PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS.

PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL
TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM
PEMBELAJARAN IPS
(Studi Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Cianjur)

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan IPS

Oleh
Neni Setia Arini
1204772
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014

PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL
TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM

PEMBELAJARAN IPS
(Studi Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Cianjur)

Oleh
Neni Setia Arini
S.Pd IKIP Bandung 1998

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Neni Setia Arini 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

DAFTAR ISI


HALAMAN SAMPUL......................................................................

i

HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN.........................................

ii

ABSTRAK........................................................................................

iii

PERNYATAAN ..............................................................................

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN...................................................

vii


KATA PENGANTAR......................................................................

viii

DAFTAR ISI.....................................................................................

x

DAFTAR TABEL ............................................................................

xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................

xiv

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................

xv


BAB I PENDAHULUAN

1

A.
B.
C.
D.
E.

...........................................................

Latar Belakang Penelitian ..................................................
Identifikasi dan Perumusan Masalah ....................................
Tujuan Penelitian.................................................................
Manfaat Penelitian ................................................................
Struktur Organisasi Tesis......................................................

1

7
8
8
10

BAB II KAJIAN PUSTAKA...........................................................

11

A. Kajian Teoritik .....................................................................
1. Pendidikan Nilai Dalam Pembelajaran IPS..........................
2. Internalisasi Nilai.................................................................
a. Pengertian Nilai ...........................................................
b. Makna Internaslisasi Nilai...........................................
c. Teori Perolehan Nilai Melalui Internalisasi..................
3. Berpikir Kritis......................................................................
4. Model Pembelajaran Klarifikasi Nilai ................................
a. Pengertian Pembelajaran Klarifikai Nilai ...................
b. Keunggulan dan Kelemahan Klarifikai Nilai .............
c. Metode Pembelajaran Game Dalam Klarifikasi Nilai

d. Beberapa Metode Game Dalam Klarifikai Nilai ........
e. Metode Pembelajaran Game Jurnal ............................
f. Metode Pembelajaran Analisis Nilai ...........................
B. Penelitian Terdahulu.............................................................

11
11
17
17
20
24
26
31
31
34
35
36
37
38
40


Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI
NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Hipotesis ..............................................................................

42

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................

43

A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, Dan Sampel
Penelitian ....................................................................
43
B. Metode Penelitian .................................................................
C. Desain Penelitian .................................................................
D. DefinisiOperasional............................................................

E. Instumen Penelitian ..............................................................
F. Proses Pengembangan Instrumen .........................................
a. Validasi Tes ...................................................................
b. Reliabilitas Tes ..............................................................
G. Teknik Pengumpulan Data ..................................................
H. Analisis Data ........................................................................
1. Uji Normalitas ................................................................
2. Uji Homogenita ..............................................................
3. Uji hipotesis ....................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............
A. Profil SMP Negeri 1 Cianjur .................................................
B. Kegiatan Pembelajaran Di Kelas Eksperimen Dan Kelas
Kontrol .................................................................................
1. Uji Normalitas Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol..
2. Uji Homogenitas Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
3. Proses Pembelajaran Di Kelas Eksperimen ...................
4. Proses Pembelajaran Di Kelas Kontrol ..........................
5. Perbandingan Proses Pembelajaran Di Kelas Eksperimen
Dengan Kelas Kontrol ...........................................
C. Uji Hipotesis Hasil Penelitian Pelaksanaan Model Klarifikasi

Nilai Dalam Pembelajaran IPS .............................................
1. Pengujian Hipotesis Proses Internalisasi Nilai Pada Saat
Pre Test dan Post Test Di Kelas Eksperimen ..........
2. Pengujian Hipotesis Proses Internalisasi Nilai Pada Saat
Pre Test dan Post Test Di Kelas Kontrol .......................
3. Pengujian Hipotesis Perbandingan Kelas Eksperimen
Dengan Kelas Kontrol Pada Saat Post Test ...................
4. Hasil Angket Dan Wawancara .......................................
a. Hasil Angket Siswa .................................................
b. Hasil Wawancara Guru Terhadap Pembelajaran IPS
Dengan Model Klarifikasi Nilai ............................
D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................
1. Pembelajaran di Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Pada Saat Kondisi Awal ...........................................

44
44
47
49
52

52
56
57
57
58
58
58
62
62
63
64
68
70
74
78
80
81
83
84
87

87
87
88
88

Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI
NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.

Pengaruh Metode Jurnal Pada Saat Pre Test dan Post
Test Di Kelas Eksperimen .............................................
3. Pengaruh Metode Jurnal Pada Saat Pre Test dan Post
TestDi Kelas kontrol ..............................................
91
4. Pengaruh Metode Jurnal Dan Analisis Nilai Pada Saat
Post Test .........................................................................
E. Keterbatasan Penelitian .........................................................
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI .....................
A. Kesimpulan ........................................................................
B. Rekomendasi.......................................................................
Daftar Pustaka .....................................................................
99

