Pelestarian Seni Gondang Buhun Di Kampung Kuta Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis.

(1)

Anggit Galih Pangrawit, 2015

Pelestarian Seni Gondang Buhun Di Kampung Kuta Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis

|

PELESTARIAN SENI GONDANG BUHUN DI KAMPUNG KUTA KECAMATAN TAMBAKSARI KABUPATEN CIAMIS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Musik

Oleh

Anggit Galih Pangrawit 0901289

DEPARTEMEN PENDIDIKAN MUSIK FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

ANGGIT GALIH PANGRAWIT

PELESTARIAN SENI GONDANG BUHUN DI KAMPUNG KUTA KECAMATAN TAMBAKSARI KABUPATEN CIAMIS

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Suwardi Kusmawardi, S.Kar., M.Sn. NIP.195604011991011001

Pembimbing II

Toni Setiawan Susanto, S.Pd., M.Sn. NIP.197405012001121002

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Musik


(3)

Anggit Galih Pangrawit, 2015

Pelestarian Seni Gondang Buhun Di Kampung Kuta Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis

|

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

Pelestarian Seni Gondang Buhun Di Kampung Kuta Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis

Oleh

Anggit Galih Pangrawit

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Seni dan Desain

© Anggit Galih Pangrawit 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(4)

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul ”Pelestarian Seni Gondang Buhun Di Kampung Kuta Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis”. Permasalahan yang melatar belakangi penelitian ini yaitu kesenian gondang buhun di kampung Kuta sudah jarang dipertunjukan, hal itu menyebabkan kekhawatiran akan kepunahan kesenian tersebut maka diadakan proses pewarisan seni gondang buhun. Penelitian ini bertujuan sebagai upaya pelestarian seni khususnya kesenian di daerah kabupaten Ciamis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis melalui pendekatan kualitatif yang memberikan gambaran secara sistematis dan akurat mengenai faktor-faktor dan sifat-sifat tertentu yang terdapat dalam objek penelitian. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pelestarian seni gondang buhun dilakukan dengan proses pewarisan dan proses pelatihan yang dilakukan para pewaris dan ahli waris. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa setelah adanya proses pewarisan dan proses pelatihan seni gondang buhun, saat ini di kampung Kuta terlahir dua group seni gondang buhun.

ABSTRACT

This study, entitled "Preservation the Arts of Gondang Buhun In Kuta-Tambaksari, Ciamis District". The problems of the background for this study, namely the arts gondang Buhun in Kuta is rarely performed, it causes fears of extinction the arts, then held in heritance process of arts gondang buhun. The aim of this study as aneffort to preservethe art, especially art in Ciamis district. This study used descriptive qualitative analysis approach that providesa systematic and accurate picture of the factor sandcertain properties contained in the object of research. Based on the research, that the preservation the art of gondang Buhun do with the process of inheritance and the process of training conducted by the testator and the heir. The conclusion of this study that after the process of inheritance and process of training the art of gondang Buhun, currently in the village of Kuta born two groups the art of gondang Buhun.


(5)

Anggit Galih Pangrawit, 2015

Pelestarian Seni Gondang Buhun Di Kampung Kuta Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR FOTO ... viii

DAFTAR DIAGRAM ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B.Rumusan Masalah Penelitian ... 2

C.Tujuan Penelitian... 3

D.Manfaat Penelitian ... 3

E.Struktur Organisasi Skripsi ... 4

BAB II LANDASAN TEORETIS ... 6

A. Pelestarian Seni ... 6

B. Kebudayaan ... 7

C. Kesenian ... 7

D. Kesenian Tradisional ... 9

E. Pewarisan Kesenian ... 10

F. Gondang Buhun ... 11

G. Laras ... 12

H. Metode Pelatihan ... 15

BAB III METODE PENELITIAN ... 18

A. Desain Penelitian ... 18

B. Partisipan ... 22

C. Instrumen Penelitian ... 25


(6)

E. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data ... 28

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 30

A. Temuan ... 30

B. Pembahasan ... 90

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 94

A. Simpulan ... 94

B. Implikasi Dan Rekomendasi ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 97

LAMPIRAN ... 99 RIWAYAT HIDUP


(7)

Anggit Galih Pangrawit, 2015

Pelestarian Seni Gondang Buhun Di Kampung Kuta Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis

|

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Indonesia memiliki keanekaragaman kesenian tradisional yang tersebar di seluruh daerah nusantara dan memiliki ciri khas masing-masing. Kesenian tersebut merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia yang telah turun temurun sejak jaman dahulu secara bertahap dan dipandang perlu mendapatkan pembinaan dan pemeliharaan kemudian dikembangkan serta dipertahankan kelestariannya. Salah satu kesenian tradisional tersebut adalah seni gondang buhun yang terdapat di kampung Kuta kecamatan Tambaksari kabupaten Ciamis provinsi Jawa Barat.

