Perancangan Buku Fotografi Sebagai Pengenalan Teknik Tenun Suku Baduy.

(1)

ABSTRAK

Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, banyak kebudayaan yang mulai memudar, atau bahkan punah. Salah satu warisan budaya Indonesia yang masih menjaga keaslian mereka adalah Suku baduy. Sayangnya, suku Baduy Luar yang ditugaskan untuk menjaga Baduy Dalam dari efek moderisasi kini juga mulai mengalami perubahan. Interaksi dengan turis lokal maupun internasional mempengaruhi cara mereka berfikir dan gaya hidup mereka. Budaya-budaya milik suku Baduy Luar perlahan-lahan mulai meluntur. Oleh sebab itu, perlu dibuat sebuah dokumentasi sebagai pelestarian secara visual. Dokumentasi dibuat dalam bentuk buku fotografi. Dokumentasi ini diharapkan akan menjadi media informasi bagi orang yang tidak dapat menjangkau Suku Baduy, dan juga sebagai catatan sejarah bila suatu saat kebudayaan ini punah, atau tidak ada yang dapat meneruskan warisan ini di masa depan.


(2)

ABSTRACT

Along with the development of human civilization, so many heritages begin to fade away or even become extinct. One of Indonesian cultural heritage that preserve their originality is Baduy tribe. Unfortunately, Baduy Luar, the one whose obligation is to prevent the threatening effect of modernization from entering Baduy Dalam, begins to change. They who interact with local and international tourist are influenced in the way of they think or they live. So, a documentation of the heritage is needed to be a visual preservation. The documentation is made in the form of a photography book. The documentation is expected to be a media of information or an evidence of the heritage if it became extinct or no one kept the legacy some day in the future.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... v

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3

1.3 Tujuan Perancangan ... 4

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 4

1.5 Skema Perancangan ... 6

BAB II : LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Kebudayaan ... 7

2.1.1 Kriya ... 8

2.1.2 Tenun Indonesia ... 8

2.2 Komunikasi ... 11

2.2.1 Pengertian Komunikasi ... 11

2.2.2 Tujuan Komunikasi ... 11

2.2.3 Proses Komunikasi ... 12

2.2.4 Teori Komunikasi – Pendekatan ... 13

2.2.5 Fungsi Komunikasi ... 15

2.3 Desain Buku ... 15

2.3.1 Teori Desain Buku ... 15

2.3.2 Layout dan Grid ... 16

2.3.3 Coffee Table Books ... 17

2.3.4 Tipografi ... 17

2.4 Fotografi ... 18

2.4.1 Fotografi Manusia ... 18

2.5 Promosi ... 21

2.5.1 Pengertian dan Tujuan Promosi ... 21

2.5.2 Promotion Mix ... 22

BAB III : DATA DAN ANALISIS ... 24

3.1 Data dan Fakta ... 24

3.1.1 Masyarakat Baduy ... 24

3.1.2 Asal-usul Masyarakat Baduy ... 26

3.1.3 Kondisi Geografi ... 27

3.1.4 Sistem Pemerintahan Masyarakat Baduy ... 28

3.1.6 Efek Modernisasi ... 29

3.2 Lembaga Terkait ... 31


(4)

