Survei Pengenalan Aksaran Han Gabungan yang Memiliki Bentuk Komponen Bunyi yang Sama.

(1)

ABSTRAK

Nama : Devy Anggreini Tanuwijaya Program studi : S-1 Sastra China

Judul : Survei Pengenalan Aksara Han Gabungan yang Memiliki Bentuk Komponen Bunyi yang Sama

Skripsi ini berisi tentang survei pengenalan mahasiswa semester 2 S-1 Sastra China Universitas Kristen Maranatha terhadap aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama serta solusi dalam mempelajarinya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif kuantitatif dengan menggunakan metode survei serta metode studi literatur. Penulis menyebarkan kuesioner yang berisi 4 tipe soal mengenai aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama kepada 26 responden. Kesimpulan yang penulis dapatkan adalah tingkat pengenalan mahasiswa tingkat dasar terhadap aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama masih belum cukup baik dan sebagian besar kurang memahami komponen pembentuk aksara Han serta makna radikal.

Kata kunci: Aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama, komponen pembentuk aksara Han gabungan, makna radikal


(2)

viii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT Name : Devy Anggreini Tanuwijaya Study Program: Chinese Literature

Title : Survey of Introduction of Han Characters Combination Which has Similar Sound Components

This thesis discusses a survey of introducting second semester chinese literature students of Maranatha Christian University about Han characters combination which has similar sound components and the way of studying it. This thesis is using descriptive qualitative and quantitative methods and survey and study literature methods. The author disseminated questionnaires with 4 types questions about Han characters combination which has similar sound components form to 26 respondents. The result of this thesis is the introduction level of elementary level students about about Han characters combination which has same sound components is still not good enough and mostly of the students not really understand about Han characters components and radicals’ meaning.

Keywords: Han characters combination which has same sound components, the forming components of Han characters combination, radical’s meaning


(3)

摘要

姓名 : Devy Anggreini Tanuwijaya 学科 : 中文本科

题目 : 具有相同声旁的合体字认知调查

本文介绍具有相同声旁的合体 的调查为基础。本文的研究方法是描述性的 定性定量,与问卷调查。在本文中,笔者描绘了关于具有相同声旁的合体 的4 种类型题目。从问卷的结果可以知道初级学生对具有相同声旁的合体 的认知水平和初级学生对偏旁与部首意义的认识。通过本研究,笔者得出了 一个结论,初级学生对具有相同声旁的合体 的认知水平还不理想,大部分 学生对汉 的组织偏旁与部首意义的了解不深。在研究中笔者得出的解决方 法是汉语学习者首先必须了解汉 的组织偏旁与部首意义,才能了解汉 的 意义。


(4)

x

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

摘要 ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

1. PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 3

1.3Tujuan Penelitian ... 3

1.4Manfaat Penelitian ... 3

1.5Metode Penelitian... 4

1.6Batasan Penelitian ... 4

2. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1Pengertian Aksara Han (汉字Hànzì) ... 5


(5)

2.1.2 Pengertian Aksara Han Gabungan (合体字hé t zì) ... 5

2.2Pengertian Komponen (部件 bùjiàn) ... 6

2.3Pengertian Komponen (偏旁piānpáng) ... 7

2.3.1 Pengertian Komponen Bentuk (形旁xíng páng) ... 7

2.3.2 Pengertian Komponen Bunyi (声旁shēng páng) ... 7

2.4Pengertian Radikal (部首bù shǒu) ... 7

2.5Pengertian Aksara Piktofonetik (形声字 xíngshēng zì) ... 8

2.6Urutan dalam Mempelajari Aksara Han Gabungan ... 8

3 DATA DAN PEMBAHASAN ... 10

3.1Deskripsi Data ... 10

3.2Makna Radikal dan Makna Aksara Han ... 14

3.3Pembahasan Hasil Kuesioner ... 21

3.3.1 Tipe Soal 1 ... 21

3.3.2 Tipe Soal 2 ... 27

3.3.3 Tipe Soal 3 ... 34

3.3.4 Tipe Soal 4 ... 39

3.4Masalah-Masalah yang Ditemui Pada Hasil Kuesioner ... 46

3.4.1 Tipe Soal 1 ... 46

3.4.2 Tipe Soal 2 ... 47

3.4.3 Tipe Soal 3 ... 47

3.4.4 Tipe Soal 4 ... 48

3.5Solusi Dalam Mempelajari Aksara Han Gabungan yang Memiliki Bentuk Komponen Bunyi yang Sama ... 49

