Perancangan Buku Fotografi Sebagai Upaya Pelestarian Rumah Adat Kudus.

(1)

vii ABSTRAK

PERANCANGAN BUKU FOTOGRAFI SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN RUMAH ADAT KUDUS

Oleh

Yohanes Widyo Harsoyo NRP 0764034

Rumah adat Kudus atau Joglo Pencu merupakan rumah adat warisan leluhur. Rumah adat ini muncul sekitar abad ke-15 pada jaman Kesunanan Kudus yang berawal dari mendaratnya imigran yang berasal dari China yaitu Sampokong dan juru seninya Thio Liang Sing di wilayah barat Gunung Muria. Rumah adat Kudus mempunyai keunikan dari bentuk serta ragam hias yang ada. Gaya ukir atau pahatan yang dimiliki oleh rumah adat Kudus ini merupakan perpaduan motif dari China, Eropa, Hindu dan Persia (Islam).

Falsafah yang terkandung di dalam rumah adat Kudus penting bagi kehidupan manusia, ini menjelaskan bahwa nenek moyang kita memiliki ilmu dan budi luhur tinggi yang diwariskan kepada anak cucunya.

Pada masa sekarang keberadaan rumah adat Kudus semakin terancam, baik dari segi jumlah maupun usaha pelestarian yang kurang. Fakta ini menurut data yang diperoleh dari dinas pariwisata Kudus. Dengan perawatan yang rumit dan biaya yang mahal hanya beberapa bangunan saja yang masih bertahan.

Survey dan penyebaran kuesioner dilakukan kepada masyarakat Kudus yang berusia 17-24 tahun (remaja) dan 25-40 tahun (dewasa muda). Penulis juga melakukan wawancara langsung terhadap sumber terkait diantaranya adalah Dinas pariwisata Kudus, penjaga museum kretek Kudus dan sejarawan yang sudah memiliki pengalaman selama 15 tahun dalam meneliti tentang rumah adat Kudus untuk mendapatkan data yang akurat.

Hasil penelitian disusun sebagai buku fotografi dengan judul Joglo Pencu Rumah Adat Kudus yang berisi tentang filosofi sejarah dan dokumentasi ragam hias yang dimiliki sebagai upaya pelestarian sumber informasi bagi generasi mendatang.


(2)

viii ABSTRACT

THE BOOK OF PHOTOGRAPY DESIGNING AS AN EFFORT IN PRESERVATION OF KUDUS TRADITIONAL HOUSE

Submitted by Yohanes Widyo Harsoyo

NRP 0764034

Kudus traditional house, also known as Joglo Pencu, is a traditional house heritage. This traditional house appeared around the 15th century at the time of Kudus Sultanate, which was originated from the landing of Chinese immigrants, namely Sampokong and his artist Thio Liang Sing in the western region of Mount Muria. The traditional house has a uniqueness of form and decoration. The styles of the carvings at this traditional house is a mix of Chinese, Europe, Hindu and Persian (Islam) motifs.

The philosophy contained in the traditional house is essential for human’s lives, and it

explains that our ancestors had knowledge and high nobility to be passed on to the next generations.

At the present time the existence of the traditional house is increasingly threatened, both in terms of quantity and lack of conservation efforts. This fact, according to data obtained from Kudus tourism department. With complex and costly maintenance, only a few buildings that survived.

Surveys and questionnaires are given to people aged 17-24 years old (teenagers) and 25-40 years (young adult). To obtain accurate data, the author also conducted some interviews with respective parties including Kudus tourism office, Kudus clove museum guards and a historian who has over 15 years of experience in conducting research on the traditional house.

The result of this study is a photographic book titled Joglo pencu, Kudus traditional house, which contains the philosophy of history and documentation decorative patterns as an effort in conserving the information resources for future generations.


(3)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………. . i

LEMBAR PENGESAHAN ……… ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ………... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ………... iv

KATA PENGANTAR ……… v

ABSTRAK INDONESIA .……… vii

ABSTRAK INGGRIS ...……… viii

DAFTAR ISI ……….. viiii

DAFTAR GAMBAR ……….. x

DAFTAR TABEL ……….. xi

BAB I : PENDAHULUAN ……… 1

1.1 Latar Belakang Masalah .……..……….. 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ..……… 2

1.3 Tujuan Perancangan ..……….. 2

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ...………... 3

1.5 Skema perancangan ………. 4

BAB II : LANDASAN TEORI ...……….. 5

2.1 Pengertian Buku ...……….…. 5

2.1.1 Jenis-Jenis Buku ………... 8

2.2 Desain Buku ……… 10

2.2.1 Layout ……….. 11

2.2.2 Grid ……….. 12

2.3 Teori Fotografi ………. 14

2.3.1 Genre Fotografi ……… 15

2.4 Tipografi ……….. 18

2.5 Pengertian Pelestarian ……….. 20


(4)

