PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANAK PADA IBU BEKERJA DAN IBU TIDAK BEKERJA DI SDIT ADZKIA PADANG.

SKRIPSI
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANAK PADA IBU BEKERJA
DAN IBU TIDAK BEKERJA DI SDIT ADZKIA PADANG

Penelitian keperawatan komunitas

NADIATUL MARDIAH
BP. 1210326058

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
APRIL 2014

Nama : NADIATUL MARDIAH
No. BP : 1210326058

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANAK PADA IBU BEKERJA
DAN IBU TIDAK BEKERJA DI SDIT ADZKIA
PADANG TAHUN 2014
ABSTRAK

Pada zaman sekarang ini peran ibu telah bergeser dari peran tradisional menjadi
modern. Dari perannya hanya sebagai pengurus rumah tangga dan mendidik anak kini
ibu memiliki peran sosial dimana dapat berkarir dengan didukung oleh pendidikan yang
tinggi ini terbukti bahwa dari analisis data yang diperoleh dari badan pusat statistik
jumlah ibu bekerja di indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2002 hingga 2008
yaitu sebanyak 1.062.568 jiwa. Masalah ini sangat berdampak kepada prestasi belajar
anak disekolah khususnya bagi ibu-ibu yang memiliki anak di usia sekolah. Prestasi
belajar anak adalah hasil dari penilaian belajar anak selama mengikuti pelajaran
disekolah. Dalam manjalankan pendidikan disekolah pendampingan ibu terhadap
belajar anak sangatlah penting untuk peningkatan prestasi belajar anak. Maka dari itu
penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan perbedaan prestasi belajar anak pada
ibu bekerja dan ibu tidak bekerja. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional
study terhadap 80 orang siswa. Uji statistik menggunakan uji independent t tidak
berpasangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rerata prestasi belajar anak pada
ibu bekerja yaitu 73.70 dan rerata prestasi belajar anak pada ibu tidak bekerja adalah

83.95. terdapat perbedaan bermakna antara ibu bekerja dan ibu tidak bekerja terhadap
prestasi belajar anak dengan hasil (p=0,003). Saran kepada institusi agar pihak sekolah
dapat memberikan bimbingan pelajaran tambahan kepada siswa atau dapat
berkomunikasi langsung dengan orang tua siswa dan memberi arahan agar orang tua
memberi wakru lebih dalam pengawasan belajar anak.
Kata kunci
Daftar pustaka

: prestasi belajar anak, Ibu Bekerja, Ibu Tidak Bekerja
: 35 (1999-2013)

FACULTY of NURSING ANDALAS UNIVERSITY
April 2014
Nadiatul mardiah (1210326058)
Children learning differences in achievement in working mother
mom and do not work in sdit adzkia
padang year 2014
Abstract
In this day and age the mother 's role has shifted from the traditional role of
being modern . From his role as the housekeeper only educate children and mothers

now have a role social which can be supported by a career with higher education is
evident that from the analysis of data obtained from the central statistical agency of
mothers working in Indonesia has increased from 2002 to 2008 as many as 1,062,568
souls . This problem greatly affects the learning achievement of children in school ,
especially for mothers who have children at school age . Learning achievement of
children is the result of the assessment of children's learning at school during the lesson
. In launching the mother's educational assistance to school children's learning is very
important for the improvement of learning achievement of children . Therefore this
study aimed to see the difference the difference in learning achievement of children of
working mothers and mothers did not work . This study used a cross sectional design to
80 students . Statistical test using independent unpaired t test . The results of this study
showed that the average learning achievement of children on mothers to work is 73.70
and the average learning achievement of children in the mother does not work is 83.95 .
there is a significant difference between working mothers and mothers do not work on
children's learning achievement with the results ( p = 0.003 ) . Advice to the institution
so that the school can provide additional guidance lessons to students or to
communicate directly with parents and provide guidance for parents gave wakru more
in control children's learning .

Keywords

Work

: Child Learning Achievement, Working Mom, Mom Does not

Bibliograph

: 35 (1999-2013)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Keluarga merupakan suatu lembaga sosial yang paling besar perannya bagi

kesejahteraan dan kelestarian anggota-anggotanya, terutama anak-anak. Keluarga

merupakan lingkungan sosial yang terpenting bagi perkembangan dan pembentukan
pribadi anak. Keluarga merupakan wadah tempat bimbingan dan latihan anak selama

kehidupan mereka. Diharapkan dari keluargalah seseorang dapat menempuh

kehidupannya dengan matang dan dewasa (syah, 2008).