4 SIMPULAN DAN SARAN ... 52

4.1 Simpulan ... 52

DAFTAR REFERENSI ... 54


(6)

xii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Aksara Han Gabungan yang Memiliki Bentuk Komponen Bunyi yang Sama ... 10 Tabel 3.2 Tabel Makna Aksara Han dan Makna Radikal ... 15 Tabel 3.3 Tabel Persentase Responden yang Menjawab Benar dari Keempat Tipe Soal ... 49


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Soal Kuesioner Tipe 1 ... 54

Lampiran 2: Soal Kuesioner Tipe 2 ... 56

Lampiran 3: Soal Kuesioner Tipe 3 ... 57


(8)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa Mandarin merupakan salah satu bahasa internasional yang banyak diminati oleh pelajar asing, di antaranya pelajar di Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dari pembelajaran bahasa Mandarin yang banyak dijumpai baik di sekolah maupun di tempat kursus. Dalam mempelajari bahasa Mandarin, bukan hanya cara pelafalannya saja yang harus dikuasai, tetapi juga harus bisa menulis dan menguasai aksara Han karena aksara Han memiliki peran yang sangat penting dalam bahasa Mandarin.

Aksara Han adalah aksara kuno yang berjumlah lebih dari 50.000 aksara yang memiliki sejarah yang panjang dan telah digunakan dari dulu hingga sekarang sebagai alat untuk berkomunikasi dalam bahasa tulis. Aksara Han terbagi menjadi aksara Han gabungan yang dalam bahasa Mandarin disebut dengan hé tǐ zì (合体 字) dan aksara Han tunggal yang disebut dú tǐ zì (独体字). Aksara Han tunggal

adalah aksara Han yang terbentuk dari satu komponen, sedangkan aksara Han gabungan adalah aksara Han yang terbentuk dari dua atau lebih komponen1.

Ada banyak aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama. Salah satu contohnya adalah aksara 抱 bào (menggendong) dengan

aksara 跑 pǎo (berlari), kedua aksara Han ini sama-sama memiliki bentuk

komponen bunyi包bāo.

Selain itu, dilihat dari pembentukan aksara Han, aksara Han dibagi menjadi enam jenis cara pembentukan 六书 (liù shū), yaitu 象形 (xiàngxíng),指事 (zhǐ shì),形声 (xíngshēng),会意 (huìyì),转注 (zhuǎnzhù) dan 假借 (jiǎjiè). Cara

pembentukan aksara Han yang paling sering ditemui dengan jumlah aksara Han terbanyak adalah aksara piktofonetik (形声字 xíngshēng zì).

Aksara piktofonetik adalah pembentuk aksara Han gabungan yang terdiri dari komponen bentuk yang menyatakan makna dan komponen bunyi yang

1


(9)

2

menyatakan cara baca.2 Salah satu contohnya adalah aksara 钟 (zhōng) yang

terdiri dari komponen bentuk komponen bunyi, 钅(jīn zì páng) yang menyatakan

makna dan komponen bunyi中 (zhōng) yang merupakan cara bacanya.

Namun, karena bahasa ibu pembelajar Indonesia adalah bahasa Indonesia, maka pembelajar Indonesia seringkali menemui kendala pada saat mempelajari bahasa Mandarin, salah satu contohnya yaitu dalam mempelajari aksara Han yang jumlahnya sangat banyak dan memiliki bentuk yang rumit. Hal ini bertambah sulit ketika pembelajar Indonesia tingkat dasar menemui aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama, selain seringkali membuat mereka bingung untuk membedakan maknanya, juga seringkali keliru dalam penulisannya.

