Naskah Akademis Ranperda Kabupaten Badung tentang SOTK Kabupaten Badung.

PUSAT PERANCANGAN HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA

NASKAH AKADEMIK

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN
BADUNG TENTANG PEDOMAN STRUKTUR
ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

DENPASAR
2015

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA
KERJASAMA DENGAN
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BADUNG
K

A M P U S

FAKUL
JALAN


T A S

B

H

A L I

U K U M

N

U

N I V E R S I T A S

O M O R

1


D

U

E N P A S A R

D A Y A N A

LAPORAN PENELITIAN HUKUM

TIM PENELITI PPH FH-UNUD
Dr. Gede Marhaendra Wija Atmaja
Dr. Ketut Wirawan
Made Maharta Yasa, S.H.,M.H.
AA Sri Utari,.S.H.,M.H.

ii

LAPORAN PENELITIAN HUKUM


KATA PENGANTAR
Fakultas Hukum Universitas Udayana dan Pemerintah Kabupaten

Badung mengadakan kerjasama untuk pembuatan Naskah Akademik

Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Badung tentang Pedoman
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa beserta Konsep Awal

Rancangan Peraturan Daerah. Oleh Fakultas Hukum pengerjaannya
ditugaskan kepada Pusat Perancangan Hukum Fakultas Hukum Universitas

Udayana (PPH FH-UNUD), yang kemudian membentuk Tim Peneliti yang
bertugas melakukan penelitian hukum dan menuangkannya dalam bentuk
Naskah Akademik.

sebagai karya penelitian hukum

Naskah Akademik ini


tidak

menutup, bahkan sangat mengharapkan, kritik dan saran dari pembaca,

untuk penyempurnaannya. Terutama dalam konsultasi publik, masukan

dari masyarakat sangat diperlukan dalam penyempurnaan Naskah

Akademik dan Konsep Awal Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten
Badung tentang Pedoman Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah
Desa.

Terimakasih

disampaikan

kepada

pimpinan


Fakultas

Hukum

Universitas Udayana dan Pemerintah Kabupaten Badung, sehingga Tim
Peneliti mempunyai kesempatan mengembangkan bidang keilmuannya.
Terimakasih

juga

pada

anggota

Tim

Peneliti

integritasnya sehingga tugas ini dapat diselesaikan.
Denpasar, 9 September 2015

Tim Peneliti PPH FH-UNUD
Ketua,

Dr. Gede Marhaendra Wija Atmaja
iii

atas

dedikasi

dan

LAPORAN PENELITIAN HUKUM

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ____________________________________________iii
DAFTAR ISI ________________________________________________ iv

RINGKASAN________________________________________________ vi
BAB I


PENDAHULUAN _______________________________________ 1

A. Latar Belakang ______________________________________ 1

B. Identifikasi Masalah __________________________________ 5
C. Tujuan dan Kegunaan _________________________________ 6
D. Metode ____________________________________________ 6

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PRAKTIK EMPIRIS _________________ 11
A. Kajian Teoritis _____________________________________ 11
B. Kajian Terhadap Asas/Prinsip Yang Terkait Dengan Penyusunan

Norma ___________________________________________ 24

C. Kajian Terhadap Praktik Penyelenggaraan, Kondisi Yang Ada,

dan Permasalahan Yang Dihadapi Masyarakat ____________ 27

D. Kajian Terhadap Implikasi Penerapan Sistem Baru Yang Akan

Diatur Dalam Peraturan Daerah Terhadap Aspek Kehidupan

Masyarakat dan Dampaknya Terhadap Aspek Beban Keuangan

Daerah ___________________________________________ 31

BAB III EVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

TERKAIT ______________________________________________ 37
A.

B.

Evaluasi dan Analisis Terhadap Kondisi Hukum atau Peraturan
Perundang-Undangan Yang Mengatur Mengenai Materi Yang

Akan Diatur _______________________________________ 37

Evaluasi dan Analisis Keterkaitan Peraturan Daerah Baru Dengan


Peraturan Perundang-Undangan Lain ___________________ 66

iv

LAPORAN PENELITIAN HUKUM

C.

Evaluasi dan Analisis Status dari Peraturan Perundang-Undangan

Yang Ada _________________________________________ 73

BAB V LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS, DAN YURIDIS _________ 94
A. Landasan Peraturan Perundang-Undangan _________________ 94
B. Landasan Peraturan Perundang-Undangan dalam Pembentukan

Perda tentang Pedoman Penyusunan Struktur Oganisasi dan Tata

Kerja Pemerintah Desa_________________________________ 96


BAB V JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN, DAN RUANG LINGKUP MATERI

MUATAN _____________________________________________ 111

A. Arah, Sasaran, dan Jangkauan Pengaturan ________________ 111
B. Ruang Lingkup Materi Muatan __________________________ 111

BAB VI PENUTUP __________________________________________ 122
A. Kesimpulan _________________________________________ 122
B. Saran _____________________________________________ 124

