PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 11 BANDUNG DENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI.
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK
NEGERI 11 BANDUNG DENGAN VARIABEL KONTROL
SERTIFIKASI PROFESI
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Pendidikan Indonesia
Oleh: Hilma Selvianti
1100990
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015
(2)
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK
NEGERI 11 BANDUNG DENGAN VARIABEL KONTROL
SERTIFIKASI PROFESI
Oleh:
Hilma Selvianti
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Hilma Sevianti
Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2015
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotocopy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
HILMA SELVIANTI
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK
NEGERI 11 BANDUNG DENGAN VARIABEL KONTROL
SERTIFIKASI PROFESI
Disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing
Dr. Rasto, M. Pd
NIP. 197207112001121001
Mengetahui, Ketua Prodi Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI
Dr. Budi Santoso, M.Si
(4)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 11 BANDUNG DENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Oleh:
Hilma Selvianti 1100990
Skripsi ini dibimbing oleh:
Dr. Rasto, M. Pd
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 11 Bandung. Permasalahan yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah rendahnya kinerja guru dalam pembelajaran seperti dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan mengevaluasi pembelajaran yang disebabkan oleh rendahnya motivasi kerja guru. Fokus kajiannya diarahkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru. Motivasi merupakan faktor-faktor yang diduga memiliki pengaruh terhadap kinerja guru. Oleh karena itu penelitian mengkaji dua variabel yaitu motivasi (variabel X) dan kinerja guru (variabel Y). Analisis mendalam dilakukan terhadap kedua variabel tersebut dengan variabel kontrol sertifikasi profesi guru.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kinerja dan motivasi guru baik yang sudah tersertifikasi maupun yang belum tersertifikasi, pengaruh motivasi terhadap kinerja guru, serta perbedaan motivasi kinerja guru yang sudah tersertifikasi dan yang belum tersertifikasi.
Metode penelitian menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Responden adalah guru SMK Negeri 11 Bandung sebanyak 71 orang. Teknik analisis data menggunakan regresi sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) motivasi dan kinerja guru berada pada kategori tinggi; (2) motivasi berpengaruh positif terhadap tingkat kinerja guru baik belum tersertifikasi maupun yang sudah tersertifikasi; dan (3) terdapat perbedaan motivasi dan kinerja guru yang belum tersertifikasi dengan yang sudah tersertifikasi.
(5)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
THE INFLUENCES OF MOTIVATION TO TEACHER PERFORMANCE IN THE STATE VOCATIONAL HIGH SCHOOL 11 BANDUNG WITH PROFESSIONAL
CERTIFICATION AS VARIABLE CONTROL
By:
HILMA SELVIANTI 1100990
This research paper is guided by: DR. RASTO, M. PD
This research was conducted at The State Vocational High School 11 Bandung. The issue became a study in this research is the low performance of the teacher in the learning such as plan learning, implementing and evaluating learning caused by low motivation of teachers. Focus directed at factors that influenced the performance of teachers. Motivation is a factor that is thought to have influence on the performance of teachers. Therefore the study examines two variables, namely (variable X) motivation and performance of teachers (variable Y). In-depth analysis carried out against both of these variables with professional certification of teachers as variable control.
The purpose of this research is to analyse lev el of performance and motivation of teachers either certified or who haven't been certified, the influence of motivation on performance of teachers, as well as the difference of performance motivation of teachers who have been certified and that has not been certified.
Research methods used descriptive method. Data collection techniques used question form. The respondents were teachers of The State Vocational High School 11 Bandung as many as 70 people. Data analysis techniques used simple regression.
The results showed that: (1) the motivation and performance of teachers are on a high category; (2) the positive effect of motivation towards good teacher performance level has not been certified or certified; and (3) there is a difference in motivation and performance of teachers who have not been certified by the certified.
(6)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah.... Error! Bookmark not defined.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.4 Kegunaan Penelitian... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
2.1 Landasan Teori ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Konsep Dasar Motivasi ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Konsep Dasar Kinerja ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Konsep Sertifikasi Guru ... Error! Bookmark not defined.
2.1.4 Peneliti Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
2.3 Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
3.1 Metode/Jenis Penelitian... Error! Bookmark not defined.
(7)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.1 Operasionalisasi Variabel PenelitianError! Bookmark not defined.
3.2.2 Populasi ... Error! Bookmark not defined.
3.2.3 Teknik dan Alat Pengumpulan DataError! Bookmark not defined.
3.2.4 Pengujian Instrumen Penelitian Error! Bookmark not defined.
3.2.5 Pengujian Persyaratan Analisis DataError! Bookmark not defined.
3.2.6 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
3.2.7 Pengujian Hipotesis... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.
4.1 Hasil Penelitan... Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi PenelitianError! Bookmark not defined.
4.1.2 Karakteristik RespondenBerdasarkan Sertifikasi Guru... Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Deskripsi Variabel Penelitian... Error! Bookmark not defined.
4.1.4 Pengujian Persyaratan Data... Error! Bookmark not defined.
4.1.5 Pengujian Hipotesis... Error! Bookmark not defined.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Motivasi Guru ... Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Kinerja Guru... Error! Bookmark not defined.
4.2.3 Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja GuruError! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan... Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.
(8)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Isu yang menarik untuk dikaji dalam penyelenggaraan pendidik di tatanan mikro adalah tentang masalah kinerja mengajar pendidik yang masih belum menggembirakan. Demikian pula halnya yang terjadi di SMKN 11 Bandung bahwa kinerja mengajar pendidik belum optimal, hal tersebut tercermin dari hasil belajar peserta didik yang belum menggembirakan. Berikut gambaran nilai peserta didik untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik.
Tabel 1. 1
Rekapitulasi Nilai Ulangan Akhir Siswa Semester Ganjil di SMK Negeri 11 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015
No. Guru Mata
Pela jaran Kelas
Jumlah Siswa Tiap Kelas Jumlah Siswa yang Belum Memenuhi KKM Rincian Siswa yang belum memenuhi KKM
1. Pengantar AP X AP 1 36 11 30%
2. Pengantar AP X AP 2 36 6 16%
3. Pengantar AP X AP 3 35 13 37%
4. Pengantar AP X AP 4 35 9 26%
5. Pengantar AP XI AP 1 30 16 54%
6. Pengantar AP XI AP 2 31 18 59%
7. Bahasa Sunda X AK 1 34 11 32%
8. Akuntansi X AK 1 35 13 37%
9. Prakarya dan
KWU X AP 1 36 12 34%
10. Pengantar
Akuntansi X AP1 36 16 45%
11. Bahasa Indonesia X AK 3 36 8 22%
12. Simulasi Digital X AP 1 36 3 8%
13. Bahasa Sunda X AP 1 36 9 25%
14. Otomatisasi
Perkantoran X AP 1 36 9 25%
15. Pengantar AP X AK 1 34 12 36%
16. Penjaskes X AP 1 36 14 41%
17. Sejarah X AK 4 36 19 52%
(9)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Guru Mata
Pela jaran Kelas
Jumlah Siswa Tiap Kelas Jumlah Siswa yang Belum Memenuhi KKM Rincian Siswa yang belum memenuhi KKM
19. Akuntansi
Perusahaan Jasa X AK 3 36 11 30%
20. Etika Profesi X AK 4 36 6 16%
21. Pend. Lingkungan
Hidup X AP 1 36 14 40%
22. Matematika X AP 1 36 24 68%
23. Pengantar
Akuntansi X AK 3 36 14 38%
24. Pendidikan
Lingkungan Hidup X AK 1 36 16 44%
25. Pendidikan Agama
Islam X AK 3 36 9 25%
26. Pemasaran Online X PM 1 32 9 28%
27. Matematika X AK 1 34 7 20%
28. Korespondensi X AK 1 32 13 40%
29. Bahasa Mandari X AK 1 32 3 9%
30. Bahasa Inggris X AK 1 32 20 62%
Jumlah Siswa 1043 357
Rata-rata: 34,4% siswa
yang belum memenuhi
KKM
Sumber: Bidang Kurikulum SMKN 11 Bandung
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata ulangan harian kurang dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 34,4% atau 357 orang peserta didik di SMKN 11 Bandung belum memenuhi nilai KKM. Mata Pelajaran yang tertinggi tingkat kelulusannya adalah mata pelajaran Simulasi Digital hanya 8% atau 3 orang peserta didik yang nilainya belum memenuhi KKM, dan presentase nilai peserta didik yang paling rendah sebesar 62% atau 20 orang yaitu pelajaran Bahasa Inggris.
