Pengaruh Ambang Batas Kepunahan dalam Penentuan Tingkat Eksploitasi Sumber Alam Regeneratif.
Mathematica et Natura Acta 1(1):1-6
adalah punahnya populasi burung dara
sustainable yield, MSY (Schaeffer, 1954)
Pengaruh Ambang Batas Kepunahan dalam Penentuan Tingkat
Eksploitasi Sumber Alam Regeneratif
“passenger” di Amerika Serikat yang
dan maximum economic yield, MEY
pada awalnya begitu melimpah, tetapi
(Gordon, 1954). Adapun net present
kemudian menyusut karena perburuan.
value, NPV (Clark, 1976) tidak, akan
Kemudian dengan jumlah yang sudah
dibahas dalam paper ini.
Asep K. Supriatna
*)
& Meiyane Lestari
Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran
susut tersebut tidak dapat berkembang
Km 21 Jatinangor-Sumedang, fax: 022-4218676
biak dengan baik sampai akhirnya punah.
Hal
*) Email: asupriat@unpad.ac.id
Abstrak
Kepentingan akan konservasi dan eksploitasi kadang-kadang muncul secara bersamaan. Hal ini
terutama menyangkut makhluk hidup yang mempunyai nilai ekonomis. Beberapa teori yang
menyangkut pemanfaatan sumber alam telah berhasil dikembangkan dengan mengacu kepada
pemanfaatan yang berkelanjutan, misalnya konsep maximum sustainable yield (MSY). Di lain
pihak dalam literatur dikenal batas kritis untuk beberapa species dimana jika jumlah populasi
species tersebut di bawah ambang batas tertentu yang dikenal dengan population viability
threshold (PVT) maka species tersebut akan terancam risiko kepunahan. Dalam paper ini dibahas
mengenai pengaruh ambang batas tersebut dalam penentuan tingkat MSY.
Keywords: Model Bioekonomik, Eksploitasi, Konservasi, MSY, Ambang Batas Kepunahan
Abstract
Conservation and exploitation issues are often to occur simultaneously, especially in the utilization
of commercial biological resources. Some theories regarding the exploitation of natural resources
have been developed by considering the concept of sustainable utilization, such as the maximum
sustainable yield (MSY). On the other hand many literatures showed that many species have a
population viability threshold (PVT), in which below the threshold the population will decline and
face the risk of extinction. In this paper we discuss the effect of this threshold on the level of MSY.
Keywords: Bioeconomic Model, Exploitation, Conservation, MSY, Population Viability
ini
disebabkan
ambang
Maximum Sustainable Yield
Misalkan populasi suatu species
kepunahan burung dara ini cukup tinggi
mengalami pertumbuhan alami dengan
(Austin, 1983).
mengikuti persamaan logistik, dengan N
Dalam paper ini akan dibahas
menunjukkan banyaknya populasi, K
pengaruh dari ambang batas kepunahan
menunjukkan carrying capacity, dan r
bagi suatu species yang punya nilai
adalah kapasitas pertumbuhan intrinsik
ekonomi, dalam penentuan
populasi tersebut. Bentuk persamaan
tingkat
eksploitasi terhadap populasi species
logistik diberikan oleh
tersebut.
mengingat eksploitasi terhadap suatu
dN
N
= F (N ) = rN 1 − .
dt
K
species
Hal
juga
ini
sangat
(1)
tetap
dapat
Jika populasi tersebut mengalami tingkat
kelangsungan
hidup
eksploitasi dengan laju h(E,N) yang
species tersebut (lihat Tsur & Zemel,
merupakan fungsi dari ukuran populasi N
1994).
dan
mempertahankan
harus
penting
tingkat
usaha
E,
maka
laju
pertumbuhan populasi dengan adanya
Threshold
2
1
2.1
batas
Pendahuluan
Asumsi
yang
dipakai
dalam
Model Bioekonomi dengan
eksploitasi diberikan oleh
kenyataan banyak species yang dibawah
Persamaan Logistik
jumlah tertentu populasi species tersebut
Pada bagian ini akan diuraikan
dN
N
= rN 1 − − h(E , N ) .