Gondang buhun adalah kakawihan yang diiringi oleh bunyi lesung, yaitu bernyanyi sambil memukulkan alu pada lesung yang berisi padi. Kesenian gondang buhun di kampung Kuta biasanya dimainkan oleh enam orang wanita dewasa. Pada mulanya gondang buhun merupakan salah satu bagian dari upacara untuk menghormati Dewi Padi, yaitu Nyi Pohaci Sanghyang Sri. Selain itu, gondang buhun juga digunakan sebagai pemberi tanda akan adanya suatu kegiatan, seperti pernikahan, khitanan dan kegiatan-kegiatan lainnya, hal tersebut dikarenakan pada jaman dahulu belum ada alat pengeras suara atau alat komunikasi seperti sekarang, biasanya gondang buhun dimainkan satu minggu atau dua minggu sebelum kegiatan itu berlangsung. Seiring dengan perkembangan jaman, gondang buhun disajikan dalam sebuah pertunjukan dan menjadi salah satu sarana hiburan masyarakat. Dalam pertunjukannya terdapat penambahan nayaga dan waditra yang berfungsi sebagai pengiring, yaitu kendang, kulanter, kecrek, dan goong.

Seni gondang buhun di kampung Kuta memiliki nilai budaya bagi masyarakat setempat, dengan demikian perlu adanya pelestarian untuk membuatnya tetap bertahan. Salah satu upaya untuk melestarikannya adalah dengan cara mewariskan kesenian tersebut kepada generasi muda. Akan tetapi setelah peneliti mengamati pada bulan Agustus 2013, peneliti menemukan bahwa di kampung Kuta kesenian gondang buhun sudah jarang dipertunjukan, seperti


(8)

2

dalam acara khitanan, pernikahan dan lain-lain. Kemudian kurangnya antusias dari generasi muda di kampung Kuta terhadap seni gondang buhun, karena mereka lebih menyukai musik pop, dangdut, rock, reggae dan lain-lain. Hal ini yang menyebabkan kekhawatiran akan kepunahan seni gondang buhun di kampung Kuta. Dengan demikian, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat melalui program revitalisasinya mengadakan kegiatan pewarisan seni gondang buhun dalam upaya menyelamatkan seni gondang buhun dari ancaman kepunahan. Alasan utama diadakannya kegiatan pewarisan tersebut adalah untuk menjaga dan melestarikan seni gondang buhun kampung Kuta, dengan tujuan agar seni gondang buhun bisa tetap hidup dan berkembang di kampung Kuta.

Kegiatan pewarisan seni gondang buhun di kampung Kuta memerlukan proses pelatihan yang berlangsung selama tiga bulan berturut-turut untuk akhirnya

dipertunjukan dalam acara pergelaran “Hasil Pewarisan Seni Gondang Buhun”

pada tanggal 28 September 2013 di Taman Budaya Bandung. Hasil dari kegiatan pewarisan tersebut melahirkan dua grup baru yang berasal dari kampung Kuta.

Berdasarkan pemaparan yang telah diungkapkan diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai proses pewarisan dan proses pelatihan seni gondang buhun di kampung Kuta Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis. Dengan demikian peneliti mengemukakan judul penelitian Pelestarian Seni Gondang Buhun Di Kampung Kuta Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Kegiatan pelestarian seni gondang buhun di Kampung Kuta sebenarnya dapat diteliti dari berbagai aspek, antara lain : pelestarian seni, musikal, nilai-nilai edukasi, bentuk penyajian, histori dan sebagainya. Namun peneliti akan membatasi permasalahannya, yaitu mengenai pelestarian seni gondang buhun. Berdasarkan judul penelitian diatas, peneliti akan membatasi penelitian pada proses pewarisan dan proses pelatihan seni gondang buhun di kampung Kuta.