3.2.2 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banten ... 3 4

3.3 Tinjauan Karya Sejenis ... 41

3.4 Segmentasi, Targeting, dan Positioning ... 43

3.4.1 Segmentasi ... 44

3.4.2 Targeting ... 44

3.4.3 Positioning ... 44

3.5 SWOT Analisis Matriks ... 45

3.6 Kuesioner ... 45

BAB IV : PEMECAHAN MASALAH ... 52

4.1 Konsep Komunikasi ... 52

4.2 Konsep Kreatif ... 54

4.2.1 Konsep Visual ... 54

4.3 Konsep Media ... 57

4.4 Hasil Karya ... 57

4.4.1 Sampul ... 57

4.4.2 Buku : Bab Pendahuluan ... 58

4.4.3 Buku : Bab Bodasan ... 61

4.4.4 Buku : Bab Ngincir ... 63

4.4.5 Buku : Bab Mihane ... 65

4.4.7 Buku : Bab Nyisir ... 67

4.4.8 Buku : Bab Ngaliar ... 68

4.4.9 Buku : Bab Ninun ... 70

4.4.10 Poster ( Awareness ) ... 73

4.4.11 X-Banner ( Informing ) ... 74

4.4.12 Goodie Bag ( Reminding ) ... 74

4.4.13 Kalender ( Reminding ) ... 75

4.4.14 Kartu Pos ( Reminding ) ... 75

4.4.15 Sketch Pad ( Reminding ) ... 75

4.4.16 Web Banner ( Reminding ) ... 76

4.5 Strategi Promosi ... 76

4.6 Timeline Promosi ... 77

4.7 Budgeting ... 78

BAB V : PENUTUP ... 81

5.1 Simpulan ... 81

5.2 Saran ... 81


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Seorang anak yang mengenakan kaos modern ... 2

Gambar 3.1 Seorang pria Baduy yang sedang mengangkut hasil bumi ... 24

Gambar 3.2 Seorang remaja Baduy sedang menonton TV ... 30

Gambar 3.3 Seorang remaja Baduy sedang menggunakan telepon genggam . 30 Gambar 3.4 Logo PT. Gramedia Pustaka Utama ... 32

Gambar 3.5 Logo Provinsi Banten ... 34

Gambar 3.6 Coffee Table Book yang dibuat oleh National Geographic ... 42

Gambar 3.7 Through the Lens by National Geographic ... 42

Gambar 3.8 Logo Indonesia Bagus ... 43

Gambar 3.9 Screenshot Indonesia Bagus ... 43

Gambar 4.1 Sampul Buku Ninun Baduy ... 57

Gambar 4.2 Bab Pendahuluan 1 ... 58

Gambar 4.3 Bab Pendahuluan 2 ... 58

Gambar 4.4 Bab Pendahuluan 3 ... 59

Gambar 4.5 Bab Pendahuluan 4 ... 59

Gambar 4.6 Bab Pendahuluan 5 ... 59

Gambar 4.7 Bab Pendahuluan 6 ... 60

Gambar 4.8 Bab Pendahuluan 7 ... 60

Gambar 4.9 Bab Bodasan 1 ... 61

Gambar 4.10 Bab Bodasan 2 ... 61

Gambar 4.11 Bab Bodasan 3 ... 62

Gambar 4.12 Bab Bodasan 4 ... 62

Gambar 4.13 Bab Bodasan 5 ... 62

Gambar 4.14 Bab Ngincir 1 ... 63

Gambar 4.15 Bab Ngincir 2 ... 63

Gambar 4.16 Bab Ngincir 3 ... 63

Gambar 4.17 Bab Ngincir 4 ... 64

Gambar 4.18 Bab Ngincir 5 ... 64

Gambar 4.19 Bab Ngincir 6 ... 64

Gambar 4.20 Bab Mihane 1 ... 65


(6)

