ANALISIS KERUSAKAN JALAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA, TUNDAAN, SERTA NILAI WAKTU YANG HILANG (Studi Kasus Ruas Jalan Baki-Pajang Kabupaten Sukoharjo).

(1)

ANALISIS KERUSAKAN JALAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA, TUNDAAN, SERTA NILAI WAKTU YANG HILANG

(Studi Kasus Ruas Jalan Baki-Pajang Kabupaten Sukoharjo)

TESIS

Tesis ini diajukan kepada Program Magister Teknik Sipil untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister

dalam Ilmu Teknik (Management Infrastruktur)

Diajukan Oleh :

TISNAWATI NIM : S100040034

Kepada

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Tesis yang berjudul Analisi Kerusakan Jalan dan Implikasinya Terhadap Kinerja, Tundaan, Serta Nilai Waktu Yang Hilang (Studi Kasus Ruas Jalan Baki-Pajang Kabupaten Sukoharjo) ini telah terselesaikan dengan baik. Tesis ini merupakan salah satu rangkaian syarat untuk mencapai derajat Magister dalam Ilmu Teknik (management Infrastruktur) pada Program Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Penulis menghaturkan terimakasih pada pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung maupun tidak langsung telah membantu sehingga terselesaikannya tesis ini, terutama kepada :

1). Bapak DR. Saad Shakir Mahmood, selaku Ketua Jurusan Program Magister Teknik Sipil dan Dosen Pembimbing Utama yang telah menyediakan waktu dan atas segala bimbingannya, sehingga Tesisi ini dapat selesai dengan baik.

2). Bapak Ir. Agus Riyanto SR, M.T., selaku Sekretaris Jurusan Program Magister Teknik Sipil dan Dosen Pembimbing Pendamping yang telah memberikan segala bimbingan dan pengarahan pada pembuatan Tesis ini.

3). Bapak Ir. Ali Asroni, M.T., selaku dose Penguji Tesis yang telah memberikan pengarahan pada pembuatan Tesisi ini.

4). Seluruh dosen, staf, dam karyawan Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

5). Bapak dan Ibu, atas doa dan restunya yang tak pernah putus.

Penulis sangat menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dalam menulis Tesis ini, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan penulisan Tesis ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, Januari 2007


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………. i

HALAMAN PERSETETUJUAN ………. ii

KATA PENGANTAR ……….. iii

DAFTAR ISI ………. iv

DAFTAR TABEL ………. vi

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ……….……… viii

INTISARI ……….. x

ABSTRACT ……….. xi

BAB I PENDAHULUAN ………. 1

A. Latar Belakang Masalah ………... 1

B. Perumusan Masalah ………. 2

C. Batasan Masalah ……….. 2

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……… 2

E. Keaslian Penelitian ……….. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……… 5

A. Perkerasan Jalan ………... 5

B. Kerusakan Jalan ……… 5

C. Kinerja Perkerasan Jalan ( Pavement Performance )………… 6

D. Penelitian Sejenis ………. 6

BAB III LANDASAN TEORI ………. 8

A. Analisis Kerusakan ……….……… 8

B. Penentuan Nilai Kondisi Perkerasan Jalan (PCI) ………. 14

C. Karakteristik Lalu Lintas ……….. 16

1. Volume lalu lintas ………... 16

2. Kapasitas jalan ……… 17

3. Kecepatan ………... 17


(4)

