FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA: analisis estetik dan tema perempuan karya tahun 1999-2008.

(1)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA (Analisis Estetik dan Tema Perempuan Karya Tahun 1999-2008)

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa

Oleh

RISA RAHMAWATI 1100955

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA (Analisis Estetik dan Tema Perempuan Karya Tahun 1999-2008)

Oleh

Risa Rahmawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Seni Rupa

di Fakultas Pendidikan Seni dan Desain

© Risa Rahmawati 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicertak ulang, di fotocopy, atau cara lainnya tanpa izin penulis.


(3)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HALAMAN PENGESAHAN

NAMA : RISA RAHMAWATI

NIM : 1100955

Telah disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Dr. Nanang Ganda Prawira, M. Sn. NIP. 196202071987031002

Pembimbing II

Yulia Puspita, M. Pd. NIP. 198107012005012004

Ketua Jurusan

Bandi Sobandi, M. Pd. NIP.197206131999031001


(4)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i

ABSTRAK

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

(Analisis Estetik dan Tema Perempuan Karya Tahun 1999-2008)

Risa Rahmawati 1100955

Nana Banna merupakan seorang seniman lukis akademis yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan seni rupa di kota Bandung karena beliau pernah menjadi dosen di jurusan Seni Rupa IKIP Bandung. Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk mengabadikan nama dan karya-karya lukis beliau ke dalam bentuk karya tulis melalui sebuah penelitian. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana proses kreatif berkarya lukis Nana Banna dan bagaimana visual estetik dan tema perempuan karya lukis Nana Banna yang dibuat pada periode berkarya tahun 1999 sampai 2008. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mencari tahu tentang bagaimana deskripsi dari hasil analisis terhadap karya-karya lukis Nana Banna yang bertema perempuan periode berkarya tahun 1999 sampai 2008 serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah jenis penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif analisis. Teknik analisis data dan pendekatan penelitian, penulis menggunakan teori estetika. Hasil penelitian yang diperoleh berupa uraian tentang biografi singkat Nana Banna dalam karirnya sebagai seniman, bagaimana proses kreatif berkarya lukis beliau dan bagaimana hasil analisis tematik dan visual estetik dalam bentuk deskripsi terhadap sepuluh karya lukis Nana Banna yang bertema perempuan pada periode berkarya antara tahun 1999 sampai tahun 2008. Setelah dianalisis, terdapat beberapa kesimpulan di antaranya adalah Nana Banna merupakan seorang seniman lukis yang karya-karya lukisnya cenderung beraliran ekspresionisme. Teknik melukis yang sering beliau gunakan adalah teknik pisau palet, arsiran charcoal dan softpastel serta kebanyakan figur perempuan dalam lukisan-lukisan beliau merupakan figur imajinasi yang dibentuk secara ekspresif. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.


(5)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

ABSTRACT

WOMEN FIGURE ON NANA BANNA PAINTING

( Analysis Aesthetic and Women Themes Work Years 1999-2008 )

Risa Rahmawati

1100955

Nana Banna was an academic painter who has an influence on the development of art in the city because he had been a lecturer in the Department of Fine Arts IKIP (Teachers' Training College) Bandung. Therefore, the authors feel the need to perpetuate the name and works of painting him into shape through a research paper. The problem of this research is how the creative process works painting Nana Banna and how visual aesthetics and themes of women painting Nana Banna created the work period 1999 to 2008. The purpose of this study is to find out about how the description of the analytical results of the works Nana Banna themed painting women working period 1999 to 2008 as well as the factors that influence it. The type of research conducted by the authors is the kind of qualitative research with descriptive research method of analysis. As for the technique of data analysis and research approaches, the author uses the theory of aesthetics. The results obtained in the form of a brief description of the biography of Nana Banna in his career as an artist, how the creative process works he painted and how the results of the analysis of thematic and visual aesthetic in the form of a description of the Nana Banna ten paintings on the theme of women in the work period between 1999 and 2008. After the analysis, there are some conclusions which are Nana Banna was an artist painting his paintings tend to wing expressionism. His painting technique that is often used is the palette knife technique, shading charcoal and softpastel and mostly female figures in the paintings he is a figure formed by expressive imagination. It is hoped this research can be beneficial to many parties.


(6)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(7)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN

KATA PENGANTAR……….... i

UCAPAN TERIMA KASIH……….. ii

ABSTRAK………... iii

ABSTRACT………. iv

DAFTAR ISI……… v

DAFTAR TABEL………... viii

DAFTAR GAMBAR……….. ix

DAFTAR DIAGRAM……… xii

DAFTAR LAMPIRAN……….. xiii

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH……… 1

B. RUMUSAN MASALAH……… 3

C. TUJUAN PENELITIAN………. 3

D. MANFAAT PENELITIAN………. 3

E. SISTEMATIKA PENULISAN………... 4

BAB II LANDASAN TEORETIS A. KONSEP SENI LUKIS………... 6

1. Pengertian Seni Lukis……… 6

2. Teknik-Teknik Melukis………. 7

3. Komposisi Lukisan……… 7

4. Unsur-Unsur Lukisan……… 10

B. ALIRAN/GAYA SENI LUKIS……….. 17

1. Pengertian Aliran Ekspresionisme……… 18

2. Awal Mula Gerakan Ekspresionisme……… 18

3. Penggagas Gerakan Ekspresionisme………. 18

4. Contoh Lukisan Aliran Ekspresionisme……… 19

C. KONSEP ESTETIKA………. 20


(8)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Seni dan Estetika………... 20

