PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA DIDIK : Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen Kantor pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran

(1)

KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA DIDIK

(Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen Kantor pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas XI di SMK PGRI 2 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh: ELSA RENATA

1100368

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015


(2)

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS

TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

KOGNITIF PESERTA DIDIK

(Studi Kuasi Eksperimen pada Kompetensi Dasar Mengidetifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen Kantor pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas XI di

SMK PGRI 2 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing,

Dr. H. Ade Sobandi, M.Si., M.Pd. NIP. 195704011984031003

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran

Dr. Budi Santoso, M.Si.,M.Pd. NIP. 196008261987031001


(3)

ii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS

TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUUAN

KOGNITIF PESERTA DIDIK

(Studi Kuasi Eksperimen pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen Kantor pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas XI di

SMK PGRI 2 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

Oleh:

Elsa Renata 1100368

SKRIPSI

Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran ini, telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal seperti

tertera di bawah ini,

Bandung, ………2015

Nama Tanda tangan

Penguji 1 ……… ………

Penguji 2 ……… ………

Penguji 3 ……… ………

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran

Dr. Budi Santoso, M.Si.,M.Pd. NIP. 196008261987031001


(4)

iii

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA DIDIK (Studi Kuasi Eksperimen pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen pada Program Keahlian Admnistrasi

Perkantoran Kelas XI di SMK PGRI 2 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)” ini beserta seluruh

isinya adalah murni karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, ...………2015 Yang membuat pernyataan

Elsa Renata NIM. 1100368


(5)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS

TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

KOGNITIF PESERTA DIDIK

(Studi Kuasi Eksperimen pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen Kantor pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas XI di SMK PGRI 2 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

Elsa Renata 1100368

Skripsi ini dibimbing oleh:

Dr. H. Ade Sobandi, M.Si., M.Pd.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan kognitif siswa pada Standar Kompetensi Menangani Surat/Dokumen Kantor Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas XI di SMK PGRI 2 Cimahi yang terlihat dari hasil ulangan harian yang masih berada di bawah nilai KKM.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur kemampuan kognitif siswa dari model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD), serta untuk mengetahui model manakah yang pengaruhnya lebih tinggi terhadap kemampuan kognitif siswa yang dapat dilihat dari peningkatan kemampuan kognitif setelah diberikan perlakuan (treatment) yang dianalisis berdasarkan nilai N-Gain.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Subjek penelitian ini yaitu Kelas XI AP 1 sebagai kelas eksperimen dan Kelas XI AP 2 sebagai kelas kontrol.Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan kemampuan kognitif peserta didik yang menerapkan model pembelajaran NHT lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan kognitif peserta didik yang menerapkan model pembelajaran STAD. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai N-Gain masing-masing kelas. Kelas eksperimen memperoleh rata-rata niai N-Gain lebih besar dibanding dengan Kelas kontrol. Berdasarkan hasil nilai N-Gain tersebut dan hasil uji hipotesis dengan menggunakan Uji-t (T-Test) yang menyatakan bahwa thitung>

ttabel, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan antara penerapan

model pembelajaran NHTdengan model pembelajaran STAD. Penelitian ini menyarankan agar guru dapat mencoba untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT baik dalam kompetensi dasar mengidentifikasi jenis-jenis surat/dokumen maupun pada kompetensi dasar lainnya untuk meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik.


(6)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK


(7)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) LEARNING DESIGN APPLICATION TO INCREASE STUDENT COGNITIVE COMPETENCE

(Quasi-Experimental Study of Basic Competence In Identifying Types of Letter/Document Office on Grade XI Office Administrative Skill Program in

SMK PGRI 2 CimahiAcademic Year of 2014/2015)

This thesis is guided by: Dr. H. AdeSobandi, M.Si., M.Pd.

Problem being examined in this study is low student cognitive competence in Standard Competence to Manage Office Letter/Document of Basic Competence In Identifying Types of Letter/Document on Grade XI Office Administrative Skill Program in SMK PGRI 2 Cimahi proven by daily test output which is under value of KKM.The purposes of this study are to measure student cognitive competence by both Numbered Heads Together (NHT) learning design and Student teams Achievement Divisions (STAD) learning design, and to know which designs having more significant effects on the student cognitive competence in terms of increase in cognitive competence after treatment has been given under analysis based on N-Gain value.Method used in this study is quasi-experimental design in Nonequivalent Control Group Design. The subject of this study is Grade XI AP 1 and Grade XI AP 2 as experimental class and control class, respectively.The results of the study suggest that student cognitive competence applying Numbered heads Together (NHT) learning design have higher increase as compared with student cognitive competence applying Student Teams Achievement Divisions (STAD) learning design. It is true of mean N-Gain value for each class. Experimental class has, on average, larger N-Gain value as compared with those of control class. Based on both N-Gain value and hypothetical test outputs using T-Test expressing that tcount> ttable, it may be concluded that there is difference

between Numbered Heads Together (NHT) learning design and Student teams Achievement Divisions (STAD) learning design. This research suggests thatteachers can try to implement cooperative learning model NHT both in Basic Competence In Identifying Types of Letter/Document as well as on other basic competence to increase student cognitive competence.

Keywords: Numbered Heads Together (NHT) learning design, Student cognitive competence


(8)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK


(9)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... ix DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah Error! Bookmark not defined. 1.3. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4. Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Model Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Pengertian Pembelajaran .... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Pengertian Model PembelajaranError! Bookmark not

defined.

2.2 Model Pembelajaran Kooperatif... Error! Bookmark not defined. 2.2.1 Pengertian model Pembelajaran kooperatif ... Error!

Bookmark not defined.

2.2.2 Tujuan Model Pembelajaran KooperatifError! Bookmark not defined.

2.2.3 Macam-Macam Model Pembelajaran Kooperatif ... Error!


(10)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.3.1 Pengertian Model Pembelajara Kooperatif Tipe Numbered Heads Together... Error! Bookmark not defined. 2.3.2 Tujuan dan Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together . Error! Bookmark not defined. 2.3.3 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Numbered Heads Together ... Error! Bookmark not defined. 2.3.4 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Numbered Heads Together... Error! Bookmark not defined. 2.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement

Divisions ... Error! Bookmark not defined. 2.4.1 Pengertian Model Pembelajara Kooperatif Tipe Student Teams Achievement DivisionsError! Bookmark not defined.

2.4.2 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions ... Error! Bookmark not defined. 2.4.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Student Teams Achievement DivisionsError! Bookmark not defined.

2.5 Kemampuan Kognitif ... Error! Bookmark not defined. 2.5.1 Pengertian Kemampuan KognitifError! Bookmark not

defined.

2.5.1 Dimensi Proses Kognitif ... Error! Bookmark not defined. 2.6 Penelitian Terdahulu... Error! Bookmark not defined. 2.7 Kerangka Berpikir ... Error! Bookmark not defined. 2.8 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.


(11)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

defined.

3.4.1 Pengujian Instrumen PenelitianError! Bookmark not defined.

3.5 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5.1 Perhitungan Skor Tes IndividuError! Bookmark not

defined.