Fenomena demikian dapat diartikan bahwa proses belajar mengajar yang telah dilakukan belum efektif. Hal tersebut pun dapat diartikan pula bahwa kinerja mengajar
(10)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendidik belum mencapai apa yang diharapkan, dengan kata lain kinerja mengajar pendidik belum optimal.
Kondisi ini tentunya kurang baik dan tidak dapat dibiarkan terus berlangsung, karena akan berakibat buruk kedepannya dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh sekolah. Oleh karena itu, masalah ini harus segera diselesaikan dan perlu adanya suatu pendekatan perilaku organisasi tertentu terhadap sesama pendidik atau dari pihak kepala sekolah kepada pendidik dalam rangka mengembangkan kinerjanya.
Sebagaimana yang telah dijelaskan dari kondisi tersebut, perlu ada peningkatan mutu pendidikan sekolah yang harus lebih dititikberatkan kepada peningkatan mutu sumber daya manusia dalam hal ini adalah pendidik. Dalam konteks ini, program peningkatan mutu kinerja pendidik sangat relevan dan sangat strategis, untuk mengembangkan kreativitas peserta didik sekaligus peningkatan hasil belajar peserta didik mengingat fungsi dan perannya sebagai pengelola disatuan lembaga pendidikan di tingkat operasional.
Pendidik merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan mempunyai posisi strategis, maka setiap usaha peningkatan mutu pendidikan perlu memberikan perhatian besar kepada peningkatan pendidik baik dari segi jumlah maupun mutunya. Kinerja pendidik adalah suatu kemampuan seseorang yang ditunjukkan untuk seorang pendidik dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas.
Kinerja yang dimiliki seseorang tidak tumbuh begitu saja namun terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhinya untuk dapat meningkatkan suatu kinerja yang lebih baik maka harus dapat mengetahui faktor-faktor yang perlu dipersiapkan sehingga dapat mendukung terhadap peningkatan kinerja. Kinerja pendidik dapat dikatakan baik dan memuaskan apabila tujuan yang dicapai suatu organisasi tercapai dengan baik sesuai dengan standar yang ditentukan. Oleh karena itu, kinerja pendidik harus selalu ditingkatkan mengingat tantangan dunia pendidikan untuk menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing di era global yang semakin ketat.
Dalam penerapan pengembangan pendidik di sekolah, adalah pengembangan diri pribadi pendidik untuk menggali potensi yang ada didalam dirinya. Salah satu ciri keberhasilan sekolah yang dinilai masyarakat adalah prestasi yang dicapai oleh peserta didik di setiap tahun. Sekolah dinilai baik dan dianggap berkualitas bila peserta didik mempunyai prestasi yang tinggi.
(11)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Sebagaimana kita ketahui bahwa kinerja mengajar pendidik di tentukan oleh banyak faktor. Dimana faktor tersebut terbagi atas dua faktor yaitu faktor ekternal dan internal. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri sendiri yaitu kompetensi pendidik, motivasi dan disiplin kerja yang dimiliki oleh pendidik. Dan faktor eksternal yaitu budaya kerja, kepemimpinan, pengawasan pimpinan, kompensasi yang diterima seorang pendidik.
Berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja mengajar pendidik berbagai fenomena secara empirik di lapangan khususnya di SMKN 11 Bandung di dapat beberapa informasi sebagai berikut dapat terbukti ada beberapa pendidik masih ada yang tidak sesuai dengan prosedur dalam mengajar di kelas, dikarenakan motivasi mengajar pendidik yang belum optimal. Yaitu adanya pendidik yang terlambat datang ke sekolah dan akibatnya siswa tertinggal materi pembelajaran, dan ada pendidik yang sudah berada di sekolah tetapi masuk kelas hanya memberikan sedikit materi dan memberikan tugas untuk dirumah, dan ada pendidik yang keluar kelas sebelum jam pelajaran selesai. Akibatnya nilai peserta didik yang diperoleh dalam ulangan yang diberikan pendidik menurun dan tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal atau KKM.
Adapun permasalahan lain yang muncul yaitu sejak adanya pendidik yang mengajar tidak sesuai dengan jurusan kelulusannya saat kuliah. Kejadian seperti itu akan berdampak negatif saat pengajaran pembelajaran berlangsung di kelas. Sehingga penyampaian materi yang di sampaikan oleh pendidik terhadap peserta didik tersebut akan berbeda dengan penyampaian materi oleh pendidik yang memang sejalur atau satu jurusan dengan mengajar dan kelulusan saat kuliah.
Selain masalah diatas, adapun masalah berdasarkan hasil dari penjajagan yang telah dilakukan oleh peneliti dimana permasalahan yang muncul atau mengemukakan antara lain: 1) Lemahnya pengelolaan, pengorganisasian dan pengembangan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru, 2) Cara belajar siswa masih bersifat klasikal dimana siswa masih sebatas mendengarkan dan melihat bahan ajar yang disampaikan guru, 3) Penyampaian bahan ajar yang dilakukan oleh guru masih bersifat klasikal maupun verbalisme, 4) Keterbatasan kemampuan guru dalam mengaplikasikan bahan ajar melalui metode maupun media pembelajaran yang ada, 5) Minimnya pengetahuan guru
(12)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam penggunaan metode maupun media pembelajaran dalam penyampaian bahan ajar, dan 6) Masih banyak guru yang terlambat saat datang kesekolah.
Dari permasalahan yang telah dijabarkan, untuk meningkatkan kinerja pendidik di dalam suatu organisasi perlu melakukan suatu upaya untuk meningkatkan motivasi kerja pendidik. Hal ini dikarenakan, jika pendidik memiliki tingkat motivasi mengajar yang tinggi maka pendidik akan melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga mutu pekerjaan dalam proses belajar mengajar yang dihasilkan akan baik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah disampaikan diatas bahwa ada faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pendidik di SMKN 11 Bandung, di duga salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja seorang pendidik adalah faktor motivasi yang menjadi faktor determinan yang paling berpengaruh.
Berkaitan dengan pernyataan dari fenomena masalah (problem statement) di atas, masalah dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pernyataan penelitian
(research question) “Adakah pengaruh motivasi terhadap kinerja guru dengan variabel kontrol sertifikasi guru di SMKN 11 Bandung?”, dan diuraikan dalam pernyataan sebagai
berikut:
1. Bagaimana gambaran tingkat motivasi guru di SMK Negeri 11 Bandung?
2. Bagaimana gambaran tingkat motivasi guru yang belum tersertifikasi dan yang sudah tersertifikasi di SMK Negeri 11 Bandung?
3. Bagaimana gambaran tingkat kinerja guru di SMK Negeri 11 Bandung?
4. Bagaimana gambaran tingkat kinerja guru yang belum tersertifikasi dan yang sudah tersertifikasi di SMK Negeri 11 Bandung?