D. KONSEP PEREMPUAN………. 21

1. Perempuan dan Feminisme……… 21

2. Perempuan dan Keindahan……… 22

BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN………... 23

B. PARTISIPAN DAN TEMPAT PENELITIAN……… 24

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA……… 24

D. TEKNIK ANALISIS DATA……… 27

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. BIOGRAFI SINGKAT NANA BANNA………. 28

B. PROSES KREATIF BERKARYA LUKIS NANA BANNA……. 31

C. ANALISIS VISUAL ESTETIK LUKISAN NANA BANNA BERTEMA PEREMPUAN……….. 37

1. Menyongsong Hari Esok……….... 37

2. Ibu dan Anak……….. 44

3. Tari Topeng………... 51

4. Bermain Biola……… 58

5. Model Merah Muda………... 64

6. Penari Malaysia……… 69

7. Penari Bali………. 74

8. Gadis Bali I……… 79

9. Kebaya Putih……… 83

10.Gadis Bali II………. 88

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan……….... 91

B. Rekomendasi……….. 92

1. Mahasiswa/Peneliti Berikutnya……… 92

2. Masyarakat Umum……… 93

3. Seniman yang Bersangkutan………. 93

4. Dunia Kesenirupaan……….. 93


(9)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA……… 94

DAFTAR ISTILAH (GLOSARIUM)……….. 96

LAMPIRAN-LAMPIRAN……… 100


(10)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Salah satu cabang seni rupa murni yang kini perkembangannya semakin luas di negeri kita ini yakni seni lukis. Namun sangat disayangkan jika karya-karya lukis ciptaan seniman-seniman kreatif tidak dihargai oleh masyarakat karena keterbatasan pengetahuan dalam mengapresiasi nilai estetik dalam sebuah lukisan.

Berbicara mengenai lukisan, lahirnya sebuah karya lukis tidak dapat dipisahkan dari sosok seniman pembuatnya. Ada lukisan berarti ada pelukis atau seniman lukisnya. Diantara banyak seniman lukis di Indonesia terdapat nama Nana Banna yang menarik untuk diteliti. Nama tersebut menjadi sangat penting

karena beliau pernah membuka sebuah galeri yang diberi nama „Idea‟ di rumah

orang tuanya di jalan Pungkur pada tahun 1967 yang mana galeri tersebut merupakan galeri pertama di masa sesudah kemerdekaan. Meskipun galeri tersebut hanya bertahan selama 2 tahun, namun hal tersebut merupakan salah satu tonggak sejarah dalam dunia seni lukis di Indonesia.

Nana Banna adalah seorang pelukis akademisi yang tinggal di jalan Sukapura, kota Bandung. Beliau pernah diikut sertakan dalam berbagai pameran bersama seperti “Indonesia Art Exhibition” Alleghany College, Meadville Pa,

USA pada tahun 1976, “Artasia Exhibition of Painting” Schopfgalerie, Solothurn,

Switzerland pada tahun 1981, “The Asean Travelling Exhibition of Painting,

Photography and Children’s Art”, Brunei Darussalam, Jakarta, Kuala Lumpur,

Manila, Bangkok dan Singapura pada tahun 1991-1992, “Nana Banna and Yus

Rusamsi Paintings Exhibition” Tachibanna Gallery, Sinsaibashi, Osaka, Jepang

pada tahun 1992.

Pelukis asal Bandung yang pernah menjabat sebagai dosen seni rupa di UPI tersebut memiliki ciri khas tersendiri dalam karya-karya lukisnya. Salah satu dari ciri khasnya adalah seringnya Nana Banna melukiskan figur perempuan, baik anak perempuan, perempuan muda maupun perempuan tua. Tema perempuan dalam karya lukis Nana Banna ini sangat menarik untuk diteliti karena seperti


(11)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2

yang diyakini oleh banyak orang bahwa perempuan adalah makhluk yang diciptaka yang diyakini oleh banyak orang bahwa perempuan adalah makhluk yang diciptakan dengan sejuta keindahan. Seperti yang diungkapkan oleh Kahlil

Gibran dalam tulisannya yang berjudul „Sayap-Sayap Patah‟ bahwa “Seorang

wanita telah dilengkapi oleh Tuhan dengan keindahan jiwa dan raga adalah sebuah kebenaran, yang sekaligus bisa kita pahami dengan cinta kasih, dan hanya

bisa kita sentuh dengan kebajikan”.

Analisis terhadap karya lukis Nana Banna yang bertema perempuan ini penting dilakukan untuk dapat memberikan gambaran bagaimana cara menilai nilai-nilai estetik dan tema perempuan yang terkandung dalam lukisan-lukisan Nana Banna tersebut. Analisis yang dimaksud terdiri atas analisis berbagai unsur yang dikandungnya, keunikan lukisan, teknik yang digunakan dalam membuat lukisan, alat/bahan (media) dalam membuat lukisan, tema lukisan, subject matter, aliran/gaya seni lukis yang didalaminya, konsep dalam melukis dan masih banyak lagi. Berbicara mengenai aliran seni lukis, lukisan Nana Banna tidak bisa dikategorikan sebagai satu aliran tertentu, maka dari itu untuk mengetahuinya perlu diadakan analisis/kajian terhadap karya lukisannya terutama karya lukis yang bertema perempuan.