Hakekatnya di dalam keluarga peran ibu adalah sebagai pengatur kehidupan

rumah tangga dan mendidik anak-anaknya. akan menjadi apa anaknya kelak sebagian
besar itu adalah peranan ibu. Ibu adalah pendidik 24 jam sehari dalam keluarga. Ibu

juga sebagai pendamping dalam suka maupun duka keluarga dan anan-anaknya
(Wijaya, 2003).

Pada jaman sekarang ini peran ibu telah bergeser dari peran tradisional menjadi

modern. Dari hanya berperan sebagai untuk melahirkan anak (reproduksi) mengurus

rumah tangga dan mendidik anak, kini ibu memiliki peran sosial dimana dapat
berkarir dalam berbagai bidang propesi dengan didukung pendidikan yang tinggi.

Secara tradisional, peran ibu seolah dibatasi dan ditempatkan dalam posisi pasif yaitu

ibu hanyalah pendukung karir suami dan sebagai pendidik anak. Peran ibu yang


terbatas pada peran reproduksi dan mengurus rumah tangga membuat ibu identik

dengan pengabdian kepada suami dan anak. Sementara wanita modern dituntut untuk
berpendidikan tinggi, berperan aktif, dan kritis (Health Woman, 2008).

Menurut Triaryati (2003) peran ibu modern yang sebagai pekerja maupun ibu

rumah tangga mengakibatkan tuntutan yang lebih dari biasanya terhadap ibu.
Penyeimbangan tanggung jawab ini cenderung lebih memberikan tekanan hidup bagi

ibu bekerja karena selain menghabiskan banyak waktu dan energi, tanggung jawab
ini memiliki tingkat kesulitan pengelolaan yang tinggi.

Hasil analisis data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik mengenai jumlah

ibu bekerja menunjukkan bahwa walaupun sempat terjadi sedikit penurunan pada

tahun-tahun tertentu, namun secara umum jumlah ibu bekerja di Indonesia


menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2002 terdapat ibu bekerja sebanyak 1.062.568
jiwa, sedangkan tahun 2003 turun 1,99% menjadi 1.041.366 jiwa, dan pada tahun
2004 naik sebanyak 7,32% menjadi 1.117.620 jiwa. Pada tahun 2005 jumlah ibu
bekerja turun 1,69% menjadi 1.098.624 jiwa, dan tahun 2006 kembali naik sebanyak

3,5% menjadi 1.137.410 jiwa, sedangkan untuk data tahun 2007 tidaktersedia (data
statistik indonesia,2008).

Berbagai peran ibu yang dijelaskan di atas, mendidik anak adalah salah satu

peran penting ibu. Dalam mendidik anak peran ibu dibedakan menjadi tiga, 1) ibu

sebagai pemenuh kebutuhan anak. 2) ibu sebagai suri tauladan anak. 3) ibu sebagai

pemberi motivasi bagi kelangsungan kehidupan anak. Peranan ibu sebagai pemenuh
kebutuhan bagi anak ini sangat penting terutama ketika dalam kebergantungan total

terhadap ibunya.seperti pada saat anak di usia sekolah yaitu pada saat anak berusia 6-

12 tahun. Ibu perlu menyediakan waktu bukan saja untuk selalu bersama tapi juga

berinteraksi maupun berkomunikasi secara terbuka dan timbal balik dengan anaknya.
Selain itu ibu memiliki fungsi dalam

hidupnya yang salah satunya adalah

bidang pendidikan. Artinya bahwa tanggung jawab pendidikan secara fitrah menyatu

pada keberadaan perempuan sebagai ibu. Karena sebagai fungsi, maka ibu tidak

memiliki alasan apapun untuk menolak tanggung jawabnya di bidang pendidikan,

terutama bagi anak-anaknya. Alasan karir, tugas kemasayarakatan, dan tugas dakwah

sekalipun belum cukup menjadi alasan bagi ibu meninggalkan tugas mendidik

anaknya. Yang dipertanggungjawabkan bukan hanya hal-hal yang bersifat fisik
melainkan yang jauh lebih penting adalah hal-hal yan bersifat non fisik, yaitu

mengasuh dan mendidik anak-anaknya, sehingga dapat tumbuh dan berkembang
sesuai dengan fitrahnya.


Untuk dapat menjadi ibu yang bermartabat dan terpuji, maka ibu harus lebih

mengutamakan tanggung jawabnya dalam mendidik, kendatipun harus sibuk dalam

karirnya. Karena ibu adalah pendidik pertama dan utama. Namun demikian, suatu
keluarga yang ibunya aktif bekerja,kiranya keutuhan keluarga akan tetap terjaga, jika

suami mampu sharing dalam mengemban tugas dengan istri, sehingga tanggung
jawab yang sangat berat dalam mendidik anak dapat diatasi (Wahab, 2012).

