Partisipasi Petani Binaan Dalam Program Penyuluhan Alih Teknologi Oleh CV. Pendawa Kencana Multifarm di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta JURNAL

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PARTISIPASI PETANI BINAAN DALAM PROGRAM PENYULUHAN ALIH
TEKNOLOGI OLEH CV. PENDAWA KENCANA MULTIFARM DI KABUPATEN
KULON PROGO, YOGYAKARTA
Riska Ambarwati, Sapja Anantanyu, Sutarto
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
Jl. Ir. Sutami No.36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp./Fax (0271) 637457
Email : riska8812@gmail.com Telp : 085728553088
Abstract : This research aims to analyze the level of participation in the program assisted farmers
extension of technology transfer by CV.Pendawa Kencana Multifarm in Kulon Progo districts and
analyzes the factors that influence participation assisted farmers to extension programs for
technology transfer by CV. Pendawa Kencana Multifarm in Kulon Progo districts. The basic
method is a method of quantitative research. The research was conducted at CV.Pendawa
Kencana Multifarm, DI Yogyakarta. Research techniques and determination of a sample of 60
respondents. The technique of collecting data through observation, interviews, and questionnaires.
Analysis of the data used in this research is multiple regression analysis and wide intervals. The
results of this study indicate that: (1) Participation in the program planning activities in the high
category, participation in program implementation activities in the very high category,

participation in the activities of the utilization of results in the category of very high, the overall
participation of farmers in the high category. (2) Factors affecting farmers' participation rate is
age, formal education, non formal education, income, experience being assisted farmers, the role
of extension workers, and the nature of innovation. Factors that have a significant effect on the
level of farmer participation is non-formal education, income, and the experience of being assisted
farmers CV. Pendawa Kencana Multifarm.
Keywords: Participation, Farmer, Extention Education, Technology, CV. Pendawa Kencana
Multifarm

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat partisipasi petani binaan terhadap
program penyuluhan alih teknologi oleh CV. Pendawa Kencana Multifarm di Kabupaten Kulon
Progo dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi petani binaan terhadap
program penyuluhan alih teknologi oleh CV. Pendawa Kencana Multifarm di Kabupaten Kulon
Progo. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Pendawa Kencana Multifarm, D.I. Yogyakarta. Teknik
penelitian dan penentuan sampel sebanyak 60 responden. Teknik pengumpulan data melalui
observasi, wawancara, dan kuesioner. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi berganda dan lebar interval kelas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1)
Partisipasi dalam kegiatan perencanaan program dalam kategori tinggi, partisipasi dalam kegiatan
pelaksanaan program dalam kategori sangat tinggi, partisipasi dalam kegiatan pemanfaatan hasil
dalam kategori sangat tinggi, partisipasi petani secara keseluruhan dalam kategori tinggi. (2)

Faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi petani adalah umur, pendidikan formal, pendidikan
non formal, pendapatan, pengalaman menjadi petani binaan, peran penyuluh, dan sifat inovasi.
Faktor-faktor yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat partisipasi petani adalah
pendidikan non formal, pendapatan, dan pengalaman menjadi petani binaan CV. Pendawa
Kencana Multifarm.
Kata Kunci : Partisipasi, Petani, Penyuluhan, Teknologi, CV. Pendawa Kencana Multifarm

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara
memiliki jumlah penduduk yang
tinggi. Sehingga mengakibatkan kenaikan permintaan terhadap kebutuhan pokok salah satunya yaitu kebutuhan pangan. Oleh karena itu pertanian
merupakan sektor penting bagi perekonomian untuk memenuhi kebutuhan pangan. D.I. Yogyakarta merupakan provinsi yang memiliki luas areal
pertanian sebesar 66,52 % dan non
pertanian sebesar 33,48 % namun

dalam PDRB tahun 2014 sektor pertanian menurun sebesar 2,13 % (BPS,
2015). Sehingga dibutuhkan solusi
yang dapat memaksimalkan produktivitas produk pertanian.
CV. Pendawa Kencana Multifarm merupakan instansi sekaligus
penyuluh swasta sebagai wadah untuk
bersosialisasi dengan masyarakat dalam pengembangan bidang pertanian,
peternakan, dan pertanian organik.
Hal tersebut diwujudkan dengan
adanya berbagai macam pelatihan dan
penyuluhan yang diselenggarakan
oleh CV. Pendawa Kencana Multifarm kepada masyarakat sekitar,
petani dan instansi-instansi baik dari
pemerintah maupun non pemerintah.
Kemitraan antara perusahaan dengan
petani dibangun melalui pembentukan
kelompok tani binaan yang terdapat di
berbagai provinsi di Indonesia.
Inovasi teknologi pertanian
yang dikembangkan CV. Pendawa
Kencana Multifarm menghasilkan

inovasi baru yaitu pemanfaatan teknologi usaha tani berupa pembentukan
prosedur dalam berusaha tani,
penemuan bibit tanaman baru yang
dapat memaksimalkan produksi baik
secara kuantitas maupun kualitas