x

BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH ……….. 22

3.1 Data dan Fakta ……… 22

3.1.1 Perusahaan dan Lembaga terkait ……… 22

a. Dinas Kebudayaan ……… 22

b. Bentara Budaya ………. 23

c. Djarum Bakti ………. 24

d. Gramedia Toko Buku ……… 25

3.1.2 Rumah Adat Kudus ………. 28

3.1.3 Data Hasil Wawancara ………... 28

3.1.4 Data Hasil Survey dan Observasi ………... 31

3.1.5 Data Hasil Kuesioner ……….. 32

3.1.6 Tinjuan terhadap Proyek Sejenis ………. 33

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ………….. 34

3.2.1 Segmentasi, Targeting dan Positioning ………... 38

3.2.2 SWOT ……….. 39

BAB IV : PEMECAHAN MASALAH ……….. 41

4.1 Konsep Komunikasi ……… 41

4.2 Konsep Kreatif ……… 41

4.3 Konsep Media ………. 42

4.4 Hasil Karya ………. 44

4.4.1 Buku ……… 46

4.4.2 Poster ……….. 76

4.4.3 X-Banner ……….. 77

4.4.4 Booth ……….. 78

4.4.5 Packaging ……….. 79

4.4.6 Gimmick ……….. 81

4.4.7 Social Media ……….. 89

BAB V : PEMECAHAN MASALAH ……….. 91


(5)

xi

5.2 Saran ……….. 91

5.2.1 Saran Umum ……….. 91

5.2.2 Saran Khusus……….. 92

5.2.3 Saran Penguji……….. 92

DAFTAR PUSTAKA ………..……….. 93


(6)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan …..………. 4

Gambar 2.1 Anatomi Buku ………...………. 6

Gambar 3.1 Logo Kabupaten Kudus ………. 24

Gambar 3.2 Logo Bentara Budaya ………. 25

Gambar 3.3 Logo Djarum Apresiasi Budaya ………. 26

Gambar 3.4 Logo Gramedia Penerbit Buku Utama ………. 27

Gambar 3.5 Adat Minangkabau & Merantau ……… 37

Gambar 3.6 Mengenal Rumah Adat, Pakaian Adat, Tarian Adat, Dan Senjata Tradisional ………. 37

Gambar 4.1 Typografi utama untuk penjelasan ………. 44

Gambar 4.2 Typografi utama untuk judul dan sub judul ……… 44

Gambar 4.3 Warna ……….. 45

Gambar 4.4 Cover depan dan belakang Joglo Pencu Rumah Adat Kudus …….. 46

Gambar 4.5 End Paper 1 ………. 46

Gambar 4.6 End Paper 2 ………. 47

Gambar 4.7 Pintu utama rumah adat Kudus ……… 47

Gambar 4.8 Copyright ………. 48

Gambar 4.9 Daftar Isi ………. 48

Gambar 4.10 Jeda Buku ……….... 49

Gambar 4.11 Prakata ………. 49

Gambar 4.12 Jeda bab ……… 50

Gambar 4.13 Joglo Pencu ………. 50

Gambar 4.14 Joglo Pencu ………. 51

Gambar 4.15 Denah Joglo Pencu ………. 51

Gambar 4.16 Jeda Buku ...………. 52

Gambar 4.17 Sejarah …...………. 52

Gambar 4.18 Rumah Adat Kudus ………. 53

Gambar 4.19 Jeda Buku ...………. 53


(7)

xiii

Gambar 4.21 Denah Tata Ruang …..………. 55

Gambar 4.22 Jaga Satru ...……… 55

Gambar 4.23 Tempat duduk Jaga Satru …..………. 56

Gambar 4.24 Gebyok Jaga Satru .………. 56

Gambar 4.25 Lampu Kerek Jaga Satru .………..…. 57

Gambar 4.26 Gedongan ………..………. 57

Gambar 4.27 Peti Harta ………..………. 58

Gambar 4.28 Pawon Depan …....………. 58

Gambar 4.29 Pawon ………. 59

Gambar 4.30 Pakiwan ……….. 59

Gambar 4.31 Tempat wudhu Pakiwan ………. 60

Gambar 4.32 Jeda Bab ………. 60

Gambar 4.33 Ragam Hias ………. 61

Gambar 4.34 Motif Bedug ………. 61

Gambar 4.35 Motif Candra Sengkala ………. 62

Gambar 4.36 Motif Naga ………. 62

Gambar 4.37 Motif Raksasa ………. 63

Gambar 4.38 Motif Burung Hong ………. 63

Gambar 4.39 Motif Matahari ………. 64

Gambar 4.40 Motif Kembang Telasih ………... 64

Gambar 4.41 Motif Radiasi ………... 65

Gambar 4.42 Motif Pelepah Pisang ………... 65

Gambar 4.43 Motif Nanasan ………. 66

Gambar 4.44 Motif Bunga Mawar ………. 66

Gambar 4.45 Motif Rantai ………. 67

Gambar 4.46 Motif Bunga Melati ………. 67

Gambar 4.47 Motif Bunga Teratai ………. 68

Gambar 4.48 Jeda Bab ………... 68

Gambar 4.49 Jenis Ukiran ……….... 69

Gambar 4.50 Ukiran 1 Dimensi ……… 70


(8)