Berdasarkan batasan masalah di atas maka peneliti membuat rumusan masalah yaitu bagaimana pelestarian seni gondang buhun di kampung Kuta.


(9)

3

Anggit Galih Pangrawit, 2015

Pelestarian Seni Gondang Buhun Di Kampung Kuta Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis

|

Dari rumusan masalah tersebut, peneliti akan menguraikannya kedalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pewarisan seni gondang buhun di kampung Kuta? 2. Bagaimana proses pelatihan seni gondang buhun di kampung Kuta?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas, maka peneliti mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan umum penelitian ini yaitu sebagai upaya pelestarian seni khususnya kesenian di daerah kabupaten Ciamis. Adapun tujuan khusus penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan secara jelas proses pewarisan seni gondang buhun di kampung Kuta.

2. Mendeskripsikan secara jelas proses pelatihan seni gondang buhun di kampung Kuta.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait diantaranya:

1. Peneliti

a. Menambah pengetahuan dan wawasan luas sehingga dapat dijadikan pengalaman yang lebih berguna baik untuk sekarang maupun dimasa yang akan datang.

b. Mengenal secara langsung tentang pelestarian seni gondang buhun di kampung Kuta kecamatan Tambaksari kabupaten Ciamis.

2. Seniman Kesenian Gondang buhun

Memberikan manfaat serta motivasi untuk terus berkarya, sekaligus melestarikan kesenian gondang buhun.

3. Departemen Pendidikan Seni Musik

Diharapkan jadi bahan referensi seni gondang buhun dan menambah perbendaharaan perpustakaan Depatemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI.


(10)

4

4. Masyarakat Umum

Diharapkan setelah membaca hasil penelitian ini dapat memperoleh informasi atas data tidak langsung tentang pelestarian seni gondang buhun di kampung Kuta kecamatan Tambaksari kabupaten Ciamis.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Membahas tentang hal yang melatar belakangi penelitian ini yaitu kesenian gondang buhun d kampung Kuta sudah jarang dipertunjukan, hal itu menyebabkan kekhawatiran akan kepunahan kesenian tersebut maka diadakan proses pewarisan seni gondang buhun. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yakni bagaimana pelestarian seni gondang buhun di kampung Kuta. Tujuan dalam Penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pelestarian seni gondang buhun di kampung Kuta. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti, seniman kesenian gondang buhun, Departemen pendidikan musik, masyarakat umum. Selain itu dalam BAB ini terdapat struktur organisasi skripsi.

BAB II LANDASAN TEORETIS

Berisi tentang teori-teori yang mendukung penelitian sehingga dapat mendukung penelitian yang dilakukan. Adapun bahasan teori yang dipaparkan dalam bab ini, sebagai berikut: Pelestarian Seni, Kebudayaan, Kesenian, Kesenian Tradisional, Pewarisan Kesenian, Gondang Buhun, Laras, Metode Pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Partisipan yaitu pihak yang berkaitan langsung dengan keberadaan kesenian gondang buhun, dan tempat penelitian yaitu di kampung Kuta kecamatan Tambaksari kabupaten Ciamis. Pengumpulan data yang dilakukan dengan proses observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengolahan dan analisis data memaparkan pengumpulan data dan analisis data.


(11)

5

Anggit Galih Pangrawit, 2015

Pelestarian Seni Gondang Buhun Di Kampung Kuta Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis

|

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi uraian tentang temuan hasil penelitian dan pembahasan temuan penelitian. Pada bagian A peneliti memaparkan temuan penelitian mengenai proses pewarisan seni gondang buhun dan proses pelatihan seni gondang buhun. Pada bagian B, peneliti memaparkan pembahasan temuan penelitian berupa hasil analisis dari temuan penelitian.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Pada bab ini peneliti mengambil kesimpulan hasil analisis dari pembahasan temuan penelitian, serta peneliti memberikan implikasi dan rekomendasi bagi pihak-pihak lembaga terkait.

Bagian akhir skripsi ini adalah Daftar Pustaka yang memuat daftar sumber-sumber bahan yang dijadikan referensi dan acuan dalam penelitian ini, yakni sumber yang bersal buku, skripsi, jurnal, dan internet atau secara online.