3.5.2 Perhitungan Skor Gain Ternormalisasi (N-Gain)... Error!

Bookmark not defined.

3.5.3 Uji Persyaratan Analisis DataError! Bookmark not defined.

3.5.4 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1 Tahap Awal... Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Tahap Pelaksanaan... Error! Bookmark not defined. 3.6.3 Tahap Akhir ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...Error! Bookmark not

defined.

4.1 Profil Sekolah ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Visi SMK PGRI 2 Cimahi .. Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Misi SMK PGRI 2 Cimahi . Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Tujuan SMK PGRI 2 CimahiError! Bookmark not

defined.

4.2 Hasil Pengujian Instrumen ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Uji Validitas Instrumen... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Uji Tingkat Kesukaran InstrumenError! Bookmark not

defined.


(12)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.3.2 Kelas Kontrol ... Error! Bookmark not defined. 4.4 Deskripsi Data ... Error! Bookmark not defined. 4.4.1 Hasil Pre-Test ... Error! Bookmark not defined. 4.4.2 Hasil Post-Test ... Error! Bookmark not defined. 4.5 Hasil Pengujian Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 4.5.1 Perhitungan N-Gain ... Error! Bookmark not defined. 4.5.2 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.6 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.


(13)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses yang terencana untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap individu. Melalui pendidikan, setiap individu bisa berkembang menjadi individu yang lebih baik, bermanfaat, dan berkualitas. Hal itu karena, setiap potensi yang dimiliki oleh seorang individu akan dikembangkan lebih lanjut melalui proses pembelajaran yang terjadi di lembaga pendidikan.

Pendidikan sangat penting, melalui pendidikan setiap individu akan memperoleh pengetahuan danketerampilan yang dapat dijadikan sebagai bekal untuk menghadapi dunia kerja di masa depan. Selain itu, pendidikan dapat memberikan arahan, landasan, dan pedoman kepada peserta didik dalam bersikap dan bertingkah laku yang baik dan benar sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku di lingkungan masyarakat.

Pendidikan yang dapat dilalui oleh peserta didik dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya memiliki empat jenjang. Jenjang pendidikan tersebut, dimulai dari Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, dan Pendidikan Tinggi.

Salah satu jenjang pendidikan yang dapat dilalui oleh peserta didik adalah jenjang Pendidikan Menengah yang terdiri dari jenjang Pendidikan Menengah Pertama danjenjang Pendidikan Menengah Atas. Bentuk jenjang Pendidikan Menengah Atas, terdiri dari Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) baik Negeri maupun Swasta.

SMK merupakan sekolah lanjutan dari jenjang Pendidikan Menengah Pertama. SMK mencetak peserta didik menjadi seorang individu yang siap terjun ke dunia kerja setelah mereka lulus di sekolah. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, terdapat jenjang pendidikan berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyatakan: SMK adalah suatu bentuk


(14)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sehingga siswa memiliki kemampuan sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang terampil, terdidik dan profesional, serta dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lulusan SMK dituntut untuk lebihunggul jika dibandingkan denganlulusan SMA, mereka lebih dibekali dengan keterampilan khusus dan keahlian.

Di SMK, setiap individu akan dihadapkan pada berbagai program keahlian yang sesuai dengan kebutuhan yang ada di dunia kerja. Program keahlian Administrasi Perkantoran (AP) merupakan salah satu rumpun bidang keahlian SMK Bisnis dan Manajemen. Salah satu Standar Kompetensi mata pelajaran produktif yang dipelajari di jurusan Administrasi Perkantoran adalah Menangani Surat/Dokumen KantorKompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen Kantor. Peserta didik yang mengambil jurusan Administrasi Perkantoran harus mampu menguasai hal tersebut agar lulusannya terampil dalam menangani pekerjaan kantor, bukan hanya peserta didik yang harus terampil akan tetapi guru pun dituntut pula untuk terampil dalam mengelola proses pembelajaran di kelas karena dengan pengelolaan proses pembelajaran yang baik maka akan berdampak pada hasil belajar peserta didik yang baik pula.

Dewasa ini, proses pembelajaran yang terjadi di sekolah cenderung berpusat pada guru. Guru mentransfer materi kepada peserta didik namun terkadang kurang melibatkan keaktifan peserta didik. Proses pembelajaran yang seharusnya adalahberfokus pada peserta didik (Student Oriented). Guru bukan lagi sebagai satu-satunya sumber informasi yang ada di kelas, melainkan peserta didik yang harus lebih aktif menjadi sumber informasi dalam proses pembelajaran di kelas. Guru menjadi pengelola, fasilitator dan evaluator dalam proses pembelajaran di kelas.

Sebagai pengelola, guru menciptakan situasi dan kondisi kelas yang nyaman bagi peserta didik dalam pelaksanaan proses pembelajaran dengan memanfaatkan model pembelajaran yang menjadikan peserta didik lebih aktif. Adapun sebagai fasilitator, guru memfasilitasi peserta didik untuk mendapatkan


(15)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendampingan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Sedangkan sebagai evaluator guru mengevaluasi kinerja belajar peserta didik dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Salah satu indikator keberhasilan peserta didik dalam proses belajar adalah hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik. Baik tidaknya hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang diterima oleh peserta didik. Seorang guru dalam melakukan pembelajaran di kelas tidak hanya dituntut untuk menguasai materi yang akan diajarkannya akan tetapi guru harus mampu menerapkan strategi yang tepat yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran di kelas agar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

SMK PGRI 2 Cimahi merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memiliki fenomena rendahnya hasil belajar peserta didik pada Standar Kompetensi Menangani Surat/Dokumen Kantor Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen. Hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik pada Standar Kompetensi Menangani Surat/Dokumen Kantor belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Berdasarkan pengamatan dan wawancara peneliti yang dilakukan pada hari Kamis, 2 Januari 2015pada guru program studi Administrasi Perkantoran yaitu Dra. Sri Sudaryanti yang sekaligus menjabat sebagai ketua Program Studi Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Cimahi, fenomena rendahnya hasil belajar peserta didik terjadi karena guru masih menggunakan metode konvensional, dimana proses pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menuliskan materi pelajaran di papan tulis dan disampaikan secara lisan sehingga pembelajaran masih belum efektif dan berakibat pada kurangnya daya kreatif peserta didik.

Dengan metode konvensional peserta didik hanya sebagai pendengar yangmendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan guru sehingga tidak dituntuk untuk aktif dalamproses pembelajaran yang membuat peserta didik menjadi lebih pasif dan mengakibatkan terjadinya kejenuhan dalam proses pembelajaran.


(16)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Wina Sanjaya (2006, hlm. 259) menyatakan bahwa : “Pada pembelajaran konvensional siswa ditempatkan sebagai objek belajar yang

berperan sebagai penerima informasi secara pasif”.Proses pembelajaran yang baik adalah peserta didik terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Karena hasilbelajar yang optimal hanya akan diperoleh jika proses pembelajaran yang dilakukan banyak melibatkan peserta didik untuk beraktifitas serta mengembangankan kreatifitas yang dimiliki peserta didik secara optimal.