xiv

Gambar 4.52 Ukiran 1 Dimensi Tumpang Sanga ……….. 71

Gambar 4.53 Ukiran 2 Dimensi ………. 71

Gambar 4.54 Ukiran 2 Dimensi pada tiang Gebyog ………. 72

Gambar 4.55 Ukiran 3 Dimensi ……… 72

Gambar 4.56 Contoh Ukiran 3 Dimensi ………... 73

Gambar 4.57 Ukiran 3 Dimensi pada tiang pintu Jaga Satru ………... 73

Gambar 4.58 Jeda Bab ………...………...……… 74

Gambar 4.59 Kesan dan Pesan …………...………...……… 74

Gambar 4.60 Kesan dan Pesan …………...………...……… 75

Gambar 4.61 Kesan dan Pesan …………...………...……… 75

Gambar 4.62 Poster …………...………...………. 76

Gambar 4.63 X Banner ……...………...……… 77

Gambar 4.64 Booth rak buku ...………...……….. 78

Gambar 4.65 Booth ……… 78

Gambar 4.66 Packaging dalam ………. 79

Gambar 4.67 Motif packaging ………. 79

Gambar 4.68 Packaging buku ………... 80

Gambar 4.69 Packaging buku ………... 80

Gambar 4.70 Pembatas Buku Joglo Pencu ………... 81

Gambar 4.71 Pembatas Buku Motif Nanasan ………... 81

Gambar 4.72 Pembatas Buku Workshop ………... 82

Gambar 4.73 Pembatas Buku Jaga Satru ………... 82

Gambar 4.74 Pembatas Buku Bagian Belakang ………... 83

Gambar 4.75 Kartu Pos Motif Pelepah Pisang ………... 84

Gambar 4.76 Kartu Pos Motif Pelepah Pisang Bagian belakang ………... 84

Gambar 4.77 Kartu Pos Gedongan ………... 85

Gambar 4.78 Kartu Pos Gedongan Bagian belakang ………... 85

Gambar 4.79 Kartu Pos Joglo Pencu ………... 86

Gambar 4.80 Kartu Pos Joglo Pencu Bagian belakang ………... 86

Gambar 4.81 Kartu Pos Workshop ………... 87


(9)

xv Gambar 4.83 Totebag ………... 88 Gambar 4.84 Instagram 1 ………... 89 Gambar 4.85 Instagram 2 ………... 89


(10)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Diagram Joglo Pencu ……… 32

Tabel 3.2 Diagram Rumah Adat Kudus ……… 32

Tabel 3.3 Diagram Pelestarian ……….. 33

Tabel 3.4 Diagram Sejarah Rumah Adat Kudus ………... 33

Tabel 3.5 Diagram Bahan Pembuatan Rumah Adat Kudus ……….. 34

Tabel 3.6 Diagram Perawatan Rumah Adat Kudus ………... 34

Tabel 3.7 Diagram Pencarian Sejarah Rumah Adat Kudus ……….. 35


(11)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Rangkuman Wawancara ………..……….. 95

A.1 Wawancara dengan Bapak Andi ..……….. 95

A.2 Wawancara dengan Bapak Sumarno ……….. 95

A.3 Wawancara dengan Ibu Ritmi …..……….. 96

Lampiran B Sketsa Poster ………….…………..………... 98

Lampiran C Sketsa X-banner ..…….………..……… 102

Lampiran D Sketsa Packaging .…….………..……… 103

Lampiran E Sketsa Layout Buku ...………….……… 105

Lampiran F Sketsa Cover Buku …...……….………. 110

Lampiran G Sketsa Logo ……..…….…….….………..……. 112

Lampiran H Sketsa Kartu Pos ..………... 114

Lampiran I Sketsa Pembatas ..…….……….…. 115

Lampiran J Sketsa …………..…….……….. 116


(12)