89

92
94
96
96
97

Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI
NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Neni Setia Arini. (1204772). Pengaruh Model Klarifikasi Nilai Berbasis
Jurnal Terhadap Proses Internalisasi Nilai Dalam Pembelajaran IPS (Studi
Eksperimen Kuasi
Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1Cianjur).
Pembimbing I: Prof. Dr. H.Sapriya, M.Ed PembimbingII Prof. Dr. Hj. Enok
Maryani, M.Si
Berubahnya nilai sosial, budaya, adat istiadat, dan nilai agama di masyarakat
sebagai dampak negatif globalisasi harus disikapi oleh dunia pendidikan. Untuk
itu IPS sebagai bagian dari proses pendidikan perlu melakukan antisipasi untuk
mengimbangi tuntutan tersebut. Namun fenomena yang terjadi
dalam
pembelajaran IPS saat ini adalahterabaikannya ranah afektif karena tuntutan
tingginya nilai akademikpada saat kelulusan menyebabkantidak tercapainya
tujuan pembelajaran IPS yang seharusnya. Penelitian ini mengkaji peranan IPS
sebagai bagian dari proses pendidikan dalam mengantisipasi tuntutan tersebut
karena salah satu tujuan IPS adalah mengembangkan potensi siswa agar peka
terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Salah satu alternatif
pembelajaran yang memiliki potensi untuk memenuhi hal tersebut yaitu penerapan
model klarifikasi nilai berbasis jurnal. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri
1 Cianjur dengan mengambil subjek populasi yaitu siswa kelas VIII sebanyak
249 siswa. Penentuan sampel penelitian diambil berdasarkan homogenitas dan
normalitas kelas sehingga didapatkan kelas VIII E sebagai kelas eksperimen dan
kelas VIII A sebagai kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah terdapat pengaruh model klarifikasi nilai berbasis jurnal terhadap proses
internalisasi nilai pada siswa SMP Negeri 1 Cianjur. Metode yang digunakan
pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain eksperimen kuasi
melalui pola nonequivalent (pre test dan post test) control group design. Teknik
pengumpulan data diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada siswa dan
wawancara terhadap guru yang melaksanakan pembelajaran pada kelas dimana
penelitian ini dilaksanakan. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini
adalahterdapat pengaruh penggunaan model klarifikasi nilai berbasis jurnal
terhadap proses internalisasi nilai dimana berdasarkan uji statistik diperoleh hasil
nilai t hitung8,732˃t tabel 2,045. Demikian juga jika dilihat dari hasil pre tes dengan
post test, diperoleh hasil bahwa nilai post test lebih besar dibandingkan dengan
nilai pre test. Rekomendasi penelitian ini ditujukan kepada guru agar
memperhatikan pembelajaran IPS yang mengembangkan pembelajaran afektif
salah satunya melalui model klarifikasi nilai. Untuk peneliti selanjutnya,
penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan untuk meneliti faktor lain yang
belum terungkap dalam penelitian ini.
Kata Kunci : Klarifikasi nilai, internalisasi nilai

Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI
NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT
Neni Setia Arini. (1204772). The Effect of Journal-Based Values Clarification
Model on the Value Internalization Process in Learning Social Studies (A
Quasi- Experimental Study on the Eighth Grade Students of SMP Negeri 1
Cianjur). Supervisor I: Prof. Dr. H. Sapriya, M. Ed.; Supervisor II Prof. Dr.
Hj. Enok Maryani, M. Si.

Changes in social, cultural, traditional, and religious values in the society were
regarded as the negative impact of globalization. These changes must be
addressed by education. Consequently, the Social Studies subject, also known as
the Ilmu Pengetahuan Social (IPS) in Indonesian School system, as a part of the
educational process is expected to anticipate this demand. As the phenomena
recently observed, however, the current practice of teaching and learning social
studies tends to neglect the importance of the affective domain. This negligence
is driven by the high expectation of students’ academic achievement at the point
of graduation. Such an expectation hinders the real objectives in teaching and
learning social studies. This study examines the role of social studies as a part of
the educational process in anticipating the demand for addressing the changes. In
this regard, one of the goals of learning social studies is to develop the potentials
of students to be sensitive to the social problems that occur in the society. One of
the alternatives of learning that capable to develop student social sensitivity is the
implementation of the journal-based values clarification model. Conducted in a
state junior high school known as SMP Negeri 1Cianjur, the population in this
study is the eighth grade students with the total of 249 participants. The sample of
participants for the study was carried out using the homogeneity and normality
principle resulting in Class VIII E as the experimental class and Class VIII A as
the control. The purpose of this study was to determine whether or not the journalbased values clarification model has an effect on internalization process of the
students of SMP Negeri 1 Cianjur.This study employed the quasi-experimental
method with nonequivalent (pre-test and post-test) control group design. Data
were collected through the questionnaires given to the students and the interviews
with the teachers who conducted the teaching and learning process in the class
where this study took place.It was concluded that the journal-based value
clarification model resulted in an effect on the value internalization process as
supported by the statistical analysis showing that the observed value of tobs= 8.732
is greater than the critical value (2.045). In addition, using the comparison
between the pre-test and the post-test, it was obtained that the results of the posttest is greater than that of the pre-test. This study yields two recommendations.
Firstly, teachers were encouraged to pay more attention to students’ learning in
the social science or IPS through developing affective learning. The value
clarification model was an alternative solution for creating this learning.

Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI
NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secondly, for further research, this study can be used as a reference to investigate
other factors affecting the internalization process that were not covered in the
present study.
Keywords: values clarification, internalization of values

Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI
NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I
PENDAHULUAN

Pendahuluan pada bab I ini pada dasarnya memaparkan latar belakang
masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian serta struktur organisasi tesis yang berisi ulasan secara singkat mulai
dari bab pertama sampai bab kelima.
A. LatarBelakangPenelitian
Secarageografis
diantaraduabenua

Indonesia

(Benua

Asia

beradapadaposisisilangduniayaitu
danBenua

(SamuderaHindiadanSamuderaPasifik)
memilikikarakteryang
adatistiadat,

Australia)
menjadikan

khasyaitumemilikikemajemukansuku,
bahasa,

danduasamudera
Indonesia
budaya,

dankesenian.

jugamendapatkanpengaruhsilangkebudayaandengan

India,

agama,
Indonesia

Cina,

Barat.Disisilain

Islam,

dan

Indonesia

sendirimengalamiperubahanstrukturkemasyarakatandarimasyarakatpertaniankema
syarakatindustriselanjutnyakemasyarakatinformasidanjasa.
Kondisiiniharusmenjadiperhatianbagipihakpenyelenggarapendidikan,
terutamasaatiniduniaberadapadakemajuaniptekdanglobalisasi.
Rose dan Nicholl (2012:7) menyatakan bahwa dunia pada
digambarkanmengalamiperubahan

yang

sangatcepat.

