘s living habits. Preventions of T o x o p l a s m a are fundamentally done by avoiding the entrance of in fective stadiaof
Toxoplasma gondii. Preventive actions that can he done such us : consuming fully-cooked meat and pasteurised / fertilized milk, avoiding food contamination by cats’ feces, and always wash your fruit and vegetables clean.Considering its wide spreadings and the dangers it causes, it is needed to further improve i t s overcoming methods effectively. Preventions ure prefer os the
beginning step in its overcoming methods.
In order to reduce the number of toxoplasmosis cases in Indonesia, good
cooperations from many authorities are well needed (government, medical
(3)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI JUDUL
Ha lam an i LEMBAR PERSETUJUAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK PRAKATA DAFTAR ISI
BAB I PENDAH HULUAN
1.1 Latar Belakang 1.2 ldentifikasi Masalah I .3 Maksud dan Tujuan 1 .4 Kegunaan
BAB II TlNJAUAN PUSTAKA 2. 1 .1 Sejarah
2.1.2 Klasifikasi
2. I .3 Morfologi dan Biologi 2.1.3.1 Ookista 2.1.3.2 Tachyzoit 2. I .3.3 Kista Jaringan 2. 1 Toxoplasma gondii
2.1.4 Hospes 2. I .5 Daur Hidup
2.2 Toxoplasmosis Pada Manusia 2.2.1 Epidemiologi 2.2.2 Infeksi
2.2.1 Cara-Cara lnfeksi
2.2.2 Faktor Pendukung lnfeksi 2.2.3 Patogenesis
2.2.4 Patologi
2.2.4.1 Perubahan Jaringan Secara Umum 2.2.4.2 Perubahan Pada Otak
2.2.3.3 Perubahan Pada Mata
ii iii iv V viii 3 3 4 5 5 6 7 8 8 1 0 1 0
12 13 13 14 16 17 18 18 viii
(4)
2.2.4.4 Perubahan Pada Kelenjar Getah Bening 2.2.4.5 Perubahan Pada Plasenta
2.2.4.6 Perubahan Pada Otot 2.2.4.7 Perubahan Pada Paru-Paru 2.2.5 Gejala Klinis
2.2.6 Diagnosis
2.2.6.1 Diagnosis Klinis 2.2.6.2 Diagnosis Laboratoriuin
2.2.6.2.1 Pemeriksaan Mikroskopik 2.2.6.2.2 Isolasi Parasit
2.2.6.2.3 Tes Serologik 2.2.7 Diagnosis Banding
2.2.8 Kompl ikasi 2.2.9 Prognosis 2.2.10 Indikasi Terapi 2.2.1 1 Terapi
2.2.12 Usaha-usaha Pencegahan BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan 4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HlDUP PENULIS
19 19 20 20 20 22 22 23 23 23 24 25 26 26 27 27 31
34 35 36 38
(5)
BAB I
PENDAHULU AN
1.1 Latar Belakang
Toxoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit intraseluler dari kelas Sporozoa yang dikenal dengan nama Toxoplasma gondii (Biosci,200 1 ;Drugbase,2000;Toxo;2000). Toxoplasma gondii dapat menginfeksi burung, hewan berdarah panas di seluruh dunia termasuk manusia (Biosci,2000 ;
CDC,200 1 ; Toxo,2000).
Sejak beberapa tahun terakhir, infeksi Toxoplasma menjadi suatu masalah yang menarik perhatian banyak ahli dari berbagai cabang ilmu kedokteran di seluruh dunia. Bahkan akhir-akhir ini dengan meningkatnya jumlah penderita AIDS di seluruh dunia, masalah ini menjadi sangat penting karena toxoplasmosis merupakan infeksi oportunistik yang dapat berubah sifatnya dari infeksi yang laten menjadi infeksi yang akut dan fatal pada penderita imunodefisien. Di
samping itu, meskipun pada umumnya infeksi Toxoplasma pada manusia tidak menimbulkan gejala klinik yang membahayakan secara langsung, tetapi karena penyebarannya yang sangat luas, dan peranan infeksi Toxoplasma ini pada masalah kesehatan reproduksi, seperti : kasus-kasus infertilitas, abortus dan kemungkinan cacat kongenital yang dapat terjadi pada janin atau bayi dari seorang ibu hamil yang terinfeksi Toxoplasma maka dirasakan perlu untuk melakukan upaya penanggulangan dan pencegahan terhadap infeksi i ni secara tepat. (Wratsangka,l991).
