MANFAAT PENYULUHAN PRANIKAH BAGI PASANGAN SUAMI ISTRI DALAM MEMBANGUN KEHIDUPAN BERKELUARGA.
Saly Dewi Khafiyan, 2013
Manfaat Penyuluhan Pranikah Bagi Pasangan Suami Istri Dalam Membangun Kehidupan Berkeluarga
MANFAAT PENYULUHAN PRANIKAH BAGI PASANGAN SUAMI ISTRI DALAM MEMBANGUN
KEHIDUPAN BERKELUARGA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Konsentrasi Bimbingan Perawatan Anak dan Pekerja Sosial
Saly Dewi Khafiyan 0808598
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013
(2)
Saly Dewi Khafiyan, 2013
Manfaat Penyuluhan Pranikah Bagi Pasangan Suami Istri Dalam Membangun Kehidupan Berkeluarga
LEMBAR HAK CIPTA
MANFAAT PENYULUHAN PRANIKAH BAGI PASANGAN SUAMI ISTRI DALAM MEMBANGUN
KEHIDUPAN BERKELUARGA
Oleh :
Saly Dewi Khafiyan
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Saly Dewi Khafiyan 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
(3)
Saly Dewi Khafiyan, 2013
Manfaat Penyuluhan Pranikah Bagi Pasangan Suami Istri Dalam Membangun Kehidupan Berkeluarga
LEMBAR PENGESAHAN Nama : Saly Dewi Khafiyan
Nim : 0808598
Judul : Manfaat Penyuluhan Pranikah Bagi Pasangan Suami Istri dalam Membangun Kehidupan Berkeluarga
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH DOSEN PEMBIMBING Pembimbing I,
Dra.Hj. Sunarsih, M.Pd NIP. 19490729 197702 2 001
Pembimbing II,
Dr. Hj. Yani Achdiani, M. Si NIP.1961120 198603 2 001
Mengetahui ,
Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK Universitas Pendidikan Indonesia
Dra. Hj. Tati Abas, M.Si NIP. 19560201 198403 2 001
(4)
Saly Dewi Khafiyan, 2013
Manfaat Penyuluhan Pranikah Bagi Pasangan Suami Istri Dalam Membangun Kehidupan Berkeluarga
ABSTRAK
MANFAAT PENYULUHAN PRANIKAH BAGI PASANGAN SUAMI ISTRI DALAM MEMBANGUN KEHIDUPAN BERKELUARGA
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana manfaat penyuluhan pranikah bagi pasangan suami istri dalam membangun kehidupan berkeluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat penyuluhan pranikah bagi pasangan suami istri dalam membangun kehidupan berkeluarga yang meliputi hak dan kewajiban suami istri, fungsi suami istri dalam membangun kehidupan berkeluarga, dan membina hubungan kehidupan masyarakat dan keluarga pasangan. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Isola Kecamatan Sukasari Kotamadya DTI Bandung. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif. Sampel total sebanyak 32 pasangan suami istri. Alat pengumpulan data digunakan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya pasangan suami istri menyatakan bahwa penyuluhan pranikah cukup bermanfaat bagi pasangan suami istri. Rekomendasi ditujukan kepada pasangan suami istri yang akan menikah untuk memahami kehidupan berkeluarga. Untuk penyuluh penelitian ini dapat meningkatkan kualitas penyuluhan pranikah bagi calon pasangan agar dapat mengikuti penyuluhan tersebut.
Kata Kunci : Penyuluhan Pranikah, Suami istri, Kehidupan berkeluarga
PREMARITAL BENEFITS EXTENSION FOR COUPLE HUSBAND WIFE IN BUILDING FAMILY LIFE
The problem in this study is how the benefits of premarital counseling for couples in building a family life . The purpose of this study to determine the benefits of premarital counseling for couples in building a family life that includes the rights and obligations of husband and wife , husband and wife in building a functioning family life , and foster community relationships and family life partner . The research was conducted in the village Isola Sukasari District Municipality of Bandung DTI . The method used is descriptive method . Total sample of 32 married couples . Data collection tools used questionnaires . The results showed that more than half of married couples claim that premarital counseling is useful for married couples . Recommendations addressed to the couple to be married to understand family life . For the extension of this research can improve the quality of pre-marital counseling to prospective couples to be able to follow the lectures .