Komunikasi

cepatmelintasberbagaibenuaadalahkejadianbiasa.
temuanilmiahdanteknologiterusterjadi.

Sementara

era global
super
Temuan-

hakasasimanusia,

ekonomipasarbebas, demokrasi, danlingkunganhidupmerupakanunsur-unsur yang
menjadikekuatanglobalisasi.
Globalisasimemilikiunsurpositif yaitu berkembangnya IPTEK
teknologi

informasi

dan

komunikasi

(TIK)

terutama
yang

memberikankemudahandanpeluanguntukmengakses
sertamemperolehberbagaiinformasibagipeningkatankualitaskehidupan.

Disisi lain

1
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI
NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memiliki dampak negatif yaitu berubahnyatatanannilaisosial, budaya, adat istiadat
dan nilai agama di masyarakat diantaranya

sebagai berikut berikut:
a. Melemahnya nasionalisme dan banyaknya penyimpangan sosial saat ini seperti
tawuran, korupsi, hedonisme, disintegrasi bangsa, ketidakramahan terhadap
lingkungan banyak terjadi disekitar kita (Maryani, 2008:4).
b. Adanya kecenderungan negatif dalam hubungan sosial pada masa kini, dimana
anak-anak dan generasi muda

cenderung menuju kearah perilaku yang

individualistis. Mereka lebih asyik dengan dirinya sendiri dan mengurangi
hubungan sosial dengan teman-temannya (Maftuh,2010:5). Interaksi dengan
teman disekitar rumahpun

menjadi terbatas. Kecenderungan seperti ini

diperkuat oleh pendapat Goleman dalam Maftuh (2010:5) yang menyatakan
bahwaterjadinya social insulation atau social autism adalah ketidakpedulian
untuk berinteraksi pada orang-orang lain disekitarnya.
c. Sebagian anak-anak dan remaja ada kecenderungan melemahnya rasa sosial
dan rasa empati kepada pihak lain. Hal ini seringkali terjadi dalam komunikasi
sehari-hari.Sebagian mereka menggunakan kata-kata yang tidak layak
diucapkan seperti nama-nama binatang dan ucapan kasar lainnya sudah tidak
sungkan lagi mereka pergunakan.
d. Tayangan sinetron yang tidak mendidik dan mudahnya akses internet yang
berdampak pada kecenderungan gaya berpacaran dikalangan anak remaja
sekarang lebih terbuka dan bebas,sehingga semakin meningkatnya seks bebas.
Salah satu contoh yang kita dapatkan pada dunia pendidikan adalah maraknya
video mesum yang dilakukan oleh pelajar baik SMP maupun SMA/SMK
diberbagai daerah di Indonesia serta arisan seks yang dilakukan oleh para
pelajar sebuah SMK di Situbondo.
e. Beberapa tahun terakhir ini munculnya fenomena genk motor yang meresahkan
warga sekitar maupun konflik antar lembaga pendidikan yang muncul dalam
bentuk tawuran antar pelajar. Contohnya kasus tawuran antar pelajar SMA 6
2
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI
NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jakarta dan SMA 70 Bulungan yang mengakibatkan tewasnya salah satu siswa
SMA 6.
Perubahantersebutberimplikasiterhadap

duniapendidikansehinggamasalahini

perlu

dicermati.

Fungsidanperansekolahdiabadpengetahuantentunyaharuslebihdarisekedartransmisi
budayaataukebutuhankekinian.Sekolahsebagailembaga

formal

dalamsistempendidikanharusmenjadi“agen of
change”dandapatmenggerakkanaturansosialbarumenujumasyarakat yang madani.
MenurutBuchori

(2001:

5)

pendidikansaatiniharuslahbersifatantisipatoris,

yaitumempersiapkanpesertadidikuntukhidup

dimasadepan.

PendidikanjugamenurutSuryadi

(2000)

tidakhanyasebagaisektorpelayananpubliktetapimenujupendidikansebagaisuatuinve
stasiproduktif yang mampumendorongpertumbuhanmasyarakatdiberbagaibidang.
Pendidikanharusmampumengantisipasiberbagaitantangandanpermasalahan

yang

terjadidalamlingkungankehidupan,

yang

danbahkanpendidikanmenjadifaktor

dapatmenggerakkanataumengarahkanperubahan.
Profesionalisme guru menurut Sugiyanto (2007:1) yaitu
seorang

kemampuan

guru

tidak

hanyamampumengembangkanwawasankeilmuannyasajatetapijugakemampuanunt
ukmelaksanakanpembelajaran yang menarikdanbermaknabagisiswanya. Adapun
Degeng

dalam

Sugiyanto

(2007:

3)

menyatakan

bahwa

dayatariksuatupembelajaranditentukanolehduahal,
pertamaolehmatapelajaranitusendiridankeduaolehcaramengajar

guru.Hal

ini

sejalan dengan apa yang dikemukakan Mulyasa (2008:95) yang menyatakan
bahwa untuk menjadi guru kreatif, profesional, dan menyenangkan dituntut untuk
memiliki

kemampuan

mengembangkan

pendekatan

dan

memilih

metode

takterpisahkandari

proses

pembelajaran yang efektif.
Pembelajaran

IPSsebagai

proses

pendidikanperlumelakukanantisipasiuntukmengimbangituntutantersebut.
Padadasarnyapendidikan