5. Adakah pengaruh motivasi terhadap kinerja guru di SMK Negeri 11 Bandung?
6. Adakah perbedaan motivasi dan kinerja guru yang sudah tersertifikasi dan yang belum disertifikasi di SMK Negeri 11 Bandung?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk mencari data dan informasi yang diperlukan untuk mendapatkan gambaran jelas mengenai pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMK Negeri 11 Bandung. Sedangkan tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang motivasi terhadap kinerja guru.
(13)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui tingkat motivasi guru di SMK Negeri 11 Bandung.
2. Untuk mengetahui tingkat motivasi guru yang belum tersertifikasi dan yang sudah tersertifikasi di SMK Negeri 11 Bandung.
3. Untuk mengetahui tingkat kinerja guru di SMK Negeri 11 Bandung.
4. Untuk mengetahui tingkat kinerja guru yang belum tersertifikasi dan yang sudah tersertifikasi di SMK Negeri 11 Bandung.
5. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja guru di SMK Negeri 11 Bandung.
6. Untuk mengetahui perbedaan motivasi dan kinerja guru yang sudah tersertifikasi dan yang belum disertifikasi di SMK Negeri 11 Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan dua macam kegunaan, yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis. Kegunaan teoritis dari hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan bagi ilmu belajar. Temuan-temuan ini dapat dijadikan bahan pengembangan teoritik, atau dijadikan bahan kajian untuk perilaku organisasi mengkaji berbagai ilmu teori yang selama ini telah terakumulasi, sehingga dapat melahirkan kembali temuan ilmiah yang lebih produktif.
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi sekolah sebagai bahan masukan dalam rangka menata dan membina tenaga kependidikan untuk lebih baik lagi dalam melaksanakan tugas-tugas keprofesiannya dimana yang akan datang.
(14)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE DAN DESAIN PENELITIAN
1.1 Metode/Jenis Penelitian
Metode penelitian dapat dijadikan pedoman bagi penulis, dan memudahkan penulis dalam mengarahkan penelitiannya. Suharsimi Arikunto (2007, hlm. 160) mengungkapkan bahwa “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
data penelitiannya”. Metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian ini
adalah metode deskriptif
Sugiyono (2010, hlm. 207) mengatakan bahwa: “metode deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya”. Metode deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk
memberikan gambaran tanggapan pendidik di SMKN 11 Bandung atas motivasi (variabel X) dan kinerja pendidik sebagai variabel Y dengan menyajikan data secara terstruktur, faktual dan akurat.
Dilihat dari subjek yang dikaji dan alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, maka penelitian ini dapat disebut sebagai penelitian survey dan dengan sendirinya metode penelitian ini menggunakan metode survey. Kerlinger (1973) dalam Sugiyono (2007, hlm. 7) mengemukakan bahwa:
Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variable sosiologis maupun psikologis.
Selanjutnya menurut Bambang (2005, hlm. 49) bahwa penelitian survey merupakan studi yang bersifat kuantitatif, dimana penelitian ini menggunakan kuisioner sebagai instrumen penelitian.
Pendekatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis kuantitatif berdasarkan informasi statistika. Hal ini dilakukan karena metode penelitian survey memerlukan operasional variabel yang diteliti sehingga dapat dijadikan kedalam indikator yang dapat diukur secara kuantitatif untuk dapat digunakan model uji hipotesisnya dengan statistika.
(15)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan digunakannya metode dan pendekatan yang telah disebutkan diatas, diharapkan peneliti dapat memperoleh gambaran antara dua variabel yaitu motivasi dan kinerja pendidik. Apakah terdapat pengaruh dari motivasi terhadap kinerja pendidik dan seberapa besar pengaruh motivasi terhadap kinerja pendidik.
3.2 Desain Penelitian
3.2.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2009, hlm. 33), yang dimaksud dengan variabel bebas dan variabel terikat yaitu :
Variabel bebas (independen variablel/prediktor variabel) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel independen (terikat). Variabel terikat (dependen variabel/triterion variabel) merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (X) yaitu Motivasi, dan variabel terikat (Y) yaitu Kinerja Pendidik. Peneliti merumuskan definisi-definisi variabel tersebut sebagai berikut:
3.2.1.1 Operasional Variabel Motivasi
Motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dorongan dari seorang guru untuk melakukan suatu kegiatan tertentu dalam menjalankan profesinya sebagai guru. Gambaran variabel ini diperoleh berdasarkan skor angket persepsi guru terhadap karakteristik motivasi yang meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi. Secara rinci, operasional variabel motivasi diuraikan pada tabel 3.1 di bawah ini:
Tabel 3. 1
Operasional Variabel Penelitian Motivasi (Variabel X)
Indikator Ukuran Skala
Pengukuran
Nomor Bulir Angket
1. Kebutuhan
fisiologis Kebutuhan dasar sehari-hari
Interval 1
2. Kebutuhan keamanan
1. Kebutuhan rasa aman dalam bekerja
(16)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Jaminan keselamatan kerja 3
3. Status pekerjaan yang jelas 4
3. Kebutuhan sosial 1. Kebutuhan untuk diterima pihak sekolah
Interva 5
2. Kebutuhan untuk dihormati sesama guru
6 4. Kebutuhan akan
penghargaan
1. Penghargaan dari kepala sekolah Interval 7
2. Penghargaan dari sesama guru 8
5. Kebutuhan aktualisasi
1. Kesempatan untuk meningkatkan kemampuan profesional
Interval 9
2. Kesempatan untuk mengembangkan diri
10
3. Kesempatan meningkatkan jabatan 11
Sumber: diadaptasi dari beberapa sumber
3.2.1.2 Operasional Variabel Kinerja Pendidik
Kinerja (performance) merupakan suatu istilah yang merujuk kepada suatu proses atau hasil dari suatu tindakan seseorang. Menurut Faustino Cardoso Gomes (2009, hlm. 135) mengemukakan bahwa kinerja adalah “Kinerja sebagai ungkapan seperti output atau hasil kerja, efisiensi serta efektivitas tenaga kerja”.
Yang dimaksud dengan kinerja dalam penelitian ini adalah kinerja pendidik yaitu jumlah skor persepsi pendidik tentang kinerja mengajarnya, yang akan diukur dari kinerja pendidik dalam hal ini menyangkut aspek-aspek kualitas kerja, ketepatan kerja, inisiatif dalam kerja, kemampuan kerja dan komunikasi. Selanjutnya definisi operasional variabel tersebut di ungkap dalam tabel berikut:
Tabel 3. 2
Operasional Variabel Penelitian Kinerja Pendidik (Variabel Y)
Indikator Ukuran Skala Nomor Bulir
Angket
1. Kualitas kerja 1. Perencanaan program pembelajaran Interval 1
2. Pemilhan materi ajar 2
3. Penerapan hasil penelitian dalam pembelajaran
3 2. Ketepatan kerja 1. Pemberian materi ajar sesuai dengan
karakteristik yag dimiliki peserta didik.
(17)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Penyelesaian program pengajaran sesuai dengan kalender akademik.
5
3. Inisiatif dalam kerja
1. Penggunaan media pembelajaran. Interval 6 2. Penggunaan berbagai inventaris
sekolah dengan bijak
7 3. Penggunaan model pembelajaran
yang variatif
8 4. Kemampuan kerja 1. Kemampuan dalam memimp in kelas Interval 9
2. Mampu mengelola KBM 10
3. Kemampuan melakukan penilaian hasil belajar peserta didik
11 5. Komunikasi 1. Pelaksanaan layanan
bimbingan belajar.
Interval 12
2. Komunikasi dengan orang tua murid 13
3. Penggunaan teknik dalam mengelola proses belajar Mengajar
14
4. Terbuka dalam menerima masukan 15
Sumber: Diadaptasi dari berbagai sumber
3.2.2 Populasi
Untuk mengumpulkan data yang akan diolah dan dianalisis, kita perlu menentukan populasi terlebih dahulu. Pengertian populasi menurut Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 1), adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri/karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan).