(5)
Saly Dewi Khafiyan, 2013
Manfaat Penyuluhan Pranikah Bagi Pasangan Suami Istri Dalam Membangun Kehidupan Berkeluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH... iii
ABSTRAK. ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3
C.Tujuan Penelitian ... 3
D.Manfaat Penelitian ... 3
E. Struktur Organisasi ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Penyuluhan Pranikah ... 5
1. Definisi Penyuluhan Pranikah ... 5
2. Dasar Pokok Penyuluhan Pranikah ... 6
B. Materi Penyuluhan... 8
1. Persiapan Pasangan Pengantin ... 8
2. Hak dan Kewajiban Suami Istri ... 9
3. Membina Hubungan Keluarga ... 11
4. Pembinaan Kesejahteraan Keluarga ... 14
5. Membina Kehidupan Beragama dalam Keluarga...16
6. Fungsi Keluarga...17
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 26
1. Lokasi ... 26
2. Populasi ... 26
3. Sampel ... 26
B.Metode Penelitian ... 27
C.Definisi Operasional ... 27
D.Instrumen Penelitian ... 28
E. Hasil Uji Coba Instrumen ... 29
F. Analisis Data ... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A.Hasil Penelitian ... 31
1. Manfaat Penyuluhan pranikah bagi pasangan suami istri Mengenai hak dan kewajiban suami istri... 33
2. Manfaat penyuluhan pranikah bagi pasangan suami istri dalam memahami fungsi keluarga ... 34
(6)
Vi Saly Dewi Khafiyan, 2013
Manfaat Penyuluhan Pranikah Bagi Pasangan Suami Istri Dalam Membangun Kehidupan Berkeluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3. Manfaat penyuluhan pranikah bagi pasangan suami istri dalam membina hubungan antara anggota keluarga pasangan dan
lingkungan masyarakat . ... 35
B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 44
B.Saran ... 45
DAFTAR PUSTAKA ... 46
(7)
Saly Dewi Khafiyan, 2013
Manfaat Penyuluhan Pranikah Bagi Pasangan Suami Istri Dalam Membangun Kehidupan Berkeluarga
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Keluarga mempunyai makna dalam kehidupan manusia di dalam mengembangkan dirinya dan meningkatkan perkembangan dirinya. Manusia di dalam hidupnya membutuhkan ketentraman untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup, oleh karenanya keselamatan rumah tangga merupakan faktor penentu bagi keselamatan hidup di masyarakat.
Secara umum setiap keluarga memiliki pasang surut dalam senang susah, menangis tertawa, bercukupan berkekurangan dalam hal materi, tetapi yang lebih penting bagaimana cara mengatasi atau keluar dari belitan persoalan dengan tetap tenang. Permasalahan keluarga saat ini muncul pada perkawinan di bawah usia 5 tahun, masalah utama dari permasalahan tersebut yang menghadapi ketidakmatangan, sehingga kesesuaian dalam rumah tangga mengakibatkan kesulitan melakukan penyesuaian dengan pasangan tersebut.
Penyuluhan pranikah yang diikuti oleh pasangan pengantin akan mendapatkan manfaat dalam membangun kehidupan berkeluarga dan pencerahan menjalani kehidupan rumah tangga. Materi penyuluhan pranikah merujuk pada Undang-Undang Dasar yang telah tertulis pada formulir isian daftar pasangan pengantin meliputi UU Pernikahan, Keluarga Sakinah, Pendidikan Agama dalam Keluarga dan Kesejahteraan Keluarga. Materi penyuluhan tersebut akan mempengaruhi para pasangan pengantin untuk belajar melaksanakan peran suami istri dalam kehidupan berkeluarga.
Pasangan pengantin yang akan memasuki tahap kehidupan berumah tangga, perlu dipersiapkan dalam kemampuan fisik, mental, dan sosial. Secara fisik pasangan pengantin tersebut harus sehat tidak mengalami gangguan penyakit, memiliki kematangan emosional dan siap untuk hidup berpasangan dengan menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangannya. Permasalahan yang timbul dalam kehidupan keluarga terkadang dapat mengancam kelanggengan kehidupan perkawinan, bahkan terkadang sampai menimbulkan
(8)
2
Saly Dewi Khafiyan, 2013
Manfaat Penyuluhan Pranikah Bagi Pasangan Suami Istri Dalam Membangun Kehidupan Berkeluarga
perceraian. Pada umumnya permasalahan tersebut terjadi karena kurang terpenuhinya harapan-harapan yang di tuntut oleh kedua pasangan yang menjadi pasangan dalam hidup berkeluarga. mereka kurang mempersiapkan diri dalam segi fisik, mental dan sosial psikologis dalam mengarungi bahtera hidup berkeluarga. Kesiapan mental dan sosial psikologis pasangan pengantin diperlukan pada peran sebagai suami dan istri dalam hidup berkeluarga.kehidupan keluarga yang bahagia dan sejahtera hendaknya dibangun dan dilandasi oleh pondasi yang kuat dan kokoh
Kantor Urusan Agama (KUA) menyarnkan bagi pasangan pengantin, sebelum memasuki pernikahan mengikuti penyuluhan. Penyuluhan tersebut diselenggarakan pada saat pengurusan administrasi untuk keperluan nikah. Tujuan dari penyuluhan pranikah sebagaimana dikemukakan oleh Hamdani, (2003:29) yaitu :
Memberikan pembekalan singkat mengenai tugas dan kewajiban sebagai suami dan istri dalam membangun rumah tangga yang bahagia dan sejahtera, dapat melaksanakan tugas dan fungsi sebagai suami dan istri, membantu pasangan pengantin untuk dapat menjalankan perannya sesuai tujuan perkawinan yang tertuang pada UU Perkawinan yang khususnya pasangan pengantin agar keluarga mereka menjadi keluarga bahagia dan sejahtera. Secara singkat yaitu untuk membentuk keluarga dan membantu masyarakat
Kehidupan berkeluarga bagi pasangan baru pada saat ini cenderung banyak menghadapi berbagai masalah dan tantangan, oleh karena itu bagi mereka pasangan pengantin yang ingin berhasil dalam hidup berkeluarga dituntut melakukan persiapan-persiapan, termasuk didalamnya mengetahui peran sebagai suami dan istri.