1. Konsep Kinerja/Tingkat Pelayan Jalan (Level of Service)… 17 2. Parameter Kinerja/Tingkat Pelayanan Jalan

(Level of Service)……….. 19

2 a). Waktu tempuh …….……… 19

2 b). Kecepatan tempuh .………. 19

2 c). Kecepatan arus bebas (FV)………. 20

2 d). Kapasitas (C) ……….……….. 24

2 e). Derajat kejenuhan ……… 28

3. Skala interval tingkat pelayanan ………. 28

E. Tundaan Serta Nilai Waktu Yang Hilang ………. 30

BAB IV METODE PENELITIAN ………... 31

A. Lokasi Penelitan ……… 31

B. Pengumpulan Data ……… 31

1. Data primer ………. 31

2. Data sekunder ………. 31

C. Alat Penelitian ………... 31

D. Analisis Data ……….. 32

E. Tahapan Penelitian ……….. 34

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ………... 36

A. Nilai Perkerasan Jalan ……….. 36

B. Arus Lalu Lintas ……….. 37

C. Analisis Kinerja Ruas Jalan ……….. 45

D. Nilai Ekonomis ………. 56

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 58

A. Kesimpulan ………... 58

B. Saran ……….. 58

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(5)

INTISARI

Tisnawati, Analisis Kerusakan Jalan Dan Implikasinya Terhadap Kinerja, Tundaan, Serta Nilai Waktu Yang Hilang (Studi Kasus Ruas Jalan Baki-Pajang Kabupaten Sukoharjo).

Pertumbuhan prasarana transportasi yang telah terjadi ternyata tidak dapat mengikuti laju pertumbuhan kendaraan yang terjadi, sehingga menimbulkan salah satu permasalahan lalu lintas, yaitu kemacetan. Kemacetan ini juga terjadi pada ruas jalan Baki – Pajang sehingga terjadi arus lalulintas yang padat. Padatnya arus lalulintas yang terjadi tidak diimbangi peningkatan prasarana, sehingga banyak terjadi kerusakan pada ruas jalan tersebut, sehingga mengakibatkan tundaan dan penurunan terhadap kinerja jalan. Tujuan dari penelitian ini sendiri untuk mengetahui jenis, level, dan kuantitas kerusakan jalan, untuk mengetahui tingkat pelayanan jalan, dan untuk menganalisa tundaan serta nilai waktu yang hilang akibat dari kerusakan jalan yang terjadi pada ruas jalan Baki-Pajang. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa kerusakan jalan terlebih dahulu, dengan mengetahui jenis, level, dan kuantitas dari kerusakan jalan kemudian baru mengetahui nilai PCI (Pavement Condition Index). Setelah menganalisa kerusakan dan nilai PCI diketahui, kemudian mencari tingkat kinerja jalan. Data yang diperlukan yaitu volume lalulintas dan kapasitas jalan, dari data itu dapat diperoleh nilai derajat kejenuhan sehingga diperoleh nilai LOS (Level Of Srvice). Setelah itu baru menghitung tundaan serta nilai waktu yang hilang. Tundaan dapat diperoleh dari selisih antara kecepatan rencana dan kecepatan tempuh rata – rata. Sedangkan nilai waktu yang hilang dapat dicari dengan menggunakan nilai Upah Minimum Regional (UMR) dan harga bahan bakar. Hasil penelitian pada ruas jalan Baki – Pajang menghasilkan kesimpulan bahwa nilai kondisi perkerasan rata – rata yaitu 26,083 (poor). Dengan kondisi perkerasan yang jelek, pada waktu jam puncak diperoleh tingkat pelayanan F. Kecepatan tempuh rata – rata yang diperoleh pada penelitian di ruas jalan Baki – Pajang yaitu 38,95 km/jam. Sedangkan kecepatan rencana 50 km/jam, sehingga diperoleh waktu tunda 0,009 jam dan total kerugian perjam jika dihitung dengan UMR yaitu Rp.44.080,16 per jam sedangkan jika kerugian dihitung berdasarkan bahan bakar yang terbuang yaitu Rp. 79.823, 20.


(6)

ABSTRACT

Tisnawati, Analysis of Broken Road and The Implication for Performance, Delaying, and Missing Time Value (Case Study of Path Road at Baki-Pajang Sukoharjo Regency).