Senada dengan pendapat menurut M. Burhan Bungin (2010, hlm. 99), populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan penelitian sensus atau menggunakan seluruh populasi sebagai subjek penelitian. Penggunaan populasi atau sensus ini dikarenakan jumlah populasi hanya 71 orang. Sebagaimana yang dikemukakan oleh M. Burhan Bungin (2010, hlm. 101) yaitu:
Tidak semua penelitian menggunakan sampel sebagai sasaran penelitian, pada penelitian tertentu dengan skala kecil yang hanya memerlukan beberapa orang sebagai objek penelitian, ataupun beberapa penelitian kuantitatif yang dilakukan terhadap objek atau populasi kecil, biasanya penggunaan sampel tidak diperlukan. Hal tersebut karena keseluruhan objek penelitian dapat dijangkau oleh peneliti. Dalam istilah penelitian kuantitatif, objek penelitian yang kecil ini disebut sebagai sampel total atau sensus, yaitu keseluruhan populasi merangkap sebagai sampel penelitian.
(18)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.
Suharsimi Arikunto (1996, hlm. 107) juga mengemukakan bahwa: “Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya adalah merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau dengan 20% - 25%”.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah para pendidik di SMKN 11 Bandung yang berjumlah 71 pendidik. Jadi, penelitian ini merupakan penelitian populasi dikarenakan subjeknya berjumlah 71 orang atau kurang dari 100, maka dalam penelitian ini penulis mengambil seluruh dari populasi. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi.
Tabel 3. 3
Rekapitulasi Data Pendidik Mengajar Mata Pelajaran di SMKN 11 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015
No. Nama Mata Pelajaran Jumlah
1. Administrasi Perkantoran 11 orang
2. Bahasa Sunda 1 orang
3. Akuntansi 9 orang
4. KWU 4 orang
5. Bahasa Indonesia 4 orang
6. Bahasa Inggris 3 orang
7. PKN 4 orang
8. Matematika 7 orang
9. Produktif Pemasaran 7 orang
10. Fisika 2 orang
11. Produktif Multimedia 2 orang
12. Produktif RPL 1 orang
13. IPS 2 orang
(19)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Nama Mata Pelajaran Jumlah
15. Sejarah 1 orang
16. Penjaskes 4 orang
17. IPA 3 orang
18. Kimia 2 orang
19. Bimbingan Konseling 1 orang
20. Seni Budaya 1 orang
Jumlah 71 Orang
Sumber: SMK Negeri 11 Bandung
3.2.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Untuk keperluan pengumpulan data yang diperlukan dalam membahas permasalahan penelitian ini, penulis menggunakan teknik serta alat yang dapat digunakan sebagai pengumpul data yang tepat, sebagai berikut:
1. Wawancara, sebagai teknik komunikasi langsung tanpa perantara dengan pendidik di SMK Negeri 11 Bandung. Sebelumnya peneliti menyiapkan daftar pertanyaan kemudian wawancara dilakukan dengan cara terbuka. Hasil wawancara yang dilakukan dengan Kepala Sekolah SMKN 11 Bandung, Ibu Dra. Nani Sri Iriyani, beberapa pendidik dan peserta didik dan hasil wawancara diketahui bahwa kinerja pendidik dirasa belum optimal, dan tidak terdapat peningkatan yang signifikan 2. Angket, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan
seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden yaitu pendidik SMK Negeri 11 Bandung. Dalam kuesioner ini penulis mengemukakan beberapa pernyataan yang mencerminkan pengukuran indikator dari variabel X (Motivasi Kerja) dan variabel Y (Kinerja Pendidik). Kemudian memilih alternatif jawaban yang telah disediakan pada masing- masing alternatif jawaban yang dianggap paling tepat.
Langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut: 1) Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawabnya.
2) Jenis instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrument yang bersifat tertutup, yaitu seperangkap daftar pertanyaan tertulis dan disertai dengan alternatif jawaban yang disediakan, sehingga responden hanya memilih jawaban yang tersedia.
(20)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Menetapkan kriteria pemberian skor untuk setiap item pertanyaan. Pada penelitian ini setiap pendapat responden atas pertanyaan diberi nilai dengan skala interval.
3. Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data dan melalui dokumen-dokumen yang ada di sekolah. Data yang di dapat dari sekolah meliputi data tenaga fungsional pendidik, data rekapitulasi penilaian angka kredit (PAK), dan data validasi pembagian tugas mengajar pendidik.
3.2.4 Pengujian Instrumen Penelitian
Sebelum dilakukan pengumpulan data yang sebenarnya, maka alat pengumpul data dalam hal ini adalah angket harus layak pakai, oleh karena itu sebelumnya angket harus di uji cobakan terlebih dahulu kepada responden di luar subjek penelitian. Dalam penelitian ini pengujian instrument dilakukan kepada para pendidik di SMKN 11 Bandung. Selanjutnya, dalam hasil pengujian instrument diolah melalui uji validitas dan reabilitas.
3.2.4.1 Uji Validitas
Pengujian validitas instrument dilakukan untuk menjamin bahwa terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi. Menurut Sherri L Jackson (2012, hlm. 85) “Validity is an indication of whether the instrument measuring what it claims to measure”. Validitas adalah indikasi apakah instrumen mengukur apa yang hendak
diukur. Menurut Maholtra (2009, hlm. 282) “The Validation of scale may be defined as the extent to which differences in observed scale score reflect true differences among on the
characteristic being measured”. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi
apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukuranya, atau memberikan hasil ukuran sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya tes tersebut.
Uji validitas dilakukan bertujuan untuk menguji sejauh mana item kuesioner yang valid dan mana yang tidak. Hal ini dilakukan dengan mencari korelasi setiap item pertanyaan dengan skor total pertanyaan untuk hasil jawaban responden yang mempunyai skala pengukuran interval perhitungan korelasi antara pernyataan kesatu dengan skor total digunakan alat uji korelasi Pearson (product coefisient of correlation) dengan rumus :
� = � ∑ − ∑ ∑
√{� ∑ 2− ∑ 2} { � ∑ 2 − ∑ 2 }
(21)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
r = koefisien korelasi antara variabel X dan Y ∑XY = hasil skor X dan Y untuk setiap responden ∑X = skor item tes
∑Y = skor responden
(∑X2
) = kuadrat skor item
(∑Y2
) = kuadrat responden N = Jumlah responden X = jumlah skor item
Y = Jumlah skor total (seluruh item)
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian menurut Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 26-30), adalah sebagai berikut:
1. Menyebar instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu .
6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.
7. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2, dimana n merupakan jumlah responden yang dilibarkan dalan uji validitas, yaitu 20 orang. Sehingga diperoleh db = 20 – 2 = 18, dan ∝ = 5%.
8. Membuat kesimpulan, yaitu dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Dengan kriteria sebagai berikut:
N Jika r n >r el , maka instrumen dinyatakan valid.
Jika r n <r el , maka instrumen dinyatakan tidak valid.
Jika instrumen tersebut valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada kuesioner penelitian. Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2010. Maka akan diperoleh nilai r hitung kemudian dibandingkan dengan nilai r el dengan n = 20 dengan taraf nyata (∝) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95%. Jika
(22)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
r n > r el maka item tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya jika r n < r el maka item tersebut dinyatakan tidak valid.