Masalah penyuluhan pranikah di atas berkaitan erat dengan materi yang dipelajari penulis pada program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yaitu pada mata kuliah Pendidikan Kesejahteraan Keluarga dan Penyuluhan PKK, dari uraian masalah tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai manfaat penyuluhan pranikah bagi pasangan suami istri dalam membangun kehidupan berkeluarga
(9)
3
Saly Dewi Khafiyan, 2013
Manfaat Penyuluhan Pranikah Bagi Pasangan Suami Istri Dalam Membangun Kehidupan Berkeluarga
B.Identifikasi dan Perumusan Masalah
Identifikasi dan perumusan masalah merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Masalah penelitian berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi sebagai berikut :
a. Kesadaran pasangan pengantin dalam mengikuti penyuluhan pranikah, yang dilaksanakan oleh KUA sepenuhnya telah diikuti dengan serius oleh pasangan pengantin.
b. Penyuluhan pranikah yang diberikan KUA dapat memberikan manfaat kepada pasangan pengantin tentang menjalani kehidupan berumah tangga.
Setelah penulis mengungkap identifikasi masalah diatas, melahirkan
rumusan masalah sebagai berikut : “ Bagaimana manfaat penyuluhan pranikah bagi pasangan suami istri dalam membangun kehidupan berkeluarga?”
C.Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini yaitu, untuk mengetahui manfaat penyuluhan pranikah bagi pasangan suami istri dalam membangun kehidupan berkeluarga.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini untuk memperoleh data tentang Manfaat penyuluhan pranikah bagi pasangan suami istri dalam membangun kehidupan berkeluarga, berkenaan dengan :
a. Hak dan kewajiban pasangan suami dan istri dalam membangun kehidupan berkeluarga dalam membina keluarga yang sakinah
b. Tugas dan fungsi suami istri dalam membangun kehidupan berkeluarga. c. Membina hubungan kehidupan masyarakat dan keluarga pasangan
D.Manfaat Penelitian
Manfaat hasil penelitian ini secara teoritis adalah dapat menambah kepustakaan dalam penyuluhan pranikah untuk calon pasangan pengantin, secara khusus penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis pada :
(10)
4
Saly Dewi Khafiyan, 2013
Manfaat Penyuluhan Pranikah Bagi Pasangan Suami Istri Dalam Membangun Kehidupan Berkeluarga
1. Pasangan Pengantin
Hasil penyuluhan pranikah ini dapat memberikan pembekalan bagi pasangan pengantin dalam melakukan pembekalan agar menjadi keluarga yang sejahtera.
2. Petugas KUA
Sebagai media informasi yaitu penyuluhan pemberian buku tuntutan rumah tangga ideal serta faktor-faktor yang diperoleh pasangan pengantin dalam membentuk rumah tangga ideal.
3. Peneliti
Hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman belajar bagi penulis dalam melakukan penulisan karya ilmiah dalam mengembangkan wawasannya tentang penyuluhan pranikah
E.Struktur Organisasi Skripsi
BAB I merupakan Pendahuluan, yang berisi latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat/signifikan penelitian, serta struktur organisasi skripsi.
BAB II merupakan Kajian Pustaka, yang menguraikan mengenai landasan teori dan gambaran umum mengenai dasar penelitian.
BAB III merupakan Metode Penelitian, yang berisi tentang lokasi, populasi dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data penelitian serta analisis data.
BAB IV merupakan Hasil Peneliti dan Pembahasan, yang berisi mengenai pengolahan atau analisis data dan pembahasan atau analisis temuan. Membahas gambaran umum mengenai pembahasan penelitian.
BAB V merupakan Kesimpulan dan Saran, yang berisi kesimpulan dari bab-bab yang telah dibahas sebelumnya, serta saran-saran dari hasil penelitian.