Penulis merasa bahwa mahasiswa semester 2 S-1 Sastra China Universitas Kristen Maranatha sebagai mahasiswa tingkat dasar merupakan populasi yang tepat untuk diteliti, sebab rata-rata pengenalan mahasiswa tingkat dasar terhadap aksara Han belum mendalam.

Penulis menggunakan buku 发 展 汉 语 初 级 综 合 I Fāzhǎn Hànyǔ Chūjí

Zōnghé I dan buku 发展汉语初级综合II FāzhǎnHànyǔ Chūjí Zōnghé II sebagai

data untuk kuesioner. Penulis memilih kedua buku ini karena kedua buku ini sudah dan sedang dipelajari oleh mahasiswa semester 2 S-1 Sastra China Universitas Kristen Maranatha. Dalam kuesioner, penulis akan memaparkan 4 tipe soal yang berhubungan dengan aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama.

Dari hasil tipe soal 1, penulis dapat mengetahui seberapa jauh pengenalan responden terhadap makna aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama. Kemudian dari hasil tipe soal 2 penulis dapat mengetahui seberapa jauh pengenalan responden terhadap komponen pembentuk aksara Han. Dari hasil tipe soal 3, penulis dapat mengetahui apakah responden mengenal makna aksara-aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama dan dapat mengelompokkannya sehingga menjadi kata yang tepat. Terakhir, dari hasil tipe soal 4 penulis dapat mengetahui apakah responden memahami penggunaan aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen


(10)

3

Universitas Kristen Maranatha

bunyi yang sama ke dalam kalimat dengan tepat. Berdasarkan hasil dari keempat tipe soal tersebut, maka dapat dilihat sejauh mana pengenalan mahasiswa semester 2 S-1 Sastra China Universitas Kristen Maranatha terhadap aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama.

Berdasarkan hal-hal yang penulis paparkan di atas, penulis tertarik untuk meneliti pengenalan mahasiswa semester 2 S-1 Sastra China Universitas Kristen Maranatha terhadap aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama.

1.2 Rumusan Masalah

1. Masalah-masalah apa yang ditemui dalam hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada mahasiswa semester 2 S-1 Sastra China Universitas Kristen Maranatha?

2. Bagaimana solusi dalam mempelajari aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama?

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui masalah-masalah apa yang ditemui dalam hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada mahasiswa semester 2 S-1 Sastra China Universitas Kristen Maranatha.

2. Untuk mengetahui solusi dalam mempelajari aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberi gambaran kepada pembaca, pembelajar dan peminat bahasa Mandarin mengenai aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama. Selain itu, penulis juga berharap agar penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi rekan-rekan mahasiswa dari jurusan Sastra China yang ingin meneliti skripsi di bidang yang sama.


(11)

4

1.5Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Menurut Gay, dkk.(2006) metode kualitatif kuantitatif disebut metode campuran eksplorasi, yaitu dengan mengumpulkan data kualitatif terlebih dahulu baru mengolah data kuantitatif dengan tujuan agar mengetahui fenomena yang lebih lengkap bila dibandingkan dengan penggunaan salah satu metode saja. (Sutanto Leo, 2013:101) Masri Singarimbun (2010) mengungkapkan, penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

Selain itu, penulis akan menggunakan metode studi literatur, yaitu mengumpulkan data-data dengan mempelajari berbagai jenis buku serta bahan referensi lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

1.6Batasan Penelitian

Mengingat terbatasnya waktu penelitian, maka dalam penelitian ini diperlukan adanya batasan penelitian agar penelitian lebih fokus dan terarah. Pada penelitian kali ini, penulis hanya meneliti aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama yang merupakan aksara piktofonetik dan penelitian ini hanya dilakukan kepada mahasiswa semester 2 S-1 Sastra China Universitas Kristen Maranatha sebagai mahasiswa tingkat dasar karena pengenalan mahasiswa semester 2 S-1 Sastra China Universitas Kristen Maranatha terhadap aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama rata-rata belum mendalam.


