Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Partisipasi Anggota Koperasi pada Primkopkar "Manunggal" Salatiga T1 162009094 BAB IV

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Penelitian

Penyebaran kuesioner dimulai pada tanggal 20 Mei 2013. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 358 dan kuesioner yang disebarkan kembali 358. Hal ini sesuai dengan jumlah sampel yang diharapkan. Kuesioner yang telah diisi dengan benar kemudian akan diolah menjadi data penelitian. Jawaban responden memiliki nilai minimum 1 dan nilai maksimum 3 pada setiap indikator.

4.2. Gambaran Umum Primkopkar “Manunggal” Salatiga 4.2.1. Profil Primkopkar “Manunggal” Salatiga

PRIMER KOPERASI KARYAWAN “ MANUNGGAL” DAMATEX

-TIMATEX disingkat PRIMKOPKAR “ MANUNGGAL” diawali dari itikat

semangat kebersamaan dalam meningkatkan kesejahteraan serta sadar akan kebutuhan yang tidak mungkin selamanya semua bisa dipenuhi Perusahaan.

Melalui Himpunan Karyawan (HIMKAR) yang terbentuk pada tahun 1976 yang kegiatan utamanya adalah olah raga dan sosial. Dengan dukungan dari pihak Pimpinan Perusahaan dibentuklah usaha bersama dalam bidang ekonomi, yang sekarang menjadi bentuk koperasi, yang didirikan pada tanggal 12 Juli 1979.

Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi Jawa Tengah, Tentang Pengesahan KOPERASI SEBAGAI BADAN HUKUM pada


(2)

tanggal 22 agustus tahun 1985 No: 0242/KWK.11/3/VIII/85. Telah diputuskan dalam buku daftar Umum pada tanggal 22 Agustus 1985 dengan no : 10396/BH/VI.

Pada tanggal 29 Nopember 1996 akte perubahan Anggaran Dasar oleh Kepala Kantor Koperasi dan Pengusaha Kecil Jawa Tengah dengan No: 10396a/BH/PAD/KWK.11/XI/ 1996. Pada Tanggal 29 Nopember 2004 Akte Perubahan Anggaran Dasar oleh Kepala Kantor dan UKM Kodya Salatiga Dengan No: 518/01/PAD/BH/XI/2004.

Keanggotaan bersifat Sukarela terbatas pada karyawan Damatex dan Karyawan Timatex Salatiga.

4.2.2. Lingkup Usaha

Primkopkar “Manunggal” Salatiga merupakan koperasi primer karyawan

bergerak dalam lingkup usaha sebagai berikut :

1. Primkopkar “ Manunggal ” adalah Simpan Pokok, Simpanan Wajib, Dana cadangan dan Donasi dari pemerintah maupun Perusahaan.

2. Simpanan Berjangka adalah sejumlah uang yang disimpan anggota yang boleh diambil sesuai dengan jatuh tempo yang sudah disepakati.

3. Simpanan Hari Tua (SHT) / Simpanan Jangka Panjang adalah sejumlah uang yang disimpan tidak boleh diambil sebelum purna tugas.

4. Tabungan Koperasi (TAKOMA) adalah sejumlah uang yang disimpan dan bisa diambil sewaktu sesuai dengan permintaan penyimpan.


(3)

5. Pinjaman Anggota adalah sejumlah uang yang dipinjam/diterima oleh anggota atas permohonan yang sudah disepakati.

6. SPTB adalah Sejumlah Pinjaman Tanpa Bunga kepada para anggota atas permohonan karena kena musibah/konsumen.

7. Pembelian barang adalah pengadaan barang dari supplier atas dasar barang yang dibutuhkan anggota/konsumen.

8. Penjualan barang adalah sejumlah barang yang diserahkan kepada anggota/konsumen atas dasar permintaan yang disepakati.

9. Jasa adalah pelayanan yang diberikan kepada anggota di bidang pembayaran rekening Listrik, Telepon, PAM, STNK dan transportasi. 10. Bengkel adalah pelayanan jasa yang diberikan atas perbaikan sepeda


(4)

4.2.3. Struktur Organisasi

Sturktur Organisasi

Primkopkar “ Manunggal” Salatiga

Bagan 4.1. Struktur Organisasi Primkopkar “Manunggal” Salatiga

RAT

INTERNAL AUDIT

KETUA

BENDAHARA SEKRETARIS

PENGAWAS

WAKIL KETUA BIDANG USAHA Wakil Sekretaris

WAKIL KETUA BIDANG ORGANISASI Wakil Sekretaris PEMBANTU UMUM PEMBANTU UMUM PEMBANTU UMUM PELAKSANA HARIAN PERDAGANGAN PELAKSANA HARIAN SIMPAN PINJAM PELAKSANA HARIAN PRODUKSI PELAKSANA HARIAN PROPERTI