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Kudus dikenal sebagai kota kretek karena banyaknya pabrik rokok yang tersebar di kota tersebut, selain itu dikenal pula sebagai kota wali karena terdapat makamSunan Kudus bernama Ja'far Shadiq yang berada di kawasan Kudus kulon dan Makam Sunan Muria yang berada di lereng Gunung Muria. Sunan Kudus dikenal sebagai penyebar Agama Islam yang paling terkemuka dan merupakan Ulama yang alim pada masa hidupnya. Dalam menyebarkan agama Islam. Sunan Kudus juga ikut berperan dalam Rumah Adat Kudus secara tidak langsung karena beliau mempunyai partner atau teman seorang Cina yang bernama The Liang Sing, Beliau yang mendapat dukungan dari Sunan Kudus dalam mengembangkan seni dan budaya. Beliau juga ikut mengajarkan Agama Islam melalui kesenian ukir dan pahat, dari beliaulah masyarkat Kudus mampu mengukir dan memahat. (Soelarto, 1960: 13) Dalam bidang seni dan budaya, Kudus mampu memberikan ciri khas yang membedakan dengan daerah-daerah lainnya. Selain rumah adat yang disebutkan di atas yang merupakan hasil atau warisan tradisional yang dimiliki oleh Kudus adalah produk bordir yang memiliki ciri yang khas dan gebyog Kudus.

Rumah adat Kudus merupakan warisan seni budaya dari generasi terdahulu selain Baju Adat Kudus dan Seni Tari Kudus. Rumah yang sebagian besar terbuat dari kayu dan penuh dengan ukiran ini merupakan ciri khas dari rumah adat yang tidak terdapat di daerah lain di Jawa Tengah. (Menurut Bapak Marno, Sejarawan Rumah Adat Kudus) Rumah adat Kudus juga disebut sebagai Rumah Ukir. Dalam setiap ukiran yang ada di dalam Rumah Adat Kudus mempunyai nilai-nilai filosofi atau sejarah yang penting bagi kehidupan umat m

anusia. Selain dari ukirannya ada pembagian yang wajib dalam Rumah Adat Kudus yaitu bagian depan yang disebut sebagai Jogo Satru, bagian tengah atau dalam yang disebut gedongan. Di bagian ini juga terdapat kamar utama yang disebut senthong,


(13)

Universitas Kristen Maranatha kemudian bagian ketiga adalah ruang dapur atau pawon. Gaya arsitektur Rumah adat Kudus terpengaruh dari China, Jawa (Hindu), Eropa dan Persia.

Dalam seni arsitektur rumah adat Kudus memiliki nilai budaya yang tinggi. Hal tersebut penting diketahui dan dipahami oleh generasi muda. Dalam setiap ragam hias yang ada, motif ukir yang terdapat serta tata ruang yang dimiliki oleh rumah adat Kudus mempunyai makna tertentu. Keberadaan rumah adat Kudus ini mengalami penurunan dalam segi jumlah (Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus). Hal ini disebabkan karena biaya perawatan dan waktu pengerjaan yang lama serta beralihnya status kepemilikan. Tenaga ahli yang mau dan bisa merawat Rumah Adat Kudus ini hanya tinggal seorang saja dan beliau sudah terbilang sepuh atau cukup tua (Sumber: melalui wawancara dengan Bapak Sumarno) pemilik Rumah adat Kudus.

Rumah adat Kudus ada yang dipindahkan ke kota bahkan negara lain (Ikhwan Syahri, Rumah Adat Kudus Falsafah dan Keberadaanya Kini). Kebanyakan dari masyarakat saat ini khususnya generasi muda tidak mengetahui tentang sejarah dan filosofi dari rumah adat tersebut. Tidak adanya pendokumentasian untuk bangunan ini. Jika dilihat kebelakang perjuangan yang sudah dilakukan oleh pendekar seni yaitu Raga Maya, Raga Jati dan Raga Jaya bisa saja hilang. Setiap ukiran yang ada di rumah adat Kudus memiliki pesan tersendiri.

1.2Permasalah dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang yang ada, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut ini :

Bagaimana merancang buku fotografi yang dapat mendokumentasikan serta memberikan informasi tentang sejarah serta keunikan yang dimiliki oleh rumah adat Kudus?

Untuk menjawab persoalan yang ada pada rumusan masalah perlu adanya kajian yang tertuang dalam ruang lingkup sebagai berikut :


(14)

Universitas Kristen Maranatha Mengetahui Rumah Adat Kudus atau Joglo Pencu yang masih ada di Kudus dan masalah yang terjadi tentang Rumah Adat Kudus

1.3Tujuan Perancangan

Adapun tujuan perancangan penelitian yaitu:

Agar keberadaan Rumah Adat Kudus tetap terjaga dan terpelihara serta filosofi yang terkandung didalamnya dapat terdokumentasikan.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

a. Penulis melakukan wawancara kepada narasumber, para ahli dan sesepuh yang mengetahui tentang rumah adat Kudus.

b. Penulis melakukan observasi terhadap rumah adat Kudus sehingga mendapat data serta dokumentasi dari obyek tersebut

c. Penulis mencari data dengan mencari buku dari perpustakaan, berita dari media cetak, digital internet dan terhadap instansi terkait seperti dinas pariwisata yang ada di kota Kudus.

d. Penulis melakukan survey tentang rumah adat Kudus untuk mendapatkan data.


