PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK pada
PEMERIKSAAN
KEWAJIBAN JANGKA
PENDEK
KELOMPOK 5:
ENDAH MARIADI
RISMAWATI
NITA
PENGERTIAN Kewajiban
Jangka Pendek
Kewajiban Jangka Pendek
adalah kewajiban perusahaan
kepada pihak ketiga, yang jatuh
tempo atau harus dilunasi
dalam waktu kurang atau sama
dengan satu tahun, atau dalam
siklus operasi normal
perusahaan, biasanya dengan
menggunakan harta lancar
(current assets) perusahaan.
SIFAT Kewajiban Jangka
Pendek
Menurut PSAK (IAI, 2009:1,8).
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai
liabilitas jangka pendek, jika:
Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka
waktu siklus normal operasi perusahaan
Jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas
bulan dari tanggal laporan posisi keuangan
(neraca)
CONTOH Kewajiban
Jangka Pendek
Hutang usaha (account payable)
Pinjaman bank jangka pendek
(short term loan)
Bagian dari kredit jangka panjang yang jatuh
tempo dalam waktu kurang atau sama dengan
satu tahun (current portion of long term loan)
Hutang pajak (tax payable)
Biaya yang masih harus dibayar
(accrued expenses).
Voucher payable – dalam hal digunakan voucher syst
CONTOH Kewajiban
Jangka Pendek
Hutang dividen (dividend payable)
Pendapatan yang diterima di muka (unearned revenue)
Hutang muka penjualan
Hutang pemengang saham
Hutang leasing (kewajiban sewa) yang jatuh tempo satu
tahun yang akan datang
Hutang bunga
Hutang perusahaan afiliasi (utang dalam rangka
hubungan khusus)
TUJUAN PEMERIKSAAN
1.
Terdapat internal control yang baik atas kewajiban jangka
pendek
2. Kewajiban jangka pendek yang tercantum di neraca didukung oleh
bukti-bukti yang lengkap dan berasal dari transaksi yang betul-betul
terjadi
3. Semua kewajiban jangka pendek perusahaan sudah tercatat per tanggal
neraca
4. Biaya yang ditangguhkan (accrued expenses) jumlahnya wajar atau
tidak, dalam arti tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
5. Kewajiban sewa (leasing), jika ada, apakah sudah dicatat sesuai dengan
standar akuntansi sewa guna usaha
TUJUAN PEMERIKSAAN
6. Seandainya ada kewajiban jangka pendek dalam mata
uang asing per tanggal neraca, sudah dikonversikan
kedalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank
Indonesia per tanggal neraca.
7. Biaya bunga dan bunga yang terutang dari hutang jangka pendek
telah dicatat pertanggal neraca
8. Biaya bunga hutang jangka pendek yang tercatat pada tanggal neraca
betul telah terjadi
9. Semua persyaratan dalam perjanjian kredit telah diikuti oleh
perusahaan sehingga tidak terjadi “Bank Default”
10. Penyajian kewajiban jangka pendek didalam neraca dan catatan atas
laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia (SAK).
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas
kewajiban jangka pendek
2. Minta rincian dari kewajiban jangka pendek, baik
hutang dagang maupun kewajiban lainnya
3. Untuk hutang dagang cocokan saldo masing–masing
supplier dengan saldo menurut subsidiary ledger
hutang dagang
4. Secara test basis (sampling), periksa bukti
pendukung
dari
saldo
hutang
kepada
beberapa supplier dan otorisasi.