dt
K
tidak
dapat
tumbuh
seperti
yang
secara singkat model bioekonomi yang
digambarkan model logistik, melainkan
menggunakan
biasanya adalah pertumbuhan populasi
cenderung turun dan mempunyai risiko
logistik. Model ini akan menjadi dasar
maka
atau sumber alam yang dieksploitasi
punah (Schaffer, 1981; Lindenmayer et
untuk model logistik dengan ambang
persamaan (2) haruslah nol, sehingga
mengikuti
al., 1993). Hal ini mungkin disebabkan
batas kepunahan yang akan dibahas pada
tingkat eksploitasi diberikan oleh
adanya
dan
bagian selanjutnya. Tingkat eksploitasi
demographic stochasticity. Contoh klasik
yang akan dibahas meliputi maximum
N
h(E , N ) = rN 1 −
K
(Schaefer,
theory
atau
pertumbuhan
1954;
logistik
Supriatna
&
Possingham, 1998, 1999). Namun dalam
unsur
environmental
1
pertumbuhan
Agar populasi tidak mengalami
bioekonomi
harvesting
asumsi
(2)
kepunahan dengan adanya eksploitasi,
pertumbuhan
populasi
pada
(3)
2
Persamaan (3) adalah tingkat eksploitasi
dengan q adalah koefisien penangkapan,
maksimal yang dapat diambil dengan
yang selanjutnya kita asumsikan q=1,
(MEY)
eksploitasi dengan sumber alam
tetap mempertahankan sebagian populasi
maka persamaan (2) menjadi
MSY yang diperoleh pada bagian
bersifat
untuk keperluan regenerasi. Besaran ini
dinamakan maximum sustainable yield,
dN
N
= rN 1 − − EN .
dt
K
disingkat MSY. Selanjutnya akan dilihat
Tingkat
dua kasus eksploitasi, yaitu h(E,N)
kesetimbangan didapat dari dN/dt=0,
melibatkan aspek ekonomi dari proses
konstan dan tidak konstan.
yang dalam hal ini adalah
eksploitasi. Asumsikan harga per unit
E
N = K 1 − ,
r
hasil
Pertama misalkan tingkat panen
konstan, h(E,N) = h = konstan, sehingga
N
h = F (N ) = rN 1 − .
K
(4)
*
Ukuran populasi optimum
ini diberi simbol N * , yang diperoleh
dengan mempersamakan turunan pertama
dari F(N) terhadap N pada persamaan (4)
dengan nol, yang dalam hal ini diperoleh
K
.
2
Kemudian
(5)
MSY
memasukan
persamaan
diperoleh
nilai
(4),
N
*
ke
sehingga
(9)
(10)
tingkat eksploitasi pada titik equilibrium
tidak
tingkat
konstan
tetapi
h(E , N ) = qEN ,
biaya yang harus dikeluarkan untuk
akan
eksploitasi
dicari
(panen,
dengan
tangkapan)
adalah konstan sebesar p, dan biaya
yang
dikeluarkan,
sehingga
(revenue)
R = ph(E ) = pEN
jangka
waktu
yang
panjang,
R(E ) − C (E ) = 0
(Gordon,
Dalam
muncul
hal
ini
yaitu
1954).
bionomic
equilibrium
N∞ =
c
p
(15)
adalah
pada tingkat usaha
dan biaya (cost)
E∞ =
yang dikeluarkan adalah C = cE .
r (Kp − c )
.
Kp
(16)
atau
(11)
hasil
diperoleh
maksimum
dengan
ekonomis,
.
4
memaksimumkan
Model
Bioekonomi
Persamaan
selisih antara pendapatan dan biaya.
Logistik
untuk
dengan
Ambang Batas Kepunahan
yang biasa dinamakan sustainable yield
Untuk
E MEY ,
dan grafiknya dinamakan yield-effort
Pada bagian ini teori di atas akan
maksimumkan R (E ) − C (E ) yang dapat
diperluas untuk eksploitasi populasi yang
curve.
Berdasarkan uraian di atas, dapat
mendapatkan
diperoleh apabila
disimpulkan bahwa tingkat eksploitasi
rK
, yang diperoleh pada saat
4
populasi berjumlah N MSY =
usaha
(7)
tingkat pendapatan sama persis dengan
eksploitasi
Maximum economic yield (MEY)
E*
,
h = E * N * = E * K 1 −
r
merupakan fungsi dari tingkat usaha E,
yang berbentuk
yang
Apabila
eksploitasi bersifat open-access, maka
diberikan oleh
F(N) =
jika
sole-ownership.
aspek ekonomi. Pada bagian ini tingkat
pendapatan
Lebih jauh lagi apabila r > E * ,
Nilai N MEY ini berlaku untuk
sebelumnya tidak mempertimbangkan
usaha
(6)
Selanjutnya,
Yield
N
E = r 1 − .