Gambar 4.22 Bab Mihane 3 ... 65

Gambar 4.23 Bab Mihane 4 ... 66

Gambar 4.24 Bab Mihane 5 ... 66

Gambar 4.25 Bab Mihane 6 ... 66

Gambar 4.26 Bab Nyisir 1 ... 66

Gambar 4.27 Bab Nyisir 2 ... 67

Gambar 4.28 Bab Nyisir 3 ... 67

Gambar 4.29 Bab Nyisir 4 ... 68

Gambar 4.30 Bab Ngaliar 1 ... 68

Gambar 4.31 Bab Ngaliar 2 ... 68

Gambar 4.32 Bab Ngaliar 3 ... 69

Gambar 4.33 Bab Ngaliar 4 ... 69

Gambar 4.34 Bab Ngaliar 5 ... 69

Gambar 4.35 Bab Ngaliar 6 ... 70

Gambar 4.36 Bab Ngaliar 7 ... 70

Gambar 4.37 Bab Ninun 1 ... 70

Gambar 4.38 Bab Ninun 2 ... 71

Gambar 4.39 Bab Ninun 3 ... 71

Gambar 4.40 Bab Ninun 4 ... 71

Gambar 4.41 Bab Ninun 5 ... 72

Gambar 4.42 Bab Ninun 6 ... 72

Gambar 4.43 Bab Ninun 7 ... 72

Gambar 4.44 Poster 1 ... 73

Gambar 4.45 Poster 2 ... 73

Gambar 4.46 X-Banner ... 74

Gambar 4.47 Goodie Bag ... 74

Gambar 4.48 Kalender ... 75

Gambar 4.49 Kartu Pos ... 75

Gambar 4.50 Sketch Pad ... 75


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Skema Perancangan ... 6

Tabel 3.1 Struktur Organiasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banten .... 41

Tabel 3.2 Analisis SWOT Matriks ... 45

Tabel 3.3 Tabel Kuesioner 1 ... 48

Tabel 3.4 Tabel Kuesioner 2 ... 48

Tabel 3.5 Tabel Kuesioner 3 ... 49

Tabel 3.6 Tabel Kuesioner 4 ... 49

Tabel 3.7 Tabel Kuesioner 5 ... 50

Tabel 3.8 Tabel Kuesioner 6 ... 50

Tabel 3.9 Tabel Kuesioner 7 ... 51

Tabel 3.10 Tabel Kuesioner 8 ... 51

Tabel 4.1 Timeline Promosi ... 77

Tabel 4.2 Budget Pra-Produksi ... 78

Tabel 4.3 Budget Produksi ... 79


(8)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia, sebuah negara yang terdiri dari berbagai macam suku dan budaya yang berbeda-beda. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), berdasarkan hasil sensus penduduk terakhir pada 2010, diketahui bahwa Indonesia terdiri dari 1.128 suku budaya (Indonesia Surga Wisata Bahari dan Budaya, http://www.kompasiana.com, 24 Februari 2014, 05.29 PM). Dari sekian banyak suku budaya yang ada di Indonesia, sebagian masih hidup dalam budaya terasing. Sebagian dari suku-suku di Indonesia belum terjangkau oleh teknologi, tapi ada pula suku yang memang menutup diri terhadap kebudayaan modern. Salah satunya adalah suku Baduy.

Berdasarkan observasi penulis dari beberapa kumpulan sumber informasi, Baduy merupakan sebuah komunitas adat yang hidup bersinergi dengan alam terletak di sebelah barat provinsi Banten di dekat Rangkasbitung. Komunitas ini memiliki populasi sekitar 11.700 orang dan berada di tengah Gunung Kendeng serta berada pada ketinggian 300-500 meter diatas permukaan laut. Komunitas ini dibagi menjadi dua bagian. Baduy luar dan Baduy dalam. Baduy dalam adalah adat yang sangat kuat dan tidak menerima teknologi dari luar suku Baduy. Sedangkan suku Baduy luar mengelilingi Baduy dalam. Suku Baduy luar lebih terbuka terhadap teknologi, namun tetap menjaga nilai-nilai adat-istiadat yang ada di dalamnya. Konon dikatakan bahwa suku Baduy luar bertugas untuk menjaga keaslian suku Baduy dalam, membentengi suku Baduy dalam dari pengaruh budaya luar agar tidak sampai masuk kedalam. (www.joshuaproject.net- Baduy, 24 Februari 2014, 05:51 PM)

Hasil studi langsung ke lapangan menunjukkan salah satu produk budaya yang ada di Baduy adalah seni pembuatan sandang. Mulai dari pakaian, kain pengikat kepala, hingga tas yang semuanya dibuat dengan menggunakan bahan-bahan dari alam.


