APLIKASI ANALISIS KLASTER TERHADAP SEGMENTASI PASAR PEMIRSA BERITA PROGRAM TELEVISI.

(1)

Yunita Nurindriati, 2013

APLIKASI ANALISIS KLASTER TERHADAP SEGMENTASI PASAR

PEMIRSA BERITA PROGRAM TELEVISI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Matematika

Oleh:

YUNITA NURINDRIATI 0607245

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Aplikasi Analisis Klaster Terhadap

Segmentasi Pasar Pemirsa Berita

Program Televisi

Oleh Yunita Nurindriati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Yunita Nurindriati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

Yunita Nurindriati, 2013

LEMBAR PENGESAHAN

APLIKASI ANALISIS KLASTER TERHADAP SEGMENTASI PASAR PEMIRSA BERITA PROGRAM TELEVISI

Oleh

YUNITA NURINDRIATI NIM 0607245

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I,

Dewi Rachmatin, S.Si., M.Si. NIP. 196909291994122001

Pembimbing II,

Drs. Maman Suherman, M.Si. NIP. 195202121974121001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Matematika

Drs. Turmudi, M.Ed., M.Sc., Ph.D. NIP. 196101121987031003


(4)

(5)

i

Yunita Nurindriati, 2013

APLIKASI ANALISIS KLASTER TERHADAP SEGMENTASI PASAR PEMIRSA BERITA PROGRAM TELEVISI

Yunita Nurindriati 1) Dewi Rachmatin, S.Si., M.Si. 2) Drs. Maman Suherman, M.Si. 2)

ABSTRAK

Segmentasi Pasar adalah proses membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin menghendaki pemasaran atau produk yang terpisah. Metode analisis yang dapat digunakan untuk melakukan proses segmentasi pasar berdasarkan ciri-ciri karakteristik yang dimilikinya adalah dengan metode Analisis Klaster. Analisis Klaster terdiri dua metode, yaitu klaster hirarki dan klaster non-hirarki. Karena dalam penelitian ini data yang digunakan sangat banyak, maka analisis klaster yang digunakan analisis klaster dengan metode K-Mean untuk mengelompokkan pemirsa program berita berdasarkan variabel-variabel dalam suatu berita seperti kekritisan berita, narasumber yang terpercaya, keanekaragaman berita, dinikmati oleh semua kalangan, jam tayang yang sesuai, kedalaman isi berita, bahasa yang mudah dimengerti, keaktualan berita, berita dapat dipercaya, berita disajikan secara

menarik, penampilan penyaji berita dan durasi program sehingga terbentuk

beberapa segmen pasar program berita. Hasil dari penelitian ini, segmentasi pasar terbagi menjadi 5 klaster. Klaster 1 memiliki pangsa pasar yang rata-rata memiliki karakteristik yang selalu mengkritisi setiap berita yang ditonton; Klaster 2 memiliki pangsa pasar yang rata-rata menyukai keaktualan berita dari setiap berita yang ditonton; Klaster 3 memiliki pangsa pasar yang rata-rata hanya menikmati setiap berita yang ada; Klaster 4 memiliki pangsa pasar yang rata-rata menyukai jika suatu berita dikemas atau disajikan secara menarik; dan Klaster 5 memiliki pangsa pasar yang rata-rata menyimak berita yang hanya bisa dinikmati oleh semua kalangan dan usia.

Kata Kunci: Analisis Klaster, K-Means, Segmentasi Pasar.

Keterangan : 1) Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika UPI

2)


(6)

APLIKASI ANALISIS KLASTER TERHADAP SEGMENTASI PASAR PEMIRSA BERITA PROGRAM TELEVISI

Yunita Nurindriati 1)

Dewi Rachmatin 2), Maman Suherman2)

Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract : Market Segmentation is the process of dividing a market into groups of buyers who might require different or separate product marketing. Analytical methods that can be used to make the process of market

segmentation based on the characteristics of its characteristics is the method of Cluster Analysis. Cluster analysis comprises two methods, namely hierarchical cluster and non-cluster hirarki. Karena in this study used data very much, then used cluster analysis, cluster analysis with K-Means

methods to segment audiences based news program variables in the news as criticality news, sources are reliable, diversity news, enjoyed by all people, appropriate airtime, the depth of news content, easy to understand language, news actuality, trustworthy news, the news is presented in an interesting, news presenter appearance and duration programsehingga formed several segments market news program. Because the data in this study used very much, then used cluster analysis with K-Means method for classifying news program viewers based on variables such as criticality in a news story, sources are reliable, diversity news, enjoyed by all people, appropriate airtime, the depth of news content, easy to understand language, news actuality, trustworthy news, the news is presented in an interesting, news presenter appearance, and duration of the program to form a market segment of news programs. The results of this research, market segmentation is divided into 5 clusters. Cluster 1 has a market share on average have

characteristics that always criticize any news that is watched; Cluster 2 has a market share on average like actuality news from any news that is watched; Cluster 3 has a market share on average just enjoying every news there; Cluster 4 has a market share on average like if a packed news or presented in an interesting, and Cluster 5 has a market share on average listening to the news that can only be enjoyed by all walks of life and ages.

Keywords : Cluster Analysis, K-Means, Market Segmentation.