Agar menjadikan anak sebagai individu yang berperilaku baik dan terpuji, ibu

harus memanfaatkan masa-masa awal pertumbuhan dan perkembangan anaknya
dengan pengkondisian diri. Apapun kesibukan ibu dan selengkap apapun pembantu

ibu dalam suatu keluarga (karena kaya atau tingginya derajat status sosialnya)

pendampingan terhadap anak perlu diupayakan secara optimal. Sentuhan kasih
sayang ibu secara langsung sangat berarti bagi anak (Wahab, 2012).


Salah satu peran penting ibu dalam pendidikan anak adalah pada saat anak di

usia sekolah. Pada anak usia sekolah perkembangan kognitifnya yaitu mampu
berfikir secara logis dan konkrit tentang objek, manusia atau peristiwa yang dapat
dilihat dan disentuh. Pada anak usia ini, sekolah dapat menjadikan pengalaman

pendidikan yang memperluas dunia anak, yaitu anak memiliki kebebasan bermain,

belajar, dan bekerjasama dengan temannya. Di sekolah, anak harus belajar

menghadapi peraturan dan harapan yang dituntut oleh sekolah dan temannya (Potter
& Perry, 1997). Tugas perkembangan pada anak usia sekolah antara lain tugas
perkembangan bahasa dan proses kemampuan menggunakan logika, memecahkan

masalah sederhana, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan (orang tua, guru, dan
teman) kemampuan untuk mengembangkan motivasi dalam mencapai prestasi

belajar yang memuaskan. Berhasil atau tidaknya anak dalam berprestasi di sekolah


itu tergantung bagaimana orang tua mendidik dan seperti apa pola asuh yang
diterapkan (Depkes RI, 2001).

Berkaitan dengan status prestasi belajar, Pencapaian prestasi belajar siswa

Indonesia di bidang sains dan matematika, menurun. Siswa Indonesia masih dominan
dalam level rendah, atau lebih pada kemampuan menghafal dalam pembelajaran

sains dan matematika. Demikian hasil Trends in Mathematics and Science Study
(TIMSS) yang diikuti siswa kelas VI Indonesia tahun 2011. Penilaian yang dilakukan
International Association for the Evaluation of Educational Achievement Study

Center Boston College tersebut, diikuti 600.000 siswa dari 63 negara. Untuk bidang

Matematika, Indonesia berada di urutan ke-38 dengan skor 386 dari 42 negara yang
siswanya dites. Skor Indonesia ini turun 11 poin dari penilaian tahun 2007. Pada

TIMSS matematika kelas VI tersebut, peringkat pertama diraih siswa Korea (613),

selanjutnya diikuti Singapura. Nilai rata-rata yang dipatok 500 poin. Adapun bidang

sains, Indonesia berada di urutan ke-40 dengan skor 406 dari 42 negara yang

siswanya dites di kelas VIII. Skors tes sains siswa Indonesia ini turun 21 angka
dibandingkan TIMSS 2007 (Kompas,2012).

Data yang didapat mengenai prestasi siswa dikota padang didapat data mengenai

prestasi hasil ujian UN pada tahun 2012 mencapai seratus persen, namun nilai ratarata ujian siswa tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun ajaran lalu. Hasil

Ujian Nasional Sekolah dasar dan madrasyah Ibtidaiyah mengalami penurunan

dilihat dari rata-rata nilai ujian. Dengan adanya Penurunan nilai rata-rata UN itu
membuat Kota padang yang tahun lalu berada pada peringkat 9 turun menjadi

peringkat 11 pada hasil Ujian Nasional 2012 tingkat Sumatera Barat. Kabid TK SD
Dinas Pendidikan Kota Padang Musdek kepada RRI mengatakan, tahun ini tercatat

15 ribu 361 siswa SD Padang yang ikut ujian Nasional dan kelulusan mencapai 100
persen meski ada penurunan nilai rata-rata UN (dinas pendidikan kota padang, 2012).
Efek dari keterlibatan ibu dalam pendidikan belajar anak yaitu secara umum

anak menjadi sukses dalam pembelajaran di sekolah karena ibu mendukung dan

terlibat pada pendidikan anak mereka. Kegiatan belajar anak di sekolah cukup

terbatas, sedangkan sisa waktunya terbanyak merupakan tanggung jawab orang tua di

rumah. Keterlibatan ibu di rumah berupa bimbingan belajar dan dukungan lain agar
anak dapat mencapai prestasinya di sekolah. Keterlibatan ibu dalam belajar anak

sangat dibutuhkan khususnya pada anak usia sekolah. (Catsambis, 2004 ; Padavick
2009).

