Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konservasi Berbasis Kearifan Lokal: studi kasus Sasi di Kabupaten Raja Ampat T2 422012103 BAB I

I.

Pengantar

A. Latar Belakang
Semua spesies di alam saling tergantung satu
sama lain, hilangnya satu spesies menimbulkan
dampak yang nyata bagi spesies lain di dalam
komunitasnya (Chapin et al., 2000; Tilman, 2000).
Kepunahan yang diakibatkan ulah manusia dapat
dianggap sebagai “pembunuhan massal” (Rolston,
1989) karena tidak hanya membunuh individu tetapi
juga generasi mendatang spesies tersebut, serta
dapat membatasi proses evolusi spesies (Adhuri et
al., 2012).
Indrawan et al., (2012), mengatakan bahwa: (1).
Manusia bertanggung jawab sebagai penjaga bumi.
Banyak penganut agama tidak setuju jika kerusakan
spesies dibiarkan berlangsung terus, karena semua
spesies adalah ciptaan Tuhan yang mempunyai
nilai. Dalam agama dan tradisi Islam, Kristen, dan

Yahudi, jelas dinyatakan bahwa sebagai bagian dari
iman, manusia wajib melindungi alam. Agama
lainnya,

termasuk

mendukung

Hindu

pelestarian

dan

makhluk

Budha,
hidup

sangat

selain

manusia. (2). Manusia bertanggung jawab kepada
generasi berikutnya. Dari sudut pandang etika
murni, kita tidak dapat merusak sumberdaya alam,
1

bumi,

ataupun

menyebabkan

hilangnya

keanekaragaman hayati. Bila kerusakan terjadi,
maka masyarakat generasi berikut harus menerima
akibatnya. Kerusakan yang terjadi sekarang akan
menurunkan standar hidup dan kualitas hidup di
masa mendatang. Masyarakat yang hidup di zaman

ini

harus

sumberdaya

menggunakan
secara

dan

memelihara

berkelanjutan

agar

tidak

merusak spesies dan komunitas (Ellison, 2003).

Perilaku manusia dapat memengaruhi keseimbangan alam. Kurangnya kesadaran, pengetahuan
dan keterampilan dalam menjaga alam menjadi
salah satu penyebab terjadinya kerusakan alam.
baik

di

(perairan)

terestrial
laut

(hutan)

maupun

maupun
air

di


tawar.

akuatik

Kerusakan

sumber daya alam tersebut jika tidak dihindari akan
memusnahkan

sumber-sumber

daya

alam,

termasuk “genetic resources”. Untuk itu, diperlukan
upaya-upaya

yang


sangat

mendasar

menyentuh jiwa setiap orang akan

sehingga
pentingnya

pelestarian lingkungan bagi kelangsungan hidup
bersama.

Pengelolaan

sumberdaya

alam

harus


dilakukan secara optimal dan berkelanjutan dengan
tidak melampaui daya dukung wilayah, sehingga
tidak mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup,

2

dan pemanfaatannya dapat diselenggarakan dalam
jangka panjang (Rugebregt, 2011).
Kekayaan pengetahuan masyarakat lokal di
Indonesia sudah berkembang dalam jangka waktu
yang

panjang

sejalan

dengan

perkembangan


peradaban manusia. Proses perkembangan tersebut
memunculkan banyak pengetahuan dan tata nilai
tradisional yang dihasilkan dari proses adaptasi
dengan lingkungannya. Sesuai dengan kebutuhan
dasar manusia, salah satu bentuk pengetahuan
tradisional yang berkembang adalah pengetahuan
dalam pemanfaatan lahan, baik sebagai tempat
tinggal

maupun

memroduksi

tempat

bahan

untuk


makanannya

mencari

atau

(Kosmaryandi,

2005).
Kampung

Folley

merupakan

bagian

dari

kabupaten Raja Ampat yang masih memiliki kearifan

lokal hingga saat ini dalam pengelolaan sumberdaya
alamnya terutama yang berbasis lingkungan. Salah
satu bentuk kearifan lokal tersebut adalah budaya
sasi

yang

dilaksanakan

di

kampung

tersebut.