(12)

52

Universitas Kristen Maranatha

BAB IV

SIMPULAN

4.1 Simpulan

Aksara Han adalah aksara kuno yang berjumlah lebih dari 50.000 aksara yang memiliki sejarah yang panjang dan telah digunakan dari dulu hingga sekarang sebagai alat untuk berkomunikasi dalam bahasa tulis. Aksara Han terbagi menjadi aksara Han gabungan yang dalam bahasa Mandarin disebut dengan hé tǐ zì (合体字) dan aksara Han tunggal yang disebut dú tǐ zì (独体字). Ada banyak aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama. Hal ini seringkali membuat pembelajar tingkat dasar keliru dalam membedakan maknanya dan salah dalam penulisannya.

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah penulis bagikan pada 26 responden, sebagian besar responden keliru dalam membedakan makna aksara Han oleh karena responden tidak memahami jenis struktur dasar dari aksara Han gabungan tersebut serta responden tidak memahami makna radikalnya. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil kuesioner yang sebagian besar responden tertukar dalam mengisi makna aksara-aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama. Pengenalan responden terhadap makna radikal pun belum cukup baik, sebab jika responden sudah memahami makna radikal dengan baik, maka sedikit kemungkinan responden keliru dalam menjawab makna aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama.

Pengenalan responden terhadap komponen pembentuk aksara Han gabungan pun masih kurang. Pada hasil kuesioner, responden selain tertukar dalam membedakan komponen bentuk dan komponen bunyi, juga ada guratan yang kurang dalam penulisan komponen aksara Han. Selain itu, terdapat responden yang salah dalam menuliskan komponen pembentuk aksara Han.

Berdasarkan masalah-masalah yang ada, penulis memberikan solusi agar pembelajar tingkat dasar pembelajar harus mengerti dan memahami terlebih dahulu komponen pembentuk aksara Han gabungan tersebut terdiri dari berapa


(13)

53

jumlah komponen serta memahami jenis struktur dasar aksara Han gabungan tersebut, kemudian pembelajar harus bisa membedakan mana yang termasuk komponen bentuk dan mana komponen bunyi. Pembelajar pun harus memahami makna-makna radikal agar dapat mengetahui secara garis besar makna aksara Han tersebut.


(14)

54

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR REFERENSI

Leo, S. (2013). Kiat jitu menulis skripsi, tesis, dan disertasi. Jakarta: Erlangga. Sanjaya, S. S. (2009). Bahasa mandarin I (Edisi Pertama). Jakarta: Kompas

Gramedia.

Singarimbun, M. (2010). Metode Penelitian Survai. (Edisi Revisi). Jakarta: LP3ES.

Suparto. (2004). Kamus bushou aksara Mandarin (Cetakan 1). Bandung: Penerbit Pustaka Mandarin.

Waridah, E. (2013). EYD & seputar kebahasa-indonesiaan. Bandung: Ruang Kata.

黄伯荣、廖序东 2002 . 现代汉语. 京市: 高等教育出版社.

孙德金 2006 . 对外汉字教学研究. 京市: 商务印书馆.

孔祥卿、史建伟、孙易 2006 . 汉字学通论. 京市: 京大学出版社.

李泉 2011 . 发展汉语初级综合 (1). 京市: 京语言大学出版社.

李泉 2012 . 发展汉语初级综合 (2). 京市: 京语言大学出版社.

吕必松 1999 . 对外汉语教学概论. 京市: 京语言大学出版社.

新春 1996 . 汉字文 引论. 京市: 广西教育出版社.

赵金铭 2010 . 汉语作为第二语言要素教学 . 京市: 京大学出版社.


(1)

2

menyatakan cara baca.2 Salah satu contohnya adalah aksara 钟 (zhōng) yang terdiri dari komponen bentuk komponen bunyi, 钅(jīn zì páng) yang menyatakan makna dan komponen bunyi中 (zhōng) yang merupakan cara bacanya.