produk, menciptakan inovasi pupuk
organik, inovasi probiotik bagi tanaman dan pengurai organik bagi limbah
sehingga menjadi ramah lingkungan.
Jawa Tengah merupakan salah satu
provinsi di Indonesia yang mengalami
pertumbuhan dan perkembangan pada
sektor pertanian setiap tahunnya.
Kondisi alam yang dimiliki oleh
provinsi Jawa Tengah juga merupakan faktor pendukung terkait dengan
berkembanganya sektor pertanian
tersebut.
Permasalahannya,
kebijakan
pemerintah yang bersifat top down

mengakibatkan petani tidak mandiri
karena semua pengelolaan harus
sesuai petunjuk dari atas. Semestinya
pemerintah harus memberikan hak
demokrasi pada petani di dalam
melakukan pengelolaan pertanian di
pedesaan. Kondisi seperti ini sangat
memprihatinkan dimana petani hanya
digunakan sebagai alat eksploitasi
politik, maka CV. Pendawa Kencana
Multifarm membuat suatu konsep paguyuban petani binaan pertanian terpadu mandiri, yang sudah berjalan
selama 10 tahun di Indonesia melalui
konsep yang sederhana yaitu dengan
mengumpulkan petani binaan yang
dididik untuk bisa mengadopsi teknologi baru yang menguntungkan petani
atau peternak yang diberikan dengan
pelatihan dan praktek untuk mengetrapkan teknologi baru dalam pertanian terpadu yang berkelajutan.
Oleh karena itu perlu dikaji mengenai
partisipasi petani terhadap kegiatan
Program Alih teknologi guna mewujudkan petani yang mandiri dan

sejahtera.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

METODE PENELITIAN
Metode dasar yang digunakan
yang diperoleh melalui wawancara,
adalah metode kuantitatif yaitu mekuesioner, observasi, dan pencatatan.
tode penelitian yang berlandaskan paPengujian kuesioner penelitian
da filsafat positivistik/suatu asumsi
dilakukan dengan uji validitas dan
bahwa suatu gejala dapat diklasifikareliabilitas. Hasil uji validitas mesikan, dan pengaruh gejala bersifat senunjukkan bahwa semua item perbab akibat yang bertujuan untuk
nyataan mempunyai validitas yang
menguji hipotesis yang telah ditetaptinggi. Hal tersebut dilihat berdasarkan (Sugiyono, 2014). Penelitian dikan nilai rhitung > rtabel (0,36). Hasil uji
laksanakan dengan teknik survey.
reliabilitas juga menunjukkan nilai

Menurut Singarimbun dan Effendi
Cronbach alpha lebih besar dari
(1995), survey adalah penelitian yang
0,600 yang berarti bahwa semua
mengambil sampel dari satu populasi
pernyataan pada kuesioner reliabel.
Metode analisis data yang
untuk mewakili seluruh populasi dan
digunakan untuk mengukur tingkat
menggunakan kuesioner sebagai alat
partisipasi petani yaitu lebar interval.
pengumpulan data yang pokok.
Pengaruh faktor-faktor pembentuk
Penentuan lokasi penelitian
partisipasi petani dalam program
dilakukan secara purposive (sengaja)
penyuluhan alih teknologi dari CV.
yaitu di CV. Pendawa Kencana MultiPendawa Kencana Multifarm dianalifarm, dengan pertimbangan bahwa
sis menggunakan model regresi berCV. Pendawa Kencana Multifarm
ganda, data yang sebelumnya berupa

merupakan salah satu perusahaan
data ordinal ditransformasikan terlesekaligus penyuluh swasta yang mebih dahulu menjadi data interval.
miliki petani binaan di Kabupaten
Untuk menguji model regresi dilakuKulon Progo. Populasi yang digunakan uji asumsi klasik yaitu uji multikan dalam penelitian ini adalah petani
kolinieritas, uji heteroskedastisitas,
binaan CV. Pendawa Kencana Multidan uji normalitas. Kemudian dilakufarm dengan 5 jenis komoditas usahakan uji kesesuaian model regresi detani yang bereda. Penentuan sampel
ngan uji simultan (uji F), uji koefisien
dalam penelitian ini menggunakan
determinasi, dan uji parsial (uji t).
metode
proportional
random
Untuk mengetahui tingkat signifisampling (pengambilan responden dekansi hubungan menggunakan uji t
ngan menetapkan jumlah tergantung
(Gujarati, 2003).. Persamaan regresi
besar kecilnya sub populasi atau
yang dipakai dalam penelitian ini
kelompok yang akan diwakilinya)
adalah sebagai berikut:
(Mardikanto, 2001) dengan hasil

Y = ß1X1+ ß2x2+ ß3x3+ ß4x4+ ß5x5+
akhir yaitu 15 responden dari petani
ß6x6+ ß7x7+ e
binaan komoditas pepaya california,
Keterangan :
11 responden dari petani binaan
Y = Partisipasi petani dalam
melon/semangka, 10 responden peProgram penyuluhan alih teknonambak udang Vename, 12 responden
logi oleh
CV. Pendawa
peternak ayam kampung super, dan
Kencana Multifarm
`12 responden petani budidaya lele
= Besaran koefisien dari masingsangkuriang. Data pada penelitiancommit
ini to ßuser
masing variabel
adalah data primer dan data sekunder

perpustakaan.uns.ac.id


X1 = Tingkat Umur
X2 = Tingkat Pendidikan formal
X3 = Tingkat Pendidikan non
formal
X4 = Tingkat Pendapatan rumah

digilib.uns.ac.id

tangga petani
X5 = Tingkat Pengalaman mengikuti
kegiatan penyuluhan
X6 = Peran penyuluh pertanian
X7 = Sifat/karakteristik inovasi