DAFTAR PUSTAKA __________________________________________ 126

v

LAPORAN PENELITIAN HUKUM

RINGKASAN
Isu hukum dari penelitian atau penyusunan Naskah Akademik ini
adalah Perda Badung 3/2007 tidak lagi memiliki landasan hukum dan

ketidaksesuaian landasan politik hukum sebagai akibatnya reformasi
kebijakan tentang desa sebagaimana tertuang dalam UU 6/2014 dan PP
43/2014 dalam UU 6/2014 beserta peraturan pelaksanaannya, terutama
PP 43/2014. Terdapat 4 (empat) pokok masalah yang memandu penelitian
hukum dalam penyusunan Naskah Akademik ini, yaitu:
1. Permasalahan apa yang dihadapi dengan adanya reformasi
kebijakan tentang desa sebagaimana tertuang dalam UU 6/2014
dan PP 43/2014 serta bagaimana permasalahan tersebut dapat
diatasi?
2. Mengapa perlu Rancangan Peraturan Daerah sebagai dasar
pemecahan masalah sebagai akibat reformasi kebijakan tentang
desa sebagaimana tertuang dalam UU 6/2014 dan PP 43/2014?
3. Apa yang menjadi pertimbangan atau landasan filosofis,
sosiologis, yuridis pembentukan Rancangan Peraturan Daerah
tersebut?
4. Apa sasaran yang akan diwujudkan, jangkauan dan arah
pengaturan, dan ruang lingkup materi muatan Rancangan
Peraturan Daerah tersebut?
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum,
dengan langkah-langkah: (1) studi tektual hukum; (2) dilengkapi dengan
studi kontekstual, dan (3) data yang terkumpul dianalisis disertai dengan
penarikan kesimpulan. Kesimpulan yang didapat adalah:
Pertama, permasalahan yang dihadapi berkenaan dengan pemberian
pedoman struktur dan organisasi dan tata kerja pemerintah desa adalah
(1) Peraturan Daerah yang lama substansinya bertentangan dengan UU
6/2014 dan PP 43/2014. Permasalahan tersebut diatasi dengan
pembuatan Peraturan Daerah yang baru dalam rangka penyelenggaraan
otonomi daerah, yang salah satu urusan pemerintahan daerah adalah
mengatur dan mengurus desa.
Kedua, dan (2) UU 6/2014 dan PP 43/2014 tidak mengamanatkan
pembuatan Peraturan Daerah tentang pedoman struktur organisasi dan
tata kerja pemerintah desa. Namun, UU 6/2014 menentukan
pemberdayaan masyarakat dan Desa merupakan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah (termasuk kabupaten/kota) dan
Daerah berhak menetapkan kebijakan daerah untuk menyelenggarakan
urusan pemerintahan kewenangan Daerah. Perihal struktur organisasi dan
tata kerja pemerintah desa merupakan urusan pemerintahan yang
lokasinya dalam daerah kabupaten/kota. Oleh karena itu perlu ditetapkan
Peraturan Daerah sebagai bentuk hukum kebijakan daerah tersebut.
vi

LAPORAN PENELITIAN HUKUM

Ketiga, penyusunan Peraturan Daerah diperlukan agar pemerintahan
desa memiliki landasan dan kepastian dalam penyusunan struktur
organisasi dan tata kerja pemerintah desa dan bagi pemerintah daerah
dalam memfasilitasi dan membimbing pemerintahan desa.
Keempat, pertimbangan atau landasan filosofis, sosiologis, yuridis
pembentukan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pedoman Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa adala:
1. Pertimbangan Filosofis, bahwa Pemerintahan Kabupaten Badung
perlu memberikan pedoman kepada Desa dalam menyusun
struktur organisasi dan tata kerja pemerintah desa yang
dituangkan
dalam
Peraturan
Daerah,
sehingga
dapat
mengarahkan penyusunan struktur organisasi dan tata kerja
pemerintah desa pada upaya berperan serta mewujukan cita-cita
kemerdekaan berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, bahwa tujuan dibentuknya Negara
Indonesia sebagaimana dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945.
2. Pertimbangan Sosiologis, yakni adanya kebutuhan untuk
menyesuaikan Peraturan Daerah tentang Pedoman Penyusunan
Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa (yang selama ini
ditetapkan dengan Perda Badung 3/2007) dengan UU 6/2014
berikut peraturan pelaksanaannya. Kebutuhan itu pada dasarnya
berkenaan dengan kemanfaatan dalam rangka meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat agar dapat dilaksanakan secara
berdaya guna dan berhasil guna, perlu adanya pedoman
penyusunan struktur organisasi dan tata kerja pemerintah desa.
3. Pertimbangan Yuridis, bahwa dalam rangka memberikan landasan
dan kepastian hukum bagi bagi pemerintah desa dalam menyusun
struktur organisasi dan tata kerja pemerintah desa, perlu adanya
pedoman penyusunan struktur organisasi dan tata kerja
pemerintah desa.
Kelima, arah, sasaran, dan jangkauan pengaturan, dan ruang lingkup
materi muatan Peraturan Daerah yang akan dibentuk adalah:
1. Arah pengaturan dari Peraturan Daerah yang akan dibentuk ini
adalah memberikan landasan dan kepastian hukum dalam
penetapan struktur organisasi dan tata kerja pemerintah desa.
2. Sasaran yang hendak diwujudkan dari Peraturan Daerah yang
akan dibentuk ini adalah terwujudnya penyusunan struktur
organisasi dan tata kerja pemerintah desa dengan peraturan
desa.
3. Jangkauan pengaturan dari Peraturan Daerah yang akan
dibentuk ini adalah memberikan pedoman bagi:
a. Pemerintah Kabupaten dalam memfasilitasi dan membimbing
pemerintahan desa menetapkan struktur organisasi dan tata
kerja pemerintah desa dengan peraturan desa;
vii

LAPORAN PENELITIAN HUKUM

b. Pemerintahan Desa dalam menetapkan struktur organisasi
dan tata kerja pemerintah desa dengan peraturan desa.
4. Ruang lingkup materi muatan Peraturan Daerah yang akan
dibentuk adalah: (a) Definisi mengenai pedoman struktur
organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa; (b) Penyusunan
Struktur Organisasi; (c) Struktur Organisasi; (d) Tugas dan
Wewenang; (e) Tata Kerja; dan (f) Strategi Implementasi yang
meliputi Pembinaan dan Pengawasan.

viii