Namun, karena bahasa ibu pembelajar Indonesia adalah bahasa Indonesia, maka pembelajar Indonesia seringkali menemui kendala pada saat mempelajari bahasa Mandarin, salah satu contohnya yaitu dalam mempelajari aksara Han yang jumlahnya sangat banyak dan memiliki bentuk yang rumit. Hal ini bertambah sulit ketika pembelajar Indonesia tingkat dasar menemui aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama, selain seringkali membuat mereka bingung untuk membedakan maknanya, juga seringkali keliru dalam penulisannya.

Penulis merasa bahwa mahasiswa semester 2 S-1 Sastra China Universitas Kristen Maranatha sebagai mahasiswa tingkat dasar merupakan populasi yang tepat untuk diteliti, sebab rata-rata pengenalan mahasiswa tingkat dasar terhadap aksara Han belum mendalam.

Penulis menggunakan buku 发 展 汉 语 初 级 综 合 I Fāzhǎn Hànyǔ Chūjí Zōnghé I dan buku 发展汉语初级综合II FāzhǎnHànyǔ Chūjí Zōnghé II sebagai data untuk kuesioner. Penulis memilih kedua buku ini karena kedua buku ini sudah dan sedang dipelajari oleh mahasiswa semester 2 S-1 Sastra China Universitas Kristen Maranatha. Dalam kuesioner, penulis akan memaparkan 4 tipe soal yang berhubungan dengan aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama.

Dari hasil tipe soal 1, penulis dapat mengetahui seberapa jauh pengenalan responden terhadap makna aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama. Kemudian dari hasil tipe soal 2 penulis dapat mengetahui seberapa jauh pengenalan responden terhadap komponen pembentuk aksara Han. Dari hasil tipe soal 3, penulis dapat mengetahui apakah responden mengenal makna aksara-aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama dan dapat mengelompokkannya sehingga menjadi kata yang tepat. Terakhir, dari hasil tipe soal 4 penulis dapat mengetahui apakah responden memahami penggunaan aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen

2


(2)

Universitas Kristen Maranatha

bunyi yang sama ke dalam kalimat dengan tepat. Berdasarkan hasil dari keempat tipe soal tersebut, maka dapat dilihat sejauh mana pengenalan mahasiswa semester 2 S-1 Sastra China Universitas Kristen Maranatha terhadap aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama.

Berdasarkan hal-hal yang penulis paparkan di atas, penulis tertarik untuk meneliti pengenalan mahasiswa semester 2 S-1 Sastra China Universitas Kristen Maranatha terhadap aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama.

1.2 Rumusan Masalah

1. Masalah-masalah apa yang ditemui dalam hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada mahasiswa semester 2 S-1 Sastra China Universitas Kristen Maranatha?

2. Bagaimana solusi dalam mempelajari aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama?

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui masalah-masalah apa yang ditemui dalam hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada mahasiswa semester 2 S-1 Sastra China Universitas Kristen Maranatha.

2. Untuk mengetahui solusi dalam mempelajari aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberi gambaran kepada pembaca, pembelajar dan peminat bahasa Mandarin mengenai aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama. Selain itu, penulis juga berharap agar penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi rekan-rekan mahasiswa dari jurusan Sastra China yang ingin meneliti skripsi di bidang yang sama.


(3)

4

1.5Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Menurut Gay, dkk.(2006) metode kualitatif kuantitatif disebut metode campuran eksplorasi, yaitu dengan mengumpulkan data kualitatif terlebih dahulu baru mengolah data kuantitatif dengan tujuan agar mengetahui fenomena yang lebih lengkap bila dibandingkan dengan penggunaan salah satu metode saja. (Sutanto Leo, 2013:101) Masri Singarimbun (2010) mengungkapkan, penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

Selain itu, penulis akan menggunakan metode studi literatur, yaitu mengumpulkan data-data dengan mempelajari berbagai jenis buku serta bahan referensi lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

1.6Batasan Penelitian

Mengingat terbatasnya waktu penelitian, maka dalam penelitian ini diperlukan adanya batasan penelitian agar penelitian lebih fokus dan terarah. Pada penelitian kali ini, penulis hanya meneliti aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama yang merupakan aksara piktofonetik dan penelitian ini hanya dilakukan kepada mahasiswa semester 2 S-1 Sastra China Universitas Kristen Maranatha sebagai mahasiswa tingkat dasar karena pengenalan mahasiswa semester 2 S-1 Sastra China Universitas Kristen Maranatha terhadap aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama rata-rata belum mendalam.