5. Seandainya terdapat monthly statement of
account
dari
supplier,
maka
harus
dilakukan rekonsiliasi antara saldo hutang menurut
statement of account tersebut dengan saldo
subsidiary ledger hutang
PROSEDUR PEMERIKSAAN
6. Pertimbangkan
untuk
mengirim
konfirmasi
kepada beberapa supplier, baik yang saldonya
besar maupun yang saldonya tidak berubah sejak
tahun sebelumnya
7. Periksa
pembayaran
sesudah
tanggal
neraca
(subsequent payment)
8. Seandainya ada utang kepada bank baik dalam
bentuk kredit modal kerja, kredit investasi, maupun
kredit overdraft, maka kirim konfirmasi ke bank
9. Seandainya ada utang dari pemegang saham atau
dari direksi atau dari perusahaan afiliasi, yang harus
dilunasi dalam waktu satu tahun yang akan datang,
harus dikirim konfirmasi, periksa perjanjian kreditnya
dan periksa apakah ada pembebanan bunga atas
pinjaman tersebut
PROSEDUR PEMERIKSAAN
10. Seandainya ada utang leasing, periksa apakah
pencatatannya sudah sesuai dengan standar
akuntansi sewa
11. Periksa perhitungan dan pembayaran bunga
12. Seandainya ada saldo debit dari hutang dagang
maka harus ditelusuri
13. Periksa bukti pendukung uang muka penjualan per
tanggal neraca dan apakah sudah diselesaikan
diperiode berikutnya (subsequent clearance)
14. Periksa kredit jangka panjang dan apakah bagian yang
jatuh tempo 1 tahun yang akan datang sudah di
reklasifikasi sebagai kewajiban jangka pendek
15. Periksa kewajiban dalam mata uang asing, apakah
sudah
dikonversikan
kedalam
rupiah
dengan
menggunakan kurs tengan BI per tanggal neraca
PROSEDUR PEMERIKSAAN
16. Untuk hutang PPH 21 dan PPN periksa apakah
hutang
tersebut
sudah
dilunasi
pada
periode berikutnya
17. Periksa
dasar
perhitungan
accrued
expenses
perusahaan, apakah reasonable dan konsisten dengan
dasar Kirim
perhitungan
tahun
sebelumnya
dan periksa
konfirmasi kepada
penasehat
hukum
pembayaran
sesudah tanggal neraca
perusahaan
18. Periksa notulen rapat direksi, pemegang saham, dan
perjanjian yang dibuat dengan pihak ketiga, untuk
mengatahui pencatatan per tanggal neraca semua
kewajiban yang tercantum dalam notulen dan
19. Kirim
konfirmasi
kepada penasehat hukum
perjanjian
tersebut
perusahaan
20. Periksa apakah penyajian kewajiban jangka pendek
dineraca dan catatan atas laporan keuangan sudah
sesuai dengan PSAK.
TERIMA KASIH
KEWAJIBAN JANGKA
PENDEK
KELOMPOK 5:
ENDAH MARIADI
RISMAWATI
NITA
PENGERTIAN Kewajiban
Jangka Pendek
Kewajiban Jangka Pendek
adalah kewajiban perusahaan
kepada pihak ketiga, yang jatuh
tempo atau harus dilunasi
dalam waktu kurang atau sama
dengan satu tahun, atau dalam
siklus operasi normal
perusahaan, biasanya dengan
menggunakan harta lancar
(current assets) perusahaan.
SIFAT Kewajiban Jangka
Pendek
Menurut PSAK (IAI, 2009:1,8).
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai
liabilitas jangka pendek, jika:
Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka
waktu siklus normal operasi perusahaan
Jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas
bulan dari tanggal laporan posisi keuangan
(neraca)
CONTOH Kewajiban
Jangka Pendek
Hutang usaha (account payable)
Pinjaman bank jangka pendek
(short term loan)
Bagian dari kredit jangka panjang yang jatuh
tempo dalam waktu kurang atau sama dengan
satu tahun (current portion of long term loan)
Hutang pajak (tax payable)
Biaya yang masih harus dibayar
(accrued expenses).
Voucher payable – dalam hal digunakan voucher syst
CONTOH Kewajiban
Jangka Pendek
Hutang dividen (dividend payable)
Pendapatan yang diterima di muka (unearned revenue)
Hutang muka penjualan
Hutang pemengang saham
Hutang leasing (kewajiban sewa) yang jatuh tempo satu
tahun yang akan datang
Hutang bunga
Hutang perusahaan afiliasi (utang dalam rangka
hubungan khusus)
TUJUAN PEMERIKSAAN
1.