3.2.4.1.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X (Motivasi)
Teknik uji validitas yang digunakan ialah Korelasi Product Moment dan perhitungannya menggunakan program Microsoft Excel 2010. Dari 5 indikator yang terdapat dalam motivasi diuraikan menjadi 12 butir pernyatataan angket yang disebar kepada 22 orang responden. Berikut hasil uji validitas untuk variabel motivasi guru :
Tabel 3. 4
Hasil Uji Validitas Variabel X (Motivasi)
No. Item r hitung r tabe l Ket
1 0.668 0.349 Valid
2 0.743 0.349 Valid
3 0.660 0.349 Valid
4 0.653 0.349 Valid
5 0.750 0.349 Valid
6 0.841 0.349 Valid
7 0.652 0.349 Valid
8 0.734 0.349 Valid
9 0.780 0.349 Valid
10 0.735 0.349 Valid
11 0.462 0.349 Valid
12 0.511 0.349 Valid
Sumber : hasil data pengolahan responden
Berdasarkan hasil analisis data pada 12 butir pernyataan, dinyatakan semua pertanyaan valid, karena pernyataan kuesioner tersebut memiliki koefisien korelasi butir total r hitung yang lebih besar dari r tabel.
3.2.4.1.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Y (Kinerja Guru)
Variabel Y mengenai kinerja guru diukur oleh 5 indikator yang diuraikan menjadi 15 butir pernyataan, kemudian di sebarkan kepada 22 orang responden. Rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas variabel Y (kinerja guru) dalam penelitian ini dibantu dengan menggunakan program Microsoft Excel 2010, dengan hasil seperti berikut ini:
(23)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3. 5
Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kinerja Guru) No Item r hitung r tabel Ket
1 0.888 0.404 Valid
2 0.839 0.404 Valid
3 0.770 0.404 Valid
4 0.529 0.404 Valid
5 0.437 0.404 Valid
6 0.753 0.404 Valid
7 0.428 0.404 Valid
8 0.735 0.404 Valid
9 0.649 0.404 Valid
10 0.735 0.404 Valid
11 0.815 0.404 Valid
12 0.530 0.404 Valid
13 0.620 0.404 Valid
14 0.668 0.404 Valid
15 0.680 0.404 Valid
Sumber : hasil data pengolahan responden
Selanjutnya, pengujian validitas terhadap 15 item untuk variabel kinerja guru (Variabel Y), menunjukkan 15 item valid. Dengan demikian, item yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data variabel kinerja guru berjumlah 15 item.
Dengan semikian, secara keseluruhan rekapitulasi jumlah angket hasil uji coba dapat ditampilkan dalam tabel berikut:
Tabel 3. 6
Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba
No. Variabel
Jumlah Item Angket Sebelum
Uji Coba
Setelah Uji Coba Valid Tidak Valid
1. Motivasi (X) 12 12 0
2. Kinerja Guru (Y) 15 15 0
Total 27 27 0
(24)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.4.2 Uji Reliabilitas
Setelah melakukan uji validitas instrumen, selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas instrumen. Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 31), menyatakan bahwa:
Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya, jika dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama (homogen)
diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran.
Sugiyono (2011, hlm. 137), juga menyatakan bahwa: “Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”.
Dalam uji reliabilitas ini, menurut Suharsimi Arikunto dalam Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 31) menyatakan bahwa: Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah Koefisien alfa (�) dari Cronbach (1951), yaitu:
� = [ �
�− ] . [ − ∑ ��2
�2 ]
Dimana sebelum menentukan nilai reliabilitas, maka terlebih dahulu mencari nilai varians dengan rumus sebagai berikut:
� = ∑
2 − ∑ � 2 �
� Keterangan:
� = Reliabilitas instrumen/koefisien korelasi/korelasi alpha K = Banyaknya bulir soal
∑ �� = Jumlah varians bulir � = Varians total
(25)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian seperti yang dijabarkan oleh Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 31-35), adalah sebagai berikut:
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil iju coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.
6. Menghitung nilai varians masing- masing item dan varians total. 7. Menghitung nilai koefisien alfa.
8. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n–2.
9. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya:
Jika nilai r n > nilai r el, maka instrumen dinyatakan reliabel.
Jika nilai r n < nilai r el , maka instrumen dinyatakan tidak reliabel.
3.2.4.2.1 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas angket motivasi terhadap kinerja guru dengan bantuan Microsoft Office Excel 2010, rekapitulasi perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3. 7
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y
No. Variabel
Hasil
Ket
� � � ��
1. Motivasi (X) 0,885 0,404 Reliabel
2. Kinerja Guru (Y) 0,904 0,404 Reliabel
Sumber : Uji Coba Angket
Berdasarkan tabel di atas hasil perhitungan dari kuesioner variabel X (Motivasi) dinyatakan reliabel, karena variabel X (Motivasi) mempunyai angka rhitung sebesar 0.885 yang
berarti rhitung>tabel (0.885>0.404). Variabel Y (Kinerja Guru) dinyatakan reliabel, karena
(26)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan demikian seluruh instrumen dalam penelitian baik variabel motivasi maupun variabel kinerja guru merupakan instrumen yang dapat dipercaya.
3.2.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data
3.2.5.1 Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas digunakan untuk kepentingan akurasi data dan kepercayaan terhadap hasil penelitian. Pengujian homogenitas merupakan uji perbedaan antara dua kelompok, yaitu dengan melihat perbedaan varians kelompoknya.
Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 96), mengatakan bahwa:
Ide dasar uji asumsi homogenitas adalah untuk kepentingan akurasi data dan keterpercayaan terhadap hasil penelitian. Uji asumsi homogenitas merupakan uji perbedaan antara dua kelompok, yaitu dengan melihat perbedaan varians kelompoknya. Dengan demikian, pengujian homogenitas varians ini untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen.
Uji statistika yang akan digunakan adalah uji Barlett dengan menggunakan bantuan
Microsoft Office Excel 2010. Kriteria yang digunakannya adalah apabila nilai hitung �2 > nilai tabel �2, maka H0 menyatakan varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya
diterima. Nilai hitung diperoleh dengan rumus :
� = ln [ − ∑ � . � � ]
(Sambas Ali Muhidin, 2010, hlm. 96) Dimana :
Si2 = Varians tiap kelompok data
dbi= n-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok
B = Nilai Barlett = log � ∑� � S2gab = Varians gabungan
=
�=
∑ �2
∑
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini (Sambas Ali Muhidin, 2010, hlm. 97), adalah:
a) Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.
(27)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b) Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan, dengan model tabel sebagai berikut :
Tabel 3. 8 Model Tabel Uji Barlett
Sampel db=n-1 ��� Log��� db. Log ��� db.���
1
2 3
…
∑
Sumber : Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 97) c) Menghitung varians gabungan.
d) Menghitung log dari varians gabungan. e) Menghitung nilai Barlett.
f) Menghitung nilai � .
g) Menentukan nilai dan titik kritis.
h) Membuat kesimpulan, dengan kriteria sebagai berikut :
Jika nilai � hitung < dari nilai � tabel, maka H diterima atau variasi data dinyatakan homogen.
Jika nilai � hitung ≥ dari nilai � tabel, maka H diterima atau variasi data dinyatakan tidak homogen.
3.2.5.2 Uji Linieritas
Untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan dilakukanlah uji linearitas. Uji ini merupakan prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear.
Menurut Sambas (2010, hlm. 99), yaitu: “ide dasar dari asumsi linieritas adalah untuk kepentingan ketepatan estimasi”. Setiap estimasi biasanya diharapkan pada satu kepastian/kejelasan sehingga kesimpulan yang dihasilkan memiliki tingkat akurasi yang tinggi.