(5)

4.3. Hasil Penelitian

4.3.1. Analisis Pendahuluan 4.3.1.1. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji kenormalan data. Uji ini adalah untuk mengetahui data yang diteliti terdistribusi secara normal atau tidak untuk populasi. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka data berdistribusi normal. Jika data tidak berdistribusi normal, maka metode yang digunakan adalah statistik non parametrik. Untuk menguji normalitas data, dilakukan dengan uji O n e Sa mp l e Kolmogorov-Smirnov Test. Pedoman penentuan normalitas, apabila signifikansi > 0,05 maka data terdistribusi secara normal (dalam Priatno, 2010: 45). Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1. Hasil Uji Normalitas Instrumen Variabel Penelitian One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Motivasi P.Pelayanan P.Manfaat Partisipasi

N 358 358 358 358

Normal Parametersa,b

Mean 4,9721 19,3045 2,5754 8,6536

Std. Deviation 1,11486 2,54253 ,55373 1,55483 Most Extreme

Differences

Absolute ,232 ,154 ,385 ,150

Positive ,178 ,154 ,244 ,150

Negative -,232 -,087 -,385 -,128

Kolmogorov-Smirnov Z 4,396 2,910 7,276 2,829

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

Test distribution is Normal.

Tabel 4.1 uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan rumus One-Sample Kolmogrov Smirnov Test dengan perhitungan program SPSS for windows release 20.0 dan berdasarkan penggitungan SPSS for windows release


(6)

bahwa harga One-Sample Kolmogrov Smirnov Test untuk variabel motivasi menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan, persepsi anggota terhadap manfaat, dan partisipasi anggota diperoleh hasil sebesar 0,000. Dari data motivasi menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan, motivasi menjadi manfaat dan partisipasi anggota dalam penelitian ini berdistribusi normal.

4.3.1.2. Deskripsi Data Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Seberapa besar tingkat

partisipasi anggota di Primkopkar “Manunggal” Salatiga dan mengidentifikasi

faktor-faktor yang diduga mempunyai hubungan dengan partisipasi anggota di

Primkopkar “Manunggal” Salatiga. Penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas

dan satu variabel terikat. Berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, maka dalam penelitian ini dibutuhkan empat macam data, yaitu:

a. Data motivasi menjadi anggota sebagai variabel bebas (X1)

b. Data persepsi anggota terhadap pelayanan sebagai variabel bebas (X2)

c. Data persepsi anggota terhadap manfaat sebagai variabel bebas (X3)

d. Data partisipasi anggota sebagai variabel terikat (Y)

Data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner. Data yang telah diperoleh dan dikumpulkan kemudian dianalisis dengan bantuan komputer program software SPSS version 20.0, maka untuk mengetahui deskripsi data dari masing-masing variabel terdiri dari mean, standar deviasi, variance, range, nilai maksimum, nilai minimum, distribusi frekuensi dan diagram.


(7)

4.3.2. Analisis Deskriptif

4.3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota

Motivasi merupakan daya penggerak/pendorong anggota untuk bertindak

membuat keputusan bergabung dalam Primkopkar “Manunggal” Salatiga.

Menurut Uno 2007;14 dalam Nursalam 2010 Motivasi diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya (1) hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan, (2) dorongan dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan, (3) harapan dan cita-cita, (4) penghargaan dan penghormatan atas diri, (5) lingkungan yang baik, serta (6) kegiatan yang menarik. Adapun hasil pengukuran motivasi menjadi anggota menunjukkan berikut :

Tabel 4.2. Deskripsi Variabel Motivasi Menjadi Anggota di

Primkopkar “Manunggal” Salatiga, 2013. Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Variance Motivasi

Anggota 358 4,00 2,00 6,00 4,9721 1,11486 1,243

Valid N

(listwise) 358

Tabel 4.2 menjelaskan hasil deskriptif tentang motivasi menjadi anggota (X1) bahwa terdapat 358 orang anggota koperasi yang mengisi angket dengan

rata-rata (mean) sebesar 4,97; simpangan baku (standar deviasi) = 1,11; tingkat penyebaran data motivasi belajar (variance) = 1,24; rentangan (range) = 4; skor minimum adalah 2 dan skor maksimum adalah 6.