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh ahmad muhaimin (2012) Hasil

analisis distribusi frekuensi antara pekerjaan ibu dengan tingkat prestasi siswa
diperoleh bahwa dari 233 santri yang ibunya bekerja, terdapat sebanyak 55,79% (130

orang) santri yang prestasinya kurang sedangkan dari 233 santri yang ibunya tidak
bekerja, proporsi yang prestasinya kurang sebesar 50,36% (69 orang).

Oleh karea itu Peneliti melakukan penelitian di SDIT adzkia padang dengan

alasan tingginya angka anak dengan ibu yang bekerja pada SD tersebut. Dari surfei

sementara yang peneliti lakukan dari 450 orang siswa SDIT adzkia padang terdapat
270 orang siswa yang ibunya bekerja. Berarti terdapat 60% dari siswa memiliki ibu
yang bekerja dan 40% ibu yang tidak bekerja atau 180 orang. Selain dari itu data dari
prestasi siswa SDIT adzkia dari tahun ajaran 2009-2012 mengalami penurunan pada

hasil ujian sekolah yaitu pada tahun 2009 hasil rata-raa ujian sekolah yaitu 90, pada
tahun 2011 rata-rata 82 dan pada tahun 2012 dengan rata-rata 80. Penurunan prestasi
ini menjadi suatu masalah bagi pihak sekolah, apa yang menyebabkan penurunan

prestasi pada anak didik mereka. Maka dari itu peneliti tertarik melakukan penelitian
di SD tersebut.

Pada wawancara awal yang dilakukan dengan 10 siswa, yang terdiri dari 5 siswa

yang memiliki ibu bekerja dan 5 tidak. Dari hasil yang didapat 5 siswa yang ibunya

bekerja berpendapat bahwa jarang untuk mereka dapat memiliki waktu untuk

bertemu ataupun sekedar belajar bersama untuk menyelesaikan tugas sekolah, karna

ibu sering sibuk dengan urusan pekerjaannya. Dan dari hasil lapornya pun terlihat
dari mereka hanya 1 orang yang memiliki prestasi bagus dengan peringkat 2 di kelas
nya. Sedangkan yang 3 lagi hanya mendapat nilai standar kelulusan.

Demikian juga dari 5 siswa yang memiliki ibu yang tidak bekerja mereka

berpendapat bahwa dengan adanya ibu setiap waktu menemani mereka belajar dan

banyaknya waktu untuk bertemu mereka sangat senang. Dari hasil rapornyapun 4
orag dari mereka mendapat prestasi 5 besar dikelasnya dan 1 orang mndapat
rangking 10 besar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas terlihat bahwa ada pengaruh ibu terhadap

proses belajar dan prestasi anak. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang
apakah ada perbedaan prestasi belajar anak pada ibu bekerja dan ibu tidak bekerja
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum

Untuk menegtahui apakah ada perbedaan prestasi belajar anak pada ibu

bekerja dan ibu tidak bekerja di SDIT adzkia padang tahun 2014
2.

Tujuan khusus

a. Diperoleh gambaran prestasi belajar anak dengan ibu bekerja di SDIT adzkia
padang tahun 2014

b. Diperoleh gambaran prestasi belajar anak ibu tidak bekerja di SDIT adzkia
padang tahun 2014

c. Diperoleh perbedaan prestasi belajar anak dengan ibu bekerja dan ibu tidak
bekerja di SDIT ADZKIA Padang tahun 2014

3.

Manfaat penelitian

1. Bagi peneliti

Penelitian ini dapat memberikan pengalaman belajar sehingga peneliti dapat

menerapkan dan mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan dibangku
perkuliahan, dapat menambah dan memperluas pengetahuan peneliti tentang

perbedaan prestasi belajar anak pada ibu bekerja dan tidak bekerha serta sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di universitas andalas
fakultas keperawatan padang sumatera barat.
2. Bagi tempat penelitian

Sebagai bahan masukan informasi bagi sekolah mengenai perbedaan

prestasi belajar anak pada ibu yang bekerja dan yang tidak bekerja sehingga

sekolah mengetahui bahwa adanya hubungan dan permasalahan mengenai hal
tersebut

3. Bagi ilmu pengetahuan

Memberikan acuan dan informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan

terutama ilmu riset keperawatan dan memperbaiki proses pembelajaran serta

sebagai bahan perbandingan untuk penelitian yang akan datang. Untuk menambah
ilmu pengetahuan yang telah ada dan mengembangkan pengetahuan yang

berhubungan dengan perbedaan prestasi belajar anak pada ibu bekerja dan ibu
tidak bekerja