HASIL DAN PEMBAHASAN
CV. Pendawa Kencana Multiterjamin. Petani yang sudah mefarm terletak di Jalan Kaliadem,
ngadopsi teknologi baru diharapkan
Dusun Pager Jurang, Kel. Kepuh
da-pat meningkatkan produktivitas
Harjo, Kec. Cangkringan, Kabupaten

dan kesejahteraan keluarga mereka.
Sleman, Yogyakarta. Tepatnya berada
Hasil dan Pembahasan Faktor yang
pada 7.664060 LS dan 110.461430 BT,
Mempengaruhi Tingkat Partisipasi
yakni di kaki Gunung Merapi sebelah
Tingkat partisipasi petani dalam
selatan. Lokasi CV. Pendawa
program penyuluhan alih teknologi
Kencana Multifarm ini berada pada
oleh CV. Pendawa Kencana Multiketinggian 400 mdpl. CV. Pendawa
farm dipengaruhi oleh beberapa
Kencana
Multifarm
merupakan
faktor. Faktor yang mempengaruhi
pelaku penyuluh swasta yang lahir
tingkat partisipasi yang diteliti dalam
karena prinsip penyuluhan partisipatif
penelitian ini meliputi: tingkat umur,
dalam UU No 16 tahun 2006. Sesuai
tingkat pendidikan formal, tingkat
dengan UU 16 tahun 2006 Penyuluh
pendidikan non formal, tingkat penswasta adalah “penyuluh yang berasal
dapatan, tingkat pengalaman, persepsi
dari dunia usaha dan/atau lembaga
petani terhadap peran penyuluh, dan
yang mempunyai kompetensi dalam
sifat inovasi. Di bawah ini merupakan
bidang
penyuluhan
”Pendawa
tabel yang menunjukkan faktor-faktor
Kencana Multifarm didirikan pada
pembentuk partisipasi petani dalam
tahun 1999 oleh Prof. Dr. Ir. KRM.
program alih teknologi.
Gembong Danudiningrat yang mePada tabel 1, tingkat umur
responden berada pada kategori usia
miliki visi terciptanya pertanian
38-50 tahun. Pada usia tersebut lebih
organik yang dilakukan oleh seluruh
mudah dalam mendapatkan inovasi
lapisan masyarakat. Untuk mencapai
dan mengadopsi sesuatu hal yang
visi tersebut diperlukan beberapa misi
baru di lingkungannya, dalam hal ini
yang dilakukan CV. Pendawa
terkait dengan partisipasi dan inovasi
Kencana Multifarm yaitu: (1)
petani terhadap penyuluhan alih
Optimalisasi pengaplikasian teknologi
teknologi oleh CV. Pendawa Kencana
pertanian dan peternakan ke dalam
Multifarm.
kehidupan sehari-hari, (2) PemanPendidikan formal responden
faatan bakteri probiotik dalam peryang merupakan petani binaan CV.
tanian dan peternakan. Pada paguPendawa Kencana Multifarm di Kab.
yuban pertanian juga dilakukan diklat
Kulon Progo mayoritas berada pada
tentang pertanian terpadu yang mekategori tamat SMA/SMK sehingga
ngajarkan tentang cara pembuatan
dapat dikatakan sumberdaya manusia
bibit, pengolahan hasil pertanian, dan
(SDM) petani berdasarkan tingkat
intensifikasi lahan sempit sehingga
masih tergolong mepetani mendapatkan penghasilan commit
tam- to pendidikan
user
nengah. Hal ini sesuai dengan UU
bahan dengan sistem pemasaran yang

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

SISDIKNAS No. 20 (2003), bahwa
melakukan
wawancara
dengan
indikator tingkat pendidikan terdiri
responden juga terlihat ada partisipasi
dari
jenjang
pendidikan
dan
antusias dari para responden dalam
kesesuaian jurusan. Jenjang pendimenjawab pertanyaan terkait kegiatan
dikan adalah tahapan pendidikan yang
penyuluhan oleh CV. Pendawa
ditetapkan berdasarkan tingkat perKencana Multifarm, hal tersebut juga
kembangan peserta didik, tujuan yang
dilatarbelakangi oleh tingkat pendiakan dicapai, dan kemampuan yang
dikan responden yang masuk ke
dikembangkan. Pada saat peneliti
dalam kategori menengah.
Tabel 1. Faktor-Faktor Pembentuk Partisipasi Petani Dalam Program Alih
Teknologi
No
1