Di Indonesia khususnya, kasus-kasus toxoplasmosis yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi terutama toxoplasmosis kongenital semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini mungkin dikarenakan publikasi toxoplasmosis di Indonesia masih jarang dilakukan sehingga pengetahuan masyarakat tentang toxoplasmosis sangatlah kurang. Banyak orang hanya mengetahui atau bahkan khawatir secara berlebihan bahwa toxoplasmosis dapat membahayakan
(6)
2
kehamilan. Namun darimana infeksi tersebut didapat dan bagaimana cara pencegahannya, masih merupakan pertanyaan besar bagi mereka. Ketidaktahuan tersebut seringkali menggiring masyarakat kepada tindakan-tindakan yang kurang tepat dalam menanggulangi toxoplasmosis (Kompas, 1 998;Kompas2000).
1.2 Identifikasi Masalah
Dari uraian di atas dapat dirumuskan pokok masalah yang menjadi pendorong untuk melakukan penulisan karya tulis ilmiah ini, sebagai berikut:
I . Bagaimana cara-cara infeksi dari Toxoplasma gondii pada manusia? 2. Bagaimana cara-cara pencegahan toxoplasmosis yang tepat pada manusia?
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud : menjelaskan cara-cara infeksi dari Toxoplasma gondii pada manusia beserta cara-cara pencegahannya.
Tujuan : Agar kekhawatiran akan dampak dan penyebaran dari infeksi Toxoplasma dapat diatasi dengan inamahami dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat.
1.4 Kegunaan
Dengan mengenal toxoplasmosis lebih baik lagi terutama cara-cara infeksi beserta pencegahannya pada manusia terutama wanita hamil diharapkan angka kasus kegagalan kehamilan yang berhubungan dengan toxoplasmosis dapat diturunkan, dalam rangka inencapai sumber daya manusia yang lebih unggul dan berkualitas.
(7)
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpilan
In feksi Toxoplasma ini diperoleh oleh manusia melalui berbagai cara oleh semua stadium infektif dari parasit (kista, ookista, trofozoit):
1. Transmisi melalui ookista matang Toxoplasma gondii: cara oral.
2 . Transmisi melalui kista Toxoplasma gondii: cara oral, transplantasi.
3. Transmisi melalui trofozoit Toxoplasma gondii: cara oral, inokulasi, transplasental.
Beberapa tindakan pencegahan yang dapat diambil adalah pada dasarnya dengan menghindari masuknya stadium-stadium infektif Toxoplasma gondii (ookista, trofozoit, kista):
I . Pencegahan transmisi melalui ookista matang Toxoplasma gondii: menutup makanan dan minuman dengan rapat untuk mencegah terjadinya kontaminasi oleh vektor yang dapat memindahkan ookista dari tinja kucing (lalat, lipas, kecoa), mencuci sayur-sayuran dan buah-buahan dengan bersih, membersihkan tinja kucing setiap hari, mencegah kucing peliharaan agar tidak terkena toxoplasmosis, mengobati kucing peliharaan yang telah terinfeksi Toxoplasma.
2. Pencegahan transmisi melalui kista Toxoplasma gondii: memakan daging yang telah dimasak dengan sempurna, menangani daging mentah dengan hati- hati.
3. Pencegahan transmisi melalui trofozoit Toxoplasma gondii: meminum susu yang telah dipasteurisasi, memakan prodik-produk dari susu (keju, mentega) yang telah dipasteurisasi.
(8)
35
3.2 Saran
Dalam rangka menurunkan angka kasus-kasus toxoplasmosis di Indonesia (terutama yang berhubungan dengan kehamilan) diperlukan kerjasama dari berbagai pihak yaitu antara pihak pemerintah, petugas kesehatan (dokter, bidan), dan masyarakat. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan antara lain:
I .
2.
3 . 4.
5 .
6.
Masyarakat harus menjaga kesehatan pribadi dan lingkungan.