The growth of the exixting of transportation infrastructure generally doesn’t follow the growth rate of vehicle ownership that occurred, so that it resulting incidence one of traffic problems, is traffic jam. The traffic jam will also occurred on the road of Baki – Pajang that is a link the centre of activity such as education, office affairs, health, trade and housing. By the full of traffic current didn’t made balance by the increasing of eduquate infrastructure, and then many occurred broken road. The damage that occurred will resulting delayed and decline of road performance. Direction of the research are to know the grade, level, and quantity of broken road, to know servicing rate, and to analyse how big delayed and time lost of a broken road on the path Baki - Pajang. This research initially been done by analyzing of broken road by knowing the damage type, damage level, and quantity of road damage, then the value of PCI (Pavement Condition Index) can be known. After analyzing damage and value of PCI are obtained then we look for the road performance level. While the data needed are traffic volume and road capacities, from these data can be obtained the degree of saturation value so that is can obtained LOS (Level Of Service) value. After that is calculating the delay and also value of missing time. Delay can be obtained from difference between plan speed and mean of motorcycle speed, light vehicle and also heavy vehicle. While value of missing time can be known by missing time can be known by using Regional Minimum Wage and fuel price. The result of research on the path road of Baki – Pajang was resulting conclusion that ossification condition value of road is 26,083 (poor). By the bad ossification condition, at the time of top hours of service rate F. Average speed obtained based on the research at te path road of Baki-Pajang is 38,95 km/hours. While plan speed is 50 km/hours. So that be obtained time delay was 0,009 hours and total loss per hours based the UMR is Rp. 44.080,16, while total loss per hours loss the fuel is Rp. 79.823, 20.


(7)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

A : Luas

BBWI : Bagian Barat Waktu Indonesia C : Kapasitas

cm : Centimeter Co : Kapasitas dasar

CDV : Corrected Deduct Value D : Kedalaman

DS : Derajat kejenuhan DV : Deduct Value

FCsp : Faktor penyesuaian pemisah arah FCw : Faktor penyesuaian lebar jalur lau lintas FCsf : Faktor penyesuaian hambatan samping FCcs : Faktor penyesuaian ukuran kota FFS : Free Flow Speeds

FV : Kecepatan arus bebas kendaraan ringan FVo : Kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan FVw : Penyesuaian lebar jalur lau lintas

FFVsf : faktor penyesuaian akibat hambatan samping FFVcs : Faktor penyesuaian ukuran kota

H : High

HCM : Highway Capacity Manual HV : Heavy Vehicle

km : Kilometer L : Lebar L : Low

LOS : Level Of Service Lr : Lebar retak LV : Light Vehicle M : Medium


(8)

m : Meter mm : Milimeter MC : Motor Cycle

MKJI : Manual Kapasitas Jalan Indonesia

N : Jumlah kendaraan yang lewat selama pengamatan P : Panjang

PCI : Pavement Condition Index Q : Volume lalu lintas

Rp : Rupiah

SFC : Kelas hambatan samping Smp : Satuan mobil penumpang t : waktu pengamatan TDV : Total Deduct Value

Tt : Waktu tempuh rata – rata sepanjang segmen UMR : Upah Minimum Regional

V : Kecepatan rata – rata ruang VH : Very High

VL : Very Low

Wc : Lebar jalur lalu lintas

Wg : Jarak antara kereb dan penghalang Ws : Lebar bahu efektif


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel III. 1. Kriteria pengukuran jalan. Tabel III. 2. Kelas-kelas kerusakan jalan.

Tabel III. 3. Ekivalensi mobil penumpang jalan takterbagi. Tabel III. 4. Tingkat pelayanan jalan.

Tabel III. 5. Kecepatan arus bebas dasar Fvo untuk jalan perkotaan.

Tabel III. 6. Faktor penyesuaian untuk pengaruh lebar jalur lalulintas (FVw) pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan jalan perkotaan.

Tabel III.7. Kelas hambatan samping untuk jalan perkotaan.

Tabel III. 8. Faktor penyesuaian untuk pengaruh hambatan samping dan lebar bahu (FFVsf) pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan untuk jalan perkotaan dengan bahu.

