IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA SYARIAH SURABAYA (Studi Deskriptif Kuantitatif Iklim Komunikasi Organisasi PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera Syariah Surabaya).

IK LIM KOMUNIKASI ORGANISASI
PT. ASURANSI J IWA BRINGIN J IWA SEJ AHTERA SYARIAH
SURABAYA
(Studi Deskr iptif Kuantitatif Iklim Komunikasi Organisasi PT. Asur ansi J iwa
Bringin J iwa Sejahtera Syar iah Surabaya)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyar atan Memperoleh Gelar Sar jana
Progr am Studi Ilmu Komunikasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
U P N “Veteran” J awa Timur

Oleh :

Deasy Tr iana Pr imatanti
NPM. 0843010009

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA

2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PT. ASURANSI J IWA BRINGIN
J IWA SEJ AHTERA SYARIAH SURABAYA
(Studi Deskr iptif Kuantitatif Iklim Komunikasi Organisasi PT. Asuransi
J iwa Br ingin J iwa Sejahter a Syariah Surabaya)
Disusun Oleh :

DEASY TRIANA PRIMATANTI
NPM. 0843010009
Telah diper tahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi
J ur usan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Univer sitas
Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur Pada Tanggal 20 J anuari
2012
PEMBIMBING

TIM PENGUJ I :

1. Ketua

Drs. Kusnar to, M.Si
NIP. 195 8080
N 1198 4021 001

J uwito, S.sos. M.Si
NPT. 367049500361
2. Sekretaris

Dra. Sumar djijati, M.Si
NIP. 196 2032 31993092 001
3. Anggota

Drs. Kusnar to, M.Si
NIP. 195 8080 1198 4021 001

Mengetahui,
DEKAN


Dr a. Hj. Suparwati, Msi
NIP. 1 95507 181 983 022 001

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PT. ASURANSI J IWA BRINGIN
J IWA SEJ AHTERA SYARIAH SURABAYA
(Studi Deskriptif Kuantitatif Iklim Komunikasi Organisasi PT. Asur ansi
J iwa Br ingin J iwa Sejahter a Syariah Surabaya)

Disusun Oleh :

DEASY TRIANA PRIMATANTI
NPM. 0843010009
Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui,

Pembimbing Utama

Drs. Kusnar to, M.Si
NIP. 195808011984021001

Mengetahui,
DEKAN

Dr a. Hj. Supar wati, M.Si
NIP. 195507181983022001

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKS
DEASY TRIANA PRIMATANTI, IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI
PT. ASURANSI J IWA BRINGIN J IWA SEJ AHTERA SYARIAH
SURABAYA (Studi Deskr iptif Kuantitatif Iklim Komunikasi Or ganisasi PT.

Asuransi J iwa Bringin J iwa Sejahtera Syar iah Sur abaya)
Iklim komunikasi organisasi dibentuk melalui interaksi antara anggota
organisasi. Iklim bukanlah sifat seseorang individu, tetapi dipelihara oleh para
anggota organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui iklim komunikasi
organisasi PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera Syariah Surabaya yang
didasarkan atas permasalahan yang terjadi, yaitu penurunan jumlah nasabah
asuransi dan tidak berhasilnya pencapaian target yang telah ditetapkan oleh
perusahaan dan juga karena sering terjadi konflik internal antara Unit Marketing
dan Financial Consultant, sehingga peneliti ingin mengetahui bagaimana iklim
komunikasi organisasi PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera Syariah
Surabaya.
Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik penarikan
sample menggunakan Purposive Sampling yakni didasarkan pada kriteria-kriteria
tertentu yaitu karyawan PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera Syariah
Surabaya khususnya Unit Marketing dan Financial Consultant yang berjumlah 27
orang dijadikan populasi.
Berdasarkan penyajian data dan hasil analisis data diperoleh kesimpulan
bahwa iklim komunikasi organisasi pada PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa
Sejahtera Syariah Surabaya secara keseluruhan dapat dikatakan tidak baik.


Kata Kunci

:Iklim Komunikasi Organisasi, PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa
Sejahtera Syariah Surabaya

ABSTRACT
DEASY TRIANA PRIMATANTI, ORGANIZATIONAL COMMUNICATION
CLIMATE PT. ASURANSI J IWA BRINGIN J IWA SEJ AHTERA SYARIAH
SURABAYA (Study Quantitative Descriptive of Or ganizational Communication
Climate PT. Asur ansi J iwa Br ingin Jiwa Sejahtera Syar iah Sur abaya)

Organizational communication climate is formed through the interaction
between members of the organization. Climate is not the nature of an individual,
but maintained by the members of the organization. This study aims to determine
the organizational communication climate PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa
Sejahtera Syariah Surabaya based on problems that occur, namely the decrease
in the number of insurance customers and not successful achievement of targets
set by the company and also because of frequent internal conflicts between Unit
Marketing and Financial Consultant, so the researchers wanted to know how the


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

climate of organizational communication PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa
Sejahtera Syariah Surabaya.
This research method is a quantitative method with sample withdrawal
technique using Purposive Sampling that is based on certain criteria id est
employee of PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera Syariah Surabaya,
especially Unit Marketing and Financial Consultant amounting to 27 people made
the population.
Based on data presentation and analysis of data obtained the conclusion
that the climate of organizational communication at PT. Asuransi Jiwa Bringin
Jiwa Sejahtera Syariah Surabaya asa whole can be said is not good

Keywords : Organizational Communication Climate, PT. Asuransi Jiwa Bringin
Jiwa Sejahtera Syariah Surabaya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, yang
telah memberikan rahmat serta karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi penelitian ini.
Keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis membuat
Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Berkat usaha, dorongan serta
bimbingan

dari

berbagai pihak

yang telah membantu

penulis

dalam

menyelesaikan Skripsi ini. Rasa terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Drs.