Faktor Pembentuk Partisipasi
Tingkat Umur

2

Tingkat Pendidikan Formal

3

Tingkat Pendidikan Non Formal

4

Tingkat Pendapatan Petani

5

Tingkat Pengalaman Petani

6

Peran Penyuluh

7

Sifat Inovasi
a. Keuntungan Relatif

b. Kompatibilitas

c. Kompleksitas

d. Triabilitas

e. Observabilitas

Skor
25-37
38-50
51-63
7-9
10-12
≥13
3,2-4,4
4,5-5,7
5,8-7,0
7,1-8,3
8,4-9,6
≤ 11
10,9 -30,9
≥ 31
≤3
4
5
6
≥7
8,4– 9,8
9,9– 11,3
11,4 - 11,8
12,9 – 14,3
14,4 – 15,8

Kategori
Muda
Dewasa
Lanjut Usia
Rendah
Menengah
Tinggi
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Jarang
Jarang
Kadang
Sering
Sangat Sering

Jumlah
27
31
2
21
35
4
11
10
21
12
6
39
14
7
3
10
13
16
18
4
10
16
14
16

Prosentase (%)
45,00
51,67
3,33
35,00
58,33
6,67
18,33
16,67
35,00
20,00
10,00
65,00
23,33
11,67
5,00
16,67
21,67
26,67
30,00
6,67
16,67
26,67
23,33
26,67

1,0-1,5
1,6-2,1
2,2-2,7
0,8-1,8
1,9-2,9
3,0-4,0
0,8-1,8
1,9-2,9
3,0-4,0
1,0-1,5
1,6-2,1
2,2-2,7
0,9-1,8

Rendah
Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Rendah

25
0
35
2
23
35
5
28
29
31
0
29
4

41,67
0,00
58,33
3,33
38,33
58,33
5,00
46,67
48,33
51,67
0,00
48,33
6,67

1,9-2,8

Sedang

24

40,00

2,9-3,8

Tinggi

32

53,33

Sumber: Analisis Data Primer 2016
responden tergolong aktif dalam
Tingkat pendidikan non formal
responden dalam mengikuti kegiatan
mengikuti kegiatan non formal yang
pendidikan non formal berdasarkan
berada di lingkungannya. Peran
commit
to
user
hasil tersebut maka mayoritas
responden
dalam mengikuti kegiatan

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

non formal menunjukkan bahwa
ilmu-ilmu yang baru sehingga pengependidikan non formal dinilai dapat
tahuan petani juga bertambah. Selain
membentuk partisipasi petani untuk
menyalurkan ilmu-ilmu penyuluh
melakukan
budidaya
tanaman
juga diharapkan memberikan motivasi
sayuran,buah, ternak dan perikanan
dan menjadi sarana bertanya bagi
dengan teknologi dari CV. Pendawa
responden. Berdasarkan tabel 1 dapat
Kencana Multifarm.
disimpulkan bahwa penyuluh telah
Pendapatan responden mayoritas
berhasil menjadi seorang motivator
pada kategori kurang dari sama
dan sarana bertanya bagi petani, pada
dengan 11 juta atau dapat diartikan
kategori sangat sering. Hal ini dapat
rendah. Hal ini menyebabkan petani
mengartikan bahwa komunikasi yang
termotivasi untuk meningkatkan
terjadi antara petani dengan penyuluh
pendapatannya dengan berpartisipasi
sudah sangat baik dan sangat sering.
dalam kegiatan penyuluhan. Semakin
Sifat inovasi dalam hal ini
besar
pendapatan
responden
menunjukkan persepsi petani terhadap
cenderung memiliki respon yang
sifat-sifat yang bermanfaat untuk
tinggi terhadap inovasi baru yang ada.
memperkirakan kecepatan adopsinya.
Menurut Mardikanto (1996), petani
Tingkat keuntungan relatif berada
yang memiliki kemampuan ekonomi
pada kategori tinggi. Hal ini menunyang baik maka memiliki respon yang
jukkan bahwa mayoritas responden
positif terhadap inovasi baru.
dimana mereka adalah petani binaan
CV. Pendawa Kencana Multifarm
Pengalaman responden menjadi
merasakan keuntungan setelah mepetani binaan CV. Pendawa Kencana
nerapkan inovasi teknologi yang
Multifarm dalam penelitian ini dapat
diberikan oleh penyuluh.
dilihat dari lamanya petani melakukan
Tingkat
kompatibilitas
dari
usahatani sebagai petani binaan CV.
inovasi yang diberikan oleh CV.
Pendawa kencana Multifarm. Tingkat
Pendawa Kencana Multifarm dimana
pengalaman responden mayoritas
merupakan tingkat kesesuaian antara
tingkat pengalaman responden selama
inovasi yang diberikan dengan kelebih dari sama dengan 7 tahun dalam
adaan ekonomi petani pada saat
kategori tinggi. Menurut Herawati
dilaksanakan penelitian mayoritas
dan Pulungan (2006), bahwa pengainovasi yang diberikan oleh penyuluh
laman yang dimiliki sebagian besar
sesuai dengan keadaan ekonomi pepetani mendorong untuk aktif dalam
tani binaannya.
pertemuan programa. Petani atau
Tingkat kompleksibilitas suatu
anggota responden yang sudah lama
inovasi yang diberikan dirasakan rumenjadi kontaktani sudah terbiasa
mit untuk dimengerti. Tingkat
bekerja sosial untuk masyarakat tanpa
kerumitan dalam inovasi yang diberidiberi upah tetapi mereka merasa
kan oleh penyuluh dalam kategori
senang, merasa dihargai dengan
rendah sehingga inovasi yang diberimemberi saran sehingga selalu berkan kepada responden sebagai petani
partisipasi aktif dalam kehadiran.
binaan CV. Pendawa Kencana MultiPeran Penyuluh dalam hal ini
farm sangat mudah untuk dimengerti
yaitu persepsi petani terhadap
oleh petani.
bagiamana penyuluh dapat mengincommit
to
user
formasikan kepada petani mengenai