(15)

Universitas Kristen Maranatha 1.5Skema perancangan

(Gambar 1.1 Skema Perancangan)

Latar Belakang Masalah

Kurangnya dokumentasi tentang sejarah dan keunikan dari seni ukir yang ada di rumah adat Kudus, sehingga perlu adanya perancangan buku untuk mendokumentasikan rumah adat Kudus agar generasi mendatang dan

masyarakat Indonesia dapat mengetahui tentang rumah adat Kudus.

Ruang Lingkup

Dilakukan perancangan buku fotografi sebagai dokumentasi rumah adat Kudus untuk generasi mendatang, dengan target masyarakat secara

umum yang tertarik dengan seni dan budaya.

Tujuan Perancangan

Agar sejarah dan filosofi rumah adat Kudus tidak hilang begitu saja untuk warisan generasi mendatang serta bisa lebih dikenal keunikannya secara luas oleh

masyarakat Indonesia.

Sumber dan Teknik Pengumpulan Landasan Teori

Pengertian Buku Tipografi Teori Fotografi

Data Analisis Data & Fakta Data & Analisis

STP & SWOT Kuesioner, Wawancara,

Studi Pustaka

Rumah Adat Kudus Konsep Komunikasi

Konsep Kreatif Konsep Media

Tujuan Akhir

Agar sejarah dan filosofi Rumah adat Kudus tetap terjaga dan dikenal oleh generasi mendatang dan secara luas dengan

keunikannya sehingga tidak terjadi klim dari Negara lain.

Desain dengan foto /gambar yang lebih dominan untuk mendokumentasikan sejarah dan filosofi rumah adat Kudus

a. Poster

b. Pembatas Buku c. Buku

d. Kartu Pos e. X Banner f. Media sosial


(16)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1Simpulan

Buku Joglo Pencu Rumah Adat Kudus ini merupakan buku yang berisi tentang kumpulan foto-foto dan informasi mengenai Joglo Pencu yang telah dikumpulkan dan disusun menjadi sebuah buku fotografi. Buku ini merupakan buku dengan kualitas premium atau collectible book (buku yang dapat dijadikan koleksi). Dijual untuk kalangan menengah keatas.

Selain berisi kumpulan foto dan informasi mengenai Joglo Pencu, buku ini berisi juga tentang sejarah singkat, terkait rumah adat Kudus atau Joglo Pencu. Makna dan filosofi yang terkandung dalam rumah adat baik dari penataan ruangan serta dari ragam hias yang ada, juga dikupas dalam buku ini, agar para pembaca dapat mengetahui makna yang terkandung didalamnya. Semua hal tersebut merupakan warisan dari leluhur kita yang menyatu dengan rumah adat Kudus. Buku ini sebagian besar memakai foto untuk menunjukan ragam hias atau pahatan yang ada di dalam rumah adat. Foto tersebut berguna untuk memberitahu bahwa keanekaragaman hias yang dimiliki patut dibanggakan oleh masyarakat Indonesia khususnya masyrakat Kudus karena memiliki nilai seni yang tinggi, hal itu dapat dibuktikan melalui nilai jual yang tinggi. Buku ini berperan sebagai dokumentasi yang tertulis dan tercetak sehingga dapat disampaikan kepada generasi selanjutnya.

5.2Saran

5.2.1 Saran Umum

Budaya merupakan warisan dari leluhur yang patut kita jaga dan lestarikan. Terlebih lagi di Indonesia dengan banyaknya suku bangsa menjadikan Indonesia negara yang mempunyai beragam budaya. Budaya merupakan suatu identitas bagi bangsa dan negara. Dengan banyaknya budaya yang ada tentu terasa sulit untuk mengetahui satu persatu kebudayaan yang ada. Langkah yang dapat diambil adalah


(17)

Universitas Kristen Maranatha memperkenalkan budaya yang dalam hal ini adalah rumah adat Kudus melalui media buku. Rumah adat Kudus dikenal juga sebagai rumah ukir sayangnya banyak yang tidak tahu tentang keberadaanya dan banyak juga yang acuh terhadap keberadaan rumah adat ini. Jumlahrumah adat Kudus atau Joglo Pencu yang terus berkurang, dan sangat mungkin punah, maka perlu dilestarikan keberadaanya. Joglo pencu yang saat ini masih bertahan melawan jaman. Sebelum rumah adat Kudus ini benar-benar tidak ada sebaiknya kita upayakan dan lestarikan rumah adat Kudus Joglo Pencu.

5.2.2 Saran Khusus

Untuk Dinas Pariwisata Kudus agar lebih menjaga dan merawat rumah adat Kudus yang berada di museum kretek Kudus dan mendongkrak popularitas rumah adat Kudus melalui lomba gambar, bisa juga menjadikan sebagai icon pariwisata bagi kota Kudus dan masih banyak hal lain yang bisa dilakukan lebih lagi agar dapat rumah adat Kudus tidak semakin berkurang bahkan punah, dan dapat menjadi simbol kebanggan dalam bidang seni yang dimiliki oleh kota Kudus.