IPS
3

Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI
NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilaksanakanuntukmenciptakanpewarisansistemsosialdanbudaya

yang

heterogensertaberfungsiuntukmenciptakanrealitaskehidupandalamkontekssosialm
asyarakat.Hal ini sejalan dengan kurikulum IPS SMP bagian standar isi yang
menyatakan bahwa matapelajaran IPS dirancanguntuk
mengembangkanpengetahuan,

pemahaman,

dankemampuananalisisterhadapkondisisosialmasyarakatdalammemasukikehidupa
nbermasyarakat
IPSdilaksanakandalamrangka

yang

dinamis.Untukitupembelajaran
proses

penyadaran,

pemberdayaandanpembudayaannilaikepadapesertadidikuntukmenjadiindividuseka
liguswarganegara yang baik.
IPS di tingkat sekolah pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan para
peserta didik sebagai warga negara yang mempunyai pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skill), sikap dan nilai (attitudes and values) yang dapat dijadikan
sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial dan
kemampuan mengambil keputusan serta berpartisipasi dalam berbagai kegiatan
kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik (Sapriya, 2012:48)
Fenomena yang terjadi dalam pembelajaran IPS adalah banyaknya
permasalahan dalam kegiatan pembelajaran yang mengarah pada rendahnya mutu
dan tidak tercapainya tujuan pembelajaran IPS yang seharusnya. Hal ini dapat
dilihat dari hasil penelitian yang menyatakan ada beberapa kelemahan dalam
pembelajaran IPS yaitu :
(1)
adanya anggapan IPS merupakan ”second class”, tidak
memerlukan kemampuan yang tinggi dan cenderung lebih santai dalam
belajar.
(2)IPS
sering
kali
dianggapjurusan
yang
tidakdapatmenjaminmasadepandansulituntukmendapatkanpekerjaan yang
lebihprestigius di masyarakat.(3) Pembelajaran IPS sarat dengan hapalan
sejumlah materi,kurang mengembangkan kompetensi secara integratif. (4)
melemahnyanasionalisme,
maraknyapenyimpangansosialsepertitawuran,
korupsi,
hedonisme,
disintegrasibangsa,
ketidakramahanterhadaplingkungan, boleh jadi akibat dianggap remehnya
pendidikan IPS.(Maryani, 2008:4)
Muchtar (2008:52) memandang bahwa pengembangan program IPS dewasa
ini lebih banyak memuat aspek kognitif sedangkan ranah afektif dan psikomotorik
4
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI
NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

cenderung di nomor duakan. Ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Wahyudi (2011) yang menyatakan bahwa:
Pembelajaran
IPS
di
Indonesia
masihmengedepankanhasilbelajaryang
berorientasipadaaspekkognitiftingkatrendah. Hal ini

padaumumnya

tercermin
darimuatanmaterievaluasiyanglebihbanyakmenekankanaspekpengetahuanda
ripadaaspeksikap, keterampilan, nilai, danmoral.
Keberhasilan yang dicapai oleh pendidikan IPS baru pada tatanan nilai
akademik yang tinggi pada saat kelulusan. Tuntutan nilai inilah yang mendorong
guru lebih mengutamakan penguasaan aspek kognitif sementara pengembangan
aspek afektif baik kecerdasan sosial, kepekaaan sosial, maupun keterampilan
sosial masih terabaikan sesuai dengan pendapat Syaodih, E (2007:9) yang
menyatakan bahwa:
Perwujudan nilai-nilai sosial yang dikembangkan disekolah sebagai hasil
pendidikan IPS masih belum nampak dalam kehidupan sehari-hari. Ini terlihat
dari keterampilan sosial para lulusan pendidikan IPS masih memprihatinkan,
dan partisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan semakin menyusut.
Apa yang menjadi permasalahan dalam proses pembelajaran tersebut
merupakan permasalahan yang mendasar di berbagai sekolah, termasuk di sekolah
yang menjadi menjadi objek penelitian. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
dilapangan, pembelajaran IPS masih bersifat teacher centered sehingga siswa
kurang aktif dalam pembelajaran. Penggunaan metode ceramah dan mengerjakan
LKS

merupakanfenomena

yang

tidaksedikitkitajumpaipadasaat

prosespembelajaran IPS berlangsung dengan fokus pada peningkatan kognitif
siswa saja. Pengembangan aspek afektif dan psikomotorik siswa masih belum
berlangsung optimal dikarenakan guru-guru IPS lebih mengutamakan penguasaan
kognitif

siswa.

Sehinggaanggapan

IPS

yang

mudahdanmonotonkarenamaterinyahapalansudahmenjadistigma
yangmelekatdisebagianbesarpesertadidik. Padahal guru sebagai ujung tombak

5
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI
NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sumber daya manusia dilapangan harus mampu melakukan perubahan dalam
pembelajaran.
Hasil pengamatan khususnya di sekolah tempat penelitian ini dilaksanakan,
permasalahan yang berkaitan dengan ranah afektif yaitu masih adanya
penyimpangan sikap (attitude), nilai (values ), dan perilaku (behaviour) yang ada
pada siswa sehingga tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku

dikeluarga maupun dimasyarakat. Contohnya menyebut nama-nama binatang saat
berkomunikasi dengan teman, penyimpangan saat pelaksanaan MOS berupa
kekerasan verbal dan fisik,menertawakan teman yang tidak tepat

saat

mengemukakan pendapat atau salah ketika menjawab pertanyaan guru, tidak mau
membantu teman yang sedang kesulitan dalam pembelajaran sehingga timbul
perilaku individualistis, dan pecahnya pertemanan karena tidak diberi jawaban
saat ulangan.
Permasalahan ini perlu disikapi mengingat dalam kurikulum SMP memuat
Standar Kompetensi

mengenai memahami masalah penyimpangan sosial

sehingga memberi peluang untuk membahasnya dalam kegiatan pembelajaran di
kelas dengan lebih mendalam. Salah satu model pembelajaran yang dapat
diterapkan terkait dengan permasalahan ini adalah model pembelajaran klarifikasi
nilai atau VCT (Value