Terdapat internal control yang baik atas kewajiban jangka
pendek
2. Kewajiban jangka pendek yang tercantum di neraca didukung oleh
bukti-bukti yang lengkap dan berasal dari transaksi yang betul-betul
terjadi
3. Semua kewajiban jangka pendek perusahaan sudah tercatat per tanggal
neraca
4. Biaya yang ditangguhkan (accrued expenses) jumlahnya wajar atau
tidak, dalam arti tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
5. Kewajiban sewa (leasing), jika ada, apakah sudah dicatat sesuai dengan
standar akuntansi sewa guna usaha
TUJUAN PEMERIKSAAN
6. Seandainya ada kewajiban jangka pendek dalam mata
uang asing per tanggal neraca, sudah dikonversikan
kedalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank
Indonesia per tanggal neraca.
7. Biaya bunga dan bunga yang terutang dari hutang jangka pendek
telah dicatat pertanggal neraca
8. Biaya bunga hutang jangka pendek yang tercatat pada tanggal neraca
betul telah terjadi
9. Semua persyaratan dalam perjanjian kredit telah diikuti oleh
perusahaan sehingga tidak terjadi “Bank Default”
10. Penyajian kewajiban jangka pendek didalam neraca dan catatan atas
laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia (SAK).
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas
kewajiban jangka pendek
2. Minta rincian dari kewajiban jangka pendek, baik
hutang dagang maupun kewajiban lainnya
3. Untuk hutang dagang cocokan saldo masing–masing
supplier dengan saldo menurut subsidiary ledger
hutang dagang
4. Secara test basis (sampling), periksa bukti
pendukung
dari
saldo
hutang
kepada
beberapa supplier dan otorisasi.
5. Seandainya terdapat monthly statement of
account
dari
supplier,
maka
harus
dilakukan rekonsiliasi antara saldo hutang menurut
statement of account tersebut dengan saldo
subsidiary ledger hutang
PROSEDUR PEMERIKSAAN
6. Pertimbangkan
untuk
mengirim
konfirmasi
kepada beberapa supplier, baik yang saldonya
besar maupun yang saldonya tidak berubah sejak
tahun sebelumnya
7. Periksa
pembayaran
sesudah
tanggal
neraca
(subsequent payment)
8. Seandainya ada utang kepada bank baik dalam
bentuk kredit modal kerja, kredit investasi, maupun
kredit overdraft, maka kirim konfirmasi ke bank
9. Seandainya ada utang dari pemegang saham atau
dari direksi atau dari perusahaan afiliasi, yang harus
dilunasi dalam waktu satu tahun yang akan datang,
harus dikirim konfirmasi, periksa perjanjian kreditnya
dan periksa apakah ada pembebanan bunga atas
pinjaman tersebut
PROSEDUR PEMERIKSAAN
10. Seandainya ada utang leasing, periksa apakah
pencatatannya sudah sesuai dengan standar
akuntansi sewa
11. Periksa perhitungan dan pembayaran bunga
12. Seandainya ada saldo debit dari hutang dagang
maka harus ditelusuri
13. Periksa bukti pendukung uang muka penjualan per
tanggal neraca dan apakah sudah diselesaikan
diperiode berikutnya (subsequent clearance)
14. Periksa kredit jangka panjang dan apakah bagian yang
jatuh tempo 1 tahun yang akan datang sudah di
reklasifikasi sebagai kewajiban jangka pendek
15. Periksa kewajiban dalam mata uang asing, apakah
sudah
dikonversikan
kedalam
rupiah
dengan
menggunakan kurs tengan BI per tanggal neraca
PROSEDUR PEMERIKSAAN
16. Untuk hutang PPH 21 dan PPN periksa apakah
hutang
tersebut
sudah
dilunasi
pada
periode berikutnya
17. Periksa
dasar
perhitungan
accrued
expenses
perusahaan, apakah reasonable dan konsisten dengan
dasar Kirim
perhitungan
tahun
sebelumnya
dan periksa
konfirmasi kepada
penasehat
hukum
pembayaran
sesudah tanggal neraca
perusahaan
18. Periksa notulen rapat direksi, pemegang saham, dan
perjanjian yang dibuat dengan pihak ketiga, untuk
mengatahui pencatatan per tanggal neraca semua
kewajiban yang tercantum dalam notulen dan
19. Kirim
konfirmasi
kepada penasehat hukum
perjanjian
tersebut
perusahaan
20. Periksa apakah penyajian kewajiban jangka pendek
dineraca dan catatan atas laporan keuangan sudah
sesuai dengan PSAK.
TERIMA KASIH