Dilakukan penyuluhan bahaya toxoplasmosis pada wanita hamil di posyandu- posyandu dan tempat praktek dokter.
Publikasi bahaya toxoplasmosis pada wanita hamil melalui media massa. Penel itian tentang cara mendesinfeksi stadium ookista dari Toxoplasma gondii
menggunakan amonia patut dikembangkan, karena mudah dilakukan dan bahannya mudah didapat.
Penelitian tentang cara mendesinfeksi stadium ookista dari Toxoplasma gondii menggunakan zat-zat lain selain amonia juga patut dikembangkan lebih lanjut. Penelitian jangka panjang terhadap penyakit ini masih dibutuhkan terutama di lndonesi a.
(9)
DAFTAR PUSTAKA
Anugerah PI. ,Hartanto H .,Saragih K. 1995.Transmisi zoonosis Infeksi yung Azliali H. 1 994.Toxoplasinosis.Penyakit infeksi-tropik,halaman 43-50. Boedjaiig RF.,Pusponegoro HD. 1990.Toksoplasmosis pada bayi dan anak.
ditularkan dari hewan ke manusia.Jakarta:EGC
Dalain S. Gandahusada dan I. Sutanto : Kumpulan makalah simpositum
toxoplasmosis.Jakarta.Balai Penerbit.
dan penatalaksanaannya.Medika,halaman 297-304.
in feksi toxoplasma. Dalain S. Gandahusada dan I. Sutanto : makalah simposium toxoplasmosis.Jakarta.Balai Penerbit.
Chandra G.200 1 .Toxoplasma gondii:aspek biologi, epidemiologi, diagnosis,
Cornain S , dkk . 1990 . Aspek imunologi dan pendekatan imunoterapi pada
Kumpulan
Gandahusada S . 1990 . Toxoplasmosis : epideiniologi , patogenesis , dan diagnostik.
s imposium toxoplasma osis. Jakarta. Balai Penerbi t .
Dalain S. Gandahusada dan I Sutanto:kumpulan makalah
Gandahusada S., 1 992,Diagnosis dan penatalaksanaan toxoplasma.Majalah H t t p : /heal th .y ahoo , coin. 200 1 . Toxoplasmosis.
I It t p : //w w w . T roj ov sky. n et .2 0 0 os is.
1 1 .Toxoplasma gondii(toxoplasmosis).
.cdc. gov.200 1 .Toxoplasmosis.
Http://www.efainc.org.htm.200.CFA health committee-toxoplasmosis &
parasitologi indonesia 5.
pregnan c .
_- Http://www.Entrez-PubMed.htm.200 1 .Fulminant toxoplasmosis i n a heart
~ isp nlan t re c ip it.) I t.
I t t p ://www. kompas. coin. 2 000. Toxoplasma tak selalu dari kucing.
Http://www.kompas.com.200 Virus seorang ibu hamil makin meningkat.
Http://www.kompas.com 1998,Reugensia “Toxoplasma ” dun rubella habis.
.ca.2000. Toxoplasmosis
t tt p ://www. drugbase.co. za.2000.Toxoplasmosis ttp: //www . toxo. org. uk. 2000.The toxoplasmosis trust
(10)
Joss AWL . Yen DOH . 1992 . Human toxoplasmosis . New York : Oxford University Press.
Jakarta: EGC.
Laurentz IR.,Rampengan PH. 1993. Penyakit Infeksi Tropik Pada Anuk. Matondang CS. 1 993 .Diagnosis toxoplasmosis pada anak dipandang dari
sudut klinis dan imunologis.Dalam :Diskusi panel diagnosis dun terapi toxoplasmosis. Jakarta. Balai Penerbit .
Mulyono MPE. 1991 .Toxoplasmosis.Ikhtisar zoonosis,halaman 1 13-1 14. Nasar IM . Taufik E . 1990 . Peran perneriksaan histopatologi pada
toksoplasmosis.Dalam S. Gandahusada dan 1. Sutanto:Kumpulan makalah simposiumtoxoplasmosis Jakarta.Balai Penerbit.
panel diugnosis dun terapi toxoplasmosis. Jakarta.Balai Penerbit.