(4)

52

Universitas Kristen Maranatha

4.1 Simpulan

Aksara Han adalah aksara kuno yang berjumlah lebih dari 50.000 aksara yang memiliki sejarah yang panjang dan telah digunakan dari dulu hingga sekarang sebagai alat untuk berkomunikasi dalam bahasa tulis. Aksara Han terbagi menjadi aksara Han gabungan yang dalam bahasa Mandarin disebut dengan hé tǐ zì (合体字) dan aksara Han tunggal yang disebut dú tǐ zì (独体字).

Ada banyak aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama. Hal ini seringkali membuat pembelajar tingkat dasar keliru dalam membedakan maknanya dan salah dalam penulisannya.

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah penulis bagikan pada 26 responden, sebagian besar responden keliru dalam membedakan makna aksara Han oleh karena responden tidak memahami jenis struktur dasar dari aksara Han gabungan tersebut serta responden tidak memahami makna radikalnya. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil kuesioner yang sebagian besar responden tertukar dalam mengisi makna aksara-aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama. Pengenalan responden terhadap makna radikal pun belum cukup baik, sebab jika responden sudah memahami makna radikal dengan baik, maka sedikit kemungkinan responden keliru dalam menjawab makna aksara Han gabungan yang memiliki bentuk komponen bunyi yang sama.

Pengenalan responden terhadap komponen pembentuk aksara Han gabungan pun masih kurang. Pada hasil kuesioner, responden selain tertukar dalam membedakan komponen bentuk dan komponen bunyi, juga ada guratan yang kurang dalam penulisan komponen aksara Han. Selain itu, terdapat responden yang salah dalam menuliskan komponen pembentuk aksara Han.

Berdasarkan masalah-masalah yang ada, penulis memberikan solusi agar pembelajar tingkat dasar pembelajar harus mengerti dan memahami terlebih dahulu komponen pembentuk aksara Han gabungan tersebut terdiri dari berapa


(5)

53

jumlah komponen serta memahami jenis struktur dasar aksara Han gabungan tersebut, kemudian pembelajar harus bisa membedakan mana yang termasuk komponen bentuk dan mana komponen bunyi. Pembelajar pun harus memahami makna-makna radikal agar dapat mengetahui secara garis besar makna aksara Han tersebut.


(6)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR REFERENSI

Leo, S. (2013). Kiat jitu menulis skripsi, tesis, dan disertasi. Jakarta: Erlangga. Sanjaya, S. S. (2009). Bahasa mandarin I (Edisi Pertama). Jakarta: Kompas

Gramedia.

Singarimbun, M. (2010). Metode Penelitian Survai. (Edisi Revisi). Jakarta: LP3ES.

Suparto. (2004). Kamus bushou aksara Mandarin (Cetakan 1). Bandung: Penerbit Pustaka Mandarin.

Waridah, E. (2013). EYD & seputar kebahasa-indonesiaan. Bandung: Ruang Kata.

黄伯荣、廖序东 2002 . 现代汉语. 京市: 高等教育出版社.

孙德金 2006 . 对外汉字教学研究. 京市: 商务印书馆.

孔祥卿、史建伟、孙易 2006 . 汉字学通论. 京市: 京大学出版社.

李泉 2011 . 发展汉语初级综合 (1). 京市: 京语言大学出版社.

李泉 2012 . 发展汉语初级综合 (2). 京市: 京语言大学出版社.

吕必松 1999 . 对外汉语教学概论. 京市: 京语言大学出版社.

新春 1996 . 汉字文 引论. 京市: 广西教育出版社.

赵金铭 2010 . 汉语作为第二语言要素教学 . 京市: 京大学出版社.