(9)

Universitas Kristen Maranatha 2 Proses pembuatan mulai dari pemintalan kapas menjadi benang sampai kepada penenunan juga dibuat menggunakan alat-alat yang diambil dari alam.

Berdasarkan observasi tentang proyek sejenis juga, penulis menemukan bahwa seni menyangkut sandang Baduy belum pernah disampaikan dalam bentuk buku foto. Oleh karena itu, penulis merasa perlu membuat buku foto untuk menyampaikan informasi tentang produk budaya suku Baduy ini.

Produk-produk sandang yang dibuat oleh masyarakat Baduy ini memiliki kelebihan – kelebihan dibanding dengan produk modern. Produk sandang yang dibuat di Baduy ini sangat ramah lingkungan karena tidak melibatkan proses kimia dalam pembuatannya. Pada proses pengerjaannya juga menggunakan alat-alat yang terbuat dari kayu-kayuan sehingga tidak meninggalkan limbah.

Gambar 1.1 Seorang anak yang mengenakan kaos modern Sumber : Dokumentasi Pribadi

Saat ini, suku Baduy Luar mulai terkikis oleh modernisasi. Banyak dari warga suku Baduy yang meninggalkan Desa Kanekes untuk hidup menjadi warga kota dan semakin sedikit yang meneruskan kebudayaan dan kesenian di Baduy (Catatan Perjalanan ke Desa Baduy, www.tambora.co.id , 25 Feburari 2014 , 12:37PM)


(10)

Universitas Kristen Maranatha 3 Dari hasil observasi penulis tentang karya-karya yang bersangkutan dengan produk budaya Baduy di Indonesia sendiri, seringkali topik yang diangkat tentang budaya Baduy adalah tentang pakem adat-istiadatnya, tapi jarang sekali mengangkat tentang produk-produk budaya yang dimiliki oleh masyarakat Baduy. Oleh karena itu penulis merasa perlu mengangkat kembali salah satu produk budaya Baduy agar dapat melestarikan budaya ini. Adapun karya tentang seni tenun Baduy yang ditemukan penulis adalah berupa karya tulis ilmiah dan bukan berupa karya visual. Jadi penulis merasa perlu adanya karya yang berkomunikasi secara visual dan penulis juga ingin berbagi kepada masyarakat tentang kearifkan lokal suku Baduy ini sehingga tehnik yang ramah lingkungan dapat menginspirasi dan dapat diaplikasikan untuk gaya hidup zaman sekarang.

Penulis memilih untuk merancang buku foto sebagai media informasi yang persuasif dan bacaan yang ringan agar informasi dapat sampai kepada pendengar dengan baik. Buku foto berisi foto-foto yang dapat disusun dan dirancang dengan sedemikian rupa agar dapat menyampaikan informasi secara visual dan verbal sesuai dengan prinsip keilmuan desain komunikasi visual. Penerapan keilumuan desain komunikasi visual yang digunakan oleh penulis adalah layout, tipografi, fotografi dan semiotika.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah disampaikan di atas, penulis merangkum beberapa rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana melestarikan produk budaya suku Baduy melalui buku foto sebagai media informasi suku Baduy.

2. Bagaimana merancang media promosi untuk memperkenalkan buku fotografi tentang hasil tenun suku Baduy kepada masyarakat Indonesia.


(11)

Universitas Kristen Maranatha 4 Adapun ruang lingkup pembahasan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah pengenalan teknik tenun pada suku Baduy di Banten, Jawa Barat, Indonesia. Waktu penelitian dan perancangan pada bulan Februari – Mei 2014. Rancangan ini dibatasi pada perancangan media informasi yang memperkenalkan teknik tenun pada suku Baduy bagi masyarakat dewasa muda dengan rentang usia produktif yang sudah memiliki pekerjaan dan tinggal di perkotaan sebagai target primer.

1.3 Tujuan Perancangan

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah diatas, tujuan secara umum yang ingin dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Melestarikan produk budaya Baduy berupa teknik tenun melalui strategi visual dan rancangan media informasi buku foto.