Pertemuan penulis dengan seniman terkait yaitu Nana Banna pada tanggal 18 September 2014 lalu memberikan hasil berupa izin dari seniman tersebut kepada penulis untuk melakukan penelitian terhadap karya-karya beliau ke dalam bentuk skripsi yang akan dilakukan oleh penulis. Pertemuan tersebut juga merupakan dasar penentuan tahun dalam judul skripsi ini, karena dalam pertemuan itu beliau berkata kepada penulis bahwa intensitas berkarya lukis paling tinggi bagi beliau yaitu dari tahun 1990, sedangkan untuk karya-karya lukis yang bertema perempuan penulis banyak menemukan pada periode tahun 1999 sampai tahun 2008. Maka dari itu penulis memilih periode tersebut sebagai tahun berkarya beliau untuk penelitian ini.

Atas dasar pemaparan di atas maka dari itu penulis memilih „FIGUR

PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA (Analisis Estetik dan Tema Perempuan dalam Lukisan Nana Banna Periode 1999-2008)‟ sebagai judul dari skripsi yang dibuat ini.


(12)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3

Analisis terhadap karya-karya lukis Nana Banna ini untuk dapat memberikan gambaran bagaimana langkah-langkah dan pembahasan apresiasi penulis terhadap karya lukis Nana Banna yang bertema perempuan. Apresiasi seni itu sendiri merupakan kesadaran akan nilai-nilai seni. Apresiasi seni menyangkut pada kepekaan estetis, pengetahuan akan karya seni, analisis karya seni dan sebagainya, dan apresiasi seni merupakan suatu hal yang dapat membuat seni agar terus hidup.

B. RUMUSAN MASALAH

Dalam sebuah penelitian penting halnya untuk membuat suatu batasan masalah agar proses penelitian ini memiliki tujuan dan arah yang jelas. Maka berikut ini adalah rumusan masalah dari penelitian yang akan dilakukan :

1. Bagaimana proses kreatif penciptaan karya lukis Nana Banna.

2. Bagaimana visual estetik dan tema perempuan karya lukis Nana Banna yang dibuat pada periode berkarya tahun 1999 sampai 2008.

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diutarakan sebelumnya, maka tujuan dilakukannya penelitian ini untuk memperoleh penjelasan mengenai hal-hal berikut ini :

1. Mengetahui bagaimana proses kreatif penciptaan karya lukis Nana Banna. 2. Mengetahui bagaimana deskripsi visual estetik dan tema dari lukisan-lukisan

Nana Banna yang bertema perempuan yang dibuat pada periode berkarya tahun 1999 sampai 2008.

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siapapun, terutama bagi pihak-pihak seperti yang disebutkan di bawah ini : 1. Penulis

Menambah ilmu dan pengalaman serta meningkatkan rasa apresiatif terhadap dunia seni lukis.


(13)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4

2. Mahasiswa Seni Rupa

Menambah wawasan dan referensi tentang bagaimana analisa nilai-nilai estetik pada lukisan.

3. Masyarakat Umum

Dapat mengenal seorang seniman luar biasa yang karya-karyanya dapat menjadi pilihan bagi para pecinta seni.

4. Seniman yang Bersangkutan

Membangkitkan semangat dan motivasi untuk menciptakan karya-karya seni yang lebih kreatif.

5. Dunia Kesenirupaan

Bertambahnya nama seniman yang terangkat sebagai salah satu dari pelopor dalam sejarah kesenirupaan di Indonesia.

6. Institusi UPI

Bertambahnya koleksi dokumentasi seniman dan karya lukisan yang pernah menjadi salah satu civitas akademisi UPI.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Penelitian ini akan dibagi ke dalam beberapa bab, yaitu : Bab I. Pendahuluan

Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II. Landasan Teoretis

Bab ini membahas dan menjelaskan perihal konsep seni lukis yang terdiri dari pengertian seni lukis, komposisi lukisan, unsur-unsur lukisan dan aliran/gaya seni lukis yaitu gaya lukis ekspresionisme, serta membahas tentang konsep estetika dan konsep perempuan.

Bab III. Metode Penelitian

Bab ini mebahas tentang desain penelitian, partisipan dan tempat penelitian, pengumpulan data dan analisis data.

Bab IV. Pembahasan

Pada bab ini menjelaskan tentang biografi singkat Nana Banna, proses kreatif berkarya lukis Nana Banna dan deskripsi tematik dan visual estetik


(14)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5

lukisan-lukisan Nana Banna yang bertema perempuan yang dibuat pada periode berkarya tahun 1999 sampai tahun 2008.

Bab V. Kesimpulan dan Rekomendasi.

Bab ini menjelaskan bagaimana kesimpulan dari hasil penelitian dan temuan-temuan serta memberikan rekomendasi untuk beberapa pihak.


(15)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A.

