PENDAHULUAN Karakter Religius Pada Film 99 Cahaya Di Langit Eropa.

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata
pelajaran yang ada di setiap jenjang pendidikan. Pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang berisikan materi yang berhubungan dengan nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan ini sering dikaitkan dengan penanaman moral, ahklah, karakter
peserta didik. Hal ini ditunjukkan dengan tujuan dari mata pelajaran pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan yakni membentuk setiap insan menjadi warga
negara yang baik, taat akan hukum dan mentaati peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang sering kita
lihat bersama saat ini, hanyalah menjelaskan materi. Banyak dari guru Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan yang hanya bermodalkan ceramah dalam
menyampaikan materi pelajaran. Padahal tujuan mata pelajaran Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan bukan hanya memberikan materi kepada peserta didik, tetapi
juga dapat menanamkan moral, akhlak, karakter dalam diri siswa. Mengingat saat ini
banyak dijumpai siswa-siswa yang mulai luntur karakter-karakter positifnya.

Karakter religius merupakan salah satu karakter yang perlu dikembangkan
karena setiap manusia memiliki agama dan keyakinan masing-masing. Agama
merupakan suatu keyakinan yang dianut setiap manusia memiliki cara beribadah

1

2

sendiri-sendiri. Setiap manusia yang memiliki kerohanian yang baik, akan sukses di
dunia dan akhirat. Karakter religius perlu dikembangkan karena untuk membentuk
insan yang unggul. Banyak murid yang bertindak tidak sesuai dengan nilai-nilai
agama yang berlaku di masyarakat. Karakter religius perlu dikembangkan oleh
lembaga pendidikan dan orang tua
Karakter religius sangat dibutuhkan oleh peserta didik dalam kehidupan seharihari. Salah satunya adalah dalam kegiatan pembelajaran, dalam kegiatan
pembelajaran sangat dibutuhkan karakter religius. Karakter religius ini merupakan
karakter yang menjadi dasar dari perilaku siswa dalam keseharian. Tapi dalam
kenyataan yang sekarang ini, karakter religius yang dimiliki peserta didik di sekolah
mulai luntur. Selain itu, banyak sekali peserta didik yang mulai meninggalkan ibadah
dalam agamanya contohnya sholat pada agama islam, tidak mengucapkan salam saat
memasuki ruangan, dan lain sebagainya. Sehingga sekolah tidak hanya sebagai

tempat menimba ilmu tetapi juga sebagai tempat untuk menempa karakter yang ada
pada diri peserta didiknya.
Pembentukan karakter di sekolah dapat dilakukan dalam berbagai cara salah
satunya adalah dalam proses pembelajaran. Guru dalam melaksanakan pembelajaran
di kelas haruslah menyisipkan pembentukan karakter. Dalam pembentukan karakter
yang dilakukan oleh guru dapat dilakukan secara langsung melalui penyampaian
ataupun menggunakan media. Media dalam pembelajaran perlu diberikan pada
peserta didik agar siswa mengerti apakah karakter religus itu. Dengan pemberian
media pembelajaran ini, diharapkan dapat menanamkan karakter religius pada siswa.

3

Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam
menanamkan karakter religius adalah film. Film merupakan media pembelajaran
yang berisikan gambar bergerak dan mengeluarkan suara. Salah satu film yang dapat
dijadikan media pembelajaran dalam menanamkan karakter religius adalah 99 cahaya
dilangit eropa. Film ini mengisahkan tentang karakter religius seorang muslim yang
ada di sebuah negara nonmuslim. Menjadikan film 99 Cahaya Di Langit Eropa
sebagai media pembelajaran diharapkan anak dapat memahami karakter religius dan
dapat melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Film 99 cahaya di langit eropa mengisahkan sebuah cerita kehidupan seorang
jurnalis asal Indonesia yang sedang menemani suaminya menjalani kuliah di Vienna,
Austria. Berlatar belakang dari sebuah novel dengan judul yang sama karya Hanum
Salsabila Rais dan Rangga Almahendra, film ini mengisahkan bagaimana pasangan
suami istri dari Indonesia ini beradaptasi, bertemu dengan berbagai sahabat hingga
akhirnya menuntun mereka kepada jejak-jejak agama islam di eropa yang dibawa
oleh orang turki di era Merzifonlu Kara Mustafa Pasha dari Kesultanan Utsmaniyah.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti mengambil judul “Karakter Religius
pada Film 99 Cahaya di Langit Eropa (Analisis Isi pada Penokohan Pemeran Utama
sebagai Media Pembelajaran PPKn)”. Peneliti bisa mengkaji agar memperoleh
informasi tentang karakter religius yang terkandung dalam film 99 Cahaya di Langit
Eropa. Sehingga penulis dapat menjadikan film 99 Cahaya Di Langt Eropa sebagai
media pembelajaran karakter religius dalam pembelajaran PPKn.

4

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan di atas maka dapat
dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana karakter religius pada film 99 Cahaya di Langit Eropa?

2. Bagaimana penggunaan media film 99 Cahaya di Langit Eropa sebagai media
pembelajaran PPKn dalam membentuk karakter religius?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menggambarkan karakter religius pada film Film 99 Cahaya di Langit
Eropa.
2. Untuk mendeskripsikan penggunaan media film 99 Cahaya di Langit Eropa
sebagai media pembelajaran PPKn dalam membentuk karakter religius.

D. Manfaat atau Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya dan
bagi masyarakat luas pada umumnya mengenai pembentukkan karakter
religius dikalangan pelajar.
b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk kegiatan
penelitian yang sejenis pada waktu yang akan datang.

5


2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
1) Memberikan pengalaman dan tambahan ilmu tentang pendidikan karakter
religius agar berguna untuk masa depan.
2) Mengerti dan memahami pentingnya karakter religius yang ada dalam diri
pribadi.
b. Bagi Sekolah
1) Menciptakan generasi-generasi muda yang terdidik, tangguh dan
mempunyai karakter religius yang bermanfaat.
2) Membekali peserta didik dengan pendidikan karakter religius dan rasa
cinta terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
3) Meningkatkan mutu dan kualitas sekolah.
c. Bagi Siswa
1) Menumbuhkan rasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam jiwa
siswa.
2) Para siswa bisa meningkatkan sifat kereligiusan dalam diri siswa.