Skripsi ini memuat Lampiran-lampiran berupa pedoman wawancara yang digunakan selama penelitian berlangsung, dokumentasi, SK penelitian, dan riwayat singkat tentang peneliti.


(12)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Setelah peneliti melakukan proses analisis tentang pelestarian seni gondang buhun di kampung Kuta, maka didapatlah sebuah kesimpulan yang berisi tentang uraian dan penjelasan dari identifikasi dan perumusan masalah, sehingga dapat menjawab semua pertanyaan penelitian. Berdasarkan temuan dan pembahasan pada bab IV, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat hal-hal yang menarik pada kegiatan pelestarian seni gondang buhun tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari proses pewarisan dan proses pelatihan seni gondang buhun tersebut.

Upaya pelestarian seni gondang buhun di kampung Kuta adalah dengan adanya proses pewarisan seni gondang buhun. Pewarisan seni merupakan kegiatan menurunkan karya seni dari generasi sebelumnya ke generasi yang sekarang. Program ini diselenggarakan oleh Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat. Kegiatan pewarisan ini berjalan selama 3 bulan, yaitu dimulai dari tanggal 27 Juni sampai 24 September 2013, dan berhasil melahirkan dua grup baru seni gondang buhun. Dukungan masyarakat dan sesepuh adat Kuta serta kesadaran dari generasi tua akan pentingnya pelestarian ini membuat proses pewarisan dan proses pelatihan berjalan dengan lancar. Pada kegiatan pewarisan seni gondang buhun ini memiliki beberapa syarat yaitu anggotanya harus wanita, asli masyarakat kampung Kuta, dan bisa bernyanyi, tidak ada ketentuan umur dalam proses pewarisan seni gondang buhun ini.

Terdapat dua jenis lagu dalam seni gondang buhun, yakni lagu dalam bentuk sekar dan lagu dalam bentuk tutunggulan. Lagu dalam bentuk sekar yang diwariskan yaitu Lais, Nyipa Nyari, Layung Nangtung, Angkris, Angkring, Tikukur, Daeu Daeu, dan Cangkurileung. Sedangkan lagu dalam bentuk tutunggulan yang diwariskan yaitu tutunggulan Rangrang Muncang, Tiulu, Banjet, dan ketuk. Gondang buhun beranggotakan enam orang wanita, pada pewarisan seni gondang buhun kampung Kuta ini terdapat satu grup pewaris dan


(13)

95

Anggit Galih Pangrawit, 2015

Pelestarian Seni Gondang Buhun Di Kampung Kuta Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis

|

Ibu Sari, Ibu Kartini, Ibu Darsewi, dan Ibu darsiti, grup ini merupakan generasi ke lima. Sedangkan untuk ahli waris grup A terdiri dari Ibu Kesih A, Ibu Teti, Ibu Dasman, Ibu Ihat, Ibu Desi, Ibu Wiwi dan grup B terdiri dari Ibu Kesih S, Ibu Darminah, Ibu Anas, Ibu Carwit, Ibu Tarsih, dan Ibu Wiwi B.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Pelestarian seni gondang buhun di kampung Kuta kecamatan Tambaksari kabupaten Ciamis, memerlukan perhatian dari beberapa pihak. Maka peneliti merasa ada sesuatu yang harus disampaikan pada beberapa pihak terkait diantaranya:

1. Pemerintah Daerah Setempat

Kepada pemerintah daerah setempat, khususnya di kampung Kuta kecamatan Tambaksari kabupaten Ciamis, peneliti menyarankan untuk memperhatikan dan mendukung kembali seni gondang buhun yang merupakan aset budaya penting, mengingat kesenian ini sudah termasuk kesenian yang terbilang langka, terlebih penting kepada pemerintah setempat untuk membuat beberapa program untuk melakukan sosialisasi terhadap masyarakat akan pentingnya melestarikan kesenian tradisional kita, terutama seni gondang buhun yang berasal dari Jawa Barat.

2. Masyarakat Sekitar

Khususnya bagi masyarakat sekitar untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar, pentingnya mengetahui kesenian tradisional daerah sekitar, sehingga kesenian tradisional kususnya seni gondang buhun tidak punah keberadaanya.