Desain Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian non-eksperimen dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan berbentuk penelitian eksploratif. Penelitian eksploratif dipilih karena merupakan jenis penelitian yang paling sesuai untuk dapat mengungkap visual estetik dari lukisan-lukisan karya Nana Banna.

Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan untuk memperoleh data sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti. Adapun metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian deskriptif analisis. Metode deskriptif digunakan untuk mengumpulkan data, kemudian data tersebut digunakan untuk mendukung penulisan hasil penelitian dengan menggambarkan pernyataan sesuai dengan permasalahan yang diangkat. Sedangkan metode analisis dipergunakan untuk menganalisis data berkenaan dengan permasalahan seputar estetika lukisan karya Nana Banna yang bertema perempuan yang dibuat pada periode berkarya 1999 sampai 2008.

Karya-karya lukis Nana Banna yang bertema perempuan yang akan dianalisis lebih jelasnya tertera dalam tabel unit analisis berikut ini.

Tahun Pembuatan Karya Nomor Judul Karya

1999 1 Menyongsong Hari Esok

2004 2 Ibu dan Anak

2004 3 Tari Topeng

2006 4 Bermain Biola

2007 5 Model Merah Muda

2008 6 Penari Malaysia

2008 7 Penari Bali

2008 8 Gadis Bali 1

2008 9 Kebaya Putih

2008 10 Gadis Bali 2


(16)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

24

A.

Partisipan dan Tempat Penelitian

Tempat untuk melakukan penelitian yaitu sebuah studio yang merupakan bagian dari tempat tinggal Nana Banna sendiri yang berlokasi di jl. Adhyaksa Raya No. 26, Sukapura, Bandung di mana target penelitiannya adalah lukisan-lukisan karya Nana Banna yang bertema perempuan. Tempat lain yang dijadikan sebagai lokasi penelitan yaitu perpustakaan untuk mencari beragam referensi dan tempat-tempat lain yang disepakati dengan partisipan-partisipan yang terlibat dalam penelitian ini untuk melakukan wawancara guna mendapatkan data-data yang diperlukan.

Partisipan adalah orang yang turut berperan serta dalam penelitian yang dilakukan. Beberapa orang partisipan dalam penelitian ini yang akan memberikan informasi mengenai data-data yang diperlukan oleh peneliti diantaranya yaitu seniman terkait yakni Nana Banna dan orang-orang yang menjadi saksi perjalanan hidup dan karir Nana Banna seperti isteri yakni H. Sri Soearti Samisari, rekan sesama seniman dan rekan sesama dosen sewaktu Nana Banna menjabat sebagai dosen di UPI (dulu IKIP, Bandung) yakni bapak Hidayat.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting untuk keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan alat apa yang digunakan untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Teknik/metode pengumpulan data yang dipilih penulis untuk penelitian ini antara lain metode wawancara, metode observasi dan metode dokumentasi.

Berikut ini adalah pembahasan mengenai metode pengumpulan data yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini.

1. Metode Wawancara

Metode wawancara merupakan metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan terbuka dan mendalam kepada responden individu. Dalam hal ini yang menjadi responden individu diantaranya adalah seniman terkait (Nana Banna) dan orang-orang di sekitar beliau yang menjadi saksi perjalanan hidup dan karir beliau selama ini yang dirasa dapat memberikan


(17)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

25

data-data yang diperlukan dalam penelitian ini. Wawancara dapat dilakukan baik secara langsung maupun melalui telpon, SMS atau e-mail.

2. Metode Observasi

Metode observasi dalam hal ini adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Ada dua jenis netode observasi yang digunakan, yakni observasi sederhana dan observasi sistematis.

Jenis observasi sederhana yang dilakukan penulis yaitu mengamati secara langsung secara tidak terkontrol bagaimana lingkungan tempat tinggal Nana Banna, bagaimana keadaan studio lukis pribadi beliau dan mengamati bagaimana saat beliau sedang membuat sebuah karya lukis. Sedangkan untuk observasi sistematis penulis mengamati dan mencatat alat/bahan apa saja yang digunakan Nana Banna untuk melukis serta bagaimana konsep, teknik, unsur-unsur dan komposisi kesepuluh lukisan beliau dalam penelitian ini dengan berpedoman pada instrumen penelitian yang telah dibuat sebelumnya.

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan, baik itu berupa catatan transkrip, buku, surat kabar dan lain sebagainya. Dokumen yang dikumpulkan dalam peneltian ini yaitu dokumen-dokumen yang berisi tentang perjalanan hidup dan karir Nana Banna sebagai seorang seniman dari berbagai sumber baik dari media cetak maupun media online serta data-data karya lukis beliau seperti dari katalog maupun dokumentasi pribadi Nana Banna sendiri.

Selain metode pengumpulan data, hal yang tidak kalah penting dalam penelitian yaitu instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah instrumen atau alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah dan menyajikan data-data secara sistematis untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan-permasalahan yang diajukan. Instrumen penelitian yang digunakan penulis dalam penulisan ini yaitu lembar pedoman wawancara, lembar kumpulan pertanyaan wawancara, lembar pedoman observasi dan lembar pedoman dokumentasi.