(8)

Distribusi frekuensi motivasi menjadi anggota koperasi dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3. Distribusi frekuensi variabel motivasi menjadi anggota koperasi

dari 358 orang anggota Primkokar “Manunggal” Salatiga, 2013

No Motivasi menjadi anggota

Kategori Frekuensi

fi Pi Relatif % Kumulatif %

1 4,66-6,00 Tinggi 249 0,7 69,6 69,6

2 3,33-4,66 Sedang 81 0,22 22,6 92,2

3 2,00-3,33 Rendah 28 0,08 7,8 100

Jumlah 358 1,00 100

Sumber : Data diolah, 2013

Tabel 4.3 menjelaskan penyebaran skor motivasi menjadi anggota di

Primkopkar “Manunggal” Salatiga. Distribusi frekuensi menjelaskan bahwa 249 responden berada pada kategori tinggi (69,6%), terdapat 81 responden berada pada kategori sedang (22,6%), dan terdapat 28 responden pada kategori rendah (7,8 %). Dengan demikian, motivasi menjadi anggota di Primkopkar

“Manunggal” Salatiga berada dalam kategori tinggi. 4.3.2.2. Variabel Persepsi Anggota Terhadap Pelayanan

Persepsi anggota terhadap pelayanan merupakan penafsiran unik mereka terhadap situasi pelayanan yang dialami di Primkopkar “Manunggal” Salatiga bukan pencarian yang benar terhadap situasi. Adapun pengukuran persepsi anggota terhadap pelayanan sebagai berikut :


(9)

Tabel 4.4. Deskripsi Variabel Persepsi Anggota Terhadap Pelayanan dari 358 Orang Anggota Primkokar “Manunggal” Salatiga, 2013.

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Variance Persepsi

Pelayanan 358 10,00 14,00 24,00 19,3045 2,54253 6,464

Valid N

(listwise) 358

Tabel 4.4 menjelaskan hasil deskriptif tentang variabel persepsi anggota terhadap pelayanan (X2) bahwa terdapat 358 anggota yang mengisi angket

dengan rata-rata (mean) sebesar 19,30; simpangan baku (standar deviasi) = 2,542; tingkat penyebaran data motivasi belajar (variance) = 6,46; rentangan (range) = 10; skor minimum adalah 14; dan skor maksimum adalah 24. Distribusi frekuensi persepsi anggota terhadap pelayanan dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Anggota Terhadap Pelayanan dari 358 Orang Anggota Primkokar “Manunggal” Salatiga, 2013 No Persepsi Anggota

Terhadap Pelayanan

Kategori Frekuensi

fi Pi Relatif % Kumulatif %

1 21-24 Tinggi 112 0,3 31,3 31,3

2 18-20 Sedang 136 0,4 38 69,3

3 14-17 Rendah 110 0,3 30,7 100

Jumlah 358 1,00 100

Sumber : Data diolah, 2013

Tabel 4.5. menjelaskan penyebaran skor persepsi anggota terhadap pelayanan di Primkopkar “Manunggal” Salatiga. Distribusi frekuensi menjelaskan bahwa136 responden berada pada kategori sedang (38%). Terdapat 112 responden berada pada kategori tinggi (31,3%), dan terdapat 110 responden


(10)

berada pada kategori rendah (30,7%). Dengan demikian, persepsi anggota terhadap pelayanan di Primkopkar “Manunggal” Salatiga berada dalam kategori sedang.

4.3.2.3. Variabel Persepsi Anggota Terhadap Manfaat

Persepsi anggota terhadap manfaat merupakan penafsiran unik mereka terhadap ada atau tidaknya manfaat yang dirasakan dalam Primkopkar

“Manunggal” Salatiga. Adapun pengukuran persepsi anggota terhadap manfaat sebagai berikut :

Tabel 4.6. Deskripsi Variabel Persepsi Anggota Terhadap Manfaat dari 358

Orang Anggota Primkokar “Manunggal” Salatiga, 2013 Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Variance

Persepsi Manfaat 358 2,00 1,00 3,00 2,5754 ,55373 ,307

Valid N (listwise) 358

Tabel 4.6 menjelaskan hasil deskriptif tentang variabel persepsi anggota terhadap manfaat (X3) bahwa terdapat 358 anggota yang mengisi angket dengan

rata-rata (mean) sebesar 2,57; simpangan baku (standar deviasi) = 0,55; tingkat penyebaran data persepsi anggota terhadap manfaat (variance) = 0,307; rentangan (range) = 2; skor minimum adalah 1 dan skor maksimum adalah 3. Distribusi frekuensi persepsi anggota terhadap manfaat dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut :