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Triabilitas yang merupakan kemudahan yang dirasakan petani dalam
menerapkan atau mengaplikasikan
inovasi yang diberikan oleh penyuluh
CV. Pendawa Kencana Multifarm.
Mayoritas
petani
memberikan
tanggapan terhadap pernyataan bahwa
inovasi yang diberikan oleh penyuluh
dari CV. Pendawa Kencana Multifarm mudah untuk diaplikasikan atau
diterapkan dalam setiap usahatani
mereka.
Observabilitas dimana inovasi
yang diterapkan oleh petani mudah
untuk diamati perkembangannya.
Berdasarkan tabel 1 dimana tingkat
observabilitas dalam kategori tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden merasakan bahwa

inovasi yang diterapkan mudah untuk
diamati perkembangannya.
Tingkat Partisipasi Petani Binaan
CV. Pendawa Kencana Multifarm
Dalam Program Penyuluhan Alih
Teknologi
Tingkat partisipasi petani binaan
merupakan
keikutsertaan
petani
secara sadar dan langsung dalam
program kegiatan alih teknologi oleh
CV. Pendawa Kencana Multifarm
pada tahap perencanaan, pelaksanaan,
dan pemanfaatan hasil. Tingkat
partisipasi dalam hal ini dapat
digunakan untuk melihat seberapa
besar kesadaran dan antusiasme
petani
terhadap
inovasi
baru.
Partisipasi dalam program penyuluhan alih teknologi dapat dilihat pada
Tabel 2 berikut :
Tabel 2. Distribusi Petani Berdasarkan Tingkat Partisipasi Dalam Program
Penyuluhan Alih Teknologi
No.

Dimensi

Kategori

1.

Partisipasi dalam
perencanaan
(Y1)

tahap

2.

Partisipasi dalam
Pelaksanaan
(Y2)

Tahap

3.

Partisipasi dalam
Pemanfaatan Hasil
(Y3)

Tahap

4.

Partisipasi Petani (Ytotal)

Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
Jumlah

Skor
(Interval)
9,4-11,8
11,9-14,3
14,4-16,8
16,9-19,3
19,4-21,8
4,0-5,2
5,3-6,5
6,6-7,8
7,9-9,1
9,2-10,4
2,8-3,6
3,7-4,5
4,6-5,4
5,5-6,3
6,4-7,2

Jumlah
1
3
23
25
8
3
8
12
16
21
2
15
6
16
21

Persentase
(%)
1,67
5,00
38,33
41,67
13,33
5,00
13,33
20,00
26,70
35,00
3,33
25,00
10,00
26,67
35,00

19,5-23,4
23,5-27,4
27,5-31,4
31,5-35,4
35,5-39,4

2
11
17
18
12
60

3,33
18,33
28,33
30,00
20,00
100,00

Sumber : Analisis Data Primer, 2016
Tingkat Partisipasi Petani dalam
dalam kategori tinggi dikarenakan
tahap perencanaan (Y1) dilihat commit
dari to usaha
user para petani binaan untuk
tahap perencanaan ini masuk ke
merencanakan program dirasakan