Pendidik bukanhanya sekedar transfer pengetahuan kepada peserta didik tetapi pendidik harus membantu peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran dengan harapan terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik. Berikut daftar tabel nilai rata-rata ulangan harian peserta didik dalam Standar Kompetensi Menangani Surat/Dokumen Kantor:

Tabel 1. 1

Nilai Rata-Rata Ulangan Harian Standar Kompetensi Menangani Surat/Dokumen Kantor Tahun Pelajaran 2009/2010-2014/2015

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

No Tahun

Pelajaran Kelas KKM

Nilai Rata-Rata

Menangani Surat/Dokumen Kantor

KD 1 KD 2 KD 3

1 2009/2010 XI AP 1 70 71,75 74,00 73,95

XI AP 2 72,07 74,88 72,85

Rata-Rata 71,91 74,44 73,40

2 2010/2011 XI AP 1 70 72,15 73,80 74,78

XI AP 2 72,31 74,00 73,88

Rata-rata 72,23 73,90 74,33

3 2011/2012

XI AP 1

75

74,72 77,84 76,98

XI AP 2 75,22 78,05 77,00

XI AP 3 74,98 76,88 78,85

Rata-rata 74,97 77,59 77,61

4 2012/2013 XI AP 1 75 75,01 77,98 76,75

XI AP 2 75,50 76,85 77,85

Rata-rata 75,26 77,42 77,30

5 2013/2014 XI AP 1 75 76,05 78,80 75,95

XI AP 2 75,18 77,00 77,00


(17)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6 2014/2015 XI AP 1 75 74,87 77,00 76,80

XI AP 2 74,75 76,45 77,50

Rata-rata 74,40 76,73 77,15

Rata-rata keseluruhan 74,03 76,33 76,04 (Sumber : Arsip SMK PGRI 2 Cimahi (data diolah)

Tabel 1.1 memberikan penjelasan bahwa dalam kurun waktu enam tahun yaitu dari tahun 2009/2010 s.d 2014/2015 SMK PGRI 2 Cimahi menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Akan tetapi, pada tahun ajaran 2014/2015 SMK PGRI 2 Cimahi sempat menerapkan Kurikulum 2013 namun tidak berlangsung lama SMK PGRI 2 Cimahi kembali lagi menerapkan KTSP. Dalam Standar Kompetensi Menangani Surat/Dokumen Kantor terdapat tiga Kompetensi Dasar. Rata-rata nilai yang diperoleh peserta didik pada Standar Kompetensi Menangani Surat/Dokumen Kantor masih rendah. Hal ini terlihat dari perolehan nilai ulangan harian pada salah satu kompetensi dasar yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diharuskan yaitu 70 untuk tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/2011, sedangkan untuk tahun ajaran 2011/2012 sampai 2014/2015 KKM yang diharuskan yaitu 75. Nilai rata-rata KD 1 dari tahun 2009/2010 sampai tahun 2014/2015 sebesar 74,03 sedangkan nilai rata-rata KD 2 dari tahun 2009/2010 sampai tahun 2014/2015 sebesar 76,33 dan nilai rata-rata KD 3 dari tahun 2009/2010 sampai tahun 2014/2015 sebesar 76,04. Dari ketiga Kompetensi Dasar tersebut, nilai terendah berada pada KD 1 yaitu Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen. Rendahnya nilai rata-rata KD 1 mengindikasikan bahwa peserta didik belum memahami materi pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen Kantor.

Berdasarkan pengamatan rendahnya Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen, maka penelitian ini diadakan pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen guna untuk meningkatkan nilai pada Kompetensi Dasar tersebut.

Berikut daftar nilai rata-rata ulangan harian peserta didik pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen


(18)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.2

Nilai Rata-Rata Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen Tahun Pelajaran 2009/2010-2014/2015

No Tahun

Pelajaran Kelas KKM

Rata-rata Penge

tahuan Ket

Keteram

Pilan Ket Sikap Ket

1 2009/2010 XI AP 1 70 70,24

-

70,00

-

75,00 -

XI AP 2 70,02 71,20 75,00

Rata-rata 70,14 70,60 75,00

2 2010/2011 XIAP 1 70 68,88 Turun 0,81% 72,56 Naik 1,48% 75,00 -

XIAP 2 69,08 72,86 75,00

Rata-rata 68,98 72,71 75,00

3 2011/2012

XI AP 1

75 72,00 Naik 2,04% 72,15 Naik 0,19% 80,00 Naik 3,75 %

XI AP 2 71,87 73,80 80,00

XI AP 3 71,94 73,00 80,00

Rata-rata 71,94 72,98 80,00

4 2012/2013 XI AP 1 75 70,15 Turun 1,31% 74,88 Naik 1,96% 80,00 -

XI AP 2 70,05 76,45 80,00

Rata-rata 70,11 75,67 80,00

5 2013/2014 XI AP 1 75 71,80 Naik 0,60% 76,34 Naik 0,15% 80,00 -

XI AP 2 70,15 75,40 80,00

Rata-rata 70,98 75,87 80,00

6 2014/2015 XI AP 1 75 69,61 Turun 1,11%

75,00 Turun 2,06%

80,00 -

XI AP 2 69,20 75,05 80,00

Rata-rata 69,41 73,15 80,00

Rata-rata keseluruhan 70.26 73,50 78.33

(Sumber : Arsip SMK PGRI 2 Cimahi (data diolah))

Tabel 1.2 menunjukan bahwa pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen peserta didik belum memahami konsep yang diajarkan, sehingga hasil belajar yang diperoleh pun masih tergolong rendah. Hal tersebut dapat terlihat dari rata-rata nilai ulangan harian peserta didik pada ranah pengetahuan yang masih jauh dari KKM. Pemahaman peserta didik yang masih rendah mengenai materi Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen mengindikasikan bahwa peserta didik belum mengikuti kegiatan pembelajaran secara optimal.


(19)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari data di atas dapat dilihat bahwa rata-rata perolehan nilai pada ranah pengetahuan, dalam enam tahun terakhir bersifat fluktuatif, dikarenakan rata-rata nilai yang diperoleh setiap tahunnya mengalami perubahan baik meningkat maupun menurun. Pada tahun ajaran 2009/2010 nilai rata-rata yang diperoleh Kelas XI AP 1 dan XI AP 2 sebesar 70,14 dan mengalami penurunan di tahun ajaran 2010/2011 sebesar 0,81% menjadi 68,98. Sedangkan pada tahun ajaran 2011/2012 mengalami kenaikan kembali sebesar 2,04% menjadi 71,94. Pada tahun 2012/2013 kembali mengalami penurunan sebesar 1,31% menjadi 70,11 dan terjadi peningkatan 0,60% di tahun 2013/2014 menjadi 70,98. Pada tahun 2014/2015 kembali mengalami penurunan sebesar 1,11% menjadi 69,41.