(11)

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Anggota Terhadap Manfaat dari 358 Orang Anggota Primkokar “Manunggal” Salatiga, 2013 No Persepsi Anggota

Terhadap Manfaat

Kategori Frekuensi

fi Pi Relatif % Kumulatif %

1 3 Tinggi 217 0,6 60,6 60,6

2 2 Sedang 131 0,37 36,6 97,2

3 1 Rendah 10 0,03 2,8 100

Jumlah 358 1,00 100

Sumber : Data diolah, 2013

Tabel 4.7 menjelaskan penyebaran skor persepsi anggota terhadap manfaat di Primkopkar “Manunggal” Salatiga. Distribusi frekuensi menunjukkan bahwa 217 responden berada pada kategori tinggi (60,6%). Terdapat 131 responden berada pada kategori sedang (36,6%), dan terdapat 10 responden berada pada kategori rendah (2,8%). Dengan demikian, persepsi anggota terhadap manfaat di Primkopkar “Manunggal” Salatiga berada dalam kategori tinggi.

4.3.2.4. Variabel Partisipasi Anggota

Partisipasi anggota dalam Primkopkar “Manunggal” diartikan sebagai

keikutsertaan anggota dalam berbagai bentuk kegiatan yang diselenggarakan oleh koperasi, baik kedudukan anggota sebagai pemilik maupun sebagai pengguna/pelanggan, keterlibatan para anggota secara aktif dan menyeluruh dalam pengambilan keputusan, penetapan kebijakan, arah dan langkah usaha, pengwasan terhadap jalannya usaha koperasi, penyertaan modal usaha, dalam


(12)

pemanfaatan usaha, serta dalam menikmati sisa hasil usaha. Adapun pengukuran partisipasi anggota sebagai berikut :

Tabel 4.8. Deskripsi Variabel Partisipasi Anggota dari 358 Orang Anggota

Primkokar “Manunggal” Salatiga, 2013 Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance Partisipasi

Anggota 358 8,00 4,00 12,00 8,6536 1,55483 2,418

Valid N

(listwise) 358

Tabel 4.8 menjelaskan hasil deskriptif tentang variabel partisipasi anggota (Y) bahwa terdapat 358 anggota yang mengisi angket dengan rata-rata (mean) sebesar 8,65; simpangan baku (standar deviasi) = 1,55; tingkat penyebaran data partisipasi anggota (variance) = 2,41; rentangan (range) = 8; skor minimum adalah 4 dan skor maksimum adalah 12. Distribusi frekuensi partisipasi anggota dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut :

Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Variabel Partisipasi Anggota dari 358 Orang

Anggota Primkokar “Manunggal” Salatiga, 2013

No Partisipasi anggota

Kategori Frekuensi

fi Pi Relatif % Kumulatif %

1 10-12 Tinggi 115 0,3 32,1 32,1

2 7-9 Sedang 235 0,6 65,6 97,7

3 4-6 Rendah 8 0,1 2,2 100

Jumlah 358 1,00 100

Sumber : Data diolah, 2013

Tabel 4.9 menjelaskan penyebaran skor partisipasi anggota di Primkopkar


(13)

berada pada kategori sedang (65,6%). Terdapat 115 responden berada pada kategori tinggi (32,1%), dan terdapat 8 responden berada pada kategori rendah (2,2%). Dengan demikian, partisipasi anggota di Primkopkar “Manunggal” Salatiga berada dalam kategori sedang.

4.3.3 Analisis Lanjut 4.3.3.1. Uji Hipotesis

Uji hipotesis partisipasi anggota koperasi di Primkopkar “Manunggal” Salatiga adalah sedang yaitu 65,6%. Hal ini berarti H0 diterima dan H1

ditolak, menunjukkan bahwa hipotesis yang mengatakan bahwa partisipasi

anggota Primkopkar “Manunggal”rendah ditolak.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan Korelasi Kendall’s-tau_b. Korelasi ini dilakukan untuk mengukur derajat hubungan dua atau lebih variabel yang datanya berbentuk ordinal dengan responden lebih besar dari 30. Pengujian tersebut dibantu dengan program software SPSS version 20.0. Adapun hubungan setiap variabel dilihat pada gambaran berikut :


(14)

Tabel 4.10. Hasil Analisis Korelasi Kendall tau_b Variabel Motivasi Menjadi Anggota, Persepsi Anggota Terhadap Pelayanan, Persepsi