(11)
Saly Dewi Khafiyan, 2013
Manfaat Penyuluhan Pranikah Bagi Pasangan Suami Istri Dalam Membangun Kehidupan Berkeluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi
Lokasi yang digunakan dalam penelitian yaitu Kelurahan Isola Kecamatan Sukarasa Bandung. Lokasi ini dipilih dikarenakan keseluruhan pasangan suami istri telah mengikuti penyuluhan pranikah dan diikuti oleh jumlah peserta yang memadai untuk dijadikan responden penelitian.
2. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006:130). Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau totalitas kelompok subjek, baik manusia, gejala, nilai, benda-benda atau untuk suatu penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah pasangan suami istri yang telah mengikuti penyuluhan pranikah dari bulan Januari hingga bulan April yang berjumlah 32 pasangan.
Tabel 3.1
Data responden yang Mengikuti Penyuluhan Pranikah dari Bulan Januari hingga April 2013
Rw Pasangan Suami Istri
01 6
02 4
03 4
04 11
05 5
06 2
Jumlah 32
3. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang digunakan adalah sampel total yang berarti seluruh anggota populasi digunakan sebagai sampel penelitian ini yaitu sebanyak 32 pasangan suami istri.
(12)
27
Saly Dewi Khafiyan, 2013
Manfaat Penyuluhan Pranikah Bagi Pasangan Suami Istri Dalam Membangun Kehidupan Berkeluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
B.Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang masalah yang terjadi pada saat ini dan sedang berlangsung serta berpusat pada masalah yang aktual.
C.Definisi Operasional
Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kekeliruan dalam penafsiran masalah serta agar tidak terjadi perbedaan persepsi antara peneliti dan pembaca, sehingga harus diberi batasan secara operasional. Judul dalam penelitian ini adalah Manfaat Penyuluhan Pranikah bagi Pasangan Suami Istri dalam Membangun Kehidupan Berkeluarga. Definisi operasional dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Manfaat
Manfaat menurut W.J.S Purwadarminta (2003:630), adalah “Guna atau faedah”.
2. Penyuluhan Pranikah
Penyuluhan pranikah menurut (Kementerian Agama, 2011). adalah “kursus pranikah dalam pemberian pembekalan singkat pada pasangan suami istri dalam membangun kehidupan berkeluarga sebagai kecakapan dalam membentuk kesejahteraan keluarga.
3. Pasangan Suami Istri
Pasangan suami istri menurut (Gabriella Stevanny:2013) “Seseorang yang secara resmi menjadi suami/istri. Menemani kita sampai ajal yang menjemput. Baik saat suka maupun duka dengan penuh kasih sayang dan cinta pastinya” 4. Membangun
Membangun menurut Surya (1985:37) adalah “Suatu kondisi yang didasari oleh kecakapan tertentu seperti pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan.
(13)
28
Saly Dewi Khafiyan, 2013
Manfaat Penyuluhan Pranikah Bagi Pasangan Suami Istri Dalam Membangun Kehidupan Berkeluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 5. Kehidupan Berkeluarga
Kehidupan berkeluarga menurut Departemen Kesehatan RI (1998) adalah “Unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan”.
Pengertian manfaat penyuluhan pranikah bagi pasangan suami istri dalam membangun kehidupan berkeluarga yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu kepada beberapa istilah yang telah dijelaskan di atas yaitu guna atau faedah dari suatu kegiatan proses penyampaian materi mengenai kegiatan penyuluhan pranikah dengan tujuan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik dengan cara persiapan pasangan suami dan istri mampu memenuhi hajat spritual dan material secara serasi dan seimbang yang diliputi suasana kasih sayang antara anggota keluarga dan lingkungannya.
D.Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data adalah “alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”(Suharsimi Arikunto,2002:134). Di dalam penelitian ini penulis menggunakan angket tertutup sebagai instrument penelitiannya.
Instrumen penelitian yang digunakan berbentuk kuesioner dengan skala likert, terdiri dari lima opsi yaitu SB (Sangat Bermanfaat) = 5, B (Bermanfaat) = 4, RG (Ragu-ragu) = 3, KB (Kurang Bermanfaat) = 2, TB (Tidak Bermanfaat) = 1. Kuesioner yang terdiri dari 25 item pernyataan dibagikan kepada pasangan suami istri peserta Penyuluhan Pranikah.