2. Agar media informasi yang telah dirancang bisa sampai ke masyarakat dan memberi informasi tentang teknik tenun Suku Baduy.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data, penulis menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi pustaka.

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung kesuku Baduy, dan melakukan pemotretan langsung di Kampung Gajebo.

2. Wawancara

Melakukan wawancara dengan pihak yang mengetahui tentang suku Baduy serta pihak-pihak yang kompeten dalam hal sosialisasi budaya.


(12)

Universitas Kristen Maranatha 5 3. Studi Pustaka

Penulis mengumpulkan data-data melalui buku-buku, artikel koran, majalah, internet yang berhubungan dengan permasalahan perancangan.

4. Kuesioner

Penulis mengumpulkan data kuesioner untuk membantu memilih media yang tepat untuk membuat rancangan visual.


(13)

Universitas Kristen Maranatha 6 1.5 Skema Perancangan


(14)

Universitas Kristen Maranatha 82

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan

Indonesia memiliki banyak sekali kekayaan budaya, namun sedikit sekali yang memperhatikan dan berniat untuk melestarikannya. Kita seringkali kecolongan terhadap negara lain yang mengakuisisi budaya milik kita, tapi tanpa kita sadari sebenarnya kita sendirilah yang kurang menjaga dan melestarikan budaya kita sendiri hingga akhirnya setelah dimanfaatkan oleh negara lain kita pun mulai panik.

Sebelum terulang hal yang sama, ada baiknya kita sebagai pemilik budaya yang sangat kaya ini mulai menjaga dan melestarikannya, seperti kebudayaan pada suku Baduy Luar yang diangkat oleh penulis. Kini sudah mulai mengalami pemudaran dan bila tidak cepat diselamatkan, mungkin budaya ini tidak akan dapat bertahan. Penulis dalam rancangannya hanya dapat melestarikan budaya ini dalam bentuk dokumentasi foto, namun tidak memiliki kapabilitas untuk melestarikannya agar tetap hidup lebih panjang.

Setelah menjalani proses panjang dalam proses riset, pengumpulan data, percangan serta sidang uji kelayakan yang dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa sebuah perancangan karya akhir membutuhkan sebuah usaha yang besar dalam penyelesaiannya dan sebaiknya karya yang telah dihasilkan melalui usaha yang besar itu dapat berguna bagi masyarakat banyak.

5.2 Saran

Saran pada uji kelayakan pertama yang didapat penulis adalah untuk merapikan penulisan, memperbaiki beberapa kesalahan penulisan, serta mengganti tujuan penelitian dari melestarikan sebuah budaya, menjadi dokumentasi budaya. Namun pada akhirnya penulis menemukan bahwa dokumentasi pun sebenarnya termasuk


(15)

Universitas Kristen Maranatha 83

dalam pelestarian secara visual sehingga penulis menambahkan pada tujuan penelitian menjadi dokumentasi dan pelestarian secara visual.

Pada uji kelayakan kedua, penulis mendapatkan saran dari dosen penguji untuk mengkaji ulang rancangan sampul buku karena dirasa terlalu modern. Lalu dosen penguji meminta penulis untk menambah rincian yang lebih detil pada bagian bugeting dan menyusun strategi promosi untuk penjualan buku ini. Dosen penguji juga meminta untuk mengurangi beberapa bagian dari lembaga terkait yang dirasa tidak perlu, serta mengganti lembaga terkait dengan lembaga yang lebih korelatif. Yaitu dari Kompas Gramedia menjadi Gramedia Pustaka Utama.

Pada sidang akhir penulis mendapat masukan bahwa seharusnya pada karya diberikan tambahan berupa karya akhir sehingga ada klimaks dari urutan cerita yang disajikan. Penulis juga mendapatkan masukanpada bagian strategi promosi bahwa sebaiknya proses awareness dimulai tidak terlalu jauh dengan informing, cukup 2 bulan. Penulis juga diberikan koreksi untuk beberapa bagian minor dari detil penulisan yang kurang diperhatikan oleh penulis.