Anggota Terhadap Manfaat dan Partisipasi Anggota

Correlations

Motivasi Persepsi Pelayanan

Persepsi Manfaat

Partisipasi Anggota

Ken dall's tau_b

motivasi

Correlation Coefficient 1,000 ,165** ,146** ,163**

Sig. (2-tailed) . ,000 ,003 ,000

N 358 358 358 358

persepsi pelayanan

Correlation Coefficient ,165** 1,000 ,168** ,285**

Sig. (2-tailed) ,000 . ,000 ,000

N 358 358 358 358

persepsi manfaat

Correlation Coefficient ,146** ,168** 1,000 ,191**

Sig. (2-tailed) ,003 ,000 . ,000

N 358 358 358 358

partisipas i anggota

Correlation Coefficient ,163** ,285** ,191** 1,000

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 .

N 358 358 358 358

Tabel 4.10 menjelaskan bahwa besar korelasi antara motivasi menjadi anggota dengan partisipasi anggota adalah = 0,163. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara motivasi menjadi anggota dan partisipasi anggota. Angka signifikansi = 0,000<0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima, menunjukkan bahwa hipotesis yang

mengatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi anggota dan partisipasi anggota diterima pada kategori sangat rendah.

Variabel persepsi anggota terhadap pelayanan diketahui bahwa besar korelasinya dengan partisipasi anggota adalah = 0,285. Hal ini berarti ada hubungan yang positif antara persepsi anggota terhadap pelayanan dan partisipasi anggota. Angka signifikansi = 0,000<0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima, menunjukkan bahwa hipotesis yang mengatakan


(15)

bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi anggota terhadap pelayanan dan partisipasi anggota diterima pada kategori rendah.

Variabel persepsi anggota terhadap manfaat diketahui bahwa besar korelasinya dengan partisipasi anggota adalah = 0,191. Hal ini berarti ada hubungan yang positif antara persepsi anggota terhadap manfaat dan partisipasi anggota. Angka signifikansi = 0,003<0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1

diterima, menunjukkan bahwa hipotesis yang mengatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi anggota terhadap manfaat dan partisipasi anggota diterima pada kategori sangat rendah.

Menguji hubungan antara motivasi menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan, persepsi anggota terhadap manfaat dan partisipasi anggota

di Primkopkar “Manunggal” Salatiga digunakan uji test konkordansi Kendall, yang dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.11. Uji Konkordansi Kendall (Kendall's W Test) Ranks

Mean Rank

Motivasi 1,96

P.Pelayanan 4,00

P.Manfaat 1,04

Partisipasi 3,00

Test Statistics

N 358

Kendall's Wa ,987

Chi-Square 1060,226

df 3

Asymp. Sig. ,000


(16)

Tabel 4.11 menunjukkan hasil uji Kendall’s W diketahui bahwa motivasi menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan, persepsi anggota terhadap manfaat dan partisipasi anggota adalah mencapai = 0,987. Koefisien determinan adalah 98,7 %. Selain itu pula, dengan Asymp. Sig. = 0,000<0,05, maka variabel motivasi menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan, persepsi anggota terhadap manfaat bersama-sama berhubungan dengan partisipasi anggota.

4.3.4. Pembahasan Hasil Analisis

Hasil penelitian menjelaskan tentang partisipasi anggota di Primkopkar

“Manunggal” Salatiga berada pada kategori sedang, yang mencapai (65,6%).

Hasil penelitian persepsi anggota terhadap pelayanan di Primkopkar

“Manunggal” Salatiga berada pada kategori sedang, yang mencapai (38%).

Sedangkan hasil penelitian motivasi menjadi anggota di Primkopkar

“Manunggal” berada pada kategori sangat tinggi, yang mencapai 69,6%. Hasil penelitian persepsi anggota terhadap manfaat di Primkopkar “Manunggal” Salatiga berada pada kategori tinggi, yang mencapai (60,6%).

Partisiasi merupakan kesediaan anggota untuk memikul kewajiban dan menjalankan hak keanggotaannya secara bertanggung jawab. Anggota koperasi sudah melaksanakan kewajiban dan melaksanakan hak secara bertanggung jawab, maka partisipasi anggota koperasi sudah dikatakan baik namun berada pada kategori sedang, yaitu 65,6%. Partisipasi dalam koperasi bersifat


(17)

kesadaran, koperasi mampu memberikan rangsangan kepada anggota dalam pelayanan dan memberikan manfaat.