Keterangan : 1) Department of Mathematics Education Students UPI

2)


(7)

v

Yunita Nurindriati, 2013

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 4

1.3.Pembatasan Masalah ... 5

1.4.Tujuan Penelitian ... 5

1.5.Manfaat Penelitian ... 5

1.6.Sistematika Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Analisis Klaster ... 7

2.1.1 Klaster Hirarki ... 7

2.1.2 Klaster Non-hirarki ... 8

2.2.Proses Analisis Klaster ... 9

2.3.Pencilan ... 11

2.4.Multikolinieritas ... 11

2.5.Ukuran Jarak ... 13

2.6.Single Linkage Method, Complete Linkage Method, Average Linkage Method, Ward’s Method, Centroid Method, dan Median Method ... 14

2.7.Metode K-Means ... 20


(8)

2.9.Validitas Klaster ... 23

2.10 Transformasi Data Ordinal ke Interval ... 24

BAB III SEGMENTASI PASAR DAN BERITA 3.1.Segmentasi Pasar ... 25

3.2.Berita ... 26

3.2.1 Pengertian Berita ... 26

3.2.2 Nilai Berita ... 27

3.3.3 Syarat Berita ... 27

3.3.Variabel Penelitian ... 29

3.4.Teknik Pengukuran Variabel ... 29

3.5.Uji Coba Instrumen ... 31

3.4.1 Uji Validitas ... 31

3.4.2 Uji Reliabilitas ... 32

3.6.Populasi dan Sampel ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Data ... 35

4.2.Pengujian Kuesioner ... 38

4.2.1. Uji Validitas ... 38

4.2.2 Uji Reliabilitas ... 39

4.3.Pengecekan Asumsi-Asumsi ... 39

4.3.1 Pencilan ... 39

4.3.2 Multikolinearitas ... 40

4.4.Hasil Analisis Klaster ... 41

4.4.1 Single Linkage Methode ... 41

4.4.2 Complete Linkage Method ... 43

4.4.3 Average Linkage Method ... 45

4.4.4 Centroid Method ... 48

4.4.5 Median Method ... 49

4.4.6 Ward’s Method ... 52


(9)

vii

Yunita Nurindriati, 2013

BAB V PENUTUP

5.1.Kesimpulan ... 59

5.2.Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 61


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 12

Tabel 2.2 Solusi Klaster ... 24

Tabel 3.1 Variabel yang diukur berikut nomor item dalam kuesioner ... 30

Tabel 3.2 Ketentuan Skor Kuesioner ... 30

Tabel 3.3 Interpretasi Reliabilitas Kuesioner ... 33

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Validitas Kuesioner Kedua ... 38

Tabel 4.2 Reliabilitas ... 39

Tabel 4.3 Matriks Korelasi ... 40

Tabel 4.4 Hasil Pengkalsteran Single Linkage Method ... 42

Tabel 4.5 Hasil Pengklasteran Complete Linkage Method ... 44

Tabel 4.6 Hasil Pengklasteran Average Linkage Method ... 46

Tabel 4.7 Hasil Pengklasteran Centroid Method ... 48

Tabel 4.8 Hasil Pengklasteran Median Method ... 50

Tabel 4.9 Hasil Pengklasteran Ward’s Method ... 52

Tabel 4.10 Hasil Pengklasteran K-Means Method ... 54

Tabel 4.11 Jarak Antara Pusat Kalster ... 55

Tabel 4.12 Statistik Klaster 1 ... 56

Tabel 4.13 Statistik Klaster 2 ... 56

Tabel 4.14 Statistik Klaster 3 ... 57

Tabel 4.15 Statistik Klaster 4 ... 57


(11)

ix

Yunita Nurindriati, 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Populasi dan Sampel ... 35

Gambar 4.2 Data Responden Berdasarkan Usia, Pekerjaan dan Pendidikan .... 36

Gambar 4.3 Diagram Stasiun Televisi ... 37

Gambar 4.4 Plot RMSSTD Single Linkage Method ... 43

Gambar 4.5 Plot RMSSTD Complete Linkage Method ... 45

Gambar 4.6 Plot RMSSTD Average Linkage Method ... 47

Gambar 4.7 Plot RMSSTD Centroid Method ... 49

Gambar 4.8 Plot RMSSTD Median Method ... 51


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG MASALAH

Seperti kita ketahui, media adalah suatu „alat‟ yang menghubungkan kita dengan dunia luar. Tanpa media, kita akan sulit mengetahui apa yang terjadi di sekeliling kita. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa media adalah sumber informasi utama bagi semua orang di dunia.

Media massa telah menjadi fenomena tersendiri dalam proses komunikasi massa, bahkan ketergantungan manusia pada media massa sudah sedemikian besar. Dalam hal ini televisi menjadi salah satu produk teknologi yang turut mendukung perubahan dan masalah sosial di masyarakat. Skomis (Kuswandi, 1996: 5) menyatakan bahwa dibandingkan dengan media massa lainnya (radio, surat kabar, majalah, buku, dan sebagainya), televisi tampaknya mempunyai sifat istimewa, di mana televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar. Televisi dapat bersifat informatif, hiburan, maupun pendidikan, bahkan gabungan dari ketiga unsur di atas. Penyampaian isi atau pesan juga seolah-olah langsung antara komunikator (pembawa acara, pembawa berita, artis) dengan komunikan (pemirsa). Informasi yang disampaikan mudah dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat jelas secara visual. Sehingga televisi menjadi sarana yang efektif dalam menayangkan berita-berita tersebut dengan sangat cepat.

Hal ini menunjukkan bahwa menonton televisi (TV) merupakan „aktivitas‟ utama masyarakat yang seakan tak bisa ditinggalkan. Realitas ini merupakan sebuah bukti bahwa televisi mempunyai kekuatan menghipnotis pemirsa dengan acara-acara yang ditayangkan. Tentu saja media massa elektronik menjadi sangat sentral karena media massa eletronik seperti TV sudah merambah ke berbagai daerah termasuk pelosok-pelosok. TV akan dengan mudah diakses oleh semua orang tanpa memandang usia ataupun jender.