Tabel III. 9. Faktor penyesuaian untuk pengaruh hambatan samping dan jarak kereb penghalang (FFVsf) pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan untuk jalan perkotaan dengan kereb.

Tabel III. 10. Faktor penyesuaian untuk ukuran kota pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan (FFVcs) untuk jalan perkotaan.

Tabel III. 11. Kapasitas dasar jalan untuk perkotaan.

Tabel III. 12. Faktor penyesuaian kapasitas untuk pengaruh lebar jalur lalu lintas (FCw) untuk jalan perkotaan.

Tabel III. 13. Faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisah arah (FCsp).

Tabel III. 14. Faktor penyesuaian kapasitas untuk hambatan samping dan lebar bahu (FCsf) pada jalan perkotaan dengan bahu.

Tabel III. 15. Faktor penyesuaian kapasitas untuk pengaruh hambatan samping dan jarak kereb penghalang (FCsf) pada jalan perkotaan dengan kereb. Tabel III. 16. Faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran kota (FCcs) pada jalan

perkotaan.

Tabel III. 17. Tingkat pelayanan jalan (DS=V/C).

Tabel V. 1. Arus lalulintas ruas jalan Baki-Pajang pada Hari Rabu, 19 Juli 2006 arah Selatan-Utara.


(10)

Tabel V. 2. Arus lalulintas ruas jalan Baki-Pajang pada Hari Rabu, 19 Juli 2006 arah Utara-Selatan.

Tabel V. 3. Arus lalulintas ruas jalan Baki-Pajang pada Hari Kamis, 20 Juli 2006 arah Selatan-Utara.

Tabel V. 4. Arus lalulintas ruas jalan Baki-Pajang pada Hari Kamis, 20 Juli 2006 arah Utara-Selatan.

Tabel V. 5. Arus lalulintas ruas jalan Baki-Pajang pada Hari Minggu, 23 Juli 2006 arah Selatan-Utara.

Tabel V. 6. Arus lalulintas ruas jalan Baki-Pajang pada Hari Minggu, 23 Juli 2006 arah Utara-Selatan.

Tabel V. 7. Rekapitulasi arus lalulintas ruas jalan Baki-Pajang.

Tabel V. 8. Rekapitulasi hasil perhitungan kecepatan tempuh rata-rata kendaraan ruas jalan Baki-Pajang pada hari kerja, yaitu Rabu, 19 Juli 2006.

Tabel V. 9. Rekapitulasi hasil perhitungan kecepatan tempuh rata-rata kendaraan ruas jalan Baki-Pajang pada hari libur, yaitu Kamis, 20 Juli 2006.

Tabel V. 10. Rekapitulasi hasil perhitungan kecepatan arus bebas pada hari kerja dan hari libur (FV).

Tabel V. 11. Rekapitulasi hasil perhitungan kapasitas pada hari kerja (C). Tabel V. 12. Rekapitulasi hasil perhitungan kapasitas pada hari libur (C).

Tabel V. 13. Rekapitulasi kinerja ruas jalan Baki-Pajang pada hari kerja arah Selatan-Utara.

Tabel V. 14. Rekapitulasi kinerja ruas jalan Baki-Pajang pada hari kerja arah Utara-Selatan.

Tabel V. 15. Rekapitulasi kinerja ruas jalan Baki-Pajang pada hari libur arah Selatan-Utara.

Tabel V. 16. Rekapitulasi kinerja ruas jalan Baki-Pajang pada hari libur arah Utara-Selatan.


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi yang mulai membaik akhir-akhir ini, menimbulkan adanya peningkatan kebutuhan prasarana transportasi, tetapi pertumbuhan prasarana transportasi yang ada pada umumnya tidak dapat mengikuti laju pertumbuhan kepemilikan kendaraan yang terjadi, sehingga mengakibatkan timbulnya permasalahan lalu lintas, salah satunya kemacetan lalulintas.

Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang salah satu fungsinya merupakan penunjang perekonomian masyarakat, karena jalan mempunyai fungsi sebagai prasarana untuk melayani pergerakan manusia ataupun barang dari tempat satu ke tempat lainnya secara aman, cepat dan ekonomis, maka dari itu kelancaran arus lalulintas sangat mendukung terhadap kehidupan masyarakat. Akibat dari ketidaklancaran arus lalulintas sendiri, yaitu selain karena arus lalu lintas yang padat, juga dapat dikarenakan banyaknya terjadi kerusakan yang terjadi pada suatu ruas jalan. Kondisi ini dapat mengakibatkan kecepatan berkurang, waktu tempuh bertambah, serta kapasitas jalan, sehingga mengakibatkan suatu tundaan perjalanan yang diakibatkan karena waktu tempuh yang menurun.

Ruas jalan Baki-Pajang merupakan jalan di Kabupaten Sukoharjo, yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan seperti pendidikan, perkantoran, kesehatan, perdagangan, dan perumahan. Sehingga akan terjadi pergerakan arus lalu lintas kendaraan yang tinggi akibat dari banyaknya kendaraan yang melewati jalan tersebut. Dengan padatnya arus lalu lintas yang tidak diimbangi dengan peningkatan prasarana yang memadai, maka banyak terjadi kerusakan pada ruas jalan tersebut. Kerusakan jalan yang terjadi akan mengakibatkan terjadinya tundaan dan penurunan terhadap kinerja jalan. Situasi seperti ini juga akan memberikan suatu kerugian terhadap pengguna jalan, seperti borosnya penggunaan bahan bakar akan mengakibatkan pengeluaran biaya untuk bahan bakar juga meningkat, selain itu persediaan bahan bakarpun suatu saat akan berkurang dengan adanya penggunaan


(12)

secara terus menerus. Selain bahan bakar, kerugian yang timbul yaitu nilai waktu pengguna jalan yang hilang.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penulisan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil perumusan masalah sebagai berikut:

1). Seberapa besar tingkat kerusakan fungsional yang terjadi pada ruas jalan Baki-Pajang.

2). Seberapa besar tingkat pelayanan yang diberikan pada ruas jalan Baki-Pajang. 3). Berapa besar tundaan waktu yang hilang akibat dari kerusakan yang terjadi.

C. Batasan Masalah

Untuk memudahkan di dalam penguasaan materi permasalahan yang ada dalam penelitian ini, maka diperlukan pembatasan-pembatasan masalah yang meliputi:

1). Jalan yang menjadi obyek penelitian yaitu ruas jalan Baki-Pajang.

2). Pengamatan kerusakan dilakukan dengan mencari nilai PCI (Pavement Condition Index).

3). Pemeriksaan jalan dilakukan secara visual.

4). Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 2 hari kerja dan 1 hari libur, dengan mengambil jam-jam yang diperkirakan terjadi jam-jam puncak yaitu pagi pada pukul 06.30 sampai dengan 09.30 BBWI (Bagian Barat Waktu Indonesia), siang pada pukul 11.30 sampai dengan 14.00 BBWI, dan sore pada pukul 16.00 sampai dengan 18.00 BBWI.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1). Untuk mengetahui jenis, level, dan kuantitas kerusakan jalan dengan PCI yang terjadi pada ruas jalan Baki-Pajang.


(13)

3). Untuk mengetahui seberapa besar tundaan dan waktu yang hilang akibat dari kerusakan jalan yang terjadi.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh antara lain:

1). Memberikan masukan kepada pihak yang berkepentingan, agar waktu yang hilang akibat dari suatu perjalanan dapat berkurang dengan cara memperhatikan kerusakan jalan.

2). Memberikan acuan atau referensi kepada para peneliti selanjutnya supaya dapat dilakukan penelitian yang lebih sempurna.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian yang berjudul “Evaluasi Kerusakan Jalan Dan Implikasinya Terhadap Kinerja, Tundaan Serta Nilai Waktu Yang Hilang” ini adalah benar-benar asli dan belum pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Penelitian sejenis pernah dilakukan oleh Heruyanto (2003), Sudaryo (2004), dan Mawarni (2005).