K
dalam
diperoleh
Economic
dengan tingkat usaha
maksimum diberikan oleh MSY = max
rK
h=h =
.
4
*
eksploitasi
dengan
saat
Maximum
eksploitasi porposional dengan besarnya
ukuran populasi N memberikan nilai h
N* =
pada
*
Dalam hal ini MSY diperoleh ketika
maksimum.
populasi
(8)
3.2
E MSY =
yang
K
, dengan
2
dikeluarkan
sebesar
r
.
2
∂ (R(E ) − C (E ))
= 0.
∂E
MEY = max ( pN − c) E
(12)
populasi berada di atas threshold tertentu,
bawah threshold tersebut maka populasi
tersebut akan punah. Model pertumbuhan
pada saat
E MEY =
tumbuh secara logistik apabila jumlah
tetapi apabila jumlah populasi berada di
Dengan cara ini diperoleh
r (Kp − c )
2 Kp
populasi
(13)
Kp + c
.
2p
dapat
modifikasi
logistik
dan
N MEY =
3
nilai
dibentuk
dari
yang
model
sebagai
pertumbuhan
mempunyai
carrying
capacity K dengan memberikan ambang
(14)
batas kepunahan T
4
dN
N N
= − r 1 − 1 − N ,
dt
T K
h(E,N), maka laju pertumbuhan populasi
(17)
dengan r > 0 dan 0 < T < K . Jika nilai
awal N kurang dari T maka N(t) akan
menjadi
dN
N N
= − rN 1 − 1 − − h( E , N ).
dt
T K
(18)
turun menuju kepunahan. Jika nilai awal
N lebih dari T maka N(t) akan mendekati
carrying capacity K.
Eksploitasi dikatakan berkelanjutan jika
Gambar berikut
yang menghasilkan dua buah akar N1*
5
Penutup
Jika MSY suatu populasi dapat
dan N 2* yang diberikan oleh
ditentukan secara tepat, maka eksploitasi
T + K ± T 2 − TK + K 2
. (21)
3
pada level MSY ini tidak akan mengubah
(20)
ukuran populasi, karena pertumbuhan
Selanjutnya dengan mensubstitusikan
mengalami apa yang dinamakan zero
kedua nilai N * ke dalam persamaan (19)
growth rate apabila populasi berada pada
N1*,2 =
kesetimbangan (N*=K/2 untuk kasus
diperoleh dua buah nilai h1* dan h2* ,
logistik dan N1* pada persamaan (21)
yaitu
untuk kasus logistik dengan ambang
h1*,2
(
=
batas kepunahan).
−r
− 2T 3 + 3T 2 K + 3TK 2 − 2 K 3
27TK
±r
2T 2 − 2TK + 2 K 2 C
27TK
(
)
)
Jika populasi berada di atas
kesetimbangan, maka pada akhirnya
eksploitasi
akan
membawa
populasi
kepada kesetimbangan. Sedangkan jika
populasi sedikit saja berada di bawah
(22)
Maximum
Sustainable
Yield
= 0 , yang berarti
Untuk
mendapatkan
*
MSY
populasi
dengan
diperoleh
setelah
menyelesaikan
= 0 , atau
pertumbuhan logistik yang mempunyai
persamaan dh
ambang
TK − 2(T + K )N + 3 N 2 = 0 ,
batas
misalkan
kepunahan
tersebut
mengalami eksploitasi dengan tingkat
dN
(20)
pada
Dalam hal ini MSY disebut semi-stabil
yakni MSY= h1 yang diberikan pada saat
h(E,N) konstan, yakni h(E,N) = h. MSY
(MSY)
Jika
dt
N N
h(E , N ) = − rN 1 − 1 − . (19)
T K
buah nilai awal yang berbeda.
4.1
dN
populasi
C = T 2 − TK + K 2 .
yang relevan sebagai MSY adalah h1* ,
untuk nilai K=1000 dan T=100 dengan 3
maka
akhirnya akan menuju ke kepunahan.
Dalam hal ini h1* > h2* maka h
memberikan illustrasi tersebut di atas
kesetimbangan
dengan
populasi
berukuran
NMSY= N1*
(tidak stabil)
Secara teoritis eksploitasi pada
tingkat MSY ini adalah strategi terbaik.