(13)

2

Yunita Nurindriati, 2013

Namun realita yang terjadi sangat jelas pada saat ini adalah stasiun-stasiun televisi swasta yang ada saat ini lebih mengedepankan pemasang iklan. Yang menjadi tolok ukur kualitas acara adalah jika acara tersebut banyak iklannya daripada mengedepankan kualitas acara sesungguhnya dan untuk siapa segmentasi acara/program yang ditayangkan. Sehingga dengan serampangan stasiun televisi menjadikan rating acara untuk menggaet iklan sebanyak-banyaknya yang dihasilkan dari rata-rata jumlah pemirsa dan rating program yang biasanya dilakukan oleh lembaga survei tertentu (Anonim, 2012:1).

Seiring dengan semakin besarnya tuntutan akan informasi, jumlah stasiun televisi semakin bertambah. Tercatat lebih dari 10 stasiun televisi yang ada di Indonesia baik televisi swasta maupun televisi lokal, yaitu TVRI, RCTI, SCTV, MNC, ANTV, Indosiar, Trans-TV, TV One, Trans 7, Global TV, dan Metro TV ditambah TV-TV lokal seperti Bandung TV, STV, Padjadjaran TV dan sebagainya. Fenomena ini tentu saja menggembirakan karena masyarakat Indonesia memiliki banyak alternatif dalam memilih tayangan acara televisi.

Namun realita yang terjadi adalah stasiun-stasiun TV di Indonesia terjebak pada selera pasar karena tema acara yang disajikan hampir semua saluran TV tidak lagi beragam tetapi seragam di mana informasi yang sampai kepada publik sama dan terkesan monoton sehingga tidak menyediakan banyak alternatif pilihan. Beberapa format acara TV yang sukses di satu stasiun TV seringkali diikuti oleh TV-TV lainnya, hal ini terjadi hampir pada seluruh format acara TV baik itu berita-berita yang disajikan maupun program-program yang lain.

Stasiun-stasiun TV yang memutuskan untuk beroperasi dalam pasar yang luas menyadari bahwa dirinya tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Sehingga suatu perusahaan perlu menentukan strategi pemasaran daripada bersaing di semua segmen, yaitu dengan cara mengidentifikasi segmen pasar yang paling menarik yang dapat dilayani dengan efektif. Dengan demikian perusahaan tersebut akan dapat menempati posisi yang lebih baik dari para pesaingnya (Kotler & Susanto: 2000 dalam Rosiatun, 2010:2). Setiap stasiun TV sebaiknya mengetahui segmen pasar program yang ditayangkan secara jelas termasuk program berita yang ditayangkan setiap hari sehingga dapat menarik hati


(14)

3

para pemirsa untuk menonton program tersebut dan rating program yang dihasilkan juga tinggi. Hal inilah yang membuat stasiun TV berusaha menampilkan program acara berita yang baik dan berkualitas, sehingga diminati oleh penonton yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan iklannya (Anonim, 2012:1).

Berita adalah informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi. Berita dapat disajikan dalam bentuk media cetak, internet, siaran televisi atau radio, atau dari mulut ke mulut. Pada umumnya stasiun televisi memiliki acara berita dan menayangkannya sepanjang waktu. Kebutuhan berita sangat penting bagi masyarakat sebagai penambah wawasan.

Berita merupakan bentuk laporan tentang suatu kejadian yang sedang terjadi baru ini atau keterangan terbaru dari suatu peristiwa. Dengan kata lain berita adalah fakta menarik atau sesuatu hal yang penting yang disampaikan pada masyarakat orang banyak melalui media. Tapi tidak semua fakta bisa diangkat menjadi suatu berita oleh media. Karena setiap fakta akan dipilih mana yang pantas untuk disampaikan pada masyarakat.

Segmentasi Pasar adalah proses membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin menghendaki pemasaran atau produk yang terpisah (Amstrong, 1997: 227). Metode analisis yang dapat digunakan untuk melakukan proses segmentasi pasar berdasarkan ciri-ciri karakteristik yang dimilikinya adalah dengan metode Analisis Klaster. Analisis Klaster terdiri dua metode, yaitu klaster hirarki dan klaster non-hirarki. Klaster hirarki dimulai dengan pengelompokan dua objek atau lebih yang memiliki kesamaan paling dekat tanpa menentukan jumlah klaster yang akan dibentuk, sedangkan klaster non-hirarki dimulai dari proses penentuan jumlah klaster terlebih dahulu.

Yang termasuk dalam klaster hirarki di antaranya Metode Single Linkage,

Metode Complete Linkage, Metode Average Linkage, Metode Ward’s, Metode

Cetroid, dan Metode Median. Sedangkan yang termasuk dalam klaster non-hirarki


(15)

4

Yunita Nurindriati, 2013

Metode K-Means pertama kali diperkenalkan oleh MacQueen JB pada tahun 1976. Metode ini adalah salah satu metode dari non-hirarki yang umum digunakan. Metode ini bertujuan untuk mengelompokkan objek sedemikian hingga jarak tiap-tiap objek ke pusat klaster di dalam suatu klaster minimum. Kelebihan metode K-means di antaranya adalah mampu mengelompokkan objek besar dan pencilan objek dengan sangat cepat sehingga mempercepat proses pengelompokkan. Adapun kekurangan yang dimiliki oleh K-Means di antaranya (Hidayat, 2012:1):

a. Jumlah klaster awal (k) harus ditentukan sebelumnya.

b. Memungkinkan suatu klaster tidak mempunyai anggota.

c. Hasil pengelompokkan bersifat tidak unik (selalu berubah-ubah) terkadang bagus terkadang tidak.

d. Sangat sulit mencapai global maksimum.

e. Algoritma k-means walaupun proses pengerjaannya cepat tetapi

keakuratannya tidak dijamin.