(18)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26

Berikut ini adalah tabel mengenai metode pengumpulan data yang dipilih penulis dalam penelitian ini bersama dengan instrumen penelitiannya :

Tabel 2. Tabel Metode Pengumpulan Data.

No Data yang

dicari Materi Teknik Instrumen

1 Biografi seniman

Perjalanan hidup seniman

Wawancara a.Lembar pedoman dokumentasi

b.Lembar pertanyaan wawancara.

Perjalanan karir seniman Studi dokumentasi, wawancara a.Lembar pedoman dokumentasi b.Lembar pertanyaan wawancara.

2 Proses penciptaan karya lukis

Ide gagasan Wawancara, observasi b.Lembar pertanyaan wawancara. c.Lembar pedoman observasi d.Tabel pengamatan sistematis

Latar belakang penciptaan Konsep berkarya Media lukisan Teknik pembuatan karya Aspek terkandung Makna lukisan (simbolik/estetilk) 3 Ekspresi

visual estetik karya lukis

Unsur-unsur lukisan

Observasi a.Lembar pedoman observasi

b.Tabel pengamatan sistematis

Komposisi lukisan


(19)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

27

B.

Teknik Analisis Data

Dalam mengkaji nilai estetis dan visual lukisan Nana Banna, penulis menggunakan teori estetika. Pendekatan tersebut dilakukan untuk mengkaji secara formal karya lukis Nana Banna. Kajian tersebut meliputi unsur visual dan estetik. Unsur visual dalam lukisan Nana Banna yaitu garis, bangun, tekstur dan warna. Unsur estetik dalam lukisan Nana Banna yaitu harmoni, kontras, irama, kesatuan, keseimbangan, kesederhanaan, aksentuasi, dan proporsi. Kajian ini juga dikaitkan dengan subject matter dalam lukisan Nana Banna yaitu tentang perempuan.


(20)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

91

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap karya lukis – karya lukis Nana Banna yang bertema perempuan dari tahun 1999 sampai tahun 2008, dapat diketahui bahwa Nana Banna merupakan seorang seniman lukis yang mendapat ilmu-ilmu kesenirupaan dari pendidikan formal di jurusan Seni Rupa, IKIP Bandung dan dari pengalaman-pengalaman berpameran beliau selama puluhan tahun baik di dalam maupun di luar negeri. Beliau juga mengembangkan bakat dalam berkarya lukis sekaligus menjadi sosok yang berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya kesenirupaan di kota Bandung selama beliau menjadi dosen di jurusan Seni Rupa, IKIP Bandung tersebut.

1. Proses Kreatif Berkarya Lukis Nana Banna

Melukis bagi Nana Banna adalah menuangkan apa yang ada dalam hati dan fikiran ke dalam bentuk lukisan, sehingga kebanyakan lukisan-lukisan beliau yang menampilkan objek manusia termasuk figur perempuan merupakan figur imajinasi yang dibentuk dan diolah secara ekspresif.

Bagi Nana Banna sketsa memiliki dua kegunaan, pertama sketsa sebagai awal pembuatan karya lukis dan fungsi ke dua sketsa sebagai hasil akhir.

Mengenai penggunaan media dan teknik melukis, Nana Banna teridentifikasi sering menggunakan media cat minyak di atas kanvas, softpastel dan charcoal di atas kertas. Untuk teknik melukis sendiri, beliau lebih senang menggunakan teknik pisau palet untuk media cat minyak sedangkan untuk media pastel beliau menggunakan teknik arsir dan dussel. Untuk hal ukuran kanvas, beliau jarang menggunakan kanvas kecil. Beliau lebih senang dengan ukuran kanvas yang cukup besar sehingga ukuran kanvas yang sering beliau pilih untuk melukis memiliki ukuran panjang lebih dari 50 cm dengan ukuran lebar yang menyesuaikan.


(21)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

91

2. Deskripsi Visual Estetik Lukisan Nana Banna Bertema Perempuan

Berkaitan mengenai hasil penelitian tentang visual estetik karya lukis Nana Banna terkhusus yang bertema perempuan yang dibuat antara tenggang waktu tahun 1999 sampai 2008 dapat diketahui bahwa komposisi yang dibentuk oleh Nana Banna dalam karya-karya lukisnya kebanyakan dibuat melalui ruang, bentuk dan warna, seperti keseimbangan ruang, kesatuan dan proporsi bentuk serta aksentuasi warna. Contoh karya lukis yang memiliki komposisi yang berbentuk keseimbangan ruang baik simetris maupun asimetris yakni lukisan berjudul Menyongsong Hari Esok, Ibu dan Anak, Bermain Biola dan Kebaya Putih.

keseimbangan ruang baik simetris maupun asimetris yakni lukisan berjudul Menyongsong Hari Esok, Ibu dan Anak, Bermain Biola dan Kebaya Putih. Sedangkan karya lukis yang memenuhi kesatuan bentuk dan warna yakni lukisan berjudul Penari Bali, Penari Malaysia, Kebaya Putih, Gadis Bali I dan Gadis Bali II. Untuk proporsi, proporsi tubuh yang paling ideal terdapat pada lukisan berjudul Bermain Biola, dan mengenai aksentuasi, kesepuluh karya lukis Nana Banna dengan tema perempuan dalam penelitian ini semuanya memiliki aksentuasi yang berbeda-beda.