5.2.3 Saran Penguji

Didesain untuk lebih elegan lagi, tidak melulu harus menggunakan foto dengan ukuran besar tapi bisa juga menggunakan foto ukuran kecil yang masih dapat dilihat detailnya. Penggunaan font yang lebih elegant agar dapat mengangkat buku ini menjadi lebih elegant. Diberi jeda pada setiap awal atau akhir bab agar tidak terkesan memaksa dalam penyampaian info yang ada dalam buku.


(18)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR

PUSTAKA

Buku

2011. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata. Kabupaten Kudus.

Ambrose, Gavin dan Paul Harris, 2010, Basics Design Layout, Second edition, Lausanne, Switzerland: AVA Publishing SA

Anggraini, Lia, Kirana Nathalia. 2014. “Desain Komunikasi Visual, Dasar-Dasar Panduan Untuk Pemula”. Bandung: Nuansa Cendekia.

Haslam, Andrew. 2006. Book Design. Laurence King.

Hutauruk, Asi Natalia. Perancangan Buku Visual Molecular Gastronomy: The Cullinary Alchemist.

Hutauruk, Asi dan Wiratmo Triyadi, 2014 “Perancangan Buku Visual Molecular Gastronomy: The Culinary Alchemist” 2-3.

Krause, Jim. 2004. Design Basics Index. Ohio: HOW Design Books

Sihombing, Danton. 2001. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sparks, Jon, 2013, Digital SLR Handbook Buku Panduan DSLR, Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.

Sumber lain

____, 10 Januari 2015, “Buku”, (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Buku, 19 Februari 2015, 20.33).

____, 22 Februari 2015, “Fotografi”, (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi, 25 Januari 2015, 15.26).

____, 28 Februari 2013, “Definisi Usia Menurut Para Ahli”, (Online), (http://www.suwarnatha.byethost13.com/web_documents/batas_usia_anak.pd

f, diakses 22 Februari 2015, 18.00)

Bentara Budaya. 2005. “Sejarah Bentara Budaya”, (online), (http://bentarabudaya.com/tk_sejarah.php, diakses 20 Mei 2015, 14.24).


(19)

Universitas Kristen Maranatha Djarum Foundation. “Djarum Apresiasi Budaya”, (online)

(http://www.djarumfoundation.org/program_details.php?page=budaya, diakses 20 Mei 2015, 14.26).

Dinasti, Juna, 18 November 2014, “Pengertian Rumah Adat”, (Online),

(http://budayaadatdaerah.blogspot.com/2014/11/pengertian-rumah-adat.html, diakses 25 Januari 2015, 12.15).

Gramedia Pustaka Utama. “Tentang kami”, (online) (http://www.gramediapustakautama.com/tentang-kami, diakses 20 Mei 2015, 14.28).

Hilmo, “Jenis-Jenis Buku”, (Online),

(https://hilmo22.wordpress.com/2008/09/09/my-destiny, 19 Februari 2015, 21:34).

Ilmu Pendidikan. 2014, Desember 5. “Struktur dan Bagian-Bagian Penyusunan

Buku Secara Umum”, (online),

(http://ilmu-pendidikan.net/pustaka/buku/bagian-penyusun-buku, diakses pada 3 Juni 2015, pada pukul 20:30).

Kumbara, Nunung, 23 September 2012, “Pengertian Rumah Adat”, (Online), (http://nunungkumbaraandika.blogspot.com/2012/09/pengertian-rumah-adat.html, diakses 25 Januari 2015, 13.35).

Pemustaka. 2011, Oktober 1. “Pengertian esai dan ciri-cirinya”, (online), (http://www.pemustaka.com/pengertian-esai-dan-ciri-cirinya.html, diakses 3 April 2015, 20.30).

Syahri, Ikhwan. 2010. “Rumah Adat Kudus Falsafah Dan Keberadaanya Kini”. Karya ilmiah. Kudus: Madrasah Aliyah Qudsiyyah.

Widiyasih, Siti. 2010. “Bobot Ajining Kabudayan Griya Adat Kudus Ing Kabupaten Kudus”. Skripsi. Semarang: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, IKIP PGRI Semarang.


(1)

Universitas Kristen Maranatha Mengetahui Rumah Adat Kudus atau Joglo Pencu yang masih ada di Kudus dan masalah yang terjadi tentang Rumah Adat Kudus

1.3Tujuan Perancangan

Adapun tujuan perancangan penelitian yaitu:

Agar keberadaan Rumah Adat Kudus tetap terjaga dan terpelihara serta filosofi yang terkandung didalamnya dapat terdokumentasikan.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

a. Penulis melakukan wawancara kepada narasumber, para ahli dan sesepuh yang mengetahui tentang rumah adat Kudus.

b. Penulis melakukan observasi terhadap rumah adat Kudus sehingga mendapat data serta dokumentasi dari obyek tersebut

c. Penulis mencari data dengan mencari buku dari perpustakaan, berita dari media cetak, digital internet dan terhadap instansi terkait seperti dinas pariwisata yang ada di kota Kudus.

d. Penulis melakukan survey tentang rumah adat Kudus untuk mendapatkan data.