3. Civitas Akademika

Khusunya bagi yang mencintai dunia musik, disarankan agar lebih mengenal kesenian tradisional, khususnya kesenian yang terbilang langka seperti seni gondang buhun, sehingga dapat menambah wawasan dan


(14)

96

pengetahuan, serta muncul hasrat untuk melestarikan kesenian tradisional tersebut.


(1)

3

Dari rumusan masalah tersebut, peneliti akan menguraikannya kedalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pewarisan seni gondang buhun di kampung Kuta?

2. Bagaimana proses pelatihan seni gondang buhun di kampung Kuta?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas, maka peneliti mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan umum penelitian ini yaitu sebagai upaya pelestarian seni khususnya kesenian di daerah kabupaten Ciamis. Adapun tujuan khusus penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan secara jelas proses pewarisan seni gondang buhun di kampung Kuta.

2. Mendeskripsikan secara jelas proses pelatihan seni gondang buhun di kampung Kuta.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait diantaranya:

1. Peneliti

a. Menambah pengetahuan dan wawasan luas sehingga dapat dijadikan

pengalaman yang lebih berguna baik untuk sekarang maupun dimasa yang akan datang.

b. Mengenal secara langsung tentang pelestarian seni gondang buhun di kampung Kuta kecamatan Tambaksari kabupaten Ciamis.

2. Seniman Kesenian Gondang buhun

Memberikan manfaat serta motivasi untuk terus berkarya, sekaligus melestarikan kesenian gondang buhun.

3. Departemen Pendidikan Seni Musik

Diharapkan jadi bahan referensi seni gondang buhun dan menambah perbendaharaan perpustakaan Depatemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI.


(2)

4. Masyarakat Umum

Diharapkan setelah membaca hasil penelitian ini dapat memperoleh informasi atas data tidak langsung tentang pelestarian seni gondang buhun di kampung Kuta kecamatan Tambaksari kabupaten Ciamis.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Membahas tentang hal yang melatar belakangi penelitian ini yaitu kesenian gondang buhun d kampung Kuta sudah jarang dipertunjukan, hal itu menyebabkan kekhawatiran akan kepunahan kesenian tersebut maka diadakan proses pewarisan seni gondang buhun. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yakni bagaimana pelestarian seni gondang buhun di kampung Kuta. Tujuan dalam Penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pelestarian seni gondang buhun di kampung Kuta. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti, seniman kesenian gondang buhun, Departemen pendidikan musik, masyarakat umum. Selain itu dalam BAB ini terdapat struktur organisasi skripsi.

BAB II LANDASAN TEORETIS

Berisi tentang teori-teori yang mendukung penelitian sehingga dapat mendukung penelitian yang dilakukan. Adapun bahasan teori yang dipaparkan dalam bab ini, sebagai berikut: Pelestarian Seni, Kebudayaan, Kesenian, Kesenian Tradisional, Pewarisan Kesenian, Gondang Buhun, Laras, Metode Pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Partisipan yaitu pihak yang berkaitan langsung dengan keberadaan kesenian gondang buhun, dan tempat penelitian yaitu di kampung Kuta kecamatan Tambaksari kabupaten Ciamis. Pengumpulan data yang dilakukan dengan proses observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengolahan dan analisis data memaparkan pengumpulan data dan analisis data.


(3)

5

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi uraian tentang temuan hasil penelitian dan pembahasan temuan penelitian. Pada bagian A peneliti memaparkan temuan penelitian mengenai proses pewarisan seni gondang buhun dan proses pelatihan seni gondang buhun. Pada bagian B, peneliti memaparkan pembahasan temuan penelitian berupa hasil analisis dari temuan penelitian.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Pada bab ini peneliti mengambil kesimpulan hasil analisis dari pembahasan temuan penelitian, serta peneliti memberikan implikasi dan rekomendasi bagi pihak-pihak lembaga terkait.

Bagian akhir skripsi ini adalah Daftar Pustaka yang memuat daftar sumber-sumber bahan yang dijadikan referensi dan acuan dalam penelitian ini, yakni sumber yang bersal buku, skripsi, jurnal, dan internet atau secara online.

Skripsi ini memuat Lampiran-lampiran berupa pedoman wawancara yang digunakan selama penelitian berlangsung, dokumentasi, SK penelitian, dan riwayat singkat tentang peneliti.