Nilai pada ranah keterampilan terus mengalami peningkatan dari tahun 2009/2010 sampai tahun 2012/2013. Pada tahun ajaran 2009/2010 nilai rata-rata yang diperoleh Kelas XI AP 1 dan XI AP 2 sebesar 70,60 dan mengalami peningkatan di tahun ajaran 2010/2011 sebesar 1,48% menjadi 72,71. Pada tahun ajaran 2011/2012 mengalami kenaikan kembali sebesar 0,19% menjadi 72,98. Pada tahun 2012/2013 kembali mengalami peningkatan sebesar 1,96% menjadi 75,67 dan terjadi peningkatan kembali sebesar 0,15% di tahun 2013/2014 menjadi 75,87. Pada tahun 2014/2015 mengalami penurunan satu kali sebesar 2,06% menjadi 73,15.

Nilai pada ranah sikap pun mengalami peningkatan dari tahun 2009/2010 sampai tahun 2012/2013. Dari tahun ajaran 2009/2010 ke 2010/2011 perolehan nilai rata-rata 75,00, kemudian dari tahun ajaran 2010/2011 ke 2011/2012 terjadi peningkatan sebesar 3,75% yaitu menjadi 80,00 dan dari tahun 2011/2012 sampai 2014/2015 tetap konstan berada pada perolehan nilai rata-rata sebesar 80,00 tidak mengalami penurunan.

Data pra-penelitian yang diambil dari SMK PGRI 2 Cimahi menunjukkan bahwa terjadi kenaikan dan penurunan nilai rata-rata ulangan harian siswa dalam ranah pengetahuan dan keterampilan yang fluktuatif. Untuk lebih jelasnya, peneliti gambarkan ke dalam grafik berikut ini.


(20)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber: Data pra-penelitian yang diolah dari SMK PGRI 2 Cimahi

Gambar 1. 1

Nilai Rata-Rata Ulangan Harian Ranah Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen

Periode Tahun Ajaran 2009/2010 s.d 2014/2015

Gambar 1.1 menyajikan nilai rata-rata peserta didik dalam ranah pengetahuan, keterampilan dan sikap pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen selama enam tahun terakhir dimana perolehan nilai rata-rata ulangan harian tertinggi berada pada ranah keterampilan sedangkan nilai rata-rata ulangan harian terendah berada pada ranah pengetahuan. Hal ini membuktikan bahwa selama enam tahun terakhir hasil belajar yang diperoleh peserta didik pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen belum optimal.

Rendahnya hasil belajar peserta didik pada ranah pengetahuan yang mengalami penurunan tiga kali pada nilai rata-rata ulangan harian tersebut harus mendapat perhatian yang lebih oleh guru. Hasil belajar peserta didik yang rendah membuktikan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik belum optimal, maka perlu adanya upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan

62 64 66 68 70 72 74 76 78 80

Pengetahuan Keterampilan Sikap


(21)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat tercapainya tujuan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan fakta yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan yang timbul adalah bagaimana upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik perlu adanya sistem pembelajaran aktif dalam proses pembelajaran yang lebih memberdayakan pada potensi peserta didik.

Menurut Susanto (2013, hlm. 5) mengemukakan bahwa :“Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar”.

Menurut B. Bloom (Sudjana, 2006, hlm. 39), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu dibagi menjadi 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1) Faktor Internal

1. Kemampuan siswa

2. Sikap dan kebiasaan belajar 3. Minat dan perhatian

4. Ketekunan 5. Sosial ekonomi 6. Fisik dan psikis 2) Faktor Eksternal

1. Guru 2. Kurikulum 3. Lingkungan 4. Media 5. Siswa

6. Model pembelajaran

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik, salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu mengenai model pembelajaran. Dalam hal ini seorang guru harus tepat memilih model pembelajaran yang efektifsesuai dengan karakteristik materi dan mampu memotivasi serta mengkatifkan peserta didik dalam proses pembelajaran.

MenurutSuprijono (2009, hlm. 46) menyatakanbahwa : “Model pembelajaran merupakan “Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur


(22)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar”.

Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkanhasil belajar peserta didik adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatifyang membentuk kelompok-kelompok belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran.

Huda (2012, hlm. 27) menyatakanbahwa :

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning)diyakini sebagai praktik pedagogis untuk meningkatkan proses pembelajaran, gaya berpikir tingkat tinggi, perilaku sosial, sekaligus kepedulian terhadap siswa-siswa yang memiliki latar belakang kemampuan, penyesuaian dan kebutuhan yang berbeda-beda.

Model pembelajaran kooperatif terdiri dari beberapa tipe, salah satu tipe model pembelajaran kooperatif adalah Numbered Head Together (NHT).Menurut Trianto (2009, hlm. 82) mengemukakan bahwa :

Numbered Heads Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Numbered Heads together (NHT) pertama kali dikembangkan oleh Spenser Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.

Standar Kompetensi Menangani Surat/Dokumen Kantor adalah salah satu Standar Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik dikarenakan Surat/Dokumen Kantor merupakan bagian yang terpenting dalam sebuah

organisasi. Menurut Sedarmayanti (2005, hlm. 26) “Surat adalah alat komunikasi

tertulis yang berasal dari satu pihak ditujukan kepada pihak lain untuk

menyampaikan warta”. Dengan demikian jelas bahwa surat sangat penting dalam

memperlancar tercapainya tujuan organisasi. Dengan pentingnya sebuah Surat/Dokumen Kantor maka pemahaman peserta didik mengenai Surat/Dokumen Kantor haruslah dapat dipahami dengan baik. Dalam Standar Kompetensi Menangani Surat/Dokumen Kantor khususnya dalam Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen di dalamnya dipelajari mengenai


(23)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengertian surat dinas, fungsi surat dinas, prosedur pembuatan surat dinas dan jenis-jenis surat dinas. Dalam mempelajari materi yang mengandung banyak unsur hafalan tersebut maka diperlukan sebuah teknik yang lebih menitikberatkan pada penguasaan konsep dan pemahaman dalam ranah kognitif. Dengan teknik penguasaan konsep dan pemahaman dalam ranah kognitif peserta didik dapat dengan mudah mengingat materi pelajaran dengan cepat dan tepat.

Dengan karakteristik Kompetensi Dasar yang telah dijelaskan diatas maka penulis memilih model Numbered Heads Together (NHT). Model pembelajaran NHT sangat tepat diterapkan dalam Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen karena dalam model pembelajaran NHT tepat digunakan dalam pengembangan proses pembelajaran untuk membuat peserta didik lebih aktif dalam belajar. Dengan adanya fase penomorandan fase menjawab dalam model NHTdapat memberdayakan siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajarserta meningkatkan kemampuan siswa untuk mengungkapkan ide/gagasan dan pemahamnnya sendiri setelah mendapatkan informasi terhadap materi yang telah disampaikan.

Dikarenakan penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuasi eksperimen maka peneliti mengambil satu model pembelajaran lagi yang berada di dalam rumpun model pembelajaran kooperatif untuk diterapkan di kelas kontrol yaitu Model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD).