Hendar Kusnadi (2010) menjelaskan bahwa partisipasi anggota merupakan kunci keberhasilan organisasi dan usaha koperasi. Partisipasi meningkatkan peran serta anggota yang mempunyai visi dan misi yang sama untuk mengembangkan organisasi dan usaha koperasi. Pendirian koperasi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan anggota, demikian pula sebaliknya anggota memanfaatkan layanan koperasi. Partisipasi anggota sebagai pemilik dinyatakan berpartisipasi dalam penyertaan modal, pengawasan dan membuat keputusan; sedangkan partisipasi anggota sebagai pengguna/pelanggan dinyatakan bahwa anggota koperasi memanfaatkan fasilitas, layanan, barang/jasa yang disediakan oleh koperasi. Anggota bergantung dengan koperasi menyatakan bahwa perkembangan organisasi dan usaha koperasi baik dan memberikan manfaat keberadaan koperasi, koperasi berkembang sebagai badan usaha atas dukungan anggota secara penuh.

Faktor-faktor yang dianggap mempunyai hubungan dengan partisipasi anggota dalam pengembangan koperasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi, yaitu motivasi menjadi anggota koperasi, persepsi anggota terhadap pelayanan koperasi, dan persepsi anggota terhadap manfaat koperasi. Berkaitan dengan hasil analisa korelasi untuk membuktikan hipotesis penelitian ini, dilakukan uji korelasi antara setiap variabel independen terhadap variabel dependen. Sesuai dengan hipotesis penelitian, diketahui bahwa penelitian ini


(18)

bertujuan menguji hubungan antara motivasi menjadi anggota dengan partisipasi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan dengan partisipasi anggota, serta persepsi anggota terhadap manfaat dengan partisipasi anggota.

Hasil uji yang diperoleh, terdapat hubungan antara motivasi menjadi anggota dengan partisipasi anggota namun sangat lemah kontribusinya. Hal ini dilihat dari nilai koefisien korelasinya adalah 0,163. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif namun sangat rendah antara motivasi menjadi anggota dengan partisipasi anggota. Angka signifikansi sebesar = 0,000<0,05 maka ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi menjadi anggota dengan partisipasi anggota. Anggota koperasi berhasil dalam berpartisipasi kalau dalam dirinya sendiri ada keinginan untuk menjadi anggota. Keinginan atau dorongan inilah yang disebut motivasi. Motivasi sangat penting untuk mendorong anggota dalam partisipasi baik itu motivasi intrinsik maupun ekstrinsik. Anggota yang mempunyai motivasi intrinsik kemauan berpartisipasi lebih kuat karena tidak tergantung pada faktor dari luar dirinya sebaliknya anggota yang mempunyai motivasi ekstrinsik maka kemauan berpartisipasinya tergantung pada faktor dari luar dirinya karena ada rangsangan dari luar yang menyebabkan punya motivasi untuk berpartisipasi dan tugas koperasi untuk merubah agar anggota berpartisipasi bukan karena adanya faktor dari luar tetapi karena kebutuhan akan koperasi sehingga hal itu bisa menjadi motivasi intrinsik. Motivasi anggota melibatkan keterlibatan mental dan emosional dalam memberikan kontribusinya terhadap pencapaian


(19)

tujuan koperasi dalam perkembangannya. Motivasi anggota merangsang keikutsertaan anggota dalam berbagai bentuk kegiatan yang diselenggarakan oleh koperasi, baik kedudukan sebagai pemilik maupun pengguna/pelanggan.

Motivasi menjadi anggota di Primkopkar “Manunggal” bersifat sukarela karena

secara otomatis bergabung ditempat bekerja.

Variabel persepsi anggota terhadap pelayanan juga terdapat hubungan dengan partisipasi anggota. Hubungan tersebut ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasinya adalah 0,285. Hal ini berarti ada hubungan yang positif namun rendah antara persepsi anggota terhadap pelayanan dengan partisipasi anggota. Angka signifikansi sebesar = 0,000<0,05, maka ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi anggota terhadap pelayanan dengan partisipasi anggota. Koperasi mampu memberikan pelayanan maksimal kepada anggota. Pelayanan yang diberikan sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi yang mendasari kegiatan koperasi dalam melayani yaitu : kekeluargaan, demokrasi, saling menolong, bertanggung jawab dalam pelayanan, melayani dengan persamaan (tidak membedakan satu dengan lainnya), jujur, saling terbuka, dan peduli terhadap anggota. Keanggotaan koperasi yang bersifat terbuka dan sukarela, koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengawas, pengurus, dan karyawan, koperasi melayani anggotanya secara prima.