Aspek lain dalam visual estetik dalam sebuah karya lukis adalah unsur-unsur lukisan. Hal-hal yang menjadi unsur-unsur dalam sebuah lukisan yaitu garis, bangun, tekstur dan warna. Untuk garis, Nana Banna sering membentuknya melalui sapuan kuas, pisau palet maupun melalui goresan charcoal dan softpastel. Untuk penggunaan bangun beliau sering membuat bangun yang diolah secara ekspresif melalui penekanan warna dan pembentukan tekstur. Berbicara mengenai tekstur, tekstur yang beliau buat kebanyakan dibentuk dari pulasan-pulasan cat minyak dengan jarak yang padat menggunakan pisau palet sehingga tercipta kesan rasa permukaan bahan baik nyata maupun semu. Terakhir untuk unsur berbentuk warna, beliau banyak menggunakan kombinasi warna-warna kontras dan memunculkan beragam aksentuasi sehingga karya-karya lukisnya cenderung bergaya ekspresionisme.


(22)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

91

B. REKOMENDASI

Setelah menyelesaikan penelitian ini, penulis ingin memberikan beberapa rekomendasi khususnya untuk pihak-pihak di bawah ini:

1. Mahasiswa/Peneliti Berikutnya

Penulis merekomendasikan kepada mahasiswa khususnya dari Jurusan Seni Rupa untuk selalu menggali potensi-potensi dalam bidang kesenirupaan baik potensi yang ada pada diri sendiri maupun potensi yang ada pada diri orang lain agar dunia kesenirupaan di Indonesia khususnya di UPI ini akan terus hidup dan berkembang. Dan untuk peneliti berikutnya terutama yang sama-sama meneliti hasil karya seniman lokal maka gali terus potensi yang ada pada setiap diri seniman untuk memperkaya ilmu-ilmu kesenirupaan di Indonesia.

2. Masyarakat Umum

Kepada masyarakat umum, penulis merekomendasikan untuk selalu mendukung tumbuhnya seniman-seniman lukis baru yang kreatif di Indonesia khususnya di Bandung agar cita-cita warga Bandung untuk menjadikan kota ini sebagai Kota Kreatif dapat terwujud.

3. Seniman Bersangkutan

Kepada Nana Banna sebagai seniman terkait dalam penelitian ini penulis berharap agar jiwa seni dan kreatif yang terdapat dalam diri beliau akan selalu hidup dan tak lekang oleh waktu. Teruslah semangat dan teruslah bantu para generasi muda untuk memajukan dunia kesenirupaan di negeri ini.

4. Dunia Kesenirupaan

Dunia kesenirupaan di Indonesia memang sudah ada sejak lama namun tidak akan mungkin bertahan dan terus berkembang apabila para pelaku seni nya tidak diberi kesempatan untuk berkembang. Oleh karena itu selalu dukunglah generasi-generasi rupa baru yang kreatif dan inovatif untuk terus mengembangkan bakatnya agar dunia kesenirupaan di Indonesia ini tidak akan pernah mati.

5. Institusi UPI

Kepada pihak-pihak yang memegang kendali di UPI ini penulis merekomendasikan pengembangan lebih lanjut terhadap hasil-hasil penelitian


(23)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

91

yang telah dilakukan oleh para mahasiswanya agar karya tulis-karya tulis ini tidak hanya menjadi arsip atau referensi di dalam kampus saja tetapi dapat menjadi rujukan bagi pelaku-pelaku seni di luar sana.


(24)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 96

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Amuli, Jawadi. (2011). Keindahan dan Keagungan Perempuan. Jakarta: Sadra Press.

Anwar, Ahyar. (2009). Geneologi Feminisme. Jakarta : Republika.

Apriyanto, Veri. (2005). Cara Mudah menggambar Dengan Pensil. Tanggerang: Kawan Pustaka.

Berrill, Philip. (2008). Panduan Melukis dengan Cat Minyak. Jakarta : Akademia.

Capon, Robin. (1973). Introducing Abstract Painting. London. B T batsford Limited.

Ching, Francis D.K. (2002). Menggambar Sebuah Proses Kreatif. Jakarta: Erlangga.

Kartika, D.S. (2004).Seni Rupa Moderen. Bandung: Rekayasa Sains.

Kartika, D.S. (2007).Kritik Seni. Bandung: Rekayasa Sains.

Prawira, S. D. (1989). Warna Sebagai Salah Satu Unsur Seni dan Desain. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Ratna, Nyoman Kutha.(2007). Estetika Sastra dan Budaya. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Sachari, Agus. (2004). Pengantar Metodologi Penelitian Budaya Rupa. Jakarta: Erlangga.

Soedarso Sp. (2000). Sejarah Perkembangan Seni Rupa Moderen. Yogyakarta : CV. Studio Delapan Puluh Enterprise.

Sumardjo, Jakob. (2000). Filsafat Seni. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Taufik, H. (2010). Kajian Estetis Lukisan Karya Rukmini Yusuf Affandi (Study Kasus Lukisan Karya Rukmini Yusuf Affandi Tahun 1985-2009). Tesis Program Magister Pendidikan Seni Program Pascasarjana. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung: Tidak

Diterbitkan.