Nasar IM . 1993 . Reaksi jaringan tubuh pada toxoplasmosis . Dalam:diskusi Maloet S. 1990.Toxoplasmosis di indonesia.Cermin dunia kedokteran,34-35 Soedarto. 1 990.Protozoologi kedokteran. Jakarta: Widya Medika.
Soemarsono H.1990.Toksoplasmosis beberapa masalah klinik toksoplasinosis pada penderita dewasa dan penderita imunodeffisiensi
Gandahusada dan I . Sutanto : Kumpulan makalah simposium toxoplasmosis. Jakarta.Balai Penerbit .
Dalam S . Gandahusada,H .D.llahude,W .Pribadi .: Parasitologi kedokteran.
Jakarta Gaya Rani.
Sukarban S . ,Zubaidi J . 1990 . Pengobatan toksoplasinosis ditinjau dari segi
fatmakologi.Dalam S.Gandahusada dan I.Sutanto:Kumpulan makalah simposium toxoplasmosis. Jakarta. Balai Penerbi t .
Tadjuddin M . 1997 . Kehamilan dengan toxoplasmosis . Ebers papyrus halaman 107- I 13.
Dalam S.
Staf Pengajar Bagian Parasitologi FK UI Jakarta . 1992 . Toxoplasma gondii.
Wishnuwardani SD . I990 . Risiko toksoplasinosis terhadap kesehatan reproduksi.Dalam S.Gandahusada dan I.Sotanto: Kumpulan makalah
simposium toxoplasmosis Jakarta. Balai Penerbi t .
Wratsangka R . 1991 . Resiko infeksi toxoplasma pada kehamilan dan
(1)
1.1 Latar Belakang
Toxoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit intraseluler dari kelas Sporozoa yang dikenal dengan nama Toxoplasma gondii (Biosci,200 1
;Drugbase,2000;Toxo;2000).
Toxoplasmagondii
dapat menginfeksi burung, hewan berdarah panas di seluruh dunia termasuk manusia (Biosci,2000 ;CDC,200
1
; Toxo,2000).Sejak beberapa tahun terakhir, infeksi Toxoplasma menjadi suatu masalah yang menarik perhatian banyak ahli dari berbagai cabang ilmu kedokteran di seluruh dunia. Bahkan akhir-akhir ini dengan meningkatnya jumlah penderita
AIDS
di seluruh dunia, masalah ini menjadi sangat penting karena toxoplasmosis merupakan infeksi oportunistik yang dapat berubah sifatnya dari infeksi yang laten menjadi infeksi yang akut dan fatal pada penderita imunodefisien.Di
samping itu, meskipun pada umumnya infeksi Toxoplasma pada manusia tidak menimbulkan gejala klinik yang membahayakan secara langsung, tetapi karena penyebarannya yang sangat luas, dan peranan infeksi Toxoplasmaini
pada masalah kesehatan reproduksi, seperti : kasus-kasus infertilitas, abortus dan kemungkinan cacat kongenital yang dapat terjadi pada janin atau bayi dari seorang ibu hamil yang terinfeksi Toxoplasma maka dirasakan perlu untuk melakukan upaya penanggulangan dan pencegahan terhadap infeksii
ni
secara tepat. (Wratsangka,l991).Di Indonesia khususnya, kasus-kasus toxoplasmosis yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi terutama toxoplasmosis kongenital semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini mungkin dikarenakan publikasi toxoplasmosis di Indonesia masih jarang dilakukan sehingga pengetahuan masyarakat tentang toxoplasmosis sangatlah kurang. Banyak orang hanya mengetahui atau bahkan khawatir secara berlebihan bahwa toxoplasmosis dapat membahayakan
(2)
2
kehamilan. Namun darimana infeksi tersebut didapat dan bagaimana cara pencegahannya, masih merupakan pertanyaan besar bagi mereka. Ketidaktahuan tersebut seringkali menggiring masyarakat kepada tindakan-tindakan yang kurang tepat dalam menanggulangi toxoplasmosis (Kompas, 1 998;Kompas2000).
1.2 Identifikasi Masalah
Dari uraian di atas dapat dirumuskan pokok masalah yang menjadi pendorong untuk melakukan penulisan karya tulis ilmiah ini, sebagai berikut:
I .