Karena dalam penelitian ini data yang digunakan sangat banyak, maka analisis klaster yang digunakan analisis klaster dengan metode K-Mean untuk mengelompokkan pemirsa program berita berdasarkan variabel-variabel dalam

suatu berita seperti kekritisan berita, narasumber yang terpercaya,

keanekaragaman berita, dinikmati oleh semua kalangan, jam tayang yang sesuai, kedalaman isi berita, bahasa yang mudah dimengerti, keaktualan berita, berita dapat dipercaya, berita disajikan secara menarik, penampilan penyaji berita dan durasi program (Rosiatun, 2010:5) sehingga terbentuk beberapa segmen pasar program berita. Sehubungan dengan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “APLIKASI ANALISIS KLASTER

TERHADAP SEGMENTASI PASAR PEMIRSA BERITA PROGRAM TELEVISI”.

1.2RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan, yakni bagaimana hasil penerapan analisis klaster


(16)

5

dengan metode K-Means untuk mengetahui segmentasi pasar pemirsa berita dalam bidang pertelevisian?

1.3PEMBATASAN MASALAH

Untuk estimasi pendahuluan metode K-Means dalam menentukan jumlah klaster awal digunakan metode hirarki, seperti: Single Linkage Method, Complete

Linkage Method, Average Linkage Method, Ward’s Method, Centroid Method dan Median Method. Program berita yang dimaksud adalah program berita sore yang

ditanyangkan antara pukul 15.00 – 19.00 WIB dan stasiun televisi yang diteliti adalah stasiun televisi swasta.

1.4TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan-rumusan masalah yang telah dipaparkan, penelitian yang akan dilakukan memiliki tujuan menerapkan analisis klaster dengan metode

K-Means untuk mengetahui segmentasi pasar pemirsa berita dalam bidang

pertelevisian.

1.5MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat penulisan tugas akhir ini sebagai berikut: 1. Teoritis

Secara teoritis manfaat penulisan tugas akhir ini adalah untuk memperkaya dan memperluas pengetahuan tentang analisis statistika multivariat, khususnya analisis klaster. Melalui tugas akhir ini, diharapkan diperoleh pemahaman dan penyelesaian masalah dalam pengelompokan menggunakan analisis klaster.

2. Praktis

Secara praktis manfaat tugas akhir ini adalah sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi pihak yang berkepentingan serta bisa dijadikan sebagai bahan salah satu informasi yang dapat mendukung tujuan dari pihak yang berkepentingan tersebut.


(17)

6

Yunita Nurindriati, 2013

1.6SISTEMATIKA PENELITIAN

Sistematika penelitian yang penulis lakukan dibagi menjadi lima bagian, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan kerangka umum dan gambaran dari pelaksanaan penelitian ini. Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan-batasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan laporan penelitian ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini merupakan tinjauan pustaka yang berisi tentang teori penunjang penulisan tugas akhir ini.

BAB III SEGMENTASI PASAR DAN BERITA

Bab ini terdiri dari Tahap Persiapan Bahan dan Pustaka, Tahap Pembuatan Instrumen Penelitian, Tahap Pengumpulan Data, Tahap Pengolahan Data, dan Tahap Pelaporan

BAB IV STUDI KASUS

Bab ini menguraikan hasil dan pembahasan sebuah contoh kasus penggunaan analisi klaster terhadap segmentasi pasar pemirsa berita program televisi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan kesimpulan keseluruhan tugas akhir ini serta saran yang diajukan penulis berkenaan dengan masalah yang dibahas.


(18)

BAB III

SEGEMENTASI PASAR DAN BERITA

3.1SEGMENTASI PASAR

Perusahaan yang memutuskan untuk beroperasi dalam pasar yang luas hendaknya menyadari bahwa tidak mungkin dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Berkenaan dengan masalah tersebut perusahaan perlu mengidentifikasi segmen pasar yang dapat dilayani dengan efektif.

Perusahaan membagi pangsa pasar ke dalam segmen-segmen pasar tertentu dimana masing-masing segmen tersebut bersifat homogen. Perbedaan keinginan dan hasrat konsumen merupakan alasan yang utama untuk diadakannya segmentasi pasar. Jika terdapat bermacam-macam hasrat dan keinginan konsumen, maka perusahaan dapat mendesain suatu produk untuk mengisi suatu heterogenitas keinginan dan hasrat tersebut. Dengan demikian dapat berkreasi dengan suatu penambahan penggunaan yang khusus untuk konsumen dalam segmen yang diinginkan. Konsumen akan mau membayar lebih tinggi terhadap produk yang mereka butuhkan bila mereka menerima berbagai keuntungan dari produk tersebut.

Segmentasi Pasar adalah proses pemisahan sebuah pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli atau produk yang sejenis dan memilih kelompok-kelompok (atau kelompok-kelompok) yang paling tepat untuk dilayani perusahaan (Peter, J. P and Olson, J.C : 2000). Schiffman dan Kanuk (2008 : 37) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai proses membagi pasar menjadi irisan-irisan konsumen yang khas yang mempunyai kebutuhan atau sifat yang sama dan kemudian memilih satu atau lebih segmen yang akan dijadikan sasaran bauran pemasaran yang berbeda. Khasali (2007: 118) menyatakan bahwa segmentasi merupakan proses mengkotak-kotakkan pasar yang heterogen ke dalam kelompok-kelompok


(19)

26

Yunita Nurindriati, 2013

yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya. Dengan kata lain, segmentasi pasar adalah kegiatan membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah.