(16)

  83 

DAFTAR PUSTAKA

Cita Tenun Indonesia. 2010. Tenun : Handwoven Textiles of Indonesia, Jakarta: BAB Publishing Indonesia.

Haslam, Andrew. 2006. Book Design, London, UK: Lawrence King Publishing. Khasali, Rhenald. 2007. Membidik Pasar Indonesia : Segmentasi, Targetting, dan

Positioning, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

March, Marion D. 1988. Creative Typogaphy, Ohio, USA: North Light Books. Shannon, Claude.E dan Warren Waver. 1998. The Mathematical Theory of

Communication, Illinois, USA: University of Illiois Press. Tylor, Edward B. 2010. Primitive Culture, London: Gordon Press.

Valenzuela, Roberto. 2012. Picture Perfect Practice: Belajar Sendiri Menguasai Fotografi Kelas Dunia. Terjemahan oleh Stephanus K. Wibowo. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Indonesia Surga Wisata Bahari dan Budaya, http://www.kompasiana.com, 24 Februari 2014, 05.29 PM

Catatan Perjalanan ke Desa Baduy, www.tambora.co.id , 25 Feburari 2014 , 12:37PM

www.joshuaproject.net- Baduy, 24 Februari 2014, 05:51 PM http://antro.palomar.edu/culture , 25 Februari 2014, 12:37PM http://www.craftcouncil.org.,Craft. 25 Februari 2014. 01:10PM http://www.fsrd.itb.ac.id/?page_id=12. 25 Februari 2014. 01.19 PM

http://www.press.uchicago.edu/Misc/Chicago/173259.html, 24 April 2014, 07:39 PM


(1)

Adapun ruang lingkup pembahasan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah pengenalan teknik tenun pada suku Baduy di Banten, Jawa Barat, Indonesia. Waktu penelitian dan perancangan pada bulan Februari – Mei 2014. Rancangan ini dibatasi pada perancangan media informasi yang memperkenalkan teknik tenun pada suku Baduy bagi masyarakat dewasa muda dengan rentang usia produktif yang sudah memiliki pekerjaan dan tinggal di perkotaan sebagai target primer.

1.3 Tujuan Perancangan

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah diatas, tujuan secara umum yang ingin dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Melestarikan produk budaya Baduy berupa teknik tenun melalui strategi visual dan rancangan media informasi buku foto.

2. Agar media informasi yang telah dirancang bisa sampai ke masyarakat dan memberi informasi tentang teknik tenun Suku Baduy.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data, penulis menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi pustaka.

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung kesuku Baduy, dan melakukan pemotretan langsung di Kampung Gajebo.

2. Wawancara

Melakukan wawancara dengan pihak yang mengetahui tentang suku Baduy serta pihak-pihak yang kompeten dalam hal sosialisasi budaya.


(2)

3. Studi Pustaka

Penulis mengumpulkan data-data melalui buku-buku, artikel koran, majalah, internet yang berhubungan dengan permasalahan perancangan.

4. Kuesioner

Penulis mengumpulkan data kuesioner untuk membantu memilih media yang tepat untuk membuat rancangan visual.


(3)

1.5 Skema Perancangan


(4)

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan

Indonesia memiliki banyak sekali kekayaan budaya, namun sedikit sekali yang memperhatikan dan berniat untuk melestarikannya. Kita seringkali kecolongan terhadap negara lain yang mengakuisisi budaya milik kita, tapi tanpa kita sadari sebenarnya kita sendirilah yang kurang menjaga dan melestarikan budaya kita sendiri hingga akhirnya setelah dimanfaatkan oleh negara lain kita pun mulai panik.