1). Heruyanto (2003), “Evaluasi Kerusakan Jalan di Kabupaten Magetan”. a). Persamaan

Mengevaluasi kerusakan jalan dengan mencari besarnya nilai PCI. b). Perbedaan

Penelitian ini dilanjutkan dengan menghitung biaya total perbaikan jalan. 2). Sudaryo (2004), “Evaluasi Kinerja Jaringan Jalan Kabupaten Boyolali (Studi

Kasus Ruas Jalan Papringan - Tegal Rayung)”. a). Persamaan

(1). Menganalisis besarnya volume puncak, kapasitas, kecepatan rata-rata dan tingkat pelayanan.

(2). Mencari besarnya nilai PCI. b). Perbedaan

Penelitian ini tidak diimplikasikan terhadap tundaan serta nilai waktu yang hilang.


(14)

3). Mawarni (2005), “Analisis Penataan Dan Koordinasi Lampu Lalulintas Serta Pengaruhnya Terhadap Nilai Ekonomis (Studi Kasus Jalan Veteran – Pemuda Klaten)”.

a). Persamaan

Menghitung tundaan serta nilai waktu yang hilang dengan menggunakan nilai Upah Minimum Regional (UMR) dan harga bahan bakar.

b). Perbedaan

(1). Penelitian ini tidak mengevaluasi kerusakan jalan dan kinerja atau tingkat pelayanan jalan.

(2). Penelitian ini menghitung tundaan waktu akibat dari penataan lampu lalulintas di daerah simpang.


(1)

DAFTAR TABEL

Tabel III. 1. Kriteria pengukuran jalan. Tabel III. 2. Kelas-kelas kerusakan jalan.

Tabel III. 3. Ekivalensi mobil penumpang jalan takterbagi. Tabel III. 4. Tingkat pelayanan jalan.

Tabel III. 5. Kecepatan arus bebas dasar Fvo untuk jalan perkotaan.

Tabel III. 6. Faktor penyesuaian untuk pengaruh lebar jalur lalulintas (FVw) pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan jalan perkotaan.

Tabel III.7. Kelas hambatan samping untuk jalan perkotaan.

Tabel III. 8. Faktor penyesuaian untuk pengaruh hambatan samping dan lebar bahu (FFVsf) pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan untuk jalan perkotaan dengan bahu.

Tabel III. 9. Faktor penyesuaian untuk pengaruh hambatan samping dan jarak kereb penghalang (FFVsf) pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan untuk jalan perkotaan dengan kereb.

Tabel III. 10. Faktor penyesuaian untuk ukuran kota pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan (FFVcs) untuk jalan perkotaan.

Tabel III. 11. Kapasitas dasar jalan untuk perkotaan.

Tabel III. 12. Faktor penyesuaian kapasitas untuk pengaruh lebar jalur lalu lintas (FCw) untuk jalan perkotaan.

Tabel III. 13. Faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisah arah (FCsp).

Tabel III. 14. Faktor penyesuaian kapasitas untuk hambatan samping dan lebar bahu (FCsf) pada jalan perkotaan dengan bahu.

Tabel III. 15. Faktor penyesuaian kapasitas untuk pengaruh hambatan samping dan jarak kereb penghalang (FCsf) pada jalan perkotaan dengan kereb. Tabel III. 16. Faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran kota (FCcs) pada jalan

perkotaan.

Tabel III. 17. Tingkat pelayanan jalan (DS=V/C).

Tabel V. 1. Arus lalulintas ruas jalan Baki-Pajang pada Hari Rabu, 19 Juli 2006 arah Selatan-Utara.


(2)

arah Utara-Selatan.