Variabel persepsi anggota terhadap manfaat juga terdapat hubungan dengan partisipasi anggota. Hubungan tersebut ditunjukkan dengan nilai


(20)

koefisien korelasinya adalah 0,191. Hal ini berarti ada hubungan yang positif namun rendah antara persepsi anggota terhadap manfaat dengan partisipasi anggota. Angka signifikansi sebesar = 0,003<0,05, maka ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi anggota terhadap manfaat dengan partisipasi anggota. Koperasi dapat memberikan manfaat kepada anggota, partisipasi muncul ketika anggota merasakan manfaat yang diperolehnya dari koperasi. Pencapaian keberhasilan dalam mengembangkan koperasi diperlukan partisipasi dari anggota koperasi. Hal ini menunjukkan pendapat Hendar Kusnadi (2010) menyatakan bahwa partisipasi anggota merupakan kunci keberhasilan organisasi dan usaha koperasi. Sebagaimana menurut Jochen

Ropke (2012:32) “Jika manfaat (utility) atau keunggulan yang diberikan oleh koperasi bagi seseorang lebih tinggi dari utility yang dapat diperoleh/dicapai olehnya pada saat ia tidak menjadi anggota koperasi, maka orang tersebut akan masuk menjadi anggota koperasi dan melakukan usaha dengan koperasinya

atau dengan kata lain, koperasi dapat menarik anggotanya”. Kenyataannya koperasi dapat memberikan manfaat kategori sangat tinggi, artinya koperasi dapat memenuhi kebutuhan anggota. Koperasi mencapai tujuan yaitu mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Hasil uji korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat, selanjutnya diuji korelasi untuk ketiga variabel bebas secara bersama-sama berhubungan dengan partisipasi anggota. Hasil uji menjelaskan bahwa motivasi menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan dan persepsi anggota


(21)

terhadap manfaat secara bersama-sama mempunyai hubungan dengan partisipasi anggota sebesar = 0,987. Hasil Asymp. Sig = 0,000<0,05 maka motivasi menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan dan persepsi anggota terhadap manfaat secara bersama-sama mempunyai hubungan dengan partisipasi anggota. Selain itu, diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengembangan koperasi adalah motivasi menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan dan persepsi anggota terhadap manfaat koperasi adalah 98,7% sedangkan sisanya 1,3% dipengaruhi oleh faktor yang lain.


(22)

(23)

(1)

bertujuan menguji hubungan antara motivasi menjadi anggota dengan partisipasi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan dengan partisipasi anggota, serta persepsi anggota terhadap manfaat dengan partisipasi anggota.

Hasil uji yang diperoleh, terdapat hubungan antara motivasi menjadi anggota dengan partisipasi anggota namun sangat lemah kontribusinya. Hal ini dilihat dari nilai koefisien korelasinya adalah 0,163. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif namun sangat rendah antara motivasi menjadi anggota dengan partisipasi anggota. Angka signifikansi sebesar = 0,000<0,05 maka ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi menjadi anggota dengan partisipasi anggota. Anggota koperasi berhasil dalam berpartisipasi kalau dalam dirinya sendiri ada keinginan untuk menjadi anggota. Keinginan atau dorongan inilah yang disebut motivasi. Motivasi sangat penting untuk mendorong anggota dalam partisipasi baik itu motivasi intrinsik maupun ekstrinsik. Anggota yang mempunyai motivasi intrinsik kemauan berpartisipasi lebih kuat karena tidak tergantung pada faktor dari luar dirinya sebaliknya anggota yang mempunyai motivasi ekstrinsik maka kemauan berpartisipasinya tergantung pada faktor dari luar dirinya karena ada rangsangan dari luar yang menyebabkan punya motivasi untuk berpartisipasi dan tugas koperasi untuk merubah agar anggota berpartisipasi bukan karena adanya faktor dari luar tetapi karena kebutuhan akan koperasi sehingga hal itu bisa menjadi motivasi intrinsik. Motivasi anggota melibatkan keterlibatan mental dan emosional dalam memberikan kontribusinya terhadap pencapaian


(2)

tujuan koperasi dalam perkembangannya. Motivasi anggota merangsang keikutsertaan anggota dalam berbagai bentuk kegiatan yang diselenggarakan oleh koperasi, baik kedudukan sebagai pemilik maupun pengguna/pelanggan. Motivasi menjadi anggota di Primkopkar “Manunggal” bersifat sukarela karena secara otomatis bergabung ditempat bekerja.