Menurut Ibrahim (2000, hlm. 20) menjelaskan bahwa :

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah suatu pembelajaran yang mengacu pada belajar kelompok siswa menyajikan informasi dengan menggunakan presentasi verbal atau teks, dimana di dalamnya siswa diberikan kesempatan untuk melakukan kolaborasi dan elaborasi dengan teman sebayanya dalam bentuk diskusi kelompok untuk memecahkan suatu permasalahan.

Alasan pemilihan model STAD dalam penelitian ini dikarenakan dalam proses pembelajaran, model pembelajaran STAD memiliki kesamaan tujuan dengan model NHTyaitu lebih menitikberatkan untuk penguasaan pemahaman peserta didik dalam ranah kognitif. Dimana dalam model STAD, peserta didik


(24)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkelompok dan terjadi saling interaksi antar anggota kelompok dalam penyelesaian tugas dan diakhiri dengan pemberian tes individu untuk mengecek sejauh mana penguasaan pemahaman pesert didik terhadap materi yang telah disampaikan. Oleh karena itu model pembelajaran STAD dijadikan sebagai model pembelajaran untuk diterapkan dalam kelas kontrol.

Mengacu pada keseluruhan paparan di atas, maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian dalam upaya mencapai ketuntasan belajar pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumendengan judul:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS

TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

KOGNITIF PESERTA DIDIK PADA KOMPETENSI DASAR

MENGIDENTIFIKASI JENIS-JENIS SURAT/DOKUMEN (Studi Kuasi

Eksperimen pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumenpada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas XI SMK PGRI 2 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015).

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa inti kajian dalam penelitian yang penulis lakukan ini adalah masalah rendahnyakemampuan kognitif peserta didik Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen di SMK PGRI 2 Cimahi. Pada dasarnya, proses belajar yang dilakukan oleh peserta didik terbagi kedalam tiga ranah yang diantaranya kognitif, afektif, psikomotor. Dalam proses belajar ranah kognitif berkaitan dengan pengetahuan, ranah afektif berkaitan dengan sikap, sedangkan ranah psikomotor berkaitan dengan keterampilan. Dalam penelitian ini hasil belajar yang penulis teliti berfokus pada ranah kognitif. Hal ini dikarenakan, dasar dari proses belajar yang peserta didik lakukan harus faham telebih dahulu pengetahuan materi yang akan dipelajarinya tersebut.

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar, diantaranya yaitu faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal berhubungan dengan kemampuan


(25)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa, sikap dan kebiasaan belajar, minat dan perhatian, ketekunan, sosial ekonomi, fisik dan psikis. Sedangkan faktor eksternal berhubungan dengan guru, kurikulum, lingkungan, media, siswadan model pembelajaran. Penelitian ini mengkaji salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu model pembelajaran.Dalam hal ini guru harus berusaha menemukan sebuah model pembelajaran yang sekiranya cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang efektif untuk diterapkan dalam proses pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif. Menurut Sunal dan Hans dalam Isjoni (2013: 12) mengemukakan : “Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses pembelajaran”. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)”.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian (research question) yaitu: Apakah terdapat perbedaan kemampuankognitif peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan kemampuan kognitif peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen Kelas XIdi SMK PGRI 2 Cimahi?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan kemampuan kognitifpeserta didik.

Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah menganalisis peningkatan kemampuan kognitif peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan kemampuan kognitif peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Student Teams


(26)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Achievement Divisions (STAD) pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen di Kelas XI di SMK PGRI 2 Cimahi.

1.4. Kegunaan Penelitian

Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dicapai, penelitian ini akan memberikan dua macam kegunaan, yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis. Kegunaan teoritis dari hasil penelitian ini diantaranya berguna : (1) akan memberikan alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan sebagai bahan masukan guru dan upaya meningkatkan kualitas pada Kompetensi Dasar; (2) menjadikan sumber informasi keilmuan mengenai model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT); (3) menjadikan peluang kepada peneliti untuk melakukan penelitian lanjutan terhadap kemampuan kognitif untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam.

Secara praktis, hasil penelitian ini diantaranya berguna : (1) dapat mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan kognitif peserta didik dengan menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT); (2) memberikan informasi kepada guru mengenai peningkatan kemampuan kognitif peserta didik setelah diterapkannya model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT); (3) dapat memperluas pemahaman penulis mengenai penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan kemampuan kognitif; (4) membantu peserta didik untuk mendapatkan gambaran nyata mengenai materi Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen; (5) membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik.


(27)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian eksperimen dimana metode penelitian eksperimen ini merupakan bagian dari metode kuantitatif. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen) hal ini dikarenakan adanya kelompok kontrol dalam penelitian tersebut. Menurut Arifin

(2011, hlm.76) menyatakan bahwa “Eksperimen kuasi bertujuan untuk

memprediksi keadaan yang dapat dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya, tetapi tidak ada pengontrolan dan/atau manipulasi terhadap seluruh variabel yang

relevan”.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Nonequivalent Control Group Design dimana kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan tes awal.Kedua kelompok mendapatkan perlakuan berbeda, dimana kelompok eksperimen menggunakanmodel pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT) dan kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan diakhiri dengan tes akhir untuk masing- masing kelompok.

Tabel 3. 1 Desain Penelitian

E O1 X1 O2

K O3 X2 O4

Keterangan :

O1 : Tes Awal (sebelum perlakuan) pada kelompok eksperimen


(28)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu O3 : Tes Awal (sebelum perlakuan) pada kelompok kontrol

O4 : Tes Akhir (sesudah perlakuan) pada kelompok kontrol

X1 :Penerapan pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together

(NHT)

X2 :Penerapan pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement

Divisions (STAD) E : Kelas Eksperimen K : Kelas Kontrol

Dalam melakukan metode penelitian eksperimen kuasi, maka peneliti melakukan langkah-langkah sebagaimana terdapat pada kerangka eksperimen dibawah ini:

Treatment Model Pembelajaran (Student Teams Achievement Quasi Experiment

Nonequivalent Control Group Design

Experiment Group Control Group

Pre-test Pre-test

Treatment Model Pembelajaran

(Numbered Heads Together)

Post-test Post-test

Uji-t

Uji-t

Gain Gain


(29)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3. 1 Kerangka Eksperimen

Langkah - langkah metode kuasi eksperimen :

a. Mengujikan soal Pre test kepada siswa pada kelas Treatment dan juga kelas kontrol

b. Hasil dari Pre test kelas Treatment dan kelas kontrol diujikan dengan uji beda yaitu uji-t. untuk mengetahui tidak adanya perbedaan yang signifikan.

c. Setelah teruji kelas Treatment dan kelas Kontrol tidak memiliki perbedaan maka kedua kelas tersebut dapat dilakukan proses pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran masing-masing kelas. Bila hasil tes uji beda menyatakan adanya perbedaan maka eksperimen tidak bisa dilanjutkan.

d. Setelah kelas Treatment dan kelas control diberikan perlakuan model pembelajaran. Langkah selanjutnya melakukan mengujikan Post test.

e. Hasil dari Post test kelas treatment dan kelas kontrol diujikan kembali dengan skor Gainuntuk melihat peningkatan kemampuan kognitif setelah perlakuan dan dilakukan kembali pengujian uji beda (uji-t) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan secara signifikan.

f. Langkah yang terakhir adalah mengujikan proses pembelajaran dengan menghitung skor Gain dan uji bedaPre test dan Post test untuk mengetahui bahwa proses bermakna secara signifikan dapat tidaknya meningkatkan kemampuan kognitif.