Maka jelas disini bahwa, asumsi linieritas dapat diterangkan sebagai asumsi yang menyatakan bahwa hubungan antar variabel yang hendak dianalisis mengikuti garis lurus. Artinya, peningkatan atau penurunan kuantitas di satu variabel, akan diikuti secara linier oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variable lainnya. Adapun langkah-langkah dalam pengujian lineritas regresi dalam Sambas (2010, hlm. 99) adalah sebagai berikut:
1. Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y. 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi ( � [ ]) dengan rumus :
(28)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
� [ ] = ∑
2
3. Menghitung jumlah kuadrat regresi [ | ] ( � [ | ]) dengan rumus :
� [ | ] = b {∑ − ∑ ∑ }
4. Menghitung jumlah kuadrat residu ( ) dengan rumus :
= ∑ - � [ | ] - � [ ]
5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ( � [ ]) dengan rumus:
� [ ] = � [ ]
6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi [ | ] ( � [ | ]) dengan rumus:
� [ | ] = � [ | ]
7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu ( ) dengan rumus : = ��
− l
8. Menghitung jumlah kuadrat eror ( �) dengan rumus :
� = ∑ {∑ − ∑
2
} �
Untuk menghitung �, urutkan data X mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar, berikut disertai pasangannya
9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok ( �) dengan rumus :
� = - �
10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok ( �) dengan rumus : � = �−��
11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error ( �) dengan rumus : � = −�
12. Mencari nilai Fhitung dengan rumus :
Fhitung = ��
�
13. Menentukan kriteria pengukuran : jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier
14. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α=5% menggunakan rumus :
Ftabel = F (1-α ) (db TC . db E) dimana db TC = k-2 db E= n-k
(29)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data tiada lain adalah cara bagaimana data diperlakukan untuk menjawab permasalahan penelitian. Sementara menurut Sambas Ali Muhidin (2011, hlm. 43) bahwa teknik analisis data, yaitu:
Cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dai sampel (statistik).
Tujuan dilakukannya analisis data adalah untuk mendeskripsikan data dan membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial.
3.2.6.1 Teknik Analisis Deskriptif
Salah satu teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif. Sugiyono (2010, hlm. 169), mengungkapkan bahwa: “Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul dengan sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau genaralisasi”.
Teknik analisis ini digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah nomor 1 dan rumusan masalah nomor 2, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu untuk mengetahui gambaran motivasi dan motivasi yang sudah tersertifikasi dengan yang belum tersertifikasi, dan untuk untuk menjawab rumusan masalah nomor 3 dan nomor 4 mengetahui gambaran tingkat kinerja dan kinerja yang sudah terserfikasi dengan yang belum tersertifikasi. Untuk menjawab rumusan masalah Termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, presentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modus.
Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari responden. Data yang diperoleh kemudian diolah, maka diperoleh rincian skor dan kedudukan responden berdasarkan urutan
(30)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
angket yang masuk untuk masing masing variabel. Untuk itu penulis menggunakan langkah-langkah seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2002, hlm. 81), yaitu:
a. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus: SK=ST x JB x JR.
Ket:
SK = Skor Kriterium ST = Skor Tertinggi JB = Jumlah Bulir Soal JR = Jumlah Responden
b. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor item, untuk mencari jumlah skor dari hasil angket dengan rumus:
∑xi= x1 x2 x3 ...+x37. Keterangan :
X1 = Jumlah skor hasil angket variabel x
X1-Xn = Jumlah skor angket masing masing responden
c. Membuat daerah kontinum. Langkah langkahnya sebagai berikut:
Menentukan kontinum tertinggi dan terendah Sangat Tinggi : K = ST x JB x JR Sangat Rendah : K = SR x JB x JR
Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan rumus :
R = � � ���− � ℎ
5
Menentukan daerah kontinum sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kontinum sangat rendah ke kontinum sangat tinggi
3.2.6.2 Teknik Analisis Inferensial
Statistik inferensial meliputi statistik parametrik yang digunakan minimal untuk data interval dan ratio serta statistik non parametrik yang digunakan untuk data nominal dan ordinal. Dalam penelitian ini menggunakan analisis parametrik karena data yang digunakan adalah data interval. Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah nomor 5, yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi terhadap kinerja pendidik di SMKN 11 Bandung. Dan untuk menjawab rumusan masalah nomor 6 yaitu, untk mengetahui perbedaan motivasi dan kinerja guru yang sudah tersertifikasi dengan yang belum tersertifikasi dengan mengunakan uji beda mean atau uji t. Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam penggunaan statistik tersebut adalah uji homogenitas dan uji linier.
Untuk mengetahui pengaruh atau daya dukung variabel X terhadap variabel variabel Y digunakan teknik analisis regresi sederhana dengan formula:
(31)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mengetahui apakah regresi tersebut linier atau tidak maka perlu diuji linieritasnya. Pengujian regresi pada dasarnya adalah menguji penelitian hipotesis.
Dan untuk melihat hubungan antara dua variabel dalam suatu analisis data yaitu dilakukan analisis korelasi antara lain: (1) untuk mencari bukti terdapat tidaknya hubungan (korelasi) antar variabel, (2) bila sudah ada hubungan, untuk melihat besar kecilnya hubungan antar variabel, dan (3) untuk memperoleh kejelasan dan kepastian apakah hubungan tersebut berarti (meyakinkan/signifikan) atau tidak berarti (tidak meyakinkan). Maka rumus korelasi yang dipakai adalah rumus korelasi Pearson.
Koefisien korelasi untuk dua buah variabel X dan Y yang kedua-duanya memiliki tingkat pengukuran interval, dapat dihitung dengan menggunakan korelasi product moment atau Product Moment Coefficient (Pearson’s Coefficien Of Correlation) yang dikembangkan oleh Karl Pearson. Korelasi variabel X yaitu motivasi terhadap variabel Y yaitu kinerja pendidik yang sudah tersertifikasi dan dengan korelasi variabel X yaitu motivasi terhadap variabel Y yaitu kinerja pendidik yang belum tersertifikasi. Koefisien korelasi product moment dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut:
� = � ∑ − ∑ ∑
√{� ∑ 2− ∑ 2} { � ∑ 2 − ∑ 2 }
Sumber : Suharsimi Arikunto (2009, hlm. 146) Keterangan:
r = koefisien korelasi antara variabel X dan Y ∑XY = hasil skor X dan Y untuk setiap responden ∑X = skor item tes
∑Y = skor responden
(∑X2
) = kuadrat skor item
(∑Y2
) = kuadrat responden N = Jumlah responden X = jumlah skor item
Y = Jumlah skor total (seluruh item)
Maka, koefisien Pearson dapat dihitung dengan mengikuti bantuan tabel berikut: Tempatkan skor hasil tabulasi dalam sebuah tabel pembantu, untuk membantu memudahkan proses perhitungan. Contoh format tabel pembantu perhitungan Korelasi Product Moment.
(32)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3. 9
Pembantu Perhitungan Korelasi Product Moment No.
Responden Xi Yi Xi
2
Yi2 Xi.Yi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Xi Yi ….. ….. …..
2 …. …. …. …. ….
….. …. …. …. …. ….
Jumlah ∑ � ∑ � ∑ �2 ∑ �2 ∑ �. �
Sumber: Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 98) Keterangan:
Kolom 1 : diisi nomer, sesuai dengan banyaknya responden.
Kolom 2 : diisi skor variabel X yang diperoleh masing- masing responden. Kolom 3 : diisi skor variabel Y yang diperoleh masing- masing responden. Kolom 4 : diisi kuadrat skor variabel X.
Kolom 5 : diisi kuadrat skor variabel Y.
Kolom 6 : diisi hasil perkalian skor variabel X dengan skor variabel Y.
Setelah menguji korelasi maka selanjutnya melakukan uji beda yaitu dengan menggunakan rumus uji t, dengan rumus sebagai berikut:
� = � � ��
√ − � (� ,� ,… . ��) ��
− − Dimana:
I = 1, 2, ….k
k = banyaknys variabel eksogenus dalam substruktur yang sedang diuji t = mengikuti tabel distribusi t, dengan derajat bebas = n – k – 1
Kriteria pengujian: ditolak H0 jika nilai hitung t lebih besar dari nilai tabel t. (t0> t tabel (n-k-1))
(33)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji Mean (rata-rata) = (Variabel X) Motivasi guru yang sudah tersertifikasi dan yang belum tersertfikasi.