Jawaban yang dipilih adalah jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan memberikan tanda check list (√). Dalam penyusunan instrumen seperti yang dikemukakan oleh Iskandar (2008:79) yaitu :
1. Mengidentifikasikan variabel-variabel yang diteliti. 2. Menjabarkan variabel menjadi dimensi-dimensi 3. Mencari indikator dari setiap dimensi
(14)
29
Saly Dewi Khafiyan, 2013
Manfaat Penyuluhan Pranikah Bagi Pasangan Suami Istri Dalam Membangun Kehidupan Berkeluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 5. Merumuskan item-item pertanyaan atau pernyataan instrumen 6. Petunjuk pengisian instrumen
E. Hasil Uji Coba Instrumen
Uji validasi instrumen dilakukan pada lima belas responden sebanyak dua puluh lima point pernyataan. Hasil uji coba instrumen tersebut diperoleh data bahwa nilai maksimal adalah 121 dan nilai minimum adalah 94. Hasil uji validasi tersebut dapat disimpulkan bahwa semua point pada instrumen penelitian Valid dikarenakan t hitung > t tabel. Jumlah varians dari setiap butir (∑σ²) adalah -363,030. Varians total (σ²t) adalah 2635,730, standar deviasinya adalah 7,825.
Realibilitas Instrumen (r11) yang dihasilkan sebesar 1,0407 dan r tabel sebesar 0,284. Dapat disimpulkan bahwa Instrumen tersebut Reliabel karena r11 > r tabel.
F. Analisis Data
Strategi analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Analisis kualitatif adalah proses menyusun data (menggolongkannya dalam tema atau kategori) agar dapat ditafsirkan atau diinterpretasikan (Moleong,1999:198). Ketentuan, ketelitian, kesabaran dan kreatifitas peneliti dibutuhkan untuk mampu memberikan makna pada setiap data yang ada.
Proses analisis data yang digunakan peneliti adalah: 1. Verifikasi data
Angket yang terkumpul kemudian diperiksa kelengkapan jawaban responden pada setiap item sesuai dengan pedoman atau kriteria angket.
2. Tabulasi data
Tabulasi data bertujuan untuk memprediksi jawaban mengenai frekuensi dalam tiap item, responden hanya dapat memilih salah satu alternatif jawaban sehingga jumlah frekuensi dan jumlah jawaban sama dengan jumlah responden (n).
r = k
k − −
∑σb2
(15)
30
Saly Dewi Khafiyan, 2013
Manfaat Penyuluhan Pranikah Bagi Pasangan Suami Istri Dalam Membangun Kehidupan Berkeluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3. Prosentase data
Prosentase data merupakan perhitungan yang digunakan untuk melihat besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan responden.
Peneliti menggunakan rumus dari Muhammad Ali (1995:184) untuk memperoleh prosentase dari suatu nilai.
= Prosentase (jawaban responden yang dicari)
f = Frekuensi jawaban responden
n = Jawaban responden
100% = Bilangan tetap
Kriteria penafsiran data dalam penelitian ini berpedoman pada batasan yang dikemukakan oleh Muhammad Ali (1995: 184), yaitu sebagai berikut :
100% = Seluruhnya 76-99% = Sebagian besar
51-75% = Lebih dari setengahnya 50% = Setengahnya
26-49% = Kurang dari setengahnya 1-25% = Sebagian kecil
0% = Tidak seorangpun
Untuk kepentingan penelitian mengenai manfaat penyuluhan pranikah bagi pasangan suami istri dalam membangun kehidupan berkeluarga, maka dibuat tabel konversi sebagai berikut :
Sangat Setuju (SS) = Sangat Bermanfaat Setuju (ST) = Bermanfaat
Ragu-ragu (RG) = Ragu-ragu
Tidak Setuju (TS) = Tidak Bermanfaat Sangat Tidak Setuju(STS = Sangat Tidak Bermanfaat
Data yang telah dianalisis selanjutnya ditafsirkan dengan menggunakan batasan-batasan menurut Riduwan (2010 : 22), yaitu :
81% - 100% : Sangat Bermanfaat 61% - 80% : Bermanfaat
41% - 60% : Ragu-ragu
21% - 40% : Tidak Bermanfaat
0% - 20% : Sangat Tidak Bermanfaat
(16)
Saly Dewi Khafiyan, 2013
Manfaat Penyuluhan Pranikah Bagi Pasangan Suami Istri Dalam Membangun Kehidupan Berkeluarga
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan saran disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang “Manfaat penyuluhan pranikah bagi pasangan suami istri dalam membangun kehidupan berkeluarga” di Kecamatan sukasari kelurahan Isola Bandung, sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan pada tujuan penelitan, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang dikemukakan sebagai berikut:
1. Pasangan suami istri merasakan kebermanfaatan penyuluhan pranikah berkenaan dengan hak dan kewajiban suami istri terutama dalam membina hubungan rumah tangga dengan saling menghormati dan menyayangi pasangannya.
2. Pasangan suami istri merasakan kebermanfaatan penyuluhan pranikah berkenaan dengan fungsi keluarga, fungsi agama, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi sosialisasi dan fungsi pendidikan.