Kusnarto, M.Si selaku Dosen Pembimbing penulis yang selama ini telah
membimbing serta memberikan pengarahan kepada penulis dengan penuh
kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
Pada kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya atas segala bantuan dan bimbingannya kepada :
1.

Dra. Hj. Suparwati, M.Si, Dekan FISIP UPN “Veteran” JATIM

2.

Bapak Juwito, S.Sos., M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP
UPN “Veteran” JATIM

3.

Drs. Saiffudin Zuhri, M.Si, Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi
FISIP UPN “Veteran” JATIM

4.


Drs. Kusnarto, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing

5.

Ir. Didiek Tranggono, M.Si, sebagai Dosen Wali

6.

Seluruh dosen Ilmu Komunikasi FISIP UPN “Veteran” JATIM

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7.

Ibu Fifi, Pak Panidjan, Pak Sutiarso, Ibu Sri, Ibu Tatik, Pak Inggil, Pak Edy,
dan Pak Anang dan seluruh staf karyawan BRIngin Life Syariah.


8.

Keluarga penulis, Papa, Mama, Mbak Dini, Mas Dedy, Mas Eki, Mbak
Shanty dan semua keluarga besar penulis, terima kasih atas segala dorongan,
bimbingan, nasihat-nasihat, serta doanya.

9.

Sahabat-sahabatku tercinta Shyla, Elisa, Annisa, Bang Ian, Genggong (Fifi,
Veve, Indah, Reni, Ndul, Rayyan, Putri, Juwi & Ucup), terima kasih buat
segala dukungan, doa, dan semangatnya.

10.

Derry Setya Putra terima kasih untuk cerewetannya dan juga doanya serta
Yudha “kalong” Trisatria terima kasih telah mengembalikan semangatku
lagi.

11.

Seluruh pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan memberikan semangat dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Akhir kata, penulis memohon kehadirat Tuhan YME semoga segala
bantuan yang telah mereka berikan kepada penulis mendapatkan balasan dari
Tuhan YME.
Harapan penulis, semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang
menggunakannya.

Surabaya, Januari 2012

Penulis

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN J UDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJ UAN ................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .................................................... iii
ABSTRAKS ................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
DAFTAR ISI .............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................ 8
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 8
1.4 Manfaat Penelitian …………………………………………………. 8
BAB II KAJ IAN PUSTAKA ……………………………………………..... 10
2.1 Landasan Teori …………………………………………………….. 10

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.1 Pengertian Komunikasi ……………………………………….. 10
2.1.2 Pengertian Organisasi ………………………………………… 11
2.1.3 Karakteristik dan Fungsi Organisasi ………………………….. 12
2.1.4 Komunikasi Organisasi ……………………………..………… 15
2.1.5 Komunikasi Organisasi Dalam Suatu Perusahaan …………..... 19
2.1.6 Pendekatan Komunikasi Organisasi ………………………..… 20
2.1.7 Iklim Komunikasi Organisasi ……………………………….... 22
2.1.8 Iklim Komunikasi Organisasi Dalam Suatu Perusahaan ……... 23
2.1.9 Proses Komunikasi di Perusahaan ………………………….… 28
2.1.10 Komunikasi Interaksional ………………………………….... 29
2.1.11 Konsep Hubungan Dalam Suatu Perusahaan ……………….. 31
2.2 Kerangka Berpikir ………………………………………………….. 33
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 37
3.1 Metode Penelitian ……………………………………………….…. 37
3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ……………………. 37
3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ………………….. 43
3.3.1 Populasi ………………………………………………………. 43

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.3.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ……………………….. 43
3.4 Teknik Pengumpulan Data ……………………………………….… 44
3.5 Metode Analisis Data ………………….…………………………… 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………… 50
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................. 50
4.1.1 Latar Belakang Perusahaan…………………………………….. 50
4.1.2 Struktur Organisasi…………………………………………….. 52
4.2 Penyajian Data dan Analisa Data ..................................................... 53
4.2.1 Identitas Responden ……………………………………………53
4.2.2 Kepercayaan…………………………………………………… 57
4.2.3 Keputusan Partisipatif…………………………………………. 60
4.2.4 Kejujuran…………………………………………………….… 63
4.2.5 Keterbukaan Dalam Komunikasi ke Bawah……………………66
4.2.6 Mendengarkan Dalam Komunikasi ke Atas…………………....69
4.2.7 Perhatian Pada Tujuan Berkinerja Tinggi……………………... 72
4.2.8 Nilai Iklim Komposit………………………………………….. 76
4.3 Pembahasan………………………………………………………….77

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V KESIMPULAN & SARAN…………………………………….… 83
5.1 Kesimpulan……………………………………………………..…...83
5.2 Saran ............................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….... 86
LAMPIRAN ………………………………………………………………... 88

xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Pada dasarnya
komunikasi menyentuh hampir seluruh kehidupan manusia dimanapun dan
apapun yang dilakukan manusia tersebut. Dengan berkomunikasi manusia
dapat saling berhubungan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari.
Hubungan dengan orang lain merupakan proses yang terus berlanjut,
jumlah dan mutu komunikasi yang ada pada hubungan tersebut adalah
yang membawa hubungan tersebut dalam kehidupan.
Melalui hubungan dengan orang lain, manusia dapat berkumpul
dalam suatu wadah untuk mempermudah pencapaian tujuan hidupnya. Hal
tersebut sesuai dengan sifat dasar manusia yang merupakan makhluk
sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan
orang lain. Bentuk kerja sama ini dapat melalui interaksi sosial, baik
hubungan antar individu, hubungan individu dengan kelompok, maupun
hubungan antar kelompok.
Manusia dalam berinteraksi tidak sekedar untuk memenuhi
kepentingan pribadinya semata, tetapi berusaha untuk menjadi suatu
bagian dalam kelompok-kelompok masyarakat. Keberadaan manusia
dalam suatu kelompok masyarakat dapat diakui jika manusia tersebut
memiliki peran dalam