Tetapi
karena
sulitnya
menentukan
nilainya yang eksak (misalnya dalam
pada
kasus perikanan laut, kita tidak pernah
persamaan (21). Selanjutnya EMSY, MEY,
tahu berapa jumlah ikan sebenarnya,
NMEY, EMEY dan bionomic equilibrium
berapa
dapat ditentukan dengan cara yang sama
sebenarnya),
seperti pada bagian 3 (lihat Lestari
mempunyai resiko yang cukup besar,
(2001) untuk lengkapnya).
yaitu
besarnya
nilai
maka
kepunahan
r
dan
strategi
species
K
ini
yang
dieksploitasi (Larkin, 1977). Resiko ini
diperparah lagi apabila ternyata populasi
5
6
yang dieksploitasi mempunyai ambang
Referensi:
kepunahan. Skripsi S-1, Jurusan
batas kepunahan T.
Austin, O.L. (1983). Birds of the world,
Matematika Unpad.
Andaikan kita tahu dengan tepat
Golden Press, New York, pp. 143-
berapa nilai MSY suatu populasi maka
eksploitasi pada tingkat MSY ini aman
Clark,
C.W.
(1976).
Mathematical
dan menguntungkan jika kita dapat
Bioeconomics:
menyisakan populasi tersebut sebanyak
Management
setengah
Resources, John Wiley,
dari
carrying
capacity
(N*=K/2). Akan tetapi kalau kita tidak
menyadari
bahwa
sebenarnya
ada
the
of
Optimal
Renewable
New-
&
Clark,
T.W. (1993).
(1981).
sizes
Minimum
for
species
conservation. Bioscience 31: 131134.
Predictions of the impacts of
Supriatna, A.K. dan Possingham, H.P.
changes in population size and
(1998). Optimal harvesting for a
environmental
predator-prey
variability
Leadbeater’s
McCoy
on
possum,
Gymnobelideus
York.
Cunningham, S. (1981). The evolution of
M.L.
population
Lindenmayer, D.B., Lacy, R.C., Thomas,
V.C.
145.
Schaffer,
leadbeateri
metapopulation.
Bulletin of Mathematical Biology.
60: 49-65.
(Marsupialia:Petauridae)
Supriatna, A.K. dan Possingham, H.P.
threshold kepunahan T maka MSY
the
fisheries
using population viability analysis:
(1999). Harvesting a two-patch
(tepatnya
management during the 1970’s.
an application of the computer
predator-prey
Ocean Management 6: 251-278.
program VORTEX. Wild. Res. 20:
Natural Resource Modeling. 12:
ignorant
MSY)
menjamin
punahnya populasi tersebut. Perhatikan
persamaan (21), betapapun kecilnya T,
objectives
of
Gordon, H.S. (1954). The economic
67-86.
metapopulation.
481-498.
misal T → 0 , maka jumlah populasi sisa
theory
eksploitasi harus minimal dua per tiga
resource: the fishery. Journal of
the
dari carrying capacity. Lebih jauh lagi
Political Economy 62: 124-142.
important to the management of
exploitation:
Confronting
the commercial marine fisheries.
coexistence.
penurunan kualitas habitat) maka dalam
economy with nature: an action
Bulletin of the Inter-American
Modeling. 8: 384-413.
hal ini rekomendasi dari persamaan (21)
that could be done in interpreting
Tropical Tuna Comission 1: 27-56.
adalah konservasi total, yakni sama
the
sekali
ada
development. Jurnal Ilmiah Ilmu
atas
Pengetahuan dan Teknologi 2: 28-
jika
T → K (bisa
tidak
eksploitasi.
Hal
mengindikasikan
terjadi
karena
diperkenankan
tersebut
tentang
di
pentingnya
Husniah,
of
H.
a
common-property
(1999).
concept
of
memasukan viability threshold dalam
concept of maximum sustainable
praktek eksploitasi sumber alam yang
yield. Transaction of the American
objektif
sumber
alam
Husniah, 1999).
dalam
manajemen
(Cunningham,
1981;
of
populations
species
and
natural
resource
extinction
Natural
vs.
Resource
30.
setiap perhitungan yang berkaitan dengan
tentang
dynamics
Tsur, Y. dan Zemel, A. (1994). Endanger
sustainable
Larkin, P.A. (1977). An epitaph for the
regeneratif atau pencarian konsep lain
Schaefer, M.B. (1954). Some aspects of
Fisheries Society 106: 1-11.