Menurut Boyd (2000) selain untuk memperkuat perusahaan dalam menghadapi kenyataan yang ada di pasar, segmentasi menawarkan manfaat-manfaat berikut:

1. Segmentasi mengidentifikasi pengembangan produk baru;

2. Segmentasi membantu dalam mendesain program-program pemasaran yang

efektif untuk mencapai kelompok-kelompok pelanggan yang homogen;

3. Segmentasi memperbaiki alokasi stategis sumber daya pemasaran.

3.2BERITA

3.2.1 Pengertian Berita

Secara sosiologis, berita adalah semua hal yang terjadi di dunia. Dalam gambaran yang sederhana, seperti dilukiskan dengan baik oleh para pakar jurnalistik, berita adalah apa yang ditulis surat kabar, apa yang disiarkan radio, dan apa yang ditayangkan televisi. Berita menampilkan fakta, tetapi tidak setiap fakta merupakan berita. Berita biasanya menyangkut orang-orang, tetapi tidak setiap orang bisa dijadikan berita. Berita merupakan sejumlah peristiwa yang terjadi di dunia, tetapi hanya sebagian kecil saja yang dilaporkan.

Batasan-batasan yang diberikan oleh tokoh-tokoh lain mengenai berita, yang dikutip Assegaff, 1983 (dalam Mondry, 2008:132-133) antara lain sebagai berikut:

a. M. Lyle Spencer, dalam buku News Writing menyebutkan, berita merupakan

kenyataan atau ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagian besar pembaca.

b. Williard C. Bleyer, dalam buku Newspaper Writing and Editing

mengemukakan, berita adalah sesuatu yang termasa yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar karena didapat menarik minat atau


(20)

27

mempunyai makna bagi pembaca surat kabar, atau karena dia dapat menarik para pembaca untuk membaca berita tersebut.

c. William S. Maulsby dalam buku Getting in News menulis, berita dapat didefinisikan sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang menarik perhatian para pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut.

d. Eric C. Hepwood menulis, berita adalah laporan pertama dari kejadian yang

penting dan dapat menarik perhatian umum.

Setelah merujuk kepada beberapa definisi di atas, meskipun berbeda-beda namun terdapat persamaan yang mengikat pada berita, meliputi: menarik perhatian, luar biasa dan termasa (baru). Karena itu, bisa disimpulkan bahwa berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media online internet (Sumadiria, 2005:65).

3.2.2 Nilai Berita

Nilai berita (News Value) merupakan acuan yang dapat digunakan oleh para jurnalis, yakni para reporter dan editor, untuk memutuskan fakta yang pantas dijadikan berita dan memilih mana yang lebih baik. Kriteria mengenai nilai berita merupakan patokan berarti bagi reporter. Dengan kriteria tersebut, seorang reporter dapat dengan mudah mendeteksi mana peristiwa yang harus diliput dan dilaporkan, dan mana peristiwa yang tak perlu diliput dan harus dilupakan.

Kriteria nilai berita juga sangat penting bagi para editor dalam

mempertimbangkan dan memutuskan, mana berita terpenting dan terbaik untuk dimuat, disiarkan, atau ditayangkan melalui medianya kepada masyarakat luas.

3.2.3 Syarat Berita

Wartawan atau reporter tugasnya sama, mencari informasi yang menarik dan akhirnya dapat ditulis menjadi sebuah berita. Tidak mungkin bagus tulisan seorang wartawan atau sebuah reportase yang disampaikan reporter bila dia tidak mengerti sama sekali tentang persoalan yang diinformasikannya. Ada beberapa


(21)

28

Yunita Nurindriati, 2013

berita, salah satunya adalah syarat berita. Dapat diketahui bahwa syarat berita harus :

a. Fakta

Berita merupakan fakta, bukan karangan (fiksi) atau dibuat-buat. Ada beberapa faktor yang menjadikan berita tersebut fakta, yaitu kejadian nyata, pendapat (opini) narasumber dan pernyataan sumber berita. Opini atau pendapat pribadi wartawan atau reporter yang dicampuradukkan dalam pemberitaaan yang ditayangkan bukan merupakan suatu fakta dan bukan karya jurnalistik.

b. Obyektif

Sesuai dengan keadaan sebenarnya, tidak boleh dibumbui sehingga merugikan pihak yang diberitakan. Reporter atau wartawan dituntut adil, jujur dan tidak memihak, apalagi tidak jujur secara yuridis merupakan sebuah Pelanggaran Kode Etik Jurnalistik.

c. Berimbang

Berita biasanya dianggap berimbang apabila wartawan atau reporter memberi informasi kepada pembacanya, pendengarnya atau pemirsanya tentang semua detail penting dari suatu kejadian dengan cara yang tepat. Porsi harus sama, tidak memihak atau tidak berat sebelah. Reporter harus mengabdi pada kebenaran ilmu atau kebenaran berita itu sendiri dan bukan mengabdi pada sumber berita (check, re-check and balance) yang perlu didukung dengan langkah konfirmasi dari pihak-pihak yang terkait dalam pemberitaan.

d. Lengkap

Berita yang lengkap adalah berita yang memuat jawaban atas pertanyaan who, what, why, when, where, dan how. Terkait dengan rumus umum penulisan berita yakni 5W+1H :

 What : Peristiwa apa yang terjadi (unsur peristiwa)

 When : Kapan peristiwa terjadi (unsur waktu)

 Where : Di mana peristiwa terjadi (unsur tempat)

 Who : Siapa yang terlibat dalam kejadian (unsur orang/manusia)


(22)

29

 How : Bagaimana peristiwa terjadi (unsur kronologis peristiwa)

e. Akurat

Tepat, benar dan tidak terdapat kesalahan. Akurasi sangat berpengaruh pada penilaian kredibilitas media maupun reporter itu sendiri. Akurasi berarti ketepatan bukan hanya pada detail spesifik tetapi juga kesan umum, cara detail disajikan dan cara penekannya.