3. a. Manfaat penyuluhan pranikah bagi pasangan suami istri berkaitan dengan membina hubungan antar anggota keluarga dalam membangun kehidupan berkeluarga cukup bermanfaat bagi pasangan suami istri dengan memahami cara membina hubungan antar keluarga dan menjalin komunikasi yang efektif di dalam anggota keluarga.
b. Pasangan suami istri merasakan kebermanfaatan penyuluhan pranikah berkenaan dalam membina hubungan antar lingkungan masyarakat dengan melakukan interaksi, adaptasi, partisipasi dengan lingkungan sekitar
c. Pasangan suami istri merasakan kebermanfaatan penyuluhan pranikah berkenaan membina keluarga dengan peran dan tugas sebagai suami istri dalam membina hubungan yang sakinah mawadah dan warohmah.
(17)
45
Saly Dewi Khafiyan, 2013
Manfaat Penyuluhan Pranikah Bagi Pasangan Suami Istri Dalam Membangun Kehidupan Berkeluarga
B. Saran
Peneliti mengajukan saran yang sekiranya dapat dipertimbangkan untuk dijadikan bahan masukan bagi calon peserta penyuluhan serta petugas penyuluhan pranikah sebagai berikut:
1. Calon pasangan suami istri yang hendak menuju perkawinan hendaknya mengikuti kegiatan penyuluhan pranikah sesudah terdaftar di KUA
2. Pasangan suami istri yang sudah mengikuti penyuluhan pranikah dan merasakan kebermanfaatannya lebih menerapkan fungsi dan tugas sebagai pasangan suami istri yang ada didalam keluarga.
3. Petugas KUA diharapkan untuk lebih menggali dan mengembangkan proses penyuluhan pranikah serta lebih memotivasi peserta penyuluhan dalam meningkatkan kesiapan membangun kehidupan berkeluarga.
4. Peneliti selanjutnya
Pada peneliti ini masih jauh dari sempurna dan masih pada lingkup yang terbatas. Penelitian dapat dilanjutkan pengambilan sampel penelitian yang lebih besar sebagai pengembangan dari penelitian ini. Penelitian dapat dikembangkan berkenaan dengan pengaruh hasil penyuluhan pranikah terhadap kemampuan pasangan suami istri dalam membina kehidupan berkeluarga.
(18)
46
Saly Dewi Khafiyan, 2013
Manfaat Penyuluhan Pranikah Bagi Pasangan Suami Istri Dalam Membangun Kehidupan Berkeluarga
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M,dkk. (2012). Perkawinan dan Keluarga. Bandung: Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Pusat.
Ali, Muhammad. (1992). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa.
Amnur, Fauzi.(2004). Penyuluhan Pranikah. [Online]. Tersedia: http://suciislami.blogspot.com/2013/02/urgensi-konseling-pra-nikah.html (12 Februari 2013)
Angguttara, Nikaya. (2010). Tuntunan Keluarga dan hidup berkeluarga. [Online]. Tersedia : http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/tuntunan-perkawinan-dan-hidup-berkeluarga html (14 oktober 2012)
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Bayumi, Muhammad (2008). Perkawinan dan Keluarga. Bandung : Badan Penasihat, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Pusat.
Departemen Agama. (2003). syarat perkawinan. Bandung : DEPAG
Departemen Agama (2004). Membangun keluarga sehat dan sakinah. Bandung : BKKBN
Departemen Agama (2007). Membina keluarga sakinah. Bandung : DEPAG
Departemen Kesehatan (1988). Fungsi-fungsi keluarga. Bandung : DEPKES
Hamdani. (2003). Penyuluhan Pranikah. [Online]. Tersedia: http://bimasislambantul.blogspot.com/2003/12/penyuluhan-pra-nikah-bagi-remaja-calon.html (14 Oktober 2012)
Hukum Islam di Indonesia. (2013). Hak dan kewajiban suami istri. [Online]. Tersedia: http://hukumislamdiindonesia.com/tip-dan-panduan-membina-keluarga-bahagia/.html (17 Juli 2013)
Melly. (2011). Penyuluhan Keluarga. Bandung : Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Jurusan PKK FPTK UPI
Melly,S,dkk. (2007). Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Bandung : Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Muhammad,H,dkk. (2009). Perkawinan dan Keluarga. Bandung : Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Pusat.
(19)
47
Saly Dewi Khafiyan, 2013
Manfaat Penyuluhan Pranikah Bagi Pasangan Suami Istri Dalam Membangun Kehidupan Berkeluarga
Moleong. (1999). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Natawidjaja, Rochman. (1987). Pendekatan-pendekatan dalam penyuluhan. Jakarta :Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan.