Uji Mean (rata-rata) = (Variabel Y) Kinerja guru yang sudah tersertifikasi dan yang belum tersertifikasi.
Untuk uji beda mean (rata-rata) maka menggunakan rumus sebagai berikut:
� = ̅̅̅ − ̅̅̅
√ / + /
= ∑ − ∑��
Keterangan:
S2 = Varians dari X1 dan X2
N = Jumlah peserta
Dapat dibantu dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi, sebagai berikut:
Tabel 3. 10
Tabel Distribusi Frekuensi No.
kelas Kelas Interval
Frekuensi (Fi)
Nilai Tengah
(Xi) Fi . Xi
1 ….. - …. ….. …… ……
2 ….. - …. … …. ……
Jumlah ….. ….. ….. ……
Sumber: Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 55)
3.2.7 Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Dengan pengujian tersebut maka akan diperoleh suatu keputusan untuk menerima atau menolak suatu hipotesis. Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan dalam menolak atau menerima hipotesis ini.
(34)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tujuan dari hipotesis ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (motivasi) terhadap variabel terikat (kinerja pendidik).
Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 43) mengemukakan bahwa ada beberapa langkah-langkah dalam pengujian hipotesis untuk penelitian populasi, langkah-langkah-langkah-langkah tersebut ialah sebagai berikut:
1. Menentukan rumusan hipotesis H dan H
2. Menentukan taraf kemaknaan/nyata ∝ (level of significance ): ∝= , 5 3. Gunakan uji statistik yang tepat.
Dalam penelitian ini menggunakan statistik uji t dengan rumus sebagai berikut:
� = � � ��
√ − � (� ,� ,… . ��) ��
− −
(Sambas Ali Muhidin, 2010, hlm. 83) Dimana:
I = 1, 2, ….k
k = banyaknys variabel eksogenus dalam substruktur yang sedang diuji t = mengikuti tabel distribusi t, dengan derajat bebas = n – k – 1
Kriteria pengujian: ditolak H0 jika nilai hitung t lebih besar dari nilai tabel t. (t0>
t tabel (n-k-1))
4. Menentukan nilai kritis dengan derajat kebebasan untuk: db e = 1 dan db e = n – 2
5. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai F el = F − (db e db e )
Dengan kriteria pengujian: jika nilai uji F ≥ F el , maka tolak H yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara motivasi terhadap kinerja pendidik. 6. Membuat kesimpulan.
Untuk mengetahui hubungan antara variabel X dengan variabel Y dicari dengan menggunakan rumus koefisien korelasi. Koefisien korelasi dalam penelitian ini menggunakan Korelasi Product Moment yang dikembangkan oleh Karl Pearson dalam Sambas Ali Muhidin(2010, hlm. 26), seperti berikut:
r = � ∑ − ∑ . ∑
√[� ∑ 2− ∑ 2] . [� ∑ 2− ∑ 2]
(Sambas Ali Muhidin, 2010, hlm. 47)
Koefisien korelasi (r) menunjukkan derajat korelasi antara variabel X dan variabel Y. Nilai koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas: -1 < r < +1. Tanda positif menunjukkan adanya korelasi positif atau korelasi antara kedua variabel yang berarti. Setiap
(35)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kenaikan nilai variabel X maka akan diikuti dengan penurunan nilai Y, dan berlaku sebaliknya.
1. Jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan positif
2. Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan negatif.
3. Jika nilai r = 0, maka korelasi variabel yang diteliti tidak ada sama sekali atau sangat lemah.
Selanjutnya untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y, maka digunakan koefisien determinasi (KD) dengan rumus:
KD = r x 100% dimana:
KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi
(36)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil ialah sebagai berikut:
1. Motivasi guru di SMK Negeri 11 Bandung berada pada kategori tinggi.
2. Motivasi guru di SMK Negeri 11 Bandung yang sudah tersertifikasi lebih tinggi daripada motivasi guru yang belum tersertifikasi.
3. Kinerja guru di SMK Negeri 11 Bandung berada pada kategori tinggi.
4. Kinerja guru di SMK Negeri 11 Bandung yang sudah tersertifikasi lebih tinggi daripada kinerja guru yang belum tersertifikasi.
5. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari motivasi terhadap kinerja guru. Artinya semakin kuat motivasi maka semakin kuat pula kinerjanya begitupun sebaliknya.
6. Terdapat perbedaan motivasi dan kinerja guru yang sudah tersertifikasi dengan yang belum tersertifikasi.
5.2 Saran
Merujuk kepada hasil penelitian, saran yang dapat dikemukan adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menujukkan skor terendah dari indikator motivasi yaitu indikator
kebutuhan akan penghargaan. Disarankan agar kepala sekolah dapat melakukan aktivitas berikut untuk memenuhi kebutuhan guru akan penghargaan tersebut:
a. Meningkatkan pemberian penghargaan kepada guru yang telah melakukan pekerjaaannya dengan baik.
b. Meningkatkan pemberian pujian agar dapat menumbuhkan motivasi kerja guru.
2. Hasil penelitian menujukkan skor terendah dari indikator kinerja guru yaitu indikator komunikasi. Berdasarkan hasil ini disarankan agar guru:
a. Meningkatkan layanan bimbingan khusus kepada siswa yang kurang mampu mengikuti pembelajaran.
(37)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Meningkatkan penggunaan teknik pembelajaran yang menarik dalam proses pembelajaran di kelas.
(38)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Armstrong, M. & Baron, A. (2005). Managing Performance: Performance Management in Action. UK: CIPD Publishing.
Benardin, John. (2003). Human Resources Management, An Experimental Aproach. Third Edition. Mc Graw – Hall: Boston.
Bernardin, H. John & Joyce E. A. Russell. (1993). Human Resource Management. Singapore: McGraw Hill Inc.
Carter, Neil, dkk. (2002). How organisations measure success: The use of performance indicators in governmentthe. New York: Taylor & Francis e-Library.
Dada, Ali and dkk. (2013). Organizations Environmental Performance Indicators Editors: Measuring, Monitoring, and Management. London: Springer Heidelberg.
Danim, Sudarman. (2004). Motivasi kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta.
Duncen, W.J. (2002). Organizational Behavior. Boston: Houghton Mifflin Coy.
Gibson, James, L.John M, Ivancevich dan James H. Donnelly, Jr. (1997).
Organizations (Terjemahan), Cetakan Keempat. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
. (1995). Organisasi: Proses Struktur Perilaku Jilid I, Diterjemahkan oleh: Nunuk Adiarni, Edisi Kedelapan. Jakarta: Binarupa Aksara.
Gomes, Faustino Cardoso, Dr. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Andi.
Griffin, Ricky W. And Moorhead, Gregory. (2014). Organizational Behavior: Managing People And Organizations. Edition 11. USA: Natorp Boulevard.
Handoko, Hani, and dkk. (1996). Organisasi Perusahaan:Edisi kedua. Yogyakarta: BPFE.
(39)
. (2003). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE-UGM.
Hariandja, Marihot, T, E, Drs., M.Si. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:PT. Grasindo.
Hasibuan, S.P. Malayu. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia: Edisi Revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Jones, J., Jenkin, M., & Lord, S. (2006). Developing Effective Teacher Performance. New Delhi: SAGE.
Luthans, Fred. (2005). Organizational Behavior. New York: McGraw-hill.
_ _. (2006). Perilaku Organisasi (Edisi Kesepuluh). Yogyakarta: Andi Offset.