3.2 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 2) mengemukakan bahwa variabel adalah

“Segala sesuatu bentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Penelitian ini mengenai penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik pada


(30)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen di SMK PGRI 2 Cimahi. Variabel bebas atau independent variabel dalam penelitian ini yaitu model pembelajaranNumbered Heads Together (NHT). Kemudian yang menjadi variabel terikat atau dependent variabel kemampuan kognitif peserta didik. Adapun subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Cimahi.

Objek penelitian yaitu orang yang dapat memberikan data dan informasi yang dibutuhkan peneliti selama melakukan penelitian. Berdasarkan objek penelitian tersebut, maka akan dianalisis mengenai penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik di SMK PGRI 2 Cimahi pada Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran pada Standar Kompetensi Menangani Surat/Dokumen Kantor.

Penelitian ini dilakukan pada dua kelas, yaitu kelas ekspeirmen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapatkan treatment model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan kelas kontrol mendapatkan treatment model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) yang mana selanjutnya hasil belajar peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol akan dibandingkan.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2013, hlm 80) “Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Maka dalam penelitian ini populasinya adalah Kelas XI AP 1 sebagai

kelas eksperimen dan Kelas XI AP 2 sebagai kelas kontrol”. 3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data mengacu pada cara apa yang perlu dilakukan dalam penelitian agar dapat memperoleh data. Dalam penelitian ini untuk


(31)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengukur kemampuan kognitif peserta didik yaitu dengan menggunakan tes hasil belajar secara perseorangan.

Menurut (Sudjana, 2006, hlm. 35) mengemukakan bahwa :

Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada peserta didik untuk mendapat jawaban dari peserta didik dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan).

Dalam penelitian ini bentuk soal tes yang digunakan adalah tes piihan ganda, pemilihan soal dengan bentuk pilihan ganda ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik dapat memahami materi Pengadaan Surat/Dokumen kantor. Secara umum tes pilihan ganda ini menuntut peserta didik untuk dapat mengungkapkan pengetahuannya dalam memilih opsi jawaban yang benar pada soal pilihan ganda tersebut. Butir tes yang digunakan disesuaikan dengan kompetensi dasar yang harus dikuasi siswa yaitu Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen.

Instrumen tes ini digunakan pada saat pretest dan posttest dengan karakteristik soal pada masing-masing tes adalah identik. Tes pertama (pretest) diberikan sebelum kedua kelompok dikenai perlakuan (treatment) yang dalam hal ini adalah model pembelajaran tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk kelas eksperimen dan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk kelas kontrol. Adapun tes kedua (posttest) diberikan setelah perlakuan (trearment) diterapkan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.Langkah selanjutnya adalah membandingkan hasil pretest dan posttest untuk masinng-masing kelas, hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) pada kelas eksperimen dapat meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik.

3.4.1 Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes yang dibuat dengan mempelajari terlebih dahulu materi mengenai Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen. Kemudian instrumen di uji coba


(32)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepada peserta didik Kelas XI AP 1 Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Cimahi, hal ini dilakukan untuk mengetahui dan mengukur seberapa layak instrumen tersebut dapat digunakan untuk pengambilan data selanjutnya.Adapun langkah-langkah untuk menganalisis instrumen sebagai berikut:

1) Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Untuk mengetahui instrumen penelitian ini valid atau tidak maka dilakukan analisis validitas empirik untuk mengetahui validitas tiap butir soalmenggunakan bantuan software Microsoft Excel 2007.

Nilai validitas dapat ditentukan dengan koefisien produk momen. Validitas soal dapat dihitung dengan menggunakan perumusan sebagai berikut:

(Suharsimi Arikunto, 2011, hlm. 72) Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

X : Skor tiap item X Y : Skor tiap item Y N : Jumlah responden

2) Uji Realibilitas Instrumen

Menurut Arikunto (2011, hlm. 86) bahwa :

Suatu tes tersebut dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali, sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukan ketetapan.Maka suatu tes dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi apabila tes tersebut dapat terpercaya, konsisten dan produktif.


(33)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk melakukan pengujian realibilitas tes, peneliti menggunakan software Microsoft Excel2007 untuk mengukur reliabilitas, pada program Microsoft Excel2007digunakan rumus Cronbach Alpha sebagai berikut:

[

] [

]

(Arikunto, 2011, hlm. 109) Keterangan:

= Reliabilitas Instrumen k = BanyaknyaPernyataan

∑ 2

= Jumlah varian butir 2 = Varian total

3) Uji Tingkat Kesukaran Instrumen

Tingkat kesukaran instrumen dapat dipandang dari kemampuan peserta didik dalam menjawab soal-soal tersebut, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal.

Menurut Arikunto (2008, hlm. 207) “Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran.Tingkat kesukaran suatu butir soal adalah proporsi dari keseluruhan peserta didik yang menjawab benar pada soal

tersebut”.

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus :

(Suharsimi Arikunto, 2011, hlm. 100) Keterangan :

P : Indeks Kesukaran

B : Banyak peserta didik yang menjawab soal itu dengan benar Js : jumlah seluruh peserta didik peserta tes


(34)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun kriteria acuan untuk tingkat kesukaran dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3. 2

Kriteria Indeks Kesukaran

Nilai Indeks Kesukaran Interpretasi

0,00 Soal terlalu sukar 0,00 - 0,30 Soal sukar 0,30 - 0,70 Soal sedang 0,70 - 1,00 Soal mudah

1,00 Soal terlalu mudah (Arikunto, 2008, hlm. 208)

4) Daya Pembeda Instrumen

Menurut Purwanto (2008, hlm. 120) mengemukakan bahwa “Daya pembeda

adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa-siswa yang termasuk kelompok pandai (upper group) dan siswa-siswa berkemampuan rendah (lower group).

Jadi perhitungan daya pembeda ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau kurang menguasai kompetensi.

Untuk mengetahui daya pembeda tiap butir soal, digunakan rumus sebagai berikut:


(35)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Suharsimi Arikunto, 2008, hlm. 210)

Keterangan :

D : Indeks diskriminasi (daya pembeda) : Rata-rata skor siswa kelompok atas

̅̅̅̅ : Rata-rata siswa kelompok bawah SMI : Skor maksimum

Kriteria acuan untuk daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3. 3

Klasifikasi Daya Pembeda

No Rentang Nilai Daya Beda Klasifikasi

1 0,00-0,19 Jelek

2 0,20-0,39 Cukup

3 0,40-0,69 Baik

4 0,70-1,00 Baik Sekali

5 Negatif Tidak Baik

(Nana Sudjana, 2009, hlm. 137)

3.5 Teknik Analisis Data

Sugiyono (2012, hlm. 207) memaparkan “Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data terkumpul dari seluruh responden

atau sumber data lain terkumpul”.Jadi penganalisisan data hanya dapat dilakukan

jika seluruh dara dari responden terkumpul.Setelah data tes dari kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh, maka dilakukan analisis statistik untuk mengetahui perbedaan dari kedua kelompok tersebut.Adapun analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut :


(36)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5.1 Perhitungan Skor Tes Individu

Data yang telah diperoleh digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa. Data tersebut diperoleh dari tes awal (pretest) sebelum pembelajaran dan tes akhir (postest) setelah pembelajaran dilaksanakan. Hasil pretest dan postest peserta didik dinilai dengan menggunakan kriteria penilaian yang sudah ditetapkan.