Riduwan. (2010). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Saefudin, Dindin. (2013). Materi Khusus Calon Pengantin. [Online]. Tersedia: http://dindinsf.blogspot.com/2013/01/hak-dan-kewajiban-suami-isteri-ma-teri.html#ixzz2ZJTcgaD4. html(17 Juli 2013)
Saepulloh, Asep. (2010). Pedoman penyelenggaraan kursus pranikah. Bandung : Kementrian Agama RI
Sudarsono. (1992). Persiapan remaja menuju rumah tangga. Bandung : Kementrian Agama
Surya. (1995). Kesiapan kehidupan berkeluarga. [Online]. Tersedia : http://kusriy.blogspot.com/2012/05/persiapan-membina-keluarga.html (14 Oktober 2012)
(1)
5. Merumuskan item-item pertanyaan atau pernyataan instrumen 6. Petunjuk pengisian instrumen
E. Hasil Uji Coba Instrumen
Uji validasi instrumen dilakukan pada lima belas responden sebanyak dua puluh lima point pernyataan. Hasil uji coba instrumen tersebut diperoleh data bahwa nilai maksimal adalah 121 dan nilai minimum adalah 94. Hasil uji validasi tersebut dapat disimpulkan bahwa semua point pada instrumen penelitian Valid dikarenakan t hitung > t tabel. Jumlah varians dari setiap butir (∑σ²) adalah -363,030. Varians total (σ²t) adalah 2635,730, standar deviasinya adalah 7,825.
Realibilitas Instrumen (r11) yang dihasilkan sebesar 1,0407 dan r tabel sebesar 0,284. Dapat disimpulkan bahwa Instrumen tersebut Reliabel karena r11 > r tabel. F. Analisis Data
Strategi analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Analisis kualitatif adalah proses menyusun data (menggolongkannya dalam tema atau kategori) agar dapat ditafsirkan atau diinterpretasikan (Moleong,1999:198). Ketentuan, ketelitian, kesabaran dan kreatifitas peneliti dibutuhkan untuk mampu memberikan makna pada setiap data yang ada.
Proses analisis data yang digunakan peneliti adalah: 1. Verifikasi data
Angket yang terkumpul kemudian diperiksa kelengkapan jawaban responden pada setiap item sesuai dengan pedoman atau kriteria angket.
2. Tabulasi data
Tabulasi data bertujuan untuk memprediksi jawaban mengenai frekuensi dalam tiap item, responden hanya dapat memilih salah satu alternatif jawaban sehingga jumlah frekuensi dan jumlah jawaban sama dengan jumlah responden (n).
r = k
k − − ∑σb2
(2)
30
3. Prosentase data
Prosentase data merupakan perhitungan yang digunakan untuk melihat besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan responden.
Peneliti menggunakan rumus dari Muhammad Ali (1995:184) untuk memperoleh prosentase dari suatu nilai.
= Prosentase (jawaban responden yang dicari) f = Frekuensi jawaban responden
n = Jawaban responden 100% = Bilangan tetap
Kriteria penafsiran data dalam penelitian ini berpedoman pada batasan yang dikemukakan oleh Muhammad Ali (1995: 184), yaitu sebagai berikut :
100% = Seluruhnya 76-99% = Sebagian besar
51-75% = Lebih dari setengahnya 50% = Setengahnya
26-49% = Kurang dari setengahnya 1-25% = Sebagian kecil
0% = Tidak seorangpun
Untuk kepentingan penelitian mengenai manfaat penyuluhan pranikah bagi pasangan suami istri dalam membangun kehidupan berkeluarga, maka dibuat tabel konversi sebagai berikut :
Sangat Setuju (SS) = Sangat Bermanfaat Setuju (ST) = Bermanfaat
Ragu-ragu (RG) = Ragu-ragu
Tidak Setuju (TS) = Tidak Bermanfaat Sangat Tidak Setuju(STS = Sangat Tidak Bermanfaat
Data yang telah dianalisis selanjutnya ditafsirkan dengan menggunakan batasan-batasan menurut Riduwan (2010 : 22), yaitu :
81% - 100% : Sangat Bermanfaat 61% - 80% : Bermanfaat
41% - 60% : Ragu-ragu
21% - 40% : Tidak Bermanfaat
0% - 20% : Sangat Tidak Bermanfaat
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan saran disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang “Manfaat penyuluhan pranikah bagi pasangan suami istri dalam membangun kehidupan berkeluarga” di Kecamatan sukasari kelurahan Isola Bandung, sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan pada tujuan penelitan, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang dikemukakan sebagai berikut:
1. Pasangan suami istri merasakan kebermanfaatan penyuluhan pranikah berkenaan dengan hak dan kewajiban suami istri terutama dalam membina hubungan rumah tangga dengan saling menghormati dan menyayangi pasangannya.
2. Pasangan suami istri merasakan kebermanfaatan penyuluhan pranikah berkenaan dengan fungsi keluarga, fungsi agama, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi sosialisasi dan fungsi pendidikan.
