ANALISIS HUKUM TERHADAP PRAKTIK PEMBERIAN FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK KEPADA BANK CENTURY.

ABSTRAK
ANALISIS HUKUM TERHADAP PRAKTIK PEMBERIAN FASILITAS
PENDANAAN JANGKA PENDEK KEPADA BANK CENTURY
Eren Emmes
110110060299
Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam menjalankan tugastugasnya mempunyai fungsi sebagai Lender of the Last Resort (LoLR).
Fungsi ini terdapat dalam Pasal 11 Undang-Undang Nomor 23 Tahun
1999 Tentang Bank Indonesia yang terakhir kali diubah dengan UndangUndang Nomor 6 Tahun 2009. Salah satu bentuk dari LoLR adalah
Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP). Bank Century merupakan
bank yang pernah menerima FPJP pada tahun 2008. Ketika itu Bank
Century sedang mengalami kesulitan likuiditas yang dibarengi dengan
dunia dalam keadaan krisis ekonomi global. Menurut audit Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) pemberian FPJP tersebut ternyata
bermasalah. Pemberian FPJP kepada Bank Century total sebesar 689
miliar rupiah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan
mengkaji apakah pemberian FPJP kepada Bank Century telah sesuai
dengan peraturan yang berlaku serta menentukan bagaimana tanggung
jawab Bank Indonesia dan pemerintah dalam praktik pemberian FPJP
kepada Bank Century.
Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif yang
menitikberatkan pada data sekunder dengan spesifikasi deskriptif analitis,

yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan, menelaah dan
menganalisis secara sistematis serta memaparkan tentang peraturan
yang berlaku mengenai praktik pemberian FPJP kepada Bank Century.
Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis kualitatif.
Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa pemberian FPJP kepada
Bank Century telah melanggar peraturan yang ada ketika itu, yaitu
Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 10/26/PBI/2008 Tentang Fasilitas
Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Bank Umum yang kemudian
diubah dengan PBI Nomor 10/30/PBI/2008 berikut juga dengan PBI
Nomor 14/16/PBI/2012 yang kini berlaku. Bank Indonesia wajib untuk
selalu kooperatif dengan DPR yang merupakan pengawas pelaksanaan
tugas dan wewenang Bank Indonesia dalam menuntaskan masalah ini
sebagai bentuk pertanggung jawaban. Kekayaan Bank Indonesia
merupakan bagian dari keuangan Negara, sehingga Pemerintah ikut
bertanggung jawab atas timbulnya kerugian Negara yang terjadi dalam
praktik pemberian FPJP kepada Bank Century dan dengan demikian wajib
untuk melakukan usaha pengembalian kerugian yang terjadi.
Kata Kunci: Bank Century, Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka
Pendek (FPJP).


iv

ABSTRACT
LEGAL ANALYSIS OF
THE PRACTICE OF PROVIDING
SHORT TERM FUNDING FACILITY TO BANK CENTURY
Eren Emmes
110110060299
Bank Indonesia as the central bank in carrying out his duties has a
function as Lender of the Last Resort (LoLR). This function is contained in
article 11 of Act No. 23 of 1999 concerning Bank Indonesia last amended
by Act No. 6 of 2009. One form of LoLR is Short-Term Financing Facility
(FPJP). Bank Century is a bank that had received FPJP in 2008. When
Bank Century experiencing liquidity problems, the world was in the state of
global economic crisis. According to the Supreme Audit Agency (BPK)
FPJP provision is problematic. The total of the providing of FPJP to Bank
Century is 689 billion rupiah. The purpose of this study is to examine and
analyze whether the provision of FPJP to Bank Century in compliance with
applicable regulations and to determine what responsibilities that Bank
Indonesia and the government hold in the practice of providing FPJP to

Bank Century
The research method used is a normative juridical methodology
which focus on secondary data with descriptive specification, the research
aims to describe, examine and analyze systematically and explained
about the rules and regulations on the practice of providing FPJP to Bank
Century. Method of data analysis is the method of qualitative analysis.
Results obtained in this study that the practice of providing FPJP to
Bank Century have violated existing rules at the time, the Bank Indonesia
Regulation (PBI) No. 10/26/PBI/2008 About Short-Term Funding Facility
Commercial Banks as amended by Regulation No. 10 / 30/PBI/2008 as
well as PBI No. 14/16/PBI/2012 which now prevails. Bank Indonesia is
obliged to always cooperate with the House of Parliament (DPR) as
supervisory duties and authority of Bank Indonesia in solving this problem
as a form of accountability. Bank Indonesia’s wealth is part of the State
finances, so the government was partly responsible for the losses that
occur in the practice of providing FPJP to Bank Century and thus obliged
to refund the losses that happened.
Key words: Bank Century, the practice of providing short term financing
facility


v