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

dengan pemanfaatan hasil dalam
sudah adanya kemauan untuk ikut
kategori tinggi Petani binaan CV.
serta berpartisipasi dalam program
Pendawa Kencana Multifarm di
penyuluhan alih teknologi oleh CV.
Kabupaten Kulon Progo dapat
Pendawa Kencana Multifarm, karena
dikatakan ada pada kondisi berparresponden mengetahui apa saja ketisipasi dalam program penyuluhan
unggulan dan kekurangan dari inovasi
alih teknologi oleh CV. Pendawa
yang baru ini, sehingga sebagian
Kencana Multifarm.
besar mereka memberikan tanggapan
setuju atau tidak setuju dengan renHasil dan Pembahasan Pengaruh
cana program penyuluhan alih teknoFaktor Pembentuk Partisipasi
logi oleh CV. Pendawa Kencana
Terhadap
Tingkat
Partisipasi
Multifarm.
Petani Dalam Program Penyuluhan
Tingkat partisipasi petani dalam
Alih Teknologi Oleh CV. Pendawa
tahap pelaksanaan program (Y2)
Kencana Multifarm
dilihat dari keaktifan petani dalam
Penelitian ini dilakukan untuk
mengikuti setiap pelatihan dalam
mengetahui pengaruh antara faktor
Program dari penyuluh. Tingkat parpembentuk partisipasi dengan tingkat
tisipasi petani dalam pelaksanaan
partisipasi petani binaan dalam
program masuk dalam kategori sangat
program penyuluhan alih teknologi.
tinggi. Petani juga aktif selama penUntuk mengetahui pengaruh antara
dampingan yang dilakukan oleh
tingkat partisipasi dan faktor pempenyuluh
seperti
aktif
dalam
bentuk partisipasi digunakan uji
mengkomunikasikan setiap permaregresi linier berganda, data yang
salahan yang dihadapi dalam usahaberskala ordinal ditransformasikan
tani mereka. petani juga aktif dalam
terlebih dahulu menjadi data interval
menerapkan setiap teknologi yang
dan dilakukan uji asumsi klasik serta
diberikan penyuluh dalam setiap
uji koefisien determinasi untuk
kegiatan usahatani mereka secara
mengetahui seberapa besar pengaruh
mandiri.
masing-masing variabel terhadap
Tingkat partisipasi petani dalam
partisipasi petani. Berdasarkan hasil
tahap pemanfaatan hasil (Y3) dilihat
uji asumsi klasik menunjukkan bahwa
dari partisipasi petani dalam tahap
tidak terjadi adanya multikolinieritas
pemanfaatan hasil dalam kategori
antar
variabel,
tidak
terdapat
sangat tinggi. Petani binaan meragangguan heteroskedastisitas pada
sakan manfaat dari hasil kegiatan
model regresi, dan data berdistribusi
program lebih menguntungkan petani
normal.
Berikut
merupakan
dari segi kuantitas produksi
persamaan regresi partisipasi petani:
Total tingkat partisipasi petani
Y = 0,045 X1 + 0,16 X2 + 0,418 X3
dalam program penyuluhan alih
– 0,331 X4 + 0,493 X5 + 0,216
teknologi oleh CV. Pendawa Kencana
X6 + 0,014 X7
Multifarm (Y total) Partisipasi petani
Berdasarkan
uji
koefisien
terhadap penyuluhan alih teknologi
determinasi menunjukkan bahwa nilai
oleh CV. Pendawa Kencana MultiAdjusted R Square sebesar 0,346. Hal
farm dapat dilihat dari keaktifan
tersebut menyatakan bahwa sebesar
responden dalam kegiatan perenvariabel
bebas
(umur,
commit to 34,6%
user
canaan program, pelaksanaan sampai
pendidikan formal, pendidikan non

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

formal, pendapatan, pengalaman,
sebesar 65,4 % dapat dijelaskan oleh
peran penyuluh pertanian, dan sifat
variabel lain misalkan tingkat
inovasi) dapat menjelaskan partisipasi
pengaruh orang lain yang dianggap
petani dalam Program penyuluhan
penting, tingkat pengaruh kebudaalih teknologi oleh CV. Pendawa
yaan, keinginan dan cita-cita, peran
Kencana Multifarm di Kabupaten
sosial, kepribadian, dll.
Kulon Progo. Sedangkan sisanya
Tabel 3. Hasil Uji Parsial (Uji t) terhadap Variabel Y (Partisipasi Petani)
Model

Standardized
Coefficients

T

Sig.

Beta
(X1) Umur
(X2) Pendidikan Formal
(X3) Pendidikan Non Formal
(X4) Pendapatan
(X5) Pengalaman
(X6) Peran Penyuluh
(X7) Sifat Inovasi

0,045
0,160
0,418*
-0,331*
0,493*
0,216
0,014

0,406
1,373
3,733
-2,137
4,471
1,496
0,117

0,686
0,176
0,000
0,037
0,000
0,141
0,907

Sumber: Analisis Data Primer, 2016
*
: Signifikan pada tingkat kepercayaan 95%
Berdasarkan Tabel 3 variabel
petani. Nilai koefisien regresi variabel
umur (X1) secara parsial tidak
pendidikan formal positif sebesar
mempunyai pengaruh secara sig0,160 namun karena pendidikan
nifikan terhadap partisipasi petani.
formal tidak berpengaruh nyata
Nilai probabilitas sebesar 0,686 >
terhadap partisipasi petani maka
0,05 (α). Variabel umur dalam hal ini
adanya kenaikan atau penurunan
dapat diartikan secara individu tidak
variabel pendidikan formal tidak
berpengaruh nyata pada tingkat kemenyababkan kanaikan dan penurunpercayaan 95% terhadap partisipasi
an partisipasi petani. Sesaui dengan
petani dalam Program penyuluhan
penelitian yang dilakukan Panurat
alih teknologi CV. Pendawa Kencana
(2014) bahwa pendidikan formal
Multifarm. Nilai koefisien regresi
tidak mempengaruhi partisipasi petani
karena petani lebih membutuhkan
variabel umur positif sebesar 0,045
pendidikan non formal.
namun karena umur tidak berpeVariabel pendidikan non formal
ngaruh nyata terhadap partisipasi
(X3) mempunyai pengaruh secara
petani maka adanya kenaikan atau
signifikan terhadap partisipasi petani.
penurunan variabel umur tidak
Nilai probabilitas sebesar 0,000 <
menyababkan kanaikan dan penurun0,05 (α) maka, H0 ditolak dan H1
an partisipasi petani.
diterima. Hal ini berarti variabel
Variabel pendidikan formal (X2)
pendidikan non formal secara indimemiliki nilai probabilitas sebesar
vidu berpengaruh nyata pada tingkat
0,176 > 0,05 (α). Variabel pendikepercayaan 95% terhadap partisipasi
dikan formal dalam hal ini dapat
petani dalam Program penyuluhan
diartikan secara individu tidak berpealih teknologi CV. Pendawa Kencana
ngaruh nyata pada tingkat kepercommit to user
Multifarm di Kabupaten Kulon
cayaan 95% terhadap partisipasi