Tabel V. 3. Arus lalulintas ruas jalan Baki-Pajang pada Hari Kamis, 20 Juli 2006 arah Selatan-Utara.

Tabel V. 4. Arus lalulintas ruas jalan Baki-Pajang pada Hari Kamis, 20 Juli 2006 arah Utara-Selatan.

Tabel V. 5. Arus lalulintas ruas jalan Baki-Pajang pada Hari Minggu, 23 Juli 2006 arah Selatan-Utara.

Tabel V. 6. Arus lalulintas ruas jalan Baki-Pajang pada Hari Minggu, 23 Juli 2006 arah Utara-Selatan.

Tabel V. 7. Rekapitulasi arus lalulintas ruas jalan Baki-Pajang.

Tabel V. 8. Rekapitulasi hasil perhitungan kecepatan tempuh rata-rata kendaraan ruas jalan Baki-Pajang pada hari kerja, yaitu Rabu, 19 Juli 2006.

Tabel V. 9. Rekapitulasi hasil perhitungan kecepatan tempuh rata-rata kendaraan ruas jalan Baki-Pajang pada hari libur, yaitu Kamis, 20 Juli 2006.

Tabel V. 10. Rekapitulasi hasil perhitungan kecepatan arus bebas pada hari kerja dan hari libur (FV).

Tabel V. 11. Rekapitulasi hasil perhitungan kapasitas pada hari kerja (C). Tabel V. 12. Rekapitulasi hasil perhitungan kapasitas pada hari libur (C).

Tabel V. 13. Rekapitulasi kinerja ruas jalan Baki-Pajang pada hari kerja arah Selatan-Utara.

Tabel V. 14. Rekapitulasi kinerja ruas jalan Baki-Pajang pada hari kerja arah Utara-Selatan.

Tabel V. 15. Rekapitulasi kinerja ruas jalan Baki-Pajang pada hari libur arah Selatan-Utara.

Tabel V. 16. Rekapitulasi kinerja ruas jalan Baki-Pajang pada hari libur arah Utara-Selatan.


(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi yang mulai membaik akhir-akhir ini, menimbulkan adanya peningkatan kebutuhan prasarana transportasi, tetapi pertumbuhan prasarana transportasi yang ada pada umumnya tidak dapat mengikuti laju pertumbuhan kepemilikan kendaraan yang terjadi, sehingga mengakibatkan timbulnya permasalahan lalu lintas, salah satunya kemacetan lalulintas.

Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang salah satu fungsinya merupakan penunjang perekonomian masyarakat, karena jalan mempunyai fungsi sebagai prasarana untuk melayani pergerakan manusia ataupun barang dari tempat satu ke tempat lainnya secara aman, cepat dan ekonomis, maka dari itu kelancaran arus lalulintas sangat mendukung terhadap kehidupan masyarakat. Akibat dari ketidaklancaran arus lalulintas sendiri, yaitu selain karena arus lalu lintas yang padat, juga dapat dikarenakan banyaknya terjadi kerusakan yang terjadi pada suatu ruas jalan. Kondisi ini dapat mengakibatkan kecepatan berkurang, waktu tempuh bertambah, serta kapasitas jalan, sehingga mengakibatkan suatu tundaan perjalanan yang diakibatkan karena waktu tempuh yang menurun.

Ruas jalan Baki-Pajang merupakan jalan di Kabupaten Sukoharjo, yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan seperti pendidikan, perkantoran, kesehatan, perdagangan, dan perumahan. Sehingga akan terjadi pergerakan arus lalu lintas kendaraan yang tinggi akibat dari banyaknya kendaraan yang melewati jalan tersebut. Dengan padatnya arus lalu lintas yang tidak diimbangi dengan peningkatan prasarana yang memadai, maka banyak terjadi kerusakan pada ruas jalan tersebut. Kerusakan jalan yang terjadi akan mengakibatkan terjadinya tundaan dan penurunan terhadap kinerja jalan. Situasi seperti ini juga akan memberikan suatu kerugian terhadap pengguna jalan, seperti borosnya penggunaan bahan bakar akan mengakibatkan pengeluaran biaya untuk bahan bakar juga meningkat, selain itu persediaan bahan bakarpun suatu saat akan berkurang dengan adanya penggunaan


(4)

pengguna jalan yang hilang.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penulisan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil perumusan masalah sebagai berikut:

1). Seberapa besar tingkat kerusakan fungsional yang terjadi pada ruas jalan Baki-Pajang.