Bagaimana cara-cara infeksi dari Toxoplasmagondii
pada manusia? 2. Bagaimana cara-cara pencegahan toxoplasmosis yang tepat pada manusia?1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud : menjelaskan cara-cara infeksi dari Toxoplasma gondii pada manusia beserta cara-cara pencegahannya.
Tujuan : Agar kekhawatiran akan dampak dan penyebaran dari infeksi Toxoplasma dapat diatasi dengan inamahami dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat.
1.4 Kegunaan
Dengan mengenal toxoplasmosis lebih baik lagi terutama cara-cara infeksi beserta pencegahannya pada manusia terutama wanita hamil diharapkan angka kasus kegagalan kehamilan yang berhubungan dengan toxoplasmosis dapat diturunkan, dalam rangka inencapai sumber daya manusia yang lebih unggul dan berkualitas.
(3)
3.1 Kesimpilan
In feksi Toxoplasma ini diperoleh oleh manusia melalui berbagai cara oleh semua stadium infektif dari parasit (kista, ookista, trofozoit):
1. Transmisi melalui ookista matang Toxoplasma gondii: cara
oral.
2 . Transmisi melalui kista Toxoplasma gondii: cara oral, transplantasi.3. Transmisi melalui trofozoit Toxoplasma gondii: cara oral, inokulasi, transplasental.
Beberapa tindakan pencegahan yang dapat diambil adalah pada dasarnya dengan menghindari masuknya stadium-stadium infektif Toxoplasma gondii (ookista, trofozoit, kista):
I . Pencegahan transmisi melalui ookista matang Toxoplasma gondii: menutup makanan dan minuman dengan rapat untuk mencegah terjadinya kontaminasi oleh vektor yang dapat memindahkan ookista dari tinja kucing (lalat, lipas, kecoa), mencuci sayur-sayuran dan buah-buahan dengan bersih, membersihkan tinja kucing setiap hari, mencegah kucing peliharaan agar tidak terkena toxoplasmosis, mengobati kucing peliharaan yang telah terinfeksi Toxoplasma.
2. Pencegahan transmisi melalui kista Toxoplasma gondii: memakan daging yang telah dimasak dengan sempurna, menangani daging mentah dengan hati- hati.
3. Pencegahan transmisi melalui trofozoit Toxoplasma gondii: meminum susu yang telah dipasteurisasi, memakan prodik-produk dari susu (keju, mentega) yang telah dipasteurisasi.
(4)
35
3.2 Saran
Dalam rangka menurunkan angka kasus-kasus toxoplasmosis di Indonesia (terutama yang berhubungan dengan kehamilan) diperlukan kerjasama dari berbagai pihak yaitu antara pihak pemerintah, petugas kesehatan (dokter, bidan), dan masyarakat. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan antara lain:
I .
2.
3 . 4.
5 .
6.
Masyarakat harus menjaga kesehatan pribadi dan lingkungan.
Dilakukan penyuluhan bahaya toxoplasmosis pada wanita hamil di posyandu- posyandu dan tempat praktek dokter.
Publikasi bahaya toxoplasmosis pada wanita hamil melalui media massa. Penel itian tentang cara mendesinfeksi stadium ookista dari Toxoplasma
gondii
menggunakan amonia patut dikembangkan, karena mudah dilakukan dan bahannya mudah didapat.Penelitian tentang cara mendesinfeksi stadium ookista dari Toxoplasma gondii menggunakan zat-zat lain selain amonia juga patut dikembangkan lebih lanjut. Penelitian jangka panjang terhadap penyakit
ini masih dibutuhkan terutama di
lndonesia.
(5)
Azliali H.
1 994.Toxoplasinosis.Penyakit infeksi-tropik,halaman 43-50.
Boedjaiig RF.,Pusponegoro HD. 1990.Toksoplasmosis pada bayi dan anak.ditularkan dari hewan ke
manusia.Jakarta:EGC
Dalain S. Gandahusada dan I. Sutanto :
Kumpulan
makalah
simpositumtoxoplasmosis.Jakarta.Balai Penerbit.
dan penatalaksanaannya.Medika,halaman
297-304.in feksi toxoplasma. Dalain S. Gandahusada dan I. Sutanto : makalah simposium toxoplasmosis.Jakarta.Balai Penerbit.