Lestari, M. (2001). Model bioekonomi
untuk
populasi
pertumbuhan
melibatkan
logistik
ambang
dengan
yang
batas
7
8
adalah punahnya populasi burung dara
sustainable yield, MSY (Schaeffer, 1954)
Pengaruh Ambang Batas Kepunahan dalam Penentuan Tingkat
Eksploitasi Sumber Alam Regeneratif
“passenger” di Amerika Serikat yang
dan maximum economic yield, MEY
pada awalnya begitu melimpah, tetapi
(Gordon, 1954). Adapun net present
kemudian menyusut karena perburuan.
value, NPV (Clark, 1976) tidak, akan
Kemudian dengan jumlah yang sudah
dibahas dalam paper ini.
Asep K. Supriatna
*)
& Meiyane Lestari
Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran
susut tersebut tidak dapat berkembang
Km 21 Jatinangor-Sumedang, fax: 022-4218676
biak dengan baik sampai akhirnya punah.
Hal
*) Email: asupriat@unpad.ac.id
Abstrak
Kepentingan akan konservasi dan eksploitasi kadang-kadang muncul secara bersamaan. Hal ini
terutama menyangkut makhluk hidup yang mempunyai nilai ekonomis. Beberapa teori yang
menyangkut pemanfaatan sumber alam telah berhasil dikembangkan dengan mengacu kepada
pemanfaatan yang berkelanjutan, misalnya konsep maximum sustainable yield (MSY). Di lain
pihak dalam literatur dikenal batas kritis untuk beberapa species dimana jika jumlah populasi
species tersebut di bawah ambang batas tertentu yang dikenal dengan population viability
threshold (PVT) maka species tersebut akan terancam risiko kepunahan. Dalam paper ini dibahas
mengenai pengaruh ambang batas tersebut dalam penentuan tingkat MSY.
Keywords: Model Bioekonomik, Eksploitasi, Konservasi, MSY, Ambang Batas Kepunahan
Abstract
Conservation and exploitation issues are often to occur simultaneously, especially in the utilization
of commercial biological resources. Some theories regarding the exploitation of natural resources
have been developed by considering the concept of sustainable utilization, such as the maximum
sustainable yield (MSY). On the other hand many literatures showed that many species have a
population viability threshold (PVT), in which below the threshold the population will decline and
face the risk of extinction. In this paper we discuss the effect of this threshold on the level of MSY.
Keywords: Bioeconomic Model, Exploitation, Conservation, MSY, Population Viability
ini
disebabkan
ambang
Maximum Sustainable Yield
Misalkan populasi suatu species
kepunahan burung dara ini cukup tinggi
mengalami pertumbuhan alami dengan
(Austin, 1983).
mengikuti persamaan logistik, dengan N
Dalam paper ini akan dibahas
menunjukkan banyaknya populasi, K
pengaruh dari ambang batas kepunahan
menunjukkan carrying capacity, dan r
bagi suatu species yang punya nilai
adalah kapasitas pertumbuhan intrinsik
ekonomi, dalam penentuan
populasi tersebut. Bentuk persamaan
tingkat
eksploitasi terhadap populasi species
logistik diberikan oleh
tersebut.
mengingat eksploitasi terhadap suatu
dN
N
= F (N ) = rN 1 − .
dt
K
species
Hal
juga
ini
sangat
(1)
tetap
dapat
Jika populasi tersebut mengalami tingkat
kelangsungan
hidup
eksploitasi dengan laju h(E,N) yang
species tersebut (lihat Tsur & Zemel,
merupakan fungsi dari ukuran populasi N
1994).
dan
mempertahankan
harus
penting
tingkat
usaha
E,
maka
laju
pertumbuhan populasi dengan adanya
Threshold
2
1
2.1
batas
Pendahuluan
Asumsi
yang
dipakai
dalam
Model Bioekonomi dengan
eksploitasi diberikan oleh
kenyataan banyak species yang dibawah
Persamaan Logistik
jumlah tertentu populasi species tersebut
Pada bagian ini akan diuraikan
dN
N
= rN 1 − − h(E , N ) .