Clarifikation Technique) melalui jurnal nilai. Model

pembelajaran ini bertujuan melatih siswa mengungkap keadaan dirinya serta
melakukan koreksi diri sendiri

(Djahiri,1985:100)

sehingga menurut peneliti

model pembelajaran VCT melalui metode jurnal nilai ini sangat relevan kaitannya
dalam proses internalisasi nilai terhadap siswa.
Berdasarkan latar belakang inilah

dilakukan suatu penelitian

untuk

mengetahui sejauhmana pengaruh model pembelajaran dalam proses internalisasi
nilai

terhadap

kehidupannya

siswa

serta

mengembangkan

nilai-nilai

kebaikan

dalam

perludikajisecaramendalammakadilakukansebuahpenelitian

yang

berjudul“Pengaruh Model Klarifikasi Nilai Melalui Metode Jurnal Terhadap
Proses Internalisasi Nilai Pada Siswa SMP Dalam Pembelajaran IPS”(

Studi
6

Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI
NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 1 Cianjur) dimana

penelitian ini difokuskan pada pembelajaran dengan standar kompetensi
memahami masalah penyimpangan sosial pada siswa kelas VIII di SMPN 1
Cianjur.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Dari beberapa hasil penelitian dinyatakan bahwa pembelajaran IPSmasih
menekankanaspekpengetahuandaripadaaspeksikap

sehingga

pengembangan

nilaidanmoral dalam kehidupan terabaikan. Selain itu siswa menganggap
pembelajaran IPS monoton dan membosankan karena lebih banyak

materi

hapalan. Ada beberapa kemungkinan yang menjadi faktor penyebabnya antara
lain sebagai berikut:
1.

Saat proses pembelajaran berlangsung materi yang disajikan belum
mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan situasi nyata dalam kehidupan siswa.

2.

Pembelajaran masih menggunakan metode yang berpusat pada guru

3.

Isi materi pembelajaran kurang menekankan pada aspek afektif mengenai
nilai yang harus dimiliki dan diterapkan dalam kehidupan siswa.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah

maka rumusan

masalah pada penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh model klarifikasi
nilai berbasis jurnal terhadap proses internalisasi nilai pada siswa kelas VIII
dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Cianjur?”. Rumusan masalah tersebut
dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1.

Bagaimanakahpembelajaran

di

kelaseksperimendankelaskontrolpadasaatkondisiawal?
2.

Apakahterdapatperbedaaninternalisasinilaipadasaatpre testdenganpost testdi
kelaseksperimen yang menggunakanmodel pembelajaran klarifikasi nilai
berbasis jurnal?
7

Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI
NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.

Apakahterdapatperbedaaninternalisasinilaipadasaatpre testdenganpost testdi
kelaskontrol yang tidak menggunakan model klarifikasi nilai berbasis jurnal
?

4.

Apakahterdapatperbedaan

proses

internalisasinilaiantarakelaseksperimendengankelaskontrol

di

akhirpembelajaran?

C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan permasalahan yang telah dikemukakan, maka
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis:
1.

Pembelajaran di kelaseksperimendengankelaskontrolpadasaatkondisiawal.

2.

Perbedaaninternalisasinilaipadasaatpre testdenganpost testdi kelaseksperimen
yang menggunakanmodel pembelajaran klarifikasi nilai berbasis jurnal.

3.

Perbedaaninternalisasinilaipadasaatpre testdenganpost testdi kelaskontrol
yang tidak menggunakan model klarifikasi nilai berbasis jurnal.

4.

Perbedaan proses internalisasinilaiantarakelaseksperimendengankelaskontrol
di akhirpembelajaran.

D. Manfaat Penelitian
a.

Manfaat Teoritis
Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan

bagi dunia pendidikan yaitu sebagai bahan acuan bagi guru yang ingin mengetahui
pengaruh model klarifikasi nilai melalui jurnal terhadap proses internalisasi nilai
dalam pembelajaran IPS.Menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi kepala
sekolah dan pejabat pendidikan dalam menetukan kebijakan tentang inovasi
pembelajaran IPS. Selanjutnya penelitian ini diharapkan pula dapat menjadi
sumber rujukan dan pedoman untuk diadakan penelitian lanjutan.
b.

Manfaat praktis
Memberikan pengalaman bermakna bagi guru dan siswa terutama untuk

memahami betapa pentinganya pendidikan nilai dalam pembelajaran IPS. Dengan
8
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI
NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

demikian pembelajaran IPS akan lebih konstektual yaitu pembelajaran sesuai
dengan situasi dunia nyata sehingga mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya kemudian menerapkannya dalam kehidupan
mereka baik sebagai anggota keluarga maupun masyarakat.

E. Struktur Organisasi Tesis
Pada Bab I Pendahuluan berisikan latar belakang masalah dan identifikasi
masalah yang memaparkan bahwa terjadinya perubahan tatanan nilai sosial,
budaya, adat istiadat maupun nilai agama di

masyarakat sebagai akibat

globalisasi. Dampak perubahan tersebut berimplikasi pada dunia pendidikan
dimana banyak penyimpangan perilaku (attitude) dan berubahnya nilai (values )
yang dimiliki dan diterapkan siswa namun tidak sesuai dengan nilai dan norma
sosial yang berlaku dikeluarga maupun dimasyarakat.

Dalam hal ini dunia

pendidikan harus tanggap dan cermat dalam menghadapi permasalahan ini karena
fungsi dan peran sekolah diabad pengetahuan harus lebih dari sekedar transmisi
budaya atau kebutuhan kekinian. Sementara pelaksanaan kegiatan pembelajaran
IPS saat ini

mengarah pada rendahnya mutu dan tidak tercapainya tujuan

pembelajaran IPS yang seharusnya, dimana pembelajaran IPS masih bersifat
teacher centered yang berorientasi pada aspek kognitif tingkat rendah, sedangkan
aspek sikap dan keterampilan serta nilai dan moral terabaikan.