Chandra G.200 1 .Toxoplasma gondii:aspek biologi, epidemiologi, diagnosis, Cornain S , dkk . 1990 . Aspek imunologi dan pendekatan imunoterapi pada
Kumpulan
Gandahusada S . 1990 . Toxoplasmosis : epideiniologi , patogenesis , dandiagnostik.
s imposium toxoplasma osis. Jakarta. Balai Penerbi t .
Dalain S. Gandahusada dan I Sutanto:kumpulan
makalah
Gandahusada S., 1 992,Diagnosis dan penatalaksanaan toxoplasma.Majalah H t t p : /heal th .y ahoo , coin. 200 1 .Toxoplasmosis.
I It t p : //w w w . T roj ov sky. n et
.2
0 0 os is.1 1 .Toxoplasma gondii(toxoplasmosis).
.cdc. gov.200 1 .Toxoplasmosis.
Http://www.efainc.org.htm.200.CFA health
committee-toxoplasmosis
¶sitologi indonesia 5.
pregnan c .
_-
Http://www.Entrez-PubMed.htm.200
1 .Fulminant toxoplasmosis i n a heart~ isp nlan t re c ip it.) I t.
I t t p ://www. kompas. coin. 2 000. Toxoplasma tak selalu dari kucing.
Http://www.kompas.com.200 Virus seorang ibu
hamil
makin meningkat.Http://www.kompas.com 1998,Reugensia “Toxoplasma ” dun rubella habis.
.ca.2000. Toxoplasmosis
t
tt p ://www. drugbase.co. za.2000.Toxoplasmosisttp: //www . toxo. org. uk. 2000.The toxoplasmosis trust
(6)
Joss AWL . Yen DOH . 1992 . Human toxoplasmosis . New York : Oxford University Press.
Jakarta: EGC.
Laurentz IR.,Rampengan PH. 1993. Penyakit Infeksi Tropik Pada Anuk. Matondang CS. 1 993 .Diagnosis toxoplasmosis pada anak dipandang dari
sudut klinis dan imunologis.Dalam :Diskusi panel diagnosis dun terapi toxoplasmosis. Jakarta. Balai Penerbit .
Mulyono MPE. 1991 .Toxoplasmosis.Ikhtisar zoonosis,halaman 1 13-1 14. Nasar IM . Taufik E . 1990 . Peran perneriksaan histopatologi pada
toksoplasmosis.Dalam S. Gandahusada dan 1. Sutanto:Kumpulan makalah simposiumtoxoplasmosis Jakarta.Balai Penerbit.
panel diugnosis dun terapi toxoplasmosis. Jakarta.Balai Penerbit.
Nasar IM . 1993 . Reaksi jaringan tubuh pada toxoplasmosis . Dalam:diskusi Maloet S. 1990.Toxoplasmosis di indonesia.Cermin dunia kedokteran,34-35 Soedarto. 1 990.Protozoologi kedokteran. Jakarta: Widya Medika.
Soemarsono H.1990.Toksoplasmosis beberapa masalah klinik toksoplasinosis pada penderita dewasa dan penderita imunodeffisiensi
Gandahusada dan I . Sutanto : Kumpulan makalah simposium
toxoplasmosis. Jakarta.Balai Penerbit .
Dalam S . Gandahusada,H .D.llahude,W .Pribadi .: Parasitologi kedokteran.
Jakarta Gaya Rani.
Sukarban S . ,Zubaidi J . 1990 . Pengobatan toksoplasinosis ditinjau dari segi
fatmakologi.Dalam S.Gandahusada dan I.Sutanto:Kumpulan makalah simposium toxoplasmosis. Jakarta. Balai Penerbi t .
Tadjuddin M . 1997 . Kehamilan dengan toxoplasmosis . Ebers papyrus halaman 107- I 13.
Dalam S.
Staf Pengajar Bagian Parasitologi FK UI Jakarta . 1992 . Toxoplasma gondii.
Wishnuwardani SD . I990 . Risiko toksoplasinosis terhadap kesehatan reproduksi.Dalam S.Gandahusada dan I.Sotanto: Kumpulan makalah
simposium toxoplasmosis Jakarta. Balai Penerbi t .
Wratsangka R . 1991 . Resiko infeksi toxoplasma pada kehamilan dan