3.3VARIABEL PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2008), variabel merupakan semua yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian dapat ditarik kesimpulannya. Variabel ndependen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya variabel dependen (terikat). Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Penelitian ini, pemirsa berita program televisi sebagai variabel terikat, sedangkan variabel bebasnya dikembangkan dari variabel penelitian sebelumnya dari Aan Rosiatun (2010) maka didapat variabel bebas sebagai berikut : kekritisan berita, narasumber yang terpercaya, keanekaragaman berita, dinikmati oleh semua kalangan, jam tayang yang sesuai, kedalaman isi berita, bahasa yang mudah dimengerti, keaktualan berita, berita dapat dipercaya, berita disajikan dengan menarik, penampilan penyaji berita dan durasi program.

3.4TEKNIK PENGUKURAN VARIABEL

Dalam penelitian ini, peneliti membagikan kuesioner yang disusun dalam kalimat-kalimat pertanyaan. Responden diminta memberikan tanggapannya secara langsung dengan memilih salah satu pilihan jawaban. Jawaban dari responden yang bersifat kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan dan diukur dengan menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2008), penentuan skor pada masing-masing item pertanyaan terhadap masalah yang diteliti diukur dengan skala Likert, yaitu skala yang berhubungan dengan pernyataan sikap/persepsi


(23)

30

Yunita Nurindriati, 2013

Instrumen dalam uji coba ini terdiri dari 23 item dengan 12 variabel. Variabel dan nomor item dapat dilihat dari dalam tabel.

Tabel 3.1

Variabel yang diukur berikut nomor item (no.item) dalam kuesioner

Variabel Jumlah No.Item

Kekritisan Berita 3 1,2,3

Narasumber yang Terpercaya 2 4,5

Keanekaragaman Berita 2 6,7

Dinikmati oleh Semua Kalangan 2 8,9

Jam Tayang yang Sesuai 2 10,11

Kedalaman Isi Berita 1 12

Bahasa yang Mudah Dimengerti 2 13,14

Keaktualan Berita 2 15,16

Berita Dapat Dipercaya 1 17

Berita Disajikan Secara Menarik 2 18,19

Penampilan Penyaji Berita 2 20,21

Durasi Program 2 22,23

Sumber: Rosiatun, Aan, 2010

Variabel masing-masing tipe klaster dalam penelitian ini, diukur dengan menggunakan skala Likert empat poin. Ketentuan skor pada kuesioner dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2

Ketentuan Skor Kuesioner Pilihan Jawaban Skor Item Positif

(+)

Skor Item Negatif (-)

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3


(24)

31

3.5UJI COBA INSTRUMEN

Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reabilitas instrumen yang digunakan. Untuk keperluan uji validitas dan reliabitas ini digunakan sampel pendahuluan sebanyak 30 responden.

3.5.1. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2008:121), validitas berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan menurut Arikunto (2006:168), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Adapun langkah-langkah dalam menghitung validitas adalah:

1. Menyebarkan angket pada sejumlah responden.

2. Menjumlah skor tiap item dan skor total.

3. Menghitung korelasi antara skor masing-masing item dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment.

Rumus Product Moment

H0 : Item kuesioner tidak valid

H1 : Item kuesioner valid

� = −( )( )

2( )2

2( )2 di mana:

� = koefisien korelasi

= jumlah responden = skor pernyataan = skor total


(25)

32

Yunita Nurindriati, 2013

Jika rhitung > rtabel, maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan item

pertanyaan signifikan, sehingga kuesioner tersebut valid.

5. Pengelompokkan item-item yang valid kemudian mengurutkan

nomor-nomor sehingga tersusun angket yang valid.

3.5.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama (Umar,2010). Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsistensi. Reliabilitas menunjukkan suatu hasil pengukuran relatif konstan apabila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih. Jadi, apabila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur sesuatu yang sama dan menghasilkan hasil pengukuran relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut dapat dikatakan handal.

Uji reliabilitas digunakan teknik Cronbanch’s Alpha dengan pengujian hipotesis sebagai berikut:

H0 : Item kuesioner tidak reliabel

H1 : Item kuisioner reliabel

��= �

� −1(1− ��2 �� ���2 ) Keterangan:

�� = nilai Cronbanch’s Alpha

� = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

��2

= varian item kuesioner ke-j

�� ���2

= varians dari total skor item kuesioner

Jika Cronbach’s Alpha > ��; −2, maka H0 ditolak sehingga dapat

disimpulkan item pertanyaan signifikan. Hal ini berarti bahwa kuesioner tersebut reliabel.


(26)

33

Tabel 3.3

Interpretasi Reliabilitas Kuesioner

Besarnya Nilai r Interpretasi

0,80 – 1,00 Tinggi

0,60 – 0,80 Cukup

0,40 – 0,60 Agak rendah

0,20 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat rendah

3.6 POPULASI DAN SAMPEL

Kuncoro (2003) menjelaskan bahwa populasi merupakan kelompok yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajari atau dijadikan objek penelitian. Menurut Sugiyono (2009), Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga Desa Ngamprah Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung Barat, populasi dalam penelitian ini adalah 5.284 orang. Dari populasi tersebut, terbagi menjadi 2.237 orang laki-laki dan 3.047 perempuan.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti. Sedangkan sampling yaitu suatu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh, artinya tidak mencakup seluruh objek akan tetapi hanya sebagian dari populasi saja, yaitu hanya mencakup sampel yang diambil dari populasi tersebut (Supranto, 2003).