3.5.2 Perhitungan Skor Gain Ternormalisasi (N-Gain)

Perhitungan skor gain diperoleh dari selisish skor tes awal (pretest) dengan skor tes akhir (postest). Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2006, hlm.

200), “Perbedaan skor tes awal dan tes akhir ini diasumsikan sebagai efek dari

treatment.Perhitungan yang digunakan untuk menghitung nilai gain adalah sebagai berikut:

Indeksgain (g) =

Keterangan : : Nilai Post-test

Kemudian nilai gain ternomalisasi (g) yang diperoleh di interprestasikan dengan klasifikasi pada tabel berikut ini:

Tabel 3. 4

Klasifikasi Nilai N-Gain

(Hake, 1999, hlm. 2)

Rentang Nilai Klasifikasi

> 0,7 Tinggi

0,30< g 0,7 Sedang


(37)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5.3 Uji Persyaratan Analisis Data 1) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah berdistribusi normal atau tidak.Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat menentukan persamaan uji-t yang digunakan. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors Test

Menurut Ating dan Sambas (2006, hlm. 289). Langkah-langkah uji Liliefors Test sebagai berikut :

a. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.

b. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

c. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatimya.

d. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi). e. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoretical Proportion pada table z f. Menghitung Theoretical Proportion.

g. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoretical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.

h. Carilah selisih terbesar di luar titik observasi

Dibawah ini adalah tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas data:

Tabel 3. 5

Tabel Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas

X F Fx Z -

-

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Keterangan :


(38)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fk sebelumnya Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, ( ) = fk/n Kolom 5 : Nilai Z, formula, ̅

Dimana : ̅ ∑ dan S = √∑ (∑ )

Kolom 6 : Theoretical Proportion (label z): Proporsi Kumulalif Luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada label distribust normal.

Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoretical Proportion dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut Adalah D hitung.

Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara √ . Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :

 D hilung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal.

 D hilung ≥ D tabel, maka HO ditolak, artinya data tidak berdistribusi

normal.

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memeriksa apakah skor-skor pada penelitian yang dilakukan mempunyai variansi yang homogen atau tidak untuk taraf signifikansi α. Uji statistika yang akan digunakan adalah Uji F. Kriteria yang digunakannya adalah apabila nilai hitung Fhitung< nilai Ftabel, maka H0

menyatakan varians skornya homogen.


(39)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1) Menentukan varians data

2) Menentukan derajat kebebasan (dk) dk1 = n1 – 1 dan dk2 = n2 – 2

3) Menghitung nilai F (tingkat homogenitas)

Keterangan :

S2b= varian terbesar

S2k= varian terkecil

4) Menentukan nilai uji homogenitas tabel melalui interpolasi. Jika Fhitung <Ftabel , maka data berdistribusi homogen.

3.5.4 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik uji statistik yang cocok dengan distribusi data yang diperoleh. Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai rata-rata kemampuan awal (prestest) dan rata-rata kemampuan akhir (postest) peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Menurut (Sambas Ali Muhidin, 2010, hlm. 43), pengujian hipotesis dapat memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Nyatakan hipotesis statistik ( dan yang sesuai dengan hipotesis penelitian yang diajukan.

2. Menentukan taraf kemaknaan/nyata α (level of significance α).

3. Gunakan statistic uji yang tepat.

4. Tentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah penolakan) 5. Apakah nilai statistik uji berdasarkan data yang dikumpulkan. 6. Berikan kesimpulan.

̅̅̅

̅̅̅


(40)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sugiyono, 2006, hlm. 118) Keterangan:

: rata-rata skor gain kelompok eksperimen : rata-rata skor gain kelompok kontrol : jumlah siswa kelas eksperimen : jumlah siswa kelas eksperimen : varians skor kelompok eksperimen : varians skor kelompok kontrol

Kemudian hasil t hitung dihubungkan dengan t tabel. Cara untuk menghubungkan dengan adalah sebagai berikut :

1. Menentukan dejat kebebasan (dk) = N1 + N2 - 2

2. Melihat tabel distribusi t untuk tes satu skor pada taraf signifikasi tertentu,misalnya pada taraf 0,05 atau tingkat kepercayaan 95 %, sehingga akan diperoleh nilai t dari Tabel distribusi t dengan persamaan Bila nilai t unluk dk yang diinginkan tidak ada pada Tabel, maka dilakukan proses interpolasi.

Dengan hipotesis uji sebagai berikut :

: Tidak Terdapat PerbedaanKemampuan Kognitif dengan Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan Penerapan Model Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen di SMK PGRI 2 Cimahi.

: Terdapat Perbedaan Kemampuan Kognitif dengan Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan Penerapan Model Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen di SMK PGRI 2 Cimahi.


(41)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria pengambilan keputusan untuk uji perbedaan dua rata-rata adalah sebagai berikut :

Apabila nilai maka ditolak dan diterima.

3.6 Prosedur Penelitian

Sugiyono (2012: 80) menyatakan bahwa: “Metode penelitian eksperimen digunakan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Adapun langkah-langkah penelitian ekperimen, sebagai berikut :

a) Meneliti literatur yang berhubungan dengan masalah penelitian. b) Mengidentifikasi dan membatasi masalah

c) Merumuskan hipotesis

d) Menyusun rencana secara lengkap dan operasional, meliputi :

 Menentukan variabel bebas dan terikat

 Memilih desain yang digunakan

 Menentukan sampel

 Menyusun alat

 Membuat outline prosedur pengumpulan data

 Merumuskan hipotesis statistik e) Melaksanakan eksperimen

f) Menyusun data untuk memudahkan pngolahan

g) Menentukan taraf signifikan yang akan digunakan dalam menguji hipotesis

h) Mengolah data dengan menggunakan metode statistika (menguji hipotesis berdasarkan data yang terkumpul)

i) Menjelaskan penafsiran j) Membuat kesimpulan

Di bawah ini merupakan alur penelitian eksperimen yang dilakukan oleh peneliti yang peneliti gambarkan dalam sebuah prosedur dengan penjelasannya.

Tahap Awal

a. Mengadakan Studi Pendahuluan b. Menyusun Instrumen Penelitian

c. Judgment


(42)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3. 2 Alur Penelitian 3.6.1 Tahap Awal

1) Mengadakan Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan dengan maksud untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang kondisi objektif, subjektif penelitian yang ada di lapangan, sebagai bahan pertimbangan agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan optimal.