(2)

Universitas Kristen Maranatha 1.5Skema perancangan

(Gambar 1.1 Skema Perancangan)

Latar Belakang Masalah

Kurangnya dokumentasi tentang sejarah dan keunikan dari seni ukir yang ada di rumah adat Kudus, sehingga perlu adanya perancangan buku untuk mendokumentasikan rumah adat Kudus agar generasi mendatang dan

masyarakat Indonesia dapat mengetahui tentang rumah adat Kudus.

Ruang Lingkup

Dilakukan perancangan buku fotografi sebagai dokumentasi rumah adat Kudus untuk generasi mendatang, dengan target masyarakat secara

umum yang tertarik dengan seni dan budaya.

Tujuan Perancangan

Agar sejarah dan filosofi rumah adat Kudus tidak hilang begitu saja untuk warisan generasi mendatang serta bisa lebih dikenal keunikannya secara luas oleh

masyarakat Indonesia.

Sumber dan Teknik Pengumpulan Landasan Teori

Pengertian Buku Tipografi Teori Fotografi

Data Analisis Data & Fakta Data & Analisis

STP & SWOT Kuesioner, Wawancara,

Studi Pustaka

Rumah Adat Kudus Konsep Komunikasi

Konsep Kreatif Konsep Media

Tujuan Akhir

Agar sejarah dan filosofi Rumah adat Kudus tetap terjaga dan dikenal oleh generasi mendatang dan secara luas dengan

keunikannya sehingga tidak terjadi klim dari Negara lain. Desain dengan foto /gambar

yang lebih dominan untuk mendokumentasikan sejarah dan filosofi rumah adat Kudus

a. Poster

b. Pembatas Buku c. Buku

d. Kartu Pos e. X Banner f. Media sosial Pengertian Rumah Adat


(3)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1Simpulan

Buku Joglo Pencu Rumah Adat Kudus ini merupakan buku yang berisi tentang kumpulan foto-foto dan informasi mengenai Joglo Pencu yang telah dikumpulkan dan disusun menjadi sebuah buku fotografi. Buku ini merupakan buku dengan kualitas premium atau collectible book (buku yang dapat dijadikan koleksi). Dijual untuk kalangan menengah keatas.

Selain berisi kumpulan foto dan informasi mengenai Joglo Pencu, buku ini berisi juga tentang sejarah singkat, terkait rumah adat Kudus atau Joglo Pencu. Makna dan filosofi yang terkandung dalam rumah adat baik dari penataan ruangan serta dari ragam hias yang ada, juga dikupas dalam buku ini, agar para pembaca dapat mengetahui makna yang terkandung didalamnya. Semua hal tersebut merupakan warisan dari leluhur kita yang menyatu dengan rumah adat Kudus. Buku ini sebagian besar memakai foto untuk menunjukan ragam hias atau pahatan yang ada di dalam rumah adat. Foto tersebut berguna untuk memberitahu bahwa keanekaragaman hias yang dimiliki patut dibanggakan oleh masyarakat Indonesia khususnya masyrakat Kudus karena memiliki nilai seni yang tinggi, hal itu dapat dibuktikan melalui nilai jual yang tinggi. Buku ini berperan sebagai dokumentasi yang tertulis dan tercetak sehingga dapat disampaikan kepada generasi selanjutnya.

5.2Saran

5.2.1 Saran Umum

Budaya merupakan warisan dari leluhur yang patut kita jaga dan lestarikan. Terlebih lagi di Indonesia dengan banyaknya suku bangsa menjadikan Indonesia negara yang mempunyai beragam budaya. Budaya merupakan suatu identitas bagi bangsa dan negara. Dengan banyaknya budaya yang ada tentu terasa sulit untuk mengetahui satu persatu kebudayaan yang ada. Langkah yang dapat diambil adalah


(4)

Universitas Kristen Maranatha memperkenalkan budaya yang dalam hal ini adalah rumah adat Kudus melalui media buku. Rumah adat Kudus dikenal juga sebagai rumah ukir sayangnya banyak yang tidak tahu tentang keberadaanya dan banyak juga yang acuh terhadap keberadaan rumah adat ini. Jumlahrumah adat Kudus atau Joglo Pencu yang terus berkurang, dan sangat mungkin punah, maka perlu dilestarikan keberadaanya. Joglo pencu yang saat ini masih bertahan melawan jaman. Sebelum rumah adat Kudus ini benar-benar tidak ada sebaiknya kita upayakan dan lestarikan rumah adat Kudus Joglo Pencu.