Adapun

perumusan masalahnya adalah apakah terdapat pengaruh model klarifikasi nilai
melalui metode jurnal

terhadap proses internalisasi nilai pada siswa kelas VIII

dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Cianjur?. Selanjutnya dibahas tujuan
dan manfaat penelitian.
Selanjutnya Bab II Landasan Teori memaparkan pendidikan nilai dalam
pembelajaran IPS, pengertian nilai,

internalisasi nilai,

berpikir kritis sebagai

landasan dalam menganalisis masalah penyimpangan sosial serta upaya untuk
mencegah penyimpangan sosial,dan teori belajarkonstruktivismeyang

memberi

arahan dan pedoman bagi guru saat proses pembelajaran berpikir kritis
9
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI
NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berlangsung. Selanjutnya dibahas model Value Clarification Technique (VCT)
dimana pada penelitian ini model VCT yang digunakan adalah metoda jurnal.
Pada Bab III metode penelitian yang berisi lokasi dan subjek penelitian,
desain penelitian, metode penelitian,definisi operasional, instrumen peneltian,
proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan dan analisis data.
Selanjutnya Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan
hasil penelitian. Sedangkan Pada Bab V berisi simpulan dan rekomendasi, yaitu
simpulan yang menjawab rumusan masalah dan rekomendasi yang ditujukan pada
berbagai pihak yang terkait dengan hasil penelitian tesis.

10
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI
NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian pada bab tiga ini memaparkan secara rinci mengenai
lokasi, subjek dan sampel penelitian, metode dan desain penelitian, definisi
operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen yang meliputi
validitas dan reliabilitas tes, teknik pengumpulan data, serta analisis data yang
terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.
A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, Dan Sampel Penelitian
Lokasi penelitian yang akan dilakukan adalah Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1

Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Peneliti merasa

tertarik untuk

melakukan penelitian disekolah ini karena ingin mengetahui proses pembelajaran
afektif dalam pembelajaran IPS.
Selanjutnya mengenai populasi, Sugiyono (2009:117) menyatakan bahwa
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun yang menjadi subjek
populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas VIII SMP Negeri 1

Cianjur tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 249 siswa.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi

tersebut

(Sugiyono,

digunakandalampenentuansampel

pada

2009:118).
penelitian

Teknik
ini

adalah

yang
non

acak

(convenience)yaitu proses memilihsejumlah orang dalam suatu kelompok yang
sudah terbentuk secara alamiah misalnya keluarga, kelas, atau sebuah organisasi (
Creswell, 2010:232).
Silalahi (2010:275-276) menyatakan bahwa menentukan ukuran sampel
dapat dilakukan melalui dua cara yaitu berdasarkan aturan kebisaan dan
menggunakan persamaan statistik pada proses pemilihan sampel acak. Pada studi
eksperimen dengan kontrol ekperimental yang ketat ukuran sampel yang diambil
sedikitnya 15 subjek per kelompok. Pada penelitian ini sampel yang diambil
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI
NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

43

adalah dua kelas dengan rincian satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu
kelas sebagai kelas kontrol

dengan jumlah siswa tiap kelas 30 orang.

Pengambilan sampel kelas didasarkan atas normalitas dan homogenitas nilai ratarata kelas yang saling mendekati antara kelas-kelas yang menjadi sampel.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif. Metode
kuantitatif menurut Creswell (2010:5) merupakan metode untuk menguji teoriteori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel. Variabel-variabel ini
diukur dengan instrumen penelitian sehingga data yang terdiri dari angka-angka
dapat dianalisis berdasarkan prosedur-prosedur statisitik.Sugiyono (2007 : 13)
menegaskan bahwa data penelitian pada pendekatan kuantitatif berupa angkaangka dan analisis menggunakan

statistik.

Alasan peneliti menggunakan

pendekatan kuantitatif karena peneliti bermaksud untuk menghilangkan
subjektifitas dalam penelitian.
C. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental
dengan pola nonequivalent (pre test dan post test) control group design. Menurut
Silalahi (2010:182) penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan
dengan memanipulasi dan mengendalikan variabel dengan derajat kontrol yang
tinggi. Alasan memilih penelitian eksperimen karena suatu eksperimen dalam
bidang pendidikan dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh suatu tindakan
terhadap tingkah laku atau menguji ada tidaknya pengaruh tindakan itu. Tindakan
di dalam eksperimen disebut treatment yang artinya pemberian kondisi yang akan
dinilai pengaruhnya. Eksperimen itu sendiri adalah observasi di bawah kondisi
buatan (artificial condition) di mana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh
peneliti.
Dalam pelaksanaan penelitian eksperimen, kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol

diatur secara intensif sehingga kedua kelompok memiliki

karakteristik yang sama atau mendekati sama. Menurut Creswell (2010:242)

Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI
NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

44

dalam rancangan nonequivalent (pre test dan post test) control group design ini,
kelompok eksperiment (A) dan kelompok kontrol (B) diseleksi tanpa prosedur
penempatan acak (without random assignment). Yang membedakan dari kedua
kelompok

ini ialah

kelompok eksperimen (A)

merupakan

kelompok

eksperimen yang diberi perlakuan berupa pembelajaran dengan metode jurnal
nilai. Sedangkan kelompok B merupakan kelompok

kontrol yang

diberi

perlakuan berbeda dengan kelompok A yaitu pembelajaran melalui metode
analisis nilai. Selanjutnya kedua kelompok tersebut sama-sama dilakukan pre-test
dan post-test.
Struktur desainnya adalah sebagai berikut:
Group

Pre-Test

Treatment

Post-Test

A

O1

X1

O2

B

O3

X2

O4

Keterangan
A

: Kelompok eksperiment

B

: Kelompok kontrol

O1

: Tes awal pada kelas eksperimen sebelum perlakuan

O2

:

Tes akhir pada kelas eksperimen

O3

:

Tes awal pada kelas kotrol sebelum perlakuan

O4

: Tes akhir pada kelas kontrol

X1

: Model pembelajaran klarifikasi berbasis jurnal nilai

X2

: Model pembelajaran klarifikasi berbasis analisis nilai

Dengan membandingkan hasil observasi antara tes akhir

pada kelas

eksperimen dengan kelas kontrol kontrol maka akan diketahui seberapa besar
perubahannya sebagai indikator keefektifan perlakuan.
Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan pada penelitian ini dapat
dirinci sebagai berikut :

Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI
NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

45

TAHAP I
a.