Sebelum terulang hal yang sama, ada baiknya kita sebagai pemilik budaya yang sangat kaya ini mulai menjaga dan melestarikannya, seperti kebudayaan pada suku Baduy Luar yang diangkat oleh penulis. Kini sudah mulai mengalami pemudaran dan bila tidak cepat diselamatkan, mungkin budaya ini tidak akan dapat bertahan. Penulis dalam rancangannya hanya dapat melestarikan budaya ini dalam bentuk dokumentasi foto, namun tidak memiliki kapabilitas untuk melestarikannya agar tetap hidup lebih panjang.

Setelah menjalani proses panjang dalam proses riset, pengumpulan data, percangan serta sidang uji kelayakan yang dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa sebuah perancangan karya akhir membutuhkan sebuah usaha yang besar dalam penyelesaiannya dan sebaiknya karya yang telah dihasilkan melalui usaha yang besar itu dapat berguna bagi masyarakat banyak.

5.2 Saran

Saran pada uji kelayakan pertama yang didapat penulis adalah untuk merapikan penulisan, memperbaiki beberapa kesalahan penulisan, serta mengganti tujuan penelitian dari melestarikan sebuah budaya, menjadi dokumentasi budaya. Namun pada akhirnya penulis menemukan bahwa dokumentasi pun sebenarnya termasuk


(5)

dalam pelestarian secara visual sehingga penulis menambahkan pada tujuan penelitian menjadi dokumentasi dan pelestarian secara visual.

Pada uji kelayakan kedua, penulis mendapatkan saran dari dosen penguji untuk mengkaji ulang rancangan sampul buku karena dirasa terlalu modern. Lalu dosen penguji meminta penulis untk menambah rincian yang lebih detil pada bagian bugeting dan menyusun strategi promosi untuk penjualan buku ini. Dosen penguji juga meminta untuk mengurangi beberapa bagian dari lembaga terkait yang dirasa tidak perlu, serta mengganti lembaga terkait dengan lembaga yang lebih korelatif. Yaitu dari Kompas Gramedia menjadi Gramedia Pustaka Utama.

Pada sidang akhir penulis mendapat masukan bahwa seharusnya pada karya diberikan tambahan berupa karya akhir sehingga ada klimaks dari urutan cerita yang disajikan. Penulis juga mendapatkan masukanpada bagian strategi promosi bahwa sebaiknya proses awareness dimulai tidak terlalu jauh dengan informing, cukup 2 bulan. Penulis juga diberikan koreksi untuk beberapa bagian minor dari detil penulisan yang kurang diperhatikan oleh penulis.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Cita Tenun Indonesia. 2010. Tenun : Handwoven Textiles of Indonesia, Jakarta: BAB Publishing Indonesia.

Haslam, Andrew. 2006. Book Design, London, UK: Lawrence King Publishing. Khasali, Rhenald. 2007. Membidik Pasar Indonesia : Segmentasi, Targetting, dan

Positioning, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

March, Marion D. 1988. Creative Typogaphy, Ohio, USA: North Light Books. Shannon, Claude.E dan Warren Waver. 1998. The Mathematical Theory of

Communication, Illinois, USA: University of Illiois Press. Tylor, Edward B. 2010. Primitive Culture, London: Gordon Press.

Valenzuela, Roberto. 2012. Picture Perfect Practice: Belajar Sendiri Menguasai Fotografi Kelas Dunia. Terjemahan oleh Stephanus K. Wibowo. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Indonesia Surga Wisata Bahari dan Budaya, http://www.kompasiana.com, 24 Februari 2014, 05.29 PM

Catatan Perjalanan ke Desa Baduy, www.tambora.co.id , 25 Feburari 2014 , 12:37PM

www.joshuaproject.net- Baduy, 24 Februari 2014, 05:51 PM http://antro.palomar.edu/culture , 25 Februari 2014, 12:37PM http://www.craftcouncil.org.,Craft. 25 Februari 2014. 01:10PM http://www.fsrd.itb.ac.id/?page_id=12. 25 Februari 2014. 01.19 PM

http://www.press.uchicago.edu/Misc/Chicago/173259.html, 24 April 2014, 07:39 PM