2). Seberapa besar tingkat pelayanan yang diberikan pada ruas jalan Baki-Pajang. 3). Berapa besar tundaan waktu yang hilang akibat dari kerusakan yang terjadi.

C. Batasan Masalah

Untuk memudahkan di dalam penguasaan materi permasalahan yang ada dalam penelitian ini, maka diperlukan pembatasan-pembatasan masalah yang meliputi:

1). Jalan yang menjadi obyek penelitian yaitu ruas jalan Baki-Pajang.

2). Pengamatan kerusakan dilakukan dengan mencari nilai PCI (Pavement Condition Index).

3). Pemeriksaan jalan dilakukan secara visual.

4). Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 2 hari kerja dan 1 hari libur, dengan mengambil jam-jam yang diperkirakan terjadi jam-jam puncak yaitu pagi pada pukul 06.30 sampai dengan 09.30 BBWI (Bagian Barat Waktu Indonesia), siang pada pukul 11.30 sampai dengan 14.00 BBWI, dan sore pada pukul 16.00 sampai dengan 18.00 BBWI.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1). Untuk mengetahui jenis, level, dan kuantitas kerusakan jalan dengan PCI yang terjadi pada ruas jalan Baki-Pajang.


(5)

3). Untuk mengetahui seberapa besar tundaan dan waktu yang hilang akibat dari kerusakan jalan yang terjadi.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh antara lain:

1). Memberikan masukan kepada pihak yang berkepentingan, agar waktu yang hilang akibat dari suatu perjalanan dapat berkurang dengan cara memperhatikan kerusakan jalan.

2). Memberikan acuan atau referensi kepada para peneliti selanjutnya supaya dapat dilakukan penelitian yang lebih sempurna.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian yang berjudul “Evaluasi Kerusakan Jalan Dan Implikasinya Terhadap Kinerja, Tundaan Serta Nilai Waktu Yang Hilang” ini adalah benar-benar asli dan belum pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Penelitian sejenis pernah dilakukan oleh Heruyanto (2003), Sudaryo (2004), dan Mawarni (2005).

1). Heruyanto (2003), “Evaluasi Kerusakan Jalan di Kabupaten Magetan”. a). Persamaan

Mengevaluasi kerusakan jalan dengan mencari besarnya nilai PCI. b). Perbedaan

Penelitian ini dilanjutkan dengan menghitung biaya total perbaikan jalan. 2). Sudaryo (2004), “Evaluasi Kinerja Jaringan Jalan Kabupaten Boyolali (Studi

Kasus Ruas Jalan Papringan - Tegal Rayung)”. a). Persamaan

(1). Menganalisis besarnya volume puncak, kapasitas, kecepatan rata-rata dan tingkat pelayanan.

(2). Mencari besarnya nilai PCI. b). Perbedaan

Penelitian ini tidak diimplikasikan terhadap tundaan serta nilai waktu yang hilang.


(6)

Pengaruhnya Terhadap Nilai Ekonomis (Studi Kasus Jalan Veteran – Pemuda Klaten)”.

a). Persamaan

Menghitung tundaan serta nilai waktu yang hilang dengan menggunakan nilai Upah Minimum Regional (UMR) dan harga bahan bakar.

b). Perbedaan

(1). Penelitian ini tidak mengevaluasi kerusakan jalan dan kinerja atau tingkat pelayanan jalan.

(2). Penelitian ini menghitung tundaan waktu akibat dari penataan lampu lalulintas di daerah simpang.