Katalog Pameran

Nana Banna ,(2014). Leaflet (Katalog) .Treasures, Fine Art Auction. (16 Maret 2014), Tanah Abang IV No. 23-25 Jakarta Pusat : Masterpiece Building.


(25)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 96

Sumber Internet

http://balilikethis.blogspot.com/featured-post-3-url-here

http://digitalphoto1.weebly.com/symmetrical-silhouette.html

http://dwitya-bayusagara.blogspot.com/2012/04/kenapa-ya-baju-dokter-bedah-warnanya.html

http://freedesignfile.com/103619-12-kind-fabric-textures-photoshop-patterns/)

http://griyaseniekayana.com/wp/?product=topeng

http://lelang-lukisanmaestro.blogspot.com/2011/07/lukisan-karya-popo-iskandar.html?m=1

http://noenkcahyana.blogspot.com/2010/10/lukisan-karya affandi.html?m=1

http://www.eizoglobal.com/library/basics/difference_in_image_quality/

https://www.google.com/culturalinstitute/asset-viewer/the-starry-night/bgEuwDxel93-


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap karya lukis – karya lukis Nana Banna yang bertema perempuan dari tahun 1999 sampai tahun 2008, dapat diketahui bahwa Nana Banna merupakan seorang seniman lukis yang mendapat ilmu-ilmu kesenirupaan dari pendidikan formal di jurusan Seni Rupa, IKIP Bandung dan dari pengalaman-pengalaman berpameran beliau selama puluhan tahun baik di dalam maupun di luar negeri. Beliau juga mengembangkan bakat dalam berkarya lukis sekaligus menjadi sosok yang berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya kesenirupaan di kota Bandung selama beliau menjadi dosen di jurusan Seni Rupa, IKIP Bandung tersebut.

1. Proses Kreatif Berkarya Lukis Nana Banna

Melukis bagi Nana Banna adalah menuangkan apa yang ada dalam hati dan fikiran ke dalam bentuk lukisan, sehingga kebanyakan lukisan-lukisan beliau yang menampilkan objek manusia termasuk figur perempuan merupakan figur imajinasi yang dibentuk dan diolah secara ekspresif.

Bagi Nana Banna sketsa memiliki dua kegunaan, pertama sketsa sebagai awal pembuatan karya lukis dan fungsi ke dua sketsa sebagai hasil akhir.

Mengenai penggunaan media dan teknik melukis, Nana Banna teridentifikasi sering menggunakan media cat minyak di atas kanvas, softpastel dan charcoal di atas kertas. Untuk teknik melukis sendiri, beliau lebih senang menggunakan teknik pisau palet untuk media cat minyak sedangkan untuk media pastel beliau menggunakan teknik arsir dan dussel. Untuk hal ukuran kanvas, beliau jarang menggunakan kanvas kecil. Beliau lebih senang dengan ukuran kanvas yang cukup besar sehingga ukuran kanvas yang sering beliau pilih untuk melukis memiliki ukuran panjang lebih dari 50 cm dengan ukuran lebar yang menyesuaikan.


(2)

2. Deskripsi Visual Estetik Lukisan Nana Banna Bertema Perempuan

Berkaitan mengenai hasil penelitian tentang visual estetik karya lukis Nana Banna terkhusus yang bertema perempuan yang dibuat antara tenggang waktu tahun 1999 sampai 2008 dapat diketahui bahwa komposisi yang dibentuk oleh Nana Banna dalam karya-karya lukisnya kebanyakan dibuat melalui ruang, bentuk dan warna, seperti keseimbangan ruang, kesatuan dan proporsi bentuk serta aksentuasi warna. Contoh karya lukis yang memiliki komposisi yang berbentuk keseimbangan ruang baik simetris maupun asimetris yakni lukisan berjudul Menyongsong Hari Esok, Ibu dan Anak, Bermain Biola dan Kebaya Putih.

keseimbangan ruang baik simetris maupun asimetris yakni lukisan berjudul Menyongsong Hari Esok, Ibu dan Anak, Bermain Biola dan Kebaya Putih. Sedangkan karya lukis yang memenuhi kesatuan bentuk dan warna yakni lukisan berjudul Penari Bali, Penari Malaysia, Kebaya Putih, Gadis Bali I dan Gadis Bali II. Untuk proporsi, proporsi tubuh yang paling ideal terdapat pada lukisan berjudul Bermain Biola, dan mengenai aksentuasi, kesepuluh karya lukis Nana Banna dengan tema perempuan dalam penelitian ini semuanya memiliki aksentuasi yang berbeda-beda.

Aspek lain dalam visual estetik dalam sebuah karya lukis adalah unsur-unsur lukisan. Hal-hal yang menjadi unsur-unsur dalam sebuah lukisan yaitu garis, bangun, tekstur dan warna. Untuk garis, Nana Banna sering membentuknya melalui sapuan kuas, pisau palet maupun melalui goresan charcoal dan softpastel. Untuk penggunaan bangun beliau sering membuat bangun yang diolah secara ekspresif melalui penekanan warna dan pembentukan tekstur. Berbicara mengenai tekstur, tekstur yang beliau buat kebanyakan dibentuk dari pulasan-pulasan cat minyak dengan jarak yang padat menggunakan pisau palet sehingga tercipta kesan rasa permukaan bahan baik nyata maupun semu. Terakhir untuk unsur berbentuk warna, beliau banyak menggunakan kombinasi warna-warna kontras dan memunculkan beragam aksentuasi sehingga karya-karya lukisnya cenderung bergaya ekspresionisme.