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive

Sampling yang merupakan pendekatan pengambilan sampel yang tidak dilakukan

pada seluruh populasi, tapi terfokus pada target penelitian. Pendekatan ini dalam penentuan sampel mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu yang telah dibuat terhadap objek yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan mengunakan rumus Slovin, yaitu :


(27)

34

Yunita Nurindriati, 2013

= �

1 +� � 2 dimana : n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = estimasi error (batas ketelitian) yang diyakini.


(28)

BAB V KESIMPULAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan dari bab IV dapat disimpulkan hasil pengklasteran dengan menggunakan metode K-Means adalah terbentuk menjadi lima klaster. Klaster pertama terdiri dari 43 anggota, klaster kedua terdiri dari 38 anggota, klaster ketiga terdiri dari 43 anggota, klaster keempat terdiri dari 35 anggota, dan klaster kelima terdiri dari 40 klaster.

Sedangkan untuk karakteristik setiap klaster adalah sebagai berikut:

- Klaster 1 memiliki pangsa pasar yang rata-rata memiliki karakteristik yang selalu mengkritisi setiap berita yang ditonton.

- Klaster 2 memiliki pangsa pasar yang rata-rata menyukai keaktualan berita dalam setiap berita yang ditonton.

- Klaster 3 memiliki pangsa pasar yang rata-rata hanya menikmati setiap berita

yang ada.

- Klaster 4 memiliki pangsa pasar yang rata-rata menyukai jika suatu berita dikemas atau disajikan semenarik mungkin.

- Klaster 5 memiliki pangsa pasar yang rata-rata menyimak berita yang hanya bisa dinikmati oleh semua kalangan dan usia.

5.2. SARAN

Agar kesimpulan yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan, penulis menilai ada beberapa hal yang dapat dikembangkan lebih lanjut oleh peneliti yang tertarik di bidang analisis klaster diantaranya sebagai berikut:

1. Untuk observasi dalam jumlah besar sebaiknya melakukan analisis klaster dengan metode K-Means Karena jumlah observasi yang besar seringkali memuat ketidakteraturan pada penyebaran data.


(29)

60

Yunita Nurindriati, 2013

2. Selain menggunakan K-Means, pengkalsteran atau pengelompokan data juga dapat menggunakan K-Median atau K-error.


(30)

61

DAFTAR PUSTAKA

Anderberg. (1973). Analisis Cluster. [Online]. Tersedia

http://inungpunyamimpi.blogspot.com/2012/04/analisis-cluster.html [13

Februari 2013]

Anonim. (2012). Cluster Analisis. [Online]. Tersedia:

http://teorionline.wordpress.com/2011/06/23/cluster-analysis/#more-1171 [30 Januari 2012]

Anonim. (2012). Evaluasi Kinerja Produser dalam Rangka Peninhkatan Kualitas

Program Acara Televisi. [Online] Tersedia:

http://www.tugasakhir.net/evaluasi-kinerja-produser-dalam-rangka-peningkatan-kualitas-program-acara-televisi/ [18 Maret 2013]

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Asumpta, E. (2010). Metode Centroid & Metode Median dalam Analisis Klaster (Cluster Analysis) Studi Kasus Data Tingkat Polusi Udara di Amerika. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan

B. J, Prayudho. (2008). Analisis Cluster. [Online]. Tersedia

http://prayodho.wordpress.com/2008/12/30/anallisis-cluster/. [30 Januari 2012]

Boyd, W. Harper, dkk. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga

Gunawan, C. (2010). Pengkalasteran Data dengan Menggunakan Divisive Analysis Method (DIANA). Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan

Hidayat, R. (2012). Metode K-Means. [Online]. Tersedia:

http://rahmanhidayat3.blogspot.com/2012/09/metode-k-means.html [23

Januari 2012]

Johnson, R. A. and Wichern, D. W. (1982). Applied multivariate Statistical

Analysis. Prentice Hal Inc.

Junaedi. (2008). Mentransformasi Data Ordinal ke Interval. [Online]. Tersedia: http://junaidichaniago.com/ [10 Mei 2013].

Khasali, R. (2007). Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting,


(31)

62

Yunita Nurindriati, 2013

Nuningsih, S. (2010). K-Means Clustering :Studi Kasus Pada Data Pengujian Kualitas Susu di Koperasi Peternakan Bandung Selatan. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rahman, A. A. (2010). Metode Fuzzy C-Means pada Analisis Klaster. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rosiatun, A. (2010). Analisis Segmentasi Pasar Pemirsa Program Berita Sore (Studi Kasus di Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal). [Online]. Tersedia: http://eprints.undip.ac.id/32836/1/artikel4_Tatik.pdf. [30 Januari 2012] Simamora, B. 2004. Analisis Multivariat Pemasaran, Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama

Skomis, 1985 (2011) [Online]. Tersedia http://www.untukku.com/artikel-untukku/jangan-sampai-dibunuh-oleh-televisi-untukku.html. [30 Januari 2012]

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sofyana, F. R. (2010). Single Linkage Method, Complete Linkage Method,

Average Linkage Method dan Ward’s Method pada Analisis Klaster (Studi Kasus Tentang Tingkat Polusi Udara di Amerika Serikat). Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Umar, H. 2010. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum


(1)

Yunita Nurindriati, 2013

Aplikasi Analisis Klaster Terhadap Segmentasi Pasar Pemirsa Berita Progaram Televisi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Interpretasi Reliabilitas Kuesioner

Besarnya Nilai r Interpretasi

0,80 – 1,00 Tinggi

0,60 – 0,80 Cukup

0,40 – 0,60 Agak rendah

0,20 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat rendah

3.6 POPULASI DAN SAMPEL

Kuncoro (2003) menjelaskan bahwa populasi merupakan kelompok yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajari atau dijadikan objek penelitian. Menurut Sugiyono (2009), Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga Desa Ngamprah Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung Barat, populasi dalam penelitian ini adalah 5.284 orang. Dari populasi tersebut, terbagi menjadi 2.237 orang laki-laki dan 3.047 perempuan.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti. Sedangkan sampling yaitu suatu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh, artinya tidak mencakup seluruh objek akan tetapi hanya sebagian dari populasi saja, yaitu hanya mencakup sampel yang diambil dari populasi tersebut (Supranto, 2003).