dt
K
tidak
dapat
tumbuh
seperti
yang
secara singkat model bioekonomi yang
digambarkan model logistik, melainkan
menggunakan
biasanya adalah pertumbuhan populasi
cenderung turun dan mempunyai risiko
logistik. Model ini akan menjadi dasar
maka
atau sumber alam yang dieksploitasi
punah (Schaffer, 1981; Lindenmayer et
untuk model logistik dengan ambang
persamaan (2) haruslah nol, sehingga
mengikuti
al., 1993). Hal ini mungkin disebabkan
batas kepunahan yang akan dibahas pada
tingkat eksploitasi diberikan oleh
adanya
dan
bagian selanjutnya. Tingkat eksploitasi
demographic stochasticity. Contoh klasik
yang akan dibahas meliputi maximum
N
h(E , N ) = rN 1 −
K
(Schaefer,
theory
atau
pertumbuhan
1954;
logistik
Supriatna
&
Possingham, 1998, 1999). Namun dalam
unsur
environmental
1
pertumbuhan
Agar populasi tidak mengalami
bioekonomi
harvesting
asumsi
(2)
kepunahan dengan adanya eksploitasi,
pertumbuhan
populasi
pada
(3)
2
Persamaan (3) adalah tingkat eksploitasi
dengan q adalah koefisien penangkapan,
maksimal yang dapat diambil dengan
yang selanjutnya kita asumsikan q=1,
(MEY)
eksploitasi dengan sumber alam
tetap mempertahankan sebagian populasi
maka persamaan (2) menjadi
MSY yang diperoleh pada bagian
bersifat
untuk keperluan regenerasi. Besaran ini
dinamakan maximum sustainable yield,
dN
N
= rN 1 − − EN .
dt
K
disingkat MSY. Selanjutnya akan dilihat
Tingkat
dua kasus eksploitasi, yaitu h(E,N)
kesetimbangan didapat dari dN/dt=0,
melibatkan aspek ekonomi dari proses
konstan dan tidak konstan.
yang dalam hal ini adalah
eksploitasi. Asumsikan harga per unit
E
N = K 1 − ,
r
hasil
Pertama misalkan tingkat panen
konstan, h(E,N) = h = konstan, sehingga
N
h = F (N ) = rN 1 − .
K
(4)
*
Ukuran populasi optimum
ini diberi simbol N * , yang diperoleh
dengan mempersamakan turunan pertama
dari F(N) terhadap N pada persamaan (4)
dengan nol, yang dalam hal ini diperoleh
K
.
2
Kemudian
(5)
MSY
memasukan
persamaan
diperoleh
nilai
(4),
N
*
ke
sehingga
(9)
(10)
tingkat eksploitasi pada titik equilibrium
tidak
tingkat
konstan
tetapi
h(E , N ) = qEN ,
biaya yang harus dikeluarkan untuk
akan
eksploitasi
dicari
(panen,
dengan
tangkapan)
adalah konstan sebesar p, dan biaya
yang
dikeluarkan,
sehingga
(revenue)
R = ph(E ) = pEN
jangka
waktu
yang
panjang,
R(E ) − C (E ) = 0
(Gordon,
Dalam
muncul
hal
ini
yaitu
1954).
bionomic
equilibrium
N∞ =
c
p
(15)
adalah
pada tingkat usaha
dan biaya (cost)
E∞ =
yang dikeluarkan adalah C = cE .
r (Kp − c )
.
Kp
(16)
atau
(11)
hasil
diperoleh
maksimum
dengan
ekonomis,
.
4
memaksimumkan
Model
Bioekonomi
Persamaan
selisih antara pendapatan dan biaya.
Logistik
untuk
dengan
Ambang Batas Kepunahan
yang biasa dinamakan sustainable yield
Untuk
E MEY ,
dan grafiknya dinamakan yield-effort
Pada bagian ini teori di atas akan
maksimumkan R (E ) − C (E ) yang dapat
diperluas untuk eksploitasi populasi yang
curve.
Berdasarkan uraian di atas, dapat
mendapatkan
diperoleh apabila
disimpulkan bahwa tingkat eksploitasi
rK
, yang diperoleh pada saat
4
populasi berjumlah N MSY =
usaha
(7)
tingkat pendapatan sama persis dengan
eksploitasi
Maximum economic yield (MEY)
E*
,
h = E * N * = E * K 1 −
r
merupakan fungsi dari tingkat usaha E,
yang berbentuk
yang
Apabila
eksploitasi bersifat open-access, maka
diberikan oleh
F(N) =
jika
sole-ownership.
aspek ekonomi. Pada bagian ini tingkat
pendapatan
Lebih jauh lagi apabila r > E * ,
Nilai N MEY ini berlaku untuk
sebelumnya tidak mempertimbangkan
usaha
(6)
Selanjutnya,
Yield
N
E = r 1 − .