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

probabilitas sebesar 0,000 < 0,05 (α).
Progo. Nilai koefisien regresi variabel
Hal ini berarti variabel pengalaman
pendidikan non formal positif sebesar
bertani secara individu berpengaruh
0,418 sehingga apabila terjadi
nyata pada tingkat kepercayaan 95%
kenaikan pendidikan non formal
terhadap minta petani dalam Program
sebesar 1% maka tingkat partisipasi
penyuluhan alih teknologi CV.
petani mengalami peningkatan sePendawa Kencana Multifarm di
besar
0,418.
Semakin
tinggi
Kabupaten Kulon Progo. Nilai
pendidikan non formal responden,
koefisien regresi variabel pengalaman
maka tingkat partisipasinya akan
bertani positif sebesar 0,493. Hal ini
semakin tinggi pula. Petani yang
menunjukkan petani yang memiliki
selalu mengikuti kegiatan non formal
pengalaman akan lebih memiliki
seperti pelatihan, seminar, kunjungan,
minat yang baik terhadap suatu
dan penyuluhan maka petani tersebut
inovasi yang baru. Soekarwati (1994)
akan lebih aktif dalam mengikuti
menyatakan
bahwa
faktor
kegiatan dan lebih mudah menerima
pengalaman
bertani
mempunyai
inovasi yang diberikan.
hubungan positif dengan kecepatan
Variabel
pendapatan
(X4)
petani
dalam
menerima
dan
mempunyai
pengaruh
secara
menerapkan inovasi. Petani yang
signifikan terhadap partisipasi petani.
berpengalaman lebih cepat menerima
Nilai probabilitas sebesar 0,037 <
serta menerapkan teknologi Pengaruh
0,05 (α). Variabel pendapatan dalam
Peran penyuluh (X6) tidak
hal ini dapat diartikan secara individu
mempunyai pengaruh secara sigberpengaruh nyata pada tingkat
nifikan terhadap partisipasi petani.
kepercayaan 95% terhadap partisipasi
Nilai probabilitas sebesar 0,141 >
petani dalam Program penyuluhan
0,05 (α) maka. Variabel peran
alih teknologi CV. Pendawa Kencana
penyuluh dalam hal ini dapat diMultifarm. Nilai koefisien regresi
artikan secara individu tidak berpevariabel pendapatan negatif sebesar ngaruh nyata pada tingkat keper0,331 sehingga apabila terjadi
cayaan 95% terhadap partisipasi pekenaikan pendapatan sebesar 1%
tani. Nilai koefisien regresi variabel
maka partisipasi petani mengalami
peran penyuluh positif sebesar 0,216
penurunan sebesar 0,331. Kelompok
petani yang memiliki pendapatan
namun karena peran penyuluh tidak
yang lebih rendah atau di bawah rataberpengaruh nyata terhadap parrata memilih untuk aktif dalam
tisipasi petani maka adanya kenaikan
penyuluhan dan pelatihan dengan
atau penurunan variabel peran pekeinginan agar dapat menyerap ilmu
nyuluh tidak menyababkan kanaikan
baru yang dapat meningkatan
dan penurunan partisipasi petani.
pendapatan mereka. Dalam hal inilah
Variabel sifat inovasi (X7) tidak
pendapatan perbengaruh terhadap
mempunyai pengaruh secara sigpartisipasi petani dalam Program
nifikan terhadap partisipasi petani.
penyuluhan alih teknologi CV.
Nilai probabilitas sebesar 0,907 >
Pendawa Kencana Multifarm.
0,05 (α) maka, H0 diterima dan H1
Tingkat pengalaman (X5) memditolak. Variabel sifat inovasi dalam
hal ini dapat diartikan secara individu
punyai pengaruh secara signifikan
commit
to
user berpengaruh nyata pada tingkat
tidak
terhadap partisipasi petani. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id

kepercayaan 95% terhadap partisipasi
petani dalam Program penyuluhan
alih teknologi CV. Pendawa Kencana
Multifarm. Nilai koefisien regresi
variabel peran penyuluh positif
sebesar 0,014 namun karena peran
penyuluh tidak berpengaruh nyata
terhadap partisipasi petani maka
adanya kenaikan atau penurunan
variabel sifat inovasi tidak menyebabkan kanaikan dan penurunan pada
tingkat partisipasi petani.
Pada penelitian ini persepsi
responden terhadap sifat inovasi
sama-sama tidak mempengaruhi
partisipasi petani dalam Program
penyuluhan alih teknologi dari CV.
Pendawa Kencana Multifarm. Hal ini
bertolak dengan teori Rogers dalam
Hanafi (1987) sifat/karakter dari
inovasi yang dapat menentukan
keputusan terhadap suatu inovasi
meliputi : (a) Keuntungan relatif