Melakukan observasi ke sekolah SMPN 1 Cianjur

b.

Berkonsultasi dan berdialog dengan Kepala Sekolah tentang keberadaan
sekolah secara umum dan pembelajaran IPS, kemudian memohon izin untuk
melakukan penelitian.

c.

Mengadakan pertemuan dengan guru IPS dan memberikan penjelasan tentang
pembelajaran IPS melalui model klarifikasi nilai dengan metode game yang
bisa dikembangkan dalam proses pembelajaran IPS.

d.

Bersama guru IPS menentukan materi yang akan diajarkan.

e.

Menentukan strategi dan media pembelajaran yang akan digunakan

f.

Membuat RPP untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.

g.

Bersama guru IPS menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol dimana
kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran klarifikasi berbasis
jurnal nilai sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran
klarifikasi berbasis analisis nilai

h.

Mendemontrasikan pembelajaran klarifikasi nilai berbasis jurnal dan analisis
nilai sebelum guru model melaksanakan pembelajaran di kelas sebagai upaya
peneliti memberikan gambaran proses pembelajaran nilai yang akan
dilaksanakan.

TAHAP II
a.

Pelaksanaan eksperimen, dimana guru melaksanakan langkah-langkah model
pembelajaran klarifikasi berbasis jurnal nilai dan analisis nilai.

b.

Eksperimen ini mempraktekan

model pembelajaran klarifikasi berbasis

jurnal nilai dan analisis nilai sebanyak tiga kali pertemuan.
TAHAP III
a.

Evaluasi dan berdiskusi dengan guru IPS tentang pelaksanaan ekperimen
melalui model pembelajaran klarifikasi berbasis jurnal nilai dan analisis nilai.

Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI
NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

46

b.

Dilakukan post tes yang merupakan hasil akhir dari pelaksanaan model
pembelajaran klarifikasi nilai untuk mengetahui tingkat internalisasi nilai dan
bagaimana sikap peserta didik terhadap pembelajaran IPS.

D. DefinisiOperasional
Definisi operasional adalah proses mendefinisikan variable dengan tegas
sehingga menjadi faktor-faktor yang dapat diukur melalui indikator.

Variabel
Model VCT
adalah bentuk
pembelajaran yang
mengangkat keadaan
kehidupan riil peserta
didik kedalam kelas
melalui materi
pembelajaran yang
disesuaikan dengan
SK/KD (Djahiri
1985:92).

Variabel
Metode Jurnal yaitu
pembelajaran yang
bertujuan melatih
siswa mengungkap
keadaan dirinya serta
melakukan koreksi
diri sendiri
(Djahiri,1985:100)

Tabel 3.1
Definisi Operasional Penelitian
Dimensi
Indikator
Komponen
Aspek
Nilai
a. kebebasan
-siswa diberi kesempatan
memilih
untuk menentukan dan
memilih nilai yang
dianggapnya baik.
-siswa menganalisis
konsekuensi yang akan
timbul sebagai akibat
pilihannya.
b.menghargai
-siswa memiliki rasa senang
dan bangga dengan nilai yang
dipilih.
c. berbuat
-siswa menunjukkan perilaku
yang sesuai dengan nilai
yang dipilih.
Dimensi
Indikator
Komponen
Aspek
Nilai
Langkah-lang
a. Guru menyampaikan tema/
kah pembelaja
masalah sesuai dengan
ran metode
SK/KD.
jurnal
b. siswasecaraindividumenan
ggapipermasalahn/
temasecaratertulisberdasar
kankerangkaacuan.
c. Siswa mempresentasikan
pendapatnya.
d. siswa lain memberikan
tanggapan yang dilanjut
kan dengan diskusi.
e. Siswa membuat kesimpu

Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI
NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

47

lan.
f. Guru memberi tugas secara
individu mengenai baikburuk tema/masalah yang
sudah dibahas.

Internalisasi nilai
artinya bantuan
terhadap peserta didik
agar menyadari dan
mengalami nilai-nilai
serta mewujudkannya
secara integral dalam
keseluruhan hidupnya.
(Mardiatmadja,1986)

Pengetahuan
moral

Kritis

a.Menunjukan kesadaran
akan dampak negatif dari
penyimpangan sosial
disekolah, keluarga, dan
masyarakat

Perasaan mo
ral

Disiplin

b.Menunjukan kewaspadaan
dan menjauhi perilaku yang
cenderung mengarah ke
bentuk penyimpangan sosial
yang ada di lingkungan
sekitar.

Tindakan
moral

Peduli
sosial

c.Menunjukan sikap tidak
setuju terhadap perilaku yang
mengandung penyimpangan
sosial sehingga merugikan
diri sendiri dan meresahkan
masyarakat.

Pengetahuan
moral.

Rasa ingin
tahu

d.Mencari informasi tentang
upaya-upaya menanggulangi
dan mencegah penyakit sosial
yang diakibatkan oleh
perilaku menyimpang dari
berbagai sumber
(Sumber:Pengembangan
Pendi dikan Budaya Dan
Karakter: indikator
berdasarkan mata
pelajaran. Jakarta:
Balitbang Puskur).

Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI
NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

48

E. InstumenPenelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yaitu rencana tertulis yang
dipersiapkan guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas yang
didesain sesuai dengan skenario pembelajaran yang ada dalam salah satu
model VCT yaitu metode jurnal. RPP ini disusun dengan mengacu pada
Standar

Isi

Kurikulum

2006

dengan

materi

memahami

masalah

penyimpangan sosial.
2.

Tes sikap dalam bentuk pernyataan atau kuesioner. Tes sikap dikembangkan
untuk mengungkap bagaimana nilai-nilai yang dimiliki dan diterapkan
peserta didik dalam kehidupan kesehariannya. Untuk itu maka digunakan
skala sikap pola likert. Zainul (1993:108) dalam bukunya “Penilaian Hasil
Belajar”, menjelaskan bahwa prinsip pokok skala sikap Likert ialah
menentukan lokasi kedudukan seseorang dalam suatu kontinum sikap, mulai
dari sangat negatif sampai dengan sangat positif. Pernyataan yang
menunjukan sikap netral tidak bermakna. Dengan demikian dalam skala
Likert pernyataan netral terutama yang berupa pernyataan faktual harus
dihindari. Muller (1996:11) dalam bukunya “ Measuring Social Attitude. A
Handbook for Researchers and Practitioners”, menjelaskan bahwa mengukur
sikap seseorang adalah mencoba untuk menempatkan posisinya pada suatu
kontinum afektif berkisar dari “sangat positip” hingga ke “sangat negatif”
terhadap sesuatu objek sikap. Adapun alternatif jawaban pada aspek ini
menggunakan skala Likert SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TAP (Tidak Ada
Pendapat), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju) memperoleh skor 5,
4, 3, 2, 1 dan sebaliknya bagi jawaban yang mengarah ke kutub negatif,
skornya

1,

2,

3,

4,

5.

Dalampenelitianiniaspeknilai

yang

dikembangkanberdasarkannilai dan indikator mata pelajaran IPS SMP pada
pengembangan
pendidikan budaya dan karakter bangsa (Kemendiknas Balitbang Puskur,
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI
NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

49

2010: 65) yaitu: 1)kritis, 2) disiplin, 3) peduli sosial, dan 4) rasa ingin tahu.
Berikut ini disajikan kisi-kisi instrumen pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.2

Varia
bel

Aspek/
dimensi
nilai

Kisi-Kisi Kuesioner Internalisasi Nilai
Nomor item
Indikator
Positif
Negatif

Menunjukankesadaranakan
dam
2,36,38
paknegatifdaripenyimpannga
Intern
nsosialdisekolah,keluarga,
alisasi
danmasyakat
Nilai 2)disipl Menunjukn kewaspadaann
in
dan menjauhi perilaku yang
1,6,7,8,11
cen derung mengarah ke
bentuk penyimpang an sosial ,12,16,39
yang ada lingkung an sekitar.
3)pedul Menunjukansikaptidaksetujut 19,20,21,
i sosial erhadapperlakuyang mengan
22,23, 29
dung
penyimpangansosialsehingga
merugikandirisendiridan
meresahkanmasyarakat.
4) rasa Mencari informasi tentang 31,33,34,
ingin
upaya-upaya menanggulangi
37
tahu
dan mencegah penyakit sosial
yang
diakibatkan
oleh
perilaku menyimpang dari
berbagai sumber

Ju
mla
h
ite
m

1) kritis

3,4,5,9,10,

9

40

13,14,15,1

13

7,18
24,25,26,2

12

7,28,30,35

32

5

Jumlah Item

40

Sebagai data pendukung untuk memperoleh informasi tentang bagaimana
keberadaan/ kebermaknaan mata pelajaran IPS bagi peserta didik maka instrumen
yang digunakan adalah rating skala (Gay. L.R,et.al, 2006:130) dan (Zainul,
1993:96) dengan lima alternatif jawaban yaitu Selalu (S=5) , Hampir Selalu

Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI
NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

50

(HS=4), Kadang-kadang ( K=3), Pernah (P=2), Tidak Pernah ( TP=1). Data dari
angket tersebut berupa skor

dimana jumlah keseluruhan skor dapat

menggambarkan respon siswa terhadap pembelajaran VCT melalui metoda jurnal.
Kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada tabel berikut:

Variabel

Pembelajar
an IPS
Melalui
VCT

Tabel 3.3
Kisi-Kisi Kuesioner Pembelajaran IPS Melalui VCT
Nomor item
Jumla
Indikator
h
Posit Negatif
item
if
Perasaanmendukung/
memihakatautidakmendukungterhadappel
ajaran IPS
Pemberiankualitasperasansenangatautidak
senang, baikdanburukmatapelajaran IPS
Rasa mantap, rasa tergerak, rasa kagum,
rasa
banggadan
rasa
termotivasiterhadapmatapelajaran IPS
Kecenderunganuntukmembantu, memuji,
menghindarihal
yang
mengganggu,
danmemfasilitasimatapelajaran IPS
Jumlah

13

11,12,1

4

5
1,6

5,8

4

3,7

2

3

4,9,1

10

4

7

15

4
8

F. Proses Pengembangan Instrumen
Proses pengembangan instrumen merupakan langkah pengembangan
intrumen skala sikap dilihat dari aspek validas tes dan reliabilitas (pedoman
penulisan UPI, 2012:21).
a. Validitas Tes
MenurutSilalahi (2010:244) instrumen pengukur dikatakan valid apabila
intrumentersebutdapatmengukurapa

yang

seharusnyadiukur

dan

mampu

mengungkap data tentang karakteristik gejala yang diteliti secara tepat.

Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI
NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

51

UjiValiditasisidilakukanmelaluivalidasiolehdosenahlidibidang

IPSdengan cara

menganalisiskeses