2) Menyusun Instrumen Penelitian

Setelah mengadakan studi pendahuluan langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti yaitu menyusun instrumen penelitian yang dimulai dari menyusun materi pelajaran, menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan menyusun soal pre-test dan post-test.

3) Judgment

Setelah menyusun isntrumen penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan judgment kepada dosen pembimbing sehingga pada saat penelitian berlangsung perangkat instrumen yang kita buat akan semakin matang dan akan mendapatkan hasil yang maksimal.Setelah disetujui dan diberikan masukan-masukan, penulis merevisi beberapa soal dari instrumen penelitian yang telah dibuat.

4) Menguji Instrumen Penelitian

Tahap Pelaksanaan

a. Pre-test

b. Proses Pembelajaran c. Post test

Tahap Akhir

a. Mengumpulkan Data Hasil Penelitian

b. Menganalisis Data Statistik c. Menguji Hipotesis


(1)

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan kognitif antara kelas eksperimen yang menerapakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan kelas kontol yang menerapkan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada kompetensi dasar mengidentifikasi jenis-jenis surat/dokumen Kelas XI di SMK PGRI 2 Cimahi.

Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukan bahwa setelah diberi perlakuan (treatment), nilai rata-rata peningkatan kemampuan kognitif kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontol yang menerapkan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD).

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka saran yang telah dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik, sebaiknya guru dapat mencoba untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT baik dalam kompetensi dasar mengidentifikasi jenis-jenis surat/dokumen maupun pada kompetensi dasar lainnya.

2. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian mengenai penerapan model pembelajaran NHT ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai studi pendahuluan dan referensi serta dapat dikembangkan lebih lanjut.

3. Bagi seluruh siswa, khususnya bagi siswa dan siswi SMK PGRI 2 Cimahi agar tidak hanya belajar dan menerima materi yang disampaikan


(2)

Elsa Renata , 2015


(3)

90

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Alma,M.Pd. dkk., Prof. DR. H. Buchari. (2009) Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung :Alfabeta

Arikunto, Suharsimi. (2008). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Bina Aksara.

_____. (2011). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdkarya

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Baharuddin.(2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group

Budiharto. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: penerbit buku kedokterean EGC

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Hamdani. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia

_____. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia

Hidayat, A.Aziz A. (2011). Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa Data. Jakarta: PT Salemba Medika

Huda, Miftahul. (2012). Cooperative Learning Metode, Teknik Struktur Dan Model Penerapan. Yogyakarta:Pustaka Belajar

_____. (2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Ibrahim. (2000). Pembelajaran kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya

Isjoni.(2009). Pembelajaran Kooperatif.Yogyakarta: Pustaka Pelajar _____. (2010). Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta

_____.(2011). Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok . Bandung: Alfabeta


(4)

Elsa Renata , 2015

_____. (2013). Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta

Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama

Kuswana, W. S. (2012). Taksonomi Kognitif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Lie, Anita.. (2007). Coopeartive Learning Di ruang-ruang Kelas. Jakarta:

Grasindo

_____. (2008). Cooperatif Learning.Jakarta:Gramedia .

_____. (2010). Cooperative Learning. Jakarta: PT Grasindo

Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Muhidin, Sambas A. (2010). Statistika 2. Bandung: Karya Adhika Utama

Muhidin, Sambas Ali dan S. Ating. (2006). Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: Karya Andhika Utama

Purwanto. (2008). Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Psikologi dan Pendidikan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rohman, Muhammad dan Sofwan Amri. (2013). Strategi & Desain Pengembangan Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakaraya

Sanjaya, wina. (2006). Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Yogyakarta : Prenada

_____.(2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media

_____. (2012). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta:Kencana prenada media group

Sedarmayanti. (2005). Tugas dan Pengembangan Sekretaris. Bandung: Mandar Maju

Slavin, Robert.E. (2008).Cooperative Learning. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, Nana. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya


(5)

92

Elsa Renata , 2015

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD -TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA D IDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

_____. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosda Karya

Sugiyono. (2006). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta _____. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta _____. (2013). Metode peneltiian pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem.Yogyakarta:Pustaka Belajar

Supriyadi, Didi dan Darmawan, Deni.(2012). Komunikasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rodaskarya Bandung

Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana

Suyono dan Hariyanto.(2011). Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar.Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Trianto.( 2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Jakarta:Kencana Prenada Media Group

_____. (2012). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

W. Andersn, Lorin dan R. Krathwohl, David. (2010). Pembelajaran, Pengajaran, Dan Assesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Wahab, abdul azis. (2007). Metode dan model mengajar IPS. Bandung:Alfabeta

Sumber Skripsi :

Eka, Ina Purwanti (2013). Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Metode Diskusi Teknik Numbered Heads Together (NHT)Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Eksperimen pada Kelas X di MA Yafifly Bandung). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. di Terbitkan. [Online] Tersedia : Respisitory.upi.edu. [05 Februari 2015]

Gardini, Gresi (2013). Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dengan Metode Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Kterampilan Proses Sains Siswa Kelas VIII Pada Materi Energi. (Skripsi).


(6)

Elsa Renata , 2015

S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. di Terbitkan. [Online] Tersedia : Respisitory.upi.edu. [05 Februari 2015]

Larasati, Desie. (2013). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan Melalui Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT (Numbered Heads Together)(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Ciwangun Semester 1 Tahun Ajaran 2012/2013 Kalapanungal Kabupaten Sukabumi). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. di Terbitkan. [Online] Tersedia : Respisitory.upi.edu. [05 Februari 2015]

Sumber Jurnal :

Nanik Wijayanti, dkk. (2008). Penggunaan Model Pembelajaran Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia. [Online]. Tersedia:http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JIPK/article/viewFile/125 5/1307 jurnal hasil belajar kimia[31 Maret 2015]

Risko, Andhita Faristiana. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Sosiologi Siswa Kelas Xi Ips 2 Sma Negeri 7 Surakarta

Tahun Pelajaran 2012/2013. [Online]. Tersedia :

http://www.e-jurnal.com/2015/01/penerapan- model-pembelajaran-kooperatif_0.html. [31 Maret 2015]

Siregar, Faridah Anum. (2012). Pengaruh Model Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 18 Medan.[Online]. Tersedia: http://dikfispasca.org/wp-content/uploads/2013/04/ARTIKEL-FARIDAH-33-38.pdf. [31 Maret 2015]


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) VARIASI I UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS VIII A SMP NEGERI 13 MALANG

0 21 1

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEDUNG ADEM BOJONEGORO

0 3 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV A SD NEGERI 6 METRO PUSAT

0 26 96

MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DI KELAS VII.2 SMP NEGERI 1 BARRU

0 2 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWAKELAS VII SMPN 3 UJUNGBATU

0 0 5

View of PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TYPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN FISIKA TENTANG MEDAN MAGNET DI KELAS XI BB SMK NEGERI 2 BOGOR SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 0 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA KARTU SOAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH

0 1 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA SMA

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM OPERASI BENTUK AKAR

0 0 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 3 MIJEN KUDUS

0 1 23