K
dalam
diperoleh
Economic
dengan tingkat usaha
maksimum diberikan oleh MSY = max
rK
h=h =
.
4
*
eksploitasi
dengan
saat
Maximum
eksploitasi porposional dengan besarnya
ukuran populasi N memberikan nilai h
N* =
pada
*
Dalam hal ini MSY diperoleh ketika
maksimum.
populasi
(8)
3.2
E MSY =
yang
K
, dengan
2
dikeluarkan
sebesar
r
.
2
∂ (R(E ) − C (E ))
= 0.
∂E
MEY = max ( pN − c) E
(12)
populasi berada di atas threshold tertentu,
bawah threshold tersebut maka populasi
tersebut akan punah. Model pertumbuhan
pada saat
E MEY =
tumbuh secara logistik apabila jumlah
tetapi apabila jumlah populasi berada di
Dengan cara ini diperoleh
r (Kp − c )
2 Kp
populasi
(13)
Kp + c
.
2p
dapat
modifikasi
logistik
dan
N MEY =
3
nilai
dibentuk
dari
yang
model
sebagai
pertumbuhan
mempunyai
carrying
capacity K dengan memberikan ambang
(14)
batas kepunahan T
4
dN
N N
= − r 1 − 1 − N ,
dt
T K
h(E,N), maka laju pertumbuhan populasi
(17)
dengan r > 0 dan 0 < T < K . Jika nilai
awal N kurang dari T maka N(t) akan
menjadi
dN
N N
= − rN 1 − 1 − − h( E , N ).
dt
T K
(18)
turun menuju kepunahan. Jika nilai awal
N lebih dari T maka N(t) akan mendekati
carrying capacity K.
Eksploitasi dikatakan berkelanjutan jika
Gambar berikut
yang menghasilkan dua buah akar N1*
5
Penutup
Jika MSY suatu populasi dapat
dan N 2* yang diberikan oleh
ditentukan secara tepat, maka eksploitasi
T + K ± T 2 − TK + K 2
. (21)
3
pada level MSY ini tidak akan mengubah
(20)
ukuran populasi, karena pertumbuhan
Selanjutnya dengan mensubstitusikan
mengalami apa yang dinamakan zero
kedua nilai N * ke dalam persamaan (19)
growth rate apabila populasi berada pada
N1*,2 =
kesetimbangan (N*=K/2 untuk kasus
diperoleh dua buah nilai h1* dan h2* ,
logistik dan N1* pada persamaan (21)
yaitu
untuk kasus logistik dengan ambang
h1*,2
(
=
batas kepunahan).
−r
− 2T 3 + 3T 2 K + 3TK 2 − 2 K 3
27TK
±r
2T 2 − 2TK + 2 K 2 C
27TK
(
)
)
Jika populasi berada di atas
kesetimbangan, maka pada akhirnya
eksploitasi
akan
membawa
populasi
kepada kesetimbangan. Sedangkan jika
populasi sedikit saja berada di bawah
(22)
Maximum
Sustainable
Yield
= 0 , yang berarti
Untuk
mendapatkan
*
MSY
populasi
dengan
diperoleh
setelah
menyelesaikan
= 0 , atau
pertumbuhan logistik yang mempunyai
persamaan dh
ambang
TK − 2(T + K )N + 3 N 2 = 0 ,
batas
misalkan
kepunahan
tersebut
mengalami eksploitasi dengan tingkat
dN
(20)
pada
Dalam hal ini MSY disebut semi-stabil
yakni MSY= h1 yang diberikan pada saat
h(E,N) konstan, yakni h(E,N) = h. MSY
(MSY)
Jika
dt
N N
h(E , N ) = − rN 1 − 1 − . (19)
T K
buah nilai awal yang berbeda.
4.1
dN
populasi
C = T 2 − TK + K 2 .
yang relevan sebagai MSY adalah h1* ,
untuk nilai K=1000 dan T=100 dengan 3
maka
akhirnya akan menuju ke kepunahan.
Dalam hal ini h1* > h2* maka h
memberikan illustrasi tersebut di atas
kesetimbangan
dengan
populasi
berukuran
NMSY= N1*
(tidak stabil)
Secara teoritis eksploitasi pada
tingkat MSY ini adalah strategi terbaik.