kelompok tersebut. Dengan sikap saling

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

menghormati, saling menolong, dan saling menghargai, hubungan antar
manusia dapat berjalan dengan harmonis.
Bentuk interaksi antar manusia dapat diwujudkan dalam sebuah
organisasi. Organisasi merupakan sebuah tempat yang menampung orangorang yang berusaha mencapai tujuan bersama. Organisasi yang sehat
ditunjukkan dengan interdependen bekerja dengan cara yang sistematik
untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Organisasi dianggap sebagai
pemroses informasi terbesar dengan input, throughput, dan output. Sistem
terstruktur atas perilaku ini mengandung jabatan-jabatan (posisi-posisi)
dan peranan-peranan yang dapat dirancang sebelum peranan-peranan
tersebut diisi oleh pelaku organisasi (Pace dan Faules, 1993 : 17).
Sifat terpenting organisasi adalah penciptaan pesan, penafsiran,
dan penanganan kegiatan anggota organisasi dan bagaimana komunikasi
berlangsung dalam suatu organisasi dan apa maknanya adalah tergantung
pada konsepsi seseorang mengenai organisasi.
Dalam suatu organisasi terdapat pimpinan dan bawahan. Pimpinan
dalam kedudukannya sebagai komunikator bagi organisasi dituntut
memiliki

kemampuan

berkomunikasi secara

efektif

dan

efisien.

Maksudnya adalah perintah atau instruksi yang disampaikan dapat
dipahami oleh karyawan. Kemampuan seorang pemimpin yaitu dalam
memberikan informasi mengenai tujuan organisasi dan memberikan
penjelasan dalam kaitannya dengan tujuan masing-masing kelompok
sehingga masing-masing kelompok merasa bahwa organisasi adalah tujuan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

mereka bersama. Dengan cara tersebut, seorang pimpinan dapat
memotivasi karyawannya untuk bekerja dengan baik. Untuk menciptakan
motivasi yang tinggi di dalam diri anggota organisasi, maka lingkungan
tempat mereka bekerja turut mendukung.
Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan
penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian
dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit
tertentu komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarkis antara satu
dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Komunikasi
organisasi terjadi kapanpun, setidaknya satu orang menduduki suatu
jabatan dalam organisasi menafsirkan pertunjukan. Komunikasi yang akan
ditelaah adalah anggota-anggota organisasi, analisis komunikasi organisasi
menyangkut penelaahan atas banyak transaksi yang terjadi secara
bersamaan (Pace dan Faules, 2006 : 31).
Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi disebut dengan
komunikasi organisasi. adapun tujuan komunikasi dalam organisasi adalah
untuk membentuk saling pengertian (mutual understanding) sehingga
terjadi kesetaraan kerangka referensi (frame of reference) dan kesamaan
pengalaman (fields of experience) diantara anggota organisasi.
Iklim komunikasi merupakan gabungan dari persepsi-persepsi
suatu evaluasi menyeluruh mengenai peristiwa, komunikasi, perilaku
manusia, respons pegawai terhadap pegawai lainnya, harapan-harapan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

konflik-konflik antar karyawan dan kesempatan bagi pertumbuhan dalam
organisasi tersebut (Pace dan Faules, 2006 : 147).
Iklim komunikasi organisasi dibentuk melalui interaksi antara
anggota organisasi. Interaksi-interaksi dan proses-proses yang membentuk,
menciptakan kembali, mengubah, dan memelihara iklim adalah hal yang
seharusnya menjadi pusat perhatian. Iklim bukanlah sifat seorang individu,
tetapi sifat yang dibentuk, dimiliki bersama, dan dipelihara oleh para
anggota organisasi (Pace dan Faules, 2006 : 149).
Iklim komunikasi di dalam suatu organisasi memiliki peran yang
cukup penting. Upaya suatu organisasi menciptakan iklim kerja yang
positif selain memerlukan dukungan dari anggota organisasi juga
memerlukan proses waktu karena setiap individu yang berada dalam
organisasi tersebut memerlukan adaptasi dan pembenahan secara bertahap
untuk mencapai hasil yang maksimal dan bermanfaat bagi organisasi.
Iklim komunikasi yang positif akan menyebabkan tujuan
organisasi akan dapat cepat tercapai sesuai dengan yang diharapkan oleh
para anggotanya serta cenderung akan meningkatkan dan mendukung
komitmen pada organisasi. sebaliknya, iklim komunikasi yang negatif
akan menyebabkan terciptanya lingkungan kerja organisasi yang tidak
sehat, sehingga tujuan organisasi tidak dapat tercapai. Iklim komunikasi
yang negatif juga dapat mengakibatkan para anggotanya menjadi tidak
memiliki komitmen pada organisasi dan tidak memiliki sense of belonging
terhadap organisasi tempat mereka bekerja.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Sebuah organisasi tidak terlepas dari permasalahan yang bisa
terjadi di dalamnya. Terdapat hierarki dalam sebuah struktur organisasi
yang diisi dengan berbagai orang yang mempunyai sifat, latar belakang
dan tingkat pendidikan yang berbeda. Maka dari itu tidak semua arus
kegiatan organisasi bisa terjadi dengan baik. PT. Asuransi Jiwa Bringin
Jiwa Sejahtera Syariah Surabaya sendiri juga mempunyai permasalahanpermasalahan intern yang dapat mengahambat kelancaran informasi dan
komunikasi serta dapat membuat suasana kerja yang tidak kondusif.
PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera Syariah Surabaya atau
yang lebih dikenal dengan merk dagang BRIngin Life Syariah berdiri pada
28 Oktober 1987. Perusahaan ini berada di Surabaya tepatnya di Jl.
Untung Suropati No. 85 Surabaya. PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa
Sejahtera Syariah Surabaya adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang pelayanan jasa khusunya adalah asuransi. PT. Asuransi Jiwa
Bringin Jiwa Sejahtera Syariah Surabaya merupakan kantor cabang yang
membawahi penjualan asuransi untuk regional Jawa Timur.
Peneliti tertarik menjadikan PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa
Sejahtera Syariah Surabaya sebagai objek penelitian karena PT. Asuransi
Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera Syariah Surabaya merupakan salah satu
pelopor perusahaan asuransi yang berbasiskan syariah. Perusahaan ini
sebagai salah satu perusahaan asuransi jiwa nasional di Indonesia. Tetapi
ternyata meskipun perusahaan ini merupakan perusahaan asuransi jiwa
nasional dan juga merupakan salah satu anak perusahaan dari BRI belum

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

membuat perusahaan ini cukup berhasil di bidangnya. Ada saja
permasalahan yang timbul di dalam organisasi PT. Asuransi Jiwa Bringin
Jiwa Sejahtera Syariah Surabaya, salah satunya adalah belum berhasilnya
pencapaian target nasabah asuransi dan jumlah premi yang telah
ditetapkan oleh Kantor Pusat yang berada di Jakarta.
Penurunan jumlah nasabah PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa
Sejahtera Syariah Surabaya menjadi suatu masalah yang patut diperhatikan
oleh pimpinan cabang. Jumlah pencapaian nasabah asuransi yang menurun
juga berpengaruh dan berkaitan erat dengan menurunnya jumlah
pendapatan premi yang ditargetkan oleh perusahaan. Meskipun anggaran
yang diberikan untuk menunjang operasional perusahaan setiap tahunnya
adalah sama tetapi masih belum dapat memenuhi target yang ditetapkan.
Unit Marketing dan Financial Consultant sangat berperan penting di dalam
pencapaian target yang ditetapkan perusahaan karena tugas mereka yang
sangat crucial (penting) di dalam perusahaan yang bergerak dalam bidang
jasa khususnya asuransi. Permasalahan yang muncul juga tidak hanya dari
penurunan nasabah dan jumlah premi semata. Sering terjadinya konflik di
dalam hubungan kerja antara Unit Marketing dengan Financial Consultant
juga dapat memperhambat pencapaian target perusahaan.
Sebuah iklim komunikasi organisasi yang sehat dapat dilihat dari
beberapa faktor yang terjadi, salah satunya melalui motivasi kerja terhadap
karyawan yang ada. Menurut Pace dan Faules motivasi kerja adalah
bagaimana anggota organisasi menafsirkan lingkungan kerja mereka.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Dengan meningkatnya motivasi karyawan, berarti iklim komunikasi dapat
berjalan baik dan semua karyawan mendukung dan mampu melaksanakan
operasional dengan baik demi pencapaian target yang telah ditetapkan
perusahaan dan pencapaian tujuan organisasi.
Masalah atau ancaman yang muncul dari dalam organisasi jauh
lebih berbahaya bila dibandingkan masalah atau ancaman yang berasal
dari luar perusahaan. Sebesar apapun permasalahan yang dihadapi akan
dapat teratasi apabila anggota organisasi atau perusahaan tersebut bersatu
dan bersama-sama mengatasinya, tetapi apabila suatu organisasi atau
perusahaan sudah tidak memiliki anggota yang tidak dapat diandalkan dan
sudah tidak solid lagi, maka dapat dikatakan nasib organisasi atau
perusahaan tersebut sedang berada di ujung tanduk. Keharmonisan
hubungan dalam suatu organisasi merupakan hal yang penting bagi
kelancaran pelaksanaan tugas. Hubungan yang harmonis dalam suatu
organisasi dapat dicapai apabila terjalin komunikasi yang baik antara
karyawan dengan atasan maupun dengan sesama rekan kerja.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa baik
iklim komunikasi organisasi yang tercipta di PT. Asuransi Jiwa Bringin
Jiwa Sejahtera Syariah Surabaya. Karena permasalahan yang terjadi dalam
suatu organisasi atau perusahaan memang tidak dapat dihindari dan pasti
akan selalu ada, tetapi permasalahan yang muncul tidak boleh dibiarkan
berlarut-larut karena dapat merusak iklim organisasi suatu perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

yang nantinya akan berdampak negatif terhadap pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan oleh perusahaan.

1.2

Per umusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka perumusan
masalah penelitian ini adalah :
“Bagaimanakah iklim komunikasi organisasi di PT. Asuransi Jiwa Bringin
Jiwa Sejahtera Syariah Surabaya ?”

1.3

Tujuan Penelitian
Dengan mengacu pada latar belakang dan perumusan masalah yang
telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana iklim komunikasi organisasi di PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa
Sejahtera Syariah Surabaya.

1.4

Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini untuk berbagai
pihak adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pada ilmu
komunikasi dan sebagai tambahan bahan referensi khususnya tentang
iklim komunikasi organisasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

2. Manfaat Praktis
a. Memberikan kesempatan bagi peneliti untuk mengetahui iklim
komunikasi organisasi di PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera
Syariah Surabaya.
b. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai masukan yang nantinya
dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi atas iklim komunikasi
organisasi di PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera Syariah
Surabaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1

Landasan Teor i

2.1.1

Penger tian Komunikasi
Istilah komunikasi dalam bahasa inggris communication berasal
dari bahasa latin yaitu communicatio, dan bersumber dari kata communis
yang berarti sama. Maksud dari kata sama adalah persamaan makna
(Effendy, 2003 : 9).
Menurut Hovland, komunikasi adalah “the process to modify the
behavior of other individuals”, dengan kata lain komunikasi adalah proses
megubah perilaku orang lain. Akan tetapi, seseorang akan dapat mengubah
sikap, pendapat, atau perilaku orang lain apabila komunikasinya itu
memang komunikatif (Effendy, 2003 : 10).
Lasswell berpendapat bahwa cara yang baik untuk menjelaskan
komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan : Who Says What In
Which Channel To Whom With What Effect?. Hal tersebut menunjukkan
bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan
yang diajukan itu, yakni :
1. Komunikator (source sender)
2. Pesan (message)
3. Media (channel)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

4. Komunikan (receiver)
5. Efek (effect)
Berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah
proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui
media yang menimbulkan efek tertentu.
Pada hakekatnya, proses komunikasi adalah proses penyampaian
pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain
(komunikan). Pikiran tersebut dapat berupa gagasan, informasi, opini, dan
lain sebagainya yang muncul dari benaknya (Effendy, 2003 : 10-11).

2.1.2

Penger tian Organisasi
Organisasi adalah suatu lembaga sosial yang secara sadar
dikoordinasikan dan dengan sengaja disusun yang terdiri dari sekumpulan
orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan mempunyai batasanbatasan yang secara relative dapat diidentifikasikan dan keberadaannya
mempunyai basis yang relatif permanen dan dikembangkan untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Menurut Kazt dan Roseinzweig, organisasi adalah adanya orangorang yang usahanya harus dikoordinasikan, tersusun dari sejumlah subsistem yang saling berhubungan dan saling tergantung serta bekerja sama
atas dasar pembagian kerja, peran dan wewenang, dan juga mempunyai
tujuan tertentu yang hendak dicapai (Hani Handoko, 1997 :7).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Stephen P. Robbins (1990) mendefinisikan organisasi sebagai
social entity, unit-unit organisasi terdiri atas orang atau kelompok orang
yang saling berinteraksi. Interaksi tersebut terkoordinasi secara sadar,
artinya dikelola dalam upaya mencapai tujuannya.

2.1.3

Karakter istik dan Fungsi Organisasi
Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah
orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian kerja
dan fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab (Muhammad,
2001 : 23). Tiap organisasi mempunyai karakteristik umum, antara lain :
1. Dinamis
Organisasi sebagai suatu sistem terbuka terus-menerus mengalami
perubahan

karena

lingkungannyadan

selalu
perlu

menghadapi
menyesuaikan

tantangan
diri

baru

dengan

dari

keadaan

lingkungan yang selalu berubah. Sifat dinamis disebabkan karena
adanya perubahan ekonomi dalam lingkungannya. Semua organisasi
memerlukan sumber keuangan untuk melakukan aktivitasnya. Oleh
karena itu kondisi ekonomi mempengaruhi secara tajam pada
kehidupan organisasi. Uang yang tersedia, sumber yang digunakan
sebagai bahan mentah, biaya pekerja atau karyawan, semuanya
memainkan peranan penting dalam pengembangan organisasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

2. Memerlukan Informasi
Semua organisasi memerlukan informasi untuk hidup. Tanpa
informasi organisasi tidak dapat jalan. Dengan adanya informasi bahan
mentah dapat diolah menjadi hasil produksi yang dapat dimanfaatkan
oleh manusia. Begitu juga sebaliknya, dengan tidak adanya informasi
suatu organisasi dapat macet atau mati sama sekali. Untuk
mendapatkan informasi adalah melalui proses komunikasi. Oleh
karena itu komunikasi memegang peranan penting dalam organisasi
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan bagi organisasi yang
dapat diperoleh dari dalam maupun luar organisasi.
3. Mempunyai Tujuan
Organisasi merupakan kelompok orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Setiap organisasi mempunyai tujuan masingmasing yang bervariasi. Tujuan itu hendaknya dihayati oleh seluruh
anggota organisasi sehingga setiap anggota dapat diharapkan
mendukung secara penuh untuk pencapaian tujuan organisasi melalui
partisipasi mereka secara individu.
4. Terstruktur
Organisasi membuat aturan, undang-undang, dan hirarki hubungan
dalam organisasi. Struktur menjadikan organisasi mebakukan prosedur
kerja dan mengkhususkan tugas yang berhubungan dengan produksi
(Muhammad, 2001 : 29-31).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Organisasi mempunyai beberapa fungsi, diantaranya adalah :
1. Memenuhi Kebutuhan Pokok Organisasi
Setiap organisasi mempunyai kebutuhan pokok masing-masing
dalam rangka kelangsungan hidup organisasi tersebut. Jika organisasi
lebih kompleks maka kebutuhan organisasi yang diperoleh lebih
banyak. Semua ini merupakan tanggung jawab anggota organisasi
untuk memenuhinya.
2. Mengembangkan Tugas dan Tanggung Jawab
Organisasi harus sesuai dengan standart yang telah ditetapkan oleh
organisasi maupun masyarakat tempat organisasi itu berada. Standart
ini memberikan organisasi tanggung jawab yang harus dilakukan
anggotanya.
3. Memproduksi Barang atau Orang
Sesungguhnya organisasi digerakkan oleh orang. Orang yang
membimbing,

mengelola,

mengarahkan,

dan

menyebabkan

pertumbuhan organisasi. Orang yang memberikan ide-ide baru,
program baru dan arah yang baru. Orang sebagai anggota organisasi
manapun sebagai pemakai jasa organisasi dipengaruhi oleh organisasi.
Dalam kondisi yang normal orang akan cenderung mengambil
karakteristik tertentu dari organisasi tempat ia bekerja (Muhammad,
2001 : 32-34).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

2.1.4

Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah perilaku yang terjadi dan bagaimana
mereka yang terlibat dalam proses itu berinteraksi dan memberi makna
atas apa yang sedang terjadi (Pace dan Faules, 1993 : 33).
Menurut Goldhaber (1986) definisi komunikasi organisasi adalah
“the process of creating and exchanging messages within a network of
interdependent relationship to cope with environmental uncertainty”.
Dengan kata lain, komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan
saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling
tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungannya yang tidak pasti
atau yang selalu berubah-ubah (Muhammad, 2001: 67).
Komunikasi mengikat bersama bagian-bagian dari suatu organisasi
dan mendorong orang-orang untuk bertindak. Dalam suatu organisasi kerja
komunikasi menjalankan beberapa fungsi, yaitu :
1. Komunikasi berfungsi menyampaikan informasi dan pengetahuan dari
orang yang satu kepada orang yang lain sehingga terjadi tindakan kerja
sama.
2. Komunikasi berfungsi membantu mendorong dan mengarahkan orangorang untuk melakukan sesuatu.
3. Komunikasi berfungsi membantu membentuk sikap dan menanamkan
kepercayaan untuk mengajak, meyakinkan, dan mempengaruhi
perilaku seseorang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

4. Komunikasi berfungsi membantu memperkenalkan pegawai-pegawai
dengan lingkungan fisik dan sosial mereka.
Disamping keempat fungsi tersebut, komunikasi juga menjalankan
fungsi-fungsi tambahan seperti pemeliharaan hubungan sosial diantara
manusia-manusia (Moekijat, 1993 : 7).
Menurut Dale Yoder (Moekijat, 1993 : 14-17), tujuan utama
komunikasi dalam pekerjaan adalah untuk memudahkan pelaksanaan dan
memperlancar jalannya organisasi. Tujuan komunikasi dalam pekerjaan
antara lain sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan kesetiaan, kerja sama dan pengertian pegawai.
2. Untuk memberikan informasi kepada manajemen tentang kebutuhan
dan tujuan pegawai.
3. Untuk memberikan informasi kepada manajemen tentang reaksi
pegawai terhadap tujuan, kebijaksanaan, dan praktek perusahaan.
4. Untuk meberikan informasi, menjelaskan, dan menafsirkan programprogram perusahaan dan keefektifan dari program-program.
5. Untuk meningkatkan hubungan pribadi dan peran serta pegawai.
6. Untuk memberikan alat ekspresi dan penjelasan.
7. Untuk memberikan kebutuhan pribadi dan kebutuhan jabatan pegawai.
8. Untuk memotivasi pegawai.
9. Untuk memberikan propaganda kepada pegawai dan merintangi
propaganda dari sumber-sumber lain.
10. Untuk mencapai tujuan manajemen.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Dalam arti yang luas, tujuan komunikasi dalam suatu perusahaan
adalah untuk mengadakan perubahan-perubahan dan untuk mempengaruhi
tindakan ke arah kesejahteraan perusahaan. Komunikasi penting untuk
berfungsinya interen perusahaan karena komunikasi menyatukan fungsifungsi manajerial yang menurut Harold Koonts komunikasi diperlukan
untuk :
1. Menentukan dan menyebarkan tujuan perusahaan.
2. Mengembangkan rencana guna pencapaiannya.
3. Mengatur Sumber Daya Manusia (SDM) dan sumber daya lainnya
dengan cara yang se-efektif dan se-efisien mungkin.
4. Memilih, mengembangkan, dan menilai anggota organisasi.
5. Memimpin, mengarahkan, memotivasi, dan menciptakan suasana agar
orang-orang mau memberikan sumbangan dan mengawasi pelaksanaan
pekerjaan.
Komunikasi dalam manajemen adalah salah satu dari sekian
banyak bidang

komunikasi dalam

lingkup komunikasi manusia.

Pentingnya komunikasi dalam manajemen dinyatakan oleh Lawrence D.
Brennen bahwa manajemen adalah komunikasi dan George R. Terry
mengibaratkan komunikasi sebagai minyak pelumas agar proses
manajemen berjalan lancar (Effendy, 2003 : 10).
Komunikasi antar manusia merupakan komunikasi langsung (tatap
muka) dan dengan sikap dialogis serta umpan balik yang terjadi secara
langsung dalam artian komunikator dapat mengetahui efek komunikasinya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

pada saat itu juga sehingga sering digunakan untuk melakukan persuasif.
Komunikasi persuasif dapat berlangsung dalam situasi komunikasi yang
melibatkan upaya seseorang yang dengan sadar berubah tingkah lakunya
melalui penyampaian pesan (Effendy, 2003 : 25-26).
Dalam suatu organisasi (baik profit maupun non profit), tindak
komunikasi dalam organisasi akan melibatkan :
1. Informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan
informasi yang seluruh anggotanya berharap dapat memperoleh
informasi yang lebih banyak, lebih baik, dan tepat waktu.
2. Regulatif
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam
suatu organisasi.
3. Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak
akan selalu membawa hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan,
maka banyak pimpinan yang lebih suka mempersuasikan bawahan
daripada memberi perintah, sebab pekerjaan yang dilakukan secara
sukarela akan menghasilkan kepedulian yang besar.
4. Integratif
Setiap

organisasi berusaha

untuk menyediakan

saluran

yang

memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan
yang baik, yaitu saluran komunikasi formal dan saluran komunikasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

informal. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan
untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap
organisasi (Sendjaja, 1992 : 136).

2.1.5

Komunikasi Organisasi Dalam Suatu Per usahaan
Menurut Pace dan Faules (1993 : 32), komunikasi organisasi dapat
didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit
komunikasi yang merupakan bagian dari organisasi tertentu. Suatu
organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis
antara yang satu dengan yang lainnya dan berfungsi dalam suatu
lingkungan. Komunikasi organisasi terjadi kapanpun setidak-tidaknya satu
orang yang menduduki jabatan dalam organisasi menafsirkan pertunjukan.
Komunikasi yang akan ditelaah adalah anggota-anggota organisasi,
analisis komunikasi organisasi menyangkut penelaahan atas banyak
transaksi yang terjadi secara simultan.
Komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna atas
interaksi yang menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi.
Makna pesan dinegosiasikan antara peserta komunikasi. Makna pesan
muncul dan berkembang dalam interaksi yang berlangsung. Hubungan
antara para peserta juga konteksnya akan menentukan apa makna kata-kata
yang bersangkutan. Fokus perhatiannya adalah pada transaksi verbal dan
non verbal yang sedang terjadi (Pace dan Faules, 1993 : 33).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Komunikasi organisasi sering juga diartikan sebagai perilaku
pengorganisasian (organizing behavior), yakni bagaimana para karyawan
terlibat dalam proses berinteraksi dan memberikan makna atas apa yang
terjadi (komunikasi transaksional). Oleh karena itu, ketika organisasi
dianggap sekedar sekumpulan orang yang berinteraksi maka komunikasi
hanya berfungsi sebagai organisasi. Komunikasi tidak sekedar melayani
organisasi, tetapi merupakan organisasi itu sendiri. Jadi komunikasi
organisasi akan berpusat pada simbol-simbol yang memungkinkan
kehidupan organisasi, apakah kata-kata, gagasan-gagasan, dan konstruk
yang mendorong, mengesahkan, mengkoordinasikan, dan mewujudkan
aktivitas yang terorganisir dalam situasi-situasi spesifik (Liliweri, 2004 :
60).
Menurut

Mulyana

(2001:75),

komunikasi

organisasi

(Organizational Communication) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat
formal dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang
lebih besar daripada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi
seringkali melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antar pribadi, dan
adakalanya juga komunikasi publik.

2.1.6

Pendekatan Komunikasi Organisasi
Untuk mengetahui komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi
dapat digunakan tiga pendekatan, yaitu :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

1. Pendekatan Makro
Pendekatan makro organisasi dipandang sebagai suatu struktur
global yang berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam berinteraksi ini
organisasi melakukan aktivitas tertentu seperti memproses informasi
dari lingkungan, mengadakan identifikasi, melakukan integrasi dan
menentukan tujuan organisasi.
2. Pendekatan Mikro
Pendekatan mikro memfokuskan kepada komunikasi dalam unit
dan sub-unit pada suatu organisasi. Komunikasi yang diperlukan pada
tingkatan ini adalah komunikasi antara anggota kelompok, komunikasi
untuk pemberian orientasi dan latihan, komunikasi untuk melibatkan
anggota kelompok dalam tugas kelompok, komunikasi untuk menjaga
iklim organisasi, komunikasi dalam mensupervisi dan pengarahan
pekerjaan dan komunikasi untuk mengetahui rasa kepuasan kerja
dalam organisasi.
Dalam organisasi biasanya terdapat bermacam-macam kelompok
sosial. Masing-masing kelompok ini mempunyai tujuan masingmasing. Agar masing-masing kelompok ini dapat menyokong
pencapaian tujuan organisasi dan penjelasan kaitannya dengan tujuan
masing-masing

kelompok

sehingga

masing-masing

kelompok

merasakan bahwa tujuan organisasi adalah tujuan mereka bersama.
Dalam hal ini diperlukan ketrampilan berkomunikasi dari pimpinan
sehingga anggota kelompok mempunyai motivasi untuk bekerja

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

dengan baik. Lebih lagi bila anggota kelompok melihat adanya
keuntungan bagi diri mereka, mereka akan bekerja dengan giat dan
akan mendukung tujuan organisasi.
3. Pendekatan Individual
Pendekatan individual berpusat kepada tingkah laku komunikasi
individual dalam organisasi. Semua tugas-tugas yang telah diuraikan
pada kedua pendekatan yang terdahulu akhirnya diselesaikan oleh
komunikasi individual satu sama lainnya. Komunikasi individual ada
beberapa bentuk, diantaranya berbicara dalam kelompok kerja,
mengunjungi dan berinteraksi dalam rapat, menulis dan mengonsep
surat, memperdebatkan suatu usulan dan sebagainya.

2.1.7

Iklim Komunikasi Organisasi
Iklim komunikasi dan organisasi merupakan hal yang perlu
menjadi perhatian seorang pimpinan organisasi karena faktor tersebut
sedikit banyaknya ikut mempengaruhi kepada tingkah laku karyawan.
Untuk dapat menciptakan iklim komunikasi dan organisasi yang baik perlu
memahami kedua hal tersebut serta keadaan karyawan.
Ada hubungan yang sirkuler antara iklim komunikasi dengan iklim
organisasi. Tingkah laku komunikasi mengarahkan pada perkembangan
iklim organisasi. Iklim organisasi dipengaruhi oleh macam-macam cara
anggota organisasi bertingkah laku dan berkomunikasi. Iklim komunikasi
yang

penuh

persaudaraan

mendorong

para

anggota

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

organisasi

23

berkomunikasi secara rileks dan ramah tamah dengan anggota lain.
Sedangkan iklim komunikasi yang negatif menjadikan anggota tidak
berani berkomunikasi secara terbuka dan penuh rasa persaudaraan.
Iklim komunikasi lebih luas dari persepsi karyawan terhadap
kualitas hubungan dan komunikasi dalam organisasi serta tingkat pengaruh
dan keterlibatan. Reeding (Goldhaber, 1986) mengemukakan lima dimensi
penting dari iklim komunikasi, yaitu :
1. Partisipasi membuat keputusan.
2. Kepercayaan, dapat dipercaya, dan dapat menyimpan rahasia.
3. Keterbukaan dan keterusterangan.
4. Tujuan berkinerja yang tinggi, pada tingkat mana tujuan kinerja
dikomunikasikan dengan jelas kepada anggota organisasi.
5. “Supportiveness”, atau bawahan mengakui dan mengamati bahwa
hubungan komunikasi mereka dengan atasan membantu mereka
membangun dan menjaga perasaan diri berharga dan penting
(Muhammad, 2001 : 82-85).

2.1.8

Iklim Komunikasi Organisasi Dalam Suatu Perusahaan
Iklim komunikasi organisasi dibentuk melalui interaksi antara
anggota-anggota organisasi. Interaksi-interaksi dan proses-proses yang
membentuk, menciptakan kembali, mengubah, dan memelihara iklim
adalah hal-hal yang seharusnya menjadi pusat perhatian. Interaksi adalah
hal yang penting untuk perkembangan iklim komunikasi organisasi. Iklim

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

bukanlah sifat seorang individu, tetapi sifat yang dibentuk, dimiliki
bersama dan dipelihara oleh para anggota organisasi ( Pace dan Faules,
1993 : 165-166).
Menurut Pace dan Faules (1993:149), iklim komunikasi organisasi
terdiri dari persepsi-persepsi atas unsur-unsur organisasi dan pengaruh
unsur-unsur tersebut terhadap komunikasi. Pengaruh ini didefinisikan,
disepakati, dikembangkan, dan dikokohkan secara berkesinambungan
melalui interaksi dengan anggota organisasi lainnya. Pengaruh ini
menghasilkan pedoman bagi keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan
individu, dan mempengaruhi pesan-pesan mengenai organisasi.
Perusahaan yang memiliki iklim komunikasi organisasi yang sehat
dapat digunakan sebagai indikasi bahwa perusahaan tersebut memiliki
citra yang baik dalam kompetisi antar perusahaan. Iklim ini dibentuk dari
pola interaksi yang intens agar anggota organisasi (semua karyawan)
dengan lingkungan yang penuh persahabatan, saling menghargai, dan
kepercayaan yang tinggi akan menuju ke arah iklim komunikasi yang
positif.
Menurut Pace dan Faules (1993 : 157), proses pengukuran iklim
komunikasi organisasi meliputi penelitian atas persepsi anggota organisasi
mengenai pengaruh komunikasi. Sebagai suatu konsep yang berkaitan
dengan persepsi, iklim komunikasi diukur dengan meneliti reaksi-reaksi
perseptual anggota organisasi atas sifat-sifat makro organisasi yang
relevan dengan komunikasi dan berguna bagi anggota organisasi (Dennis,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

1974). Meskipun satuan-satuan analisis adalah persepsi individu, persepsi
keseluruhan memberi suatu deskripsi yang bermanfaat mengenai iklim
komunikasi bila yang diukur adalah sifat-sifat makro organisasi.
Iklim organisasi dipengaruhi oleh bermacam-macam cara anggota
organisasi bertingkah laku dan berkomunikasi. Iklim komunikasi
organisasi yang positif yaitu yang penuh persaudaraan mendorong para
anggota organisasi berkomunikasi secara terbuka, rileks, ramah tamah
dengan anggota lain. Sedangkan iklim yang negatif menjadikan anggota
tidak berani berkomunikasi secara terbuka dan penuh rasa keterbukaan
(Muhammad, 2001 : 85).
Menurut Pace dan Faules (1993 : 159-160), ada enam faktor besar
yang mempengaruhi iklim komunikasi organisasi, antara lain :
1. Kepercayaan
Kepercayaan adalah bagaimana karyawan menilai kepercayaan
yang mereka peroleh dari atasan dan bagaimana karyawan merespon
kepercayaan itu dalam menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan
organisasi. Personel di semua tingkat berusaha keras untuk
mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang di dalamnya
ada kepercayaan, keyakinan, dan kredibilitas didukung oleh pernyataan
dan tindakan.
2. Pembuatan Keputusan Partisipasif
Pembuatan

keputusan

partisipatif

yang

dimaksud

adalah

bagaimana karyawan dapat berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

permasalahan yang dihadapi di dalam perusahaan dan bagaimana
mencari jalan keluar bersama untuk menyelesaikannya. Para pegawai
di semua tingkat dalam organisasi harus diajak berkomunikasi dan
berkonsultasi mengenai semua masalah dalam semua wilayah
kebijakan organisasi, yang relevan terhadap kedudukan mereka. Para
pegawai di semua tingkat harus diberi kesempatan berkomunikasi dan
berkonsultasi dengan manajemen di atas mereka agar berperan serta
dalam proses pembuatan keputusan dan penentuan tujuan.
3. Kejujuran
Kejujuran yang dimaksud adalah bagaimana karyawan mampu
menyampaikan isi pikiran mereka dan saling berterus terang sehingga
tidak ada selisih paham serta tidak ada kebohongan diantara karyawan.
Suasana umum yang meliputi kejujuran dan keterusterangan harus
mewarnai hubungan-hubungan dalam organisasi dan para pegawai
mampu mengatakan apa yang ada dalam pikiran mereka tanpa
mengindahkan apakah mereka berbicara pada teman sejawat, bawahan,
atau atasan.
4. Keterbukaan Dalam Komunikasi ke Bawah
Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah yang dimaksud adalah
bagaimana karyawan mampu secara terbuka mengkoordinasikan
pekerjaan supaya mulai dari tingkat manajer, penyelia (supervisor),
sampai staf apapun mengenai informasi dapat disebarluaskan dengan
terbuka. Kecuali untuk informasi rahasia, an

Dokumen yang terkait

Competitive advantage produk asuransi pendidikan: studi PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah

2 11 126

Gambaran penggunaan tabel mortalita dalam penetapan premi pada asuransi jiwa (studi kasus pada Pt. asuransi jiwa Bringanin Life Syariah)

7 74 95

Strategi Pemasaran PT Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah Dalam Menghadapi Asean Economic Community

2 16 104

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA SYARIAH SURABAYA (Studi Deskriptif Kuantitatif Iklim Komunikasi Organisasi PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera Syariah Surabaya).

0 0 98

PENYULUHAN JIWA bringin jiwa sejahtera

0 0 6

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA SYARIAH SURABAYA (Studi Deskriptif Kuantitatif Iklim Komunikasi Organisasi PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera Syariah Surabaya)

0 0 20

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA SYARIAH SURABAYA (Studi Deskriptif Kuantitatif Iklim Komunikasi Organisasi PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera Syariah Surabaya)

0 0 20

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU (INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION) PADA PT ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PALEMBANG

0 1 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU (INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION) PADA PT ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PALEMBANG - POLSRI REPOSITORY

0 0 7

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU (INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION) PADA PT ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PALEMBANG

0 0 29