Budaya sasi yang masih terpelihara hingga saat ini
adalah salah satu wujud nyata kearifan lokal
masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam
berbasis lingkungan. Hukum sasi melarang untuk
meng-eksploitasi


sumberdaya
3

alam,

melarang

memanen hasil kebun atau hasil laut sebelum
saatnya dipanen (buka sasi).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas,
ada beberapa perumusan masalah yang diteliti
yaitu:
1. Bagaimana bentuk konservasi kearifan lokal yang
dilakukan oleh masyarakat Raja Ampat?
2. Sejauh mana peranan sasi sebagai konservasi
kearifan lokal terhadap lingkungan di Kabupaten
Raja Ampat.

C. Manfaat Penelitian

dan

Keanekaragaman

sumberdaya

alam

hayati

ekosistem

Kabupaten

Raja

Ampat

laut

mempunyai peranan yang besar bagi pengembangan
ilmu pengetahuan dan pendidikan. Melalui tulisan
ini

pelajar

menimba

maupun
ilmu

dan

guru-guru

pendidik

mengembangkan

dapat

wawasan

terutama mengenai hubungan timbal-balik antara
manusia dengan sumberdaya alam hayati dan
ekosistemnya serta unsur-unsur yang terkandung di
dalam sumberdaya alam hayati itu sendiri. Dengan
bekal pengetahuan tersebut, maka akan muncul
kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian
4

lingkungan.
memberi

Kesadaran

pengaruh

tersebut

yang

tentunya

sangat

akan

positif

bagi

pengembangan sikap dan tindakan pelajar maupun
guru-guru

dalam

berkontribusi

menjaga

dan

melaksanakan pengelolaan sumberdaya alam hayati
dan ekosistemnya secara bijaksana dan berkesinambungan. Diharapkan dengan adanya penelitian ini
guru-guru sekolah tingkat menengah atas/kejuruan
di lingkup Kabupaten Raja Ampat dapat lebih
memahami peran laut sebagai kawasan konservasi
dan menjadikan kawasan laut sebagai Laboratorium
Alam bagi tenaga pendidik maupun pelajar.

D. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian Konservasi sebagai Investasi
Masyarakat Kabupaten Raja Ampat ini adalah:
1. Mengetahui bentuk konservasi kearifan lokal
yang dilakukan oleh masyarakat Raja Ampat.
2. Mengetahui sejauh mana peranan sasi sebagai
konservasi kearifan lokal terhadap lingkungan di
Kabupaten Raja Ampat.

5

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kelimpahan dan Keanekaragaman Bulu Babi di Pulau Saonek, Kabupaten Raja Ampat T2 422012114 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konservasi Berbasis Kearifan Lokal: studi kasus Sasi di Kabupaten Raja Ampat

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konservasi Berbasis Kearifan Lokal: studi kasus Sasi di Kabupaten Raja Ampat T2 422012103 BAB II

0 1 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konservasi Berbasis Kearifan Lokal: studi kasus Sasi di Kabupaten Raja Ampat T2 422012103 BAB IV

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konservasi Berbasis Kearifan Lokal: studi kasus Sasi di Kabupaten Raja Ampat T2 422012103 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konservasi Berbasis Kearifan Lokal: studi kasus Sasi di Kabupaten Raja Ampat

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komposisi Flora Mangrove di Pantai Sungai Gamta, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat T2 422012108 BAB I

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komposisi Vegetasi Mangrove di Pesisir Pantai Kota Waisai, Kabupaten Raja Ampat T2 422012105 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keanekaragaman Jenis Ikan di Padang Lamun Teluk Mayalibit, Kabupaten Raja Ampat T2 422012123 BAB I

0 0 5

T2__ BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Modal Sosial dalam Kearifan Lokal Sasi: Studi Kasus terhadap Pelaksanaan Sasi Gereja di Negeri Administratif Hatuhenuecamatan Amahaiabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku T2

0 0 6