(3)

B. REKOMENDASI

Setelah menyelesaikan penelitian ini, penulis ingin memberikan beberapa rekomendasi khususnya untuk pihak-pihak di bawah ini:

1. Mahasiswa/Peneliti Berikutnya

Penulis merekomendasikan kepada mahasiswa khususnya dari Jurusan Seni Rupa untuk selalu menggali potensi-potensi dalam bidang kesenirupaan baik potensi yang ada pada diri sendiri maupun potensi yang ada pada diri orang lain agar dunia kesenirupaan di Indonesia khususnya di UPI ini akan terus hidup dan berkembang. Dan untuk peneliti berikutnya terutama yang sama-sama meneliti hasil karya seniman lokal maka gali terus potensi yang ada pada setiap diri seniman untuk memperkaya ilmu-ilmu kesenirupaan di Indonesia.

2. Masyarakat Umum

Kepada masyarakat umum, penulis merekomendasikan untuk selalu mendukung tumbuhnya seniman-seniman lukis baru yang kreatif di Indonesia khususnya di Bandung agar cita-cita warga Bandung untuk menjadikan kota ini sebagai Kota Kreatif dapat terwujud.

3. Seniman Bersangkutan

Kepada Nana Banna sebagai seniman terkait dalam penelitian ini penulis berharap agar jiwa seni dan kreatif yang terdapat dalam diri beliau akan selalu hidup dan tak lekang oleh waktu. Teruslah semangat dan teruslah bantu para generasi muda untuk memajukan dunia kesenirupaan di negeri ini.

4. Dunia Kesenirupaan

Dunia kesenirupaan di Indonesia memang sudah ada sejak lama namun tidak akan mungkin bertahan dan terus berkembang apabila para pelaku seni nya tidak diberi kesempatan untuk berkembang. Oleh karena itu selalu dukunglah generasi-generasi rupa baru yang kreatif dan inovatif untuk terus mengembangkan bakatnya agar dunia kesenirupaan di Indonesia ini tidak akan pernah mati.


(4)

yang telah dilakukan oleh para mahasiswanya agar karya tulis-karya tulis ini tidak hanya menjadi arsip atau referensi di dalam kampus saja tetapi dapat menjadi rujukan bagi pelaku-pelaku seni di luar sana.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Amuli, Jawadi. (2011). Keindahan dan Keagungan Perempuan. Jakarta: Sadra Press. Anwar, Ahyar. (2009). Geneologi Feminisme. Jakarta : Republika.

Apriyanto, Veri. (2005). Cara Mudah menggambar Dengan Pensil. Tanggerang: Kawan Pustaka.

Berrill, Philip. (2008). Panduan Melukis dengan Cat Minyak. Jakarta : Akademia. Capon, Robin. (1973). Introducing Abstract Painting. London. B T batsford Limited. Ching, Francis D.K. (2002). Menggambar Sebuah Proses Kreatif. Jakarta: Erlangga. Kartika, D.S. (2004).Seni Rupa Moderen. Bandung: Rekayasa Sains.

Kartika, D.S. (2007).Kritik Seni. Bandung: Rekayasa Sains.

Prawira, S. D. (1989). Warna Sebagai Salah Satu Unsur Seni dan Desain. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Ratna, Nyoman Kutha.(2007). Estetika Sastra dan Budaya. Jakarta: Pustaka Pelajar. Sachari, Agus. (2004). Pengantar Metodologi Penelitian Budaya Rupa. Jakarta: Erlangga. Soedarso Sp. (2000). Sejarah Perkembangan Seni Rupa Moderen. Yogyakarta : CV. Studio

Delapan Puluh Enterprise.

Sumardjo, Jakob. (2000). Filsafat Seni. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Taufik, H. (2010). Kajian Estetis Lukisan Karya Rukmini Yusuf Affandi (Study Kasus Lukisan Karya Rukmini Yusuf Affandi Tahun 1985-2009). Tesis Program Magister Pendidikan Seni Program Pascasarjana. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung: Tidak

Diterbitkan.


(6)

Sumber Internet

http://balilikethis.blogspot.com/featured-post-3-url-here http://digitalphoto1.weebly.com/symmetrical-silhouette.html

http://dwitya-bayusagara.blogspot.com/2012/04/kenapa-ya-baju-dokter-bedah-warnanya.html http://freedesignfile.com/103619-12-kind-fabric-textures-photoshop-patterns/)

http://griyaseniekayana.com/wp/?product=topeng

http://lelang-lukisanmaestro.blogspot.com/2011/07/lukisan-karya-popo-iskandar.html?m=1 http://noenkcahyana.blogspot.com/2010/10/lukisan-karya affandi.html?m=1

http://www.eizoglobal.com/library/basics/difference_in_image_quality/

https://www.google.com/culturalinstitute/asset-viewer/the-starry-night/bgEuwDxel93- http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/barli.html