digilib.uns.ac.id

(relative advantages) dimana diukur
dari tingkat keuntungan, tingkat
efektifitas dan efisiensi dalam serta
pengaruh terhadap kehidupan sosial
masyarakat petani yang akan datang,
(b) Kompatibilitas (Compatibility)
sejauh mana suatu inovasi dianggap
sejalan dengan nilai-nilai yang ada,
pengalaman masa lalu, dan kebutuhan
calon penerima, (c) Kompleksitas
(Kerumitan Inovasi) adalah sejauh
mana suatu inovasi dianggap relatif
sulit dipahami dan dipergunakan, (d)
Triabilitas adalah suatu tingkat
dimana suatu inovasi dapat dicoba
dengan skala kecil, dan (e)
Observabilitas adalah tingkat dimana
hasil-hasil suatu inovasi dapat dilihat
oleh orang lain. Hasil inovasi-inovasi
tertentu mudah dilihat dan dikomunikasikan kepada orang lain sedangkan
beberapa lainnya tidak.

SIMPULAN
ketiga kegiatan perencanaan, peBerdasarkan hasil penelitian tentang
laksanaan, dan pemanfaatan hasil
“Partisipasi Petani Dalam Program
tersebut dalam kategori tinggi.
Penyuluhan Alih Teknologi Oleh CV.
Pengaruh antara faktor pembentuk
Pendawa Kencana Multifarm di
partisipasi dengan tingkat partisipasi
Kabupaten Kulon Progo” dapat
petani terdapat hubungan yang tidak
diambil kesimpulan faktor pembentuk
signifikan antara umur, pendidikan
partisipasi petani meliputi umur (38formal, peran penyuluh, dan sifat
50 th), pendidikan formal (tamat
inovasi dengan tingkat partisipasi
SMA/SMK), pendidikan nonfromal
petani. Terdapat hubungan yang
(4 kali), pendapatan petani (≤Rp
signifikan antara pendidikan non11.000.000,00), pengalaman dalam
formal, pendapatan, dan pengalaman
mengikuti kegiatan penyuluhan (7 th),
dengan tingkat partisipasi petani
Peran penyuluh (kadang-kadang),
Adapun saran yang dapat
sifat inovasi berupa keuntunga relatif,
digunakan sebagai pertimbangan bagi
kompatibilitas dan observabilitas
pihak terkait antara lain: (1)
dalam kategori tinggi, tingkat komDiharapkan petani semakin aktif
pleksitas dan tingkat triabilitas dalam
dalam kegiatan penyuluhan yang lain
kategori rendah.
misalnya dengan mengikuti seminar,
Tingkat Partisipasi petani
kunjungan, menambah media indalam program penyuluhan alih
commit to formasi,
user
agar dapat menambah
teknologi secara keseluruhan pada

perpustakaan.uns.ac.id

wawasan dan pemahaman petani
mengenai pengembangan teknologi.
(2) CV. Pendawa Kencana Multifarm
sebagai penyuluh swasta diharapkan
dapat meningkatkan inovasi yang
memiliki triabilitas yang tinggi..
Sebaiknya
memperluas
lokasi
demplot yang visibel dan strategis
sehingga dapat menjadi media
promosi yang lebih baik. (3)
Pemerintah sebaiknya memberikan
ruang yang lebih luas untuk
mobilisasi dan perekrutan penyuluh
swasta
dan
tetap
melakukan
pendampingan kepada petani agar
dapat terbantu dalam meningkatkan
potensi dan manfaat yang besar bagi
petani. Hal ini karena penyuluh
swasta memiliki keunggulan yang
tidak
dimiliki
oleh
penyuluh
PNS/swadaya diantaranya : (a)
Memiliki pengetahuan yang lebih
baru (b) Didukung oleh materi
teknologi yang lebih baik (c)
Memberikan pengetahuan dan solusi
bisnis bagi petani (d) Memiliki
mobilitas yang tinggi

digilib.uns.ac.id

Panurat, Sitty M. 2014. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Minat Petani
Berusahatani Padi Di Desa
Sendangan Kecamatan Kakas
Kabupaten
Minahasa.
Jurnal
Universitas
Sam
Ratulangi.
Manado
Soekartawi. 1988. Prinsip Dasar
Komunikasi Pertanian. UI Press.
Jakarta.
Yanto, Molo, M. dan Lestary, E.
2003. “Motivasi Petani Samin
Dalam Menanam Kacang Tanah
Studi Kasus di Dukuh Tandura
Desa Kemanten Kecamatan Tuban
Kabupaten Blora”. Agritexts.
No.14 hal.23-32.

DAFTAR PUSTAKA
Hanafi, A. 1987. Memasyarakatkan
Ide-Ide Baru. Usaha Nasional.
Surabaya.
Herawati, Pulungan, Ismail. 2006.
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
Dengan Partisipasi Kontaktani
Dalam
Perencanaan
Program
Penyuluhan Pertanian (Kasus
Wkupp Nyalindung, Kabupaten
Sukabumi).
Jurnal
Penyuluhan.Vol. 2, No. 2.
Halaman: 107-114.
Mardikanto, T. 1996. Penyuluhan
Pembangunan
Kehutanan.
Universitas
Sebelas
Maret.
commit to user
Surakarta.