Tetapi
karena
sulitnya
menentukan
nilainya yang eksak (misalnya dalam
pada
kasus perikanan laut, kita tidak pernah
persamaan (21). Selanjutnya EMSY, MEY,
tahu berapa jumlah ikan sebenarnya,
NMEY, EMEY dan bionomic equilibrium
berapa
dapat ditentukan dengan cara yang sama
sebenarnya),
seperti pada bagian 3 (lihat Lestari
mempunyai resiko yang cukup besar,
(2001) untuk lengkapnya).
yaitu
besarnya
nilai
maka
kepunahan
r
dan
strategi
species
K
ini
yang
dieksploitasi (Larkin, 1977). Resiko ini
diperparah lagi apabila ternyata populasi
5
6
yang dieksploitasi mempunyai ambang
Referensi:
kepunahan. Skripsi S-1, Jurusan
batas kepunahan T.
Austin, O.L. (1983). Birds of the world,
Matematika Unpad.
Andaikan kita tahu dengan tepat
Golden Press, New York, pp. 143-
berapa nilai MSY suatu populasi maka
eksploitasi pada tingkat MSY ini aman
Clark,
C.W.
(1976).
Mathematical
dan menguntungkan jika kita dapat
Bioeconomics:
menyisakan populasi tersebut sebanyak
Management
setengah
Resources, John Wiley,
dari
carrying
capacity
(N*=K/2). Akan tetapi kalau kita tidak
menyadari
bahwa
sebenarnya
ada
the
of
Optimal
Renewable
New-
&
Clark,
T.W. (1993).
(1981).
sizes
Minimum
for
species
conservation. Bioscience 31: 131134.
Predictions of the impacts of
Supriatna, A.K. dan Possingham, H.P.
changes in population size and
(1998). Optimal harvesting for a
environmental
predator-prey
variability
Leadbeater’s
McCoy
on
possum,
Gymnobelideus
York.
Cunningham, S. (1981). The evolution of
M.L.
population
Lindenmayer, D.B., Lacy, R.C., Thomas,
V.C.
145.
Schaffer,
leadbeateri
metapopulation.
Bulletin of Mathematical Biology.
60: 49-65.
(Marsupialia:Petauridae)
Supriatna, A.K. dan Possingham, H.P.
threshold kepunahan T maka MSY
the
fisheries
using population viability analysis:
(1999). Harvesting a two-patch
(tepatnya
management during the 1970’s.
an application of the computer
predator-prey
Ocean Management 6: 251-278.
program VORTEX. Wild. Res. 20:
Natural Resource Modeling. 12:
ignorant
MSY)
menjamin
punahnya populasi tersebut. Perhatikan
persamaan (21), betapapun kecilnya T,
objectives
of
Gordon, H.S. (1954). The economic
67-86.
metapopulation.
481-498.
misal T → 0 , maka jumlah populasi sisa
theory
eksploitasi harus minimal dua per tiga
resource: the fishery. Journal of
the
dari carrying capacity. Lebih jauh lagi
Political Economy 62: 124-142.
important to the management of
exploitation:
Confronting
the commercial marine fisheries.
coexistence.
penurunan kualitas habitat) maka dalam
economy with nature: an action
Bulletin of the Inter-American
Modeling. 8: 384-413.
hal ini rekomendasi dari persamaan (21)
that could be done in interpreting
Tropical Tuna Comission 1: 27-56.
adalah konservasi total, yakni sama
the
sekali
ada
development. Jurnal Ilmiah Ilmu
atas
Pengetahuan dan Teknologi 2: 28-
jika
T → K (bisa
tidak
eksploitasi.
Hal
mengindikasikan
terjadi
karena
diperkenankan
tersebut
tentang
di
pentingnya
Husniah,
of
H.
a
common-property
(1999).
concept
of
memasukan viability threshold dalam
concept of maximum sustainable
praktek eksploitasi sumber alam yang
yield. Transaction of the American
objektif
sumber
alam
Husniah, 1999).
dalam
manajemen
(Cunningham,
1981;
of
populations
species
and
natural
resource
extinction
Natural
vs.
Resource
30.
setiap perhitungan yang berkaitan dengan
tentang
dynamics
Tsur, Y. dan Zemel, A. (1994). Endanger
sustainable
Larkin, P.A. (1977). An epitaph for the
regeneratif atau pencarian konsep lain
Schaefer, M.B. (1954). Some aspects of
Fisheries Society 106: 1-11.
Lestari, M. (2001). Model bioekonomi
untuk
populasi
pertumbuhan
melibatkan
logistik
ambang
dengan
yang
batas
7
8