Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Wacana Toleransi Pada Sinetron (Analisis Wacana Kritis Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series Episode 439-441) T1 362009038 BAB V

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan pada sinetron Tukang Bubur
Naik Haji The Series episode 439-441, maka menghasilkan kesimpulan sebagai
berikut :
1. Wacana toleransi yang disampaikan episode 439-441 yaitu pembelajaran
pentingnya sikap toleransi dan beretika didalam kehidupan bermasyarakat
yang multikultural khususnya sikap masyarakat muslim terhadap
kebudayaan suku lain, dalam hal ini khususnya masyarakat Tionghoa yang
telah diakui sebagai bagian dari Negara ini, dapat hidup nyaman dan
bahagia karena adanya sikap toleransi yang ada di masyarakat dimana dia
tinggal.
2. Melalui wacana toleransi yang diangkat pada sinetron memberikan citra
positif terhadap Muslim, bahwa Islam tidak identik dengan kekerasan
atau bahkan identik dengan Teroris tetapi sebaliknya jika Islam
mengajarkan perasaan cinta kasih terhadap sesama walaupun berbeda
suku, agama dan budaya dan hal tersebut diwujudkan dalam bentuk sikap
toleransi.
3. Usaha dalam mewujudkan toleransi menjadi tanggung jawab bersama

dalam kehidupan multikultural, peran media massa sangat besar dan
penting dalam memberikan informasi dan pemahaman tentang pentingnya
sikap toleransi. Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series episode 439441 merupakan salah satu tayangan hiburan di media massa yang ingin
membangun wacana toleransi yang digambarkan dengan sikap toleransi
yang terjadi antar suku dan antar umat beragama dengan mengangkat
konsep Imlek. Dari hal tersebut tampak peran media massa ingin

98

mempersuasif penonton, yang menjadi salah satu power yang dimiliki
oleh media massa.

5.2 Saran
5.2.1 Bagi pelaku sinetron
Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series episode 439-441
merupakan sinetron yang memberikan gambaran realita tentang perayaan
Imlek. Diharapkan agar lebih banyak lagi sinetron yang mengangkat tema
realitas sosial masyarakat, guna memperlihatkan kepada penonton adanya
sisi lain kehidupan. Semoga sinetron-sinetron Indonesia dapat terus
memberikan sinetron yang berkualitas tidak hanya menghibur penontonnya,

tetapi juga memberikan edukasi bagi penontonnya, bahkan jika perlu dapat
memberikan perubahan penonton ke arah kehidupan yang lebih baik.
5.2.2 Bagi penelitian selanjutnya
Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempurna. Harapan
penulis agar penelitian ini dapat diteruskan oleh peneliti lain, untuk
mengkaji sinetron tidak hanya pada batas analisis pesan. Penulis menyadari
bahwa beberapa elemen unsur sinetron lain, mampu menghasilkan sebuah
analisis sinetron yang berkualitas dan bermanfaat bagi perkembangan Ilmu
Komunikasi.

99