(4)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Setelah peneliti melakukan proses analisis tentang pelestarian seni gondang buhun di kampung Kuta, maka didapatlah sebuah kesimpulan yang berisi tentang uraian dan penjelasan dari identifikasi dan perumusan masalah, sehingga dapat menjawab semua pertanyaan penelitian. Berdasarkan temuan dan pembahasan pada bab IV, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat hal-hal yang menarik pada kegiatan pelestarian seni gondang buhun tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari proses pewarisan dan proses pelatihan seni gondang buhun tersebut.

Upaya pelestarian seni gondang buhun di kampung Kuta adalah dengan adanya proses pewarisan seni gondang buhun. Pewarisan seni merupakan kegiatan menurunkan karya seni dari generasi sebelumnya ke generasi yang sekarang. Program ini diselenggarakan oleh Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat. Kegiatan pewarisan ini berjalan selama 3 bulan, yaitu dimulai dari tanggal 27 Juni sampai 24 September 2013, dan berhasil melahirkan dua grup baru seni gondang buhun. Dukungan masyarakat dan sesepuh adat Kuta serta kesadaran dari generasi tua akan pentingnya pelestarian ini membuat proses pewarisan dan proses pelatihan berjalan dengan lancar. Pada kegiatan pewarisan seni gondang buhun ini memiliki beberapa syarat yaitu anggotanya harus wanita, asli masyarakat kampung Kuta, dan bisa bernyanyi, tidak ada ketentuan umur dalam proses pewarisan seni gondang buhun ini.

Terdapat dua jenis lagu dalam seni gondang buhun, yakni lagu dalam bentuk sekar dan lagu dalam bentuk tutunggulan. Lagu dalam bentuk sekar yang diwariskan yaitu Lais, Nyipa Nyari, Layung Nangtung, Angkris, Angkring, Tikukur, Daeu Daeu, dan Cangkurileung. Sedangkan lagu dalam bentuk tutunggulan yang diwariskan yaitu tutunggulan Rangrang Muncang, Tiulu, Banjet, dan ketuk. Gondang buhun beranggotakan enam orang wanita, pada pewarisan seni gondang buhun kampung Kuta ini terdapat satu grup pewaris dan


(5)

95

Ibu Sari, Ibu Kartini, Ibu Darsewi, dan Ibu darsiti, grup ini merupakan generasi ke lima. Sedangkan untuk ahli waris grup A terdiri dari Ibu Kesih A, Ibu Teti, Ibu Dasman, Ibu Ihat, Ibu Desi, Ibu Wiwi dan grup B terdiri dari Ibu Kesih S, Ibu Darminah, Ibu Anas, Ibu Carwit, Ibu Tarsih, dan Ibu Wiwi B.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Pelestarian seni gondang buhun di kampung Kuta kecamatan Tambaksari kabupaten Ciamis, memerlukan perhatian dari beberapa pihak. Maka peneliti merasa ada sesuatu yang harus disampaikan pada beberapa pihak terkait diantaranya:

1. Pemerintah Daerah Setempat

Kepada pemerintah daerah setempat, khususnya di kampung Kuta kecamatan Tambaksari kabupaten Ciamis, peneliti menyarankan untuk memperhatikan dan mendukung kembali seni gondang buhun yang merupakan aset budaya penting, mengingat kesenian ini sudah termasuk kesenian yang terbilang langka, terlebih penting kepada pemerintah setempat untuk membuat beberapa program untuk melakukan sosialisasi terhadap masyarakat akan pentingnya melestarikan kesenian tradisional kita, terutama seni gondang buhun yang berasal dari Jawa Barat.

2. Masyarakat Sekitar

Khususnya bagi masyarakat sekitar untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar, pentingnya mengetahui kesenian tradisional daerah sekitar, sehingga kesenian tradisional kususnya seni gondang buhun tidak punah keberadaanya.

3. Civitas Akademika

Khusunya bagi yang mencintai dunia musik, disarankan agar lebih mengenal kesenian tradisional, khususnya kesenian yang terbilang langka seperti seni gondang buhun, sehingga dapat menambah wawasan dan


(6)

pengetahuan, serta muncul hasrat untuk melestarikan kesenian tradisional tersebut.