5.2.2 Saran Khusus

Untuk Dinas Pariwisata Kudus agar lebih menjaga dan merawat rumah adat Kudus yang berada di museum kretek Kudus dan mendongkrak popularitas rumah adat Kudus melalui lomba gambar, bisa juga menjadikan sebagai icon pariwisata bagi kota Kudus dan masih banyak hal lain yang bisa dilakukan lebih lagi agar dapat rumah adat Kudus tidak semakin berkurang bahkan punah, dan dapat menjadi simbol kebanggan dalam bidang seni yang dimiliki oleh kota Kudus.

5.2.3 Saran Penguji

Didesain untuk lebih elegan lagi, tidak melulu harus menggunakan foto dengan ukuran besar tapi bisa juga menggunakan foto ukuran kecil yang masih dapat dilihat detailnya. Penggunaan font yang lebih elegant agar dapat mengangkat buku ini menjadi lebih elegant. Diberi jeda pada setiap awal atau akhir bab agar tidak terkesan memaksa dalam penyampaian info yang ada dalam buku.


(5)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Buku

2011. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata. Kabupaten Kudus.

Ambrose, Gavin dan Paul Harris, 2010, Basics Design Layout, Second edition, Lausanne, Switzerland: AVA Publishing SA

Anggraini, Lia, Kirana Nathalia. 2014. “Desain Komunikasi Visual, Dasar-Dasar Panduan Untuk Pemula”. Bandung: Nuansa Cendekia.

Haslam, Andrew. 2006. Book Design. Laurence King.

Hutauruk, Asi Natalia. Perancangan Buku Visual Molecular Gastronomy: The Cullinary Alchemist.

Hutauruk, Asi dan Wiratmo Triyadi, 2014 “Perancangan Buku Visual Molecular Gastronomy: The Culinary Alchemist” 2-3.

Krause, Jim. 2004. Design Basics Index. Ohio: HOW Design Books

Sihombing, Danton. 2001. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sparks, Jon, 2013, Digital SLR Handbook Buku Panduan DSLR, Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.

Sumber lain

____, 10 Januari 2015, “Buku”, (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Buku, 19

Februari 2015, 20.33).

____, 22 Februari 2015, “Fotografi”, (Online),

(http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi, 25 Januari 2015, 15.26).

____, 28 Februari 2013, “Definisi Usia Menurut Para Ahli”, (Online),

(http://www.suwarnatha.byethost13.com/web_documents/batas_usia_anak.pd f, diakses 22 Februari 2015, 18.00)

Bentara Budaya. 2005. “Sejarah Bentara Budaya”, (online), (http://bentarabudaya.com/tk_sejarah.php, diakses 20 Mei 2015, 14.24).


(6)

Universitas Kristen Maranatha Djarum Foundation. “Djarum Apresiasi Budaya”, (online)

(http://www.djarumfoundation.org/program_details.php?page=budaya, diakses 20 Mei 2015, 14.26).

Dinasti, Juna, 18 November 2014, “Pengertian Rumah Adat”, (Online),

(http://budayaadatdaerah.blogspot.com/2014/11/pengertian-rumah-adat.html, diakses 25 Januari 2015, 12.15).

Gramedia Pustaka Utama. “Tentang kami”, (online) (http://www.gramediapustakautama.com/tentang-kami, diakses 20 Mei 2015, 14.28).

Hilmo, “Jenis-Jenis Buku”, (Online),

(https://hilmo22.wordpress.com/2008/09/09/my-destiny, 19 Februari 2015, 21:34).

Ilmu Pendidikan. 2014, Desember 5. “Struktur dan Bagian-Bagian Penyusunan

Buku Secara Umum”, (online),

(http://ilmu-pendidikan.net/pustaka/buku/bagian-penyusun-buku, diakses pada 3 Juni 2015, pada pukul 20:30).

Kumbara, Nunung, 23 September 2012, “Pengertian Rumah Adat”, (Online), (http://nunungkumbaraandika.blogspot.com/2012/09/pengertian-rumah-adat.html, diakses 25 Januari 2015, 13.35).

Pemustaka. 2011, Oktober 1. “Pengertian esai dan ciri-cirinya”, (online), (http://www.pemustaka.com/pengertian-esai-dan-ciri-cirinya.html, diakses 3 April 2015, 20.30).

Syahri, Ikhwan. 2010. “Rumah Adat Kudus Falsafah Dan Keberadaanya Kini”. Karya ilmiah. Kudus: Madrasah Aliyah Qudsiyyah.

Widiyasih, Siti. 2010. “Bobot Ajining Kabudayan Griya Adat Kudus Ing Kabupaten Kudus”. Skripsi. Semarang: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, IKIP PGRI Semarang.