Variabel persepsi anggota terhadap pelayanan juga terdapat hubungan dengan partisipasi anggota. Hubungan tersebut ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasinya adalah 0,285. Hal ini berarti ada hubungan yang positif namun rendah antara persepsi anggota terhadap pelayanan dengan partisipasi anggota. Angka signifikansi sebesar = 0,000<0,05, maka ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi anggota terhadap pelayanan dengan partisipasi anggota. Koperasi mampu memberikan pelayanan maksimal kepada anggota. Pelayanan yang diberikan sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi yang mendasari kegiatan koperasi dalam melayani yaitu : kekeluargaan, demokrasi, saling menolong, bertanggung jawab dalam pelayanan, melayani dengan persamaan (tidak membedakan satu dengan lainnya), jujur, saling terbuka, dan peduli terhadap anggota. Keanggotaan koperasi yang bersifat terbuka dan sukarela, koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengawas, pengurus, dan karyawan, koperasi melayani anggotanya secara prima.

Variabel persepsi anggota terhadap manfaat juga terdapat hubungan dengan partisipasi anggota. Hubungan tersebut ditunjukkan dengan nilai


(3)

koefisien korelasinya adalah 0,191. Hal ini berarti ada hubungan yang positif namun rendah antara persepsi anggota terhadap manfaat dengan partisipasi anggota. Angka signifikansi sebesar = 0,003<0,05, maka ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi anggota terhadap manfaat dengan partisipasi anggota. Koperasi dapat memberikan manfaat kepada anggota, partisipasi muncul ketika anggota merasakan manfaat yang diperolehnya dari koperasi. Pencapaian keberhasilan dalam mengembangkan koperasi diperlukan partisipasi dari anggota koperasi. Hal ini menunjukkan pendapat Hendar Kusnadi (2010) menyatakan bahwa partisipasi anggota merupakan kunci keberhasilan organisasi dan usaha koperasi. Sebagaimana menurut Jochen Ropke (2012:32) “Jika manfaat (utility) atau keunggulan yang diberikan oleh koperasi bagi seseorang lebih tinggi dari utility yang dapat diperoleh/dicapai olehnya pada saat ia tidak menjadi anggota koperasi, maka orang tersebut akan masuk menjadi anggota koperasi dan melakukan usaha dengan koperasinya atau dengan kata lain, koperasi dapat menarik anggotanya”. Kenyataannya koperasi dapat memberikan manfaat kategori sangat tinggi, artinya koperasi dapat memenuhi kebutuhan anggota. Koperasi mencapai tujuan yaitu mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Hasil uji korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat, selanjutnya diuji korelasi untuk ketiga variabel bebas secara bersama-sama berhubungan dengan partisipasi anggota. Hasil uji menjelaskan bahwa motivasi menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan dan persepsi anggota


(4)

terhadap manfaat secara bersama-sama mempunyai hubungan dengan partisipasi anggota sebesar = 0,987. Hasil Asymp. Sig = 0,000<0,05 maka motivasi menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan dan persepsi anggota terhadap manfaat secara bersama-sama mempunyai hubungan dengan partisipasi anggota. Selain itu, diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengembangan koperasi adalah motivasi menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan dan persepsi anggota terhadap manfaat koperasi adalah 98,7% sedangkan sisanya 1,3% dipengaruhi oleh faktor yang lain.


(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Partisipasi Anggota Koperasi pada Primkopkar "Manunggal" Salatiga T1 162009094 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Partisipasi Anggota Koperasi pada Primkopkar "Manunggal" Salatiga T1 162009094 BAB II

0 0 39

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Partisipasi Anggota Koperasi pada Primkopkar "Manunggal" Salatiga T1 162009094 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Partisipasi Anggota Koperasi pada Primkopkar "Manunggal" Salatiga

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Partisipasi Anggota Koperasi pada Primkopkar "Manunggal" Salatiga

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Pencatatan Pendaftaran Anggota Koperasi PRIMKOPKAR “Manunggal” T0 552013012 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Pencatatan Pendaftaran Anggota Koperasi PRIMKOPKAR “Manunggal” T0 552013012 BAB II

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Pencatatan Pendaftaran Anggota Koperasi PRIMKOPKAR “Manunggal” T0 552013012 BAB IV

0 2 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Pencatatan Pendaftaran Anggota Koperasi PRIMKOPKAR “Manunggal”

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Pencatatan Pendaftaran Anggota Koperasi PRIMKOPKAR “Manunggal”

0 0 18