3. a. Manfaat penyuluhan pranikah bagi pasangan suami istri berkaitan dengan membina hubungan antar anggota keluarga dalam membangun kehidupan berkeluarga cukup bermanfaat bagi pasangan suami istri dengan memahami cara membina hubungan antar keluarga dan menjalin komunikasi yang efektif di dalam anggota keluarga.
b. Pasangan suami istri merasakan kebermanfaatan penyuluhan pranikah berkenaan dalam membina hubungan antar lingkungan masyarakat dengan melakukan interaksi, adaptasi, partisipasi dengan lingkungan sekitar
c. Pasangan suami istri merasakan kebermanfaatan penyuluhan pranikah berkenaan membina keluarga dengan peran dan tugas sebagai suami istri dalam membina hubungan yang sakinah mawadah dan warohmah.
(4)
45
B. Saran
Peneliti mengajukan saran yang sekiranya dapat dipertimbangkan untuk dijadikan bahan masukan bagi calon peserta penyuluhan serta petugas penyuluhan pranikah sebagai berikut:
1. Calon pasangan suami istri yang hendak menuju perkawinan hendaknya mengikuti kegiatan penyuluhan pranikah sesudah terdaftar di KUA
2. Pasangan suami istri yang sudah mengikuti penyuluhan pranikah dan merasakan kebermanfaatannya lebih menerapkan fungsi dan tugas sebagai pasangan suami istri yang ada didalam keluarga.
3. Petugas KUA diharapkan untuk lebih menggali dan mengembangkan proses penyuluhan pranikah serta lebih memotivasi peserta penyuluhan dalam meningkatkan kesiapan membangun kehidupan berkeluarga.
4. Peneliti selanjutnya
Pada peneliti ini masih jauh dari sempurna dan masih pada lingkup yang terbatas. Penelitian dapat dilanjutkan pengambilan sampel penelitian yang lebih besar sebagai pengembangan dari penelitian ini. Penelitian dapat dikembangkan berkenaan dengan pengaruh hasil penyuluhan pranikah terhadap kemampuan pasangan suami istri dalam membina kehidupan berkeluarga.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M,dkk. (2012). Perkawinan dan Keluarga. Bandung: Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Pusat.
Ali, Muhammad. (1992). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa. Amnur, Fauzi.(2004). Penyuluhan Pranikah. [Online]. Tersedia:
http://suciislami.blogspot.com/2013/02/urgensi-konseling-pra-nikah.html (12 Februari 2013)
Angguttara, Nikaya. (2010). Tuntunan Keluarga dan hidup berkeluarga. [Online]. Tersedia : http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/tuntunan-perkawinan-dan-hidup-berkeluarga html (14 oktober 2012)
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Bayumi, Muhammad (2008). Perkawinan dan Keluarga. Bandung : Badan Penasihat, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Pusat.
Departemen Agama. (2003). syarat perkawinan. Bandung : DEPAG
Departemen Agama (2004). Membangun keluarga sehat dan sakinah. Bandung : BKKBN
Departemen Agama (2007). Membina keluarga sakinah. Bandung : DEPAG Departemen Kesehatan (1988). Fungsi-fungsi keluarga. Bandung : DEPKES Hamdani. (2003). Penyuluhan Pranikah. [Online]. Tersedia:
http://bimasislambantul.blogspot.com/2003/12/penyuluhan-pra-nikah-bagi-remaja-calon.html (14 Oktober 2012)
Hukum Islam di Indonesia. (2013). Hak dan kewajiban suami istri. [Online]. Tersedia: http://hukumislamdiindonesia.com/tip-dan-panduan-membina-keluarga-bahagia/.html (17 Juli 2013)
Melly. (2011). Penyuluhan Keluarga. Bandung : Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Jurusan PKK FPTK UPI
Melly,S,dkk. (2007). Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Bandung : Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Muhammad,H,dkk. (2009). Perkawinan dan Keluarga. Bandung : Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Pusat.
(6)
47
Moleong. (1999). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Natawidjaja, Rochman. (1987). Pendekatan-pendekatan dalam penyuluhan. Jakarta :Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan.
Riduwan. (2010). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Saefudin, Dindin. (2013). Materi Khusus Calon Pengantin. [Online]. Tersedia: http://dindinsf.blogspot.com/2013/01/hak-dan-kewajiban-suami-isteri-ma-teri.html#ixzz2ZJTcgaD4. html(17 Juli 2013)
Saepulloh, Asep. (2010). Pedoman penyelenggaraan kursus pranikah. Bandung : Kementrian Agama RI
Sudarsono. (1992). Persiapan remaja menuju rumah tangga. Bandung : Kementrian Agama
Surya. (1995). Kesiapan kehidupan berkeluarga. [Online]. Tersedia : http://kusriy.blogspot.com/2012/05/persiapan-membina-keluarga.html (14 Oktober 2012)