. (2010). Organizational Behavior: An Evidence-Based Approach , Twelfth Edition. Edition 12. United States: The McGraw-Hill Companies.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. (2000).Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
___. (2004). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT Refika Aditama.
Marwansyah dan Mukaram. (2000). Manajemen SDM. Bandung: Administrasi Niaga.
Maslow, Abraham. (2004). Hierarchy of human needs: Theory of human Motivation. Toronto: Psychological Review.
Mathis, R.L. & J.H. Jackson. (2006). Human Resource Management: Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyasa, E. (2003). Menjadi Kepala Sekolah Profesioanal. Bandung: Rosdakarya.
___. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Muslich, Masnur. (2007). Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik. Jakarta:.Bumi aksara.
Petri, Herbert and John Govern. (2013). Motivation: Theory, Research, and Application. Canada:Sisxth editioin.
Randall, Schuler S and Susan, Jackson E., (1996). Human Resource Management (Terjemahan) Jilid 1,Edisi Keenam. Jakarta:Erlangga.
(1)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil ialah sebagai berikut:
1. Motivasi guru di SMK Negeri 11 Bandung berada pada kategori tinggi.
2. Motivasi guru di SMK Negeri 11 Bandung yang sudah tersertifikasi lebih tinggi daripada
motivasi guru yang belum tersertifikasi.
3. Kinerja guru di SMK Negeri 11 Bandung berada pada kategori tinggi.
4. Kinerja guru di SMK Negeri 11 Bandung yang sudah tersertifikasi lebih tinggi daripada
kinerja guru yang belum tersertifikasi.
5. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari motivasi terhadap kinerja guru. Artinya
semakin kuat motivasi maka semakin kuat pula kinerjanya begitupun sebaliknya.
6. Terdapat perbedaan motivasi dan kinerja guru yang sudah tersertifikasi dengan yang
belum tersertifikasi.
5.2 Saran
Merujuk kepada hasil penelitian, saran yang dapat dikemukan adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menujukkan skor terendah dari indikator motivasi yaitu indikator
kebutuhan akan penghargaan. Disarankan agar kepala sekolah dapat melakukan aktivitas berikut untuk memenuhi kebutuhan guru akan penghargaan tersebut:
a. Meningkatkan pemberian penghargaan kepada guru yang telah melakukan
pekerjaaannya dengan baik.
b. Meningkatkan pemberian pujian agar dapat menumbuhkan motivasi kerja guru.
2. Hasil penelitian menujukkan skor terendah dari indikator kinerja guru yaitu indikator
komunikasi. Berdasarkan hasil ini disarankan agar guru:
a. Meningkatkan layanan bimbingan khusus kepada siswa yang kurang mampu
mengikuti pembelajaran.
(2)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Meningkatkan penggunaan teknik pembelajaran yang menarik dalam proses
pembelajaran di kelas.
(3)
Hilma Selvianti , 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Armstrong, M. & Baron, A. (2005). Managing Performance: Performance
Management in Action. UK: CIPD Publishing.
Benardin, John. (2003). Human Resources Management, An Experimental Aproach.
Third Edition. Mc Graw – Hall: Boston.
Bernardin, H. John & Joyce E. A. Russell. (1993). Human Resource Management.
Singapore: McGraw Hill Inc.
Carter, Neil, dkk. (2002). How organisations measure success: The use of
performance indicators in governmentthe. New York: Taylor & Francis e-Library.
Dada, Ali and dkk. (2013). Organizations Environmental Performance Indicators
Editors: Measuring, Monitoring, and Management. London: Springer Heidelberg.
Danim, Sudarman. (2004). Motivasi kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok.
Jakarta: Rineka Cipta.
Duncen, W.J. (2002). Organizational Behavior. Boston: Houghton Mifflin Coy.
Gibson, James, L.John M, Ivancevich dan James H. Donnelly, Jr. (1997).
Organizations (Terjemahan), Cetakan Keempat. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
. (1995). Organisasi: Proses Struktur Perilaku Jilid I, Diterjemahkan oleh: Nunuk
Adiarni, Edisi Kedelapan. Jakarta: Binarupa Aksara.
Gomes, Faustino Cardoso, Dr. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta : Andi.
Griffin, Ricky W. And Moorhead, Gregory. (2014). Organizational Behavior:
Managing People And Organizations. Edition 11. USA: Natorp Boulevard.
Handoko, Hani, and dkk. (1996). Organisasi Perusahaan:Edisi kedua. Yogyakarta:
(4)
. (2003). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE-UGM.
Hariandja, Marihot, T, E, Drs., M.Si. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta:PT. Grasindo.
Hasibuan, S.P. Malayu. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia: Edisi Revisi.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Jones, J., Jenkin, M., & Lord, S. (2006). Developing Effective Teacher Performance.
New Delhi: SAGE.
Luthans, Fred. (2005). Organizational Behavior. New York: McGraw-hill.
_ _. (2006). Perilaku Organisasi (Edisi Kesepuluh). Yogyakarta: Andi Offset.
. (2010). Organizational Behavior: An Evidence-Based Approach , Twelfth
Edition. Edition 12. United States: The McGraw-Hill Companies.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. (2000).Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
___. (2004). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT Refika Aditama.
Marwansyah dan Mukaram. (2000). Manajemen SDM. Bandung: Administrasi Niaga.
Maslow, Abraham. (2004). Hierarchy of human needs: Theory of human Motivation.
Toronto: Psychological Review.
Mathis, R.L. & J.H. Jackson. (2006). Human Resource Management: Manajemen
Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyasa, E. (2003). Menjadi Kepala Sekolah Profesioanal. Bandung: Rosdakarya.
___. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Muslich, Masnur. (2007). Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik.
Jakarta:.Bumi aksara.
Petri, Herbert and John Govern. (2013). Motivation: Theory, Research, and
Application. Canada:Sisxth editioin.
Randall, Schuler S and Susan, Jackson E., (1996). Human Resource Management
(Terjemahan) Jilid 1,Edisi Keenam. Jakarta:Erlangga.
(5)
. (2003). Perilaku Organisasi Edisi 9. New Jersey: Prentice Hall International Inc.
. (2006). Essentials of Organizational Behavior (Terjemahan), Edisi Kelima.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
. (2013). Organizational Behavior: Edition 15. England: Pearson Education
Limited.
Saondi, Ondi dan Suherman, Aris. (2010). Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT.
Refika Aditama.
Saydam, Gouzali. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gunung
Agung.
Sedarmayanti. (2001). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:
Mandar Maju.
Siagian, P. Sondang. (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka
Cipta.
Simamora, Henry, (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE
YKPN.
Sugiono. (2005). Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sujanto, Bedjo. (2009). Cara Efektif Menuju Sertifikasi Guru. Jakarta: Raih Asa
Sukses.
Tancy, Brian. 2013. Motivation. United States: Amacom.
Uno, Hamzah B. dan Lamatenggo, Nina. (2013). Teori Kinerja dan Pengukurannya..
Jakarta: Bumi Aksara.
Werther,William B dan Davis, Keith. (1993). Human Resources and Personnel
Management 4th edition.New York: Mc.Grow.Hill Inc.
Wibowo. (2012). Manajemen Kinerja-Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali Pers.
Tesis:
Wuviani, Via. (2005). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai. Tesis.
Pascasarjana-UPI. Tidak Diterbitkan.
Zulviliansih, Neni. (2011). Pengaruh Kompetensi, Motivasi, dan Kepuasan Terhadap
Kinerja Pegawai Administratif di Lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia. Tesis. Pascasarjana-UPI. Diterbitkan.
(6)
Web:
McDaniel, Theory: Starin Under Load, (2000), (http:
//www.accel-team.com/motivation/indek.html)
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Blog: Baru Cerdas-Blog Inspirasi Kita Semua. [Online]. Tersedia: 20 Maret 2014.