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling yang merupakan pendekatan pengambilan sampel yang tidak dilakukan pada seluruh populasi, tapi terfokus pada target penelitian. Pendekatan ini dalam penentuan sampel mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu yang telah dibuat terhadap objek yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan mengunakan rumus Slovin, yaitu :


(2)

34

= �

1 +� � 2

dimana : n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = estimasi error (batas ketelitian) yang diyakini.


(3)

59

Yunita Nurindriati, 2013

Aplikasi Analisis Klaster Terhadap Segmentasi Pasar Pemirsa Berita Progaram Televisi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KESIMPULAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan dari bab IV dapat disimpulkan hasil pengklasteran dengan menggunakan metode K-Means adalah terbentuk menjadi lima klaster. Klaster pertama terdiri dari 43 anggota, klaster kedua terdiri dari 38 anggota, klaster ketiga terdiri dari 43 anggota, klaster keempat terdiri dari 35 anggota, dan klaster kelima terdiri dari 40 klaster.

Sedangkan untuk karakteristik setiap klaster adalah sebagai berikut:

- Klaster 1 memiliki pangsa pasar yang rata-rata memiliki karakteristik yang

selalu mengkritisi setiap berita yang ditonton.

- Klaster 2 memiliki pangsa pasar yang rata-rata menyukai keaktualan berita

dalam setiap berita yang ditonton.

- Klaster 3 memiliki pangsa pasar yang rata-rata hanya menikmati setiap berita

yang ada.

- Klaster 4 memiliki pangsa pasar yang rata-rata menyukai jika suatu berita

dikemas atau disajikan semenarik mungkin.

- Klaster 5 memiliki pangsa pasar yang rata-rata menyimak berita yang hanya

bisa dinikmati oleh semua kalangan dan usia.

5.2. SARAN

Agar kesimpulan yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan, penulis menilai ada beberapa hal yang dapat dikembangkan lebih lanjut oleh peneliti yang tertarik di bidang analisis klaster diantaranya sebagai berikut:

1. Untuk observasi dalam jumlah besar sebaiknya melakukan analisis klaster

dengan metode K-Means Karena jumlah observasi yang besar seringkali memuat ketidakteraturan pada penyebaran data.


(4)

60

2. Selain menggunakan K-Means, pengkalsteran atau pengelompokan data juga


(5)

Yunita Nurindriati, 2013

Aplikasi Analisis Klaster Terhadap Segmentasi Pasar Pemirsa Berita Progaram Televisi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Anderberg. (1973). Analisis Cluster. [Online]. Tersedia

http://inungpunyamimpi.blogspot.com/2012/04/analisis-cluster.html [13

Februari 2013]

Anonim. (2012). Cluster Analisis. [Online]. Tersedia:

http://teorionline.wordpress.com/2011/06/23/cluster-analysis/#more-1171 [30 Januari 2012]

Anonim. (2012). Evaluasi Kinerja Produser dalam Rangka Peninhkatan Kualitas

Program Acara Televisi. [Online] Tersedia:

http://www.tugasakhir.net/evaluasi-kinerja-produser-dalam-rangka-peningkatan-kualitas-program-acara-televisi/ [18 Maret 2013]

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Asumpta, E. (2010). Metode Centroid & Metode Median dalam Analisis Klaster (Cluster Analysis) Studi Kasus Data Tingkat Polusi Udara di Amerika. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan

B. J, Prayudho. (2008). Analisis Cluster. [Online]. Tersedia

http://prayodho.wordpress.com/2008/12/30/anallisis-cluster/. [30 Januari 2012]

Boyd, W. Harper, dkk. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga

Gunawan, C. (2010). Pengkalasteran Data dengan Menggunakan Divisive Analysis Method (DIANA). Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan

Hidayat, R. (2012). Metode K-Means. [Online]. Tersedia:

http://rahmanhidayat3.blogspot.com/2012/09/metode-k-means.html [23

Januari 2012]

Johnson, R. A. and Wichern, D. W. (1982). Applied multivariate Statistical Analysis. Prentice Hal Inc.

Junaedi. (2008). Mentransformasi Data Ordinal ke Interval. [Online]. Tersedia: http://junaidichaniago.com/ [10 Mei 2013].

Khasali, R. (2007). Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, Positioning, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.


(6)

62

Nuningsih, S. (2010). K-Means Clustering :Studi Kasus Pada Data Pengujian Kualitas Susu di Koperasi Peternakan Bandung Selatan. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rahman, A. A. (2010). Metode Fuzzy C-Means pada Analisis Klaster. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rosiatun, A. (2010). Analisis Segmentasi Pasar Pemirsa Program Berita Sore (Studi Kasus di Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal). [Online]. Tersedia: http://eprints.undip.ac.id/32836/1/artikel4_Tatik.pdf. [30 Januari 2012] Simamora, B. 2004. Analisis Multivariat Pemasaran, Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama

Skomis, 1985 (2011) [Online]. Tersedia http://www.untukku.com/artikel-untukku/jangan-sampai-dibunuh-oleh-televisi-untukku.html. [30 Januari 2012]

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sofyana, F. R. (2010). Single Linkage Method, Complete Linkage Method, Average Linkage Method dan Ward’s Method pada Analisis Klaster (Studi Kasus Tentang Tingkat Polusi Udara di Amerika Serikat). Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Umar, H. 2010. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum